Tentang
Pemanfaatan SI Dalam Dunia Bisnis Dan E-Business dan Kolaborasi Yang Terjadi Di
Antara Para Mitra Bisnis
Dosen Pengampu:
Oleh Kelompok 7:
M. Fazrel 2116040098
1444 H/2023 M
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, berkat hidayah, taufik dan
amanah-nya serta sholawat serta salam kepada nabiullah Muhammad Saw, Nabi sekaligus
rosul yang menjadi panutan kita semua. Penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul
"Pemanfaatan SI Dalam Dunia Bisnis Dan E-Business dan Kolaborasi Yang Terjadi Di
Antara Para Mitra Bisnis" ini sebagai salah satu syarat untuk meyelesaikan tugas
perkuliahan pada mata kuliah Sistem Informasi Manajemen untuk memenuhi tugas mata
kuliah Sistem Informasi Manajemen dari Ibuk Lativa Yuswanita, SE, M.Ak.
Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami ketahui.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun diharapkan dapat melengkapi segala
kekurangan dan keterbatasan penyusunan tulisan ini, akhirnya semoga tulisan ini
memberikan manfaat bagi pembaca.
Kelompok 7
i
DAFTAR ISI
BAB I ................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN................................................................................................................ 1
BAB II.................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN .................................................................................................................. 3
B. E-Business dan Kolaborasi Yang Terjadi Di Antara Para Mitra Bisnis ...................... 10
PENUTUP ......................................................................................................................... 19
A. Kesimpulan .............................................................................................................. 19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mendefinisikan infrastruktur teknologi yang memadai sangat penting untuk semua
bisnis online yang baru dimulai dan perusahaan yang ada membuat transformasi ke
bisnis digital Infrastruktur dan dukungan berbagai jenis platform digital secara
langsung mempengaruhi kualitas layanan yang dialami oleh pengguna sistem dalam
hal kecepatan dan daya tanggap. Jangkauan layanan digital disediakan juga
menentukan kemampuan organisasi untuk bersaing melaki membedakan dirinya di
pasar.
Infrastruktur bisnis digital mengacu pada kombinasi perangkat keras seperti server
dan komputer desktop klien dan perangkat seluler, jaringan yang digunakan untuk
menghubungkan perangkat keras in dan aplikasi perangkat lunak yang digunakan
untuk memberikan layanan kepada pekerja dalam bisnis dan juga kepada mitra dan
pelanggannya. Infrastruktur juga mencakup arsitektur jaringan, perangkat keras dan
perangkat lunak dan di mana letaknya. Akhirnya, infrastruktur juga dapat
dipertimbangkan untuk memasukkan metode untuk mempublikasikan data dan
dokumen yang diakses melalui aplikasi.
Keputusan kunci dalam mengelola infrastruktur ini adalah elemen mana yang
berada di dalam perusahaan dan yang dikelola secara eksternal Dengan menyadari
potensi masalah infrastruktur, manajer organisasi dapat bekerja dengan mitra mereka
1
untuk memastikan bahwa tingkat layanan yang baik diberikan kepada semua orang,
internal dan eksternal, yang menggunakan infrastruktur e-business.
B. Rumusan Masalah
1. Seberapa Jauh SI Dimanfaatkan Oleh Dunia Bisnis?
2. Bagaimana E-Business dan Kolaborasi Yang Terjadi Di Antara Para Mitra Bisnis?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui Pemanfaatan Sistem Informasi Dalam Dunia Bisnis
2. Untuk mengetahui E-Business dan Kolaborasi Yang Terjadi Di Antara Para Mitra
Bisnis
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pada tahun 2012 jumlah telepon tanpa kabel (contoh telepon genggam) lebih
banyak daripada jumlah telepon konvensional yang terpasang. Smartphone, pesan
singkat, dan surat elektronik, surel semua perangkat-perangkat tersebut sangat penting
untuk bisnis. Pada 2012, seratus dua puluh dua juta orang di Amerika mengakses
internet dengan telepon genggam. Walaupun ekonomi mengalami perlambatan, e-
commerce (perdagangan elektronik) dan iklan internet terus berkembang. Pendapatan
iklan google melampaui $36 miliar pada 2011, dan iklan internet terus berkembang
lebih dari 10% setiap tahunnya, mencapai lebih dari $39,5 miliar pada 2012. Undang-
undang baru pemerintah tentang keamanan dan akuntansi mengharuskan bisnis untuk
menyimpan surel selama 5 tahun digabung dengan ragam pekerjaan saat ini dan
peraturan kesehatan yang mengharuskan perusahaan menyimpan data yang berkaitan
dengan eksposour karyawan terhadap subtansi kimia dengan jangka waktu sampai
dengan 60 tahun, hal-hal tersebut diperkiraan memacu pertumbuhan informasi digital
3
hingga 5 exabyte per tahun yang setara dengan 37.000 perpustakaan sistem informasi
merupakan penopang utama dari penyelenggaraan kegiatan bisnis pada saat ini.
Diberbagai sektor industri, dalam mempertahankan eksistensi dan pencapaian tujuan
strategi bisnis, sulit dilakukan tanpa penggunaan sistem informasi secara luas. Bicara
tentang bisnis strategis, dalam buku sistem informasi, secara spesifik terdapat 6 tujuan
bisnis strategis yang mendorong perusahaan bisnis berinvestasi dalam jumlah besar
dibidang sistem informasi, antara lain: keunggulan operasional; produk, layanan, dan
model bisnis baru; keakraban pemasok dan pelanggan; peningkatan kualitas
pengambilan keputusan; peningkatan daya saing; dan mempertahankan eksistensinya.
1) Keunggulan Operasional
Perusahaan terus berusaha meningkatkan efisiensi kegiatan operasional
dengan tujuan meningkatkan keuntungan perusahaan. Teknologi dan sistem
informasi merupakan perangkat penting bagi manajer dalam mencapai
efisiensi dan produktivitas dalam kegiatan operasional bisnisnya, apalagi jika
disertai dengan perubahan gaya manajemen dan penerapaan bisnis
dilingkungan organisasi yang disesuaikan dengan kinerja teknologi dan sistem
informasi yang tersedia.
2) Produk, Layanan, dan Model Bisnis Baru
Teknologi dan sistem informasi merupakan perangkat utama bagi perusahaan
untuk menciptakan produk dan layanan baru, serta model bisnis yang masih
baru. Model bisnis dapat diartikan sebagai cara perusahaan dalam meproduksi,
mengirim, dan menjual produk ataupun jasa untuk memperoleh keuntungan.
Sebagai contoh perusahaan rekaman yang tidak menggunakan teknologi dan
system informasi dalam mencapai tujuan bisnisnya, akhirnya harus tergeser
oleh perusahaan Apple Inc. yang mengubah pendistribusian musik dari yang
menggunakan piringan hitam, kaset, dan CD kedalam sistem pendistribusian
online melalui teknologi ipod seperti iTunes, iPad, dan iPhone yang sudah
memiliki legalitas (memiliki jaminan hukum).
3) Hubungan Pelanggan dan Pemasok
Ketika bisnis telah memahami dan melayani pelanggannya dengan baik,
umumnya pelanggan akan kembali datang dan berbelanja lebih banyak. Hal
ini akan meningkatkan pendapatan dan laba. Demikian juga dengan pemasok,
semakin sering bisnis berhubungan dengan pemasoknya, semakin baik input
4
vital yang dapat diberikan oleh pemasok tersebut. Hal ini akan menurunkan
biaya. Sebagai contoh Hotel Mandarin Oriental di Manhattan dan hotel-hotel
kelas atas lainnya memperlihatkan contoh pemanfaatan teknologi dan sistem
informasi untuk mencapai kedekatan dengan pelanggan. Hotel-hotel ini
menggunakan teknologi dan sistem informasi untuk memahami preferensi
para tamunya seperti suhu kamar yang disukai, waktu check-in, nomor
telepon, program televisi yang sering ditonton, kemudian data ini disimpan
dalam tempat penyimpanan, yang masing-masing terhubung dengan sistem
pusat. Hal ini memungkinkan setiap kamar dapat dikendalikan dari jarak jauh,
sehingga ketika pengunjung datang, kamar akan di setting sesuai dengan
kebiasaan dari profil pengunjung yang datang. Selain itu data pengunjung juga
digunakan untuk mengidentifikasi pelanggan-pelanggan mereka untuk
mengembangkan strategi pemasaran berdasarkan kegemaran masing-masing
pelanggan.
4) Pengambilan Keputusan yang Semakin Baik
Banyak pengelola bisnis melakukan kegiatan operasional menggunakan
sumber informasi yang membingungkan, tidak pernah memperoleh informasi
yang tepat, pada waktu yang tepat, untuk membuat keputusan yang tepat.
Sebagai gantinya pengelola bisnis bergantung pada ramalan, perkiraan, dan
lebih parahnya lagi mengandalkan keberuntungan. Hasilnya adalah produksi
barang dan jasa yang berlebihan atau kekurangan, pengalokasian sumber daya
yang kurang tepat sasaran, dan respon yang lamban. Hasil-hasil yang buruk ini
meningkatkan biaya dan mengakibatkan berkurangnya pelanggan. Akhir-akhir
ini teknologi dan sistem informasi sudah memungkinkan para pengelola bisnis
untuk mengambil informasi pasar secara realtime yang digunakan sebagai
bahan pengambilan keputusan.
5) Keunggulan Kompetitif
Setelah perusahaan meraih salah satu atau lebih dari tujuan bisnis yang
sebelumnya dibahas, perusahaan dianggap sudah mencapai keunggulan
kompetitif. Melakukan hal yang lebih baik dari pesaing, membayar lebih
murah untuk produk lebih bagus, respon cepat dan terkini terhadap pelanggan
dan pemasok. Semuanya dapat meningkatkan penjualan dan laba yang tidak
dapat diikuti oleh para pesaing.
6) Kelangsungan Usaha
5
Perusahaan berinvestasi dalam teknologi dan sistem informasi karena
perusahaan memang membutuhkannya dalam melakukan bisnis. Banyak
perusahaan yang ahirnya harus gulung tikar karena tidak mampu
memenangkan dan bertahan dalam persaingan bisinisnya. Sebagai contoh awal
munculnya ATM pada 1977, yang dikenalkan oleh Citibank di New York
guna menarik pelanggan melalui pelayanan yang lebih baik. Pesaingnya
dipaksa untuk menyediakan ATM jika ingin tetap bisa bersaing dengan
Citibank. Ahirnya dari masa kemasa hampir diseluruh negara, semua Bank
menyediakan anjungan tunai mandiri (ATM). Begitulah perusahaan harus
mengikuti perkembangan teknologi dan sistem informasi yang digunakan para
pesaing agar perusahaan dapat menjaga eksistensi dalam bidangnya.
Manajer dan organisasi bisnis berinvestasi pada teknologi dan system informasi,
karena hal tersebut memberikan nilai ekonomi yang nyata bagi bisnis mereka. Kita
dapat melihat dari sudut pandang bisnis, system informasi merupakan instrument
penting dalam penciptaan nilai suatu organisasi. System informasi memungkinkan
perusahaan dalam meningkatkan pendapatannya atau menekan biaya dengan
menyediakan informasi yang membantu manajer dalam proses pengambilan
keputusan yang lebih baik, atau memperbaiki kegiatan proses bisnis. Sebagai contoh,
system informasi untuk menganalisis data pengeluaran barang pada suatu supermarket
dapat meningkatkan keuntungan perusahaan dengan cara membantu para
manajermembuat keputusan yang lebih baik mengenai produk apa yang perlu
disediakan dan dipromosikan oleh supermarket ritel. Sudut pandang bisnis
mengundang perhatian tentang sifat-sifat alami system informasi dalam suatu
manajemen dan organisasi. System informasi mewakili solusi dari pihak-pihak
manajemen dan organisasi, berdasarkan teknologi informasi, untuk menjawab
tantangan dan masalah yang timbul dalam lingkungan bisnis tersebut.
CONTOH KASUS
6
yang dijual. Fasilitas pelayanan yang paling utama yaitu sistem order atau pesan makanan
melalui hot line khsusus dan akan diantar ke rumah. Untuk memenuhi kebutuhan pasar yang
semakin khas terutama gaya hidup yang cenderung tidak sempat antri membeli makan dan
simple dalam segala hal serta dalam rangka meningkatkan penjualan, Pizza Hut menerapkan
system informasi yang dapat menunjang daya saing, diantaranya berinvestasi pada system
Point of Sale dan operasi toko secara otomatis serta membuka toko secara on line
(www.pizzahut.com) di jaringan internet. Sesuai dengan slogannya yaitu “to be wherever
ourcustomer are”, yang pada nantinya tentu saja dapat meningkatkan penerimaan
perusahaan. Kualitas layanan merupakan salah satu aspek yang sangat berpengaruh dalam
keberhasilan. Pizza Hut dalam penjualan produknya. Penerapan system informasi manajemen
dalam pelayanan Pizza Hut meningkatkan penjualan perusahaan. Tipe system informasi yang
digunakan oleh Pizza Hut dijelaskan berikut ini:
7
disampaikan pelanggan melalui telepon juga langsung dapat ditransfer ke outlet
cabang lain yang paling dekat dengan tempat pelanggan, hingga pesanan sampai
ke kitchen untuk diproduksi lebih lanjut. Pada prinsipnya sistem operasional Pizza
Hut merupakan aliran kerja yang diterjemahkan secara baku ke dalam proses
otomatisasi.
1) Pesanan pelanggan diterima oleh sistem point of sale (order station) yang akan
dicatat, kemudian line station sebagai pengumpul data kolektif dari beberapa order
station.
2) Pesanan pelanggan akan diproses langsung oleh kitchen dengan hardcopy
document transaksi sebagai perintah kerja.
3) Semua data transaksi akan tersimpan didalam file server, sedangkan driver
routing diperlukan sebagai pengawas kegiatan operasional yang akan dipantau
langsung oleh headquater melalui jaringan WAN.
8
3) Melacak persediaan
4) Membayar gaji karyawan
5) Pembelian bahan baku
6) Mengevaluasi trend penjualan atau sales performance lainnya
9
Satu kemampuan utama ESS adalah kemampuan menyajikan data rinci
atas informasi ringkas. Dalam hal ini, eksekutif Pizza Hut dapat memantau
kemajuan kinerja dan performance untuk masing-masing outlet/karyawan dari
waktu ke waktu bahkan sampai ke detail proyek yang sedang dikerjakan.
Kemudian jika terjadi suatu hal yang potensi masalah maka dapat langsung
diantisipasi dan dapat dicari penyebabnya. Dengan ESS, para eksekutif Pizza Hut
juga dapat melihat peta jalur distribusi bahan baku sampai ke lokasi, dan faktor
penghambat dapat segera diidentifikasi.
2. Bentuk-Bentuk E-Business
Beberapa bentuk E-Business yang dikembangkan diantaranya:
1) Customer Relationship Management (CRM) atau Manajemen Hubungan
Pelanggan
Suatu sistem yang membantu sebuah perusahaan untuk berhubungan dengan
para pelanggan yang bertujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan di mata
pelanggan. Sistem informasi yang terintegrasi yang digunakan untuk
merencanakan, menjadwalkan, dan mengendalikan aktivitas-aktivitas pra-
penjualan dan pasca penjualan dalam sebuah organisasi. Manfaat CRM antara
lain:
a) Memungkinkan penyesuaian real time atas berbagai produk dan jasa
berdasarkan pada kebutuhan dan keinginan pelanggan.
b) Memberikan layanan dan dukungan yang terbaik bagi pelanggan sehingga
menambah nilai bisnis di mata pelanggan.
c) Meningkatkan keuntungan.
2) Enterprise Resource Planning (ERP) atau Perencaan Sumber Daya Perusahaan
Sistem informasi yang diperuntukan bagi perusahaan dalam mengintegrasikan
proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun
distribusi. Mengintegrasikan semua aktivitas inti perusahaan yang meliputi
penjualan dan pemasaran, pemeliharaan, produksi, pengadaan, gudang, SDM,
dan keuangan. Manfaat ERP antara lain:
11
a) Integrasi data keuangan. Dikarenakan semua data disimpan secara
terpusat, maka para eksekutif perusahaan memperoleh data yang terbaru
dan dapat mengatur keuangan perusahaan dengan lebih baik.
b) Standarisasi proses operasi. ERP menerapkan sistem yang terstandar,
dimana semua divisi akan menggunakan sistem dengan cara yang sama.
Dengan demikian, operasional perusahaan akan berjalan dengan lebih
efisien dan efektif.
c) Standarisasi data dan informasi. Basis data terpusat dapat diperoleh dengan
mudah dan fleksibel untuk semua divisi yang ada dalam perusahaan.
3) Supply Chain Management (SCM) atau Manajemen Rantai Pasokan
Aplikasi terpadu yang memebrikan dukungan sistem informasi dalam hal
pengadaan barang dan jasa bagi perusahaan sekaligus mengelola hubungan
diantara mitra untuk menjaga tingkat kesediaan produk dan jasa yang
dibutuhkan oleh perusahaan secara optimal. Mengintegrasikan pengiriman dan
proses order, pengadaan bahan mentah, order tracking, penyebaran informasi,
perencanaan kolaboratif, pengukuran kinerja, pendistribusian produk dan
pengembangan produk baru. Manfaat SCM antara lain:
a) Meningkatkan hubungan antara pembeli, pemasok, distributor, dan mitra
bisnis lainnya.
b) Mengendalikan persediaan
c) Menurunkan biaya
d) Memberikan kepuasan bagi pelanggan
e) Meningkatkan keuntungan
12
3) Meningkatkan citra yang baik di mata para konsumen tentunya dengan
pelayanan yang baik juga, sebab dengan media internet informasi dapat
dengan cepat tersebar.
1) Membatasi interaksi sosial, hal ini karena komunikasi bisnis dilakukan secara
online atau menggunakan bantuan teknologi saja, sehingga intensitas
pertemuan antara penjual dan pembeli menjadi terbatas.
2) Beresiko terjadi penipuan, dikarenakan proses transaksi tidak dilakukan secara
langsung maka rawan terjadi tindak penipuan. Biasanya hal ini terjadi pada
pebisnis pemula yang masih minim pengetahuan mengenai bisnis di internet.
3) Rawan terjadi gangguan, seperti yang kita ketahui bahwa apapun kegiatan
yang melibatkan mesin sebagai alat bantu beresiko untuk terjadinya
gangguan seperti kehilangan sinyal, kerusakan jaringan, atau kesalahan sistem.
5. Unsur-Unsur E-Business
Unsur-unsur pada e-business diantaranya sebagai berikut:
1) Pelaku Bisnis, seperti organisasi, produsen atau perusahaan, supplier, rekanan
bisnis, dan konsumen.
13
2) Alat atau sumber daya yang digunakan, seperti teknologi informasi dan
komunikasi (Komputer, internet, dll).
3) Kegiatan dan sasarannya, seperti kegiatan dan proses bisnis (pelayanan,
penjualan dan transaksi) serta operasi bisnis utama.
4) Tujuan, seperti komunikasi, koordinasi, pengolahan organisasi, transformasi
proses bisnis dan berbagi informasi.
5) Keuntungan yang bisa didapatkan.
14
5) Tahap Evaluasi: Pada tahap ini, dilakukan uji coba sistem yang telah selesai
disusun. Proses uji coba diperlukan untuk memastikan bahwa sistem tersebut
sudah benar. Karakteristik yang ditetapkan, dan tidak ada kesalahan-kesalahan
yang terkandung didalamnya.
7. Model E-Business
Model bisnis merupakan suatu abstraksi mengenai apa itu perusahaan dan cara
perusahaan menyampaikan produk atau jasa, menunjukkan bagaimana perusahaan
menciptakan kekayaan. Jadi dalam hal ini model bisnis menggambarkan
bagaimana perusahaan menghasilkan, mengirimkan, dan menjual produk atau
jasa, menunjukkan nilai kepada para pelanggan dan bagaimana ia menciptakan
kesejahteraan (Margaretta, 2002).
15
7) Pengembangan diserahkan pihak ketiga
8) Kerjasama dengan Institusi Penyedia jasa Internet
16
2) Manfaat Bagi Konsumen: Efektif, Biaya terkendali, Aman secara fisik, Harga
murah.
3) Fleksibel Bagi Masyarakat Pada Umumnya: Peluang kerja baru
4) Wahana kompetisi Bagi Dunia Akademis: Tantangan baru, Para peneliti
tertantang untuk melakukan analisis terhadap pergeseran pola bisnis,
Membuka kerangka baru dalam penjualan jasa pendidikan.
CONTOH KASUS
PT. Cheil Jedang Superfeed (CJS) CJS merupakan industry pakan ternak yang
memproduksi pakan ternak Broiler (ayam pedaging), Layer (ayam petelur), Konsentrat (ayam
petelur) dan Breeder (ayam pembibitan) untuk basis pemasaran berada di wilayah Jawa
Barat, Jawa Timur, Jabodetabek, Banten, Lampung, Sumatera Selatan, Padang dan
Kalimantan. Modernisasi peralatan produksi dan perluasan produksi yang dilakukan secara
berkelanjutan sejak tahun 1997, juga didampingi oleh intensifikasi riset dan pengembangan
teknologi serta penerapan pengendalian mutu dan keamanan pakan ternak. Dengan
perkembangan yang berkelanjutan tersebut, maka CJS menetapkan bahwa kepuasan
pelanggan merupakan tujuan perusahaan.
Beberapa bentuk penerapan e-commerce yang dilakukan PT. Cheil Jedang Superrfeed
diantaranya :
17
1. Penggunaan E-mail dan Messaging Dalam mendukung kegiatan bisnis PT. CJS
digunakan domain khusus yaitu @cj.co.iddan @cj.net, Adapun fungsi dari e-mail ini
bagi CJS antara lain :
a) Sebagai corporate e-mail antara karyawan CJS dan relasi atau stake holder
b) Sebagai sarana komunikasi dan tukar informasi inter dan antar department
c) Sebagai penghantar data yang bersifat confidential
2. Penggunaan TI untuk Accounting dan Sistem Keuangan Finance and accounting area
meliputi kegiatan transaksi finansial dan akuntansi seperti profile company, general
ledger, account payable, account receivable, bank management, cost control, cash
flow, cost centers, profit center, closing, dan profitabilityanalysis. Berikut tabel
pengaplikasian sistem akunting dan keuangan PT. CJS
3. Informasi Pemesanan dan Pengiriman Proses pemesanan dan transaksi yang terjadi di
PT. CJS, sebagai berikut:
a) Pemesanan produk tidak on-line tapi lewat fax atau pemberitahuan melalui
petugas technical servie PT. CJS yang biasanya berkeliling ke pelanggan
b) Marketing officer melakukan input barang yg dipesan dalam CJFMS system
c) Proses pembuatan product yg dipesan
d) Pencetakan slip DO dan surat jalan
e) Proses delivery ke customer
4. Sistem Pembayaran Jasa perbankkan digunakan untuk transaksi finansial, baik untuk
pembelian atau pembayaran bahan baku material, pembukaan LC, pembelian atau
penukaran mata uang asing, penukaran transaksi giro pembayaran gaji karyawan.
Dalam hal ini fasilitas bank yang banyak digunakan adalah transaksi E-Banking,
dengan basic pemanfaatan teknologi internet. Beberapa Bank yang dipakai oleh PT.
CJS antara lain: Hana Bank Korea, City Bank dan BCA Bank.
5. Online Banking, dengan menggunakan internet banking BCA.
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Undang-undang baru pemerintah tentang keamanan dan akuntansi mengharuskan
bisnis untuk menyimpan surel selama 5 tahun digabung dengan ragam pekerjaan saat ini
dan peraturan kesehatan yang mengharuskan perusahaan menyimpan data yang berkaitan
dengan eksposour karyawan terhadap subtansi kimia dengan jangka waktu sampai dengan
60 tahun, hal-hal tersebut diperkiraan memacu pertumbuhan informasi digital hingga 5
exabyte per tahun yang setara dengan 37.000 perpustakaan sistem informasi merupakan
penopang utama dari penyelenggaraan kegiatan bisnis pada saat ini.
Bicara tentang bisnis strategis, dalam buku sistem informasi, secara spesifik terdapat
enam tujuan bisnis strategis yang mendorong perusahaan bisnis berinvestasi dalam
jumlah besar dibidang sistem informasi, antara lain: keunggulan operasional; produk,
layanan, dan model bisnis baru; keakraban pemasok dan pelanggan; peningkatan kualitas
pengambilan keputusan; peningkatan daya saing; dan mempertahankan eksistensinya.
Teknologi dan sistem informasi merupakan perangkat penting bagi manajer dalam
mencapai efisiensi dan produktivitas dalam kegiatan operasional bisnisnya, apalagi jika
disertai dengan perubahan gaya manajemen dan penerapaan bisnis dilingkungan
organisasi yang disesuaikan dengan kinerja teknologi dan sistem informasi yang tersedia.
Sebagai contoh perusahaan rekaman yang tidak menggunakan teknologi dan system
informasi dalam mencapai tujuan bisnisnya, akhirnya harus tergeser oleh perusahaan
Apple Inc. yang mengubah pendistribusian musik dari yang menggunakan piringan hitam,
kaset, dan CD kedalam sistem pendistribusian online melalui teknologi ipod seperti
iTunes, iPad, dan iPhone yang sudah memiliki legalitas (memiliki jaminan hukum).
Sistem informasi E-Business yang dibangun harus terdefinisi dengan jelas dan terinci
tentang model bisnis yang akan diterapkan, alur pergerakan informasi, jenis dan model
informasi yang dibutuhkan serta menentukan hak akses informasi.
19
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Laudon, Kenneth & Jane. 2014. Sistem Informasi Manajemen, Edisi 10. Jakarta: Salemba
Empat.
Mahliza, Febrina. 2018. Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen: Penggunaan Sistem
Informasi pada E-Business. FEB – Universitas Mercu Buana: Jakarta
Putra, Y. M. 2019. Bisnis Elektronik Global dan Kolaborasi. Modul Kuliah Sistem Informasi
Manajemen. FEB – Universitas Mercu Buana: Jakarta.
20