Anda di halaman 1dari 259

DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN

Mendorong Pemulihan Ekonomi


melalui Kebijakan Desentralisasi
Fiskal Yang Adaptif

Laporan Tahunan 2020 Annual Report


DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
BERSINERGI UNTUK MEMBANGUN KEMBALI EKONOMI NEGERI

Assalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh,

Salam sejahtera untuk kita semua,


Best wishes to all of us,
Kata Pengantar
Foreword

Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Let us extend our praise and gratitude to the Almighty
Yang Maha Kuasa atas segala rahmat dan hidayah-Nya, God for His grace and blessings, so that the Annual
sehingga penyusunan Laporan Tahunan Direktorat Report of the Directorate General of Fiscal Balance
Jenderal Perimbangan Keuangan Tahun Anggaran for 2020 Fiscal Year, with the theme “Encouraging
2020, dengan tema “Mendorong Pemulihan Ekonomi Economic Recovery through Adaptive Fiscal
melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif” Decentralization Policies” can be completed on
dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Laporan time. This Annual Report was prepared as a form of
Tahunan ini disusun sebagai bentuk akuntabilitas accountability and responsibility for performance as
dan tanggung jawab atas kinerja sekaligus sebagai well as documentation of performance achievement and
dokumentasi terhadap pencapaian kinerja dan various policies related to financial relations between
berbagai kebijakan terkait hubungan keuangan antara the central government and local governments.
pemerintah pusat dan pemerintahan daerah.

Tahun 2020 merupakan tahun yang penuh tantangan The year 2020 was a year full of challenges and
dan dinamika sebagai dampak dari merebaknya dynamics as the result of the Corona Virus Disease
pandemi Corona Virus Disease (COVID-19). Penyakit (COVID-19) pandemic. The disease caused by the
akibat virus Corona yang muncul sejak Desember 2019 Corona virus that emerged since December 2019 in
di Wuhan, Hubei, RRT, telah menyebar secara cepat, Wuhan, Hubei, China, has spread rapidly, aggressively,
ganas dan luas ke seluruh dunia. Pada bulan Maret and widely throughout the world. In March 2020, the
2020, World Health Organization (WHO) menetapkan World Health Organization (WHO) declared COVID-19
COVID-19 sebagai pandemi global. Di Indonesia, a global pandemic. In Indonesia, since the discovery of
sejak ditemukannya 2 kasus positif infeksi COVID-19 2 positive cases of COVID-19 infection in early March,
pada awal Maret, kemudian menyebar sangat cepat it has spread very rapidly with more than 14,265 people
dengan lebih dari 14.265 orang terinfeksi dan tingkat infected and the death rate reaching 991 people. The
kematian mencapai 991 orang. Lonjakan eksponensial very fast exponential surge in the number of patients
sangat cepat dari jumlah pasien akibat COVID-19 telah due to COVID-19 has created a multi-sector crisis in
menimbulkan krisis multi sektor di bidang kesehatan, the health, financial and economic sectors around the
keuangan, dan perekonomian di seluruh dunia, world, including in Indonesia.
termasuk di Indonesia.

Pemerintah telah melakukan berbagai langkah The government has quickly taken significant
extraordinary (luar biasa) secara cepat dan signifikan extraordinary steps to deal with the spread of COVID-19
untuk menangani penyebaran COVID-19 dan dampak and the impact on social, economic, and financial
ancaman sosial, ekonomi dan ancaman sistem system threats through Perppu No.1 of 2020 which has
keuangan melalui Perppu No.1 Tahun 2020 yang telah been stipulated by Law No.2 of 2020. The Directorate
ditetapkan dengan Undang-Undang No.2 Tahun 2020. General of Fiscal Balance as one of the officers of
Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan sebagai this law, has been actively drafting, implementing,
salah satu pengampu undang-undang tersebut, telah monitoring, and evaluating various policies in the field
secara aktif menyusun, melaksanakan, serta melakukan of financial relations between the central government
pemantauan dan evaluasi berbagai kebijakan dibidang and local governments in the context of handling

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 1
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kata Pengantar
Foreword

hubungan keuangan antara pemerintah pusat dan health problems, supporting social protection, and
pemerintahan daerah dalam rangka penanganan promoting economic recovery in various regions.
masalah kesehatan, mendukung perlindungan sosial, These various policies were carried out with the aim
dan mendorong pemulihan ekonomi di daerah. Berbagai of making the steps and orchestration of the policies of
kebijakan tersebut dilakukan dengan tujuan agar gerak the central government and local governments always
langkah dan orkestrasi kebijakan pemerintah pusat dan coherent, harmonious, and synergistic in dealing with
pemerintah daerah selalu padu, harmonis, dan sinergis the pandemic and supporting the National Economic
dalam menangani pandemi dan mendukung Program Recovery Program.
Pemulihan Ekonomi Nasional.

Selama tahun 2020, telah dilakukan beberapa kebijakan Several significant policies have been implemented to
yang signifikan untuk merespon tantangan pandemi, respond to the challenges of the pandemic in 2020,
antara lain: (i) realokasi, refokusing, dan relaksasi including: (i) reallocation, refocusing, and relaxation
pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa of the management of Transfers to Regions and Village
(TKDD), (ii) dukungan kepada daerah dalam rangka Funds (TKDD), (ii) support to regions in the context of
pemulihan ekonomi nasional, antara lain melalui national economic recovery, among others, through
Pinjaman PEN Daerah dan Hibah Pariwisata, dan (iii) the Regional PEN Loans and Tourism Grants, and (iii)
pedoman penyesuaian APBD untuk mengendalikan guidelines for adjusting the APBD to control the impact
dampak pandemi. Selain pada tataran kebijakan, of the pandemic. Apart from the policy level, the
Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan juga Directorate General of Fiscal Balance also continues
terus melakukan perbaikan tata kelola dan kinerja to improve governance and institutional performance
institusi secara berkesinambungan. Pada aspek on an ongoing basis. On the accountability aspect,
akuntabilitas, telah diperoleh penghargaan Wilayah the Corruption Free Area (WBK) award was obtained
Bebas dari Korupsi (WBK) dari Kementerian PANRB dan from the PANRB Ministry and an award as the Best
penghargaan sebagai Unit Terbaik Pengelola LHKPN Unit for LHKPN Management with a Number of
Dengan Jumlah Wajib Lapor <300. Di sisi inovasi, Mandatory Report <300. On the innovation side, the
Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan juga Directorate General of Fiscal Balance also received
telah menerima Penghargaan TOP 5 (Lima) Kompetisi the TOP 5 (Five) Award for the Ministry of Finance's
Inovasi Kementerian Keuangan melalui penerapan Innovation Competition through the implementation
Penerapan Artificial Intelligence sebagai Financial of Artificial Intelligence as a Financial Advisor (AIFA)
Advisor (AIFA) bagi Pemerintah Daerah. Selain itu, for Local Governments. In addition, the Bronze Medal
penghargaan Bronze Medal Category: Reporting Team Category: Reporting Team award from the Indonesia
dari Indonesia Contact Center Association (ICCA) juga Contact Center Association (ICCA) was also won by
diraih Contact Center DJPK dalam Kompetisi The Best the DJPK Contact Center in the Best Contact Center
Contact Center. Lebih lanjut, pada tataran kolaborasi, Competition. Furthermore, at the level of collaboration,
DJPK melanjutkan jalinan kerja sama dengan Direktorat DJPK will continue to collaborate with the Directorate
Jenderal Pajak dan Pemerintah Daerah dalam rangka General of Taxes and Local Governments in order to
optimalisasi penerimaan perpajakan negara. optimize state tax revenues.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


2 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kata Pengantar
Foreword

Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan terus The Directorate General of Fiscal Balance continuously
berupaya menjawab tantangan dan permasalahan strive to respond to the challenges and problems
pandemi melalui komitmen, kerja keras, dan kolaborasi of the pandemic through commitment, hard work,
segenap jajaran institusi bersama seluruh pemangku and collaboration of all levels of institutions with all
kepentingan. Semoga pelaksanaan tugas dan fungsi stakeholders. Hopefully the implementation of duties
pada tahun 2020 dapat menjadi pembelajaran yang and functions in 2020 can be a good lesson, especially
baik, khususnya lesson learned atas kebijakan adaptif on adaptive policies taken in the midst of a pandemic,
yang diambil di tengah pandemi, serta sebagai bahan as well as as material in an effort to continue to improve
dalam upaya terus meningkatkan kualitas dalam the quality in the implementation of future tasks. This
pelaksanaan tugas-tugas yang akan datang. Amanah significant mandate desperately needs the support and
yang besar ini sangat membutuhkan dukungan dan endeavors of all levels of the Directorate General of
upaya keras seluruh jajaran Direktorat Jenderal Fiscal Balance in a sustainable manner.
Perimbangan Keuangan secara berkelanjutan.

Akhir kata, Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Finally, the Directorate General of Fiscal Balance would
menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih like to express appreciation and gratitude to all officials
kepada seluruh pejabat dan pegawai, serta seluruh and employees, as well as all stakeholders for their hard
pemangku kepentingan atas kerja keras, dukungan, work, support and contribution. We will continuously
dan kontribusinya selama ini. Kami akan terus berusaha strive to provide and improve our performance for the
memberikan dan meningkatkan kinerja terbaik demi progress of the nation.
kemajuan bangsa dan negara.

Terima kasih. Thank you.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

ASTERA PRIMANTO BHAKTI


Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan
Director General of Fiscal Balance

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 3
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Executive Summary

Governments will always play a huge part in solving big problems.


They set public policy and are uniquely able to provide the resources
to make sure solutions reach everyone who needs them. They also
fund basic research, which is a crucial component of the innovation
that improves life for everyone.
Bill Gates, Public Figure

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


4 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Executive Summary

ebagaimana kita ketahui bersama, As we all know, 2020 was a tough year for most
bahwa tahun 2020 menjadi tahun countries as government's focus shifted to preventing
terberat bagi sebagian besar negara and handling COVID-19 pandemic. Such preventive
dikarenakan adanya pandemi and handling measures severely impacted social and
COVID-19 yang menyebabkan fokus economic sectors as the result of policies on work
pemerintah tercurahkan untuk proses from home, school from home, and restrictions on
pencegahan dan penanganan COVID-19. community activities.
Dimana langkah pencegahan dan penanganan
ini, mengakibatkan hampir berhentinya roda sosial
dan ekonomi sebagai akibat kebijakan work from
home, school from home, dan pembatasan aktivitas
masyarakat.

Pembangunan daerah merupakan bagian penting dari Regional development is an important part of the
berhasilnya pembangunan nasional atau dapat juga success of national development, in other words,
dijelaskan sangat terkait dengan pemulihan ekonomi it is closely related to national economic recovery.
nasional. Oleh karena itu, keberhasilan pembangunan Therefore, the success of regional development is an
daerah merupakan salah satu gambaran keberhasilan illustration of the success of Indonesia being able to rise
Indonesia dapat bangkit setelah mengalami keadaan after experiencing a critical condition. At least three
kritis. Setidaknya tiga sektor utama yang menyokong main sectors that support the Indonesian economy,
perekonomian Indonesia, yaitu Pertanian, Industri namely Agriculture, Manufacturing Industry, and
Pengolahan, dan Perdagangan, seluruhnya mengalami Trade, all experienced a decline since March 2020 as
penurunan mulai Maret 2020 karena terdampak oleh the impact of the PSBB which was implemented during
PSBB yang mulai diterapkan di periode tersebut. that period. The agricultural sector experienced a
Sektor Pertanian relatif mengalami peningkatan di relative increase in the second quarter, then decreased
triwulan II, kemudian relatif menurun di triwulan relatively in the third quarter, and started to rise again
III, dan mulai naik kembali di triwulan IV. Sedangkan in the fourth quarter. Meanwhile, economic activity
untuk sektor Industri Pengolahan dan Perdagangan, for the manufacturing and trade sectors tended to
aktivitas ekonominya cenderung mengalami increase from the second quarter to the fourth quarter.
kenaikan mulai triwulan II sampai dengan triwulan
IV.

Dengan memperhatikan tantangan tersebut, With regard to these challenges, strengthening fiscal
penguatan kebijakan desentralisasi fiskal melalui decentralization policies through the management
kebijakan pengelolaan Transfer Ke Daerah dan Dana of Transfer to Regions and Village Fund (TKDD)
Desa (TKDD) dan pengelolaan keuangan daerah yang policies and responsive and adaptive regional financial
responsif dan adaptif dalam masa pandemi menjadi management during a pandemic period is imperative.
sebuah keharusan. Oleh karena itu, Laporan Tahunan Therefore, the 2020 DJPK Annual Report chooses the
DJPK tahun 2020 mengambil tema “Mendorong theme "Encouraging Economic Recovery through
Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Adaptive Fiscal Decentralization Policy".
Fiskal Yang Adaptif”.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 5
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
MendorongUNTUK
BERSINERGI Pemulihan
MEMBANGUN
Ekonomi
KEMBALI
melalui
EKONOMI
Kebijakan
NEGERI
Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Executive Summary

Pada bagian pertama laporan tahunan ini diuraikan The first part of this annual report highlights the
kilas kinerja tahun 2020, yang menggambarkan 2020 performance, which describes the policies taken
highlight kebijakan yang diambil selama kurun during the 2020 period. In addition, it also presents the
waktu 2020. Selain itu, juga disajikan gambaran DJPK’s performance achievements to improve services
pencapaian kinerja DJPK untuk terus meningkatkan to stakeholders, especially the local government. In
pelayanan kepada stakeholder, terutama pemerintah the next section, this annual report describes DJPK
daerah. Pada bagian berikutnya, laporan tahunan ini profile in 2020 which includes the Ministry of Finance
mendeskripsikan profil DJPK pada tahun 2020 yang Values, Vision and Mission, Organizational Duties
mencakup Nilai-Nilai Kementerian Keuangan, Visi and Functions, DJPK Organizational Structure, and
dan Misi, Tugas dan Fungsi Organisasi, Struktur HR Profiles. In order to improve the capacity of DJPK
Organisasi, serta Profil SDM. Dalam rangka human resources, various efforts have been made to
peningkatan kapasitas SDM telah dilakukan berbagai strengthen technical and soft competency, including
upaya penguatan technical and soft competency, through the implementation of various formal and
antara lain melalui pelaksanaan berbagai pendidikan informal education and training, internalization of
dan pelatihan formal dan informal, internalisasi Ministry of Finance values, and other soft competency
nilai-nilai Kementerian Keuangan, dan pembinaan development.
soft competency lainnya.

Selanjutnya, pada bagian kebijakan diuraikan berbagai Furthermore, the policy section describes various
kebijakan tematik pada tahun 2020 terkait dengan thematic policies in 2020 related to the core business of
core business DJPK, antara lain kontribusi TKDD, DJPK, including the contribution of TKDD, Regional Taxes
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Pengelolaan and Retribution, Regional Expenditure Management,
Belanja Daerah, Pembiayaan Daerah, serta Sistem Regional Financing, and Regional Financial Information
Informasi Keuangan Daerah terhadap pembangunan Systems for regional development. These policies are
daerah. Kebijakan-kebijakan ini merupakan bagian part of DJPK’s efforts to support the main objectives
dari upaya DJPK dalam rangka mendukung tujuan of Fiscal Decentralization, namely improving services
utama dari Desentralisasi Fiskal, yaitu meningkatkan to the public and community welfare, especially in the
pelayanan kepada publik dan kesejahteraan midst of the pandemic.
masyarakat khususnya di tengah masa pandemi.

Bagian akhir laporan tahunan ini memuat tata The final section of this annual report contains
kelola pemerintahan yang merupakan penjabaran governance, which describes the matters that have
hal-hal yang telah dilaksanakan oleh DJPK pada been implemented by DJPK in 2020 in order to
tahun 2020 dalam rangka mendukung penerapan support the implementation of good governance
prinsip-prinsip penyelenggaraan pemerintahan yang principles. These activities include the implementation
baik. Adapun kegiatan-kegiatan tersebut adalah of DJPK’s internal control system, including Risk
implementasi sistem pengendalian intern DJPK, Management and Public Information Disclosure, as
termasuk di dalamnya adalah Manajemen Resiko dan well as Management of Information Services. In line
Keterbukaan Informasi Publik, serta Pengelolaan with the implementation of restrictions on community

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


6 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Executive Summary

Layanan Informasi. Sejalan dengan pelaksanaan activities, the provision of information and services
pembatasan kegiatan masyarakat, pemberian remains the main focus of the DJPK provided to
informasi dan layanan tetap menjadi fokus utama stakeholders and the public, including (i) updating the
DJPK yang diberikan kepada para pemangku DJPK Ring Call Center number, from previously 1500-
kepentingan dan publik, diantaranya (i) pembaharuan 420 to 150420, this change is in line with the integration
nomor Call Center Dering DJPK, sebelumnya 1500- process of Ministry of Finance Contact Center where
420 beralih menjadi 150-420, perubahan ini sejalan each call center service owned by each echelon I unit
dengan proses integrasi Contact Center Kementerian within the Ministry of Finance can be connected; (ii)
Keuangan dimana setiap layanan call center yang adding service numbers via Whatsapp with the number
dimiliki oleh masing-masing unit eselon I di 0811-150420-7, this service is one of featured services;
lingkungan Kementerian Keuangan dapat terkoneksi; and (iii) strengthening the provision of information via
(ii) penambahan nomor layanan melalui Whatsapp social media and the website of DJPK.
dengan nomor 0811-150420-7, layanan ini menjadi
salah satu primadona layanan; dan (iii) penguatan
pemberian informasi melalui media sosial dan
website DJPK.

Laporan Tahunan ini disusun sebagai bentuk This Annual Report is prepared as a form of
dokumentasi terhadap pencapaian kinerja DJPK documentation on the achievement of DJPK’s
sepanjang tahun 2020 dan sekaligus menjadi salah performance throughout 2020 and at the same time
satu sumber referensi dalam pencapaian prestasi dan serves as a reference in achieving future performance
kinerja di masa yang akan datang. Dengan adanya and accomplishments. With this Annual Report, it
Laporan Tahunan ini diharapkan para pemangku is expected that the stakeholders will also be able
kepentingan juga dapat lebih memahami mengenai to better understand the duties and functions of
tugas dan fungsi DJPK, serta peran strategis DJPK DJPK, and DJPK’s strategic role in managing financial
dalam pengelolaan hubungan keuangan antara relations between the Central Government and the
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah. Local Governments.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 7
JENDERALPERIMBANGAN
DIREKTORAT JENDRAL PERIMBANGANKEUANGAN
KEUANGAN
MendorongUNTUK
BERSINERGI Pemulihan
MEMBANGUN
Ekonomi
KEMBALI
melalui
EKONOMI
Kebijakan
NEGERI
Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Daftar Isi
1 Kata Pengantar Signing of Cooperation Agreement

4
Foreword
Executive Summary
on Optimization of Central
Tax and Local Tax Collection 03
Executive Summary between DJPK, DJP, and 78 Local
8 Daftar Isi Governments Sumber Daya Manusia
Table of Contents 31 Sosialisasi Transfer ke Daerah dan Human Resources
10 Daftar Tabel Dana Desa TA 2021
List of Tables Dissemination of Transfer to 66 Statistik Sumber Daya Manusia DJPK
11 Daftar Gambar Regions and Village Fund for Fiscal DJPK Human Resources Statistics
List of Figures Year 2021 70 Pembinaan Jabatan Fungsional Analis
11 Daftar Grafik 33 Highlight Laporan Keuangan Keuangan Pusat Dan Daerah (JF AKPD)
List of Charts Financial Statements Highlights Development of Central and Regional
12 Daftar Istilah 34 Laporan Realisasi Anggaran Financial Analyst Functional Positions
Glossary Report of Budget Realization (JF AKPD)
36 Neraca 70 Penyempurnaan Jabatan
Balance Sheet Fungsional AKPD

01 37 Laporan Operasional
Statement of Operation
71
Improvement of AKPD Functional
Positions
Penyusunan Rekomendasi
39 Laporan Perubahan Ekuitas
Kilas Kinerja 2020 Statement of Changes in Equity Kebutuhan JF AKPD
Performance Review 2020 39 Catatan atas Laporan Keuangan Preparation of JF AKPD Needs
Notes to Financial Statements Recommendations
20 Penghargaan yang Diterima Selama 40 Pengelolaan Kinerja Organisasi dan 71 Penyelenggaraan Uji Kompetensi
Tahun 2020 Capaian Kinerja DJPK JF AKPD
Awards Received Throughout 2020 Management of Organizational Implementation of JF AKPD
22 Penghargaan Wilayah Bebas Performance and Performance Competency Test
dari Korupsi (WBK) Direktorat Achievement of DJPK 72 Pelaksanaan Monev Pembinaan JF
Evaluasi Dan Sistem Informasi dan 40 Prioritas Nasional atau Proyek AKPD
Kepatuhan Penyampaian LHKPN Unggulan Monitoring and Evaluation of
Sekretariat Ditjen National Priorities or Flagship AKPD JF Guidance
Corruption-Free Zone Award Project 72 Penyelenggaraan Capacity Building
(WBK) of the Directorate of 41 Pengelolaan dan Capaian Kinerja Implementation of Capacity
Evaluation and Information System Organisasi Building
and Compliance of Submission Management and Achievement of 73 Penyelenggaraan FGD Pembinaan
of LHKPN of Secretariat of the Organizational Performance JF AKPD
Directorate General Organizing FGD for JF AKPD
25 Penghargaan Peringkat Pertama Development
di TOP 5 (Lima) Kompetisi Inovasi
Kementerian Keuangan Tahun 02 74 Penyusunan Kurikulum dan
Penyelenggaraan Diklat JF AKPD
2020 Curriculum Development and
First Rank Award at Top 5 (Five)
Profil Direktorat Jenderal Implementation of JF AKPD
of Innovation Competition of the Perimbangan Keuangan Education and Training
Ministry of Finance in 2020 75 Pengembangan Sistem Informasi
29 Peristiwa Penting
Profile of Directorate General of Fiscal Manajemen JF AKPD
Event Highlight Balance JF AKPD Management Information
29 Pelantikan Sekretaris Direktorat System Development
Jenderal Perimbangan Keuangan 48 Nilai-Nilai Kementerian Keuangan 76 Dukungan terhadap Organisasi
dan Direktur Kapasitas dan Values of the Ministry of Finance Profesi Analis Keuangan Pusat dan
Pelaksanaan Transfer 49 Tugas dan Fungsi Organisasi Daerah
Inauguration of the Secretary Duties and Functions of Organization Support for Central and Regional
of the Directorate General of 51 Visi, Misi Tujuan dan Sasaran Strategis Financial Analyst Professional
Fiscal Balance and the Director DJPK Organizations
of Capacity and Transfer Vision. Mission, Strategic Target and 76 Pelaksanaan Pengembangan
Implementation Objective of DJPK Kompetensi
30 Penandatanganan Perjanjian Kerja 57 Struktur Organisasi DJPK Implementation of Competency
Sama Optimalisasi Pemungutan Organizational Structure of DJPK Development
Pajak Pusat dan Pajak Daerah 58 Profil Pejabat Eselon I dan II
antara DJPK, DJP, dan 78 Profile of Echelon I and II Officials
Pemerintah daerah

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


8 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Table of Contents

176 Peningkatan Kapasitas Pengelola 205 Kebijakan Terkait Penyelenggaraan

04 Keuangan Daerah
Capacity Building for Regional
SIKD
Policies Regarding the
Financial Managers Implementation of SIKD
Kilas Kebijakan 2020 182 Dukungan kepada Daerah Dalam 218 Koordinasi, Kerjasama, dan
Policy Highlights 2020 Pelaksanaan Desentralisasi Asimetris Pembinaan
dan Daerah Otonom Baru Coordination, Cooperation and
86 Kaleidoskop Kebijakan Tahun 2020 Support to Regions in the Development
Kaleidoscope of Policies in 2020 Implementation of Asymmetric 220 Kajian Kebijakan Penguatan Hubungan
97 Peraturan Perundangan di Tahun 2020 Decentralization and New Autonomous Keuangan Pusat dan Daerah
Laws and Regulations in 2020 Regions Policy Studie s on Strengt hening
99 Daftar Peraturan Perundang- 182 Dana Otonomi Khusus Central and Regional Financial Relation
undangan Special Autonomy Fund 220 Insentif Berbasis Kinerja Desa
List of Legislation 185 Dana Keistimewaan Daerah Village Performance-Based
107 Materi Pajak Daerah dan Retribusi Istimewa Yogyakarta Incentives
Daerah dalam RUU HKPD Privileges Fund for the Special 221 Pemenuhan Belanja Wajib Bidang
Material of Regional Taxes and Region of Yogyakarta Pendidikan dan Kesehatan
Regional Levies in RUU HKPD 189 Penyelesaian Kewajiban Hibah/ Terhadap Indeks Pelayanan Publik
108 Dukungan kepada Daerah Dalam Bantuan Pendanaan Daerah Induk, Fulfillment of Compulsory
Penanganan Pandemi COVID-19 Provinsi, dan/atau Daerah lain Expenditures for Education and
Support for Regions in Handling kepada Daerah Otonom Baru Health on the Public Service Index
COVID-19 Pandemic Settlement of Grant/Funding Aid
108 Dana Bagi Hasil Obligations from Parent Regions,
Profit-Sharing Fund
113 Dana Alokasi Umum
General Allocation Fund
Provinces, and/or Other Regions
to New Autonomous Regions 05
190 Dukungan kepada Desa
120 Dana Alokasi Khusus Support to the Village
Tata Kelola Pemerintahan
Special Allocation Fund 190 Dana Desa Good Governance
122 Dana Insentif Daerah Tambahan Village Fund
Additional Regional Incentive Fund 194 Evaluasi Pajak Daerah dan Retribusi 226 Implementasi Sistem Pengendalian
124 Dana Desa untuk Perlindungan Daerah Internal DJPK
Sosial Evaluation of Local Taxes and Implementation of Internal Control
Village Fund for Social Protection Retribution System of DJPK
127 Hibah Daerah 194 Evaluasi terhadap Rancangan 235 Survei Kepuasan Pengguna Layanan
Regional Grants Perda PDRD Customer Satisfaction Survey
129 Pinjaman PEN Daerah Evaluation of the Draft Regional 240 Manajemen Risiko
Regional PEN Loans Regulation on PDRD Risk Management
129 Dukungan kepada Daerah Dalam 195 Evaluasi terhadap Perda PDRD 246 Keterbukaan Informasi Publik
Pemenuhan Sarana dan Prasarana Evaluation of Perda PDRD Public Information Transparency
Pelayanan 196 Pemantauan dan Evaluasi Raperda 248 Pengelolaan Layanan Informasi
Support to Regions in Fulfilling Service dan Perda PDRD Information Service Management
Facilities and Infrastructure Monitoring and Evaluation of 249 Website dan Media Sosial
129 Dana Alokasi Khusus Fisik Raperda and Perda PDRD Website and Social Media
Physical Special Allocation Fund 196 Evaluasi Pengelolaan Keuangan Daerah 251 Layanan Konsultasi Dering DJPK
150 Dana Alokasi Khusus Nonfisik Evaluation of Regional Financial Dering DJPK Consultation Service
Non -Physical Special Allocation Management 254 Layanan Video Conference
Fund 196 Data Keuangan Daerah Video Conference Service
156 Hibah Daerah Regional Financial Data 254 Ruang Layanan Informasi
Regional Grants 201 Analisis APBD dan Estimasi Information Service Room
167 Dukungan kepada Daerah Dalam Realisasi APBD 2020 256 Penutup
Peningkatan Kinerja Daerah APBD Analysis and Estimated 2020 Closing
Support to Regions in Improving APBD Realization
Regional Performance 204 Surplus/Defisit dan Pembiayaan
167 Dana Insentif Daerah Daerah
Regional Incentive Fund (DID) Surplus/Deficit and Regional
170 Dukungan kepada Daerah Dalam Financing
Peningkatan Kapasitas ASN Daerah dan 205 Kebijakan Digitalisasi Hubungan
Desa Keuangan Pusat dan Daerah
Support to Regions in Increasing the Policy on Digitalization of Central and
Capacity of Regional and Village ASN Regional Financial Relations
170 Dana Alokasi Umum Tambahan
Additional General Allocation Fund

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 9
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Daftar Tabel
List of Tables
34 Tabel 1: Ringkasan Laporan Realisasi 80 Tabel 14: Capaian Standar Minimal 180 Tabel 28: Realisasi Bimtek Kelas
Anggaran Untuk Periode Yang Jam Pelatihan Pegawai DJPK Tahun Penatausahaan Perbendaharaan
Berakhir s d 31 Desember 2020 dan 2020 Daerah
2019 Table 14: Achievement of Minimum Table 28: Realization of Technical
Table 1: Summary of Report of Standard of DJPK Officals Traning Guidance for Regional Treasury
Budget Realization for Period Hours in 2020 Administration Class
Ending on December 31, 2020 81 Tabel 15: Rincian Pegawai yang 181 Tabel 29: Rincian Pelaksanaan
37 Tabel 2: Ringkasan Neraca Per 31 Melanjutkan ke Jenjang Lebih Bimtek Keuangan Daerah Tahun
Desember 2020 dan 31 Desember Tinggi 2020
2019 Table 15: Details of Employees Table 29: Details of the
Table 2: Summary of Balance Continuing to Higher Levels Implementation of the Technical
Sheet Per December 31, 2020 and 81 Tabel 16: Program Pengembangan Guidance for Regional Finance in
December 31, 2019 Talent Jabatan Pengawas dan 2020
38 Tabel 3: Laporan Operasional Pelaksana Tahun 2020 182 Tabel 30: Peningkatan Nilai Peserta
Untuk Periode Yang Berakhir s d 31 Table 16: Talent Development Bimtek
Desember 2020 dan 2019 Program of Supervisor and Table 30: Increasing the Value of
Table 3: Statement of Operations Implementer Position in 2020 Bimtek Participants
for Period Ending on December 31, 100 Tabel 17: Perincian Komponen 187 Tabel 31: Dokumen Persyaratan
2020 and 2019 RPMK/RKMK Penyaluran DK DIY
42 Tabel 4: Pengelompokkan Sasaran Table 17: Description of RPMK/ Table 31: DK DIY Distribution
Strategis Berdasarkan Perspektif RKMK Components Requirements Documents
Table 4: Grouping of Strategic 110 Tabel 18: Kebijakan DBH Dalam 188 Tabel 32: Rincian Penyaluran DK
Objectives by Perspective APBN Tahun 2020 dan Perpres DIY TA 2020
43 Tabel 5: Capaian Kinerja DJPK 72/2020 Table 32: Details of Distribution of
Tahun 2020 Table 18: DBH Policies in 2020 DK DIY FY 2020
Table 5: Performance Achievement APBN and Perpres 72/2020 194 Tabel 33: Penyelesaian Raperda
of DJPK in 2020 131 Tabel 19: Alokasi dan Realisasi DAK PDRD Per Triwulan
67 Tabel 6: Komposisi Distribusi Fisik per Jenis Bidang Tahun 2020 Table 33: Completion of Raperda
Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin Table 19: Allocation and Realization PDRD Per Quarter
pada Unit Eselon II of Physical DAK by Sector in 2020 196 Tabel 34: Kegiatan FGD Sinkronisasi
Table 6: Composition of Employee 133 Tabel 20: Ruang Lingkup Kegiatan Raperda PDRD TA 2020
Distribution Based on Gender in Untuk Masing-Masing Subbidang Table 34: FGD Activity on
Echelon II Unit Pendidikan Synchronization of Raperd PDRD
67 Tabel 7: Komposisi Distribusi Table 20: Scope of Activities for FY 2020
Pegawai Berdasarkan Gender pada Each Sub-Sector of Education 198 Tabel 35: Data Penyampaian Perda
Jabatan 135 Tabel 21: Ruang Lingkup Kegiatan APBD
Table 7: Composition of Employee Untuk Masing-masing Subbidang Table 35: Submission Data of Perda
Distribution Based on Gender in Kesehatan dan Keluarga Berencana APBD
Position Table 21: Scope of Activities for 198 Tabel 36: Data Penyampaian
68 Tabel 8: Komposisi Distribusi Each Sub-sector of Health and Laporan Realisasi APBD Semester I
Pegawai Berdasarkan Gender pada Family Planning Table 36: Data of Submission of
Golongan 155 Tabel 22: Kinerja Penyaluran Per APBD Semester I Realization Report
Table 8: Composition of Employee Jenis DAK Nonfisik Tahun 2020 198 Tabel 37: Data Penyampaian
Distribution Based on Gender in Table 22: Distribution Performance Laporan Pertanggungjawaban
Rank per Non-Physical DAK Type in 2020 Pelaksanaan APBD*
69 Tabel 9: Komposisi Distribusi 166 Tabel 23: Rincian Pagu dan Realisasi Table 37: Data of Submission
Pegawai Berdasarkan Gender pada Hibah Daerah di TA 2020 of APBD Implementation
Pendidikan Table 23: Details of the Ceiling and Accountability Report*
Table 9: Composition of Employee Realization of Regional Grants in FY 202 Tabel 38: Postur APBD dan Estimasi
Distribution Based on Gender in 2020 Realisasi APBD 2020
Education 178 Tabel 24: Realisasi Bimtek Kelas Table 38: APBD Structure and APBD
74 Tabel 10: Pelaksanaan Pelatihan JF Pemeriksaan Pajak Daerah Realization Estimates in 2020
AKPD Table 24: Realization of Bimtek 237 Tabel 39: Jenis Layanan dan
Table 10: Implementation of JF Local Tax Audit Class Karakteristik DJPK Tahun 2020
AKPD Training 178 Tabel 25: Realisasi Bimtek Kelas Table 39: Types of Services and
78 Tabel 11: Capaian Pejabat yang Penagihan Pajak Daerah Characteristics of DJPK in 2020
Memenuhi Standar Minimal JPM Table 25: Realization of Bimtek 238 Tabel 40: Data Demografi
Table 11: Achievement of Officials Local Tax Collection Class Responden SKPL 2020
Meeting Minimum JPM Standard 179 Tabel 26: Realiassi Bimtek Kelas Table 40: Data on SKPL
78 Tabel 12: Capaian Pejabat yang Akuntansi Keuangan Daerah Respondents Demography in 2020
Memenuhi Standar Minimal JPM Table 26: Realization of Bimtek 239 Tabel 41: Aspek Kepuasan Layanan
Table 12: Achievement of Officials Regional Financial Accounting Class DJPK
Meeting Minimum JPM Standard 180 Tabel 27: Realisasi Bimtek Kelas Table 41: Service Satisfaction
80 Tabel 13: Jumlah Pengiriman Perencanaan dan Penganggaran Aspects of DJPK
Peserta Pelatihan ke BPPK Tahun Daerah 240 Tabel 42: Kepuasan Pengguna
2020 Table 27: Realization of Technical Layanan DJPK Per Kota dan Jenis
Table 13: Total Training Participants Guidance for Regional Planning and Layanan
to BPPK in 2020 Budgeting Classes Table 42: DJPK Service User
Satisfaction by City and Type of
Service

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


10 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
244 Tabel 43: Penurunan Besaran Risiko 57 Gambar 10: Struktur Organisasi 69 Grafik 5: Komposisi Pegawai
DJPK 2020 Berdasarkan Mitigasi DJPK Berdasarkan Peraturan Berdasarkan Pendidikan
Yang Telah Dilakukan Menteri Keuangan Nomor 217 Chart 5: Composition of Employee
Table 43: Decrease in the Amount Tahun 2018 Tentang Organisasi dan Based on Education
of Risk By DJP in 2020 Based on Tata Kerja Kementerian Keuangan 147 Grafik 6: Pagu dan Realisasi DAK
Mitigation Figure 10: Organizational Structure Fisik Per Jenis dan Per Regional
of DJPK pursuant to Minister Chart 6: Ceiling and Realization
of Finance Regulation Number of Physical DAK by Type and Per
217/ PMK.01/2018 concerning Region

Daftar Gambar 227


Organization and Work Procedure
of the Ministry of Finance
Gambar 11: Proses Pemantauan
148 Grafik 7: Realisasi DAK Fisik Per
Bidang
Chart 7: Realization of Physical DAK
List of Figures Pengendalian Intern
Figure 11: Internal Control 155
by Sector
Grafik 8: Alokasi dan Realisasi DAK
Monitoring Process Nonfisik
24 Gambar 1: Sertifikat WBK 236 Gambar 12: Model Reformasi Chart 8: Allocation and Realization
Direktorat Evaluasi dan Sistem Birokrasi Kementerian Keuangan of Non-Physical DAK
Informasi Figure 12: The Ministry of Finance’s 195 Grafik 9: Rincian Data Evaluasi
Figure 1: Certificate of WBK of Bureaucratic Reform Model Perda PDRD Per bulan
the Directorate of Evaluation and 242 Gambar 13: Pokok Perubahan dalam Chart 9: Details of Evaluation Data
Information System Adendum Nomor A1-7/KK/2020 of Perda PDRD per month
24 Gambar 2: Unit Terbaik Pengelola Figure 13: Principal Amendments in 203 Grafik 10: Estimasi Realisasi Belanja
LHKPN Dengan Jumlah Wajib Lapor Addendum Number A1-7/KK/2020 Pemerintah Daerah per Bulan
<300 243 Gambar 14: Pokok Perubahan dalam Tahun 2016 - 2020
Figure 2: The Best LHKPN Adendum Nomor A2-7/KK/2020 Chart 10: Estimated Regional
Management Unit with Total Figure 14: Principal Amendments in Government Realization per Month
Compulsory Reporter of <300 Addendum Number A2-7/KK/2020 247 Grafik 11: Permohonan Informasi
24 Gambar 3: Piagam Penghargaan 244 Gambar 15: Peta Risiko DJPK Pada Publik Yang Diterima DJPK
Sebagai Unit Terbaik Pengelola Akhir Tahun 2020 Chart 11: Requests of Public
LHKPN Dengan Jumlah Wajib Lapor Figure 15: DJPK Risk Map at the End Information Received by DJPK
<300 of 2020 248 Grafik 12: Waktu Penyelesaian
Figure 3: Award Certificate as the 250 Gambar 16: Publikasi Digital Informasi Publik
Best LHKPN Management Unit with Laporan Perkembangan Ekonomi Chart 12: Public Information
Total Compulsory Reporter of <300 dan Fiskal Daerah Settlement Time
24 Gambar 4: Plakat Penghargaan Figure 16: Digital Publication of 249 Grafik 13: Gambar Jumlah
Sebagai Unit Pengelola LHKPN Regional Economic and Fiscal Pengunjung DJPK setiap Bulan
Dengan Jumlah Wajib Lapor <300 Development Reports Selama Tahun 2020
Figure 4 : Award Plaque as LHKPN 251 Gambar 17: Konten Publikasi dalam Chart 13: Chart of the Number of
Management Unit with Total Media Sosial DJPK DJPK Visitors Every Month in 2020
Compulsory Reporter of <300 Figure 17: Publication Content in 252 Grafik 14: Statistik Jumlah
28 Gambar 5: Penerimaan Social Media Konsultasi Dering DJPK Periode
Penghargaan TOP 5 (Lima) KIKK Januari s d Desember
2020 Chart 14: Statistics of Total Dering

Daftar Grafik
Figure 5: Receipt of TOP 5 (Five) of DJPK Consultation on January-
KIKK Award 2020 December Period
28 Gambar 6: Plakat Penghargaan 253 Grafik 15: Topik Konsultasi
TOP 5 (Lima) KIKK 2020
Figure 6: Award Plaque of TOP 5 List of Charts Desember 2020
Chart 15: Consultation Topics on
(Five) of KIKK 2020 December 2020
29 Gambar 7: Pelantikan Eselon II 66 Grafik 1: Komposisi Pegawai 254 Grafik 16: Jumlah Layanan Video
DJPK Berdasarkan Jenis Kelamin Conference Tahun 2020
Figure 7: Inauguration of DJPK Chart 1: Composition of Employees Chart 16: Total Video Conference
Echelon II Officials Based on Gender Services in 2020
31 Gambar 8: Penandatanganan PKS 66 Grafik 2: Komposisi Pegawai
Optimalisasi Pemungutan Pajak Berdasarkan Jenis Kelamin Setiap ....
Pusat dan Pajak Daerah Unit Eselon II
Figure 8: Signing of Cooperation Chart 2: Compositio of Employees
Agreement of Optimization Based on Gender in Each Echelon II
of Central Tax and Local Tax Unit
Collection 67 Grafik 3: Komposisi Pegawai
32 Gambar 9: Sosialisasi TKDD TA Berdasarkan Jabatan
2021 Chart 3: Composition of Employee
Figure 9: Dissemination of TKDD FY Based on Position
2021 68 Grafik 4: Komposisi Pegawai
Berdasarkan Golongan
Chart 4: Composition of Employee
Based on Rank

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 11
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Daftar Istilah
Glossary

AC Assessment Center
AD Alokasi Dasar
ADB Asian Development Bank
ADD Alokasi Dana Desa
ADK Arsip Data Komputer
ADMINDUK Administrasi Kependudukan
AIF ASEAN Infrastructure Fund
AIFA Artificial Intelligence sebagai Financial Advisor
AKB Angka Kematian Bayi
AKI Angka Kematian Ibu
AKP Analisis Kebutuhan Pembelajaran
AKPD Analis Keuangan Pusat dan Daerah
APBD Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
APBDes Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
APBN Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
APIP Aparat Pengawasan Intern Pemerintah
BAS Bagan Akun Standar
BAST Berita Acara Serah Terima
BAPELKES Balai Pelatihan Kesehatan
BDRS Bank Darah Rumah Sakit
BKB Bina Keluarga Balita
BKN Badan Kepegawaian Negara
BLPS Biaya Layanan Pengolahan Sampah
BLT Bantuan Langsung Tunai
BLU Badan Layanan Umum
BMHP Barang Medis Habis Pakai
BMN Barang Milik Negara
BOK Bantuan Operasional Kesehatan
BOKB Bantuan Operasional Keluarga Berencana
BOKT Bantuan Operasional Kesehatan Tambahan
BOS Bantuan Operasional Sekolah
BOP Bantuan Operasional Penyelenggaraan
BPMD Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa
BPP Balai Penyuluhan Pertanian
BPPK Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


12 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Daftar Istilah
Glossary

BSC Balance Score Card


BUMDes Badan Usaha Milik Desa
CaLK Catatan atas Laporan Keuangan
CF Celah Fiskal
CHT Cukai Hasil Tembakau
CO Capaian Output
COA Chart of Account
COVID-19 Corona Virus Disease 2019
DAK Dana Alokasi Khusus
DAS Daerah Aliran Sungai
DAU Dana Alokasi Umum
DBH Dana Bagi Hasil
DC Data Center
DFAT Department of Foreign Affairs and Trade
DID Dana Insentif Daerah
DIPA Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
DJP Direktorat Jenderal Pajak
DJPK Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan
DK DIY Dana Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta
DKD Data Keuangan Daerah
DOB Daerah otonom Baru
DPKAD Dinas Pendapatan, Keuangan, dan Anggaran Daerah
DPR Dewan Perwakilan Rakyat
DR Dana Reboisasi
DRC Disaster Recovery Center
DTH Data Transaksi Harian
DTI Dana Tambahan Infrastruktur
DTKS Data Terpadu Kesejahteraan Sosial
DTPK Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan Terluar
DTU Dana Transfer Umum
DWH Data Ware House
EA Excecuting Agency
EKR Evaluasi Kecukupan Rancangan
EPITE Evaluasi Pengendalian Intern Tingkat Entitas
FGD Focus Group Discussion

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 13
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Daftar Istilah
Glossary

FMSRB Flood Management in Selected River Basin


GORQ Gedung Olahraga
HKPD Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah
IFAD International Fund for Agricultural Development
IKD Informasi Keuangan Daerah
IKK Indeks Kemahalan Konstruksi
IKM Industri Kecil dan Industri Menengah
IKU Indikator Kinerja Utama
IPDMIP Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Project
IPM Indeks Pembangunan Manusia
IT Informasi Teknologi
JF Jabatan Fungsional
JICA Japanese International Cooperation Agency
JPM Job Person Match
KB Kurang Bayar
KbF Kebutuhan Fiskal
KIE Komunikasi, Informasi, dan Edukasi
KIKK Kompetisi Inovasi Kementerian Keuangan
KKB Kesehatan dan Keluarga Berencana
KL Kementerian/Lembaga
KMK Keputusan Menteri Keuangan
KNPK Kekayaan Negara dan Perimbangan Keuangan
KOMPAK Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan
KpF Kapasitas Fiskal
KPM Keluarga Penerima Manfaat
KPPN Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
KRISNA Kolaborasi Perencanaan dan Informasi Kinerja Anggaran
KSN Kawasan Strategis Nasional
KSPN Kawasan Strategis Pariwisata Nasional
LHK Lingkungan Hidup dan Kehutanan
LHKPN Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara
LKPD Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
LO Laporan Operasional
LRA Laporan Realisasi Anggaran
MBR Masyarakat Berpenghasilan Rendah

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


14 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Daftar Istilah
Glossary

MRT Mass Rapid Transit


MUPEN Mobil Unit Penerangan
NK Nota Kesepahaman
NWHP Nationwide Water Hibah Program
OMSPAN Online Monitoring Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara
OTSUS Otonomi Khusus
PAD Pendapatan Asli Daerah
PAK Panitia Antar Kementerian
PAMSIMAS Program Nasional Penyediaan Air Minum
PAUD Pendidikan Anak Usia Dini
PBB-P3 Pajak Bumi dan Bangunan Perkebunan, Perhutanan, dan Pertambangan
PDF Portable Document Format
PDN Pendapatan Dalam Negeri
PDRB Produk Domestik Regional Bruto
PDRD Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
PDTT Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
PEN Pemulihan Ekonomi Nasional
PERPRES Peraturan Presiden
PHLN Pinjaman Hibah Luar Negeri
PKS Perjanjian Kerja Sama
PK2UKM Peningkatan Kapasitas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
PLTSa Pembangkit Listrik Tenaga Sampah
PMK Peraturan Menteri Keuangan
PNSD Pegawai Negeri Sipil Daerah
PONED Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar
PP Peraturan Pemerintah
PPh Pajak Penghasilan
PPITA Pemantauan Pengendalian Intern Tingkat Aktivitas
PPPK Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
PPU Pemantauan Pengendalian Utama
PRIM Provincial Road Improvement and Maintenance
PSBB Pembatasan Sosial Berskala Besar
PSU Prasarana, Sarana, Utilitas
RBTK Reformasi Birokrasi Transformasi Kelembagaan
RDK Rapat Dalam Kantor

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 15
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Daftar Istilah
Glossary

READ-SI Rural Empowerment and Agricultural Development – Scalling Up Initiative


RKP Rencana Kerja Pemerintah
RKUD Rekening Kas Umum Daerah
RKUN Rekening Kas Umum Negara
RPD Rencana Penarikan Dana
RPJMN Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
RK Rencana Kegiatan
RKP Rencana Kerja Pemerintah
RS Rumah Sakit
RTH Rincian Transaksi Harian
RUU Rancangan Undang-Undang
SAL Sisa Anggaran Lebih
SD Sekolah Dasar
SDA Sumber Daya Alam
SDM Sumber Daya Manusia
SHSR Standar Harga Satuan Regional
SIGAP Sistem Informasi Gaji Pegawai
SIKD Sistem Informasi Keuangan Daerah
SIKRI Sistem Informasi Keuangan Republik Indonesia
SILTAP Penghasilan Tetap
SIM Sistem Informasi Manajemen
SIMPEG Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian
SINERGI Sistem Integrasi Berbasis Teknologi
SIPD Sistem Informasi Pembangunan Daerah
SKB Surat Keputusan Bersama
SKJ Standar Kompetensi Jabatan
SLB Sekolah Luar Biasa
SLDK Sistem Layanan Data Kementerian Keuangan
SMA Sekolah Menengah Atas
SMK Sekolah Menengah Kejuruan
SMP Sekolah Menengah Pertama
SNP Standar Nasional Pendidikan
SOP Standar Operasional Prosedur
SPALD-S Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat
SPALD-T Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


16 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Daftar Istilah
Glossary

SPAM BJP Sistem Penyediaan Air Minum Bukan Jaringan Perpipaan


SPAM JP Sistem Penyediaan Air Minum Jaringan Perpipaan
SPBE Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik
SPGDT Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu
SPM Standar Pelayanan Minimal
SP2D Surat Perintah Pencairan Dana
SPTJM Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak
SR Sambungan Rumah
SS Sasaran Strategis
TA Tahun Anggaran
TAHURA Taman Hutan Rakyat
TAMSIL Tambahan Penghasilan
THR Tunjangan Hari Raya
TKD Tunjangan Kinerja Daerah
TKDD Transfer ke Daerah dan Dana Desa
TKG Tunjangan Khusus Guru
TKPMR Tingkat Kematangan Penerapan Manajemen Risiko
TPB Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
TPG Tunjangan Profesi Guru
UAT User Acceptance Test
UMKM Usaha Mikro Kecil Menengah
UPR Unit Pemilik Risiko
UPTD Unit Pelaksana Teknis Daerah
UR User Requirement
UTD Unit Transfusi Darah
WBBM Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani
WBK Wilayah Bebas dari Korupsi
WFH Work From Home
WTP Wajar Tanpa Pengecualian
ZI Zona Integritas

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 17
01
Kilas
Kinerja
2020
Performance
Review 2020
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Penghargaan yang Diterima Selama Tahun 2020


Awards Received Throughout 2020

1
Penghargaan Bronze Medal Category: Reporting Team dari Indonesia
Contact Center Association (ICCA) kepada Contact Center DJPK
dalam Kompetisi The Best Contact Center Indonesia 2020.
Bronze Medal Category: Reporting Team from the Indonesia
Contact Center Association (ICCA) to Contact Center of DJPK in
The Best Contact Center Indonesia 2020 Competition.

2
Penghargaan dari kemenpan RB kepada DJPK c/q/ Dit. Evaluasi dan
Sistem Informasi sebagai Unit Kerja Pelayanan berpredikat Wilayah
Bebas dari Korupsi (WBK) Tahun 2020.
Award from the Ministry of Defense c/q/ Directorate of Evaluation
and Information System as Service Work Unit of Corruption-Free
Zone in 2020

3
Penghargaan Menteri Keuangan kepada DJPK sebagai Unit
Terbaik Pengelola LHKPN tahun 2020 dengan jumlah Wajib Lapor
<300 dalam acara Webinar Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia
(Hakordia) 2020 di lingkungan Kementerian Keuangan.
Award of the Minister of Finance to DJPK as the Best LHKPN
Management Unit in 2020 with Total Compulsory Reporters of <300
in World Anti-Corruption Day 2020 celebration in the Ministry of
Finance environment.

4
Dengan tema project : “Model Artificial Intelligence sebagai
Financial Advisor bagi Pemerintah Daerah, DJPK mendapat Juara 2
dalam Kompetisi Project Data Analytics di Lingkungan Kementerian
Keuangan Tahun 2020.
Raising project theme: “Artificial Intelligence Model as Financial
Advisor for Regional Government, DJPK became the Runner-up in
the Data Analytics Project Competition in the Ministry of Finance
environment in 2020.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


20 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Penghargaan yang Diterima Selama Tahun 2020
Awards Received Throughout 2020

5
DJPK menjadi unit sampel dalam Pilot Project PP Nomor 30
Tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil oleh
Kementerian PANRB.
DJPK became sample unit of Pilot Project in PP Number 30 of
2019 concerning Performance Assessment of Civil Servants by the
Ministry of Administrative and Bureaucratic Reform of the Republic
of Indonesia.

6
Sekretariat DJPK memperoleh nilai Tingkat Kematangan Penerapan
Manajemen Risiko (TKPMR) sebesar 78 (kategori Risk Managed) dari
Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan.
Secretariat of DJPK scored 78 in Risk Management Implementation
Preparedness Level (TKPMR) (Risk managed category) from
Inspectorate General of the Ministry of Finance.

7
Sekretariat DJPK, mendapatkan peringkat 1 dalam Kompetisi
Inovasi Kementerian Keuangan tahun 2020 dengan tema “Artificial
Intelligence sebagai Financial Advisor”.
Secretariat of DJPK ranked 1st in the Innovation Competition of the
Ministry of Finance 2020 under the theme “Artificial Intelligence as
Financial Advisor”.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 21
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Penghargaan yang Diterima Selama Tahun 2020


Awards Received Throughout 2020

Penghargaan Wilayah Bebas Corruption-Free Zone Award (WBK)


dari Korupsi (WBK) Direktorat of the Directorate of Evaluation
Evaluasi dan Sistem Informasi dan and Information System and
Kepatuhan Penyampaian LHKPN Compliance of Submission of LHKPN
Sekretariat Ditjen of Secretariat of the Directorate
General
Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) adalah predikat Corruption-Free Zone (WBK) is a predicate given to a
yang diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi work unit that fulfills most of the change management,
sebagian besar manajemen perubahan, penataan tata governance regulation, HR management system
laksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan regulation, supervision strengthening, and performance
pengawasan, dan penguatan akuntabilitas kinerja. accountability strengthening. Meanwhile, Clean and
Sedangkan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani Serving Bureaucratic ZONE (WBBM) is a predicate
(WBBM) adalah predikat yang diberikan kepada suatu given to a work unit that fulfills most of the change
unit kerja yang memenuhi sebagian besar manajemen management, governance regulation, HR management
perubahan, penataan tatalaksana, penataan sistem system regulation, supervision strengthening, and
manajemen SDM, penguatan pengawasan, penguatan performance accountability strengthening, and quality
akuntabilitas kinerja, dan penguatan kualitas pelayanan of public services strengthening. The the Minister
publik. Menteri PAN dan RB menerbitkan Permenpan of Administrative and Bureaucratic Reform issued
dan RB Nomor 10 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Regulation of the Minister of Administrative and
Permenpan dan RB Nomor 52 Tahun 2014 tentang Bureaucratic Reform (Permenpan and RB) Number 10
Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju of 2019 concerning Amendments to Permenpan and
Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Bersih dan RB Number 52 of 2014 concerning Guidelines for the
Melayani di Lingkungan InstansiPemerintah sebagai Development of Integrity Zones Towards Corruption-
acuan bagi Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Free zONE and Clean and Serving zone within
Daerah dalam rangka Pembangunan Zona Integritas Government Agencies as a reference for Ministries/
Menuju Wilayah Bebas Korupsi. Institutions and Local Governments to Develop
Integrity Zone Towards Corruption-Free Zone.

Zona Integritas (ZI) adalah predikat yang diberikan Zone of Integrity (ZI) is a predicate given to government
kepada instansi pemerintah yang pimpinan dan agencies whose leaders and staff are committed to
jajarannya mempunyai komitmen untuk mewujudkan realizing WBK/WBBM through bureaucratic reform,
WBK/WBBM melalui reformasi birokrasi, khususnya particularly in terms of preventing corruption and
dalam hal pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas improving the quality of public services. There are at
pelayanan publik. Diantaranya ada enam tahapan least six stages in the construction of the Integrity
dalam pembangunan Zona Integritas (ZI). Pertama Zone (ZI). The first is the declaration of ZI in the work
adalah Pencanangan ZI pada unit kerja. Tahap kedua, unit. The second stage is the development of six areas
yakni pembangunan terhadap enam area perubahan of change covering change management, governance
yang meliputi manajemen perubahan, penguatan strengthening, human resource management
tata laksana, penguatan manajemen SDM, penguatan strengthening, performance accountability

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


22 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Penghargaan yang Diterima Selama Tahun 2020
Awards Received Throughout 2020

akuntabilitas kinerja, penguatan pengawasan, dan strengthening, supervision strengthening, and


peningkatan kualitas pelayanan publik. Kemudian tahap improvement of the quality of public services. The third
ketiga, penilaian oleh Tim Internal. Tahap keempat stage is assessment by the Internal Team. The fourth
yaitu evaluasi oleh Tim Penilai Nasional. Kemudian stage is evaluation by the National Assessment Team.
dilanjutkan tahap kelima, penetapan predikat unit kerja Then the fifth stage is the determination of WBK/
pelayanan WBK/WBBM. Sedangkan tahap terakhir WBBM service work unit predicate. Meanwhile, the last
adalah penyerahan penghargaan WBK/WBBM kepada stage is the presentation of WBK/WBBM award to the
unit kerja pelayanan tersebut. service work unit.

Kementerian/Lembaga dan Pemerintah daerah yang Ministries/Agencies and local governments that have
telah mencanangkan sebagai ZI mengusulkan salah declared ZI propose one of their work units to become
satu unit kerjanya untuk menjadi Wilayah Bebas dari a Corruption-Free Zone. DJPK through the Directorate
Korupsi. DJPK melalui Direktorat Evaluasi dan Sistem of Evaluation and Information Systems as one of the
Informasi sebagai salah satu unit yang diusulkan units proposed within the Ministry of Finance has
di lingkungan Kementerian Keuangan berhasil successfully earned achievement as a service work unit
mendapatkan prestasi sebagai unit kerja pelayanan with a Corruption-Free Zone (WBK) predicate. This
berpredikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK). Predikat ini predicate was given by the Ministry of State Apparatus
diberikan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur and Bureaucratic Reform (PANRB) to units that have
Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) kepada unit a strong commitment to eradicating corruption and
yang memiliki komitmen kuat untuk memberantas improving services through bureaucratic reform in
korupsi serta peningkatan pelayanan melalui reformasi accordance with the Decree of the Minister of State
birokrasi sesuai Keputusan Menteri Pendayagunaan Apparatus Utilization and Bureaucratic Reform (PANRB)
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Number 934 of 2020. In general, this predicate is proof
Nomor 934 tahun 2020. Predikat ini secara umum of DJPK's commitment to become a unit that upholds
menjadi bukti komitmen DJPK untuk menjadi unit yang integrity and a corruption-free zone.
menjunjung integritas dan unit yang bebas korupsi.

Selain predikat ini, komitmen DJPK lainnya ditunjukkan In addition to this predicate, other DJPK commitments
dengan adanya penghargaan dari Menteri Keuangan are shown by the award from the Minister of Finance as
sebagai salah satu unit dengan tingkat kepatuhan one of the units with the best LHKPN compliance level
penyampaian LHKPN terbaik pada Tahun 2020. in 2020. The awarding ceremony was held to celebrate
Penganugerahan penghargaan ini dilaksanakan untuk of World Anti-Corruption Day within the Ministry of
memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia di lingkungan Finance. This achievement is stipulated in the Decree
Kementerian Keuangan. Pencapaian ini ditetapkan of the Minister of Finance Number 564/KMK.01/2020.
dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 564/
KMK.01/2020.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 23
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Penghargaan yang Diterima Selama Tahun 2020


Awards Received Throughout 2020

Gambar 1: Sertifikat WBK Gambar 2: Unit Terbaik Pengelola


Direktorat Evaluasi dan Sistem LHKPN Dengan Jumlah Wajib
Informasi Lapor <300
Figure 1: Certificate of WBK of Figure 2: The Best LHKPN
the Directorate of Evaluation and Management Unit with Total
Information System Compulsory Reporter of <300

Gambar 3: Piagam Penghargaan Sebagai Unit Gambar 4: Plakat Penghargaan


Terbaik Pengelola LHKPN Dengan Jumlah Wajib Sebagai Unit Pengelola LHKPN
Lapor <300 Dengan Jumlah Wajib Lapor <300
Figure 3: Award Certificate as the Best LHKPN Figure 4 : Award Plaque as LHKPN
Management Unit with Total Compulsory Management Unit with Total
Reporter of <300 Compulsory Reporter of <300

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


24 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Penghargaan yang Diterima Selama Tahun 2020
Awards Received Throughout 2020

Penghargaan Peringkat Pertama First Rank Award at Top 5 (Five) of


di TOP 5 (Lima) Kompetisi Inovasi Innovation Competition of the
Kementerian Keuangan Tahun 2020 Ministry of Finance in 2020
Kementerian Keuangan setiap tahun menyelenggarakan The Ministry of Finance annually organizes the
Kegiatan Kompetisi Inovasi Kementerian Keuangan Ministry of Finance's Innovation Competition Activities
(KIKK) dan sesuai dengan KMK nomor 623/ (KIKK) and in accordance with KMK number 623/
KMK.01/2018. KMK nomor 362/KMK.01/2019 KMK.01/2018. KMK number 362/KMK.01/2019, it is
menyebutkan antara lain bahwa “setiap Unit Eselon I di stated that, among others, “every Echelon I Unit
lingkungan Kementerian Keuangan diwajibkan untuk within the Ministry of Finance is required to be
dapat menyampaikan paling sedikit 1 (satu) proposal able to submit at least 1 (one) innovation proposal.
inovasi. Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan The Directorate General of Fiscal Balance (DJPK)
(DJPK) mengikurtsertakan satu inovasi dalam submitted an innovation in the 2020 KIKK activity
kegiatan KIKK Tahun 2020 yang berjudul “Penerapan entitled "Application of Artificial Intelligence as
Artificial Intelligence sebagai Financial Advisor (AIFA) Financial Advisor (AIFA) for Local Governments". This
bagi Pemerintah Daerah”. Inovasi ini diusulkan oleh innovation was proposed by the Sub-directorate for
Subdirektorat Data Keuangan Daerah, Direktorat Regional Financial Data, Directorate of Evaluation and
Evaluasi dan Sistem Informasi DJPK. Information System of DJPK.

Latar belakang inovasi “Penerapan Artificial Intelligence The "Application of Artificial Intelligence as Financial
sebagai Financial Advisor (AIFA) bagi Pemerintah Advisor (AIFA) for Regional Governments" innovation
Daerah” adalah sesuai amanat Undang-Undang 33 is created based on the mandate of Law 33 of 2004
Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan atas concerning Financial Balancing of the Central
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah dan Government and Regional Governments and its
peraturan-peraturan turunannya, pemerintah daerah derivative regulations, local governments are required
wajib menyampaikan informasi keuangan daerah to submit regional financial information to the Central
kepada Pemerintah Pusat c.q. DJPK melalui Sistem Government c.q. DJPK through the Regional Financial
Informasi Keuangan Daerah (SIKD). Data dan informasi Information System (SIKD). Regional financial data
keuangan daerah yang disampaikan tersebut digunakan and information submitted are used to formulate
untuk merumuskan kebijakan terkait hubungan policies related to financial relations between the
keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Central Government and Regional Governments. In its
Daerah. Dalam implementasinya, 542 pemerintah implementation, 542 local governments have different
daerah mempunyai bagan akun standar yang berbeda- standard account charts in the financial information
beda dalam sistem informasi keuangan di daerah. Hal system in the regions This makes data entering SIKD
ini menyebabkan data yang masuk ke SIKD menjadi very diverse in terms of the nomenclature of the
sangat beragam terkait nomenklatur akunnya. accounts.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 25
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Penghargaan yang Diterima Selama Tahun 2020


Awards Received Throughout 2020

Nomenklatur akun yang tidak standard ini This non-standard nomenclature of accounts creates
menimbulkan permasalahan pada saat akan dilakukan problems at the time of data compilation and further
kompilasi dan pengolahan data lebih lanjut. Pemerintah processing. The local government sends two types of
daerah mengirimkan dua jenis data keuangan ke SIKD, financial data to SIKD, namely in the form of hardcopy
yaitu dalam bentuk hardcopy laporan dan softcopy of reports and softcopy of computer data archives
arsip data komputer (ADK). Pada proses sebelumnya, (ADK). In the previous process, the Sub-Directorate of
Subdirektorat Data Keaungan Daerah (Subdit DKD), Regional Financial Data (Sub-directorate of DKD), as
selaku kustodian data keuangan daerah, melakukan the regional financial data custodian, compiled data by
kompilasi data dengan cara menginput secara manually inputting the hardcopy of reports submitted
manual dari hardcopy laporan yang disampaikan oleh by the local government into the input form.
pemerintah daerah ke dalam form inputan.

Hal ini tentunya memakan waktu yang cukup lama dan This surely takes quite a long time and raises the risk of
menimbulkan adanya risiko kesalahan penginputan human error. Moreover, this mechanism results in two
(human error). Terlebih lagi, mekanisme tersebut sources of regional financial data, namely the inputting
menyebabkan adanya dua sumber data keuangan version data from the hardcopy and softcopy from
daerah, yaitu data versi inputan dari hardcopy dan the ADK. This causes data discrepancy when the ADK
softcopy dari ADK. Hal ini menyebabkan rentan softcopy data sent by the local government is different
terjadinya perbedaan data pada saat data softcopy ADK from the hardcopy version of the report.
yang dikirimkan pemerintah daerah berbeda dengan
versi hardcopy laporannya.

Berdasarkan kondisi di atas, diperlukan adanya Based on the above conditions, it is necessary to have
proses text classification dalam rangka melakukan a text classification process in order to standardize
standardisasi data keuangan daerah tersebut secara the regional financial data in a systemized manner
sistem sehingga dapat meningkatkan kecepatan so as to increase the speed of data processing and
pengolahan dan penyajian data, serta meningkatkan presentation, as well as to increase the accuracy
akurasi dan validitas data. Sejak April 2019, Subdit Data and validity of the data. Since April 2019, the Sub-
Keuangan Daerah menggunakan SQL Query untuk Directorate for Regional Financial Data has used SQL
text classification. Pada awal proses tersebut, SQL Query for text classification. At the start of the process,
Query dijalankan pada Microsoft Excel. Namun, proses SQL Query is run in Microsoft Excel. However, the text
text classification pada Microsoft Excel dirasa kurang classification process in Microsoft Excel is deemed
efisien mengingat ukuran data SIKD yang sangat besar. inefficient considering the large set of SIKD data.
Kemudian di Juni 2019, proses tersebut dialihkan Furthermore in June 2019, the process was shifted
menggunakan Tableau sampai sekarang dan efisiensi to using Tableau until now and the efficiency of data
pengolahan data, terutama terkait waktu pengolahan, processing, particularly related to processing time,
meningkat secara signifikan mengingat Tableau which increased significantly considering that Tableau
dapat mengakomodasi ukuran data yang sangat besar can accommodate very large data sizes and can be
sekaligus dapat digunakan sebagai alat data analytics used as a reliable data analytics and data visualization
dan visualisasi data yang handal dalam rangka tool for the purpose of presenting data and information
penyajian data dan informasi untuk mendukung proses to support the decision-making process and policy
pengambilan keputusan dan perumusan kebijakan. formulation.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


26 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Penghargaan yang Diterima Selama Tahun 2020
Awards Received Throughout 2020

Pada akhirnya, data yang sudah standardisasi tersebut In the end, the standardized data can be used as a basis
dapat digunakan sebagai dasar untuk data analytics dan for reliable data analytics and data visualization to
visualisasi data yang handal dalam rangka penyajian data present data and information to support the decision-
dan informasi untuk mendukung proses pengambilan making process and policy formulation. In addition,
keputusan dan perumusan kebijakan. Selain itu, this data is also used as a basis for data analytics to
data tersebut juga digunakan sebagai dasar data build an artificial intelligence model that can provide
analytics untuk membangun sebuah model artificial automatic financial advice to local governments.
intelligence yang dapat memberikan financial advice This model consists of three main menus, namely
secara otomatis kepada pemerintah daerah. Model ini (i) performance evaluation of the realization of the
terdiri dari tiga menu utama, yaitu (i) evaluasi kinerja Regional Revenue and Expenditure Budget (APBD) using
realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah clustering analysis based on the K-means algorithm,
(APBD) menggunakan clustering analysis berdasarkan (ii) forecasting regional revenue and expenditure in
algoritma K-means, (ii) forecasting pendapatan dan order to improve the quality of central and regional
belanja daerah dalam rangka meningkatkan kualitas government cash management using exponential
manajemen kas Pemerintah Pusat dan daerah smoothing, and (iii) fraud detection using Benford's
menggunakan exponential smoothing, serta (iii) fraud Law. This financial advisor model can strengthen
detection menggunakan Benford’s Law. Model financial the role of the Directorate General of Fiscal Balance
advisor ini dapat memperkuat peran Direktorat (DJPK) to improve the quality of regional financial
Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK) dalam upaya management which in turn can leverage the regional
meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerah economy so that the ultimate goal of decentralization
yang pada akhirnya dapat menjadi pengungkit can be achieved, namely improving the quality of public
perekonomian daerah sehingga tujuan akhir dari services and public welfare.
desentralisasi dapat tercapai, yaitu peningkatan
kualitas pelayanan publik dan kesejahteraan
masyarakat.

Inovasi “Penerapan Artificial Intelligence sebagai The innovation of "Application of Artificial Intelligence
Financial Advisor (AIFA) bagi Pemerintah Daerah” as a Financial Advisor (AIFA) for Local Governments"
mendapatkan peringkat pertama TOP 5 (lima) dalam was ranked first in the TOP 5 (five) in the Ministry of
Kompetisi Inovasi Kementerian Keuangan (KIKK) Finance Innovation Competition (KIKK) 2020 which
Tahun 2020 yang diumumkan pada saat Rapat was announced at the Coordination Meeting of the
Koordinasi Bidang Organisasi dan Ketatalaksanaan Organization and Management Division of 2021 on
Tahun 2021 pada tanggal 3 Februari 2021. Penghargaan February 3, 2021. The TOP 5 (Five) of KIKK 2020
TOP 5 (lima) besar KIKK 2020 diterima langsung oleh was directly received by Director of Evaluation and
Direktur Evaluasi dan Sistem Informasi DJPK, Bapak Information System of DJPK, Mr. Agung Widiadi, as
Agung Widiadi sebagai pimpinan unit pemilik inovasi. innovation owner unit leader.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 27
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Penghargaan yang Diterima Selama Tahun 2020


Awards Received Throughout 2020

Gambar 5: Penerimaan Penghargaan TOP 5 (Lima) KIKK 2020


Figure 5: Receipt of TOP 5 (Five) of KIKK Award 2020

Gambar 6: Penerimaan Penghargaan TOP 5 (Lima) KIKK 2020


Figure 6: Award Plaque of TOP 5 (Five) of KIKK 2020

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


28 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Peristiwa Penting
Event Highlight
Selama kurun waktu Tahun 2020, serangkaian kegiatan During the period of 2020, a series of important
atau peristiwa penting dilaksanakan sebagai salah satu activities or events were carried out as one of DJPK’S
upaya DJPK dalam meningkatkan kualitas kinerja dan efforts to improve the quality of performance and
memperkuat pelayanan kepada stakeholder. strengthen services to stakeholders.

Gambar 7: Pelantikan Eselon II DJPK /


Figure 7: Inauguration of DJPK Echelon II Officials

Pelantikan Sekretaris Direktorat Inauguration of the Secretary


Jenderal Perimbangan Keuangan of the Directorate General of
dan Direktur Kapasitas dan Fiscal Balance and the Director
Pelaksanaan Transfer of Capacity and Transfer
Implementation
Pada tanggal 20 Juli 2020 dilaksanakan Upacara On July 20, 2020, the Inauguration and Job Handover
Pelantikan dan Serah Terima Jabatan Sekretaris Ceremony of the Secretary of the Directorate General,
Direktorat Jenderal, Harry Z. Soeratin yang sebelumnya Harry Z. Soeratin, who previously served as a Research
menjabat sebagai Tenaga Pengkaji Bidang Perencanaan Officer for the Strategic Planning Sector and was
Strategik, Sekretariat Jenderal menggantikan Rukijo replaced by Rukijo, who was assigned to become Head
yang berpindah tugas menjadi Kepala Biro Sumber Daya of the Human Resources Bureau at the Secretariat
Manusia pada Sekretariat Jenderal dan jabatan Direktur General and the position of Director of Capacity and
Kapasitas dan Pelaksanaan Transfer, Bhimantara Transfer Implementation, Bhimantara Widyajala,
Widyajala yang sebelumnya menjabat sebagai Tenaga who previously served as Researcher for Apparatus
Pengkaji Bidang Sumber Daya Aparatur, Sekretariat Resources, the Secretariat General, rand eplaced
Jenderal menggantikan Ria Sartika yang berpindah Ria Sartika, who was assigned to become a Strategic
tugas menjadi Tenaga Pengkaji Bidang Perencanaan Planning Advisor, Secretariat General.
Strategik, Sekretariat Jenderal.

Dalam sambutannya, Menteri Keuangan berpesan In his remarks, the Minister of Finance advised "To
“Seluruh jajaran di Kementerian Keuangan pada you serving at all levels in the Ministry of Finance
hari ini, Anda semuanya memiliki tanggung jawab today, you bear greater responsibilities. It is about
yang makin berat. Bagaimana kita semuanya bisa how we all can continue to formulate policies and

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 29
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Peristiwa Penting
Event Highlight

terus merumuskan kebijakan dan mendesain policy design policy instruments as well as implementation
instrumen maupun implementasi dari kebijakan- of policies for handling COVID-19 and how to restore
kebijakan untuk penanganan COVID-19 dan bagaimana the socio-economy of the community. We hope that
memulihkan sosial ekonomi masyarakat. Kita berharap the officials inaugurated today are those who also
bahwa pada hari ini para pejabat yang dilantik adalah realize the importance of the transition period from
mereka yang juga menyadari pentingnya masa-masa COVID-19 situation to a new normal era or a adjusting
transisi dari kondisi menghadapi COVID-19 kepada life.'' In addition, the Ministry of Finance has a vision
suatu kehidupan normal baru atau kehidupan baru yang and even has prepared plan about how to manage
menyesuaikan”. Selain itu, Kementerian Keuangan telah and create work environment with a new thinking of
memiliki visi dan bahkan rancangan untuk bagaimana working policy, working together as a team, one family
mengelola dan menciptakan lingkungan kerja dengan as the manager of state finances. In a rapidly-changing
sebuah policy new thinking of working, bekerja bersama environment, with technology that makes it possible to
dalam satu tim, satu keluarga sebagai pengelola continue making adjustments and shocking challenges
keuangan negara. Dalam sebuah lingkungan yang terus occurring every time. New thinking of working is not
berubah cepat, dengan teknologi yang memungkinkan just about how to enjoy and use technology. It requires
untuk terus melakukan penyesuaian dan dengan a mindset, work attitude and values that are maintained
tantangan shock yang terjadi setiap saat. New thinking even though when we carry out tasks in different ways.
of working tidak hanya sekedar bagaimana menikmati
dan menggunakan teknologi tetapi juga membutuhkan
suatu mindset, sikap kerja dan nilai-nilai yang tetap
terjaga meskipun melaksanakan tugas dengan cara
yang berbeda.

Penandatanganan Perjanjian Kerja Signing of Cooperation Agreement


Sama Optimalisasi Pemungutan on Optimization of Central Tax and
Pajak Pusat dan Pajak Daerah Local Tax Collection between DJPK,
antara DJPK, DJP, dan 78 Pemerintah DJP, and 78 local governments
daerah
Pada hari Rabu, 26 Agustus 2020 telah dilaksanakan On Wednesday, August 26, 2020, a Cooperation
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Optimalisasi Agreement on the Optimization of Central Tax and
Pemungutan Pajak Pusat dan Pajak Daerah antara Local Tax Collection was signed between DJPK,
DJPK, DJP, dan 78 Pemerintah daerah. Perjanjian DJP, and 78 local governments. The agreement was
tersebut ditandatangani oleh Direktur Kapasitas dan signed by the Director of Capacity and Transfer
Pelaksanaan Transfer, DJPK Kementerian Keuangan, Implementation, DJPK, Ministry of Finance, Bhimantara
Bhimantara Widyajala bersama 78 Pemerintah daerah Widyajala, together with 78 local governments virtually.
secara virtual. Dilatarbelakangi pentingya peran data Considering the important role of data and information
dan informasi dalam mengoptimalkan penerimaan in optimizing tax revenue, in 2019 the cooperation
pajak, pada tahun 2019 telah dilakukan inisiasi kerja on the optimization of the collection of Central and
sama optimalisasi pemungutan Pajak Pusat dan Pajak Local Taxes between DJP, DJPK and 7 piloting local
Daerah antara DJP, DJPK dan 7 Pemerintah daerah governments was initiated. Given the current COVID-19
Pilot, dengan adanya pandemi COVID-19 sinergi antara pandemic situation, synergy between the Central and
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam Local Governments in achieving common goals is very

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


30 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Peristiwa Penting
Event Highlight

Gambar 8: Penandatanganan PKS Optimalisasi Pemungutan Pajak Pusat dan Pajak Daerah /
Figure 8: Signing of Cooperation Agreement of Optimization of Central Tax and Local Tax Collection

mencapai tujuan Bersama sangat penting, termasuk important, including in efforts to increase tax revenue,
dalam upaya meningkatkan penerimaan pajak, baik both central and regional.
pusat maupun daerah.

Perjanjian Kerja Sama (PKS) ini bertujuan, antara lain, This Cooperation Agreement (PKS) aims, among others,
untuk mengoptimalkan pelaksanaan pertukaran dan to optimize the implementation of data exchange and
pemanfaatan data, pengawasan Wajib Pajak bersama, utilization, joint taxpayer supervision, assistance and
pendampingan dan dukungan kapasitas. Berangkat dari capacity support. Considering the evaluation of the
evaluasi pelaksanaan dan manfaat dari pelaksanaan PKS implementation and benefits of PKS implementation
pada 7 Pemerintah daerah pilot, maka pada tahun 2020 on 7 piloting local governments, in 2020 PKS was
dilakukan perluasan PKS dari sisi jumlah pemerintah expanded in terms of the number of participating local
daerah yang berpartisipasi, yaitu dari 7 pemerintah governments, namely from 7 local governments in 2019
daerah di tahun 2019 menjadi 78 Pemerintah daerah di to 78 local governments in 2020.
tahun 2020.

Sosialisasi Transfer ke Daerah dan Dissemination of Transfer to


Dana Desa TA 2021 Regions and Village Fund for
Fiscal Year 2021
Pada tanggal 26 November 2020, secara virtual, On November 26, 2020, virtually, the Directorate
Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan menggelar General of Fiscal Balance held a Dissemination of
Sosialisasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Transfer to Regions and Village Funds (TKDD) for
Tahun Anggaran 2021. Sosialisasi ini diselenggarakan the Fiscal Year 2021. This dissemination is held as a
sebagai sarana penyebarluasan informasi terkait platform to disseminate information related to TKDD
kebijakan TKDD, sekaligus memberi pemahaman policy while providing understanding to the local
kepada pemerintah daerah dalam menyusun Anggaran government in preparing Regional Budget (APBD) and
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan Anggaran Village Budget (APBDes) in 2021. The Director General

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 31
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Peristiwa Penting
Event Highlight

Gambar 9: Sosialisasi TKDD TA 2021 /


Figure 9: Dissemination of TKDD FY 2021

Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) di tahun 2021. of Fiscal Balance, Astera Primanto Bhakti, said that the
Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan, Astera TKDD allocation for FY 2021 increased by about 4.1
Primanto Bhakti, menyampaikan bahwa alokasi TKDD percent compared to the previous year. The direction
TA 2021 meningkat sekitar 4,1 persen dibandingkan of the TKDD is to increase the quality control of the
tahun sebelumnya. Arah dari TKDD tersebut adalah TKDD budget and encourage local governments to
peningkatan quality control anggaran TKDD dan recover the economy, education and health in order to
mendorong pemerintah daerah dalam pemulihan support the recovery and strengthening of the national
ekonomi, pendidikan, dan kesehatan dalam rangka economy. In response to the COVID-19 pandemic, we
mendukung pemulihan dan penguatan ekonomi can learn that there is a need for National and Regional
nasional. Menyikapi pandemi COVID-19, yang dapat Fiscal consolidation to optimize countercyclical policy.
dipelajari adalah perlunya konsolidasi Fiskal Nasional Redesigning of the budgeting through spending better
dan Daerah agar countercyclical policy dapat optimal. approach is also needed in addition to synergy and
Kemudian juga perlu adanya redesign penganggaran harmonization of policies between the central and
melalui pendekatan spending better. Selain itu, juga local governments.
perlu adanya sinergi dan harmonisasi kebijakan antara
pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

Kegiatan Sosialisasi Kebijakan TKDD 2021 ini secara The TKDD Policy Dissemination Activity 2021 was
virtual dihadiri oleh para Kepala Daerah, Sekretaris virtually attended by Regional Heads, Regional
Daerah, Kepala Badan/Dinas DPKAD, Kepala BPMD, Secretaries, Heads of DPKAD Agencies/Services,
dan Inspektorat Daerah. Heads of BPMD, and Regional Inspectorates.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


32 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Highlight Laporan Keuangan
Financial Statements Highlights
Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan adalah The Directorate General of Fiscal Balance is an Echelon
unit Eselon I dari Kementerian Keuangan yang I unit of the Ministry of Finance which is obliged to
berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan carry out accounting and accountability reports for
laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan the implementation of the State Budget by preparing
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dengan financial statements in the form of Operational Report,
menyusun laporan keuangan berupa Laporan Reports on Changes in Equity, Budget Realization
Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Reports, Balance Sheet, and Notes to Financial
Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Statements.
Keuangan.

Penyusunan Laporan Keuangan Direktorat Jenderal Preparation of Financial Statements of the Directorate
Perimbangan Keuangan mengacu pada Peraturan General of Fiscal Balance refers to Regulation of the
Menteri Keuangan (PMK) Nomor 171/PMK.05/2007 Minister of Finance (PMK) Number 171/PMK.05/2007
sebagaimana telah diubah terakhir dengan PMK Nomor as most recently amended by PMK Number 215/
215/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas PMK PMK.05/2016 concerning Amendments to PMK Number
Nomor 213/PMK.05/2013 Tentang Sistem Akuntansi 213/PMK.05/2013 concerning Central Government
dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat serta Financial Accounting and Reporting System and PMK
PMK Nomor 222/PMK.05/2016 tentang Perubahan Number 222/PMK.05/2016 concerning Amendments
atas PMK Nomor 177/PMK.05/2015 tentang Pedoman to PMK Number 177/PMK.05/2015 concerning
Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan Guidelines for the Preparation and Submission of
Kementerian Negara/Lembaga. Informasi yang Financial Statements of State Ministries/Institutions.
disajikan di dalamnya telah disusun sesuai ketentuan The information presented in it has been prepared in
perundang-undangan yang berlaku. accordance with the applicable laws and regulations.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 33
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Laporan Realisasi Anggaran


Report of Budget Realization
Tabel 1: Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Table 1: Summary of Report of Budget Realization for
Untuk Periode Yang Berakhir s.d 31 Desember 2020 Period Ending on December 31, 2020
dan 2019

(dalam rupiah) (in rupiah)


31 Desember 2020 / 31 Desember 2019 /
December 31, 2020 December 31, 2019
Uraian / Description
Anggaran / Realisasi / Anggaran / Realisasi /
Budget Realization Budget Realization
Pendapatan Negara dan Hibah / State
- 907.810.318 - 207.708.558
Revenues and Grants
Jumlah Pendapatan / Total Revenues - 907.810.318 - 207.708.558
Belanja Pegawai / Employee Expenditure 37.782.154.000 36.392.819.023 37.785.676.000 36.964.703.750
Belanja Barang / Goods Expediture 29.656.034.000 21.746.628.962 60.206.309.000 53.728.095.532
Belanja Modal / Capital Expenditure 13.904.418.000 13.473.652.082 7.662.671.000 6.633.527.814
Jumlah Belanja / Total Expenditure 81.342.606.000 71.613.100.067 105.654.656.000 97.326.327.096

Realisasi Belanja Direktorat Jenderal Perimbangan The expenditure realization of the Directorate
Keuangan pada TA 2020 adalah sebesar General of Fiscal Balance in FY 2020 amounted to
Rp71.613.100.067,00 atau 88,04 persen dari pagu Rp71,613,100,067.00 or 88.04 percent of the budget
belanja dalam DIPA sebesar Rp81.342.606.000,00 ceiling in DIPA of Rp81,342,606,000.00 after deducted
setelah dikurangi pengembalian belanja sebesar Rp by expenditure returns of Rp127,682,342.00.
127.682.342,00.

Pagu anggaran TA 2020 mengalami penurunan sebesar Budget ceiling FY 2020 decreased by
Rp24.312.050.000,00 atau 23,01 persen dari pagu Rp24,312,050,000.00 or 23.01 percent of budget ceiling
anggaran TA 2019 sebesar Rp105.654.656.000,00. FY 2019 of Rp105,654,656,000.00. In connection
Sehubungan dengan telah ditetapkannya Peraturan with the stipulation of the Presidential Regulation
Presiden (Perpres) Republik Indonesia Nomor 72 Tahun (Perpres) of the Republic of Indonesia Number 72 of
2020 tentang Perubahan Atas Perpres Nomor 54 Tahun 2020 concerning Amendments to Presidential Decree
2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian Anggaran Number 54 of 2020 concerning Posture Changes and
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020, Details of the State Budget for Fiscal Year 2020, that to
bahwa untuk melaksanakan kebijakan dan langkah- implement the policies and steps required in handling
langkah yang diperlukan dalam rangka penanganan the COVID-19 pandemic and/or facing threats that
pandemi COVID-19 dan/atau menghadapi ancaman endanger national economy and/or financial system
yang membahayakan perekonomian nasional dan/ stability, changes have been made to the Posture and
atau stabilitas sistem keuangan, dilakukan perubahan Details of State Budget FY20 and budget savings.
terhadap Postur dan Rincian APBN TA 2020 dan
penghematan anggaran.

Sebagaimana diketahui, pada TA 2020 dilakukan As we all know, in FY 2020, expenditure was refocused
refocusing belanja untuk penanganan pandemi on the handling of the COVID-19 pandemic and to
COVID-19 dan untuk mendukung pola kerja baru. support new work patterns. The preventive measures
Langkah pencegahan atas pandemi COVID-19 yang for the COVID19 pandemic taken by DJPK in realizing
dilakukan oleh DJPK dalam pelaksanaan anggaran TA budget FY n2020 include:
2020 antara lain:

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


34 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Laporan Realisasi Anggaran
Report of Budget Realization

a. Meniadakan kegiatan konsinyering di hotel; a. Not holding finalization in hotels;


b. Perjalanan dinas untuk monev, bimtek, workshop, b. Business trip for monev, bimtek, workshops, FGD,
FGD, piloting, dan sejenisnya hanya dilaksanakan piloting, etc is carried out only in locations on the
di lokasi Pulau Jawa dengan menggunakan island of Java using land transportation;
transportasi darat;
c. Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) dengan c. Communication, Information and Education (IEC)
bentuk sosialisasi dilakukan tanpa seremoni in the form of dissemination is carried out through
yang berlebihan dan langsung ke substansi serta straightforward ceremony that goes directly to the
dilaksanakan melalui media virtual/daring; substance and is done online;
d. Anggaran untuk dukungan selama Work From Home d. Budget to support Work From Home (WFH) is
(WFH) dirumuskan dengan hati-hati agar tidak carefully formulated so as not to give the budget
berlebihan dalam pemberiannya; too much;
e. Optimalisasi belanja barang untuk penanganan e. Optimizing spending on goods for handling
pandemi COVID-19, seperti swab test, kelengkapan the COVID-19 pandemic, such as swab tests,
barang non belanja modal, dan sejenisnya. completeness of non-capital expenditure items,
etc.

Dengan kebiasaan baru dalam pelaksanaan pekerjaan With new habits in implementing WFH, supporting
melalui WFH, diperlukan perlengkapan dan peralatan equipment is required. Thus, budget allocation in FY
pendukung sehingga terdapat alokasi anggaran TA 2020 was refocused for the following procurement:
2020 yang di-refocusing untuk pengadaan:
a. Laptop end user sebanyak 280 unit; a. 280 end user laptops;
b. Network Attached Storage (NAS) sebanyak 2 unit; b. 2 units of Network Attached Storage (NAS);
c. Laptop high end sebanyak 10 unit; c. 10 high end laptops;
d. Software pendukung: office dan operating system. d. Supporting software: office and operating system.

Semua kebutuhan berdasarkan project selection yang All needs based on the project selection that has been
telah dibahas bersama dengan Biro Perencanaan discussed together with the Planning and Finance
dan Keuangan, Inspektorat Jenderal, dan Direktorat Bureau, the Inspectorate General, and the Directorate
Jenderal Anggaran. General of Budget.

Secara umum penurunan pagu tersebut dalam rangka In general, the decrease in the budget ceiling is done
untuk mendukung penghematan anggaran Kementerian to support budget savings for the Ministry of Finance
Keuangan TA 2020, exercise penghematan dilakukan for FY 2020. Savings exercise is carried out carefully
secara hati-hati karena beberapa kegiatan merupakan because the activities include preparation of drafts of
penyusunan rancangan peraturan turunan dari RUU derivative regulations from HKPD Law Draft and PDRD
HKPD dan PDRD, peningkatan efektivitas kebijakan Law Draft, increasing the effectiveness of regional
pengelolaan keuangan daerah, dan kegiatan Proyek financial management policies and flagship/division
Unggulan/Bidang. Selain itu, mengingat penghematan project activities. In addition, considering that the 2020
anggaran DJPK TA 2020 melebihi 10 persen, maka dalam DJPK budget savings exceeds 10 percent, in the budget
revisi anggaran dengan pengurangan pagu alokasi di revision with a reduction in the allocation of budget
Direktorat Jenderal Anggaran perlu dipertimbangkan ceiling, it is necessary to consider decreasing the
pengurangan target output riil karena ada beberapa real output target because there are several activities
kegiatan yang anggarannya dialihkan seluruhnya/ whose budgets are fully/partially allocated for savings.
sebagian untuk penghematan.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 35
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Laporan Realisasi Anggaran


Report of Budget Realization

Fokus utama penghematan DJPK adalah atas Belanja The main focus of the DJPK savings is on Bureaucratic
Barang Birokrasi dan Non Birokrasi dengan jenis: and Non-Bureaucratic Goods Expenditures with the
following types:
a. Kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi seperti a. Communication, Information and Education
workshop dan sosialisasi teknis baik untuk terkait activities such as workshops and technical
peraturan maupun aplikasi TKDD, bimbingan teknis dissoneminati, both for TKDD regulations and
dan eksekutif bekerja sama dengan universitas, dan applications, technical and executive guidance in
diseminasi; cooperation with universities, and dissemination;
b. Pengurangan jumlah frekuensi RDK, dan b. Reducing the number of RDK frequencies, and
konsinyering hanya untuk penyusunan peraturan finalization is held only for the preparation of
setingkat peraturan presiden, peraturan regulations at the level of presidential regulations,
pemerintah, dan undang-undang; government regulations, and laws;
c. Pengurangan jumlah tim pelaksana kegiatan yaitu c. Reducing the number of activity implementing
meniadakan Tim RUU PDRD karena beberapa teams, namely eliminating PDRD Law Draft Team
materinya sudah dimasukan ke dalam omnibus law because some of its materials have been included in
dan sebagian di dalam RUU HKPD; the omnibus law and some in the HKPD Law Draft;
d. Mengingat pelaksanaan Work From Home, maka d. In view of the implementation of Work From
belanja operasional seperti perawatan gedung dan Home, the volume of operational expenses such
bangunan, biaya langganan telepon, perawatan as building maintenance, telephone subscription
peralatan kerja, dan keperluan perkantoran costs, maintenance of work equipment, and office
dikurangi volumenya; dan needs is reduced; and
e. Pengurangan volume kegiatan kehumasan yang e. Reducing the volume of public relations activities
bukan menginfokan kebijakan secara langsung, that do not directly inform policies, capacity
capacity building yang diselenggarakan internal building held internally and internalization/work
dan internalisasi/rapat kerja. meetings.

Realisasi belanja TA 2020 mengalami penurunan The expenditure realization for FY 2020 decreased by
sebesar Rp25.713.227.029,00 atau 26,42 persen dari Rp25,713,227,029.00 or 26.42 percent of the realization
realisasi belanja TA 2019 sebesar Rp97.326.327.096,00. of FY 2019 expenditure at Rp97,326,327,096.00.

Neraca Balance sheet


Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas Balance sheet describes the entity's financial position
mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada 31 regarding assets, liabilities and equity as of December
Desember 2020 dan 31 Desember 2019. Neraca yang 31, 2020 and December 31, 2019. The balance sheet
disajikan adalah hasil dari proses Sistem Akuntansi presented is the result of the Institution’s Accounting
Instansi, sebagaimana yang diwajibkan dalam PMK System process, as required in PMK Number 171/
Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah PMK.05/2007 as amended by PMK Number 215/
dengan PMK Nomor 215/PMK.05/2016 tentang PMK.05/2016 concerning Amendments to PMK
Perubahan atas PMK Nomor 213/PMK.05/2013 tentang Number 213/PMK.05/2013 concerning the Central
sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Government Financial Accounting and Reporting
Pusat. System

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


36 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Laporan Realisasi Anggaran
Report of Budget Realization

Tabel 2: Ringkasan Neraca Per 31 Desember 2020 dan Table 2: Summary of Balance Sheet Per December 31,
31 Desember 2019 2020 and December 31, 2019

(dalam rupiah) (in rupiah)


31 Desember 2020 / 31 Desember 2019 / Kenaikan / (Penurunan) /
Uraian / Description
December 31, 2020 December 31, 2019 Increase / (Decrease)
Aset / Assets 28.688.564.597 36.696.597.087 (8.008.032.490)
Aset Lancar / Current Assets 1.451.719.838 1.596.898.293 (145.178.455)
Aset Tetap / Fixed Assets 23.704.000.212 31.986.089.013 (8.282.088.801)
Aset Lainnya / Other Assets 3.532.844.547 3.113.609.781 419.234.766
Kewajiban / Liabilities 108.311.706 113.241.942 (4.930.236)
Kewajiban Jangka Pendek / Current Liabilities 108.311.706 113.241.942 (4.930.236)
Ekuitas / Equity 28.580.252.891 36.583.355.145 (8.003.102.254)
Ekuitas / Equity 28.580.252.891 36.583.355.145 (8.003.102.254)
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas / Total
28.688.564.597 36.696.597.087 (8.008.032.490)
Liabilities and Equity

Nilai Aset per 31 Desember 2020 dan 31 Desember Total Assets as of December 31, 2020 and December
2019 masing-masing sebesar Rp28.688.564.597,00 dan 31 2019 amounted to Rp 28,688,564,597.00 and IDR
Rp36.696.597.087,00 mengalami penurunan sebesar 36,696,597,087.00, respectively, experiencing a
Rp8.008.032.490,00 atau 21,82 persen. Penurunan nilai decrease of Rp8,008,032,490.00 or 21.82 percent. The
aset disebabkan adanya penghapusan aset hasil tindak decline in asset value was due to the write-off of assets
lanjut sensus BMN. resulting from the BMN census follow-up.

Jumlah Kewajiban Jangka Pendek, terdiri dari Total Current Liabilities, consisting of Payable to Third
Utang Kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2020 Parties as of December 31, 2020 and December 31, 2019,
dan 31 Desember 2019 masing-masing sebesar amounted to Rp108,311,706.00 and Rp113,241,942.00,
Rp108.311.706,00 dan Rp113.241.942,00. Saldo tersebut respectively. This balance is the outstanding liabilities
merupakan saldo kewajiban kepada pegawai pada 31 payable to employees as of December 31, 2020.
Desember 2020 yang belum dibayarkan.

Laporan Operasional Statement of Operations


Laporan Operasional (LO) menyajikan berbagai unsur Statement of Operations (Operational Report - OR)
pendapatan-LO, beban, surplus/defisit dari operasi, presents various elements of OR-revenue, expense,
surplus/defisit dari kegiatan non operasional, surplus/ surplus/deficit of operations, surplus/deficit of
defisit sebelum pos luar biasa, surplus/defisit LO, yang nonoperations, surplus/deficit before extraordinary
diperlukan untuk penyajian yang wajar. Pendapatan items, and OR-surplus/deficit required for reasonable
Operasional-LO untuk periode sampai dengan 31 presentation. OR-revenue for the period as of
Desember 2020 adalah sebesar Rp7.036.348,00, December 31, 2020 was Rp7,036,348.00 million whereas
sedangkan jumlah Beban Operasional adalah sebesar total Operating Expenses were Rp74,470,668,814.00;
Rp74.470.668.814,00 sehingga terdapat defisit dari hence, there was a deficit from operational activities
kegiatan operasional sebesar Rp74.463.632.466,00. amounting to Rp74,463,632,466.00. Meanwhile, Non-
Kegiatan Non Operasional dan Pos-pos Luar Biasa Operational Activities and Extraordinary items had a
surplus sebesar Rp794.788.984,00 sehingga entitas surplus of Rp794,788,984.00 million; hence, the entity
mengalami Defisit sebesar Rp73.668.843.482,00. had OR Deficit of Rp73,668,843,482.00.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 37
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Laporan Realisasi Anggaran


Report of Budget Realization

Tabel 3: Laporan Operasional Untuk Periode Yang Table 3: Statement of Operations for Period Ending
Berakhir s.d 31 Desember 2020 dan 2019 on December 31, 2020 and 2019

(dalam rupiah) (in rupiah)


31 Desember 2020 / 31 Desember 2019 /
Uraian / Description
December 31, 2020 December 31, 2019
KEGIATAN OPERASIONAL / STATEMENT OF OPERATIONS
PENDAPATAN OPERASIONAL / OPERATIONAL REVENUE
Penerimaan Negara Bukan Pajak / Non-Tax Income 7.036.348 17.567.477
Pendapatan Hibah / Income from Grant
Jumlah Pendapatan Operasional / Total Operational Revenues 7.036.348 17.567.477
BEBAN OPERASIONAL / OPERATIONAL EXPENSES
Beban Pegawai / Employee Expenses 36.387.888.787 36.941.144.772
Beban Persediaan / Inventory Expenses 564.148.752 1.346.424.904
Beban Barang dan Jasa / Goods and Services Expenses 20.973.030.781 29.957.478.418
Beban Pemeliharaan / Maintenance Expenses 4.498.960.881 5.076.802.348
Beban Perjalanan Dinas / Business Trip Expenses 2.525.034.919 23.943.273.231
Beban Penyusutan dan Amortisasi / Depreciation and Amortization
9.521.594.386 8.408.258.799
Expenses
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih / Allowance for Doubtful
10.308 (22.601)
Accounts Expenses
Beban Lain-Lain / Other Expenses 0 0
Jumlah Beban Operasional / Total Operational Expenses 74.470.668.814 105.673.359.871
SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN OPERASIONAL / SURPLUS/
(74.463.632.466) (105.655.792.394)
DEFICIT FROM OPERATIONAL ACTIVITIES
KEGIATAN NON OPERASIONAL / NON-OPERATIONAL ACTIVITIES
Surplus/Defisit Dari Pelepasan Aset Non Lancar / Surplus/Deficit from
Pendapatan Pelepasan Aset Non lancer / Income from Non Current Asset
661.340.466 130.004.000
Release
Beban Pelepasan Aset Non Lancar / Non Current Asset Release Expenses 106.175.489 0
Jumlah Surplus/Defisit Pelepasan Aset Non Lancar / Total Surplus/
555.164.977 130.004.000
Deficit of Non Current Asset Release
Surplus/Defisit Dari Kegiatan Non Operasional Lainnya / Surplus/
Deficit from Other Non-Operational Activities
Pendapatan Kegiatan Non Operasional Lainnya / Income from Other
256.148.081 181.801.414
Non-Operational Activities
Beban kegiatan Non Operasional Lainnya / Other Non Operational
16.524.074 119.974.167
Activity Expenses
Jumlah Surplus/Defisit dari kegiatan Non Operasional Lainnya / Total
239.624.007 61.827.247
Surplus/Deficit from Other Non Operational Activities
SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL / SURPLUS/
794.788.984 191.831.247
DEFICIT FROM NON OPERATIONAL ACTIVITIES
POS LUAR BIASA / EXTRAORDINARY ITEMS 0 0
Beban Luar Biasa / Extraordinary Expenses 0 (105.463.961.147)
SURPLUS/DEFISIT LO / SURPLUS/DEFICIT OF OR (73.668.843.482) (105.463.961.147)

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


38 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Laporan Realisasi Anggaran
Report of Budget Realization

Laporan Perubahan Ekuitas Statement of Changes in Equity


Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi Statements of Changes in Equity presents information
kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan on the increase or decrease in equity for the reporting
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ekuitas year compared to the previous year. Equity as of
pada tanggal 1 Januari 2020 adalah sebesar January 1, 2020 amounted to Rp36,583,355,145.00 less
Rp36.583.355.145,00 dikurangi Defisit-LO sebesar deficit-OR of Rp73,668,843,482.00, and transactions
Rp73.668.843.482,00, dan Transaksi antar entitas between entities amounting to Rp65,665,741,228.00 so
sebesar Rp65.665.741.228,00 sehingga Ekuitas entitas that the equity of the entity for the period ended on
untuk periode yang berakhir 31 Desember 2020 adalah December 31, 2020 amounted to Rp28,580,252,891.00.
sebesar Rp28.580.252.891,00.

Catatan atas Laporan Keuangan Notes to Financial Statements


Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan Notes to Financial Statements provide information
informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau on the explanation or detailed list or analysis of value
analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam of items presented in Budget Realization Report,
Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Operasional, Statement of Operations, and Statement of Changes
Laporan Perubahan Ekuitas, dan Neraca. Termasuk in Equity, and Balance Sheet. The Notes also include
pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang information presentation required and recommended
diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi by Government Accounting Standards as well as other
Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan disclosures necessary for reasonable presentation of
lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar financial statements.
atas laporan keuangan.

Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk In the presentation of the Budget Realization Report
periode yang berakhir sampai dengan tanggal 31 for the period ended December 31, 2020, State Revenue
Desember 2020, Pendapatan Negara dan Belanja and State Expenditures are recognized based on a cash
Negara diakui berdasarkan basis kas, yaitu diakui pada basis, which is recognized when cash is received or
saat kas diterima atau dikeluarkan dari rekening kas disbursed from the state treasury account.
negara.

Dalam penyajian Laporan Operasional dan Neraca In the presentation of the Operational Report and
untuk periode per tanggal 31 Desember 2020, nilai Balance Sheet for the period as of December 31, 2020,
Pendapatan, Beban, Aset, Kewajiban, dan Ekuitas the value of Income, Expenses, Assets, Liabilities and
diakui berdasarkan basis akrual, yaitu diakui pada saat Equity is recognized on an accrual basis, which is
diperolehnya hak atas dan timbulnya kewajiban tanpa recognized when rights are acquired and liabilities
memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau arise regardless of when cash or cash equivalents are
dikeluarkan dari rekening kas negara. received or disbursed. from the state treasury account.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 39
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Pengelolaan Kinerja Organisasi dan Capaian Kinerja DJPK


Management of Organizational Performance and
Performance Achievement of DJPK

Prioritas Nasional atau Proyek National Priorities or Flagship


Unggulan Projects
Rencana pembangunan jangka menengah nasional The 2020-2024 National Medium-Term Development
tahun 2020-2024 ditetapkan melalui Peraturan Plan is stipulated through Presidential Regulation
Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Number 18 of 2020 concerning the 2020-2024 National
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Medium-Term Development Plan (RPJMN) which is a
Tahun 2020-2024 yang merupakan pedoman bagi guideline for Ministries/Institutions in preparing the
Kementerian/Lembaga dalam menyusun Rencana Strategic Plans of Ministries/Institutions.
Strategis Kementerian/Lembaga.

Dalam rangka mewujudkan visi dan misi Presiden In order to realize the vision and mission of the President
dalam RPJMN tahun 2020-2024, disusunlah Perepres in the 2020-2024 RPJMN, Presidential Decree Number
Nomor 61 Tahun 2019 tentang Rencanan Kerja 61 of 2019 concerning the 2020 Government Work Plan
Pemerintah Tahun 2020. Berdasarkan RKP Tahun was prepared. Based on the 2020 RKP, the Ministry of
2020, Kementerian Keuangan mendukung 12 proyek Finance supports 12 national projects and 51 flagship
nasional dan 51 proyek unggulan untuk mencapai projects to achieve the strategic goals outlined in the
sasaran strategis yang dituangkan dalam renstra. Dari strategic plan. Out of the 51 flagship projects, DJPK has
51 proyek unggulan tersebut, DJPK memiliki 4 proyek 4 flagship projects, namely:
unggulan, yaitu:
1. Revisi UU tentang HKPD 1. Revised Law on HKPD
2. Penyediaan data transaksi pemerintah daerah 2. Provision of local government transaction data to
untuk mendukung kebijakan fiskal nasional support national fiscal policy
3. Revisi UU tentang PDRD 3. Revised Law on PDRD
4. Integrasi pembiayaan daerah dengan Dana Transfer 4. Integration of regional financing with Special
Khusus untuk pembangunan daerah/integrated Transfer Funds for regional development/
funding integrated funding.

Faktor utama yang sangat berpengaruh dalam The main factor that is highly influential in achieving
pencapaian kinerja proyek utama bidang kementerian the performance of the main project in the Ministry
keuangan tahun 2020 tersebut adalah mewabahnya of Finance in 2020 was the outbreak of the COVID-19
pandemi COVID-19 yang berdampak pada penyesuaian pandemic which has an impact on adjusting targets
target dan prioritas penyusunan kebijakan dalam and priorities for policy formulation in response to the
rangka merespon pandemi COVID-19. Penyusunan COVID-19 pandemic. The preparation of the 2021 Fiscal
APBD Tahun Anggaran 2021 masih berfokus pada Year APBD still focuses on dealing with the impact of
penanganan dampak COVID-19. Hal ini berdampak pada COVID-19. This has an impact on the achievement of
pencapaian proyek unggulan Integrasi pembiayaan flagship projects of integration of regional financing
daerah dengan Dana Transfer Khusus untuk with Special Transfer Funds for regional development/
pembangunan daerah/integrated funding. Kebijakan integrated funding. The work from home policy
work from home mengharuskan koordinasi penyusunan requires that the coordination of the drafting of the
RUU tentang HKPD dan PDRD dilakukan secara daring. HKPD and PDRD Laws be done online. This caused the
Hal ini menyebabkan waktu yang dibutuhkan dalam time needed for discussion of the law draft to be longer.
pembahasan RUU menjadi lebih lama. Sementara itu, Meanwhile, the flagship project of providing regional

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


40 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Pengelolaan Kinerja Organisasi dan Capaian Kinerja DJPK
Management of Organizational Performance and Performance Achievement of DJPK

proyek unggulan penyediaan data transaksi pemerintah government transaction data to support national fiscal
daerah untuk mendukung kebijakan fiskal nasional juga policy must also make adjustments, especially that
harus melakukan penyesuaian terlebih pemerintah regional governments also shift their focus to handling
daerah juga teralihkan fokusnya pada penanganan the COVID-19 pandemic outbreak in the regions.
wabah pandemi COVID-19 di daerah.

Meskipun demikian, Proyek Unggulan bidang However, the Flagship Project in the Ministry of
Kementerian Keuangan yang menjadi tanggung jawab Finance which is the responsibility of the DJPK can
DJPK dapat dilaksanakan dengan baik. Berikut capaian be implemented properly. The following are the
output proyek unggulan DJPK Tahun 2020. achievements of the 2020 DJPK flagship projects.
1. Telah dilaksanakan rapat Panitia Antar Kementerian 1. Inter-ministerial committee meetings were held in
pada bulan November dan Desember 2020 November and December 2020 to discuss the PDRD
membahas materi pengaturan PDRD dalam RUU regulation material in the HKPD Law Draft.
HKPD.
2. Pengembangan SIKD tahap II untuk integrasi 2. Development of SIKD phase II for the integration of
informasi keuangan pada level data transaksi (70 financial information at the transaction data level
persen dari total Pemda) dengan rincian sebagai (70 percent of total LGs) with the following details:
berikut:
a. Re-engineering SIKD berupa pengembangan a. Re-engineering of SIKD in the form of the
aplikasi SINERGI Mobile, aplikasi CORE SIKD development of the SINERGI Mobile application,
Versi 4.0, dan aplikasi IKonsol Versi 2.0. the CORE SIKD application version 4.0, and the
IKonsol version 2.0 application.
b. Developer meeting pengembang aplikasi di b. Developer meeting for application developers in
daerah. the regions.
c. Pelaksanaan Rapat koordinasi dengan c. Implementation of coordination meetings
K/L, Perbankan dan Pemda (dengan DJPB, with Ministries/Agencies, Banking and Local
Kemendagri, Kemenko Perekonomian, Government (with DJPB, Ministry of Home
Kemkominfo, Bank Indonesia, dan Pemda). Affairs, Coordinating Ministry for Economic
Affairs, Ministry of Communication and
Information, Bank Indonesia, and Local
Government).
d. Implementasi Data Transaksi melalui d. Implementation of Transaction Data through
pelaksanaan bimbingan teknis ke daerah. the implementation of technical guidance to the
regions.
3. Penyelerasan SIKD dengan BAS dan Simplifikasi 3. Aligning SIKD with BAS and Simplification of Local
Pelaporan Pemda. Government Reporting.

Pengelolaan dan Capaian Kinerja Management and Achievement of


Organisasi Organizational Performance
Sejalan dengan pelaksanaan reformasi birokrasi di In line with the implementation of bureaucratic
lingkungan Kementerian Keuangan, pengelolaan reform within the Ministry of Finance, performance
kinerja di DJPK telah mengadopsi metode Balance management at DJPK has adopted the Balance Score

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 41
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Pengelolaan Kinerja Organisasi dan Capaian Kinerja DJPK


Management of Organizational Performance and Performance Achievement of DJPK

Score Card (BSC). Dengan metode ini, sasaran-sasaran Card (BSC) method. With this method, the strategic
strategis (SS) organisasi dikelompokkan ke dalam goals (SS) of the organization are grouped into four
empat perspektif dan dipetakan ke dalam kerangka perspectives and mapped into a causal relationship
hubungan sebab akibat yang menggambarkan framework that describes the overall journey of the
keseluruhan perjalanan strategi organisasi dalam organization's strategy in realizing organizational goals,
mewujudkan tujuan organisasi, yang disebut peta which is called a strategy map. Meanwhile, the Main
strategi. Sementara itu, Indikator Kinerja Utama (IKU) Performance Indicators (IKU) are used as a measure of
digunakan sebagai tolok ukur keberhasilan pencapaian the success of each SS's achievement. Furthermore, the
setiap SS tersebut. Kemudian, peta strategi berikut strategic map along with strategic goals and KPIs were
sasaran strategis dan IKU dituangkan dalam Perjanjian outlined in the 2020 DJPK Performance Agreement
Kinerja DJPK Tahun 2020 yang ditandatangani antara signed between the Director General of Fiscal Balance
Dirjen Perimbangan Keuangan dan Menteri Keuangan. and the Minister of Finance.

Perjanjian kinerja DJPK 2020 dirancang selaras dengan The 2020 DJPK performance agreement is prepared
arah kebijakan dan strategi Kementerian Keuangan in line with the Ministry of Finance's policy direction
kurun waktu 2020-2024 agar mampu berkontribusi and strategy for the period 2020-2024 in order to be
dalam perwujudan Agenda Pembangunan nasional. able to contribute to the realization of the national
Dalam perjanjian kinerja tersebut, terdapat sepuluh Development Agenda. In the performance agreement,
(10) sasaran strategis dengan delapan belas (18) IKU there are ten (10) strategic targets with eighteen (18)
sebagai indikator keberhasilan pencapaiannya. KPIs as indicators of the success of their achievement.

Tabel 4: Pengelompokkan Sasaran Strategis Table 4: Grouping of Strategic Objectives by


Berdasarkan Perspektif Perspective
Perspektif / Perspective Sasaran Strategis / Strategic Targets
1. Stakeholder Perspective 1) Belanja Negara yang Berkualitas / Quality State Spending
2. Customer Perspective 2) Kebijakan Fiskal dan Sektor Keuangan yang Berkualitas / Quality Fiscal Policy and
Financial Sector
3) Sistem Perencanaan dan Penganggaran Pusat dan TKDD yang Terpadu / Integrated
Planning System and Central and TKDD Budgeting
4) Birokrasi dan Layanan Publik yang Agile, Efektif, dan Efisien / Agile, Effective, and
Efficient Bureaucracy and Public Services
3. Internal Process Perspective 1) Formulasi Kebijakan Fiskal dan Kerjasama Ekonomi dan Keuangan Internasional
Yang Berdaya Saing / Competitive International Economic and Financial
Cooperation and Fiscal Policy Formulation
2) Ketepatan Alokasi Belanja Pemerintah Pusat dan TKDD / Appropriateness of
Spending Allocation of Central Government and TKDD
3) Pengendalian Kualitas Pengelolaan Keuangan Negara Yang Berkelanjutan /
Sustainable State Financial Management Quality Control
4. Learning & Growth Perspective 1) Organisasi dan SDM yang Optimal / Optimal HR and Organization
2) Pengelolaan Keuangan yang Optimal / Optimal Financial Management
3) Komunikasi Publik yang Efektif dan Sistem Informasi yang Andal / Effective Public
Communication and Reliable Information System

Dari sejumlah IKU yang terdapat pada perjanjian Of the number of KPIs set out in the 2020 DJPK
kinerja DJPK 2020, empat (4) IKU merupakan IKU performance agreement, four (4) KPIs are KPIs that are
yang terkait langsung dengan tugas dan fungsi utama directly related to the DJPK’s main duties and functions,
DJPK yakni i) Indeks kualitas belanja pemerintahan namely i) Quality index of government spending
(bidang pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur); ii) (education, health, and infrastructure sectors); ii)

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


42 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Pengelolaan Kinerja Organisasi dan Capaian Kinerja DJPK
Management of Organizational Performance and Performance Achievement of DJPK

Indeks Ketimpangan Antarwilayah; iii) Nilai kinerja dan Interregional Disparity Index; iii) Performance value
harmonisasi anggaran pusat dan daerah; dan iv) Rasio and harmonization of central and regional budgets;
TKDD yang berbasis kinerja terhadap TKDD sedangkan and iv) the ratio of performance-based TKDD to
IKU lainnya merupakan IKU pendukung. Sampai dengan TKDD while the other KPIs are supporting KPIs. Until
saat ini, DJPK terus berupaya melakukan perbaikan now, DJPK has continuously made improvements and
dan meningkatkan kinerjanya dengan mengambil revamp its performance by taking strategic steps in
langkah-langkah strategis yang berpedoman terhadap accordance with applicable regulations so that the
peraturan yang berlaku sehingga pencapaian kinerja overall performance achievement is in accordance
secara keseluruhan sesuai dengan target pencapaian with predetermined achievement targets.
yang telah ditentukan.

Tabel 5: Capaian Kinerja DJPK Tahun 2020 Table 5: Performance Achievement of DJPK in 2020
Indeks
Sasaran Strategis / Indikator Kinerja Utama / Realisasi / Capaian / Nilai /
Target
Strategic Target Key Performance Indicators Realization Achievement Score
Index
STAKEHOLDER PERSPECTIVE (25%) 112
Indeks kualitas belanja
pemerintahan (bidang pendidikan,
kesehatan, dan infrastruktur) /
Belanja Negara yang 1a-CP 80 94,45 118,06
Government spending quality
Berkualitas / Quality index (education, health, and 112
State Spending infrastructure sectors)
Indeks Ketimpangan Antarwilayah
1b–CP 0,245 0,232 105,31
/ Interregional Disparity Index
CUSTOMER PERSPECTIVE ( 15%) 110,47
Kebijakan Fiskal dan
Indeks Efektivitas Kebijakan
Sektor Keuangan yang
Fiskal dan Sektor Keuangan /
Berkualitas / Quality 2a-CP 75 75,87 101,16 101,16
Effectiveness Index of Fiscal
Fiscal Policy and
Policy and Financial Sector
Financial Sector
Sistem Perencanaan
dan Penganggaran Nilai kinerja dan harmonisasi
Pusat dan TKDD yang anggaran pusat dan daerah
Terpadu / Integrated 3a-CP / Performance value and 70 100 120 120
Planning System and central and regional budget
Central and TKDD harmonization
Budgeting
Birokrasi dan Layanan
Publik yang Agile,
Indeks kepuasan pengguna
Efektif, dan Efisien /
4a-CP layanan / Customer satisfaction 4 4,41 110,25 110,25
Agile, Effective, and
index
Efficient Bureaucracy
and Public Services
INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE (30%) 112,15
Formulasi Kebijakan
Fiskal dan Kerjasama
Ekonomi dan Keuangan
/ Internasional
Indeks penyelesaian kebijakan /
Yang Berdaya Saing
5a- CP regulasi prioritas / Completion of 100 110,52 110,52 110,52
/ Competitive
policy / regulation index
International Economic
and Financial
Cooperation and Fiscal
Policy Formulation

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 43
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Pengelolaan Kinerja Organisasi dan Capaian Kinerja DJPK


Management of Organizational Performance and Performance Achievement of DJPK

Indeks
Sasaran Strategis / Indikator Kinerja Utama / Realisasi / Capaian / Nilai /
Target
Strategic Target Key Performance Indicators Realization Achievement Score
Index
Ketepatan Alokasi
Belanja Pemerintah
Pusat dan TKDD / Rasio TKDD yang berbasis kinerja
Appropriateness of 6a- N terhadap TKDD / Performance- 22,94% 26,05% 113,56 113,56
Spending Allocation of based TKDD to TKDD Ratio
Central Government
and TKDD
Pengendalian
Persentase rekomendasi BPK
Kualitas Pengelolaan
atas LKPP dan LK BUN yang telah
Keuangan Negara
ditindaklanjuti / Percentage
Yang Berkelanjutan 7a-CP 89% 100% 112,36 112,36
of BPK recommendation on
/ Sustainable State
LKPP and LK BUN that has been
Financial Management
followed-up
Quality Control
LEARNING & GROWTH PERSPECTIVE (30%) 110,21
Persentase pejabat yang telah
memenuhi standar kompetensi
8a–CP 93,55% 96,72% 103,39
jabatan / Percentage of officials
meeting job competency standard
Persentase penyelesaian
8b–CP delayering / Percentage of 100% 100% 100
delayering completion
Persentase efisiensi belanja
8c–CP birokrasi / Percentage of 10% 56,51% 120
bureaucracy spending efficiency
Indeks integritas organisasi /
Organisasi dan SDM 8d–CP 94,83 105,32 111,06
Organization integrity index
yang Optimal / Optimal 109,82
HR and Organization Tingkat pemenuhan unit kerja
terhadap kriteria ZI WBK / Level
8d1-CP 100 107,8 107,8
of work unit compliance with
WBK Zl kriteria
Indeks Persepsi Integritas /
8d2-CP 89,66 92,2 102,83
Integrity Perception Index
Persentase penyelesaian program
8e–CP RBTK / Percentage of RBTK 85% 91,79% 107,99
program completion
Tingkat implementasi learning
8f-CP organisation / Learning 75 96,3 120
organization implementation level
Indeks kualitas pelaporan
9a – CP keuangan BA 15 / BA 15 financial 85 100 117,65
Pengelolaan Keuangan reporting quality index
yang Optimal / Optimal 108,23
Financial Management Persentase kualitas pelaksanaan
9b–N anggaran / Percentage of budget 95% 96,22% 101,28
implementation quality

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


44 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Pengelolaan Kinerja Organisasi dan Capaian Kinerja DJPK
Management of Organizational Performance and Performance Achievement of DJPK

Indeks
Sasaran Strategis / Indikator Kinerja Utama / Realisasi / Capaian / Nilai /
Target
Strategic Target Key Performance Indicators Realization Achievement Score
Index
Indeks efektivitas komunikasi
10a-CP publik / Public communication 3,5 3,68 105,14
effectiveness index
Komunikasi Publik
yang Efektif dan Sistem Indeks kualitas pengelolaan sistem
Informasi yang Andal 10b-CP TIK / TIK system management 100 120 120
/ Effective Public quality index 112,57
Communication and Tingkat downtime sistem TIK /
Reliable Information 10b1–CP 0,10% 0,00% 120
TIK downtime system level
System
Tingkat penyelesaian proyek
10b2-CP strategis TIK / TIK strategic 85% 93,86% 110,42
project completion level
NILAI KINERJA ORGANISASI / ORGANIZATION PERFORMANCE SCORE 111,28

Secara umum, dari delapan belas (18) IKU yang telah In general, of the eighteen (18) KPIs that have been
ditetapkan pada perjanjian kinerja DJPK tahun 2020, determined in the 2020 DJPK performance agreement,
capaian kinerja DJPK sangat baik. Hal ini ditunjukkan DJPK’s performance achivevement was very good. This
dengan keberhasilan pencapaian target seluruh IKU is shown by the successful achievement of all KPI 2020
Tahun 2020. Dengan kata lain, seluruh capaian IKU targets. In other words, all KPI achievements are in
berada dalam status hijau atau berhasil memenuhi green status or have met expectations.
ekspektasi.

Adapun besaran Nilai Kinerja Organisasi (NKO) DJPK The amount of the 2020 DJPK Organizational
Tahun 2020 sebesar 111,28 atau naik 9,16 poin dari Performance Value (NKO) was 111.28, an increase of 9.16
NKO tahun lalu 106,79. Jika dibandingkan dengan NKO points from last year's NKO of 106.79. Compared to the
pada enam tahun terakhir, angka NKO tahun 2020 NKO in the last six years, the NKO figure for 2020 is the
merupakan yang tertinggi. Pencapaian nilai NKO 2020 highest. The achievement of the 2020 NKO value is the
merupakan hasil perhitungan dari keempat perspektif result of calculations from the four perspectives in the
dalam peta strategi DJPK tahun 2020, yaitu: 2020 DJPK strategy map, namely:
• sebesar 112,00 dari bidang stakeholder perspective • 112.00 from stakeholder perspective (weight 25
(bobot 25 persen); percent);
• sebesar 110,47 dari bidang customer perspective • 110.47 from customer perspective (weight 15
(bobot 15 persen); percent);
• sebesar 112,15 dari bidang internal process • 112.15 from internal process perspective (weight 30
perspective (bobot 30 persen); dan percent); and
• sebesar 110,21 dari bidang learning and growth • 110.21 from learning and growth perspective (30
perspective (30 persen). percent).

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 45
02
Profil
Direktorat
Jenderal
Perimbangan
Keuangan
Profile of Directorate
General of Fiscal
Balance
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Nilai-Nilai Kementerian Keuangan


Values of the Ministry of Finance

Integritas • Integrity
1. Berpikir, berkata, berperilaku, dan bertindak dengan baik dan benar, serta
memegang teguh kode etik dan prinsip-prinsip moral. / Think, speak, behave
and act properly, and to uphold the code of conduct and moral principles.

Profesionalisme • Professionalism
2. Bekerja tuntas dan akurat atas dasar kompetensi terbaik dengan penuh tanggung
jawab dan komitmen yang tinggi. / Work properly and accurately based on the core
competencies with full responsibility and high commitment.

Sinergi • Synergy
3.
Membangun dan memastikan hubungan kerja sama internal yang produktif, serta
kemitraan yang harmonis dengan para pemangku kepentingan untuk menghasilkan
karya yang bermanfaat dan berkualitas. / Establish and ensure productive internal
cooperation and harmonious partnership with stakeholders towards achieving
fruitful and quality work.

Pelayanan • Service
4. Memberikan layanan yang memenuhi kepuasan pemangku kepentingan yang
dilakukan dengan sepenuh hati, transparan, cepat, akurat, dan aman. / Provide
services in a wholehearted, transparent, speedy, accurate and safe manner that
satisfies stakeholders.

Kesempurnaan • Excellence
5. Senantiasa melakukan upaya perbaikan di segala bidang untuk menjadi dan
memberikan yang terbaik. / Consistently make improvements in all areas in order to
become and give the best.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


48 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Tugas dan Fungsi Organisasi
Duties and Functions of Organization

Sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden As stated in Presidential Regulation No. 57 Year 2020
Nomor 57 Tahun 2020 tentang Kementerian Keuangan, concerning the Ministry of Finance, duty of DJPK is
DJPK mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan to organize the formulation and implementation of
dan pelaksanaan kebijakan di bidang alokasi dan policies in the field of allocation and management
pengelolaan dana perimbangan dan transfer ke daerah of balance funds and transfers to other regions, and
lainnya, dan pajak daerah dan retribusi daerah sesuai regional taxes and levies in accordance with the laws
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. and regulations.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, DJPK In performing such duties, DJPK carries out the
menyelenggarakan fungsi: following functions:
a. Perumusan kebijakan di bidang alokasi dan a. Formulating policy in the field of allocation and
pengelolaan dana perimbangan dan transfer ke management of balanced fund and other regional
daerah lainnya, dan pajak daerah dan retribusi transfers, as well as regional taxes and levies;
daerah;
b. Pelaksanaan kebijakan di bidang alokasi dan b. Implementing policy in the field of allocation and
pengelolaan dana perimbangan dan transfer ke management of balanced fund and other regional
daerah lainnya, dan pajak daerah dan retribusi transfers, as well as regional taxes and levies;
daerah;
c. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan c. Establishing norms, standards, procedures, and
kriteria di bidang alokasi dan pengelolaan dana criteria in the field of allocation and management of
perimbangan dan transfer ke daerah lainnya, dan balanced fund and other regional transfers, as well
pajak daerah dan retribusi daerah; as regional taxes and levies;
d. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di d. Providing technical assistance and supervision in
bidang alokasi dan pengelolaan dana perimbangan the field of allocation and management of balanced
dan transfer ke daerah lainnya, dan pajak daerah fund and other regional transfers, as well as regional
dan retribusi daerah; taxes and levies;
e. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di e. Performing monitoring, evaluation, and reporting
bidang alokasi dan pengelolaan dana perimbangan in the field of allocation and management of
dan transfer ke daerah lainnya, dan pajak daerah balanced fund and other regional transfers, as well
dan retribusi daerah; as regional taxes and levies;
f. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal f. Performing administration of Directorate General
Perimbangan Keuangan; dan Fiscal Balance; and
g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri g. Performing other functions determined by the
Keuangan. Minister of Finance.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 49
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Tugas dan Fungsi Organisasi


Duties and Functions of Organization

DJPK terus berupaya melaksanakan kebijakan DJPK always strives to implement fiscal decentralization
desentralisasi fiskal secara adil, proporsional, policies in a fair, proportional, transparent, and
transparan, dan akuntabel melalui pengalokasian accountable manner through the allocation and
dan penyaluran transfer ke daerah. Peran strategis distribution of transfers to the regions. The strategic
DJPK sangat krusial dalam menentukan arah role of DJPK is crucial in determining the direction of
kebijakan desentralisasi fiskal ke depan menuju fiscal decentralization policies in the future towards
hubungan keuangan pusat dan daerah yang lebih better central and regional financial relations, so that
baik, sehingga diharapkan akan tercipta perbaikan, it creates improvements, convenience, and increased
kemudahan, peningkatan kinerja dalam perencanaan performance in planning and implementation of
dan pelaksanaan pembangunan di daerah, terutama development in the regions, especially in the provision
dalam penyediaan dan pemenuhan pelayanan publik and fulfillment of prime and/or excellent public
yang prima dan/atau lebih berkualitas. Hal tersebut services. This is expected to have a positive impact on
diharapkan dapat berdampak positif kepada kondisi better economic conditions with the ultimate goal of
perekonomian yang lebih baik dengan tujuan akhir improving people's welfare.
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

DJPK sebagai unit pengelola dan pelaksana kebijakan DJPK as the organizing unit as well as the executor
desentralisasi fiskal bertekad untuk menjadikan of fiscal decentralization policy is determined to
pelaksanaan dan pengelolaan desentralisasi fiskal di actualize the execution and organization of fiscal
Indonesia sebagai praktik pengelolaan hubungan fiskal decentralization in Indonesia as a world-class
pusat dan daerah yang berkelas dunia dapat menjadi practice of center-regions fiscal relation management
contoh atau role model bagi negara-negara lain dalam which becomes a role model for other countries in
penerapan kebijakan desentralisasi fiskal. Cita-cita implementing fiscal decentralization policy. Such
ini diharapkan akan menjadi fokus tujuan perubahan ideal is expected to become the focus of objectives in
dan menginspirasi semua pihak baik internal maupun committing changes and inspire all parties to support
eksternal untuk mendukung transformasi yang the demanded transformation.
diharapkan.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


50 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis DJPK
Vision. Mission, Strategic Target and Objective of DJPK

Sebagaimana tercantum dalam Keputusan Direktur Vision, mission, objectives and strategic objectives of
Jenderal Perimbangan Keuangan Nomor KEP-58/ DJPK as stated in the Decree of the Director General
PK/2020 tentang Rencana Strategis Direktorat of Fiscal Balance No. KEP-58/PK/2020 concerning
Jenderal Perimbangan Keuangan Tahun 2020-2024, the Strategic Plan of the Directorate General of Fiscal
DJPK memliki visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis Balance 2020-2024:
sebagai berikut:

Menjadi pengelola hubungan keuangan pusat dan daerah


yang adil dan transparan untuk mewujudkan peningkatan dan
pemerataan layanan publik, serta daya saing daerah dalam
mendukung visi Kementerian Keuangan Menjadi Pengelola
Keuangan Negara untuk Mewujudkan Perekonomian Indonesia
yang Produktif, Kompetitif, Inklusif, dan Berkeadilan.
To become a fair and transparent administrator of fiscal relations
between central government and regional government to realize
increased and equal distribution of public services, as well as
regional competitiveness in supporting the vision of the Ministry
of Finance to Become State Financial Manager to Realize a
Productive, Competitive, Inclusive and Just Indonesian Economy

Visi • Vision

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 51
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis DJPK


Vision. Mission, Strategic Target and Objective of DJPK

Misi • Mission

Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan The Directorate General of Fiscal Balance


mendukung misi Kementerian Keuangan (1) supports the mission of the Ministry of
Menerapkan kebijakan fiskal yang responsif Finance (1) Implementing responsive and
dan berkelanjutan dan (3) Memastikan sustainable fiscal policies and (3) Ensuring
belanja negara yang berkeadilan, efektif, just, effective, efficient and productive
efisien, dan produktif. Selain itu, Direktorat state expenditure. In addition, the
Jenderal Perimbangan Keuangan Directorate General of Fiscal Balance has
mempunyai misi yang melengkapi dan a mission that complements and directly
secara langsung mendukung misi Presiden supports the missions of the President and
dan Wakil Presiden serta Kementerian Vice President and the Ministry of Finance,
Keuangan, yaitu: namely:
1. Meningkatkan kualitas pengelolaan 1. Improve the quality of productive,
ekonomi dan keuangan daerah yang inclusive, and just regional economic
produktif, inklusif, dan berkeadilan. and financial management.
2. Memperkuat sistem yang mendukung 2. Strengthen the system that supports
pengelolaan kebijakan perekonomian the management of regional economic
dan keuangan daerah yang akurat, and financial policies that are accurate,
kredibel, dan realtime. credible, and real-time.
3. Mengembangkan proses bisnis inti 3. Develop digital-based core business
berbasis digital dan pengelolaan processes and adaptive Human
Sumber Daya Manusia yang adaptif Resource management according to
sesuai kemajuan teknologi. technological advances.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


52 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis DJPK
Vision. Mission, Strategic Target and Objective of DJPK

Tujuan • Objective

Sebagai pengelola bagian dari APBN As the administrator of part of the APBN,
yaitu Transfer ke Daerah dan Dana Desa, namely Transfers to Regions and Village
kebijakan hubungan keuangan antara Funds, the policy of financial relations
pemerintah pusat dan pemerintahan daerah between the central government and
menjadi fungsi utama untuk mempertajam regional governments is the main function to
ekosistem ekonomi nasional. Dengan sharpen the national economic ecosystem.
pengelolaan kebijakan hubungan keuangan Good management of policies on financial
antara pemerintah pusat dan pemerintahan relations between the central government
daerah yang baik, maka diharapkan dapat and regional governments is expected to
mengurangi ketimpangan antar daerah, reduce inequality between regions, improve
peningkatan pelayanan publik, dan public services, and create new economic
menciptakan pusat ekonomi baru. centers.

Dalam rangka mewujudkan visi dan misi To realize the vision and mission of the
Kementerian Keuangan, ditetapkan enam Ministry of Finance, six objectives of the
tujuan Direktorat Jenderal Perimbangan Directorate General of Fiscal Balance 2020-
Keuangan Tahun 2020-2024 yaitu: 2024 have been set, namely:
1. Pengelolaan fiskal yang sehat dan 1. Sound and sustainable fiscal management.
berkelanjutan.
2. Pengelolaan belanja negara yang 2. Quality state expenditure management.
berkualitas.
3. Pengelolaan perekonomian daerah dan 3. Management of the regional economy
keuangan daerah yang produktif, inklusif, and regional finances that are productive,
dan berkeadilan. inclusive, and just.
4. Pengelolaan Sistem Informasi Keuangan 4. Management of the Regional Financial
Daerah dan big data sebagai basis utama Information System and big data as
dalam perumusan Kebijakan Hubungan the main basis for the formulation of
Keuangan Pemerintah Pusat dan the Financial Relations Policy between
Pemerintahan Daerah, Kapasitas Daerah, the Central Government and Regional
Perekonomian regional dan Pengelolaan. Governments, Regional Capacity, the
Regional Economy and Management.
5. Keuangan Daerah serta Penguatan 5. Regional Finance and Strengthening
Pemantauan dan Evaluasi. Monitoring and Evaluation.
6. Birokrasi dan layanan publik yang agile, 6. Agile, effective and efficient and public
efektif, dan efisien. services and bureaucracy.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 53
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis DJPK


Vision. Mission, Strategic Target and Objective of DJPK

Sasaran Strategis • Strategic Targets

Dalam rangka mendukung pencapaian enam tujuan Dalam rangka mendukung pencapaian enam tujuan
tersebut, Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan tersebut, Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan
telah menetapkan delapan belas sasaran strategis yang telah menetapkan delapan belas sasaran strategis yang
merupakan kondisi yang diinginkan untuk dicapai merupakan kondisi yang diinginkan untuk dicapai
selama tahun 2020- 2024, yaitu: selama tahun 2020- 2024, yaitu:
1. Sasaran strategis yang ingin dicapai dalam tujuan 1. The strategic target to be achieved in the objective
Pengelolaan Fiskal yang Sehat dan Berkelanjutan of Healthy and Sustainable Fiscal Management is a
adalah kebijakan fiskal yang ekspansif konsolidatif. consolidative expansionary fiscal policy.
2. Sasaran strategis yang ingin dicapai dalam tujuan 2. The strategic target to be achieved in the objective
Pengelolaan Belanja Negara yang Berkualitas adalah of Quality State Expenditure Management is the
alokasi belanja pusat dan Transfer ke Daerah dan appropriate allocation of central expenditure and
Dana Desa (TKDD) yang tepat. transfers to Regions and Village Funds (TKDD).
3. Sasaran strategis yang ingin dicapai dalam tujuan 3. The strategic targets to be achieved in the objectives
Pengelolaan Perekonomian Daerah dan Keuangan of quality Regional Economic Management and
Daerah yang berkualitas adalah: Regional Finance are:
a. mendukung pembentukan sentra ekonomi baru a. support the establishment of new economic
di daerah; centers in the regions;
b. pajak daerah dan retribusi daerah yang b. regional taxes and levies that support the
mendukung iklim dunia usaha; business climate;
c. insentif bagi daerah yang mendorong daya c. incentives for regions that encourage
saing; competitiveness;

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


54 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis DJPK
Vision. Mission, Strategic Target and Objective of DJPK

d. keuangan daerah menjadi salah satu stimulan d. regional finance is one of the stimulants for the
ekonomi lokal yang produktif, ekonomis, efisien local economy that is productive, economical,
dan efektif; efficient, and effective;
e. pemanfaatan creative financing yang luas untuk e. extensive use of creative financing to leverage
mengungkit pembangunan di daerah; dan regional development; and
f. standarisasi pengelolaan keuangan daerah f. standardization of regional financial
berupa satuan biaya dan Bagan Akun untuk management in the form of unit costs and Chart
peningkatan kualitas belanja daerah dan of Accounts to improve the quality of regional
terintegrasi dengan pengelolaan keuangan expenditures and is integrated with central
pemerintah pusat. government financial management.
4. Sasaran strategis yang ingin dicapai dalam tujuan 4. The strategic targets to be achieved in the
Pengelolaan Sistem Informasi Keuangan Daerah objectives of Regional Financial Information System
dan big data sebagai basis utama dalam perumusan Management and big data as the main basis for
Kebijakan Hubungan Keuangan Pemerintah Pusat the formulation of the Central Government and
dan Pemerintahan Daerah, Kapasitas Daerah, Regional Government Financial Relations Policy,
Perekonomian regional dan Pengelolaan Keuangan Regional Capacity, Regional Economy and Regional
Daerah serta Penguatan Pemantauan dan Evaluasi Financial Management as well as Strengthening
adalah: Monitoring and Evaluation are:
a. desain perumusan kebijakan berbasis data/ a. data/evidence based policy formulation design;
bukti;
b. pengembangan dan Implementasi Connected b. development and implementation of SIKD
Government SIKD; Connected Government;
c. sistem fiskal desentralisasi yang fleksibel c. a flexible decentralized fiscal system by taking
dengan memperhatikan kewajiban penyediaan into account the obligation to provide quality
pelayanan publik berkualitas; public services;
d. laporan keuangan daerah yang sehat dan d. sound regional financial reports that reflect
mencerminkan kondisi sebenarnya; actual conditions;
e. sinergitas sistem fiskal desentraslisasi dan e. the synergy of the decentralized fiscal system
sistem keuangan daerah sebagai basis untuk and the regional financial system as a basis for
memperluas pemanfaatan creative financing; expanding the use of creative financing; and
dan
f. sistem pemantauan dan evaluasi yang terhubung f. a monitoring and evaluation system that is
dalam proses perencanaan, pengalokasian, dan linked in the planning, allocation, and budgeting
penganggaran. process.
5. Sasaran strategis yang ingin dicapai dalam tujuan 5. The strategic targets to be achieved in the
birokrasi dan layanan publik yang agile, efektif, dan bureaucracy and public service objectives that are
efisien adalah: agile, effective, and efficient are:
a. Organisasi dan SDM yang optimal; a. Optimal organization and human resources;
b. Sistem informasi yang andal dan terintegrasi; b. Reliable and integrated information system;
c. Pengendalian dan pengawasan internal yang c. Value-added internal audit and control; and
bernilai tambah; dan
d. Pelaksanaan tugas khusus yang optimal. d. Optimal execution of specific tasks.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 55
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis DJPK


Vision. Mission, Strategic Target and Objective of DJPK

Struktur Organisasi DJPK • Organization Structure of DJPK

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor Pursuant to the Regulation of The Minister of Finance
217/PMK.01/2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja No. 217/PMK.01/2018 concerning the Organization
Kementerian Keuangan, DJPK terdiri atas 5 (lima) unit and Work Procedure of the Ministry of Finance, DJPK
Eselon II, yaitu: consists of 5 (five) Echelon II units, namely:
a. Sekretariat Direktorat Jenderal; a. Secretariat of Directorate General;
b. Direktorat Dana Transfer Umum; b. Directorate of General Transfer Funds;
c. Direktorat Dana Transfer Khusus; c. Directorate of Special Transfer Funds;
d. Direktorat Kapasitas dan Pelaksanaan Transfer; d. Directorate of Capacity and Transfer
dan Implementation; and
e. Direktorat Evaluasi dan Sistem Informasi. e. Directorate of Evaluation and Information System.

Di bawah unit Eselon II tersebut terdapat 25 (dua Under the Echelon II units there are 25 (twenty-
puluh lima) unit Eselon III, 97 (sembilan puluh tujuh) five) Echelon III units, 97 (ninety-seven) Echelon IV
unit Eselon IV, serta jabatan fungsional seperti Analis units, as well as functional positions of Central and
Keuangan Pusat dan Daerah (AKPD) dan Pranata Regional Financial Analysts and functional positions of
Komputer. Struktur organisasi DJPK sesuai PMK nomor Computer Institutions. DJPK’s organizational structure
217/PMK.01/2018 diimplementasikan mulai akhir Bulan in accordance with PMK number 217/PMK.01/2018
Desember 2019 untuk meminimalisasi risiko proses alih is implemented from the end of December 2019 to
tugas dan fungsi unit di lingkungan DJPK, serta proses minimize the risk of the transfer of duties and functions
administrasi dan manajemen pegawai di lingkungan of the unit within DJPK, as well as the administrative
DJPK, sehingga pelaksanaan tugas dan fungsi DJPK and employee management processes within DJPK so
untuk tahun anggaran berikutnya dapat berjalan that the implementation of DJPK’s duties and functions
dengan optimal. for the next fiscal year can run optimally.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


56 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Struktur Organisasi DJPK
Organizational Structure of DJPK
Direktorat Jenderal Perimbangan
Keuangan / Directorate General of Fiscal
Balance

Sekretariat Direktorat
Jenderal / Sekretariat
Direktorat Jenderal

Gambar 10: Struktur Organisasi DJPK


Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Bagian Perencanaan dan Bagian Sumber Daya Manusia /
Keuangan / Bagian Perencanaan
Nomor 217 Tahun 2018 Tentang Organisasi dan dan Keuangan Bagian Sumber Daya Manusia

Tata Kerja Kementerian Keuangan / Figure 10:


Organizational Structure of DJPK pursuant to Bagian Harmonisasi Kebijakan
dan Kehumasan / Bagian Bagian Organisasi dan Kepatuhan
Internal / Bagian Organisasi dan
Harmonisasi Kebijakan dan
Minister of Finance Regulation Number 217/ Kehumasan Kepatuhan Internal

PMK.01/2018 concerning Organization and


Bagian Umum, Advokasi dan Kerja
Work Procedure of the Ministry of Finance Sama Antar Lembaga / Bagian
Umum, Advokasi dan Kerja Sama
Antar Lembaga

Direktorat Dana Transfer Umum Direktorat Dana Transfer Khusus Direktorat Kapasitas dan Pelayanan Direktorat Evaluasi dan Sistem
/ Directorate of General Transfer / Directorate of Special Transfer Transfer / Directorate of Transfer Informasi / Directorate of
Funds Funds Capacity and Services Evaluation and Information Systems

Subdit Dana Alokasi Khusus Subdit Pengembangan Potensi


Fisik Sektor Pembangunan
Subdit Dana Bagi Hasil / Sub- Pajak Daerah dan Retribusi Subdit Evaluasi Pengelolaan
Perekonomian dan Kemaritiman Daerah / Sub-Directorate Dana Transfer / Sub
Directorate of Revenue Sharing / Sub Directorate of the Special
Fund for Regional Tax Potential Directorate of Fund Transfer
Physical Allocation Fund for and Regional Retribution Management Evaluation
the Economic and Maritime Development
Development Sector

Subdit Dana Alokasi Khusus


Fisik Sektor Pembangunan Subdit, Pengawasan dan
Pengendalian Pajak Daerah Subdit Evaluasi Pengelolaan
Subdit Dana Alokasi Umum Manusia dan Kebudayaan / Keuangan Daerah / Sub
/ Sub-Directorate of General Sub Directorate of the Special dan Retribusi Daerah / Sub
Synchronization, Supervision Directorate of Regional
Allocation Fund Physical Allocation Fund Financial Management
for the Human and Cultural and Control of Regional Taxes
and Regional Levy Evaluation
Development Sector

Subdit Dana Insentif


Daerah, Otonomi Khusus,
dan Dana Keistimewaan / Subdit Dana Alokasi Khusus Sub Pembiayaan dan Penataan Subdit Data Keuangan Daerah
Sub Directorate of Regional Nonfisik / Sub Directorate of Daerah / Sub Financing and / Sub-Directorate of Regional
Incentive Funds, Special Non-Physical Allocation Funds Regional Regulation Financial
Autonomy and Privileges Funds

Subdit Peningkatan Kapasitas


Subdit Dana Desa / Sub Subdit Hibah Daerah / Sub Pengelola Keuangan Daerah / Subdit Data Non Keuangan
Directorate of Village Funds Directorate of Regional Grants Sub Directorate for Increasing Daerah / Sub-Directorate of
the Capacity of Regional Regional Non-Financial Data
Financial Managers

Subdit Pengembangan Aplikasi


Basis Data, Infrastruktur,
dan Operasional Teknologi
Subdit Penyaluran Dana Informasi / Sub Directorate
Transfer / Sub Directorate for of Development of Database
Transfer Fund Distribution Application, Infrastructure,
and Information Technology
Operations

Subdit Akuntansi dan Subdit Transformasi Sistem


Pelaporan Dana Transfer / Sub Informasi Keuangan Daerah
Directorate of Accounting and / Sub Directorate of Regional
Transfer Fund Reporting Financial Information System
Transformation

Kelompok Jabatan Fungsional / Kelompok Jabatan Fungsional / Kelompok Jabatan Fungsional / Kelompok Jabatan Fungsional /
Functional Position Group Functional Position Group Functional Position Group Functional Position Group

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 57
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Profil Pejabat Eselon I dan II


Profile of Echelon I and II Officials

Astera Primanto Bhakti


Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan
Director General of Fiscal Balance

Lahir di Jakarta pada tanggal 20 Januari 1968. Born in Jakarta on January 20, 1968. Completed
Menyelesaikan studi Sarjana Ekonomi dengan jurusan his Bachelor of Economics studies majoring in
Manajemen di Universitas Soedirman pada tahun Management at Soedirman University in 1990. He
1990. Melanjutkan dan menyelesaikan studi Master of continued and completed Master of Taxation studies
Taxation di University of Denver pada tahun 1997. at the University of Denver in 1997.

Melaksanakan tugas pertamanya di Kementerian Performed his first assignment at the Ministry of
Keuangan sebagai Penata Muda pada tahun 1992. Finance as a Junior Administrator in 1992. He served
Pernah menjabat sebagai Kepala Bidang Administrasi as Head of Tax Administration and Tax Cooperation
dan Kerjasama Perpajakan Direktorat Jenderal Pajak of Tax Directorate General Division in 2004, Head
pada tahun 2004, Kepala Subdirektorat Peraturan Pajak of Sub-Directorate of Income Tax Regulation of the
Penghasilan Direktorat Jenderal Pajak pada tahun 2006, Directorate General of Tax Income Tax in 2006, Head
Kepala Subdirektorat Peraturan PPh Badan Direktorat of Sub-Directorate of Income Tax Regulations of
Jenderal Pajak pada tahun 2007, Kepala Subdirektorat Directorate General of Tax in 2007, Head of the Sub-
Perjanjian dan Kerjasama Perpajakan Internasional Directorate of International Taxation Agreement and
Direktorat Jenderal Pajak pada tahun 2009, Kepala Cooperation of the Directorate General of Tax in 2009,
Pusat Kebijakan Pendapatan Negara Badan Kebijakan Head of the State Revenue Policy Center of Fiscal Policy
Fiskal pada tahun 2012, dan dilantik sebagai Staf Ahli Agency in 2012, and was appointed as Senior Staff on
Bidang Penerimaan Negara pada 6 Februari 2015. State Revenue on February 6, 2015.

Kemudian dikarenakan perubahan nomenklatur Then due to changes in the nomenclature of the
jabatan sebagaimana disebutkan dalam Peraturan position as stated in Presidential Regulation No.
Presiden Nomor 28 Tahun 2015 tentang Kementerian 28 of 2015 concerning the Ministry of Finance, on
Keuangan, pada 3 September 2015 dilantik sebagai September 3, 2015, he was appointed as Senior Staff on
Staf Ahli Kebijakan Penerimaan Negara. Beliau pernah State Revenue Policy. He was once appointed to be the
dipercaya menjabat sebagai Kepala Badan Pendidikan Head of the Financial Education and Training Agency
dan Pelatihan Keuangan pada 23 Januari 2017. Dan pada on January 23, 2017, and on June 26, 2018, he was
26 Juni 2018, diamanatkan menjadi Direktur Jenderal mandated to be the Director General of Fiscal Balance.
Perimbangan Keuangan.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


58 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Profil Pejabat Eselon I dan II
Profile of Echelon I and II Officials

Harry Z. Soeratin
Sekretaris Direktorat Jenderal
Secretary of Directorate General

Lahir di Medan pada 10 Februari 1967. Beliau Born in Medan on February 10, 1967. He completed his
menyelesaikan studi Sarjana Ekonomi Jurusan Bachelor of Economics study, majoring in Accounting
Akuntansi di Universitas Padjajaran pada tahun 1987 at Padjajaran University in 1987, then continued his
kemudian melanjutkan studi Magister Akuntansi di Masters in Accounting at the University of Indonesia in
Universitas Indonesia pada tahun 1991 dan memperoleh 1991 and obtained a Doctorate degree in Management
gelar Doktor pada jurusan Ilmu Manajemen Universitas Science at Padjajaran University in 2016.
Padjajaran di Tahun 2016.

Beliau mulai merintis karir sebagai pegawai He started his career as an employee of the Ministry
Kementerian Keuangan pada tahun 1990 sebagai of Finance in 1990 as an executive at the Inspectorate
pelaksana pada Inspektorat Jenderal. Pernah General. He had held the position of a Strategic Planning
mengemban jabatan sebagai Tenaga Pengkaji Bidang Researcher in March 2020 and an Appraiser for
Perencanaan Strategik pada Maret 2020 dan Tenaga Apparatus Resources in October 2010 at the Secretariat
Pengkaji Bidang Sumber Daya Aparatur pada Oktober General of the Ministry of Finance. Currently, he has
2010 di Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan. been serving as Secretary of the Directorate General
Saat ini, beliau menjabat sebagai Sekretaris Direktorat since July 17, 2020.
Jenderal sejak 17 Juli 2020.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 59
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Profil Pejabat Eselon I dan II


Profile of Echelon I and II Officials

Adriyanto
Direktur Dana Transfer Umum
Director of General Transfer Funds

Lahir di Palembang pada 1 Juni 1968. Meraih gelar Born in Palembang on June 1, 1968. Graduated with
Sarjana Ekonomi di Universitas Sriwijaya Palembang a Bachelor of Economics degree from Sriwijaya
pada tahun 1992. Selanjutnya beliau menempuh University, Palembang in 1992. Subsequently, he
program Magister Manajemen di Universitas Sriwijaya pursued Masters in Management program at Sriwijaya
dan lulus tahun 2002 yang kemudian juga memperoleh University and graduated in 2002, he also earned a
gelar Master of Arts pada tahun 2005. Terakhir beliau Master of Arts degree in 2005. Lastly, he earned a PhD
meraih gelar PhD di Australian National University at Australian National University in 2016.
pada tahun 2016.

Beliau memulai karir di Kementerian Keuangan sebagai He started his career at the Ministry of Finance as an
pegawai di Direktorat Jenderal Pajak pada Maret 1995. employee at the Directorate General of Taxes in March
Sebelum berkarier di Direktorat Jenderal Perimbangan 1995. Prior to his career at the Directorate General of
Keuangan sebagai Direktur Dana Transfer Umum pada Fiscal Balance as Director of General Transfer Funds
November 2019, beliau pernah menjabat sebagai Kepala in November 2019, he served as Head of the Center for
Pusat Kebijakan Ekonomi Makro di Badan Kebijakan Macro Economic Policy at the Fiscal Policy Agency in
Fiskal pada Agustus 2017. August 2017.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


60 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Profil Pejabat Eselon I dan II
Profile of Echelon I and II Officials

Putut Hari Satyaka


Direktur Dana Transfer Khusus
Director of Special Transfer Funds

Lahir di Surakarta pada 9 Juli 1973. Meraih gelar Sarjana Born in Surakarta on July 9, 1973. He obtained his
Ekonomi di Universitas Sebelas Maret pada tahun Bachelor’s Degree in Economics at Sebelas Maret
1996. Selanjutnya menempuh program Master of Public University in 1996. He then took the Master of Public
Policy di Australian National University yang berhasil Policy program at the Australian National University
diselesaikan pada tahun 2007. which was successfully completed in 2007.

Memulai karir di Kementerian Keuangan sebagai He started his career at the Ministry of Finance as
pegawai di Badan Analisa Keuangan dan Moneter pada an employee at the Financial and Monetary Analysis
Maret 1998. Sebelum menduduki jabatannya sebagai Agency in March 1998. Prior to serving as Director of
Direktur Dana Transfer Khusus pada November Special Transfer Fund in November 2019, he served as
2019, beliau pernah menjabat sebagai Direktur Dana Director of Balancing Fund in December 16, Director
Perimbangan pada Desember 2016, Direktur Pajak of Local Tax and Local Retribution in April 2015 and
Daerah dan Retribusi Daerah pada April 2015 dan Secretary of the Directorate General of Fiscal Balance
Sekretaris Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan in October 2015.
pada Oktober 2015.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 61
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Profil Pejabat Eselon I dan II


Profile of Echelon I and II Officials

Bhimantara Widyajala
Direktur Kapasitas dan Pelaksanaan Transfer
Director of Capacity and Transfer Implementation

Lahir di Surabaya pada 29 Maret 1967. Beliau Born in Surabaya on March 29, 1967. He graduated from
merupakan lulusan Diploma III Keuangan Spesialisasi a Diploma III in Finance Specialization in Accounting
Akuntansi pada Sekolah Tinggi Akuntansi Negara at the State College of Accountancy (STAN), after
(STAN), setelahnya beliau Meraih gelar Sarjana Hukum which he obtained a Bachelor’s Degree in Laws at the
di Universitas Indonesia pada tahun 1992 serta University of Indonesia in 1992 and also obtained a
memperoleh juga gelar Diploma IV Akuntansi di STAN. Diploma IV in Accounting at STAN. Subsequently, he
Selanjutnya menyelesaikan program Master of Science completed the Master of Science in Finance program
in Finance di The George Washington University pada at The George Washington University in 1999.
tahun 1999.

Memulai karir di Kementerian Keuangan pada Started his career at the Ministry of Finance in 1987
tahun 1987 sebagai pegawai yang dipekerjakan pada as an employee who was employed at the Inspectorate
Inspektorat Jenderal. Beliau pernah diamanatkan General. He was assigned as a Strategic Planning
sebagai Tenaga Pengkaji Bidang Perencanaan Strategik Researcher in 2017 and an Appraiser for Apparatus
pada tahun 2017 dan Tenaga Pengkaji Bidang Sumber Resources in March 2020 at the Secretariat General
Daya Aparatur pada Maret 2020 di Sekretariat Jenderal of the Ministry of Finance, and since 17 July 2020
Kementerian Keuangan, dan sejak 17 Juli 2020 beliau he has served as Director of Capacity and Transfer
menduduki jabatan sebagai Direktur Kapasitas dan Implementation.
Pelaksanaan Transfer.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


62 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Profil Pejabat Eselon I dan II
Profile of Echelon I and II Officials

Agung Widiadi
Direktur Evaluasi dan Sistem Informasi
Director of Evaluation and Information System

Lahir di Blora pada 11 Mei 1965. Meraih gelar Sarjana Born in Blora on May 11, 1965. He obtained his Bachelor
Ekonomi di Universitas Kristen Satya Wacana pada of Economics degree at Satya Wacana Christian
tahun 1988 dan menyelesaikan program Master of University in 1988 and completed his Master of Science
Science di University of Illinois, Amerika Serikat pada program at the University of Illinois, United States in
tahun 1995. 1995.

Memulai karir di Kementerian Keuangan sebagai He started his career at the Ministry of Finance as
pegawai Badan Analisa Keuangan dan Moneter (BAKM) an employee of the Financial and Monetary Analysis
pada tahun 1992. Pada 29 November 2019, Beliau Agency (BAKM) in 1992. On November 29, 2019, he was
dilantik menjadi Direktur Evaluasi dan Sistem Informasi appointed as Director of Evaluation and Information
setelah sebelumnya menjabat sebagai Direktur Evaluasi Systems after previously serving as Director of
Pengelolaan dan Informasi Keuangan Daerah pada Evaluation of Regional Financial Management and
September 2019 dan Direktur Sistem Penganggaran, Information in September 2019 and Director of
Direktorat Jenderal Anggaran pada Maret 2014. Budgeting Systems, Directorate General of Budget in
March 2014.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 63
03
Sumber
Daya
Manusia
Human
Resources
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Sumber Daya Manusia


Human Resources

Statistik Sumber Daya Manusia DJPK DJPK Human Resources Statistics

Grafik 1: Komposisi Pegawai Berdasarkan Jenis Chart 1: Composition of Employees Based on Gender
Kelamin

156

392
Pria / Male Wanita / Female

Grafik 2: Komposisi Pegawai Berdasarkan Jenis Chart 2: Composition of Employees Based on Gender
Kelamin Setiap Unit Eselon II in Each Echelon II Unit

97

86
81

65
62

50

33 32
22
19

1 0

Direktur
Jenderal Sekretariat /
DTU DTK KPT ESI
/ Director Secretariat
General

Pria / Male Wanita / Female

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


66 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Sumber Daya Manusia
Human Resources

Tabel 6: Komposisi Distribusi Pegawai Berdasarkan Table 6: Composition of Employees Distribution


Jenis Kelamin pada Unit Eselon II Based on Gender in Echelon II Unit
%Pria / Wanita / %Wanita / Jumlah /
Nama Unit / Unit Name Pria / Male
Male % Female Female % Total
DIRJEN 1 100% 0 0% 1
SEKRE 86 63,2% 50 36,8% 136
DTU 65 74,7% 22 25,3% 87
DTK 62 76,5% 19 23,5% 81
KPT 81 71,0% 33 29,0% 114
ESI 97 75,2% 32 24,8% 129
Total 392 71,5% 156 28,5% 548
(Data per 31 Desember 2020) (Data per December 31, 2020)

Grafik 3: Komposisi Pegawai Berdasarkan Jabatan Chart 3: Composition of Employees Based on


Position
219

127

80
53

17 17 14
1 5 8 4 2 1

Eselon I / Eselon II / Eselon III / Eselon IV / Pelaksana /


JF Prakom JF AKPD JF Arsiparis JF PK APBN
Echelon I Echelon II Echelon III Echelon IV Officer

Pria / Male Wanita / Female

Tabel 7: Komposisi Distribusi Pegawai Berdasarkan Table 7: Composition of Employees Distribution


Gender pada Jabatan Based on Gender in Position
%Pria / Wanita / %Wanita / Jumlah /
Jabatan / Position Pria / Male
Male % Female Female % Total
Eselon I / Echelon I 1 100% 0 0% 1
Eselon II / Echelon II 5 100% 0 0% 5
Eselon II / Echelon II 17 68% 8 32% 25
Eselon IV / Echelon IV 80 82,5% 17 17,5% 97
JF AKPD 53 93% 4 7% 57
JF Prakom 14 100% 0 0% 14
JF Arsiparis 2 100% 0 0% 2
JF PK APBN 1 100% 0 0% 1
Pelaksana / Officers 219 63,3% 127 36,7% 346
Total 392 71,5% 156 28,5% 548

(Data per 31 Desember 2020) (Data per December 31, 2020)

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 67
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Sumber Daya Manusia


Human Resources

Grafik 4: Komposisi Pegawai Berdasarkan Golongan Chart 4: Composition of Employees Based on Rank

80 81

46
42 43 43 43
39

24
20 20
11 10 9
8 7 7
3 4 2 2 3 1
II/a II/b II/c II/d III/a III/b III/c III/d IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e

Pria / Male Wanita / Female

Tabel 8: Komposisi Distribusi Pegawai Berdasarkan Table 8: Composition of Employees Distribution


Gender pada Golongan Based on Gender in Rank
%Pria / Wanita / %Wanita / Jumlah /
Pangkat/Gol. / Rank Pria / Male
Male % Female Female % Total
Golongan II / Rank II 75 57,2% 56 42,8% 131
II/a 3 2,3% 4 3,1% 7
II/b 2 1,5% 2 1,5% 4
II/c 46 35,1% 42 32,1% 88
II/d 24 18,3% 8 6,1% 32
Golongan III / Rank III 243 74,3% 84 25,7% 327
III/a 80 24,5% 43 13,1% 123
III/b 39 11,9% 20 6,1% 59
III/c 43 13,1% 11 3,4% 54
III/d 81 24,8% 10 3,1% 91
Golongan IV / Rank IV 74 82,2% 16 17,8% 90
IV/a 43 47,8% 9 10% 52
IV/b 20 22,2% 7 7,8% 27
IV/c 7 7,8% 0 0% 7
IV/d 3 3,3% 0 0% 3
IV/e 1 1,1% 0 0% 1
Total 392 71,5% 156 28,5% 548
(Data per 31 Desember 2020) (Data per December 31, 2020)

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


68 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Sumber Daya Manusia
Human Resources

Grafik 5: Komposisi Pegawai Berdasarkan Pendidikan Chart 5: Composition of Employees Based on


Education
149

122

76
62
53

22
16
11 8 7 9 9
1 1 2
SLTP / SMA / D1 / D3 / D4 / S1 / S2 / S3 /
Junior High Senior High Diploma 1 Diploma 3 Diploma 4 Undergraduate Postgraduate Doctorate

Pria / Male Wanita / Female

Tabel 9: Komposisi Distribusi Pegawai Berdasarkan Table 9: Composition of Employees Distribution


Gender pada Pendidikan Based on Gender in Education
%Pria / Wanita / %Wanita / Jumlah /
Pendidikan / Education Pria / Male
Male % Female Female % Total
SLTP / Junior High 1 100% 0 0% 1
SLTA / Senior High 11 91,7% 1 8,3% 12
D1 / Diploma 1 8 53,3% 7 46,7% 15
D3 / Diploma 3 76 58,9% 53 41,1% 132
D4 / Diploma 4 16 64% 9 36% 25
S1 / Undergraduate 149 70,6% 62 29,4% 226
S2 / Postgraduate 122 84,7% 22 15,3% 134
S3 / Doctorate 9 81,8% 2 18,2% 11
Total 392 71,6% 156 28,4% 548

(Data per 31 Desember 2020) (Data per December 31, 2020)

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 69
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Sumber Daya Manusia


Human Resources

Pembinaan Jabatan Fungsional Development of Central and


Analis Keuangan Pusat Dan Daerah Regional Financial Analyst
(JF AKPD) Functional Positions (JF AKPD)
Penyempurnaan Jabatan Fungsional AKPD Improvement of AKPD Functional Positions
Dengan diterbitkannya PermenPAN RB Nomor 13 With the issuance of PermenPAN RB Number 13 of 2019
Tahun 2019 tentang Pengusulan, Penetapan, dan concerning Proposal, Determination, and Development
Pembinaan Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil of Functional Positions of Civil Servants and the
dan arahan Presiden terkait penyederhanaan birokrasi direction of the President regarding simplification of
yang diikuti dengan diterbitkannya PermenPAN RB the bureaucracy followed by the issuance of PermenPAN
Nomor 28 Tahun 2019 tentang Penyetaraan Jabatan RB Number 28 of 2019 concerning Equalization of
Administrasi ke dalam Jabatan Fungsional, perlu Administrative Positions into Functional Positions, it is
dilakukan penyesuaian atas Permenpan RB Nomor 42 necessary to make adjustments to the Permenpan RB
Tahun 2014 tentang JF AKPD, baik dari segi sistematika Number 42 of 2014 concerning JF AKPD, both in terms
maupun muatan pengaturannya. of systematics and regulatory content.

Penyempurnaan kebijakan JF AKPD ini dimulai dengan The improvement of the JF AKPD policy began with
proses penyusunan Naskah Akademik Perubahan the process of compiling the Academic Paper for the
PermenPAN RB tentang JF AKPD dan penyampaian Amendment of the PermenPAN RB regarding the JF
paparan (ekspose) ke KemenPAN RB pada tanggal 23 AKPD and the delivery of exposure to the KemenPAN
Juni 2020. Kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan RB on June 23, 2020. Furthermore, it was continued
uji petik butir kegiatan JF AKPD untuk mengukur with the implementation of a quotation test for JF AKPD
beban kerja di lapangan sebagai pembuktian kelayakan activity to measure the workload in the field as proof
standar jam kerja yang ditetapkan dan nilai kegiatan. of appropriateness of the standard working hours set
Kegiatan Uji petik ini selain melibatkan JF AKPD DJPK and the value of the activity. In addition to involving
dan Pemerintah Daerah juga melibatkan pegawai JF AKPD DJPK and local government, this activity
struktural dari DJPK. Langkah selanjutnya yaitu validasi also involved structural staff from the DJPK. The next
kegiatan tugas JF yang dilakukan oleh KemenPAN RB step is the validation of the JF task activities carried
bersama dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN) out by the KemenPAN RB together with the National
dan Instansi Pembina. Paralel dengan proses validasi, Civil Service Agency (BKN) and supervisory agencies.
DJPK telah menyusun rancangan Permenpan PAN In parallel with the validation process, the DJPK has
RB tentang JF AKPD sebagai peraturan pengganti drafted a Permenpan PAN RB concerning JF AKPD as
Permen PAN RB Nomor 42 Tahun 2014 tentang JF a substitute to regulation for Permen PAN RB Number
AKPD. Rancangan PermenPAN RB tersebut sudah 42 of 2014 concerning JF AKPD. The PermenPAN RB
disampaikan kepada KemenPAN RB melalui Sekretariat draft has been submitted to KemenPAN RB through the
Jenderal Kementerian Keuangan pada akhir Desember Secretariat General of the Ministry of Finance at the
2020. end of December 2020.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


70 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Sumber Daya Manusia
Human Resources

Penyusunan Rekomendasi Kebutuhan JF AKPD Preparation of JF AKPD Needs Recommendations


Sesuai dengan amanat PermenPAN RB Nomor 42 In accordance with the mandate of PermenPAN
Tahun 2014 dan PMK Nomor 37 Tahun 2019 tentang RB Number 42 of 2014 and PMK Number 37 of 2019
Petunjuk Teknis JF AKPD, kebutuhan JF AKPD disusun concerning Technical Guidelines for JF AKPD, the
untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang diperinci needs for JF AKPD are prepared for a period of 5 (five)
per 1 (satu) tahun. Perhitungan jumlah kebutuhan years, broken down by 1 (one) year. Calculation of the
JF AKPD sampai dengan tahun berkenaan dilakukan total needs of JF AKPD up to the current year is done by
dengan membagi jumlah beban kerja 1 (satu) tahun dividing the total workload of 1 (one) year with respect
berkenaan dengan jam kerja efektif 1 (satu) tahun. to the effective working hours of 1 (one) year. The results
Hasil penyusunan kebutuhan JF AKPD disampaikan of the formulation of JF AKPD needs are submitted
oleh Pejabat Pembina Kepegawaian Instansi Pusat by the Central Institution or Regional Institution
atau Instansi Daerah kepada Instansi Pembina untuk Personnel Development Officials to the Development
mendapatkan rekomendasi. Rekomendasi diberikan Agency for recommendations. Recommendations are
setelah Instansi Pembina melakukan telaah terhadap given after the Development Agency conducts a review
perhitungan jumlah beban kerja setahun dan jam of the calculation of the total workload in a year and
kerja efektif setahun serta kebutuhan pendanaan the effective working hours of a year as well as the
terkait dengan pengangkatan JF AKPD. Atas hasil funding needs related to the appointment of JF AKPD.
rekomendasi tersebut, Pejabat Pembina Kepegawaian Based on the results of these recommendations, the
Instansi Pusat atau Instansi Daerah menyampaikan Central Institution or Regional Institution Personnel
kepada Kementerian PAN dan RB untuk memperoleh Development Officials reported to the Ministry of
penetapan. Pada tahun 2020, terdapat 11 (sebelas) PAN and RB to obtain an appointment. In 2020, there
Pemerintah Daerah yang menyampaikan permohonan were 11 (eleven) Regional Governments that submitted
kebutuhan (formasi) JF AKPD. requests for the JF AKPD needs (formation).

Penyelenggaraan Uji Kompetensi JF AKPD Implementation of JF AKPD Competency Test


Mengacu pada PermenPAN RB Nomor 42 Tahun 2014, Referring to PermenPAN RB Number 42 of 2014,
uji kompetensi dilakukan sebagai salah satu persyaratan a competency test is carried out as one of the
untuk: requirements for:
a. pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari jabatan lain a. appointment of Civil Servants from other positions
ke dalam jabatan JF AKPD; to the position of JF AKPD;
b. pelaksanaan penyesuaian/inpassing jabatan b. adjusting/inpassing the position of a Civil Servant
Pegawai Negeri Sipil menjadi jabatan JF AKPD; dan to the position of JF AKPD; and
c. kenaikan jenjang JF AKPD. c. JF AKPD level increase.

Pada tahun 2020, Instansi Pembina telah melaksanakan In 2020, the Development Agency carried out the
uji kompetensi JF AKPD yang diikuti oleh sebanyak 50 JF AKPD competency test which was attended by 50
(lima puluh) orang peserta yang terdiri dari: (fifty) participants consisting of:

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 71
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Sumber Daya Manusia


Human Resources

a. Kenaikan Jenjang untuk JF AKPD DJPK pada bulan a. Level Advancement for JF AKPD DJPK in August
Agustus 2020; 2020;
b. Kenaikan Jenjang dan Inpassing untuk JF AKPD b. Level Advancement and Inpassing for JF AKPD
Pemerintah Daerah pada bulan September 2020; Regional Government in September 2020;
c. Perpindahan dari Jabatan Lain untuk JF AKPD DJPK c. Transfer from Other Position to JF AKPD DJPK in
pada bulan September-Desember 2020. September-December 2020.

Pelaksanaan uji kompetensi diselenggarakan bekerja The implementation of the competency test was
sama dengan Pusdiklat Kekayaan Negara dan carried out in partnership with the Training Center of
Perimbangan Keuangan-BPPK, Biro Sumber Daya State Wealth and Financial Balance-BPPK, the Bureau
Manusia-Setjen dan lembaga assessment center. of Human Resources-Secretariat General and the
Dengan mempertimbangkan kondisi nasional akibat assessment center institution. Taking into account the
pandemi COVID-19, uji kompetensi JF AKPD pada national conditions due to the COVID-19 pandemic,
tahun 2020 secara umum dilaksanakan secara daring. the JF AKPD competency test in 2020 was generally
held online.

Pelaksanaan Monev Pembinaan JF AKPD Monitoring and Evaluation of AKPD JF Guidance


Salah satu tugas DJPK selaku Instansi Pembina adalah One of the duties of the DJPK as the Development
melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap Agency is to monitor and evaluate the implementation
implementasi JF AKPD di level Pemerintah Pusat dan of JF AKPD at the central and regional government
Daerah. Adapun tujuan pelaksanaan monitoring dan levels. The objectives of monitoring and evaluation are
evaluasi dimaksud adalah sebagai berikut: as follows:
1. Memonitor implementasi JF AKPD yang dilaksanakan 1. Monitor the implementation of the JF AKPD
oleh instansi, terutama berkaitan dengan input dan implemented by agencies, especially with regard to
output implementasi JF AKPD, tujuan pengangkatan the input and output of the JF AKPD implementation,
AKPD dan kepatuhan terhadap peraturan yang the purpose of AKPD appointment and compliance
berlaku; with applicable regulations;
2. Mengidentifikasi isu dan masalah yang dihadapi 2. Identify issues and problems faced in managing
dalam pengelolaan jabatan fungsional AKPD; dan AKPD functional positions; and
3. Memberikan arahan dan saran perbaikan atas 3. Provide directions and suggestions for
masalah yang ditemui. improvements to the problems encountered.

Dampak dari pandemi COVID-19 yang terjadi The impact of the COVID-19 pandemic that occurred
menyebabkan pelaksanaan monitoring dan evaluasi caused monitoring and evaluation for 2020 to be held
untuk tahun 2020 hanya dilakukan melalui survei only through online surveys.
secara daring.

Penyelenggaraan Capacity Building Implementation of Capacity Building


Sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi dan As an effort to improve the competence and quality
kualitas Analis Keuangan Pusat dan Daerah, DJPK telah of Central and Regional Financial Analysts, DJPK has
melaksanakan 2 (dua) kali kegiatan capacity building. carried out 2 (two) capacity building activities. On June

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


72 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Sumber Daya Manusia
Human Resources

Pada tanggal 29 Juni 2020 telah diselenggarakan 29, 2020 a capacity building activity was held with the
kegiatan capacity building dengan tema “Bagan Akun theme "Standard Account Chart" with keynote speaker
Standar” dengan narasumber Moza Pandawa Sakti of Moza Pandawa Sakti (AKPD Ahli Madya, Directorate
(AKPD Ahli Madya Direktorat ESI, DJPK). Kemudian of ESI, DJPK). Then on November 11, 2020, a second
pada tanggal 11 November 2020, diselenggarakan capacity building was held with the theme "Data
capacity building kedua dengan tema “Visualisasi Data” Visualization" delivered by speakers, namely Raudhah
yang disampaikan oleh narasumber yaitu Raudhah Fitra Humamy (Data Tech Specialist, IYKRA - PT Pusat
Fitra Humamy (Data Tech Specialist, IYKRA - PT Pusat Inovasi Nusantara) and Arifudin Miftakhul Huda (Head
Inovasi Nusantara) dan Arifudin Miftakhul Huda (Kepala of Regional Financial Reporting Section, DJPK) . The
Seksi Pelaporan Keuangan Daerah, DJPK). Materi yang material presented is an introduction to concepts,
disampaikan berupa pengenalan konsep, teknik, dan techniques, and tools in data visualization in support of
tools dalam visualisasi data dalam mendukung data- data-driven culture; and Optimization of Exploratory
driven culture; dan Optimalisasi Exploratory Data Data Analysis related to APBD using visualization in
Analysis terkait APBD menggunakan visualisasi di Tableau.
Tableau.

Dengan mempertimbangkan kondisi pandemi Taking into account the conditions of the COVID-19
COVID-19 yang terjadi pada Tahun 2020, kegiatan pandemic that occurred in 2020, capacity building
capacity building diselenggarakan secara daring activities were held online using Zoom application. In
menggunakan aplikasi Zoom. Selain itu, kegiatan addition, capacity building activities with the theme
capacity building dengan tema “Visualisasi Data” juga "Data Visualization" were also broadcast live through
ditayangkan secara langsung melalui kanal Youtube the DJPK Youtube channel.
DJPK.

Penyelenggaraan FGD Pembinaan JF AKPD Organizing FGD for JF AKPD Development


Dalam rangka menggali informasi seputar implementasi For the purpos of gathering information about the
JF AKPD, baik di level Pemerintah Pusat maupun implementation of JF AKPD, both at the Central
Pemerintah Daerah, DJPK telah melaksanakan kegiatan Government and Local Government levels, DJPK has
Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan conducted Focus Group Discussions (FGD) activities
perwakilan AKPD dan instansi pengelola kepegawaian involving representatives of the AKPD and personnel
di pemerintah daerah dan DJPK. Pada kegiatan ini, management agencies in the local government and
para peserta dapat berdiskusi dan berbagi pengalaman DJPK. In this activity, participants can discuss and
mengenai berbagai permasalahan yang dihadapi terkait share experiences regarding various problems faced
implementasi JF AKPD. Dari pelaksanaan kegiatan regarding the implementation of JF AKPD. From the
ini, DJPK selaku instansi pembina memperoleh implementation of this activity, DJPK as the development
banyak informasi dan masukan yang bermanfaat bagi agency obtained a lot of useful information and input
penyempurnaan kebijakan JF AKPD. for the improvement of JF AKPD policies.

Dengan mempertimbangkan kondisi pandemi Considering the ongoing conditions of the COVID-19
COVID-19 yang sedang terjadi, kegiatan FGD yang pandemic, the FGD activities which were held on June
dilaksanakan pada 29 Juni 2020 dan 11 November 29, 2020 and November 11, 2020 were held online using

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 73
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Sumber Daya Manusia


Human Resources

2020 ini diselenggarakan secara daring menggunakan the Zoom application. The topics discussed in the FGD
aplikasi Zoom. Adapun topik yang dibahas dalam FGD in 2020 were about the implementation of JF AKPD and
pada tahun 2020 adalah seputar implementasi JF AKPD the preparation of employee performance targets (SKP)
dan penyusunan sasaran kinerja pegawai (SKP) dengan with speakers, namely Eman Satria (AKPD Ahli Muda
narasumber yaitu Eman Satria (AKPD Ahli Muda di at BPKAD of South Sumatra Province) and Sulistyawati
BPKAD Provinsi Sumatera Selatan) dan Sulistyawati (Secretary of BPKAD of Yogyakarta City).
(Sekretaris BPKAD Kota Yogyakarta).

Penyusunan Kurikulum dan Penyelenggaraan Diklat Curriculum Development and Implementation of JF


JF AKPD AKPD Education and Training
Pengembangan kompetensi Jabatan Fungsional Analis The competency development of the Central and
Keuangan Pusat dan Daerah (JF AKPD) ditujukan untuk Regional Financial Analyst Functional Position (JF
meningkatkan kompetensi bagi pejabat AKPD agar AKPD) is aimed at increasing the competence of AKPD
dapat memberikan kontribusi yang optimal dalam officials so that they can make an optimal contribution
meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan pusat in improving the quality of central and regional financial
dan daerah dan menunjang pengembangan karier management and support AKPD career development.
AKPD. Pada tahun 2020, telah dilaksanakan penyusunan
In 2020, the preparation of a persuasion technique
kurikulum pelatihan teknik persuasi dan pelatihan
training curriculum and JF AKPD functional training
fungsional JF AKPD bekerja sama dengan Pusdiklat
has been carried out in cooperation with the National
Kekayaan Negara dan Perimbangan Keuangan-BPPK.
Wealth and Financial Balance Training Center-BPPK.

Selain itu, DJPK selaku Instansi Pembina telah In addition, DJPK as the Development Agency has
memfasilitasi/mengikutsertakan para AKPD facilitated/included the AKPD in education and
pada kegiatan pendidikan dan pelatihan yang training activities organized by the BPPK with the
diselenggarakan oleh BPPK dengan rincian sebagai following details:
berikut: :

Tabel 10: Pelaksanaan Pelatihan JF AKPD Table 10: Implementation of JF AKPD Training
Tanggal Pelaksanaan
Nama Pelatihan /
Deskripsi / Description / Implementation
Training Name
Date
Pelatihan Analisis Pelatihan ini ditujukan bagi analis JF AKPD untuk mencapai kemahiran tingkat 24 - 31 Agustus 2020
dan Proyeksi efektif dalam melakukan analisis dan perhitungan teknis atas kemampuan / August 24-31, 2020
Perekonomian keuangan dan kemampuan ekonomi suatu daerah dalam skala lokal, regional,
Daerah Tingkat maupun nasional dalam rangka pemekaran daerah maupun kebutuhan Lainnya
Dasar / Basic Level sesuai ketentuan yang berlaku. / This training is intended for JF AKPD analysts
Regional Economic to achieve effective levels of proficiency in conducting technical analysis and
Analysis and calculations of the financial capacity and economic capacity of a region on a
Projection Training local, regional, and national scale for the purpose of regional expansion and
other needs in accordance with applicable regulations.
Pelatihan Pelatihan ini ditujukan untuk untuk analis JF AKPD agar dapat menerapkan 7 - 11 September 2020
Kemampuan Menulis pengetahuan kemampuan menulis dalam pelaksanaan tugas sesuai dengan / September 7-11,
Tingkat Dasar / ketentuan yang berlaku. / This training is intended for JF AKPD analysts in 2020
Basic Writing Skills order to be able to apply knowledge of writing skills in carrying out assignments
Training in accordance with applicable regulations.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


74 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Sumber Daya Manusia
Human Resources

Tanggal Pelaksanaan
Nama Pelatihan /
Deskripsi / Description / Implementation
Training Name
Date
Pelatihan Pelatihan ini ditujukan untuk AKPD agar dapat mengevaluasi/mendesain 28 September-2
Kemampuan Menulis penerapan manajamen keuangan daerah dalam pelaksanaan tugas sebagai Oktober 2020
Tingkat Lanjutan / analis sesuai dengan ketentuan yang berlaku. / This training is intended for / September
Advanced Writing AKPD to be able to evaluate /design the implementation of regional financial 29-October 2, 2020
Skills Training management in carrying out their duties as an analyst in accordance with
applicable regulations.
Pelatihan Diklat ini ditujukan untuk AKPD agar dapat melakukan persuasi kepada 2-6 November 2020 /
Teknik Persuasi pimpinan/pihak lain atas penyusunan kajian dalam pelaksanaan tugas sebagai November 2-6, 2020
/ Persuasion analis sesuai dengan ketentuan yang berlaku. / This training is intended for
Technique Training AKPD to be able to persuade leaders/other parties on the preparation of
studies in carrying out their duties as analysts in accordance with applicable
regulations.

Selain 4 (empat) pelatihan tersebut kegiatan pelatihan In addition to the 4 (four) trainings, training activities
bagi AKPD yang dilaksanakan selama tahun 2020 yaitu: for AKPD will be carried out during 2020, namely:
1. FGD Pembelajaran Terintegrasi 1. Integrated Learning FGD
FGD ini dilaksanakan tanggal 5 November 2020 This FGD was held online on November 5, 2020 by
secara online oleh Pusdiklat KNPK. the KNPK Training Center.
2. E-Learning Pengantar Hubungan Keuangan Pusat 2. E-Learning Introduction to Central and Regional
dan Daerah (HKPD) Financial Relations (HKPD)
Pelatihan ini ditujukan untuk memberikan This training is intended to provide basic
pemahaman dasar mengenai hubungan keuangan understanding of the relationship between central
pusat dan daerah sebagai implementasi dari and regional finance as an implementation of
kebijakan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal. regional autonomy and fiscal decentralization
policies
.
Pengembangan sistem Informasi Manajemen JF JF AKPD Management Information System
AKPD Development
Salah satu tugas Instansi Pembina adalah One of the duties of the Development Agency is to
mengembangkan Sistem Informasi JF. Pada semester develop the JF Information System. In the second
ke-2 tahun 2019 telah dilakukan proses pembangunan semester of 2019, the development process for the
Sistem Informasi Manajemen JF AKPD (SIM JF AKPD). JF AKPD Management Information System (SIM
Pengembangan sistem informasi manajemen SDM JF AKPD) was carried out. The development of an
Terintegrasi dalam pengelolaan JF AKPD dimaksudkan Integrated HR management information system in the
agar DJPK sebagai Instansi Pembina JF AKPD secara
management of JF AKPD is intended so that DJPK as
nasional maupun Unit Pengelola JF AKPD pada
the National AKPD JF Development Agency and the
Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah dapat
JF AKPD Management Unit at Ministries/Agencies
melakukan monitoring dan evaluasi kompetensi,
and Regional Governments can monitor and evaluate
kinerja, dan perkembangan JF AKPD dalam melakukan
the competence, performance and development of JF
perbaikan kualitas pengelolaan keuangan pusat dan
daerah. AKPD in improving management quality central and
regional finance.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 75
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Sumber Daya Manusia


Human Resources

Pada semester I tahun 2020 telah dilakukan beberapa In the first semester of 2020, User Acceptance
kali User Acceptance Test (UAT) atas pengembangan Tests (UAT) were carried out several times for
SIM JF AKPD Tahap I di tahun 2019. Selanjutnya, the development of SIM JF AKPD Phase I in 2019.
dalam rangka penyempurnaan sistem telah disusun Furthermore, in order to improve the system, a User
User Requirement (UR) pengembangan modul yang Requirement (UR) development module has been
meliputi modul kebutuhan dan pengangkatan, modul prepared which includes the needs and appointment
manajemen karir, modul manajemen kinerja, dan modul modules, the careers management module,
manajemen pendidikan dan pembelajaran. Proses performance management modules, and education
pengembangan modul berdasarkan UR yang telah and learning management modules. The module
disampaikan dimulai pada akhir Semester I sampai development process based on the UR that has been
dengan akhir tahun 2020 dan pada akhir Desember submitted starts at the end of Semester I to the end of
2020 aplikasi telah siap untuk diuji oleh pengguna 2020, and at the end of December 2020 the application
melalui UAT. is ready to be tested by users through UAT.

Dukungan terhadap Organisasi Profesi Analis Support for Central and Regional Financial Analyst
Keuangan Pusat dan Daerah Professional Organizations
Salah satu tugas Instansi Pembina adalah memfasilitasi One of the duties of the Development Agency is to
pembentukan organisasi profesi JF AKPD. Berkaitan facilitate the formation of the professional organization
dengan hal ini, Akta Pendirian Perkumpulan Asosiasi of JF AKPD. In this regard, the Deed of Establishment
Analis Keuangan Pusat dan Daerah telah ditetapkan of the Association of Central and Regional Financial
oleh notaris pada tanggal 14 Desember 2020 dan Analyst Associations was stipulated by a notary on
selanjutnya didaftarkan untuk mendapat pengesahan 14 December 2020 and subsequently registered for
dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
approval from the Ministry of Law and Human Rights.
(Keterangan: Surat Keputusan Menteri Hukum dan
(Note: Decree of the Minister of Law and Human Rights
HAM tentang Pengesahan Pendirian Badan Hukum
regarding the Ratification of the Establishment of a
Perkumpulan Asosiasi Analis Keuangan Pusat dan
Legal Entity for the Association of Central and Regional
Daerah telah diterbitkan pada bulan Januari 2021).
Financial Analysts was issued in January 2021).

Pelaksanaan Pengembangan Implementation of Competency


Kompetensi Development
Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset yang Human resources (HR) are the most important assets in
paling penting dalam suatu organisasi, karena an organization, because HR is a resource that is always
SDM merupakan sumber daya yang selalu aktif active in driving/directing the organization to develop
menggerakkan/mengarahkan organisasi untuk in accordance with existing demands. Therefore, HR
berkembang sesuai dengan tuntutan yang ada. must be developed optimally, one of which is through
Oleh karena itu, SDM harus dikembangkan secara the development of HR competencies. Human resource
optimal, salah satunya adalah melalui pengembangan competency development according to Government
kompetensi SDM. Pengembangan kompetensi SDM Regulation (PP) Number 11 of 2017 is an effort to meet the
menurut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11 Tahun competency needs of civil servants with competency
2017 adalah upaya untuk pemenuhan kebutuhan standards for positions and career development plans.
kompetensi PNS dengan standar kompetensi Jabatan Every employee has the same rights and opportunities

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


76 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Sumber Daya Manusia
Human Resources

dan rencana pengembangan karier. Setiap pegawai to be involved in the development of HR competencies.
memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk Human resource competency development within
diikutsertakan dalam pengembangan kompetensi DJPK in 2020 includes five main activities as follows:
SDM. Pengembangan kompetensi SDM di lingkungan
DJPK pada tahun 2020 meliputi lima kegiatan utama,
sebagai berikut:
1. Kegiatan Assessment Center (AC), 1. Assessment Center (AC) activities,
2. kegiatan Analisis Kebutuhan Pembelajaran (AKP), 2. Learning Needs Analysis (PPA) activities,
3. Kegiatan pengembangan kompetensi melalui 3. Competency development activities through
program pelatihan, training programs,
4. Kegiatan pengembangan kompetensi melalui 4. Competency development activities through
program pendidikan, dan educational programs, and
5. Kegiatan pengembangan kompetensi lainnya. 5. Other competency development activities.

Mulai tahun 2020, kegiatan Assessment Center tidak Starting in 2020, the Assessment Center activities
lagi menilai 23 kompetensi. Berdasarkan Peraturan no longer assesses 23 competencies. Based on
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan the Regulation of the Minister of State Apparatus
Reformasi Birokrasi nomor 38 Tahun 2017 tentang Empowerment and Bureaucratic Reform number 38 of
Standar Kompetensi Jabatan (SKJ) Aparatur Sipil 2017 concerning Competency Standards for State Civil
Negara, SKJ ASN terdiri dari 8 (delapan) kompetensi Servants, the SKJ ASN consists of 8 (eight) managerial
manajerial, 1 (satu) kompetensi sosial kultural, dan competences, 1 (one) socio-cultural competence,
kompetensi teknis yang jumlahnya sesuai dengan and technical competencies, the number of which is
jabatan masing-masing. DJPK telah berkoordinasi in accordance with respective positions. DJPK has
secara intensif dengan Biro SDM mengenai kebijakan coordinated intensively with the HR Bureau regarding
penyelenggaraan Assessment Center di tahun 2020. the policies for implementing the Assessment Center
DJPK telah mengirimkan 9 (sembilan) orang Pejabat in 2020. DJPK has sent 9 (nine) Administrator Officers
Administrator untuk mengikuti kegiatan Assessment to participate in the Assessment Center activities
Center yang diselenggarakan oleh Biro SDM. DJPK juga organized by the HR Bureau. DJPK also conducted
mengadakan Assessment Center sendiri untuk 2 (dua) its own Assessment Center for 2 (two) supervisory
orang pejabat pengawas. officials.

Standar minimal Job Person Match (JPM) yang harus The minimum standard for Job Person Match (JPM)
dicapai pada tahun 2020 adalah sebesar 78 persen dan that must be achieved in 2020 was 78 percent and the
persentase capaian pejabat yang memenuhi standar percentage of achievements of officials who met the
minimal JPM adalah sebanyak 96,72 persen pejabat minimum JPM standard was 96.72 percent of DJPK
DJPK sudah memenuhi JPM. officials who have met JPM.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 77
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Sumber Daya Manusia


Human Resources

Tabel 11: Capaian Pejabat yang Memenuhi Standar Table 11: Achievement of Officials Meeting Minimum
Minimal JPM JPM Standard
Jumlah Pejabat Belum
Jumlah Pejabat Memenuhi
Memenuhi Standar JPM Jumlah Pejabat yang sudah
Standar JPM (JPM ≥ 78%) /
Tingkat Jabatan / Position (JPM < 78%) / Number of mengikuti AC / Number of
Number of Officials Meeting
Officials Not Meeting JPM Officials Attending AC
JPM Standard (JPM ≥ 78%)
Standard (JPM < 78%)
Pejabat Pimpinan Tinggi
Pratama / Primary High 4 1 5
Official
Pejabat Administrator /
22 1 23
Administrator Officer
Pejabat Pengawas /
92 2 94
Supervisory Officer
Total 118 4 122

Pada tahun 2020 DJPK melaksanakan AKP Reguler In 2020, DJPK carried out the Regular AKP which
yang terdiri dari AKP Strategis, AKP Jabatan dan consisted of Strategic AKP, Position AKP and Individual
AKP Individu. AKP Jabatan dan Individu dilaksanakan AKP. Position and Individual AKPs are carried out by
dengan cara mengisi kuesioner yang dibagikan kepada filling out a questionnaire distributed to all DJPK
seluruh pegawai DJPK dan dibantu dengan aplikasi employees and assisted by the Sidiklat application
Sidiklat melalui laman http://web.djpk.kemenkeu. via http://web.djpk.kemenkeu.go.id/sidiklat/ page.
go.id/sidiklat/. Sedangkan AKP Strategis dilakukan Meanwhile, Strategic AKP is carried out by sending
dengan cara mengirimkan kuesioner kepada seluruh questionnaires to all primary structural officers and
pejabat struktural pimpinan tinggi pratama dan pejabat administrators and JF AKPD and Computer Staff with
administrator dan JF AKPD dan Pranata Komputer an intermediate level of at least 50 percent per echelon
dengan jenjang madya minimal 50 persen per unit II unit.
eselon II.

Tabel 12: Capaian Pejabat yang Memenuhi Standar Table 12: Achievement of Officials Meeting Minimum
Minimal JPM JPM Standard
No Pelaksanaan / Implementation Keterangan / Description
Penyiapan aplikasi Sidiklat untuk pengisian AKP / Preparation of Sidiklat Februari – April 2020 /
1.
application for filling-in of AKP Februari – April 2020
Permintaan data AKP dari Pusdiklat KNPK kepada DJPK / AKP data request from
2. April 2020
KNPK Training Center to DJPK
Permintaan pengisian AKP kepada seluruh unit DJPK / Request of AKP filling-in
3. 21 Mei 2020 / May 21, 2020
to all DJPK units
Pengumpulan data AKP dari seluruh unit DJPK / AKP data collection from all 22 - 29 Mei 2020 /
4.
DJPK units May 22 – 29, 2020
Pengolahan data AKP dari seluruh unit DJPK / AKP data processing from all DJPK
5. Mei 2020 / May 2020
units
Verifikasi dan Pembahasan hasil AKP DJPK bersama seluruh unit teknis /
6. Mei 2020 / May 2020
Verification and Discussion of AKP DJPK results with all technical units
Penyampaian Laporan Hasil Pengumpulan Data AKP DJPK / Submission of AKP
7. Mei 2020 / May 2020
DJPK Data Collection Results Report

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


78 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Sumber Daya Manusia
Human Resources

No Pelaksanaan / Implementation Keterangan / Description


Verifikasi Laporan hasil AKP DJPK Tahun 2020 / Verification of AKP DJPK results
9. Juni - September 2020
report of 2020
Harmonisasi dan Penyampaian Tanggapan DJPK atas Laporan Verifikasi Laporan
25 September 2020 /
10. Hasil AKP DJPK Tahun 2020 / Harmonization and Submission of DJPK Response
September 25, 2020
onVerification of AKP DJPK results report of 2020
Penyampaian Kalender Pembelajaran DJPK tahun 2021 oleh BPPK / Submission of
11. November 2020
DJPK Learning Calendar in 2021 by BPPK

Pengembangan kompetensi melalui pelatihan, Competency development through training is carried


dilakukan dengan cara bekerja sama dan berkoordinasi out by cooperating and coordinating with the BPPK,
dengan BPPK, yang merupakan unit di bawah which is a unit under the Ministry of Finance that
Kementerian Keuangan yang mempunyai tugas has the task of implementing education, training and
melaksanakan pendidikan, pelatihan dan sertifikasi competency certification in the field of state finance,
kompetensi di bidang keuangan negara, yang memiliki: which has:
1. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengembangan 1. Education and Training Center for Human
Sumber Daya Manusia (PPSDM) Resources Development (PPSDM)
2. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Anggaran dan 2. Education and Training Center for Budget and
Perbendaharaan (Pusdiklat AP) Treasury (Pusdiklat AP)
3. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pajak (PUSPA) 3. Education and Training Center for Tax (PUSPA)
4. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bea dan Cukai 4. Education and Training Center for Customs and
(Pusdiklat BC) Excise (Pusdiklat BC)
5. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kekayaan Negara 5. Education and Training Center for State Wealth and
dan Perimbangan Keuangan (Pusdiklat KNPK) Financial Balance (Pusdiklat KNPK)
6. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Umum 6. Education and Training Center for General Finance
(Pusdiklat KU). (Pusdiklat KU).

Pada tahun 2020, terdapat beberapa model In 2020, there were several learning models, namely
pembelajaran yaitu pelatihan klasikal, Pelatihan Jarak classical training, Distance Training (PJJ), e-learning,
Jauh (PJJ), e-learning, microlearning, dan open access. microlearning, and open access. The training was
Pelatihan tersebut dilaksanakan untuk memenuhi carried out to fulfill training based on the PPA results
pelatihan berdasarkan hasil AKP maupun pelatihan as well as mandatory training. To prevent transmission
mandatory. Untuk mencegah penularan virus karena of the virus due to the COVID-19 pandemic, starting in
pandemi COVID-19, mulai bulan Maret 2020 semua March 2020 all classical training will be stopped and
pelatihan klasikal dihentikan dan digantikan dengan replaced with online training.
pelatihan secara daring (online).

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 79
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Sumber Daya Manusia


Human Resources

Tabel 13: Jumlah Pengiriman Peserta Pelatihan ke Table 13: Total Training Participants to BPPK in
BPPK Tahun 2020 2020
E-Learning dan
Microlearning /
Klasikal / Classical PJJ Open Access Mandatory
Penyelenggara / E-Learning and
No Microlearning
Organizer
Kelas / Peserta / Kelas / Peserta / Kelas / Peserta / Kelas / Peserta / Kelas / Peserta /
Class Participant Class Participant Class Participant Class Participant Class Participant
1 Pusdiklat AP 2 10 - - 18 135 2 2 - -
2 Pusdiklat KNPK 5 59 11 90 11 307 17 153 1 542
4 Pusdiklat KU 11 25 22 53 39 281 10 27 2 368
5 Pusdiklat BC - - - - - - 4 5 - -
6 Pusdiklat PSDM 10 20 9 61 17 219 16 176 1 355
7 Pusdiklat Pajak - - - - - - - - - -
Total 28 114 52 204 85 942 49 363 4 1265

Sampai akhir tahun 2020, jumlah pegawai di lingkungan Until the end of 2020, the number of employees in
DJPK yang telah memenuhi standar jamlat sebanyak DJPK that had met the training hours standard was
525 atau sebesar 100 persen dari seluruh pegawai 525 or 100 percent of all active employees consisting
aktif yang terdiri pejabat fungsional/struktural mulai of functional/structural officials ranging from
dari pelaksana hingga pejabat tinggi pratama. Jumlah implementer to senior high-ranking officials. This
ini meningkat dari capaian tahun 2019 yang hanya number increased from the achievements in 2019
mencapai 99,81 persen. which only reached 99.81 percent.

Tabel 14: Capaian Standar Minimal Jam Pelatihan Table 14: Achievement of Minimum Standard of DJPK
Pegawai DJPK Tahun 2020 Officals Traning Hours in 2020
Jumlah Pegawai
Jumlah yang Memenuhi
Pegawai Standar Jamlat / Persentase /
No. Unit
/ Total Total Employees Percentage
Employees Meeting Training
Hours Standard
1. Sekretariat Direktorat Jenderal / Secretariat of Directorate General 122 122 100.00%
2. Direktorat Dana Transfer Umum / Directorate of General Transfer Fund 85 85 100.00%
3. Direktorat Dana Transfer Khusus / Directorate of Special Transfer Fund 83 83 100.00%
Direktorat Kapasitas dan Pelaksanaan Transfer / Directorate of
4. 113 113 100.00%
Capacity and Transfer Implementation
Direktorat Evaluasi dan Sistem Informasi / Directorate of Evaluation
5. 122 122 100.00%
and Information System
Total 525 525 100.00%

DJPK membuka kesempatan kepada semua pegawai DJPK opens opportunities for all DJPK employees to
DJPK untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang continue their education to a higher level by offering
yang lebih tinggi melalui penawaran beasiswa atau scholarships or through independent application by
pengajuan secara mandiri oleh pegawai. employees.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


80 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Sumber Daya Manusia
Human Resources

Tabel 15: Rincian Pegawai yang Melanjutkan ke Table 15: Details of Employees Continuing to Higher
Jenjang Lebih Tinggi Levels
Jumlah Pegawai Memperoleh
Pegawai Melaksanakan Tugas
No. Unit Izin Belajar / Total Employees
Belajar / Employees on Study
Obtaining Permit to Study
1. S2 Luar Negeri / Master’s degree overseas 1 -
2. S2 Dalam Negeri / Master’s degree at home 7 2
3. S1 Dalam Negeri / Bachelor’s degree at home - 29
Total 8 31

Sampai dengan akhir tahun 2020, jumlah pegawai As of the end of 2020, the number of DJPK employees
DJPK yang sedang melanjutkan pendidikan melalui who continued their education through the study
skema tugas belajar sejumlah 22 orang, sedangkan assignment scheme was 22 people, while 58 people
yang sedang mengikuti pendidikan di luar kedinasan are currently attending non-official education. Other
sejumlah 58 orang.Kegiatan lain dalam pengembangan activities in competency development that have been
kompetensi yang telah dilakukan selama tahun 2020 carried out during 2020 are as follows:
sebagai berikut:
a. Program Pengembangan Talent DJPK; a. DJPK Talent Development Program;
b. Penugasan sebagai Tenaga Pengajar/Dosen b. Assignment as Lecturer at the State Finance
Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN; dan Polytechnic (PKN) STAN; and
c. Secondment Pegawai DJPK ke PT. SMI. c. Secondment of DJPK employees to PT. SMI.

Program pengembangan Talent jabatan pengawas dan The talent development program for supervisory and
pelaksana di DJPK dilaksanakan dengan didampingi executive positions at DJPK is carried out accompanied
oleh Mentor Tetap dan Mentor Tidak Tetap. Mentor by Permanent Mentors and Non-Permanent Mentors.
Tetap adalah atasan langsung dari Talent, sedangkan Permanent Mentors are the direct supervisors of
Mentor Tidak Tetap adalah pejabat struktural yang Talent, while Non-Permanent Mentors are structural
menduduki jabatan satu tingkat lebih tinggi dari jabatan officers who hold positions one level higher than
Talent berdasarkan penunjukan dan/atau praktisi ahli Talent positions based on appointment and/or
yang ditunjuk untuk melakukan bimbingan maupun expert practitioners appointed to provide guidance
alih pengetahuan untuk meningkatkan keterampilan/ and transfer of knowledge to improve certain skills/
kompetensi tertentu yang dibutuhkan Talent. competencies needed by Talent.

Tabel 16: Program Pengembangan Talent Jabatan Table 16: Talent Development Program of Supervisor
Pengawas dan Pelaksana Tahun 2020 and Implementer Position in 2020
Waktu Penyelenggaraan
No Kegiatan / Activity Keterangan / Description
/ Time
1 Workshop pembekalan pengembangan Talent 16 Oktober 2020 / Narasumber dari Biro SDM menjelaskan
Jabatan Pengawas [Talent Jabatan Pengawas] October 16, 2020 proses bisnis manajemen talenta kepada
/ Workshop on Talent development briefing seluruh talent dan mentor tetap dan
of Supervisor Position [Supervisor Position tidak tetap DJPK / Resource from the HR
Talent] Bureau explained the talent management
business process to all permanent and non-
permanent talents and mentors of DJPK

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 81
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Sumber Daya Manusia


Human Resources

Waktu Penyelenggaraan
No Kegiatan / Activity Keterangan / Description
/ Time
2 Talent Development Program DJPK: Pelatihan 21 Oktober s.d.2 Program pelatihan berupa e-learning dari
Peningkatan Kompetensi Manajerial dan November 2020 / Pusdiklat PSDM / Training program in the
Sosial Kultural Level Intermediate (E-Learning) October 21 until form of e-learning from PSDM Training
[Talent Jabatan Pengawas] / DJPK Talent November 2, 2020 Center
Development Program: Intermediate Level
Managerial and Socio-Cultural Competency
Improvement Training (E-Learning)
[Supervisor Position Talent]
3 Sharing session Pengembangan Talent Jabatan 9 November 2020 / Sharing session oleh Setditjen dengan
Pengawas [Talent Jabatan Pengawas] / November 9, 2020 narasumber dari: / Sharing session by
Sharing session on Talent Development for Setdijen with speakers from:
Supervisory Position [Supervisor Position 1. Kepala Bagian Umum, Advokasi dan
Talent] Kerjasama Antar Lembaga / Head of
General Affairs, Advocacy and Inter-
Institution Cooperation
2. Biro Manajemen Barang Milik Negara dan
Pengadaan / State Property Management
Procurement Bureau
3. Biro Umum / General Affairs Bureau
4 Talent Development Program DJPK: Pelatihan 10 s.d. 12 November Program pelatihan PJJ dari Pusdiklat PSDM
Peningkatan Kompetensi Manajerial dan 2020 / November 10 – / Online training program from PSDM
Sosial Kultural Level Intermediate (PJJ) [Talent 12, 2020 Pusdiklat
Jabatan Pengawas] / DJPK Talent Development
Program: Intermediate Level Managerial and
Socio-Cultural Competency Improvement
Training (PJJ)
[Supervisor Position Talent]
5 Program Secondment Talent Jabatan Pengawas 2 s.d. 3 Desember 2020 Program secondment ke Bagian Organisasi
pada Unit Kepatuhan Internal DJPK [Talent / December 2-3, 2020 dan Kepatuhan Internal DJPK / Secondment
Jabatan Pengawas] / Secondment Talent program to Organization and Internal
Program for Supervisory Position in the Compliance Division of DJPK
Internal Compliance Unit of DJPK [Supervisor
Position Talent]
6 Talent Development Program DJPK: Pelatihan 8 s.d. 13 Desember 2020 Program pelatihan e-learning dari Pusdiklat
Peningkatan Kompetensi Manajerial dan / December 8-13, 2020 PSDM / e-learning training program from
Sosial Kultural Level Basic (E-Learning) [Talent PSDM Pusdiklat
Pelaksana] / DJPK Talent Development
Program: Basic Level Managerial and Socio-
Cultural Competency Improvement Training
(E-Learning) [Executing Talent]

Pegawai DJPK yang kompeten dan memiliki passion Competent DJPK employees who have a teaching
pengajar, ditugaskan untuk menjadi tenaga pengajar/ passion are assigned to become PKN STAN lecturers
dosen PKN STAN pada jenjang Diploma I, Diploma III, at the Diploma I, Diploma III, and Diploma IV levels.
dan Diploma IV. Mata kuliah yang diajarkan beragam The subjects taught range from Financial Statement
dari Analisis Laporan Keuangan, Akuntansi Pemerintah, Analysis, Government Accounting, State Financial Law,
Hukum Keuangan Negara, serta Transfer ke Daerah and Transfer to Regions and Village Funds.
dan Dana Desa.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


82 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Sumber Daya Manusia
Human Resources

Secondment ke PT SMI diselenggarakan dengan 2 (dua) Secondment to PT SMI will be held in 2 (two) stages,
tahap, pada tanggal 16 s.d. 18 November 2020 dan 21 on November 16-18, 2020 and November 21-23, 2020,
s.d. 23 November 2020, melalui online dengan aplikasi via online with the Microsoft Teams application,
Microsoft Teams diikuti oleh 10 orang pejabat/pegawai which was attended by 10 officials/employees within
di lingkungan DJPK. Program secondment ke PT SMI DJPK. The secondment program to PT SMI is one
merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan of the efforts to improve the competence of DJPK
kompetensi SDM DJPK dalam rangka menindaklanjuti human resources in order to follow up on one of the
salah satu rencana strategis Kementerian Keuangan Ministry of Finance's strategic plans, namely creating
yaitu menciptakan pembiayaan infrastruktur yang productive and controlled infrastructure financing.
produktif dan terkendali. Sedangkan, tujuan kegiatan Meanwhile, the objectives of the secondment activity
secondment tersebut sebagai berikut. are as follows.
1. meningkatkan kompetensi dan kapasitas SDM DJPK 1. increase the competence and capacity of DJPK
yang bermanfaat dalam rangka pembinaan kepada human resources which are useful in preparing
Pemerintah Daerah; development of the Regional Government;
2. memperoleh pengalaman dan best practice 2. gain experience and best practices related to seven
terkait tujuh area pengembangan dengan target development areas with competency targets;
kompetensi;
3. memberikan kemanfaatan yang besar dalam 3. provide great benefits in formulating the best
merumuskan rekomendasi yang terbaik dalam recommendations in the context of increasing the
rangka peningkatan efektivitas dan kinerja effectiveness and performance of the Regional
Pemerintah Daerah; dan Government; and
4. meningkatkan hubungan dan komunikasi yang 4. improve good relations and communication with
baik dengan para stakeholder dan/atau mitra kerja stakeholders and/or partners of the Ministry of
Kementerian Keuangan, khususnya DJPK. Finance, particularly DJPK

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 83
04
KILAS
KEBIJAKAN
TAHUN
2020
Policy Highlights
2020
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

Kaleidoskop Kebijakan Tahun 2020 Kaleidoscope of Policies in 2020


Januari January
Interkoneksi Data Transaksi Pemerintah Daerah Interconnection of Regional Government Transaction
Data
DJPK melanjutkan pengembangan interkoneksi data DJPK continued the development of interconnection
transaksi Pemerintah daerah dengan SIKD. Dari 102 of regional government transaction data with SIKD.
Pemerintah daerah yang sudah terkoneksi secara real- Of the 102 regional governments that have been
time dan online dengan SIKD di 2019, interkoneksi connected in real-time and online with SIKD in 2019,
di 2020 sudah mencakup 295 Pemerintah daerah. interconnection in 2020 already covered 295 regional
Interkoneksi data transaksi Pemerintah Daerah governments. Interconnection of regional government
dimaksudkan untuk penyediaan data keuangan dan transaction data is intended to provide financial and
nonkeuangan dengan lebih cepat, relevan, dan andal non-financial data more quickly, relevantly, and reliably
dalam rangka mendukung perumusan evidence-based in order to support the formulation of evidence-based
policy, serta mendukung kebijakan fiskal nasional. policies and to support national fiscal policies.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


86 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) disiapkan


Pemerintah Pusat untuk mengatasi dampak COVID-19
dalam bidang kesehatan, perlindungan sosial, dan
dukungan pemulihan ekonomi.
The National Economic Recovery Program (PEN) is prepared
by the Central Government to overcome the impact of
COVID-19 in the fields of health, social protection, and support
for economic recovery.

Februari February
Akselerasi penyaluran Dana BOS dan Dana Desa secara Acceleration of direct distribution of BOS Funds and
langsung ke rekening sekolah dan Rekening Kas Desa Village Funds to school accounts and Village Cash
Accounts
Selaras dengan APBN TA 2020, kebijakan TKDD In line with the 2020 State Budget (APBN), the
difokuskan untuk mendukung akselerasi peningkatan TKDD policy focused on supporting accelerated
SDM, infrastruktur, dan daya saing daerah. Untuk improvements in human resources, infrastructure,
mendukung hal tersebut, penyaluran TKDD TA 2020 and regional competitiveness. To support this,
didesain berbasis kinerja dan dilakukan percepatan the distribution of 2020 TKDD was designed to be
dengan transfer langsung agar dana segera digunakan performance-based and accelerated by direct transfers
untuk pencapaian output/outcome, dengan tetap so that the funds are immediately used to achieve
menjaga tata kelola dan akuntabilitas. Salah satu output/outcome, while maintaining governance and
bentuknya adalah penyaluran Dana Bantuan accountability. This includes the transfer of School
Operasional Sekolah (BOS) dilakukan dari Rekening Operational Assistance Funds (BOS) made from the
Kas Umum Negara (RKUN) langsung ke Rekening State General Cash Account (RKUN) directly to school
Sekolah. Dengan demikian, sekolah dapat lebih cepat accounts. Thus, schools could immediately receive and
menerima dan menggunakan Dana BOS tersebut untuk use the BOS Fund for school operations.
operasional di sekolah.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 87
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

Perubahan fundamental juga dilaksanakan pada Fundamental changes also occurred in the management
pengelolaan Dana Desa. Mulai tahun 2020, Dana Desa of the Village Fund. Starting in 2020, the Village Fund
akan diterima langsung oleh Desa karena penyaluran will be received directly by the Village because the
Dana Desa dari RKUN ke Rekening Kas Umum Daerah distribution of Village Funds from the RKUN to the
(RKUD) dan dari RKUD ke Rekening Kas Desa dilakukan Regional General Cash Account (RKUD) and from
bersamaan dan semua transaksi penyaluran dilakukan the RKUD to the Village Cash Account is carried out
oleh KPPN setempat setiap minggunya dengan simultaneously and all distribution transactions
persyaratan yang lebih sederhana. Melalui mekanisme are carried out by the local KPPN every week with
ini, Dana Desa akan lebih cepat diterima desa dan tanpa simpler requirements. Through this mechanism, the
menunggu semua desa siap salur. Namun, Pemerintah Village Fund will be received by villages immediately
Daerah tetap memiliki peran penting yakni dalam and without waiting for all villages to be ready for
verifikasi dokumen penyaluran yang dibuat oleh desa. distribution. However, the Regional Government still
has an important role in verifying the distribution
documents prepared by the villages.

Maret March
1. Standar Harga Satuan Regional 1. Regional Unit Price Standards
Sebagai bagian dari paket kebijakan reformasi As part of the regional financial reform policy
keuangan daerah, Pemerintah menerbitkan Perpres package, the Government issued Presidential
33/2020 tentang Standar Harga Satuan Regional Regulation 33/2020 concerning Regional Unit
(SHSR) yang menjadi pedoman bagi daerah dalam Price Standards (SHSR) which serve as guidelines
menetapkan unit cost dalam APBD mulai tahun for regions in determining unit costs in the APBD
2021. Dalam SHSR diatur batasan nilai untuk 5 starting in 2021. In the SHSR, value limits are
(lima) komponen utama belanja birokrasi yakni: set for 5 (five) main components of bureaucratic
(i) honorarium, (ii) perjalanan dinas, (iii) rapat/ expenditure, namely: (i) honorarium, (ii) official
pertemuan, (iv) pengadaan kendaraan dinas, dan travel, (iii) meetings, (iv) procurement of official
(v) pemeliharaan. Perpres 33/2020 diharapkan vehicles, and (v) maintenance. Perpres 33/2020
dapat menjadi alat untuk mempengaruhi spending is expected to be a tool to influence regional
behaviour Pemerintah daerah guna meningkatkan government spending behavior to improve the
efisiensi, efektivitas, dan produktivitas belanja efficiency, effectiveness, and productivity of
daerah. regional spending.
2. Refocusing Penggunaan Sebagian TKDD untuk 2. Refocusing the Use of TKDD Portion for Handling
Penanganan COVID-19 COVID-19
Dalam rangka mendorong daerah melakukan In order to encourage regions to take anticipatory
langkah antisipatif pencegahan/penanganan steps for prevention/handling of COVID-19, the
COVID-19, Pemerintah menetapkan PMK 19/ Government established PMK 19/PMK.07/2020
PMK.07/2020 dan KMK 6/KM.7/2020, untuk and KMK 6/KM.7/2020 to provide flexibility for
memberikan keleluasaan bagi daerah untuk regions to use TKDD funds, such as DBH CHT, DBH
menggunakan dana TKDD seperti DBH CHT, SDA Migas for Otsus, infrastructure expenditure
DBH SDA Migas dalam rangka Otsus, Belanja amounting to 25 percent of DTU, DID, and Physical
infrastruktur 25 persen DTU, DID, dan DAK Fisik and Non-Physical DAK, for the prevention/handling

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


88 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

maupun Non Fisik untuk diarahkan kepada kegiatan of COVID-19 impact. Furthermore, DJPK intensively
pencegahan/penanganan dampak COVID-19. monitors the implementation of the said policy.
Selanjutnya, secara intensif DJPK berperan dalam
melakukan monitoring terhadap implementasi
kebijakan dimaksud.

April April
1. Realokasi - Refocusing Penggunaan dan Relaksasi 1. Reallocation - Refocusing the Use and Relaxation of
Penyaluran TKDD TKDD Distribution
a. Realokasi dan Refocusing Penggunaan TKDD a. Reallocation and Refocusing the Use of TKDD
Kebijakan realokasi dan refocusing penggunaan The policy of reallocation and refocusing
TKDD yang ditetapkan dengan PMK 35/ of TKDD use as stipulated by PMK 35/
PMK.07/2020, antara lain meliputi: (i) Sisa DBH PMK.07/2020 includes: (i) The remaining DBH
DR yang masih terdapat di RKUD dapat digunakan DR still in RKUD can be used at maximum 25
maksimal 25 persen untuk penanganan percent for handling COVID-19, (ii) Physical DAK
COVID-19, (ii) DAK Fisik Bidang Kesehatan for Health Sector can be used for construction
dapat digunakan untuk Pembangunan ruang of isolation rooms, provision of ventilators,
isolasi, pengadaan ventilator, mobile X-ray, mobile X-rays, (iii) Expansion of the BOK menu
(iii) Perluasan menu BOK untuk penanganan for handling COVID-19, namely the cost of
COVID-19, yaitu biaya surveilans dan pengiriman surveillance and delivery of specimen testing,
pengujian specimen, (iv) pengalokasian BOK (iv) allocation of Additional BOK for incentives
Tambahan untuk Insentif Tenaga Kesehatan for regional health workers, (v) refocusing the
Daerah, (v) refocusing Dana Desa untuk BLT Village Fund for Village BLT, and refocusing
Desa, dan refocusing penggunaan Dana Otsus the use of the Special Autonomy Fund and the
dan Dana Keistimewaan untuk penanganan Privilege Fund for handling COVID-19.
COVID-19.
b. Relaksasi Penyaluran TKDD b. TKDD Distribution Relaxation
Kebijakan relaksasi penyaluran TKDD melalui: The relaxation policy for TKDD distribution
(i) Penetapan Alokasi Sementara Kurang Bayar through: (i) Determination of Temporary
DBH TA 2019 berdasarkan prognosis realisasi Underpaid Allocation of DBH FY 2019 based on
penerimaan negara yang dibagihasilkan TA the prognosis of state revenue realization that
2019, (ii) Relaksasi penyaluran DAK Fisik (3 (tiga) was shared in FY 2019, (ii) Relaxation of physical
Subbidang di DAK Kesehatan dapat dilakukan DAK distribution (3 (three) Sub-sectors in
penyaluran secara sekaligus), DAK Non Fisik Health DAK can be distributed simultaneously),
(Persyaratan penyaluran Dana BOK tahap I Non-Physical DAK (The requirements for BOK
digeser menjadi persyaratan penyaluran tahap Fund distribution for phase I are shifted to
II), dan (iii) penyaluran Dana Desa dilakukan requirements for distribution for phase II, and
relaksasi penyaluran dimana Dana Desa bulanan (iii) relaxation of Village Fund distribution,
dapat disalurkan sebanyak 2 kali dalam sebulan. in which the monthly Village Funds can be
distributed 2 times a month.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 89
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

c. Mendorong refocusing APBD c. Encourage APBD refocusing


DJPK juga secara aktif bekerjasama dengan DJPK also actively collaborated with the Ministry
Kemendagri untuk mendorong percepatan of Home Affairs to accelerate the refocusing/
refocusing/penyesuaian APBD Tahun 2020. adjustments of the 2020 APBD. Through the
Melalui SKB Menteri Keuangan dan Menteri Decree of the Minister of Finance and the
Dalam Negeri, pemerintah daerah didorong Minister of Home Affairs, regional governments
untuk segera melakukan penyesuaian APBD, are encouraged to immediately make APBD
antara lain penghematan terhadap belanja adjustments, including savings on personnel
pegawai, belanja barang dan jasa, serta belanja spending, goods and services expenditures, and
modal, kemudian direalokasi untuk penanganan capital expenditures, and to allocate the funds
kesehatan, bansos, dan pemulihan ekonomi. for management of healthcare, social assistance,
and economic recovery.

2. Insentif Tenaga Kesehatan Daerah 2. Incentives for Regional Health Workers


Pengalokasian Bantuan Operasional Kesehatan Allocation of Additional Health Operational
(BOK) Tambahan untuk memberikan insentif bagi Assistance (BOK) to provide incentives for health
tenaga kesehatan yang turun langsung menangani workers who are directly involved in handling
COVID-19 dengan besaran insentif per orang per COVID-19 with an incentive amount per person per
bulan (1) Dokter Spesialis maks Rp15.0000.000, (2) month (1) Specialist doctor, max Rp15.000.000, (2)
Dokter Umum dan Gigi maks Rp10.000.000, (3) General practitioner and dentist, max Rp10,000,000,
Bidan dan Perawat maks Rp7.500.000, (4) Tenaga (3) Midwives and nurses, max IDR 7,500,000, (4)
Kesehatan Lainnya maks Rp5.000.000. Other Health Workers, max IDR 5,000,000.

Anggaran Insentif Tenaga Kesehatan Daerah Incentive Budget for Regional Health Workers
Rp4.645,2 miliar, dialokasikan melalui BOK amounted to Rp4,645.2 billion, allocated through
Tambahan Rp3.700 miliar dan Cadangan BUN additional BOK of Rp3,700 billion and BUN reserves
Rp945,2 miliar. Adapun jumlah tenaga kesehatan of Rp945.2 billion. The number of health workers
yang mendapatkan insentif tersebut berjumlah who received the incentive was 338,023 health
338.023 tenaga kesehatan. workers.

Mei May
Dukungan PEN untuk Pemerintah daerah melalui PEN support for regional governments through
Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa Village Direct Cash Assistance (BLT)
BLT Desa diberikan kepada masyarakat desa yang Village BLT is given to poor or underprivileged village
miskin atau tidak mampu yang terdampak pandemi. communities affected by the pandemic. Village BLT is
BLT Desa diberikan selama 9 bulan dengan besaran given for 9 months at an amount of Rp600,000/KPM/
Rp600.000/KPM/bulan selama 3 bulan pertama dan month for the first 3 months and IDR 300,000/KPM/
Rp300.000/KPM/bulan selama 6 bulan berikutnya. month for the following 6 months.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


90 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

Selain itu, diberlakukan pula relaksasi penyaluran Dana In addition, a relaxation of Village Funds distribution
Desa dimana Dana Desa bulanan dapat disalurkan was implemented, where the monthly Village Funds
dalam rentang waktu 2 (dua) pekan. could be distributed within a period of 2 (two) weeks.

Juni June
1. Dukungan PEN untuk Pemerintah daerah melalui 1. PEN support for regional governments through the
Cadangan DAK Fisik Physical DAK Reserve
Dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi, To support economic recovery, the Physical DAK
dialokasikan Cadangan DAK Fisik untuk Reserve was allocated to re-implement a part of the
melaksanakan kembali sebagian DAK Fisik yang Physical DAK that was previously suspended. The
sebelumnya sempat dihentikan. DAK Fisik yang restored Physical DAK was allocated for activities
dipulihkan dikhususkan untuk kegiatan yang that optimally involve local stakeholders, such
melibatkan stakeholder lokal secara optimal, as local providers/developers, the use of local
seperti penyedia/pengembang lokal, menggunakan materials, and the absorption of most local labor,
material lokal dan diupayakan banyak menyerap and was completed within 5 months.
tenaga kerja lokal, serta selesai dalam waktu 5
bulan.

Alokasi Cadangan DAK Fisik Rp8,72 triliun terdiri The allocation of Physical DAK reserves of Rp8.72
dari: trillion consists of:
• Bidang Infrastruktur Rp6,34 triliun (Bidang • Infrastructure sector Rp6.34 trillion (Roads,
Jalan, Air Minum, Irigasi, Air Minum, Sanitasi, Drinking Water, Irrigation, Drinking Water,
dan Perumahan dan Permukiman); Sanitation, and Housing and Settlements
Sectors);
• Bidang Ketahanan Pangan Rp0,87 triliun (Bidang • Food Security Rp0.87 trillion (Agriculture and
Pertanian dan Kelautan & Perikanan); dan Marine & Fisheries Sectors); and
• Bidang Pariwisata dianggarkan Rp593,99 miliar. • Tourism sector budget of Rp593.99 billion.
2. Simplifikasi Pelaporan Pemerintah Daerah 2. Simplification of Regional Government Reporting
Simplifikasi pelaporan dilakukan melalui penetapan Simplification of reporting was carried out through
Peraturan Direktur Jenderal Perimbangan the enactment of Regulation of the Director General
Keuangan Nomor 5/PK/2020 tentang Proses of Fiscal Balance Number 5/PK/2020 concerning
Bisnis Penyederhanaan Pelaporan Data Bulanan Business Processes of Simplifying Regional
Pemerintah Daerah melalui Data Transaksi Government Monthly Data Reporting through
Pemerintah Daerah pada tanggal 30 Juni 2020. Regional Government Transaction Data dated June
Dengan terbitnya Peraturan tersebut, Pemerintah 30, 2020. With the issuance of this Regulation,
Daerah yang sudah terkoneksi dengan SIKD melalui Regional Governments that are already connected
skema interkoneksi data transaksi tidak perlu to SIKD through transaction data interconnection
lagi menyampaikan laporan bulanan dengan cara scheme of no longer needs to submit monthly
upload manual, melainkan melalui Sinergi. Laporan reports by manual upload, but through Sinergi.
bulanan yang sudah diberikan fasilitas simplifikasi The monthly reports covered in the simplification
tersebut meliputi Laporan Realisasi Anggaran, facility include the Budget Realization Report,
Posisi Kas, dan Data Transaksi Harian/Rekapitulasi Cash Position, and Daily Transaction Data/Daily
Transaksi Harian. Transaction Recapitulation.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 91
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

Juli July
1. TKDD dan Percepatan Belanja Daerah dalam rangka 1. TKDD and Acceleration of Regional Expenditure for
penanganan COVID-19 dan membantu pemulihan handling COVID-19 and assisting regional economic
ekonomi daerah recovery
Untuk membantu daerah dalam melakukan To assist regions in accelerating regional spending
percepatan belanja daerah dalam rangka for handling the COVID-19 pandemic, in the second
penanganan pandemi COVID-19, pada semester semester, DJPK relaxed the distribution of all types
dua, DJPK kembali melakukan relaksasi penyaluran of TKDD funds through the issuance of PMK 101/
seluruh jenis dana TKDD melalui diterbitkannya PMK.07/2020. With this policy, the distribution of
PMK 101/PMK.07/2020. Dengan adanya kebijakan TKDD to the regions has accelerated. It was noted
ini, maka penyaluran TKDD ke daerah mengalami that in September 2020, TKDD distribution had
percepatan. Tercatat, di bulan September 2020, reached more than 80 percent, higher than the
penyaluran TKDD telah mencapai lebih dari 80 same period in the previous year.
persen, lebih tinggi dibandingkan periode yang
sama di tahun sebelumnya
2. Pemutakhiran Data Terpadu Kesejahteraan Sosial 2. Updating the Integrated Social Welfare Data
Selain mendorong belanja daerah melalui relaksasi In addition to encouraging regional spending
penyaluran, DJPK juga secara aktif bekerjasama through relaxation of distribution, DJPK is also
dengan Kemendagri dan Kemensos untuk actively collaborating with the Ministry of Home
melakukan perbaikan dan pemutkahiran data Affairs and the Ministry of Social Affairs to improve
penduduk miskin dalam Data Terpadu Kesejahteraan and update data on the poor in Integrated Social
Sosial (DTKS), yang ditandai dengan penetapan SKB Welfare Data (DTKS), which is marked by the
Menteri Keuangan, Menteri Sosial, dan Menteri stipulation of Decree of the Minister of Finance,
Dalam Negeri Nomor: 360.1/KMK/2020, Nomor: 1 Minister of Social Affairs and Minister of Home
Tahun 2020, Nomor: 460-1750 Tahun 2020 tentang Affairs Number: 360.1/KMK/2020, Number: 1
Dukungan Percepatan Pemutakhiran Data Terpadu of 2020, Number: 460-1750 of 2020 concerning
Kesejahteraan Sosial oleh Pemerintah Daerah Support for the Acceleration of Updating Integrated
Kabupaten/Kota ditetapkan pada tanggal 28 Juli Social Welfare Data by Regency/City Governments
2020. Dengan pemutakhiran data penduduk miskin dated July 28, 2020. By updating the data on poor
tersebut, diharapkan penyaluran bantuan sosial people, the distribution of social assistance is
dapat dipercepat dan tidak tumpang tindih. expected to run faster without overlap.

Agustus August
1. PKS Optimalisasi Pemungutan Pajak Pusat dan 1. PKS on Optimization of Central and Regional Tax
Pajak Daerah Collection
Sinergi merupakan salah satu kunci dalam Synergy is one of the keys in addressing tax
menghadapi tantangan pemungutan pajak. Untuk collection challenges. For this reason, DJPK as
itu, DJPK sebagai perumus kebijakan PDRD di the formulator of PDRD policy at the national
tingkat nasional telah menginisiasi Perjanjian level initiated a Cooperation Agreement between
Kerja Sama antara DJPK, DJP, dan pemerintah DJPK, DJP, and regional governments to optimize
daerah dalam rangka optimalisasi pemungutan central and regional tax collection. Until the end

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


92 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

pajak pusat dan daerah. Hingga akhir 2020, telah of 2020, cooperation was established with 85
terjalin kerjasama dengan 85 pemerintah daerah. regional governments. The scope of the agreement
Adapun ruang lingkup perjanjian tersebut adalah included the development of high-quality tax data,
pembangunan data perpajakan yang berkualitas, the exchange of tax data, utilization of tax data/
pertukaran data perpajakan, pemanfaatan data/ information, joint supervision, implementation
informasi perpajakan, pengawasan bersama, of the Taxpayer Status Confirmation (KSWP),
pelaksanaan Konfimasi Status Wajib Pajak (KSWP), coordination of the preparation of regional tax
koordinasi penyusunan regulasi pajak daerah, regulations, assistance and capacity support for
pendampingan dan dukungan kapasitas penerapan the implementation of tax IT, and capacity support
IT perpajakan, dan dukungan kapasitas dalam for integrated technical guidance, assistance, and
bimtek, pendampingan, dan sosialisasi secara dissemination.
terpadu.
2. Dukungan PEN untuk Pemerintah daerah melalui 2. PEN Support for Regional Government through
Pinjaman PEN Daerah Regional PEN Loans
Pemerintah bersama PT Sarana Multi Infrastruktur The government together with PT Sarana Multi
(PT SMI) menyediakan Pinjaman PEN Daerah Infrastruktur (PT SMI) provides Regional PEN Loans
sebagai alternatif pembiayaan bagi Pemerintah as an alternative financing for regional governments
daerah di tengah kondisi pandemi. Sumber dana amid the pandemic condition. The source of regional
Pinjaman PEN daerah terdiri dari APBN Rp10 triliun PEN loans consists of Rp10 trillion from the APBN
dan PT SMI Rp5 triliun. Sedikit perbedaan antara and Rp5 trillion from PT SMI. A slight difference
Pinjaman PEN Daerah ini dengan pinjaman daerah between this Regional PEN Loans and regional
pada umumnya adalah adanya relaksasi persyaratan loans in general is the relaxation of requirements
dan kemudahan prosedur dalam pengajuan and ease of procedures in applying for loans, and
pinjaman, serta ditujukan bagi daerah terdampak it is intended for areas affected by COVID-19 and
COVID-19 dan mempunyai program pemulihan having economic recovery programs. Until the
ekonomi. Sampai dengan akhir tahun 2020 telah end of 2020, 30 Regional PEN Loan Agreements
dilaksanakan penandatanganan 30 Perjanjian have been signed between PT SMI and 28 regional
Pinjaman PEN Daerah, antara PT SMI dengan 28 governments (there are 2 regional governments
Pemerintah daerah (terdapat 2 Pemerintah daerah with 2 commitments, namely DKI Jakarta and West
dengan 2 komitmen yaitu DKI Jakarta dan Jawa Java).
Barat).

Oktober October
1. Dukungan PEN untuk Pemerintah daerah melalui 1. PEN support for regional governments through the
Hibah Pariwisata Tourism Grants
Hibah Pariwisata dialokasikan sebagai pre- Tourism Grants are allocated as a pre-condition
kondisi untuk reaktivasi pariwisata nasional for reactivation of national tourism through the
melalui pemberian safety net bagi industri wisata provision of a safety net for the tourism industry
dan bantuan kepada pemerintah daerah untuk and assistance for regional governments to prepare
menyiapkan lingkungan wisata yang bersih, sehat, a clean, healthy and suitable tourism environment
dan sesuai protap COVID-19. Sasaran dari pemberian according to COVID-19 requirements. The targets

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 93
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

Hibah Pariwisata adalah Industri pariwisata (supply of the tourism grants are the tourism industry
side), wisatawan nusantara (demand side), dan (supply side), domestic tourists (demand side), and
Pemerintah daerah. Hibah Pariwisata pada tahun regional governments. Allocation of tourism grant
2020 telah dialokasikan Rp3,3 triliun dengan target in 2020 amounted to Rp3.3 trillion with a target
sasaran 101 Pemerintah daerah dengan kriteria: (i) 10 of 101 regional governments with the following
Destinasi Pariwisata Prioritas dan 5 Destinasi Super criteria: (i) 10 Priority Tourism Destinations and 5
Prioritas, (ii) Daerah Destinasi Branding Pariwisata, Super Priority Destinations, (ii) Regions of Tourism
(iii) Daerah dengan kegiatan yang termasuk dalam Branding Destinations, (iii) Regions with activities
100 Calender of Event, (iv) Daerah dengan 15 persen included in 100 Calendar of Events, (iv) Regions
PAD TA 2019 berasal dari Pajak Hotel dan Pajak with 15 percent of 2019 PAD coming from Hotel
Restoran, dan (v) Ibukota Provinsi. Hibah Pariwisata Tax and Restaurant Tax, and (v) Provincial Capital.
mulai dilaksanakan pada bulan Oktober 2020. Tourism Grants began implementation in October
Sampai dengan akhir tahun 2020 telah disalurkan 2020. Until the end of 2020, Tourism Grants had
Hibah Pariwisata untuk 97 Pemerintah daerah been distributed to 97 local governments by Rp2.26
Rp2,26 triliun atau 69,47 persen dari pagu. trillion or 69.47 percent of the ceiling.
2. Pembahasan TKDD Tahun Anggaran 2021 2. Discussion of TKDD for Fiscal Year 2021
Sejalan dengan tema kebijakan fiskal tahun In line with the theme of the 2021 fiscal policy
2021 “Percepatan Program Pemulihan Ekonomi “Acceleration of the National Economic Recovery
Nasional dan Melanjutkan Reformasi Struktural”, Program and Continuing Structural Reform”,
kebijakan TKDD tahun 2021 diarahkan untuk the 2021 TKDD policy is aimed at increasing
peningkatan quality control anggaran dan budget quality control and supporting regional
mendorong pemerintah daerah dalam pemulihan governments in economic recovery, as well as
ekonomi, serta meningkatkan kualitas pendidikan improving the quality of education and health, with
dan kesehatan, dengan fokus: focus on:
a. mendukung upaya pemulihan ekonomi a. supporting economic recovery efforts in line
sejalan dengan program prioritas nasional with national priority programs, including
antara lain melalui pembangunan aksesibilitas through the development of accessibility
dan konektivitas sentra pertumbuhan serta and connectivity of growth centers as well
dukungan insentif untuk menarik investasi, as incentives support to attract investment,
perbaikan sistem pelayanan investasi, dan improvement of investment service systems,
dukungan terhadap UMKM. and support for MSMEs.
b. mensinergikan anggaran TKDD dan belanja K/L b. synergize the TKDD budget and K/L spending
dalam pembangunan SDM (terutama sektor in human resources development (especially the
pendidikan dan kesehatan). education and health sectors).
c. mendorong belanja infrastruktur daerah c. encourage regional infrastructure spending
melalui creative financing untuk mendukung through creative financing to support the
pencapaian target RPJMN. achievement of the RPJMN target.
d. redesain pengelolaan TKDD dengan d. TKDD management redesign by prioritizing
mengedepankan penganggaran dan pelaksanaan performance-based budgeting and
berbasis kinerja dan peningkatan akuntabilitas. implementation as well as increasing
accountability.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


94 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

e. meningkatkan kinerja TKDD dan melakukan e. improve TKDD performance and carry out
reformasi APBD melalui implementasi Standar APBD reforms through the implementation of
Harga Satuan Regional dan Bagan Akun Standar. Regional Unit Price Standards and Standard
Account Charts.
3. Dukungan PEN untuk Pemerintah daerah melalui 3. PEN support for regional governments through the
DID Tambahan Periode Ketiga Third Period Additional DID
Sebagai salah satu bentuk dukungan PEN untuk As a form of PEN support for regional governments,
Pemerintah daerah, Pemerintah mengalokasikan the Government allocated Additional DID for regions
DID Tambahan bagi daerah yang berkinerja that performed well in dealing with the spread of
baik dalam menangani penyebaran COVID-19 di COVID-19 in their regions and creating the best
wilayahnya dan menciptakan inovasi terbaik dalam innovations in the preparation and implementation
penyiapan dan pelaksanaan tatanan normal baru of a new normal that is productive and safe from
yang produktif dan aman dari COVID-19. Setelah COVID-19. After successfully allocating and
sukses mengalokasikan dan menyalurkan DID distributing Additional DID for Period 1 and 2 in July
Tambahan Periode 1 dan 2 pada bulan Juli dan and August, the Government allocated Additional
Agustus, Pemerintah kembali mengalokasikan DID DID for Period 3 in October 2020.
Tambahan Periode 3 pada Oktober 2020.

Pengalokasian DID Tambahan Rp 5 triliun, dilakukan Additional DID allocation of Rp5 trillion was carried
sebanyak 3 periode dengan rincian, sebagai berikut: out in 3 periods with the following details:
a. Periode I, dialokasikan Rp1,92 triliun untuk 171 a. Period I, Rp1.92 trillion was allocated for
Pemerintah daerah dan telah disalurkan 100 171 regional governments with 100 percent
persen, dengan penggunaan untuk pemulihan distribution and used for economic recovery in
ekonomi di daerah (53,85 persen), bidang the regions (53.85 percent), the health sector
kesehatan (34,69 persen), dan bantuan sosial (34.69 percent), and social assistance (11.46
(11,46 persen). percent).
b. Periode II, dialokasikan Rp2,08 triliun untuk 149 b. Period II, Rp2.08 trillion was allocated for
Pemerintah daerah dan telah disalurkan 100 149 regional governments with 100 percent
persen, dengan penggunaan untuk pemulihan distribution and used for economic recovery
ekonomi di daerah (38,77 persen), bidang in the regions (38.77 percent), the health sector
kesehatan (40,51 persen), dan bantuan sosial (40.51 percent), and social assistance (20.72
(20,72 persen). percent).
c. Periode III, dialokasikan Rp1 triliun untuk 109 c. Period III, Rp1 trillion was allocated for 109
Pemerintah daerah, telah disalurkan sebesar regional governments with distribution
Rp955,29 miliar (95,53 persen) untuk 104 amounting to Rp955.29 billion (95.53 percent)
Pemerintah daerah, dengan penggunaan untuk to 104 regional governments and used for
pemulihan ekonomi di daerah (43,90 persen), economic recovery in the regions (43.90
bidang kesehatan (54,09 persen), dan bantuan percent), the health sector (54.09 percent), and
sosial (2,01 persen). social assistance (2.01 percent).

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 95
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

Penggunaan untuk program pemulihan ekonomi The use for economic recovery programs includes
antara lain pembangunan infrastruktur, infrastructure development, management
peningkatan pengelolaan sarpras kawasan improvement of tourism area facilities and
wisata, Pembangunan dan rehabilitas fasilitas infrastructure, development and rehabilitation of
pasar tradisional, pembinaan industri kecil dan traditional market facilities, development of small
menengah, pelatihan kewirausahaan dan pemberian and medium industries, entrepreneurship training
modal kepada UMKM. Sementara itu, penggunaan and provision of capital to MSMEs. Meanwhile,
untuk bidang kesehatan, meliputi penguatan/ use for the health sector includes strengthening/
pelengkapan sarpras kesehatan, obat-obatan dan completing health facilities and infrastructure,
bahan medis, alat kesehatan, dan pembangunan medicines and medical materials, medical
Infrastruktur Kesehatan. Terakhir, Bantuan Sosial equipment, and building health infrastructure.
diberikan kepada masyarakat yang terdampak Finally, Social Assistance was provided to people
COVID-19, antara lain dalam bentuk Bantuan Sosial affected by COVID-19, including in the form of
dan BLT, bantuan Lansia, dan bantuan pekerja yang Social Assistance and BLT, assistance for the elderly,
dirumahkan, serta subsidi masyarakat miskin. assistance for workers who are sent home, as well
as subsidies for the poor.

November November
Kebijakan PDRD Dalam UU Cipta Kerja PDRD Policy in the Job Creation Law
Sebagai bagian dari UU 11 Tahun 2020 tentang Cipta As part of Law 11 of 2020 concerning Job Creation, the
Kerja, Pemerintah melakukan beberapa perubahan Government made several policy changes related to
kebijakan terkait pemungutan Pajak Daerah dan the collection of Regional Taxes and Regional Levies in
Retribusi Daerah dalam mendukung agenda support of the national development agenda, including:
pembangunan nasional, mencakup: (i) Penghapusan (i) Abolition of nuisance permit fees; (ii) Adjustment of
retribusi izin gangguan; (ii) Penyesuaian tarif PDRD PDRD rates by the Central Government for national
oleh Pemerintah Pusat untuk proyek strategis nasional; strategic projects; (iii) Provision of fiscal incentives by
(iii) Pemberian insentif fiskal oleh daerah; (iv) Perbaikan regions; (iv) Improvement of evaluation and monitoring
mekanisme evaluasi dan pengawasan raperda dan mechanisms for PDRD regional regulation draft and
perda PDRD; dan (v) Penguatan sanksi. Melalui regional regulation; and (v) Strengthening sanctions.
kebijakan tersebut diharapkan dapat tercipta kebijakan This policy is expected to create a PDRD collection
pemungutan PDRD yang lebih berorientasi pada policy that is more oriented towards the realization of
terwujudnya necessary and sufficient condition bagi necessary and sufficient conditions for ease of business
kemudahan berusaha dan pertumbuhan perekonomian and regional and national economic growth.
daerah dan nasional.

Desember December
1. Dorongan Pemenuhan Kewajiban Belanja Mandatori 1. Encouragement to Fulfill Compulsory Expenditure
Obligations
Dalam rangka mendorong Pemerintah daerah To encourage regional governments to be
untuk disiplin dalam menganggarkan belanja wajib, disciplined in budgeting compulsory expenditure,
Pemerintah menetapkan PMK 207/PMK.07/2020. the Government established PMK 207/

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


96 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

Belanja wajib yang perlu dipenuhi oleh Pemerintah PMK.07/2020. The compulsory expenditure
daerah, yaitu belanja wajib pendidikan 20 persen for regional governments includes compulsory
dari APBD, belanja wajib kesehatan 10 persen dari education expenditure amounting to 20 percent
APBD, belanja wajib yang bersumber dari Dana of APBD, compulsory health spending amounting
Transfer Umum (DTU) sebesar 25 persen, serta to 10 percent of APBD, compulsory expenditure
alokasi Dana Desa 10 persen dari DTU. originating from the General Transfer Fund
(DTU) amounting to 25 percent, and Village Fund
allocation amounting to 10 percent of DTU

Sebagai tools untuk mendorong kepatuhan As a tool to encourage compliance of regional


Pemerintah daerah, maka akan dilakukan governments, DTU will be postponed until the
penundaan DTU sampai dengan Pemerintah daerah regional government fulfills the related compulsory
memenuhi kewajiban penganggaran belanja wajib expenditure budgeting obligations.
yang terkait.
2. Akselerasi Penyampaian Informasi Keuangan Daerah 2. Acceleration of Regional Financial Information
Delivery
Dalam rangka percepatan penyampaian informasi To accelerate the delivery of regional financial
keuangan daerah (IKD) dari Pemerintah daerah, information (IKD) from regional governments,
sehingga data yang tersedia dapat lebih relevan so that available data can be more relevant in
dalam proses perumusan kebijakan, telah the policy formulation process, PMK No. 231/
diundangkan PMK Nomor 231/PMK.07/2020. Dalam PMK.07/2020 has been promulgated. In the short
jangka pendek, batas waktu penyampaian laporan term, the deadline for submitting monthly reports
bulanan dipercepat dari semua tanggal 20 menjadi is accelerated from the 20th to 5th day of the
tanggal 5 bulan berikutnya. Kemudian dalam jangka following month. In the long term, the delivery of
panjang, penyampaian IKD oleh seluruh Pemerintah IKD by all regional governments will be carried out
daerah akan melalui skema interkoneksi data through a real-time and online transaction data
transaksi yang real-time dan online melalui SIKD, interconnection scheme through SIKD, as well as
sekaligus menuju mekanisme penyampaian IKD a paperless IKD delivery mechanism. This policy is
secara paperless. Kebijakan ini tentunya diharapkan expected to support the realization of an evidence-
dapat mendukung terwujudnya evidence-based based policy.
policy.

Peraturan Perundangan di Tahun Laws and Regulations in 2020


2020
Pada tahun 2020, terdapat beberapa regulasi In 2020, several regulations were prioritized for
yang menjadi prioritas penyusunan di lingkungan preparation within the Ministry of Finance. Priority
Kementerian Keuangan. Regulasi Prioritas terdiri dari Regulations consist of Draft Laws, Draft Government
Rancangan Undang-Undang, Rancangan Peraturan Regulations and/or Draft Presidential Regulations,
Pemerintah dan/atau Rancangan Peraturan Presiden, both new proposals and promulgations that are set as
baik usulan baru maupun luncuran yang ditetapkan priorities. Apart from these priority regulations, the
sebagai prioritas. Selain prioritas peraturan tersebut, Draft Regulation of the Minister of Finance (RPMK)

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 97
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

Rancangan Peraturan Menteri Keuangan (RPMK) dan/ and/or the Draft Decree of the Minister of Finance
atau Rancangan Keputusan Menteri Keuangan (RKMK) (RKMK) which are policy in nature also remained an
yang bersifat kebijakan juga tetap menjadi perhatian inseparable concern. In fact, to ensure the quality of
yang tidak dapat dipisahkan. Bahkan, untuk menjamin all these regulations, a key performance indicator
kualitas seluruh regulasi tersebut, telah disusun has been prepared in the form of a “priority policy/
indikator kinerja utama berupa “Indeks penyelesaian regulation completion index” which measures several
kebijakan/regulasi prioritas” yang mengukur beberapa aspects related to regulation completion. Thus, the
aspek terkait penyelesaian regulasi. Dengan demikian, completion commitment and the target time for
diharapkan komitmen penyelesaian dan target waktu completion of priority policies/regulations in 2020 are
penyelesaian atas kebijakan/peraturan prioritas pada expected to be fulfilled.
tahun 2020 dapat dipenuhi.

Berbagai regulasi yang disusun merupakan salah satu The various regulations formulated are one of DJPK’s
upaya DJPK untuk memperbaiki dan meningkatkan efforts to improve the quality of central and regional
kualitas pengelolaan fiskal pusat dan daerah agar selaras fiscal management to align with national policies and
dengan kebijakan nasional dan dapat mewujudkan create harmonious and constructive relationships
hubungan yang harmonis, serta konstruktif antar between levels of government, ultimately creating the
tingkat pemerintahan, sehingga pada akhirnya dapat greatest possible impact on the welfare of the people.
memberikan dampak yang sebesar-besarnya bagi To achieve these targets and goals, many challenges
kesejahteraaan rakyat. Dalam upaya pencapaian were faced, especially amidst the COVID-19 pandemic
target dan tujuan tersebut, banyak tantangan yang situation which demands for a strategy to implement
dihadapi, terlebih ketika dihadapkan pada situasi adaptive activities quickly and precisely. Supported
pandemi COVID-19 yang menuntut perlunya strategi by the implementation of the new thinking of working
pelaksanaan kegiatan yang adaptif dengan cepat initiative, all DJPK units have made various efforts to
dan tepat. Dengan didukung implementasi inisiatif achieve targets optimally without reducing the quality
new thinking of working, seluruh unit DJPK telah of the generated policies. In relation to the COVID-19
melakukan berbagai upaya agar target dapat tercapai pandemic, various policies formulated by DJPK are
dengan optimal tanpa mengurangi kualitas kebijakan always directed at supporting national priorities
yang dihasilkan. Dalam kaitannya dengan pandemi for handling COVID-19 in the fields of health, social
COVID-19, berbagai kebijakan yang disusun DJPK protection, and economic recovery in the regions, in
senantiasa diarahkan untuk mendukung prioritas line with the efforts of the Central Government. On
nasional penanganan COVID-19, baik di bidang the other hand, the COVID-19 pandemic also became a
kesehatan, perlindungan sosial dan juga pemulihan momentum for DJPK to evaluate and formulate policies
ekonomi di daerah sejalan dengan yang dilakukan to be able to respond to challenges, especially in the
oleh Pemerintah Pusat. Di sisi lain, pandemi COVID-19 era of industry 4.0 and society 5.0 to come, so that
juga menjadi momentum bagi DJPK untuk melakukan policies formulated are not only limited to regulating
evaluasi dan penyusunan kebijakan yang mampu existing conditions, but also can mitigate the needs of
merespon tantangan, khususnya pada era industry 4.0 a dynamic future.
dan society 5.0 yang akan datang, sehingga kebijakan
yang disusun tidak hanya sebatas pengaturan dari
kondisi existing, namun juga dapat memitigasi atas
suatu kebutuhan kedepan yang dinamis.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


98 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

DAFTAR PERATURAN PERUNDANG- List of Legislation


UNDANGAN
Selama tahun 2020, tercatat DJPK telah melakukan During 2020, DJPK had prepared 38 draft regulations,
penyusunan sebanyak 38 rancangan peraturan, yang consisting of 1 (one) Draft Law (RUU), 2 (two) Draft
terdiri dari 1 (satu) Rancangan Undang-Undang (RUU), Government Regulations (RPP), and 1 (one) Draft
2 (dua) Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP), dan Presidential Regulation (RPerpres), as well as 34
1 (satu) Rancangan Peraturan Presiden (RPerpres), (thirty-four) Draft Regulations of the Minister of
serta 34 (tiga puluh empat) Rancangan Peraturan Finance (RPMK). The RUU and RPP/RPerpres consist
Menteri Keuangan (RPMK). Adapun RUU dan RPP/ of the RUU Financial Relations between the Central
RPerpres terdiri dari RUU Hubungan Keuangan antara Government and Regional Governments (RUU HKPD)
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (RUU and RPP Regional Standard Accounts Chart (RPP BAS
HKPD) dan RPP Bagan Akun Standar Daerah (RPP BAS Daerah) and RPP Regional Performance Allowances
Daerah) dan RPP Tunjangan Kinerja Daerah (RPP TKD). (RPP TKD). Meanwhile, the RPMK prepared includes
Sedangkan RPMK yang disusun meliputi peraturan annual ministerial regulations as well as regulations on
menteri yang sifatnya rutin tahunan maupun regulasi new policies.
atas kebijakan baru.

Sebagian besar kebijakan yang disusun, diarahkan Most of the policies formulated are directed at
untuk memberikan dukungan kepada pemerintah providing support to regional governments in handling
daerah dalam melakukan penanganan COVID-19. COVID-19. This support includes policies for relaxation
Dukungan tersebut antara lain dalam bentuk kebijakan of distribution requirements, refocusing of budgets
relaksasi persyaratan penyaluran, refocusing anggaran and the use of Transfers to Regions and Village
dan penggunaan Transfer Ke Daerah dan Dana Desa, Funds, as well as support for health workers, affected
serta dukungan untuk tenaga kesehatan, kelompok community groups, and efforts to accelerate economic
masyarakat terdampak, dan upaya percepatan recovery in the regions.
pemulihan ekonomi di daerah.

Secara ringkas, jumlah regulasi yang disusun terdiri In summary, the number of regulations prepared
dari 1 (satu) RUU tentang HKPD, 2 (dua) RPP terkait comprises 1 (one) Draft Law on HKPD, 2 (two) RPPs
Bagan Akun Standar Daerah dan Tunjangan Kinerja related to Regional Standard Account Charts and
Daerah, 1 (satu) RPerpres terkait Petunjuk Teknis DAK Regional Performance Allowances, 1 (one) Presidential
Fisik, dan 34 Peraturan Menteri Keuangan. Lebih lanjut, Regulation regarding Physical DAK Technical
isu utama yang menjadi perhatian sepanjang tahun Guidelines, and 34 Regulations of the Minister of
2020, antara lain: Finance. Furthermore, the main issues of concern
throughout 2020 include:
1. RUU HKPD ditetapkan sebagai Program Legislasi 1. RUU HKPD was designated as the 2020 Priority
Nasional Prioritas Tahun 2020. Hal tersebut National Legislation Program. This was followed
ditindaklanjuti dengan akselerasi penyusunan RUU up by accelerating the drafting process by merging
tersebut melalui penggabungan materi RUU Pajak the draft law on Regional Tax and Regional Levies
Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD), penguatan (PDRD), strengthening conception and simulation,
konsepsi dan simulasi, pembahasan Panitia Antar Inter-Ministry Committee (PAK) discussion, and
Kementerian (PAK), dan penyempurnaan naskah refining the academic text.
akademis.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 99
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

2. RPP BAS Daerah masih memerlukan pembahasan 2. Regional BAS RPP requires further bilateral PAK
PAK bilateral lanjutan untuk diperoleh kesepakatan discussions to reach an agreement on the concept
konsep dan muatan pengaturan pada tahun 2021. and regulatory content in 2021.
3. RPP TKD perlu diharmonisasikan dan disinkronkan 3. RPP TKD needs to be harmonized and synchronized
dengan RPP Gaji, Tunjangan, dan Fasilitas yang juga with the RPP for salaries, allowances, and facilities,
sedang dalam proses penyusunan. Selain itu, RPP which are also being drafted. In addition, RPP
TKD juga masih memerlukan simulasi lebih lanjut TKD requires further simulations to find the
untuk mencari skenario yang tepat atas kondisi right scenario for post-pandemic conditions and
pasca pandemi dan mempertimbangkan aspek consider the feasibility aspect.
kelayakan.
4. Penyusunan RPMK yang sangat dinamis sebagai 4. Formulation of a highly dynamic RPMK as a form of
bentuk perumusan kebijakan adaptif dan agile adaptive and agile policy formulation for handling
terhadap penanganan COVID-19 dan dampaknya. COVID-19 and its impacts. The details of the PMK
Adapun rincian PMK yang telah ditetapkan that have been stipulated throughout 2020 can be
sepanjang tahun 2020 dapat dilihat pada tabel seen in the following table:
berikut:

Tabel 17: Perincian Komponen RPMK/RKMK Table 17: Description of RPMK/RKMK Components
Ket Simplifikasi
Nomor & Judul PMK / Jenis PMK / Penetapan / Simplifikasi /
No Status / Simplification
PMK Number & Subject PMK Type Enforcement Simplification
Description
1 7/PMK.07/2020 Kumulatif 23-Jan-20 Selesai / 1 222/PMK.07/2017
Penggunaan, Pemantauan, Dan Terbuka Complete
Evaluasi Dana Bagi Hasil Cukai / Open
Hasil Tembakau tanggal 23 Cumulative
Januari 2020 / Use, Monitoring
and Evaluation of Tobacco
Excise Profit Sharing Funds
dated January 23, 2020
2 8/PMK.07/2020 Kumulatif 27-Jan-20 Selesai / - -
Tata Cara Penyaluran Dana Terbuka Complete
Alokasi Umum Tambahan Tahun / Open
Anggaran 2020 / Procedures Cumulative
for Distribution of Additional
General Allocation Funds for the
2020 Fiscal Year
3 9/PMK.07/2020 Non 05-Feb-20 Selesai / - -
Pengelolaan Dana Alokasi Perencanaan Complete
Khusus Nonfisik / Management / Non-
of Non-Physical Special Planning
Allocation Funds
4 13/PMK.07/2020 Kumulatif 28-Feb-20 Selesai / - -
Rincian Dana Bagi Hasil Cukai Terbuka Complete
Hasil tembakau menurut / Open
Provinsi/Kabupaten/ Kota Cumulative
Tahun Anggaran 2020 / Details
of Tobacco Excise Profit-
Sharing Funds by Province/
Regency/City for the 2020
Fiscal Year

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


100 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

Ket Simplifikasi
Nomor & Judul PMK / Jenis PMK / Penetapan / Simplifikasi /
No Status / Simplification
PMK Number & Subject PMK Type Enforcement Simplification
Description
5 15/PMK.07/2020 Non 05-Mar-20 Selesai / 5 50/PMK.07/2017
Pengelolaan Dana Keistimewaan Perencanaan Complete 112/PMK.07/2017
Yogyakarta / Yogyakarta / Non- 173/PMK.07/2017
Privilege Fund Management Planning 225/PMK.07/2017
121/PMK.07/2018
6 20/PMK.07/2020 Kumulatif 16-Mar-20 Selesai / 1 167/PMK.07/2019
Penyaluran Kurang Bayar Dana Terbuka Complete
Bagi Hasil TA 2018 menurut / Open
Provinsi/Kab/Kota yang Cumulative
dianggarkan dalam APBN 2020
/ Distribution of Underpayment
of Profit-Sharing Funds FY 2018
by Province/Regency/City as
budgeted in the 2020 State
Budget
7 19/PMK.07/2020 Kumulatif 16-Mar-20 Selesai / - -
Penyaluran dan Penggunaan Terbuka Complete
Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi / Open
Umum, dan Dana Insentif Cumulative
Daerah TA 2020 / Distribution
and Use of Profit-Sharing Funds,
General Allocation Funds, and
Regional Incentive Funds for FY
2020
8 24/PMK.07/2020 Program 23-Mar-20 Selesai / - -
Perubahan Atas Peraturan Penyusunan Complete
Menteri Keuangan Nomor / Preparation
74/Pmk.07/2016 Tentang Program
Penyelenggaraan Sistem
Informasi Keuangan Daerah /
Amendment to the Regulation of
the Minister of Finance Number
74/Pmk.07/2016 concerning
the Implementation of Regional
Financial Information System
9 35/PMK.07/2020 Kumulatif 16-Apr-20 Selesai / - -
Pengelolaan TKDD TA 2020 Terbuka Complete
dalam Rangka Penanganan / Open
Pandemi COVID-19 dan/atau Cumulative
Menghadapi Ancaman yang
Membahayakan Perekonomian
Nasional / Management of
TKDD FY 2020 for Handling
COVID-19 Pandemic and/
or Addressing Threats to the
National Economy
10 36/KMK.07/2020 Kumulatif 17-Apr-20 Selesai / - -
Penetapan Alokasi Sementara Terbuka Complete
Kurang Bayar DBH TA 2019 / Open
tanggal 17 April 2020 (sementara) Cumulative
akan ditetapkan kembali pada
bulan Agustus / Determination
of Temporary Allocation of
Underpaid DBH FY 2019 dated
April 17, 2020 (provisional) will
be re-stipulated in August

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 101
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

Ket Simplifikasi
Nomor & Judul PMK / Jenis PMK / Penetapan / Simplifikasi /
No Status / Simplification
PMK Number & Subject PMK Type Enforcement Simplification
Description
11 40/PMK.07/2020 Kumulatif 20-Apr-20 Selesai / - -
Perubahan atas Peraturan Terbuka Complete
Menteri Keuangan Nomor / Open
205/PMK.07/2019 tentang Cumulative
Pengelolaan Dana Desa /
Amendment to the Minister of
Finance Regulation Number
205/PMK.07/2019 concerning
Village Fund Management
12 46/PMK.07/2020 Kumulatif 30-Apr-20 Selesai / - -
Pengelolaan Hibah dari Terbuka Complete
Pemerintah Pusat kepada / Open
Pemerintah Daerah dalam Cumulative
rangka Penanganan Pandemi
COVID-19 dan Dampak
Akibat Pandemi COVID-19 /
Management of Grants from the
Central Government to Regional
Governments for Handling
COVID-19 Pandemic and the
Impact of COVID-19 Pandemic
13 50/PMK.07/2020 Kumulatif 20-Mei-20 Selesai / - -
Perubahan Kedua atas PMK Terbuka Complete
Nomor 205/PMK.07/2019 / Open
tentang Pengelolaan Dana Desa Cumulative
/ Second Amendment to PMK
Number 205/PMK.07/2019
concerning Village Fund
Management
14 76/PMK.07/2020 Kumulatif 29-Jun-20 Selesai / - -
Pengelolaan Cadangan Dana Terbuka Complete
Alokasi Khusus Fisik Tahun / Open
Anggaran 2020 / Management Cumulative
of Physical Special Allocation
Fund Reserves for Fiscal Year
2020
15 87/PMK.07/2020 Kumulatif 16-Jul-20 Selesai / 4 198/PMK.07/2009
Pengelolaan DID Tambahan Terbuka Complete 242/PMK.07/2011
Tahun Anggaran 2020 / / Open 202/PMK.07/2012
Management of Additional DID Cumulative 8/PMK.07/2014
for the 2020 Fiscal Year
16 101/PMK.07/2020 Kumulatif 05-Aug-20 Selesai / - -
Penyaluran dan Penggunaan Terbuka Complete
Transfer ke Daerah dan Dana / Open
Desa Tahun Anggaran 2020 Cumulative
untuk Mendukung Penanganan
Pandemi Corona Virus Disease
2019 (COVID-19) dan Pemulihan
Ekonomi Nasional / Distribution
and Use of Transfers to Regions
and Village Funds for the 2020
Fiscal Year to Support Handling
of 2019 Corona Virus Disease
(COVID-19) Pandemic and
National Economic Recovery

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


102 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

Ket Simplifikasi
Nomor & Judul PMK / Jenis PMK / Penetapan / Simplifikasi /
No Status / Simplification
PMK Number & Subject PMK Type Enforcement Simplification
Description
17 105/PMK.07/2020 Kumulatif 06-Aug-20 Selesai / - -
Pengelolaan Pinjaman Terbuka Complete
Pemulihan Ekonomi Nasional / Open
Untuk Pemerintah Daerah Cumulative
/ Management of National
Economic Recovery Loans for
Regional Governments
18 113/PMK.07/2020 Kumulatif 25-Aug-20 Selesai / 4 140/PMK.07/2019
Penetapan Kurang Bayar dan Terbuka Complete 180/PMK.07/2019
Lebih Bayar Dana Bagi Hasil pada / Open 20/PMK.07/2020
Tahun 2020 / Determination Cumulative 36/PMK.07/2020
of Underpayment and
Overpayment of Profit-Sharing
Funds in 2020
19 114/PMK.07/2020 Kumulatif 28-Aug-20 Selesai / - -
Pengelolaan Dana Insentif Terbuka Complete
Daerah Tambahan Periode / Open
Kedua Tahun Anggaran 2020 Cumulative
/ Management of Additional
Regional Incentive Funds for
the Second Period of the 2020
Fiscal Year
20 121/PMK.07/2020 Program 31-Aug-20 Selesai / 13 138/PMK.07/2009
Batas Maksimal Kumulatif Penyusunan Complete 149/PMK.07/2010
Defisit Anggaran Pendapatan / Preparation 127/PMK.07/2011
dan Belanja Daerah, Batas Program 137/PMK.07/2012
Maksimal Defisit Anggaran 125/PMK.07/2013
Pendapatan dan Belanja Daerah, 183/PMK.07/2014
dan Batas Maksimal Kumulatif 153/PMK.07/2015
Pinjaman Daerah Tahun 222/PMK.07/2015
Anggaran 2021 / Maximum 132/PMK.07/2016
Limit of Cumulative Regional 153/PMK.07/2016
Budget Deficits, Maximum 117/PMK.07/2017
Limits of Regional Income 191/PMK.07/2017
and Expenditure Budgets, and 106/PMK.07/2018
Maximum Cumulative Limits of
Regional Loans for Fiscal Year
2021
21 120/PMK.07/2020 Program 31-Aug-20 Selesai / 1 126/PMK.07/2019
Peta Kapasitas Fiskal / Fiscal Penyusunan Complete
Capacity Map / Preparation
Program

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 103
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

Ket Simplifikasi
Nomor & Judul PMK / Jenis PMK / Penetapan / Simplifikasi /
No Status / Simplification
PMK Number & Subject PMK Type Enforcement Simplification
Description
22 145/PMK.07/2020 Kumulatif 01-Oct-20 Selesai / - -
Perubahan atas Peraturan Terbuka Complete
Menteri Keuangan Nomor / Open
35/PMK.07/2020 tentang Cumulative
Pengelolaan Transfer ke Daerah
dan Dana Desa Tahun Anggaran
2020 dalam rangka Penanganan
Pandemi Corona Virus Disease
2019 (COVID-19) dan/atau
Menghadapi Ancaman yang
Membahayakan Perekonomian
Nasional / Amendment to
the Regulation of the Minister
of Finance Number 35/
PMK.07/2020 concerning
Management of Transfers to
Regions and Village Funds
for the 2020 Fiscal Year for
Handling 2019 Corona Virus
Disease Pandemic (COVID-19)
and/or Addressing Threats to
the National Economy
23 151/PMK.07/2020 Kumulatif 08-Oct-20 Selesai / - -
Pengelolaan Dana Insentif Terbuka Complete
Daerah Tambahan Periode / Open
Ketiga Tahun Anggaran 2020 Cumulative
/ Management of Additional
Regional Incentive Funds for the
Third Period of the 2020 Fiscal
Year
24 156/PMK.07/2020 Kumulatif 13-Oct-20 Selesai / - -
Perubahan Ketiga atas Terbuka Complete
Peraturan Menteri Keuangan / Open
Nomor 205/PMK.07/2019 Cumulative
tentang Pengelolaan Dana Desa
/ Third Amendment to Minister
of Finance Regulation Number
205/PMK.07/2019 concerning
Village Fund Management
25 167/PMK.07/2020 Kumulatif 26-Oct-20 Selesai / - -
Perubahan atas Peraturan Terbuka Complete
Menteri Keuangan Nomor / Open
141/PMK.07/2019 tentang Cumulative
Pengelolaan Dana Insentif
Daerah / Amendment to the
Regulation of the Minister
of Finance Number 141/
PMK.07/2019 concerning
Management of Regional
Incentive Funds

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


104 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

Ket Simplifikasi
Nomor & Judul PMK / Jenis PMK / Penetapan / Simplifikasi /
No Status / Simplification
PMK Number & Subject PMK Type Enforcement Simplification
Description
26 179/PMK.07/2020 Kumulatif 11-Nov-20 Selesai / - -
Perubahan atas Peraturan Terbuka Complete
Menteri Keuangan Nomor / Open
105/PMK.07/2020 tentang Cumulative
Pengelolaan Pinjaman
Pemulihan Ekonomi Nasional
untuk Pemerintah Daerah /
Amendment to the Regulation of
the Minister of Finance Number
105/PMK.07/2020 concerning
Management of National
Economic Recovery Loans for
Regional Governments
27 197/PMK.07/2020 Kumulatif 14-Des-20 Selesai / - -
Perubahan Kedua atas Terbuka Complete
Peraturan Menteri Keuangan / Open
Nomor 48/PMK.07/2019 Cumulative
tentang Pengelolaan Dana
Alokasi Khusus Nonfisik /
Second Amendment to Minister
of Finance Regulation Number
48/PMK.07/2019 concerning
Management of Non-Physical
Special Allocation Funds
28 206/PMK.07/2020 Kumulatif 17-Des-20 Selesai / 1 7/PMK.07/2020
Penggunaan, Pemantauan Terbuka Complete
dan Evaluasi DBH CHT / Use, / Open
Monitoring and Evaluation of Cumulative
DBH CHT
29 207/PMK.07/2020 Kumulatif 18-Des-20 Selesai / 1 84/PMK.07/2009
Tata Cara Penundaan Terbuka Complete
Penyaluran Dana Transfer / Open
Umum atas Pemenuhan Cumulative
Kewajiban Pemerintah Daerah
untuk Mengalokasikan
Belanja Wajib / Procedures
for Postponement of General
Transfer Fund Distribution for
Fulfilling Regional Government
Obligations to Allocate
Compulsory Expenditures

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 105
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

Ket Simplifikasi
Nomor & Judul PMK / Jenis PMK / Penetapan / Simplifikasi /
No Status / Simplification
PMK Number & Subject PMK Type Enforcement Simplification
Description
30 219/PMK.07/2020 Kumulatif 28-Des-20 Selesai / - -
Perubahan Kedua atas Peraturan Terbuka Complete
Menteri Keuangan Nomor / Open
35/PMK.07/2020 tentang Cumulative
Pengelolaan Transfer ke Daerah
dan Dana Desa Tahun Anggaran
2020 dalam rangka Penanganan
Pandemi Corona Virus Disease
2019 (COVID-19) dan/atau
Menghadapi Ancaman yang
Membahayakan Perekonomian
Nasional / Second Amendment
to Regulation of the Minister
of Finance Number 35/
PMK.07/2020 concerning
Management of Transfers to
Regions and Village Funds
for the 2020 Fiscal Year for
Handling 2019 Corona Virus
Disease (COVID-19) Pandemic
and/or Addressing Threats to
the National Economy
31 222/PMK.07/2020 Kumulatif 28-Des-20 Selesai / 6 193/PMK.07/2018
Pengelolaan Dana Desa / Village Terbuka Complete 205/PMK.07/2019
Fund Management / Open 40/PMK.07/2020
Cumulative 50/PMK.07/2020
101/PMK.07/2020
Mencabut Pasal 12,
Pasal 13, dan Pasal 14
156/PMK.07/2020
32 230/PMK.07/2020 Kumulatif 30-Des-20 Selesai / 19 85/PMK.07/2009
Rincian Dana Bagi Hasil Cukai Terbuka Complete 215/PMK.07/2009
Hasil Tembakau Menurut / Open 66/PMK.07/2010
Daerah Provinsi/Kabupaten/ Cumulative 199/PMK.07/2010
Kota Tahun Anggaran 2021 / 243/PMK.07/2010
Details of Tobacco Excise Profit- 195/PMK.07/2011
Sharing Funds by Province/ 46/PMK.07/2012
Regency/City for 2021 Fiscal 197/PMK.07/2012
Year 44/PMK.07/2013
136/PMK.07/2013
181/PMK.07/2013
106/PMK.07/2014
216/PMK.07/2014
135/PMK.07/2015
178/PMK.07/2016
192/PMK.07/2017
30/PMK.07/2018
12/PMK.07/2019
13/PMK.07/2020

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


106 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

Ket Simplifikasi
Nomor & Judul PMK / Jenis PMK / Penetapan / Simplifikasi /
No Status / Simplification
PMK Number & Subject PMK Type Enforcement Simplification
Description
33 231/PMK.07/2020 Kumulatif 30-Des-20 Selesai / 3 04/PMK.07/2011
Tata Cara Penyampaian Terbuka Complete 18/PMK.07/2017
Informasi Keuangan Daerah, / Open sebagian
Laporan Data Bulanan, dan Cumulative 85/PMK.03/2019
Laporan Pemerintah Daerah sebagian
Lainnya / Procedures for
Submitting Regional Financial
Information, Monthly Data
Reports, and Other Regional
Government Reports
34 233/PMK.07/2020 Kumulatif 30-Des-20 Selesai / - -
Perubahan atas Peraturan Terbuka Complete
Menteri Keuangan Nomor / Open
139/PMK.07/2019 tentang Cumulative
Pengelolaan Dana Bagi Hasil,
Dana Alokasi Umum, dan
Dana Otonomi Khusus /
Amendment to the Minister of
Finance Regulation Number
139/PMK.07/2019 concerning
Management of Profit-Sharing
Funds, General Allocation
Funds, and Special Autonomy
Funds

MATERI PAJAK DAERAh DAN RETRIBUsI Material of Regional Taxes and


DAERAh DALAM RUU hKPD Regional Levies in RUU HKPD
Sebagai lanjutan dan penyempurnaan atas konsep As a continuation and refinement of the concept of
perubahan pengaturan pajak daerah dan retribusi changes in regional tax and regional levies regulations
daerah yang saat ini diatur dengan UU Nomor 28 which are currently regulated by Law Number 28 of
Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi 2009 concerning Regional Taxes and Regional Levies,
Daerah, pada tahun 2020 penyusunan pengaturan in 2020 the preparation of material on regional taxes
materi pajak daerah dan retribusi daerah dijadikan and regional levies regulations was integrated into a
satu ke dalam RUU baru yang akan menggantikan dua new draft law that will replace two laws at once, namely
UU sekaligus, yaitu UU Nomor 33 Tahun 2004 dan UU Law Number 33 of 2004 and Law Number 28 of 2009.
Nomor 28 Tahun 2009. Kebijakan tersebut dilakukan The policy was carried out with the consideration that
dengan pertimbangan bahwa keberadaan pajak daerah regional taxes and regional levies are still in the same
dan retribusi daerah yang masih satu rumpun dengan field with the substance of transfers to regions and
substansi transfer ke daerah, serta dilandasi dengan aim to simplify the number of laws and regulations in
semangat penyederhanaan jumlah produk peraturan Indonesia.
perundang-undangan di Indonesia.

Penyusunan pengaturan mengenai pajak daerah dan The drafting of regulations regarding regional taxes
retribusi daerah dalam RUU HKPD dimaksudkan, and levies in RUU HKPD was intended, among others,
antara lain untuk menambah basis pajak di daerah, to increase the tax base in the regions, simplify

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 107
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

menyederhanakan struktur pungutan pajak daerah dan the structure of regional taxes and regional levies,
retribusi daerah, menguatkan administrasi perpajakan strengthen tax administration in the regions, increase
di daerah, meningkatkan efektivitas pengawasan pajak the effectiveness of the supervision of regional taxes
daerah dan retribusi daerah oleh pemerintah pusat, dan and regional levies by the central government, and
perlunya menyesuaikan dengan perubahan keadaan adjust to changes in circumstances and relevant
dan perubahan perundang-undangan terkait. legislation.

Mulai November 2020 (dan akan berlanjut sampai Starting from November 2020 (and will continue until
dengan tahun 2021), telah dilakukan pembahasan 2021), discussions have been carried out by the Inter-
Panitia Antar Kementerian (PAK) RUU HKPD termasuk Ministry Committee (PAK) on RUU HKPD including
mengenai materi pengaturan Pajak Daerah dan the material for Regional Taxes and Regional Levies
Retribusi Daerah. Berdasarkan masukan dan dinamika regulation. Based on input and implementation
pelaksanaan dalam PAK sepanjang tahun 2020, dynamics in the PAK throughout 2020, it was agreed that
disepakati bahwa muatan pengaturan pajak daerah the content of regional taxes regulations in RUU HKPD
dalam RUU HKPD mencakup pengaturan materiil includes material regulations consisting of tax subjects
yang terdiri dari subjek dan wajib pajak, objek pajak, and taxpayers, tax objects, tax object exemptions, tax
pengecualian objek pajak, dasar pengenaan pajak, tarif bases, tax rates, and areas where regional taxes are
pajak, serta wilayah terutang pajak daerah. Sedangkan payable. Meanwhile, the formal provisions in the form
ketentuan formiil berupa Ketentuan Umum dan Tata of General Provisions and Procedures for Collecting
Cara Pemungutan PDRD akan dimuat dalam aturan PDRD will be stipulated in the implementation
pelaksanaan RUU HKPD (Peraturan Pemerintah dan regulations for RUU HKPD (Government Regulation
Peraturan Menteri Keuangan). and Minister of Finance Regulation).

Dukungan kepada Daerah Dalam Support for Regions in Handling


Penanganan Pandemi COVID-19 COVID-19 Pandemic
Dana Bagi Hasil Profit-Sharing Fund
Pemerintah mengalokasikan Dana Bagi Hasil (DBH) The government allocates Profit-Sharing Funds
dengan tujuan untuk memperbaiki keseimbangan (DBH) with the aim of improving the vertical balance
vertikal antara pusat dan daerah dengan memperhatikan between the central and the regions by considering
potensi daerah penghasil dalam rangka pelaksanaan the potential of producing regions for implementing
desentralisasi. Menurut UU Nomor 33 Tahun 2004 decentralization. According to Law Number 33 of
tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah 2004 concerning Fiscal Balance between the Central
Pusat dan Pemerintahan Daerah, DBH dibagi menjadi Government and Regional Governments, DBH is
dua, yaitu DBH Pajak dan DBH Sumber Daya Alam. divided into two categories, namely Tax DBH and
DBH Pajak meliputi DBH PPh Pasal 21 dan Pasal Natural Resources DBH. Tax DBH includes DBH PPh
25/29 WPOPDN (DBH PPh), DBH PBB Perkebunan, Article 21 and Article 25/29 WPOPDN (DBH PPh), DBH
Perhutanan, dan Pertambangan (DBH PBB-P3), serta PBB for Plantation, Forestry and Mining (DBH PBB-P3),
DBH Cukai Hasil Tembakau (DBH CHT), sedangkan as well as DBH Excise for Tobacco Products (DBH CHT),
DBH SDA meliputi DBH SDA Kehutanan, DBH SDA while DBH SDA includes DBH SDA Forestry, DBH SDA
Mineral dan Batubara, DBH SDA Minyak Bumi dan Gas Mineral and Coal, DBH SDA Oil and Natural Gas, DBH
Bumi, DBH SDA Panas Bumi, dan DBH SDA Perikanan. SDA Geothermal, and DBH SDA Fisheries. The allocation
Pengalokasian DBH mengacu pada prinsip daerah of DBH refers to the principle of the producing region

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


108 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

penghasil (by origin), yaitu daerah penghasil (by origin), in which the producing region gets a larger
mendapatkan porsi DBH yang lebih besar dengan portion of the DBH while considering the aspect of
memperhatikan aspek pemerataan bagi daerah lain distribution to other regions within the province
yang berada dalam lingkup provinsi yang bersangkutan. concerned. The DBH allocation is calculated based on
Alokasi DBH dihitung berdasarkan persentase tertentu, a certain percentage, while the distribution of DBH
sedangkan penyaluran DBH mengacu pada realisasi refers to the actual revenue (by actual revenue), which
penerimaan (by actual revenue), yaitu dilakukan is based on the realized state revenue that is shared.
berdasarkan realisasi penerimaan negara yang The distribution of DBH is carried out with a period
dibagihasilkan. Penyaluran DBH dilaksanakan dengan and percentage that has been regulated through PMK.
periode dan persentase yang telah diatur melalui PMK.

Kebijakan Alokasi Dana Bagi Hasil Profit-Sharing Allocation Policy


Alokasi DBH TA 2020 mengalami penurunan signifikan The allocation of DBH FY 2020 experienced a significant
akibat adanya pandemi COVID-19 yang membuat decrease due to the COVID-19 pandemic which caused
rencana penerimaan negara yang dibagihasilkan the plan of state revenue to be shared to decrease,
mengalami penurunan, namun penyaluran melampaui while the distribution exceeded the allocation due to
alokasi karena adanya tambahan anggaran dari the additional budget transferred from the BUN budget
pergeseran anggaran BUN yang digunakan untuk to settle part of the 2019 DBH Underpayment (KB). The
penyelesaian sebagian Kurang Bayar (KB) DBH TA COVID-19 pandemic in 2020 changed the target of
2019. Adanya pandemi COVID-19 pada tahun 2020 economic growth and state revenue, thus resulting in
mengoreksi target pertumbuhan ekonomi dan the adjustment of the 2020 DBH ceiling.
penerimaan negara, sehingga berdampak pada
penyesuaian pagu DBH TA 2020.

Berdasarkan UU Nomor 2 Tahun 2020 tentang Based on Law Number 2 of 2020 concerning Stipulation
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti of Government Regulation in Lieu of Law Number
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020 Tentang 1 of 2020 concerning Policies of State Finances and
Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Financial System Stability for Handling COVID-19
Keuangan Untuk Penanganan Pandemi COVID-19 Pandemic and/or Addressing Threats to the National
dan/atau Dalam Rangka Menghadapi Ancaman Economy and/or Financial System Stability to become
yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/ Law and Presidential Regulation Number 72 of 2020
atau Stabilitas Sistem Keuangan Menjadi Undang- concerning Changes to Posture and Details of the
Undang dan Perpres Nomor 72 Tahun 2020 tentang 2020 APBN, the 2020 DBH ceiling has been adjusted
Perubahan Postur dan Rincian APBN Tahun Anggaran from the original Rp117.58 trillion (APBN 2020) to
2020, pagu DBH tahun 2020 mengalami penyesuaian Rp86.418 trillion (Perpes 72/2020) or lower by 26
dari semula Rp117,58 triliun (APBN 2020) menjadi percent. This policy was carried out in response to the
Rp86,418 triliun (Perpes 72/2020) atau lebih rendah decline in tax revenue targets when the Large-Scale
sebesar 26 persen. Kebijakan tersebut dilakukan Social Restriction (PSBB) policy was adopted in almost
untuk merespon penurunan target penerimaan pajak all regions of Indonesia, which resulted in reduced
di saat kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar economic activity. At the same time at the global level,
(PSBB) yang ditetapkan di hampir di semua wilayah the decline in energy consumption in industrialized

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 109
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

Indonesia, yang berimbas pada pengurangan aktivitas countries, restrictions on cross-border travel, and a
perekonomian. Pada saat yang bersamaan di tingkat slowdown in the economies of developed countries
global, penurunan konsumsi energi negara industri, also contributed to the decline in state revenues.
pembatasan perjalanan lintas negara dan perlambatan
perekonomian negara maju, turut bekontribusi pada
penurunan penerimaan negara.

Perbandingan Kebijakan DBH sebelum dan sesudah Comparison of DBH policies before and after the 2020
perubahan postur APBN tahun 2020 adalah sebagai APBN posture changes is as follows:
berikut:

Tabel 18: Kebijakan DBH Dalam APBN Tahun 2020 Table 18: DBH Policies in 2020 APBN and Perpres
dan Perpres 72/2020 72/2020
Kebijakan DBH dalam APBN Tahun 2020 / Kebijakan DBH dalam Perpres Nomor 72 Tahun 2020 /
DBH Policies in 2020 APBN DBH Policies in Perpres Number 72/2020
a) Penyaluran DBH TW IV dapat digunakan untuk a) Realokasi 25 persen Sisa DBH DR di RKUD dapat mendanai penanganan COVID-19
menyelesaikan Kurang Bayar; / Distribution of dan/atau ancaman yang membahayakan perekonomian daerah dan/atau nasional; /
DBH in Q4 can be used to settle Underpayment; Reallocation of the remaining 25 percent of DBH DR in RKUD can fund the handling of
b) Penyaluran berdasarkan realisasi dan kondisi COVID-19 and/or threats to the regional and/or national economy;
keuangan Negara; / Distribution based on the b) Refocusing Penggunaan DBH CHT bidang kesehatan dan DBH SDA Migas dalam rangka
realization and financial condition of the State; otsus bidang kesehatan dan perbaikan gizi untuk kegiatan pencegahan dan/atau
c) Implementasi penggunaan 25 persen DBH penanganan COVID-19; / Refocusing the use of DBH CHT in the health sector and DBH
& DAU untuk infrastruktur; / Implementing SDA Oil and Gas in for special autonomy in the health sector and improving nutrition
the use of 25 percent of DBH & DAU for for prevention and/or handling of COVID-19;
infrastructure; c) Dukungan untuk penanganan COVID-19 dari pemanfaatan sebagian atau seluruh
d) Penganggaran Kurang Bayar Tahun Anggaran mandatori 25 persen DTU untuk Infrastruktur; / Support for handling COVID-19 by
sebelumnya; / Underpayment Budgeting for using a part or all of the mandatory 25 percent of the DTU for Infrastructure;
the previous fiscal year; d) Pelaksanaan relaksasi dalam penyaluran DBH TA berjalan serta penetapan dan
e) Penyesuaian alokasi DBH untuk meminimalisir penyaluran alokasi sementara KB DBH TA 2019 dengan mempertimbangkan
Kurang/Lebih Bayar; / Adjustment of DBH kemampuan keuangan negara dan perkembangan penyebaran pandemi COVID-19;
allocation to minimize Under/Overpayment; dan / Implementing relaxation in the distribution of DBH for the current year and
f) Penyaluran mempertimbangkan kinerja daerah the determination and distribution of the temporary allocation of KB DBH FY 2019 by
dalam mendukung optimalisasi penerimaan taking into account the state's financial capacity and the development of the COVID-19
negara dan pemeliharaan lingkungan; dan / pandemic; and
Distribution considers regional performance in e) Penyampaian Laporan pencegahan dan/atau penanganan COVID-19 sebagai
supporting the optimization of state revenues persyaratan tambahan penyaluran DBH TW II dan TW III TA 2020 dan sebagai pengganti
and environmental preservation; and laporan kinerja pengelolaan sanitasi lingkungan yang dipersyaratkan dalam penyaluran
g) Perbaikan penyaluran DBH triwulan dengan DBH SDA. / Submission of reports on prevention and/or handling of COVID-19 as
distribusi per bulan. / Improvement of an additional requirement for the distribution of DBH Q2 and Q3 FY 2020 and as a
quarterly DBH distribution with distribution substitute for reports on environmental sanitation management performance required
per month. in the distribution of DBH SDA.

Realisasi Dana Bagi Hasil Realization of Profit-Sharing Funds


Realisasi anggaran DBH sampai dengan akhir Desember The realization of the DBH budget until the end of
2020 mencapai Rp93,91 triliun (108,66 persen dari December 2020 reached Rp93.91 trillion (108.66
Perpres 72/2020). Realisasi tersebut terdiri dari percent of Perpres 72/2020). The realization consists

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


110 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

DBH Pajak sebesar Rp29,34 triliun, DBH SDA sebesar of DBH Tax of Rp29.34 trillion, DBH SDA of Rp25 trillion,
Rp25 triliun, dan penyelesaian KB DBH tahun-tahun and completion of DBH KB in previous years of Rp39.56
sebelumnya sebesar Rp39,56 triliun. trillion.

Capaian output prioritas DBH difokuskan kepada DBH Achievements of DBH priority output are focused
earmarked, yaitu DBH CHT dan DBH SDA Kehutanan on earmarked DBH, namely DBH CHT and DBH SDA
Dana Reboisasi (DBH DR) dengan capaian output antara Forestry Reforestation Funds (DBH DR) with the
lain: following outputs:
• Realisasi Penyerapan DBH CHT pada Pemerintah • Realization of DBH CHT Absorption in Regional
Daerah s.d. 13 Oktober 2020 mencapai 42,09 persen Governments up to October 13, 2020 reached 42.09
dengan penyerapan terbesar secara persentase percent with the largest absorption by percentage
pada program Peningkatan Kualitas Bahan Baku in the Raw Material Quality Improvement program,
yaitu 59,24 persen dan secara nominal pada namely 59.24 percent and by value in the Social
program Pembinaan Lingkungan Sosial sebesar Environment Development program amounting to
Rp1,323 triliun; Rp1.323 trillion;
• DBH CHT yang dianggarkan Pemerintah Daerah • CHT DBH budgeted by Regional Governments
untuk bidang Kesehatan mencapai Rp2,626 triliun for the Health sector reaches Rp2,626 trillion or
atau sebesar 72,22 persen dari Total DBH CHT 72.22 percent of the total DBH CHT budgeted
yang dianggarkan Pemerintah Daerah dengan by the Regional Governments, with an output of
output mencapai 55,16 persen, sehingga telah 55.16 percent, which fulfilled the mandate in 2020
memenuhi amanat dalam UU APBN TA 2020 yang APBN Law that requires Regional Governments to
mensyaratkan Pemerintah Daerah mengalokasikan allocate a minimum of 50 percent of DBH CHT for
minimal 50 persen DBH CHT untuk program the National Health Insurance program; and
Jaminan Kesehatan Nasional; serta
• Sisa DBH DR 2020 berdasarkan Surat Dirjen • The remaining 2020 DBH DR based on the Letter
Perimbangan Keuangan Nomor S-369/PK/2020 of the Director General of Fiscal Balance Number
sebesar Rp4,719 triliun dengan sisa DBH DR Provinsi S-369/PK/2020 amounted to Rp4.719 trillion, with
sebesar Rp1,395 triliun dan Kab/Kota sebesar the remaining DBH DR for Provinces at Rp1.395
Rp3,324 triliun. trillion and for Regencies/Cities at Rp3.324 trillion.

Evaluasi Dana Bagi Hasil Evaluation of Profit-Sharing Funds


Dalam pelaksanaan anggaran dan pencapaian output In the budget implementation and achievement of the
prioritas tahun 2020 terdapat beberapa kendala yang 2020 priority outputs, there were several obstacles,
masih dihadapi, antara lain: which include:
• Terdapat Kurang Bayar dan Lebih Bayar DBH • Underpayments and overpayments of DBH
dengan nilai yang masih relatif besar. Sisa Kurang with relatively large amounts. The remaining
Bayar dan Lebih Bayar DBH TA 2019 yang ditetapkan underpayment and overpayment of the 2019
pada PMK 113/MK.07/2020 yang belum disalurkan DBH underpayment as stipulated in PMK 113/
dan penyaluran DBH 2020 untuk TW IV yang belum MK.07/2020 that has not been distributed and the
dilaksanakan menjadi Kurang Bayar DBH pada distribution of 2020 DBH for Q4 that have not been
tahun 2021; carried out will become Underpayment of DBH in
2021;

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 111
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

• Adanya dinamika perubahan kebijakan DBH, • Dynamics of DBH policy changes, especially for
khususnya untuk DBH yang bersifat earmarked; earmarked DBH;
• Terdapat pergeseran kewenangan pengelolaan DBH • Transfer of authority for DBH DR management from
DR dari Kab/Kota ke Provinsi yang menyebabkan the Regency/City to the Province, which hampered
penyelesaian sisa DBH DR di Kab/Kota sulit untuk the immediate settlement of the remaining DBH DR
terlaksana dengan cepat; serta in the Regency/City; and
• Belum optimalnya sinergi antara unit terkait dan • Suboptimal synergy between related units and
Pemerintah Daerah dalam rangka pelaksanaan the Regional Government in implementing
rekonsiliasi penerimaan pajak atas belanja yang reconciliation of tax revenues on expenditures
bersumber dari APBD dalam hal otomasi data dan originating from the APBD in terms of data
kesamaan persepsi. automation and common perceptions.

Sementara itu, terdapat beberapa isu strategis yang Meanwhile, there were several strategic issues that
perlu mendapat perhatian, antara lain yaitu: need attention, including:
• Redisain penggunaan, pemantauan, dan evaluasi • Redesign the use, monitoring, and evaluation of
DBH CHT untuk mendukung program pemulihan DBH CHT to support regional economic recovery
ekonomi Daerah dengan prioritas penggunaan DBH programs with priority use of DBH CHT in the field
CHT pada bidang kesejahteraan masyarakat; of community welfare;
• Redisain penggunaan, pemantauan, dan evaluasi • Redesigning the use, monitoring and evaluation
DBH DR untuk mendukung kegiatan prioritas of DBH DR to support priority activities, including
antara lain rehabilitasi di luar kawasan, pelaksanaan rehabilitation outside the area, planting for
penanaman dalam rangka rehabilitasi daerah aliran rehabilitation of river basin, management of
sungai, pengelolaan tanaman hutan rakyat (tahura), community forest plantations (tahura), and
dan pembangunan hasil hutan bukan kayu dalam development of non-timber forest products in the
Kawasan; area;
• Mengoptimalkan pemanfaatan DBH dalam rangka • Optimizing the use of DBH to support health
mendukung penanganan kesehatan, jaring management, social safety net, and economic
pengaman sosial, serta pemulihan ekonomi dampak recovery from the impact of COVID-19;
COVID-19;
• Mempercepat penyelesaian Kurang Bayar DBH • Accelerate the settlement of DBH Underpayment
yang memperhitungkan lebih bayar DBH melalui that considers overpayment of DBH through
optimalisasi alokasi DBH tahun anggaran berjalan optimization of the DBH allocation for the current
dengan memperhatikan kondisi keuangan negara; fiscal year by taking into account the state finances;
dan and
• Menyalurkan DBH berdasarkan realisasi • Distribute DBH based on the realization of
penerimaan negara sesuai dengan kondisi keuangan state revenue in accordance with state financial
negara, yang mempertimbangkan kinerja daerah conditions, which take into account regional
dalam mendukung optimalisasi penerimaan pajak, performance in supporting tax revenue
pemeliharaan lingkungan, dan penanggulangan optimization, environmental preservation, and
dampak COVID-19. mitigation of the impact of COVID-19.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


112 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

Dana Alokasi Umum General Allocation Fund


Dana Alokasi Umum (DAU) merupakan dana yang General Allocation Fund (DAU) is a fund sourced
bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan from APBN revenues with the aim of equalizing inter-
dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan regional financial capacity to finance regional needs
antardaerah untuk mendanai kebutuhan daerah to implement decentralization. The amount of the
dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Besaran national DAU stipulated in the APBN is at least 26
DAU nasional yang ditetapkan dalam APBN sekurang percent of the net PDN as stipulated in Law No. 33 of
kurangnya 26 persen dari PDN neto sebagaimana diatur 2004 concerning Fiscal Balance between the Central
dalam UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Government and Regional Governments.
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan
Daerah.

Pada tahun 2020, DAU Nasional dialokasikan sebesar In 2020, allocation of the National DAU was 28.18
28,18 persen dari Pendapatan Dalam Negeri Neto (PDN percent of the Net Domestic Income (Net PDN),
Neto) yaitu sebesar Rp427.090,58 miliar yang terdiri which was Rp427,090.58 billion, consisting of DAU
dari DAU yang dialokasikan berdasarkan formula allocated based on formula of Rp418,707.90 billion and
sebesar Rp418.707,90 miliar dan DAU tambahan sebesar an additional DAU of Rp8,382.68 billion, consisting of
Rp8.382,68 miliar yang terdiri dari DAU Tambahan additional DAU for Sub-District Funding Assistance
Bantuan Pendanaan Kelurahan sebesar Rp3.000,00 of Rp3,000 billion, Additional DAU for PPPK Funding
miliar, DAU Tambahan Bantuan Pendanaan PPPK Assistance of Rp4,260.55 billion and Additional DAU for
sebesar Rp4.260,55 miliar dan DAU Tambahan Bantuan Funding Assistance for Siltap Distribution of Rp1,122.13
Pendanaan Penyetaraan Siltap sebesar Rp1.122,13 billion. The procedure for distributing each Additional
miliar. Tata cara penyaluran setiap DAU Tambahan DAU is regulated in Regulation of the Minister of
diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 8/ Finance No. 8/PMK.07/2020 concerning Procedures
PMK.07/2020 tentang Tata Cara Penyaluran Dana for Distribution of Additional General Allocation Funds
Alokasi Umum Tambahan Tahun Anggaran 2020. for the 2020 Fiscal Year.

Dalam rangka menjaga kualitas dan kesinambungan To maintain the quality and sustainability of the
APBN Tahun 2020 untuk pemenuhan kebutuhan 2020 State Budget to meet the needs for handling
penanganan Pandemi COVID-19 dan/atau menghadapi the COVID-19 pandemic and/or facing threats that
ancaman yang membahayakan perekonomian nasional endanger the national economy and/or state financial
dan/atau stabilitas keuangan negara ditetapkanlah stability, Presidential Decree No. 72 of 2020 was
Perpres Nomor 72 Tahun 2020, dimana pagu alokasi stipulated, in which the National DAU allocation ceiling
DAU Nasional mengalami penyesuaian menjadi sebesar has been adjusted to be Rp384,381.52 billion with details
Rp384.381,52 miliar dengan rincian DAU Formula of DAU Formula to Rp377,763.92 billion, Additional DAU
menjadi sebesar Rp 377.763,92 miliar, DAU Tambahan for fixed Sub-District Funding Assistance at Rp3,000
Bantuan Pendanaan Kelurahan tetap sebesar billion, Additional DAU for PPPK Funding Assistance to
Rp3.000,00 miliar, DAU Tambahan Bantuan Pendanaan Rp2,495.48 billion and Additional DAU for Equalization
PPPK menjadi sebesar Rp2.495,48 miliar dan DAU of fixed Siltap Funding Assistance at Rp1,122.13 billion.
Tambahan Bantuan Pendanaan Penyetaraan Siltap
tetap sebesar Rp1.122,13 miliar.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 113
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

Kebijakan Alokasi Dana Alokasi Umum General Allocation of Fund Allocation Policy
Dalam perhitungan pagu DAU Nasional tahun 2020, In calculating the 2020 National DAU ceiling, the net
Pendapatan Dalam Negeri (PDN) neto dihitung Domestic Income (PDN) is calculated based on the sum
berdasarkan penjumlahan antara Penerimaan of Tax Revenue and PNBP, minus the earmarked State
Perpajakan dan PNBP, dikurangi dengan Pendapatan Revenue and Transfers to Regions and Village Funds
Negara yang di-earmark dan Transfer ke Daerah dan other than DAU. The PDN which is used as the basis
Dana Desa selain DAU. PDN yang digunakan sebagai for calculating the National DAU ceiling is calculated
dasar penghitungan pagu DAU Nasional dihitung dengan by taking into account the realization of the PDN in the
mempertimbangkan realisasi PDN dalam beberapa last few years. The earmarked state revenue consists
tahun terakhir. Pendapatan negara yang di-earmark of K/L PNBP Revenue, Public Service Agency (BLU)
terdiri dari Pendapatan PNBP K/L, Pendapatan Badan Revenue, and Government-Borne Tax Revenue.
Layanan Umum (BLU), dan Penerimaan Perpajakan
yang Ditanggung Pemerintah.

Formulasi penghitungan alokasi DAU terdiri dari The DAU allocation calculation formulation consists of
Alokasi Dasar dan Celah Fiskal (Fiscal Gap). Alokasi a Basic Allocation and a Fiscal Gap. Basic Allocation (AD)
Dasar (AD) dihitung dengan mempertimbangkan is calculated by considering the salary expenditure of
belanja gaji Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNSD) Regional Civil Servants (PNSD), the amount of which
yang besarannya telah ditetapkan dalam peraturan has been determined in laws and regulations and
perundang-undangan dan kebijakan terkait penggajian. policies related to payroll. Fiscal Gap (CF) is calculated
Celah Fiskal (CF) dihitung berdasarkan selisih antara based on the difference between Fiscal Need and Fiscal
Kebutuhan Fiskal dengan Kapasitas Fiskal. Kebutuhan Capacity. Fiscal Needs (KbF) are regional funding needs
Fiskal (KbF) merupakan kebutuhan pendanaan daerah to carry out basic public service functions which are
untuk melaksanakan fungsi layanan dasar umum calculated by considering the total population, areas
yang dihitung dengan mempertimbangkan Jumlah (covering land and sea areas), human development
Penduduk, Luas Wilayah (meliputi wilayah darat dan index (IPM), construction cost index (IKK), and
wilayah laut), Indeks Pembangunan Manusia (IPM), domestic products. Gross Regional (GRDP) per capita.
Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK), dan Produk Meanwhile, Fiscal Capacity (KpF) is a source of regional
Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita. Sedangkan, funding originating from Regional Original Income
Kapasitas Fiskal (KpF) merupakan sumber pendanaan (PAD) and Production Sharing Funds (DBH). DBH in this
daerah yang berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), case includes DBH SDA and DBH taxes including DBH
dan Dana Bagi Hasil (DBH). DBH dalam hal ini meliputi CHT.
DBH SDA dan DBH pajak termasuk DBH CHT.

Data yang digunakan dalam penghitungan alokasi DAU The data used in calculating the DAU allocation
bersumber dari lembaga statistik Pemerintah dan/atau comes from government statistical agencies and/or
lembaga pemerintah yang berwenang menerbitkan government agencies authorized to issue accountable
data dasar yang dapat dipertanggungjawabkan basic data such as the Ministry of Home Affairs, the
seperti Kementerian Dalam Negeri, Badan Informasi Geospatial Information Agency, and the Ministry of
Geospasial, dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Administrative Reform and Bureaucratic Reform. In
Negara dan Reformasi Birokrasi. Dalam hal data tidak the event that data is not available, the DAU calculation
tersedia, penghitungan DAU menggunakan data tahun uses the previous year's data.
sebelumnya.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


114 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

Kebijakan DAU Tahun 2020 adalah sebagai berikut: The 2020 DAU policy is as follows:
1. Menyempurnakan formula DAU dengan 1. Improving the DAU formula by evaluating the basic
mengevaluasi bobot alokasi dasar (gaji PNSD), allocation weight (PNSD salary), variable weighting
bobot variabel kebutuhan fiskal daerah, dan bobot of regional fiscal needs, and variable weighting of
variabel kapasitas fiskal daerah, serta memperbaiki regional fiscal capacity, as well as improving the
indeks pemerataan kemampuan fiskal antardaerah distribution index of fiscal capacity among regions
agar setiap daerah mempunyai kemampuan yang so that each region has the same ability to carry
sama untuk menyelenggarakan pembangunan dan out development and public services so that there
pelayanan publik sehingga terjadi pemerataan is equitable distribution of public service facilities
fasilitas sarana dan prasarana pelayanan publik, and infrastructure, inter-regional connectivity,
konektivitas antardaerah, peningkatan kesempatan increased employment opportunities, and reduced
kerja, dan mengurangi kemiskinan. poverty.
2. Memperhitungkan Gaji ke-13 dan THR serta formasi 2. Taking into account the 13th salary and the THR and
CPNSD dalam formulasi DAU. the formation of the CPNSD in the DAU formulation.
3. Mempercepat penyediaan infrastruktur di daerah, 3. Accelerate the provision of infrastructure in the
sehingga terjadi pemerataan fasilitas sarana regions, to ensure even distribution of public
dan prasarana pelayanan publik, konektivitas service facilities and infrastructure, inter-regional
antardaerah, peningkatan kesempatan kerja, dan connectivity, increased employment opportunities,
mengurangi kemiskinan dengan mengarahkan and reduced poverty by directing the allocation of
pengalokasian sekurang-kurangnya 25 persen dari at least 25 percent of the DTU (DAU and DBH) for
DTU (DAU dan DBH) untuk belanja infrastruktur, infrastructure spending, accompanied by tightening
disertai pengetatan kepatuhan berupa pengenaan compliance in the form of imposition of sanctions
sanksi atas ketidakpatuhan penyampaian laporan for non-compliance with report submission and
dan pemenuhan alokasi minimal DTU untuk fulfillment of the minimum allocation of DTU for
infrastruktur tersebut; dan the said infrastructure; and
4. Mendukung kebijakan bantuan pendanaan bagi 4. Supporting funding assistance policies for regions
daerah untuk menyelenggarakan pemerintah to run a more effective government through the
yang lebih efektif melalui penambahan peran DAU additional role of DAU in the form of:
berupa:
1) DAU Tambahan Bantuan Pendanaan Kelurahan 1) Additional DAU for Village Funding Assistance
2) DAU Tambahan Bantuan Pendanaan 2) Additional DAU of Funding Assistance for Fixed
Penyetaraan Penghasilan Tetap Kepala Desa dan Income Equalization of Village Heads and Village
Perangkat Desa; dan Officials; and
3) DAU Tambahan Bantuan Pendanaan Penggajian 3) Additional DAU for Government Employee
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja. Payroll Funding Assistance with a Work
Agreement.

Sebagai tindak lanjut atas penetapan Peraturan As a follow-up to the enactment of Regulation in lieu of
Pengganti Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2020 Government Regulation Number 1 of 2020 concerning
tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas State Financial Policy and State Financial System
Sistem Keuangan Negara untuk Penanganan Pandemi Stability for Handling the COVID-19 Pandemic and/

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 115
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

COVID-19 dan/atau dalam Rangka Menghadapi or in the Context of Facing Threats that Endanger
Ancaman yang Membahayakan Sistem dan/atau the System and / or Stability of the State Financial
Stabilitas Sistem Keuangan Negara, maka ditetapkanlah System, PMK Number 35/PMK.07/2020 concerning
PMK Nomor 35/PMK.07/2020 tentang Pengelolaan Management of Transfers to Regions and Village Funds
Transfer ke Daerah Dan Dana Desa Tahun Anggaran for the 2020 Fiscal Year in the Context of Handling
2020 Dalam Rangka Penanganan Pandemi Corona the 2019 Corona Virus Disease (COVID-19) Pandemic
Virus Disease 2019 (COVID-19) dan/atau Menghadapi and/or Facing Threats That Endanger the National
Ancaman Yang Membahayakan Perekonomian Economy are stipulated. Some of the main DAU policies
Nasional. Beberapa pokok-pokok kebijakan DAU yang regulated in the PMK are:
diatur dalam PMK tersebut yaitu:
1. Penyesuaian alokasi DAU berdasarkan formula 1. Adjustment of DAU allocation based on the formula
untuk setiap daerah provinsi dan kabupaten/kota for each province and district/city taking into
memperhatikan dampak COVID-19 dan kebutuhan account the impact of COVID-19 and regional
belanja daerah, serta mempertimbangkan expenditure needs, as well as taking into account
kepadatan penduduk. population density.
2. Penyesuaian DAU Tambahan Bantuan Pendanaan 2. Adjustment of the Additional DAU for PPPK Payroll
Penggajian PPPK untuk setiap daerah provinsi, Funding for each province, district/city is carried
kabupaten/kota dilakukan berdasarkan jumlah out based on the number of PPPK according
PPPK sesuai formasi tahun 2019 yang ditetapkan to the 2019 formation set by the Minister for
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Administrative Reform and Bureaucratic Reform.
Reformasi Birokrasi.
3. Penyaluran DAU dilaksanakan setiap bulan sebesar 3. DAU distribution is carried out every month in the
sisa pagu alokasi setelah penyesuaian dibagi amount of the remaining allocation ceiling after
dengan jumlah bulan yang belum disalurkan setelah adjustment divided by the number of months that
memperhitungkan penyaluran sebelumnya. have not been distributed after calculating the
previous distribution.
4. Penyaluran DAU dilaksanakan dengan ketentuan 4. The distribution of DAU is carried out with the
paling cepat 1 (satu) hari kerja sebelum hari kerja provision that it is no later than 1 (one) working day
pertama untuk DAU bulan Mei sampai dengan before the first working day for DAU from May to
Desember. December.
5. Penyaluran DAU dapat dilakukan berdasarkan 5. The distribution of DAU can be made based on
kinerja pengelolaan keuangan di daerah. the performance of financial management in the
regions.
6. Pemerintah daerah menyampaikan laporan 6. The local government submits a report on the
pencegahan dan/atau penanganan COVID-19 prevention and/or handling of COVID-19 including:
meliputi:
a. laporan kinerja bidang kesehatan untuk a. health sector performance reports for the
pencegahan dan/ atau penanganan COVID-19; prevention and/or handling of COVID-19; and
dan
b. laporan bantuan sosial untuk pemberian bantuan b. social assistance reports for the provision
sosial dan/atau ekonomi kepada masyarakat of social and/or economic assistance to
yang terdampak COVID-19. communities affected by COVID-19.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


116 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

Laporan tersebut menjadi persyaratan tambahan dalam This report becomes an additional requirement in the
penyaluran DAU bulan Mei sampai dengan September distribution of DAU from May to September of the 2020
tahun anggaran 2020, selain yang dipersyaratkan fiscal year, in addition to those required in the PMK
dalam PMK mengenai pengelolaan DBH, DAU, dan regarding the management of DBH, DAU, and Special
Dana Otonomi Khusus, diterima paling lambat minggu Autonomy Funds, received no later than the second
kedua setiap bulan sebelum bulan penyaluran DAU week of each month before the month for which the
berkenaan. DAU is distributed.

Responsif kebijakan juga terlihat pada PMK Nomor 101/ The policy responsiveness was also seen in PMK No.
PMK.07/2020 tentang Penyaluran dan Penggunaan 101/PMK.07/2020 concerning Distribution and Use of
Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran Transfers to Regions and Village Funds for the 2020
2020 untuk Mendukung Penanganan Pandemi Fiscal Year to Support the Handling of the 2019 Corona
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan Pemulihan Virus Disease Pandemic (COVID-19) and National
Ekonomi Nasional. PMK tersebut dilatarbelakangi oleh Economic Recovery. This PMK was motivated by the
perlunya percepatan pelaksanaan belanja daerah untuk need to accelerate the implementation of regional
mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Beberapa spending to boost regional economic growth. Some of
kebijakan DAU yang diatur dalam PMK tersebut yaitu: the DAU policies regulated in the PMK were:
1. Penyaluran DAU TA 2020 bulan Februari sampai
dengan Desember tidak mempersyaratkan 1. The distribution of DAU FY 2020 from February to
dokumen: December did not require the following documents:
a. Laporan belanja pegawai; a. Employee’s expenditure reports;
b. Laporan belanja infrastruktur Daerah TA b. Regional TA expenditure report on current
berjalan; infrastructure;
c. Laporan pemenuhan indikator layanan c. Report on the fulfillment of education and
pendidikan dan kesehatan; dan health service indicators; and
d. Laporan pencegahan dan/atau penanganan d. Report on prevention and/or handling of
COVID-19. COVID-19.
2. Penyaluran DAU TA 2020 bulan Februari sampai 2. The distribution of DAU FY 2020 from February to
dengan Agustus yang belum disalurkan karena August that has not been distributed as it did not
tidak memenuhi syarat penyaluran, disalurkan ke meet the requirements, was transferred to the
RKUD pada periode penyaluran berikutnya. RKUD in the next distribution period.
3. Penundaan penyaluran DAU TA 2020 bulan 3. The postponement of the 2020 DAU distribution
Februari sampai dengan Desember dilakukan bagi from February to December was carried out for
daerah yang tidak memenuhi laporan penyesuaian regions that did not meet the APBD adjustment
APBD sesuai dengan PMK Nomor 35/PMK.07/2020 report in accordance with PMK No. 35/
tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana PMK.07/2020 concerning the Management of
Desa TA 2020 dalam rangka penanganan Pandemi Transfers to Regions and Village Funds for FY 2020
COVID-19 dan/atau Menghadapi Ancaman yang in Handling the COVID-19 Pandemic and/or Facing
Membahayakan Perekonomian Nasional. Threats That Endanger the National Economy.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 117
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

Seluruh Penundaan DAU TA 2020 yang berkaitan All of the Delays in the DAU for FY 2020 related to the
dengan laporan penyesuaian APBD sudah disalurkan APBD adjustment report have been fully distributed,
seluruhnya, karena semua pemerintah daerah telah as all local governments have fulfilled the report in
memenuhi laporan dimaksud. question.

Realisasi Dana Alokasi Umum Realization of General Allocation Funds


Pagu DAU Nasional TA 2020 berdasarkan Perpres No. The National DAU Ceiling for FY 2020 was based
72 Tahun 2020 sebesar Rp384.381,52 miliar dengan on Presidential Decree No. 72 of 2020 amounted to
rincian DAU Formula sebesar Rp 377.763,92 miliar, DAU Rp384,381.52 billion, with details of DAU Formula of
Tambahan Bantuan Pendanaan Kelurahan sebesar Rp377,763.92 billion, Additional DAU for Village Funding
Rp3.000,00 miliar, DAU Tambahan Bantuan Pendanaan Assistance of Rp3,000.00 billion, DAU for Additional
PPPK menjadi sebesar Rp2.495,48 miliar dan DAU dan PPPK Funding Assistance to Rp2,495.48 billion and
DAU Tambahan Bantuan Pendanaan Penyetaraan Siltap DAU and Additional DAU for Siltap Equalization
sebesar Rp1.122,13 miliar. Sampai dengan akhir tahun Funding amounted to Rp1,122.13 billion. Until the end
2020, DAU dapat tersalurkan sebesar Rp381,61 triliun of 2020, the DAU eligible for disbursement amounted
atau sebesar 99,18 persen dari pagu sesuai Perpres to Rp381.61 trillion or 99.18 percent of the ceiling
Nomor 72 Tahun 2020, dengan realisasi penyaluran according to Presidential Decree Number 72 of 2020,
DAU Formula sebesar Rp377,76 triliun (100,00 persen with the realization of DAU Formula distribution of
dari Perpres 72/2020). Rp377.76 trillion (100.00 percent of the Presidential
Decree 72/2020).

Realisasi penyaluran DAU yang dialokasikan The realization of the DAU distribution allocated based
berdasarkan formula tersebut telah memperhitungkan on this formula has taken into account the settlement
penyelesaian atas beberapa kewajiban pemerintah of several local government obligations, namely:
daerah, yaitu:
1. Penyelesaian kewajiban hibah atas daerah induk 1. Completion of the grant obligation for the parent
kepada Daerah Otonom Baru melalui pemotongan region to the New Autonomous Region through the
DAU Tahun 2020 untuk 2 (dua) daerah induk yaitu deduction of the 2020 DAU for 2 (two) main regions,
Kabupaten Labuhanbatu dan Kabupaten Waropen, namely Labuhanbatu Regency and Waropen
dengan jumlah pemotongan DAU sebesar Rp23 Regency, with a total DAU deduction of Rp23 billion.
miliar.
2. Penyaluran DAU setiap bulan memperhatikan 2. The monthly distribution of DAU took into account
persyaratan yang diatur di dalam PMK Nomor 139/ the requirements stipulated in PMK No. 139/
PMK.07/2019 tentang Pengelolaan Dana Bagi Hasil, PMK.07/2019 concerning the Management of
Dana Alokasi Umum, dan Dana Otonomi Khusus, Profit-Sharing Funds, General Allocation Funds and
yaitu: Special Autonomy Funds, namely:
a. Realisasi belanja pegawai berupa gaji dan a. Realization of employee expenditure in the form
tunjangan yang dibayarkan kepada Pegawai of salaries and allowances paid to Civil Servants;
Negeri Sipil;

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


118 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

b. Realisasi belanja pegawai berupa tunjangan b. Realized employee expenditures in the form of
tambahan penghasilan atau dengan nama lain additional income allowances or under other
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- names in accordance with the provisions of laws
undangan, yang dibayarkan kepada Pegawai and regulations, which are paid to Civil Servants;
Negeri Sipil; dan and
c. Realisasi belanja pegawai berupa gaji dan c. Realization of employee expenditure in the form
tunjangan yang dibayarkan kepada Pegawai of salaries and allowances paid to government
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja. employees with a work agreement.

Penyaluran DAU Formula TA 2020 bulan Februari The distribution of DAU for the 2020 FY Formula from
sampai dengan Desember, diberikan relaksasi February to December was given a relaxation in the
penyampaian syarat penyaluran yaitu laporan belanja delivery of distribution requirements, namely employee
pegawai; laporan belanja infrastruktur daerah; expenditure reports; regional infrastructure spending
laporan pemenuhan indikator layanan Pendidikan reports; reports on the fulfillment of education and
dan Kesehatan; laporan pencegahan dan/atau health service indicators; reports on prevention and/
penanganan COVID-19 untuk mendukung percepatan or handling of COVID-19 to support the acceleration
belanja daerah untuk penanganan COVID-19 dan of regional spending for handling COVID-19 and
pemulihan ekonomi daerah sesuai dengan ketentuan regional economic recovery in accordance with the
PMK Nomor 101/PMK.07/2020 tentang Penyaluran provisions of PMK No. 101/PMK.07/2020 concerning
dan Penggunaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa the Distribution and Use of Transfers to Regions and
Tahun Anggaran 2020 untuk Mendukung Penanganan Village Funds for the 2020 Fiscal Year to Support
Pandemi COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. the Handling of COVID-19 Pandemic and National
Economic Recovery.

Evaluasi Dana Alokasi Umum General Allocation Fund Evaluation


Dalam pengelolaan DAU yang bersifat block grant, In managing block grants of DTU, the Government
Pemerintah mengarahkan penggunaan DTU (berupa determines the use of DTU (in the form of DAU and
DAU dan DBH) paling sedikit sebesar 25 persen dari DBH) where at least 25 percent of the allocation is used
alokasi digunakan untuk belanja infrastruktur daerah. for regional infrastructure expenditure. The regional
Belanja infrastruktur daerah tersebut merupakan infrastructure expenditure is expenditure that is
belanja yang langsung terkait dengan percepatan directly related to the acceleration of the development
pembangunan fasilitas pelayanan publik dan ekonomi of public and economic service facilities in order
dalam rangka meningkatkan kesempatan kerja, to increase job opportunities, reduce poverty, and
mengurangi kemiskinan, dan mengurangi kesenjangan reduce disparities in the provision of public services
penyediaan pelayanan publik antar daerah. Berdasarkan between regions. Based on the reports submitted by
laporan yang disampaikan oleh daerah terdapat 361 the regions, there are 361 regions that have met the
daerah telah memenuhi ketentuan belanja infrastruktur regional infrastructure spending requirements, namely
daerah yaitu 25 persen dari DTU, 175 daerah belum 25 percent of the DTU, 175 regions have not met the
memenuhi, dan 6 daerah belum menyampaikan laporan requirements, and 6 regions have not submitted
belanja infrastruktur daerah dari DTU reports on regional infrastructure spending from the
DTU.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 119
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

Sesuai dengan ketentuan PMK No. 35/PMK.07/2020, In accordance with the provisions of PMK No. 35/
Belanja infrastruktur dari DTU dapat digunakan PMK.07/2020, Infrastructure spending from DTU can
sebagian atau seluruhnya untuk penanganan pandemi be used partially or completely for the handling of the
COVID-19, baik untuk sektor kesehatan maupun jaring COVID-19 pandemic, both for the health sector and
pengaman sosial dan/atau belanja lain yang bersifat social safety nets and/or other urgent expenditures
mendesak yang ditetapkan Pemerintah. set by the Government.

Beberapa isu dan tantangan dalam pelaksanaan DAU Several issues and challenges in implementing the
Tahun 2020, sebagai berikut: 2020 DAU are as follows:
- Ketepatan waktu dan kelengkapan penyampaian - Timeliness and completeness of submission of
dokumen syarat salur perlu ditingkatkan; channel requirements documents need to be
improved;
- Perlunya konsistensi data jumlah kelurahan; - The need for data consistency on the number of
sub-district;
- Perlunya meningkatkan kesediaan data yang - The need to increase the availability of adequate
memadai dan berkualitas dalam rangka redesain and quality data in the context of redesigning
penyaluran ke daerah berbasis kinerja; distribution to performance-based regions;
- Penajaman pemanfaatan pengalokasian sekurang- - Sharpening the use of the allocation of at least
kurangnya 25 persen dari DTU untuk mendorong 25 percent of the DTU to encourage economic
upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19 recovery efforts after the COVID-19 pandemic
di daerah dan memperkuat pembangunan SDM di in the regions and strengthen human resource
bidang pendidikan. development in the education sector.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, maka dilakukan To overcome these challenges, improved coordination
peningkatan koordinasi dengan pemerintah daerah with local governments and related parties was carried
dan pihak terkait, sehingga pelaksanaan perhitungan out, so that the calculation of allocations and provision
alokasi dan pemberian rekomendasi penyaluran bagi of distribution recommendations for regions that have
daerah yang sudah memenuhi syarat penyaluran dapat met the distribution requirements can be carried out
segera dilakukan. immediately.

Dana Alokasi Khusus Special Allocation Fund


DAK Fisik Physical DAK
Sebagai respon atas pandemi COVID-19, dilakukan As a response to the COVID-19 pandemic, relaxation of
relaksasi penyaluran DAK Fisik yaitu: Physical DAK distribution is carried out, namely:
1. Penyaluran atas Rencana Kegiatan (RK) untuk 1. Distribution of the Activity Plan (RK) for the
menu COVID-19 dilakukan secara sekaligus sebesar COVID-19 menu is carried out simultaneously at the
nilai RK yang disetujui K/L sesuai KMK Nomor 6/ value of the RK approved by the K/L in accordance
KM.7/2020 tentang Penyaluran DAK Fisik Bidang with KMK Number 6/KM.7/2020 concerning
Kesehatan dan BOK dalam Rangka Pencegahan Distribution of Physical DAK in the Health Sector
dan/atau Penanganan COVID-19. and BOK in the Context of Prevention and/or
Handling of COVID-19.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


120 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

2. Sesuai PMK 76/PMK.07/2020 tentang Pengelolaan 2. In accordance with PMK 76/PMK.07/2020


Cadangan DAK Fisik TA 2020, alokasi Cadangan DAK concerning Management of Physical DAK Reserves
Fisik dilakukan dalam 2 tahap. Tahap I dilakukan for FY 2020, the allocation of Physical DAK Reserves
paling cepat bulan Juli dan paling lambat minggu is carried out in 2 stages. Phase I is carried out at
kedua bulan September sebesar 50% dari alokasi the earliest in July and no later than the second
dengan persyaratan penyaluran meliputi RK yang week of September at 50% of the allocation with
telah disetujui K/L, daftar kontrak kegiatan, dan conditions for distribution including RK that has
Surat Pernyataan Kesanggupan Daerah. Tahap been approved by K/L, a list of activity contracts,
II dilakukan paling cepat minggu keiga bulan and a Regional Statement of Capability. Phase II
September dan paling lambat bulan Desember is carried out at the earliest in the third week of
sebesar selisih antara jumlah dana yang telah September and no later than December, in the
disalurkan dengan nilai rencana kebutuhan dana amount of the difference between the amount of
untuk penyelesaian kegiatan dengan persyaratan funds that have been distributed and the planned
penyaluran meliputi laporan realisasi penyerapan value of the required funds for the completion of
dana yang menunjukkan paling sedikit 75% dan activities with distribution requirements including
capaian output paling sedikit 50% sampai dengan reports on the realization of fund absorption
tahap I, laporan nilai rencana kebutuhan dana showing at least 75% and an output of at least 50%
untuk penyelesaian kegiatan, dan foto dengan titik up to stage I, a report on the value of the planned
koordinat yang menunjukkan realisasi fisik kegiatan. fund requirement for completion of activities, and a
photo with a coordinate point showing the physical
realization of the activity.
3. Untuk mendorong percepatan pelaksanaan kegiatan 3. To accelerate the implementation of activities in
di daerah, diterbitkan PMK 101/PMK.07/2020 the regions, PMK 101/PMK.07/2020 concerning the
tentang Penyaluran dan Penggunaan TKDD TA 2020 Distribution and Use of TKDD for Fiscal Year 2020
Untuk Mendukung Penanganan Pandemi COVID-19 to Support the Handling of the COVID-19 Pandemic
dan PEN, dilakukan relaksasi penyaluran berupa: and PEN, was carried out in distribution relaxation
in the form of:
- penyaluran DAK Fisik diubah menjadi sekaligus - the distribution of Physical DAK is changed to
per jenis per bidang/subbidang sebesar nilai be at once per type per sector/sub-sector equal
pada daftar kontrak yang disampaikan oleh to the value in the list of contracts submitted
Pemerintah daerah. Dalam hal telah dilakukan by the regional government. In the event
penyaluran sebelumnya, penyaluran dilakukan that previous distribution has been made,
sebesar selisih nilai kontrak dengan dana yang the distribution is made in the amount of the
telah disalurkan sebelumnya. difference between the contract value and the
previously distributed funds.
- Perpanjangan batas waktu penyampaian - Extension of the time limit for submitting the
kontrak, yaitu: contract, namely:
• DAK Fisik bidang Pendidikan dan Kesehatan • Physical DAK for Education and Health from
semula tanggal 21 Juli 2020 menjadi tanggal July 21, 2020 to August 31, 2020.
31 Agustus 2020.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 121
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

• Cadangan DAK Fisik semula tanggal 31 • Physical DAK reserves are from August 31,
Agustus 2020 menjadi tanggal 30 September 2020 to September 30, 2020.
2020.
• Penghapusan syarat penyaluran berupa • Elimination of the distribution requirements
Reviu APIP daerah atas laporan realisasi in the form of regional APIP reviews
capaian output dan realisasi penyerapan on reports on the realization of output
DAK Fisik. achievements and the realization of the
absorption of Physical DAK.

DAK Nonfisik – Bantuan Operasional Kesehatan Non-Physical DAK – Additional Health Operational
Tambahan Aids
Bantuan Operasional Kesehatan Tambahan Kesehatan Additional Health Operational Assistance for Health
bertujuan untuk memberikan insentif kepada tenaga aims to provide incentives for health workers in the
kesehatan di daerah dalam rangka penanganan regions in the context of handling COVID-19. The
COVID-19. Sasaran dari dana bantuan ini adalah 1,196 target of this assistance fund is 1.196 million health
juta tenaga Kesehatan di daerah. Dengan alokasi dana workers in the regions. With an allocation of BOKT
BOKT sebesar Rp4,17 triliun yang telah disalurkan funds amounting to Rp4.17 trillion, which has been
sebesar 100 persen. 100% distributed.

Dana Insentif Daerah Tambahan Additional Regional Incentive Fund


Pada akhir triwulan I TA 2020, terjadi pandemi At the end of the first quarter of FY 2020, there was
COVID-19 yang melanda dunia internasional termasuk a COVID-19 pandemic that hit the world including
Indonesia, sehingga Pemerintah harus menyesuaikan Indonesia, so the Government had to adjust the APBN
postur APBN dengan melakukan refocusing terhadap posture by refocusing on state spending including
belanja negara termasuk di dalamnya postur TKDD. TKDD posture. DID allocation is adjusted by Rp1.5
Alokasi DID mengalami penyesuaian anggaran sebesar trillion from Rp15 trillion to Rp13.5 trillion as mandated
Rp1,5 triliun dari semula Rp15 triliun menjadi Rp13,5 by Government Regulation in Lieu of Law Number
triliun sebagai amanat dari Peraturan Pemerintah 1 of 2020 which is further stipulated in the Minister
Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020 of Finance Regulation Number 35/PMK.07/2020
yang ditetapkan lebih lanjut dalam Peraturan concerning Management of TKDD in the context of
Menteri Keuangan Nomor 35/PMK.07/2020 tentang Handling the COVID-19 Pandemic and/or Facing
Pengelolaan TKDD dalam rangka Penanganan Threats that Endanger the National Economy. To
Pandemi COVID-19 dan/atau Menghadapi Ancaman support central government programs, the use of
yang Membahayakan Perekonomian Nasional. Untuk DID is prioritized for prevention and/or handling of
mendukung program pemerintah pusat, penggunaan COVID-19 as outlined in PMK Number 19/PMK.07/2020
DID diprioritaskan untuk kegiatan pencegahan dan/ concerning the Distribution and Use of DBH, DAU, and
atau penanganan COVID-19 yang dituangkan dalam DID of FY2020 in the context of COVID-19 prevention.
PMK Nomor 19/PMK.07/2020 tentang Penyaluran dan
Penggunaan DBH, DAU, dan DID TA 2020 dalam rangka
Penanggulangan COVID-19.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


122 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) disiapkan The National Economic Recovery Program (PEN) is
Pemerintah Pusat untuk mengatasi dampak COVID-19 prepared by the Central Government to overcome
dalam bidang kesehatan, perlindungan sosial, dan the impact of COVID-19 in the fields of health, social
dukungan pemulihan ekonomi. Salah satu Program PEN protection, and support for economic recovery. One
tersebut adalah dengan memberikan DID Tambahan of the PEN programs is to provide additional DID to
untuk memberikan insentif kepada daerah yang provide incentives to regions that are performing well
berkinerja baik dalam penanganan COVID-19 dengan in handling COVID-19 by looking at the performance of
melihat kinerja pemerintah daerah yg telah melakukan local governments that have done the following:
hal sebagai berikut:
1. Mengurangi jumlah paparan COVID-19 secara 1. Reducing the number of COVID-19 exposures
nasional; nationally;
2. Berhasil memperbaiki posisinya dalam melakukan 2. Successfully improving its position in carrying out
pencegahan dan penanggulangan COVID-19 yang effective prevention and control of COVID-19;
efektif;
3. Mendukung percepatan pemulihan ekonomi di 3. Support the acceleration of economic recovery in
daerah; the regions;
4. Mendorong daerah untuk berinovasi dalam 4. Encouraging regions to innovate in implementing
penerapan protokol COVID-19 melalui penghargaan the COVID-19 protocol through an award organized
yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam by the Ministry of Home Affairs; and
Negeri; dan 5. Improve DTKS performance.
5. Meningkatkan kinerja DTKS.

Kebijakan Alokasi Dana Insentif Daerah Tambahan Additional Regional Incentive Fund Allocation Policy
Total alokasi DID Tambahan adalah sebesar Rp5 triliun The total allocation of Additional DID is Rp5 trillion
yang terbagi dalam 3 periode yaitu sebagai berikut: which is divided into 3 periods as follows:
1. Periode pertama dengan total alokasi Rp1,92 triliun 1. The first period with a total allocation of Rp1.92
yang dialokasikan kepada 171 Pemerintah daerah (16 trillion which was allocated to 171 regional
Prov, 120 Kab, dan 35 Kota) yang ditetapkan dengan governments (16 Prov, 120 Regencies, and 35 Cities)
PMK Nomor 87/PMK.07/2020; as stipulated by PMK Number 87/PMK.07/2020;
2. Periode kedua dengan total alokasi Rp2,08 triliun 2. The second period with a total allocation of Rp2.08
yag dialokasikan kepada 149 Pemerintah daerah (9 trillion allocated to 149 regional governments (9
Prov, 112 Kab, dan 28 Kota) yang ditetapkan dengan Prov, 112 Districts, and 28 Cities) as stipulated by
PMK Nomor 114/PMK.07/2020, dan PMK Number 114/PMK.07/2020, and
3. Periode Ketiga dengan total alokasi Rp1 triliun yang 3. The third period with a total allocation of Rp1
dialokasikan kepada 109 Pemerintah daerah (8 Prov, trillion allocated to 109 regional governments (8
86 Kab, dan 15 Kota) yang ditetapkan dengan PMK Prov, 86 Districts, and 15 Cities) as stipulated by
Nomor 151/PMK.07/2020. PMK Number 151/PMK.07/2020.

Secara umum, DID Tambahan dialokasikan dengan In general, additional DID is allocated by assessing 2
menilai 2 variabel, yaitu variabel kesehatan dan variables, namely the health variable and the regional
variabel inovasi daerah. Untuk penilaian variabel innovation variable. For the assessment of health

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 123
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

kesehatan, menggunakan prasyarat utama dan variables, use the main prerequisites and performance
kategori kinerja. Prasyarat utama yang digunakan: (i) categories. The main prerequisites used are: (i)
Kepatuhan penyampaian penyesuaian APBD 2020, Compliance in submitting 2020 APBD adjustments, and
dan (ii) Kepatuhan penyampaian laporan kinerja (ii) Compliance in submitting performance reports in
bidang Kesehatan dan Bansos dalam rangka COVID-19. the Health and Social Assistance sectors in the context
Untuk kategori kinerja, penilaian dilakukan kepada of COVID-19. For the performance category, the
daerah yang mampu (i) Mempertahankan zona hijau, assessment is carried out on areas that are capable of
(ii) Daerah yang berubah dari zona merah menjadi (i) maintaining green zones, (ii) areas changing from red
zona hijau, (iii) Perkembangan skor epidemiologi, zones to green zones, (iii) developing epidemiological
serta (iv) Peningkatan kinerja DTKS. Daerah yang scores, and (iv) improving the performance of DTKS.
berhak menerima DID Tambahan adalah daerah yang Regions that are eligible to receive Additional DID are
memenuhi prasyarat utama dan memperoleh nilai regions that meet the main prerequisites and receive a
kinerja minimal 76 (peringkat B). minimum performance score of 76 (rank B).

Penggunaan DID Tambahan diprioritaskan untuk The use of Additional DID is prioritized to encourage
mendorong pemulihan ekonomi di daerah, termasuk economic recovery in the regions, including supporting
mendukung industri kecil, UMKM, koperasi, dan pasar small industries, MSMEs, cooperatives, and traditional
tradisional serta penanganan COVID-19 di bidang markets as well as handling COVID-19 in the health
kesehatan dan bantuan sosial. Namun tidak boleh and social assistance sectors. However, it may not
digunakan untuk honorarium dan Perjalanan Dinas. be used for honoraria and official travel. To speed up
Untuk mempercepat proses penanganan dan/atau the process of handling and/or preventing COVID-19,
pencegahan COVID-19, maka DID Tambahan disalurkan Additional DID is distributed at once after the
sekaligus setelah Pemerintah Daerah menyampaikan Regional Government has submitted the distribution
dokumen persyaratan penyaluran dengan lengkap requirements documents completely and correctly.
dan benar. Selanjutnya, hingga akhir tahun 2020, DID Furthermore, until the end of 2020, additional DID has
Tambahan telah tersalur sebesar Rp4.955,3 miliar atau been disbursed amounting to Rp4,955.3 billion or 99.1
sebesar 99,1 persen dari pagu DID Tambahan sebesar percent of the additional DID ceiling of Rp5,000 billion.
Rp5.000 miliar.

Dana Desa untuk Perlindungan Sosial Village Fund for Social Protection
Pada APBN Tahun 2020 selama terjadinya pendemi In the 2020 State Budget during the COVID-19 epidemic,
COVID-19, Pemerintah telah melakukan penyesuaian the Government has adjusted the Village Fund ceiling
pagu Dana Desa dari pagu awal Rp72 triliun menjadi from the initial ceiling of Rp72 trillion to Rp71.19 trillion
sebesar Rp71,19 triliun dan dialokasikan kepada 74.954 and allocated it to 74,954 villages in 434 districts/cities.
desa di 434 Kabupaten/Kota. Perubahan Alokasi Dana Changes in the Village Fund Allocation for FY 2020 are
Desa TA 2020 dilakukan dengan memperhatikan tingkat carried out by taking into account the absorption rate
penyerapan tahun sebelumnya (penyesuaian alamiah) of the previous year (natural adjustment) and have
dan telah ditetapkan melalui Perpres Nomor 72 Tahun been stipulated in Presidential Decree Number 72 of
2020 tentang Perubahan Atas Perpres Nomor 54 Tahun 2020 concerning Amendments to Presidential Decree
2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian Anggaran Number 54 of 2020 concerning Posture Changes and
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020. Details of the State Budget for Fiscal Year 2020.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


124 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

Kebijakan Bantuan Langsung Tunai Desa Village Cash Direct Assistance Policy
Sebagai respon penanganan pandemi COVID-19, As a response to the handling of the COVID-19
pemerintah melalui Dana Desa tahun 2020 pandemic, the government through the Village Fund in
diprioritaskan untuk pembiayaan jaring pengaman 2020 is prioritizing social safety net financing in the
sosial berupa bantuan langsung tunai (BLT) kepada form of direct cash assistance (BLT) to affected rural
masyarakat desa yang terdampak dan kegiatan communities and activities to handle COVID-19 in
penanganan COVID-19 di desa. Dana Desa dapat villages. The Village Fund can be used for social safety
digunakan untuk social safety net kepada masyarakat net for the poor in the village in the form of village BLT
miskin di desa berupa BLT desa dan juga prioritas Dana and also the Village Fund priority for the prevention
Desa untuk pencegahan dan penanganan COVID-19. and handling of COVID-19. The legal basis for this
Dasar hukum atas kebijakan tersebut adalah PMK policy is PMK Number 40/PMK.07/2020 concerning
Nomor 40/PMK.07/2020 tentang Perubahan atas PMK Amendments to PMK Number 205/PMK.07/2019
Nomor 205/PMK.07/2019 tentang Pengelolaan Dana concerning Village Fund Management.
Desa.

BLT Desa adalah pemberian uang tunai kepada keluarga BLT Desa is the provision of cash to poor or
miskin atau tidak mampu di desa yang bersumber underprivileged families in the village sourced from the
dari Dana Desa untuk mengurangi dampak ekonomi Village Fund to reduce the economic impact due to the
akibat pandemi COVID-19. Dana Desa untuk BLT COVID-19 pandemic. The Village Fund for Village BLT,
Desa yang semula dianggarkan selama 6 (enam) bulan which was originally budgeted for 6 (six) months, was
diperpanjang menjadi 9 (sembilan) bulan dalam rangka extended to 9 (nine) months in order to provide social
memberikan perlindungan sosial terhadap masyarakat protection for village communities affected by the
desa yang terdampak pandemi COVID-19. Ketentuan COVID-19 pandemic. The provisions for payment of the
pembayaran BLT Desa dimaksud menjadi sebagai Village BLT are as follows: Rp600,000.00 (six hundred
berikut: Rp 600.000,00 (enam ratus ribu rupiah) untuk thousand rupiah) for the first month to the third month
bulan pertama sampai dengan bulan ketiga per KPM; per KPM; and Rp300,000.00 (three hundred thousand
dan Rp 300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah) untuk bulan rupiah) for the fourth month to the ninth month per
keempat sampai dengan bulan kesembilan per KPM. KPM.

Dalam perkembangannya sebagai respon percepatan In its development as a response to the accelerated
penanganan pandemi COVID-19 skala desa, Pemerintah handling of the COVID-19 pandemic at a village scale,
telah melakukan redesain penyaluran Dana Desa the Government has redesigned the distribution of
untuk BLT Desa dengan menerbitkan PMK Nomor Village Funds for Village BLT by issuing PMK Number
50/PMK.07/2020 sebagai perubahan kedua atas PMK 50/PMK.07/2020 as the second amendment to
Nomor 205/PMK/07/2019 tentang Pengelolaan Dana PMK Number 205/PMK/07/2019 concerning Fund
Desa. Management Village.

Redesain penyaluran Dana Desa dalam PMK tersebut The redesign of Village Fund distribution in the PMK
antara lain yaitu: (i) memberikan relaksasi persyaratan includes: (i) providing relaxation of the requirements
penyaluran Dana Desa tahap I dan tahap II, yaitu for Village Fund distribution for phase I and stage II,
dengan mengalihkan beberapa persyaratan tahap I namely by transferring some of the requirements
menjadi persyaratan tahap III, meniadakan persyaratan for phase I to stage III requirements, eliminating the

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 125
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

penyaluran tahap II dan penyaluran bulanan menjadi requirements for phase II distribution and for monthly
tanpa persyaratan; dan (ii) memberikan relaksasi disbursements to be without conditions; and (ii)
mekanisme penyaluran, di mana penyaluran dapat provide relaxation of the channeling mechanism, in
dilakukan dua kali sebulan dengan rentang waktu which distribution can be done twice a month with a
paling cepat dua minggu. span of as soon as two weeks.

Berdasarkan evaluasi atas pelaksanaan pembayaran Based on an evaluation of the implementation of Village
BLT Desa sampai dengan triwulan III TA 2020, BLT payments up to the third quarter of FY 2020, and
serta mempertimbangkan pandemi COVID-19 dan considering the COVID-19 pandemic and its impact
dampaknya yang diperkirakan masih dirasakan oleh that is estimated to be felt by the village community,
masyarakat desa, maka Pemerintah memutuskan the Government decided to extend the Village BLT
untuk memperpanjang program perlindungan sosial social protection program from 6 months to 9 months.
BLT Desa yang semula 6 bulan menjadi 9 bulan. Hal This is intended to maintain people's purchasing power
ini dimaksudkan untuk menjaga daya beli masyarakat during the pandemic so that it does not worsened
selama pandemi agar tidak terlalu jatuh dan sekaligus and at the same time an effort to maintain the village
upaya untuk tetap mempertahankan pemulihan economic recovery. As a legal umbrella, PMK Number
ekonomi desa. Sebagai payung hukum diterbitkan 156/PMK.07/2020 concerning the Third Amendment
PMK Nomor 156/PMK.07/2020 Tentang Perubahan to PMK Number 205/PMK.07/2019 concerning Village
Ketiga Atas PMK Nomor 205/PMK.07 /2019 Tentang Fund Management was issued.
Pengelolaan Dana Desa.

Besaran BLT Desa ditetapkan sebesar Rp600.000,00 The amount of BLT Desa is set at Rp600,000.00 (six
(enam ratus ribu rupiah) untuk bulan pertama sampai hundred thousand rupiah) for the first month to the
dengan bulan ketiga per keluarga penerima manfaat third month per beneficiary family and subsequently
dan selanjutnya Rp300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah) Rp. 300,000.00 (three hundred thousand rupiah) for
untuk bulan keempat sampai dengan bulan kesembilan the fourth month to the ninth month per beneficiary
per keluarga penerima manfaat. family.

Realisasi Bantuan Langsung Tunai Desa Realization of Village Cash Direct Assistance
Realisasi BLT Desa dari proyeksi anggaran sebelumnya The realization of BLT Desa, from the previous budget
sebesar Rp31,8 triliun untuk 8 Juta KPM, sampai tanggal projection of Rp31.8 trillion for 8 million KPM, until
30 Desember 2020 penyaluran mencapai sebesar December 30, 2020, the distribution reached Rp24.29
Rp24,29 triliun (76,38 persen dari proyeksi). Pendataan trillion (76.38 percent of the projection). The data
KPM BLT Desa dilakukan oleh Kepala Desa/Tim Relawan collection of KPM BLT Desa is carried out by the Village
Desa dengan pendampingan dari Pemeriuntah Daerah Head/Village Volunteer Team with assistance from
diatur oleh Kemendes PDTT. Selanjutnya ditetapkan the Regional Government regulated by the Ministry
oleh Kepala Desa berdasarkan hasil Musyawarah Desa of Village, PDTT. Subsequently it is determined by
dalam Keputusan Kepala Desa. BLT Desa tersebut telah the Village Head based on the results of the Village
disalurkan kepada 8 juta KPM dengan profesi sebagian Consultation in a Village Head Decree. The Village BLT
besar adalah petani dan buruh tani sebanyak 7 juta has been distributed to 8 million KPM with professions

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


126 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

KPM (88 persen), pedagang dan UMKM 407 ribu KPM mostly consisting of farmers and farm workers as
(5 persen), nelayan dan buruh nelayan 324 ribu KPM (4 much as 7 million KPM (88 percent), traders and
persen), buruh pabrik 163 ribu KPM (2 persen) dan guru UMKM 407 thousand KPM (5 percent), fishermen and
68 ribu KPM (1 persen). fishing laborers 324 thousand KPM (4 percent) factory
workers 163 thousand KPM (2 percent) and teachers 68
thousand KPM (1 percent).

Hibah Daerah Regional Grants


Dalam rangka mempersiapkan langkah pemerintah In order to prepare government steps to anticipate the
untuk mengantisipasi dampak pandemi COVID-19 impact of the COVID-19 pandemic on the economy and
terhadap perekonomian dan menindaklanjuti amanat to follow up on the mandate in Law Number 1 of 2020
dalam Perppu Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan concerning State Financial Policy and Financial System
Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan Stability for Handling the COVID-19 Pandemic and/
untuk Penanganan Pandemi COVID-19 dan/atau dalam or in the Context of Facing Threats that Endanger the
Rangka Menghadapi Ancaman yang Membahayakan National Economy and/or Financial System Stability
Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem as stipulated by Law Number 2 of 2020, the Minister
Keuangan sebagaimana telah ditetapkan dengan UU of Finance Regulation Number 46/PMK.07/2020
Nomor 2 Tahun 2020, telah ditetapkan Peraturan concerning Management of Grants from the Central
Menteri Keuangan Nomor 46/PMK.07/2020 tentang Government to Local Governments in the Context of
Pengelolaan Hibah dari Pemerintah Pusat kepada Handling the COVID-19 Pandemic and the Impact of
Pemerintah Daerah dalam Rangka Penanganan Pandemi the COVID-19 Pandemic and implemented by Decree
COVID-19 dan Dampak Akibat Pandemi COVID-19 dan of the Minister of Finance Number 23/KM.7/2020
dilaksanakan dengan Keputusan Menteri Keuangan concerning Stages of Distribution of Tourism Grants.
Nomor 23/KM.7/2020 tentang Tahapan Penyaluran
Hibah Pariwisata.

Selain itu, penguatan peran Hibah Daerah dalam In addition, strengthening the role of Regional Grants
mendukung penanganan kondisi bencana alam dan in supporting the handling of natural and non-natural
nonalam terutama dalam rangka penanganan dampak disaster conditions, especially in the context of
pandemi COVID-19 serta sebagai instrumen antisipatif handling the impact of the COVID-19 pandemic and as
atas perubahan kondisi perekenomian antara lain an anticipatory instrument for changes in economic
melalui pemberian Hibah Pariwisata dalam rangka conditions, among others, through the provision of
Pemulihan Ekonomi Nasional TA 2020. Tourism Grants in the framework of the National
Economic Recovery FY 2020.

Hibah Pariwisata bertujuan untuk mendukung The Tourism Grant aims to support domestic
pertumbuhan ekonomi domestik melalui economic growth through tourism development and
pengembangan wisata dan ekonomi kreatif. Sasaran atas the creative economy. The targets for the Tourism
Hibah Pariwisata yaitu pemerintah daerah serta industri Grant are local governments and the hotel and
hotel dan restoran yang saat ini sedang mengalami restaurant industry which are currently experiencing
gangguan finansial serta recovery penurunan PAD financial disruption and recovery from the reduction

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 127
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

bagi pemerintah daerah akibat pandemi COVID-19. in PAD for local governments due to the COVID-19
Hibah Pariwisata dialokasikan sebagai pra-kondisi pandemic. The Tourism Grant is allocated as a pre-
untuk reaktivasi pariwisata nasional melalui pemberian condition for reactivation of national tourism through
safety net bagi industri wisata (hotel dan restoran) dan providing a safety net for the tourism industry (hotels
bantuan kepada pemerintah daerah untuk menyiapkan and restaurants) and assistance to local governments
lingkungan wisata yang bersih, sehat, dan sesuai protap to prepare a clean, healthy and suitable tourist
COVID-19 sehingga dapat membantu sektor pariwisata environment for COVID-19 so that it can help the
untuk kembali bergerak. Kementerian Pariwisata tourism sector to recover. The Ministry of Tourism and
dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Creative Economy/the Tourism and Creative Economy
Kreatif berperan selaku executing agency. Agency acts as the executing agency.

Pelaksanaan Hibah Pariwisata efektif dilaksanakan The implementation of the Tourism Grant is effectively
pada bulan Oktober sampai dengan Desember TA 2020 implemented from October to December of the 2020
dengan sasaran 101 daerah. Dari 101 daerah, 97 daerah Fiscal Year with the target of 101 regions. Of the 101
menyampaikan surat kesediaan mengikuti program regions, 97 regions submitted letters of willingness
Hibah Pariwisata. Penyaluran Hibah Pariwisata to participate in the Tourism Grant program. The
dilakukan dalam 2 tahap sesuai dengan Keputusan distribution of tourism grants is carried out in 2
Menteri Keuangan Nomor 23/KM.7/2020 tentang stages in accordance with the Decree of the Minister
Tahapan Penyaluran Hibah pariwsata Dalam Rangka of Finance Number 23/KM.7/2020 concerning Stages
Pemulihan Ekonomi Nasional Tahun Anggaran 2020 of Distribution of Tourism Grants in the Framework
dengan masing-masing 50 persen alokasi per tahapan of National Economic Recovery for Fiscal Year 2020
penyaluran dengan mempertimbangkan rekomendasi with 50 percent each allocation per distribution stage
dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ taking into account recommendations from Ministry of
Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Tourism and Creative Economy/Tourism and Creative
Economy Agency.

Untuk menjamin percepatan dan ketepatan penyaluran To ensure the acceleration and accuracy of distribution
oleh pemerintah daerah kepada industri pariwisata by the local government to the tourism industry
dan pelaksanaan kegiatan di daerah, penyaluran and the implementation of activities in the regions,
Tahap II dilaksanakan setelah pemerintah daerah Phase II distribution is carried out after the regional
merealisasikan penggunaan paling sedikit 50 persen government realizes the use of at least 50 percent of the
dari dana Hibah Pariwisata tahap I yang telah diterima Phase I Tourism Grant funds that have been received in
di RKUD dan telah memperoleh reviu APIP Daerah. the RKUD and have received a Regional APIP review.

Realisasi Hibah Pariwisata TA 2020 adalah sebesar The realization of the Tourism Grants for FY 2020
Rp2,26 triliun (68,63%) dengan rincian penyaluran amounted to Rp2.26 trillion (68.63%), with details of
Tahap I sebesar Rp1,605 triliun diberikan kepada 97 the Phase I distribution of Rp1.605 trillion given to
daerah dan penyaluran Tahap II sebesar Rp659,4 miliar 97 regions and the distribution of Phase II of Rp659.4
diberikan kepada 47 daerah. billion to 47 regions.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


128 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

Pinjaman PEN Daerah Regional PEN Loans


Penyaluran Pinjaman PEN Daerah baru dimulai Distribution of Regional PEN Loans only started
pada TA 2020 dengan mengacu pada PMK Nomor in FY 2020 with reference to PMK Number 105/
105/PMK.07/2020 tentang Pengelolaan Pinjaman PMK.07/2020 concerning Management of National
Pemulihan Ekonomi Nasional untuk Pemerintah Economic Recovery Loans for Regional Governments
Daerah sebagaimana telah diubah dengan PMK Nomor as amended by PMK Number 179/PMK.07/2020
179/PMK.07/2020 tentang Perubahan atas PMK Nomor concerning Amendments to PMK Number 105/
105/PMK.07/2020 tentang Pengelolaan Pinjaman PMK.07/2020 concerning Management of National
Pemulihan Ekonomi Nasional untuk Pemerintah Economic Recovery Loans for Regional Governments,
Daerah, dengan mekanisme pemindahbukuan dari with a transfer mechanism from RKUN to the Special
RKUN ke Rekening Khusus Dana Pengelolaan Pinjaman Account for PT SMI Regional PEN Loan Management
PEN Daerah PT SMI. Fund.

Penyaluran Pinjaman PEN Daerah pada TA 2020 adalah Regional PEN Loan disbursement in the 2020 FY is
sebesar Rp20 triliun atau setara 100 persen dari pagu Rp20 trillion, equivalent to 100 percent of the budget
anggaran. Namun di akhir Bulan Desember TA 2020 ceiling. However, at the end of December 2020 there
terdapat pengembalian dari PT SMI sebesar Rp1,23 was a return from PT SMI of Rp1.23 trillion, so that the
triliun, sehingga dana Pinjaman PEN Daerah yang Regional PEN Loan funds used by PT SMI amounted
digunakan oleh PT SMI adalah sebesar Rp18,76 triliun. to Rp18.76 trillion. The obstacle faced in disbursing
Kendala yang dihadapi dalam penyaluran Pinjaman Regional PEN Loans was the effective time for
PEN Daerah adalah waktu efektif pelaksanaan yang implementation which was only the last four months
hanya empat bulan terakhir di TA 2020. in FY 2020.

Dukungan kepada Daerah Dalam Support to Regions in


Pemenuhan Sarana dan Prasarana Fulfilling Service Facilities and
Pelayanan Infrastructure
Dana Alokasi Khusus Fisik Physical Special Allocation Fund
Dana Alokasi Khusus (DAK) merupakan dana yang The Special Allocation Fund (DAK) is a fund sourced
bersumber dari APBN yang dialokasikan kepada from the APBN which is allocated to certain regions
daerah tertentu untuk mendanai kegiatan khusus to fund special activities which are regional affairs
yang menjadi urusan daerah sesuai dengan prioritas in accordance with national priorities. Physical DAK
nasional. DAK Fisik diarahkan mendanai kegiatan is directed to finance special physical activities
khusus fisik yang merupakan urusan daerah dan sesuai which are regional affairs and in accordance with
dengan prioritas nasional, berupa penyediaan sarana national priorities, in the form of providing facilities
dan prasarana pelayanan dasar publik, baik untuk and infrastructure for basic public services, both for
pemenuhan pelayananan minimaldan pencapaian fulfilling minimum services and achieving national
prioritas nasional maupun percepatan pembangunan priorities as well as accelerating regional and regional
daerah dan kawasan dengan karakteristik khusus development with special characteristics in order
dalam rangka mengatasi kesenjangan pelayanan publik to address gaps in public services between regions
antardaerah dengan kebutuhan daerah dan prioritas with regional needs and national priorities. To date,
nasional. Selama ini, DAK menjadi salah satu sumber DAK has been a source of funding for infrastructure
pendanaan pembangunan infrastruktur di daerah. development in the regions.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 129
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

Di dalam perkembangannya, penyusunan arah In its development, the formulation of Physical DAK
kebijakan DAK Fisik terus dilakukan penyempurnaan policy direction continues to be made improvements,
diantaranya: including:
1. DAK Fisik dialokasikan berdasarkan usulan 1. Physical DAK is allocated based on proposals
kebutuhan daerah yang selaras dengan prioritas for regional needs that are in line with national
nasional, untuk peningkatan dan pemerataan priorities, for increasing and equitable provision of
penyediaan infrastruktur pelayanan publik. service infrastructure.
2. Menerapkan konvergensi pendanaan antara DAK 2. Implementing convergence of funding between
Fisik, DAK Nonfisik dan Dana Desa untuk kegiatan Physical DAK, DAK Non-Physical and Village Funds
pengentasan stunting, serta program Indonesia for stunting reduction activities, as well as clean
bersih dan sehat (air minum, sanitasi, kesehatan, and healthy Indonesia programs (drinking water,
dan LHK) sanitation, surveillance, and LHK)
3. Memperkuat sinergi pendanaan kegiatan yang 3. Strengthen the synergy of funding activities
dibiayai dari Kementerian/Lembaga dan DAK Fisik. financed by Ministries/Institutions and Physical
DAK.
4. Meningkatkan kualitas pelaksanaan kegiatan 4. Improve the quality of the implementation of
melalui penguatan peran Aparat Pengawasan Intern activities through strengthening the role of the
Pemerintah (APIP). Government Internal Supervisory Apparatus (APIP).
5. Memperkuat kebijakan afirmasi utamanya 5. Strengthening the affirmation policy, especially the
infrastruktur konektivitas: daerah tertinggal, connectivity infrastructure: underdeveloped areas,
kawasan perbatasan, kawasan transmigrasi, pulau- border control, transmigration control, outer small
pulau kecil terluar, percepatan pembangunan islands, the acceleration of the development of
Papua dan Papua Barat. Papua and West Papua.
6. Melakukan restrukturisasi bidang DAK Fisik dengan 6. Restructuring the Physical DAK sector by
mengalihkan beberapa bidang pada jenis regular transferring several fields from the regular type
ke jenis penugasan dalam rangka mendukung to the assignment type in order to support the
pencapaian prioritas nasional. achievement of national priorities.
7. Memperluas cakupan bidang, subbidang, dan menu 7. Expand the coverage of fields, subfields, and menu
kegiatan. of activities.

Kebijakan Alokasi Dana Alokasi Khusus Fisik Physical Special Allocation Fund Allocation Policy
Pagu DAK Fisik tahun anggaran 2020 sesuai Perpres The Physical DAK ceiling for the 2020 fiscal year
Nomor 78 Tahun 2019 tentang Rincian APBN TA 2020 according to Presidential Decree Number 78 of 2019
ditetapkan sebesar Rp72,25 triliun. Dalam perjalanannya concerning the Details of the 2020 FY State Budget
terdapat beberapa perubahan kebijakan maupun pagu is set at Rp72.25 trillion. Along the way, there have
alokasi untuk merespon adanya dampak pandemi been several policy changes and allocation ceilings
COVID-19. Melalui Perpres Nomor 54 Tahun 2020 dan to respond to the impact of the COVID-19 pandemic.
PMK Nomor 35/PMK.07/2020 terdapat penyesuaian Through Presidential Decree Number 54 of 2020 and
pagu DAK Fisik menjadi sebesar Rp54,1 triliun. Pada PMK Number 35/PMK.07/2020 there is an adjustment
bulan Juni 2020, Pemerintah menerbitkan Peraturan of the Physical DAK ceiling to Rp54.1 trillion. In June
Presiden nomor 72 Tahun 2020 tentang Perubahan 2020, the Government issued Presidential Regulation

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


130 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

Postur dan Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja number 72 of 2020 concerning Posture Changes and
Negara Tahun Anggaran 2020 dimana pagu alokasi DAK Details of the State Revenue and Expenditure Budget
Fisik ditetapkan menjadi sebesar Rp53,7 triliun. Alokasi for the 2020 Fiscal Year where the Physical DAK
dan realisasi DAK Fisik tahun 2020 dirinci dalam tabel allocation ceiling is set at Rp53.7 trillion. The allocation
dibawah ini. and realization of the Physical DAK in 2020 are detailed
in the table below.

Tabel 19: Alokasi dan Realisasi DAK Fisik per Jenis Table 19: Allocation and Realization of Physical DAK
Bidang Tahun 2020 by Sector in 2020
(dalam miliar rupiah) (in billion rupiah)
Alokasi Alokasi
(Perpres 78/2019) / (Perpres 72/2020) / Realisasi /
Jenis-Bidang / Type of Fields %
Allocation (Presidential Allocation (Presidential Realization
Regulation 78/2019) Regulation 72/2020)
DAK Reguler / Regular DAK 43.867,7 33.687,9 31.993,3 95,0%
Air Minum / Drinking Water 1.308,3 669,8 583,6 87,1%
Jalan / Roads 11.846,3 3.774,5 3.528,5 93,5%
Kesehatan / Health 13.793,6 13.793,6 12.735,0 92,3%
Pendidikan / Education 14.849,1 14.067,7 13.815,7 98,2%
Perumahan dan Permukiman / Housing and
770,3 769,5 733,9 95,4%
Settlement
Sanitasi / Sanitation 1.100,0 600,4 587,3 97,8%
Sosial / Social 200,0 12,4 9,2 73,9%
DAK Penugasan / Assignment DAK 21.773,7 14.261,4 12.826,1 89,9%
Air Minum / Drinking Water 1.308,3 590,4 532,9 90,3%
Industri Kecil dan Menengah / Small and
400,0 213,0 143,8 67,5%
Medium Industry
Irigasi / Irrigation 2.050,0 1.688,6 1.348,5 79,9%
Jalan / Roads 4.096,9 1.207,0 1.063,3 88,1%
Kelautan dan Perikanan / Marine and
1.005,2 730,5 640,4 87,7%
Fisheries
Kesehatan / Health 3.867,7 3.867,7 3.560,5 92,1%
LHK 612,2 48,7 42,6 87,5%
Pariwisata / Tourism 1.003,4 635,0 499,9 78,7%
Pasar / Market 772,7 32,5 27,8 85,7%
Pendidikan / Education 3.866,0 3.866,0 3.699,5 95,7%
Pertanian / Agriculture 1.500,0 579,4 510,7 88,1%
Sanitasi / Sanitation 1.100,0 801,2 755,8 94,3%
Transportasi Laut / Sea Transportation 191,2 1,4 0,3 25,0%
DAK Afirmasi / Affirmation DAK 6.608,4 5.677,8 5.356,6 94,3%
Air Minum / Drinking Water 654,2 255,7 238,8 93,4%
Kesehatan / Health 3.119,8 3.119,8 2.879,1 92,3%

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 131
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

Alokasi Alokasi
(Perpres 78/2019) / (Perpres 72/2020) / Realisasi /
Jenis-Bidang / Type of Fields %
Allocation (Presidential Allocation (Presidential Realization
Regulation 78/2019) Regulation 72/2020)
Pendidikan / Education 519,4 519,4 513,1 98,8%
Perumahan dan Permukiman / Housing and
656,2 650,4 640,6 98,5%
Settlement
Sanitasi / Sanitation 550,0 432,0 423,4 98,0%
Transportasi Laut / Sea Transportation 108,8 7,4 7,4 100,0%
Transportasi Perdesaan / Village
1.000,0 692,9 654,2 94,4%
Transportation
Dana Cadangan / Reserve Funds 160,3
Dana Cadangan / Reserve Funds 160,3
Grand Total 72.249,8 53.787,4 50.176,0 93,3%

Pada tahun 2020, terdapat 16 bidang dalam DAK Fisik. In 2020, there are 16 fields in Physical DAK. The goals/
Adapun tujuan/sasaran serta lingkup kegiatan dari objectives as well as the scope of activities of each field
masing-masing bidang adalah sebagai berikut. are as follows.
1. Bidang Pendidikan 1. Educational Sector
DAK Fisik Bidang Pendidikan dimaksudkan untuk Physical DAK in the Education Sector is intended to
mendanai kegiatan pendidikan yang merupakan fund educational activities which constitute basic
urusan pelayanan dasar yang wajib dilaksanakan service affairs that are obliged to be implemented
oleh Pemerintah Daerah sesuai prioritas nasional. by Regional Governments according to national
Tujuan DAK Fisik Bidang Pendidikan adalah guna priorities. The objective of the Physical DAK in
mewujudkan pemenuhan standar sarana dan the Education Sector is to achieve the fulfillment
prasarana belajar pada setiap satuan pendidikan of learning facilities and infrastructure standards
yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan in each education unit that refers to the National
(SNP), mendukung upaya penguatan literasi melalui Education Standards (SNP), to support efforts to
pemerataan pelayanan perpustakaan berbasis strengthen literacy through equitable distribution
inklusi sosial, serta meningkatkan penguatan of social inclusion-based library services, and to
pembangunan sarana dan prasarana olahraga increase the strengthening of the development of
di daerah. Sasaran DAK Fisik Bidang Pendidikan sports facilities and infrastructure in the regions.
adalah satuan pendidikan formal dan nonformal The targets of the Physical DAK in the Education
yang belum mencapai standar sarana dan prasarana Sector are formal and non-formal education units
pendidikan sesuai SNP atau satuan pendidikan that have not reached the standard of educational
yang sesuai kriteria dalam ketentuan Petunjuk facilities and infrastructure according to the SNP or
Teknis DAK Fisik tahun 2020 serta fasilitas layanan education units that meet the criteria in the 2020
perpustakaan dan olahraga. Physical DAK Technical Guidelines as well as library
and sports service facilities.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


132 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

DAK Fisik Reguler Bidang Pendidikan meliputi Regular Physical DAK in the Education Sector
Subbidang PAUD, Subbidang SD, Subbidang SMP, includes the Early Childhood Education Sub-sector,
Subbidang SMK, Subbidang SMA, Subbidang SKB, SD Sub-Sector, Junior High School Sub-Sector,
Subbidang SLB, Subbidang Gedung Olahraga, dan Vocational High School Sub-Sector, High School
Subbidang Perpustakaan Daerah. Sub-Sector, SKB Sub-Sector, SLB Sub-Sector,
Sports Building Sub-sector, and Regional Library
Sub-sector.
Tabel 20: Ruang Lingkup Kegiatan Untuk Masing- Table 20: Scope of Activities for Each Sub-Sector
Masing Subbidang Pendidikan of Education
Subbidang /
No Ruang Lingkup Kegiatan / Scope of Activities
Sub-Sector
Pendidikan Anak Usia (i) Pembangunan Prasarana Belajar PAUD / Construction of PAUD learning infrastructure
1 Dini (PAUD) / Early (ii) Pengadaan Sarana Belajar PAUD / Procurement of PAUD learning facilities
Childhood Education (iii) Rehabilitasi Prasarana Belajar PAUD / Renovation of PAUD learning infrastructure
(i) Pembangunan Prasarana Belajar SD / Construction of elementary school learning
infrastructure
(ii) Pembangunan Rumah Dinas Guru SD / Construction of Elementary School Teachers
Official Housing
Sekolah Dasar (SD) /
2 (iii) Pengadaan Sarana Belajar SD / Procurement of Elementary School learning facilities
Elementary School
(iv) Rehabilitasi Prasarana Belajar SD / Renovation of Elementary School learning
infrastructure
(v) Rehabilitasi Rumah Dinas Guru SD / Renovation of Elementary School Teachers Official
Housing
(i) Pembangunan Prasarana Belajar SMP / Construction of Junior High School learning
infrastructure
(ii) Pembangunan Rumah Dinas Guru SD / Construction of Junior High School Teachers
Sekolah Menengah Official Housing
3 Pertama (SMP) / (iii) Pengadaan Sarana Belajar SMP / Procurement of Junior High School learning facilities
Junior High School (iv) Rehabilitasi Prasarana Belajar SMP / Renovation of Junior High School learning
infrastructure
(v) Rehabilitasi Rumah Dinas Guru SMP / Renovation of Junior High School Teachers
Official Housing
Sanggar Kegiatan (i) Pembangunan Prasarana Belajar SKB / Construction of SKB learning infrastructure
Belajar (SKB) / (ii) Pengadaan Sarana Belajar PKBM / Procurement of PKBM learning facilities
4
Learning Activity (iii) Pengadaan Sarana Belajar SKB / Procurement of SKB learning facilities
Center (iv) Rehabilitasi Prasarana Belajar SKB / Renovation of SKB learning infrastructure
(i) Pembangunan Prasarana Belajar SMA / Construction of Senior High School learning
infrastructure
Sekolah Menengah (ii) Pembangunan Rumah Dinas Guru dan Asrama Siswa SMA / Construction of Junior
5 Atas (SMA) / Senior High School Teachers Official Housing and Students Dormitory
High School (vi) Pengadaan Sarana Belajar SMA / Procurement of Senior High School learning facilities
(vii) Rehabilitasi Prasarana Belajar SMA / Renovation of Senior High School learning
infrastructure

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 133
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

Subbidang /
No Ruang Lingkup Kegiatan / Scope of Activities
Sub-Sector
(i) Pembangunan dan Pengembangan Prasarana SMK Unggulan Industri Kreatif /
Construction and Development of Excellent Vocational High School Creative Industry
Infrastructure
(ii) Pembangunan dan Pengembangan Prasarana SMK Unggulan Ketahanan Energi /
Construction and Development of Excellent Vocational High School Energy Security
Infrastructure
(iii) Pembangunan dan Pengembangan Prasarana SMK Unggulan Ketahanan Pangan /
Construction and Development of Excellent Vocational High School Food Security
Infrastructure
Sekolah Menengah
(iv) Pembangunan dan Pengembangan Prasarana SMK Unggulan Sektor Industri /
Kejuruan (SMK) /
6 Construction and Development of Excellent Vocational High School Industrial Sector
Vocational High
Infrastructure
School
(v) Pembangunan dan Pengembangan Prasarana SMK Unggulan Pariwisata / Construction
and Development of Excellent Vocational High School Tourism Infrastructure
(vi) Pembangunan dan Pengembangan Prasarana SMK Unggulan Sektor Kemaritiman /
Construction and Development of Excellent Vocational High School Maritime Sector
Infrastructure
(vii) Pembangunan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana SMK Dalam Rangka
Pemerataan Kualitas Layanan SMK Antarwilayah / Construction and Development
of Vocational High School Facilities and Infrastructure in Order to Provide equal
Vocational High School Service Quality between Regions.
Sekolah Luar Biasa (i) Pembangunan Prasarana Belajar SLB / Construction of SLB learning infrastructure
7 (SLB) / Special (ii) Pengadaan Sarana Belajar SLB / Procurement of SLB learning facilities
Education (iii) Rehabilitasi Prasarana Belajar SLB / Renovation of SLB learning infrastructure
(i) Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Umum Provinsi dan Kab/Kota /
Construction of Provincial and District/City Public Library Service Facility Buildings,
(ii) Pengadaan Perabot dan/atau TIK Layanan Perpustakaan Umum Provinsi dan
Kabupaten/Kota / Procurement of Furnitures and/or ICT Services for Provincial and
Perpustakaan Daerah District/City Public Libraries
8
/ Regional Library (iii) Pengembangan Bahan Perpustakaan Umum Provinsi dan Kabupaten/Kota / Material
Development for Provincial and District/City Public Libraries
(iv) Rehabilitasi Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Umum Provinsi dan Kabupaten/
Kota / Renovation of Provincial and District/City Public Library Service Facilities
Building for
Gedung Olahraga / Pembangunan baru prasarana Gedung Olahraga (GOR) dan penyediaan sarananya / New
9
Sports Centre construction of Sports Center infrastructure and the provision of its facilities

2. Bidang Kesehatan dan Keluarga Berencana 2. Health and Family Planning


Arah kebijakan DAK Fisik Bidang Kesehatan dan The policy direction of the Physical DAK in the
Keluarga Berencana adalah meningkatkan akses Health and Family Planning Sector is to improve
dan mutu pelayanan kesehatan, keluarga berencana access and quality of health services, family planning
dan kesehatan reproduksi, pemerataan pelayanan and reproductive health, equitable distribution
kesehatan, mendukung pencapaian SPM lingkup of health services, support the achievement of
kesehatan serta pencapaian akreditasi fasilitas SPM in the scope of health and the achievement
pelayanan kesehatan di daerah. of accreditation of health service facilities in the
regions.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


134 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

DAK Fisik Reguler Bidang Kesehatan dan KB Regular Physical DAK in the Health and Family
meliputi Subbidang Keluarga Berencana, Subbidang Planning Sector includes the Family Planning
BAPELKES, Subbidang Pelayanan Dasar, Subbidang Sub-Sector, the BAPELKES Sub-Sector, the Basic
Pelayanan Kefarmasian, Subbidang Pelayanan Services Sub-Sector, the Pharmaceutical Services
Rujukan, Subbidang Pembangunan RS Pratama, Sub-Sector, the Referral Services Sub-Sector, the
Subbidang Penguatan Intervensi Stunting, Pratama Hospital Construction Sub-sector, the
Subbidang Penguatan Prasarana Dasar Puskesmas, Stunting Intervention Strengthening Sub-sector,
Subbidang Penguatan Puskesmas DTPK, Subbidang the Puskesmas Basic Infrastructure Strengthening
Penguatan RS Rujukan, Subbidang Peningkatan Sub-Sector, the DTPK Puskesmas Strengthening
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Subbidang Sub-sector, the Strengthening Sub-sector Referral
Penurunan AKI-AKB, Subbidang Penurunan Hospital, Disease Prevention and Control Sub-
Stunting dan Subbidang Puskesmas Pariwisata. sector, Reduction of AKI-AKB Sub-Sector, Stunting
Reduction Sub-Sector and Tourism Puskesmas
Sub-Sector.

Tabel 21: Ruang Lingkup Kegiatan Untuk Masing- Table 21: Scope of Activities for Each Sub-sector
masing Subbidang Kesehatan dan Keluarga of Health and Family Planning
Berencana
Subbidang /
No Ruang Lingkup Kegiatan / Scope of Activities
Sub-Sector
1 Keluarga Berencana / (i) Pembangunan/Alih Fungsi/Pengembangan Balai Penyuluhan KB / Development/
Family Planning Transfer of Functions/Development of Family Planning Counselling Centers
(ii) Pembangunan/alih fungsi/pengembangan gudang alat dan obat kontrasepsi /
Construction/transfer of function/development of contraceptive equipment and
drugs warehouse
(iii) Pengadaan Media/Alat Pengolah Data / Procurement of Media/Data Processing
Equipment
(iv) Pengadaan Mobil Unit Penerangan (MUPEN) KB / Information Unit Car Procurement
(MUPEN) KB
(v) Pengadaan Sarana dan Prasarana Rumah Data Kependudukan / Procurement of
Facilities and Infrastructure for Population Data Houses
(vi) Pengadaan Sarana KIE Kit dan Media Lini Lapangan / Procurement of IEC Kit
Facilities and Field Line Media
(vii) Pengadaan Sarana Petugas Lapangan KB / Provision of Facilities for KB Field Officers
(viii)Pengadaan Sarana Prasarana Klinik Pelayanan KB / Procurement of Clinical
Infrastructure for Family Planning Services
(ix) Pengadaan Sarana Transportasi Pelayanan KB / Procurement of Transportation
Facilities for Family Planning Services
2 BAPELKES (i) Peningkatan Prasarana Balai Pelatihan Kesehatan / Improvement of Health Training
Center Infrastructure
(ii) Peningkatan sarana Balai Pelatihan Kesehatan / Improved facilities for the Health
Training Center

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 135
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

Subbidang /
No Ruang Lingkup Kegiatan / Scope of Activities
Sub-Sector
3 Pelayanan Kesehatan (i) Alat dan Bahan pengendalian penyakit dan Kesehatan Lingkungan / Tools and
Dasar / Basic Health materials for disease control and environmental health
Service (ii) Kelanjutan Puskesmas yang belum operasional / Continuation of Puskesmas that are
not yet operational
(iii) Kelanjutan RS yang belum operasional / Continuation of hospitals that are not yet
operational
(iv) Pengadaan SIK / Procurement of SIK
(v) Penguatan Laboratorium Kesehatan Daerah Tingkat Provinsi / Strengthening
Provincial Health Laboratories
(vi) Penyediaan Alat Kesehatan / Provision of Medical Devices
(vii) Penyediaan Prasarana Puskesmas / Provision of Puskesmas Infrastructure
(viii)Penyediaan Sarana Puskesmas / Provision of Public Health Center Facilities
(ix) penyediaan Pusling Single Gardan, Double Gardan, Pusling Air, kendaraan khusus roda
2 / Provision of single axle, double axle, water pusling, special 2-wheeled vehicles
(x) penyediaan ambulans transport dilengkapi dengan peralatan untuk bantuan hidup,
dan / Provision of transport ambulance equipped with life support equipment, and
(xi) penyediaan ambulans gawat darurat/ambulans SPGDT. / Provision of an emergency
ambulance / ambulance SPGDT.
4 Pelayanan Kesehatan (i) Pembangunan dan Rehab RS / Hospital Construction and Rehab
Rujukan / Referral (ii) Pengadaan Alat Kesehatan / Procurement of Medical Devices
Health Service (iii) Penyediaan Prasarana / Provision of Infrastructure
5 Pelayanan (i) Instalasi Farmasi Provinsi / Provincial Pharmacy Installation
Kefarmasian / (ii) Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota / Regency / City Pharmacy Installation
Pharmaceutical (iii) Penyediaan obat dan BMHP / Provision of drugs and BMHP
Services
6 Pembangunan (i) Pembangunan Gedung Baru / New Building Construction
RS Pratama / (ii) Pengadaan Alat Kesehatan / Procurement of Medical Devices
Construction of RS
Pratama
7 Penguatan (i) Feeding Center
Intervensi Stunting (ii) Obat Gizi / Nutritional Medicine
/ Strengthening of (iii) Penyediaan Alat Antropometri / Provision of Anthropometry Tools
Stunting Intervantion (iv) Penyediaan Makanan Tambahan / Supplementary Food Provision
8 Penguatan Prasarana (i) Pengadaan Prasarana Air Bersih di Puskesmas / Procurement of Clean Water
Dasar Puskesmas Infrastructure at Puskesmas
/ Strengthening of (ii) Pengadaan Prasarana Listrik di Puskesmas / Procurement of Electrical Infrastructure
Puskesmas Basic at the Puskesmas
Infrastructure
9 Penguatan Puskesmas (i) Penyediaan Alat Kesehatan / Provision of Medical Devices
DTPK / Strengthening (ii) Penyediaan Prasarana / Provision of Infrastructure
of Puskesmeas DTPK (iii) Penyediaan Sarana / Provision of Facilities
10 Penguatan RS Rujukan (i) Pembangunan dan Rehabilitasi / Development and Rehabilitation
/ Strengthening of (ii) Penyediaan Alat Kesehatan / Provision of Medical Devices
Referral Hospitals (iii) Penyediaan Prasarana / Provision of Infrastructure
11 Peningkatan (i) Peralatan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dan Sanitasi Total Berbasis /
Pencegahan dan Community Based Total Disease Prevention and Control and Sanitation Equipment
Pengendalian Penyakit Masyarakat
/ Disease Prevention (ii) Barang Medis Habis Pakai Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dan Sanitasi
and Control Sub- Total Berbasis Masyarakat / Community-Based Medical Consumables for Disease
sector Prevention and Control and Total Sanitation
12 Penurunan AKI-AKB / (i) Penguatan Puskesmas PONED / Strengthening PONED Puskesmas
Reduction of AKI-AKB (ii) penguatan UTD/BDRS / UTD / BDRS strengthening
(iii) Penyediaan Obat Kegawatdaruratan maternal neonatal / Provision of Neonatal
Maternal Emergency Medicine

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


136 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

Subbidang /
No Ruang Lingkup Kegiatan / Scope of Activities
Sub-Sector
13 Penurunan Stunting Pengadaan BKB Kit Stunting / Procurement of BKB Stunting Kit
(KB) / Reduction of
Stunting
14 Puskesmas Pariwisata (i) Pembangunan dan Rehabilitasi / Development and Rehabilitation
/ Puskesmas Tourism (ii) Penyediaan Alat Kesehatan / Provision of Medical Devices
(iii) Penyediaan Prasarana / Provision of Infrastructure

3. Bidang Perumahan dan Permukiman 3. Housing and Settlements Sector


Arah kebijakan bidang ini adalah meningkatkan The policy direction in this field is to improve
kualitas hidup masyarakat melalui penyediaan the quality of life of the community through the
perumahan dan permukiman beserta PSU layak di provision of housing and settlements along with
permukiman kumuh, mendukung pelayanan dasar proper PSU in slum settlements, supporting
daerah kabupaten/kota pada SPM Perumahan basic services for regencies/municipalities in
Rakyat, serta pencegahan kumuh di daerah Public Housing SPM, and preventing slums in
tertinggal, pulau-pulau kecil terluar, daerah underdeveloped areas, outermost small islands,
perbatasan negara, serta Provinsi Papua dan border areas as well as Papua Province and West
Provinsi Papua Barat. Papua Province.

Ruang lingkup kegiatan meliputi pembangunan The scope of activities includes the construction of
rumah swadaya dan pembangunan rumah khusus. independent houses and the construction of special
houses.
4. Bidang Industri Kecil dan Menengah 4. Small and Medium Industry Sector
Tujuan dan sasaran bidang ini adalah untuk The objectives and targets of this field are to help
membantu mendanai kegiatan yang merupakan finance activities which are regional affairs in
urusan daerah sesuai dengan prioritas accordance with the priorities of national Industrial
pembangunan Industri nasional dan meningkatkan development and increase the distribution and
penyebaran dan pemerataan serta nilai tambah equity as well as added value and competitiveness
dan daya saing Sentra Industri Kecil dan Industri of Small and Medium Industry Centers (IKM).
Menengah (lKM).

Ruang lingkup kegiatannya meliputi pembangunan The scope of activities includes the construction of
sentra IKM dan revitalisasi sentra IKM. IKM centers and revitalization of IKM centers.
5. Bidang Pertanian 5. Agriculture
Kebijakan pemanfaatan DAK Fisik Bidang Pertanian The policy on the utilization of Physical DAK in the
diarahkan untuk pembangunan/renovasi sarana Agricultural Sector is directed at the construction/
dan prasarana fisik dasar pembangunan pertanian renovation of basic physical infrastructure for
guna mendukung pencapaian sasaran pemantapan agricultural development in order to support
ketahanan pangan dan nilai tambah ekonomi the achievement of targets for stabilizing food
komoditas pertanian. security and economic value added for agricultural
commodities.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 137
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

Ruang lingkup kegiatan meliputi Pembangunan The scope of activities includes the development
Sumber-Sumber Air, Pembangunan/Perbaikan of water sources, the development/repair of
Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di Kecamatan Agricultural Extension Centers (BPP) in the sub-
dan sarana pendukungnya, serta Pembangunan/ districts and their supporting facilities, as well as
Renovasi UPTD/Balai Perbenihan, Proteksi, the development/renovation of UPTD/ Centers
Perbibitan Tanaman Pangan, Hortikultura, for Hatchery, Protection, Food Crop Nurseries,
Perkebunan dan Peternakan, serta sarana Horticulture, Plantations and Animal Husbandry,
pendukungnya. and their supporting facilities.
6. Bidang Kelautan dan Perikanan 6. Maritime Affairs and Fisheries
Arah kebijakan DAK Fisik Bidang Kelautan dan The policy direction for the Physical DAK in the
Perikanan adalah mendukung sasaran Prioritas Marine and Fisheries Sector is to support the target
Nasional khususnya Prioritas Nasional Infrastruktur of the National Priority, especially the National
dan Pemerataan Wilayah; Prioritas Nasional Nilai Priority for Infrastructure and Regional Equity;
Tambah Sektor Riil, Industrialisasi, dan Kesempatan National Priorities for Added Value in the Real
Kerja; Prioritas Nasional Ketahanan Pangan, Air, Sector, Industrialization, and Job Opportunities;
Energi, dan Lingkungan Hidup; dan Prioritas National Priorities for Food, Water, Energy and
Nasional Stabilitas Pertahanan dan Keamanan Environment Security; and the National Priority
pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2020 for Defense and Security Stability in the 2020
melalui: Government Work Plan (RKP) through:
a. peningkatan sarana dan prasarana produksi a. increasing fishery production facilities and
perikanan, garam, dan pengolahan hasil infrastructure, salt and fishery product
perikanan; processing;
b. pengelolaan kawasan konservasi dan pulau- b. management of conservation areas and small
pulau kecil; islands;
c. pengawasan sumber daya kelautan dan c. supervision of marine and fishery resources;
perikanan; serta and
d. pemberdayaan nelayan dan pembudidaya ikan. d. empowerment of fishermen and fish cultivators.

Ruang lingkup kegiatan meliputi Pembangunan/ The scope of activities includes the Development/
Rehabilitasi Prasarana Kawasan Konservasi Perairan Rehabilitation of Infrastructure for Marine
atau Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-Pulau Protected Areas or Conservation Areas for
Kecil, Pembangunan/Rehabilitasi Prasarana Coastal Areas and Small Islands, Development/
Kelautan di Pulau-Pulau Kecil, Pembangunan/ Rehabilitation of Marine Infrastructure in Small
Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Fasilitas Pokok dan Islands, Development/Rehabilitation of Facilities
Fungsional Pelabuhan Perikanan (UPTD Provinsi), and Infrastructure for Main and Functional Facilities
Pembangunan/Rehabilitasi Sarana dan Prasarana of Fishery Ports (Provincial UPTD), Development/
Pokok Unit Perbenihan (UPTD Kabupaten/Kota), Rehabilitation of Main Facilities and Infrastructure
Pembangunan/Rehabilitasi Unit Perbenihan for Seed Units (Regency/City UPTD), Development/
(UPTD Provinsi) dan Percontohan Budidaya Laut, Rehabilitation of Seed Units (Provincial UPTD)
Pengadaan Sarana dan Prasarana Pemberdayaan and Pilot Marine Cultivation, Procurement of
Usaha Nelayan Skala Kecil, Pengadaan Sarana dan Facilities and Infrastructure for Empowerment of

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


138 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

Prasarana Pemberdayaan Usaha Pembudidaya Small-Scale Fishermen, Procurement of Facilities


Ikan Skala Kecil, Pengadaan Sarana dan Prasarana and Infrastructure for Empowerment of Small-
Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Scale Fish Cultivators, Procurement of Facilities
Pengadaan Sarana dan Prasarana Tambak Garam, and Infrastructure for Supervision of Marine and
serta Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Pengolahan Fishery Resources, Procurement of Facilities and
Hasil Perikanan. Infrastructure for Salt Farming, and Rehabilitation
of Facilities and Infrastructure for Processing
Fishery Products.
7. Bidang Pariwisata 7. Tourism Sector
Arah kebijakan pada bidang ini adalah membangun The policy direction in this field is to build facilities
sarana dan prasarana aksesibilitas, amenitas, and infrastructure for accessibility, amenities
dan atraksi secara terintegrasi di dalam kawasan and attractions in an integrated manner within
pariwisata yang menjadi prioritas nasional. the tourism area which is a national priority. The
DAK Fisik Bidang Pariwisata memiliki tujuan Physical DAK for Tourism has the objective of
meningkatkan jumlah dan kualitas infrastruktur increasing the number and quality of infrastructure
pendukung aksesibilitas pariwisata di destinasi to support tourism accessibility in national priority
pariwisata prioritas nasional; meningkatkan kualitas tourism destinations; increasing the quality and
dan kuantitas amenitas pariwisata di destinasi quantity of tourism amenities in national priority
pariwisata prioritas nasional; dan meningkatkan tourism destinations; and improve the quality of
kualitas daya tarik wisata di destinasi pariwisata tourist attractions in national priority tourism
prioritas nasional. destinations.

Ruang lingkup menu kegiatan meliputi The scope of the activity menu includes the
Pembangunan Amenitas Kawasan Pariwisata serta Development of Tourism Area Amenities as well as
Pembangunan Atraksi/Daya Tarik. the Development of Attractions/Appeals.
8. Bidang Jalan 8. Road Sector
Kebijakan DAK Fisik Bidang Jalan diarahkan untuk The Road Sector Physical DAK policy is directed
mendukung sasaran prioritas pembangunan to support the national development priority
nasional yang tertuang dalam RPJMN 2015-2019 targets set out in the 2015-2019 RPJMN and
dan Nawacita, yang diutamakan untuk mendukung Nawacita, which are prioritized to support national
prioritas nasional seperti: Ketahanan Pangan priorities such as: Food Security (Food Barn),
(Lumbung Pangan), Pariwisata (10 Destinasi Prioritas Tourism (10 Priority Destinations and 88 KSPN),
dan 88 KSPN), Kawasan Industri, Konektivitas, Industrial Estates, Connectivity, Affirmation Areas
Daerah Afirmasi (daerah tertinggal, perbatasan, (underdeveloped areas, borders, outermost small
pulau kecil terluar dan transmigrasi serta kawasan islands and transmigration as well as urban slum
kumuh perkotaan). DAK Fisik Bidang Jalan ditujukan areas). The Physical DAK in the Road Sector is
untuk meningkatkan konektivitas dalam rangka aimed at improving connectivity in the context of
mewujudkan integrasi fungsi jaringan jalan, realizing the integration of road network functions,
meningkatkan akses-akses ke daerah potensial increasing access to potential areas (Industrial
(Kawasan lndustri/Kawasan Ekonomi Khusus, Areas/Special Economic Zones, Agriculture,
Pertanian, Perkebunan), pelabuhan, bandar udara, Plantation), ports, airports, opening up isolated,

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 139
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

membuka daerah terisolasi, terpencil, tertinggal, remote, underdeveloped, border areas as well as
perbatasan serta kawasan pulau-pulau kecil dan areas of small and outer islands, transmigration and
terluar, transmigrasi, dan pariwisata (Kawasan tourism (National and Regional Tourism Strategic
Strategis Pariwisata Nasional dan daerah). Areas).

Ruang lingkup Bidang Jalan meliputi Subbidang The scope of the Road Sector includes the
Jalan (Pembangunan Jalan, Pembangunan Jembatan, Road Sub-Sector (Road Construction, Bridge
Pemeliharaan Berkala Jalan, Pemeliharaan Berkala Construction, Road Periodic Maintenance, Bridge
Jembatan, Penggantian Jembatan, dan Peningkatan Periodic Maintenance, Bridge Replacement, and
Jalan) serta Subbidang Keselamatan Jalan Road Improvement) as well as the Road Safety Sub-
(Pengadaan alat Uji Berkala Kendaraan Bermotor, Sector (Procurement of Motor Vehicle Periodic
Pengadaan dan Pemasangan Perlengkapan Jalan). Testing Equipment, Procurement and Installation
of Road Equipment).
9. Bidang Air Minum 9. Drinking Water Sector
Arah kebijakan pada bidang ini adalah mewujudkan The policy direction in this field is to achieve
pemenuhan 100 persen akses layanan air minum 100 percent fulfillment of access to drinking
dan pemenuhan SPM, serta mendukung program water services and fulfillment of SPM, as well as
prioritas nasional. DAK Fisik bidang air minum supporting national priority programs. Physical
bertujuan untuk menyediakan akses air minum DAK in the drinking water sector aims to provide
perpipaan sebesar 23,23 persen dan akses air access to piped drinking water by 23.23 percent and
minum layak sebesar 65,86 persen atau menaikan access to proper drinking water by 65.86 percent
akses minum layak sebesar 2,29 persen dari tahun or increase access to safe drinking by 2.29 percent
sebelumnya (DAK Fisik menyumbang kenaikan from the previous year (Physical DAK contributed
akses air minum layak sebesar 0,69 persen). to an increase in access to safe drinking water by
0.69 percent).

Ruang lingkup bidang ini meliputi Pembangunan The scope of this field includes new development
baru bagi daerah yang belum memiliki layanan air for areas that do not yet have drinking water
minum melalui pembangunan SPAM BJP Terlindungi services through the construction of Individual/
Individual/Komunal, Pembangunan baru bagi Communal Protected BJP SPAM, New development
daerah yang belum memiliki layanan air minum for areas that do not have drinking water services
melalui Pembangunan SPAM JP, Peningkatan SPAM through JP SPAM Development, SPAM improvement
melalui penambahan kapasitas dan/atau volume through additional capacity and/or volume of
dari sarana dan prasarana SPAM terbangun, serta SPAM facilities and infrastructure are built, as well
Perluasan SPAM perpipaan melalui pemanfaatan as expansion of SPAM piping through the utilization
idle capacity SPAM terbangun. of the built idle capacity SPAM.
10. Bidang Sanitasi 10. Sanitation Sector
Arah kebijakan pada bidang ini adalah mendukung The policy direction in this field is to support
layanan sanitasi yang berkelanjutan menuju sustainable sanitation services towards the
target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Sustainable Development Goals (SDGs) target
(TPB) bidang sanitasi melalui (i) pemenuhan in the sanitation sector through (i) meeting the
Standar Pelayanan Minimal (SPM) air limbah; Minimum Service Standards (SPM) for wastewater;

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


140 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

(ii) percepatan pembangunan sanitasi di daerah (ii) accelerating sanitation development in


tertinggal, kawasan perbatasan, pulau-pulau kecil underdeveloped areas, border areas, outermost
terluar, transmigrasi, Papua dan Papua Barat; (iii) small islands, transmigration, Papua and West
peningkatan akses pengelolaan air limbah, sampah, Papua; (iii) improving access to wastewater,
dan drainase lingkungan di Kabupaten/Kota garbage and environmental drainage management
prioritas penanganan kumuh; serta (iv) peningkatan in slum management priority districts/cities; and
akses air limbah di lokasi penanganan prioritas (iv) increasing access to wastewater in priority
stunting, PAMSIMAS, dan Kabupaten/Kota prioritas handling locations for stunting, PAMSIMAS, and
pengelolaan lumpur tinja dan kabupaten/kota yang district/city priorities for fecal sludge management
termasuk dalam DAS Citarum melalui dukungan and districts/cities that are included in the Citarum
pemerintah daerah dalam peningkatan cakupan watershed through local government support in
pelayanan sarana pengelolaan air limbah. increasing the scope of services for wastewater
management facilities.

Ruang lingkup kegiatan meliputi (i) pengambangan The scope of activities includes (i) developing a
Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat Centralized Domestic Wastewater Management
(SPALD-T); (ii) pengembangan Sistem Pengelolaan System (SPALD-T); (ii) development of a Local
Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S); Domestic Wastewater Management System
(iii) Pengembangan dan Pembangunan Sistem (SPALD-S); (iii) Development and Construction of
Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat the SPALD-T Centralized Domestic Wastewater
SPALD-T skala permukiman; dan (iv) Penyediaan Management System for settlement scale; and
sarana dan prasarana pengelolaan sampah. (iv) Provision of waste management facilities and
infrastructure.
11. Bidang Irigasi 11. Irrigation Field
Kebijakan DAK Fisik Bidang Irigasi diarahkan The Physical DAK Policy for Irrigation is directed
untuk mendukung sasaran prioritas pembangunan at supporting the national development priority
nasional yang tertuang dalam RPJMN 2015- targets set out in the 2015-2019 RPJMN and Nawacita,
2019 dan Nawacita, yaitu untuk mendukung namely to support national priorities for Food,
prioritas nasional Ketahanan Pangan, Air, Energi Water, Energy and Environment Security. Physical
dan Lingkungan Hidup. DAK Fisik Bidang Irigasi DAK in the Irrigation Sector is aimed at supporting
ditujukan untuk mendukung kedaulatan pangan food sovereignty, which is implemented through
yang pelaksanaannya dilakukan melalui kegiatan development, improvement and rehabilitation of
pembangunan, peningkatan dan rehabilitasi irrigation networks as well as development and
jaringan irigasi serta pembangunan dan improvement of flood control infrastructure under
peningkatan infrastruktur pengendali banjir yang regional authority.
menjadi kewenangan daerah.

Ruang lingkup bidang ini meliputi Pembangunan The scope of this field includes Flood Control
Infrastruktur Pengendali Banjir, Pembangunan Infrastructure Development, New Irrigation
Jaringan Irigasi Baru, Peningkatan Infrastruktur Network Development, Flood Control Infrastructure
Pengendali Banjir, Peningkatan Jaringan Irigasi, dan Improvement, Irrigation Network Improvement,
Rehabilitasi Jaringan Irigasi. and Irrigation Network Rehabilitation.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 141
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

12. Bidang Pasar 12. Market Field


Kebijakan DAK Fisik Bidang Pasar akan diarahkan The Physical DAK Policy for the Market Sector will
untuk meningkatkan kualitas pasar rakyat dan be directed at improving the quality of people's
sarana perdagangan lainnya melalui aktivitas markets and other trading facilities through
pembangunan, revitalisasi, penyediaan peralatan, development activities, revitalization, provision of
dan untuk menciptakan efisiensi distribusi. Selain equipment, and to create distribution efficiency. In
itu, juga untuk meningkatkan perlindungan addition, it is also to improve consumer protection
konsumen dan daya saing produk Indonesia. and the competitiveness of Indonesian products.

DAK Fisik penugasan Pasar terdiri dari menu The Physical DAK assignment of the Market consists
kegiatan Pembangunan/Revitalisasi Pasar of a menu of activities for Community Market
Rakyat, Penyediaan Sarana untuk Mendukung Development/Revitalization, Provision of Facilities
Pembentukan Unit Metrologi Legal, Pembangunan to Support the Establishment of Legal Metrology
Depo Gerai Maritim/Gudang Non Sistem Resi Units, Development of Maritime Stores Depots/
Gudang, Pembangunan Gudang dan Penyediaan Non-Warehouse Receipt System Warehouses,
Sarana Penunjang Gudang Sistem Resi Gudang Warehouse Construction and Provision of
serta Penyediaan peralatan uji mutu barang Balai Warehouse Support Facilities for Warehouse
Pengawasan dan Sertifikasi Mutu Barang. Receipt System and Provision of Goods Quality
Testing Equipment for Goods Quality Control and
Certification Center.
13. Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan 13. Environment and Forestry Sector
DAK Fisik Bidang LHK terdiri atas Subbidang The LHK Physical DAK consists of the Environment
Lingkungan Hidup dan Subbidang Kehutanan. Sub-Sector and the Forestry Sub-Sector.

Subbidang Lingkungan Hidup diarahkan untuk The Environmental Sub-Sector is directed at


melaksanakan upaya pengendalian pencemaran implementing efforts to control environmental
lingkungan dan upaya perlindungan dan pollution and efforts to protect and manage
pengelolaan lingkungan hidup, serta pengendalian the environment, as well as control damage to
kerusakan ekosistem yang disesuaikan dengan ecosystems that are adjusted to the characteristic
kondisi karakteristik masing-masing daerah. conditions of each region.

Subbidang Kehutanan ditujukan untuk The Forestry Sub-sector is aimed at improving


meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui the welfare of the community through the
Kelompok Tani Hutan dengan pemberian akses Forest Farmers Group by providing access to
kepada masyarakat berupa sarana dan prasana the community in the form of facilities and
produksi hasil hutan dan jasa lingkungan, infrastructure for the production of forest
memulihkan kesehatan dan/peningkatan daya products and environmental services, restoring
dukung dan daya tampung Daerah Aliran Sungai health and/increasing the carrying capacity and
(DAS) serta meningkatkan operasionalisasi KPH: carrying capacity of Watershed Areas (DAS) and
pengelolaan Tahura dan Hutan Kota. increasing the operationalization of FMUs: Tahura
management. and Urban Forest.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


142 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

Ruang lingkup bidang ini meliputi Subbidang The scope of this field includes the Forestry Sub-
Kehutanan (Pembangunan sarana dan prasarana Sector (Development of operational facilities
operasionalisasi Kesatuan Pengelolaan and infrastructure for Forest Management Units,
Hutan, Tahura, akses kelola hutan sosial serta Tahura, access to social forest management as well
Penyelenggaraan Pelaksanaan Rehabilitasi Hutan as the Implementation of Vegetative and Technical
dan Lahan secara Vegetatif dan Sipil Teknis di Civil and Forest Rehabilitation Outside the Forest
Luar Kawasan Hutan) dan Subbidang Lingkungan Area) and the Environmental Sub-Sector (Waste
Hidup (Pengelolaan sampah serta sarana prasarana Management and Infrastructure. supporting
pendukung dan Penguatan Early Warning System and Strengthening Early Warning System for
untuk Bencana Lingkungan Hidup). Environmental Disasters).
14. Bidang Transportasi Perdesaan 14. Rural Transportation Sector
Arah kebijakan pada bidang ini adalah untuk The policy direction in this field is to improve
meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas di connectivity and accessibility in isolated districts/
kabupaten/kota yang merupakan daerah terisolir, cities, underdeveloped areas, national borders,
daerah tertinggal, perbatasan negara, kawasan transmigration areas, outermost small islands and
transmigrasi, pulau kecil terluar dan seluruh all districts in Papua and West Papua Provinces
kabupaten di Provinsi Papua dan Papua Barat that connect to basic service facilities, production
yang menghubungkan ke fasilitas pelayanan dasar, centers, distribution/economic centers,
pusat produksi, pusat distribusi/ekonomi, pusat government administration centers and sub-
administrasi pemerintah dan ibu kota kecamatan. district capitals.

Ruang lingkup kegiatan meliputi Pembangunan dan The scope of activities includes the construction
peningkatan jalan desa strategis, Pembangunan and improvement of strategic village roads,
dermaga rakyat, Pengadaan sarana transportasi construction of public jetty, procurement of land
darat, Pengadaan sarana transportasi perairan transportation facilities, procurement of water
dibawah 7 GT, serta Renovasi dan penggantian transportation facilities under 7 GT, and renovation
jembatan gantung. and replacement of suspension bridges.
15. Bidang Transportasi Laut 15. Sea Transportation Sector
Arah kebijakan pada bidang ini adalah mendukung The policy direction in this field is to support the
peningkatan pelayanan transportasi perairan improvement of water transportation services
melalui pemenuhan infrastruktur yang memadai through the fulfillment of adequate infrastructure
untuk meningkatkan konektivitas, aksesibilitas dan to improve connectivity, accessibility and mobility
mobilitas penumpang dan barang. of passengers and goods.

Ruang lingkup kegiatan meliputi Pengadaan Sarana The scope of activities includes the Procurement
(Moda) Transportasi Perairan dan Pengembangan/ of Facilities (Modes) for Water Transportation and
rehabilitasi fasilitas dermaga/pelabuhan. Development/rehabilitation of dock/port facilities.
16. Bidang Sosial 16. Social Field
Arah kebijakan pada bidang ini adalah meningkatkan The policy direction in this field is to improve the
kualitas layanan dan keterjaminan akses quality of services and secure access to social
kesejahteraan sosial bagi penyandang disabilitas, welfare for persons with disabilities, the elderly and
lanjut usia dan anak melalui peningkatan sarana dan children by improving social rehabilitation facilities

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 143
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

prasarana rehabilitasi sosial serta meningkatkan and infrastructure as well as improving the quality
kualitas layanan kesejahteraan sosial, melalui of social welfare services, through strengthening
penguatan pengelolaan data di daerah dan layanan data management in the regions and utilizing an
pemanfaatan basis data terpadu kesejahteraan integrated social welfare database through the
sosial melalui Sistem Informasi Kesejahteraan Next Generation Social Welfare Information System
Sosial Next Generation (SIKS-NG) yang handal dan (SIKS-NG) which is reliable and easily accessible.
mudah diakses.

Ruang lingkup kegiatan meliputi Pengadaan The scope of activities includes the provision
peralatan bantu bagi anak, lanjut usia, dan of assistive equipment for children, the elderly,
penyandang disabilitas penerima layanan panti and persons with disabilities who receive
rehabilitasi sosial, Rehabilitasi dan pengadaan social rehabilitation services, rehabilitation and
peralatan layanan Pusat Kesejahteraan Sosial procurement of service equipment for the Social
(Puskesos), Rehabilitasi prasarana dan sarana Welfare Center (Puskesos), Rehabilitation of
penunjang dalam panti rehabilitasi sosial anak, supporting infrastructure and facilities in social
lanjut usia, dan penyandang disabilitas, serta rehabilitation homes for children, elderly people
Revitalisasi dan pengadaan perangkat pengolah and persons with disabilities, as well as revitalization
data untuk mendukung Pusat Layanan Data Sosial. and procurement of data processing equipment to
support the Social Data Service Center.

Kebijakan Penyaluran Dana Alokasi Khusus Fisik Physical Special Allocation Fund Distribution Policy
Dalam rangka meningkatkan governance, sejak tahun In order to improve governance, since 2017, local
2017, penyampaian dokumen persyaratan penyaluran governments have submitted the required documents
DAK Fisik oleh Pemerintah daerah dilakukan melalui for the distribution of Physical DAK through the
aplikasi Online Monitoring Sistem Perbendaharaan Online Monitoring Application of the State Treasury
dan Anggaran Negara (OMSPAN), serta penyaluran and Budget System (OMSPAN), and distribution has
dilakukan oleh KPPN setempat setelah dokumen been carried out by the local KPPN after the required
persyaratan diterima secara lengkap dan benar. Pada documents are received completely and correctly. In FY
TA 2020, proses revisi Rencana Kegiatan (RK) dilakukan 2020, the process of revising the Activity Plan (RK) was
secara otomatis dengan mengoneksikan data RK pada carried out automatically by connecting the RK data in
aplikasi perencanaan (KRISNA) dengan data kontrak the planning application (KRISNA) with contract data
pada aplikasi pelaporan dan penyaluran (OMSPAN) in the reporting and distribution application (OMSPAN)
untuk menjamin integritas data. Selain itu terdapat to ensure data integrity. In addition, there are
penambahan dokumen persyaratan penyaluran yaitu additional documents for distribution requirements,
foto dengan titik koordinat untuk untuk meningkatkan namely photos with coordinate points to increase
akuntabilitas pelaporan Pemerintah daerah dan the accountability of local government reporting and
memudahkan Inspektorat Daerah dalam melakukan to make it easier for the Regional Inspectorate to
reviu Laporan Realisasi Penyerapan Dana dan Capaian review the Funds Absorption Realization and Output
Output (LRPD CO). Achievement Report (LRPD CO).

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


144 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

Sesuai PMK Nomor 130/PMK.07/2020, Penyaluran In accordance with PMK Number 130/PMK.07/2020,
dilaksanakan per jenis per bidang/subbidang dengan Distribution is carried out per type per field/sub-
ketentuan: sector with the following provisions:
1. Penyaluran DAK Fisik dilakukan dalam 3 Tahap, 1. Physical DAK distribution is carried out in 3 stages,
yaitu: namely:
- Tahap I sebesar 25 persen dari pagu alokasi, - Phase I is 25 percent of the allocation ceiling,
dilakukan paling cepat bulan Februari dan carried out at the earliest in February and no
paling lambat 21 Juli 2020 dengan persyaratan later than July 21, 2020 with requirements in
berupa Perda APBD TA berjalan, LRPD CO tahun the form of a current Regional Regulation on
anggaran yang lalu yang telah direviu oleh the APBD TA, LRPD CO from the previous fiscal
Inspektorat Daerah, foto dengan titik koordinat year which has been reviewed by the Regional
yang menunjukkan realisasi fisik, RK yang telah Inspectorate, photos with coordinate points
disetujui KL, dan daftar kontrak kegiatan. showing physical realization, RK that has
been approved by the KL, and a list of activity
contracts.
- Tahap II dilakukan paling cepat bulan April dan - Phase II is carried out no later than April and
paling lambat bulan Oktober berdasarkan nilai no later than October based on the contract
kontrak dengan ketentuan (i) sebesar 45 persen value with the provisions (i) of 45 percent
dari nilai kontrak apabila nilai kontrak lebih besar of the contract value if the contract value is
dari 70 persen alokasi, (ii) sebesar selisih nilai greater than 70 percent of the allocation, (ii)
kontrak dengan penyaluran Tahap I apabila nilai is the difference between the contract value
kontrak lebih besar dari 25 persen-70 persen and the distribution of Phase I if the contract
pagu alokasi, dan (iii) tidak disalurkan apabila value greater than 25 percent-70 percent of
nilai kontrak hanya sampai dengana 25 persen the allocation ceiling, and (iii) not disbursed if
pagu alokasi. Persyaratan penyaluran Tahap II the contract value is only up to 25 percent of
meliputi LRPD yang menunjukkan paling sedikit the allocation ceiling. Phase II disbursement
75 persen dari dana yang diterima di RKUD requirements include LRPD showing at least 75
dan CO kegiatan sampai dengan Tahap I, serta percent of the funds received at the RKUD and
foto dengan titik koordinat yang menunjukkan CO activities up to Phase I, as well as a photo
realisasi fisik kegiatan. with a coordinate point showing the physical
realization of the activity.
- Tahap III dilakukan untuk nilai kontrak dalam - Stage III is carried out for the contract value
daftar kontrak kegiatan yang nilainya lebih besar in the list of activity contracts whose value
dari 70 persen pagu alokasi, paling cepat bulan is greater than 70 percent of the allocation
November dan paling lambat bulan Desember ceiling, no later than November and no later
sebesar selisih antara jumlah dana yang telah than December in the amount of the difference
disalurkan sampai dengan Tahap II dengan nilai between the amount of funds that have been
rencana kebutuhan dana untuk penyelesaian channeled up to Phase II and the value of the
kegiatan. Persyaratan penyaluran Tahap III planned fund requirement for the completion of
meliputi LRPD yang menunjukkan paling sedikit activities. Phase III disbursement requirements
90 persen dari dana yang diterima di RKUD include LRPD which shows at least 90 percent
dan CO kegiatan sampai dengan Tahap II yang of the funds received in RKUD and CO activities

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 145
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

menunjukkan paling sedikit 70 persen, laporan up to Phase II which shows at least 70 percent, a
yang memuat nilai rencana kebutuhan dana report containing the planned value of funding
untuk penyelesaian kegiatan serta foto dengan requirements for completion of activities as well
titik koordinat yang menunjukkan realisasi fisik as photos with coordinate points showing the
kegiatan. physical realization of the activity.
2. Untuk pagu alokasi per jenis per bidang sampai 2. For an allocation ceiling per type per sector of
dengan Rp1 miliar dilakukan penyaluran secara up to Rp1 billion, the distribution is carried out
sekaligus sebesar nilai kontrak dengan persyaratan: simultaneously in the amount of the contract
Peraturan Daerah APBD TA 2020, laporan realisasi value with the following requirements: Regional
penyerapan dan capaian output kegiatan DAK Fisik Regulations APBD FY 2020, reports on the
per jenis dan/atau per bidang TA sebelumnya, realization of the absorption and output of Physical
rencana kegiatan yang telah disetujui oleh K/L, DAK activities per type and/or per field of previous
dan daftar kontrak kegiatan. Penyaluran dilakukan TA, activity plans that have been approved by
paling cepat bulan April dan paling lambat bulan K/L, and a list of activity contracts. Distribution
Juli. is carried out the fastest in April and no later than
July.
3. Untuk kegiatan yang tidak dapat dibayarkan secara 3. For activities that cannot be paid in stages according
bertahap sesuai rekomendasi KL, penyaluran to the recommendation of the KL, the distribution
dilakukan secara sekaligus paling cepat bulan April is carried out simultaneously at the earliest in April
dan paling lambat bulan Desember sebesar nilai and no later than December at the value of the
kegiatan dalam daftar kontrak yang telah memiliki activities in the list of contracts that already have
dokumen BAST. Persyaratan penyaluran meliputi BAST documents. The disbursement requirements
Perda APBD TA berjalan, LRPD CO tahun anggaran include the current regional budget for FY, LRPD
yang lalu yang telah direviu Inspektorat Daerah, RK CO from the previous fiscal year which has been
yang telah disetujui K/L, daftar kontrak kegiatan, reviewed by the Regional Inspectorate, RK that has
dan BAST kegiatan yang tidak dapat dibayarkan been approved by K/L, a list of activity contracts,
secara bertahap. and activity BAST that cannot be paid in stages.

Realisasi Penyaluran Dana Alokasi Khusus Fisik Realization of Distribution of Physical Special
Allocation Funds
Dari total alokasi DAK Fisik TA 2020 sebesar Rp53,79 Of the total allocation of Physical DAK for FY 2020
triliun yang terdiri dari DAK Reguler sebesar Rp33,69 amounting to Rp53.79 trillion, consisting of Regular
triliun, DAK Penugasan sebesar Rp14,26 triliun, DAK DAK of Rp33.69 trillion, Assigned DAK of Rp14.26
Afirmasi sebesar Rp5,68 triliun, dan Cadangan DAK trillion, Affirmation DAK of Rp5.68 trillion, and Physical
Fisik sebesar Rp160,3 miliar sampai dengan tanggal 31 DAK reserves of Rp160.3 billion as of December 31,
Desember 2020 telah disalurkan sebesar Rp50,18 triliun 2020, Rp50.18 trillion (93.3 percent of the ceiling) has
(93,3 persen dari pagu) dengan rincian DAK Reguler been disbursed, with details of the Regular DAK of
sebesar Rp31,99 triliun (95,0 persen dari pagu), DAK Rp31.99 trillion (95.0 percent of the ceiling), Assigned
Penugasan sebesar Rp12,83 triliun atau (89,9 persen DAK of Rp12.83 trillion or (89.9 percent of the ceiling),
dari pagu), dan DAK Afirmasi sebesar Rp5,36 triliun and the Affirmation DAK of Rp5.36 trillion (94.3 percent
(94,3 persen dari pagu). of the ceiling).

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


146 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

Grafik 6: Pagu dan Realisasi DAK Fisik Per Jenis dan Chart 6: Ceiling and Realization of Physical DAK by
Per Regional Type and Per Region

12,0 96% 97% 98% 97% 96% 96% 97% 98% 100%
Triliun Rupiah / Trilion Rupiah

94% 95% 95% 93% 93% 93%


10,0 93% 92% 92% 95%
90% 90%
8,0
87% 90%
6,0 84%
85%
4,0
2,0 80%

0,0 75
Sumatera

Bali & Nusra

Bali & Nusra

Sulawesi
Jawa

Kalimantan

Sulawesi

Maluku

Papua

Kalimantan

Sulawesi
Sumatera

Jawa

Bali & Nusra

Maluku

Sumatera
Papua

Jawa

Kalimantan

Maluku

Papua
DAK Reguler DAK Penugasan DAK Afirmasi

Pagu / Ceiling Realisasi / Realization Realisasi / Realization

Dari data di atas diketahui bahwa realisasi penyaluran From the data above, it is known that the highest
DAK Fisik tertinggi terjadi di wilayah Maluku dengan realization of Physical DAK distribution occurred in
nilai rata-rata persentase penyaluran sebesar 97,2 the Maluku region with an average percentage value
persen. Artinya daerah di wilayah Maluku (Provinsi/ of 97.2 percent. This means that in the Maluku region
Kabupaten/kota di wilayah Provinsi Maluku dan Maluku (Province/Regency/City in Maluku and North Maluku
Utara) hampir seluruh alokasi yang diterimanya telah Provinces) almost all of the allocations they receive
disalurkan ke RKUD untuk selanjutnya dimanfaatkan have been channeled to the RKUD for further use in
melaksanakan DAK Fisik. implementing Physical DAK.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 147
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

Grafik 7: Realisasi DAK Fisik Per Bidang Chart 7: Realization of Physical DAK by Sector

97.7% 96.3% 96.8%


25,000.0 94.4% 100.0%
92.3% 92.2%
89.4% 88.1% 05.0%
87.7% 87.5% 88.1%
Miliar Rupiah / Billion Rupiah

85.7%
20,000.0 90.0%
79.9%
78.7% 85.0%
15,000.0 73.9% 80.0%
67.5% 75.0%
10,000.0 70.0%
65.0%
5,000.0 60.0%
55.0%
0.0 50.0%
Kesehatan / Health

Pendidikan / Education

Jalan / Road

Sanitasi / Sanitation

Irigasi / Irrigation

Air Minum /
Drinking Water

Residence

Marine and Fisheries


Transportasi Perdesaan /
Rural Transportation

Pariwisata / Tourism

Pertanian / Agriculture

Industri Kecil /
Small Industry

Pasar / Market
Perumahan /

Kelautan dan Perikanan /

Lingkungan /
Environment

Sosial / Social

Transportasi Laut /
Sea Transportation
Pagu / Ceiling Penyaluran / Distribution %

Pada TA 2020, alokasi terbesar DAK Fisik ada pada Jika In the 2020 FY, the largest allocation of Physical
bidang Kesehatan Rp20,8 triliun (38,8 persen dari DAK is in the field of Health Rp20.8 trillion (38.8
total pagu DAK Fisik), Pendidikan Rp18,5 triliun (34,4 percent of the total Physical DAK ceiling), Education
persen dari total pagu DAK Fisik), dan Jalan Rp4,6 Rp18.5 trillion (34.4 percent of the total Physical DAK
triliun (9,3 persen dari total pagu DAK Fisik) sesuai ceiling), and Road Rp4.6 trillion (9.3 percent of the
prioritas nasional yaitu penanganan dampak pandemi total Physical DAK ceiling) according to national
COVID-19, pembangunan SDM, dan pemulihan priorities, namely handling the impact of the COVID-19
ekonomi nasional. Adapun penyaluran tertinggi ada pandemic, developing human resources, and restoring
pada Bidang Pendidikan yaitu 97,7 persen dari pagu the national economy. The highest distribution was in
alokasi bidang dan penyaluran terendah pada bidang the Education Sector, namely 97.7 percent of the sector
Industri Kecil dan Menengah yaitu 67,5 persen dari allocation ceiling and the lowest distribution was in
pagu alokasi bidang. the Small and Medium Industry sector, namely 67.5
percent of the sector allocation ceiling.

Evaluasi Dana Alokasi Khusus Fisik Evaluation of Physical Special Allocation Funds
Jika dilihat secara nominal, penyaluran DAK Fisik If viewed in nominal terms, the distribution of the
TA 2020 yaitu sejumlah Rp50,2 triliun lebih rendah Physical DAK for the 2020 Fiscal Year was Rp50.2
dari TA 2019 yang berjumlah Rp64,17 triliun. Hal trillion, lower than the 2019 FY, which amounted to
ini dikarenakan pagu alokasi APBN DAK Fisik 2020 Rp64.17 trillion. This is because the 2020 Physical DAK
mengalami penurunan dikarenakan adanya kebutuhan APBN allocation ceiling has decreased due to the need

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


148 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

refocusing untuk menangani dampak pandemi for refocusing to deal with the impact of the COVID-19
COVID-19. Di dalam pelaksanaannya masih terdapat pandemic. In its implementation, there are still several
beberapa kendala atau permasalahan yang masih obstacles or problems that are still experienced by
dialami oleh beberapa pemerintah daerah, khususnya several regional governments, particularly those
terkait dengan penyaluran DAK Fisik. Kendala dan related to the distribution of Physical DAK. These
permasalahan tersebut antara lain adalah: obstacles and problems include:
1. Terdapat daerah yang tidak menyelesaikan 1. There are regions that have not completed the
penyusunan RK DAK Fisik sampai dengan akhir preparation of the Physical DAK RK by the end of
bulan Februari 2019 sehingga DAK Fisik daerah February 2019 so that the Physical DAK in these
tersebut tidak dapat disalurkan. areas cannot be distributed.
2. Beberapa daerah belum menginput data kontrak 2. Some regions have not entered the contract data
dengan benar sehingga dapat menyebabkan temuan correctly, which may lead to findings when the
ketika dilakukan reviu Inpektorat Daerah. Regional Inspectorate is reviewed.
3. Pelaksanaan kontrak terlambat dikarenakan 3. The contract implementation was delayed due
dampak dari pandemi COVID-19 sehingga to the impact of the COVID-19 pandemic, so that
realisasi penyerapan dana dan capaian ouput yang the realization of the absorption of funds and
dilaporkan Pemerintah daerah s.d. 31 Desember outputs reported by the Regional Government as of
2020 belum optimal. December 31, 2020 was not optimal.

Kementerian Keuangan telah melakukan langkah- The Ministry of Finance has taken steps to overcome
langkah untuk mengatasi permasalahan tersebut, these problems, including:
antara lain:
1. Melakukan percepatan penyusunan RK dan revisi 1. Accelerate the preparation of the RK and revision
RK agar proses pengadaan barang/jasa di daerah of the RK so that the process of procuring goods/
dapat dilakukan dengan lebih cepat. services in the regions can be carried out more
quickly.
2. Daerah yang mengalami kesalahan penginputan data 2. Regions that experience data input errors such
seperti tanggal dan nomor kontrak serta capaian as date and contract number as well as output
output diberikan kesempatan untuk memperbaiki achievements are given the opportunity to correct
dengan terlebih dahulu menyampaikan them by submitting a request for data correction to
permohonan perbaikan data kepada Direktorat the Budget Management Directorate and the data
Pelaksana Anggaran dan proses perubahan data amendment process is carried out selectively.
dilakukan secara selektif.

Pemerintah telah memberikan kebijakan relaksasi The government has provided a distribution relaxation
penyaluran dimana dana disalurkan berdasarkan policy where funds are distributed based on the
nilai kontrak sehingga daerah diharapkan dapat contract value so that the regions are expected to
melaksanakan kegiatan dengan lebih cepat. Selain carry out activities more quickly. In addition, an appeal
itu, juga disampaikan himbauan penyampaian laporan was also conveyed to submit reports on the realization
realisasi penyerapan dana dan capaian output DAK Fisik of fund absorption and the results of the FY2020
TA 2020 untuk dapat segera dilaporkan pada aplikasi Physical DAK output to be immediately reported on the
OMSPAN. OMSPAN application.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 149
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

Dana Alokasi Khusus Nonfisik Non-Physical Special Allocation Fund


Kebijakan Alokasi Dana Alokasi Khusus Nonfisik Non-Physical Special Allocation Fund Allocation
Policy
DAK Nonfisik Tahun 2020 dialokasikan sebesar The Non-Physical DAK for 2020 is allocated Rp129.24
Rp129,24 triliun untuk memperkuat penyelenggaraan trillion to strengthen the provision of public services
layanan publik di daerah, antara lain belanja in the regions, including operational expenditures
operasional pendidikan dan kesehatan, tunjangan guru for education and health, PNSD teacher allowances,
PNSD, peningkatan kapasitas koperasi, usaha kecil capacity building for cooperatives, small and medium
dan menengah, dan bantuan pelayanan administrasi enterprises, and population administration service
kependudukan. Pengalokasian DAK Nonfisik disesuaikan assistance. The allocation of non-physical DAK is
dengan kebutuhan daerah melalui pemutakhiran data adjusted to regional needs by updating basic data
dasar dan biaya satuan dalam rangka mendorong and unit costs in order to encourage compliance with
pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) di Minimum Service Standards (SPM) in the regions.
daerah. Selain itu, guna mendorong penyerapan In addition, in order to encourage the absorption
anggaran DAK Nonfisik di daerah, penyaluran berbasis of the Non-Physical DAK budget in the regions,
kinerja pelaksanaan mulai dilaksanakan di tahun implementation performance-based disbursements
ini, yaitu penyaluran dilakukan berdasarkan laporan have begun to be implemented this year, namely
pemerintah daerah, dengan memperhitungkan sisa disbursements based on regional government reports,
dana tahun anggaran sebelumnya. taking into account the remaining funds of the previous
fiscal year.

Realisasi Dana Alokasi Khusus Nonfisik Realization of Non-Physical Special Allocation Funds
1. Bantuan Operasional Sekolah (BOS) 1. School Operational Assistance (BOS)
Dana BOS merupakan wujud dukungan pemerintah BOS funds are a form of central government support
pusat untuk membebaskan biaya pendidikan pada to free education costs at the basic education level,
jenjang pendidikan dasar, serta mewujudkan as well as realizing affordable secondary education
layanan pendidikan menengah yang terjangkau services while maintaining the quality of education
dengan tetap menjaga kualitas layanan pendidikan services for all levels of society. Starting in 2020,
bagi semua lapisan masyarakat. Mulai tahun 2020, the distribution of BOS Funds will be carried out
penyaluran Dana BOS dilaksanakan langsung directly to 216 thousand School Accounts. The target
kepada 216 ribu Rekening Sekolah. Jumlah sasaran amount for BOS Funds for 2020 is 45.42 million
Dana BOS untuk tahun 2020 sebanyak 45,42 juta students and the 2020 BOS allocation is Rp53.459
siswa dan alokasi BOS 2020 sebesar Rp53,459 trillion and 96.52 percent has been disbursed. BOS
triliun dan sebesar 96,52 persen telah disalurkan. funding is a complement to funding the provision of
Pendanaan BOS bersifat pelengkap pendanaan educational operational costs in the regions. Thus,
penyediaan biaya operasional pendidikan di local governments still need to provide a source of
daerah. Dengan demikian, pemerintah daerah funding for the delivery of education through the
tetap perlu menyediakan sumber pendanaan bagi Regional BOS (BOSDA).
penyelenggaraan pendidikan melalui BOS Daerah
(BOSDA).

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


150 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

2. Bantuan Operasional Penyelenggaraan 2. Operational Assistance for the Implementation of


Pendidikan Anak Usia Dini (BOP PAUD) Early Childhood Education (BOP PAUD)
Dana BOP PAUD bertujuan untuk meringankan The BOP PAUD Fund aims to ease the burden on the
beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan community on education financing in the provision
dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini of quality early childhood education and to help
yang bermutu dan membantu pemerintah daerah local governments realize increased public access
mewujudkan peningkatan akses masyarakat to better quality early childhood education. The
terhadap pendidikan anak usia dini yang lebih 2020 BOP PAUD Fund Allocation is Rp4.014 trillion
bermutu. Alokasi Dana BOP PAUD tahun 2020 for 6.7 million students, and has been disbursed as
sebesar Rp4,014 triliun bagi 6,7 juta peserta didik, much as 99.59 percent.
dan telah disalurkan sebesar 99.59 persen.
3. Bantuan Operasional Penyelenggaraan 3. Operational Assistance for the Implementation of
Pendidikan Kesetaraan Equality Education
BOP Pendidikan Kesetaraan, bertujuan untuk Equality Education BOP, which aims to meet the
memenuhi kebutuhan belajar masyarakat yang tidak learning needs of the community that cannot be
dapat dijangkau dan dipenuhi oleh jalur pendidikan reached and met by the formal education pathway,
formal, BOP Kesetaraan dialokasikan berdasarkan BOP Equality is allocated based on the number of
jumlah peserta didik pada lembaga/satuan students in non-formal educational institutions/
pendidikan nonformal. Sasaran dana bantuan ini units. The target of this assistance fund is 920,000
yaitu 920.000 peserta didik pada lembaga/satuan students in non-formal education institutions/
pendidikan nonformal dengan alokasi sebesar units with an allocation of Rp1.195 trillion, and 98.29
Rp1,195 triliun, dan telah disalurkan sebesar 98,29 percent has been disbursed.
persen.
4. Tunjangan Profesi Guru (TPG) PNSD 4. PNSD Teacher Professional Allowance (TPG)
Dana TPG PNSD bertujuan untuk meningkatkan The PNSD TPG Fund aims to improve the work
etos kerja dan profesionalisme guru melalui ethic and professionalism of teachers by increasing
peningkatan kesejahteraan bagi guru PNSD. the welfare of PNSD teachers. PNSD TPG is given
TPG PNSD diberikan kepada Guru PNSD yang to PNSD Teachers who have educator certificates
telah memiliki sertifikat pendidik dan memenuhi and meet the requirements in accordance with the
persyaratan sesuai dengan ketentuan peraturan provisions of laws and regulations, namely 1 (one)
perundang-undangan, yaitu sebesar 1 (satu) kali times the basic salary of the PNS concerned, not
gaji pokok PNS yang bersangkutan, tidak termasuk including for the 13th month. In 2020, the allocation
untuk bulan ke-13. Pada tahun 2020, alokasi Dana of the PNSD TPG Fund will reach Rp50.8 trillion
TPG PNSD mencapai sebesar Rp50,8 triliun dengan with 99.6 percent of which has been disbursed with
telah disalurkan sebesar 99.6 persen dengan the target of receiving 1.15 million teachers.
sasaran penerima 1,15 juta guru.
5. Tambahan Penghasilan Guru PNSD (Tamsil Guru 5. Additional Income for PNSD Teachers (Tamsil
PNSD) Guru PNSD)
Dana Tamsil Guru PNSD tahun 2020 dialokasikan The 2020 PNSD Teacher Additional Income Fund is
sebesar Rp454,2 miliar dengan tujuan untuk allocated in the amount of Rp454.2 billion with the
meningkatkan etos kerja dan kesejahteraan bagi aim of improving work ethic and welfare for 179,682

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 151
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

179.682 ribu guru Pegawai Negeri Sipil Daerah thousand Regional Civil Servant (PNSD) teachers
(PNSD) yang belum menerima tunjangan profesi who have not received teacher professional
guru, sebesar Rp250.000,00 per bulan selama 12 allowances, amounting to Rp250,000.00 per month
bulan. Dana DTP Guru PNSD tahun 2020 telah for 12 months. The 2020 PNSD Teacher DTP Fund
disalurkan sebesar 72,15 persen. has been disbursed by 72.15 percent.
6. Tunjangan Khusus Guru PNSD di Daerah Khusus 6. Special Allowance for PNSD Teachers in Special
(TKG PNSD) Regions (TKG PNSD)
Dana TKG PNSD bertujuan sebagai kompensasi atas TKG PNSD Fund aims to compensate for the
kesulitan hidup yang dihadapi dalam melaksanakan difficulties of life faced in carrying out tasks in
tugas di daerah khusus, yaitu guru PNSD di desa special areas, namely PNSD teachers in villages
yang termasuk dalam kategori sangat tertinggal who are included in highly disadvantaged category
menurut indeks desa membangun dari Kementerian according to the village development index from the
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Ministry of Villages, Development of Disadvantaged
Transmigrasi. Dana TKG PNSD diberikan sebesar Areas and Transmigration. The amount of TKG
1 (satu) kali gaji pokok PNS yang bersangkutan PNSD is 1 (one) times the basic salary of the
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- concerned PNS in accordance with the laws and
undangan, tidak termasuk untuk bulan ke-13. Untuk regulations, excluding the 13th month. For 2020,
tahun 2020 Dana TKG PNSD dialokasikan sebesar the allocated TKG PNSD Fund amounted to Rp1,985
Rp1,985 triliun dengan realisasi penyaluran sebesar trillion with the realization of distribution of 66.4
66,4 persen dengan realisasi output 37.913 ribu guru percent with the realization of an output of 37,913
(80 persen). thousand teachers (80 percent).
7. Bantuan Operasional Museum dan Taman Budaya 7. Operational Assistance for Museums and Cultural
Parks
BOP Museum dan Taman Budaya, bertujuan Museum and Cultural Park BOP aims to encourage
untuk mendorong terpenuhinya standar the fulfillment of service standards for museums and
pelayanan museum dan taman budaya sebagai cultural parks as cultural preservation institutions
lembaga pelestari budaya dan media edukasi and educational media for the community, as well
bagi masyarakat, serta untuk meningkatkan as to improve the community's economy. This aid
perekonomian masyarakat. Dana bantuan ini fund takes into account the authority to manage
memperhatikan kewenangan pengelolaan museum museums and cultural parks in the regions as the
dan taman budaya di daerah sebagai dasar alokasi. basis for the allocation. The target of this fund is
Sasaran dari dana ini adalah 106 museum dan 20 106 museums and 20 cultural parks belonging
taman budaya milik pemerintah daerah dengan to the regional government with an allocation of
alokasi sebesar Rp136 miliar dan telah disalurkan Rp136 billion and 99.6 percent of which have been
sebesar 99,6 persen. disbursed.
8. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) 8. Health Operational Assistance (BOK)
Dana BOK bertujuan untuk meringankan beban BOK Fund aims to ease the burden of the community
masyarakat terhadap pembiayaan bidang kesehatan, on financing the health sector, especially promotive
khususnya pelayanan promotive dan preventif and preventive services at Puskesmas and the Health
di Puskesmas dan Dinas Kesehatan. Dana BOK Office. BOK fund play a role in improving public
berperan untuk meningkatkan derajat kesehatan health, reducing maternal mortality (AKi), infant

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


152 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

masyarakat, penurunan angka kematian ibu (AKI), mortality (AKB), malnutrition, clean and healthy
angka kematian bayi (AKB), malnutrisi, perilaku living habits, and eradicating neglected tropical
hidup bersih dan sehat, serta pemberantasan disease (NTD). Puskesmas accreditation which
penyakit tropis terabaikan (neglected tropical aims to improve the quality of regional Puskesmas
disease-NTD). Akreditasi Puskesmas yang bertujuan services, the allocation of BOK Fund for Provinces
untuk meningkatkan kualitas layanan Puskesmas directed at supporting tertiary referral Community
daerah, pengalokasian Dana BOK untuk Provinsi Health Efforts, and integration of funding with
yang diarahkan untuk mendukung Upaya Kesehatan other TKDD in supporting stunting management
Masyarakat rujukan tertier, dan integrasi pendanaan in the regions. The BOK Fund Allocation reached
dengan TKDD lainnya dalam mendukung penangan Rp9.71 trillion and has been disbursed as much as
stunting di daerah. Alokasi Dana BOK mencapai 99.40 percent.
Rp9,71 triliun dan telah disalurkan sebesar 99,40
persen.
9. Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) 9. Planned Parenthood Operational Assistance
(BOKB)
Dana BOKB tahun 2020 dialokasikan sebesar BOKB in 2020 fund was allocated at Rp1.88 trillion
Rp1,88 triliun untuk mendukung tercapainya to support the achievement of the priority targets
sasaran prioritas program kependudukan, keluarga for the population, planned parenthood (KB) and
berencana (KB) dan pembangunan keluarga family development programs nationally. With
secara nasional. Dengan realisasi penyaluran the realization of the distribution reaching 99.61
mencapai 99.61 persen, Dana BOKB digunakan oleh percent, the BOKB Fund is used by the local
pemerintah daerah untuk mendanai operasional government to fund operational activities and
kegiatan dan disitribusi alat kontrasepsi pada distribution of contraceptives to the Counseling
Balai Penyuluhan dan Fasilitas Kesehatan yang Centers and Health Facilities that support the
mendukung program Keluarga Berencana (KB), Planned Parenthood (KB) program, as well as
serta penggerakan program KB di Kampung KB dan mobilizing KB programs in KB villages and posyandu
posyandu kepada 5.517 balai penyuluhan KB. to 5,517 planned parenthood counseling centers.
10. Dana Peningkatan Kapasitas Koperasi, Usaha Kecil 10. Capacity Building Fund for Cooperatives, Small
dan Menengah (PK2UKM) and Medium Enterprises (PK2UKM)
Dana PK2UKM bertujuan untuk meningkatkan PK2UKM Fund aims to increase the human
kapasitas sumber daya manusia koperasi, usaha capital capacity of cooperatives, small and
kecil dan menengah, melalui dukungan pendanaan medium enterprises by funding support for the
penyelenggaraan kegiatan peningkatan kapasitas implementation of capacity building activities for
bagi para pengurus/pengawas/anggota/pengelola managers/ supervisors/ members of cooperatives
koperasi dan pelaku usaha kecil dan menengah and small and medium enterprises through training
melalui pelatihan dan pendampingan. Untuk tahun and mentoring. For 2020, the PK2UKM fund
2020 Dana PK2UKM dialokasikan sebesar Rp192 was allocated at Rp192 billion with a target of 63
miliar dengan sasaran sebanyak 63 ribu peserta thousand participants and 835 companions which
dan 835 pendamping, telah disalur sebesar 99,95 had been disbursed at 99.95 percent.
persen.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 153
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

11. Dana Pelayanan Administrasi Kependudukan 11. Population Administration Service Fund
(Adminduk) (Adminduk)
Dana Pelayanan Administrasi Kependudukan Population Administration Service Fund plays a role
berperan untuk mendukung tanggung jawab in supporting the responsibilities of the provincial
pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dalam and district/municipality governments in the
penyelenggaraan kependudukan dan pencatatan administration of population and civil registration
sipil dan meningkatkan peran dan fungsi and enhancing the roles and functions of the
pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dalam provincial and district/municipality governments
pelayanan dokumen kependudukan (pendaftaran in serving population documents (population
penduduk dan pencatatan sipil). Pada tahun 2020, registration and civil registration). In 2020, the
Dana Pelayanan Adminduk dialokasikan sebesar Adminduk Service Fund was allocated Rp961.25
Rp961,25 miliar bagi 542 daerah dengan realisasi billion for 542 regions with the realization of the
penyaluran mencapai 100 persen. distribution reaching 100 percent.
12. Dana Pelayanan Kepariwisataan 12. Tourism Services Fund
Dana Pelayanan Kepariwisataan, bertujuan untuk Tourism Service Fund, aims to improve the quality
meningkatkan kualitas destinasi pariwisata dan of tourism destinations and the competitiveness of
daya saing pariwisata daerah serta meningkatkan regional tourism and improve the welfare of local
kesejahteraan masyarakat lokal. Alokasi dana ini communities. The allocation of these funds is to
untuk mendukung kawasan strategis pariwisata support strategic national tourism areas, national
nasional, kawasan pengembangan pariwisata tourism development areas and priority tourism
nasional dan lokasi destinasi pariwisata prioritas. destination locations. The target of this fund is
Sasaran dana ini adalah 103.720 peserta pelatihan 103,720 training participants as well as operational
serta dukungan pendanaan operasional untuk funding support for 73 Tourist Information Centers
73 Tourist Information Center (TIC) dengan alokasi (TIC) with an allocation of Rp142.15 billion with the
sebesar Rp142,15 miliar dengan realisasi salur realization at 99.26 percent.
sebesar 99,26 persen.
13. Bantuan Biaya Layanan Pengolahan Sampah 13. Assistance for Waste Processing Services (BLPS)
(BLPS)
Bantuan Biaya Layanan Pengolahan Sampah Waste Management Service Fee Assistance (BLPS)
(BLPS) bertujuan untuk meningkatkan kesehatan aims to improve public health and environmental
masyarakat dan kualitas lingkungan melalui quality by significantly reducing waste. The basis
pengurangan sampah secara signifikan. Dasar alokasi for this fund allocation is the regions that have
dana ini adalah daerah yang telah memperoleh obtained technical approval from the Ministry of
persetujuan teknis dari Kementerian Lingkungan Environment and Forestry (KLHK) based on the
Hidup dan Kehutanan (KLHK) berdasarkan jumlah amount of waste production and the unit cost of
produksi sampah dan satuan biaya bantuan BLPS. BLPS assistance. The target of this assistance fund
Sasaran dari dana bantuan ini adalah kota yang is cities that have operated a Waste Power Plant
telah mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga (PLTSa) with an allocation of BPLS funds at Rp53.095
Sampah (PLTSa) dengan alokasi dana BPLS sebesar billion.
Rp53,095 miliar.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


154 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

Evaluasi Dana Alokasi Khusus Nonfisik Evaluation of Non-Physical Special Allocation Funds
Secara umum realisasi penyaluran DAK Non Fisik In general, the realization of the 2020 Non-Physical
2020 adalah sebesar 97,81 persen atau lebih tinggi DAK distribution was 97.81 percent or higher than
dibandingkan tahun 2019 yaitu sebesar 91,8 persen. in 2019, which was 91.8 percent. The increase in the
Peningkatan persentase penyaluran DAK Nonfisik percentage of Non-Physical DAK disbursement for the
TA 2020 dikarenakan adanya kebijakan relaksasi 2020 Fiscal Year was due to the distribution relaxation
penyaluran, yaitu meniadakan syarat minimal policy, namely eliminating the minimum requirement
penyerapan dana yang telah salur ke RKUD, kecuali for the absorption of funds that have been distributed
Dana BOS dan Tunjangan Guru PNSD. Dispensasi atas to RKUD, except for BOS Funds and PNSD Teacher
syarat penyaluran tersebut tertuang pada PMK Nomor Allowances. The dispensation for the distribution
101/PMK.07/2020 tentang Penyaluran dan Penggunaan conditions is stated in PMK No. 101/PMK.07/2020
TKDD TA 2020 untuk Mendukung Pengananan Pandemi concerning the Distribution and Use of TKDD FY 2020
COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Kebijakan to Support the Treatment of the COVID-19 Pandemic
ini merupakan respon atas hambatan yang terjadi di and National Economic Recovery. This policy is a
daerah dalam melaksanakan penyerapan dana tahap I response to the obstacles that occur in the regions
akibat kondisi COVID-19. in implementing phase I funds absorption due to the
COVID-19 condition.

Grafik 8: Alokasi dan Realisasi DAK Nonfisik Chart 8: Allocation and Realization of Non-Physical
DAK

(dalam Trilion Rp) / (in Trillion Rp)

91.7% 93.4% 91.8% 97.81%


73.1%

2016 2017 2018 2019 2020

Alokasi / Allocation Realisasi / Realization %

Tabel 22: Kinerja Penyaluran Per Jenis DAK Nonfisik Table 8: Distribution Performance per Non-Physical
Tahun 2020 DAK Type in 2020
No Jenis Dana / Type of Fund Anggaran / Budget Realisasi / Realization %
1 BOS 53.459.118.000.000 51.596.883.350.000 96,52%
2 BOP PAUD 4.014.724.000.000 3.998.367.300.000 99,59%
3 TPG 50.881.143.000.000 50.859.259.952.000 99,96%
4 Tamsil / Additional Income 454.204.000.000 327.713.164.000 72,15%
5 TKG 1.985.007.000.000 1.318.819.302.000 66,44%

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 155
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

No Jenis Dana / Type of Fund Anggaran / Budget Realisasi / Realization %


BOK 9.708.632.745.000 9.650.073.561.000 99,40%
6
BOK Tambahan / Additional BOK 4.173.318.578.376 4.173.318.578.376 100,00%
7 BOKB 1.888.673.255.000 1.881.382.284.000 99,61%
8 PK2UKM 192.000.000.000 191.909.875.000 99,95%
9 Adminduk / Population Administration Services 961.258.000.000 961.258.000.000 100,00%
10 BOP Kesetaraan / Equality BOP 1.195.308.000.000 1.174.932.300.000 98,30%
11 BOP Museum & TB / Museum & Cultural Park BOP 136.032.000.000 135.432.000.000 99,56%
12 Dana Pel Kepariwisataan / Tourism Service Funds 142.150.000.000 141.098.945.000 99,26%
13 Dana Bantuan BLPS / BLPS Assistance Fund 53.095.000.000 - 0,00%
Total 129.244.663.578.376 126.410.448.611.376 97,81%

Pada umumnya capaian output DAK Nonfisik yang In general, the output of non-physical DAK output in
berupa pelayanan langsung (bersifat tatap muka) relatif the form of direct services (face-to-face) has decreased
menurun dibandingkan tahun 2019 utamanya pada relative to 2019, especially in training and mentoring
kegiatan pelatihan dan pendampingan Koperasi dan activities for Cooperatives and MSMEs, as well as
UMKM, serta pelatihan sektor pariwisata. training in the tourism sector.

Data realisasi output DAK Nonfisik pada tahun 2020 Realization of the Non-Physical DAK output in 2020
antara lain: include:
- Dana BOS sebanyak 44.196.897 siswa. - BOS funds totaling 44,196,897 students.
- Dana BOP PAUD sebanyak 6.102.168 peserta didik. - BOP PAUD funds totaling 6,102,168 students.
- Dana BOP Kesetaraan sebanyak 661.355 peserta - Equality BOP funds totaling 661,355 students.
didik.
- Dana Tunjangan Profesi Guru (TPG) PNSD sebanyak - PNSD Teacher Professional Allowance (TPG),
1.153.890 guru. totaling 1,153,890 teachers.
- Dana Tambahan Penghasilan Guru (Tamsil) PNSD - PNSD Teacher Additional Income Fund (Tamsil),
sebanyak 202.442 guru. totaling 202,442 teachers.
- Dana Tunjangan Khusus Guru (TKG) PNSD sebanyak - Special Allowances for PNSD Teachers (TKG),
31.430 guru. totaling 31,430 teachers.
- Dana BOK untuk 9.298 puskesmas. - BOK funds for 9,298 puskesmas.
- Dana BOK Tambahan berupa Pemberian insentif - Additional BOK Funds in the form of incentives for
tenaga kesehatan daerah sebanyak 338.023 tenaga regional health workers totaling 338,023 health
kesehatan. workers.
- Dana BOKB untuk 5.437 balai penyuluhan. - BOKB funds for 5,437 counselling hall.

Hibah Daerah Regional Grants


Hibah Daerah merupakan salah satu komponen Regional grants are one component of funding support
dukungan pendanaan untuk mendanai penyelenggaraan to finance the implementation of functions that fall
urusan yang menjadi kewenangan pemerintah under the authority of local governments within the
daerah dalam kerangka hubungan keuangan framework of the financial relationship between the
antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. central government and local governments. Regional

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


156 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

Hibah Daerah berperan penting untuk mendukung Grants play an important role in supporting the
ketercapaian prioritas nasional di daerah antara lain achievement of national priorities in the regions,
melalui penyediaan layanan dasar umum pada bidang among others, through the provision of basic public
perhubungan, pembangunan sarana air minum, services in the transportation sector, construction of
pengelolaan air limbah, irigasi, sanitasi, pertanian, dan drinking water facilities, waste water management,
jalan daerah. Karakteristik Hibah Daerah yang utama irrigation, sanitation, agriculture and regional roads.
adalah peruntukannya telah ditetapkan secara spesifik, The main characteristic of regional grants is that their
melibatkan kementerian/lembaga teknis sebagai designation has been specifically determined, involves
executing agency (EA), dan dilakukan melalui perjanjian. a technical ministry/agency as the executing agency
Hibah Daerah dapat bersumber dari Pinjaman atau (EA), and is carried out by means of an agreement.
Hibah Luar Negeri dan Penerimaan Dalam Negeri. Regional Grants can be sourced from foreign loans or
grants and domestic revenues.

Kebijakan Hibah Daerah TA 2020 dilaksanakan sesuai The 2020 FY Regional Grant Policy is implemented
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun in accordance with Government Regulation No. 2
2012 tentang Hibah Daerah dan Peraturan Menteri of 2012 concerning Regional Grants and Regulation
Keuangan Nomor 224/PMK.07/2017 tentang Hibah of the Minister of Finance No. 224/PMK.07/2017
dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah. concerning Grants from the Central Government to
Local Governments.

Pada APBN tahun 2020, terdapat 15 (lima belas) jenis In the 2020 State Budget, there are 15 (fifteen) types of
Hibah Daerah yang dialokasikan yang terdiri dari regional grants that are allocated, consisting of 4 (four)
4 (empat) jenis Hibah Daerah yang bersumber dari types of regional grants originating from foreign loans
Pinjaman Luar Negeri yang diterushibahkan, 6 (enam) that have been granted, 6 (six) types of grants that are
jenis yang bersumber dari Hibah Luar Negeri yang transferred, and 5 (five) types sourced from Domestic
diterushibahkan, dan 5 (lima) jenis yang bersumber Revenue, one of which is the Tourism Grants given in
dari Penerimaan Dalam Negeri, salah satunya Hibah the framework of PEN. Overall, the ceiling for Regional
Pariwisata yang diberikan dalam rangka PEN. Secara Grants in the 2020 State Budget was Rp8,913.08 billion,
keseluruhan, pagu Hibah Daerah dalam APBN tahun with details of which Rp3,104.77 billion comes from
2020 adalah sebesar Rp8.913,08 miliar dengan rincian foreign loans, Rp178.72 billion comes from foreign
yaitu Rp3.104,77 miliar bersumber dari Pinjaman Luar grants, and Rp5.629.59 billion came from Domestic
Negeri yang diterushibahkan, Rp178,72 miliar bersumber Revenues. The Regional Grant Ceiling for FY 2020 has
dari Hibah Luar Negeri yang diterushibahkan, dan increased by 16.83 percent compared to that of 2019.
Rp5.629,59 miliar bersumber dari Penerimaan Dalam
Negeri. Pagu Hibah Daerah di TA 2020 tersebut
meningkat 16,83 persen jika dibandingkan dengan pagu
di tahun 2019.

Pemerintah menerapkan langkah-langkah untuk The government is implementing measures to


penguatan perencanaan Hibah Daerah melalui strengthen Regional Grant planning through
sinkronisasi dengan TKDD dan dana lainnya yang synchronization with TKDD and other funds that focus
berfokus pada prioritas nasional. on national priorities.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 157
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

1. Hibah Daerah yang Bersumber dari Pinjaman 1. Regional Grants Sourced from Foreign Loans
Luar Negeri yang Diterushibahkan di TA 2020 Granted in FY 2020
a. Flood Management in Selected River Basin a. Flood Management in Selected River Basin
(FMSRB) (FMSRB)
Hibah FMSRB bersumber dari pinjaman FMSRB grant comes from a loan from the
Asian Development Bank (ADB) dengan tahun Asian Development Bank (ADB) with an
pelaksanaan mulai tahun 2018 sampai dengan implementation year starting from 2018 to
tahun 2022 untuk 5 (lima) daerah dengan risiko 2022 for 5 (five) areas with a risk of being prone
rawan banjir. Direktorat Jenderal Sumber to floods. The Directorate General of Water
Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Resources, Ministry of Public Works and Public
Perumahan Rakyat berperan selaku executing Housing acts as the executing agency.
agency.

Hibah FMSRB bertujuan untuk meningkatkan FMSRB grant aims to increase readiness to
kesiapan mengelola dan mengurangi risiko banjir manage and minimize flood risk through an
melalui pendekatan pengelolaan banjir terpadu integrated flood management approach in river
di wilayah sungai, peningkatan kapasitas dan basins, capacity building and institutions, as
kelembagaan, serta kegiatan konstruksi untuk well as construction activities to mitigate the
mitigasi dampak negatif banjir. Di tahun 2020, negative impacts of floods. In 2020, the FMSRB
hibah FMSRB dialokasikan sebesar Rp88,39 grant was allocated at Rp88.39 billion with a
miliar dengan realisasi sebesar Rp37,90 miliar realization of Rp37.90 billion or 42.88 percent.
atau 42,88 persen.
b. Integrated Participatory Development and b. Integrated Participatory Development and
Management of Irrigation Project (IPDMIP) Management of Irrigation Project (IPDMIP)
Hibah IPDMIP bersumber dari pinjaman IPDMIP grant comes from loans from ADB,
ADB, ASEAN Infrastructure Fund (AIF), dan the ASEAN Infrastructure Fund (AIF), and the
International Fund for Agricultural Development International Fund for Agricultural Development
(IFAD) dengan tahun pelaksanaan mulai tahun (IFAD) with implementation years from 2018
2018 sampai dengan tahun 2022 untuk 88 daerah to 2022 for 88 regions (74 regencies and 14
(74 kabupaten dan 14 provinsi). Direktorat provinces). The Directorate General of Water
Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Resources, Ministry of Public Works and Public
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Housing acts as the executing agency.
berperan selaku executing agency.

Hibah IPDMIP bertujuan untuk meningkatkan The IPDMIP grant aims to increase the value of
nilai pertanian beririgasi secara berkelanjutan. irrigated agriculture in a sustainable manner.
Di tahun 2020, hibah IPDMIP dialokasikan In 2020, the IPDMIP grant was allocated at
sebesar Rp619,82 miliar dengan realisasi sebesar Rp619.82 billion with a realization of Rp394.13
Rp394,13 miliar atau 63,59 persen. billion or 63.59 percent.
c. Mass Rapid Transit (MRT) Project c. Mass Rapid Transit (MRT) Project
Hibah MRT bersumber dari pinjaman Japanese The MRT grant comes from a Japanese

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


158 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

International Cooperation Agency (JICA) dengan International Cooperation Agency (JICA) loan
tahun pelaksanaan mulai tahun 2009 sampai with an implementation year starting from 2009
dengan tahun 2025 untuk Provinsi DKI Jakarta to 2025 for DKI Jakarta Province as the grant
sebagai penerima hibah. Direktorat Jenderal recipient. The Directorate General of Railways,
Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Ministry of Transportation acts as the executing
berperan selaku executing agency. agency.

Hibah MRT bertujuan untuk mengatasi The MRT grant aims to address transportation
permasalahan transportasi di Jakarta yang problems in Jakarta which have become a
telah menjadi prioritas pembangunan nasional. priority for national development. The MRT
Hibah MRT di tahun 2020 digunakan untuk grant in 2020 was used to accommodate the
mengakomodasi kebutuhan pembangunan MRT needs for MRT Phase 2 construction, which is
Fase 2 yang dialokasikan sebesar Rp2.263,89 allocated at Rp2,263.89 billion with a realization
miliar dengan realisasi sebesar Rp1.194,03 miliar of Rp1,194.03 billion or 52.74 percent.
atau 52,74 persen.
d. Rural Empowerment and Agricultural d. Rural Empowerment and Agricultural
Development – Scalling Up Initiative (READ-SI) Development - Scalling Up Initiative (READ-SI)
Hibah READ-SI bersumber dari pinjaman IFAD READ-SI grant is sourced from IFAD loans
dengan tahun pelaksanaan mulai tahun 2018 with implementation years from 2018 to 2023
sampai dengan tahun 2023 untuk 24 daerah (18 for 24 regions (18 regencies and 6 provinces)
kabupaten dan 6 provinsi) di wilayah Sulawesi, in Sulawesi, West Kalimantan, and East Nusa
Kalimantan Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Tenggara regions. The Agency for Agricultural
Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Extension and Human Resource Development,
Daya Manusia Pertanian, Kementerian Pertanian the Ministry of Agriculture, acts as the executing
berperan selaku executing agency. agency.

Hibah READ-SI bertujuan untuk meningkatkan The READ-SI grant aims to improve the welfare
kesejahteraan keluarga tani miskin melalui of poor farmer families by empowering farmer
pemberdayaan rumah tangga petani di households in rural areas and utilizing resources
perdesaan dan pemanfaatan sumber daya untuk to increase income in the agricultural and non-
meningkatkan pendapatan di sektor pertanian agricultural sectors. In 2020, READ-SI grant was
dan nonpertanian. Di tahun 2020, hibah READ- allocated at Rp132.67 billion with a realization of
SI dialokasikan sebesar Rp132,67 miliar dengan Rp103.61 billion or 78.10 percent.
realisasi sebesar Rp103,61 miliar atau 78,10
persen.
2. Hibah Daerah yang Bersumber dari Hibah Luar 2. Regional Grants Sourced from Granted Foreign
Negeri yang Diterushibahkan Grants
a. Hibah Air Minum Bantuan Pemerintah Australia a. Australian Government Assistance for
Hibah Air Minum Bantuan Pemerintah Drinking Water Grant
Australia bersumber dari hibah Department of Australian Government Assistance for Drinking
Foreign Affairs and Trade (DFAT) dengan tahun Water Grant comes from a Department of

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 159
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

pelaksanaan mulai tahun 2020 sampai dengan Foreign Affairs and Trade (DFAT) grant with an
tahun 2022 dengan sasaran 12 (dua belas) implementation year starting from 2020 to 2022
daerah. Hibah ini merupakan kelanjutan dari with a target of 12 (twelve) regions. This grant
Hibah Air Minum berbasis output yang telah is a continuation of the output-based Drinking
dilaksanakan mulai tahun 2012 sampai dengan Water Grant which has been implemented
tahun 2020. Direktorat Jenderal Cipta Karya, from 2012 to 2020. The Directorate General of
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Human Settlements, Ministry of Public Works
Rakyat berperan selaku EA. and Public Housing acts as the EA.

Hibah ini didasarkan pada peningkatan kinerja This grant is based on a measurable
PDAM yang terukur sesuai penilaian terhadap improvement in PDAM performance according
indikator kinerja yang ditentukan. Di tahun to an assessment of the specified performance
2020, Hibah Air Minum Bantuan Pemerintah indicators. In 2020, the Australian Government
Australia dialokasikan sebesar Rp100 juta Assistance for Drinking Water Grant was
dan tidak terdapat realisasi. Hal tersebut allocated at Rp100 million and has not been
disebabkan tahun 2020 difokuskan untuk proses realized. This is because 2020 was focused on
perencanaan hibah dan kegiatan akan mulai the grant planning process and the activity will
dilaksanakan dan disalurkan di tahun 2021. begin to be implemented and distributed in
2021.
b. Hibah Air Limbah Bantuan Pemerintah Australia b. Australian Government Assistance for
Wastewater Grants
Hibah Air Limbah Bantuan Pemerintah Australia Australian Government Assistance for
bersumber dari hibah DFAT dengan tahun Wastewater Grant is sourced from a DFAT grant
pelaksanaan mulai tahun 2021 sampai dengan with an implementation year starting from
tahun 2022 dengan sasaran 4 (empat) daerah. 2021 to 2022 with a target of 4 (four) regions.
Hibah ini merupakan kelanjutan dari program This grant is a continuation of the Wastewater
Hibah Air Limbah yang telah dilaksanakan Grant program which has been implemented
mulai tahun 2012 sampai dengan tahun 2020. from 2012 to 2020. The Directorate General of
Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Human Settlements, Ministry of Public Works
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat and Public Housing acts as the EA.
berperan selaku EA.

Hibah Air Limbah bertujuan untuk membiayai The Wastewater Grant aims to finance the
kegiatan perluasan layanan Sistem Pengelolaan expansion of urban scale Centralized Domestic
Air Limbah Domestik Terpusat skala perkotaan Wastewater Management System services
melalui pembangunan SR dan sebagai dana through the construction of SRs and as a
pengganti atas pembangunan SR sistem replacement fund for the construction of a
pengolahan air limbah terpusat yang telah centralized wastewater treatment system
berhasil dibangun oleh pemerintah daerah. SR that has been successfully built by the
Di tahun 2020, Hibah Air Limbah Bantuan local government. In 2020, the Australian
Pemerintah Australia dialokasikan sebesar Government Assistance for Wastewater Grant

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


160 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

Rp100 juta dan tidak terdapat realisasi. Hal was allocated at Rp100 million and has not been
tersebut disebabkan tahun 2020 difokuskan realized. This is because 2020 was focused on
untuk proses perencanaan hibah dan konstruksi the grant planning process and the construction
akan mulai dilaksanakan di tahun 2021. will begin in 2021.
c. Hibah Australia-Indonesia Untuk Pembangunan c. Australia-Indonesia Grant for Sanitation
Sanitasi (sAIIG) Development (sAIIG)
Hibah sAIIG bersumber dari hibah DFAT dengan The sAIIG grant is sourced from DFAT grants
tahun pelaksanaan mulai tahun 2013 sampai with implementation years starting from 2013
dengan tahun 2020 dan telah diperpanjang to 2020 and have been extended until 2021. The
sampai tahun 2021. Direktorat Jenderal Cipta Directorate General of Human Settlements,
Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Ministry of Public Works and Public Housing
Perumahan Rakyat berperan selaku EA. acts as the EA.

Hibah sAIIG bertujuan untuk mempercepat The sAIIG grant aims to accelerate the
pencapaian pembangunan akses di bidang development of access to proper wastewater for
air limbah yang layak bagi masyarakat dan the community and support the development of
mendukung pembangunan global universal global universal access by providing access to
access melalui penyediaan akses sanitasi layak. proper sanitation. In 2020, sAIIG grants were
Di tahun 2020, hibah sAIIG dialokasikan sebesar allocated at Rp44.61 billion with a realization of
Rp44,61 miliar dengan realisasi sebesar Rp40,13 Rp40.13 billion or 89.95 percent.
miliar atau 89,95 persen.
d. Provincial Road Improvement and Maintenance d. Provincial Road Improvement and
(PRIM) Maintenance (PRIM)
Hibah PRIM bersumber dari hibah DFAT PRIM grant is sourced from DFAT grants with
dengan tahun pelaksanaan mulai tahun 2013 implementation years starting from 2013 to
sampai dengan tahun 2021. Sekretariat Jenderal 2021. The Secretariat General of the Ministry of
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Public Works and Public Housing plays a role as
Rakyat berperan selaku EA. EA.

Hibah PRIM bertujuan untuk meningkatkan The PRIM grant aims to increase the capacity
kapasitas pemerintah daerah dalam pengelolaan of local governments in road management
dan pemeliharaan jalan dan memberikan and maintenance and provide encouragement
dorongan kepada pemerintah provinsi untuk to provincial governments to increase the
meningkatkan alokasi dana pemeliharaan jalan. allocation of funds for road maintenance. In
Di tahun 2020, hibah PRIM dialokasikan sebesar 2020, PRIM grants were allocated at of Rp31.85
Rp31,85 miliar dengan realisasi sebesar Rp28,74 billion with realization of Rp28.74 billion or
miliar atau 90,24%.. 90.24%.
e. Biodiversity Conservation and Climate e. Biodiversity Conservation and Climate
Protection in The Gunung Leuser Ecosystem Protection in The Gunung Leuser Ecosystem
Hibah ini bersumber dari hibah KfW Jerman This grant is sourced from a German KfW
dengan tahun pelaksanaan mulai tahun 2016 grant with implementation years from 2016 to

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 161
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

sampai dengan tahun 2020 dengan Provinsi 2020 with Aceh Province as the grant recipient.
Aceh sebagai penerima hibah. Direktorat The Directorate General of Natural Resources
Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan and Ecosystem Conservation, the Ministry of
Ekosistem, Kementerian Lingkungan Hidup dan Environment and Forestry acts as the EA.
Kehutanan berperan selaku EA.

Hibah ini bertujuan untuk memberikan This grant aims to provide support for the
dukungan atas keberlangsungan konservasi sustainability of natural conservation in the
alam pada ekosistem di area Gunung Leuser ecosystem in the Mount Leuser area which
yang meliputi konservasi keanekaragaman includes biodiversity conservation and climate
hayati dan pelestarian iklim sehingga dapat conservation so that it can have an impact on
memberikan dampak terhadap keseimbangan the balance of biodiversity and carbon dioxide
keanekaragaman hayati dan emisi emissions in Indonesia.
karbondioksida di Indonesia.

Penyaluran hibah Biodiversity Conservation and The distribution of Biodiversity Conservation


Climate Protection in Gunung Leuser Ecosystem and Climate Protection in Gunung Leuser
dilaksanakan melalui tata cara Pembiayaan Ecosystem grants is carried out through the
Pendahuluan yaitu cara pembayaran yang Preliminary Financing procedure, namely the
dilakukan oleh Pemberi PHLN sebagai payment method made by the PHLN Giver as a
penggantian dana atas pelaksanaan kegiatan reimbursement of funds for the implementation
yang terlebih dahulu membebani APBD. Di of activities that previously burdened the APBD.
tahun 2020, hibah ini dialokasikan sebesar 31,49 In 2020, this grant was allocated at Rp31.49
miliar dengan realisasi sebesar Rp31,49 miliar billion with a realization of Rp31.49 billion or
atau 100 persen yang terdiri dari 13,25 miliar 100 percent consisting of Rp13.25 billion for
untuk pembayaran realisasi di TA 2020 dan 18,24 payment of realization in FY 2020 and Rp18.24
miliar untuk pengesahan pembayaran realisasi billion for validation of payment for realization
di TA 2018 dan 2019. in FY 2018 and 2019.
f. Instalasi Pengolahan Air Limbah untuk Kota f. Wastewater Treatment Plant for Palembang
Palembang (PCSP) City (PCSP)
Hibah PCSP bersumber dari hibah DFAT dengan PCSP grant is sourced from DFAT grants with
tahun pelaksanaan mulai tahun 2016 sampai implementation years starting from 2016 to
dengan tahun 2024 dengan Kota Palembang 2024 with Palembang as the grant recipient.
sebagai penerima hibah. Direktorat Jenderal The Directorate General of Human Settlements,
Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Ministry of Public Works and Public Housing
Perumahan Rakyat berperan selaku EA. acts as the EA.

Hibah PCSP bertujuan untuk mempercepat The PCSP grant aims to accelerate the
pencapaian pembangunan bidang air limbah achievement of the development of wastewater
dan persampahan di Kota Palembang. Di tahun and solid waste in the city of Palembang. In

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


162 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

2020, hibah PCSP dialokasikan sebesar Rp70,57 2020, PCSP grants were allocated at Rp70.57
miliar dengan realisasi sebesar Rp54,76 miliar billion with a realization of Rp54.76 billion or
atau 77,60 persen. 77.60 percent.
3. Penerimaan Dalam Negeri yang Dihibahkan 3. Granted Domestic Receipts
a. Nationwide Water Hibah Program (NWHP) a. Nationwide Water Hibah Program (NWHP)
Program NWHP bertujuan untuk meningkatkan NWHP program aims to increase the coverage
cakupan pelayanan air minum perpipaan of piped drinking water services that are
yang diprioritaskan bagi MBR dalam rangka prioritized for MBR in order to improve the
meningkatkan derajat kualitas kesehatan quality of public health. The NWHP program
masyarakat. Program NWHP terdiri dari 2 consists of 2 (two) programs, namely the Urban
(dua) program yaitu program Hibah Air Minum Water Grant program and the Rural Water Grant
Perkotaan dan program Hibah Air Minum program. The program is implemented with an
Perdesaan. Program dilaksanakan dengan output approach, in which local governments
pendekatan output, di mana pemerintah daerah are required to improve access and installation
diwajibkan untuk melakukan peningkatan akses of drinking water SR through Government
dan pemasangan SR air minum terlebih dahulu Capital Participation for the Urban Water Grant
melalui Penyertaan Modal Pemerintah untuk program or through APBD funds for the Rural
program Hibah Air Minum Perkotaan atau Water Grant program. The Directorate General
melalui dana APBD untuk program Hibah Air of Human Settlements, Ministry of Public Works
Minum Perdesaan. Direktorat Jenderal Cipta and Public Housing acts as the EA. The Urban
Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Water Grant program was started in 2015 and
Perumahan Rakyat berperan selaku EA. Program the Rural Water Grant program only started in
Hibah Air Minum Perkotaan dimulai sejak tahun 2016.
2015 dan program Hibah Air Minum Perdesaan
baru dimulai pada tahun 2016.

Pada tahun 2020, alokasi APBN untuk NWHP In 2020, the APBN allocation for NWHP was
semula ditetapkan sebesar Rp900,00 miliar. Pada originally set at Rp900 billion. In further
perkembangan selanjutnya, sebagai tindak lanjut developments, as a follow-up to Perppu No.
atas Perppu Nomor 1 Tahun 2020 sebagaimana 1 of 2020 as stipulated by Law No. 2 of 2020,
telah ditetapkan dengan UU Nomor 2 Tahun the allocation has been adjusted to Rp699.30
2020, alokasi tersebut mengalami penyesuaian billion and was followed by an evaluation of the
menjadi Rp699,30 miliar dan diikuti dengan readiness of local governments to implement
evaluasi atas kesiapan pemerintah daerah untuk grant programs. The realization of NWHP grants
melaksanakan program hibah. Realisasi hibah in 2020 amounted to Rp589.55 billion or 84.31
NWHP di tahun 2020 adalah Rp589,55 miliar percent.
atau 84,31 persen.
b. Hibah Sanitasi b. Sanitation Grant
Program Hibah Sanitasi bertujuan untuk Sanitation Grant program aims to increase
meningkatkan cakupan pelayanan dalam rangka service coverage in order to achieve the target
pencapaian target 100 persen akses prasarana of 100 percent access to proper wastewater

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 163
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

air limbah yang layak. Direktorat Jenderal Cipta infrastructure. The Directorate General of
Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Human Settlements, Ministry of Public Works
Perumahan Rakyat berperan selaku EA. Program and Public Housing acts as the EA. The Sanitation
Hibah Sanitasi dimulai di tahun 2016. Grant program started in 2016.

Pada tahun 2020, alokasi APBN untuk Hibah In 2020, the APBN allocation for Sanitation
Sanitasi semula ditetapkan sebesar Rp100,00 Grants was originally set at Rp100 billion. In
miliar. Pada perkembangan selanjutnya, sebagai further developments, as a follow-up to Perppu
tindak lanjut atas Perppu Nomor 1 Tahun 2020 No. 1 of 2020 as stipulated by Law No. 2 of
sebagaimana telah ditetapkan dengan UU Nomor 2020, the allocation has been adjusted to Rp80
2 Tahun 2020, alokasi tersebut mengalami billion and was followed by an evaluation of the
penyesuaian menjadi Rp80,00 miliar dan diikuti readiness of local governments to implement
dengan evaluasi atas kesiapan pemerintah grant programs. Realization of Sanitation Grants
daerah untuk melaksanakan program hibah. in 2020 was Rp43.61 billion or 54.51 percent.
Realisasi Hibah Sanitasi di tahun 2020 adalah
Rp43,61 miliar atau 54,51 persen.
c. Hibah Jalan Daerah c. Regional Road Grant
Program Hibah Jalan Daerah bertujuan untuk Regional Road Grant Program aims to improve
meningkatkan konektivitas berbasis koridor di corridor-based connectivity in National
Kawasan Strategis Nasional (KSN), meningkatkan Strategic Areas (KSN), improve the stability of
kemantapan jalan provinsi dan jalan kabupaten provincial and regency roads in KSN locations,
di lokasi KSN, dan meningkatkan tata kelola and improve local road management (value for
penyelenggaraan jalan daerah (value for money) money) to support improved accessibility in
untuk mendukung perbaikan aksesibilitas pada priority areas. The Secretariat General of the
daerah yang diprioritaskan. Sekretariat Jenderal Ministry of Public Works and Public Housing
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan acts as the EA. The new Local Road Grant started
Rakyat berperan selaku EA. Hibah Jalan Daerah in 2019.
baru dimulai di tahun 2019.

Pada tahun 2020, alokasi APBN untuk Hibah Jalan In 2020, the APBN allocation for Regional Road
Daerah semula ditetapkan sebesar Rp700,00 Grants was originally set at Rp700 billion.
miliar. Pada perkembangan selanjutnya, sebagai In further developments, as a follow-up to
tindak lanjut atas Perppu Nomor 1 Tahun Perppu No. 1 of 2020 as stipulated by Law No.
2020 sebagaimana telah ditetapkan dengan 2 of 2020, the allocation has been adjusted to
UU Nomor 2 Tahun 2020, alokasi tersebut Rp630 billion and was followed by an evaluation
mengalami penyesuaian menjadi Rp630,00 of the readiness of the regional government
miliar dan diikuti dengan evaluasi atas kesiapan to implement the grant program. Realization
pemerintah daerah untuk melaksanakan of Regional Road Grants in 2020 was Rp547.84
program hibah. Realisasi Hibah Jalan Daerah di billion or 86.96 percent.
tahun 2020 adalah Rp547,84 miliar atau 86,96
persen.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


164 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

d. Hibah Rehabilitasi dan Rekonstruksi d. Post-Disaster Rehabilitation and


Pascabencana Reconstruction Grant
Pemerintah dapat memberikan hibah The government may provide grants to local
kepada pemerintah daerah dalam rangka governments for disaster management, the
penanggulangan bencana yang pelaksanaannya implementation of which is reported in the
dilaporkan dalam APBN-P atau LKPP tahun APBN-P or LKPP for the current year, one of
berkenaan, salah satunya melalui Hibah which is through the Post-Disaster Rehabilitation
Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana. and Reconstruction Grant. The grant aims to
Hibah tersebut bertujuan untuk membantu assist local government funding in carrying out
pendanaan pemerintah daerah dalam melakukan post-disaster rehabilitation and reconstruction
rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana by taking into account the frequent occurrence
dengan mempertimbangkan sering terjadinya of natural disasters in Indonesian territory and
bencana alam di wilayah Indonesia dan the limited funds owned by local governments
terbatasnya dana yang dimiliki oleh pemerintah in carrying out the recovery of community
daerah dalam melaksanakan pemulihan kondisi conditions, infrastructure, public facilities and
masyarakat, infrastruktur, sarana dan prasarana infrastructure after a disaster. The National
umum pasca terjadinya bencana. Badan Nasional Disaster Management Agency acts as the EA.
Penanggulangan Bencana berperan selaku EA.

Alokasi hibah Rehabilitasi dan Rekonstruksi The grant allocation for Post-Disaster
Pascabencana di tahun 2020 adalah sebesar Rehabilitation and Reconstruction in 2020 was
Rp920,3 miliar yang ditujukan untuk Rp920.3 billion which was intended for post-
penanganan pasca banjir bandang Sentani dan Sentani flash floods and certain sector disasters
bencana sektor tertentu di beberapa wilayah in several regions in Indonesia with a realization
di Indonesia dengan realisasi sebesar Rp915,93 of Rp915.93 billion or 99.53 percent.
miliar atau 99,53 persen.

Realisasi penyaluran Hibah Daerah di TA 2020 adalah The realization of the distribution of regional
sebesar Rp6.228,12 miliar atau 69,60 persen dari grants in FY 2020 amounted to Rp6,228.12 billion
pagunya. Kinerja realisasi Hibah Daerah di tahun 2020 or 69.60 percent of the ceiling. The performance of
terutama dipengaruhi oleh: (i) karakteristik Hibah the realization of regional grants in 2020 is mainly
Daerah di mana penyaluran untuk beberapa jenis Hibah influenced by: (i) the characteristics of regional grants
membutuhkan tindak lanjut proses revisi DIPA di tahun where the distribution of several types of grants
berjalan; (ii) penyesuaian pagu Hibah Daerah khususnya requires a follow-up to the DIPA revision process in the
untuk Hibah Daerah yang bersumber dari Penerimaan current year; (ii) adjustment of the ceiling for Regional
Dalam Negeri sebagai tindak lanjut dari Perppu Nomor Grants, especially for Regional Grants that originate
1 Tahun 2020 sebagaimana telah ditetapkan dengan UU from Domestic Revenue as a follow-up to Perppu
Nomor 2 Tahun 2020; (iii) keterlambatan permintaan No. 1 of 2020 as stipulated by Law No. 2 of 2020; (iii)
penyaluran hibah dari pemerintah daerah; dan (iv) delays in requests for grant distribution from local
keterlambatan pelaksanaan teknis kegiatan di daerah governments; and (iv) delays in implementing technical
karena hambatan proses konstruksi fisik, proses activities in the regions due to obstacles in the physical
verifikasi, dan refocusing anggaran akibat pandemi construction process, verification process, and budget
COVID-19. refocusing due to the COVID-19 pandemic.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 165
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

Tabel 23: Rincian Pagu dan Realisasi Hibah Daerah di Table 23: Details of the Ceiling and Realization of
TA 2020 Regional Grants in FY 2020
(dalam miliar Rupiah) (in billion Rupiah)
2020

Uraian / Description Pagu /


Realisasi /
Ceiling %
Realization
Funds
Hibah kepada Pemerintah Daerah / Grant to Local Government 8.913,08 6.246,37 70,08%
A. Pinjaman Luar Negeri yang Diterushibahkan / Granted Foreign Loans 3.104,77 1.729,67 55,71%
1. Flood Management in Selected River Basin (FMSRB) 88,39 37,90 42,88%
2. Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Project
619,82 394,13 63,59%
(IPDMIP)
3. Mass Rapid Transit (MRT) Project 2.263,89 1.194,03 52,74%
4. Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling Up Initiative
132,67 103,61 78,10%
(READ-SI)
B. Hibah Luar Negeri yang Diterushibahkan / Granted Foreign Grant 178,72 155,13 86,80%
1. Hibah Air Minum Bantuan Pemerintah Australia / Australian Government
0,10 0,00 0,00%
Assistance for Drinking Water Grant
2. Hibah Air Limbah Bantuan Pemerintah Australia / Australian Government
0,10 0,00 0,00%
Assistance for Wastewater Grants
3. Hibah Australia-Indonesia Untuk Pembangunan Sanitasi (sAIIG) / Australia-
44,61 40,13 89,95%
Indonesia Grant for Sanitation Development (sAIIG)
4. Provincial Road Improvement and Maintenance (PRIM) 31,85 28,74 90,24%
5. Biodiversity Conservation and Climate Protection in Leuser Ecosystem (Aceh) 31,49 31,49 100,00%
6. Instalasi Pengolahan Air Limbah untuk Kota Palembang / Wastewater
70,57 54,76 77,60%
Treatment Plant for Palembang City
C. Penerimaan Dalam Negeri yang Dihibahkan / Granted Foreign Receipt 5.629,59 4.361,57 77,48%
1. Nationwide Water Hibah Program 699,30 589,55 84,31%
2. Hibah Sanitasi / Sanitation Grant 80,00 43,61 54,51%
3. Hibah Jalan Daerah / Local Road Grant 630,00 547,84 86,96%
4. Hibah Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabancana / Post-Disaster
920,29 915,93 99,53%
Reconstruction and Rehabilitation Grant
5. Hibah Pariwisata / Tourism Grant 3.300,00 2.264,65 68,63%

Upaya perbaikan mekanisme penyaluran Hibah Daerah Efforts to improve the mechanism for disbursing
terus dilakukan dengan: (i) mempercepat proses revisi regional grants continue to be made by: (i) accelerating
DIPA sebagai dasar penyaluran Hibah; (ii) membangun the process of revising the DIPA as the basis for grants
koordinasi yang intensif dengan kementerian/ distribution; (ii) building intensive coordination with
lembaga teknis selaku EA agar dapat meningkatkan technical ministries / institutions as EA in order to
komitmen dan pemahaman pemerintah daerah increase the commitment and understanding of local
untuk melaksanakan program hibah sesuai koridor governments to implement grant programs according
yang diatur dalam petunjuk teknis; (iii) mendorong to the corridors stipulated in the technical guidelines;
pemerintah daerah untuk menyampaikan dokumen (iii) encourage local governments to submit distribution
penyaluran secara benar dan tepat waktu; dan (iv) documents correctly and in a timely manner; and
memastikan ketercapaian output dari program hibah. (iv) ensuring that the output of the grant program is
achievable.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


166 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

Dukungan kepada Daerah Dalam Support to Regions in Improving


Peningkatan Kinerja Daerah Regional Performance
Dana Insentif Daerah Regional Incentive Fund (DID)
DID adalah dana yang dialokasikan dalam APBN kepada DID is a fund allocated in the APBN to certain regions
daerah tertentu berdasarkan kriteria tertentu dengan based on certain criteria with the aim of encouraging
tujuan untuk mendorong daerah agar meningkatkan: regions to improve: (1) the quality of fiscal health
(1) kualitas kesehatan fiskal dan pengelolaan and regional financial management of the APBD; (2)
keuangan daerah APBD; (2) kualitas pelayanan umum quality of government public services; (3) quality of
pemerintahan; (3) kualitas pelayanan dasar publik basic public services in the fields of education, health,
di bidang pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur; and infrastructure; and (4) community welfare. DID is
dan (4) kesejahteraan masyarakat. DID termasuk included in the Transfer to Regions Fund, whose use is
dalam Dana Transfer ke Daerah yang penggunaannya directed to fund activities in accordance with regional
diarahkan untuk mendanai kegiatan sesuai dengan priorities and needs that support the achievement of
prioritas dan kebutuhan daerah yang mendukung performance in the DID category.
pencapaian kinerja atas kategori DID.

Kebijakan Alokasi Dana Insentif Daerah Regional Incentive Fund Allocation Policy
Penghitungan alokasi DID dilakukan berdasarkan The calculation of DID allocation is carried out based
kriteria utama dan kategori kinerja. Kriteria utama on the main criteria and performance categories. The
merupakan kriteria yang harus dipenuhi oleh main criteria are the criteria that must be met by local
pemerintah daerah untuk mendapatkan alokasi DID. governments in order to receive DID allocations. The
Kriteria utama terdiri atas: (a) opini Badan Pemeriksa main criteria consist of: (a) the opinion of the The
Keuangan atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Audit Board of the Republic of Indonesia (BPK) on
(LKPD) Wajar Tanpa Pengecualian (WTP); (b) penetapan Regional Government Financial Statements (LKPD) as
Peraturan Daerah mengenai APBD tepat waktu; unqualified (WTP); (b) timely stipulation of Regional
dan (c) penggunaan e-government (e-budgeting dan Regulations regarding APBD; and (c) the use of
e-procurement). e-government (e-budgeting and e-procurement).

Adapun kategori kinerja merupakan jenis kategori The performance category is a type of assessment
penilaian terhadap perbaikan/pencapaian kinerja category for the improvement/achievement of
daerah di bidang tata kelola keuangan daerah, regional performance in the areas of regional financial
pelayanan umum pemerintahan, pelayanan dasar governance, general government services, basic public
publik, dan kesejahteraan masyarakat yang terdiri services, and public welfare consisting of: (i) fiscal health
atas: (i) kinerja kesehatan fiskal dan pengelolaan performance and regional financial management,
keuangan daerah, yaitu kategori yang digunakan namely the categories used as an element of
sebagai unsur penilaian terhadap upaya dan capaian assessment of the efforts and achievements of regional
kinerja daerah di bidang keuangan; (ii) kesejahteraan performance in the financial sector; (ii) community
masyarakat, yaitu kategori yang digunakan sebagai welfare, which is a category used as an element of
unsur penilaian terhadap upaya dan capaian kinerja assessment of the efforts and achievements of regional
daerah dalam rangka pengentasan kemiskinan dan performance in the context of poverty alleviation
peningkatan Indeks Pembangunan Manusia; (iii) kinerja and increasing the Human Development Index; (iii)
pelayanan dasar publik, yaitu kategori yang digunakan the performance of basic public services, namely the

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 167
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

sebagai unsur penilaian terhadap upaya dan capaian category used as an element of assessment of the efforts
kinerja daerah di bidang pendidikan, kesehatan, dan and achievements of regional performance in the fields
infrastruktur; serta (iv) pelayanan umum pemerintahan, of education, health and infrastructure; and (iv) general
yaitu kategori yang digunakan sebagai unsur penilaian government services, namely the categories used as an
terhadap kinerja pelayanan umum pemerintah berupa element of assessment of the performance of public
hasil penilaian atas perencanaan pembangunan services in the form of the results of an assessment
daerah, penyelenggaraan pemerintahan daerah, sistem of regional development planning, local government
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, inovasi administration, performance accountability systems
daerah, pengelolaan sampah, peningkatan investasi of government agencies, regional innovation, waste
dan peningkatan ekspor. management, increased investment and increased
exports.

DID diberikan kepada daerah yang telah memenuhi DID is given to regions that have met the main criteria
kriteria utama dan memenuhi batas nilai minimum and met the minimum pass mark for the performance
kelulusan nilai kinerja dari kategori kinerja dan/ value of the performance category and/or received an
atau mendapatkan penghargaan/diusulkan dari award/proposed from the Ministry/State Institution
Kementerian/Lembaga Negara untuk kelompok for the group of government public service categories.
kategori pelayanan umum pemerintahan.

Daerah yang mendapatkan opini BPK atas LKPD Regions that received BPK opinions on LKPD in 2018
tahun 2018 WTP sebanyak 443 daerah, penetapan WTP were 443 regions, the determination of the
perda APBD tahun 2019 tepat waktu sebanyak 514 2019 Regional Budget regulations on time were 514
daerah, penggunaan e-procurement tahun 2019 regions, the use of e-procurement in 2019 was 531
sebanyak 531 daerah, dan penggunaan e-budgeting regions, and the use of e-budgeting in 2019 was 531
tahun 2019 sebanyak 531 daerah. Jumlah daerah yang regions. The number of regions that meet the five main
memenuhi kelima syarat utama tersebut dan layak requirements and are eligible to be included in the DID
untuk dimasukan dalam perhitungan DID sebanyak 425 calculation is 425 regions.
daerah.

Metode penghitungan kategori kinerja dalam DID The method of calculating the performance category in
2020 dilakukan dengan mengunakan selisih nilai DID 2020 is carried out by using the difference in the value
2 (dua) periode dan capaian kinerja tahun terakhir of 2 (two) periods and the performance achievements
dengan bobot masing-masing sebesar 50 persen:50 of the last year with a value of 50 percent:50 percent
persen. Setelah didapatkan nilai kinerja masing- each. After obtaining the performance value of each
masing kategori kemudian nilai kinerja tersebut category, the performance scores are grouped into 5
dikelompokan kedalam 5 tingkatan (A, B, C, D, dan E). levels (A, B, C, D, and E). The minimum area value for
Nilai batas minimal daerah untuk mendapatkan DID obtaining DID for regional financial management, basic
untuk pengelolaan keuangan daerah, pelayanan dasar public services, public welfare, increased exports and
publik, kesejahteraan masyarakat, peningkatan ekspor increased investment is B. As for general government
dan peningkatan investasi adalah B. Sedangkan untuk services based on assessment and/or proposed by the
pelayanan umum pemerintahan berdasarkan penilaian relevant ministries/agencies.
dan/atau diusulkan oleh kementerian/lembaga terkait.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


168 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

Alokasi DID per daerah dihitung berdasarkan proprosi DID allocation per region is calculated based on the
nilai suatu daerah terhadap jumlah seluruh nilai daerah proportion of the value of an area to the total value of
dalam suatu kategori, dikalikan dengan jumlah pagu all regions in a category, multiplied by the amount of
alokasi dalam suatu kategori. Selanjutnya berdasarkan the allocation ceiling fund in a category. Furthermore,
pagu yang ditetapkan dalam Rancangan Undang- based on the ceiling stipulated in the Draft Law on
Undang mengenai APBN yang disetujui oleh Dewan APBN approved by the House of Representatives
Perwakilan Rakyat dan hasil pembahasan, ditetapkan and the results of the discussion, DID allocation for
alokasi DID untuk setiap daerah. Alokasi DID untuk each region has been determined. DID allocation for
setiap daerah tercantum dalam Peraturan Presiden each region is stated in the Presidential Regulation
mengenai rincian APBN, yakni Peraturan Presiden regarding the details of the APBN, namely Presidential
Nomor 78 Tahun 2019 tentang Rincian APBN TA 2020. Regulation No. 78 of 2019 concerning the Details of the
State Budget FY 2020.

Realisasi Dana Insentif Daerah Realization of Regional Incentive Funds


DID disalurkan melalui mekanisme pemindahbukuan DID is channeled through a transfer mechanism from
dari RKUN ke RKUD penerima DID. Adapun penyaluran RKUN to RKUD receiving DID. As for the distribution of
DID diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor DID is regulated in the Minister of Finance Regulation
141/PMK.07/2019 tentang Pengelolaan DID, penyaluran No. 141/PMK.07/2019 concerning DID Management,
DID TA 2020 dilaksanakan dalam 2 (dua) tahap: the distribution of DID FY 2020 was carried out in 2
(two) stages:
1. Tahap I sebesar 50 persen dari pagu alokasi, 1. Phase I of 50 percent of the allocation ceiling fund,
setelah kepala daerah menyampaikan: (i) peraturan after the regional head submitted: (i) regional
daerah mengenai APBD tahun berjalan; (ii) rencana regulations regarding the current year's APBD; (ii)
penggunaan DID tahun berjalan; dan (iii) laporan the planned use of DID for the current year; and (iii)
resalisasi penyerapan DID tahun anggaran reports on the resalization of DID absorption from
sebelumnya bagi daerah yang mendapatkan. the previous fiscal year for the regions receiving it.
2. Tahap II sebesar 50 persen dari pagu alokasi setelah 2. Phase II of 50 percent of the allocation ceiling fund
kepala daerah menyampaikan laporan realisasi DID after the regional head submitted a report on the
Tahap I minimal 70 persen, paling lambat tanggal 20 realization of DID Phase I of at least 70 percent, no
bulan November. later than November 20.

Selain itu, untuk membantu kegiatan pencegahan dan/ Moreover, to assist in the prevention and/or handling
atau penanganan COVID-19, dilakukan percepatan of COVID-19, an acceleration of the distribution
penyaluran DID untuk kelompok kategori Pelayanan of DID for the Health Sector Public Basic Service
Dasar Publik Bidang Kesehatan, dimana penyalurannya category group, where the distribution was carried out
dilaksanakan secara bersamaan pada Tahap I paling simultaneously in Phase I, the earliest in March 2020
cepat pada bulan Maret 2020 dan paling lambat and no later than June 2020. Then, through PMK No.
bulan Juni 2020. Kemudian, melalui PMK Nomor 101/PMK.07/2020 mandating relaxation of Phase II DID
101/PMK.07/2020 mengamanatkan untuk dilakukan distribution acceleration without requiring a minimum
relaksasi percepatan penyaluran DID Tahap II dengan limit of absorption realization. With this relaxation,
tidak mensyaratkan batas minimal realisasi penyerapan. the realization of DID in 2020 can be channeled by 100
Dengan adanya relaksasi tersebut, realisasi DID tahun percent.
2020 dapat tersalur sebesar 100 persen.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 169
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

Dukungan kepada Daerah Dalam Support to Regions in Increasing


Peningkatan Kapasitas ASN Daerah the Capacity of Regional and
dan Desa Village ASN
Dana Alokasi Umum Tambahan Additional General Allocation Fund
DAU Tambahan merupakan salah satu bagian dari DAU Additional DAU is a part of the National DAU of
Nasional sebesar Rp8.382,68 miliar yang terdiri dari Rp8,382.68 billion, consisting of additional DAU for
DAU Tambahan Bantuan Pendanaan Kelurahan sebesar Sub-District Funding Assistance of Rp3,000 billion,
Rp3.000,00 miliar, DAU Tambahan Bantuan Pendanaan DAU for Additional PPPK Funding Assistance of
PPPK sebesar Rp4.260,55 miliar, dan DAU Tambahan Rp4,260.55 billion, and DAU for Siltap Equalization
Bantuan Pendanaan Penyetaraan Siltap sebesar Funding Assistance Addition of Rp1,122.13 billion. The
Rp1.122,13 miliar. Tata cara penyaluran setiap DAU procedure for distributing each Additional DAU is
Tambahan diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan regulated in Regulation of the Minister of Finance
Nomor 8/PMK.07/2020 tentang Tata Cara Penyaluran No. 8/PMK.07/2020 concerning Procedures for
Dana Alokasi Umum Tambahan Tahun Anggaran 2020. Distribution of Additional General Allocation Funds for
the 2020 Fiscal Year.

Mengikuti perkembangan kondisi perekonomian, In line with the developments in economic conditions,
sehingga terhadap pagu DAU Nasional juga dilakukan the National DAU ceiling fund has also been adjusted
penyesuaian menjadi sebesar Rp384.381,52 miliar to Rp384,381.52 billion, with details of DAU Formula to
dengan rincian DAU Formula menjadi sebesar Rp be Rp377,763.92 billion, Additional DAU for Sub-District
377.763,92 miliar, DAU Tambahan Bantuan Pendanaan Funding Assistance remains at Rp3,000 billion, DAU
Kelurahan tetap sebesar Rp3.000,00 miliar, DAU for Additional Assistance PPPK funding at Rp2,495.48
Tambahan Bantuan Pendanaan PPPK menjadi sebesar billion and DAU and DAU for additional SILTAP
Rp2.495,48 miliar dan DAU dan DAU Tambahan Equalization Funding Assistance remain at Rp1,122.13
Bantuan Pendanaan Penyetaraan SILTAP tetap sebesar billion.
Rp1.122,13 miliar.

Kebijakan Alokasi Dana Alokasi Umum Tambahan Additional General Allocation Fund Allocation Policy
DAU Tambahan Bantuan Pendanaan Kelurahan Additional DAU for Sub-District Funding Assistance
DAU Tambahan dukungan pendanaan kelurahan DAU Addition for sub-district funding support is
diberikan kepada 8.212 kelurahan di kabupaten/kota given to 8,212 sub-districts in the district/city which
yang dihitung berdasarkan 3 (tiga) kategori kinerja are calculated based on 3 (three) categories of basic
pelayanan dasar publik, yaitu kategori baik, perlu public service performance, namely the good category,
ditingkatkan, dan sangat perlu ditingkatkan. DAU needs to be improved, and really needs to be improved.
Tambahan tersebut ditujukan untuk memberikan The additional DAU is intended to provide support
dukungan kepada pemerintah daerah dalam to local governments in budgeting for sub-districts
penganggaran bagi kelurahan sesuai dengan PP Nomor in accordance with Government Regulation No. 17
17 Tahun 2018 tentang Kecamatan tanpa mengurangi of 2018 concerning Districts without reducing the
komitmen kebijakan pendanaan pemerintah daerah commitment of local government funding policies
kepada kelurahan melalui APBD. Masing-masing to sub-districts through the APBD. Each category is

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


170 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

kategori dihitung secara proporsional sesuai jumlah calculated proportionally according to the number of
kelurahan pada kabupaten/kota. Untuk kategori baik sub-districts in the district/city. For the good category,
dialokasikan sebesar Rp350 juta per kelurahan, kategori it was allocated at Rp350 million per sub-district,
perlu ditingkatkan dialokasikan sebesar Rp366 juta the category needed to be increased was allocated at
per kelurahan, dan kategori sangat perlu ditingkatkan Rp366 million per sub-district, and the category that
dialokasikan sebesar Rp381,8 juta per kelurahan. really needed to be increased was allocated at Rp381.8
million per sub-district.

DAU Tambahan Bantuan Pendanaan Penyetaraan Additional DAU for Siltap Equalization Funding
Siltap Assistance
Untuk DAU Tambahan Pendanaan Penyetaraan Additional DAU Siltap Equalization Funding is given
Siltap diberikan kepada Daerah kabupaten/kota atas to regencies/cities on the policy of equalizing the
kebijakan penyetaraan penghasilan tetap kepala desa, permanent income of village heads, village secretaries,
sekretaris desa, dan perangkat desa lainnya sesuai and other village officials in accordance with the
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. provisions of laws and regulations.

DAU Tambahan Bantuan Pendanaan Penggajian PPPK Additional DAU for PPPK Payroll Funding Assistance
DAU Tambahan Bantuan Pendanaan Penggajian Additional DAU for PPPK Payroll Funding Assistance is
PPPK diberikan kepada Daerah dengan tujuan untuk given to regions with the aim of assisting in funding
membantu pendanaan penggajian PPPK yang diangkat PPPK payrolls appointed by the Regional Government.
oleh Pemerintah Daerah. Besaran DAU Tambahan The amount of additional PPPK Payroll Funding
Bantuan Pendanaan Penggajian PPPK per orang Assistance DAU per person is set at Rp1,579,000 per
ditetapkan sebesar Rp1.579.000,00 per bulan. month.

KEBIJAKAN PENYALURAN DANA ALOKAsI UMUM Additional General Allocation Fund


TAMBAhAN Distribution Policy
DAU Tambahan Bantuan Pendanaan Kelurahan Additional DAU for Sub-District Funding Assistance
Penyaluran DAU Tambahan Bantuan Pendanaan Distribution of Additional DAU for Sub-District
Kelurahan dilakukan dengan cara pemindahbukuan Funding Assistance shall be carried out by way of
dari RKUN ke RKUD dan dilaksanakan secara bertahap, book-entry from RKUN to RKUD and implemented in
yaitu; tahap I paling cepat bulan Februari dan paling stages, namely; Phase I is the fastest in February and
lambat bulan Juni, tahap II paling cepat bulan Maret no later than June, Phase II is the fastest in March and
dan paling lambat bulan September. Masing-masing no later than September. Each distribution is made
penyaluran dilakukan sebesar 50 persen dari alokasi
at 50 percent of the allocation by taking into account
dengan memperhitungkan lebih salur DAU Tambahan
the additional DAU channel for additional funding
Bantuan Pendanaan Kelurahan TA 2019.
assistance for the Sub-District Funding for FY 2019.

Penyaluran tahap I dilaksanakan setelah Menteri Distribution of phase I is carried out after the Minister
Keuangan c.q. Direktur Jenderal Perimbangan of Finance c.q. The Director General of Fiscal Balance
Keuangan menerima dokumen persyaratan penyaluran receives the distribution requirements document in
berupa: the form of:

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 171
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

1. perda APBD TA 2020 atau peraturan bupati/wali 1. local regulations on the 2020 APBD or regent/mayor
kota mengenai perubahan penjabaran APBD TA regulations regarding changes in the translation of
2020 yang memuat penganggaran DAU Tambahan the 2020 FY APBD which contain additional DAU
Bantuan Pendanaan Kelurahan; budgeting for Sub-District Funding Assistance;
2. surat pernyataan pengalokasian dan tanggungjawab 2. a statement letter on the allocation of and full
penuh terhadap penggunaan anggaran Kelurahan responsibility for the use of the Sub-District budget
dalam APBD TA 2020 atau peraturan bupati/wali in the 2020 FY APBD or a regent/mayor regulation
kota mengenai perubahan penjabaran APBD TA regarding changes in the translation of the 2020 FY
2020; APBD;
3. peraturan bupati/wali kota mengenai penetapan 3. regulations of the regent/mayor regarding the
DAU Tambahan Bantuan Pendanaan Kelurahan determination of the Additional DAU for Sub-
setiap kelurahan; District Funding Assistance for each sub-district;
4. salinan kegiatan Kelurahan dalam perda APBD TA 4. a copy of Sub-District activities in the FY 2020
2020 atau peraturan bupati/wali kota mengenai regional budget or regent/mayor regulations
perubahan penjabaran APBD TA 2020; dan regarding changes in the translation of the 2020 FY
APBD; and
5. laporan realisasi penyerapan anggaran Kelurahan 5. report on the realization of Sub-District budget
TA 2019. absorption for FY 2019.

Penyaluran tahap II dilaksanakan setelah Menteri Phase II distribution is carried out after the Minister
Keuangan c.q. Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan of Finance c.q. The Director General of Fiscal Balance
menerima dokumen persyaratan penyaluran berupa receives a disbursement requirement document in the
laporan realisasi penyerapan anggaran Kelurahan form of a report on the realization of phase I of the Sub-
tahap I minimal 50 persen dari DAU Tambahan Bantuan District budget absorption of at least 50 percent of the
Pendanaan Kelurahan yang diterima di RKUD. DAU for Additional Sub-District Funding Assistance
received at the RKUD.

DAU Tambahan Pendanaan Penyetaraan Siltap Additional DAU for Siltap Equalization Funding
Penyaluran DAU Tambahan Bantuan Pendanaan Distribution of Additional DAU Funding Assistance
Penyetaraan Penghasilan Tetap Kepala Desa for Fixed Income Equalization of Village Heads and
dan Perangkat Desa dilakukan dengan cara Village Officials is carried out by transferring from
pemindahbukuan dari RKUN ke RKUD kabupaten/ RKUN to regency/city RKUD. Distribution is carried
kota. Penyaluran dilaksanakan secara bertahap, yaitu out in stages, namely stage I at the earliest in March.
tahap I paling cepat bulan Maret. Sedangkan tahap II Meanwhile, phase II is the fastest in July. Each
paling cepat bulan Juli. Masing-masing penyaluran distribution is made at 50 percent of the allocation.
dilakukan sebesar 50 persen dari alokasi.

Penyaluran tahap I dilaksananakan setelah Menteri Distribution of phase I is carried out after the Minister
Keuangan c.q. Direktur Jenderal Perimbangan of Finance c.q. The Director General of Fiscal Balance
Keuangan menerima dokumen persyaratan penyaluran receives the distribution requirements document in
berupa: the form of:

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


172 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

1. perda APBD TA 2020 atau peraturan bupati/wali 1. local regulations on the 2020 APBD or regent/
kota mengenai perubahan penjabaran APBD TA mayor regulations regarding changes in the
2020 yang memuat penganggaran DAU Tambahan translation of the 2020 FY APBD which contain
Bantuan Pendanaan Penyetaraan Penghasilan Tetap budgeting of additional DAU for Equalization of
Kepala Desa dan Perangkat Desa; dan Fixed Income Funding Assistance for Village Head
and Village Officials; and
2. peraturan bupati/wali kota mengenai penetapan 2. regulations of the regent/mayor regarding the
pembagian ADD setiap desa atau perubahannya determination of the distribution of ADD for each
yang memuat besaran ADD sesuai ketentuan village or amendments that contain the amount of
perundang-undangan. ADD according to the laws and regulations.

Penyaluran tahap II dilaksananakan setelah Menteri Phase II distribution is carried out after the Minister
Keuangan c.q. Direktur Jenderal Perimbangan of Finance c.q. The Director General of Fiscal Balance
Keuangan menerima dokumen persyaratan penyaluran received a document of distribution requirements in
berupa laporan realisasi penyerapan DAU Tambahan the form of a report on the realization of the additional
Bantuan Pendanaan Penyetaraan Penghasilan Tetap DAU for Fixed Income Equalization Funding Assistance
Kepala Desa dan Perangkat Desa tahap I minimal for Village Heads and Village Officials stage I of at least
70 persen dari DAU Tambahan Bantuan Pendanaan 70 percent of the Additional DAU for Fixed Income
Penyetaraan Penghasilan Tetap Kepala Desa dan Equalization Funding Assistance for Village Heads and
Perangkat Desa yang telah diterima di RKUD dan telah Village Officials that have been received in RKUD and
direviu oleh Inspektorat Daerah. have been reviewed by the Regional Inspectorate.

Berdasarkan peraturan bupati/wali kota mengenai Based on the regent/mayor's regulation regarding
penetapan pembagian ADD per desa, Direktorat the determination of the ADD distribution per village,
Jenderal Perimbangan Keuangan melakukan evaluasi the Directorate General of Fiscal Balance conducts an
atas pemenuhan besaran ADD. Apabila besaran ADD evaluation of the fulfillment of the ADD amount. If the
tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- amount of ADD is not in accordance with the provisions
undangan, DAU Tambahan Bantuan Pendanaan of statutory regulations, additional DAU of Village Head
Penyetaraan Siltap Kepala Desa dan Perangkat Desa Equalization Funding Assistance for Village Heads and
tahap I tidak disalurkan kepada Daerah kabupaten/ Village Officials Phase I is not distributed to regency/
kota. city regions.

DAU Tambahan Bantuan Pendanaan Penggajian PPPK Additional DAU for PPPK Payroll Funding Assistance
Penyaluran DAU Tambahan Bantuan Pendanaan Additional DAU for PPPK Payroll Funding Assistance
Penggajian PPPK dilakukan dengan cara is distributed by way of transfer from RKUN to RKUD.
pemindahbukuan dari RKUN ke RKUD. Penyaluran The distribution is carried out in stages, namely stage
dilaksanakan secara bertahap, yaitu tahap I paling I at the earliest in March, stage II at the fastest in June,
cepat bulan Maret, tahap II paling cepat bulan Juni, stage III at the fastest in September, and stage IV at the
tahap III paling cepat bulan September, dan tahap IV fastest in December.
paling cepat bulan Desember.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 173
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

Penyaluran dilaksanakan sesuai dengan jumlah Distribution is carried out in accordance with the
formasi yang diterima dan diangkat menjadi PPPK number of formations received and appointed as
oleh pemerintah daerah dengan jumlah maksimal PPPK by the regional government with the maximum
sebagaimana ditetapkan MenPAN-RB. Penyaluran number as stipulated by MenPAN-RB. Distribution is
dilaksanakan masing-masing tahap sebesar tiga bulan. carried out in stages for three months. The distribution
Penyaluran DAU Tambahan Bantuan Pendanaan of additional DAU for PPPK Payroll Funding Assistance
Penggajian PPPK untuk pembayaran gaji ketiga belas for the payment of the thirteenth salary and/or THR
dan/atau THR dilaksanakan bersamaan dengan is carried out in conjunction with the distribution of
penyaluran periode terdekat atau periode penyaluran the closest period or the distribution period for the
pelaksanaan pembayaran gaji ketiga belas dan/atau implementation of the thirteenth salary payment and/
THR. or THR.

Penyaluran tahap I dilaksananakan setelah Menteri Distribution of phase I is carried out after the Minister
Keuangan c.q. Direktur Jenderal Perimbangan of Finance c.q. The Director General of Fiscal Balance
Keuangan menerima dokumen persyaratan penyaluran received the distribution requirements document in
berupa: the form of:
1. perda APBD TA 2020 atau peraturan bupati/wali 1. local regulations on the 2020 APBD or regent/
kota mengenai perubahan penjabaran APBD TA mayor regulations regarding the amendments to
2020 yang memuat penganggaran DAU Tambahan the translation of the 2020 FY APBD which contains
Pendanaan PPPK; dan additional DAU PPPK Funding budgeting; and
2. rekapitulasi surat keputusan pengangkatan PPPK 2. recapitulation of PPPK appointment decisions
yang ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian stipulated by the Personnel Development Officer
yang ditandatangani oleh kepala daerah sampai signed by the regional head up to the month when
dengan bulan pengajuan penyaluran. the distribution is proposed.

Penyaluran tahap II sampai dengan tahap IV The distribution of stage II to stage IV is carried out
dilaksananakan setelah Menteri Keuangan c.q. Direktur after the Minister of Finance c.q. The Director General
Jenderal Perimbangan Keuangan menerima dokumen of Fiscal Balance receives a distribution requirement
persyaratan penyaluran berupa rekapitulasi surat document in the form of a recapitulation of the PPPK
keputusan pengangkatan PPPK yang ditetapkan oleh appointment letter stipulated by the Civil Service
Pejabat Pembina Kepegawaian yang ditandatangani Officer signed by the regional head up to the month
oleh kepala daerah sampai dengan bulan pengajuan the distribution is submitted.
penyaluran.

Dalam hal terdapat sisa DAU Tambahan Bantuan In the event that there is any additional DAU for
Pendanaan Penggajian PPPK di RKUD, Pemerintah PPPK Payroll Funding Assistance in the RKUD, the
Daerah provinsi/kabupaten/kota dapat menggunakan provincial/ regency/ municipality Government may
sisa DAU Tambahan Bantuan Pendanaan Penggajian use the remaining DAU for the PPPK Payroll Funding
PPPK tersebut untuk mendukung pendanaan Assistance Additional DAU to support PPPK payroll
penggajian PPPK tahun berjalan atau tahun berikutnya. funding for the current year or the following year.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


174 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

Realisasi Dana Alokasi Umum Tambahan Realization of Additional General Allocation Funds
Realisasi penyaluran DAU Tambahan sebesar Rp3,85 The realization of additional DAU disbursement
triliun (58,16 persen), terdiri dari: amounting to Rp3.85 trillion (58.16 percent), consists of:
• DAU Tambahan Bantuan Kelurahan sebesar Rp2,77 • Additional DAU for Sub-District Assistance at Rp2.77
triliun (92,43 persen); trillion (92.43 percent);
• DAU Tambahan Bantuan Pendanaan Penyetaraan • Additional DAU for Equalization Funding Assistance
Siltap Rp1,07 triliun (95,85 persen); dan at Rp1.07 trillion (95.85 percent); and
• DAU Tambahan Bantuan Penggajian PPPK tidak ada • Additional DAU for Payroll Assistance for PPPK is
realisasi (0%). not realized (0%).

Persentase realisasi DAU Tambahan tidak tercapai The percentage of additional DAU realization was not
secara optimal karena: optimally achieved because:
1. Pemerintah Daerah tidak dapat memenuhi syarat 1. Local governments did not meet the requirements
penyaluran DAU Tambahan Bantuan Pendanaan for additional DAU for Sub-District Funding
Kelurahan dan DAU Tambahan Bantuan Pendanaan Assistance and Additional DAU for Siltap
Penyetaraan Siltap sampai dengan batas waktu Equalization Funding Assistance until the deadline
yang ditetapkan sesuai Peraturan Menteri set in accordance with Regulation of the Minister
Keuangan Nomor 8/PMK.07/2020 tentang Tata of Finance No. 8/PMK.07/2020 concerning
Cara Penyaluran Dana Alokasi Umum Tambahan Procedures for Distribution of Additional General
Tahun Anggaran 2020, sehingga penyaluran tahap Allocation Funds for the 2020 Fiscal Year , so that the
berikutnya tidak dapat dilakukan. Disamping itu, distribution of the next stage cannot be carried out.
penyaluran DAU Tambahan Bantuan Pendanaan In addition, the distribution of DAU for Additional
Kelurahan tidak maksimal dikarenakan adanya Sub-District Funding Assistance is not optimal due
perhitungan kelebihan penyaluran sebagai akibat to the calculation of excess distribution as a result
adanya perbedaan jumlah kelurahan, dan of differences in the number of sub-district, and
2. DAU Tambahan Bantuan Penggajian PPPK 2. There was no additional DAU for PPPK Payroll
tidak terdapat penyaluran karena tidak adanya Assistance distribution since there was no PPPK
pengangkatan PPPK di daerah sampai akhir tahun appointment in the region until the end of 2020,
2020, sehingga pemerintah daerah tidak dapat so the local government cannot submit a PPPK
menyampaikan Surat Keputusan Pengangkatan Appointment Decree which is the condition
PPPK yang menjadi syarat penyaluran. Hal ini for the distribution. This was due to delays in
disebabkan karena keterlambatan penetapan determining the technical rules required for PPPK
aturan teknis yang diperlukan dalam pengangkatan appointments, namely regulations regarding PPPK
PPPK yaitu peraturan mengenai gaji dan tunjangan salaries and benefits which became the basis for
PPPK yang menjadi dasar dalam penyusunan aturan drafting technical ministerial regulations regarding
kementerian teknis mengenai pengadaan PPPK. PPPK procurement.

Evaluasi Dana Alokasi Umum Tambahan Evaluation of Additional General Allocation Funds
Untuk DAU Tambahan Bantuan Pendanaan Kelurahan Additional DAU for Sub-District Funding Assistance
tahap I disalurkan ke 399 daerah dan tahap II disalurkan phase I was channeled to 399 regions and phase II was
ke 370 daerah. Terdapat 11 daerah yang sama sekali channeled to 370 regions. There were 11 areas that are
tidak disalurkan yaitu Kota Medan, Kota Dumai, Kab. not distributed at all, namely Medan, Dumai, Kepahiang

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 175
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

Kepahiang, Kab, Gresik, Kab, Kepulauan Tanimbar, Kab. Regency, Gresik Regency, Tanimbar Islands Regency,
Kepulauan Aru, Kab. Paniai, Kab. Puncak Jaya, Kab. Aru Islands Regency, Paniai Regency, Puncak Jaya
Sarmi, Kab. Teluk Wondama, dan Kab. Maybrat, Regency, Sarmi Regency, Teluk Wondama Regency, and
Maybrat Regency.

Untuk DAU Tambahan Bantuan Pendanaan Penyetaraan Additional DAU for Equalization Funding Assistance
Siltap tahap I disalurkan kepada 65 daerah dan Tahap Phase I was distributed to 65 regions and Phase II was
II disalurkan kepada 59 daerah. Terdapat tiga daerah distributed to 59 regions. There are three regions that
yang sama sekali tidak disalurkan yaitu Kab. Minahasa were not distributed at all, namely North Minahasa
Utara, Kab. Maybrat, dan Kab. Yahukimo. Regency, Maybrat Regency, and Yahukimo Regency.

Peningkatan Kapasitas Pengelola Keuangan Capacity Building for Regional Financial


Daerah Managers
Dalam rangka membangun sumber daya manusia In the context of building excellent Indonesian human
Indonesia yang unggul, peningkatan kapasitas pengelola capital, it is hoped that the capacity for regional
keuangan daerah diharapkan dapat melahirkan SDM financial management will be able to produce human
yang mampu mengelola keuangan daerah dengan capital capable of managing regional finances
lebih produktif, kreatif, dan inovatif, sehingga dapat more productively, creatively, and innovatively,
berkontribusi terhadap terwujudnya kemandirian so as to contribute to the realization of economic
ekonomi. Sebagai salah satu institusi pemerintah, independence. As one of the government institutions,
DJPK telah melaksanakan berbagai upaya dalam rangka DJPK has carried out various efforts in order to increase
peningkatan kapasitas pengelolaan keuangan daerah the capacity of regional financial management through
melalui kegiatan Bimbingan Teknis Keuangan Daerah. the activities of Regional Financial Technical Guidance.

Pada tahun 2020, kegiatan bimtek dilakukan In 2020, technical guidance activities were carried
bekerjasama dengan 2 (dua) Perguruan Tinggi yaitu out in collaboration with 2 (two) universities, namely
Lembaga Penyidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas the Institute for Economic and Community Research,
Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB Faculty of Economics and Business, University of
UI) dan Pusat Kajian Keuangan Negara dan Daerah Indonesia (LPEM FEB UI) and the Center for State and
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Regional Finance Studies, Faculty of Economics and
(PK2ND FEB UB) selaku Center of Excellence. Namun Business, Universitas Brawijaya (PK2ND FEB UB) as a
kegiatan Bimtek sempat tertunda pelaksanaannya sejak Center of Excellence. However, the implementation
diumumkannya kasus pertama COVID-19 di Indonesia. of Bimtek activities has been delayed since the
announcement of the first case of COVID-19 in
Indonesia.

Hal ini mengakibatkan berubahnya metode pelaksanaan This has resulted in changing the method of
bimtek yang semula klasikal/tatap muka menjadi implementing technical guidance from classic/face-
daring/jarak jauh. Perubahan metode ini menjadi to-face to online/long distance. Change of this method
tantangan karena kondisi peserta pemerintah daerah was a challenge because the conditions of different
yang berbeda-beda termasuk dukungan fasilitas dan local government participants, including the support
jaringan yang dimiliki daerah sangat berbeda. Namun for facilities and networks owned by the regions,
demikian, DJPK telah berkomitmen untuk terus are very different. However, DJPK has committed to

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


176 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

memberikan kesempatan kepada aparatur pemerintah continue providing opportunities for local government
daerah untuk dapat meningkatkan kompetensinya dan officials to be able to improve their competence and
tetap terus produktif di masa pandemi. continue to be productive during a pandemic.

Pelaksanaan Pembelajaran virtual Virtual Learning


Pembelajaran virtual (online) dilakukan menggunakan Virtual (online) learning is carried out using the zoom
aplikasi zoom meeting cloud dan e-learning DJPK. meeting cloud application and the DJPK e-learning
Peserta Bimtek dari pemerintah daerah tidak dikenakan application. Bimtek participants from the local
pungutan biaya untuk mengikuti kegiatan ini (tidak ada government are not charged a fee to participate in this
cost sharing dari APBD). activity (no cost sharing from the APBD).

Pada tahap persiapan pelaksanaan Bimtek Online, telah In the preparation stage for the implementation of the
dilakukan serangkaian rapat koordinasi mulai dari Online Technical Guidance, a series of coordination
Kerangka Acuan Pembelajaran (KAP) dan kurikulum, meetings have been held starting from the Learning
jadwal pelaksanaan Bimtek, penyusunan modul/ Reference Framework (KAP) and curriculum, the
bahan ajar, pelaksanaan Coaching of Coaches bagi para implementation schedule for the Technical Guidance,
narasumber, penyusunan instrumen pre dan post test, preparation of teaching modules/materials,
instrumen evaluasi layanan Bimtek, dan penyusunan implementing Coaching of Coaches for resource
juknis pelaksanaan bimtek untuk peserta. Bimtek persons, preparation of pre and post test instruments,
Online TA 2020 dilaksanakan pada Semester II (Agustus evaluation instruments technical guidance services,
– November) dan difokuskan pada pelaksanaan Kelas and preparation of technical guidelines for the
Perpajakan Daerah dan Keuangan Daerah sebagaimana implementation of technical guidance for participants.
berikut: The 2020 Online Technical Guidance was held in
Semester II (August-November) and was focused on
implementing Regional Taxation and Regional Finance
Classes as follows:

1. Kelas Pemeriksaan Pajak 1. Tax Audit Class


Penyelenggaraan Bimtek Pemeriksaan Pajak The implementation of the Bimtek for Regional
Daerah merupakan bentuk dukungan DJPK kepada Tax Audit is a form of DJPK's support to local
pemerintah daerah dalam mengimplementasikan governments in implementing PMK No. 207/
PMK Nomor 207/PMK.07/2018 tentang Pedoman PMK.07/2018 concerning Guidelines for Billing and
Penagihan dan Pemeriksaan Pajak Daerah. Kegiatan Audit of Regional Taxes. This Bimtek activity aims
Bimtek ini bertujuan untuk membantu Pemerintah to assist local governments in preparing Regional
daerah dalam menyiapkan Tenaga Pemeriksaan Tax Audit Personnel. Through this technical
Pajak Daerah. Melalui bimtek ini diharapkan peserta guidance, it is hoped that participants may acquire
dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan the knowledge and skills needed to carry out the
yang dibutuhkan dalam melaksanakan tugas duties of the auditor objectively and professionally
pemeriksa secara objektif dan profesional sesuai in accordance with the applicable regulations and
dengan peraturan yang berlaku serta dapat be able to explore the potential taxation in their
menggali potensi perpajakan di daerah masing- respective regions.
masing.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 177
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

Tabel 24: Realisasi Bimtek Kelas Pemeriksaan Table 24: Realization of Bimtek Local Tax Audit
Pajak Daerah Class
Peserta / Participants
No. Center of Excellence Tanggal Pelaksanaan / Date Laki – Laki / Perempuan /
Total
Male Female
1. LPEM FEB UI 24 – 28 Agustus 2020 / August 24-28, 2020 21 4 25
2. LPEM FEB UI 19 – 23 Oktober 2020 / October 19-23, 2020 28 11 39
TOTAL 49 (76,6%) 15 (23,4%) 64

2. Kelas Penagihan Pajak Daerah 2. Local Tax Billing Class


Berfokus pada materi Penagihan Pajak Daerah, Focusing on the material of Regional Tax Collection,
Penyelenggaraan Bimtek Penagihan Pajak Daerah the Implementation of Regional Tax Bimtek is
merupakan bentuk dukungan DJPK kepada a form of DJPK's support to local governments
pemerintah daerah dalam mengimplementasikan in implementing PMK No. 207/PMK.07/2018
PMK Nomor 207/PMK.07/2018 tentang Pedoman concerning Guidelines for Billing and Audit of
Penagihan dan Pemeriksaan Pajak Daerah. Kegiatan Regional Taxes. This Bimtek activity aims to assist
Bimtek ini bertujuan untuk membantu Pemerintah local governments in preparing Local Tax Officer.
daerah dalam menyiapkan Juru Sita Pajak Daerah. Through this technical guidance, it is hoped that
Melalui bimtek ini diharapkan peserta dapat participants will be able to acquire the knowledge
memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang and skills needed to carry out billing/bailiff duties
dibutuhkan dalam melaksanakan tugas penagihan/ objectively and professionally in accordance with
juru sita secara objektif dan profesional sesuai the applicable regulations.
dengan peraturan yang berlaku.

Tabel 25: Realisasi Bimtek Kelas Penagihan Pajak Table 25: Realization of Bimtek Local Tax
Daerah Collection Class
Peserta / Participants
No. Center of Excellence Tanggal Pelaksanaan / Date Laki – Laki / Perempuan /
Total
Male Female
31 Agustus – 4 September 2020 /
1. LPEM FEB UI 20 5 25
August 31 - September 4, 2020
2. LPEM FEB UI 2 – 6 November 2020 / November 2-6, 2020 31 10 41
TOTAL 51 (77,3%) 15 (22,7%) 66

3. Kelas Akuntansi Keuangan Daerah 3. Regional Financial Accounting Class


Berfokus pada materi Akuntansi Keuangan Daerah, Focusing on Regional Financial Accounting
Penyelenggaraan Bimtek Akuntansi Keuangan material, the Implementation of Regional Financial
Daerah merupakan bentuk dukungan DJPK kepada Accounting Bimtek is a form of DJPK support to local
pemerintah daerah dalam menciptakan pengelolaan governments in creating financial management
keuangan sesuai Best Practice, akuntabel dan according to Best Practice, accountable, and
transparan. Melalui bimtek ini diharapkan peserta transparent. Through this technical guidance, it is

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


178 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan hoped that participants may acquire the knowledge
yang dibutuhkan dalam melaksanakan tugas and skills needed in carrying out tasks regarding
mengenai akuntansi/pembukuan pencatatan accounting/bookkeeping in a professional manner
secara profesional sesuai dengan peraturan. in accordance with the regulations.

Bimtek Kelas Akuntansi Keuangan Daerah dilakukan Regional Financial Accounting Class Guidance
sebanyak 4 (empat) frekuensi selama tahun 2020 is conducted in 4 (four) frequencies throughout
dengan menargetkan seluruh provinsi/kabupaten/ 2020 targeting all provinces/regencies/cities in
kota di Indonesia. Indonesia.

Tabel 26: Realiassi Bimtek Kelas Akuntansi Table 26: Realization of Bimtek Regional Financial
Keuangan Daerah Accounting Class
Peserta / Participants
No. Center of Excellence Tanggal Pelaksanaan / Date Laki – Laki / Perempuan /
Total
Male Female
31 Agustus s.d. 4 September 2020 /
1. LPEM FEB UI 16 19 35
August 31 - September 4, 2020
2. LPEM FEB UI 19 – 23 Oktober 2020 / October 19-23, 2020 16 19 35
3. PK2ND FEB UB 2 – 6 November 2020 / November 2-6, 2020 10 22 32
4. PK2ND FEB UB 9 – 13 November 2020 / November 9-13, 2020 15 18 33
TOTAL 57 (42,2%) 78 (57,8%) 135

4. Kelas Perencanaan Dan Penganggaran Daerah 4. Regional Planning and Budgeting Class
Penyelenggaraan Bimtek Perencanaan dan Implementation of the Technical Guidance for
Penganggaran Daerah merupakan bentuk Regional Planning and Budgeting is a form of
dukungan DJPK kepada Pemerintah daerah untuk DJPK’ssupport to local governments to increase
meningkatkan kapasitas sumber daya manusia the capacity of human capital in regional financial
dalam pengelolaan keuangan daerah, khususnya management, especially those with duties and
yang memiliki tugas dan fungsi dalam perencanaan functions in regional planning and budgeting. After
dan penganggaran daerah. Setelah mengikuti participating in this technical guidance activity,
kegiatan bimtek ini, para peserta diharapkan the participants are expected to be able to carry
dapat menjalankan perannya sebagai perencana out their roles as regional development planners
pembangunan daerah maupun penyusun anggaran and budget compilers so that they can become
dengan baik, sehingga dapat menjadi bagian penting an important part of supporting the realization of
dalam mendukung terwujudnya pembangunan sustainable regional development and accountable
daerah yang berkesinambungan dan pengelolaan and credible regional financial management.
keuangan daerah yang akuntabel dan kredibel.

Bimtek Keuangan Daerah untuk Kelas Perencanaan The Technical Guidance for Regional Finance for
dan Penganggaran Daerah dilaksanakan sebanyak 4 Regional Planning and Budgeting Classes was
(empat) kelas pada Tahun 2020. carried out in 4 (four) classes in 2020.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 179
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

Tabel 27: Realisasi Bimtek Kelas Perencanaan dan Table 27: Realization of Technical Guidance for
Penganggaran Daerah Regional Planning and Budgeting Classes
Peserta / Participants
No. Center of Excellence Tanggal Pelaksanaan / Date Laki – Laki / Perempuan /
Total
Male Female
1. LPEM FEB UI 7 – 11 September 2020 / September 7-11, 2020 27 8 35
2. PK2ND FEB UB 2 – 6 November 2020 / November 2-6, 2020 19 8 27
3. LPEM FEB UI 9 – 13 November 2020 / November 9-13, 2020 18 12 30
4. PK2ND FEB UB 9 – 13 November 2020 / November 9-13, 2020 21 6 27
TOTAL 85 (71,4%) 34 (28,6%) 119

5. Kelas Penatausahaan Perbendaharaan Daerah 5. Regional Treasury Administration Class


Penyelenggaraan Bimtek Penatausahaan The implementation of the Technical Guidance
Perbendaharaan Daerah merupakan bentuk for Regional Treasury Administration is a form of
dukungan DJPK kepada Pemerintah daerah support from the DJPK to local governments to
untuk meningkatkan kapasitas sumber daya increase the capacity of human capital in regional
manusia dalam pengelolaan keuangan daerah, financial management, especially those with duties
khususnya yang memiliki tugas dan fungsi dalam and functions in the administration of regional
penatausahaan keuangan daerah. Setelah mengikuti finances. After participating in this technical
kegiatan bimtek ini, para peserta diharapkan dapat guidance activity, the participants are expected to
menjalankan perannya sebagai pengelola keuangan be able to carry out their role as regional financial
daerah dengan baik, sehingga dapat menjadi managers properly, so that they can become an
bagian penting dalam mendukung terwujudnya important part in supporting the realization of
pembangunan daerah yang berkesinambungan dan sustainable regional development and accountable
pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel dan and credible regional financial management.
kredibel.

Bimtek Kelas Penatausahaan Perbendaharaan Technical Guidance for Regional Treasury


Daerah dilakukan sebanyak 4 (empat) frekuensi Administration Class was held for 4 (four)
selama tahun 2020 dengan menargetkan seluruh frequencies throughout 2020 targeting all
provinsi/kabupaten/kota di Indonesia. provinces/regencies/cities in Indonesia.

Tabel 28: Realisasi Bimtek Kelas Penatausahaan Table 28: Realization of Technical Guidance for
Perbendaharaan Daerah Regional Treasury Administration Class
Peserta / Participants
No. Center of Excellence Tanggal Pelaksanaan / Date Laki – Laki / Perempuan /
Total
Male Female
1. LPEM FEB UI 7 – 11 September 2020 / September 7-11, 2020 13 22 35
2. PK2ND FEB UB 2 – 6 November 2020 / November 2-6, 2020 8 25 33
3. LPEM FEB UI 16 – 20 November 2020 / November 16-20, 2020 15 14 29
4. PK2ND FEB UB 23 – 27 November 2020 / November 23-27, 2020 13 16 29
TOTAL 49 (39%) 77 (61%) 126

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


180 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

Evaluasi Hasil Pembelajaran Evaluation of Learning Outcomes


Bimtek Keuangan Daerah Tahun 2020 telah Regional Financial Guidance 2020 has been held online
diselenggarakan secara online mulai tanggal 24 Agustus from August 24 - November 27, 2020 for 16 (sixteen)
– 27 November 2020 untuk 16 (enam belas) kelas dengan classes with the following details:
rincian sebagai berikut:

Tabel 29: Rincian Pelaksanaan Bimtek Keuangan Table 29: Details of the Implementation of the
Daerah Tahun 2020 Technical Guidance for Regional Finance in 2020
Jumlah Realisasi
Penyelenggara /
No Kelas / Class Kelas / Peserta /
Organizer Center
Total Class Participants
1. Pemeriksaan Pajak Daerah / Regional Tax Audit UI 2 64
2. Penagihan Pajak Daerah / Regional Tax Billing UI 2 66
3. Akuntansi Keuangan Daerah / Regional Financial Accounting UI dan UB 4 135
Penatausahaan Perbendaharaan Daerah / Regional Treasury
4. UI dan UB 4 126
Administration
Perencanaan dan Penganggaran Daerah / Regional Budgeting and
5. UI dan UB 4 119
Planning
TOTAL 16 510

Sesuai dengan Surat Pengumuman terdapat 533 In accordance with the Announcement Letter, there
peserta yang dinyatakan memenuhi persyaratan untuk were 533 participants who were declared eligible to
mengikuti Bimtek. Pada saat pelaksanaan terdapat 23 take part in Bimtek. At the time of implementation, 23
orang yang melapor tidak dapat mengikuti kegiatan people reported that they were unable to participate
dikarenakan berbagai kondisi seperti sakit dan in the activity due to various conditions such as illness
mendapatkan penugasan dari pimpinan yang sifatnya and urgent assignments from their leaders.
mendesak.

Dalam pelaksanaan seluruh kelas pada Bimtek Keuangan The implementation of all classes at the Technical
Daerah Tahun 2020 juga telah mempertimbangkan Guidance Regional Finance in 2020, have also
kesetaraan gender, baik sebagai peserta maupun considered gender equality, both as a participant and
pengajar. Kelas Bimtek ini juga dapat diikuti oleh as a lecturer. This Bimtek class can also be attended by
seluruh pemerintah daerah di Indonesia. all local governments in Indonesia.

Untuk mengukur efektivitas pelaksanaan Bimtek To measure the effectiveness of the implementation of
Keuangan Daerah Tahun 2020 telah dilakukan evaluasi the Technical Guidance for Regional Finance in 2020,
pelatihan level 2 (hasil pembelajaran). Evaluasi ini a level 2 training evaluation (learning outcomes) has
diukur dari peningkatan nilai peserta pada saat been carried out. This evaluation was measured by
pelaksanaan pre test dan post test. Persentase peserta the increase in participants' scores during the pre-
yang mengalami peningkatan nilai pada saat post test test and post-test. The percentage of participants
akan digunakan untuk mengetahui tingkat efektifitas who experienced an increase in value during the post
pelaksanaan bimtek. Berikut hasil pre test dan post test test will be used to determine the effectiveness of the
peserta Bimtek di 16 (enam belas) kelas. implementation of technical guidance. Results of pre-
test and post-test for Bimtek participants in 16 (sixteen)
classes are as follows.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 181
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

Tabel 30: Peningkatan Nilai Peserta Bimtek Table 30: Increasing the Value of Bimtek Participants
Rata 2 Pre Rata 2 Post % Kenaikan % Peserta yang
Test / Test / pre – post mengalami peningkatan
No Kelas / Class
Pre-Test 2 Post-Test 2 / Pre-Post nilai / % of Participants
Average Average Increase whose value increased
1. Pemeriksaan Pajak Daerah / Regional Tax Audit 45,92 59,79 30% 84%
2. Penagihan Pajak Daerah / Regional Tax Billing 47,27 67,55 43% 87%
Akuntansi Keuangan Daerah / Regional Financial
3. 52,61 68,10 30% 88%
Accounting
Penatausahaan Perbendaharaan / Treasury
4. 56,38 70,68 25% 87%
Administration
Perencanaan dan Penganggaran / Planning and
5. 50,22 58,89 17% 75%
Budgeting
TOTAL 84%

Peserta bimtek yang mengalami peningkatan nilai pre There were 429 participants who experienced an
dan post test secara keseluruhan sebanyak 429 peserta increase in the pre and post test scores from a total of
dari total 510 peserta atau 84%. Hasil ini di atas target 510 participants or 84%. This result is above the target
pada Tahun 2020 yaitu sebesar 82%. in 2020, which is 82%.

Dukungan kepada Daerah Dalam Support to Regions in the


Pelaksanaan Desentralisasi Implementation of Asymmetric
Asimetris dan Daerah Otonom Baru Decentralization and New
Autonomous Regions
Dana Otonomi Khusus Special Autonomy Fund
Dana Otonomi Khusus (Otsus) adalah dana yang Special Autonomy Fund (Otsus) is a fund allocated to
dialokasikan untuk membiayai pelaksanaan otonomi finance the implementation of special autonomy of a
khusus suatu daerah, sebagaimana ditetapkan dalam region, as stipulated in Law No. 35 of 2008 concerning
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2008 tentang Stipulation of Government Regulations in Lieu of Law
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- No. 1 of 2008 concerning Amendments to Law No. 21 of
Undang Nomor 1 Tahun 2008 tentang Perubahan 2001 regarding Special Autonomy for Papua Province
atas Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang into Law, and Law No. 11 of 2006 concerning Aceh
Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua menjadi Undang- Governance, with details as follow:
Undang, dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006
tentang Pemerintahan Aceh, dengan rincian:
1. Alokasi Dana Otsus Provinsi Papua dan Provinsi 1. The allocation of the Special Autonomy Fund for
Papua Barat ditetapkan setara dengan 2 persen the Papua and West Papua Provinces is determined
dari pagu DAU Nasional. Dana Otsus untuk Provinsi to be equivalent to 2 percent of the National DAU
Papua dan Provinsi Papua Barat berlaku untuk ceiling. The Special Autonomy Fund for Papua and
jangka waktu 20 tahun (Tahun 2002 s.d. 2021). West Papua Provinces is valid for a period of 20
years (2002 to 2021).

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


182 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

2. Alokasi Dana Otsus Provinsi Aceh ditetapkan setara 2. The allocation of the Special Autonomy Fund for
dengan 2 persen dari DAU Nasional pada tahun Aceh Province is determined to be equivalent to 2
pertama sampai tahun kelimabelas (Tahun 2008 s.d percent of the National DAU in the first to fifteenth
2022) dan setara dengan 1 persen dari DAU Nasional years (2008 to 2022) and equal to 1 percent of the
pada tahun keenambelas sampai tahun keduapuluh National DAU in the sixteenth to twentieth years
(Tahun 2023 s.d 2027). (2023-2027).

Kebijakan Alokasi Dana Otonomi Khusus Special Autonomy Fund Allocation Policy
Pada tahun 2020, Dana Otsus mengalami penyesuaian In 2020, the Special Autonomy Fund experienced a
pagu yang semula Rp 21,428 triliun menjadi Rp 19,557 ceiling adjustment from Rp21.428 trillion to Rp19.557
triliun atau turun sebesar 8,73 persen. Hal ini sebagai trillion or a decrease of 8.73 percent. This is a form of
salah satu bentuk atas respon pemerintah dari sisi fiscal response from the government in its efforts to
fiskal dalam upaya menangani pandemi COVID-19. deal with the COVID-19 pandemic. The Papua and West
Dana Otsus Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat Papua Provinces' Special Autonomy Funds are primarily
terutama ditujukan untuk pendidikan dan kesehatan. intended for education and health. Papua Province
Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat juga diberikan and West Papua Province were also provided with
Dana Tambahan Infrastruktur (DTI) dalam rangka Additional Infrastructure Funds (DTI) in the framework
Otsus. Besaran DTI dalam rangka Otsus ditetapkan of Otsus. The amount of DTI in the framework of
Pemerintah dan DPR berdasarkan usulan provinsi pada Otsus is determined by the Government and the DPR
setiap tahun anggaran sesuai dengan kemampuan based on provincial proposals in each budget year in
keuangan negara, DTI tahun sebelumnya, dan accordance with the state's financial capacity, DTI
presentase tertentu dari Dana Otsus, yang terutama in the previous year, and a certain percentage of the
ditujukan untuk mendanai pembangunan infrastruktur. Special Autonomy Fund, which is primarily intended to
finance infrastructure development.

Persentase pembagian Dana Otsus antara Provinsi The percentage of the distribution of the Special
Papua dan Provinsi Papua Barat yaitu sebesar 70 Autonomy Fund between Papua and West Papua
persen:30 persen. Presentase pembagian tersebut Provinces is 70 percent:30 percent. The percentage
sama dengan pembagian Dana Otsus sejak tahun distribution is the same as the distribution of the Special
2009, yang mempertimbangkan jumlah penduduk, luas Autonomy Fund since 2009, which takes into account
wilayah dan jumlah kabupaten/kota dan kampung. the population, area and number of regencies/cities
Pembagian DTI TA 2020 antara Provinsi Papua dan and villages. The division of the 2020 DTI between
Provinsi Papua Barat ditetapkan oleh Pemerintah Papua and West Papua Provinces is determined by the
dan DPR berdasarkan usulan Provinsi Papua maupun Government and the DPR based on proposals from the
Provinsi Papua Barat, yang telah dinilai oleh Bappenas Papua and West Papua Provinces, which have been
bersama K/L terkait yang mempunyai skala prioritas assessed by Bappenas and related Ministries/Agencies
tinggi. that have a high priority scale.

Terhadap Provinsi Papua, pembagian Dana Otsus untuk For Papua Province, the distribution of the Special
provinsi dan kabupaten/kota berdasarkan Perdasus Autonomy Fund for provinces and regencies/cities
Nomor 13 Tahun 2016 dengan imbangan 20 persen is based on Perdasus No. 13 of 2016 with a balance
untuk provinsi dan 80 persen untuk kabupaten/ of 20 percent for the province and 80 percent for

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 183
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

kota setelah dikurangi program bersama. Provinsi regencies/cities after deducting joint programs. West
Papua Barat membagi Dana Otsus untuk Provinsi Papua Province divides the Special Autonomy Fund for
dan kabupaten/kota berdasarkan Perdasus Nomor 2 Provinces and regencies/cities based on Perdasus No.
Tahun 2019 dan Peraturan Gubernur Nomor 3 Tahun 2 of 2019 and Governor Regulation No/ 3 of 2020 with
2020 dengan imbangan 10 persen untuk Provinsi dan a balance of 10 percent for the Province and 90 percent
90 persen untuk kabupaten/kota setelah dikurangi for regencies/cities after deducting joint programs.
program bersama.

Dana Otsus Provinsi Aceh terutama ditujukan The Aceh Province Special Autonomy Fund is
untuk mendanai pembangunan dan pemeliharaan primarily intended to finance the development and
infrastruktur, pemberdayaan ekonomi rakyat, maintenance of infrastructure, empowerment of the
pengentasan kemiskinan, serta pendanaan pendidikan, people's economy, poverty alleviation, and funding for
sosial, dan kesehatan. Pembagian Dana Otsus untuk education, social affairs and health. The distribution
Kabupaten/Kota dilakukan berdasarkan qanun/ of the Special Autonomy Fund for the Regency/City
perdasus/pergub. Seluruh pengelolaan Dana is carried out based on qanun/perdasus/governor
Otsus Provinsi Aceh diadministrasikan di provinsi regulations. The entire management of the Aceh
berdasarkan Qanun Aceh Nomor 1 Tahun 2018 dan Province Special Autonomy Fund is administered in
Peraturan Gubernur Aceh Nomor 22 Tahun 2019 the province based on Aceh Qanun No. 1 of 2018 and
dengan imbangan paling sedikit 60 persen untuk Governor of Aceh Regulation No. 22 of 2019 with a
provinsi dan paling banyak sebesar 40 persen untuk balance of at least 60 percent for the province and
kabupaten/kota setelah dikurangi program bersama. a maximum of 40 percent for regencies/cities after
deducting joint programs.

Penghitungan alokasi dana dalam rangka Otsus The calculation of the allocation of funds in the
Papua dan Aceh, yaitu: (i) Dana Otsus untuk Provinsi context of Papua and Aceh Special Autonomy, namely:
Papua dan Provinsi Papua Barat; (ii) Dana Otsus untuk (i) the Special Autonomy Fund for Papua and West
Provinsi Aceh; (iii) Tambahan DBH SDA Minyak Bumi Papua Provinces; (ii) the Special Autonomy Fund for
dan Gas Bumi untuk Provinsi Papua Barat dan Provinsi Aceh Province; (iii) Additional Oil and Gas Natural
Aceh; serta (iv) Dana Tambahan Infrastruktur dalam Resources DBH for West Papua and Aceh Provinces;
rangka pelaksanaan Otsus untuk Provinsi Papua dan and (iv) Additional Infrastructure Funds in the
Provinsi Papua Barat. Hasil penghitungan alokasi dana context of implementing Otsus for Papua and West
dalam rangka Otsus Papua dan Aceh disampaikan Papua Provinces. The results of the calculation of the
oleh Pemerintah kepada Dewan Perwakilan Rakyat allocation of funds in the context of Papua and Aceh
pada saat Pembahasan Tingkat I Nota Keuangan Special Autonomy are submitted by the Government
dan Rancangan Undang-Undang mengenai APBN. to the House of Representatives during the Level I
Kemudian berdasarkan pagu dalam Rancangan Discussion on Financial Notes and the Draft of the State
Undang-Undang mengenai APBN yang telah disetujui Budget. Then, based on the ceiling in the Draft Law
oleh Dewan Perwakilan Rakyat dan hasil pembahasan, regarding the State Budget which has been approved

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


184 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

ditetapkan alokasi dana dalam rangka Otonomi Khusus by the House of Representatives and the results of
Papua dan Aceh. Alokasi dana dalam rangka Otonomi the discussion, the allocation of funds in the context
Khusus Papua dan Aceh tercantum dalam Peraturan of Papua and Aceh Special Autonomy is determined.
Presiden mengenai rincian APBN. The allocation of funds in the context of Papua and
Aceh Special Autonomy is stated in the Presidential
Regulation regarding the details of the APBN.

Penyaluran Dana Otsus dilaksanakan secara bertahap, The distribution of the Special Autonomy Fund is
yaitu tahap I paling cepat pada bulan Februari sebesar carried out in stages, namely stage I is the fastest in
30 persen, tahap II paling cepat pada bulan Juni February at 30 percent, stage II is the fastest in June
sebesar 45 persen, dan tahap III paling cepat pada at 45 percent, and stage III is the fastest in August at
bulan Agustus sebesar 25 persen. 25 percent.

Realisasi Dana Otonomi Khusus Realization of the Special Autonomy Fund


Realisasi Dana Otsus TA 2020 mencapai 100 persen, The realization of the Special Autonomy Fund for 2020
yaitu sebesar Rp19,557 triliun. Dari angka tersebut, FY reached 100 percent, namely Rp19.557 trillion. Of
Realisasi Dana Otsus Provinsi Aceh sebesar Rp7,555 this figure, the realization of the Special Autonomy
triliun, realisasi Dana Otsus Provinsi Papua sebesar Fund for the Province of Aceh was Rp7.555 trillion,
Rp5,289 triliun, realisasi DTI Provinsi Papua sebesar the realization of the Special Autonomy Fund for the
Rp2,711 triliun, realisasi Dana Otsus Provinsi Papua Province of Papua was Rp5.289 trillion, the realization of
Barat sebesar Rp2,267 triliun serta realisasi Dana the Papua Province Special Autonomy Fund was Rp2.711
Tambahan Infrastruktur Provinsi Papua Barat sebesar trillion, the realization of the Special Autonomy Fund
Rp1,735 triliun. for the Province of West Papua was Rp2.267 trillion and
the realization of the Fund Additional Infrastructure
for West Papua Province amounting to Rp1.735 trillion.

Dana Keistimewaan Daerah Istimewa Privileges Fund for the Special Region of
Yogyakarta Yogyakarta
Sebagai pelaksanaan Undang-Undang Nomor As an implementation of Law No. 13 of 2012 concerning
13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah the Privileges of the Special Region of Yogyakarta,
Istimewa Yogyakarta, mulai tahun 2013 Pemerintah starting in 2013 the Government allocated funds in
mengalokasikan dana dalam APBN untuk menyediakan the State Budget to provide funding in the context
pendanaan dalam rangka penyelenggaraan urusan of organizing special affairs of the Special Region of
keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Yogyakarta (DIY) by the Provincial Government of
oleh Pemerintah Daerah Provinsi DIY sesuai dengan DIY in accordance with DIY needs and state financial
kebutuhan DIY dan kemampuan keuangan negara. capacity. The administration of special affairs of DIY
Penyelenggaraan urusan Keistimewaan DIY meliputi includes procedures for filling positions, positions of
tata cara pengisian jabatan, kedudukan tugas, duties, and authorities of the Governor and Deputy
dan wewenang Gubernur dan Wakil Gubernur, Governor, institutions, culture, land and spatial
kelembagaan, kebudayaan, pertanahan dan tata ruang. planning.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 185
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

Pendanaan urusan keistimewaan DIY dilakukan melalui Funding for the special affairs of DIY is carried out
tahapan pengalokasian Dana Keistimewaan DIY (DK through the stages of allocating the DIY Privileges
DIY) mulai dari pengajuan usulan rencana kebutuhan Fund (DK DIY) starting from submitting a proposal
dana keistimewaan dari Provinsi DIY, penilaian for a special need fund plan from the DIY Province,
kelayakan kegiatan atas rencana kebutuhan dana an assessment of the feasibility of activities on a
oleh Kementerian Keuangan, Bappenas, Kementerian planned funding requirement by the Ministry of
Dalam Negeri dan Kementerian/Lembaga terkait, dan Finance, Bappenas, the Ministry of Home Affairs and
penentuan usulan pagu indikatif melalui mekanisme related Ministries/Institutions, and determination
APBN oleh Menteri Keuangan dan Kepala Bappenas. of the indicative ceiling proposal through the APBN
mechanism by the Minister of Finance and the Head
of Bappenas.

Kebijakan Alokasi Dana Keistimewaan Daerah Privileged Fund Allocation Policy for the Special
Istimewa Yogyakarta Region of Yogyakarta
Alokasi DK DIY didasarkan pada Peraturan Presiden The allocation of DK DIY is based on Presidential
Nomor 78 Tahun 2019 tentang Rincian Anggaran Regulation No. 78 of 2019 concerning Details of the
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran State Budget for 2020 Fiscal Year. The policies of
2020. Kebijakan DK DIY TA 2020 yaitu: melanjutkan the DK DIY of 2020 FY are: to continue improving
peningkatan kualitas perencanaan dan ketepatan the quality of planning and the accuracy of the
penggunaan DK DIY sesuai dengan prioritas nasional; use of DK DIY according to national priorities;
memperkuat monitoring dan evaluasi melalui strengthening monitoring and evaluation through
sinergi dengan K/L terkait; mendorong peningkatan synergies with related Ministries/Agencies; encourage
efektivitas pelaksanaan; Meningkatkan sinkronisasi increased implementation effectiveness; Increasing
rencana penggunaan dengan prioritas nasional melalui the synchronization of usage plans with national
pembahasan usulan dengan K/L terkait; dan prioritas priorities through discussion of proposals with related
terhadap penanganan pandemi COVID-19 dalam Ministries/Agencies; and priorities for handling the
rangka pemulihan ekonomi di daerah. COVID-19 pandemic in the context of economic
recovery in the regions.

Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 15/ In accordance with Regulation of the Minister of
PMK.07/2020 tentang Pengelolaan Dana Keistimewaan Finance No. 15/PMK.07/2020 concerning Management
Daerah Istimewa Yogyakarta, penyaluran DK DIY of Yogyakarta Special Region Privileged Funds, the
dilakukan dalam 3 (tiga) tahap masing-masing sebesar distribution of DK DIY is carried out in 3 (three) stages
15 persen, 65 persen, dan 20 persen dari pagu alokasi. each of 15 percent, 65 percent, and 20 percent of the
allocation ceiling.

Penyaluran tahap I (Februari - Maret), tahap II (April The distribution of stage I (February - March), stage II
- September), dan tahap III (Oktober - Desember) (April - September), and stage III (October - December)
dilakukan setelah pemerintah daerah Provinsi DIY is carried out after the DIY provincial government
menyampaikan surat permintaan penyaluran tahap I, submits a letter of request for distribution of stage
tahap II, dan tahap III disertai dengan dokumen yang I, stage II, and stage III accompanied by the required

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


186 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

disyaratkan kepada Direktur Jenderal Perimbangan documents to Director General of Fiscal Balance,
Keuangan, yaitu: namely:

Tabel 31: Dokumen Persyaratan Penyaluran DK DIY Table 31: DK DIY Distribution Requirements
Documents
Tahap I / Stage I Tahap II / Stage II Tahap III / Stage III
• Perda APBD / Perda APBD, • SPTJM, • SPTJM,
• SPTJM, • Rencana Penggunaan DK DIY Tahap II, • Rencana Penggunaan DK DIY Tahap III
• Rencana Penggunaan DK DIY tahap I, / Plan for use of DK DIY stage II / Plan for use of DK DIY stage III,
/ Plan for use of DK DIY stage I • Laporan Realisasi Penyerapan DK • Laporan Realisasi Penyerapan DK DIY
• Laporan Realisasi Penyerapan DK DIY tahap I yang telah diverifikasi, Tahap II yang telah diverifikasi, dan
DIY Tahap Akhir TA sebelumnya yang dan / Report on the realization of / Verified Report of DK DIY Phase II
telah diverifikasi, dan / Previously absorption of DK DIY stage I that has Absorption Realization, and
verified DK DIY Final Stage Absorption been verified, and • Laporan Pencapaian Kinerja DK
Realization Report, and • Laporan Pencapaian Kinerja DK DIY DIY tahap II yang telah diverifikasi.
• Laporan Pencapaian Kinerja DK tahap I yang telah diverifikasi. / Report / Report on the Performance
DIY Tahap Akhir TA sebelumnya on the Performance Achievement of Achievement of DK DIY stage II that
yang telah diverifikasi. / Previously DK DIY stage I that has been verified. has been verified.
verified Report on the Performance
Achievement of DK DIY Final Stage of Adapun realisasi penyerapan dan Adapun realisasi penyerapan dan
the previous FY pencapaian kinerja tahap I paling rendah pencapaian kinerja tahap II paling
telah mencapai 80 persen / As for rendah telah mencapai 80 persen / As
the realization of absorption and the for the realization of absorption and
achievement of stage I performance at achievement of stage II performance at
the lowest has reached 80 percent the lowest has reached 80 percent

Verifikasi terhadap Laporan Penyerapan DK DIY Verification of the DK DIY Absorption Report is carried
dilakukan oleh Inspektorat Pemerintah DIY berdasarkan out by the Directorate General of Fiscal Balance based
SP2D yang diterbitkan oleh Pemerintah DIY. Sementara on SP2D issued by the DIY Government. While the
Verifikasi terhadap Laporan Pencapaian Kinerja DK Verification of the DK DIY Performance Achievement
DIY dilakukan oleh Kementerian Dalam Negeri dan Report is carried out by the Ministry of Home Affairs
kementerian/lembaga pemerintah non kementerian and relevant ministries/government agencies.
terkait.

DK DIY yang belum disalurkan ke RKUD sampai dengan The special region fund for Yogyakarta which has not
akhir tahun anggaran tidak dapat dijadikan penambah been transferred to RKUD at the end of fiscal year
pagu anggaran DK DIY tahun anggaran berikutnya. cannot serve as additional fund allotment for the
Apabila pada akhir tahun anggaran terdapat sisa DK upcoming fiscal year. If at the end of fiscal year there
DIY di RKUD, sisa DK DIY tersebut diperhitungkan is a balance of such fund in RKUD, the balance shall
dalam penyaluran DK DIY pada tahun anggaran be taken into consideration with the disbursement for
berikutnya. Gubernur DIY dapat menggunakan the upcoming fiscal year. The Governor of Yogyakarta
sebagian sisa anggaran DK DIY yang ada di RKUD untuk Special Region may use half of the balance of such fund
tahun anggaran berikutnya dengan menyampaikan in RKUD for the upcoming fiscal year by filing a proposal
pemberitahuan kepada Direktur Jenderal Perimbangan to Director General Fiscal Balance by attaching (i) the
Keuangan, yang dilampiri dengan (i) laporan tahap final report on the realization of DK DIY absorption in
akhir realisasi penyerapan DK DIY tahun anggaran the previous fiscal year that has been verified by the

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 187
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

sebelumnya telah diverifikasi oleh Inspektorat Inspectorate of the DIY Regional Government; (ii) the
Pemerintah Daerah DIY; (ii) laporan akhir pencapaian final report on the performance achievement of DK DIY
kinerja DK DIY tahun anggaran sebelumnya yang for the previous fiscal year that has not been verified by
belum diverifikasi oleh Kementerian Dalam Negeri dan the Ministry of Home Affairs and related ministries/
kementerian/lembaga pemerintah non-kementerian non-ministerial government agencies; (iii) is used to
terkait; (iii) digunakan untuk melaksanakan program implement programs and activities that are urgent in
dan kegiatan yang bersifat mendesak serta merupakan nature and constitute the privileged authority which
kewenangan keistimewaan yang telah direncanakan have been planned to be funded in the following fiscal
untuk dibiayai pada tahun anggaran berikutnya dari year from the Privileged Fund.
Dana Keistimewaan.

Secara umum DK DIY tahun 2020 digunakan antara In general, DK DIY 2020 was used, among others, for:
lain untuk :
1. Bidang/Urusan Tata Ruang: membiayai program 1. Spatial Planning Division: to finance the
pembangunan Jalan Jalur Lintas Selatan, Penataan development program of the Southern Cross
sumbu filosofi sebagai nominasi warisan budaya Road, structuring the axis of philosophy as a world
dunia, Penataan Sudirman dan tugu, dan Penataan cultural heritage nomination, maintenance of
KH. Ahmad Dahlan. Sudirman and monuments, and maintenance of KH.
Ahmad Dahlan.
2. Bidang/Urusan Kebudayaan: membiayai program 2. Cultural Affairs: to finance the Independent
Desa Mandiri Budaya, DIY Warisan Budaya Cultural Village program, DIY World Cultural
Dunia, Festival Iconic Daerah Museum World Heritage, Regional Iconic Festival of the World
Class (Sonobudoyo dan yang lainnya), Pendidikan Class Museum (Sonobudoyo and others), Character
Karakter, serta Pemeliharaan dan pengembangan Building Education, as well as the maintenance and
objek kebudayaan. development of cultural objects.
3. Bidang/Urusan Kelembagaan: membiayai program 3. Institutional Affairs: to finance planning and
perencanaan dan pengendalian pelaksanaan control programs for the implementation of special
kegiatan keistimewaan, Penataan Kelembagaan Asli, activities, Original Institutional Maintenance,
Budaya Satriya Dalam Pemerintahan, Perencanaan Satriya Culture in Government, Privileged Planning
dan Pengendalian Keistimewaan. and Control.
4. Bidang/Urusan Pertanahan: membiayai program 4. Land Affairs: to finance management and utilization
pengelolaan dan pemanfaatan tanah kasultanan programs for sultanate and duchy lands, land
dan tanah kadipaten, Penatausahaan Pertanahan, administration, Administering of Land Documents,
Pemeliharaan Dokumen Pertanahan, dan Sistem and Digital Land Information Systems.
Informasi Pertanahan Digital.

Realisasi Dana Keistimewaan Daerah Istimewa Realization of Yogyakarta Special Region Privileged
Yogyakarta Funds
Tabel 32: Rincian Penyaluran DK DIY TA 2020 Table 32: Details of Distribution of DK DIY FY 2020
Tahap / Stage % Realisasi 2020 / Realization 2020
Tahap I / Stage I 15% 198.000.000.000
Tahap II / Stage II 65% 858.000.000.000

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


188 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

Tahap / Stage % Realisasi 2020 / Realization 2020


Tahap III / Stage III 20% 264.000.000.000
Jumlah / Total 100% 1.320.000.000.000

Penyelesaian Kewajiban Hibah/Bantuan Settlement of Grant/Funding Aid


Pendanaan Daerah Induk, Provinsi, dan/ Obligations from Parent Regions,
atau Daerah lain kepada Daerah Otonom Provinces, and/or Other Regions to New
Baru Autonomous Regions
Pembentukan daerah baru atau Daerah Otonom The establishment of new regions or the New
Baru (DOB) dilakukan berdasarkan Undang-Undang Autonomous Region (DOB) is carried out based on the
tentang Pembentukan Daerah. Di dalam setiap Law on the Establishment of Regions. In each DOB
Undang-Undang Pembentukan DOB terdapat pasal Establishment Law, there is an article that regulates
yang mengatur kewajiban hibah/bantuan pendanaan the obligation of grants/funding assistance from the
dari daerah pemberi hibah/bantuan pendanaan granting region/funding assistance to DOB. However,
kepada DOB. Namun demikian, amanat tersebut this mandate is often not carried out by the granting/
sering tidak dilaksanakan oleh daerah pemberi hibah/ funding assistance region, although the Regional
bantuan pendanaan, meskipun dalam Undang-Undang Formation Law contains provisions if the granting/
Pembentukan Daerah telah dimuat ketentuan apabila funding assistance region does not carry out the
daerah pemberi hibah/bantuan pendanaan tidak obligation of the grant/financial assistance, the area
melaksanakan kewajiban hibah/bantuan pendanaan granting the grant/financial assistance will be imposed
tersebut, daerah pemberi hibah/bantuan pendanaan deduction of the General Allocation Fund (DAU) and/
akan dikenakan pemotongan Dana Alokasi Umum (DAU) or Revenue Sharing Fund (DBH) in its place.
dan/atau Dana Bagi Hasil (DBH) sebagai penggantinya.

Dalam rangka penyelesaian permasalahan tersebut, In order to resolve such problem, the Government
Pemerintah c.q. Kementerian Keuangan pada tahun c.q. the Ministry of Finance enacted Regulation of
2011 telah menetapkan PMK Nomor 162/PMK.07/2011 the Minister of Finance (PMK) No.162/PMK.07/2011
tentang Tata Cara Pemotongan Dana Alokasi Umum on Procedures for Deduction of DAU and/or DBH for
dan/atau Dana Bagi Hasil Bagi Daerah Induk/Provinsi Parent Regions/Provinces that Do Not Meet Grant/
yang Tidak Memenuhi Kewajiban Hibah/Bantuan Funding Aid Obligations to DOB. Nevertheless, the
Pendanaan kepada Daerah Otonomi Baru. Namun, implementation of aforementioned regulation was not
pelaksanaan atas peraturan tersebut belum dijalankan effective as evidenced by none of parent regions’ DAU
dengan efektif yang terbukti dengan belum adanya and/or DBH had been deducted until 2015. Therefore,
daerah induk yang dikenakan pemotongan DAU dan/ the aforementioned regulation was replaced by
atau DBH sampai dengan tahun 2015. Oleh karena itu, Minister of Finance Regulation No.215/PMK.07/2015
dalam rangka meningkatkan efektifitas implementasi on Procedures for Deduction of DAU and/or DBH for
pemenuhan kewajiban hibah/bantuan pendanaan Parent Regions/Provinces that Do Not Meet Grant/
Daerah Induk, Provinsi, dan/atau Daerah lain kepada Funding Aid Obligations to DOB and Distribution
DOB, PMK Nomor 162/PMK.07/2011 diubah menjadi of Fund from the Deduction of DAU and/ or DBH to
PMK Nomor 215/PMK.07/2015 tentang Tata Cara DOB. In 2018, Regulation of the Minister of Finance
Pemotongan Dana Alokasi Umum dan/atau Dana Number 215/PMK.07/2015 was amended to Regulation
Bagi Hasil Bagi Daerah Induk, Provinsi, dan/atau of the Minister of Finance Number 86/PMK.07/2018
Daerah Lain yang Tidak Memenuhi Kewajiban Hibah/ concerning Procedures for Withholding General

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 189
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

Bantuan Pendanaan kepada Daerah Otonomi Baru Allocation Funds and/or Revenue Sharing Funds for
dan Penyaluran Dana Hasil Pemotongan Dana Alokasi Regional Giving Grants/Funding Assistance that Does
Umum dan/atau Dana Bagi Hasil kepada Daerah Not Meet Obligations Grants/Funding Assistance to
Otonomi Baru. the New Autonomous Regions.

Pada tahun 2018 PMK Nomor 215/PMK.07/2015 diubah In 2018 PMK Number 215/PMK.07/2015 was changed to
menjadi PMK Nomor 86/PMK.07/2018 tentang Tata PMK Number 86/PMK.07 2018 concerning Procedures
Cara Pemotongan Dana Alokasi Umum dan/atau Dana for Deducting General Allocation Funds and/or
Bagi Hasil Daerah Pemberi Hibah/Bantuan Pendanaan Regional Revenue Sharing Funds Providing Grants/
yang Tidak Memenuhi Kewajiban Hibah/Bantuan Funding Assistance that Do Not Meet the Obligations
Pendanaan kepada Daerah Otonomi Baru. of Grants/Funding Assistance to the New Autonomous
Region.

Pada tahun 2020, telah dilakukan proses pemotongan In 2020, the DAU deduction process has been carried
DAU sebagai tindak lanjut dari Berita Acara Kesepakatan out as a follow-up to the Minutes of the Agreement on
Penyelesaian Kewajiban Hibah/Bantuan Pendanaan Settlement of Grant Obligations/Funding Assistance
antara daerah induk dan DOB melalui Keputusan between parent regions and DOB through the Decree
Menteri Keuangan mengenai Pemotongan DAU, yaitu: of the Minister of Finance regarding DAU Deductions,
namely:
1. KMK Nomor 19/KM.7/2020 tentang Pemotongan 1. KMK Number 19/KM.7/2020 concerning Deduction
Dana Alokasi Umum Kabupaten Waropen dan of the General Allocation Fund of Waropen Regency
Penyaluran Dana Hasil Pemotongan Dana Alokasi and Distribution of Funds from the Deduction of
Umum Kabupaten Waropen kepada Kabupaten the General Allocation Fund of Waropen Regency
Mamberamo Raya Tahap III; dan to Mamberamo Raya Regency Phase III; and
2. KMK Nomor 27/KM.7/2020 tentang Pemotongan 2. KMK Number 27/KM.7/2020 concerning the
Dana Alokasi Umum Kabupaten Kepulauan Deduction of the General Allocation Fund for the
Tanimbar dan Penyaluran Dana Hasil Pemotongan Tanimbar Islands Regency and the Distribution of
Dana Alokasi Umum Kabupaten Kepulauan Funds from the Deduction of the General Allocation
Tanimbar kepada Kabupaten Maluku Barat Daya. Fund for the Tanimbar Islands Regency to the
Southwest Maluku Regency.

Dukungan kepada Desa Support to the Village


Dana Desa Village Fund
Melalui Undang-Undang Desa Nomor 6 Tahun 2014 Through the Village Law Number 6 of 2014 concerning
tentang Desa, Desa telah diperkuat kewenangannya Villages, Villages have strengthened their authority
dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan in government administration, implementation
pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan of development, community development, and
pemberdayaan masyarakat Desa. Selain diperkuat empowerment of the Village community. In addition to
kewenangannya, Desa juga diberikan sumber-sumber strengthening their authority, the Village is also given
pendapatan Desa yaitu: sources of Village income, namely:

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


190 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

1. Pendapatan Asli Desa, yang terdiri atas hasil usaha, 1. Village Original Income, which consists of business
hasil aset, swadaya dan partisipasi, gotong royong, results, proceeds from assets, self-help and
dan lain-lain pendapatan asli Desa; participation, mutual cooperation, and other Village
original income;
2. Alokasi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja 2. Allocation of the State Budget (APBN);
Negara (APBN);
3. Bagian dari hasil Pajak Daerah dan Retribusi Daerah 3. Part of the proceeds from regional taxes and levies
kabupaten/kota; of regencies/cities;
4. Alokasi Dana Desa (ADD) yang merupakan bagian 4. Village Fund Allocation (ADD), which is part of the
dari dana perimbangan yang diterima kabupaten/ balance funds received by regencies/cities;
kota;
5. Bantuan keuangan dari APBD Provinsi dan APBD 5. Financial assistance from the Provincial APBD and
Kabupaten/Kota; Regency/City APBD;
6. Hibah dan sumbangan yang tidak mengikat dari 6. Grants and non-binding donations from third
pihak ketiga; dan parties; and
7. Lain-lain Pendapatan Desa yang Sah. 7. Other Legitimate Village Income.

Dana Desa merupakan alokasi pagu anggaran di Village Fund is an allocation of the budget ceiling in
APBN yang bersumber dari Belanja Pusat melalui the APBN which comes from Central Expenditures by
pengefektifan program kementerian/lembaga yang optimizing the effectiveness of village-based ministry/
berbasis desa dan didistribusikan secara merata dan agency programs and is distributed evenly and fairly.
berkeadilan. Tujuannya, antara lain: (i) meningkatkan The objectives include: (i) improving public services
pelayanan publik di Desa; (ii) mengentaskan in the village; (ii) alleviating poverty; (iii) advancing
kemiskinan; (iii) memajukan perekonomian Desa; (iv) the Village economy; (iv) addressing the development
mengatasi kesenjangan pembangunan antar-Desa; gap between villages; and (v) strengthening Village
dan (v) memperkuat masyarakat Desa sebagai subjek communities as development subjects.
pembangunan.

Seiring dengan perkembangan dan tantangan In line with the development and challenges of
pelaksanaan desentralisasi fiskal serta upaya penguatan implementing fiscal decentralization and efforts to
kualitas desentralisasi fiskal, kebijakan Transfer ke strengthen the quality of fiscal decentralization, the
Daerah dan Dana Desa tahun 2020 khususnya terkait 2020 Transfer to Regions and Village Fund policies,
Dana Desa diarahkan untuk memperkuat pengelolaan especially regarding Village Funds, are directed at
Dana Desa, melalui penyempurnaan formulasi alokasi strengthening the management of Village Funds, by
Dana Desa agar lebih adil, merata, dan mendorong improving the formulation of Village Fund allocations to
percepatan pengentasan kemiskinan dan ketimpangan; be fairer, more equitable, and encourage acceleration
serta mengarahkan penggunaan Dana Desa untuk of poverty and inequality alleviation; as well as directing
meningkatkan pelayanan publik di desa, memajukan the use of Village Funds to improve public services in
perekonomian desa, dan mengatasi kesenjangan villages, advance the village economy, and address
pembangunan antardesa. development gaps between villages.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 191
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

Kebijakan Alokasi Dana Desa Village Fund Allocation Policy


Sesuai definisi Dana Desa berdasarkan Peraturan In accordance with the definition of Village Funds
Menteri Keuangan Nomor 205/PMK.07/2020 tentang based on the Minister of Finance Regulation
Pengelolaan Dana Desa, Dana Desa adalah dana Number 205/PMK.07/2020 concerning Village Fund
yang bersumber dari APBN yang diperuntukkan bagi Management, Village Funds are funds sourced from
Desa yang ditransfer melalui APBD kabupaten/kota the APBN allocated for Villages that are transferred
dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan through the APBD regency/city and used to
pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan finance government administration, development
kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat. implementation, community development, and
community empowerment.

Kebijakan umum Dana Desa tahun 2020 diarahkan The general policy of the Village Fund in 2020 is
untuk: directed at:
1. menyempurnakan kebijakan pengalokasian dengan 1. improve the allocation policy while still paying
tetap memperhatikan pemerataan dan keadilan; attention to equity and fairness; give affirmation to
memberikan afirmasi kepada desa tertinggal dan underdeveloped villages and very underdeveloped
desa sangat tertinggal serta kemiskinan; dan villages as well as poverty; and pay attention to
memperhatikan kinerja desa dalam pengelolaan village performance in managing the Village Fund
anggaran Dana Desa; budget;
2. meningkatkan porsi penggunaan Dana Desa untuk 2. increase the portion of the use of the Village Fund
pemberdayaan masyarakat desa dan pengembangan for the empowerment of village communities and
potensi ekonomi desa; the development of the village's economic potential;
3. memperbaiki pengelolaan Dana Desa melalui 3. improving the management of Village Funds
pelatihan dan pembinaan aparat desa, peningkatan through training and developing village officials,
kompetensi tenaga pendamping, dan penguatan increasing the competence of assistants, and
sistem pengawasan; strengthening the supervision system;
4. meningkatkan kapasitas aparatur dan kelembagaan 4. increase the capacity of village apparatus and
desa, serta tenaga pendamping; institutions, as well as assistant personnel;
5. mengoptimalkan peran pemerintah provinsi/ 5. optimize the role of the provincial/regency/city
kabupaten/ kota dalam pengelolaan Dana Desa; government in the management of Village Funds;
dan and
6. meningkatkan akuntabilitas dan kinerja pelaksanaan 6. increase the accountability and performance of the
Dana Desa melalui penyaluran berdasarkan kinerja Village Fund implementation through performance-
dan pemberian insentif atas kinerja penyaluran. based disbursement and the provision of incentives
for disbursement performance.

Kebijakan Penyaluran Dana Desa Village Fund Distribution Policy


Dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan In order to improve the quality of Village Fund
Dana Desa, serta mendukung pelaksanaan padat karya implementation, as well as support the implementation
tunai di desa, mekanisme penyaluran Dana Desa tahun of cash for work in the village, the 2020 Village Fund
2020 mengalami perubahan sebagaimana diatur dalam distribution mechanism has undergone changes

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


192 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

PMK Nomor 205/PMK.07/2019 tentang Pengelolaan as regulated in PMK Number 205/PMK.07/2019


Dana Desa. Perbaikan pertama, dilakukan pada concerning Village Fund Management. The first
kebijakan penyaluran Dana Desa yakni mulai tahun improvement was carried out in the Village Fund
2020 penyaluran dilakukan dari RKUN ke Rekening Kas distribution policy, namely starting in 2020 the
Umum Daerah (RKUD) dan dari RKUD ke Rekening Kas distribution was carried out from the RKUN to the
Desa (RKD) dilakukan bersamaan dan semua transaksi Regional General Treasury Account (RKUD) and from
penyaluran dilakukan oleh KPPN setempat setiap the RKUD to the Village Treasury Account (RKD) carried
minggunya dengan persyaratan yang lebih sederhana. out simultaneously, and all distribution transactions
were carried out by the local KPPN every week with
simpler requirements.

Melalui mekanisme tersebut, Dana Desa akan lebih Through this mechanism, the Village Fund will be
cepat diterima desa dan tanpa menunggu semua desa received by the village more quickly and without
siap salur. Selain itu, sisi akuntabilitas tetap dijaga waiting for readiness of distribution of all villages. In
mengingat Dana Desa merupakan bagian dari anggaran addition, the accountability is maintained considering
TKDD sehingga pemerintah daerah tetap memiliki that the Village Fund is part of the TKDD budget so
peran penting yakni dalam hal verifikasi dokumen that local governments still have an important role
penyaluran yang dibuat oleh desa dan melakukan in verifying the distribution documents made by the
penatausahaan Dana Desa dalam APBD. village and administering the Village Fund in the APBD.

Persentase penyaluran juga berubah menjadi (40 The distribution percentage also changed to (40
persen : 40 persen : 20 persen) yang mulai disalurkan percent: 40 percent: 20 percent) which began to be
pada bulan Januari. Selanjutnya, sebagai bentuk distributed in January. Furthermore, as a form of
apresiasi (reward) atas kinerja desa, penyaluran Dana appreciation (reward) for village performance, the
Desa tahun 2020 bagi daerah berkinerja baik dilakukan distribution of the Village Fund in 2020 to regions
dalam dua tahap (60 persen : 40 persen). with good performance is carried out in two stages (60
percent: 40 percent).

Realisasi Penyaluran Dana Desa Realization of Village Fund Distribution


Tahun 2020, Dana Desa yang telah disalurkan dari In 2020, the Village Fund that has been channeled from
RKUN ke RKD melalui RKUD sebesar Rp71,1 triliun RKUN to RKD through RKUD is Rp71.1 trillion (99.87
(99,87 persen dari pagu dana desa sebesar Rp71,19 percent of the village fund ceiling of Rp71.19 trillion),
triliun), dengan rincian sebagai berikut: with the following details:
a. Tahap I sebesar Rp29,04 triliun yang mencakup 434 a. Phase I of Rp29.04 trillion covering 434 regions, for
daerah, untuk 74.891 Desa. 74,891 villages.
b. Tahap II sebesar Rp28,44 triliun yang mencakup 434 b. Phase II amounting to Rp28.44 trillion covering 434
daerah, untuk 74.882 Desa. regions, for 74,882 villages.
c. Tahap III sebesar Rp27,98 triliun yang mencakup c. Phase III amounting to Rp27.98 trillion covering 414
414 daerah, untuk 73.113 Desa. regions, for 73,113 villages.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 193
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

Dana Desa antara lain digunakan juga untuk program Village Funds are also used for the Village Cash for
Padat Karya Tunai Desa sebesar Rp16,3 triliun (22,9 Work program of Rp16.3 trillion (22.9 percent of the
persen dari pagu Dana Desa), Desa tanggap COVID-19 Village Fund ceiling), COVID-19 response villages of Rp
sebesar Rp3,2 triliun (4,45 persen dari pagu Dana Desa) 3.2 trillion (4.45 percent of the Village Fund ceiling) and
dan penyertaan modal BUMDes dan pembangunan BUMDes capital participation and other infrastructure
infrastruktur lainnya sebesar Rp9,1 triliun (12,7 persen development of Rp9.1 trillion (12.7 percent of the Village
dari pagu Dana Desa). Fund ceiling).

Evaluasi Pajak Daerah dan Evaluation of Local Taxes and


Retribusi Daerah Retribution
Evaluasi terhadap Rancangan Perda PDRD Evaluation of the Draft Regional
Regulation on PDRD
Selama tahun 2020, terdapat 283 Raperda PDRD During 2020, there were 283 PDRD Regional Regulation
yang dikoordinasikan oleh Menteri Dalam Negeri Drafts (Raperda) coordinated by the Minister of
c.q. Direktorat Jenderal Bina Keuangan Daerah Home Affairs c.q. Directorate General of Regional
kepada Menteri Keuangan c.q. Direktorat Jenderal Financial Development to the Minister of Finance
Perimbangan Keuangan. Dari 283 Raperda PDRD c.q. Directorate General of Fiscal Balance. Of the 283
tersebut, 271 Raperda PDRD telah ditelaah dan 12 Raperda PDRDs, 271 Raperda PDRD have been reviewed
Raperda tidak dapat diproses karena tidak dilengkapi and 12 Draft Regional Regulations cannot be processed
dengan lampiran Raperda baik softcopy ataupun because they are not equipped with attachments to
hardcopy. Hasil evaluasi Raperda PDRD tahun 2020 the Raperda either softcopy or hardcopy. The results
diunggah secara berkala di situs web djpk.kemenkeu. of the 2020 PDRD Raperda evaluation are uploaded
go.id. Daftar Raperda PDRD yang diselesaikan selama regularly on the djpk.kemenkeu.go.id website. The list
tahun 2020 sebagai berikut. of Raperda PDRD completed during 2020 is as follows.

Tabel 33: Penyelesaian Raperda PDRD Per Triwulan Table 33: Completion of Raperda PDRD Per Quarter
Jumlah Jumlah
Tidak diproses /
Penyelesaian Surat / Penyelesaian Raperda / Raperda Raperda
Dikembalikan / Not Total
Letter Settlement Raperda Settlement / Total / Total
processed / Returned
Raperda Raperda
Surat Masuk / Incoming Pajak / Retribusi / Pajak / Retribusi /
102 271 12 283
Letter Tax Retribution Tax Retribution
Selesai / Done 102 66 205 271 1 11 12 283
Triwulan I / Quarter I 28 17 61 78 1 8 9 87
Triwulan II / Quarter II 20 6 44 50 0 3 3 53
Triwulan III / Quarter III 27 27 49 76 0 0 0 76
Triwulan IV / Quarter IV 27 16 51 67 0 0 0 67

Dari data penyelesaian raperda per triwulan dapat From the data for the completion of the regional
disimpulkan bahwa evaluasi raperda PDRD paling regulations draft per quarter, it can be concluded
banyak dilakukan pada triwulan I yaitu sebanyak 78 that the evaluation of the regional regulations draft of
raperda dan evaluasi raperda paling sedikit terjadi pada PDRD is mostly carried out in the first quarter, namely
triwulan II yaitu 44 raperda. 78 raperda, and at minimum in the second quarter,
namely 44 raperda.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


194 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

Evaluasi terhadap Perda PDRD Evaluation of Perda PDRD


Evaluasi Perda PDRD dilaksanakan untuk Evaluation of the PDRD Regional regulation (Perda)
mengidentifikasi kepatuhan daerah terhadap ketentuan was carried out to identify regional compliance with
dalam UU 28/2009 dan perundang-undangan lainnya. the provisions of Law 28/2009 and other laws. In
Pada tahun 2020, DJPK telah melakukan evaluasi 2020, DJPK has evaluated 3,684 Regional Regulations
terhadap 3.684 Perda PDRD, yang terdiri atas 2.139 on PDRD, consisting of 2,139 Regional Tax Regulations
Perda Pajak Daerah (2.116 Perda sesuai dan 23 Perda (2,116 Perda are in accordance with and 23 Perda are
tidak sesuai dengan UU 28/2009) dan 1.545 Perda not in accordance with Law 28/2009) and 1,545 Perda
Retribusi Daerah (1.508 Perda sesuai dan 37 Perda tidak on Regional Retribution (1,508 Perda are appropriate
sesuai dengan UU 28/2009). Evaluasi dilakukan atas and 37 Perda are not in accordance with Law 28/2009).
Perda PDRD yang berhasil dihimpun oleh DJPK secara The evaluation was carried out on the Regional
mandiri, mengingat kepatuhan Pemerintah daerah Regulations on PDRD that were successfully compiled
dalam penyampaian Perda PDRD sesuai amanat UU No. by DJPK independently, given the compliance of local
28 Tahun 2009 masih sangat rendah. governments in submitting Regional Regulations on
PDRD in accordance with the mandate of Law no. 28 of
2009 is still very low.

Grafik 9: Rincian Data Evaluasi Perda PDRD Per Chart 9: Details of Evaluation Data of Perda PDRD
bulan per month

293
279 274

235

185 191 190


117
151 150 148 145
127 119 119 120
100 104 105 109 100
91 92
80

Jan / Feb / Mar / Apr / Mei / Jun / Jul / Agu / Sep / Okt / Nov / Des /
Jan Feb Mar Apr Mai Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

Pajak Daerah / Regional Taxes Retribusi Daerah / Local Retribution

Dari 3.684 Perda PDRD yang telah dievaluasi oleh DJPK, Of the 3,684 Perda PDRD evaluated by DJPK, the level
tingkat kesesuaian Perda PDRD terhadap UU 28/2009 of conformity of Perda PDRD to Law 28/2009 reaches
mencapai 98,4% dan sisanya sebesar 1,6% Perda tidak 98.4% and the remaining 1.6% is not in accordance with
sesuai dengan UU 28/2009. Hasil evaluasi tersebut Law 28/2009. The results of the evaluation show that
menunjukkan bahwa mayoritas Pemerintah daerah the majority of local governments have understood the
telah memahami aturan perundang-undangan yang prevailing laws and regulations in the formulation of
berlaku dalam penyusunan Perda PDRD. Perda PDRD.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 195
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

Pemantauan dan Evaluasi Raperda dan Monitoring and Evaluation of Raperda and
Perda PDRD Perda PDRD
Selain mengevaluasi data Perda PDRD, kegiatan Apart from evaluating data on the Regional Regulation
pemantauan dan evaluasi PDRD juga dilakukan melalui on PDRD, monitoring and evaluation activities for
penyelenggaraan FGD. Kegiatan ini dilaksanakan untuk PDRD are also carried out through the implementation
membangun komunikasi yang sinergis dan menyamakan of FGDs. This activity is carried out to build synergistic
persepsi antara DJPK dengan pemerintah daerah communication and share perceptions between DJPK
sehingga meminimalkan potensi terjadinya kesalahan, and local governments so as to minimize the potential
baik dalam penyusunan Raperda PDRD maupun dalam for errors, both in the preparation of the Raperda
pelaksanaan Perda PDRD tersebut. Pada tahun 2020, PDRD and in the implementation of the Regional
terdapat penyesuaian frekuensi penyelenggaraan FGD Regulation on PDRD. In 2020, there was an adjustment
dari semula 10 FGD menjadi 1 FGD sebagai dampak dari in the frequency of FGD implementation from 10 to 1
efisiensi anggaran dan kebijakan pembatasan sosial FGD as a result of budget efficiency and large-scale
berskala besar. Subdit Sinkronisasi, Pengendalaian, social restriction policies. The PDRD Synchronization,
dan Pengawasan PDRD telah melaksanakan 1 FGD Control and Supervision Sub-Directorate conducted 1
yang diselenggarakan secara daring. FGD pada tahun FGD which was held online. FGDs in 2020 are directed
2020 diarahkan sebagai sarana koordinasi antara DJPK as a means of coordination between DJPK and eight
dengan delapan Pemerintah daerah yang dipandang regional governments which are deemed to require
memerlukan pendalaman informasi yang lebih intensif more intensive deepening of information on the
atas Raperda PDRD yang diajukan. proposed Raperda PDRD.

Tabel 34: Kegiatan FGD Sinkronisasi Raperda PDRD Table 34: FGD Activity on Synchronization of Raperd
TA 2020 PDRD FY 2020
Jenis FGD / Lokasi /
Tanggal / Date Peserta / Participants
Type of FGD Location
1. Provinsi Maluku / Maluku Province
2. Kabupaten Kotamobagu / Kotamobagu Regency
Koordinasi
3. Kabupaten Bojonegoro / Bojonegoro Regency
atas Evaluasi
4. Kabupaten Maluku Tenggara / Southeast Maluku Regency
Raperda PDRD
virtual 13-10-2020 5. Kabupaten Maluku Tenggara Barat / West Southeast
/ Coordination
Maluku Regency
on Evaluation of
6. Kota Gotontalo / Gorontale City
Raperda PDRD
7. Kota Ternate / Ternate City
8. Kota Salatiga / Salatiga City

Evaluasi Pengelolaan Keuangan Evaluation of Regional Financial


Daerah Management
Data Keuangan Daerah Regional Financial Data
Data dan Informasi Keuangan Daerah (IKD) sangat Regional Financial Data and Information (IKD) is highly
dibutuhkan dalam proses pengambilan kebijakan fiskal required in the process of making national fiscal
nasional antara lain dalam penyusunan kebijakan, policies, including in policy formulation, calculation,
perhitungan, dan penyaluran alokasi dana transfer ke and distribution of transfer fund allocations to regions
daerah dan dan dana desa. and and village funds.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


196 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

Regulasi yang mengamanatkan pemerintah Daerah The regulations mandating that regional governments
harus menyampaikan informasi keuangan daerah must submit regional financial information are: (i)
adalah: (i) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Law Number 33 of 2004 concerning Financial Balance
tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah between the Central Government and Regional
Pusat dan Pemerintahan Daerah; (ii) Peraturan Governments; (ii) Government Regulation Number 56
Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem of 2005 concerning Regional Financial Information
Informasi Keuangan Daerah, yang telah diubah dengan Systems, which has been amended by Government
Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2010; dan (iii) Regulation Number 65 of 2010; and (iii) Regulation
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 04/PMK.07/2011 of the Minister of Finance Number 04/PMK.07/2011
tentang Tata Cara Penyampaian Informasi Keuangan concerning Procedures for Submitting Regional
Daerah. Financial Information.

Adapun informasi keuangan daerah yang harus The regional financial information that must be
disampaikan kepada pemerintah, antara lain: (i) submitted to the government, includes: (i) Regional
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Budget (APBD), no later than January 31 of the current
paling lambat 31 Januari tahun berjalan; (ii) Perubahan year; (ii) Amendments to the APBD, no later than 30
APBD, paling lambat 30 hari setelah Perda ditetapkan; days after the Regional Regulation is enacted; (iii)
(iii) Realisasi APBD semester I, paling lambat Realization of the first semester APBD, no later than 30
30 hari setelah semester berakhir; (iv) Laporan days after the semester ends; (iv) APBD Implementation
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD, terdiri dari: Accountability Report, consisting of: Realization of
Realisasi APBD, Neraca daerah, laporan arus kas, APBD, regional balance, cash flow reports, and notes
dan catatan atas laporan keuangan; serta (v) Dana to financial reports; and (v) Deconcentration and
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan paling lambat 31 Supporting Duties Fund no later than August 31 of the
Agustus tahun berikutnya. following year.

Guna mendorong kepatuhan daerah dalam In order to enhance the compliance of regional
penyampaian IKD, ada mekanisme pengenaan sanksi governments in delivering Regional Financial
kepada daerah yang setelah melewati batas waktu Information (IKD), imposition of sanctions is performed
yang ditentukan dan diberikan peringatan tertulis on any region passing the due date determined after
tetap belum menyampaikan IKD yang dipersyaratkan. receiving a written warning. The sanction referred to
Sanksi dimaksud adalah penundaan penyaluran is in the form of delay in the distribution of Balanced
Dana Perimbangan sebesar 25 persen dari DAU yang Funds at 25 percent of total General Allocation Fund
diberikan setiap bulan atau DBH Pajak Penghasilan (DAU) provided each month or of Income Tax Revenue
bagi daerah yang tidak mendapatkan alokasi DAU pada Sharing Funds (DBH) for region not receiving DAU
tahun tersebut. Sanksi penundaan Dana Perimbangan within the current year. The imposition of sanction
tersebut dicabut apabila daerah telah memenuhi in the form of delay in the distribution of Balanced
kewajibannya menyampaikan IKD. Jumlah daerah yang Funds shall be revoked if the region has completed its
telah menyampaikan IKD yang dipersyaratkan dari obligation in delivering IKD. The number of regions
tahun ke tahun mengalami peningkatan. that have submitted the required IKD from year to year
has increased.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 197
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

Tabel 35: Data Penyampaian Perda APBD Table 35: Submission Data of Perda APBD
Uraian / Description 2016 2017 2018 2019 2020
Daerah yang menyampaikan tepat waktu (s.d. 31 Januari) / Regions
405 448 489 518 498
with timely submission (until January 31)
Daerah yang dikenai sanksi Penundaan Dana Perimbangan /
14 12 10 0 2
Regions imposed by sanctions of Delay of Balanced Funds

Tabel 36: Data Penyampaian Laporan Realisasi APBD Table 36: Data of Submission of APBD Semester I
Semester I Realization Report
Uraian / Description 2016 2017 2018 2019 2020
Daerah yang menyampaikan tepat waktu (s.d. 30 Juli) / Regions
49 132 205 347 508
with timely submission (until July 30)
Daerah yang dikenai sanksi Penundaan Dana Perimbangan /
0 0 0 1 0
Regions imposed by sanctions of Delay of Balanced Funds

Tabel 37: Data Penyampaian Laporan Table 37: Data of Submission of APBD
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD* Implementation Accountability Report*
Uraian / Description 2016 2017 2018 2019 2020
Daerah yang menyampaikan tepat waktu (s.d. 31 Agustus) /
81 346 347 527 0 *)
Regions with timely submission (until August 31)
Daerah yang dikenai sanksi Penundaan Dana Perimbangan /
0 6 0 0 0 *)
Regions imposed by sanctions of Delay of Balanced Funds

*) Batas waktu penyampaian Laporan Pertanggungjawaban *) Deadline for submitting the Accountability Report of APBD

Pelaksanaan APBD adalah tanggal 31 Agustus tahun berikutnya Implementation is August 31 of the following year

Selain penerapan kewajiban penyampaian IKD In addition to the implementation of the obligation to
sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah submit IKD as mandated in Government Regulation
Nomor 56 Tahun 2005 tersebut, mulai tahun 2016 juga Number 56 of 2005, starting in 2016, regulations
diimplementasikan regulasi untuk penyampaian data for submitting monthly APBD data have also been
bulanan APBD. Dalam rangka melaksanakan kebijakan implemented. In order to implement the conversion
konversi penyaluran transfer ke daerah yang tercantum policy for distribution of transfers to regions listed in
dalam Undang-Undang mengenai APBN 2016, Menteri the Law on 2016 State Budget, the Minister of Finance
Keuangan menerbitkan PMK Nomor 235/PMK.07/2015 issued PMK Number 235/PMK.07/2015 concerning
tentang Konversi Penyaluran Dana Bagi Hasil dan/atau Conversion of Distribution of Profit Sharing Funds
Dana Alokasi Umum, sebagaimana telah diganti dengan and/or General Allocation Funds, as replaced by PMK
PMK Nomor 93/PMK.07/2016, dan terakhir dengan Number 93/PMK.07/2016, and the latest with PMK
PMK Nomor 18/PMK.07/2017. Didalamnya memuat Number 18/PMK.07/2017. It contains the obligations
kewajiban pemerintah daerah untuk menyampaikan of local governments to submit monthly APBD data in
data bulanan APBD berupa laporan realisasi APBD the form of monthly APBD realization reports, monthly
bulanan, posisi kas bulanan, dan perkiraan belanja cash positions, and monthly expenditure estimates.
bulanan.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


198 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

Batas waktu penyampaian laporan bulanan APBD adalah The deadline for submitting monthly APBD reports is
tanggal 20 bulan berikutnya (atau hari kerja berikutnya the 20th of the following month (or the next working
apabila tanggal 20 jatuh pada hari libur atau hari yang day if the 20th falls on a holiday). Sanctions for the
diliburkan). Sanksi atas keterlambatan penyampaian delay in data submission are in the form of delaying the
data tersebut berupa penundaan penyaluran DBH distribution of DBH and/or DAU.
dan/atau DAU.

Pada tahun 2020 juga terdapat suatu laporan wajib yaitu In 2020 there is also a mandatory report, namely the
laporan APBD Penyesuaian yang perlu disampaikan Adjustment APBD report which needs to be submitted
oleh pemerintah daerah sesuai dengan Keputusan by the regional government in accordance with the
Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan Joint Decree of the Minister of Home Affairs and the
Nomor 119/2813/SJ dan Nomor 177/KMK.07/2020 Minister of Finance Number 119/2813/SJ and Number
tentang Percepatan Penyelesaian APBD Tahun 177/KMK.07/2020 concerning the Acceleration of
2020 Dalam Rangka Penanganan COVID-19 Serta Completion of the 2020 APBD. for Handling COVID-19
Pengamanan Daya Beli Masyarakat dan Perekonomian and Safeguarding the Purchasing Power and the
Nasional dan PMK Nomor 35/PMK.07/2020 tentang National Economy and PMK Number 35/PMK.07/2020
Pengelolaan TKDD TA 2020 Dalam Rangka Penanganan concerning Management of TKDD FY 2020 for Handling
Pandemi COVID-19 dan/atau Menghadapi Ancaman the COVID-19 Pandemic and/or Facing Threats that
yang Membahayakan Perekonomian Nasional dengan Endanger the National Economy with realization of
realisasi penyampaian oleh pemerintah daerah secara submissions by local governments completely and
lengkap dan benar ada 162 pemerintah daerah dan 380 correctly. There were 162 local governments and
pemerintah daerah mendapatkan sanksi penundaan 380 local governments that have received sanctions
DAU sebesar 35 persen yang tercantum pada KMK for postponement of DAU of 35 percent as stated in
10/KM.7/2020 tentang Penundaan Penyaluran Dana KMK 10/KM.7/2020 concerning Postponement of
Alokasi Umum dan/atau Dana Bagi Hasil Terhadap Distribution of General Allocation Funds and/or Profit
Pemerintah Daerah Yang Tidak Menyampaikan Laporan Sharing Funds to Local Governments Not Submitting
Penyesuaian Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Adjustment Report of APBD for Fiscal Year 2020.
Tahun Anggaran 2020.

Pada pertengahan tahun 2020 terdapat kebijakan In mid-2020 there was a policy of accelerating the
percepatan penyampaian laporan IKD bulanan oleh submission of monthly IKD reports by local governments
Pemerintah daerah melalui simplifikasi pelaporan through simplification of regional government
Pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan reporting in order to increase bureaucratic efficiency,
efisiensi birokrasi, sekaligus menyediakan informasi while providing regional financial information in
keuangan daerah dengan lebih cepat, relevan, dan a quicker and more relevant and reliable manner.
handal. Perwujudan penyampaian IKD, laporan Data Realization of the submission of IKD, Monthly Data
Bulanan dan Laporan Pemerintah daerah Lainnya reports and Other Local Government Reports shall be
secara paperless. Adapun Kompilasi pengaturan IKD done in a paperless manner. The compilation of IKD
dan laporan Data Bulanan yang terdapat di beberapa rules and Monthly Data reports contained in several
PMK, yaitu: PMKs is as follows:

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 199
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

1. Pencabutan PMK Nomor 04/PMK.07/2011 tentang 1. Revocation of PMK Number 04/PMK.07/2011


Tata Cara Penyampaian Informasi Keuangan concerning Procedures for Submitting Regional
Daerah. Financial Information.
2. Pencabutan Pasal 7, 8, 9 PMK Nomor 18/ 2. Revocation of Articles 7, 8, 9 of PMK Number
PMK.07/2017 tentang Konversi Penyaluran 18/PMK.07/2017 concerning Conversion of
DBH Dan/Atau DAU Dalam Bentuk Nontunai Distribution of DBH and/or DAU in Non-Cash
dan Lampiran yang mengatur mengenai format Forms and attachments that regulate the format
Perkiraan Belanja Operasi, Belanja Modal, Transfer of Estimated Operational Expenditures, Capital
Bagi Hasil Pendapatan, dan Transfer Bantuan Expenditures, Revenue Sharing Transfers, and
Keuangan Bulanan, format Laporan Posisi Kas Monthly Financial Assitance Transfer, the format of
Bulanan, format Ringkasan Realisasi APBD Monthly Cash Position Report, Monthly Provincial
Provinsi Bulanan, format Ringkasan Realisasi APBD APBD Realization Summary format, Monthly
Kabupaten/Kota Bulanan. Regency/City APBD Realization Summary format.
3. Pencabutan Pasal 8, 10, Lampiran I, dan Lampiran II 3. Revocation of Articles 8, 10, Attachment I, and
PMK Nomor 85/PMK.03/2019 tentang Mekanisme Attachment II of PMK Number 85/PMK.03/2019
Pengawasan Terhadap Pemotongan/Pemungutan concerning the Supervision Mechanism of
Dan Penyetoran Pajak Atas Belanja yang Bersumber Collecting and Paying of Tax on Expenditures
dari APBD. Sourced from the APBD.
4. Pengaturan atas penyampaian laporan sesuai 4. Rules for submission of reports in accordance with
amanat PP Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar the mandate of Government Regulation Number
Akuntansi Pemerintahan yang belum diatur dalam 71 of 2010 concerning Government Accounting
PMK, meliputi Laporan Operasional, Laporan Standards that have not been regulated in PMK,
Perubahan Saldo Anggaran Lebih dan Laporan including Operational Reports, Reports on Changes
Perubahan Ekuitas. in Excess Budget Balance and Reports on Changes
in Equity.

Untuk itu, disusunlah PMK Nomor 231/PMK.07/2020 Therefore, PMK Number 231/PMK.07/2020 was
yang ditetapkan pada tanggal 30 Desember 2020, dan drafted which was set on December 30, 2020, and
mulai berlaku 90 hari sejak tanggal ditetapkan. Adapun came into force 90 days from the date of stipulation.
Pokok-pokok pengaturan dan perubahan dalam PMK The points of regulation and changes in the PMK are
dimaksud adalah sebagai berikut: as follows:
1. Perubahan Bentuk dan format laporan yang 1. Changes in the form and format of the report from
sebelumhya hardcopy dokumen fisik menjadi previously hardcopy of physical documents to
Portable Document Format (PDF). Portable Document Format (PDF).
2. Batas waktu Penyampaian Laporan IKD Bulanan 2. The deadline for submission of the Monthly IKD
yang semula tanggal 20 bulan berikutnya menjadi Report, from the 20th of the following month to the
tanggal 5 bulan berikutnya. 5th of the following month.
3. Penambahan jenis laporan yaitu Laporan 3. Addition of types of reports, namely Operational
Operasional, Laporan Perubahan SAL, Laporan Reports, SAL Change Reports, Changes in Equity
Perubahan Ekuitas, Laporan capaian output TKDD Reports, Quarterly TKDD output achievement
per triwulan, Laporan Pemerintah daerah dalam reports, Regional Government Reports for national
rangka konsolidasi fiskal nasional. fiscal consolidation.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


200 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

4. Penyampaian laporan IKD melalui interkoneksi data 4. Submission of IKD reports through transaction
transaksi, dimana daerah yang telah melakukan data interconnection, in which regions that have
interkoneksi data transaksi dan telah berstatus interconnected transaction data and have active
koneksi aktif serta datanya tersedia, maka data connection status and available data shall submit
bulanan dapat disampaikan melalui interkoneksi its monthly data via data interconnection except for
data kecuali data perkiraan belanja. estimated expenditure data.

Analisis APBD dan Estimasi Realisasi APBD APBD Analysis and Estimated 2020 APBD
2020 Realization
Untuk keperluan evaluasi pelaksanaan APBD, dilakukan For the purpose of evaluating the implementation of
perhitungan estimasi realisasi APBD secara bulanan. the APBD, an estimate of the realization of the APBD is
Estimasi belanja dilakukan berdasarkan perubahan calculated on a monthly basis. Expenditure estimates are
saldo bulanan simpanan pemerintah daerah di made based on changes in monthly balances of regional
perbankan yang diasumsikan menggambarkan selisih government deposits in banks which are assumed to
dari pendapatan dan belanja APBD dalam satu bulan. reflect the difference between APBD revenues and
Angka estimasi pendapatan didapatkan dari gabungan expenditures in one month. The estimated income
data aktual dan proyeksi. Pos TKDD menggunakan figures are obtained from a combination of actual and
data realisasi transfer TKDD setiap bulan, sementara projected data. TKDD post uses data on realization of
estimasi PAD dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang TKDD transfers every month, while the estimation of
Sah menggunakan metode tren dari persentase PAD and Other Legitimate Regional Revenues uses the
realisasi pada tahun-tahun sebelumnya. trend method from the percentage of realization in
previous years.

Pada tahun ini terdapat kekhususan pada data APBD This year there was an exception in the APBD data
di mana terdapat penyesuaian APBD sebagai akibat where there were adjustments to the APBD as a result
kebijakan refokusing dan realokasi anggaran untuk of refocusing and budget reallocation policies for
penanganan pandemi COVID-19. Terdapat perubahan handling the COVID-19 pandemic. There was a change
besaran pada pos-pos APBD dan pemerintah daerah in the amount of APBD posts and local governments
diwajibkan untuk menyampaikan Laporan Penyesuaian are required to submit the APBD Adjustment Report to
APBD tersebut kepada DJPK. Namun sayangnya DJPK. Yet, unfortunately the depth of the report's data
kedalaman data laporan tersebut tidak tersedia secara is not available in detail, causing obstacles in estimating
detil, sehingga menyebabkan kendala dalam melakukan and ultimately affecting the accuracy of the 2020 APBD
estimasi dan pada akhirnya mempengaruhi keakuratan realization estimation results.
hasil estimasi realisasi APBD tahun 2020.

Dengan berbagai kekurangan dan kendala tersebut, With these various weakness and constraints, the
hasil estimasi realisasi APBD tahun 2020 yang meliputi estimated results of the 2020 APBD realization, which
pendapatan daerah dan belanja daerah ditunjukkan includes regional revenue and regional expenditure,
pada tabel berikut. are shown in the following table.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 201
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

Tabel 38: Postur APBD dan Estimasi Realisasi APBD Table 38: APBD Structure and APBD Realization
2020 Estimates in 2020
Estimasi Realisasi s.d.
APBD 2020 Desember 2020 / Estimated
Uraian / Description Realization up to December 2020
(triliun rupiah / (triliun rupiah /
%
trillion rupiah) trillion rupiah)
I. Pendapatan / Revenues 1.051,54 1.058,68 100,68%
1 PAD 234,78 236,14 100,58%
2 Dana Perimbangan / Balanced Fund 704,47 652,10 92,57%
3 Lain-lain Pendapatan yang Sah / Other Legitimate Revenues 112,28 170,44 151,80%
II. Belanja / Expenditure 1.080,56 923,86 85,50%
1 Belanja Pegawai / Employee Expenditure 411,04 314,58 76,53%
2 Belanja Barang dan Jasa / Goods and Services Expenditure 209,47 223,32 106,61%
3 Belanja Modal / Capital Expenditure 122,81 171,93 139,99%
4 Belanja Lainnya / Other Expenditures 337,24 214,34 63,56%
III. Surplus/Defisit / Surplus/Deficit -29,02 134,82 -22%

Anggaran Pendapatan Daerah sebesar Rp1.051,54 The Regional Revenue Budget of Rp1,051.54 trillion
triliun didominasi oleh Dana Perimbangan sedangkan was dominated by Balanced Funds, while the PAD
kontribusi PAD masih belum optimal. Hal tersebut contribution was still not optimal. This shows the low
menunjukkan rendahnya tingkat kemandirian level of regional financial independence in funding
keuangan daerah dalam mendanai kegiatan yang ada. existing activities. Meanwhile, for the proportion of
Adapun proporsi PAD, Dana Perimbangan dan Lain-lain PAD, Balancied Funds and Other Legitimate Regional
Pendapatan Daerah yang Sah masing-masing adalah Revenues amounted to 22.3 percent respectively; 66.9
sebesar 22,3 persen; 66,9 persen; dan 10,7 persen. percent; and 10.7 percent. The estimated realization
Estimasi realisasi pendapatan daerah tahun 2020 of regional revenue in 2020 reaches 100.68 percent,
mencapai 100,68 persen dengan rincian tiap komponen with details of each component of regional revenue
pendapatan daerah meliputi: (i) 100,58 persen untuk including: (i) 100.58 percent for PAD; (ii) 92.57 percent
PAD; (ii) 92,57 persen untuk Dana Perimbangan; dan for Balancing Funds; and (iii) 151.80 percent for Other
(iii) 151,80 persen untuk Lain-lain Pendapatan Daerah Legitimate Regional Revenue.
yang Sah.

Terkait dengan anggaran belanja daerah tahun 2020 In relation to the 2020 regional expenditure budget
sebesar Rp1.080,56 triliun, belanja pegawai merupakan of Rp1,080.56 trillion, employees expenditure is the
komponen terbesar dengan proporsi sebesar 38,04 largest component with a proportion of 38.04 percent
persen diikuti oleh belanja lainnya sebesar 31,21 persen, followed by other expenditure of 31.21 percent,
belanja barang dan jasa sebesar 19,39 persen dan goods and services expenditure of 19.39 percent
terakhir belanja modal sebesar 11,37 persen. Tingginya and finally capital expenditure by 11.37 percent. The
proporsi Belanja Pegawai dan rendahnya proporsi high proportion of employee expenditures and the
Belanja Modal dalam APBD ini terjadi di sebagian low proportion of capital expenditures in the APBD
besar daerah. Hal ini tentunya belum sesuai dengan occur in most regions. This certainly is not in line
harapan agar daerah lebih memprioritaskan belanja with expectations so that regions prioritize their

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


202 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

modalnya yang menyangkut penyediaan infrastruktur capital expenditures concerning the provision of
publik. Sementara itu, estimasi realisasi belanja daerah public infrastructure. Meanwhile, the estimated
tahun 2020 mencapai 85,50 persen dengan rincian realization of regional expenditure in 2020 reached
per jenis belanja meliputi: (i) belanja pegawai sebesar 85.50 percent, with details per type of expenditure
76,53 persen; (ii) belanja barang dan jasa sebesar 106,61 covering: (i) empolyee expenditure of 76.53 percent; (ii)
persen; belanja modal sebesar 139,99 persen dan (iii) goods and services expenditure 106.61 percent; capital
belanja lainnya sebesar 63,56 persen. expenditure amounting to 139.99 percent and (iii) other
expenditure by 63.56 percent.

Posisi kas daerah sangat dipengaruhi oleh realisasi The position of the regional treasury is strongly
belanja pemerintah daerah. Apabila realisasi belanja influenced by the realization of regional government
pemerintah daerah dapat dioptimalkan maka kas spending. If the realization of regional government
pemerintah daerah akan semakin kecil. Demikian juga spending can be optimized, the local government cash
sebaliknya apabila realisasi belanja pemerintah daerah will be smaller. Likewise, on the other hand, if the
kecil maka pendapatan yang dihimpun oleh pemerintah realization of local government spending is small, the
daerah baik dari PAD maupun transfer dari pemerintah revenue collected by the regional government, both
pusat tidak akan produktif dan menumpuk diperbankan. from PAD and transfers from the central government,
Dengan demikian, untuk menghindari posisi kas tidak will not be productive and accumulate at banks. Thus,
wajar, realisasi belanja pemerintah daerah harus dapat in order to avoid an unreasonable cash position,
dilaksanakan tepat waktu melalui kegiatan pelayanan the realization of regional government spending
kepada masyarakat dan pembangunan/pemeliharaan must be able to be carried out in a timely manner
sarana dan prasarana layanan publik. through service activities to the community and the
construction/maintenance of public service facilities
and infrastructure.

Grafik 10: Estimasi Realisasi Belanja Pemerintah Chart 10: Estimated Regional Government
Daerah per Bulan Realization per Month

Tahun 2016 - 2020 Year 2016 – 2020

Jan / Feb / Mar / Apr / Mei / Jun / Jul / Agu / Sep / Okt / Nov / Des /
Jan Feb Mar Apr Mai Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

2016 2018 2019

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 203
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

Secara umum, realisasi belanja memiliki pola yang sama. In general, expenditure realization has the same
Pada awal tahun, realisasi belanja daerah relatif kecil, pattern. At the beginning of the year, the realization
kemudian akan mengalami kenaikan pada pertengahan of regional expenditure was relatively small, then it
tahun, dan realisasi terbesar pada bulan Desember atau will increase in the middle of the year, and the biggest
akhir tahun. Apabila dibandingkan secara triwulanan, realization occur in December or the end of the year.
pola rata-rata realisasi belanja daerah tahun 2020 pun Compared on a quarterly basis, the average pattern
tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya of regional expenditure realization in 2020 was not
yang meliputi: (i) untuk triwulan I sebesar 4,2 persen much different from the previous years, which include:
berbanding 3,7 persen; (ii) untuk triwulan II sebesar (i) for the first quarter of 4.2 percent compared to 3.7
5,9 persen berbanding 6,8 persen; (iii) untuk triwulan percent; (ii) for the second quarter of 5.9 percent to 6.8
III sebesar 7,4 persen berbanding 6,6 persen; dan (iv) percent; (iii) for the third quarter of 7.4 percent to 6.6
triwulan IV sebesar 11,0 persen berbanding 12,3 persen. percent; and (iv) for the fourth quarter of 11.0 percent
compared to 12.3 percent.

Kecenderungan realisasi yang besar pada akhir tahun The trend of significant realization at the end of the
disebabkan realisasi belanja modal yang cukup tinggi year was due to the relatively high realization of capital
yang melibatkan proses pengadaan yang panjang. expenditures which involved a long procurement
Tingkat realisasi belanja daerah akan mempengaruhi process. The level of realization of regional expenditure
posisi kas daerah. Realisasi belanja daerah yang will affect the position of the regional treasury. The less
tidak optimal berarti pendapatan daerah, baik yang optimal realization of regional expenditure means that
bersumber dari PAD maupun transfer dari pemerintah regional revenues, both from PAD and transfers from
yang lebih tinggi tidak akan produktif, sehingga terjadi higher levels of government, will not be productive,
penumpukan kas di perbankan. Oleh karena itu, realisasi resulting in accumulation of cash in banks. Therefore,
belanja pemerintah daerah harus dapat dilaksanakan the realization of regional government expenditure
tepat waktu agar pembangunan sarana dan prasarana must be carried out on time so that the construction
layanan publik dapat terselenggara dengan baik. of public service facilities and infrastructure can be
carried out properly.

Surplus/Defisit dan Pembiayaan Daerah Surplus/Deficit and Regional Financing


Pada APBD 2020, terdapat defisit APBD sebesar In the 2020 APBD, there is an APBD deficit of Rp29.02
Rp29,02 triliun yang disebabkan oleh anggaran trillion due to the regional revenue budget that is
pendapatan daerah yang lebih kecil dibandingkan smaller than the regional expenditure budget. One of
dengan anggaran belanja daerahnya. Salah satu alasan the reasons for implementing the deficit budget policy
penerapan kebijakan anggaran defisit adalah dalam is in increasing the economic growth of a region by
rangka peningkatan pertumbuhan ekonomi suatu influencing aggregate demand and employment. At
daerah dengan cara mempengaruhi permintaan the end of the year, it turned out that the realization
agregat dan lapangan kerja. Pada akhir tahun, ternyata of regional revenue was greater than the realization
realisasi pendapatan daerah lebih besar dari realisasi of regional expenditure, so that there was an APBD
belanja daerah sehingga terdapat surplus APBD sebesar surplus of Rp.181.04 trillion. The size of the budget
Rp181,04 triliun. Besarnya surplus dan defisit anggaran surplus and deficit will affect the financing post in the
akan mempengaruhi pos pembiayaan dalam APBD. APBD.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


204 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

Kebijakan Digitalisasi Hubungan Policy on Digitalization of Central


Keuangan Pusat dan Daerah and Regional Financial Relations
Kebijakan Terkait Penyelenggaraan SIKD Policies Regarding the Implementation of
SIKD
Inisiatif Strategis Reformasi Birokrasi Trasnformasi Strategic Initiatives of Bureaucratic Reform of
Kelembagaan Kementerian Keuangan #12 Institutional Transformation of Ministry of Finance
#12

Penyediaan Data Transaksi Pemerintah Daerah Untuk


Mendukung Kebijakan Fiskal Nasional
Provision of Regional Government Transaction Data to Support
National Fiscal Policy

Sebagai bentuk dukungan pencapaian IS RBTK #12 As a form of support for the achievement of IS RBTK
“Penyediaan Data Transaksi Pemerintah daerah #12 "Provision of Regional Government Transaction
Untuk Mendukung Kebijakan Fiskal Nasional”, capaian Data to Support National Fiscal Policy", significant
signifikan yang telah dilakukan pada tahun 2020 antara achievements made in 2020 include:
lain:
1. Terkoneksinya 295 pemerintah daerah untuk 1. Connected 295 local governments to provide
penyediaan data transaksi per Desember 2020; transaction data as of December 2020;
2. Kunjungan ke 41 Pemerintah daerah dalam rangka 2. Visits to 41 local governments in order to
interkoneksi Data Transaksi dan Pemerintah daerah interconnect the Transaction Data and BAS Model
Model BAS; Local Government;
3. Rapat koordinasi dengan Kemendagri terkait 3. Coordination meeting with the Ministry of Home
interkoneksi SIPD dengan SIKD Nasional tanggal Affairs related to the interconnection of SIPD
17 November 2020 dan terkait Teknis Penyampaian with the National SIKD on November 17, 2020 and
Kebutuhan Elemen Data Transaksi Pemerintah related to the Submission of Requirements for
daerah pada tanggal 23 Desember 2020; Regional Government Transaction Data Elements
on December 23, 2020;
4. Rapat koordinasi dengan Kemenpan RB terkait SPBE 4. Coordination meeting with Kemenpan RB regarding
dan simplifikasi pelaporan tanggal 14 Desember SPBE and simplification of reporting on December
2020; 14, 2020;

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 205
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

5. Bimbingan Teknis Data Transaksi Pemerintah 5. Technical Guidance on Data for Local Government
daerah Tahap I secara daring pada tanggal 9 Transactions Phase I online on September 9 2020
September 2020 dan Tahap II secara daring pada and Phase II online on October 20 and 27, 2020;
tanggal 20 dan 27 Oktober 2020;
6. Webinar Percepatan Penyediaan Data Transaksi 6. Webinar on Accelerating Provision of Transaction
Guna Mendukung Penyederhanaan Pelaporan Data Data to Support Simplification of Monthly Data
Bulanan Pemerintah Daerah tanggal 5 Agustus Reporting of Regional Government on August 5,
2020; 2020;
7. Perdirjen PK Nomor PER-5/PK/2020 tentang 7. Perdirjen PK Number PER-5/PK/2020 concerning
Proses Bisnis Penyederhanaan Pelaporan Data Simplification of Business Process for Monthly
Bulanan Pemerintah Daerah Melalui Data Transaksi Data Reporting of Regional Government through
Pemerintah Daerah; Regional Government Transaction Data;
8. PMK Nomor 24/PMK.07/2020 tentang Perubahan 8. PMK Number 24/PMK.07/2020 concerning
Atas PMK Nomor 74/PMK.7/2016 tentang Amendments to PMK Number 74/PMK.7/2016
Penyelenggaraan Sistem Informasi Keuangan concerning the Implementation of Regional
Daerah; Financial Information Systems;
9. Developer meeting dengan 5 besar pengembang 9. Developer meetings with the top 5 regional financial
aplikasi keuangan daerah (BPKP, BPPT, PT MSM, application developers (BPKP, BPPT, PT MSM,
SIPKD, E-Finance) dan rapat koordinasi dengan 5 SIPKD, E-Finance) and coordination meetings with
Pemprov di Indonesia dengan kriteria volume APBD 5 provincial governments in Indonesia with the
terbesar; largest APBD volume criteria;
10. Konsinyasi dan Bimbingan Teknis Nasional 10. National Consignment and Technical Guidance for
Implementasi Data Transaksi Pemerintah daerah the Implementation of 2020 Regional Government
Tahun 2020 pada tanggal 27 Februari 2020 sebagai Transaction Data on February 27, 2020 as initial
koordinasi awal dengan 170 pemerintah daerah; coordination with 170 local governments;
11. Modelling simplifikasi laporan pemerintah daerah 11. Modeling simplification of local government reports
dengan menggunakan data transaksi; using transaction data;
12. RPP BAS untuk Pemerintah Daerah telah masuk 12. RPP BAS for Local Government was included in the
dalam Program Penyusunan PP dan ditindaklanjuti Government Regulation Preparation Program and
dengan workshop, pemutakhiran draft, bilateral is followed up with workshops, updating drafts,
meeting dengan Kemendagri dan rapat PAK BAS; bilateral meetings with the Ministry of Home Affairs
and PAK BAS meetings;
13. Vulnerability Assessment/Vulnerability Test (VA/ 13. Vulnerability Assessment/Vulnerability Test (VA /
VT) dalam proses hosting teknologi pendukung VT) in the process of hosting supporting technology
penyediaan data transaksi pemerintah daerah pada for the provision of local government transaction
DC/DRC Kemenkeu oleh Pusintek; data at the DC/DRC of the Ministry of Finance by
Pusintek;

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


206 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

14. Penandatanganan NK dan PKS antara Kemenkeu, 14. Signing of MoU and Cooperation Agreement
Kemendagri, Kominfo, Kemenko Perekonomian dan between the Ministry of Finance, Ministry of
BI tentang Koordinasi Percepatan dan Perluasan Home Affairs, Kominfo, Coordinating Ministry
Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah for the Economic Affairs and BI concerning the
Dalam Rangka Mendukung Tata Kelola Keuangan, Coordination of the Acceleration and Expansion
Keuangan Inklusif dan Perekonomian Nasional pada of the Electronification of Regional Government
tanggal 13 Februari 2020. Transactions in Support of Financial Governance,
Inclusive Finance and the National Economy on
February 13, 2020.

Pengembangan Dashboard SIKD versi Mobile Development of Mobile version of SIKD Dashboard
Dashboard SIKD merupakan salah satu aplikasi yang SIKD dashboard is an application that is used to
digunakan untuk menyajikan informasi keuangan present regional financial information from SIKD. This
daerah dari SIKD. Aplikasi ini ditujukan untuk application is intended to improve the presentation of
meningkatkan penyajian informasi keuangan daerah up-to-date regional financial information which can
secara up-to-date yang dapat digunakan sebagai be used as a basis for decision making by DJPK leaders
dasar pengambilan keputusan oleh Pimpinan DJPK and other relevant stakeholders. The development of
maupun stakeholder lain yang relevan. Pengembangan the SIKD Dashboard is one of the Strategic Initiative
Dashboard SIKD merupakan salah satu milestone (IS) milestones for the Bureaucratic Reform and
Inisiatif Strategis (IS) Program Reformasi Birokrasi Institutional Transformation Program (RBTK), namely
dan Transformasi Kelembagaan (RBTK) yaitu IS #19 IS #19 "Bringing the Government to All Regions of
“Menghadirkan Pemerintah pada Seluruh Wilayah Indonesia by Synchronizing Central and Regional
Indonesia melalui Sinkronisasi Penganggaran Pusat Budgeting." n which on December 29, 2017 a web
dan Daerah.” Dimana pada 29 Desember 2017 telah di- version of the SIKD Dashboard was launched.
launching Dashboard SIKD versi web.

Selanjutnya, untuk mendukung aktivitas pengguna Furthermore, to support the activities of executive
eksekutif, Dashboard Eksekutif SIKD agar dapat diakses users and to make the SIKD Executive Dashboard
melalui mobile phone maupun gadget mobile lainnya, accesible via mobile phones and other mobile gadgets,
pada tahun 2018 telah dilakukan pengembangan in 2018 the SIKD Dashboard was developed for mobile
Dashboard SIKD untuk perangkat mobile (platform devices (Android platform and IOS platform). The
Android dan platform IOS). Fitur - fitur yang dimiliki features of the SIKD Mobile Dashboard include the main
Mobile Dashboard SIKD antara lain dashboard utama dashboard with map display and progress bars, gauge
dengan tampilan peta dan progres bar, grafik gauge dan charts and progress bars for realization achievements,
progres bar untuk capaian realisasi, informasi postur TKDD and APBD posture information to display tabular
TKDD dan APBD untuk menampilkan data postur posture data, socio-economic indicators and the
secara tabular, indikator sosial ekonomi dan capaian highest and lowest realization achievements for TKDD
realisasi tertinggi dan terendah untuk TKDD dan APBD. and APBD.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 207
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

Mobile Dashboard Eksekutif SIKD telah di-launching The SIKD Executive Mobile Dashboard was officially
secara resmi oleh Menteri Keuangan pada 7 Desember launched by the Minister of Finance on December 7,
2018. Pada tahun 2019 mobile dashboard eksekutif 2018. In 2019 the SIKD executive mobile dashboard was
SIKD telah tersedia v.1.7.6 untuk platform android dan available v.1.7.6 for the android platform and v.1.7.4 for
v.1.7.4 untuk platform IOS. Pada tahun 2020 dilakukan the IOS platform. In 2020, several developments were
beberapa pengembangan antara lain: carried out, including:
1. Penambahan Menu Laporan Posisi Kas dan 1. Addition of Menu of Report on Cash Position and
Perkiraan Belanja. Expenditure Estimates.
2. Penyesuaian pada postur APBD dan TKDD berupa 2. Adjustments to the APBD and TKDD postures in the
perubahan format menjadi format tree dan form of changing the format to the tree format and
penambahan Pembiayaan pada Postur APBD. adding funding to the APBD Posture.
3. Pemutakhiran pada Backend Mobile Dashboard 3. Updates on the SIKD Executive Backend Mobile
Eksekutif SIKD berupa penambahan sumber data Dashboard in the form of additional data sources,
yakni sumber data dari Portal TKDD dan DWH. namely data sources from the TKDD and DWH
Portals.
4. Pemutakhiran Library yang digunakan oleh Mobile 4. Library updates used by the SIKD Executive Mobile
Dashboard Eksekutif SIKD. Dashboard.

Pengembangan Aplikasi SIKD Nasional National SIKD Application Development


Aplikasi SIKD Nasional (Core SIKD) adalah aplikasi yang The National SIKD application (Core SIKD) is an
dikembangkan untuk dapat menerima dan menyajikan application developed to be able to receive and
IKD yang dikirim dari aplikasi pengelolaan keuangan present IKD sent from regional financial management
daerah ke Pusat. Aplikasi ini telah memiliki hak cipta applications to the Central Government. This
nomor EC00201706959 dengan judul ciptaan Aplikasi application has copyright number EC00201706959
Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIKD) Nasional. with the title of the National Regional Financial
Pengembangan Aplikasi Core SIKD dilakukan sebagai Information System (SIKD) application. The
bentuk antisipasi yang disesuaikan dengan kebutuhan development of the Core SIKD application is carried
penyelenggaraan desentralisasi fiskal. Pada tahun 2020 out as a form of anticipation tailored to the needs of
dilakukan pengembangan Aplikasi SIKD Nasional yaitu fiscal decentralization implementation. In 2020, the
Re-enginering SIKD, di antaranya: National SIKD Application was developed, namely SIKD
Re-engineering, including:
1. Re-engineering Core SIKD 1. Re-engineering Core SIKD
Aplikasi Core SIKD merupakan aplikasi yang The SIKD Core application is an application that
menyajikan informasi hasil sinkronisasi data provides information based on the results of
transaksi Pemerintah daerah. Modul-modul synchronizing local government transaction data.
yang tersedia pada aplikasi ini antara lain user The modules available in this application include
management, konfigurasi, otorisasi dan validasi user management, configuration, authorization
laporan, monitoring node, dashboard, registrasi, and validation of reports, monitoring nodes,
dan laporan. dashboards, registration, and reports.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


208 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

2. Re-engineering Agen (iKonsol) 2. Re-engineering Agent (iKonsol)


Aplikasi iKonsol merupakan aplikasi yang The iKonsol application is an application developed
dikembangkan guna membantu penyusunan to assist in the preparation and presentation of
dan penyajian laporan keuangan pemerintah consolidated local government financial reports.
daerah konsolidasian. Aplikasi ini ditujukan untuk This application is intended to support the
mendukung tersedianya Konsolidasi LKPD dari 542 availability of the LKPD Consolidation of 542 local
Pemerintah daerah secara elektronis. governments electronically.

Beberapa fitur yang tersedia dalam aplikasi ini Among the features available in this application
antara lain meliputi referensi BAS dan jenis akun are BAS references and reciprocal account types,
resiprokal, proses konsolidasi, trial balance dan consolidation process, trial balance and worksheets
worksheet per provinsi, monitoring atas data per province, monitoring of consolidated data,
konsolidasian, export data LKPD konsolidasian ke export of consolidated LKPD data into several
dalam beberapa format file serta menu informasi file formats as well as an information menu that
yang mencakup disclaimer dan manual guide includes a disclaimer and manual guide application.
aplikasi.

Output dari Aplikasi iKonsol yang berupa The output of the iKonsol Application in the form
LKPD konsolidasian dapat menjadi input pada of a consolidated LKPD can be used as input to the
Aplikasi SIKRI (Sistem Informasi Keuangan SIKRI Application (Financial Information System of
Republik Indonesia) yang merupakan gabungan/ the Republic of Indonesia) which is a combination/
konsolidasian antara Laporan Keuangan Pemerintah consolidation of the Financial Statements of the
Pusat dan Pemerintah Daerah. Hal ini sejalan Central Government and Regional Governments.
dengan milestone IS#18 pada tahun 2022. This is in line with the IS#18 milestone in 2022.
3. Re-engineering Agen (Sinergi SIKD versi Mobile) 3. Re-engineering Agent (Synergy of SIKD Mobile
version)
Aplikasi yang digunakan sebagai manajemen koneksi The application is used as a data connection
data yang menghubungkan agen Sinergi versi 5 management that connects the Sinergi agent
dengan database pengelolaan keuangan daerah di version 5 with the regional financial management
pemerintah daerah. Selain itu, juga sebagai tools database in the local government. Apart from that,
untuk monitoring data yang sudah dikirimkan it also serves as a tool for monitoring data that the
pemerintah daerah ke DJPK, yang di-breakdown local government has sent to DJPK, which is broken
per tahun, jumlah total data yang telah dikirimkan, down annually for the total amount of data that has
jenis koneksi yang digunakan, serta status koneksi been sent, the type of connection used, and the
terakhir. status of the last connection.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 209
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

Pengembangan Aplikasi Agen SIKD SIKD Agent Application Development


Sebagai bentuk penerapan pembakuan SIKD dan As a form of application of standardization of SIKD
pembakuan agen SIKD sesuai amanat PMK Nomor and standardization of SIKD agents according to
74/PMK.07/2016 tentang Penyelenggaraan SIKD the mandate of PMK Number 74/PMK.07/2016
yaitu untuk meningkatkan integritas dan kualitas concerning the Implementation of SIKD, namely to
IKD yang disampaikan oleh pemerintah daerah, improve the integrity and quality of IKD submitted
telah dikembangkan beberapa aplikasi antara lain: by local governments, several applications have been
Pembakuan agen SIKD diterapkan dari sisi pembakuan developed, including: Standardization of SIKD agents
konfigurasi, pembakuan aplikasi agen SIKD (menu, is applied from the standardization of configuration,
fitur, output, dan penamaan Arsip Data Komputer/ standardization of SIKD agent applications (menu,
ADK), serta pembakuan kebutuhan minimal perangkat. features, output, and Computer Data Archive/ADK
Sebagai bentuk implementasi pembakuan agen SIKD, naming), as well as standardization of minimum device
telah dikembangkan beberapa aplikasi agen SIKD yaitu: requirements. As a form of implementation of the
standardization of SIKD agents, several applications of
SIKD agents have been developed, namely:
1. Agen SINERGI (Sistem Integrasi Berbasis 1. SINERGI (Technology-Based Integration System)
Teknologi)
Merupakan agen tunggal yang mengkoneksikan Is a single agent connecting various regional
aplikasi pengelolaan keuangan daerah yang beragam financial management applications with SIKD
dengan aplikasi SIKD Nasional (SIKD Core). Aplikasi core application. This application already has a
ini telah memiliki hak cipta nomor EC00201706964 copyright number EC00201706964 entitled Aplikasi
dengan judul ciptaan Aplikasi Agen Sistem Integrasi Agen Sistem Integrasi Berbasis Teknologi (SINERGI)
Berbasis Teknologi (SINERGI) SIKD. SIKD.

Versi terbaru aplikasi SINERGI pada tahun 2020 The latest version of the SINERGI application in
adalah Versi 4.1.0 dengan pengembangan antara 2020 is Version 4.1.0 with developments including
lain penambahan COA Permendagri 64 Pada Modul the addition of the Permendagri 64 COA in the
Query Manajemen, Pelaporan APBD, dan LRA Management Query Module, APBD Reporting and
Bulanan, perbaikan pada Modul APBD, LRA Bulanan, Monthly LRA, improvements to APBD Module,
LRA Semesteran, dan LRA Tahunan, perbaikan Bugs Monthly LRA, Semesterly LRA, Annual LRA, Bugs
Pada Modul DTH/RTH dan PNSD, dan Perubahan fixes on DTH/RTH and PNSD Modules, and Logic
Logika Pada Modul Posisi Kas. Changes in the Cash Position Module.

Pada tahun 2020 juga dikembangan SINERGI In 2020, SINERGI Version 4.2.0 was also developed
Versi 4.2.0 yang terdiri dari penambahan COA which consists of the addition of COA of the
Permendagri 90 - Kepmen 50 Pada Modul Permendagri 90 - Kepmen 50 in the Management
Query Manajemen, Pelaporan APBD, dan LRA Query Module, APBD Reporting, and Monthly LRA,
Bulanan, penambahan Jenis Laporan RAPBD, serta additional RAPBD Report Types, and Bug fixes.
perbaikan Bugs. Selain itu, pada tahun 2020 telah In addition, in 2020 the SINERGI SIKD version

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


210 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

dilakukan implementasi agen SINERGI SIKD versi 5.0.0 agent was implemented in order to achieve
5.0.0 dalam rangka pencapaian atas ISRBTK#12 ISRBTK#12 "Provision of Local Government
“Penyediaan Data Transaksi Pemerintah daerah Transaction Data to Support National Fiscal Policy"
Untuk Mendukung Kebijakan Fiskal Nasional” where this application was used to withdraw
dimana aplikasi ini digunakan untuk melakukan detailed APBD data, journals, and DTH/RTH. The
penarikan data APBD rinci, Jurnal, dan DTH/RTH. implementation of the synergy application version
Implementasi aplikasi sinergi versi 5.0.0 telah 5.0.0 was used in 295 local governments.
digunakan di 295 Pemerintah daerah.

2. Aplikasi Portal Pelaporan DJPK (Modul DAK 2. DJPK Reporting Portal Application (Non-Physical
Nonfisik) DAK Module)
Aplikasi yang berfungsi untuk menyusun dan Application that functions to compile and deliver
menyampaikan data laporan penyerapan dan data on reports on the absorption and use of non-
penggunaan DAK Nonfisik. Pada tahun 2020 physical DAK. In 2020, several application modules
dilakukan pengembangan beberapa modul aplikasi, was developed, including:
di antaranya:
a. Modul Administrasi Kependudukan dan Biaya a. Population Administration Module and Waste
Layanan Pengolahan Sampah (BLPS) Management Service Fees (BLPS)
b. Modul Bantuan Operasional Kesehatan b. Additional Health Operational Assistance
Tambahan Module
c. Modul Monitoring SiLPA, Modul Monitoring c. SiLPA Monitoring Module, Distribution
Penghentian Penyaluran dan Modul Discontinuation Monitoring Module and
Penambahan User K/L pengampu DAK Nonfisik Addition of Non-Physical DAK K/L User Module

Pengembangan Aplikasi Internal dan Pendukung SIKD Internal Application Development and Support for
SIKD
Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan In order to support the implementation of the duties
fungsi unit organisasi di lingkungan DJPK dan and functions of organizational units within DJPK and
penyelenggaraan SIKD, dilakukan pengembangan the implementation of SIKD, an internal application
aplikasi internal dan pendukung SIKD yang meliputi: development and support for SIKD is carried out which
includes:
1. Aplikasi SIMPEG - Modul Assessment Kesehatan 1. SIMPEG Application - DJPK Employee Health
Pegawai DJPK Assessment Module
Merupakan aplikasi yang digunakan untuk Is an application used to report the health condition
melaporkan kondisi kesehatan para pegawai di of employees at DJPK through several questions
DJPK melalui beberapa pertanyaan yang diajukan. raised. This application was built on April 13, 2020.
Aplikasi ini dibangun tanggal 13 April 2020.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 211
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

2. Aplikasi SIMPEG - Modul Kegawatdaruratan versi 2. SIMPEG Application - Emergency Module for
Website dan Mobile Website and Mobile versions
Aplikasi yang digunakan untuk membantu Application used to help speed up the process of
mempercepat proses penyebaran informasi bagi disseminating information for DJPK employees who
pegawai DJPK yang mengalami kegawatdaruratan. experience emergencies. This application was built
Aplikasi ini dibangun pada tanggal 10 Januari 2020, on January 10, 2020, in mobile and website versions.
dalam versi mobile dan website. Untuk versi mobile, For the mobile version, there are two platforms,
terdapat dua platform yaitu Android dan iOS. Versi namely Android and iOS. The website and Android
website dan Android telah selesai pembangunannya versions have been completed and the iOS version
dan saat ini masih dilakukan pembangunan untuk is currently under construction.
versi iOS.
3. Aplikasi E-Government DJPK 3. DJPK E-Government Application
Aplikasi yang dikembangkan untuk memperbaiki Applications developed to improve the quality of
kualitas perencanaan, penganggaran, konsistensi, planning, budgeting, consistency, budget execution
ketetapan pelaksanaan anggaran, penatausahaan, provisions, administration, and strengthening of
dan memperkuat mekanisme pelaporan, monev reporting mechanisms, monev within DJPK for
di lingkungan DJPK dalam rangka penerapan implementing e-Government. This application
e-Government. Aplikasi ini memiliki 4 modul, yaitu: has 4 modules, namely: (i) E-Planning Module; (ii)
(i) Modul E-Planning; (ii) Modul E-Budgeting; (iii) E-Budgeting Module; (iii) E-Monev Module; and (iv)
Modul E-Monev; dan (iv) Modul E-Reporting. the E-Reporting Module.

Aplikasi ini telah dibangun sejak tahun 2019 dan This application has been built since 2019 and
terus dikembangkan untuk menyempurnakan fitur- continues to be developed to enhance existing
fitur yang ada. Pada tahun 2020 dilakukan pengujian features. In 2020, testing was carried out on the
pada Modul E-Planning dan E-Budgeting serta E-Planning and E-Budgeting Module as well as
pengembangan Modul E-Monev dan E-Reporting. the development of the E-Monev and E-Reporting
Modul-modul tersebut telah selesai dikembangkan Modules. The modules have been developed and
dan dilakukan pengujian oleh unit pemilik proses tested by the business process owner unit.
bisnis.
4. Aplikasi E-Journal 4. E-Journal application
Aplikasi yang digunakan untuk publikasi ilmiah yang Application used for scientific publications that
memuat hasil penelitian, pengembangan, kajian dan contain the results of research, development, studies
pemikiran di bidang desentralisasi fiskal, ekonomi, and thoughts in the fields of fiscal decentralization,
dan keuangan daerah. Jurnal Defis diterbitkan economy and regional finance. Defis Journal was
berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal published based on the Decree of the Directorate
Perimbangan Keuangan Nomor 42/PK/2017 General of Fiscal Balance Number 42/PK/2017
tentang Publikasi Jurnal Defis Direktorat Jenderal concerning Publication of the Defis Journal of the
Perimbangan Keuangan tanggal 29 September 2017 Directorate General of Fiscal Balance on September
dan mendapatkan ISSN (International Standart 29, 2017 and received ISSN (International Standard

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


212 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

Serial Number) No. 2599-0284. Jurnal ini dapat Serial Number) No. 2599-0284. This journal can
menjadi sarana dalam membangun budaya ilmiah serve as a platform of building a scientific culture
dan memperkuat nilai research-based policy. and strengthening the value of research-based
Gagasan-gagasan yang disampaikan dalam jurnal policy. The ideas presented in this journal can
ini dapat menjadi masukan penting bagi pengambil be important input for policy makers in making
kebijakan dalam menentukan keputusan. decisions.
5. Aplikasi SIGAP 5. SIGAP application
Aplikasi yang digunakan untuk menyajikan This application is used to present information
informasi terkait pembayaran gaji dan tunjangan related to the payment of salaries and performance
kinerja pegawai di internal DJPK. Pada tahun 2020 benefits for employees within DJPK. In 2020,
telah dilakukan pengembangan berupa Penyesuaian development has been carried out in the form of
Elemen Data. Aplikasi ini telah selesai dikembangkan Data Element Adjustments. This application has
dan akan dilakukan pengujian oleh unit probis. been developed and will be tested by the probis
Apabila hasil pengujian tidak ditemukan bugs maka unit. If no bugs are found in the test results, then
selanjutnya aplikasi akan diserahterimakan dengan the application will be handed over through BAST.
BAST.
6. Aplikasi Portal Pelaporan DJPK (Modul DBH CHT) 6 DJPK Reporting Portal Application (DBH CHT
Module)
Aplikasi yang digunakan sebagai sarana monitoring This application is used as a means of monitoring
dan evaluasi atas penggunaan DBH CHT di and evaluating the use of DBH CHT in receiving
daerah penerima guna memastikan kesesuaian areas to ensure the suitability of the use of DBH
penggunaan DBH CHT dengan ketentuan yang CHT with applicable regulations. This application
berlaku. Aplikasi ini dibangun pada tahun 2019 dan was built in 2019 and had been completed and the
telah selesai dikembangkan serta telah dilakukan application prototype had been disclosed in early
pemaparan prototype aplikasi dimaksud pada awal 2020, currently in the trial phase by the business
tahun 2020, saat ini dalam tahap uji coba oleh unit process owner unit.
pemilik proses bisnis.
7. Aplikasi Penerimaan Laporan Penyaluran DAU 7. Application for Acceptance of DAU Distribution
(DAU Reguler dan DAU Tambahan) Report (Regular DAU and Additional DAU)
Aplikasi yang dibangun untuk mendukung Applications built to support the provisions for
ketentuan penyampaian laporan sebagaimana submitting reports as in Article 39 of PMK Number
dalam Pasal 39 PMK Nomor 139/PMK.07/2019 139/PMK.07/2019 concerning Management of
tentang Pengelolaan Dana Bagi Hasil, Dana Profit Sharing Funds, General Allocation Funds
Alokasi Umum, dan Dana Otonomi Khusus, serta and Special Autonomy Funds, as well as supporting
mendukung ketentuan penyampaian laporan the provisions for submitting reports as in PMK
sebagaimana dalam PMK Nomor 8/PMK.07/2020 Number 8/PMK.07/2020 concerning Procedures
tentang Tata Cara Penyaluran DAU Tambahan. for Additional DAU Distribution.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 213
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

Aplikasi juga digunakan untuk mendukung The application is also used to support the
penyusunan rekomendasi penyaluran DAU April, preparation of recommendations for the
DAU Oktober dan DAU tambahan serta penyiapan distribution of the April DAU, the October DAU and
rencana penarikan dana (RPD) DAU (April, the additional DAU as well as the preparation of DAU
Oktober dan tambahan). Aplikasi tersebut telah (April, October and more) withdrawal plan (RPD).
selesai dikembangkan dan diuji coba oleh unit The application has been developed and tested by
pemilik proses bisnis pada tanggal 1 September the business process owner unit on September 1,
2020. Modul- modul yang tersedia pada aplikasi 2020. The modules available in this application
ini antara lain Modul DAU Reguler, Modul DAU include the Regular DAU Module, Additional DAU
Tambahan, Modul Monitoring, modul Verifikasi dan Module, Monitoring Module, Verification module
modul pengaturan referensi/Master (Pagu, Belanja and reference/Master setting module (Budget
Infrastruktur, Output dan Generate Pelaporan). Ceiling, Infrastructure Expenditures, Output and
Generate Reporting).
8. Aplikasi e-Monev DAK Fisik 8. Physical DAK of e-Monev application
Aplikasi yang berfungsi untuk monitoring Application that functions for monitoring and
dan evaluasi pengelolaan DAK Fisik. Aplikasi evaluating Physical DAK management. The
menampilkan informasi terkait pagu, rincian application displays information related to ceilings,
kegiatan, kontrak kegiatan, realisasi penyaluran details of activities, activity contracts, realization
dan realisasi penyerapan DAK Fisik. Pembangunan of distribution and realization of Physical DAK
aplikasi ini dilakukan sejak tahun 2019. Aplikasi absorption. The development of this application
telah selesai di bangun dan dilakukan pengujian di has been carried out since 2019. The application
tahun 2020. Dalam pembangunan dan pengujiannya has been completed and tested in 2020. There
terdapat kendala yaitu tidak dapat masuknya data were obstacles in the process of construction and
tahun 2020. Hal tersebut terjadi karena perbedaan testing, namely the inability to input 2020 data.
struktur data tahun 2020 dengan struktur data This happened due to difference in data structure
yang telah dibangun dalam sistem. Atas kendala in 2020 with those built in the system. Due to these
tersebut, dilakukan exercise data tahun 2020 constraints, a 2020 data exercise was carried out
dengan menggunakan Aplikasi Tableau. Namun using the Tableau application. However, the results
hasil exercise data menunjukkan data yang tidak of the exercise data show invalid data, so that a
valid, sehingga alternatif sementara yang dilakukan temporary alternative taken is to use the Ministry
adalah dengan menggunakan pertukaran data of Finance/SLDK data exchange.
kemenkeu/SLDK.
9. Aplikasi Pelaporan Hibah 9. Grant Reporting Application
Aplikasi yang digunakan untuk menyusun dan Applications used to compile and deliver data
menyampaikan data laporan penyerapan dan on reports of absorption and use of grants. This
penggunaan Hibah. Aplikasi ini dibangun pada application was built on March 20, 2019.
tanggal 20 Maret 2019.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


214 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

10. Aplikasi Sistem Informasi Manajemen JF AKPD 10. JF AKPD Management Information System
Application
Aplikasi yang dibangun dengan tujuan agar The application was built so that the management of
pengelolaan JF AKPD menjadi lebih efektif dan JF AKPD becomes more effective and efficient with
efisien dengan sistem informasi yang terintegrasi, an integrated information system, management
pengelolaan dan monitoring JF AKPD dapat and monitoring of JF AKPD can be done in one door
dilakukan dalam satu pintu yang dapat diakses oleh that can be accessed by the supervisory agencies at
Instansi Pembina di setiap level-nya serta para each level as well as by the AKPD.
AKPD.

Aplikasi ini digunakan untuk monitoring dan This application is used for monitoring and
evaluasi kompetensi, kinerja dan perkembangan evaluating the competence, performance and
JF AKPD dalam meningkatkan kualitas kinerja dan development of JF AKPD in improving the quality
kompetensi AKPD serta meningkatkan kualitas of performance and competence of AKPD as well as
kebijakan dalam pengelolaan keuangan negara improving the quality of policies in the management
dan daerah. Pada tahun 2020 dilakukan pengujian of state and regional finances. In 2020, testing of
atas pengembangan aplikasi yang dilaksanakan application development was carried out in 2019,
pada tahun 2019, serta pengembangan lanjutan along with its further application development,
aplikasi, meliputi pengembangan Modul: (i) including the development of Modules: (i)
Modul Kebutuhan dan Pengangkatan; (ii) Modul Requirement and Appointment Modules; (ii)
Manajemen Pendidikan dan Pelatihan; (iii) Modul Education and Training Management Module; (iii)
Manajemen Kinerja; dan (iv) Modul Manajemen Performance Management Module; and (iv) Career
Karir. Management Module.
11. Aplikasi Penyetoran Pajak Rokok 11. Cigarette Tax Payment Application
Aplikasi yang digunakan untuk membuat PMRT Application used to make PMRT as a printing aid
sebagai alat bantu cetak Surat Permintaan for Payment Request Letter (SPP)/Payment Order
Pembayaran (SPP)/Surat Perintah Membayar (SPM) to be processed into a Fund Disbursement
(SPM) untuk dapat diproses menjadi Surat Perintah Order (SP2D) in the SPAN Application of the
Pencairan Dana (SP2D) di Aplikasi SPAN Direktorat Directorate General of Treasury. This application
Jenderal Perbendaharaan. Aplikasi ini dibangun is built in two versions, namely the website version
dalam dua versi, yaitu versi website dan versi and the desktop version. The desktop version of
desktop. Aplikasi versi desktop saat ini sedang the application is currently being tested by the
dilakukan pengujian oleh unit pemilik proses bisnis, business process owner unit, while the website
sedangkan aplikasi versi website, akan dilakukan version application will be developed in 2021.
pembangunan pada tahun 2021.
12. Aplikasi SiPerda PDRD 12. SiPerda PDRD application
Aplikasi yang digunakan untuk evaluasi dan verifikasi Application used for evaluation and verification of
Perda yang diterima dalam rangka pelaksanaan local regulations received for the implementation
pengawasan dan pengendalian pungutan di daerah. of supervision and control of levies in the regions.
Aplikasi ini dibangun pada tahun 2020. This application was built in 2020.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 215
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

13. Aplikasi Pinjaman dan Obligasi Daerah 13. Loans and Regional Bonds Application
Aplikasi yang digunakan untuk kemudahan The application is used for the convenience of
pengajuan izin pelampauan defisit APBD dan applying for APBD deficit overrun permit and for
verifikasi izin pelampauan defisit APBD serta verification of APBD deficit overrun permit and for
pengajuan pinjaman PEN daerah. Aplikasi ini terdiri applying for regional PEN loans. This application
atas tiga modul utama, yaitu: consists of three main modules, namely:
a. Modul Izin Pelampauan Defisit dan Modul a. Deficit Overrun Permit Module and Semester
Laporan Semesteran - Saat ini aplikasi dalam Report Module - Currently the application is
proses pembangunan; under construction;
b. Modul Pinjaman PEN - Saat ini aplikasi dalam b. PEN Loan Module - Currently the application is
proses pembangunan. under construction.
14. Aplikasi Pelaporan Pajak Rokok 14. Cigarette Tax Reporting Application
Aplikasi yang digunakan untuk memberikan This application is used to provide information
informasi besaran penyetoran dan pemotongan on the amount of payment and cigarette tax
pajak rokok ke masing-masing provinsi/ deductions to each province/regency/ ity as well
kabupaten/kota serta memberikan layanan kepada as to provide services to the province in submitting
provinsi dalam menyampaikan laporan bagi hasil cigarette tax revenue sharing reports as a condition
pajak rokok sebagai syarat penyetoran pajak rokok for quarterly cigarette tax payment. The application
setiap triwulan. Aplikasi tersebut telah selesai has been developed and tested by the business
dikembangkan dan diuji coba oleh unit pemilik process owner unit.
proses bisnis.

Modul- modul yang tersedia pada aplikasi ini antara The modules available in this application include
lain Modul Laporan Rekap BAR, Modul Laporan Bagi BAR Recap Report Module, Profit Sharing Report
Hasil, Modul Potongan, Modul Penyetoran Pajak Module, Deduction Module, Cigarette Tax Payment
Rokok, modul Monitoring BAR dan Bagi Hasil, dan Module, BAR Monitoring and Profit Sharing module,
modul Verifikasi BAR dan Bagi Hasil. and BAR Verification and Profit Sharing module.
15. Aplikasi SiRETRA (Sistem Rekonsiliasi Transfer ke 15. SiRETRA Application (Transfer to Regions
Daerah) Reconciliation System)
Aplikasi yang digunakan sebagai media pengganti Application used as a substitute to the reconciliation
rekonsiliasi Transfer Ke Daerah dan Dana Desa of transfers to regions and village funds (TKDD),
(TKDD) yang selama ini dilakukan secara tatap which has been done face-to-face. The application
muka. Aplikasi tersebut telah selesai dikembangkan has been developed and is currently being tested
dan saat ini sedang dilakukan pengujian oleh by the business process owner unit. The modules
unit pemilik proses bisnis. Modul- modul yang available in this application include the BAR Report
tersedia pada aplikasi ini antara lain Modul Laporan Module, the Recapitulation Reconciliation Module,
BAR, Modul Rekapitulasi Rekonsiliasi, modul the Verification module, the Work Area setting
Verifikasi, Modul pengaturan Wilayah Kerja, Modul module, the User Management Module and access
Pengelolaan User dan hak akses. rights.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


216 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

16. Aplikasi E-Learning Bimbingan Teknis Keuangan 16. E-Learning Application for Regional Financial
Daerah Technical Guidance
Aplikasi yang digunakan untuk menyelenggarakan This application is used to organize online class
kegiatan kelas online peningkatan kapasitas activities to increase regional financial capacity.
keuangan daerah. Pada tahun 2020, terdapat In 2020, there is a request to change address
permintaan perubahan alamat situs aplikasi of the e-learning application site for regional
e-learning bimbingan teknis keuangan daerah financial technical guidance. The application
Alamat akses aplikasi telah selesai diubah sesuai access address has been changed according to the
permintaan dari yang semula www.djpk.kemenkeu. request from originally www.djpk.kemenkeu.go.id/
go.id/elearning-2018 menjadi www.djpk.kemenkeu. elearning-2018 to www.djpk.kemenkeu.go.id/
go.id/elearning-djpk. elearning-djpk.
17. Data Warehouse SIKD 17. SIKD Data Warehouse
Pusat pemrosesan data yang didukung oleh The data processing center is supported by data
perangkat pengolah data di tingkat Direktorat processing equipment at the Directorate General of
Jenderal Perimbangan Keuangan. Pengembangan Fiscal Balance. SIKD Data Warehouse development
Data Warehouse SIKD pada tahun 2020 difokuskan in 2020 will be focused on:
pada:
a. Penarikan data-data SIMPATIK (data posisi kas a. Withdrawal of SIMPATIK data (monthly
bulanan dan data perkiraan belanja Pemerintah cash position data and regional government
Daerah) yang bersumber dari Core SIKD expenditure forecast data) sourced from Core
dilakukan menggunakan scheduler dengan SIKD which is done using a scheduler with a
periode harian, sehingga data posisi kas dan daily period, so that cash position data and
perkiraan belanja tersedia pada aplikasi SAIKU. expenditure estimates are available on the
SAIKU application.
b. Penarikan data-data APBD dan TKDD sebagai b. Withdrawal of APBD and TKDD data as the
sumber aplikasi Dashboard EIS dilakukan source of the EIS Dashboard application which
menggunakan scheduler dengan periode harian, is done using a scheduler with a daily period, so
sehingga data Dashboard EIS tersedia pada that the EIS Dashboard data is available in the
aplikasi SAIKU. SAIKU application.
c. Penarikan data-data APBD, Jurnal, DTH 1 dan c. Withdrawing data from APBD, Journal, DTH 1 and
DTH 2 sebagai sumber database Data Transaksi DTH 2 as the source of the IS#12 Transaction
IS#12 dilakukan menggunakan scheduler Data database which is done using a scheduler
dengan periode harian, sehingga data transaksi with a daily period, so that local government
pemerintah daerah IS#12 tersedia pada aplikasi transaction data IS#12 is available on the SAIKU
SAIKU. application.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 217
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

Koordinasi, Kerjasama, dan Pembinaan Coordination, Cooperation and


Development
Untuk mendukung penyelenggaraan SIKD Nasional, To support the implementation of the National
DJPK melakukan koordinasi dan kerjasama dengan SIKD, DJPK coordinates and collaborates with local
Pemerintah daerah dan Kementerian Negara/Lembaga governments and State Ministries/Institutions (K/L).
(K/L). Hingga tahun 2020, telah dilakukan Koordinasi As of 2020, coordination and cooperation has been
dan kerjasama melalui beberapa bentuk kegiatan. carried out through several forms of activities.

Di lingkungan internal Kementerian Keuangan, In the internal environment of the Ministry of Finance,
kerjasama DJPK dengan Pusintek diwujudkan dalam the cooperation between DJPK and Pusintek is held
bentuk koordinasi dalam memenuhi layanan TIK in the form of coordination in fulfilling ICT services
berdasarkan tingkat layanan yang disepakati antara based on the agreed level of service between DJPK and
DJPK dan Pusintek, yang selanjutnya dituangkan Pusintek, which is then set forth in the form of a Service
dalam bentuk Dokumen Perjanjian Tingkat Layanan Level Agreement (SLA) document. The agreement aims
(Service Level Agreement/SLA). Perjanjian tersebut to optimize the implementation of the ICT Service
bertujuan untuk mengoptimalkan penerapan Sistem Management System within the Ministry of Finance
Manajemen Layanan TIK di Lingkungan Kementerian in supporting DJPK business processes. The scope of
Keuangan dalam mendukung proses bisnis DJPK. services agreed in the agreement covers Information
Adapun ruang lingkup layanan yang disepakati dalam System Hosting Services, Cloud Server Services, Co-
perjanjian tersebut, di antaranya Layanan Hosting Location Services, Ministry of Finance Data Services
Sistem Informasi, Layanan Cloud Server, Layanan Co- between DJPK and other Echelon I units, Local Area
Location, Layanan Data Kementerian Keuangan antara Network (LAN) Services, and Account Services of
DJPK dengan unit-unit Eselon I lainnya, Layanan Local Ministry of Finance.
Area Network (LAN), dan Layanan Akun Kementerian
Keuangan.

Selain layanan yang secara khusus dituangkan dalam In addition to the services that are specifically set forth
dokumen SLA, kerjasama yang dilakukan antara in the SLA document, the collaboration between DJPK
DJPK dan Pusintek juga terkait dengan layanan TIK and Pusintek is also related to Pusintek's ICT services
Pusintek yang dituangkan dalam Daftar Layanan TIK as outlined in the SC-07/IT/2018 ICT Service List. The
(Service Catalog) SC-07/IT/2018. Adapun mekanisme cooperation mechanism is carried out by submitting a
kerjasamanya dilakukan melalui pengajuan permintaan service request by the technical unit to Pusintek.
layanan oleh unit teknis kepada Pusintek.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


218 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

Koordinasi DJPK dengan lintas kementerian/lembaga Coordination between DJPK and cross ministries/
seperti dengan Kementerian Dalam Negeri, BPKP, PT institutions such as the Ministry of Home Affairs, BPKP,
TASPEN (Persero), Komisi Pemberantasan Korupsi, dan PT TASPEN (Persero), the Corruption Eradication
Bank Indonesia dilakukan secara formal melalui rapat. Commission, and Bank Indonesia is done formally
through meetings.

Sementara itu koordinasi dengan pengembang pihak Meanwhile, coordination with third party developers is
ketiga dilakukan secara formal melalui Developer done formally through Developer Meetings or informally
Meeting maupun secara informal melalui telepon by telephone and social media. In general, coordination
dan social media. Secara umum koordinasi dengan with developers is carried out for developing SIKD,
pengembang dilakukan dalam rangka pengembangan especially the SINERGI Agent application, the SIKD
SIKD khususnya aplikasi Agen SINERGI, aplikasi SIKD Core application and the provision of queries for
Core dan penyediaan query untuk penarikan data automatic withdrawal of local government transaction
transaksi pemerintah daerah secara automatis. Pada data. In 2020 a Developer Meeting was held to focus
tahun 2020 telah dilaksanakan Developer Meeting on 5 (five) application developers used by most local
difokuskan pada 5 (lima) pengembang aplikasi yang governments in Indonesia (SIMDA, SIPKD, SIMAKDA,
digunakan oleh sebagian besar Pemerintah daerah EFINANCE, SIMRAL).
di Indonesia (SIMDA, SIPKD, SIMAKDA, EFINANCE,
SIMRAL).

Pelaksanaan pembinaan kepada pemerintah daerah Guidance for local governments is carried out through
dilakukan melalui sosialisasi, bimbingan teknis, inhouse dissemination, technical guidance, in-house training at
training di kantor DJPK, Kunjungan Pemerintah daerah DJPK office, local government visits to DJPK Regional
ke Ruang Pelayanan Terpadu Keuangan Daerah (RPTKD) Financial Integrated Service Room (RPTKD), and
DJPK, serta pendampingan kepada pemerintah daerah assistance to local governments according to official
sesuai dengan permintaan resmi dari pemerintah requests from local governments. Other coordination is
daerah. Koordinasi lain yang dilakukan adalah terkait related to the piloting of local government transaction
piloting pemerintah daerah data transaksi. Terkait data. With regard to guidance to local governments,
pembinaan kepada pemerintah daerah, telah dibentuk several small teams have been formed to become
beberapa tim kecil untuk menjadi PIC daerah serta regional PICs and teams to serve consultation and
tim untuk melayani konsultasi dan troubleshooting application troubleshooting so that each region has
aplikasi sehingga tiap daerah memiliki tim teknis a technical team to handle existing problems. As for
yang menangani permasalahan yang ada. Adapun informal communication, the MITRA SIKD facebook
komunikasi secara informal bahwa telah tersedia group is available as a communication medium between
group facebook MITRA SIKD sebagai media komunikasi SIKD managers in the regions and DJPK.
antara pengelola SIKD di daerah dan DJPK.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 219
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

Kajian Kebijakan Penguatan Policy Studies on Strengthening


Hubungan Keuangan Pusat dan Central and Regional Financial
Daerah Relations
Insentif Berbasis Kinerja Desa Village Performance-Based Incentives
Selama tahun 2020, bersama KOMPAK telah During 2020, together with KOMPAK, activities with
melaksanakan kegiatan dengan tema Dukungan Uji the theme of Supporting Village Performance-Based
Coba Model Insentif Berbasis Kinerja Desa. Kegiatan ini Incentive Model Trials were carried out. This activity
terbagi dalam komponen dukungan Pusat dan Daerah is divided into components of central and regional
dengan rincian pelaksanaan sebagai berikut: support with implementation details as follows:
a. Dukungan teknis evaluasi dampak Dana Desa a. Technical support for evaluating the impact of the
terhadap kemiskinan, pengangguran, pertumbuhan Village Fund on poverty, unemployment, economic
ekonomi, dan ketimpangan antar daerah sebagai growth, and inequality between regions as input for
masukan untuk revisi formula Dana Desa. Dengan the revision of the Village Fund formula. The form
bentuk kegiatan: of activities is as follows:
• Terselenggaranya Kajian Dampak Dana Desa • Implementation of Village Fund Impact Studies
terhadap Kemiskinan, Pertumbuhan Ekonomi, on Poverty, Economic Growth, Unemployment
Pengangguran dan Pelayanan Dasar, 2015-2019, and Basic Services, 2015-2019, through the
melalui penyediaan TA (Dr. Hefrizal Handra). provision of TA (Dr. Hefrizal Handra). Inputs for
Input untuk Finalisasi Kajian masih berlangsung; the Finalization of the Study are still underway;
• Rapat-rapat koordinasi Kajian Dampak Dana • Coordination meetings of the Village Fund
Desa Terhadap Kemiskinan, Pengangguran, Impact Study on Poverty, Unemployment,
Pertumbuhan Ekonomi dan Pelayanan Publik; Economic Growth and Public Services;
• Tersedianya draft final arah kebijakan formula • Availability of a final draft for the policy direction
dana desa 2021. for the 2021 village fund formula.
b. Dukungan teknis pelembagaan dan replikasi model b. Technical support for institutionalizing and
insentif desa berbasis kinerja, dengan bentuk replicating the performance-based village incentive
kegiatan: model, in the form of activities:
• Tersusunnya Video Pembelajaran Dana Insentif • Compilation of Village Incentive Fund Learning
Desa dari Kabupaten Bima; Videos from Bima Regency;
• Lokakarya Daring Penyusunan Dokumen • Online Workshop on Preparation of Learning
Pembelajaran Pelaksanaan Dana Insentif Desa Documents for Village Incentive Fund
di Bima, Bantaeng, Sumbawa, Aceh Barat, Bener Implementation in Bima, Bantaeng, Sumbawa,
Meriah, Lumajang, dan Jawa Timur; West Aceh, Bener Meriah, Lumajang, and East
Java;
• Workshop virtual Advokasi Pembelajaran • Virtual Workshop on Advocacy for Learning
Pelaksanaan Dana Insentif Desa di 6 Kabupaten in the Implementation of Village Incentive
KOMPAK sebagai masukan bagi Perbaikan Funds in 6 KOMPAK Regencies as input for the
Kebijakan Pemeringkatan Kinerja Desa dan Improvement of Village Performance Rating
Alokasi Kinerja Desa TA 2021. Policies and Village Performance Allocation FY
2021.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


220 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

c. Dukungan teknis pengembangan panduan penilaian c. Technical support for the development of
kinerja desa dengan target tersedianya input teknis village performance appraisal guide targeting
panduan penilaian kinerja desa. Bentuk kegiatan the availability of technical input for the village
yang telah dilaksanakan adalah: performance appraisal guide. The forms of activities
that have been carried out are:
• Terselenggaranya dukungan teknis penyusunan • The implementation of technical support for
desain Pemeringkatan Kinerja Desa melalui the formulation of Village Performance Ranking
penyediaan tenaga ahli. Adapun input untuk designs through the provision of experts. The
Finalisasi Desain dan Simulasi Penghitungan input for Design Finalization of Design and
Alokasi Kinerja Desa masih berlangsung; Simulation of Village Performance Allocation
Calculation is still underway;
• FGD virtual Konsepsi Indikator Alokasi Kinerja • Virtual FGD on the Conception of Performance
dan Panduan Penilaian Kinerja Dana Desa; Allocation Indicators and Guidelines for Village
Fund Performance Appraisal;
• Virtual Workshop Finalisasi Panduan Penilaian • Virtual Workshop on Finalizing Village Fund
Kinerja Dana Desa dan Indikator Alokasi Kinerja; Performance Assessment Guidelines and
Performance Allocation Indicators;
• Rapat Virtual Advokasi Pembelajaran • Virtual Meeting on Learning Advocacy on the
Pelaksanaan Dana Insentif Desa di 6 Kabupaten Implementation of Village Incentive Funds
KOMPAK sebagai masukan bagi Perbaikan in 6 KOMPAK Regencies as input for the
Kebijakan Pemeringkatan Kinerja Desa dan Improvement of Village Performance Rating
Alokasi Kinerja Desa TA 2021; Policies and Village Performance Allocation FY
2021;
• Virtual Training: Knowledge Sharing melalui • Virtual Training: Knowledge Sharing through
Pelatihan Simulasi Perhitungan Alokasi Kinerja Simulation Training on Village Performance
Desa dan Formula Dana Desa; Allocation Calculations and Village Fund
Formula;
• Pembahasan Dana Insentif Desa, DJPK. • Discussion on Village Incentive Funds, DJPK.

Pemenuhan Belanja Wajib Bidang Fulfillment of Compulsory Expenditures


Pendidikan dan Kesehatan Terhadap Indeks for Education and Health on the Public
Pelayanan Publik Service Index
Pembangunan manusia merupakan salah satu indikator Human development is an indicator for the progress
bagi kemajuan suatu Negara, dikatakan maju bukan saja of a country, it is safe to say that progress is not only
dihitung dari pendapatan domestik bruto saja, tetapi calculated from gross domestic income, but also
juga mencakup aspek harapan hidup serta pendidikan includes life expectancy and the education of its people
masyarakatnya. Sekurangnya ada dua sektor yang perlu aspects. There are at least two sectors that need to be
diperhatikan oleh pemerintah sehubungan dengan considered by the government in relation to efforts to
upaya memperluas kesempatan penduduknya untuk expand the opportunities of its population to achieve
mencapai hidup layak yaitu pendidikan dan kesehatan. a decent life, namely education and health. One of the

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 221
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Kilas Kebijakan Tahun 2020


Policy Highlights 2020

Salah satu tantangan Pemerintah Indonesia untuk challenges of the Indonesian Government in realizing
mewujudkan hal tersebut adalah dengan penerapan this is by implementing mandatory spending, both in
mandatory spending, baik dalam struktur belanja the APBN spending structure and in the APBD spending
APBN maupun dalam struktur belanja APBD yang structure that has been mandated or required by laws
telah dimandatkan atau diwajibkan oleh peraturan and regulations.
perundangan.

Sehubungan hal tersebut, telah dilakukan kajian ini In this regard, this study has been conducted to review
untuk mereviu penerapan mandatory spending yang the implementation of mandatory spending which will
akan berdampak pada perubahan indikator pelayanan have an impact on changes in public service indicators
publik di bidang Pendidikan dan Kesehatan di semua in the education and health sector in all regions in
daerah di Indonesia. Hasil kajian tersebut diharapkan Indonesia. The results of the study are expected
menjadi alternatif masukan kebijakan dari rekomendasi to be an alternative policy input from the resulting
yang dihasilkan agar kebijakan mandatory spending ke recommendations so that future mandatory spending
depan lebih baik. Berdasarkan hasil analisis terdapat policies will be better. Based on the results of the
beberapa catatan yang perlu mendapat perhatian analysis, there are several notes that need attention as
sebagai berikut: follows:
1. Daerah dengan porsi mandatory spending dan 1. Regions with below average portion of mandatory
indeks pelayanan publik dibawah rata- rata spending and public service index and low Regional
nasional serta mempunyai Kapasitas Fiskal Daerah Fiscal Capacity, which should be supported by the
rendah perlu diupayakan mendapatkan dukungan central government to help increase the portion
pemerintah pusat untuk membantu meningkatkan of their mandatory spending and increase PAD to
porsi mandatory spending-nya dan peningkatan support their fiscal capacity.
PAD untuk menunjang kapasitas fiskalnya.
2. Perlu dipertimbangkan bagi daerah-daerah 2. Additional assessments (rewards) shall be
mempunyai porsi belanja Pendidikan dan Kesehatan considered to be given for regions that have lesser
kurang dari rata-rata nasional atau tidak mematuhi portion of Education and Health than the national
mandatory spending namun capaian indeks average or do not comply with mandatory spending
pelayanannya sudah diatas rata-rata nasional untuk but the achievement of their service index is already
diberikan penilaian tambahan (reward), misalnya above the national average. For example in the form
berupa tambahan stimulus untuk lebih memacu of additional stimulus to further stimulate Other
daerah lain. region.
3. Perlu diberikan peningkatan kapasitas sumber daya 3. It is necessary to provide increased resource
pada daerah-daerah yang masih capaian indeks capacity in regions whose public service index is
pelayanan publiknya masih di bawah rata-rata still below the national average.
nasional.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


222 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Kilas Kebijakan Tahun 2020
Policy Highlights 2020

4. Perlu adanya kebijakan yang lebih mengikat 4. It is necessary to provide a more binding regional
daerah berupa punishment untuk dapat memenuhi policy in the form of punishment to be able to fulfill
mandatory spending bidang pendidikan dan mandatory spending in the education and health
kesehatan, karena masih ada daerah yang tidak sectors, because there are still regions that do not
patuh dalam memenuhi mandatory spending hingga comply with mandatory spending and ultimately
akhirnya tidak dapat mencapai indeks pelayanan fail to achieve their public service index properly.
publiknya dengan baik.
5. Perlu ditingkatkan kooordinasi antara Kemenkeu 5. It is necessary to improve the coordination
dengan Kemendagri dalam hal evaluasi raperda between the Ministry of Finance and the Ministry
APBD, termasuk yang dilakukan oleh provinsi untuk of Home Affairs in terms of evaluating raperda
kabupaten/kota di wilayahnya, dalam mendorong APBD, including those carried out by provinces for
daerah agar selalu mematuhi pemenuhan belanja regencies/cities in their regions, in encouraging
wajib bidang pendidikan dan kesehatan. regions to always comply with the fulfillment of
mandatory spending on education and health.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 223
05
TATA KELOLA
PEMERINTAHAN
Good Governance
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Tata Kelola Pemerintahan


Good Governance

Implementasi Sistem Pengendalian Implementation of Internal


Internal DJPK Control System of DJPK
Pemantauan Efektivitas Pengendalian Intern tahun This Monitoring of the Effectiveness of Internal Control
2020 merupakan kali ketujuh bagi DJPK. Kegiatan ini in 2020 was the seventh monitoring for DJPK. This
dilaksanakan berpedoman pada KMK Nomor 940/ activity was held based on the Decree of the Minister
KMK.09/2017 tentang Kerangka Kerja Penerapan of Finance (KMK) No. 940/KMK.09/2017 concerning
Pengendalian Intern dan Pedoman Pemantauan Framework of Internal Control Implementation and
Pengendalian Intern di Lingkungan Kementerian Internal Control Monitoring Guidelines in the Ministry
Keuangan. Sesuai dengan peraturan tersebut, secara of Finance. In accordance with these regulations,
garis besar, pemantauan pengendalian intern di in general, internal control monitoring at DJPK is
DJPK dilakukan melalui pemantauan berkelanjutan performed through continuous monitoring and
dan evaluasi terpisah. Pemantauan berkelanjutan separate evaluation. Continuous monitoring is carried
dilaksanakan melalui kegiatan pengawasan oleh out through supervisory activities by management
manajemen yang melekat dalam operasi normal di inherent in normal operations at DJPK. Meanwhile,
DJPK. Sedangkan evaluasi terpisah dilaksanakan oleh separate evaluations are carried out by trained
orang yang terlatih dan terpisah dari operasi (auditor individuals separated from any operation (internal
internal) atau orang dalam organisasi yang bertanggung auditors) or people within the organization who are
jawab memantau operasi pengendalian tertentu yang responsible for monitoring certain control operations
saat ini dilaksanakan oleh Bagian Organisasi dan currently carried out by the Organization and Internal
Kepatuhan Internal, berupa: Compliance Division, in the form of:
a. Evaluasi Pengendalian Intern Tingkat Entitas a. Entity-Level Internal Control Evaluation (EPITE),
(EPITE), yang termasuk di dalamnya adalah including monitoring the codes of conduct
pemantauan terhadap penerapan kode etik. implementation
b. Pemantauan Pengendalian Intern Tingkat Aktivitas b. Activity-Level Internal Control Monitoring (PPITA),
(PPITA), yang terdiri atas penetapan Evaluasi namely determining Design Adequacy Evaluation
Kecukupan Rancangan (EKR) dan Pemantauan (EKR) and Key Control Monitoring (PPU)
Pengendalian Utama (PPU)

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


226 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Tata Kelola Pemerintahan
Good Governance

Gambar 11: Proses Pemantauan Pengendalian Intern Figure 11: Internal Control Monitoring Process

Tingkat Entitas / Tingkat Aktivitas /


Entity Level Activity Level

EKR UKI-E1

Kesimpulan
Epite
PPU
Pengendalian Intern
+ / Internal Control UKI-P
Pemantauan Kode Etik / Conclusion Uki-W
Code of Conduct Monitoring uki-e1

PPTik

EPITE : Evaluasi Pengendalian Intern Tingkat Entitas / Entity-Level Internal Control Evaluation
EKR : Evaluasi Kecukupan Rancangan / Design Adequacy Evaluation
PPU : Pemantauan Pengendalian Utama / Key Control Monitoring
PPTIK : Pemantauan Pengendalian Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi / Control Monitoring with Information and Communication Technology Basis

Berdasarkan hasil pemantauan pengendalian intern Based on the results of internal control monitoring
melalui kegiatan EPITE dan PPITA disimpulkan bahwa through EPITE and PPITA activities, it is concluded
penerapan pengendalian intern di DJPK telah berjaan that the implementation of internal control at DJPK
efektif. Hal ini menunjukkan pengendalian internal pada has been effective. This shows that internal control
masing-masing unit pemilik proses bisnis telah berjalan in each business process owner unit is running as
sebagaimana yang diharapkan. Namun demikian, expected. However, the internal control system, even
sistem pengendalian intern, meskipun dirancang dan though it is well designed and implemented, still has
dilaksanakan dengan baik, tetap memiliki keterbatasan limitations so that the possibility of errors due to errors
sehingga kemungkinan kesalahan karena kekeliruan or irregularities can occur and cannot be detected.
atau ketidakberesan dapat terjadi dan tidak terdeteksi. Therefore, although declared effective, these controls
Oleh karena itu, meskipun dinyatakan efektif, can only provide adequate assurance regarding the
pengendalian tersebut hanya dapat memberikan effectiveness and efficiency of business processes, the
keyakinan yang memadai mengenai efektivitas dan reliability of financial reporting, the security of state
efisiensi proses bisnis, keandalan pelaporan keuangan, assets and compliance with laws and regulations.
keamanan aset negara dan ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 227
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Dering DJPK
adalah salah satu
bentuk inovasi
layanan informasi
di lingkungan DJPK
yang didedikasikan
untuk memenuhi
kebutuhan
pengguna layanan.

Untuk lebih jelasnya, gambaran hasil pemantauan For more details, an overview of the results of internal
pengendalian intern melalui kegiatan EPITE dan PPITA control monitoring through EPITE and PPITA activities
adalah sebagai berikut: is as follows:
1. Evaluasi Pengendalian Intern Tingkat Entitas 1. Entity-Level Internal Control Evaluation (EPITE)
(EPITE)
Secara ringkas EPITE merupakan bagian dari To summarize, EPITE is a part of monitoring
pemantauan efektivitas implementasi dan the effectiveness of the implementation and the
kecukupan rancangan yang dilaksanakan oleh adequacy of the design carried out by monitoring
pelaksana pemantauan di masing- masing unit implementers in each echelon I unit to assess the
eselon I untuk menilai efektivitas pengendalian effectiveness of entity-level controls in creating
tingkat entitas dalam menciptakan lingkungan an environment that supports the effectiveness of
yang mendukung efektivitas pengendalian tingkat activity-level controls. EPITE implementation is
kegiatan/aktivitas. Pelaksanaan EPITE berpedoman guided by Decree of the Minister of Finance No.
pada Keputusan Menteri Keuangan Nomor 940/ 940/PMK.09/2017 concerning the Framework
PMK.09/2017 tentang Kerangka Kerja Penerapan for the Implementation of Internal Control and
Pengendalian Intern dan Pedoman Pemantauan Guidelines for Internal Control Monitoring in the
Pengendalian Intern di Lingkungan Kementerian Ministry of Finance.
Keuangan.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


228 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Dering DJPK is a
form of information
service innovation
in DJPK that
is dedicated to
meeting the needs
of service users.

Tahapan-tahapan EPITE dimulai dari menyusun EPITE stages start from compiling a work program,
program kerja, melaksanakan evaluasi dan menarik conducting evaluations and drawing conclusions.
kesimpulan. Rincian dari masing-masing tahapan The details of each stage are as follows:
adalah sebagai berikut:
a. Menyusun program kerja a. Preparing work programs
Program kerja telah direviu dan ditetapkan oleh The work program has been reviewed and
ketua dan penanggung jawab EPITE. determined by the chairman and the person in
charge of EPITE.
b. Melaksanakan evaluasi b. Performing evaluation
Evaluasi dilakukan terhadap kelima unsur Performing evaluation on five internal control
pengendalian intern meliputi lingkungan elements, consisting of control environment, risk
pengendalian, penilaian risiko, kegiatan assessment, control activities, communication
pengendalian, komunikasi dan informasi, and information, and monitoring through
dan pemantauan. Teknik yang digunakan surveys, document reviews, and interviews.
dalam evaluasi menggunakan salah satu atau
kombinasi teknik berupa survei, reviu dokumen
dan wawancara.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 229
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Tata Kelola Pemerintahan


Good Governance

c. Menarik kesimpulan c. Making conclusions


Kesimpulan diperoleh dari persentase skor Conclusions are obtained from the percentage
terhadap jumlah skor yang dievaluasi dan score against the total score evaluated and
dikategorikan ke dalam tiga tingkatan sebagai categorized into three levels as follows: Low, if
berikut : Rendah, yaitu apabila nilai akhir 0% s.d. the final score is 0% -33%; Medium, if the final
33%; Sedang, yaitu apabila nilai akhir 34% s.d. score is 34% -63%; and High, if the final score is
63%; dan Tinggi, yaitu apabila nilai akhir 64% 64% -100%.
s.d. 100%.

Kesimpulan hasil evaluasi ini merupakan bahan The conclusion of this evaluation result is taken into
pertimbangan dalam menentukan besar sampel consideration in determining the sample size for
pemantauan efektifitas implementasi. Semakin baik monitoring the implementation effectiveness. The
hasil EPITE, maka semakin kecil sampel yang perlu better the EPITE results, the smaller the sample that
diambil pada pemantauan efektivitas implementasi. needs to be taken for monitoring implementation
effectiveness.

Proses EPITE berupa survey, wawancara, dan reviu The EPITE process, namely through surveys,
dokumen dilaksanakan pada bulan Juli sampai interviews, and document reviews, was carried
dengan Oktober 2020. Survey dilakukan dengan out from July to October 2020. The survey was
pengisian kuisioner EPITE secara online melalui conducted by filling in the EPITE questionnaire
aplikasi Google Form. Dari pengisian kertas kerja online through the Google Form application. From
diperoleh jumlah total skor 49 (empat puluh filling in the working papers, the total score is 49
sembilan) kemudian dibagi dengan jumlah faktor (forty nine) then divided by the number of factors
yang dievaluasi yakni sebanyak 50 (lima puluh) evaluated, namely 50 (fifty) factors. Thus the
faktor. Dengan demikian persentase sementara provisional percentage of the total score obtained
jumlah skor yang diperoleh terhadap jumlah skor against the total score evaluated was 49:50 = 98
yang dievaluasi adalah 49:50 = 98 persen. percent.

Berdasarkan hasil Evaluasi Pengendalian Intern Based on the results of the Entity-Level Internal
Tingkat Entitas (EPITE) tahun 2020, dapat Control Evaluation (EPITE) in 2020, it was concluded
disimpulkan bahwa secara umum hasil EPITE that in general the EPITE results showed the
menunjukkan pengendalian tingkat entitas effectiveness of the entity level controls in creating
dalam menciptakan lingkungan yang mendukung an environment that supported the effectiveness of
efektivitas pengendalian tingkat kegiatan/ activity level controls. This was supported by the
aktivitas sudah efektif. Hal ini didukung dari results of the survey activity which showed a score
hasil kegiatan survei yang menunjukkan skor 100 of 100 percent, the results of the document review
persen, hasil reviu dokumen yang menunjukkan which showed the adequacy of the documents, and
kecukupan dokumen yang dilakukan reviu, dan the results of the interviews that described the
hasil wawancara yang menggambarkan faktor environmental factors of control, risk assessment,
lingkungan pengendalian, penilaian risiko, information and communication, and monitoring
informasi dan komunikasi, serta pemantauan telah that had been running according to the regulations.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


230 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Tata Kelola Pemerintahan
Good Governance

berjalan sesuai ketentuan. Hasil EPITE dimaksud The EPITE results were combined with the results
dikombinasikan dengan hasil pemantauan kode of codes of conduct monitoring carried out
etik yang dilakukan melalui metode survei, through survey, observation, surprise inspection
observasi, inspeksi mendadak dan surveillance. and surveillance methods. Monitoring of the codes
Pemantauan kode etik menunjukkan bahwa lebih of conduct showed that more than 75 percent of
dari 75 persen pegawai DJPK mematuhi kode DJPK employees adhered to the employee’s codes
etik pegawai dan tidak terjadi pelanggaran yang of conduct and there were no fraudulent violations
bersifat fraud oleh pegawai DJPK, sehingga nilai by DJPK employees, thus the temporary value of the
sementara EPITE dikurangi dengan 0 persen. Nilai EPITE was reduced by 0 percent. The final value of
akhir EPITE DJPK tahun 2020 setelah dikurangi the 2020 DJPK EPITE after deducting the results
dengan hasil pemantauan kode etik menjadi 98 of monitoring the codes of conduct became 98
Persen. percent.
2. Pemantauan Pengendalian Intern Tingkat 2. Activity-Level Internal Control Monitoring
Aktivitas (PPITA) (PPITA)
Tujuan dilaksanakan PPITA adalah untuk The purpose of PPITA implementation is to provide
memberikan keyakinan memadai bahwa adequate assurance that controls have been
pengendalian telah dilaksanakan secara efektif implemented effectively in order to prevent and
guna mencegah dan mendeteksi “apa yang bisa detect "what could go wrong" or not achieving
salah” atau tidak tercapainya tujuan kegiatan. PPITA activity objectives. Apart from seeing the presence
selain melihat ada tidaknya atribut pengendalian or absence of control attributes, PPITA also looks
juga melihat kesesuaian pelaksanaan pengendalian at the suitability of the implementation of these
tersebut dengan rancangannya. controls with the design.

PPITA dimulai dengan menyusun Evaluasi PPITA begins by compiling Design Adequacy
Kecukupan Rancangan (EKR) serta Pemantauan Evaluation (EKR) as well as Key Control Monitoring
Pengendalian Utama (PPU) dan/atau Pemantauan (PPU) and/or Information and Communication
Pengendalian Berbasis Teknologi lnformasi dan Technology-Based Control Monitoring (PPTIK). The
Komunikasi (PPTIK). Hasil pelaksanaan EKR results of the EKR implementation are contained in
dituangkan dalam Tabel Rancangan Pengendalian the Control Design Table (TRP) together with the
(TRP) bersama dengan hasil akhir proses final results of the control design mapping process.
pemetaan rancangan pengendalian. Proses A business process with adequate control design
bisnis yang rancangan pengendaliannya telah will be selected for monitoring, while a business
cukup (memadai) dapat dipilih untuk dilakukan process with insufficient control design should first
pemantauan, sedangkan proses bisnis yang have its internal control improved. PPU consists
rancangan pengendaliannya tidak cukup sebaiknya of testing the compliance of the main controls
dilakukan perbaikan pengendalian intern terlebih and testing the accuracy of the main controls. The
dahulu. PPU terdiri atas pengujian kepatuhan results of the implementation of PPU are stated in
pengendalian utama dan pengujian keakuratan the PPU results report with the final results stating
pengendalian utama. Hasil pelaksanaan PPU whether a control is effective or not. If the main
dituangkan dalam laporan hasil PPU dengan hasil control that is exercised is based on information
akhir yang menyatakan apakah suatu pengendalian technology, the results of the monitoring will

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 231
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Tata Kelola Pemerintahan


Good Governance

tersebut efektif atau tidak. Apabila pengendalian be contained in the PPTIK report. However, in
utama yang dilakukan berbasis teknologi 2020, DJPK did not monitor the ICT, considering
informasi, maka hasil pelaksanaan pemantauannya that the selected business processes did not use
dituangkan dalam laporan PPTIK. Namun pada applications/manuals.
Tahun 2020 ini, DJPK tidak melakukan pemantauan
terhadap TIK mengingat proses bisnis yang dipilih
tidak menggunakan aplikasi/manual.

Pada tahun 2020, pelaksanaan PPITA lebih In 2020, PPITA implementation was focused
ditajamkan pada proses bisnis yang menjadi more on business processes which were the main
perhatian utama pimpinan secara mendalam dan concern of the leadership in depth and in detail
terperinci melalui pelaksanaan reperformance. through reperformance. Therefore, the main
Oleh karena itu, pertimbangan utama dalam consideration in selecting the business process
pemilihan proses bisnis tersebut adalah was the availability of human resources in charge
ketersediaan sumberdaya manusia yang bertugas of monitoring, the availability of monitoring time,
melakukan pemantauan, ketersediaan waktu the business process implementation period to be
pemantauan, periode pelaksanaan proses bisnis monitored along with the estimated time for the
yang akan dipantau beserta estimasi waktu business process owners to prepare documents and
kesiapan pemilik proses bisnis dalam menyiapkan perform reperformance, taking into account the
dokumen dan melakukan reperformance, sekaligus representation of these business processes in the
dengan memperhatikan keterwakilan proses bisnis new organizational structure after reorganization.
tersebut dalam struktur organisasi baru setelah PPITA DJPK 2020 was carried out selectively in 3
reorganisasi. PPITA DJPK tahun 2020 dilakukan (three) main business processes with 12 (twelve)
secara selektif pada 3 (tiga) proses bisnis utama main controls, namely:
dengan 12 (dua belas) pengendalian utaman yaitu:
a. Pengalokasian DBH Migas, yang terdiri dari 5 a. Allocation of Oil and Gas DBH, which consists of
(lima) pengendalian utama, yaitu: 5 (five) main controls, namely:
- Cross check data dengan data tahun-tahun - Cross-check the data with data from
sebelumnya (tren); previous years (trend);
- Konfirmasi dan rekonsiliasi data dengan - Confirmation and data reconciliation with
Direktorat ESI dan K/L teknis terkait; the Directorate of ESI and related technical
Ministries/Agencies;
- Verifikasi/reviu terhadap formula - Verification/review of the calculation
perhitungan untuk masing-masing record/ formula for each record/row in the working
row dalam kertas kerja Perhitungan paper for the Calculation of SDA DBH
Alokasi DBH SDA berdasarkan data SK Allocation based on data on the Decree on
Penetapan Daerah Penghasil dan Data Dasar the Determination of Producing Areas and
Perhitungan DBH SDA; Basic Data for Calculating SDA DBH;
- Reviu berjenjang dalam pembuatan Surat - Level review in making a letter of introduction
Pengantar Penetapan Perpres; to the determination of the Presidential
Decree;
- Verifikasi/reviu terhadap formula - Verification/review of calculation formulas.
perhitungan.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


232 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Tata Kelola Pemerintahan
Good Governance

b. Pengalokasian dan Rekomendasi penyaluran b. The Allocation and Recommendation for


Dana Insentif Daerah, yang terdiri dari 3 (tiga) distribution of Regional Incentive Fund, which
pengendalian utama, yaitu: consists of 3 (three) main controls, namely:
- Cross check data dukung alokasi DID dengan - Cross-check the data to support DID
data tahun-tahun sebelumnya (tren); allocation with data from previous years
- Verifikasi/reviu terhadap formula (trend);
perhitungan untuk masing-masing record/ - Verification/review of the calculation
row dalam kertas kerja Perhitungan Alokasi formula for each record/row in the DID
DID; Allocation Calculation worksheet;
- Verifikasi/reviu terhadap formula - Verification/review of the formula for
perhitungan rekomendasi penyaluran DID. calculating the recommendation for DID
distribution.
c. Pemberian dan Penyaluran Hibah Dalam Negeri c. Granting and Distribution of Domestic Grants
- Cross check ketersediaan dokumen - Cross-check the availability of supporting
pendukung penilaian kelayakan pemberian documents for assessing the feasibility of
Hibah Dalam Negeri; granting domestic grants;
- Cross check pencantuman ketentuan- - Cross-check the inclusion of provisions
ketentuan terkait tujuan, jumlah, sumber, related to objectives, amounts, sources,
penerima, persyaratan, tatacata pencairan/ recipients, requirements, procedures for
penyaluran, tatacara penggunaan, tatacara disbursement/distribution, procedures for
pelaporan dan pemantauan, hak dan use, reporting and monitoring procedures,
kewajiban pemberi dan penerima hibah, dan rights and obligations of grantor and grantee,
sanksi; and sanctions;
- Cross check Ketersediaan dokumen yang - Cross-check the availability of documents
mendukung dilakukannya revisi perjanjian that support the revision of the grant
hibah dan isi perjanjian (tujuan dan pagu). agreement and the contents of the
agreement (objective and ceiling).

Pelaksanaan PPITA dilakukan per triwulanan pada The PPITA implementation is carried out quarterly
proses bisnis Pengalokasian dan Rekomendasi in the business process for the Allocation and
penyaluran Dana Insentif Daerah dan proses bisnis Recommendation for distribution of Regional
Pemberian dan Penyaluran Hibah Dalam Negeri. Incentive Funds and the business process for the
Sedangkan untuk proses bisnis Perhitungan Distribution and Distribution of Domestic Grants.
Alokasi Dana Bagi Hasil Minyak dan Gas Bumi As for the business process, the calculation of the
dilaksanakan hanya sekali pada Tahun 2020. Oil and Gas Production Sharing Fund Allocation is
carried out only once in 2020.

Adapun dokumen-dokumen yang akan dipantau The documents that will be monitored to show that
untuk menunjukkan bahwa pengendalian utama telah the main controls have been implemented with the
dilaksanakan dengan ketentuan yang berlaku adalah: following provisions are:

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 233
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Tata Kelola Pemerintahan


Good Governance

a. Perhitungan Alokasi DBH Minyak dan Gas Bumi, a. Calculation for Oil and Gas DBH Allocation,
meliputi: including:
- Surat Penyampaian dan data dasar perhitungan - Submission Letter and basic data for
DBH Minyak dan Gas Bumi TA 2021; calculating Oil and Gas DBH for the 2021
Fiscal Year;
- Data dan Surat Penyampaian data tahun-tahun - Data and Submission Letter of the data from
sebelumnya (tren); the previous years (trend);
- Konfirmasi atau rekonsiliasi data dengan unit - Confirmation or reconciliation of data with
terkait; related units;
- Kertas kerja perhitungan alokasi DBH TA 2021; - Working paper for the calculation of the 2021
DBH allocation;
- ND penyampaian Konsep Lampiran Perpres - ND submission of Draft Attachments to the
Rincian APBN TA 2021. Presidential Regulation on Details of the
2021 Fiscal Year’s State Budget.
b. Pengalokasian dan Rekomendasi Penyaluran Dana b. Allocation and Recommendations for
Insentif Daerah (DID), meliputi: Distribution of Regional Incentive Funds (DID),
including:
- Surat Penyampaian dan data dasar perhitungan - Submission Letter and basic data for 2021
DID TA 2021; Fiscal Year’s DID calculation;
- Data dan Surat Penyampaian data tahun-tahun - Data and Submission Letter of the data from
sebelumnya (tren); previous years (trend);
- Konfirmasi atau rekonsiliasi data dengan unit - Data confirmation or reconciliation with
terkait; related units;
- Kertas kerja perhitungan alokasi DID TA 2021; - Working paper for calculating the DID
allocation for the 2021 Fiscal Year;
- ND penyampaian Konsep Lampiran Perpres - ND submission of Draft Attachments to
Rincian APBN Tahun 2021; Presidential Regulation on Details of the
2021 State Budget;
- ND Rekomendasi Penyaluran DID TA 2020; - ND Recommendation for DID Distribution
for 2020;
- Kertas Kerja Perhitungan rekomendasi - Working Paper for calculating the
penyaluran DID TA 2020. recommendation for DID FY 2020
distribution.
c. Pemberian dan Rekomendasi Penyaluran Hibah c. Granting and Recommendations for Domestic
Dalam Negeri Grants Distribution
- Surat Usulan Pemberian Hibah oleh K/L; - Letter of Proposal for Grants by K/L;
- BA Pembahasan Usulan Alokasi dan Daerah - BA Discussion on Proposed Allocation
Calon Penerima Program Hibah; and Areas of Prospective Grant Program
Recipients;
- Surat Penetapan Pemberian Hibah Dalam - Letter of Determination of Granting
Negeri; Domestic Grants;

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


234 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Tata Kelola Pemerintahan
Good Governance

- Perjanjian Hibah Daerah; - Regional Grant Agreement;


- ND Rekomendasi Penyaluran Hibah Dalam - ND Recommendation for Domestic Grants
Negeri; Distribution;
- Lembar verifikasi persyaratan penyaluran hibah - Domestic grant distribution requirements
dalam negeri. verification sheet.

Hasil pengujian terhadap atribut pengendalian utama The test results on the main control attributes of the
terhadap ketiga proses bisnis tersebut disusun dalam three business processes are compiled in the Main
Laporan Hasil Pemantauan Pengendalian Utama Control Monitoring Results Report (LHPPU) every
(LHPPU) pada setiap triwulan selama periode tahun quarter during the 2020 period. Based on Main Control
2020. Berdasarkan Pemantauan Pengendalian Utama Monitoring (PPU), there are no findings in the main
(PPU), tidak terdapat temuan dalam pengendalian controls so it can be concluded that internal control
utama sehingga dapat disimpulkan bahwa pengendalian is running. effective. Even though internal control is
intern berjalan efektif. Meskipun pengendalian intern declared effective, continuous improvement steps are
dinyatakan efektif, tetap diperlukan langkah-langkah still needed, namely:
perbaikan secara terus menerus, yaitu:
1. Menjalankan proses bisnis sesuai dengan Standar 1. Implement business process according to existing
Operasional Prosedur (SOP) yang ada sebagai Standard Operating Procedure (SOP) as a form of
bentuk pengendalian intern dalam setiap tingkatan internal control at each activity level;
kegiatan;
2. Meningkatkan fungsi pengawasan melekat oleh 2. Improve inherent supervision function by all
seluruh pegawai dan atasan langsung sebagai employees and direct supervisors as a form of
bentuk pengendalian internal dari manajerial; managerial internal control;
3. Penyesuaian Standar Operasional Prosedur (SOP) 3. Adjust Standard Operating Procedure (SOP) to field
sesuai dengan kondisi di lapangan; condition;
4. Melakukan revitalisasi saluran komunikasi yang 4. Revitalize existing communication channels to
ada agar dapat menjadi saluran komunikasi yang become open and effective communication
terbuka dan efektif; dan channels; and
5. Peningkatan kepatuhan pegawai terhadap 5. Improve employee compliance with obligations,
kewajiban, larangan dan sanksi dalam bidang prohibitions, and sanctions related to employment,
kepegawaian, utamanya terkait penerapan kode particularly the implementation of employee code
etik pegawai. of conduct.

Survei Kepuasan Pengguna Layanan Customer Satisfaction Survey


Latar belakang pelaksanaan Survei Kepuasan Pengguna The motive of the implementation of the Customer
Layanan (SKPL) dimulai dari gerakan reformasi nasional Satisfaction Survey (SKPL) began with the national
terkait krisis ekonomi 1998, kemudian tahun 2003 reform movement related to the 1998 economic
terjadi gerakan pembaharuan kemenkeu, dan tahun crisis, then in 2003 there was a Ministry of Finance
2007 kemenkeu melaksanakan Reformasi Birokrasi amendment movement, and in 2007 the Ministry of
berbasis 3 Pilar yaitu Organisasi, Proses Bisnis, dan Finance implemented a 3 Pillar-based Bureaucracy
SDM. Tujuan diadakannya Reformasi Birokrasi adalah Reform namely Organization, Business Process, and
untuk mengetahui tingkat Kepercayaan Publik melalui: HR. The purpose of holding a Bureaucratic Reform

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 235
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Tata Kelola Pemerintahan


Good Governance

Pemerintahan yang bersih dan bebas KKN, Pelayanan is to find out the level of Public Trust through: Clean
publik berkualitas, serta peningkatan kapabilitas dan and KKN Free Government, quality public services, as
akuntabilitas kinerja birokrasi. Dasar Hukum Reformasi well as enhancing the capabilities and accountability
Birokrasi Nasional berdasarkan Peraturan Presiden of bureaucratic performance. Legal Basis for National
Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Bureaucratic Reform based on Presidential Regulation
Birokrasi 2010-2025 dan Peraturan Menteri Number 81 of 2010 concerning the Grand Design of
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi the 2010-2025 Bureaucracy Reform and Ministry of
Birokrasi Nomor 20 Tahun 2010 tentang Road Map Administrative and Bureaucratic Reform Number 20 of
Reformasi Birokrasi. Dasar Hukum Reformasi Birokrasi 2010 concerning Bureaucratic Reform Road Map. The
Kementerian Keuangan RI didasarkan pada Pasal 6 ayat Legal Basis for Bureaucratic Reform of the Ministry of
(2) dan ayat (3) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Finance of the Republic of Indonesia is based on Article
tentang Pelayanan Publik, KMK mengenai Reformasi 6 paragraph (2) and paragraph (3) of Law No. 25/2009
Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kemenkeu, concerning Public Services, Minister of Finance
dan KMK Nomor 183/KMK.01/2013 tentang Kebijakan Decree on Bureaucratic Reform and Institutional
Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2014-2024. Transformation of Ministry of Finance, and Minister of
Finance Decree No. 183/KMK.01/2013 concerning the
2014-2024 Ministry of Finance's Strategic Policies.

Gambar 12: Model Reformasi Birokrasi Kementerian Figure 12: The Ministry of Finance’s Bureaucratic
Keuangan Reform Model

Kepercayaan Publik /
Public Trust

Pelayanan Publik /
Public Service

Peningkatan Kinerja /
Performance Improvement

Good Governance

Indikator Kinerja Utama / Key Performance Indicators

Peningkatan Disiplin
Penataan Organisasi / Penataan Probis / dan Manajemen SDM /
Organizational Business Process HR Discipline
Regulation Regulation and Management
Improvement

Remunerasi / Remuneration

Reformasi Pengelolaan Keuangan Negara / State Financial Management Reform

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


236 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Tata Kelola Pemerintahan
Good Governance

Survei Kepuasan Pengguna Layanan Tahun 2020 The 2020 Customer Satisfaction Survey was conducted
dilaksanakan di semua Unit Eselon I Kementerian in all Echelon I Units of the Ministry of Finance. The
Keuangan. Tujuan dilaksanakannya survei tersebut aim of the survey is to evaluate the overall MoF service
adalah mengevaluasi kinerja layanan Kemenkeu secara performance at the Ministry level and specifically at
agregat di tingkat Kementerian dan secara spesifik di the Echelon I and Non-Echelon Unit (LNSW) based
Unit Eselon I dan Unit Non Eselon (LNSW) berdasarkan on the level of service importance and the level of
tingkat kepentingan layanan dan tingkat kepuasan service user satisfaction. DJPK services that are
pengguna layanan. Layanan DJPK yang dijadikan objek used as SKPL objects consist of 3 types of services
SKPL terdiri dari 3 jenis layanan diantaranya Layanan including Information Transfer to Regional and Village
Pemberian Informasi/Konsultasi Berbasis Teknologi Funds and Regional Finance Services, Non-Physical
Informasi, Layanan Pelaporan DAK Non Fisik, dan DAK Reporting Services, and Transfer to Regional
Layanan Penyaluran Transfer ke Daerah. Distribution Services.

Tabel 39: Jenis Layanan dan Karakteristik DJPK Table 39: Types of Services and Characteristics of
Tahun 2020 DJPK in 2020

Karakteristik Layanan / Services Characteristics


Jenis Layanan / Type of Services Berbiaya / Daring / Luring / Sanksi /
Denda / Fine
Charged Online Offline Sanction
Layanan Pemberian / Provision Services
1. Informasi/Konsultasi Berbasis Teknologi
Informasi / Information Technology-based Tidak / No Ya / Yes Ya / Yes Tidak / No Tidak / No
Information/Consultation
2. Layanan Pelaporan DAK Non Fisik / Non
Tidak / No Ya / Yes Ya / Yes Ya / Yes Tidak / No
Physical DAK Reporting Services
3. Layanan Penyaluran Transfer ke Daerah /
Tidak / No Ya / Yes Ya / Yes Tidak Tidak / No
Transfer Distribution to Region Services

SKPL tahun 2020 dilaksanakan di 6 (enam) lokasi yaitu The 2020 SKPL was implemented in 6 (six) locations,
Medan, Jakarta, Surabaya, Balikpapan, dan Makassar, namely Medan, Jakarta, Surabaya, Balikpapan,
dan Ambon. Jumlah responden yang disurvei untuk Makassar, and Ambon. The number of respondents
layanan DJPK sebanyak 124 responden yang terdiri dari surveyed for DJPK services was 124 respondents,
91 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Rata-rata consisting of 91 men and 33 women. On average, the
responden yang disurvei berusia antara 31-40 tahun respondents surveyed were between the ages of 31-
dan memiliki latar belakang pendidikan paling banyak 40 years, with the highest number of educational
sarjana S1. Responden yang disurvei merupakan background being Bachelor’s degree. The respondents
stakeholders DJPK yang pernah mendapatkan layanan surveyed were DJPK stakeholders who had received
dari DJPK, semua responden merupakan Pemerintah services from DJPK, with all respondents were local
Daerah yang merupakan stakeholders DJPK. governments who were DJPK stakeholders.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 237
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Tata Kelola Pemerintahan


Good Governance

Tabel 40: Data Demografi Responden SKPL 2020 Table 40: Data on SKPL Respondents Demography in
2020
Aspek Demografi / Demography Aspect Jumlah / Total Persentase / Percentage
Jenis Kelamin / Gender
Laki – laki / Male 91 73,4%
Perempuan / Female 33 26,6%
Usia / Age
21-30 Tahun / years old 2 1,6%
31-40 Tahun / years old 68 54,8%
41-50 Tahun / years old 47 37,9%
51-60 Tahun / years old 7 5,65%
Latar Belakang Pendidikan / Education Background
SMA dan Sederajat / High School and equivalent 5 4,03%
Diploma (D1 –D3) / Diploma (D1-D3) 7 5,65%
Sarjana (S1 dan D4) / Bachelor's degree (S1 and D-4) 76 61,29%
Pascasarjana (S2 dan S3) / Master's degree (S2 and S3) 36 29,03%

Survei Kepuasan Pengguna Layanan (SKPL) tahun 2020 The 2020 Customer Satisfaction Survey (SKPL)
didasarkan dari 15 (lima belas) aspek layanan yang was based on 15 (fifteen) service aspects assessed
dinilai diantaranya keterbukaan/kemudahan aspek including transparency/ease of information aspects,
informasi, informasi layanan, akses terhadap layanan, service information, access to services, suitability
kesesuaian prosedur, waktu penyelesaian layanan, of procedures, service completion time, fees (this
biaya (layanan ini tidak termasuk dalam survei DJPK service was not included in the DJPK survey as there
karena layanan di DJPK tidak ada yang dikenakan were no fees), imposition of sanctions or fines for
biaya), pengenaan sanksi atau denda atas pelanggaran, violations, employee attitudes, employee abilities
sikap pegawai, kemampuan dan keterampilan pegawai, and skills, supporting environment, environmental
lingkungan pendukung, keamanan lingkungan, security, e-service-efficiency-ease of use, accessibility,
e-service-efficiency-ease of use, accessibility, e-service- e-service-reliability, e-service customer support, and
reliability, e-service customer support, dan e-service e-service security. Based on the survey results, the
security. Berdasarkan hasil survei, tingkat kepuasan level of service user satisfaction with 14 service aspects
pengguna layanan terhadap 14 aspek layanan dari DJPK from DJPK had an expectation value of 4.69 and a
memiliki nilai ekspektasi sebesar 4,69 dan nilai kualitas quality score of 4.51. The highest value of service user
sebesar 4,51. Nilai ekspektasi kepuasan pengguna satisfaction expectation was employee attitude and
layanan yang paling tinggi adalah sikap pegawai dan service with a value of 4.76 from a scale of 5, and the
layanan dengan nilai sebesar 4,76 dari skala 5, dan nilai highest value of service user satisfaction quality was
kualitas kepuasan pengguna layanan yang paling tinggi environmental safety of 4.64. Meanwhile, services that

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


238 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Tata Kelola Pemerintahan
Good Governance

adalah keamanan lingkungan sebesar 4,64. Sedangkan, had the lowest expectation value and service user
layanan yang memiliki nilai ekspektasi dan nilai kualitas satisfaction quality score in DJPK were E-Service -
kepuasan pengguna layanan yang paling rendah di DJPK Efficiency- Ease of Use, Accessibility of 4.63 for the
adalah E-Service - Efficiency- Ease of Use, Accessibility expectation value and 4.41 for the quality value of a
sebesar 4,63 untuk nilai ekspektasi dan sebesar 4,41 scale of 5.
untuk nilai kualitas dari skala 5.

Tabel 41: Aspek Kepuasan Layanan DJPK Table 41: Service Satisfaction Aspects of DJPK
Layanan 1 / Layanan 2 / Layanan 3 / Agregat DJPK /
Kode / Aspek Layanan / Service 1 Service 2 Service 3 DJPK Aggregate
Code Service Aspect Delta Delta Delta Delta Delta
Exp. Quot. Exp. Quot. Exp. Quot. Exp. Quot.
2020 2020 2020 2020 2019
Keterbukaan/Kemudahan
Akses Informasi
Aspek 1 /
/ Transparency/ 4.68 4.50 0.18 4.75 4.60 0.15 4.68 4.51 0.17 4.70 4.53 0.17 -0.34
Aspect 1
Convenience of Access to
Information
Aspek 2 / Informasi Layanan /
4.67 4.48 0.18 4.74 4.57 0.17 4.66 4.49 0.17 4.69 4.51 0.17 -0.29
Aspect 2 Service Information
Aspek 3 / Akses Terhadap Layanan /
4.66 4.46 0.19 4.69 4.49 0.19 4.65 4.48 0.17 4.66 4.48 0.18 -0.29
Aspect 3 Access to Services
Kesesuaian Prosedur
Aspek 4 /
/ Conformity with 4.73 4.53 0.19 4.77 4.62 0.14 4.72 4.53 0.18 4.73 4.56 0.17 -017
Aspect 4
Procedures
Waktu Penyelesaian
Aspek 5 /
Layanan / Service 4.66 4.45 0.21 4.67 4.49 0.14 4.65 4.46 0.19 4.66 4.47 0.19 -0.37
Aspect 5
Settlement Time
Aspek 6 /
Biaya / Fees - - - - - - - - - - - - -
Aspect 6
Aspek 7 / Sanksi/Denda /
- - - 4.56 4.55 0.01 - - - - - - -
Aspect 7 Sanctions/Fines
Aspek 8 / Sikap Pegawai / Employee
4.75 4.60 0.14 4.77 4.63 0.14 4.75 4.60 0.15 4.75 4.61 0.14 -013
Aspect 8 Behavior
Kemampuan dan
Aspek 9 / Keterampilan Pegawai /
4.70 4.50 0.19 4.76 4.61 0.14 4.69 4.49 0.20 4.71 4.53 0.18 -0.24
Aspect 9 Employee Capability and
Skills
Aspek 10 / Lingkungan Pendukung /
4.62 4.51 0.11 4.79 4.71 0.08 4.61 4.50 0.11 4.67 4.55 0.10 -0.19
Aspect 10 Supporting Environment
Aspek 11 / Keamanan Lingkungan /
4.69 4.59 0.09 4.84 4.77 0.06 4.67 4.59 0.07 4.73 4.64 0.08 -0.07
Aspect 11 Environmental Security
Aspek 12 / E-Service-Efficiency-Ease
4.60 4.36 0.24 4.71 4.53 0.17 4.58 4.36 0.22 4.63 4.41 0.21 NA
Aspect 12 of Use Accessibility
Aspek 13 /
E-Service-Reliability 4.65 4.39 0.26 4.67 4.48 0.19 4.64 4.19 0.24 4.66 4.42 0.23 NA
Aspect 13
Aspek 14 / E-Service Customer
4.67 4.42 0.24 4.77 4.58 0.18 4.65 4.43 0.21 4.69 4.47 0.22 NA
Aspect 14 Support
Aspek 15 /
E-Service Security 4.61 4.40 0.20 4.75 4.55 0.19 4.59 4.41 0.18 4.64 4.45 0.19 NA
Aspect 15

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 239
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Tata Kelola Pemerintahan


Good Governance

Berdasarkan hasil survei tingkat kepuasan penggunaan Based on the survey results on the level of service usage
layanan dari 6 (enam) lokasi yang disurvei, nilai satisfaction from 6 (six) locations surveyed, the highest
kepuasan pengguna layanan tertinggi berada di lokasi service user satisfaction score was at Medan with an
Medam dengan nilai rata-rata 4,22. Objek layanan DJPK average score of 4.22. The objects surveyed by DJPK
yang disurvei diantaranya layanan informasi transfer ke services included information services for transfers
daerah dan dana desa serta keuangan daerah, layanan to the regions and village funds as well as regional
pelaporan DAK Non Fisik, dan layanan penyaluran finances, Non-Physical DAK reporting services, and
transfer ke daerah, dari 3 (tiga) objek layanan tersebut transfer distribution services to the regions, and of
layanan pelporan DAK Non Fisik memiliki nilai rata- the 3 (three) service objects, the Non-Physical DAK
rata kepuasan tertinggi yaitu 4,50 dari skala 5. reporting service had the highest average satisfaction
score, namely 4.50 out of 5.

Tabel 42: Kepuasan Pengguna Layanan DJPK Per Table 42: DJPK Service User Satisfaction by City and
Kota dan Jenis Layanan Type of Service
Jenis Layanan Jakarta Surabaya Medan Makassar Balikpapan Ambon
Layanan Pemberian Informasi/Konsultasi Berbasis
Teknologi Informasi / Information Technology- 3,98 4,3 4,3 4,35 4,52 4,32
Based Consulting/Information Services
Layanan Pelaporan DAK Non Fisik / Non-Physical
4,86 - 4,07 - 4,61 4,39
DAK Reporting Service
Layanan Penyaluran Transfer ke Daerah / Transfer
3,98 4,16 4,3 4,35 4,52 4,34
Distribution Service to Regional Areas
Total 4,27 4,23 4,22 4,35 4,55 4,35

Manajemen Risiko Risk Management


Pada tahun 2019 Kementerian Keuangan melakukan In 2019, the Ministry of Finance conducted an
evaluasi terhadap implementasi Manajemen Risiko evaluation of the implementation of Risk Management
di lingkungan Kementerian Keuangan. Hasil evaluasi within the Ministry of Finance. The results of the
tersebut di antaranya menyatakan bahwa perlu evaluation, among others, state that it is necessary
dilakukan pembaruan kebijakan mengenai penerapan to update policies regarding the implementation of
Manajemen Risiko di lingkungan Kementerian Risk Management within the Ministry of Finance as
Keuangan sebagaimana diatur dalam PMK Nomor 171/ stipulated in PMK No. 171/PMK.1/2016 concerning Risk
PMK.1/2016 tentang Manajemen Risiko di lingkungan Management within the Ministry of Finance.
Kementerian Keuangan.

Langkah pembaruan kebijakan dimaksud kemudian The policy reform step was carried out by issuing PMK
dilakukan dengan menerbitkan PMK Nomor 577/ No. 577/MK.1/2019 concerning Risk Management in
MK.1/2019 tentang Manajemen Risiko di Lingkungan the Ministry of Environment, wherein the PMK KMK
Kementerian, di mana dalam PMK tersebut KMK Nomor No. 845/KMK.01/2016 concerning Guidelines for Risk
845/KMK.01/2016 tentang Petunjuk Pelaksanaan Management Implementation within the Ministry of
Manajemen Risiko di Lingkungan Kementerian Finance and KMK No. 370/KMK.1/2016 concerning the
Keuangan dan KMK Nomor 370/KMK.1/2016 tentang Formation of a Coordinating Team for the Management

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


240 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Tata Kelola Pemerintahan
Good Governance

Pembentukan Tim Koordinasi Pengelolaan Kinerja of Performance and Risk of the Ministry of Finance
dan Risiko Kementerian Keuangan dicabut dan was revoked and declared invalid. Along with the
dinyatakan tidak berlaku. Seiring dengan pencabutan revocation of the two KMKs, the Ministry of Finance
dua KMK tersebut, Kementerian Keuangan kemudian also revoked PMK No. 171/PMK.01/2016 by issuing
juga mencabut PMK Nomor 171/PMK.01/2016 dengan PMK No. 101/PMK.01/2019 concerning the Revocation
menerbitkan PMK Nomor 101/PMK.01/2019 tentang of Minister of Finance Regulation No. 171/PMK.01/2016
Pencabutan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/ concerning Risk Management in the Ministry of
PMK.01/2016 Tentang Manajemen Risiko di Lingkungan Finance’s Environment.
Kementerian Keuangan.

Berdasarkan perubahan peraturan dimaksud, untuk Based on the regulatory changes, to support the
mendukung pelaksanaan kegiatan dalam rangka implementation of activities in order to achieve
pencapaian sasaran organisasi dan peningkatan kinerja organizational goals and improve performance in 2020,
tahun 2020, DJPK sebagai Unit Pemilik Risiko (UPR) as the Echelon I Unit of Risk Owner Unit (UPR), DJPK
Unit Eselon I menerapkan proses manajemen risiko implemented a risk management process in accordance
sesuai ketentuan dalam PMK Nomor 577/PMK.01/2019. with the provisions in PMK No. 577/PMK.01/2019.
Proses manajemen risiko dimaksud terdiri dari 7 The risk management process consisted of 7 (seven)
(tujuh) tahapan, yaitu 1) komunikasi dan konsultasi; 2) stages, namely 1) communication and consultation; 2)
perumusan konteks; 3) identifikasi risiko; 4) analisis formulation of context; 3) risk identification; 4) risk
risiko; 5) evaluasi risiko); dan 6) mitigasi risiko; serta analysis; 5) risk evaluation); and 6) risk mitigation;
7) pemantauan dan review. Proses manajemen risiko and 7) monitoring and review. The risk management
diterapkan dalam suatu siklus berkelanjutan dan process was performed in a continuous cycle and had
mempunyai periode penerapan selama satu tahun. an application period of one year.

Pada tahun 2020, DJPK mengidentifikasi sebanyak 10 In 2020, DJPK identified 10 (ten) risks which were
(sepuluh) risiko yang kemudian dikelola dan dimitigasi managed and mitigated during the year, namely:
sepanjang tahun, yaitu:
1. Tidak tercapainya output strategis di bidang 1. Failure to achieve strategic outputs in the fields of
pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur; education, health and infrastructure;
2. Realisasi output alokasi tidak sesuai dengan 2. Realization of output allocation was not in
prioritas pembangunan; accordance with the development priorities;
3. Penurunan tingkat kepuasan pengguna layanan; 3. Decrease in the level of satisfaction of service users;
4. Proses legislasi tidak berjalan sesuai rencana; 4. The legislative process does not go according to
plan;
5. Ketimpangan kemampuan keuangan antardaerah 5. Increasing inequality of financial capacity between
yang semakin meningkat; regions;
6. Temuan materian pada LKPP, LK BUN, dan LK BA15; 6. Material findings on LKPP, LK BUN, and LK BA15;
7. Adanya OTT, pungli, dan korupsi yang dideteksi 7. The existence of OTT, extortion, and corruption
oleh aparat penegak hukum dan IBI; detected by law enforcement officials and IBI;
8. Pemberitaan negatif yang masif di media massa dan 8. Massive negative coverage in mass media and social
media sosial; media;

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 241
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Tata Kelola Pemerintahan


Good Governance

9. Kegagalan keamanan sistem IT; dan 9. IT system security failures; and


10. Rendahnya pencapaian konsistensi realisasi 10. The lack of consistency in the realization of the
anggaran terhadap rencana penarikan dana. budget towards the plan to withdraw funds.

Dalam perjalanannya, dalam rangka evaluasi Over time, in order to evaluate the implementation
pelaksanaan dan penyesuaian terhadap kondisi riil di and adjustments to real conditions in the field, the
lapangan, Piagam Risiko DJPK tahun 2020 dimaksud 2020 DJPK Risk Charter underwent 2 addendums/
kemudian mengalami 2 kali adendum/perubahan, amendments, first through addendum number A1-7/
pertama melalui adendum nomor A1-7/KK/2020 KK/2020 dated June 15, 2020 and second through
tanggal 15 Juni 2020 dan kedua melalui adendum addendum number A2 -7/KK/2020 dated August 25,
nomor A2-7/KK/2020 tanggal 25 Agustus 2020. 2020.

Gambar 13: Pokok Perubahan dalam Adendum Nomor Figure 13: Principal Amendments in Addendum
A1-7/KK/2020 Number A1-7/KK/2020

A. Perubahan Kejadian dan Besaran Risiko Proyeksi A. Changes in Events and Risk Magnitude of End of
Akhir Tahun Year Projection
Sebelum Adendum / Before Addendum Setelah Adendum / After Addendum
Besaran Risiko Besaran Risiko
Proyeksi Akhir Proyeksi Akhir
No RE Tahun / Risk Tahun / Risk
Kejadian Risiko / Risk Event Kejadian Risiko / Risk Event
Magnitude of Magnitude of
End of Year End of Year
Projection Projection
Pemberian negative yang massif Tidak optimalnya penyampaian
di media massa dan media sosial informasi kebijakan terkait TKDD
RE#8 18 12
/ Massive negative coverage in / Less optimum information
mass media and social media disclosure of policy related to TKDD

B. Perubahan Kejadian Risiko Awal Tahun B. Changes in Risk Event at Beginning of Year
Sebelum Adendum / Setelah Adendum /
No RE Kejadian Risiko / Risk Event
Before Addendum After Addendum
Realisasi output alokasi tidak sesuai dengan prioritas
RE#2 pembangunan / Realization of allocation output does not 13 12
conform to development priority

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


242 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Tata Kelola Pemerintahan
Good Governance

Gambar 14: Pokok Perubahan dalam Adendum Nomor Figure 14: Principal Amendments in Addendum
A2-7/KK/2020 Number A2-7/KK/2020

A. Perubahan Kejadian Risiko A. Changes in Risk Event


No RE Sebelum / Before Setelah / After
Ketimpangan kemampuan keuangan Ketimpangan kemampuan keuangan antar daerah yang
antar daerah yang semakin meningkat menyebabkan alokasi TKDD berbasis kinerja tidak meningkat
RE#5
/ Increasing inter-regional disparity on / Inter-regional disparity on financial capability that causes
financial capability performance-based TKDD allocation to stagnate

B. Perubahan besaran risiko proyeksi Akhir Tahun B. Changes in risk magnitude of End of Year
projection
Besaran Risiko Proyeksi
Akhir Tahun / Risk
Magnitude of End of Year
Projection
No RE Kejadian Risiko / Risk Event
Sebelum Setelah
Adendum Adendum
/ Before / After
Addendum Addendum
Tidak tercapainya output strategis dibidang pendidikan, kesehatan, dan
RE#1 infrastruktur / Failure to achieve strategic output in education, health, and 10 13
infrastructure fields
Realisasi output alokasi tidak sesuai dengan prioritas pembangunan /
RE#2 10 6
Realization of allocation output does not conform to development priority
Penurunan tingkat kepuasan pengguna pelayanan / Decrease in service user
RE#4 13 11
satisfaction level
Ketimpangan kemampuan keuangan antar daerah yang menyebabkan alokasi
RE#5 TKDD berbasis kinerja tidak meningkat / Inter-regional disparity on financial 12 9
capability that causes performance-based TKDD allocation to stagnate
Temuan material pada LKPP, LKBUN, dan LK BA 15 / Material finding in LKPP,
RE#6 7 8
LKBUN, and LK BA 15
Adanya OTT, punglil, dan korupsi yang dideteksi oleh aparat penegak hukum
RE#7 dan IBI / Red-handed operations, illegal fees, and corruption detected by law
19 11
enforcement officers and IBI

Dari total 10 (sepuluh) risiko, terdapat 8 (delapan) risiko Of the total 10 (ten) risks, 8 (eight) risks were at medium,
yang berada pada level sedang, tinggi, dan sangat tinggi high, and very high levels with a risk magnitude
dengan besaran risiko antara 12 - 24, sehingga kedelapan between 12 - 24, thus the eight risks must be mitigated.
risiko dimaksud perlu dimitigasi. Sedangkan 2 (dua) Meanwhile, the other 2 (two) risks were at a low level
risiko lainnya berada pada level rendah dengan besaran with a risk magnitude of 7 and 10 respectively, thus
risiko masing-masing 7 dan 10, sehingga tidak perlu they did not need to be mitigated. Based on DJPK
dimitigasi. Berdasarkan Laporan Pemantauan Risiko Risk Monitoring Report for the fourth quarter of
DJPK periode triwulan IV tahun 2020, mitigasi yang 2020, the mitigation carried out by DJPK throughout
dilakukan DJPK sepanjang 2020 untuk menurunkan 2020 to reduce risks that could potentially hinder the
risiko-risiko yang berpotensi menghambat pencapaian achievement of the Organizational Goals are as follows.
Sasaran Organisasi adalah sebagaimana berikut.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 243
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Tata Kelola Pemerintahan


Good Governance

Gambar 15: Peta Risiko DJPK Pada Akhir Tahun 2020 Figure 15: DJPK Risk Map at the End of 2020

Level Dampak / Impact Level


1 2 3 4 5
Matriks Analisis Risiko /
Sangat
Risk Analysis Matrix Tidak
Moderat / Signifikan / signifikan
Signifikan / Minor
Moderate Significant / Very
Insignificant
Significant

Hampir Pasti Terjadi / Almost


5 7 12 17 22 25
Certain
Level Kemungkinan / Probability Level

4 Sering Terjadi / Often 4 9 14 19 24

3 Kadang Terjadi / Occasionally 3 8 13 18 23

2 Jarang Terjadi / Seldom 2 6 11 16 21

Hampir Tidak Terjadi /


1 1 5 10 15 20
Almost Never

Dari 8 (delapan) risiko tersebut seluruhnya telah Of the 8 (eight) risks, all of them have been mitigated
dimitigasi dan berhasil diturunkan level maupun and their level and magnitude of risk have been
besaran risikonya dengan rincian 2 (dua) risiko berhasil successfully lowered, with details of 2 (two) risks that
diturunkan besaran risikonya sesuai dengan proyeksi, have been successfully reduced in size according to
2 (dua) risiko berhasil diturunkan besarannya lebih the projection, 2 (two) risks have been successfully
banyak dari proyeksi, dan 4 (empat) risiko lainnya reduced in size more than projected, and 4 (four) other
berhasil diturunkan dengan penurunan lebih sedikit risks were reduced by less than projected.
dari proyeksi.

Tabel 43: Penurunan Besaran Risiko DJPK 2020 Table 43: Decrease in the Amount of Risk By DJP in
Berdasarkan Mitigasi Yang Telah Dilakukan 2020 Based on Mitigation
Penurunan
No RE
Prioritas / Besaran Risiko /
/ RE Risk Event (RE) P20 Q4
Priority Decrease in the
Number
Amount of Risk
SO # 1 Belanja Negara yang Berkualitas / Quality State Expenditures
Tidak tercapainya output strategis di bidang lebih sedikit dari
pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur / proyeksi / lower
2 RE#1 23 17
Failure to achieve strategic outputs in the field than projection
of education, health and infrastructure (13)
Sistem Perencanaan dan Penganggaran Pusat dan TKDD yang Terpadu / Integrated
SO # 2
Central and TKDD Planning and Budgeting System

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


244 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Tata Kelola Pemerintahan
Good Governance

Penurunan
No RE
Prioritas / Besaran Risiko /
/ RE Risk Event (RE) P20 Q4
Priority Decrease in the
Number
Amount of Risk
Realisasi output alokasi tidak sesuai dengan
prioritas pembangunan adanya duplikasi
pendanaan antara belanja K/L dengan belanja
Sesuai proyeksi
DAK Fisik / Realization of output allocation
8 RE#2 12 6 / In line with
was not in accordance with development
projection (6)
priorities, there was funding duplication
between K/L expenditure and Physical DAK
expenditure
Birokrasi dan layanan publik yang Agile, Efektif, dan Efisien / Agile, Effective, and
SO # 3
Efficient Bureaucracy and Public Service
Lebih banyak dari
Penurunan tingkat kepuasan pengguna layanan proyeksi / Higher
4 RE#3 19 2
/ Decline in customer satisfaction level than projection
(11)
Formulasi Kebijakan Fiskal Dan Kerjasama Ekonomi Dan Keuangan Internasional
SO # 4 Yang Berdaya Saing / Formulation of Fiscal Policy and Competitive International
Economic and Financial Cooperation
Lebih sedikit dari
Proses legislasi tidak berjalan sesuai rencana
proyeksi / Lower
5 RE#4 / Legislation process did not go according to 19 16
than projection
plan
(10)
Ketepatan Alokasi Belanja Pemerintah Pusat dan TKDD / Accuracy of Central
SO # 5
Government Expenditure and TKDD Allocation
Ketimpangan kemampuan keuangan antar
daerah yang menyebabkan alokasi TKDD Sesuai Proyeksi
berbasis kinerja tidak meningkat / The / In line with
6 RE#5 19 9
imbalance in financial capacity between projection
regions caused the failure to increase the (9)
performance-based TKDD allocation
Pengendalian Kualitas Pengelolaan Keuangan Negara Yang Berkelanjutan /
SO # 6
Sustainable State Financial Management Quality Control
Lebih sedikit dari
Temuan material pada LKPP, LK BUN, dan LK
proyeksi / Lower
1 RE#6 BA 15 / Material findings in LKPP, LK BUN, and 24 12
than projection
LK BA 15
(8)
SO # 7 Organisasi dan SDM yang Optimal / Optimum Organization and HR
Adanya OTT, pungli, dan korupsi yang dideteksi Lebih banyak dari
oleh aparat penegak hukum dan IBI / The proyeksi / Higher
3 RE#7 20 3
existence of OTT, extortion, and corruption than projection
detected by law enforcement officials and IBI (11)
Komunikasi Publik yang Efektif dan Sistem Informasi yang Andal / Effective Public
SO # 8
Communication and Reliable Information System
Lebih sedikit dari
Tidak Optimalnya penyampaian informasi
proyeksi / Lower
7 RE#8 kebijakan terkait TKDD / Less-than-optimum 18 13
than projection
delivery of policy information related to TKDD
(12)

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 245
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Tata Kelola Pemerintahan


Good Governance

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa proses Thus, it could be concluded that the risk management
manajemen risiko di lingkungan DJPK tahun 2020 process in DJPK’s environment in 2020 has succeeded
telah berhasil menurunkan risiko dan secara efektif in reducing risks and has effectively helped ensure the
membantu memastikan pencapaian target IKU dan achievement of KPI targets and DJPK Organizational
Sasaran Organisasi DJPK secara umum. Hal ini sejalan Goals in general. This was in line with the Ministry of
dengan laporan capaian kinerja Kemenkeu-One DJPK Finance-One DJPK performance achievement report
yang menunjukkan bahwa seluruh target IKU pada which shows that all KPI targets in each of the 2020
masing-masing Sasaran Strategi DJPK tahun 2020 DJPK Strategic Targets have succeeded in achieving
berhasil mencapai target yang telah ditetapkan. the set targets.

Keterbukaan Informasi Publik Public Information Transparency


DJPK sebagai institusi yang melaksanakan kebijakan As an institution implementing policies in the field
di bidang desentralisasi fiskal di Indonesia, of fiscal decentralization in Indonesia, DJPK is aware
menyadari bahwa keterbukaan informasi kepada that information disclosure to the public is one of the
publik merupakan salah satu langkah mewujudkan steps to realizing good and clean governance in order
tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih (good to gain the trust of the public. DJPK is committed to
governance) guna meraih kepercayaan dari publik. DJPK supporting the Ministry of Finance in providing public
berkomitmen untuk turut mendukung Kementerian information services as mandated in Law Number 14 of
Keuangan dalam pemberian layanan informasi publik 2008 concerning Freedom of Information.
sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang
Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik.

Selama periode tahun 2020, PPID Tingkat I During 2020 period, the DJPK Level I PPID received
DJPK menerima 242 (dua ratus empat puluh dua) 242 (two hundred and forty two) requests for public
permohonan informasi publik yang 237 (dua ratus tiga information, 237 (two hundred and thirty seven) of
puluh tujuh) permohonan diantaranya merupakan which were applications submitted by individuals and
permohonan yang diajukan oleh perorangan dan the remaining 5 (five) applications submitted by legal
sisanya permohonan sebanyak 5 (lima) permohonan entities, with the following details:
diajukan oleh badan hukum, dengan rincian :
1. Sebanyak 214 (dua ratus empat belas) permohonan 1. A total of 214 (two hundred and fourteen)
merupakan permohonan yang diterima langsung applications were received directly by DJPK Level I
oleh PPID Tingkat I DJPK; dan PPID; and
2. Sebanyak 28 (dua puluh delapan) permohonan 2. A total of 28 (twenty eight) requests were forwarded
merupakan penerusan dari PPID Kementerian from the PPID of the Ministry of Finance (Bureau
Keuangan (Biro Komunikasi dan Layanan Informasi, of Communication and Information Services,
Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan). Secretariat General of the Ministry of Finance).

Adapun apabila dibandingkan dengan permohonan Compared to the applications in 2019, this number
pada tahun 2019 ini meningkat 22, 84% atau sebanyak increased by 22,84% or as much as 45 applications,
45 permohonan dimana pada tahun 2019 PPID Tingkat where in 2019, DJPK Level I PPID received 197 (one
I DJPK menerima sebanyak 197 (Seratus sembilan puluh hundred and ninety seven) requests.
tujuh).

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


246 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Tata Kelola Pemerintahan
Good Governance

Grafik 11: Permohonan Informasi Publik Yang Chart 11: Requests of Public Information Received by
Diterima DJPK DJPK

214

103 94

28

Diterima Langsung / Penerusan dari Kemenkeu /


Received directly Forward from Ministry of Finance

2019 2020

Rata-rata waktu penyelesaian informasi publik adalah The average time for completing public information
3,83 (tiga koma delapan tiga) hari kerja. Adapun was 3.83 (three point eight three) working days. This
penyelesaian ini meningkat dibandingkan tahun 2019 settlement has increased compared to 2019 with the
dengan rata-rata waktu penyelesaian informasi publik average time for completion of public information at
adalah 4,56 (empat koma lima) hari kerja, dengan 4.56 (four point five) working days, with the following
rincian: details:
1. Sebanyak 65 (enam puluh lima) permohonan 1. A total of 65 (sixty five) requests for public
informasi publik ditanggapi dalam waktu 1 (satu) information were responded to within 1 (one)
hari kerja; working day;
2. Sebanyak 17 (tujuh belas) permohonan informasi 2. A total of 17 (seventeen) requests for public
publik ditanggapi dalam waktu 2 (dua) hari kerja; information were responded to within 2 (two)
working days;
3. Sebanyak 15 (lima belas) permohonan informasi 3. A total of 15 (fifteen) requests for public information
publik ditanggapi dalam waktu 3 (tiga) hari kerja; were responded to within 3 (three) working days;
4. Sebanyak 30 (tiga puluh) permohonan informasi 4. A total of 30 (thirty) requests for public information
publik ditanggapi dalam waktu 4 (empat) hari kerja; were responded to within 4 (four) working days;
5. Sebanyak 62 (enam puluh dua) permohonan 5. A total of 62 (sixty two) requests for public
informasi publik ditanggapi dalam waktu 5 (lima) information were responded to within 5 (five)
hari kerja; working days;
6. Sebanyak 29 (dua puluh sembilan) permohonan 6. A total of 29 (twenty nine) requests for public
informasi publik ditanggapi dalam waktu 6 (enam) information were responded to within 6 (six)
hari kerja; working days;
7. Sebanyak 17 (tujuh belas) permohonan informasi 7. A total of 17 (seventeen) requests for public
publik ditanggapi dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja; information were responded to within 7 (seven)
working days;
8. Sebanyak 3 (tiga) permohonan informasi publik 8. A total of 3 (three) requests for public information
ditanggapi dalam waktu 8 (delapan) hari kerja; were responded to within 8 (eight) working days;

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 247
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Tata Kelola Pemerintahan


Good Governance

9. Sebanyak 3 (tiga) permohonan informasi publik 9. A total of 3 (three) requests for public information
ditanggapi dalam waktu 9 (sembilan) hari kerja; dan were responded to within 9 (nine) working days;
and
10. Sebanyak 1 (satu) permohonan informasi publik 10. A total of 1 (one) request for public information was
ditanggapi dalam waktu 10 (sepuluh) hari kerja. responded to within 10 (ten) working days.

Grafik 12: Waktu Penyelesaian Informasi Publik Chart 12: Public Information Settlement Time

10 hari kerja / 1
10 working days 0
9 hari kerja / 3
9 working days 0
8 hari kerja / 3
8 working days 4
7 hari kerja / 17
7 working days 12
6 hari kerja / 29
6 working days 33
5 hari kerja / 62
5 working days 57
4 hari kerja / 30
4 working days 40
3 hari kerja / 15
3 hari kerja 37
2 hari kerja / 17
2 working days 14
1 hari kerja / 65
1 working day 0

2019 2020

Pengelolaan Layanan Informasi Information Service Management


DJPK memiliki peran strategis dalam implementasi DJPK plays a strategic role in the implementation of
kebijakan fiskal nasional (APBN dan APBD), kebijakan national fiscal policies (APBN & APBD), fiscal balance
perimbangan keuangan berdasarkan prinsip money policies based on the money follows function principle,
follows function, kebijakan pembiayaan daerah melalui regional financing policies through loans (including
pinjaman (termasuk obligasi), kebijakan pengembangan bonds), regional capacity development policies, and
kapasitas daerah, serta pengawasan kebijakan di policy oversight in the areas of regional taxation and
bidang pajak daerah dan retribusi daerah. Tugas dan regional retribution. The duties and functions of the
fungsi DJPK yang erat kaitannya dengan pengelolaan DJPK that are closely related to the management of
keuangan daerah tersebut, berkaitan erat dengan regional finances, are closely related to the DJPK
stakeholder DJPK yang mayoritas merupakan unit- stakeholders, the majority of which are Regional
unit Organisasi Perangkat Daerah (OPD), DPRD baik Apparatus Organizations (OPD), DPRD regencies, cities,
kabupaten, kota, maupun provinsi yang tersebar di and provinces that are spread throughout Indonesia. In
seluruh Indonesia. Pada tahun 2018 telah dilaksanakan 2018, a reform was carried out within the DJPK by virtue
reformasi di lingkungan DJPK melalui Keputusan of Decree of the Director General of Fiscal Balance No.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


248 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Tata Kelola Pemerintahan
Good Governance

Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Nomor KEP- KEP-27/PK/2018 dated August 24, 2018, one of which
27/PK/2018 tanggal 24 Agustus 2018, yang salah satu was to reform the service sector. DJPK manages and
agendanya adalah reformasi pada bidang pelayanan. provides information services that can be accessed by
DJPK mengelola dan menyediakan layanan informasi the public through the following facilities:
yang dapat diakses oleh publik melalui sarana sebagai
berikut:

Website dan Media sosial Website and Social Media


Pengguna layanan dapat memperoleh data dan/atau Service users can obtain data and/or information
informasi terkait tugas dan fungsi DJPK melalui website related to duties and functions of DJPK through the
resmi DJPK (www.djpk.kemenkeu.go.id) dan melalui DJPK official website (www.djpk.kemenkeu.go.id) and
akun media sosial DJPK, yaitu: (i) facebook: “Direktorat DJPK social media accounts, namely: (i) Facebook:
Jenderal Perimbangan Keuangan”; (ii) instagram: “@ “Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan”; (ii)
ditjenpk”; dan (iii) twitter: “@DitjenPK”. Instagram: “@ditjenpk”; and (iii) Twitter: “@DitjenPK”.

Beberapa pembaharuan yang dilakukan pada website Some of the upgrades on DJPK’s website are as follows:
DJPK, yakni:
1. layanan konsultasi melalui pengisian formulir 1. Consultation services by filling out the form found
yang terdapat pada menu “DJPK Menjawab”, yang on the "DJPK Answers" menu, which will be followed
akan ditindaklanjuti dengan pemberian tanggapan up by providing consultation responses via email at
konsultasi melalui email callcenter.djpk@kemenkeu. callcenter.djpk@kemenkeu.go.id.
go.id.
2. Live chat dengan agen pada menu “Hubungi Kami”, 2. Live chat with agents on the "Contact Us" menu,
penambahan menu ini merupakan tindak lanjut dari the addition of this menu is a follow-up to the
pelaksanaan integrase contact center Kementerian implementation of the Ministry of Finance contact
Keuangan. center integration.
3. Publikasi digital terkait “Laporan Perkembangan 3. Digital publication related to "Regional Economic
Ekonomi dan Fiskal Daerah”, yang menggambarkan and Fiscal Development Report", which describes
keadaan ekonomi dan fiskal daerah. the economic and fiscal conditions of the region.

Grafik 13: Gambar Jumlah Pengunjung DJPK setiap Chart 13: Chart of the Number of DJPK Visitors
Bulan Selama Tahun 2020 Every Month in 2020
412.225

332.379
288.034 291.883 283.297
267.887 258.633 271.071 267.937 260.445

201.750 212.875

Jan / Feb / Mar / Apr / Mei / Jun / Jul / Agu / Sep / Okt / Nov / Des /
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 249
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Tata Kelola Pemerintahan


Good Governance

Gambar 16: Publikasi Digital Laporan Perkembangan Figure 16: Digital Publication of Regional Economic
Ekonomi dan Fiskal Daerah and Fiscal Development Reports

Perkembangan pemberian informasi melalui sosial The development of the provision of information
media DJPK, sudah sangat massif dilakukan untuk through DJPK’s social media has been very massive
memberikan kemudahan penyebarluasan informasi in order to facilitate the dissemination of information
atas kebijakan dan pemberitahuan terbaru yang harus on the latest policies and notifications that must be
segera ditindaklanjuti oleh daerah. Konten/materi followed up by the regions. The content/material on
dalam website dan media sosial DJPK akan selalu DJPK’s website and social media will always be updated
diupdate secara berkala untuk memenuhi kebutuhan regularly to meet the needs of information service
pengguna layanan informasi. users.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


250 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Tata Kelola Pemerintahan
Good Governance

Gambar 17: Konten Publikasi dalam Media Sosial Figure 17: Publication Content in Social Media
DJPK

Peraturan Terkini / Pemberitahuan ke Daerah / Istilah TKDD /


Up-to-date Regulation Notification to Regions TKDD Terms

Realisasi Penyaluran / Repost Kemenkeu / Capaian Output /


Distribution Realization Ministry of Finance Repost Output Achievement

Layanan Konsultasi Dering DJPK Dering DJPK Consultation Service


Dering DJPK adalah salah satu bentuk inovasi layanan Dering DJPK is a form of information service innovation
informasi di lingkungan DJPK yang didedikasikan in DJPK that is dedicated to meeting the needs of service
untuk memenuhi kebutuhan pengguna layanan. users. This service innovation has been implemented
Inovasi layanan ini telah diimplementasikan sejak since August 2018, with the aim that information can
bulan Agustus 2018, dengan maksud agar informasi be accessed easily, quickly, efficiently and effectively
dapat diakses dengan mudah, cepat, efisien, dan efektif by service users. Dering DJPK provides consulting
oleh pengguna layanan. Dering DJPK memberikan services via: Phone 150420, WhatsApp 0852-1408-7800
layanan konsultasi melalui: Telepon 150420, WhatsApp (changed to 0811-150420-7 in January 20201), as well as
0852-1408-7800 (berubah menjadi 0811-150420-7 pada Email at callcenter.djpk@kemenkeu.go.id. Services are
Januari 20201), serta Email callcenter.djpk@kemenkeu. open on weekdays (Monday to Friday) starting at 08.00
go.id. Layanan dibuka pada hari kerja (Senin s.d. Jumat) WIB s.d. at 16.00 WIB. The information service material
mulai pukul 08.00 WIB s.d. pukul 16.00 WIB. Materi provided by Dering DJPK includes the management
layanan informasi yang disediakan oleh Dering DJPK of transfers to regions and village funds, regional
meliputi pengelolaan transfer ke daerah dan dana desa, taxes and levies, regional loans, regional grants, APBD
pajak daerah dan retribusi daerah, pinjaman daerah, management, and implementation of report submission

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 251
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Tata Kelola Pemerintahan


Good Governance

hibah daerah, pengelolaan APBD, dan pelaksanaan by local governments. As of December 31, 2020, Dering
penyampaian laporan oleh pemerintah daerah. Sampai DJPK has six agents who provide consultations through
dengan 31 Desember 2020, Dering DJPK memiliki this service.
enam agen yang melayani konsultasi melalui layanan
tersebut.

Penyediaan layanan konsultasi Dering DJPK juga The provision of Dering DJPK consultation services is
dimaksudkan untuk mengurangi jumlah kunjungan also intended to reduce the number of service user
pengguna layanan ke Ruang Layanan Informasi DJPK, visits to the DJPK Information Service Room, so that it
sehingga akan menghemat belanja APBD untuk will save APBD expenditure for official travel (especially
perjalanan dinas (khususnya bagi pemerintah daerah). for local governments). This is increasingly being
Hal ini semakin terwujud di tahun 2020, di mana jumlah realized in 2020, where the number of consultations
konsultasi melalui media telekomunikasi semakin through telecommunications media is increasing and
meningkat dan diminati oleh pengguna layanan Dering is in demand by users of the Dering DJPK service due to
DJPK dikarenakan adanya kondisi pandemi yang sangat a pandemic condition that has severely limited direct
membatasi interaksi langsung. interactions.

Jumlah konsultasi melalui Dering DJPK sepanjang tahun The number of consultations through Dering DJPK in
2020 adalah 11.093 konsultasi. Jumlah ini meningkat 18 2020 was 11,093 consultations. This number increased
persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang by 18 percent compared to the previous year at 9,372
berjumlah 9.372 konsultasi. Selain itu, media yang paling consultations. In addition, the most popular media
banyak diminati adalah WhatsApp yang mencakup 75 was WhatsApp which covered 75 percent of total
persen dari total konsultasi di tahun 2020. consultations in 2020.

Grafik 14: Statistik Jumlah Konsultasi Dering DJPK Chart 14: Statistics of Total Dering DJPK
Periode Januari s.d. Desember Consultation on January-December Period

1.277 1.292

1.048 1.044 1.074 1.047 1.046


982 947
901
849 855 846
810 810
722 768
666 60 652 618
600 595

356

Jan / Feb / Mar / Apr / Mei / Jun / Jul / Agu / Sep / Okt / Nov / Des /
Jan Feb Mar Apr Mai Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

2019 2020

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


252 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Tata Kelola Pemerintahan
Good Governance

Jika diperhatikan pada gambar di atas, konsultasi di Based on the chart above, the consultations in 2020
tahun 2020 setiap bulannya cenderung meningkat tended to increase every month compared to the
dibandingkan dengan jumlah di bulan yang sama pada number in the same month in the previous year. The
tahun sebelumnya. Konsultasi terbanyak adalah di highest number of consultations was in May 2020 due
bulan Mei 2020 dikarenakan terdapat beberapa regulasi to several regulations and provisions related to TKDD
dan ketentuan terkait TKDD yang diterbitkan DJPK issued by DJPK in connection with the pandemic that
sehubungan dengan adanya kondisi pandemi yang had to be adjusted by the Regional Government. The
harus disesuaikan oleh Pemerintah Daerah. Jumlah number of consultations in December 2020 reached
konsultasi di bulan Desember 2020 mencapai 618 618 consultations, of which 447 consultations were
konsultasi, di mana sebanyak 447 konsultasi dilakukan carried out via WhatsApp, 110 via Email, and 61 by
melalui WhatsApp, 110 melalui Email, dan 61 melalui telephone 150420.
telepon 150420.

Pada bulan Desember 2020, topik konsultasi tertinggi In December 2020, the highest consultation topics were
adalah Dana Desa (54 frek), DAK NF (43 frek), Hibah Village Fund (54 frequencies), DAK NF (43 frequencies),
(31 frek), DAU (30 frek), DBH (30 frek). Sebagian Grants (31 frequencies), DAU (30 frequencies), DBH (30
besar konsultasi berhubungan dengan kebijakan frequencies). Most of the consultations were related
yang diterbitkan di masa pandemic, seperti BLT-Desa to policies issued during a pandemic, such as BLT-
dan Bantuan Insentif Tenaga Kesehatan Penanganan Desa and Incentive Assistance for Health Workers for
COVID-19. COVID-19 Handling.

Grafik 15: Topik Konsultasi Desember 2020 Chart 15: Consultation Topics on December 2020

54

43

31 30 30
26 25 25
15 15
11 10 10
4 3 3 1
Second Evaluation
Hibah / Grants

Pembiayaan /

Physical DAK
Village Fund

DAK Fisik /

Application

Eval Kedua /
Aplikasi /
Financing
Dandes /

Transfer

Covid-19

JF AKPD
DAK NF

DNKD
APND

PDRD
SHSR
DBH
DAU

DID

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 253
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Tata Kelola Pemerintahan


Good Governance

Layanan Video Conference Video Conference Service


Selain layanan konsultasi Dering DJPK 150420, In addition to Dering DJPK 150420 consultation service,
inovasi layanan informasi yang diterapkan DJPK the information service innovation implemented by
adalah layanan video conference. Layanan informasi DJPK is video conference service. This information
ini memungkinkan konsultasi dilaksanakan tanpa service allows consultations to be carried out without
tatap muka langsung, namun melalui sarana video face-to-face method, but through video conferencing
conference. Penggunan layanan konsultasi melalui facilities. The use of consulting services via video
video conference harus melakukan registrasi terlebih conference must first register via Dering DJPK 150420
dahulu melalui Call Center Dering DJPK 150420 atau Call Center or by requesting a letter to the Director
melalui surat permohonan kepada Dirjen Perimbangan General of Fiscal Balance. Consultation through video
Keuangan. Pelaksanaan konsultasi melalui layanan conferencing services is carried out through the Zoom
video conference dilakukan melalui aplikasi Zoom. Pada application. In 2020, there were 33 consultations by
tahun 2020, telah terlaksana 33 konsultasi melalui video video conference. This number decreased slightly
conference. Jumlah ini sedikit menurun dibandingkan compared to the previous year, which reached 34
tahun sebelumnya yang mencapai 34 frekuensi. frequencies.

Penurunan ini salah satunya dikarenakan semakin One of the reasons for this decline was due to the
efektifnya layanan konsultasi melalui lain seperti effectiveness of consulting services through others
WhatsApp, dan banyaknya kegiatan sosialisasi/webinar such as WhatsApp, and the number of socialization/
yang diadakan DJPK sebagai sarana penyampaian webinars held by DJPK as a means of conveying
informasi dan kebijakan terkait TKDD Tahun 2020. information and policies related to 2020 TKDD.

Grafik 16: Jumlah Layanan Video Conference Tahun Chart 16: Total Video Conference Services in 2020
2020

7 7

3
2 2 2 2 2
1
0 0

Jan / Feb / Mar / Apr / Mei / Jun / Jul / Agu / Sep / Okt / Nov / Des /
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

Ruang Layanan Informasi Information Service Room


Kebijakan sentralisasi tamu di Ruang Pelayanan Guest centralization policy in the Regional Financial
Terpadu Keuangan Daerah yang secara resmi diawali Integrated Service Room officially started on March
sejak tanggal 13 Maret 2012. Agar manajemen pelayanan 13, 2012. In order to maintain consistent service
senantiasa konsisten, Ruang Pelayanan Terpadu management, the Regional Financial Integrated Service

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


254 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
Tata Kelola Pemerintahan
Good Governance

Keuangan Daerah (RPTKD) dikelola dengan sistem Room (RPTKD) is managed with ISO 9001:2008 service
manajemen mutu pelayanan ISO 9001:2008 yang quality management system which was successfully
berhasil diraih pada tanggal 21 Desember 2012. Pada achieved on December 21, 2012. In March 2016, the
bulan Maret 2016, sistem manajemen mutu pelayanan RPTKD service quality management system was
RPTKD ini berhasil ditingkatkan menjadi ISO 9001:2015 successfully upgraded to ISO 9001:2015 with the receipt
dengan diterimanya Sertifikat ISO 9001:2015 dari PT. of an ISO 9001:2015 Certificate from PT. Sucofindo as
Sucofindo sebagai lembaga sertifikasi independen. an independent certification body. The ISO 9001:2015
Sertifikat ISO 9001:2015 yang diterima juga merupakan certificate is also a proof that the DJPK Regional
bukti bahwa Ruang Pelayanan Terpadu Keuangan Financial Integrated Service Room has international
Daerah DJPK memiliki pelayanan yang terstandar standardized services.
internasional.

Standar pelayanan tamu yang diterapkan oleh DJPK Guest service standards implemented by the DJPK
antara lain: (i) tamu dilayani dengan cepat/waktu include: (i) guests are served quickly/with a definite
yang pasti, waktu tunggu tamu maksimal 10 menit; (ii) time, the maximum guest waiting time is 10 minutes;
tamu dilayani oleh konsultan DJPK yang berkompeten (ii) guests are served by competent and integrity DJPK
dan berintegritas; (iii) setiap konsultasi tamu selalu consultants; (iii) every guest consultation is always
terekam dalam Berita Acara Konsultasi; serta (iv) ruang recorded in the Minutes of Consultation; and (iv)
layanan yang nyaman, aman dan menerapkan zona comfortable and safe service rooms and corruption
bebas korupsi. free zones.

Seiring dengan pelaksanaan reformasi DJPK, Along with the implementation of DJPK reforms,
khususnya di bidang layanan informasi, diterapkan particularly in the field of information services, a
kebijakan pembatasan jumlah kunjungan tamu Ruang policy to limit the number of guest visits by the DJPK
Layanan Informasi DJPK (sebelumnya Ruang Pelayanan Information Service Room (formerly DJPK Regional
Terpadu Keuangan Daerah DJPK), pembatasan tersebut Financial Integrated Service Room), is intended
dimaksudkan untuk meningkatkan pemanfaatan to increase the use of information technology in
teknologi informasi dalam pemberian layanan providing consulting services (via the DJPK Call Center
konsultasi (melalui media Telepon Dering DJPK 150420, Ring 1500420, Video Conference, DJPK official website
WhatsApp, Email, Video Conference, website dan media and social media). In addition, the restriction policy
sosial resmi DJPK). Selain itu, kebijakan pembatasan aims to maintain the integrity of DJPK employees
tersebut bertujuan untuk menjaga integritas pegawai while maintaining quality of service. As for the end
DJPK dengan tetap mengutamakan kualitas pelayanan. of 2020, in line with the work from home policy, the
Adapun sampai dengan berakhirnya tahun 2020, implementation of information service room services
sejalan dengan kebijakan work from home, pelaksanaan has not yet been opened as a preventive step during
layanan ruang layanan informasi masih belum dibuka, the pandemic.
hal ini sebagai langkah preventif di kala pandemi.

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


Laporan Tahunan 2020 Annual Report 255
JENDERALPERIMBANGAN
DIREKTORAT JENDRAL PERIMBANGANKEUANGAN
KEUANGAN
MendorongUNTUK
BERSINERGI Pemulihan
MEMBANGUN
Ekonomi
KEMBALI
melalui
EKONOMI
Kebijakan
NEGERI
Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

Penutup

Closing

Kasus COVID-19 di Indonesia masih terus meningkat The COVID-19 cases in Indonesia continued to
sampai dengan berakhirnya tahun anggaran 2020, increase until the end of the 2020 fiscal year, thus
sehingga kerja bersama pemerintah pusat, daerah, dan cooperation with the central and regional governments
seluruh pemangku kepentingan sangat diperlukan and all stakeholders is urgently needed and will be
dan akan terus dilakukan untuk pemulihan ekonomi continuously carried out for economic recovery in the
di daerah. regions.

Hal inilah yang menjadi komitmen Direktorat Jenderal This matter becomes the commitment of the
Perimbangan Keuangan, untuk dapat menyusun dan Directorate General of Fiscal Balance, to be able to
melaksanakan kebijakan yang responsif dan adaptif formulate and implement responsive and adaptive
dalam penanganan pandemi COVID-19. Tahun policies in handling the COVID-19 pandemic. The year
2021, akan memiliki tantangan tersendiri, tetapi 2021 will have its own challenges, but hope will always
harapan akan selalu ada, terlebih ikhtiar dan kerja be there, especially with the efforts and hard work in
keras di tahun 2020 telah dilakukan secara optimal 2020 that have been carried out optimally for the sake
demi peningkatan pelayanan dan kesejahteraan of improving services and community welfare.
masyarakat.

Tetap Patuhi Protokol Kesehatan Stay Compliant with the Health Protocols
Bersama kita Bangkit dari Pandemi Together We Shall Overcome the Pandemic

KEMENTERIAN KEUANGAN • Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan


256 Laporan Tahunan 2020 Annual Report
2020
Laporan Tahunan

DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN


Annual Report

Mendorong Pemulihan Ekonomi melalui Kebijakan Desentralisasi Fiskal Yang Adaptif

DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN

Jl. DR. Wahidin No. 1


Gedung Radius Prawiro Lantai 9
Laporan Tahunan

Jakarta Pusat 10710


Annual Report

Telp : 021-3868006
Call Center : 150-420
Fax : 021-3509443
Whatsapp : 0811-150420-7
2020

E-mail : callcenter.djpk@kemenkeu.go.id

www.djpk.kemenkeu.go.id

Anda mungkin juga menyukai