Anda di halaman 1dari 27

PERAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN (KASUS INTERNETWORKING PT.

SOCFIN INDONESIA)

Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen

Dosen: Prof.Dr.Ir. Kudang Boro Seminar M.Sc

Oleh: R 47

Adhy Listya Paramitha Afiefah Bainnaura Ana Rosidha Tamyis Annisa Dieni Lestari Benedictus Permadi Harris Darmawan Julianto Fransisko Junita Naditia Martha Abriansyah

P056111011.47 P056111021.47 P056111031.47 P056111041.47 P056111091.47 P056111181.47 P056111231.47 P056111241.47 P056111271.47

2012

DAFTAR ISI I. Pendahuluan ............................................................................................. 1 1.1. Latar Belakang ............................................................................... 1 1.2. Tujuan ........................................................................................... 1 Tinjauan Pustaka ...................................................................................... 3 2.1. Networking .................................................................................... 3 2.1.1. Internet ............................................................................... 3 2.1.2. Intranet ............................................................................... 4 2.1.3. Ekstranet ............................................................................ 5 2.2. System Application and Product ..................................................... 5 2.3. Sistem Informasi dan Teknologi Informasi ..................................... 7 2.4. Keunggulan Kompetitif dan Strategi Teknologi Informasi............. 7 2.5. Etika Teknologi Informasi.............................................................. 8 Pembahasan ............................................................................................... 9 3.1. Gambaran Umum Perusahaan ............................................................. 9 3.2. Gambaran Sistem Informasi PT Socfin Indonesia ............................... 14 3.2.1. Sistem Harvest ............................................................. 14 3.2.2. Status SAP.................................................................... 14 3.3. Pemangku kepentingan (Stakeholder) ................................................ 15 3.4. Jaringan (network) .............................................................................. 16 3.4.1. Intranet ......................................................................... 16 3.4.2. Extranet ........................................................................ 16 3.4.3. Internet ......................................................................... 17 3.5. Teknologi yang digunakan ................................................................. 17 3.6. Fasilitas yang mendukung teknologi informasi ................................... 18 3.6.1. Infrastruktur.................................................................. 18 3.6.2. Pelatihan dan sosialisasi ................................................ 19 3.7. Manfaat sistem informasi manajemen ................................................ 19 3.7.1. Bagi PT Socfin Indonesia ............................................ 19 3.7.2. Bagi pemangku kepentingan (stakeholder) ................... 20 3.8. Rencana pengembangan (future development) .................................... 21 Kesimpulan dan Saran ............................................................................... 23 4.1. Kesimpulan ................................................................................... 23 4.2. Saran ............................................................................................. 23

II.

III.

IV.

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 24

ii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Skema tantangan etika dalam implementasi aplikasi utama dalam teknologi informasi .............................................................. Gambar 3.1. Lokasi Perkebunan PT Socfin Indonesia ........................................ Gambar 3.2. Struktur Organisasi Perusahaan ...................................................... Gambar 3.3. Perbandingan Pangsa Pasar Produk ................................................ Gambar 3.4. Stakeholder Teknikal/ Sistem Pendukung ....................................... Gambar 3.5. Diagram komunikasi yang dibangun oleh PT Socfin Indonesia ......

8 9 10 12 15 18

iii

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem informasi dan teknologi informasi merupakan komponen yang sangat penting bagi keberhasilan bisnis dan organisasi. Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dan makin meluas dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis bisnis untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses bisnis, pengambilan keputusan manajerial, dan kerja sama kelompok kerja, hingga dapat memperkuat posisi kompetitif perusahaan dalam pasar yang cepat sekali berubah (OBrien, 2005). Kegiatan pengelolaan sistem informasi manajemen yang dilakukan sebuah perusahaan dijalankan melalui pemanfaatan berbagai sumberdaya baik sumberdaya manusia, material, mesin (termasuk fasilitas dan energi), uang dan informasi atau data atau disebut juga sumberdaya konseptual. Keseluruhan sumberdaya tersebut saling terkait dan terpadu dalam pencapaian tujuan perusahaan. Pemanfaatan sistem informasi manajemen dalam perusahaan salah satunya dijalankan melalui konsep internetworking yaitu suatu kemitraan atau kerjasama diantara stakeholder dengan mendayagunakan teknologi informasi berbasis jaringan (internet, ekstranet maupun internet). Pemanfaatan sistem informasi manajemen dalam perusahaan agribisnis berupa internetworking merupakan salah satu usaha untuk memajukan pertanian di Indonesia. Penerapan sistem informasi manajemen hendaknya dijalankan pada berbagai subsistem dari tingkat hulu sampai ke tingkat hilir. Sehingga setiap subsistem akan memperoleh pertambahan nilai yang mampu meningkatkan fungsi fungsi dari setiap subsistem itu sendiri. Sistem informasi agribisnis membantu perusahaan agribisnis mengaplikasikan berbagai teknologi yang sedang berkembang saat ini untuk kemajuan usaha. Pada makalah ini selanjutnya akan dibahas mengenai pemanfaatan sistem informasi manajemen yang dijalankan PT. Socfin Indonesia, sebuah perusahaan agribisnis dengan status patungan (joint venture) yang beroperasi di Provinsi Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam. 1.2. Tujuan Makalah ini secara umum bertujuan mengetahui sistem informasi manajemen berupa internetworking yang diterapkan pada PT Socfin Indonesia. Secara khusus, makalah ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisa: 1. Stakeholder yang terlibat dalam pemanfaatan sistem informasi manajemen pada PT Socfin Indonesia. 2. Sistem jaringan (network) yang digunakan. 3. Teknologi sistem informasi manajemen yang digunakan. 4. Fasilitas yang mendukung penggunaan sistem informasi manajemen, baik yang berupa infrastruktur fisik maupun non fisik seperti pelatihan dan sosialisasi sistem informasi manajemen.

5. 6.

Manfaat penggunaan sistem informasi manajemen bagi PT Socfin Indonesia maupun stakeholder terkait. Rencana pengembangan (future development) sistem informasi manajemen PT Socfin Indonesia.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Networking 2.1.1. Internet Internet merupakan sesuatu yang fundamental untuk pemasaran. Internet memberikan pengaruh secara radikal bagaimana perusahaan berkomunikasi dengan pelanggan-pelanggannya dan membangun hubungan dengan mereka. Internet adalah jejaring dari komputer-komputer yang terletak ditempat terpisah dan jejaring tersebut memungkinkan komunikasi global dengan harga murah. Internet yang memasyarakat sejak tahun 1994 ini sebenarnya memiliki kisah panjang selama tiga puluh tahunan (Sumarwan dkk, 2011). Pertumbuhan internet yang sangat pesat adalah fenomena revolusioner dalam komputasi dan telekomunikasi. Internet telah menjadi jaringan terbesar dan terpenting dari jaringan saat ini. Internet semakin meluas seiring dengan semakin banyaknya bisnis, organisasi, komputer, dan jaringan yang bergabung dengan web global ini. Ribuan jaringan bisnis, pendidikan, dan penelitian saat ini saling menghubungkan jutaan sistem komputer dan pemakai di lebih dari 200 negara. Contohnya pemakai internet di seluruh dunia diperkirakan antara 580 juta dan 655 juta orang pada tahun 2002, dengan perkiraan 710 945 juta pemakai internet pada tahun 2009. Internet tidak memiliki sistem komputer pusat atau pusat telekomunikaasi. Setiap pesan yang dikirim memiliki kode alamat yang unik sehingga setiap server internet dapat mengirimnya ke tujuan. Selain itu, internet tidak memiliki kantor pusat atau badan pengatur. Kelompok individu dan anggota korporat untuk standar dan nasehat nasional mempromosikan penggunaan internet dan pengembangan standar komunikasi baru. Standar umum ini adalah kunci dari aliran bebas pesan antara berbagai komputer dan jaringan dibanyak organisasi dan internet service provider dalam sistem ini. Penggunaan bisnis dari internet telah meluas dari pertukaran informasi secara elektonik ke aplikasi strategi bisnis. Perusahaan menggunakan teknologi internet untuk pemasaran, penjualan, dan aplikasi manajemen hubungan pelanggan, serta aplikasi bisnis lintas fungsi, dan aplikasi dalam bidang tekhnik, manufaktur, sumberdaya, dan akuntansi. Perusahaan memperoleh nilai bisnis dari aplikasi e-bisnis dan e-commerce melalui berbagai sumber, antara lain penghematan biaya yang substansial karena menggunakan internet dan teknologi berbasis internet yang lebih murah untuk dikembangkan, dijalankan dan dipelihara dari pada sistem tradisional. Sumber nilai bisnis lainnya mencakup perolehan pelanggan baru dengan produk dan pemasaran yang inovatif, dan mempertahankan pelanggan saat ini dengan perbaikan dukungan dan layanan pelanggan. Ringkasnya, kebanyakan perusahaan membangun situs e-bisnis dan ecommerce untuk mencapai enam nilai bisnis utama : - Menghasilkan pendapatan baru dari penjualan online. - Mengurangi biaya transaksi melalui penjualan online dan dukungan pelanggan. - Menarik pelanggan baru melalui iklan dan pemasaran Web serta penjualan online.

Meningkatkan loyalitas pelanggan saat ini melalui perbaikan dukungan layanan Web. Mengembangkan pasar baru berbasis Web dan saluran distribusi untuk produk yang ada saat ini. Mengembangkan produk baru berbasis informasi yang dapat diakses di Web.

2.1.2. Intranet Intranet adalah jaringan didalam organisasi yang menggunakan teknologi internet (seperti server dan browser web, protocol jaringan TCP/IP, database dan publikasi dokumen hypermedia HTML, dan lain-lain) untuk menyediakan lingkungan yang mirip dengan internet didalam perusahaan untuk memungkinkan saling berbagai informasi, komunikasi, kerja sama, dan dukungan bagi proses bisnis. Intranet dilindungi oleh ukuran keamanan seperti password, enkripsi, dan firewall sehingga hanya dapat diakses melalui internet oleh pemakai yang memiliki otorisasi. Intranet perusahaan dapat juga diakses melalui intranet pelanggan, pemasok, dan mitra bisnis lainnya melalui hubungan extranet. Semua jenis organisasi sedang mengimplementasikan berbagai penggunaan intranet. Salah satu cara perusahaan untuk mengatur aplikasi intranet adalah dengan mengelompokkannya secara konseptual kedalam berbagai kategori layanan pemakai yang menunjukkan layanan dasar yang di tawarkan oleh intranet kepara penggunanya. Layanan ini disediakan oleh portal intranet, browser, dan software server, serta groupware, software aplikasi, dan sistem lainnya yang merupakan bagian dari lingkungan software intranet perusahaan. Intranet menyediakan portal informasi perusahaan yang mendukung : a. Komunikasi dan kolaborasi Intranet dapat secara signifikan memperbaiki komunikasi dan kolaborasi didalam perusahaan. Misalnya, anda dapat menggunakan intranet dan komputer Anda atau tempat kerja NC Anda untuk mengirim atau menerima e-mail, voice mail, penyeranta, dan faks untuk berkomunikasi dengan orang lain didalam organisasi, dan dengan pihak luar melalui internet dan extranet. Fitur groupware intranet digunakan untuk memperbaiki kerjasama proyek dan tim dengan layanan seperti, kelompok diskusi, ruang bincang, serta konferensi audio dan video. b. Publikasi web Keuntungan pengembangan dan publikasi dokumen multimedia yang hiperlink dengan database, hipermedia yang dapat diakses pada server world wide web telah bergeser ke intranet korporat. Alasan utama dari perkembangan yang pesat dalam penggunaan intranet di dunia bisnis adalah kemudahan, kemenarikan, dan murahnya biaya publikasi dan akses informasi bisnis multimedia melalui situs web intranet. Misalnya, produk informasi yang beaneka ragam seperti newsletter, gambar teknis, dan katalog produk dapat dipublikasikan dalam berbagai cara, termasuk halaman web hipermedia, email, dan siaran jaringan dan sebagai bagian dari aplikasi bisnis di dalam perusahaan. Browser software intranet, server, dan mesin pencari dapat membantu anda untuk bernavigasi dan mencari informasi yang anda butuhkan. c. Manajemen dan operasional bisnis Intranet tidak hanya sekedar membuat informasi hipermedia tersedia pada server web, atau pengirimnya ke para pemakai melalui siaran jaringan. Intranet

juga digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan dan menyebarkan aplikasi bisnis yang penting untuk mendukung operasional bisnis dan pengambilan keputusan manajerial di perusahaan yang terhubung dengan internet. Contohnya, banyak perusahaan yang sedang mengembangkan aplikasi seperti pemrosesan pesanan, pengendalian persediaan, manajemen penjualan, dan portal informasi perusahaan yang dapat diimplemetasikan di internet, ekstranet, dan intranet. Banyak dari aplikasi ini dirancang untuk berhubungan dan mengakses sistem atau database perusahaan yang sudah ada. Software untuk penggunaan bisnis tersebut kemudian diinstall di web server intranet. Para karyawan di perusahaan atau mitra bisnis eksternal dapat mengakses dan menjalankan aplikasi tersebut dengan menggunakan browser web dari mana saja di jaringan kapan pun diperlukan. 2.1.3. Ekstranet Ekstranet adalah hubungan jaringan yang menggunakan teknologi internet untuk saling menghubungkan intranet suatu bisnis dengan intranet pelanggannya, pemasok, dan mitra bisnis lainnya. Perusahaan dapat menetapkan hubungan jaringan privat langsung antar mereka, atau menciptakan hubungan internet yang aman antara mereka yang disebut jaringan privat virtual. Perusahaan dapat menggunakan internet tanpa pengaman sebagai hubungan ekstranet antara intranet perusahaan dan pelanggan serta pihak lain, namun menerapkan enkripsi untuk data yang sensitif dan sistem firewall sendiri untuk memberikan keamanan yang memadai. Jadi, ekstranet memungkinkan pelanggan, pemasok, konsultan, termasuk kontraktor, prospek bisnis, dan pihak lainnya untuk mengakses situs web intranet tertentu dan database perusahaan. Nilai bisnis ekstranet diperoleh dari berbagai faktor. Pertama, teknologi browser web extranet membuat pelanggan dan pemasok mengakses sumberdaya intranet dengan lebih mudah dan lebih cepat daripada metode bisnis yang lama. Kedua, seperti yang akan dilihat pada dua contoh berikut ini, extranet memungkinkan perusahaan untuk menawarkan layanan web baru yang interaktif bagi mitra bisnis mereka. Jadi, extranet adalah cara lain bagi bisnis untuk membangun dan memperkuat hubungan strategisnya dengan pelanggan dan pemasok. Selain itu, extranet memungkinkan dan memperbaiki kerjasama bisnis dengan pelanggan dan mitra bisnis lainnya. Extranet memfasilitasi pengembangan produk, pemasaran, dan proses berfokus pada pelanggan secara interaktif dan online, yang dapat menghasilkan produk yang dirancang dengan lebih baik dan dapat dipasarkan dengan lebih cepat. (Obrien,2005) Ekstranet mengombinasikan fitur-fitur dari kedua tipe pertama di atas. Pembatasan dilakukan dengan diharuskan melakukan regristrasi dengan nama dan password setiap kali mengaksesnya. Ekstranet menghubungkan intranet dari sebuah perusahaan dengan partner bisnisnya, penyuplai, distributor, dan pelanggan. Melalui perlindungan firewall, sebuah ekstranet mengizinkan partner yang terpercaya untuk saling menukar aplikasi bisnis seperti pengembangan produk-produk baru, penyediaan servis atau support (Sumarwan dkk, 2011). 2.2. System Application and Product SAP (System Application and Product in data processing) merupakan software Enterprise Resources Planning (ERP), yaitu suatu peralatan IT dan

manajemen untuk membantu perusahaan merencanakan dan melakukan kegiatan operasionalnya secara lebih efisien dan efektif. SAP terdiri dari sejumlah modul aplikasi yang mempunyai kemampuan mendukung semua transaksi yang perlu dilakukan suatu perusahaan dan tiap aplikasi bekerja secara berkaitan satu dengan yang lainnya. Semua modul aplikasi di SAP dapat bekerja secara terintegrasi/terhubung yang satu dengan lainnya. Modul modul dari SAP antara lain, seperti - Distribution, Membantu meningkatkan efisiensi kegiatan operasional berkaitan dengan proses pengelolaan customer order (proses sales, shipping dan billing). - Material Management, Membantu menjalankan proses pembelian (procurement) dan pengelolaan inventory. - Financial Accounting, Mencakup standard accounting cash management (treasury), general ledger, account payable, account receiveable dan konsolidasi untuk tujuan financial reporting. - Production Planning, Membantu proses perencanaan dan kontrol daripada kegiatan produksi (manufacturing) suatu perusahaan. - Controlling, Mencakup cost accounting, mulai dari cost center accounting, cost element accounting, dan analisa profitabilitas. Dengan mengimplementasikan SAP di suatu organisasi akan mengintegrasikan sistem yang berakibat: - Perubahan yang dilakukan pada satu modul secara otomatis akan mengupdate modul yang lainnya bila informasi yang dirubah berkaitan dengan modul tersebut. Data akan terupdate secara langsung begitu user menginput data ke dalam sistem. Hal ini yang dikenal dengan istilah real-time processing. - Integrasi secara sistem bisa terjadi dengan syarat bahwa seluruh perusahaan harus menggunakan satu sumber data yang sama, baik untuk data customer, data product maupun data vendor. - Transparansi data Semua user yang mempunyai akses ke sistem akan dapat melihat semua informasi yang paling up-to-date setiap saat diperlukan walaupun informasi tersebut di-input oleh user lainpun. Tujuan Mengimplementasikan SAP antara lain, - meningkatkan kecepatan (The Speed) dari proses bisnis guna meningkatkan customer service dan meningkatkan rsponse terhadap perubahan pasar. - Meningkatkan konsistensi (The Consistency) dari proes bisnis untuk memastikan bahwa SOP dijalankan dengan baik, meningkatkan fungsi monitoring dan control di masing-masing bagian dan mengurangi human errors. - Meningkatkan kualitas (The Quality) dari proses bisnis dengan meningkatkan kualitas dari informasi sehingga dapat meningkatkan kemampuan untuk pengambilan keputusan secara cepat dan tepat dan meningkatkan fungsi analisa terhadap suatu situasi. 1

http://dedikurnia.wordpress.com/2009 diakses tanggal 12 februari 2012

Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Sistem informasi menurut OBrien (2005) merupakan kombinasi teratur dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Orang menggunakan sistem informasi untuk berkomunikasi satu sama lain menggunakan berbagai perangkat keras (hardware), piranti lunak (software) untuk perintah dan prosedur pemrosesan informasi (software), jaringan komunikasi (network), dan sumber daya data yang disimpan. Para praktisi bisnis bergantung pada banyak jenis sistem informasi yang menggunakan berbagai teknologi informasi. Menurut OBrien (2005) tiga peran utama dari sistem informasi bisnis antara lain mendukung proses dan operasi bisnis, mendukung pengambilan keputusan dalam bisnis, serta mendukung berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif. Keunggulan Kompetitif dan Strategi Teknologi Informasi Sistem informasi tidak hanya sebagai serangkaian teknologi yang mendukung operasi bisnis dan kerjasama perusahaan. Sistem informasi secara strategis merupakan jaringan kompetitif yang penting dalam perusahaan merekayasa ulang atau mengubah diri agar dapat bertahan dan berhasil dalam lingkungan bisnis yang dinamis. Teknologi informasi dalam banyak kasus membantu bisnis yang memberikan keunggulan kompetitif. Menurut OBrien (2005) nilai kompetitif teknologi informasi terletak pada kemampuan software serta nilai informasi yang didapat dan digunakan oleh bisnis tersebut, bukan pada infrastruktur, hardware, jaringan, fasilitas teknologi informasi lainnya. Keunggulan strategis teknologi informasi hanya dapat berhasil melalui penggunaan dan manajemen yang tepat. Michael Porter dalam OBrien (2005), mengatakan bahwa untuk bertahan hidup dan berhasil, perusahaan harus mengembangkan dan mengimplementasikan berbagai strategi untuk secara efektif mengatasi (1). Persaingan dari para pesaing dalam industrinya; (2). Ancaman pemain baru dalam industri dan pasarnya; (3). Ancaman yang dihadapi karena ada produk pengganti yang dapat mengambil pangsa pasar; (4). Daya tawar pelanggan; (5). Daya tawar pemasok. Menurut OBrien (2005), bisnis dapat mengatasi berbagai ancaman tekanan kompetitif, dengan mengimplementasikan lima strategi kompetitif dasar penggunaan teknologi informasi, yaitu: 1. Strategi kepemimpinan dalam biaya, dimana perusahaan menjadi produsen produk dan jasa yang berbiaya rendah dalam industri. 2. Strategi diferensiasi, dimana perusahaan mengembangkan berbagai cara untuk melakukan diferensiasi produk dan jasa perusahaan dari para pesaingnya atau mengurangi keunggulan diferensiasi para pesaingnya. 3. Strategi Inovasi, dimana perusahaan menemukan berbagai cara baru untuk melakukan bisnis. 4. Strategi pertumbuhan, dimana perusahaan secara signifikan memperluas kemampuan perusahaan untuk memproduksi barang dan jasa, memperluas ke pasar global, melakukan diversifikasi produk dan jasa baru, atau berintegrasi ke dalam produk dan jasa yang berhubungan. 2.4.

2.3.

5. Strategi persekutuan, dimana perusahaan membuat hubungan dan persekutuan bisnis baru dengan para pelanggan, pemasok, pesaing, konsultan, dan perusahaan-perusahaan lainnya. Selain kelima strategi dasar tersebut terdapat strategi lainnya yang juga dapat diimplementasikan melalui teknologi informasi yaitu: 1. Mengunci pelanggan dan pemasok di dalam (locking in customers and suppliers). Upaya ini dilakukan dengan membangun hubungan yang bernilai diantara perusahaan dengan pelanggan sehingga mencegah mereka berpindah ke perusahaan pesaing. 2. Membangun biaya perpindahan (switching cost). Perusahaan membuat pelanggan tergantung pada penggunaan terus menerus atas sistem informasi perusahaan yang inovatif dan saling menguntungkan. Sehingga pelanggan menjadi segan bila harus membayar biaya atas waktu, usaha dan ketidaknyamanan akibat berpindah ke perusahaan pesaing. 3. Meningkatkan halangan masuk (barriers to entry). Perusahaan menunda atau mengecilkan hati perusahaan lain untuk masuk ke pasar dengan cara meningkatkan inovasi atau kerumitan teknologi yang dibutuhkan untuk bersaing dalam suatu industri atau dalam suatu segmen pasar. 4. Mendorong investasi dalam teknologi informasi. Berinvestasi dalam teknologi informasi memungkinkan perusahaan membangun kemampuan TI yang strategis sehingga dapat mengambil keuntungan dari berbagai peluang strategis. 2.5. Etika Teknologi Informasi Pengaplikasian teknologi informasi menghadapi berbagai tantangan dari sisi pemakai akhir (end-user). Meningkatkan kemampuan dalam hal keamanan fisik dan elektronik, serta kebijakan penggunaan teknologi yang beretika merupakan hal yang penting. Tantangan etika yang harus dihadapi dalam mengimplementasikan aplikasi-aplikasi utama teknologi informasi menurut OBrien (2005) adalah:
Potensi Bahaya Gangguan atas privasi Informasi yang tidak akurat Kolusi Potensi Risiko Boikot konsumen Terhambatnya pekerjaan Intervensi pemerintah Kemungkinan Respon Kode etik Insentif

Aplikasi 3.

Gambar 2.1. Skema tantangan etika dalam implementasi aplikasi utama dalam teknologi informasi

BAB III. PEMBAHASAN 3.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Socfin Indonesia berdasarkan akta pendiriannya berkedudukan di Medan, Jl. K.L. Yos Sudarso No.106, PO BOX 1254, Medan - 20115, merupakan perusahaan agribisnis yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan karet, serta produksi benih unggul kelapa sawit. PT. Socfin Indonesia merupakan salah satu perusahaan PMA (Penanaman Modal Asing) dengan status patungan (joint venture) yang beroperasi di Provinsi Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam.

Gambar 3.1. Lokasi Perkebunan PT Socfin Indonesia Visi Menjadi perusahaan industri perkebunan kelapa sawit dan karet kelas dunia yang efisien dalam produksi dan memberikan keuntungan kepada para stakeholder. Misi 1. Mengembangkan bisnis dan memberikan keuntungan bagi pemegang saham 2. Memberlakukan sistem manajemen yang mengacu pada standar internasional dan acuan yang berlaku di bisnisnya 3. Menjalankan operasi dengan efisien dan hasil yang tertinggi (mutu dan produktivitas) serta harga yang kompetitif 4. Menjadi tempat kerja pilihan bagi karyawannya, aman dan sehat

5. Penggunaan sumber daya yang efisien dan minimalisasi limbah 6. Membagi kesejahteraan bagi masyarakat dimana kami beroperasi Struktur Organisasi

Gambar 3.2. Struktur Organisasi Perusahaan Sejarah Perusahaan Diawali pada tahun 1909, Societe Financiere des Caouchoucs Medan Societe Anonyme (Socfin) didirikan oleh M. Bunge. Pada saat yang bersamaan

10

juga, Adrian Hallet mendirikan Plantation Fauconnier & Posth bersama Henry Fauconnier. Sementara itu, aktivitas pembukaan dan pembangunan perkebunan PT. Socfin Indonesia pertama sekali sudah dimulai pada tahun 1906 di Kebun Sei Liput, Aceh Timur, Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam (sekarang). Pada tanggal 7 Desember 1930, berdasarkan akta notaris William Leo No.45, nama dan leaglitas PT. Socfin Medan S.A. (Societe Financiere des Caoutchoucs Medan Societe Anonyme) resmi digunakan. Berdasarkan akta notaris tersebut, PT. Socfin Medan S.A. berkedudukan di Medan dan mengelola perkebunan di daerah Sumatera Timur, Aceh Barat, Aceh Selatan dan Aceh Timur. Perkembangan selanjutnya, berdasarkan penetapan Presiden No.6 tahun 1965, Keputusan Kabinet Dwikora No. A/D/58/1965, No. SK.100/Men.Perk/1965 menyatakan bahwa perusahaan perkebunan yang dikelola oleh PT. Socfin Medan S.A diletakkan dibawah pengawasan pemerintah, kemudian pada tahun 1966 diadakan serah terima hak milik perusahaan kepada pemerintah Indonesia atas dasar penjualan perkebunan dan harta PT. Socfin Medan S.A. Pada tahun 1968, tepatnya tanggal 29 April 1968 dicapai kesepakatan antara pemerintah R.I. dengan pemilik saham PT. Socfin Medan S.A, diperkuat dengan Surat Keputusan Presiden R.I. No.B.68/PRES/6/1968 tanggal 13 Juni 1968 dan surat keputusan Menteri Pertanian No.94/Kpts/Op/6/1968 tanggal 17 Juni 1968 yang berisikan patungan antara pemerintah R.I. dengan Perusahaan Asal Belgia yaitu Plantation Nord Sumatera Belgia S.A. (PNS) dimana komposisi permodalan 40% pemerintah Republik Indonesia dan 60% PNS. PNS kemudian memberi nama PT. Socfin Indonesia (SOCFINDO), didirikan melalui Akte Notaris Chairil Bahri di Jakarta pada tanggal 21 Juni 1968 No.23 dan Akte Perubahan No.64 tanggal 12 Mei 1968. Disahkan oleh Menteri Kehakiman pada tanggal 3 September 1969 dan diumumkan dalam tambahan berita negara RI No.68/69 tanggal 31 Oktober 1969. Sesuai akta tanggal 3 Mei 2002 No.5, PERNYATAAN KEPUTUSAN PARA PEMEGANG SAHAM P.T. SOCFIN INDONESIA, yang diterbitkan oleh Notaris Ny. R. Arie Soetarjo SH, pemerintah R.I. telah melepas 30% sahamnya kepada SOCFIN S.A, sehingga saham pemerintah R.I. di bawah kementerian BUMN saat ini hanya 10%. Unit Bisnis Saat ini, PT. Socfin Indonesia memiliki tiga unit bisnis utama yaitu sebagai produsen minyak kelapa sawit dan karet, serta produsen benih kelapa sawit unggul. Dalam pengelolaan ketiga bisnis utama tersebut, PT. Socfin Indonesia telah menerapkan standar dan kualitas yang tinggi melalui aplikasi ISO 9001:2008, ISO 14001:2007, OHSAS 18001:2007 dan juga sebagai anggota dari RSPO. a. Pusat Seleksi Bangun Bandar Sejak tahun 1970, program pemuliaan PT. Socfin Indonesia dibangun di Kebun Bangun Bandar yang kemudian menjadi Pusat Seleksi Bangun Bandar (PSBB).

11

Pusat Seleksi Bangun Bandar merupakan unit kerja PT. Socfin Indonesia yang memproduksi kecambah kelapa sawit. b. Perkebunan Kelapa Sawit PT. Socfin Indonesia merupakan salah satu perkebunan kelapa sawit terbaik dan tertua di dunia. Saat ini, PT. Socfin Indonesia memiliki perkebunan kelapa sawit seluas 38.000 ha, terdiri dari 9 kebun yang tersebar di propinsi Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam. c. Perkebunan Karet Pengelolaan perkebunan karet memiliki karakteristik tersendiri untuk menghasilkan produksi yang tinggi. Pengelolaan perkebunan karet membutuhkan kemahiran dan pengalaman yang banyak bila dibandingkan komoditi perkebunan lainnya. Pangsa Pasar Produk Komoditas PT Socfin Indonesia adalah kelapa sawit dan karet. Berikut adalah perbandingan pangsa pasar produk untuk lokal dan ekspor.

Gambar 3.3. Perbandingan Pangsa Pasar Produk Sustainability PT. Socfin Indonesia sebagai perusahaan perkebunan kelapa sawit dan karet yang telah berdiri 100 tahun menyadari pentingnya usaha yang berkelanjutan dalam mengembangkan bisnisnya. Konsep berkelanjutan (sustainability) menjadi landasan dalam beroperasinya usaha perkebunan kelapa sawit dan karet di perusahaan. Tiga pilar utama usaha berkelanjutan yang juga dikenal sebagai Triple Bottom Line yaitu: 1. Tanggung jawab ekonomi. 2. Tanggung jawab lingkungan. 3. Tanggung jawab sosial. 4. Sertifikasi RSPO menjadi bagian dari kebijakan-kebijakan perusahaan yang diterapakan sesuai dengan kultur budaya perusahaan.

12

1.

Tanggung Jawab Ekonomi. Penerapan Sustainable Best agricultural Management Practice (BMP) menjadi pilihan PT. Socfin Indonesia dalam mempertahankan kinerja produksi untuk mencapai profitabilitas yang optimal. Penerapan BMP tersebut dilandasi dengan penerapan Sistem Manajemen Mutu Terpadu ISO 9001:2008 di pabrikpabrik kelapa sawit dan juga di pusat produksi kecambah kelapa sawit yaitu PSBB (Pusat Selekasi Bangun Bandar). Oleh sebab itu, produksi PT. Socfin Indonesia bukan hanya memberikan produksi yang tinggi dan mutu yang baik tapi juga memberikan kepuasan bagi pelanggannya. 2. Tanggung Jawab Lingkungan Mengelola perkebunan kelapa sawit dan karet yang memberikan hasil produksi dan kualitas yang tinggi, tanpa merusak dan mencemari lingkungan merupakan komitmen PT. Socfin Indonesia yang menjadi landasan bagi seluruh personil perusahaan dalam menjalankan operasinya. Kepedulian terhadap kelestarian lingkungan antara lain diwujudkan dalam bentuk penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2007 di beberapa kebun dan pabrik, baik kebun dan pabrik kelapa sawit maupun karet. Kebijakan zero burning dalam pembukaan lahan kami; meminimalkan penggunaan bahan kimia berbahaya; pengelolaan limbah merupakan contoh dari beberapa praktek-praktek ramah lingkungan yang diterapkan. 3. Tanggung Jawab Sosial PT. Socfin Indonesia memandang pentingnya menjadi bagian dari masyarakat yang lebih besar dimana masyarakat dan perusahaan berada dalam kesetaraan, sehingga menjalin hubungan dengan masyarakat di sekitar perusahaan beroperasi amatlah penting. Hubungan yang diciptakan adalah hubungan yang harmonis dimana masyarakat sekitar dapat merasakan manfaat dari keberadaan kami. Untuk memastikan terciptanya hubungan yang harmonis tersebut, PT. Socfin Indonesia mendukung program pembangunan daerah dan pengembangan potensi masyarakat sekitar sesuai dengan kapasitasnya. PT. Socfin Indonesia juga menyadari bahwa sumber daya manusia merupakan aset yang sangat berharga bagi perusahaan. Oleh karena itu, PT. Socfin Indonesia menjunjung tinggi hak-hak para pekerja, baik hak untuk mendapat upah yang layak, hak untuk berpendapat dan hak-hak lainnya termasuk hak untuk bekerja dengan aman dan sehat. Sebagai bentuk kepedulian perusahaan akan keselamatan dan kesehatan para pekerjanya, PT. Socfin Indonesia menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) OHSAS 18001:2007. PT. Socfin Indonesia berkomitmen dan mengambil peranan dalam menjaga kelestarian lingkungan berupaya untuk mengembangkan produksi minyak sawit yang berkelanjutan (sustainable palm oil) melalui penerapan prinsip dan kriteria RSPO (Rountable on Sustainable Palm Oil). PT. Socfin Indonesia telah menjadi anggota RSPO sejak tahun 2004, berperan aktif dalam pertemuanpertemuan RSPO dan event lingkungan lainnya yang diselenggarakan oleh RSPO. 4. Sertifikasi RSPO Sebagai wujud komitmen perusahaan untuk memproduksi minyak sawit yang berkelanjutan (Sustainable Palm Oil), PT Socfindo telah mengajukan sertifikasi RSPO kepada Badan Sertifikasi yang telah diakreditasi oleh RSPO

13

yaitu SAI Global yang asesmennya direncanakan tanggal 10 Mei 2011 untuk Kebun Tanah Gambus dan Bangun Bandar. 3.2. Gambaran Sistem Informasi PT Socfin Indonesia 3.2.1. Sistem Harvest Harvest Plus merupakan suatu sistem operasional yang berfungsi untuk mendukung kinerja perusahaan, didalam Harvest Plus terdapat 28 modul yang mempunyai kemampuan untuk mendukung semua transaksi yang perlu dilakukan suatu perusahaan dan tiap aplikasi bekerja secara berkaitan satu dengan yang lain. Semua modul aplikasi di SAP (Harvest Plus) dapat bekerja secara terintegrasi/terhubung yang satu dengan yang lainnya. Dari 28 Modul Harvest Plus tersebut diantaranya terdapat suatu modul yang khusus kegunaannya dipersiapkan untuk setting Sistem dan setting Master yaitu: 1. Modul CSN Modul CSN adalah suatu modul di dalam SAP yang berfungsi untuk melakukan One Time setting yang terkait dengan sistem dan setting antar modul. Misalnya setting nama perusahaan dan nama kebun. 2. Modul CFN Modul CFN adalah suatu modul di dalam SAP yang tidak hanya dapat melakukan One Time setting tetapi juga dapat melakukan suatu setting diamana secara regular harus dilakukan seperti blok. 3.2.2. Status SAP Berikut adalah beberapa perubahan konfigurasi yang telah dilakukan untuk membatasi perubahan harga penjualan di dalam DO dan konfigurasi ulang pemrosesan pinjaman pekerja. Laporan yang telah dimodifikasi oleh Tim IT sesuai dengan permintaan perubahan adalah sebagai berikut : Menerapkan SAP Note untuk SPT (Surat Pemberitahuan). Faktur Pajak Standar dan Faktur Sederhana telah diubah dengan format single Faktur Pajak LaporanProduksi Bulanan Bahagian Tanaman: merevisiHasil Real S/D Tanggal, Hasil Akhir Bulan dan Perkiraan Bulan Depan. Daftar Perbandingan Harga: revisijumlahuntukmata uang asing. Laporan Produksi Mingguan Tanaman: memasukkan kolom baru untuk menunjukkan FFB Diproses. Invoice Ekspor: Menambahkan kapal dan tujuan. Upload produksi tanaman: menambahkan pilihan untuk menghapus data yang diupload berdasarkan tanggal. Service Order: revisi dalam teks dalam pencetakan. Laporan Produksi Mingguan Tanaman: memisahkan kolom Hari Kerja menjadi 2 kolom untuk hari aktual dan hari kerja kalender. Financial Statement: memisahkan Biaya Sosial menjadi: Biaya Sosial, Biaya Keamanan, dan Biaya Pensiun. ProfitCenter Actual Line Items: revisi untuk mengubah semua account GL yang berhubungan dengan Dokumen Penjualan.

14

Perubahan yang telah dilakukan pada modul tersebut akan mengubah modul yang lainnya bila informasi yang dirubah berkaitan dengan modul tersebut. Data akan ter-update secara otomatis ketika user melakukan input data, maka hal ini dikenal dengan sistem real-time processing. 3.3. Pemangku kepentingan (Stakeholder) Untuk kelancaran keseluruhan sistem, baik hardware, teknikal sistem dan jaringan, PT Socfin melakukan kerja sama dengan pihak ketiga yaitu : 1. Telkom Indonesia, kerjasama pelayanan jaringan PVN IP dan Internet. 2. IBM Indonesia, Teknikal/ Sistem Pendukung untuk semua IBM Server. 3. Soltious, mewakili SAP Worldwide, berupa Annual Maintenance Contrack sebagai bagian dari SAP Enterprise Support. 4. Soltious, berupa Annual Maintenace Contrack sebagai bagian dari SAP Application Management Service Agreement 5. iSmart, yang masih menjadi bagian implementasi sistem yang sedang berjalan. 6. Untuk pendukung lainnya, dilaksanakan dengan vendor lokal, khususnya untuk perbaikan hardware yang mengalami kerusakan. Beberapa vendor aktif untuk perbaikan dan servis adalah Daya Mega, Hikanawa, dan Metro Electronic

Gambar 3.4. Stakeholder Teknikal/ Sistem Pendukung

15

3.4. Jaringan (network) 3.4.1. Intranet Intranet merupakan salah satu bentuk aplikasi jalur komunikasi antar karyawan dengan menggunakan komputer. Intranet dijalankan pada perusahaan yang sudah mengaplikasikan jaringan komputer di lingkungannya, jaringan komputer ini biasa disebut dengan Local Area Network (LAN). Keuntungan penggunaan intranet di perusahaan antara lain : 1) komunikasi, dengan adanya intranet dapat memperlancar komunikasi antar karyawan, 2) meningkatkan produktivitas tenaga kerja, menampilkan informasi yang berhubungan dengan pekerjaan maupun tanggung jawab pada perusahaan, 3) waktu, menyajikan informasi dengan cepat dan tepat ketika dibutuhkan. PT Socfin Indonesia sudah mengaplikasikan jalur komunikasi intranet sebagai media komunikasi. Media yang digunakan adalah email (electronic mail atau surat elektronik). Melalui penggunaan email maka terjalin komunikasi yang lebih baik, lebih cepat serta efisien antara kantor pusat perusahaan yang bertempat di Medan dengan kantor-kantor cabang yang letaknya diluar kota Medan. Sistem yang digunakan adalah versi software-Hmail dengan features/fasilitas yang masih terbatas, namun sangat membantu kebutuhan komunikasi di perusahaan. Akhir November 2011 telah diimplementasikan Microsoft Forefront Threat Management Gateaway 2010 Std. Edition. Microsoft Forefront TMG 2010 Std. Edition merupakan firewall yang mempunyai kecerdasan application-layer dan kemampuan anti-malware (anti virus) yang dapat digunakan untuk mendeteksi dan mengurangi berbagai macam ancaman jaringan 2. Program tersebut digunakan dengan total license 50 user untuk mengatasi keterbatasan sistem Hmail. Sehingga kantor pusat perusahaan yang terletak di Medan dan seluruh kantor cabang akan menggunakan satu penamaan saja yaitu name@socfindo.co.id. 3.4.2. Extranet Extranet juga diartikan sebagai intranet perusahaan yang dilebarkan untuk pengguna di luar perusahaan. Perusahaan yang membangun extranet dapat bertukar data bervolume besar dengan EDI (Electronic Data Intercharge), berkolaborasi dengan perusahaan lain dalam suatu jaringan kerjasama dan lainlain 3. Dengan pemanfaatan extranet maka data-data atau informasi dapat sampai ke semua lokasi dengan tepat waktu. Untuk memfasilitasinya maka pada tahun 2009 perusahaan memperkenalkan sistem VersaSRS Helpdesk. Sistem ini memungkinkan organisasi untuk secara cepat dan efektif menyebarkan layanan yang komprehensif, insiden, konfigurasi dan service level manajemen proses dengan minimum investasi dibidang infrastruktur 4. Pada bulan Maret 2011, sistem VersaSRS Helpdesk telah diperluas kebagian lainnya seperti Bagian Umum, Bagian Tanaman, Bagian Teknik/Teknologi, Bagian Perbelanjaan dan Bagian Pembelian. Perusahaan yang melakukan kerjasama dengan PT Socfindo antara lain iSmart yang menjadi bagian
http://www.erakomputer.com/category/tags/microsoft. Diakses pada tanggal 12 Februari 2012. http://go-unique9.blogspot.com/2009/06/perbedaan-internet-dengan-intranet.html. Diakses pada tanggal 12 Februari 2012. 4 http://id.business-listings.com/Business/Versadev-Pty-Ltd-2180007.html. Diakses pada tanggal 12 Februari 2012.
3 2

16

dari implementasi sistem yang sedang berjalan, TelkomIndonesia menjalin kerjasama dalam memberikan jaringan PVN IT dan internet. 3.4.3. Internet Internet (Interconnected Computer Networks) merupakan suatu jaringan komputer yang tidak terbatas yang menghubungkan pengguna komputer satu dengan pengguna komputer lainnya dan dapat berhubungan dengan komputer diseluruh dunia serta memfasilitasi pertukaran infomasi oleh penggunanya. Saat ini kemajuan di bidang teknologi, komunikasi dan komputer semakin mendukung perkembangan internet. Dengan semakin berkembangnya internet dapat berpeluang untuk aplikasi strategi bisnis seperti pemasaran, penjulan dan pelayanan pelanggan suatu perusahaan. PT Socfindo mengimplementasikan pemanfaatan internet dengan meluncurkan website yaitu, www.Socfindo.co.id pada tahun 2009. Website tersebut merupakan sarana publikasi resmi oleh perusahaan.Website dapat dimanfaatkan sebagai media untuk memperkenalkan perusahaan, klien ataupun masyarakat yang ingin bekerja sama dapat mencari informasi tentang profil, sejarah, informasi perusahaan serta jasa maupun produk yang ditawarkan. Adanya website menyebabkan PT Socfindo menghemat biaya promosi, dengan biaya yang relatif efisien perusahaan dapat menjangkau area yang luas karena bisa diakses oleh jutaan orang diseluruh dunia. 3.5. Teknologi yang digunakan Demi menunjang kecepatan akses dan penyediaan data bagi kegiatan operasional di area perkebunan dan Head Office, maka PT Socfindo membangun 18 IBM x Series Server. Selain itu, terdapat 9 server yang dibangun di Head Office yang digunakan untuk mendukung Firewall, Domain controlling, Mailing system, SAP system, Consolidation system, Backup system, dan File server. PT Socfindo juga memasang 6 server tambahan yang digunakan sebagai Project Server, sebagai tempat pelaksanaan User Acceptance Test (UAT) oleh PSBB dan IT (sebagai pengembang aplikasi) karena masih ditemukannya 18 bug yang perlu diperbaiki agar modul SDP (Seeds Production) dapat berstatus operasional Go Live. UAT tersebut dilakukan demi memberikan pengguna akhir atau end-user (dalam hal ini PT Socfindo) keyakinan bahwa aplikasi yang dikembangkan oleh developer telah memenuhi persyaratan yang diajukan oleh end-user. Semua server menggunakan MS Windows Server 2003 atau MS Windows Server 2008 dan MS SQL Server 2000 atau 2005 sebagai operating system bagi server-server tersebut. Untuk database Harvest Plus, digunakan operating system MS SQL Server 2005. Penggunaan operating system MS SQL Server bertujuan sebagai relational database server, yang memiliki kegunaan utama menyimpan data dan menyediakan kembali data tersebut bilamana dibutuhkan oleh aplikasi software lain, baik yang dibutuhkan oleh aplikasi software yang berjalan di komputer yang sama maupun yang berjalan di komputer lain lintas jaringan (melalui internet). Untuk menunjang komunikasi antara Head Office dan areal perkebunan, maka PT Socfindo bekerja sama dengan PT Telkom agar tercapai kelancaran komunikasi. Berikut diagram komunikasi yang dibangun oleh PT Socfindo.

17

Gambar 3.5. Diagram komunikasi yang dibangun oleh PT Socfin Indonesia 3.6. Fasilitas yang mendukung teknologi informasi 3.6.1. Infrastruktur PT. Socfin Indonesia (Socfindo) didalam pencapaian infrastruktur IT yang utama melakukan beberapa langkah, antara lain memasang peralatan proteksi petir di semua kebun dan Medan untuk melindungi semua peralatan elektronik dan jaringan telekomunikasi. Namun untuk Kebun Lae Butar, telah terjadi dua kali sambaran petir pada bulan Oktober 2011 yang mengakibatkan kerusakan pada jaringan LAN, tiga komputer dan asesories serta merusakkan tiga buah Indikator Timbangan, belum termasuk kerusakan lainnya yang tidak terkait dengan komputer. Beberapa langkah lain yang diambil pihak PT. Socfindo antara lain: Pada akhir 2011, diterapkan solusi Single Domain dalam proses migrasi Sistem SAP dan pada saat yang sama merelokasikan server untuk semua kantor cabang. Server Single Domain akan mempermudah maintenance IBM Server dimana SAP terpasang. Mengimplementasikan administrasi sentral untuk Antivirus NOD32 bagi semua komputer di kantor cabang yang dihubungkan ke LAN dari kantor pusat. Keberhasilan migrasi server Production Development SAP dari server IBM XSeries ke server IBM BladeCenter.

18

Implementasi Primary Domain Controller pada Sistim Blade IBM dan Controller Domain Secondary pada IBM Xseries. Salah satu usaha untuk meningkatkan perfomance mesin server di Aek Loba, maka pertengahan Desember 2011 IBM Server Aek Loba telah diganti dengan mesin baru yang dapat menghasilkan peningkatan perfomance sehingga proses akses data dapat berlangsung dengan cepat serta mengurangi resiko delay data. Pada akhir bulan Desember 2011, PT. Socfindo telah melakukan penggabungan sistem cabang kantor Padang Pulo kedalam sistem cabang kantor Aek Loba. PT. Socfindo telah melakukan beberapa setting dan tindakan perbaikan infrastructure sehingga pelaksanaan entry dari kantor cabang Padang Pulo ke server kantor cabang Aek Loba sudah berjalan dengan baik. 3.6.2. Pelatihan dan sosialisasi Sebagai bagian dari sistem strategi roll out pengembangan organisasi, departemen IT PT. Socfindo selalu melakukan sosialisasi yang komprehensif bagi seluruh pengguna utama yang bersangkutan saat roll out modul Harvest Plus. Untuk setiap kantor cabang, sosialisasi juga dilakukan untuk semua Krani, KTU, dan Manajer Kebun. Untuk meningkatkan keahlian Staff IT, tiga orang Staff IT dilatih oleh Softsystems Ltd di India dan pelatihan ABAP di Medan sebelum implementasi Harvest Plus dan SAP. Staf IT juga telah mengikuti pelatihan khusus seperti tatacara menggunakan Symantec Backup 2010 dan Microsoft Exchange Server 2010 di Jakarta. 3.7. Manfaat sistem informasi manajemen 3.7.1. Bagi PT Socfin Indonesia Manfaat yang dapat diperoleh PT Socfin Indonesia melalui penggunaan sistem informasi manajemen yang digunakannya adalah: 1. Manfaat pada proses produksi Internetworking memungkinkan kantor pusat untuk mengontrol penggunaan input-input produksi yang harus digunakan oleh kebun-kebun yang dikelolanya. Kantor pusat dapat mengendalikan jenis, dosis dan waktu penggunaan atas input-input produksi seperti pupuk, obat-obatan pertanian yang harus digunakan oleh kebun-kebun yang dibawahinya. 2. Membantu dalam pengambilan keputusan Melalui penggunaan teknologi, PT Socfin Indonesia dapat menganalisa data kebutuhan biaya/cost produksi perkebunan dibandingkan dengan data output yang dihasilkan dari masing-masing kebun yang dikelola. Sehingga dapat diketahui kombinasi penggunaan input dan biaya yang paling tepat bagi output yang ditargetkan. Kedepannya informasi ini dapat membantu pengambilan keputusan atas strategi yang terbaik dalam mengelola setiap lokasi perkebunan.

19

3. Membantu pemasaran hasil produksi Teknologi informasi berupa internet yang digunakan PT Socfin Indonesia mempermudah perusahaan terhubung dengan pembeli dari pasar dalam maupun luar negeri baik untuk hasil karet maupun sawit. 4. Mempermudah komunikasi internal dan eksternal perusahaan Penggunaan teknologi informas mempermudah perusahaan dalam menjalin hubungan diantara interen perusahaan (kantor pusat, kantor cabang, kebun) maupun antara perusahaan dengan pihak luar (PT Socfin Indonesia stakeholder). 5. Bermanfaat dalam pengelolaan sumberdaya manusia perusahaan PT Socfin Indonesia adalah perusahaan agribisnis yang membawahi karyawan yang tersebar diberbagai lokasi kebun dan cabang perusahaan. Sistem informasi manajemen sangat diperlukan oleh human resources department (HRD) untuk dapat terhubung dengan sumberdaya manusia perusahaan yang posisinya menyebar. HRD dapat memperoleh input informasi secara cepat dari para karyawan sebaliknya karyawan dapat memperoleh feedback yang cepat dari HRD. Misalnya dalam pengurusan tunjangan kesehatan, tunjangan pensiun, kontrak kerja karyawan, mutasi karyawan dan lain-lain. 6. Membantu membangun keunggulan kompetitif dan brand image perusahaan Penggunaan secara maksimal atas teknologi dalam sistem informasi manajemen dapat membantu perusahaan lebih efisien, produktif dan terhubung dengan dunia luar. Hal ini dapat menjadi keunggulan kompetitif bagi PT Socfin Indonesia sebagai perusahaan agribisnis yang unggul. Keunggulan kompetitif perusahaan dalam penggunaan teknologi yang selalu terupdate dapat membangun brand image perusahaan. 3.7.2. Bagi pemangku kepentingan (stakeholder) Sebuah sistem informasi yang dibangun dan dipelihara dengan baik akan memberikan manfaat berwujud yang secara faktual dapat dilihat pergerakannya melalui pendapatan yang diraih serta biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. Indikator dari keberhasilan/manfaat yang berdampak pada peningkatan pendapatan adalah meningkatnya penjualan dalam pasar yang sudah ada serta perluasan ke pasar yang baru. Sistem informasi yang baik dapat digunakan tidak hanya untuk penyimpanan data secara elektronik saja tetapi harus mampu mendukung proses analisis yang diperlukan oleh manajemen. Sehingga dengan dukungan sistem informasi yang baik maka dapat diperoleh informasi yang akurat, terpercaya, mutakhir dan mudah diakses mengenai kondisi penjualan perusahaan. Dalam menjalankan usahanya PT. Socfin Indonesia bekerjasama dengan beberapa stakeholder dalam mewujudkan visi dan misi perusahaannya. Setiap stakeholder memegang penanan masing-masing yang mendukung usaha PT. Socfin Indonesia memajukan perusahaan. Stakeholders yang terkait yaitu:

20

1.

2.

3.

4.

5. 6.

Telkom Indonesia PT. Socfin Indonesia menjalin kerjasama dengan Telkom Indonesia dalam hal pelayanan jaringan PVN IP dan Internet di perusahaan. IBM Indonesia IBM Indonesia menjalin kerjasama dalam bidang teknikal / System Support untuk semua IBM Server di PT. Socfin Indonesia Soltious, mewakili SAP Worldwide Kerjasama yang dilakukan berupa Annual Maintenance Contract yaitu sebagai bagian dari SAP Enterprise Support. Soltious Kerjasama yang dilakukan berupa Annual Maintenace Contract sebagai bagian dari SAP Application Management Service Agreement iSmart iSmart masih menjadi bagian implementasi system yang sedang berjalan. Support lainnya dilaksanakan dengan Vendor Local khususnya untuk perbaikan hardware yang mengalami kerusakan. Beberapa vendor aktif untuk perbaikan dan service adalah Daya Mega, Hikanawa dan Metro Electronic Untuk pengadaan unit saat ini semuanya diarahkan melalui bagian pembelian dan pengadaan umum diarahkan kepada bagian terkait.

Sistem Informasi Manajemen membantu PT Socfin Indonesia menjalin hubungan bisnis yang lebih terintegrasi dengan para stakeholders tersebut. Pemanfaatan SIM, dapat mempermudah Stakeholeders berkomunikasi mengenai kebutuhan layanan di PT Socfin Indonesia. Selain itu juga memudahkan stakeholders dalam mengetahui perkembangan kinerja perusahaan yang dapat berpengaruh dalam kerjasama yang telah ada. Dengan adanya sistem informasi manajemen diharapkan akan mampu menyajikan data dengan cepat dan setiap saat dapat diakses tersebut yang nantinya akan berdampak pada pengambilan keputusan-keputusan yang diambil. 3.8. Rencana pengembangan (future development) Sesuai dengan visi dan misi perusahaan, PT Socfindo Indonesia perlu melakukan pengembangan disemua sisi, termasuk pada sistem informasi manajemennya. Pengintegrasian semua sistem operasional yang terpadu dapat meningkatkan efisiensi dan produktifitas perusahaan, hal ini sejalan dengan visi perusahaan yang ingin menjadikan perusahaan sebagai perusahaan yang memiliki daya saing internasional yang efisien dan menguntungkan. Hal-hal yang perlu direncanakan PT Socfindo dalam mengembangkan sistem informasi manajemennya, diantaranya adalah : Perlunya studi agar ada fasilitas yang memudahkan pengiriman induk rekening langsung ke kebun. Penginputan data yang dilakukan ke induk rekening, akan langsung mempermudah proses dan pencatatan yang meliputi pengiriman, menyimpan dan penerimaan secara tunai.

21

Masa percobaan 6 bulan untuk memantau transportasi dengan menggunakan telematika (dari Telematika mix) untuk 7 kendaraan telah disetujui. Telematika transportasi adalah cabang teknologi yang mengintegrasikan telekomunikasi dan software engineering di bidang sistem transportasi. Saat ini bidang ini telah memainkan peran penting dalam manajemen efektif jaringan infrastruktur transportasi dan menyediakan kolaborasi optimum antara berbagai jenis tipe transportasi, atau yang dikenal dengan transportasi multimodal (multimodal transport). Sistem transportasi cerdas, mendukung dan menyediakan berbagai jenis layanan transportasi ke institusi dan pribadi. Karena, kategori user di dalam layanan telematika transportasi adalah tidak homogen, maka berbagai jenis layanan harus disiapkan penyelenggara jasa.Contohnya adalah penggunaan sistem GPS dalam menjalankan sistem transportasi. Modul anggaran Konsolidasi & EIS (executive information system). Sedang dikembangkan dan diverifikasi data-data yang tampil pada laporan yang dimaksud. Pengembangan EIS dapat mempermudah jajaran eksekutif untuk melakukan pengawasan dan melakukan review sehingga dapat merumuskan solusi yang tepat. Rencana untuk meng-upgrade sistem EIS menjadi perangkat lunak khusus untuk analytics dan business intelligence. Pengupgrade-an sistem EIS akan menambah alat bantu bagi jajaran eksekutif untuk mendapatkan informasi yang tepat bagi kemajuan perusahaan. Modul Produksi Kecambah (SDP). Penggunaan PDT (Portable Data Terminal), ALSP dan melanjutkan ke fase II dan III. Penggunaan PDT dan sistem lanjutannya, diharapkan mempermudah proses input data, dan penyimpanan data. Tahun 2012 direncanakan dan dianggarkan SAP Migrasi ke model ECC6 dari ECC5 dimana mulai Maret 2013 SAP tidak support model ECC5. Solusi alternatif untuk pelaporan produksi TBS bulanan secara akurat sedang dipelajari. Konsolidasi sistem email.

22

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan 1. Para pemangku kepentingan (stakeholder) yang terlibat dengan sistem informasi manajemen PT Socfin Indonesia adalah Telkom Indonesia, IBM Indonesia, Soltious, iSmart, vendor lokal yaitu Daya Mega, Hikanawa, dan Metro Electronic 2. Sistem jaringan (network) intranet PT Socfin Indonesia dilakukan dengan menggunakan email (electonic mail atau surat elektronik), extranet dengan menggunakan sistem VersaSRS Helpdesk, dan pemanfaatan internet melalui website yaitu, www.Socfindo.co.id sebagai sarana publikasi resmi perusahaan. 3. Teknologi sistem informasi manajemen yang digunakan adalah 18 server yang dibangun di areal perkebunan, 9 server yang dibangun di Head Office, dan 6 server tambahan yang dibangun sebagai Project Server juga terletak di Head Office. Server-server tersebut dibangun guna menunjang kegiatan operasional PT Socfindo. Project Server dibangun sebagai tempat dilakukannya User Acceptance Test (UAT) oleh PSBB dan IT (sebagai pengembang aplikasi) untuk memperbaiki bug yang terdapat di dalam modul operasional perusahaan. 4. Pada proses pengembangan infrastruktur PT. Socfindo melakukan beberapa pembenahan antara lain penerapan solusi Single Domain, upgrade mesin server di kantor cabang, implementasi administrasi sentral untuk Antivirus NOD32, migrasi server IBM BladeCenter. Perusahaan juga melakukan proses pelatihan dan sosialisasi kepada staf IT dan beberapa karyawan yang aktif menjadi users, yaitu Krani, KTU dan Manajer Kebun di India dan Jakarta. 5. Penggunaan SIM bermanfaat bagi PT Socfin Indonesia yaitu (1). Manfaat pada proses produksi; (2). Membantu dalam pengambilan keputusan; (3). Membantu pemasaran hasil produksi; (4). Mempermudah komunikasi internal dan eksternal perusahaan; (5). Bermanfaat dalam pengelolaan sumberdaya manusia perusahaan; (6). Membantu membangun keunggulan kompetitif dan brand image perusahaan. Sedangkan bagi para stakeholders PT Socfin Indonesia penggunaan SIM (1). Membantu menjalin hubungan bisnis yang lebih terintegrasi dengan PT Socfin Indonesia; (2). Memudahkan berkomunikasi mengenai kebutuhan layanan di PT Socfin Indonesia; (3). Memudahkan dalam mengetahui perkembangan kinerja perusahaan yang dapat berpengaruh dalam kerjasama yang telah ada. 4.2. Saran 1. Saat ini antara SAP dan Harvest Plus belum terintegrasi dengan sempurna, maka diperlukan penanganan lebih serius dari pihak perusahaan agar sistem dapat lebih terpadu dengan sempurna. 2. Diperlukan penambahan kapasitas akses jaringan menuju server seperti penambahan bandwith, agar pada saat ada kegiatan akses lebih dari beberapa user yang dilakukan pada waktu yang bersamaan tidak akan mengalami lag atau delay.

23

DAFTAR PUSTAKA OBrien, James A. 2005. Pengantar Sistem Informasi: Perspektif Bisnis dan Manajerial. Jakarta: Salemba Empat. Sumarwan, dkk. 2011. Pemasaran Strategik: Perspektif Value-Base Marketing & Pengkuran Kinerja. Bogor: IPB Press. http://www.erakomputer.com/category/tags/microsoft. Diakses pada tanggal 12 Februari 2012. http://go-unique9.blogspot.com/2009/06/perbedaan-internet-denganintranet.html. Diakses pada tanggal 12 Februari 2012. http://id.business-listings.com/Business/Versadev-Pty-Ltd-2180007.html. Diakses pada tanggal 12 Februari 2012. http://dedikurnia.wordpress.com/2009 diakses tanggal 12 februari 2012.

24

Anda mungkin juga menyukai