Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MATA KULIAH

PENGUKURAN KINERJA DAN


PENGELOLAAN ORGANISASI

Disusun oleh Kelompok 4:


Putri Nur Rositawati 041824353006
Muhammad Dawam 041824353012
Farida Fitrianing Arum 041824353025

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2020
CHAPTER 9:
INFORMATION CAPITAL READINESS

Information capital atau yang lebih dikenal dengan nama IC merupakan


material dasar dalam menghasilkan nilai di ekonomi. IC sendiri terdiri dari
system, database, perpustakaan, jaringan dan knowledge bagi organization.
Ujungnya dari IC ini adalah focus dengan kualitas, peningkatan proses, dan
produktivitas pekerja. Dalam balanced scorecard, IC terlihat menempati kriteria
perspective learning and growth seperti gambar dibawah ini :

Gambar Framework dalam Mendiskripsikan Kesiapan Information Capital

Terdapat 4 level framework dalam menjelaskan information capital sesuai gambar


dibawah ini :

Gambar 4 level Information Capital


Information capital sendiri terdiri dari 2 komponen, yaitu infrastruktur
teknologi dan information capital application. Infrastruktur teknologi terdiri dari
mainframe, communication network dan managerial expertise sedangkan
information capital application terdiri dari package information, knowledge,
teknologi dll.

Dalam information capital application terdapat 3 kategori, yaitu :


1. Transaction processing application
Contoh: ERP System
2. Analytic application
Contoh: Promote analysis, interpretation, sharing of information and
knowledge
3. Transformational application
Contoh: Interactive system by Levi Straus to custom tailor jeans

Kolaborasi antara Infrastruktur teknologi dan information capital application


akan menghasilkan Information capital portofolio. Information capital portofolio
akan mensupport proses inovasi yang termasuk dalam :
1. Transactional level CAD/CAM and product development pipeline
management system
2. An analytic level knowledge management system (KMS)
3. A transformation level interactive system

Gambar Tipe Information Capital Portfolio Application


Gambar Component dalam IT Infrastruktur : The Weill/Broadbent Model

MENYELARASKAN INFORMATION CAPITAL DENGAN STRATEGI


Manajemen harus memastikan bahwa portofolio information capital
selaras dengan orises internal strategis dalam strategi organisasi. Ini dapat
dilakukan dengan mengikuti workshop dimana peserta berasal dari berbagai
bagian, dan hasil dari workshop ini akan dikomunikasikan kembali kepada
masing-masing bagian/divisi.
Aplikasi portofolio dari information capital ini perlu media teknologi
informasi. Oleh karena itu, divisi Teknologi Informasi bertanggung jawab untuk
menyediakan aplikasi ini dan mengintegrasikannya dengan keseluruhan aplikasi
yang ada di organisasi.

Mengalokasikan Resources untuk Investasi IC Strategis


Beberapa penelitian terakhir menunjukkan bahwa organisasi tertentu
menggunakan 4% pendapatannya untuk aktivitas yang berkaitan dengan
information capital. Pengeluaran ini mencerminkan dua hal mendasar, yaitu
penggantian sistem yang sudah ketinggalan zaman dengan teknologi tercanggih
(contoh: ERP), dan penerapan teknologi yang benar-benar baru (contoh: e-
commerce). Dalam banyak hal, investasi dalam bidang information capital
seharusnya mencerminkan 5% - 15% dari total pengeluaran bidang information
capital. Selain itu juga harus ditentukan investment mix antara infrastruktur
teknologi dan aplikasi information capital.
Organisasi yang fokus pada pencapaian strategi yang membutuhkan fleksibilitas
dan kelincahan — untuk mempercepat produk baru ke pasar atau mempromosikan
cross-selling — menggeser pendanaan dari aplikasi pemrosesan transaksi menjadi
lebih banyak yang dialokasikan untuk infrastruktur.

MENGUKUR KESIAPAN INFORMATION CAPITAL


Pengukuran yang paling banyak digunakan untuk information capital organisasi
adalah kesiapan dari penerapan information capital dan infrastuktur, yaitu
mengukur tingkat kesiapan information capital organisasi untuk mendukung
strategi perusahaan.
Manajer bertanggung jawab untuk program pengembangan information capital
biasanya memberikan penilaian subyektif untuk system pengukuran yang
sederhana. Namun banyak pula organisasi dengan penggunaan teknologi terkini
menggunakan penilaian kuantitatif yang obyektid untuk portofolio aplikasinya.

CASE:
T. ROWE PRICE
Latar Belakang

T. Rowe Price (TRPA), sebuah perusahaan manajemen aset yang berbasis di


Baltimore, adalah penyedia terkemuka layanan investasi untuk investor individu
dan program pensiun perusahaan, dengan total aset yang dikelola $ 156,3 miliar
pada penutupan tahun 2001. TRPA berfungsi sebagai penasihat investasi untuk
lebih banyak dari delapan juta akun institusional dan individu dalam reksadana
bebas-biaya T. Rowe Price dan portofolio investasi lainnya.

Situasi

Pada akhir 2000, TRPA mengartikulasikan tujuan seluruh perusahaan untuk


memberikan "layanan kelas dunia." Para pemain raksasa seperti Fidelity
Investments dan Vanguard menuai pangsa pasar yang besar dengan memberikan
konstelasi pilihan dana dan layanan pelanggan yang didukung teknologi.
Manajemen TRPA bertekad untuk mempertahankan dan menumbuhkan pangsa
pasarnya.

TRPIT menghadapi tantangan untuk memberikan dan menunjukkan nilai


teknologi kepada pelanggannya, unit bisnis, dan untuk memprioritaskan secara
efektif dan efisien dan menerapkan sumber daya TI yang langka di seluruh
perusahaan.
Strategi
Sebuah tim fasilitator BSC bekerja dengan sekelompok kecil pemimpin di dalam
TRPIT untuk mengembangkan dan menyetujui daftar tujuan strategis:
• Tunjukkan nilai ke unit bisnis
• Dapatkan pemahaman bersama tentang strategi TRPIT di semua tingkatan
• Pastikan penyelarasan dan eksekusi strategi lebih cepat, lebih lengkap, baik di
dalam maupun di seluruh unit bisnis
• Menilai kinerja dan mengkomunikasikan hasil secara teratur
• Membangun akuntabilitas yang lebih besar
• Mengevaluasi dan memprioritaskan inisiatif lebih cepat dan efektif
• Mengaktifkan layanan kelas dunia

Agenda Perubahan TRPIT

Peta Strategi

Meskipun TRPIT hanya salah satu dari beberapa kontributor untuk keseluruhan
kinerja keuangan TRPA, pendapatan perusahaan (EBITDA) ditampilkan sebagai
tujuan keuangan utama TRPIT pada peta strateginya. Mengelola pengeluaran TI
membantu mengelola kinerja dana, yang sebagian merupakan hasil dari
pengeluaran dana.

Setelah pengembangan peta strategi, TRPIT dengan cepat mulai mengumpulkan


data dan mengkomunikasikan hasil.

Anda mungkin juga menyukai