Anda di halaman 1dari 11

LEMBAGA AKREDITASI RUMAH SAKIT (LARS)

DISUSUN OLEH :

1. FENY HARDIYANTI
2. ANDI SITTI MUTMAINNAH SAID
3. LILIS WULANDARI
4. ZAINAL SIDIQ

PROGRAM STUDI D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN


JURUSAN KESEHATAN POLITEKNIK BAUBAU
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga Penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Individu yang berjudul “Lembaga
Akreditasi Rumah sakit” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah
ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Akreditasi pada Program Studi D-III
Rekamedis dan Informasi Kesehatan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Lembaga Akreditasi Rumah sakit bagi para pembaca dan
juga bagi penulis. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu SriWahyuni
S.KM.,M.Kes selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Akreditasi yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan Penulis sesuai dengan bidang studi yang
kami tekuni. Penulis menyadari, makalah yang tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan Penulis nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Baubau, 10 November 2022

Kelompok 4

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR….....………………………………………….........................…i
DAFTAR ISI .............………………………………………….......................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……...…………………..…………........…......................……....1
B. Rumusan Masalah..…............................……………...................…...…………..2
C. Tujuan Masalah...............…………………………………......................…….....2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Akreditasi Rumah Sakit.......................................................................3
B. Visi Dan Misi Lembaga Akreditasi Rumah Sakit.................................................4
C. Landasan Hukum Lembaga Akreditasi................................................................5

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan....…….………...............................………………….......................7
B. Saran.......................................... ........….………………………..........................7

DAFTAR PUSTAKA….........……………………………………………....................8

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan bagian penting dari sistem kesehatan. rumah sakit
menyediakan pelayanan kuratif komplek, pelayanan gawat darurat, pusat alih pengetahuan
dan teknologi dan berfungsi sebagai pusat rujukan. Rumah sakit harus senantiasa
meningkatkan mutupelayanan sesuai dengan harapan pelanggan untuk meningkatkan
kepuasan pemakai jasa.Dalam Undang – Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah
Sakit, Pasal 29 huruf b menyebutkan bahwa rumah sakit wajib memberikan pelayanan
kesehatan yang aman, bermutu, anti diskriminasi dan efektif dengan mengutamakan
kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit, kemudian pada Pasal 40
ayat (1) disebutkan bahwa dalam upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit wajib
dilakukan akreditasi secara berkala minimal tigatahun sekali.

Dari undang-undang tersebut diatas akreditasi rumah sakit penting untuk dilakukan
dengan alasan agar mutu dan kualitas diintegrasikan dan dibudayakan kedalam sistem
pelayanan di rumah sakit ( Depkes, 2009 ). Proses akreditasi dirancang untuk
meningkatkan budaya keselamatan dan budaya kualitas di rumah sakit, sehingga
senantiasa berusaha meningkatkan mutu dan pelayanannya. Melalui proses akreditasi salah
satu manfaatnya rumah sakit dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat bahwa rumah
sakit menitikberatkan sasarannya pada keselamatan pasien dan mutu pelayan. Standar
akreditasi rumah sakit merupakan upaya Kementrian Kesehatan RI menyediakan suatu
perangkat yang mendorong rumah sakit senantiasa meningkatkan mutu dan keamanan
pelayanan Standar akreditasi rumah sakit merupakan upaya Kementrian Kesehatan RI
menyediakan suatu perangkat yang mendorong rumah sakit senantiasa meningkatkan mutu
dan keamanan pelayanan.

Dengan demikian rumah sakit harus menerapkan standar akreditasi rumah sakit,
termasuk standar - standar lain yang berlaku bagi rumah sakit sesuai dengan penjabaran
dalam Standar Akreditasi Rumah Sakit edisi 2011. Sevfsuai dengan standar akreditasi
rumah sakit, sebagai bagian peningkatan kinerja, rumah sakit secara teratur melakukan
penilaian terhadap isi dan kelengkapan berkas rekam medis pasien ( Depkes, 2011).
Pelayanan yang bermutu bukan hanya pada pelayanan medis saja,tetapi juga pada
penyelenggaraan rekam medis yang menjadi salah satu indikator mutu pelayanan rumah

4
sakit yang dapat diketahui melalui kelengkapan pengisian rekam medis. Rekam medis
merupakan berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana lembaga Akreditasi Rumah Sakit ?


2. Apasaja Visi Dan Misi Lembaga Akrediasi Rumah Sakit ?
3. Bagaimana Landasan Lembaga Hukum Akreditasi Rumaha Sakit ?

C. TUJUAN

1. Mempelajari Dan Memahami Tentang Akreditasi Rumah Sakit


2. Mengetahui Visi Dan Misi Akreditasi Rumah Sakit
3. Mempelajari Tentang Bagaimana Landasan Hukum Akreditasi Rumah Sakit

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Lembaga Akreditasi Rumah Sakit (Lars)


Lembaga Akreditasi Rumah Sakit adalah lembaga profesional, independen dan non
profit yang berbasis sistem interkoneksi digital dan komunitas, dipercaya oleh
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sebagai lembaga penyelenggara akreditasi
rumah sakit di Indonesia berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
HK.01.07/MENKES/6604/2021 tentang Lembaga Independen Penyelenggara Akreditasi
Rumah Sakit.

Lembaga penyelenggaraan akreditasi rumah sakit di dirikan dengan tujuan untuk


mewujudkan tata kelola pelayanan kesehatan rumah sakit yang memenuhi unsur
“Ketersediaan, Keterjangkauan, Keberterimaan, dan Berkualitas” secara paripurna dan
berkelanjutan bagi pemenuhan kebutuhan hak dasar kesehatan seluruh masyarakat
berdasarkan perundang-undangan yang berlaku.

Lembaga Akreditas Rumah Sakit melaksanakan akreditasi rumah sakit melalui


penilaian kesesuaian pelaksanaan pelayanan kesehatan di rumah sakit pada seluruh aspek
pelayanan rumah sakit dengan mengutamakan kepentingan keselamatan dan kesehatan
pasien, berdasarkan fakta objektif serta analisa berbagai informasi yang dimiliki rumah
sakit. Penyelenggaraan akreditasi rumah sakit oleh didukung oleh instrumen akreditasi
rumah sakit yang disusun dengan mengakomodasi kepentingan seluruh stake holders
rumah sakit, disertai adanya instrumen manajerial rumah sakit yang merupakan
pengembangan tools rekomendasi WHO bagi mutu pelayanan kesehatan yaitu M.A.T.H.
(Mission Achievement Tools in Hospital). Tools ini berguna sebagai mewujudkan visi dan
misi masing-masing rumah sakit. Instrumen akreditasi rumah sakit milik LARS juga
didukung dengan sistem digital (Digitalisasi Akreditasi RS) dengan mengacu pada standar
kualitas pelayanan kesehatan rumah sakit yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia. dalam pengelola rumah sakit LARS dalam melakukan seluruh proses
persiapan, pelaksanaan akreditasi rumah sakit, dan pemantauan berkelanjutan paska
akreditasi, standar akreditasi rumah sakit merupakan upaya kemenkes RI menyediakan
suatu perangkat yang mendorong rumah sakit untuk meningkatkan mutu pelayanan dan
keamanan pelayanan.

6
Dengan demikian rumah sakit harus menetapkan standar akreditasai rumah sakit
termasuk, standar-standar lain yang berlaku bagi rumah sakit sesuai dengan standar
Akreditasi rumah sakit agar dapat menjaga dan meningkatkan mutu pelayananan rumah
sakit itu sendiri, sehingga dapat meningkatkan kunjungan pasien sekaligus
meningkatkan performance rumah sakit, sehingga memuaskan seluruh pemangku
kepentingan rumah sakit (masyarakat, pemerintah, serta pemilik dan pengelola rumah
sakit).

B. Visi dan Misi Lembaga akreditasi rumah sakit

 Visi
Menjadikan suatu lembaga Akreditasi rumah Sakit yang unggul di tingkat nasional
maupun internasional dengan mengedepankan standar mutu dan pelayanan keselamatan
pasien di Rumah Sakit.
 Misi
Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia selaras dengan kemajuan dunia
perumahasakitan serta sarana prasarana untuk mendukung pelaksanaan akreditasi untuk
Mengembangkan system informasi teknologi sesuai dengan perkembangan teknologi
informasi.

C. Tujuan
Tujuan umum dari Lembaga Akreditasi Rumah Sakit adalah untuk mendapatkan
gambaran seberapa jauh Rumah Sakit di indonesia telah memenuhi berbagai standar
akreditasi yang ditentukan, dengan demikian mutu pelayanan rumah sakit dapat di
pertanggungjawabkan.
Tujuan khusus Lembaga akreditasi Rumah sakit, sebagai berikut di antaranya :
1. Memberikan pengakuan dan penghargaan kepada Rumah Sakit yang telah mencapai
tingkat pelayanan kesehatan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
2. Memberikan jaminan kepada petugas Rumah Sakit bahwa semua fasilitas, tenaga
dan lingkungan yang diperlukan tersedia .Memberikan jaminan dan kepuasan
kepada pelanggan dan masyarakat.

7
C. Landasan Hukum Lembaga Akreditasi Rumah Sakit

Landasan hukum lembaga akreditasi rumah sakit berdasarkan Keputusan Menteri


Kesehatan Republik Indonesia Nomor Hk.01.07/Menkes/1119/2022 Tentang Tarif Survei
Akreditasi Rumah Sakit Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esamenteri Kesehatan
Republik Indonesia, di antaranya bahwa:
 Pelaksanaan akreditasi oleh lembaga independen penyelenggara akreditasi
rumah sakit dilakukan secara bermutu, efektif,efisien,adil,transparan,dan akuntabel.
 Untuk menciptakan pelaksanaan akreditasi rumah sakit yang akuntabel, transparan,
dan bebas dari konflik kepentingan diperlukan tarif survei penyelenggaraan
akreditasi yang terstandar.
 Berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b,
perlu menetapkan Keputusan Menteri Kesehatan tentang Tarif Survei Akreditasi
Rumah Sakit.

Mengingat :

1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara


Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063)

2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang RumahSakit (Lembaran Negara


Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik
indonesia Nomor 5072

3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara


Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6573)

4. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang


Perumahsakitan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor
57,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6659)

5. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2021 tentang Kementerian Kesehatan


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 83)

8
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2020 tentang Akreditasi Rumah Sakit
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 586);

7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis


Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2020 Nomor 914).

8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/406/2020 tentang


Penetapan Komisi Akreditasi Rumah Sakit Sebagai Lembaga Independen
Penyelenggara Akreditasi Rumah Sakit.

9.Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/6604/2021 tentang


Lembaga Independen Penyelenggara Akreditasi Rumah Sakit.

10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Lembaga Akreditasi Rumah Sakit (LARS) adalah lembaga profesional, independen
dan non profit yang berbasis sistem interkoneksi digital dan komunitas, dipercaya
oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sebagai lembaga penyelenggara
akreditasi rumah sakit di Indonesia berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI
Nomor HK.01.07/MENKES/6604/2021 tentang Lembaga Independen
Penyelenggara Akreditasi Rumah Sakit. Lembaga penyelenggaraan akreditasi
rumah sakit di dirikan dengan tujuan untuk mewujudkan tata kelola pelayanan
kesehatan rumah sakit yang memenuhi unsur “Ketersediaan, Keterjangkauan,
Keberterimaan, dan Berkualitas” secara paripurna dan berkelanjutan bagi
pemenuhan kebutuhan hak dasar kesehatan seluruh masyarakat berdasarkan
perundang-undangan yang berlaku.
2. Lembaga Akreditasi Rumah Sakit mempunyai visi dan misi yang dibentuk oleh
komunitas professional kesehatan untuk pasien serta pemerhatikan kesehatan
masyarakat di Indonesia dengan melakukan pengawasan, pengendalian serta
penilaian atas standarisasi kualitas pelayanan kesehatan pada rumah sakit yang
mengedepankan tata kelola yang baik, keselamatan pasien dan pelayanan yang
prima dengan mengacu pada perundang-undangan yang berlaku serta ketentuan
lain secara international.
3. Landasan hukum lembaga akreditasi rumah sakit berdasarkan Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor Hk.01.07/Menkes/1119/2022 Tentang Tarif
Survei Akreditasi Rumah Sakit Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esamenteri
Kesehatan Republik Indonesia.

B. Saran

Dengan Mengacu Pada Konteks Rumusan Masalah ini bahwa Pentingnya Akreditasi
Rumah Sakit harus menetapkan dan sesuai standar landasan hukum lembaga Akreditasai
rumah sakit yang berlaku agar dapat menjaga dan meningkatkan mutu pelayananan rumah
sakit itu sendiri.

10
DAFTAR PUSTAKA

Https://akreditasi2007.wordpress.com/2010/05/18/akreditasi-rumah-sakit/

Triwibowo, Cecep.2012. “Perizinan dan Akreditasi Rumah Sakit. Sebuah Kajian


Hukum Kesehatan”, Yogyakarta.

Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit,Nomor 153, Jakarta

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 21 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis


Kementerian Kesehatan akreditasi Rumah Sakit.

11

Anda mungkin juga menyukai