IT-ENABLED VALUE
-BUSINESS CASE-
YUPIE KUSUMAWATI,SE,M.Kom
2021
PROGRAM STUDI MATA KULIAH
SISTEM INFORMASI TATA KELOLA DAN MANAJEMEN
TEKNOLOGI INFORMASI
Capaian Pembelajaran
1. Mahasiswa dapat
2. Mahasiswa dapat
PROGRAM STUDI MATA KULIAH
SISTEM INFORMASI TATA KELOLA DAN MANAJEMEN
TEKNOLOGI INFORMASI
Komponen penting dari tata kelola TI adalah memastikan bahwa nilai atau value
direalisasikan melalui investasi TI.
Tata kelola TI dalam praktiknya memastikan bahwa investasi TI memberikan
manfaat yang dijanjikan terhadap strategi yang dirumuskan.
Sehingga perlu pengoptimalan sumber daya sepanjang siklus hidup ekonomi —
termasuk investasi awal dan layanan TI yang dihasilkan serta aset TI lainnya
Mengingat bahwa investasi di bidang IT berkembang sangat pesat maka harus
dapat memberikan manfaat yang optimal bagi perusahaan.
Karena investasi di bidang IT manfaat nya tidak bisa dirasakan secara
langsung atau secara jelas maka sering menimbulkan terjadinya
kekhawatiran, fenomena ini disebut “IT black hole” yang diartikan dengan
banyaknya dana yang masuk untuk investasi IT tetapi manfaat tidak tampak
dari luar.
Sehingga pengukuran nilai investasi IT dan mendapatkan nilai menjadi
domain dari Tata Kelola TI.
Pengukuran dan pengelolaan nilai IT harus dapat menjawab pertanyaan seperti
berikut ini :
1. Jika perusahaan mengeluarkan sejumlah uang untuk IT, apa yang akan
didapatkan ?
2. Bagaimana IT perusahaan jika dibandingkan dengan IT perusahaan competitor ?
3. Apakah perusahaan akan mendapatkan apa yang sudah dijanjikan oleh IT ? Misal
apakah proses bisnis menjadi lebih efektif dan efisien, apakah omser perusahana
meningkat dll.
4. Bagaimana perusahaan belajar dari kinerja masa lalu untuk mengoptimalkan
kinerja organisasi ?
5. Apakah strategi TI sejalan dengan strategi bisnis perusahaan ?
Perbedaan Project, Program
Selama ini perusahaan sering memiliki perbedaan persepsi antara project IT, program, dan
portfolio seperti yang ditunjukkan pada gambar pada slide sebelumnya.
Val IT merupakan kerangka kerja tata kelola yang dapat digunakan untuk menciptakan nilai bisnis
dari investasi IT.
Val IT terdiri dari seperangkat prinsip panduan dan sejumlah proses dan praktik terbaik yang
selanjutnya didefinisikan sebagai serangkaian praktik manajemen kunci untuk mendukung dan
membantu manajemen eksekutif dan dewan di tingkat perusahaan.
• Business case idealnya disusun dan ditinjau tidak hanya sekali melainkan secara
berkelanjutan karena digunakan untuk mendukung keputusan investasi yang semakin
berkembang.
• Dengan menggunakan business case di seluruh life cycle invetasi dapat meningkatkan
adopsi terhadap system informasi dimana ini merupakan hal mendasar untk
mendapatkan keuntungan.
• Business case juga merupakan bagian dari competitive advantage.
• Proses business case yang berjalan secara pararel dengan life cycle investasi disajikan
melalui 3 phase yang disederhanakan yaitu sebelum, selama dan setelah
implementasi.
FULL ECONOMIC LIFE CYCLE OF AN INVESTMENT
FULL ECONOMIC LIFE CYCLE OF AN INVESTMENT
Value stakeholder yang ditunjukkan dengan adanya pengembanlian finansial atau resiko
Relasi – relasi tersebut mengartikan adanya aktivitas untuk menciptakan kemampuan,
teknis, operasional, dan bisnis.
STRUKTUR BUSINESS CASE
Ditunjukkan pada gambar sebagai berikut :
Pada diagram struktur business case tersebut menyoroti komponen utama yang
relevan dengan business case yang mendukung TI.
Business case harus dikembangkan dari atas ke bawah, dimulai dari pemahaman
yang jelas mengenai hasil bisnis yang diinginkan.
Ada banyak komponen business case tetapi ada 4 (empat) yang menonjol yaitu
outcomes, inisiatif, kontribusi, dan asumsi.
Komponen Business Case
Outcomes (keluaran)
Merupakan Hasil/tujuan yang jelas dan terukur, termasuk di dalamnya intermediate outcomes, penting
namun belum cukup untuk memenuhi manfaat akhir dan ultimate outcomes, manfaat akhir yang ingin
direalisasi. Manfaat bisa berupa finansial atau non finansial
Inisiatif
Merupakan bisnis, proses bisnis, orang, teknologi dan proyek organisasional (membangun, menerapkan,
menjalankan, dan menyelesaikan aktivitas) yang memberikan kontribusi pada satu atau lebih outcomes.
Kontribusi
Merupakan kontribusi terukur yang diharapkan dari inisiasi, atau kontribusi intermediate outcomes
terhadap inisiasi atau outcome
Asumsi
Merupakan hipotesis mengenai kondisi penting dalam merealisasikan outcomes, diluar kendali program
organisasi.
LANGKAH – LANGKAH PENGEMBANGAN BUSINESS
CASE
LANGKAH – LANGKAH PENGEMBANGAN BUSINESS
CASE
Langkah 1 Fact Sheet (Membangun Daftar Fakta)
Daftar fakta (fact sheet) business case terdiri dari semua data yang diperlukan untuk
menganalisa keselarasan strategi, manfaat finansial, non-finansial dan risiko dari sebuah
proses perencanaan investasi teknologi informasi. Dalam tahap ini meliputi beberapa tahap
yaoti untuk membangun, mengimplementasi, mengoperasikan dan menghentikan skenario
terbaik dan terburuk untuk investasi berbasis teknologi informasi.
Langkah 2 Alignment (Analisis Keselarasan)
Melakukan analisa keselarasan berarti memastikan efektivitas dan efisiensi penggunaan
sumber daya yang jarang digunakan. Terdapat dua jenis keselarasan yang relevan dalam
konteks investasi teknologi informasi, yaitu:
Keselarasan dengan rencana strategis perusahaan harus dapat mengevaluasi hal- hal
yang tidak terduga dalam perubahan investasi teknologi informasi untuk mencapai
target rencana strategis.
Langkah 3 Financial Benefit (Analisis Manfaat Finansiil)
Menyatakan manfaat dalam bentuk finansial adalah tujuan utama dalam membangun
sebuah business case. Penilaian sebuah investasi bisnis TI tidak berbeda dengan keputusan
investasi individu. Berikut merupakan tahapan yang harus dilakukan, yaitu :
• Pada langkah analisa risiko ini memerlukan suatu pendekatan terstruktur yang dapat
direkomendasikan ke dalam suatu rencana manajemen risiko yang terintegrasi dengan
business case.
• Analisa dan evaluasi risiko dilakukan untuk mengetahui sejak awal risiko apa saja yang
akan dihadapi oleh perusahaan, apakah risiko tersebut berdampak besar sehingga perlu di
minimalisir atau dihilangkan serta risiko yang berdampak kecil yang bahkan tidak
mempengaruhi operasional perusahaan sehingga risiko tersebut dapat diabaikan oleh
perusahaan.
Langkah 6 Optimising Risk and Return (Mengoptimalkan Resiko
dan Pengembalian)
• Keputusan dan penilaian dari suatu perencanaan investasi teknologi informasi perusahaan
yaitu keselarasan strategis, keuntungan finansial, keuntungan nonfinansial dan risiko
dikombinasikan untuk mengoptimalkan risiko dan pengembalian
• Pada Tabel berikut merupakan matrik keputusan dalam mengoptimalkan risiko dan
pengembalian yang menyediakan suatu matrik keputusan yang diusulkan untuk penilaian
mengenai hasil analisa data fakta dari perencanaan investasi teknologi informasi
perusahaan.
Langkah 7 Documentation (Mendokumentasikan Business
Case)
• Pada langkah ini, dilakukan pendokumentasian dari mulai analisa keselarasan, analisa manfaat
finansial, analisa manfaat non-finansial, analisa risiko serta analisa optimalisasi risiko dan
pengembalian sebagai dasar dalam perencanaan investasi teknologi informasi perusahaan
• Content business case meliputi :
1. Cover
2. Eksekutif summary
3. Current situation
4. Project overview
5. Benefit (financial dan non financial)
6. Impact
7. Risk analysis
8. Financial summary
9. Recomendation
Langkah 8 Maintenance (Peninjauan Business Case)
• Business case adalah alat operasional yang harus secara terus menerus diperbaharui
sepanjang perjalanan bisnis dari investasi TI, yang berfungsi untuk mendukung
pelaksanaan perencanaan investasi TI yang berkelanjutan.
• Langkah ini dilaksanakan ketika keuntungan perusahaan berubah, risiko berubah, dan
persiapan peninjauan ulang.
• Peninjauan business case penerapan investasi TI didukung untuk proses pembelajaran
dari kesuksesan dan kegagalan serta jika dilakukan secara terus menerus maka dapat
meningkatkan kualitas dari portofolio perusahaan itu sendiri dan proses peninjauan
business case pengelolaannya harus selalu aktif.
PROGRAM STUDI MATA KULIAH
SISTEM INFORMASI TATA KELOLA DAN MANAJEMEN
TEKNOLOGI INFORMASI
Study Question :
1. Jelaskan mengapa dan bagaimana
business case dapat digunakan
dalam konteks IT Enabled
investment.
2. Buatlah draft business case untuk
salah satu perusahaan yang bergerak
di bidang manufaktur.
THANKS
ANY QUESTIONS?