Nofri Heltiani
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWTyang telah melimpahkan rahmad dan hidayah-Nya,
sehingga dapat menyelesaikan Modul Pembelajaran Penyusunan Prosedur Kerja di Unit Kerja Rekam Medis
bagi Mahasiswa Rekam Medis dan Informasi Kesehatan. Modul ini disusun dengan harapan agar dapat
memberikan teori dan praktik dalam penyusunan prosedur kerja di Unit Kerja Rekam Medis yang meliputi
prosedur kerja di Tempat Pendaftaran Pasien, Assembling, Koding, Indeks dan Filing.
Penyusun berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan modul pembelajaran
ini, dan penyusun dengan senang hati mengharapkan masukan, kritikan dan sarana dari pihak manapun untuk
perbaikan bersama dari kesempurnaan modul ini. Besar harapan kami modul ini dapat membantu mahasiswa
dalam perkuliahan dan praktik di laboratorium.
Penyusun,
DESKRIPSI MATA KULIAH
Mata Kuliah ini membahas tentang konsep dasar dan cara penyusunan prosedur kerja, serta mengaplikasikan
atau mempraktikkan langsung tentang hal-hal yang berkaitan dengan pelaksaan teknis dari kegiatan atau
pengelolaan rekam medis mulai dari penerimaan pasien baik di rawat inap, assembling, koding, indeks,
penyimpanan serta pengambilan dan pengembalian kembali rekam medis serta sarana dan prasarana yang
digunakan dalam pelaksanaan kegiatan di Unit Kerja Rekam Medis dengan cara menuangkannya dalam
prosedur kerja.
Tujuan Umum:
Mahasiswa diharapkan mampu menyusun prosedur kerja di Unit Kerja Rekam Medis.
Tujuan Khusus:
Mahasiswa diharapkan dapat:
1. Mengetahui dan memahami prosedur kerja di Unit Kerja Rekam Medis.
2. Mengetahui dan memahami tujuan prosedur kerja.
3. Mengetahui dan memahami prinsip penyusunan prosedur kerja.
4. Mengetahui dan memahami teknik penulisan prosedur kerja.
5. Mengetahui dan memahami persiapan penyusunan prosedur kerja.
6. Menyusun prosedur kerja di Unit Kerja Rekam Medis.
PROSEDUR KERJA
JUDUL SOP
LEMBAGA
No. Dokumen No. Revisi
/ ORGANISASI Halaman ... dari ...
xxx xx
Tanggal Diterbitkan Ditetapkann di : .................................. (tgl-bln-thn)
STANDAR Pimpinan,
OPERASIONAL Tgl-Bln-Thn
PROSEDUR
(SOP) ..................(nama lengkap dan title)
NIP/NIK. ........................................
Pengertian Menjelaskan definisi istilah dari judul SOP secara umum, jelas dan singkat.
Tujuan Menjelaskan hasil (output / outcome) yang ingin dicapai dari pelaksanaan SOP ini,
baik untuk individu petugas pelaksana, unit kerja, organisasi dan atau obyek lain
yang terdampak oleh penerapan atau pelaksanaan SOP ini.
Referensi Menjelaskan bahan rujukan yang digunakan dalam penyusunan SOP ini. Bahan
rujukan dapat berupa: buku teks, hasil benchmark, literatur, jurnal, hasil penelitian,
peraturan, perundangan, dan atau bahan lainnya.
Pelaksanaan Menjelaskan unsur-unsur yang melaksanakan SOP ini antara lain: petugas
pelaksana, unit kerja tempat dilaksanakannya SOP ini. (SOP dapat dilaksanakan
lebih dari satu petugas atau di satu unit kerja).
Persiapan Menjelaskan aspek-aspek yang harus dipersiapkan sebelum melaksanakan
prosedur. Aspek tersebut dapat meliputi: bahan, peralatan, perangkat keras atau
lunak.
Prosedur Menjelaskan tahapan pelaksanaan prosedur secara rinci, urut, runtut, tahapan
demi tahapan, dan menggunakan kalimat perintah (berisi tahapan kegiatan secara
kronologis yang harus diikuti petugas dalam melaksanakan proses kerja).
Kegiatan di Unit Kerja Rekam Medis
1. Penerimaan Pasien Rawat Jalan
a. Tata Cara Penerimaan Pasien
Tata cara penerimaan pasien yang akan berobat ke poliklinik ataupun yang akan dirawat adalah sebagian
dari sistem prosedur pelayanan Rumah Sakit. Dapat dikatakan disinilah pelayanan pertama kali yang
diterima oleh seorang pasien saat tiba di rumah sakit, maka tidaklah berlebihan bila dikatakan bahwa di
dalam tata cara penerimaan inilah seorang pasien mendapatkan kesan baik ataupun tidak baik dalam
pelayanan suatu rumah sakit.
e. Jenis Pasien
1) Dilihat dari segi pelayanan rumah sakit dapat dibedakan menjadi:
Pasien yang dapat menunggu:
a) Pasien berobat jalan yang datang dengan perjanjian
b) Pasien yang segera ditolong (pasien gawat darurat)
2) Dilihat dari jenis kedatangannya pasien dapat dibedakan menjadi :
a) Pasien baru adalah pasien yang baru pertama kali datang ke rumah sakit untuk keperluan berobat
b) Pasien lama adalah pasien yang pernah datang sebelumnya untuk keperluan berobat.
3) Dilihat dari k edatangan pasien dapat terjadi karena :
a) Dikirim oleh dokter praktek di luar rumah sakit
b) Dikirim oleh rumah sakit lain, puskesmas atau jenis pelayanan kesehatan lainnya
c) Datang atas kemauan sendiri
f. Prosedur Kerja Cara Penerimaan Rawat Jalan Untuk Pasien Baru Umum/BPJS-Kes
1) Menyambut/Menyapa (Selamat pagi/siang/malam, ada yang bisa kami bantu?
2) Menanyakan pasien baru atau lama (Apakah Bpk/Ibu pernah berobat? apabila jawaban pasien belum
pernah, berarti sebagai pasien baru).
3) Menanyakan surat rujukan dari Faskes Tingkat 1 (Apakah Bpk/Ibu membawa surat rujukan? Apabila
jawaban pasien tidak membawa, berarti sebagai pasien umum. Dan apabila pasien memberikan surat
rujukan dan memberikan Kartu BPJS-Kes, berarti sebagai pasien BPJS-Kes).
4) Menyiapkan form rekam medis rawat jalan, KIB, KIUP dan Buku register (Contoh formulir terlampir)
5) Melakukan identifikasi/ wawancara dan mencatat pada formulir RM Rawat Jalan:
a) Nama lengkap pasien
b) Status pasien (sudah menikah atau belum)
c) Tempat tanggal lahir
d) Jenis kelamin
e) Alamat lengkap pasien (nama jalan, No. rumah, RT/RW, Kelurahan, Kecamatan, Kota/Kab, Kode
Pos dan No. telp)
f) Nama Orang tua
g) Alamat Orang tua (Nama Jalan, No. rumah, RT/RW, Kelurahan, Kecamatan, Kota/Kab. Kode pos
dan No.telp) kalau alamatnya sama dengan pasien maka dapat dicatat dengan sda (kepanjangan
dari Sama dengan diAtas)
h) Pekerjaan
i) Mencatat tanggal berobat
j) Menanyakan tujuan poliklinik atau jika pasien tidak tahu, maka petugas menanyakan keluhan dari
pasien, selanjutnya petugas mengarahkan sebaiknya ke poliklinik mana yang sesuai dengan
keluhan pasien, selanjutnya mencatat nama poliklinik tersebut pada kolom poliklinik.
k) Memberikan/ Mencatat nomor rekam medis baru, dengan cara:
i. Setiap pasien baru mendapat/ diberi nomor rekam medis baik yang rawat jalan/SKF rawat
darurat maupun rawat inap pada saat pertama kali datang yang akan digunakan selamanya.
ii. Petugas rekam medis melihat nomor terakhir pada buku penomoran/bank nomor atau pada
dokumen rekam medis terakhir.
iii. Petugas rekam medis memberikan nomor pada dokumen rekam medis dengan melanjutkan
nomor selanjutnya dari nomor terakhir atau dengan menambah satu nomor
6) Mencatat Nama Pasien dan Nomor RM pada cover atau sampul RM.
7) Mencatat data (nama pasien, tempat tanggal lahir, Nomor RM pada KIB).
8) Menyerahkan KIB pada pasien serta mengingatkan pada pasien untuk selalu membawa KIB kalau
kembali berobat serta menjelaskan pentingnya KIB.
9) Mempersiahkan pasien dan memberitahukan arah/petunuk menuju poliklinik yang dituju.
10) Mencatat nomor urut, nama, alamat, jenis kelamin, umur, jenis kunjungan, poli yang dituju, cara
pembayaran dan buku register rawat jalan.
11) Mencatat nama pasien, alamat, Nomor RM, dua huruf wal nama pasien, tanggal berobat dan nama
poliklinik yang dituju pada KIUP.
12) Menyimpan KIUP pada tempat penyimpanan KIUP (lemari laci KIUP), disimpan secara alphabet.
13) Memanggil pasien berikutnya.
b. Prosedur Kerja Cara Penerimaan Pasien Rawat Darurat Tanpa Didamping Keluarga
1) Perawat menyambut dan memberikan pertolongan pertama pada pasien yang menderita segala
macam penyakit.
2) Mewawancarai pasien mendapatkan informasi tentang indetitas dan penyakit yang diderita pasien,
jika pasien datang sendiri tanpa didamping keluarga.
3) Sentral Opname mengecek identitas pasien ke bagian rekam medis untuk mengetahui apakah pasien
tersebut pernah berobat/dirawat di rumah sakit.
4) Jika pasien belum pernah berobat/dirawat, maka akan diberikan nomor rekam medis dan disiapkan
serta diatarkan rekam medisnya ke Instalasi Gawat Darurat.
5) Jika pasien pernah berobat/dirawat, maka rekam medisnya akan diantarkan ke Instalasi Gawat
Darurat.
c. Prosedur Kerja Cara Penerimaan Pasien Rawat Darurat Tanpa Didamping Keluarga
1) Perawat menyambut dan memberikan pertolongan pertama pada pasien yang menderita segala
macam penyakit.
2) Keluarga pasien melakukan registrasi ke Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Darurat.
3) Menanyakan pasien baru atau lama pada keluarga pasien (Apakah pasien pernah berobat?apabila
jawaban keluarga pasien belum pernah, berarti sebagai pasien baru dan apabila jawaban keluarga
pasien pernah, berarti sebagai pasien lama).
4) Menanyakan kartu BPJS-Kes pasien pada keluarga pasien (Boleh pinjam kartu BPJS-Kes pasien?
apabila jawaban keluarga pasien tidak ada, berarti sebagai pasien umum, dan apabila keluarga
pasien memberikan kartu BPJS-Kes pasien, berarti sebagai pasien BPJS-Kes).
5) Menyiapkan formulir rekam medis rawat darurat.
6) Mendistribusikan formulir rawat darurat pada perawat Instalasi Gawat Darurat.
4. Assembling
a. Klasifikasi Assembling terbagi dalam dua kegiatan, yaitu:
1) Assembling sebelum rekam medis dipakai/persiapan, yaitu kegiatan merakit, menyusun formulir-
formulir rekam medis yang kosong dan menyimpannya ke sampul rekam medis, sehingga rekam
medis tersebut siap digunakan.
2) Assembling setelah rekam medis digunakan baik dari rawat jalan maupun dari IGD dan rawat inap,
yaitu menyusun kembali formulir rekam medis sesuai dengan urutannya, merapikan dan memperbaiki
baik cover maupun formulir rekam medis, sehingga diharapkan rekam medis disimpan sudah dalam
keadaan lengkap dan rapi serta siap dipakai apabila akan digunakan kembali.
6. Indeks
a. Definisi Indeks
Indeks adalah membuat tabulasi dengan kode yang sudah dibuat ke dalam indeks-indeks (dapat
menggunakan kartu indeks atau komputerisasi).
5) Mengambil tracer rekam medis dan memasukan bon peminjaman pada kantong yanga da di tracer
rekam medis.
6) Mencari dan mencocokan nomor rekam medis yang akan dipinjam.
7) Setelah menemukan nomor rekam medis yang diperlukan, maka petugas mengambil dengan cara:
salah satu tangan menarik, menahan rekam medis yang didepan atau dibelakangnya satu tangan lagi
mengambil rekam medis secara lurus horizontal, kemudian langsung memasukan out guide.
8) Merapikan kembali rekam medis pada rak penyimpanan tersebut.
9) Menyerahkan rekam medis ke pemimpinan atau ke bagian distribusi.
Capaian Kompetensi:
Mahasiswa mampu menyusun prosedur kerja di bagian Tempat Penerimaan Pasien, Assembling, Koding,
Indeksing dan Filing di Unit Kerja Rekam Medis
Teknik Praktik/Simulasi:
1. Praktik Pertama : mengamati langkah kerja petugas di Unit Kerja Rekam Medis, yaitu Tempat Pendaftaran
Pasien (TPP), Assembling, Coding, Indeks dan Filing yang belum dibakukan dalam kebijakan di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan yang bersangkutan.
2. Praktik Kedua : melakukan persiapan penyusunan prosedur kerja di Unit Keraj Rekam Medis.
3. Evaluasi praktik (diskusi dari praktik yang telah dilakukan, membahas praktik mana yang benar, praktik mana
yang salah dan bagaimana memperbaikinya, serta memberi tips agar penyusunan prosedur kerja dapat
berjalan efektif dan efisien).
4. Praktik ketiga: praktikan mengulangi praktik penyusunan prosedur kerja di Unit Rekam Medis.
Target:
Setiap mahasiswa menyusun minimal 1 prosedur kerja dengan menggunakan templet SOP pada setiap bagian
yang ada di Unit Kerja Rekam Medis, yaitu:
1. Tempat Pendaftaran Pasien (TPP)
2. Assembling
3. Koding
4. Indeksing
5. Filing
Dengan ketentuan prosedur kerja yang disusun antar mahasiswa boleh sama atau prosedur kerja yang disusun
tersebut bisa disesuaikan dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan tempat Anda bekerja.
Penilaian:
Sangat Baik : 80 – 100% sesuai dengan prosedur kerja pada bagian di Unit Kerja Rekam Medis
Baik : 70 – 79% sesuai dengan prosedur kerja pada bagian di Unit Kerja Rekam Medis
Cukup : 60 – 69% sesuai dengan prosedur kerja pada bagian di Unit Kerja Rekam Medis
Kurang : 50 – 59% sesuai dengan prosedur kerja pada bagian di Unit Kerja Rekam Medis
Sangat Kurang : < 50% sesuai dengan prosedur kerja pada bagian di Unit Kerja Rekam Medis