Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

TUGAS LITERATUR REVIEW JURNAL PELEPASAN INFORMASI


REKAM MEDIS

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi Rekam Medis dan
Manajemen Informasi Kesehatan.
Dosen Pengampu : Ibu Ida Nurmawati, S.KM., M.Kes

Disusun Oleh :
9. Violla Eka Maharani (G41231977)
14. Muhammad Rayhan Hakiki (G41232044)
26. Tri Atmaja Rahmatullah (G41232252)
29. Nailah Rahman Ali (G41232314)
34. Nabila Aviana ((G41232376))

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN


JURUSAN KESEHATAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... 2


BAB I ...................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN .................................................................................................. 3
BAB II ..................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 5
BAB III ................................................................................................................. 27
PENUTUP ............................................................................................................. 27
3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 27
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 28
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perilaku kesehatan merupakan keadaan diri seseorang dalam melakukan


sesuatu seperti bertindak, bersikap, berpikir, dan memberikan umpan balik atau
respon pada suatu hal dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan. Respon
tersebut dapat berupa respon aktif dan pasif. Respon aktif yaitu tindakan yang
langsung dilakukan dan respon pasif yaitu tindakan dalam bentuk berpikir atau
berpendapat.

Determinan perilaku kesehatan merupakan faktor yang menentukan atau


membentuk seseorang dalam melakukan perilaku kesehatan yang tepat dan sesuai
dengan tempatnya. Di sini akan membahas tiga teori tentang determinan perilaku
kesehatan menurut para ahli yaitu Lawrence Green, Snehandu B. Kar, dan WHO
yang merupakan patokan dan acuan dalam menentukan faktor perilaku kesehatan
yang dipakai dalam standar umum kesehatan.[2]

Menurut Lawrence Green tahun 1980, determinan perilaku kesehatan


dibagi menjadi tiga yaitu, faktor pendukung, faktor pemungkin, dan faktor
pendorong. Faktor pendukung di antaranya adalah kebiasaan, kebudayaan,
tanggapan, pengetahuan, tradisi, nilai, dan sikap. Faktor pemungkin di antaranya
adalah terpenuhinya lingkungan dan fasilitas kesehatan yang dibutuhkan, rujukan
yang diperlukan, dan keahlian untuk melakukan sesuatu. Lalu faktor pendorong di
antaranya adalah dari tenaga kesehatan berupa perilaku atau sikap yang
dilakukannya untuk mempengaruhi atau memberikan contoh kepada masyarakat
awam.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana keterkaitan antara Teori Lawrence Green pada permasalahan


pelepasan informasi rekam medis?
1.3 Tujuan

1. Mengidentifikasi Teori Lawrence Green pada permasalahan pelepasan


informasi rekam medis.

1.4 Manfaat

1. Untuk Mengetahui keterkaitan pada permasalahan pelepasan informasi


Rekam Medis.
BAB II

PEMBAHASAN

Jurnal 1

Penulis Jurnal Erlindai Purba, Tania Yulita


Judul Jurnal Analisis Sistem Pelepasan Informasi Rekam
Medis Dalam Menjamin Aspek Hukum
Kerahasiaan Rekam Medis Di Rumah Sakit
Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2018.
Metode Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah penelitian deskriptif kualitatif,
pendekatan penelitiannya menggunakan
crosssectional, metode penelitiannya
menggunakan observasi dan wawancara.
Hasil Penelitian Pelepasan informasi rekam medis di RSU Imelda
Pekerja Indonesia Medan sudah optimal dan
sesuai dengan SOP RSU Imelda Pekerja
Indonesia Medan.
Teori Lawrence Green
Identifikasi Berdasarkan 1. Presponding, Kurangnya Kesadaran Petugas
Teori dalam pentingnya praktek kerja dan pelatihan
untuk menunjang Pelepasan Informasi secara
baik dan benar sesuai Standar Operasional
Pelakasanaan.
2. Enabling, Kurangnya fasilitas bahan baca
referensi seperti buku dan juga minim praktek
kerja lapangan serta pembagian lapangan.

Jurnal 2

Penulis Jurnal Suheri Parulian Gultom, Sisca Anggraini


Judul Jurnal Pelepasan Informasi Rekam Medis Kepada Pihak
Ketiga di Rumah Sakit Mitra Medika.
Metode Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang
bertujuan untuk mengetahui keterkaitan
terhadap pelepasan informasi berkas rekam
medis terhadap rekam medis di sebuah rumah
sakit,
Hasil Penelitian Setelah Melakukan Penelitian dengan jumlah
responden sebanyak 4 orang. Maka hasil yang
diperoleh adalah sebagai berikut:
1. Distribusi Karakteristik responden
Pendidikan Pelepasan Informasi Rekam
Medis Kepada Pihak Ketiga di Rumah Sakit
Mitra Medika Medan, responden yang
berpendidikan SMA sebanyak 4 orang
(100%) dan yang berpendidikan D3 (0%)
2. Distribusi Responden yang mengikuti
Pelatihan Pelepasan Informasi Rekam Medis
kepada Pihak Ketiga di Rumah Sakit Mitra
Medika Medan. responden yang yang pernah
mengikuti pelatihan sebanyak 2 orang (50%)
dan yang tidak mengikuti pelatihan ada2
orang (50%)
3. Distribusi Responden Yang Mendapati
Kejadian Pelepasan Informasi Rekam
Medis Kepada Pihak Ketiga di Rumah
Sakit Mitra Medika Medan, responden yang
mendapati kejadian pelepasan informasi
rekam medis kepada pihak ketiga 2 kali
dalam satu bulan adalah 1 orang (25%),
petugas yang mendapati kejadian pelepasan
informasi 3 kali dalam satu bulan adalah
sebanyak 2 orang (50%), dan petugas
yang mendapati kejadian pelepasan
informasi 4 kali dalam satu bulan adalah
sebanyak 1 orang (25). Rata-rata kejadian
pelepasan informasi rekam medis oleh
petugas adalah sebanyak 3 kali. Di Rumah
Sakit Mitra Medika bahwa dari 3000
pelepasan informasi rekam medis dalam
bulan jumlah rata-rata kejadian pelepasan
informasi rekam medis kepada pihak ketiga
adalah sebanyak 3 kali.
Teori Lawrence Green
Identifikasi Berdasarkan 1. Predisponding, Petugas Perekam Medis
Teori yang tidak minat atau tertarik untuk
mgnikuti pelatihan atau melanjutkan
studinya ke jenjang Sarjana, yang
mengakibatkan minimnya pengetahuan
dan skill dalam Pelepasan Informasi
Rekam Medis.
2. Enabling, Rumah sakit yang masih
berakreditas rendah dan minim diadakan
pelatihan khusus pelepasan informasi di
unit Rekam Medis.
Jurnal 3

Penulis Jurnal Prima Soultoni Akbar, Tsalits Maulidah Hariez,


Jupriyono , Moh Zainol Rachman
Judul Jurnal Literature Review Analisis Sistem Pelepasan
Informasi Medis di Rumah Sakit
Metode Jenis penelitian ini adalah compare dengan cara
mencari kesamaan diantara beberapa literature
lalu ditarik kesimulan untuk menawab tujuan dari
penelitian literature. Data yang telah tersaring
disajikan dalam bentuk diagram flow
literature review
Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa
setiap sarana pelayanan kesehatan membuat
protap tentang pelepasan informasi medis
berdasarkan peraturan yang berlaku. Pihak yang
diperbolehkan dalam pelepasan informasi medis
adalah pihak pemohon, petugas rekam medis dan
pimpinan sarana pelayanan kesehatan. Prosedur
pelepasan informasi medis untuk keperluan
asuransi disertai dengan persyaratan surat kuasa,
untuk keperluan visum et repertum disertai
dengan surat permohonan resmi dari pihak
kepolisian, dan untuk keperluan penelitian disertai
dengan surat pengantar dari instansi akademik.
Prosedur tetap yang menangani pelaksanaan
pelepasan informasi medis sebaiknya dilakukan
perbaikan dan lebih memperhatikan persyaratan
permintaan informasi medis oleh pihak pemohon
untuk mengurangi penyalahgunaan informasi
medis oleh pihak yang tidak berwenang.
Teori Lawrence Green
Identifikasi berdasar Teori 1. Predisposing
Data yang telah tersaring disajikan dalam
bentuk diagram flow literature review.
Pemanfaatan rekam medis untuk keperluan
pendidikan dan penelitian tidak diperlukan
persetujuan pasien. Pelaksanaan pelepasan
informasi medis dilakukan perbaikan dan lebih
memperhatikan persyaratan permintaan
informasi medis oleh pihak pemohon untuk
mengurangi penyalahgunaan informasi medis
oleh pihak yang tidak berwenang
2. Enabling
Pemanfaatan rekam medis untuk keperluan
pendidikan dan penelitian tidak diperlukan
persetujuan pasien.menurut Depkes RI (2006)
juga menyebutkan bahwa pelepasan informasi
medis untuk penelitian atau pendidikan tidak
diperlukan persetujuan pasien, akan tetapi
persetujuan tertulis dari pimpinan rumah sakit.
Dan dipertegas dalam Peraturan Menteri
Kesehatan No. 269 Tahun 2008 pasal 13 ayat
(3) yang menyatakan bahwa pemanfaatan
rekam medis untuk keperluan pendidikan dan
penelitian tidak diperlukan persetujuan pasien.
3. Reinforcing
Pelaksanaan pelepasan informasi medis
dilakukan perbaikan dan lebih memperhatikan
persyaratan permintaan informasi medis oleh
pihak pemohon untuk mengurangi
penyalahgunaan informasi medis oleh pihak
yang tidak berwenang. Pihak yang
diperbolehkan dalam pelepasan informasi
medis adalah pihak pemohon, petugas rekam
medis dan pimpinan sarana pelayanan
kesehatan.Prosedur pelepasan informasi
medis untuk keperluan asuransi disertai
dengan persyaratan surat kuasa, untuk
keperluan visum et repertum disertai dengan
surat permohonan resmi dari pihak kepolisian,
dan untuk keperluan penelitian disertai
dengan surat pengantar dari instansi
akademik. Prosedur tetap yang menangani
pelaksanaan pelepasan informasi medis
sebaiknya dilakukan perbaikan dan lebih
memperhatikan persyaratan permintaan
informasi medis oleh pihak pemohon untuk
mengurangi penyalahgunaan informasi medis
oleh pihak yang tidak berwenang.

Jurnal 4

Penulis Jurnal Heru Indra Cahya, Erwin Muhtaddin


Judul Jurnal PELEPASAN INFORMASI REKAM MEDIS
DALAM MENJAMIN ASPEK HUKUM
KERAHASIAAN REKAM MEDIS DI
PUSKESMAS TIRTAYASA
Metode Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang
tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis
tertentu tetapi hanya menggambarkan “apa
adanya” tentang sesuatu variabel, gejala atau
keadaan [2]. Populasi dalam penelitian ini adalah
Tenaga Rekam Medis Dan Informasi Kesehatan di
Bagian Rekam Medis Puskesmas Tirtayasa yang
berjumlah 1 orang. Cara pengambilan untuk
sampel objek penelitian ini adalah total sampling.
Hasil Penelitian Tinta yang digunakan sudah seragam, jelas dan
rata. Kertas yang digunakan adalah HVS dengan
ukuran A4 berat 70 gram. Map yang digunakan
dari bahan karton. Tersedia alat pemadam
kebakaran dan rutin dilakukan pengecekan
sekring. Ruang filing tidak tahan gempa dan
pemeliharaan kebersihan masih kurang. Masih
ada pihak lain yang masuk ruang filing. Pasien
membawa sendiri berkas rekam medisnya.
Teori Lawrence Green
Identifikasi berdasar Teori 1. Predisposing
Menjaga keamanan informasi, keakuratan
informasi dan kemudahan akses informasi
menjadi tuntutan pihak organisasi pelayanan
kesehatan dan praktisi kesehatan serta pihak
ke-3 yang berwenang Sedangkan pihak yang
membutuhkan informasi harus senantiasa
menghormati privasi pasien.
2. Enabling
unit rekam medis sebagai acuan petugas
untuk menyimpan dan menjaga keamanan
serta kerahasiaan berkas rekam medis.
Ruangan penyimpanan arsip
sebaiknya terpisah dari ruangan kantor lain
untuk menjaga keamanan arsip-arsip. PICO
adalah sarana yang dapat digunakan untuk
membantu tenaga kesehatan dalam pencarian
literatur. sarana pelayanan kesehatan, tempat
berkumpulnya orang sakit maupun orang
sehat, atau dapat menjadi tempat penularan
penyakit serta memungkinkan terjadinya
pencemaran lingkungan dan gangguan
kesehatan. Puskesmas Tirtayasa belum
memiliki kemanan khusus terkait dengan
proses pelepasan informasi medis pasien,
namun jika pasien diwakilkan dalam proses
permintaan pelepasan informasi, wakilnya
tersebut harus ada surat kuasa dari pasien
yang bersangkutan. Belum ada petugas
khusus yang berwenang menangani kasus
pelepasan informasi sehingga proses
pelepasan informasi dapat dilakukan oleh
berbagai pihak yang terkait.
3. Reinforcing
Mengingat bahwa arsip sifatnya rahasia
petugas mengurangi lalu lintas pegawai
lainnya, dan menghindari pegawai lain
memasuki ruangan sehingga pencurian arsip
dapat dihindari dengan membuat ruangan
penyimpanan arsip terpisah dari ruangan lain.
Di Puskesmas Tirtayasa pihak yang dapat
memutuskan pelepasan informasi medis pasien
hanya petugas rekam medis saja. Kebersihan
ruang penyimpanan berkas rekam medis masih
ditemukan petugas yang mengkonsumsi
makanan dan minuman di ruang penyimpanan
berkas rekam medis. Kebersihan ruangan harus
selalu dijaga, dengan cara petugas tidak
mengkonsumsi makanan dan minuman di
dalam ruangan, serta memberi papan atau
kertas peringatan atau larangan makan dan
minum di ruang penyimpanan
berkas rekam medis.

Jurnal 5

Penulis Jurnal Eka Wilda Faida


Judul Jurnal EVALUASI PROSEDUR PELEPASAN
INFORMASI MEDIS DALAM MENJAMIN
ASPEK HUKUM KERAHASIAAN REKAM
MEDIS DI RUMAH SAKIT ONKOLOGI
SURABAYA
Metode Jenis penelitian ini adalah diskriptif kualitatif
yaitu digunakan menjelaskan gambaran secara
umum proses pelepasan informasi medis dalam
menjamin aspek hukum kerahasiaan rekam medis
di Rumah Sakit Onkologi Surabaya. Berdasarkan
waktunya adalah jenis penelitian cross sectional
karena pengambilan data dalam penelitian
dilakukan serentak dalam kurun waktu yang
sama. Waktu penelitian ini dilakukan pada April
2015 sampai dengan Juni 2015. Tempat penelitian
dilakukan di Rumah Sakit Onkologi Surabaya.
Populasi dalam penelitian ini adalah Seluruh
pelepasan informasi medis sehubungan dengan
kebutuhan klaim asuransi di Rumah Sakit
Onkologi Surabaya sebesar 82 permohonan.
Sampel yang digunakan adalah keseluruhan dari
populasi berdasarkan jumlah permintaan resume
medis yang sehubungan dengan klaim asuransi.
Teknik sampling yang digunakan adalah
nonprobability sampling purposive. Karena
peneliti tidak memberi peluang atau kesempatan
yang sama pada setiap populasi. Teknik purposive
sampling dipilih dikarenakan sampel dalam
penelitian ini adalah yang sesuai dengan tujuan
penelitian saja, misalnya subyek penelitian adalah
pemohon pelepasan informasi. Sedangkan obyek
penelitian adalah prosedur, alur, persyaratan
pelepasan informasi medis sehubungan dengan
klaim asuransi dan hukum mengenai kerahasiaan.

Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata


nilai tertinggi sebesar 82 (100%) seluruh
responden yang sesuai pada:
(a) Pelepasan informasi medis pasien diberikan
jika terdapat permintaan dari pasien, keluarga
dan/atau pihak ketiga (asuransi) di RSOS;
(b) Petugas menyajikan informasi medis dalam
waktu 3x24 jam di RSOS;
(c) Petugas menginformasikan waktu
penyelesaian pengerjaan informasi medis yang
akan diambil oleh pasien di RSOS.
Sedangkan hasil penelitian yang menunjukkan
nilai terendah sebesar 76 (93%) yang tidak sesuai
dengan SPO pelepasan informasi medis mengenai
petugas meminjam identitas pemohon dalam
bentuk KTP/KK di RSOS. Selain itu formulir
pelepasan informasi bagian identitas sosial tidak
diisi dan ditanda tangani oleh pemohon sebesar 22
(27%), tidak terdapat kejelasan dan keterangan
tujuan mengenai jenis informasi yang diminta
sebesar 1 (1%), petugas tidak menjelaskan
ketentuan dalam hal pelepasan informasi medis
sebesar 10 (12%), petugas tidak melakukan
pemeriksaan kembali pengisian formulir
pelepasan informasi medis sebesar 14 (17%) dan
tentang kebenaran dari pengisian formulir
pelepasan informasi medis sebesar 22 (27%).
Teori Lawrence Green
Identifikasi berdasar Teori 1. Predisposing
a. Petugas yang tergesagesa mengerjakan isian
formulir asuransi, sehingga yang dilihat hanya
terdapat tanda tangan dan nama pasien pada
surat kuasa
b. petugas tidak menjelaskan
ketentuan mengenai pelepasan informasi
medis, tidak melakukan pemeriksaan kembali
pengisian formulir kebenaran isian asuransi
kepada pasien

2.Enabling

Kurang ketatnya Standar Operasional


Prosedur di Rumah sakit tersebut yang
membuat pegawai lalai dan kurang teliti dalam
formulir.
3.Reinforcing
Petugas yang menerima isian formulir
asuransi tidak melakukan pemeriksaan
kembali pada formulir asuransi yang diterima
atas kebenaran isian data sosialnya.

Jurnal 6

Penulis Jurnal Almas Ummi Fatharina, Sri Sugiarsi, Trismianto


Asmo Sutrisno
Judul Jurnal PELEPASAN INFORMASI MEDIS KEPADA
PIHAK ASURANSI
Metode Penelitian ini menggunakan desain literature
review yaitu penelitian yang mengkaji artikel-
artikel penelitian tentang Pelepasan Informasi
Medis Kepada Pihak Asuransi dengan cara
membandingkan, meringkas, dan
mengambil kesimpulan.

Hasil Penelitian Tinjauan Pelepasan Informasi Medis Untuk Klaim


Asuransi Jasa Raharja di RSUD dr. Soediran
Mangun Marso Tahun 2011

1. Rumah sakit sudah memiliki kebijakan


Pelepasan informasi dalam bentuk tertulis berupa
SOP
2. Alur prosedur pelepasan informasi medis
kepada pihak asuransi terdiri :

a. Membuat surat permintaan ke direktur

b. Dari direktur surat permintaan di disoisisikan ke


bagian pelayanan medik
c. Dari pelayanan medik di
disposisikan ke kabag perencanaan\program
d. Kemudian surat permintaan di disposisikan ke
rekam medis

e. Bagian rekam medis mencari dokumen rekam


medis sesuai kebutuhan informasi

Teori Lawrence Green


Identifikasi berdasar Teori 1. Predisposing
Pihak Rumah Sakit melakukan sosialisasi
mengenai alur prosedur pelepasan informasi
medis agar petugas yang bertanggungjawab
lebih. Rumah sakit dari setiap penelitian sudah
memiliki alur prosedur pelepasan informasi
medis dan dari dua penelitian tersebut
memiliki alur prosedur yang sama, akan tetapi
dalam pelaksanannya masih ditemukan
petugas dalam proses pelepasan informasi
medis tidak sesuai dengan alur
prosedur yang berlaku
2. Enabling
Namun dalam pelepasan informasi medis
masih ditemukan permintaan yang tidak sesuai
dengan kebijakan, yaitu persyaratan yang
mendukung dalam pelepasan informasi medis
3. Reinforang
Rekam medis merupakan sumber data yang
dapat dimanfaatkan untuk berbagai
kepentingan, mengingat data tersebut bersifat
rahasia maka dalam penggunaan data perlu
memperhatikan aspek hukum karena setiap
informasi dari rekam medis hanya dapat
dikeluarkan berdasarkan kebijakan
pemerintah atau badan yang secara hukum
dapat dipertanggungjawabkan termasuk
pelepasan data atau informasi medis kepada
pihak asuransi

Jurnal 7

Penulis Jurnal Cinthia Mutiara Hapsari, SH


Judul Jurnal Kajian Yuridis Pemakaian Rekam Medis
Elektronik Di Rumah Sakit.
Metode Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan
penelitian, maka metode pendekatan yang
digunakan adalah metode pendekatan yuridis
normatif. Pendekatan hukum normatif adalah
penelitian hukum yang dilakukan dengan cara
meneliti bahan pustaka atau data
sekunder.Adapun maksud penggunaan metode
pendekatan yuridis normatif dalam penelitian ini
adalah disamping meneliti bahan-bahan pustaka
yang ada (buku, majalah, surat kabar, media,
internet, hasil penelitian yang diterbitkan, dan
lain-lain) juga melihat kasus-kasus yang
berkembang dalam masyarakat sebagai
pelengkap.
Hasil Penelitian Menghasilkan sistem yang secara khusus
dirancang untuk mendukung pengguna dengan
berbagai kemudahan fasilitas bagi kelengkapan
dan keakuratan data, memberi tanda waspada,
sebagai peringatan, tanda sistem pendukung
keputusan klinik dan menghubungkan data
dengan pengetahuan medis serta alat bantu
lainnya. Keamanan data rekam medis elektronik
harus menerapkan sistem yang mengurangi
kemungkinan kebocoran informasi ini. Data
medis juga dapat dipilah-pilah dalam arti petugas
yang diberikan wewenang hanya dapat mengakses
rekam medis sampai batas tertentu. Misalnya
petugas registrasi diberikan kewenangan hanya
dalam cakupan pendaftaran saja, petugas billing
hanya dapat membuka informasi dan
memasukkan data keuangan saja tanpa diberikan
kewenangan lain dan dokter yang memeriksa
mempunyai akses hanya untuk memasukan data
medis pasien dan jika pengisian rekam medis yang
dilakukan oleh petugas khusus tersebut telah
Teori Lawrence Green
Identifikasi Bedasarkan 1. Predisposing
Teori
Seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi khusunya dalam
bidang teknologi informasi yang sudah
memasuki bidang kesehatan, maka
penggunaannya di dalam rekam medis saat ini
sangat diperlukan karena kita melihat proses
pengobatan dan tindakan yang diberikan atas
diri seorang pasien dapat diakses secaara
langsung oleh bagian yang berwenang atas
pemeriksaan tersebut.Kemudian pengolahan
data-data medis secara komputerisasi juga
akan memudahkan semua pihak yang
berwenang dalam hal ini petugas administrasi
disuatu instansi pelayanan kesehatan dapat
segera mengetahui rincian biaya yang harus
dikeluarkan oleh pasien selama pasien yang
menjalani pengobatan di rumah sakit.Suatu
berkas rekam medis mempunyai nilai
penelitian karena isinya menyangkut data dan
informasi yang dapat dipergunakan sebagai
aspek pendukung penelitian dan
pengembangan ilmu pengetahuan dibidang
kesehatan. Perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi informasi dapat diaplikasikan
penerapannya didalam penyelenggaraan dan
pengelolaan rekam medis seorang pasien
dapat dilaksanakan dengan mudah dan efektif
sesuai aturan serta prosedur yang
telah ditetapkan.

2. Enabling
Persaingan yang semakin ketat mendorong
rumah sakit baik swasta maupun pemerintah
mengembangkan pelayanan, pola pemasaran,
dan kelengkapan
sarana dan prasarana yang memadai. Sistem
Penyimpanan kronologis Merupakan jenis
penyimpanan berkas rekam medis
berdasarkan urutan peristiwa atau kejadian
pasien datang ke fasilitas pelayanan
kesehatan. Dengan cara di urutkan tiap
tanggal, sehingga akan terbentuk kelompok-
kelompok sesuai tanggal pasien berobat.
Sistem penyimpanan ini hanya cocok pada
praktek dokter pribadi, bidan dan dokter
spesialis.
Terkait dengan efektifas dalam Fasilitas
Pelayanan kegiatan rekam medis elektronik
Lebih cepat dan tepat dalam pengambilan
keputsan, ialah salah satu kegunaan dari
rekam medis bagi provider adalah sebagai
penunjang pengambilan keputusan tentang
dianognis dan pengobatan, dan bagi
manajemen adalah melaksanakan kegiatan
menjaga mutu. Untuk itu rekam medis secara
digital yang menyimpan seluruh kegiatan
yang berhubungan dengan pasien serta
fasilitas yang dipergunakan di rumah sakit
sehingga akan mempercepat penyajian data
yang akan di sajikan serta dalam proses
pengambilan keputusan akan lebih tepat pula.

3. Reinforang
Setiap pemakai harus memiliki PIN dan
password atau menggunakan sidik jari atau
pola iris mata sebagai pengenal identitasnya.
Petugas kesehatan yang berwenang telah
diberikan otoritas dan kode PIN ( Personal
Indentification Number) membuka dan
memasukkan data pasien sesuai dengan
sebenarnya dan jika terjadi kesalahan
memasukkan data , dapat saja merubah tetapi
tidak menghilangkan data sebelumnya tetapi
disediakan kolom khusus untuk merubah atau
mengganti data yang akan dirubah. Semakin
meningkat pasien dari Indonesia mencari
pelayanan di luar negeri dan bukan tidak
mungkin kecenderungan investor asing untuk
beroperasional di Indonesia pun akan semakin
meningkat, sehingga hal itu harus disikapi
secara positif, untuk meningkatkan mutu
pelayanan di Indonesia.

Jurnal 8

Penulis Jurnal Cossa Pratama*), Maryani Setyowati**)


Judul Jurnal TINJAUAN ASPEK KEAMANAN DOKUMEN
REKAM MEDIS DI RUANG FILING
PUSKESMAS LEBDOSARI SEMARANG
Metode Jenis penelitian ini merupakan jenis
penelitian deskriptif yaitu menggambarkan
data sebagai hasil penelitian. Metode yang
digunakan observasi dan wawancara yaitu
metode penelitian dengan meninjau langsung
objek yang diteliti. Pendekatan yang
digunakan yaitu cross sectional dengan cara
menganalisa variabel-variabel penelitian
bersifat sewaktu untuk memperolah data
yang lebih lengkap dan tepat.
Hasil Penelitian Yang dimaksud dengan pengelolaan
dokumen adalah usaha-usaha yang
dilakukan untuk menjaga dan memelihara
dokumen dari kerusakan, kecurian dan
kehilangan. Kerusakan dan kehilangan dokumen
yang datangnya dari dokumen itu sendiri maupun
yang di sebabkan oleh serangan-serangan dari luar
dokumen tersebut, Sedangkan yang di katakan
pengamanan dokumen adalah usaha-usaha yang di
lakukan untuk menjaga dokumen dari kecurian
maupun kehilangan. Usaha pengelolaan dokumen
dapat berupa menjaga dari kecurian dokumen
rekam medis tindakan-tindakan yang bertujuan
untuk menyelamatkan dokumendokumen berikut
informasi serta menjamin kelangsungan hidup
dokumen dari pemusnahan yang tidak di inginkan.
Populasi penelitian
ini adalah dokumen rekam medis di ruang filing
Puskesmas Lebdosari Semarang dengan 99
sampel dokumen. Instrumen dalam penelitian ini
menggunakan pedoman wawancara dan
observasi, dengan sumber data primer dan
sekunder. Pengolahan data adalah editing dan
penyajian data, data dianalisis secara deskriptif.
Teori Lawrence Green
Identifikasi Bedasarkan 1. Predisposing
Teori Pelayanan perawatan medis tidak dapat
dijalankan dengan efektif bilamana (DRM)
Dokumen Rekam Medis rusak atau hilang
karena tidak adanya kesinambungan informasi
medis. Fungsi dokumen bagi rumah sakit
adalah sebagai sumber ingatan dan sumber
informasi dalam rangka melaksanakan
perencanaan, penganalisaan, pengambilan
keputusan, penilaian dan dipertanggung-
jawabkan dengan sebaikbaiknya, untuk
mendukung terciptanya keberhasilan
penyimpanan, pengamanan, dan pemeliharaan
DRM diperlukan adanya ketentuan pokok
kearsipan yaitu tempat, sarana prasarana,
pemeliharaan dokumen dari
bahaya dan kerusakan.

2. Enabling
Dalam rangka mendokumentasikan rekam
medis di Pusat Kesehatan Masyarakat
Lebdosari Semarang aman dari aspek fisik dan
kimia dari kerusakan, untuk mendukung
terciptanya keberhasilan penyimpanan,
keamanan dan pemeliharaan catatan medis
yang diperlukan untuk mendokumentasikan
tempat, pemeliharaan fasilitas dokumen rekam
medis yang mencakup bahaya kerusakan dari
aspek fisik dan kimia. Dokumen rekam medis
hanya berupa kertas yang sewaktu-waktu bisa
rusak oleh kelembaban, ketidakstabilan suhu,
dan karena itu perlu alat yang diatur untuk
mempertahankan kelembabannya. Untuk
menjaga keamanan dokumen rekam medis
juga membutuhkan sumber daya manusia yang
profesional, sarana dan prasarana yang
memadai dan ruang cukup aman dan baik
untuk menjaga kerahasiaan
dokumen rekam medis.

3. Reinforcing
Berdasarkan survey awal pada bulan
Desember 2011 di Puskesmas Lebdosari
Semarang, keadaan ruang filling belum sesuai
dengan teori hokum kesehatan. Hal ini terjadi
karena petugas lain dapat masuk keruang
filing sehingga tidak terjaga kerahasiannya.
Selain itu ditemukan juga sebagian dokumen
yang rusak karena tidak terawat dengan baik.
Kadang ada juga formulir rekam medis yang
lepas dan tercecer dari amplopnya dan amplop
Dokumennya menggunakan map plastik yang
menyebabkan pada suhu tertentu bisa
menyebabkan terjadinya pengembunan pada
map sehingga menyebabkan tulisan menjadi
luntur dan kertas dokumen rekam medis
menjadi rusak. Pada ruang filling Puskesmas
Lebdosari Semarang masih ada petugas yang
makan dan minum di ruang filling,namun
petugas berhati–hati pada saat makan dan
minum pada ruang filling tersebut untuk tetap
menjaga supaya makanan dan minuman tidak
tumpah mengenai DRM. Untuk petugas yang
masih makan dan minum di ruang filing
sebaiknya di beri peringatan langsung /
menegur dan sesekali di beri pengarahan
tentang pentingnya kebersihan di ruang filing
dan menempelkan setiker yang bertuliskan
dilarang makan dan minum di
dalam ruang filling.

Jurnal 9

Penulis Jurnal Futari Ayu Istikomah, Feby Erawantini, Dony


Setiawan Hendyca Putra
Judul Jurnal TINJAUAN PELEPASAN INFORMASI REKAM
MEDIS BERDASARKAN ASPEK HUKUM
KEAMANAN DAN KERAHASIAAN REKAM
MEDIS UNTUK PENDIDIKAN DI RSUD
SLEMAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif untuk
Metode mengetahui bagaimana pelepasan informasi rekam
medis berdasarkan aspek hukum keamanan dan
kerahasiaan rekam medis untuk pendidikan di RSUD
Sleman.
Penerapan dalam pelepasan informasi rekam medis
Hasil Penelitian untuk kepentingan pendidikan di RSUD Sleman
masih belum sesuai dengan peraturan yang ada
terkait dengan belum tersedianya buku ekspedisi
atau buku peminjaman berkas rekam medis
dimana buku tersebut sangat penting guna
mengetahui keberadaan berkas rekam medis yang
keluar. 2. Peneliti saat pelaksanaan penelitian
menggunakan berkas rekam medis masih
diruangan filing yang seharusnya hanya petugas
rumah sakit saja diperbolehkan masuk. Tempat
khusus bagi peneliti saat sedang meneliti berkas
rekam medis belum tersedia dikarenakan
keterbatasan ruangan yang ada di bagian unit
rekam medis RSUD Sleman.
Teori Lawrence Green
Identifikasi Berdasarkan 1.Predisposing
Teori Terkadang ada petugas lupa untuk mengisi buku
ekspedisi maka dapat menyebabkan tidak
terlacaknya berkas rekam medis jika tidak ditemukan
di rak penyimpanan.
2.Enabling
filing RSUD Sleman belum menyediakan buku
peminjaman berkas rekam medis yang dikhususkan
untuk catatan peminjaman bagi pendidikan yang
menyebakan bisa hilangnya dokumen rekam medis
tersebut. Dan pihak RSUD Sleman belum
menyediakan tempat penelitian tersebut dikarenakan
keterbatasan ruang yang ada
3.Reinforcing
-

Jurnal 10

Penulis Jurnal Dian Puspita Reni 1), Fadhilah Tia Nur 2), Erindra Budi
Cahyanto 1) , Angesti Nugraheni1)
Judul Jurnal PERBEDAAN PERAWATAN TALI PUSAT TERBUKA
DAN KASA KERING DENGAN LAMA PELEPASAN
TALI PUSAT PADA BAYI BARU LAHIR
Metode Jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan
cohort. Teknik pengambilan sampel purposive sampling.
Besar sampel 80 bayi yaitu 40 bayi kelompok kasus
dilaksanakan di Puskesmas Gajahan dan 40 responden
kelompok kontrol dilaksanakan di Rumah Sakit Amanah Ibu
dan Anak yang memenuhi kriteria retriksi. Perawatan tali
pusat sebagai variabel bebas dan lama pelepasan tali pusat
sebagai variabel terikat. Teknik pengumpulan data
menggunakan lembar observasi dan rekam medik responden.
Teknik analisis data menggunakan Chi-Square.
Hasil penelitian Responden kelompok kasus berjumlah 40 bayi dengan lama
pelepasan tali pusat 1-7 hari sebanyak 31 bayi dan 9 bayi
yang >7 hari. Responden kelompok kontrol berjumlah 40
bayi dengan lama pelepasan tali pusatnya 1-7 hari sebanyak
38 bayi dan 2 bayi yang >7 hari. ρvalue (0.023) < α (0.05)
maka Ha diterima.
Teori Lawrence Green
Identifikasi Berdasarkan 1. Predisposing
Teori Pegawai lalai hingga melakukan perawatan tali pusat terbuka.
Perawatan tali pusat terbuka ialah perawatan tali pusat yang
tidak diberikan perlakuan apapun. Tali pusat dibiarkan
terbuka, tidak diberikan kasa kering maupun antiseptik
lainnya. Pelepasan tali pusat dengan bantuan udara.
2. Enabling
Kurang ketat dan kurang perhatian antara SOP yan ada di
Rumah Sakit tersebut dengan keadaan pegawai yang
mempengaruhi hasil kerja dan kepercayaan pasien terhadap
rumah sakit tersebut.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari permasalahan permasalahan yang kami dapatkan dari 10 jurnal yang
kami review. Dapat kami simpulkan bahwa di indonesia masih banyak
permasalahan - yang di atasi perlu ditinjau dari faktor internal maupun faktor
eksternal. Perlu adanya solusi dalam pemecahan serta penyelesaian dari masalah
tersebut mulai dari mengadakan pelatihan khusus untuk petugas rekam medis,
penegasan peraturan atau SOP yang berlaku, serta Perlunya adanya penggunaan
sistem elektronik. Serta pemaksimalan fasilitas pelayanan di Indonesia.

SIMRS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit) di bagian administrasi


atau pendaftaran pasien agar lebih memudahkan dalam pelayanan kesehatan serta
dapat membantu jalannya kamunikasi antar petugas, pasien serta pihak pihak yang
terlibat dalam proses pelayanan kesehatan. Serta membuktikan bahwa Perilaku
pada dasarnya berorientasi pada tujuan. Dengan perkataan lain, perilaku kita pada
umumnya dimotivasi oleh suatu keinginan untuk mencapai tujuan tertentu.

DAFTAR PUSTAKA

Purba, E., & Yulita, T. (2018). Analisis Sistem Pelepasan Informasi Rekam
Medis Dalam Menjamin Aspek Hukum Kerahasiaan Rekam Medis Di Rumah Sakit
Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2018. Jurnal Ilmiah Perekam dan
Informasi Kesehatan Imelda, 3(1), 394-403.

Gultom, S. P., & Anggraini, S. (2018). Pelepasan Informasi Rekam Medis


Kepada Pihak Ketiga di Rumah Sakit Mitra Medika. Jurnal Ilmiah Perekam dan
Informasi Kesehatan Imelda, 3(1), 425-430.
Akbar, P. S., Hariez, T. M., & Rachman, M. Z. (2023). Literature Review
Analisis Sistem Pelepasan Informasi Medis di Rumah Sakit. Jurnal Rekam Medis
dan Informasi Kesehatan, 1(2), 1-12.

Cahya, H. I., & Muhtaddin, E. PELEPASAN INFORMASI REKAM


MEDIS DALAM MENJAMIN ASPEK HUKUM KERAHASIAAN REKAM
MEDIS DI PUSKESMAS TIRTAYASA DISCLOSURE OF MEDICAL RECORD
INFORMATION TO GUARANTEE LEGAL ASPECTS OF
CONFIDENTIALITY OF MEDICAL RECORDS IN TIRTAYASA PUSKESMAS.

Faida, E. W. (2016). Evaluasi Prosedur Pelepasan Informasi Medis dalam


Menjamin Aspek Hukum Kerahasiaan Rekam Medis di Rumah Sakit Onkologi
Surabaya. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, 4(2).

Alfianti, N. (2019). EVALUASI PELEPASAN INFORMASI MEDIS


KEPADA PIHAK ASURANSI DI RUMAH SAKIT DELTA SURYA SIDOARJO
(Doctoral dissertation, STIKES Yayasan RS Dr. Soetomo).

Hapsari, C. M. (2014). Kajian Yuridis Pemakaian Rekam Medis Elektronik


di Rumah Sakit (Doctoral dissertation, Universitas Islam Indonesia).

Pratama, C., & Setyowati, M. (2013). Tinjauan Aspek Keamanan Dokumen


Rekam Medis Di Ruang Filing Puskesmas Lebdosari Semarang. VISIKES: Jurnal
Kesehatan Masyarakat, 12(2)

Istikomah, F. A., Erawantini, F., & Putra, D. S. H. (2020). Tinjauan


Pelepasan Informasi Rekam Medis Berdasarkan Aspek Hukum Keamanan dan
Kerahasiaan Rekam Medis untuk Pendidikan di RSUD Sleman. J-REMI: Jurnal
Rekam Medik dan Informasi Kesehatan, 1(4), 393-399.

Reni, D. P., Nur, F. T., Cahyanto, E. B., & Nugraheni, A. (2018). Perbedaan
perawatan tali pusat terbuka dan kasa kering dengan lama pelepasan tali pusat pada
bayi baru lahir. PLACENTUM: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, 6(2), 7-
13.

Anda mungkin juga menyukai