Anda di halaman 1dari 16

E-Pasar Bisnis dan Modelnya

Makalah disusun untuk memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester Ganjil


Digital Entrepreunership

Dosen Pengampu:
Al-Ustadz Abdul Latif, M.E., S.y.

Disusun oleh:
Syaidatul Sa’diah
402019418115

PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM


FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR
1443 H/2022 M
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Puji Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT.
Yang telah memberikan saya nikmat iman dan nikmat sehatnya sehingga
pembuatan makalah ini dapat berjalan dengan lancar dan dapat terselesaikan
dengan baik. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu terlaksananya penulisan makalah ini hingga bisa tersusun dengan
baik.

Dengan ini kami telah menyelesaikan tugas makalah dengan judul “E-Pasar
Bisnis dan Modelnya”. Makalah ini kami susun berdasarkan pengetahuan yang
kami peroleh dari beberapa buku dan beberapa Jurnal Artikel dengan harapan
orang yang membaca dapat memahami tentang E-Pasar Bisnis dan Modelnya.
Semoga makalah ini dapat membantu bagi para pembaca.

Akhirnya, kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun demi pembuatan makalah berikutnya yang lebih baik.

Ngawi, 14 Juli 2022

Syaidatul Sa’diah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii

BAB I

PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 2

1.3 Tujuan Penulisan 2


BAB II

LANDASAN TEORI 3

2.1 Pengertian E-Bisnis 3


2.2 Model E-Bisnis 6

BAB III

PEMBAHASAN 8
3.1 Potensi Ekonomi Digital di Indonesia 8
3.2 Pengembangan Model E-Bisnis di Indonesia 9

BAB III

PENUTUP 11

Kesimpulan 11

Daftar Pustaka 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan berkembangnya zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi


mengalami perkembangan yang sangat pesat dari waktu ke waktu. Adapun
perkembangan teknologi diikuti dengan penerapannya yang semakin insentif
untuk kegiatan industri, bisnis, maupun keperluan lainnya yang memang
menjadi semakin canggih dan instan terhadap situasi dan kondisi apapun.
Sehingga masyarakat pun dapat mengikuti perkembangan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi yang ada saat ini.

Globalisasi komunikasi yang berbasis internet telah mengubah seluruh


sektor industri dan pasar. Internet yang semakin berkembang diikuti dengan
penggunaannya yang semakin meluas ke berbagai bidang, menjadikan internet
tak terpisahkan dari aktivitas masyarakat sehari-hari. Dalam persaingan dunia
bisnis yang semakin maju, maka diperlukan adanya sebuah sistem kerja yang
cepat, efektif dan efisien. Salah satu contoh bentuk pasar yang diminati oleh
banyak kalangan masyarakat adalah pasar via internet atau biasa disebut E-
Bisnis.1

Menurut Oetomo (2001) e-bisnis merupakan sistem bisnis yang berbasis


media elektronik seperti halnya radio dan televisi. Sehubungan dengan sistem
e-bisnis yang lebih dikenal oleh masyarakat luas dimana ketika internet
digunakan sebagai media eletronik, sehingga masyarakat luas banyak yang
beranggapan bahwa e-bisnis adalah bisnis berbasis internet sebagai medianya.
Seiring berkembangnya perangkat-perangkat mobile, e-bisnis terus mengalami
pembaharuan yaitu dengan hadirnya ponsel dan tablet.2

Pada kenyataannya e-bisnis diartikan sebagai sebuah proses bisnis utama


dari desain produk, manajemen, produsen, penjualan, pemenuhan pemesanan,

1
Muhammad Akil Anshar, “Penerapan Sistem Informasi E-Business Di Indonesia :
Prospek Dan Tantangan,” Jurnal Dakwah Tabligh Vol. 16, No. 2 (2015), p. 111.
2
Sutedjo Dharma Oetomo, Perspektif E-Business: Tinjauan Teknis, Manajerial Dan
Strategi (Yogyakarta: Penerbit Andi, 2001), p. 95.

1
layanan dengan menggunakan teknologi komunikasi komputer serta data yang
terkomputerisasi. E-bisnis ini tidak dapat beroperasi tanpa adanya strategi
yang tepat, yaitu dengan strategi bisnis.3 Lebih jauh, penerapan e-bisnis pada
suatu unit usaha dapat menimbulkan keuntungan atau kerugian bagi unit usaha
yang dijalankan.

Berbagai dimensi ruang lingkup pengertian e-bisnis yaitu tergabung


kedalam prinsip 4W: 1) What untuk menjelaskan tentang aktivitas apa saja
yang ada dalam e-bisnis, 2) Who untuk menjelaskan siapa saja yang terlibat
dalam aktivis e-bisnis, 3) Where untuk menjelaskan dimana saja aktivitas
bisnis dapat dilakukan dan 4) Why untuk menjelaskan mengapa para praktisi
bisnis seluruh dunia sepakat dengan pengimplementasian e-bisnis.

1.2 Rumusan Masalah


Untuk mengkaji dan menerapkan prinsip e-bisnis di Indonesia, maka
diperlukan adanya sub-pokok bahasan yang terangkum dalam rumusan
masalah sebagai berikut:
1.2.1 Apakah definisi dari e-bisnis?
1.2.2 Apa saja model-model dari e-bisnis?
1.2.3 Bagaimana pengembangan model e-bisnis di Indonesia?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Untuk mengatahui pengertian e-bisnis
1.3.2 Untuk mengetahui macam-macam model e-bisnis
1.3.3 Untuk mengetahui perkembangan model e-bisnis di Indonesia

3
Hajrah Mansyur et al., “Penerapan E -Business Sebagai Sistem Pemasaran Digital
"Masyarakat Negeri Rokania Vol. 1, No.1 (2020), p. 43.

2
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian E-Bisnis

E-bisnis didefinisikan sebagai pemanfaatan teknologi internet dalam


rangka meningkatkan kemampuan dari proses bisnis yang meliputi kegiatan
penjualan dan pembelian produk atau jasa melalui situs website yang
melibatkan stakeholder seperti halnya konsumen, pemasok, pemilik usaha
serta vendor.4 Awalan “e” dalam kata e-Bisnis berarti “elektronik”, yang
berarti kegiatan atau transaksi yang digunakan tanpa pertukaran fisik,
transaksi diadakan secara elektronik atau digital, serta dukungan
perkembangan komunikasi digital yang pesat.

Strauss dan Frost (2009) berpendapat bahwa e-business dan e-commerce


merupakan berbagai aplikasi dari internet, dimana e-business adalah
optimalisasi secara berkelanjutan dari aktivitas bisnis melalui teknologi
digital, seperti halnya komputer dan internet yang mampu melakukan
penyimpanan dan pengiriman data yang terangkum dalam format digital.
Electronic Commerce atau E-Commerce diartikan sebagai proses pembelian
serta penjualan produk, jasa dan informasi yang dilakukan secara elektronik
melalui jaringan komputer. Adapun salah satu jaringan yang digunakan yaitu
internet Electronic Commerce (Perniagaan Elektronik) sebagai bagian dari
Electronic Business (bisnis yang dilakukan dengan menggunakan electronic
transmission).5

E-bisnis memungkinkan suatu perusahan untuk melakukan hubungan


dengan sistem pemprosesan data internal dan eksternal secara lebih efisien dan
fleksibel. Salah satu contoh e-bisnis yaitu misalnya pembelian barang secara
online atau online shop.6 Adapun tujuan implementasi e-bisnis yaitu

4
Noor Azizah dan Buang Budi Wahono, “Model E-Business Menggunakan Pieces
Framework Untuk Peningkatan Daya Saing Umkm Berbasis Mobile Application,” Simetris:
Jurnal Teknik Mesin, Elektro Dan Ilmu Komputer Vol. 11, No. 2 (2021), p. 3.
5
Roymon Panjaitan, “Analisis Penerapan E-Business Studi Kasus Pada Bank Tabungan
Pensiunan Nasional (BTPN), Tbk,” Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Vol. 12, No. 1 (2019), p. 2.
6
Rachmat Destriana, “Analisis Dan Perancangan E-Bisnis Dalam Budidaya Dan
Penjualan Ikan Cupang Menggunakan Metodelogi Overview.,” JIKA (Jurnal Informatika) Vol. 3,

3
mendukung efisiensi serta integritas pengelolaan data sumber daya manusia,
keuangan, supply chain management atau logistic management. Selain fungsi
tersebut juga berfungsi sebagai sarana komunikasi dan informasi bagi public
dan stakeholder lainnya dengan basis internet, sehingga sistem ini dapat
diakses dimana saja sesuai dengan hak akses yang telah ditentukan.

Diperkenalkan pertama kali oleh Lou Gerstner (CEO Perusahaan IBM).


E-Bisnis sendiri dapat diartikan sebagai kegiatan bisnis yang dilakukan secara
otomatis dan semi otomatis dengan menggunakan sistem informasi yang
berbasiskan komputer. Keuntungan yang didapatkan dari perusahaan jika
menerapkan proses e-bisnis diantaranya yaitu perusahaan dapat memperluas
pasarnya, perusahaan dapat lebih mudah dalam mendapatkan pelanggan baru,
dan menekan biaya telekomunikasi serta waktu transaksi dan penerimaan
produk.7

2.1.1 Manfaat E-Bisnis

Sutabri (2012) berpendapat mengenai implementasi konsep e-bisnis


yang terlihat jelas bahwa meraih keunggulan kompetitif (competitive
advantage) jauh lebih mudah dibandingkan mempertahankannya. Adapun
secara teoritis dijelaskan karena adanya karakteristik sebagai berikut:8

1) Pada level operasional, yang terjadi dalam e-bisnis adalah


restrukturisasi
dan redistribusi dari bit-bit digital (digital management), sehingga
mudah sekali bagi perusahaan untuk meniru model bisnis dari
perusahaan lain yang telah sukses.
2) Berbeda halnya dengan bisnis konvensional dimana biasanya sebuah
kantor beroperasi selama 8 jam perhari, pada e-bisnis perusahaan
dituntut mampu melayani pelanggan selama 7 hari dalam seminggu

No. 1 (2019), p. 52.


7
Egi Syahputra Alvian dan Yulistia Yulistia, “Rancang Bangun E-Business Berbasis
Web Pada Perusahaan Distributor Pupuk Di Sumatera Selatan,” Jurnal Teknologi Sistem
Informasi Vol. 2, No. 1 (2021), p. 50.
8
Hifzhan Frima Thousani, Achmad Fauzi, dan Sunarti, “Upaya Pengembangan E-
Business Dalam Pemasaran Produk Secara Internasional,” Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 23, No.
1 (2015), p. 4.

4
dan 24 jam dalam sehari. Dikarenakan apabila tidak maka dengan
mudah pesaing akan menyaingi perusahaan terkait.
3) Pelanggan dapat berinteraksi dengan perusahaan yang terkoneksi di
internet, sehingga sangat mudah bagi mereka untuk pindah-pindah
perusahaan dengan biaya yang sangat murah.
4) Fenomena jejaring (internet working) memaksa perusahaan untuk
bekerja sama dengan berbagai mitra bisnis untuk dapat menawarkan
produk atau jasa secara kompetitif.

2.1.2 Strategi Penggunaan E-Bisnis

Menurut Sutabri (2012) terdapat 7 strategi taktis untuk sukses dalam e-


bisnis, yaitu sebagai berikut:9

a. Fokus
Produk-produk yang dijual di internet hendaklah harus menjadi
bagian yang fokus dari masing-masing manajer produk.
b. Banner berupa teks
Respons yang diperoleh dari banner berupa teks jauh lebih tinggi
dari banner berupa gambar.
c. Ciptakan 2 Level Afiliasi
Memiliki distributor penjualan utama dan agen penjualan kedua
yang mampu penjualan produk/bisnis.
d. Manfaatkan kekuatan e-mail
Email merupakan aktivitas pertama yang paling banyak digunakan
di internet, maka pemasaran dapat dilakukan melalui email sebagai
dasar persetujuan.
e. Menulis artikel
Kebanyakan penjualan adalah hasil dari proses edukasi atau
sosialisasi, sehingga produk dapat dipasarkan melalui tulisan-tulisan
yang informatif.
f. Lakukan e-Marketing
Menyediakan sebagian waktu untuk pemasaran secara online.

9
Thousani, Fauzi, dan Sunarti, "Upaya Pengembangan…", p. 5.

5
g. Komunikasi instan
Terus mengikuti perkembangan dari calon pembeli atau
pelanggan tetap untuk menjaga kepercayaan melalui komunikasi
langsung.

2.2 Model E-Bisnis


Model e-bisnis diartikan sebagai sebuah pendekatan untuk melakukan
bisnis elektronik dengan model tertentu, agar suatu perusahaan dapat
mempertahankan bisnisnya serta menghasilkan pertumbuhan pendapatan yang
menguntungkan. Model e-bisnis menjelaskan bagaimana fungsi suatu
perusahaan, yaitu bagaimana perusahaan menyediakan produk atau layanan,
bagaimana menghasilkan pendapatan dan bagaimana beradaptasi dengan pasar
baru dan teknologi yang baru. Model e-bisnis memiliki empat komponen
tradisional, diantaranya konsep e-bisnis, nilai proposisi, sumber pendapatan
dan kegiatan yang diperlukan serta sumber daya dan kemampuan.
Keberhasilan dari model e-bisnis ini merupakan bentuk kerja sama antara
komponen-komponen tersebut.10
Menurut Sandhusen (2008), terdapat tiga pihak stakeholder dalam suatu
bisnis, yaitu: Pertama, Pelaku bisnis, dalam ini adalah perusahaan yang
ditandai oleh simbol elemen “B” (business). Kedua, Konsumen yaitu
pengguna bisnis berupa barang dan jasa yang ditandai oleh simbol “C”.
Ketiga, Pemangku Kepentingan yaitu pemerintah yang disimbolkan dengan
huruf “G” (Government). Berbagai model e-bisnis yang digunakan perusahaan
dalam mengembangkan dan mempertahankan bisnisnya dalam dunia
persaingan diantaranya sebagai berikut:11
Tabel 1. Model E-Bisnis

No Nama Penjelasan
1 B2B (Business to Business) Transaksi bisnis antara pelaku
bisnis dengan pelaku bisnis
lainnya. Dapat berupa

10
Mohammad Subekti, “Pengembangan Model E-Bisnis Di Indonesia,” ComTech:
Computer, Mathematics and Engineering Applications Vol. 5, No. 2 (2014), p. 928.
11
Mahir Pradana, “Klasifikasi Jenis-Jenis Bisnis E-Commerce,” Jurnal Neo-Bis Vol. 9,
No. 2 (2015), p. 36.

6
kesepakatan spesifik yang
mendukung kelancaran bisnis.
Aktivitas yang dilakukan produsen
2 B2C (Business to Consumer) kepada konsumen secara
langsung.
C2C (Consumer to Consumer) Aktivitas bisnis (penjualan) yang
3 dilakukan oleh individu
(konsumen) kepada individu
(konsumen) lainnya.
C2B merupakan model bisnis
4 C2B (Consumer to Business) dimana konsumen (individu)
menciptakan dan membentuk nilai
akan proses bisnis.
Merupakan turunan dari B2B,
5 B2G (Bussines to Government) perbedaannya proses ini terjadi
antara pelaku bisnis dan instansi
pemerintah
Merupakan hubungan atau
interaksi antara pemerintah
dengan masyarakat. Konsumen,
dalam hal ini masyarakat, dapat
6 G2C (Governement to Consumer) dengan mudah menjangkau
pemerintah sehingga
memmperoleh kemudahan dalam
pelayanan sehari-hari.

7
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Potensi Ekonomi Digital di Indonesia

Memasuki era digital seperti saat ini mendorong penggunaan teknologi


dalam segala aspek kehidupan, khususnya dalam bidang perdagangan. Hal ini
didukung oleh pencapaian penggunaan internet di Indonesia yang berkembang
dengan pesat dari waktu ke waktu, dimana tercatat pada tahun 2017 mencapai
143.26 juta pengguna.

Pasar ekonomi digital global berdasarkan transaksi e-commerce dan


belanja digital advertising mencapai angka Rp. 27.550 triliun pada tahun
2014, sedangkan Muslim memiliki transaksi digital sebesar Rp. 1.225 triliun
pada 2014 dan diproyeksikan akan mengalami peningkatan hingga Rp. 4.016
triliun pada 2020. Adapun perusahaan teknologi di Indonesia tumbuh paling
cepat di ASEAN hal ini mengarah pada pasar konsumen Indonesia untuk
produk digital yang diprediksi menjadi yang terbesar se- Asia Tenggara.12

12
Wahyu Setyorini et al., “Potensi Dan Tantangan Marketplace Halal Di Indonesia,”
Journal of Halal Product and Research Vol. 4, No. 2 (2021), p. 94.

8
Sumber: Databoks
Gambar 1. Jumlah Pengguna Internet di Indonesia 2018-2022
Sebagian besar usaha yang telah menerapkan penjualan berbasis
online, dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan, yaitu pada tahun
2010-2016 yang tercatat sebanyak 26.06 persen, sementara itu peningkatan
tertinggi terjadi pada tahun 2017-2018. Atmosfer digital yang semakin kental
menjadi pendorong transaksi retail di Indonesia melalui aplikasi mobile yang
tumbuh dengan pesat.

3.2 Pengembangan Model E-Bisnis di Indonesia

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki


penduduk yang cukup padat di kawasan Asia, sehingga model bisnis yang
paling cocok dan diprediksi dapat berkembang pesat di Indonesia adalah yang
sesuai dengan karakter dan budaya bangsa Indonesia. Model e-bisnis yang
banyak dikembangkan di Indonesia sendiri adalah B2C, B2B dan C2C dan
memang model ini cukup berkembang pesat di Indonesia. Model lainnya
seperti B2G, G2G masih tergolong kurang berkembang pesat ditandai dengan
situs dengan model tersebut yang sering tidak bisa diakses atau bahkan
bermasalah.13 Banyak dari perusahaan yang mengembangkan e-bisnis di
Indonesia dengan meluncurkan situs perdagangan end to end dan model B2C,
B2B serta C2C dikarenakan model ini dianggap sebagai model yang
menjanjikan perdagangan, dimana pengelola dapat melakukan profitable
cukup banyak atas transaksi yang terjadi.

Inovasi yang dimiliki e-bisnis yaitu penerapan teknologi bisnis, model


bisnis dan jaringan nilai yang mengacu terhadap penerapan teknologi yang
telah terbarukan untuk memberikan nilai lebih pada suatu produk atau layanan
dengan mengotomatiskan layanan operasional bisnis. Disamping itu
keuntungan yang dapat dirasakan secara positif yaitu dengan mengadopsi
konsep e-bisnis secara statistik adalah pada saat membandingkan sikap
perusahaan termasuk tipe adopter dan tipe non-adopter dalam mengadopsi e-

13
Subekti, “Pengembangan Model E-Bisnis Di Indonesia…” p. 936.

9
bisnis.14 Lebih jauh, keuntungan lebih tinggi cenderung akan dirasakan oleh
perusahaan adopter, hal ini memberikan tanda bahwa manfaat yang dirasakan
dari e-bisnis dapat memotivasi para pemangku kepentingan, direktur, CEO,
CIO, dan manajer TI dalam mencapai peningkatan efisiensi dan peningkatan
kualitas layanan perusahaan.

Dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih dan kebutuhan


manusia yang semakin tinggi menuntut dunia perdagangan mampu
menyediakan layanan jasa dan barang dengan instan sesuai dengan
permintaan konsumen.Adapun e-bisnis yang telah berkembang pesat di
Indonesia saat ini adalah:15

1) BLANJA.COM merupakan situs toko online atau marketplace online


murah, aman serta terpercaya. Situs jual beli ini merupakan sebuah joint-
venture antara Telkom Indonesia dan eBay yang bernaung dibawah paying
PT. Mesra Plasa dan memiliki ribuan lebih merchant yang menawarkan
berbagai produk.
2) Bukalapak merupakan salah satu pasar online (online marketplace)
terkemuka di Indonesia yang dimiliki dan dijalankan oleh PT. Bukalapak.
3) Lazada merupakan pusat belanja online yang menawarkan berbagai
macam jenis produk mulai dari elektronik, buku, mainan dan lain
sebagainya.
4) Tokopedia merupakan salah satu mal online di Indonesia yang mengusung
model bisnis marketplace.
5) Zalora Indonesia merupakan situs web belanja yang menyediakan
kebutuhan mode pakaian yang terdiri dari produk berbagai merk, baik
lokal maupun internasional.

14
Alexander Wirapraja dan Handy Aribowo, “Studi Literatur Mengenai Tantangan E-
Business,” Jurnal Eksekutif Vol. 17, No. 2 (2020), p. 218.
15
Kompasiana, Perkembangan e-Business di Indonesia
“https://www.kompasiana.com/Armelia wati68993/60031985d541df5de14e9c76/Perkembangan-
e-Business-Di-Indonesia,” viewed on 15 Juli 2022.

10
BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Globalisasi komunikasi yang berbasis internet telah mengubah seluruh


sektor industri dan pasar. Internet yang semakin berkembang diikuti dengan
penggunaannya yang semakin meluas ke berbagai bidang, menjadikan internet tak
terpisahkan dari aktivitas masyarakat sehari-hari. Salah satu contoh bentuk pasar
yang diminati oleh banyak kalangan masyarakat adalah pasar via internet atau
biasa disebut E-bisnis.

E-bisnis didefinisikan sebagai pemanfaatan teknologi internet dalam


rangka meningkatkan kemampuan dari proses bisnis yang meliputi kegiatan
penjualan dan pembelian produk atau jasa melalui situs website yang melibatkan
stakeholder seperti halnya konsumen, pemasok, pemilik usaha serta vendor.
Tujuan implementasi e-bisnis yaitu mendukung efisiensi serta integritas
pengelolaan data sumber daya manusia, keuangan, supply chain management atau
logistic management.

11
DAFTAR PUSTAKA

Alvian, Egi Syahputra, dan Yulistia Yulistia. (2021) “Rancang Bangun E-


Business Berbasis Web Pada Perusahaan Distributor Pupuk Di Sumatera
Selatan.” Jurnal Teknologi Sistem Informasi Vol. 2, No. 1.

Anshar, Muhammad Akil. (2015) .“Penerapan Sistem Informasi E-Business Di


Indonesia : Prospek Dan Tantangan.” Jurnal Dakwah Tabligh Vol. 16, No. 2.

Aribowo, Alexander Wirapraja dan Handy. (2020). “Studi Literatur Mengenai


Tantangan E-Business.” Jurnal Eksekutif Vol. 17, No. 2.

Azizah, Noor, dan Buang Budi Wahono. (2021). “Model E-Business


Menggunakan Pieces Framework Untuk Peningkatan Daya Saing Umkm
Berbasis Mobile Application.” Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro Dan
Ilmu Komputer Vol. 11, No. 2.

Destriana, Rachmat. (2019) . “Analisis Dan Perancangan E-Bisnis Dalam


Budidaya Dan Penjualan Ikan Cupang Menggunakan Metodelogi Overview.”
JIKA (Jurnal Informatika) Vol. 3, No. 1.

Kompasiana, Perkembangan e-Business di Indonesia


“https://www.kompasiana.com/Armeliawati68993/60031985d541df5de14
e9c76/Perkembangan-e-Business-Di Indonesia,” viewed on 15 Juli 2022.

Mansyur, Hajrah, Dedy Atmajaya, Lutfi Budi Ilmawan. (2020) .“Penerapan E -


Business Sebagai Sistem Pemasaran Digital” Masyarakat Negeri Rokania
Vol.1, No. 1.

Oetomo, Sutedjo Dharma. 2001. Perspektif E-Business: Tinjauan Teknis,


Manajerial Dan Strategi. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Panjaitan, Roymon. 2019. “Analisis Penerapan E-Business Studi Kasus Pada


Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN), Tbk.” Jurnal Ilmiah Ekonomi
Dan Bisnis Vol. 12, No. 1.

Pradana, Mahir. (2015). “Klasifikasi Jenis-Jenis Bisnis E-Commerce.” Jurnal


Neo-Bis Vol. 9, No. 2.

Setyorini, Wahyu, Ana Raudlatul Jannah, Uci Wulansari, dan Mir’atun Nisa.

12
(2021). “Potensi Dan Tantangan Marketplace Halal Di Indonesia.” Journal
of Halal Product and Research Vol. 4, No. 2.

Subekti, Mohammad. (2014) “Pengembangan Model E-Bisnis Di Indonesia.”


ComTech: Computer, Mathematics and Engineering Applications Vol. 5, No.
2.

Thousani, Hifzhan Frima, Achmad Fauzi, dan Sunarti. (2015) .“Upaya


Pengembangan E-Business Dalam Pemasaran Produk Secara Internasional.”
Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 23, No. 1.

13

Anda mungkin juga menyukai