Anda di halaman 1dari 40

PENERAPAN E-BUSINESS DI

INDONESIA

MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)


DOSEN : Dr. ARIF IMAM SUROSO

DISUSUN OLEH :
YULIA MUSTIKA WATI (P0561 00 703 36E)

PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS


INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................................................................2
KATA PENGANTAR......................................................................................................................................................3
I. PENDAHULUAN...................................................................................................................................................4
I.1 TUJUAN................................................................................................................................................5
II. LANDASAN TEORI..............................................................................................................................................6
II.1 Overview E-Business..........................................................................................................................6
II.2 Enterprise Application Integration...............................................................................................7
II.3 Transaction Processing System........................................................................................................8
II.4 Enterprise Collaboration System................................................................................................9
II.5 Sistem Fungsi Bisnis (Functional Business System)....................................................................10
II.5.1 Sistem Marketing (Marketing System)........................................................................10
II.5.2 Sistem Sumber Daya Manusia (Human Resource System)..........................................11
II.5.3 Sistem Manajemen Keuangan (Financial Management System).................................12
II.5.4 Sistem Akuntansi (Accounting System).....................................................................12
II.5.5 Manufacturing System (Sistem Manufaktur)............................................................13
III. PENERAPAN E-BUSINESS SAAT INI DI INDONESIA................................................................................14
III.1 Penerapan e-business pada sistem fungsi bisnis.................................................................14
III.1.1 Penerapan E-Business pada Sistem Marketing..............................................................14
III.1.2 Penerapan E-Business pada Sistem Sumber Daya Manusia.......................................19
III.1.3 Penerapan E-Business di Sistem Manufaktur...........................................................21
III.1.4 Penerapan E-Business di Sistem Manajemen Keuangan dan Akutansi.....................22
IV. LESSON LEARNED PENERAPAN E-BUSINESS PADA USAHA KECIL MENENGAH DI NEGARA
LAIN . 24 V.
PROSPEK E-BUSINESS KE DEPAN DI INDONESIA..................................................................................28
VI. KESIMPULAN........................................................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................................................31

“Penerapan E-Business di Indonesia” 2


KATA PENGANTAR

Puji serta syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat
dan ridho-Nya, makalah ini bisa diselesaikan sebagai salah satu Ujian Take
Home UTT Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen (SIM), Program Magister
Manajemen, MB-IPB.

Paper ini menjelaskan tentang penerapan E-business di Indonesia, yang terdiri


dari penerapan E-business di Indonesia saat ini, baik dari sistem marketing,
sistem produksi, sistem human resource, sistem keuangan dan akutansi. Selain
itu, paper ini menulis tentang kajian lesson learned penerapan e-business di
UKM beberapa negara dan prospek E-business di Indonesia kedepannya.

Akhir kata penulis sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas


segala bantuan serta pengajaran yang telah diberikan oleh Bapak Dr. Arif
Imam Suroso sehingga UTT ini dapat selesai dengan baik. Semoga tulisan ini
dapat memberikan manfaat.

“Penerapan E-Business di Indonesia” 3


I. PENDAHULUAN

Indonesia merupakan salahsatu negara berkembang di kawasan Asia yang


memiliki nilai pertumbuhan GDP tahunan pada tahun 2009 sebesar 4,5% dengan
persentase pengguna internet per 100 penduduk sebesar 8,7% (sumber :
worldbank) dan merupakan pangsa pasar yang potensial di dunia.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia sangat pesat diikuti
dengan penerapan ilmu dan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu
pengetahuan dan teknologi digunakan sebagai salahsatu alat untuk mencari
alternatif solusi dari permasalahan kehidupan yang dihadapi. Teknologi informasi
merupakan salahsatu teknologi yang mendapat cukup banyak perhatian untuk
dikembangkan mengingat informasi merupakan penyampaian pesan antara
pihak-pihak yang berkepentingan baik dalam urusan bisnis, kenegaraan,
maupun sosial.

Teknologi informasi merupakan suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah


data, mulai dari mendapatkan, menyusun, memproses, menyimpan,
memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang
berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang
digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis dan pemerintahan dan merupakan
informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Aplikasi teknologi
informasi dalam setiap aspek kehidupan dapat ditemui pada aplikasi di bidang
sains, teknik/rekayasa, bisnis/ekonomi, administrasi umum, perbankan,
pendidikan, pemerintahan, kesehatan/kedokteran, industri/manufaktur,
transportasi maupun pertahanan dan keamanan.

Teknologi informasi berkembang cukup pesat di Indonesia. Fenomena ini


dapat dilihat dengan meningkatnya penggunaan internet masyarakat Indonesia
dari tahun ke tahun. Saat ini Indonesia menduduki urutan kelima pengguna
Internet di dunia. China berada di peringkat pertama (338 juta pengguna
internet), Jepang (94 juta), India (81 juta) dan Korea Selatan (37,5 juta)
(sumber : antaranews.com).

Perkembangan teknologi informasi di Indonesia memberikan dampak yang cukup

“Penerapan E-Business di Indonesia” 4


signifikan pada semua aspek kehidupan, baik dalam pendidikan, sosial,
pemerintahan maupun bisnis. Penerapan teknologi informasi pada bidang bisnis,
dikenal dengan sebutan E-Business. Paradigma baru dalam dunia bisnis tersebut

“Penerapan E-Business di Indonesia” 5


dinilai merupakan sebuah terobosan baru yang dapat meningkatkan nilai
perusahaan, baik dari sisi kolaborasi, sumber daya manusia, operasi, penjualan,
keuangan dan akutansi. Penerapan E-business pada perusahaan, secara tidak
langsung akan meningkatkan nilai perusahaan yang dapat memberikan dampak
pada meningkatnya tingkat perekonomian di Indonesia.

I.1 TUJUAN

Tujuan dari penulisan paper “Penerapan E-Business di Indonesia” adalah sebagai


berikut :

1. Mengidentifikasi kondisi penerapan E-Business saat ini di Indonesia


2. Melakukan lesson learned penerapan E-Business di negara-negara maju
berdasarkan penelusuran internet maupun jurnal ilmiah.
3. Menyusun model penerapan E-Business di Indonesia berdasarkan hasil
kajian lesson learned dan faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh
terhadap aplikasi E-Business
4. Sebagai pemenuhan Ujian Tengah Triwulan, Mata Kuliah Sistem
Informasi Manajemen, Magister Manajemen IPB

“Penerapan E-Business di Indonesia” 6


II. LANDASAN TEORI

II.1 OVERVIEW E-BUSINESS

E-business adalah penggunaan jaringan elektronik dan dihubungkan dengan


teknologi, untuk meningkatkan, mengubah atau membuat sebuah proses
atau sistem bisnis yang menciptakan nilai superior untuk konsumen sekarang
maupun potensial. E-business tidak hanya melibatkan penjualan dan pembelian
produk atau jasa, namun juga melibatkan pelayanan kepada pelanggan,
kerjasama dengan mitra bisnis, dan melakukan transaksi elektronik di dalam
organisasi.

Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dengan penerapan E-Business adalah


sebagai berikut :

1. Peningkatan efisiensi. Penelitian menunjukkan bahwa perusahaan dapat


melakukan efisiensi sebesar 40% dari total biaya operasional perusahaan
yang ditujukan untuk penciptaan dan pendistribusian informasi ke
berbagai divisi terkait. Penerapan E-business dapat meningkatkan
efisiensi, ditunjukkan dengan email dapat mengurangi biaya komunikasi, call
center dapat mengurangi biaya pelayanan pelanggan, web-site dapat
mengurangi biaya marketing, decission support system dapat mengurangi
biaya rapat.
2. Peningkatan efektivitas. Perusahaan dapat melakukan aktivitas operasional
perusahaan sehari-hari berhubungan dengan pelanggannya non stop 24 jam,
7 hari dalam seminggu dengan adanya penerapan E-Business
3. Perluasan jangkauan dan ruang gerak perusahaan. Perusahaan secara tidak
langsung berhubungan dengan ratusan juta calon pelanggan yang tersebar di
seluruh dunia dengan adanya penerapan E-Business.
4. Terciptanya produk dan jasa baru. Penerapan E-business membuka
kesempatan perusahaan untuk menawarkan produk-produk baru akibat
berkonvergensinya berbagai sektor industri dan produk-produk sesuai
dengan keinginan konsumen.
5. Terciptanya peluang-peluang bisnis baru. Perusahaan akan dapat
menciptakan produk atau jasa baru dari setiap penemuan e-technology
“Penerapan E-Business di Indonesia” 7
baru.

“Penerapan E-Business di Indonesia” 8


II.2 ENTERPRISE APPLICATION INTEGRATION

Enterprise Application Integration (EAI) atau dikenal dengan integrasi aplikasi


perusahaan digunakan oleh banyak perusahaan untuk menghubungkan aplikasi
e- business seperti CRM dan ERP. Gambar di bawah menjelaskan tentang
software EAI yang memungkinkan para pemakai membuat model berbagai
proses bisnis yang dilibatkan dalam interaksi yang harus terjadi antar aplikasi

bisnis.

Gambar 1. Enterprise Application Integration

Dengan EAI bisa menyediakan middleware yang melakukan konversi dan


koordinasi data, komunikasi aplikasi dan layanan pesan, serta akses ke
berbagai interface aplikasi yang terdapat di dalamnya. Dengan demikian
software EAI bisa mengintegrasikan berbagai kelompok aplikasi perusahaan
dengan memungkinkan mereka bertukar data sesuai dengan peraturan dari
model proses bisnis yang dikembangkan oleh pemakai.

Lebih jauh, software EAI dapat mengintegrasikan aplikasi kantor depan dan
belakang dari perusahaan agar mereka dapat bekerja secara lancar dan terpadu.
Sebagai contoh, integrasi kelompok aplikasi perusahaan telah menunjukkan
peningkatan secara dramatis respons dan efektivitas pusat panggilan. Disamping
itu, EAI bisa mempersingkat pemrosesan pesanan penjualan agar produk dan
jasa dapat diserahkan lebih cepat kepada pelanggan.

“Penerapan E-Business di Indonesia” 9


II.3 TRANSACTION PROCESSING SYSTEM

Transaksi merupakan berbagai kegiatan yang terjadi sebagai bagian dari


aktivitas bisnis, seperti penjualan, pembelian, penyimpanan, penarikan,
pengembalian dan pembayaran. Di dalam transaksi itu sendiri terdapat suatu
proses, dimana aktivitas pemrosesan transaksi dibutuhkan untuk menangkap dan
memproses data-data ataupun operasi bisnis. Dengan demikian, sistem
pemrosesan transaksi memainkan peranan penting dalam mendukung operasi
perusahaan e-business.

Sistem pemrosesan transaksi on-line merupakan peranan yang sangat strategis


dalam business e-commerce. Lebih jauh, banyak perusahaan menggunakan
fasilitas internet, ekstranet dan jaringan lainnya yang mengikat secara
elektronik ke para pelanggan dan pemasok mereka untuk pemrosesan
transaksi secara on-line.

Sistem secara real-time ini bisa menangkap dan memproses transaksi dengan
cepat, dan membantu perusahaan memberikan layanan superior kepada para
pelanggan dan mitra dagang lainnya. Untuk selanjutnya, kemampuan ini akan
menambah nilai bagi produk dan jasa mereka dan bisa menjadi faktor pembeda
antara mereka dan para pesaing yang ada.

Gambar 2. Online Transaction Processing

“Penerapan E-Business di Indonesia” 10


II.4 ENTERPRISE COLLABORATION SYSTEM

Sistem kerjasama perusahaan atau dikenal dengan istilah Enterprise


Collaboration System (ECS), merupakan sistem informasi lintas fungsi untuk
meningkatkan komunikasi, koordinasi dan kerjasama diantara para anggota
tim bisnis dan kelompok kerja.

Tujuan dari sistem kerjasama perusahaan ini adalah untuk meningkatkan


kerjasama yang lebih mudah, efektif dan efisien dalam berbagai hal,
misalnya: a) berkomunikasi; b) berkoordinasi dan c) bekerjasama.

ECS sebagai alat untuk kerjasama perusahaan, dilihat dari kemampuan dan
potensi internet, intranet serta ekstranet dalam rangka untuk menggerakkan
permintaan sebagai alat kerjasama perusahaan yang lebih baik dalam hal
berbisnis. Untuk hal internet, bisa menggunakan fasilitas Web dan server,
dokumen dan data base; sementara itu intranet dan ekstranet bisa
memberikan standard untuk hardware, software, data dan jaringan bagi
penggunanya.

Alat komunikasi elektronik bisa mencakup fasilitas email, voice mail, faksimili,
publikasi Web, buletin, penyeantara dan sistem telepon internet. Sementara
itu, alat kerjasama konferensi membantu penggunanya untuk berkomunikasi
dan bekerjasama dengan tetap bekerja bersama-sama. Alat dan fasilitas ini
meliputi konferensi video, sistem perbincangan dan forum diskusi. Terakhir, alat
manajemen kegiatan kerja sama, dapat membantu penggunanya untuk
menyelesaikan atau mengelola aktivitas kelompok kerja. Kelompok fasilitas ini
meliputi alat pembuatan kalender atau jadwal, manajemen proyek dan
penugasan, sistem aliran kerja serta alat manajemen pengetahuan (knowledge
management). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram di bawah ini.

“Penerapan E-Business di Indonesia” 11


Gambar 3. Enterprise Collaboration

II.5 SISTEM FUNGSI BISNIS (FUNCTIONAL BUSINESS SYSTEM )

Penerapan E-business pada sistem fungsi bisnis terdiri dari lima komponen
utama, yaitu marketing, human resource management, finance, accounting,
dan prroduction/operation (Gambar 4). Kelima komponen utama dalam sistem
funsgi bisnis akan dijelaskan secara lengkap pada sub bab berikutnya.

Gambar 4. Functional Business System

II.5.1 Sistem Marketing (Marketing System)

Fungsi bisnis dari pemasaran berhubungan dengan perencanaan, promosi, dan


penjualan produk-produk yang ada di pasar serta pengembangan berbagai
produk baru dan pasar baru agar dapat lebih baik melayani pelanggan.
“Penerapan E-Business di Indonesia” 12
Pada Gambar 5 menjelaskan tentang bagaimana sistem informasi
pemasaran memberi teknologi informasi yang mendukung berbagai
komponen utama dari fungsi pemasaran. Misalnya situs web dan layanan
internet/intranet membuat proses pemasaran interaktif dapat dilakukan dengan
para pelanggan yang menjadi mitra dalam membuat, memasarkan, membeli
serta meningkatkan berbagai produk dan jasa. Sistem otomatisasi penjualan
menggunakan komputasi bergerak dan teknologi internet untuk
mengotomatisasi berbagai aktivitas pemrosesan informasi untuk pendukung
dan manajemen penjualan. Sistem informasi pemasaran membantu para
manajer pemasaran dalam manajemen hubungan dengan pelanggan,
perencanaan produk, penetapan harga, dan keputusan manajemen pemasaran

lainnya.

Gambar 5. Sistem Informasi Marketing

II.5.2 Sistem Sumber Daya Manusia (Human Resource System)

Fungsi manajemen sumber daya manusia (human resource management)


melibatkan perekrutan, penempatan, evaluasi, kompensasi dan pengembangan
karyawan dari sebuah organisasi. Sistem informasi sumber daya manusia
didesain untuk mendukung (1) perekrutan, pemilihan, dan pemberian
pekerjaan; (2) penempatan kerja; (3) penilaian kinerja; (4) analisis manfaat
karyawan; (5) pelatihan dan pengembangan; (6) kesehatan, keselamatan dan
keamanan. Ilustrasi penerapan E-business dalam manajemen sumber daya
manusia dapat dilihat pada Gambar di bawah ini.

“Penerapan E-Business di Indonesia” 13


Gambar 6. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia

II.5.3 Sistem Manajemen Keuangan (Financial Management System)

Sistem manajemen keuangan berbasis perusahaan mendukung manajer bisnis


dan para praktisi dalam keputusan yang berkaitan dengan keuangan bisnis
alokasi serta pengendalian sumber daya keuangan di dalam bisnis. Kategori
utama sistem manajemen keuangan meliputi manajemen kas dan investasi,
penganggaran modal, perkiraan keuangan dan perencanaan keuangan.
Penerapan E-business dalam sistem manajemen keuangan dapat dilihat pada

Gambar di bawah ini.

Gambar 7. Sistem Informasi Manajemen Keuangan

II.5.4 Sistem Akuntansi (Accounting System)

Sistem informasi keuangan adalah sistem informasi tertua dan paling banyak
digunakan di perusahaan. Sistem akutansi berbasis komputer mencatat dan
melaporkan arus dana melalui pengaturan dan pembuatan laporan keuangan

“Penerapan E-Business di Indonesia” 14


secara

“Penerapan E-Business di Indonesia” 15


historis seperti neraca dan laporan laba rugi. Penerapan E-business pada sistem
akutansi dapat dilihat pada Gambar dibawah ini.

Gambar 8. Sistem Informasi Akutansi

II.5.5 - Manufacturing System (Sistem Manufaktur)

Sistem informasi produksi/manufaktur mendukung funsgi produksi/operasi yang


meliputi semua aktivitas yang berkaitan dengan perencanaan dan pengendalian
proses menghasilkan produk atau jasa. Sistem informasi digunakan untuk
manajemen operasi dan pemrosesan transaksi pendukung semua perusahaan
mulai dari perencanaan, memonitor dan mengendalikan persediaan, pembeliaan
arus barang dan jasa. Penerapan E-business di sistem manaufaktur dapat dilihat
pada ilustrasi di bawah ini.

Gambar 9. Sistem Informasi manufaktur


“Penerapan E-Business di Indonesia” 16
III. PENERAPAN E-BUSINESS SAAT INI DI INDONESIA

Paradigma E-Business saat ini menjadi trend teknologi informasi yang digunakan
oleh perusahaan-perusahaan besar di Indonesia. Keuntungan yang diharapkan
dapat diperoleh perusahaan dengan menerapkan E-business adalah untuk
meningkatkan tingkat efisiensi dan efektivitas perusahaan, memperluas
jangkauan dan ruang gerak perusahaan serta meningkatkan peluang
perusahaan untuk menciptakan produk dan jasa yang baru.

Penerapan E-business pada perusahaan di Indonesia diaplikasikan dalam


beberapa sistem perusahaan yang meliputi :

1. Sistem Fungsi Bisnis (Functional Business System), yang terdiri dari


sistem marketing, sistem sumber daya manusia, sistem manajemen
keuangan, sistem akutansi dan sistem manufaktur
2. Sistem Kerjasama Perusahaan (Enterprise Collaboration System)
3. Sistem Transaksi (Transaction Processing System)
4. Integrasi Aplikasi Perusahaan (Enterprise Application Integration)

Pada sub bab selanjutnya akan dijelaskan kondisi penerapan E-business pada sistem
perusahaan di Indonesia.

III.1 PENERAPAN E-BUSINESS PADA SISTEM FUNGSI BISNIS

III.1.1 Penerapan E-Business pada Sistem Marketing

Marketing merupakan ujung tombak perusahaan dalam menjual produk atau jasa
kepada konsumen. Strategi marketing yang diterapkan oleh perusahaan sangat
menentukan tingkat penjualan produk atau jasa perusahaan yang pada akhirnya
menentukan kekuatan sebuah perusahaan dalam menguasai market share.

Sebelum era teknologi berkembang untuk diterapkan dalam fungsi bisnis,


media marketing pada umumnya masih menggunakan media cetak, seperti
koran, majalah dan papan reklame atau spanduk. Perkembangan teknologi
informasi melalui e- business saat ini telah banyak dimanfaatkan oleh
perusahaan untuk mempermudah kegiatan operasional di perusahaan

“Penerapan E-Business di Indonesia” 17


termasuk dalam bidang marketing.

“Penerapan E-Business di Indonesia” 18


Marketing menurut William J. Stanton adalah sistem keseluruhan dari
kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan
kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Berdasarkan definisi diatas, terdapat beberapa 4 kegiatan utama yang harus


diperhatikan dalam bidang marketing, yaitu product, price, place, dan
promotion. E-business di perusahaan-perusahaan besar di Indonesia telah
diterapkan secara komprehensif di bidang marketing. Seluruh data penjualan,
pelanggan atau korespondesi e-mail masuk kedalam database atau server
perusahaan. Manajer marketing dapat mengakses data tersebut sebagai
dasar pengambil keputusan dalam pemasaran produk dan layanan. Olahan
data tersebut dapat ditampilkan sebagai data dasar penentuan harga produk
atau layanan, trend pertumbuhan suatu produk atau layanan, pengembangan
produk baru berdasarkan trend maupun keluhan pelanggan maupun data dasar
pengambilan keputusan lainnya pada divisi marketing. Aplikasi E-business
secara komprehensif dapat kita lihat pada beberapa perbankan di Indonesia,
salahsatunya Bank Danamon yang memiliki pusat data pelanggan yang
disebut customer information files. Manajer marketing dapat mengakses data
pelanggan maupun penjualan untuk dianalisis sebagai data dasar
pengembangan produk dan jasa Bank Danamon. Selain itu, E-business juga
telah diterapkan secara komprehensif pada waralaba seperti 7 eleven, yang
dapat mengestimasi kebutuhan pelanggan baik jumlah maupun waktu
pembelian sehingga dapat menjaga kesegaran produk makanan dan
minumannya. Aplikasi E- business secara komprehensif pada sistem
marketing perusahaan Indonesia, mayoritas masih diterapkan oleh
perusahaan-perusahaan besar, sedangkan usaha kecil menengah pada
umumnya masih terbatas pada pemanfaatan teknologi informasi untuk
mempromosikan produk maupun jasanya.

Ilustrasi aplikasi E-business dalam pengambilan keputusan di Bank Danamon


dapat dilihat pada Gambar di bawah ini :

“Penerapan E-Business di Indonesia” 19


Teller, Customer
service, Sales

Server (Customer Information Files)

Reports & Chart sebagai


dasar pengambilan
keputusan dalam
marketing
Website,
korespondensi email
Data Processing

Gambar 10. Penerapan E-Business di bidang


Marketing Bank Danamon

Penggunaan teknologi informasi di bidang marketing, pada awalnya


diterapkan pada promosi produk maupun jasa dengan menggunakan fasilitas
internet, yang banyak dikenal dengan sebutan e-commerce. Media promosi e-
commerce tersebut dinilai sangat membantu perusahaan dalam menawarkan
produk dan jasanya secara efisien dan meluas, sedangkan bagi konsumen
dengan adanya e-commerce akan memberikan kemudahan untuk mengakses
informasi produk dan jasa yang diperlukan.

Promosi produk dan jasa melalui E-commerce sudah sangat banyak digunakan
oleh perusahaan di Indonesia, baik perusahaan besar maupun usaha kecil
menengah. Promosi produk dan jasa melalui e-commerce di Indonesia tidak
hanya dilakukan oleh perusahaan domestik, namun juga oleh perusahaan
internasional mengingat potensi pasar yang cukup besar di Indonesia, dilihat dari
sisi jumlah penduduk dan pertumbuhan penggunaan internet oleh masyarakat
Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia saat ini telah mencapai sekitar 250
juta warga dengan pertumbuhan pengguna internet per 100 orang di
Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan (Gambar 11). Pada tahun
“Penerapan E-Business di Indonesia” 20
2009, pertumbuhan pengguna internet di

“Penerapan E-Business di Indonesia” 21


Indonesia mencapai 8,7% dari populasi 100 orang. Selain itu, pengguna
internet mobile di Indonesia telah mencapai 40 juta atau sekitar 10,5 persen dari
pelanggan layanan seluler (sumber : antara news).

Pertumbuhan Internet di Indonesia


1994 - 2009 (%)
10,0 8,7
9,0 7,9
8,0
7,0
6,0 5,8
5,0 4,8
4,0 3,6
3,0 2,0 2,1 2,4 2,6
2,0
1,0 0,9
0,0 0,0 0,1 0,2 0,3 0,4
0,0

Gambar 11. Pertumbuhan Internet di Indonesia

Sumber : World Bank

Media pemasaran melalui e-commerce dengan pemanfaatan fasilitas internet


banyak dikembangkan melalui website, jaringan sosial seperti facebook, twitter
dari tahap promosi produk atau jasa hingga pemesanan produk atau jasa
tersebut (Gambar 12).

Gambar 12. Promosi dan penjualan produk via website.

“Penerapan E-Business di Indonesia” 22


Pada Gambar 12 diatas menunjukkan promosi dan pemesanan tiket maskapai
Air Asia. Pemesanan tiket maskapai air asia memberikan kemudahan bagi
pelanggan untuk memesan tiket via website dengan menyediakan fitur-fitur
pilihan rute perjalanan, pemesanan bagasi, penginapan, hingga kendaraan
jemputan dari bandara ke tempat tujuan. Teknis promosi dan pemesanan jasa
yang ditawarkan oleh Air Asia dinilai sebagai terobosan yang sangat memberikan
kemudahan bagi pelanggan sehingga dapat melakukan pemesanan tiket
penerbangan dimanapun dan kapanpun.

Promosi produk melalui e-commerce juga telah diikuti oleh Usaha Kecil
Menengah (UKM) di Indonesia, salahsatunya dapat dilihat pada Gambar 13.
Promosi produk atau jasa UKM melalui e-commerce sangat membantu para
pengusaha UKM karena selama ini mereka mengalami keterbatasan dalam
memasarkan produknya secara meluas karena keterbatasan modal. Dengan
adanya e-commerce, pemasaran produk UKM dapat tersebar secara luas
sehingga dapat meningkatkan penjualan UKM.

Gambar 13. Pemasaran produk UKM melalui website

“Penerapan E-Business di Indonesia” 23


III.1.2 Penerapan E-Business pada Sistem Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan salahsatu komponen penting dalam dunia


usaha karena manusia sebagai motor yang menggerakkan dan mengatur segala
aktivitas bisnis. Oleh karena itu, perusahaan sangat fokus dalam menentukan
dan mengembangkan kompetensi sumber daya manusia di perusahaannya.

Sebelum era teknologi informasi, pengelolaan sumber daya manusia di


perusahaan masih dilakukan secara konvensional. Pengumuman perekrutan
karyawan dilakukan melalui media massa atau pamflet pengumuman yang
ditempel di universitas, perkantoran maupun tempat umum lainnya. Proses
seleksi dan penilaiannya masih dilakukan dengan cara konvensional melalui
tes tertulis dan wawancara. Pengarsipan data karyawan juga masih dilakukan
secara tradisional dengan penyimpanan arsip karyawan dalam bentuk dokumen.
Evaluasi karyawan juga masih dilakukan berdasarkan supervisi secara langsung
terhadap karyawan.

Sejak berkembangnya penggunaan teknologi informasi dalam perusahaan,


E- business juga diterapkan pada sistem SDM perusahaan-perusahaan
besar di Indonesia. Penerapan E-business sudah dilakukan dari tahap
recruitment, proses seleksi dan penilaian, pengarsipan data karyawan, training,
penempatan hingga carrier path telah dikelola dengan sistem terintegrasi, dan
setiap saat dapat dianalisa untuk pengambilan keputusan selanjutnya untuk
pengembangan, repositioning karyawan maupun keputusan lainnya yang
berkaitan dengan karyawan. Aplikasi E-business di sistem SDM telah
diterapkan di beberapa perusahaan besar di Indonesia, seperti perbankan,
perusahaan oil and gas, unilever dan perusahaan besar lainnya. E-business di
sistem SDM Bank Danamon disebut dengan Employee Conection. Seluruh data
profile karyawan Bank Danamon dan laporan kinerjanya serta presetasi
pencapaian target masuk kedalam database/server. Manajer divisi SDM
akan menggunakan data tersebut untuk mengevaluasi karyawannya sehingga
divisi SDM dapat memberikan rekomendasi training yang dibutuhkan oleh
setiap karyawan untuk meningkatkan kompetensinya, jenjang karier karyawan
berdasarkan KPI yang telah ditentukan, maupun kebutuhan karyawan yang
“Penerapan E-Business di Indonesia” 24
diperlukan.

“Penerapan E-Business di Indonesia” 25


Untuk peningkatan kompetensi karyawan, perusahaan besar juga telah
menerapkan e-learning bagi karyawan sehingga karyawan memiliki kemudahan
untuk mengakses materi pelatihan. Selain itu, adanya Portal HR yang dapat
diakses seluruh karyawan di Indonesia sangat membantu karyawan dalam
mengembangkan kompetensinya, memperluas wawasannya maupun melakukan
konsultasi yang berkaitan dengan hak dan kewajiban karyawan jika terjadi
pelanggaran di perusahaannya.

Gambar 14. Portal HR

Ilustrasi penerapan E-business di beberapa perusahaan besar di Indonesia dapat


dilihat pada Gambar di bawah ini.

“Penerapan E-Business di Indonesia” 26


Perekrutan, penempatan,
Profil karyawan, Pencapaian Database karyawan repositioning karyawan,
kinerja, Jumlah dan carrier path, remunerasi
kualifikasi karyawan saat ini

Identifikasi kebutuhan
training
Performance
Perusahaan

Karyawan kompeten

Gambar 15. Penerapan E-business di Sistem


SDM

III.1.3 Penerapan E-Business di Sistem Manufaktur

Industri manufaktur adalah suatu proses yang merupakan bagian dari


cabang industri yang menggunakan sejumlah peralatan modern seperti
mesin industri, program manajemen yang teratur dan terukur untuk
melakukan transformasi barang mentah menjadi barang jadi dan layak.
Seluruh tahapan dalam industri manufaktur harus terintegrasi dengan baik.

Mayoritas industri manufaktur yang besar di Indonesia telah menerapkan E-


business dalam sistem produksinya, seperti PT. Honoris Industri, industri
elektronika (Samsung, Panasonic), kendaraan bermotor (honda, toyota,
daihatsu) dan industri manufaktur lainnya. Sebagian besar industri manufaktur
menerapkan prinsi Just in Time dalam memenuhi kebutuhan pelanggannya,
sehingga industri telah mengontrol produksi mulai dari persediaan bahan baku,

“Penerapan E-Business di Indonesia” 27


proses produksi, packaging

“Penerapan E-Business di Indonesia” 28


hingga pendistribusian produk sampai di tangan konsumen on time dan on quality
dengan memanfaatkan teknologi informasi.

Pada Gambar 16 menunjukkan tentang penerapan E-business dalam persediaan


material PT Honoris Industry.

Gambar 16. Penerapan E-business pada Persediaan Material


PT. Honoris Industry

Penerapan E-business di sistem produksi masih terbatas diterapkan di


industri manufaktur yang besar, namun belum dapat diterapkan di UKM yang
bergerak di bidang produksi barang, karena keterbatasan beberapa hal seperti
biaya, teknologi, keterbatasan penguasaan teknologi oleh SDM yang terlibat,
kurangnya dukungan pemerintah untuk meningkatkan kapasitas SDM UKM
dalam hal penguasaan teknologi informasi.

III.1.4 Penerapan E-Business di Sistem Manajemen Keuangan dan Akutansi

Penerapan E-business pada sistem manajemen keuangan dan akutansi sudah


banyak diterapkan di Indonesia terutama perbankan, lembaga keuangan dan
perusahaan besar lainnya. Bank Danamon memiliki E-business yang disebut
dengan New Core Business System (NCBS) yang melakukan pekerjaan seperti

“Penerapan E-Business di Indonesia” 29


manajemen

“Penerapan E-Business di Indonesia” 30


kas dan investasi, penganggaran modal, perkiraan keuangan, perencanaan
keuangan, laporan keuangan dalam bentuk neraca dan laba rugi, seluruhnya
sudah otomatitasi dengan penerapan teknologi informasi, sehingga laporan
keuangan dapat lebih mudah ditelusuri (traceable) dan akurat.

“Penerapan E-Business di Indonesia” 31


IV. LESSON LEARNED PENERAPAN E-BUSINESS PADA
USAHA KECIL MENENGAH DI NEGARA LAIN

Berdasarkan survei AMI-Partners (AMI-Partners 2004), jumlah UKM di dunia


pada tahun 2003 ke tahun 2008 akan mengalami peningkatan dari 77.460
ribu menjadi
87.000 ribu (Tabel 1). Jumlah UKM tertinggi berada di kawasan Asia Pasifik
(termasuk Jepang) dari 35,71% pada tahun 2003 akan meningkat menjadi
37,76% pada tahun 2008 karena pertmbuhan UKM yang cukup pesat juga di
negara-negara berkembang di Asia seperti India dan Cina.

Tabel 1. Estimasi Pertumbuhan UKM di


Dunia Tahun 2003 ke 2008

Survei AMI-Partners menyebutkan bahwa penggunaan teknologi informasi di


UKM masing-masing negara berbeda-beda. Pembelian peralatan IT, seperti
komputer atau server paling tinggi di kawasan negara-negara berkembang Asia.
Sedangkan usaha di Amerika Utara dan Eropa Barat cenderung
mengupgrade dan server dengan membeli perangkat baru seperti telepon
dan LAN nirkabel web.

Berdasarkan survey majalah CIO, ditunjukkan bahwa perusahaan besar di


Amerika cenderung mengotimalkan rantai pasoknya, sedangkan UKM di Amerika
cenderung akan memperkuat e-commerce.

“Penerapan E-Business di Indonesia” 32


Tabel 2. Prioritas Investasi Teknologi di Perusahaan Amerika

Kondisi investasi teknologi pada berbagai kategori perusahaan di Amerika


tidak terlalu jauh berbeda dengan kondisi yang terjadi di Indonesia.
Sebagaimana yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya mengenai penerapan E-
Business di Indonesia, disebutkan bahwa E-business telah banyak diterapkan oleh
perusahaan-perusahaan besar di Indonesia, namun E-business belum
seluruhnya diterapkan secara komprehensif pada sistem yang terdapat pada
perusahaan kecil atau dapat dikategorikan sebagai Usaha Kecil Menengah
(UKM). Penerapan E-business pada UKM hanya sebatas pemasaran produk
dengan memanfaatkan jaringan internet melalui website, ataupun jaringan
sosial net lainnya seperti facebook dan twitter, yang umumnya dikenal
dengan e-commerce.

Menurut kajian yang dilakukan oleh Forrester (2006), ditunjukkan bahwa


penerapan IT pada 540 UKM di Amerika Utara memberikan manfaat yang
signifikan dalam meningkatkan efisiensi tenaga kerja dan meningkatkan kualitas
produk dan proses produksi. Namun pengaruhnya kurang signifikan untuk
memperoleh pelanggan baru atau mempertahankan pelanggan lama atau
memberikan produk-produk inovatif atau model bisnis yang baru.

Taiwan merupakan salahsatu negara di kawasan Asia Timur yang memiliki


tingkat perekonomian yang cukup baik. Di Taiwan, lebih dari 97% perusahaan
adalah UKM yang menyumbang sekitar 50% ekspor. Suatu perusahaan di

“Penerapan E-Business di Indonesia” 33


Taiwan dikategorikan

“Penerapan E-Business di Indonesia” 34


sebagai UKM jika memiliki kurang dari 200 karyawan atau modal tetap
sebesar kurang dari NT$80 juta.

Era teknologi informasi, globalisasi, liberalisasi dan digitalisasi telah


membawa pengaruh yang sangat besar dalam dunia industri. Demikian halnya
dengan UKM di negara Taiwan. Kondisi UKM di Taiwan juga memiliki
keterbatasan dalam penerapan E-business dalam sistem usahanya.
Penyebab dari keterbatasan tersebut adalah sumber daya modal yang
terbatas, keterbatasan SDM yang ahli teknologi informasi, dan penguasaan
karyawan terhadap sistem informasi. Kondisi tersebut yang menyebabkan
UKM di Taiwan menjadi ragu untuk berkolaborasi dengan mitra bisnis dalam
aspek logistik informasi, bisnis dan arus kas. Namun saat ini, manajer UKM
sudah menyadari pentingnya penerapan E-Business dalam usahanya.
Pengembangan strategi E-business di UKM dipengaruhi oleh karakteristik
industri dan tingkat kematangan lingkungan E-business maka berbagai
strategi diadopsi untuk mengembangkan prosedur e-bisnis, sehingga manajer
UKM dapat fleksibel menyesuaikan startegi e-bisnisnya untuk
mengakomodasi bisnis yang dinamis.

Berdasarkan kondisi diatas, peneliti Taiwan melakukan kajian mengenai


pengaruh aplikasi E-business pada industri dengan skala dan jenis usaha yang
berbeda. Hasil dari kajian menunjukkan bahwa faktor manajemen, sumberdaya
dan inovasi proses berpengaruh secara signifikasi terhadap penerapan E-
business di industri yang diharapkan dapat memberikan dampak perbaikan
efisiensi, pertumbuhan bisnis, pengurangan biaya dan kenaikan keuntungan,
seperti yang terlihat pada Gambar di bawah ini.

“Penerapan E-Business di Indonesia” 35


Gambar 17. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Keberhasilan Penerapan E-business di Taiwan

Berdasarkan hasil kajian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen,


sumberdaya, baik SDM maupun sumber daya lainnya dan inovasi proses sangat
berpengaruh terhadap keberhasilan penerapan E-business di perusahaan baik
skala besar maupun kecil.

“Penerapan E-Business di Indonesia” 36


V. PROSPEK E-BUSINESS KE DEPAN DI INDONESIA

E-Business akan semakin banyak diterapkan oleh perusahaan di Indonesia


kedepannya. Tuntutan globalisasi, digitalisasi dan tingkat persaingan antar
perusahaan dalam menyediakan produk atau jasa yang berkualitas dan tepat
waktu serta keunggulan harga atau differensiasi produk ataupun jasa
menjadikan perusahaan harus menggunakan teknologi informasi atau E-
business sebagai salahsatu teknologi yang dapat memberikan kemudahan
koordinasi antar fungsi bisnis, memberikan pelayanan yang tercepat kepada
pelanggan sehingga mampu bersaing dengan perusahaan lainnya.

Untuk membantu percepatan pertumbuhan E-Business di Indonesia, Pemerintah


saat ini juga telah memberikan dukungan dengan mengeluarkan regulasi UU No
11 tahun 2008 yang mengatur tentang informasi dan transaksi elektronik.
Undang- Undang ini memiliki jangkauan yurisdiksi tidak semata-mata untuk
perbuatan hukum yang berlaku di Indonesia dan/atau dilakukan oleh warga
negara Indonesia, tetapi juga berlaku untuk perbuatan hukum yang dilakukan
di luar wilayah hukum (yurisdiksi) Indonesia baik oleh warga negara Indonesia
maupun warga negara asing atau badan hukum Indonesia maupun badan
hukum asing yang memiliki akibat hukum di Indonesia, mengingat pemanfaatan
Teknologi Informasi untuk Informasi Elektronik dan Transaksi Elektronik dapat
bersifat lintas teritorial atau universal.

Namun dukungan regulasi dari pemerintah yang mengatur tentang informasi dan
transaksi elektronik, dirasa masih belum lengkap karena hingga saat ini
hukum di Indonesia masih belum dapat menjerat penjahat cybercrime. Dokumen
elektronik secara tegas belum diakui sebagai alat bukti dalam KUHP. Kondisi
ini menjadi salahsatu penyebab transaksi elektronik di Indonesia belum
berkembang cukup pesat karena adanya kekhawatiran terjadinya kasus
pencurian kartu kredit, hacking beberapa situs dan penyadapan transmisi data.

Berdasarkan kondisi E-business saat ini, terdapat beberapa prospek E-business yang
kedepannya dapat dikembangkan di Indonesia seperti tersebut di bawah ini :

“Penerapan E-Business di Indonesia” 37


1. Konsultan E-business. Pemakaian alat-alat elektronik dan digital sebagai
media komunikasi dan bisnis jauh lebih cepat dibandingkan dengan
penggunaan alat- alat tersebut untuk perdagangan (e-commerce).
Berdasarkan fenomena tersebut, terdapat peluang bisnis bagi perusahaan
atau konsultan yang dapat membantu perusahaan untuk
mengimplementasikan E-business pada sistem marketing, supply chain
management, keuangan dan akutansi atau fungsi bisnis lainnya.
2. Teknologi informasi banyak digunakan oleh generasi muda dibandingkan
generasi tua, sehingga perusahaan yang menciptakan produk atau jasa
dengan target pasar generasi muda dapat menerapkan E-business pada
strategi marketingnya.
3. Bisnis data atau informasi yang eksklusif dengan menggunakan internet
sebagai media infomediary. Data dapat berbentuk data mentah ataupun
telah diolah menjadi informasi/knowledge yang memiliki nilai tinggi.
4. Peluang E-business untuk pengadaan perlengkapan teknologi, hardware dan
software, misalnya teknologi berbasis WAP (Wireless Application Protocols)
akan menjadi trend dalam waktu dekat ini mengingat secara geografis,
Indonesia adalah negara kepulauan.
5. UKM berbasis E-business. Penerapan E-business di UKM kedepannya tidak
hanya sebatas e-commerce, namun diharapkan sudah diterapkan di
seluruh sistem usaha UKM. Penerapan E-business di UKM diharapkan
dapat meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, memperluas pemasaran
produk atau jasa UKM sehingga nilai UKM dapat meningkat.

Pertumbuhan E-business di Indonesia diharapkan akan terus meningkat ke


depannya sehingga perusahaan domestik memiliki tingkat kompetitif yang tinggi
dengan perusahaan kompetitor internasional lainnya, dengan harapan akan
berdampak pada peningkatan pertumbuhan perekonomian Indonesia.

“Penerapan E-Business di Indonesia” 38


VI. KESIMPULAN

Berdasarkan analisis kondisi penerapan E-business di Indonesia saat ini dan


penerapannya di negara lain serta prospek E-business di Indonesia maka
dapat disimpulkan bahwa :

1. Penerapan teknologi informasi di Indonesia sudah dilakukan di seluruh aspek


kehidupan, baik sosial, kenegaraan, perekonomian atau aspek kehidupan
lainnya.
2. Penerapan E-business di Indonesia telah diterapkan secara komprehensif
pada seluruh sistem di perusahaan-perusahaan berskala besar. Namun
penerapan e- business di Usaha Kecil Menengah masih sebatas penggunaan
e-commerce.
3. Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan penerapan e-
business adalah manajemen perusahaan, sumberdaya perusahaan baik
sumberdaya manusia atau sumber daya lainnya dan inovasi proses.
4. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pengembangan e-business di
UKM Indonesia adalah penguasaan SDM terhadap teknologi informasi,
budaya organisasi, dukungan pemerintah dan perilaku SDM untuk
mempelajari sesuatu hal yang baru.

“Penerapan E-Business di Indonesia” 39


DAFTAR PUSTAKA

Majalah internal Bank Danamon, Edisi April, Mei dan Juni. 2011.

Laporan tahunan. Bank Danamon. 2010

Internet Users (per 100 people) in Indonesia. World Bank.

Antara News.com. Perkembangan E-business di Indonesia.

Lyu Jyung Jr, Yu Chih Huang and Shu Chi Li. A Synthethic Assesment of E-
Business for “ME’s in Taiwan. Contemporary Management Research.
Pages 291-304, Vol 6, No 4 December 2010.

O’Brien. Ninth Edition. Management Information “ystems. McGraw-Hill


International Edition.

Yasa Kerti Nyoman Ni. 2007. Apa dan Mengapa E-Business serta
Prospeknya di Indonesia. Forum Manajemen. Volume 5, Nomor 1

“Penerapan E-Business di Indonesia” 40

Anda mungkin juga menyukai