Anda di halaman 1dari 8

Nama : Faselia Rahmawati

NIT : 30118010

Course : D III TLB 13

GLOBAL WARMING

- Pengertian
Pemanasan global atau global warming adalah kondisi peningkatan suhu rata-
rata permukaan bumi akibat konsentrasi gas rumah kaca yang berlebih. engertian
pemanasan global menurut Natural Resources Defence Council. Dampak pemanasan
global juga menurunkan kualitas hidup manusia. Penyebab pemanasan global terdiri
dari berbagai sumber.
Pemanasan global tidak dapat dilepaskan dari fenomena pencemaran udara di dunia.
Volume peningkatan karbon dioksida dan gas rumah kaca lainnya yang dikeluarkan
oleh pembakaran bahan bakar fosil, pembukaan lahan, pertanian, dan aktivitas
manusia lainnya, diyakini sebagai sumber utama dari pemanasan suhu global yang
telah terjadi selama 50 tahun terakhir.
Terjadinya pemanasan global dilihat oleh sebagian ilmuwan lebih cepat dibandingkan
ilmuwan lain. Namun, konsensus ilmiah bersepakat bahwa suhu rata-rata bumi telah
meningkat antara 0,4 hingga 0,8 ° C dalam 100 tahun terakhir. Penelitian telah banyak
dilakukan oleh peneliti dalam kurun waktu belakangan ini. Mereka memperkirakan
bahwa rata-rata suhu global bisa meningkat antara 1,4 hingga 5,8 ° C pada tahun
2100.

- Proses global warming


Proses pemanasan global atau global warming di awali dengan
pancaran atau radiasi matahari. Ada beberapa gas-gas di atmosfear bumi yang
bertugas menahan panas tersebut. Pada saat pemanasan global terjadi, justru
kembali ke bumi.
Atmosfer bumi terdiri dari sekitar 78 persen nitrogen, 21 persen oksigen, dan 1
persen gas lainnya. Sebagian gas tersebut disebut sebagai gas rumah kaca yang
meliputi uap air, karbon dioksida, ozon, metana, dan dinitrogen oksida. Gas-
Gas inilah yang bekerja sebagai 'selimut' yang menjaga bumi.

Meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi terjadi akibat meningkatnya


emisi gas rumah kaca. Hal itulah yang membuat adanya global warming yang
menyebabkan perubahan ekosistem di bumi, seperti, perubahan iklim yang
ekstrem.

Pemanasan global atau global warming tentu memberi dampak yang cukup
berbahaya bagi para penghuni bumi. Contoh mudahnya, pemanasan global
membuat gletser mencair dan mengakibatkan tanah yang tadinya daratan kini
menjadi laut karena volume air meningkat.

Jika pemanasan terus berlangsung, bukan tak mungkin seluruh es di kutub


akan mencair. Beberapa prediksi menyebut daratan akan mulai hilang dalam
waktu 30 tahun dari sekarang. Jika pemanasan global tak ditekan, manusia
akan kesulitan mencari tempat tinggal jika volume air terus meningkat.

- Penyebab global warming

1. CFC Tidak Terkontrol

CFC merupakan Cloro Four Carbon. CFC ini termasuk penyebab pemanasan
global yang sulit dihindarkan. Akan tetapi, CFC ini masih bisa ditangani dan
dikendalikan. CFC merupakan bahan kimia yang digabungkan menjadi alat rumah
tangga. Peralatan ini memang bermanfaat untuk menunjang kehidupan, tetapi jika
berlebihan juga tak direkomendasikan. CFC biasanya terdapat pada kulkas dan
AC. Penggunaan yang berlebihan dan tak sesuai aturan akan berdampak buruk
bagi lingkungan, seperti pemanasan global.
2. Gas industri
Gas dari industri pun termasuk penyebab pemanasan global. Meski
begitu, masih banyak industri yang mengabaikan. Pemerintah pun tak tegas
menanggapi dan memberikan sanksi agar jera.
Gas dari industri akan menyebabkan pencemaran udara. Terutama karena asap
pabriknya yang berlebihan dan tak ditampung dengan benar. Ada gas
karbondioksida, karbon monoksida, gas metana, dan lain sebagainya. Kadar
karbon yang dihasilkan akibat kegiatan industry yaitu sebesar 412 bagian per
juta dalam 150 tahun terakhir. Karbon dioksida, metana dan nitrogen oksida
yang telah menyebabkan peningkatan suhu bumi selama 50 tahun
terakhir.International Energy Agency melaporkan antara tahun 2000-2016
negara yang menyumbang emisi karbon dioksida terbesar yang pertama yaitu
Republik Rakyat China. Sedangkan Indonesia berada di urutan ke-6 setelah
Rusia dengan nilai 2,053 miliar ton.
3. Penggunaan tisu yang berlebihan
Penggunaan tisu secara berlebihan bisa menjadi penyebab pemanasan
global. Tidak bisa dipungkiri bahwa tisu adalah benda yang tidak bisa
dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, penggunaannya yang
berlebihan ternyata menjadi penyumbang meningkatnya pemanasan global.
Hal ini karena tisu terbuat dari serat kayu yang berasal dari pohon yang diolah
menggunakan teknologi canggih. Semakin banyak tisu yang digunakan
manusia, maka makin banyak pula serat kayu yang digunakan. Semakin
sedikit persediaan pohon di bumi, maka akan semakin berkurang oksigen dan
berakibat penipisan lapisan ozon. Hal ini juga akan menjadikan kualitas udara
memburuk dan akan merugikan manusia.

4. Hutan Menyempit
Hutan yang semakin sempit pun termasuk penyebab pemanasan global. Maka
ketika telah terjadi kebakaran hutan secara besar-besaran, patut diselidiki pelaku
utamanya. Lahan hutan sangat berperan penting untuk makhluk hidup, hutan
merupakan paru-paru dunia yang seharusnya dijaga. Hutan yang menyempit akan
membuat cuaca semakin memburuk. Tanpa hutan, tak ada yang membantu
mengubah karbondioksida menjadi oksigen. Hal ini kemudian akan berdampak
pada pernapasan yang semakin terganggu. Dampaknya, pencemaran udara akan
terjadi. Menurut Bank Dunia dunia masih kehilangan sekitar 14,5 juta hektar
hutan setiap tahunnya. Hal ini disebabkan oleh berbagai aktivitas manusia yang
illegal dan legal. Pembukaan lahan dengan cara pembakaran untuk area industry
dan tempat tinggal juga menyebabkan efek rumah kaca dan berkurangnya
sejumlah pohon yang seharusnya bisa menyerap karbon dioksida.
5. Bahan bakar bensin
Penggunaan bahan bakar bensin secara cuma-cuma juga bisa menjadi
penyebab pemanasan global. Bahan bakar bensin yang digunakan pada mobil dan
motor misalnya. Saat bensin digunakan sebagai bahan bakar, maka akan
timbulkan gas karbondioksida. Bahayanya, gas ini akan sangat berpengaruh pada
pemanasan global. Gas karbondioksida ini pada akhirnya akan menangkap cahaya
panas. Namun sayangnya, cahaya panas ini tidak bisa disalurkan ke luar angkasa.
Pada akhirnya, cahaya panas hanya akan kembali ke bumi. Hingga berdampak
buruk bagi polusi udara di bumi.
6. Boros listrik
Boros listrik pun bisa menjadi penyebab pemanasan global. Ada penguapan
pada listrik yang terlalu sering digunakan. Upaya yang bisa dilakukan adalah lebih
efisien menggunakan. Disesuaikan dengan kebutuhan dan tidak asal-asalan. Hal
ini tetap harus diterapkan meskipun pembayaran pajak listrik sudah dibayarkan.
Bukan semata-mata masalah uang, tetapi masalah kesehatan lingkungan. Pengaruh
buruknya bisa menambah gas karbondioksida ke bumi. Hingga sebabkan
pemanasan global. Tak hanya boros pengeluaran, tetapi juga merusak lingkungan
7. Polusi metana
Gas metana adalah salah satu gas yang menjadi penyebab pemanasan
global. Gas ini menempati urutan kedua dalam perusakan lingkungan. Gas
metana berasal dari bahan-bahan organik. Terutama terkait hasil pemecahan
bakteri pada pertanian, perkebunan, dan peternakan. Semakin tinggi produksi
hewan ternak maka gas metana inilah salah satu contohnya. Semakin
meningkat produksinya, maka yang akan dilepaskan ke permukaan bumi juga
semakin meningkat. Metana termasuk gas rumah kaca. Di mana ia dapat
memerangkap panas dalam atmosfer. Metana dipancarkan selama kegiatan
produksi batu bara, gas alam, dan minyak. Sisa makanan manusia yang
terbuang dan menjadi sampah pun akan menghasilkan metana. Indonesia
termasuk negara nomor dua terbesar di dunia penghasil sampah makanan.
8. Sampah plastik
Penyebab pemanasan global selanjutnya berasal dari hasil kegiatan
manusia. Salah satunya ada tumpukan sampah plastik yang tak terkendali
sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan. Menurut penelitian, plastik
mengeluatkan gas metana dan etilena ketika terkena sinar matahari dan
berakibat rusak. Gas metana alami atau buatan dikatakan sebagai penyebab
utama perubahan iklim. Tentu saja hal ini akan berhubungan dengan
peningkatan pemanasan global.
9. Gas karbon monoksida
Gas karbon monoksida bisa menjadi penyebab pemanasan global. Gas
ini amat berkaitan erat dengan aktivitas manusia. Apalagi jika aktivitas
manusia ini berkaitan dengan penggunaan kendarakan bermotor. Gas karbon
monoksida inilah yang akan dikeluarkan oleh kendarakan bermotor dan
sebabkan polusi. Membatasi penggunaan kendarakan bermotor bisa dijadikan
solusinya. Misal lebih banyak berjalan kaki dan menggunakan kendarakan
umum. Meski tak sepenuhnya mengatasi, setidaknya polusi bisa dikurangi.
10. Konsumtif
Sifat yang berlebihan dalam mengonsumsi suatu barang ternyata juga
berdampak buruk terhadap lingkungan. Dilansir dari reusethisbagproduk-
produk yang digunakan manusia berkontribusi 60% penghasil gas rumah kaca.
Hal itu dikarenakan penggunaan energi untuk memproduksi produk tersebut
dan menjaganya untuk tetap bisa digunakan membutuhkan jumlah energi yang
sangat banyak. Di mana energi tersebut meliputi penggunaan listrik dan batu
bara. Dikutip dari Eco Watch, PBB mengungkapkan perkiraan konsumen yang
membeli pakaian 60 persen lebih banyak dari 15 tahun belakangan. Namun
pakain yang terbeli hanya disimpan dan tidak dikenakan. Hal ini juga terjadi
pada produk-produk elektronik namun penggunaannya sebenarnya amat
jarang
11. Efek rumah kaca
Efek rumah kaca bisa menjadi penyebab pemanasan global. Hal ini
disebabkan karena efek panas yang dipantulkan ke permukaan bumi terperangkap.
Utamanya terperangkap oleh gas-gas di lapisan atmosfer. Akibatnya lagi, gas ini
justru berhenti dan tidak dapat diteruskan ke luar angkasa. Hal ini kemudian
membuat panas cahaya matahari dipantulkan kembali ke permukaan bumi.

- Dampak global warming

1. Naiknya suhu di bumi


Dampak pemanasan global yang pertama adalah naiknya suhu bumi.
Berdasarkan hasil pengamatan, 2015 dikatakan sebagai tahun terpanas dalam
sepanjang sejarah. Naiknya gelombang panas bumi ini pun diperkirakan akan
terus terjadi di tahun-tahun berikutnya. Bahkan naiknya suhu bumi dapat
diprediksi mencapai angka 54 derajat Celcius.

2. Naiknya Permukaan Air Laut


Selain suhu bumi yang semakin panas, kondisi global warming juga
berdampak pada naiknya permukaan air laut. Dalam hal ini, meningkatnya suhu
bumi mengakibatkan gletser dan lapisan es di seluruh dunia mencair. Mencarinya
gletser dan lapisan es ini tentu akan meningkatkan volume air laut. Kondisi ini
tentu akan mengancam pulau-pulau yang ada di dataran rendah serta kota-kota
yang berdekatan dengan pesisir pantai.

3. Cuaca Ekstrem
Dampak pemanasan global juga berpengaruh pada kondisi cuaca yang
semakin tidak terkendali. Berbagai peristiwa akibat cuaca ekstrem pun semakin
sering terjadi. Mulai dari kebakaran hutan, kekeringan, hingga banjir yang
melanda kota-kota besar di seluruh dunia. Beberapa kondisi ini pun sudah terjadi
dalam beberapa tahun terakhir.

4. Meningkatnya Suhu dan Keasaman Air Laut


Dampak pemanasan global yang terakhir adalah meningkatnya suhu dan
keasaman air laut. Dalam hal ini, lautan menyerap sebagian besar panas yang
disebabkan oleh gas karbon dioksida. Hal inilah yang mengakibatkan laut menjadi
lebih hangat dan lebih asam. Suhu dan tingkat keasaman air laut yang semakin
meningkat tentu memberikan berbagai dampak bagi lingkungan dan biota laut.
Mulai dari terumbu karang yang memutih, memicu gelombang dan badai yang
lebih kuat, hingga mengancam kehidupan kerang serta merusak rantai makanan
biota laut.

- Saran
jika kondisi pemanasan global tidak segera ditangani bisa merusak dan
menghancurkan kehidupan manusia dan berbagai makhluk bumi lainnya. Untuk
mencegah dan mengurangi terjadinya global warming dapat dilakukan dengan :

1. Membeli barang hemat energi


Peralatan rumah sekarang hadir dalam berbagai model hemat energi. Sebut
saja lampu LED yang dirancang untuk memberikan cahaya yang tampak lebih
alami dengan menggunakan energi yang jauh lebih sedikit daripada bola lampu
standar. Beberapa produk elektronik seperti AC, dan mesin cuci juga banyak
tersedia dalam bentuk hemat energi. Hindari produk yang dikemas dengan
kemasan berlebih, terutama plastik dan kemasan yang tidak dapat didaur ulang.

2. Reduce, Reuse, dan Recycle


Reduce, Reuse, Recycle adalah langkah sederhana mengurangi pemanasan
global. Reduce adalah kegiatan menggunakan produk kemasan, terutama plastik
seminimal mungkin. Langkah ini juga akan membantu mengurangi pemborosan.
Reduce juga bisa dilakukan dengan membeli produk yang dapat digunakan
kembali alih-alih yang sekali pakai. Reuse adalah langkah menggunakan kembali
benda-benda bekas seperti kantong plastik atau botol plastik. Sementara recycle
adalah kegiatan mendaur ulang barang yang sudah tidak terpakai menjadi berguna
lagi, Kamu bisa mendaur ulang kertas, plastik, koran, kaleng kaca dan limbah
lainnya menjadi sesuatu yang bermanfaat.

3. Mengurangi penggunaan motor pribadi


Mengurangi berkendara dengan kendaraan pribadi berarti lebih sedikit emisi.
Selain menghemat bensin, berjalan kaki dan bersepeda adalah bentuk olahraga
yang menyehatkan. Kamu juga bisa memanfaatkan angkutan umum atau
menggunakan kendaraan bersama-sama. Jika terpaksa mengemudi, pastikan mobil
atau motor berjalan efisien. Misalnya, menjaga agar ban terus mengembang
dengan baik dapat meningkatkan jarak tempuh hingga lebih dari 3 persen.

4. Tidak menebang pohon sembarangan

Anda mungkin juga menyukai