Anda di halaman 1dari 14

KELOMPOK 3

IRWANTO 1910307057003
JACKY CHEN 1910307057007
EKA APRILIANTO 1910307057002
DAVID HUANG1910307057032
AURELIUS INDARDO 1910307057024
CHANDRA WIJAYA 1910307057021
PERANCANGAN TATA KELOLA
TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN
COBIT 2019 PADA PT TELEKOMUNIKASI
INDONESIA REGIONAL VI KALIMANTAN
Menerapkan Kerangka Kerja Organisasi Tata
Kelola

Tahapan dalam menentukan ruang lingkup awal governance system


dengan mempertimbangkan faktor desain 1 hingga faktor desain 4
yang terdiri dari :
• Design Factor 1 (Enterprise Strategy), Dalam tahap design factor
1 merupakan tahapan untuk mengidentifikasi terkait strategi bisnis
yang dimiliki oleh perusahaan.
• Design Factor 2 (Enterprise Goals), Dalam tahap design factor 2
merupakan tahapan untuk mengidentifikasi terkait tujuan bisnis
yang ingin dicapai oleh PT Telkom Regional VI Kalimantan.
• Design Factor 3 (Risk Profile), Dalam tahap design factor 3
merupakan tahapan untuk mengidentifikasi terkait profil risiko
yang dimiliki oleh PT Telkom Regional VI Kalimantan.
• Design Factor 4 (I&T Related Issues), Dalam tahap design factor 4
merupakan tahapan untuk mengidentifikasi terkait permasalahan
terkait TI yang dimiliki oleh PT Telkom Regional VI Kalimantan.
Menyelaraskan strategi TI dengan tujuan
bisnis
Tahapan-tahapan yang perlu dilakukan dalam penyelarasan Strategi Bisnis Perusahaan
 dengan Tujuan TI adalah sebagai berikut :
• Tahap 1 : Identifikasi dan Validasi, Dalam fase pertama dilaksanakan proses
identifikasi dan validasi tujuan bisnis (Business Goals) dari suatu organisasi atau
perusahaan. Tujuan bisnis yang diidentifikasi adalah tujuan bisnis yang bersifat jangka
panjang  yaitu tujuan yang ingin dicapai dalam waktu empat atau lima tahun ke depan.
• Tahap 2 : Mapping Tujuan Bisnis  Perusahaan dengan COBIT Business Goals,
Strategic alignment sulit dilakukan bila kita berupaya secara langsung
mengidentifikasikan tujuan TI dan proses TI dari tujuan bisnis organisasi atau
perusahaan. Oleh karena itu, COBIT mendefinisikan tujuan bisnis dalam bentuk tabel
yang berisi item-item tujuan bisnis dimana kita dapat memetakan tujuan bisnis
perusahaan dengan tujuan bisnis yang COBIT definisikan tersebut.
• Tahap 3 :  Penentuan Tujuan TI, Melalui proses prioritasi dengan proses
pembobotan tujuan bisnis COBIT berdasarkan hasil identifikasi dan validasi
tujuan bisnis perusahaan maka kita bisa mendapatkan tujuan TI yang selaras
tujuan bisnis. Tujuan TI yang terpilih akan diurutkan berdasarkan hasil
prioritasi tujuan bisnis COBIT yang informasinya diambil dari tujuan bisnis
perusahaan.
•  Tahap 4 :  Penentuan Proses-proses TI, Fase terakhir dalam
penyusunan strategic alignment antara Bisnis dengan TI adalah penentuan
proses-proses TI yang dilibatkan dalam konteks mendukung terwujudnya
tujuan bisnis perusahaan. Ada 34 proses yang diusulkan oleh COBIT sebagai
proses-proses yang diperlukan untuk menyusun Tata Kelola TI yang baik yang
mendukung tercapainya tujuan bisnis.
Memahami/mendefinisikan resiko.

Suatu perusahaan dapat dipastikan memiliki risiko-risiko yang harus dihadapi,


begitupun dengan PT Telkom Indonesia
• Beberapa risiko terkait TI yang mempengaruhi perusahaan diantaranya,
terkait dengan biaya dan
pengawasan TI dalam hal ini adanya keterbatasan dalam membiayai belanja
modal yang terkait dengan
TI sehingga dapat berdampak merugikan secara material terhadap TI maupun
bisnis dan kinerja operasional dan terjadinya kegagalan dalam
pengembangan perangkat lunak. diantaranya, terjadinya insiden terkait TI
yang signifikan, seperti kehilangan data, pelanggaran keamanan, kegagalan
proyek, dan kesalahan aplikasi serta kegagalan dalam implementasi inovasi
baru yang disebabkan arsitektur TI dan sistem TI.
Mendefinisikan wilayah target dengan
mengidentifikasi area proses di TI yang kritis.

Tata kelola teknologi informasi berkonsentrasi pada kinerja dan


transformasi teknologi untuk memenuhi kebutuhan bisnis pada saat ini
dan pada saat yang akan datang, baik dari sudut internal maupun
eksternal bisnis.
Sebagai penyedia layanan telekomunikasi di wilayah Kalimantan,
keberadaannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat, Hal ini tentu
menuntut Telkom untuk meningkatkan pengelolaan pelayanan TI. Hal
tersebut dapat dinilai bagaimana Telkom menerapkan teknologi informasi
hampir di semua proses bisnis yang ada baik itu dari segi aplikasi, sistem
informasi, jaringan, perangkat keras, data/informasi maupun
infrastruktur.
Pada PT. Telkom Regional VI Kalimantan belum menerapkan sistem
tata kelola yang berbasis kerangka kerja. Oleh sebab itu, dilakukan
perancangan tata kelola TI pada PT. Telkom Regional VI Kalimantan
dengan menggunakan COBIT 2019 yang akan menghasilkan desain
untuk sistem tata kelola teknologi informasi perusahaan yang
mencakup tata kelola/manajemen yang penting dan diprioritaskan
perusahaan dalam mengoptimalkan pengelolaan TI.
Menganalisa kapabilitas saat ini dan
mengidentifikasi kesenjangan (gap)
1. EG01 yaitu portofolio produk dan layanan yang kompetitif,
2. EG02 yaitu risiko bisnis yang dikelola
3. EG03 yaitu kepatuhan dengan hukum dan peraturan eksternal,
4. EG04 yaitu kualitas informasi keuangan,
5. EG05 yaitu budaya layanan yang berorientasi pelanggan
6. EG06 yaitu keberlanjutan dan ketersediaan layanan bisnis
7. EG07 yaitu kualitas informasi manajemen,
8. EG08 yaitu optimalisasi fungsi proses bisnis internal,
9. EG09 yaitu optimalisasi biaya proses bisnis,
10.EG10 yaitu keterampilan, motivasi, dan produktivitas staf,
11.EG11 yaitu kepatuhan dengan kebijakan internal,
12.EG12 yaitu program transformasi digital yang dikelola dan
13. EG13 yaitu inovasi produk dan bisnis.
Membangun strategi perbaikan, dengan
memu-tuskan prioritas proyek.

Pada tahap ini, menggunakan Governance System Design Workflow yang


tertera pada COBIT 2019. Melakukan pemeriksaaan konteks, strategi dan
lingkungan bisnis untuk mencapai pemahaman yang jelas terhadap
strategi perusahaan, sasaran perusahaan dan sasaran penyelarasan yang
dihasilkan, profil risiko informasi dan teknologi, masalah terkait informasi
dan teknologi pada perusahaan saat ini. Berdasarkan kriteria penilaian
dari design factor yang disediakan oleh COBIT 2019.
• Understand Enterprise StrategyPT. Telkom Indonesia
mengimplementasikan strategi bisnis dan operasional perusahaan yang
berorientasi kepada pelanggan (customer-oriented) dalam upaya
bertransformasi menjadi digital telecommunication company.
• Understand Enterprise GoalsPT Telkom Indonesia sebagai
perusahaan telekomunikasi bertujuan untuk menjawab tantangan
industri digital yang ada saat ini, mendukung digitalisasi nasional
dan untuk meningkatkan agenda transformasi.
• Understand the Risk ProfileSuatu perusahaan dapat dipastikan
memiliki risiko-risiko yang harus dihadapi, begitupun dengan PT
Telkom Indonesia. Risiko-risiko tersebut memiliki dampak
terhadap perusahaan baik itu kecil ataupun besar tergantung dari
risiko perusahaan yang dihadapi. Salah satu risiko yang dimiliki
oleh PT Telkom Indonesia adalah risiko terkait TI.
• Understand Current I&T-Related IssuesPermasalahan terkait TI
yang saling berkaitan dengan risiko TI dalam hal ini dapat dinilai
sebagai risiko TI yang telah terwujud. Beberapa permasalahan
utama TI yang terjadi pada PT telkom Indonesia diantaranya,
terjadinya insiden terkait TI yang signifikan, seperti kehilangan
data, pelanggaran keamanan, kegagalan proyek, dan kesalahan
aplikasi serta kegagalan dalam implementasi inovasi baru yang
disebabkan arsitektur TI dan sistem TI.
Mengukur hasil, dengan menetapkan mekanis-
me balanced scorecard untuk mengukur kinerja

BAI09 – Managed Assets dengan nilai core model yaitu 55 yang


mencapai target level kapabilitas 3 terkait dengan pengelolaan aset
TI dengan melalui siklus hidup TI yang ada untuk memastikan bahwa
penggunaannya memberikan nilai pada biaya optimal, operasional
tetap berjalan (sesuai untuk tujuan), dan TI dapat diperhitungkan
dan dilindungi secara fisik. Memastikan bahwa aset yang bernilai
sangat penting dalam mendukung kemampuan layanan dapat
diandalkan dan tersedia.

Anda mungkin juga menyukai