Pelepasan Informasi Rekam Medis
Pelepasan Informasi Rekam Medis
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi Rekam Medis dan
Manajemen Informasi Kesehatan.
Dosen Pengampu : Ibu Ida Nurmawati, S.KM., M.Kes
Disusun Oleh :
9. Violla Eka Maharani (G41231977)
14. Muhammad Rayhan Hakiki (G41232044)
26. Tri Atmaja Rahmatullah (G41232252)
29. Nailah Rahman Ali (G41232314)
34. Nabila Aviana ((G41232376))
PENDAHULUAN
1.4 Manfaat
PEMBAHASAN
Jurnal 1
Jurnal 2
Jurnal 4
Jurnal 5
2.Enabling
Jurnal 6
Jurnal 7
2. Enabling
Persaingan yang semakin ketat mendorong
rumah sakit baik swasta maupun pemerintah
mengembangkan pelayanan, pola pemasaran,
dan kelengkapan
sarana dan prasarana yang memadai. Sistem
Penyimpanan kronologis Merupakan jenis
penyimpanan berkas rekam medis
berdasarkan urutan peristiwa atau kejadian
pasien datang ke fasilitas pelayanan
kesehatan. Dengan cara di urutkan tiap
tanggal, sehingga akan terbentuk kelompok-
kelompok sesuai tanggal pasien berobat.
Sistem penyimpanan ini hanya cocok pada
praktek dokter pribadi, bidan dan dokter
spesialis.
Terkait dengan efektifas dalam Fasilitas
Pelayanan kegiatan rekam medis elektronik
Lebih cepat dan tepat dalam pengambilan
keputsan, ialah salah satu kegunaan dari
rekam medis bagi provider adalah sebagai
penunjang pengambilan keputusan tentang
dianognis dan pengobatan, dan bagi
manajemen adalah melaksanakan kegiatan
menjaga mutu. Untuk itu rekam medis secara
digital yang menyimpan seluruh kegiatan
yang berhubungan dengan pasien serta
fasilitas yang dipergunakan di rumah sakit
sehingga akan mempercepat penyajian data
yang akan di sajikan serta dalam proses
pengambilan keputusan akan lebih tepat pula.
3. Reinforang
Setiap pemakai harus memiliki PIN dan
password atau menggunakan sidik jari atau
pola iris mata sebagai pengenal identitasnya.
Petugas kesehatan yang berwenang telah
diberikan otoritas dan kode PIN ( Personal
Indentification Number) membuka dan
memasukkan data pasien sesuai dengan
sebenarnya dan jika terjadi kesalahan
memasukkan data , dapat saja merubah tetapi
tidak menghilangkan data sebelumnya tetapi
disediakan kolom khusus untuk merubah atau
mengganti data yang akan dirubah. Semakin
meningkat pasien dari Indonesia mencari
pelayanan di luar negeri dan bukan tidak
mungkin kecenderungan investor asing untuk
beroperasional di Indonesia pun akan semakin
meningkat, sehingga hal itu harus disikapi
secara positif, untuk meningkatkan mutu
pelayanan di Indonesia.
Jurnal 8
2. Enabling
Dalam rangka mendokumentasikan rekam
medis di Pusat Kesehatan Masyarakat
Lebdosari Semarang aman dari aspek fisik dan
kimia dari kerusakan, untuk mendukung
terciptanya keberhasilan penyimpanan,
keamanan dan pemeliharaan catatan medis
yang diperlukan untuk mendokumentasikan
tempat, pemeliharaan fasilitas dokumen rekam
medis yang mencakup bahaya kerusakan dari
aspek fisik dan kimia. Dokumen rekam medis
hanya berupa kertas yang sewaktu-waktu bisa
rusak oleh kelembaban, ketidakstabilan suhu,
dan karena itu perlu alat yang diatur untuk
mempertahankan kelembabannya. Untuk
menjaga keamanan dokumen rekam medis
juga membutuhkan sumber daya manusia yang
profesional, sarana dan prasarana yang
memadai dan ruang cukup aman dan baik
untuk menjaga kerahasiaan
dokumen rekam medis.
3. Reinforcing
Berdasarkan survey awal pada bulan
Desember 2011 di Puskesmas Lebdosari
Semarang, keadaan ruang filling belum sesuai
dengan teori hokum kesehatan. Hal ini terjadi
karena petugas lain dapat masuk keruang
filing sehingga tidak terjaga kerahasiannya.
Selain itu ditemukan juga sebagian dokumen
yang rusak karena tidak terawat dengan baik.
Kadang ada juga formulir rekam medis yang
lepas dan tercecer dari amplopnya dan amplop
Dokumennya menggunakan map plastik yang
menyebabkan pada suhu tertentu bisa
menyebabkan terjadinya pengembunan pada
map sehingga menyebabkan tulisan menjadi
luntur dan kertas dokumen rekam medis
menjadi rusak. Pada ruang filling Puskesmas
Lebdosari Semarang masih ada petugas yang
makan dan minum di ruang filling,namun
petugas berhati–hati pada saat makan dan
minum pada ruang filling tersebut untuk tetap
menjaga supaya makanan dan minuman tidak
tumpah mengenai DRM. Untuk petugas yang
masih makan dan minum di ruang filing
sebaiknya di beri peringatan langsung /
menegur dan sesekali di beri pengarahan
tentang pentingnya kebersihan di ruang filing
dan menempelkan setiker yang bertuliskan
dilarang makan dan minum di
dalam ruang filling.
Jurnal 9
Jurnal 10
Penulis Jurnal Dian Puspita Reni 1), Fadhilah Tia Nur 2), Erindra Budi
Cahyanto 1) , Angesti Nugraheni1)
Judul Jurnal PERBEDAAN PERAWATAN TALI PUSAT TERBUKA
DAN KASA KERING DENGAN LAMA PELEPASAN
TALI PUSAT PADA BAYI BARU LAHIR
Metode Jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan
cohort. Teknik pengambilan sampel purposive sampling.
Besar sampel 80 bayi yaitu 40 bayi kelompok kasus
dilaksanakan di Puskesmas Gajahan dan 40 responden
kelompok kontrol dilaksanakan di Rumah Sakit Amanah Ibu
dan Anak yang memenuhi kriteria retriksi. Perawatan tali
pusat sebagai variabel bebas dan lama pelepasan tali pusat
sebagai variabel terikat. Teknik pengumpulan data
menggunakan lembar observasi dan rekam medik responden.
Teknik analisis data menggunakan Chi-Square.
Hasil penelitian Responden kelompok kasus berjumlah 40 bayi dengan lama
pelepasan tali pusat 1-7 hari sebanyak 31 bayi dan 9 bayi
yang >7 hari. Responden kelompok kontrol berjumlah 40
bayi dengan lama pelepasan tali pusatnya 1-7 hari sebanyak
38 bayi dan 2 bayi yang >7 hari. ρvalue (0.023) < α (0.05)
maka Ha diterima.
Teori Lawrence Green
Identifikasi Berdasarkan 1. Predisposing
Teori Pegawai lalai hingga melakukan perawatan tali pusat terbuka.
Perawatan tali pusat terbuka ialah perawatan tali pusat yang
tidak diberikan perlakuan apapun. Tali pusat dibiarkan
terbuka, tidak diberikan kasa kering maupun antiseptik
lainnya. Pelepasan tali pusat dengan bantuan udara.
2. Enabling
Kurang ketat dan kurang perhatian antara SOP yan ada di
Rumah Sakit tersebut dengan keadaan pegawai yang
mempengaruhi hasil kerja dan kepercayaan pasien terhadap
rumah sakit tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari permasalahan permasalahan yang kami dapatkan dari 10 jurnal yang
kami review. Dapat kami simpulkan bahwa di indonesia masih banyak
permasalahan - yang di atasi perlu ditinjau dari faktor internal maupun faktor
eksternal. Perlu adanya solusi dalam pemecahan serta penyelesaian dari masalah
tersebut mulai dari mengadakan pelatihan khusus untuk petugas rekam medis,
penegasan peraturan atau SOP yang berlaku, serta Perlunya adanya penggunaan
sistem elektronik. Serta pemaksimalan fasilitas pelayanan di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Purba, E., & Yulita, T. (2018). Analisis Sistem Pelepasan Informasi Rekam
Medis Dalam Menjamin Aspek Hukum Kerahasiaan Rekam Medis Di Rumah Sakit
Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2018. Jurnal Ilmiah Perekam dan
Informasi Kesehatan Imelda, 3(1), 394-403.
Reni, D. P., Nur, F. T., Cahyanto, E. B., & Nugraheni, A. (2018). Perbedaan
perawatan tali pusat terbuka dan kasa kering dengan lama pelepasan tali pusat pada
bayi baru lahir. PLACENTUM: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, 6(2), 7-
13.