Anda di halaman 1dari 9

Tugas Manajemen Keuangan – Analisis Keuangan PT. Ultrajaya Milk Industry Tbk.

Kelompok :4

Nama dan NIM :

 Taniah laela Ramadanti – 0311520186


 Astrina Sari Sasongko – 0311520191
 Alfitri Ramadhini – 0311521002
 Harnita Sartika – 0311521013
 Frida Adriana Temba – 0311521012

1. Nilai Obligasi dan saham PT. Ultrajaya Milk Industry.

Nilai obligasi dan saham PT Ultrajaya Milk Industry Tbk dapat dilihat dari perkembangan nilai
total aset lancar yang berperan sebagai saham preferen (obligasi) dan jumlah saham biasa yang
berperan sebagai saham biasa. Nilai obligasi dan saham dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 1. Total Aset PT Ultrajaya Milk Industry Tbk.


Tabel 2.Nilai Saham PT Ultrajaya Milk Industry Tbk.

Dari data diatas, dapat dilihat bahwa nilai obligasi yang direpresentasikan pada nilai total aset
lancer, pada Tabel 1, mengalami peningkatan dari tahun 2020 ke tahun 2021. Lalu, dapat dilihat
juga nilai saham yang direpresentasikan pada jumlah saham yang diperdagangkan, pada tabel 2,
juga mengalami peningkatan dari tahun 2020 ke tahun 2021. Hal ini dikarenakan Performa atau
kinerja PT Ultrajaya Milk Industry Tbk. dijadikan acuan bagi para investor maupun analis
fundamental dalam melakukan pengkajian terhadap saham perusahaan. Di antara beberapa
faktor, yang paling menjadi sorotan adalah tingkat dividen tunai, tingkat rasio utang, rasio nilai
buku/Price to Book Value (PBV), earnings per share (EPS), dan tingkat laba suatu perusahaan.
Perusahaan yang menawarkan dividend payout ratio (DPR) yang lebih besar cenderung disukai
investor karena bisa memberikan imbal balik yang bagus. Dalam praktiknya, DPR berdampak
pada harga saham. Selain itu, EPS juga turut andil terhadap perubahan harga saham. EPS yang
tinggi mendorong para investor untuk membeli saham tersebut yang menyebabkan harga saham
makin tinggi. Tingkat rasio utang dan PBV juga memberikan efek signifikan terhadap harga
saham. Perusahaan yang memiliki tingkat rasio utang yang tinggi biasanya adalah perusahaan
yang sedang bertumbuh. Perusahaan tersebut biasanya akan gencar dalam mencari pendanaan
dari para investor. Meskipun demikian, perusahaan seperti ini biasanya juga diminati banyak
investor. Sebab jika hasil analisisnya bagus, saham tersebut akan memberikan imbal tinggi (high
return) karena ke depannya kapitalisasi pasarnya bisa meningkat.
2. Strategi Pendanaan PT Ultrajaya Milk Industry Tbk.

Aktivitas pendanaan dapat dilihat berdasarkan arus kas PT Ultrajaya Milk Industry Tbk., yang
dimuat pada Tabel dibawah ini:

Tabel 3. Arus Kas PT Ultrajaya Milk Industry Tbk.

Pada tahun buku 2020, Kas Bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan menurun 534,7%
atau sebesar Rp.1.260,2 milyar dibandingkan dengan Kas Bersih yang digunakan untuk Aktivitas
Pendanaan tahunbuku 2019, yaitu dari Rp.235,7 milyar di tahunbuku 2019 menjadi positf
Rp.1.024,5 milyar di tahunbuku 2020. Penurunan penggunaan Kas Bersih untuk aktivitas
pendanaan ini, terutama disebabkan oleh adanya penerimaan kas dari penerbitan Medium Term
Notes sebesar Rp. 2.998,2 milyar, tetapi ada pengeluaran kas untuk pembelian kembali Saham
sebesar Rp.1.848,6 milyar. Sedangkan penggunaan kas untuk pembayaran Deviden turun sebesar
Rp. 79,4 milyar, pembayaran pinjaman jangka pendek turun sebesar Rp. 23,2 milyar,
pembayaran Utang Bank Jangka Panjang turun sebesar Rp. 17,0 milyar, dan pembayaran Utang
Pembelian Mesin turun sebesar Rp. 6,8 milyar, namun pembayaran Utang sewa pembiayaan naik
sebesar Rp. 15,8 milyar.

Pada tahun buku 2021, Kas Bersih yang digunakan dalam aktivitas pendanaan meningkat
343,0% atau sebesar Rp. 3.514,0 milyar dibandingkan dengan Kas Bersih yang digunakan untuk
Aktivitas Pendanaan tahunbuku 2020, yaitu dari positif Rp.1.024,5 milyar di tahunbuku 2020
menjadi negatif Rp. 2.489,5 milyar di tahunbuku 2021. Peningkatan penggunaan Kas Bersih
dalam aktivitas pendanaan ini, terutama disebabkan oleh adanya kenaikan pengurangan kas
untuk Medium Term Notes sebesar Rp.4.498,2 milyar, tetapi pengeluaran kas untuk pembelian
kembali Saham sebesar turun sebesar Rp.1.848,6 milyar. Sedangkan pembayaran Deviden naik
sebesar Rp. 889,2 milyar, pembayaran Utang sewa pembiayaan naik sebesar Rp. 1,8 milyar,
pembayaran Utang pembelian mesin turun sebesar Rp. 9,8 milyar, pembayaran pinjaman jangka
pendek naik sebesar Rp. 0,4 milyar, dan pembayaran Utang bank jangka panjang turun sebesar
Rp. 17,2 milyar.

Ada beberapa strategi pendanaan yang dilakukan PT Ultrajaya Milk Industry Tbk, antara tahun
2020 hingga 2021. Strategi pertama adalah mengoptimalkan platform distribusi perseroan,
memastikan secara optimal ketersediaan nasional. Strategi kedua, meningkatkan kapasitas
produksi dan gudang. Strategi ketiga adalah fokus yang berkelanjutan dalam pengembangan
produk baru. Strategi keempat adalah ekspansi operasional peternakan produk susu untuk
menjamin sumber pasokan. Strategi kelima adalah investasi yang berkelanjutan untuk
meningkatkan efisiensi operasi. Mengacu data public expose ULTJ, laba bersih perseroan
mencapai Rp835,82 miliar per kuartal III-2022. Menurun dibandingkan per kuartal III-2021 yang
mencapai Rp914,15 miliar. Sementara laba kotor perseroan mencapai Rp1,85 triliun per kuartal
III-2022. Meningkat dibandingkan per kuartal III-2021 yang mencapai Rp1,69 triliun.
Pendapatan ULTJ juga meningkat dari Rp4,79 triliun per kuartal III-2021 menjadi Rp5,67 triliun
per kuartal III-2022.

3. Pengelolaan / Manajemen Piutang PT Ultrajaya Milk Industry Tbk. Tahun 2020-2021.

Pengelolaan / Manajemen Piutang PT Ultrajaya Milk Industry Tbk, ditunjukkan pada tingkat
kemampuan membayar utang, yang dimuat pada tabel berikut:
Tabel 4. Pengelolaan / Manajemen Piutang PT Ultrajaya Milk Industry Tbk.

Current ratio adalah kemampuan Perseroan untuk membayar semua liabilitas lancarnya dengan
menggunakan dana aset lancar. Current ratio tahunbuku 2021 menunjukkan peningkatan
dibandingkan dengan tahunbuku 2020, yaitu dari 240,3% di tahunbuku 2020 menjadi 311,3% di
tahunbuku 2021. Meningkatnya current ratio ini disebabkan oleh karena Liabilitas Lancar
tahunbuku 2021 menurun 33,1% atau sebesar Rp. 770,8 milyar dibandingkan dengan jumlah
Liabilitas Lancar tahun buku 2020, yaitu dari Rp. 2.327,3 milyar di tahunbuku 2020 menjadi Rp.
1.556,5 milyar di tahunbuku 2021, sedangkan jumlah Aset Lancar tahunbuku 2021 hanya
menurun sebesar 13,4% atau sebesar Rp. 748,6 milyar dibandingkan Aset Lancar tahunbuku
2020 yaitu dari Rp.5.593,4 milyar di tahunbuku 2020 menjadi Rp. 4.844,8 milyar di tahunbuku
2021. Penurunan jumlah Aset Lancar disebabkan oleh Pos Investasi Pada Nilai Wajar Melalui
Penghasilan Komprehensif Lain turun 21,7% sebesar Rp.508,3 milyar, pos Persediaan turun
26,2% sebesar Rp.242,6 milyar, pos Kas dan Setara Kas turun 3,1% sebesar Rp. 50,8 milyar, dan
pos Piutang Lain-lain turun 34,4% sebesar Rp.31,9 milyar. Namun di pos Piutang Usaha naik
11,1% sebesar Rp. 62,6 milyar, pos Uang Muka naik 145,3% sebesar Rp. 20,2 milyar, dan pos
Biaya Dibayar Dimuka naik 100,0% sebesar Rp. 2,2 milyar. Di sisi lain, jumlah Liabilitas Lancar
mengalami penurunan dipos Medium-Term Note Bagian Jangka Pendek turun 39,9% sebesar
Rp. 593,6 milyar, pos Akrual turun 41,2% sebesar Rp. 115,6 milyar, pos Utang Dividen turun
97,7% sebesar Rp. 64,9 milyar, pos Utang Mesin Yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun turun
100,0% sebesar Rp. 11,0 milyar, pos Utang Pajak turun 7,2% sebesar Rp. 6,5 miyar, pos Utang
Sewa Pembiayaan yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun turun 6,8% sebesar Rp.1,2 milyar, dan
pos Utang Bank Jangka Pendek turun 40,9% sebesar Rp. 0,9 milyar sehubungan dengan
penggunaan fasilitas bank. Namun demikian di pos Utang Usaha naik 6,2% sebesar Rp. 22,9
milyar. Utang sewa pembiayaan tersebut terjadi sebagai dampak dari penerapan PSAK 73.

Dari tahun 2020 hingga ke tahun 2021, PT Ultrajaya Milk Industry Tbk memiliki dua cara dalam
melakukan pengelolaan/manajemen piutamg, yakni sebagai berikut:

 Meningkatkan Debt to Equity Ratio; yang mana meningkatkan rasio utang terhadap
modal. Sebuah perusahaan dikatakan sehat bukan hanya dari nilai penjualan atau kualitas
SDM-nya, namun, bisa juga diukur dari perspektif keuangan internal. Hal ini dilakukan
dengan cara melakukan peminjaman.
 Meningkatkan Gearing Ratio; yang mana meningkatkan rasio keuangan untuk
membandingkan ekuitas pemilik dengan peminjam. Jadi, gearing ratio ini menunjukkan
kepada Anda seberapa besar perusahaan itu tergantung pada utang di dalam struktur
modalnya. Dilakukan dengan cara pelunasan hutang.

Pada tahun 2020, PT Ultrajaya Milk Industry Tbk cenderung meningkatkan Debt to Equity
Ratio. Sementara, pada tahun 2021, PT Ultrajaya Milk Industry Tbk cenderung meningkatkan
Gearing Ratio. Dalam hal ini, jelas bahwa manajemen pengelolaan piutang tahun 2021, lebih
baik dibandingkan tahun 2020. Karena pengelolaan piutang 2021, sifatnya lebih mengurangi
beban perusahaan itu sendiri, yakni dilakukan dengan cara pelunasan hutang.

4. Modal Kerja PT Ultrajaya Milk Industry Tbk. Tahun 2020-2021.

Modal Kerja PT Ultrajaya Milk Industry Tbk, ditunjukkan pada Ikhtisar, yang dimuat pada tabel
berikut:
Tabel 5. Ikhtisar Keuangan PT Ultrajaya Milk Industry Tbk.

Modal kerja PT. Ultrajaya Milk Industry Tbk membiayai modal kerja dari pinjaman jangka
pendek ke beberapa bank. Saldo fasilitas Pinjaman Jangka Pendek menurun sebesar 18,5%
senilai Rp. 0,5 milyar yaitu dari Rp. 2,7 milyar per 31 Desember 2019 menjadi Rp. 2,2 milyar
per 31 Desember 2020. Penurunan ini terjadi karena saldo fasilitas pinjaman dari Bank Mandiri
turun dari Rp. 0,9 milyar per 31 Desember 2019 menjadi Rp. 0,6 milyar per 31 Desember 2020,
dan saldo fasilitas pinjaman dari Bank Central Asia (BCA) turun dari Rp. 0,8 milyar per 31
Desember 2019 menjadi Rp. 0,6 milyar per 31 Desember 2020, sedangkan penggunaan fasilitas
pinjaman dari Citibank N.A. tetap sebesar Rp. 1,0 milyar. Akun Pinjaman Jangka Pendek ini
merupakan akun yang menunjukkan penggunaan fasilitas pinjaman untuk modal kerja.Saldo
fasilitas Pinjaman Jangka Pendek menurun sebesar 40,9% senilai Rp. 0,9 milyar yaitu dari Rp.
2,2 milyar per 31 Desember 2020 menjadi Rp. 1,3 milyar per 31 Desember 2021. Penurunan ini
terjadi karena saldo fasilitas pinjaman dari Citibank N.A. telah dilunasi sebesar Rp. 1,0 milyar,
dan saldo fasilitas pinjaman dari Bank Mandiri naik dari Rp. 0,6 milyar per 31 Desember 2020
menjadi Rp. 0,7 PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk2021
Annual Report 65 milyar per 31 Desember 2021, sedangkan saldo fasilitas pinjaman dari saldo
fasilitas pinjaman Bank Central Asia (BCA) relatif tidak berubah sebesar Rp. 0,6 milyar. Akun
Pinjaman Jangka Pendek ini merupakan akun yang menunjukkan penggunaan fasilitas pinjaman
untuk modal kerja yang diberikan oleh Bank Mandiri, BCA dan Citibank. Seluruh pinjaman
Perseroan tidak didukung oleh agunan khusus dan tidak dijamin oleh pihak manapun. Seluruh
harta kekayaan Perseroan menjadi jaminan atas utang Perseroan kepada kreditur pinjaman
jangka pendek tanpa hak preference, melainkan secara konkuren dengan kreditur lain (pari
passu).

Baik pada tahun 2020, maupun 2021. Strategi pemodalan kerja pada PT. Ultrajaya Milk Industry
Tbk, sama-sama melakukan peminjaman modal kerja ke bank. Tidak ada strategi yang begitu
signifikan, yang terjadi dalam pemodalan kerja, antara tahun 2020 hingga 2021. Akan tetapi,
jumlah peminjaman pada tahun 2021 lebih banyak, dibandingkan tahun 2020. Berarti,
menunjukkan bahwa tingkat modal kerja juga lebih baik, di tahun 2021.

Referensi
id, O. g. (2021). Penyebab Naik Turun Harga Saham Suatu Perusahaan.
https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/10507.

jurnalenterpreneur. (2022). Debt to Equity Ratio: Pengertian, Rumus, dan Perhitungannya.


https://www.jurnal.id/id/blog/debt-equity-ratio-pengertian-rumus-dan-perhitungannya/.

Rizki. (2022). Performa Sempat Loyo, Ini Lima Strategi Bisnis Ultrajaya (ULTJ) Ke Depan.
https://www.emitennews.com/news/performa-sempat-loyo-ini-lima-strategi-bisnis-
ultrajaya-ultj-ke-depan.

Safitri, N. (2022). Pengertian Gearing Ratio dan Cara Perhitungannya. https://www.mas-


software.com/blog/gearing-ratio-adalah#0-pengertian-gearing-ratio.

Tbk, P. U. (2021). Laporan Tahunan PT Ultrajaya Milk Industry Tbk. tahun 2021.
http://www.ultrajaya.co.id/uploads/AR_2021_Ultrajaya.pdf.
Tbk., P. U. (2020). Laporan Tahunan PT Ultrajaya Milk Industry Tbk. tahun 2020.
http://www.ultrajaya.co.id/uploads/ULTJ-AR-2020.pdf.

Anda mungkin juga menyukai