Anda di halaman 1dari 3

TUGAS RESUME AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

 Belanja negara
 Alokasi belanja pemerintah pusat (BPP) 2022 (Rp 1.944,5 T)
Belanja pemerintah pusat dalam tahun 2020-2021 meningkat dalam rangka penanganan
pandemi Covid-19. Namun pada tahun 2022 dilakukan langkah efisiensi dalam rangka
mendukung konsolidasi fiskal dengan tetap antisipatif dalam menghadapi ketidakpastian
dan mendukung berbagai agenda reformasi. Alokasi tahun 2022 termasuk dukungan
antisipasi lanjutan penanganan dampak pandemi Covid-19. Berikut merupakan
pemanfaatan belanja pemerinta pusat:
 Belanja K/L diarahkan untuk:
 Peningkatan kualiatas belanja yang lebih efisien, efektif, dan produktif.
 Mendukung percepatan penyelesaian infrastruktur reformasi birokrasi
 Mendukung pelaksanaan reformasi struktural
 Mendukung reformasi birokrasi
 Belanja Non K/L untuk melaksanakan beberapa kebijakan startegis:
 Memenuhi kewajiban pemerintah
 Mengantisipasi kelanjutan penanganan pandemi Covid-19
 Anggaran kesehatan (Rp 255,4 T)
Anggaran kesehatan ini meliputi:
 TKDD (Rp 66,9 T)
 BPP (Rp 188,5 T)
Pemanfaatan anggaran kesehatan 2022:
 Lanjutan penanganan pandemi Covid-19
 Cakupan peserta PBI-JKN 96,8 juta jiwa
 Penyediaan makanan tambahan (PMT) bagi 96,7 ribu ibu hamil kirang energi kronis
(KEK)
 Pengujian obat, kosmetik, dan suplemen kesehatan 60.340 sampel
 Peningkatan Sarpras dan Alkes di 3.439 Puskesmas
 Penyediaan bantuan operasional kesehatan (BOK) utuk 10.260 Puskesmas dan
bantuan operasional KB untuk 6.036 balai penyuluhan KB
 Layanan pengendalian penyakit TB 434 layanan
 Cakupan lokasi fokus penanganan stunting
 Penugasan tenaga kesehatan ke daerah tertinggal 5.200 orang
 Keluarga dengan baduta yang mendapatkan fasilitas dan pembinaan 1.000 HPK 8,1
juta keluarga

 Anggaran perlindungan sosial (Rp 431,5 T)


Anggaran perlindungan sosial ini meliputi:
 TKDD (Rp 28,8 T)
 BPP (Rp 402.7 T)
Pemanfaatan anggaran perlindingan sosial; 2022:
 Melanjutkan penyempurnaan DTKS dan menyinergikan dengan berbagai data terkait
 Mendukung reformasi perlinsos secara bertahap dan terukur
 Mendukung program jaminan kehilangan pekerjaan
 Peningkatan kualitas implementasi program perlinsos dan pengembangan skema
perlinsos adaptif
 Melanjutkan program perlinsos melalui bantuan sosial dan subsidi

 Anggaran pendidikan (Rp 542,8 T)


Anggaran pendidikan ini meliputi:
 TKDD (Rp 290,5 T)
 BPP (Rp 182,8 T)
 Pembiayaan (Rp 69,5 T)
Pemanfaatan anggaran pendidikan 2022:
 Peningkatan sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah
 Penguatan penyelenggaraan PAUD
 Peningkatan kompetensi dan profesional guru
 Meningkatkan perhatian kepada guru honorer
 Penguatan pendidikan karakter bangsa
 Penguatan dukungan pendidikan agama
 Pemerataan kualitas sarana dan prasarana pendidika
 Penguatan pendidikan vokasi

 Anggaran pembangunan infrastruktur (Rp 365,8 T)


Anggaran pembangunan infrastruktur ini meliputi:
 TKDD (Rp 102,2 T)
 BPP (Rp 168,3 T)
 Pembiayaan (Rp 95,2 T)
Pemanfaatan anggaran pembangunan infrastruktur 2022:
 Prioritas pembangunan terhadap output strategis yang mendukung pemulihan
ekonomi
 Penguatan sinkronisasi atau integrasi pendanaan

 Anggaran ketahanan pangan (Rp 92,3 T)


Anggaran ketahanan pangan ini meliputi:
 TKDD (Rp 21,9 T)
 BPP (Rp 70,4 T)
Pemanfaatan anggaran ketahanan pangan 2022:
 Peningkatan keterjangkauan dan ketercukupan pangan yang beragam, berkualitas,
bergizi dan aman
 Peningkatan produktivitas dan pendapatan petani dan nelayan
 Pengembangan kawasan sentra produksi pangan

 Anggaran pariwisata (Rp 10,1 T)


Pemanfaatan anggaran pariwisata 2022:
 Pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif pada aspek 3A dan 2P
 Percepatan pembangunan lima destinasi pariwisata super prioritas yaitu Danau Toba,
Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang
 Peningkatan kualitas SDM Pariwisata dan ekonomi kreatif
 Pemulihan pasar pariwisata dan rebranding pariwisata dan ekonomi kreatif menuju
paar pariwisata yang tangguh dan berkelanjutan
 Anggaran pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi ( Rp 25,4 T)
Anggaran pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi ini meliputi:
 TKDD (Rp 3,1 T)
 BPP (Rp 22,3 T)
Pemanfaatan anggaran pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi 2022:
 Membangun dan mengembangkan infratruktur TIK untuk pemerataan akses dan
konektivitas broadband di seluruh wilayah Indonesia
 Mendorong transformasi digital pada sektor ekonomi dan pemerintahan
 Pembangunan pusat data nasional dan implementasi sistem pemerintahan berbasis
elektronik
 Peningkatan pengembangan SDM dalam industri TIK

Menurut Web Ditjen Perbendaharaan Kemenkeu RI Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN)
sesuai fungsinnya bertujuan untuk membiayai pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan pembangunan,
mencapai pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pendapatan nasional, mencapai stabilitas perekonomian,
dan menentukan arah serta prioritas pembangunan secara umum.
Kantor Pelayanan Perbendaharaan selaku kuasa BUN sampai dengan bulan Juni 2022 telah berhasil
mencairkan dana APBN sebesar Rp574 Miliar Rupiah dari pagu sebesar Rp1.539 Triliun Rupiah atau
sebesar 37.28% dari total Pagu Anggaran yang dikelola pada tahun 2022. KPPN mengelola dana APBN
Kementerian/Lembaga lingkup. Dana APBN yang di kelola KPPN pada tahun 2022 untuk 65 satuan kerja
sebesar Rp1.539 triliun Rupiah. Dana APBN tersebut terbagi menjadi Belanja Pegawai Sebesar Rp427 M,
Belanja Barang sebesar Rp199 M, Belanja Modal sebesar Rp101 M, Belanja Bantuan Sosial sebesar
Rp3.8 M dan untuk Transfer DAK Fisik dan Dana Desa sebesar Rp807 M. Realisasi anggaran satuan
kerja lingkup KPPN sebesar 37.28% atau Rp574 Miliar tersebut terdiri dari realisasi pada belanja pegawai
sebesar Rp208 Miliar, belanja barang sebesar Rp85.2 Miliar, belanja modal sebesar Rp20.6 Miliar,
belanja bantuan social sebesar Rp1.7 Miliar dan dana transfer ke daerah sebesar Rp257 Miliar.
Selain itu, KPPN sebagai Penyalur DAK Fisik dan Dana Desa telah berhasil 100% menyalurkan Dana
Desa Tahap 1 dan BLT Desa Triwulan 1. Kemudian untuk penyaluran DAK Fisik sampai dengan bulan
Juni 2022 telah berhasil salur sebesar Rp24.2 miliar atau sekitar 8% dari Pagu total Dana DAK Fisik yang
dikelola KPPN senilai Rp302.9 miliar, sedangkan untuk penyaluran DAK Non Fisik telah tersalur senilai
Rp87.5 miliar yang terbagi menjadi 4 jenis yaitu Dana BOS Reguler, Dana BOS Kinerja, Dana BOP
PAUD, dan Dana BOP Pendidikan Kesetaraan.

Anda mungkin juga menyukai