Segala puji syukur kami ucapkan kepada for Disaster Risk Reduction (GPDRR).
Tuhan Yang Maha Esa yang telah GPDRR ini merupakan forum multi-
memberikan rahmat dan karunia-Nya pemangku kepentingan yang
sehingga Laporan Kinerja BNPB Tahun dilaksanakan setiap dua tahun oleh
2022 dapat diselesaikan. Sepanjang Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau
tahun 2022, Indonesia dilanda bencana PBB. Hal ini merupakan kesempatan
alam yang didominasi bencana yang sangat berharga dan menjadi wujud
hidrometeorologi seperti cuaca ekstrem, keseriusan Indonesia dalam menciptakan
banjir dan tanah longsor. Kasus Covid-19 dunia yang lebih baik melalui
di Indonesia berangsur-angsur turun, pengarusutamaan pengurangan risiko
sehingga diberlakukan pelonggaran bencana (PRB), khususnya dalam
kebijakan pada mobilitas dan aktivitas konteks perubahan iklim dan penanganan
sosial masyarakat. Implikasi kebijakan ini pandemi Covid-19. Pertemuan ini
secara tidak langsung mendorong menghasilkan Rangkuman Ketua
pemulihan di sektor ekonomi, terutama Bersama (Co-chairs’ Summary) berjudul
pertumbuhan ekonomi di sektor Agenda Bali untuk Resiliensi dan
pariwisata. pembacaan 7 butir final considerations
Kejadian bencana yang terjadi di pada saat penutupan GPDRR.
Indonesia menuntut pemerintah Akhir kata, semoga Laporan Kinerja
Indonesia melalui BNPB melakukan BNPB tahun 2022 ini dapat meningkatkan
berbagai upaya penanggulangan peran kelembagaan dan peningkatan
bencana guna mengurangi dampak atau efisiensi, efektivitas, serta produktivitas
pun resiko yang disebabkan dengan kinerja seluruh jajaran pejabat dan
terjadinya bencana tersebut. Hal tersebut pegawai di lingkungan BNPB pada tahun
dibuktikan dengan terus menurunnya tren mendatang, sehingga dapat mendukung
Indeks Risiko bencana Indonesia (IRBI) kinerja BNPB secara keseluruhan dalam
sebesar 2,34% dari tahun 2021-2022. mewujudkan Good Governance dan
Tahun 2022, Indonesia menjadi tuan Clean Government.
rumah penyelenggaraan Global Platform
Jakarta, Februari 2023
Kepala Badan Nasional
Penanggulangan Bencana
Dalam pencapaian sasaran strategis melalui indikator kinerja utama (IKU), penurunan
indeks risiko bencana tahun 2022 mencapai realisasi 135,56 dari target 135,38, artinya
telah dapat menurunkan indeks risiko bencana sebesar 2,34% dari target penurunan
sebesar 2% per tahun. Penurunan rata-rata angka kematian akibat bencana saat
keadaan darurat per 100.000 jiwa telah mencapai 78,13% dari target sebesar 2,5%.
Untuk kenaikan indeks pemulihan pascabencana sebesar 6,5 dari target sebesar 6.
Sedangkan untuk Indeks Reformasi Birokrasi (RB) belum diperoleh hasil penilaiannya
Selama tahun 2022 Satgas Penanganan Covid-19 memberikan sosialisasi, edukasi dan
komunikasi kepada masyarakat dalam beradaptasi kebiasaan baru berupa penerapan
pola hidup bersih dan sehat serta mendukung pelaksanaan vaksinasi. Dalam
penanganan PMK, BNPB memberikan dukungan pemulihan dan pengendalian di daerah
yang terkena wabah. Berikut ini adalah rekapitulasi capaian kinerja Penanganan Covid-
19 dan PMK.
Realisasi
No Program Pagu
Rp %
Program Ketahanan Bencana 5.194.077.796.000 4.799.884.392.734 92,41%
1.1 Rupiah Murni 327.338.885.000 326.594.472.794 99,77%
1.2 Dana Siap Pakai (DSP) 2.271.615.437.000 2.270.980.254.930 99,97%
1
1.3 Dana PEN 2.160.361.465.000 2.135.505.743.846 98,85%
1.4 Pinjaman Luar Negeri (IDRIP) 430.308.726.000 62.403.677.042 14,50%
1.5 Hibah 4.453.283.000 4.400.244.122 98,81%
Program Dukungan Manajemen 275.256.288.000 245.796.089.709 89,30%
2.1 Rupiah Murni 245.582.396.000 238.578.794.080 97,15%
2
2.3 PNBP 1.363.688.000 1.213.437.724 88,98%
2.4 Pinjaman Luar Negeri (IDRIP) 28.310.204.000 6.003.857.905 21,21%
Jumlah 5.469.334.084.000 5.045.680.482.443 92,25%
TOTAL (RUTIN) 572.921.281.000 565.173.266.874 98,65%
RINGKASAN EKSEKUTIF ii
DAFTAR ISI vi
PENDAHULUAN 1
PERENCANAAN KINERJA 16
PERENCANAAN 16
AKUNTABILITAS KINERJA 23
PENUTUP 152
LAMPIRAN 155
29. Kegiatan Donor Darah sebagai rangkaian Kegiatan Bulan PRB 2022 52
33. Pengiriman Trailer Tangki Air ke BPBD Kab. Mamuju, Prov. Sulawesi Barat 58
34. Pengiriman Mobil Dapur Lapangan ke BPBD Kab. Malang, Prov. Jatim 58
59. Aktivasi Posko Bersama Kapusdalops BNPB dan BPBD Kab. Pasaman 82
6. Standarisasi Peralatan PB 55
128
119
103
90
89
80
75
70
68
62
61
57
56
54
50
45
41
34
29
27
25
21
20
18
16
14
13
12
SETTAMA ITTAMA DEP-1 DEP-2 DEP-3 DEP-4 DEP-5 PUSDATINKK PUSDIKLAT PUSDALOPS
Keterangan:
1. Sekretariat Utama (Settama)
2. Inspektorat Utama (Ittama)
3. Deputi Bidang Sistem dan Strategi (Dep-1)
4. Deputi Bidang Pencegahan (Dep-2)
5. Deputi Bidang Penanganan Darurat (Dep-3)
6. Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi (Dep-4)
7. Deputi Bidang Logistik dan Peralatan (Dep-5)
8. Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (PusdatinKK)
9. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Penanggulangan Bencana (Pusdiklat)
10. Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalop)
Gambar di atas terlihat bahwa seluruh wilayah Indonesia memiliki indeks risiko
bencana yang tinggi sampai sedang. Frekuensi kejadian bencana alam terus
meningkat tiap tahunnya, baik yang merupakan bencana hidrometeorologi maupun
bencana geologis, tetap menjadi ancaman yang serius. Namun demikian ancaman
bencana kedepan tentunya tidak hanya ancaman bencana alam saja, akan tetapi
bencana non alam perlu menjadi perhatian pula seperti kegagalan teknologi dan
wabah/epidemi penyakit, sebagai contoh adanya bencana akibat pandemi Covid 19
yang terjadi di akhir tahun 2019 dan masih berlangsung sampai saat ini. Sehingga
manajemen penyelenggaraan penanggulangan bencana kedepan perlu dirancang
pula untuk dapat mengakomodir upaya-upaya antisipasi terhadap kemungkinan
kejadian bencana yang diakibatkan faktor non alam tersebut.
Karakteristik Indonesia yang memiliki risiko bencana tinggi ditambah dengan
adanya pengaruh perubahan iklim dapat menimbulkan dampak bencana berupa
kehilangan, kerugian dan kerusakan yang lebih besar di masa mendatang apabila
tidak diantisipasi dan dikelola dengan baik.
Selain bencana alam, masih ada bencana non alam berupa kebakaran,
kecelakaan, dan kejadian luar biasa Bencana non alam yaitu pandemi Covid-19 yang
berasal dari Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat Cina (RRC). Penanganan
Coronavirus disease 2019 atau COVID-19 di Indonesia telah dimulai pada awal tahun
2020 dengan memulangkan WNI di Wuhan ke tanah air.
Memasuki tahun ketiga situasi pandemi Covid-19 di Indonesia masih memberikan
banyak pembelajaran untuk semua pihak dalam upaya penanganan pandemic.
Pemerintah terus berupaya melakukan percepatan penanganan darurat dan
memberikan pelayanan kesehatan yang layak. Berbagai upaya yang dilakukan oleh
Pemerintah Pusat dan Daerah memberikan hasil yang cukup melegakan dimana
kasus harian dan positivity rate serta merta menurun, begitu juga dengan angka
kematian meskipun belum mencapai rata-rata tingkat kematian di dunia. Meskipun
Dampak pandemi COVID-19 masih berlanjut hingga tahun 2022, karena itu,
berbagai bentuk intervensi pemerintah baik secara promotif, preventif, maupun kuratif,
termasuk pelaksanaan vaksinasi untuk mencapai herd immunity perlu dilanjutkan.
Pandemi COVID-19 juga perlu dipandang sebagai momentum untuk penguatan
sistem kesehatan nasional dengan meningkatkan keamanan dan ketahanan
kesehatan.
Sampai dengan 31 Desember 2022, kasus bencana non alam tercatat 6.719.815
orang positif COVID-19 dan 160.612 orang meninggal dunia. Penyebaran COVID-19
didunia cenderung terus meningkat dari waktu ke waktu, menimbulkan korban jiwa
Setiap bencana menimbulkan korban jiwa yang tidak sedikit. Selain itu, bencana
menimbulkan kerusakan dan kerugian berupa harta benda (materi) dan gangguan
psikologis (nonmateri) serta menghambat pembangunan nasional. Penanganan
bencana tidak hanya mengandalkan aspek kesehatan namun juga operasi
kemanusiaan. Kearifan lokal yang berisi nilai-nilai kebaikan dapat membantu
masyarakat tumbuh bangkit kembali. Penguatan ketahanan berkelanjutan
(suistainable resilience) perlu dilakukan, mengingat ancaman bencana masih terus
akan terjadi. Mengingat tingginya tingkat risiko bencana di Indonesia, upaya
penanggulangan bencana menjadi tantangan yang sangat berat bagi seluruh
pemangku kepentingan. Membangun ketangguhan bangsa adalah jalan keluar agar
kita mampu menghadapi dan keluar dari kesulitan setiap bencana datang.
Indonesia dan negara-negara dunia pada tahun 2015 telah menyepakati Sendai
Framework for Disaster Risk Reduction yang menggantikan Hyogo Framework for
Action. Sendai Framework memiliki tujuh tujuan global, yaitu:
PERENCANAAN
KINERJA
Presiden Joko Widodo berkunjung pada kegiatan Rumah
Resilience Indonesia (RRI) - Bali
Tabel 3. Perbandingan Pagu Awal dan Pagu Akhir Tahun Anggaran 2022
No Program Pagu Awal (Rp) Pagu Akhir (Rp)
Program Ketahanan Bencana 838.234.849.000 5.194.077.796.000
AKUNTABILITAS
KINERJA
Penanganan Bencana Gempa Bumi di Cianjur
Menurunnya
risiko bencana Indeks Risiko 135,38 135,56
di daerah rawan Bencana Menurun 2% Menurun 2,34%
bencana
Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) ini dihitung berdasarkan pendekatan risiko
berikut:
𝑉𝑢𝑙𝑛𝑒𝑟𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦
𝑅𝑖𝑠𝑘 = 𝐻𝑎𝑧𝑎𝑟𝑑 𝑥
𝐶𝑎𝑝𝑎𝑐𝑖𝑡𝑦
Berikut capaian Indeks Risiko rata-rata nasional dari tahun 2015 hingga tahun 2022
BNPB telah menetapkan target sasaran strategis pada tahun 2022, yaitu penurunan
indeks risiko bencana 10% dalam 5 tahun sehingga rata-rata pertahun penurunan
sebesar 2%. Selama tahun 2022 target tersebut telah tercapai dengan penurunan
sebesar 2,34% (tahun 2021 sebesar 138,81 dan tahun 2022 sebesar 135,56). Namun
secara agregat belum dapat memenuhi target yang telah ditetapkan di tahun 2022
sebesar 135.38.
Salah satu daerah yang berhasil menurunkan Indeks Risiko Bencana adalah Provinsi
Jambi. Indeks Risiko Bencana Provinsi Jambi pada Tahun 2021, yaitu sebesar
(135.32). Sementara pada Tahun 2022, berhasil menurun menjadi sebesar (133.49).
Sejalan dengan keberhasilan penurunan Indeks Risiko Bencana di Provinsi Jambi,
berdasarkan Data Bencana Indonesia (DIBI) 2021 – 2022, maka dari segi jumlah
kejadian bencana, korban jiwa, kerusakan dan kerugian yang ditimbulkan akibat
bencana juga relatif menurun.
Dalam mencapai indeks tersebut, kegiatan yang telah dilaksanakan sepanjang tahun
2022 diantaranya:
Gambar 11. Jumlah Kab/Kota Yang Melakukan Pengukuran IKD Tahun 2019-2022
Dalam upaya pencapaian IKD ini, telah dilakukan beberapa kegiatan yang terkait
antara lain:
Gambar 15. Kegiatan InaRISK dalam Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) 2022 di
Yogyakarta
b. Optimalisasi koordinasi antar lintas unit kerja baik maupun lintas K/L, sebagai
upaya menyamakan kebijakan dan strategi dalam mendorong upaya
meningkatkan ketahanan/resiliensi di daerah dalam konteks upaya
pengurangan risiko bencana.
a. Sedang disusun Surat Edaran Bersama (Ka BNPB) dengan Menteri Dalam
Negeri dalam hal pemenuhan SPM.
Beberapa daerah yang menyusun RPB secara mandiri antara lain, Kabupaten
Agam, Kabupaten Ogan Ilir, Kabupaten Lampung Selatan, Kota Bekasi,
Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Tegal, Kabupaten Brebes, Kota Kediri,
Kabupaten Lamandau, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kota Samarinda.
Gambar 22. Surat Diseminasi Peringatan Dini Bulan September Tahun 2022
Gambar 25. Instalasi Perangkat Pengendali Sirine di Kantor BPBD Kab. Banjar
Gambar 27. Pelaksanaan Hari Kesiapsiagaan dengan gladi lapang dan edukasi
kesiapsiagaan
Desa Tangguh Bencana adalah desa yang memiliki kemampuan mandiri untuk
beradaptasi dan menghadapi ancaman bencana, serta memulihkan diri dengan
segera dari dampak bencana yang merugikan (Peraturan Kepala BNPB Nomor
1 Tahun 2012). Program Desa/Kelurahan Tangguh Bencana merupakan salah
satu program utama BNPB yang mulai dilaksanakan pada tahun 2012 dan terus
dikembangkan sampai saat ini. Program ini dimaksudkan untuk memfasilitasi
pembentukan dan pengembangan program pemberdayaan di desa/kelurahan
menuju masyarakat tangguh bencana. Kegiatan pelaksanaan Penguatan Desa
Tangguh Bencana yaitu penguatan kapasitas aparatur desa/kelurahan,
kecamatan, pelatihan dan sosialisasi ketangguhan sekolah, pasar, rumah,
peribadatan dan perkantoran, inventarisasi kesiapsiagaan masyarakat desa,
penilaian ketangguhan desa/kelurahan, pembentukan Forum Pengurangan
Risiko Bencana dan pembentukan relawan desa. Melalui kegiatan itu nantinya
juga diharapkan dapat memberikan dampak nyata peningkatan kapasitas
pengetahuan dan kesadaran masyarakat melalui materi Kajian Risiko Bencana,
Forum Pengurangan Risiko Bencana, Relawan, dan Penilaian Ketangguhan
Desa (PKD). Terlaksananya Penilaian Ketangguhan Desa/kelurahan (PKD) juga
akan menjadi indikator tingkat ketangguhan desa/kelurahan guna
mengembangkan program destana di wilayahnya masing-masing secara
berkelanjutan. Pada tahun 2021 telah dilakukan kegiatan penguatan Destana
Gambar 29. Kegiatan Donor Darah sebagai rangkaian Kegiatan Bulan PRB 2022
BNPB melalui Direktorat Mitigasi mengadakan rambu sejumlah 8.600 unit yang
akan disebarkan di sejumlah kabupaten/kota seluruh Indonesia. Di awal
kegiatan, BNPB telah berkirim surat pada BPBD kabupaten kota calon penerima
pengadaan rambu dan papan informasi kebencanaan. Selanjutnya, BPBD
memberikan informasi terkait jumlah kebutuhan rambu dan papan informasi
bencana beserta titik koordinat pemasangan. Dari data yang telah diterima,
didapat 51 kabupaten/kota yang membutuhkan rambu dengan rincian dapat
dilihat di lampiran 5.
Titik koordinat tersebut akan diolah ke dalam bentuk Peta Kebutuhan Rambu
dan Papan Informasi. Namun terdapat perubahan strategi dimana lokasi
pengadaan rambu terintegrasi dengan kegiatan Destana, sehingga pemasangan
rambu menunggu pelaksanaan program Destana.
Tahun 2022, target daerah yang memiliki logistik dan peralatan sesuai standar
minimal yakni 50% dari jumlah BPBD di seluruh Indonesia atau sebesar 259
lokasi dan target tersebut bersifat kumulatif dari tahun sebelumnya di 2020 dan
2021.
Tabel 8. Realisasi Pemenuhan Kebutuhan dan Ketersediaan Logistik Tahun 2022 (Paket)
Pemenuhan
Standar Pemenuhan % Pemenuhan
No Jenis Bantuan 2020 - Tahun
Logistik Logistik s.d. 2022
2022
1. Pangan 141.000 7.977.006 1,8%
2. Sandang 63.000 664.751 9,5%
3. Papan 23.375 664.751 3,5%
4. Lainnya 1.348.500 3.988.503 33,8%
Rata-rata 12,11%
Berkaitan dengan kedua tabel pemenuhan logistik dan peralatan di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa indikator keberhasilan tentang persentase daerah
yang memiliki logistik dan peralatan sesuai standar minimal di tahun 2022
digambarkan pada tabel di bawah ini:
Gambar 33. Pengiriman Trailer Tangki Air Gambar 34. Pengiriman Mobil Dapur
ke BPBD Kab. Mamuju, Prov. Sulawesi Lapangan ke BPBD Kab. Malang, Prov.
Barat Jatim
Selain Sandiwara Radio ada juga penayangan Iklan Layanan Masyarakat (ILM)
yang disiarkan di 41 radio lokal. ILM yang disajikan berisi pesan-pesan sosial
berdurasi 60 detik. ILM BNPB yang ditayangkan tahun ini memiliki 2 versi/judul
yaitu Pandemi Covid-19 Masih Ada dan Siaga Mengadapi Bencana. Selanjutnya
ada juga talkshow interaktif yang disiarkan melalui radio lokal. Talkshow ini
disiarkan secara live (langsung) diisi oleh narasumber dari BNPB dan tokoh
masyarakat yang memiliki cerita mengenai kearifan lokal dan cerita baik tentang
penanggulangan bencana dari masing – masing daerah.
Selanjutnya ada juga talkshow interaktif yang disiarkan melalui radio lokal.
Talkshow ini disiarkan secara live (langsung) diisi oleh narasumber dari BNPB
dan tokoh masyarakat yang memiliki cerita mengenai kearifan lokal dan cerita
baik tentang penanggulangan bencana dari masing – masing daerah.
2. Sulawesi Barat – Radio Mammis 91.9 FM Jl. Gatot Subroto No. 59,
Kab. Majene Komp. Kantor Bupati
Majene, Sulawesi Barat
Indikator utama yang diukur dari perhitungan angka kematian akibat bencana adalah
rata-rata angka kematian akibat bencana per hari keadaan darurat per 100.000
penduduk berpotensi terpapar bencana. Adapun target rata-rata angka kematian
tahun 2022 adalah sebagai berikut
Target Capaian
Sasaran Strategis Indikator Sasaran Strategis
2022 2022
Penurunan rata-rata angka
kematian akibat bencana pada
Terselamatkannya
saat keadaan darurat per
Sebanyak Mungkin Jiwa
100.000 penduduk wilayah 2,5% 78,13%
Pada Saat Keadaan
terdampak (persentase
Darurat Bencana
penurunan rata-rata angka
kematian)
Jumlah hari kejadian dihitung berdasarkan lamanya masa tanggap darurat dan jumlah
penduduk berisiko menggunakan jumlah potensi penduduk terpapar tingkat
Kabupaten/ Kota dalam Kajian Risiko Bencana (KRB) milik BNPB.
Dari angka kematian diatas maka perhitungan rata-rata angka kematian akibat
bencana adalah sebagai berikut:
∑𝑛𝑖=1 𝐴𝑖
𝐴̅ =
𝑛
(2)
0,64
0,43
0,14
2020 2021 2022
Pada Tahun 2022, BNPB telah memberikan dukungan pengerahan sumber daya
manusia ke lokasi terdampak bencana diantaranya
Banjir dan tanah longsor yang sudah kerap terjadi di Kabupaten Garut, Provinsi
Jawa Barat. Kali ini mengakibatkan 19.546 jiwa terdampak dan 1.239 jiwa
mengungsi. Banjir dan tanah longsor yang terjadi pasca hujan yang cukup tinggi
dengan durasi yang cukup lama ini terjadi pada hari Jumat, 15 Juli 2022 sekitar
pukul 20.00 WIB. Kejadian ini tidak hanya berlokasi di satu tempat, akan tetapi
menyebar di 14 kecamatan di Kabupaten Garut. Adapun 14 kecamatan tersebut
yaitu Cibatu, Banyuresmi, Tarogong Kaler, Samarang, Pasir Wangi, Tarogong
Kidul, Karangpawitan, Garut Kota, Bayongbong, Cilawu, Cigedug, Cikajang,
Banjarwangi, dan Singajaya.
Banjir dan tanah longsor yang sudah kerap terjadi di Kabupaten Garut, Provinsi
Jawa Barat. Kali ini mengakibatkan 19.546 jiwa terdampak dan 1.239 jiwa
mengungsi. Banjir dan tanah longsor yang terjadi pasca hujan yang cukup tinggi
dengan durasi yang cukup lama ini terjadi pada hari Jumat, 15 Juli 2022 sekitar
pukul 20.00 WIB. Kejadian ini tidak hanya berlokasi di satu tempat, akan tetapi
menyebar di 14 kecamatan di Kabupaten Garut. Adapun 14 kecamatan tersebut
yaitu Cibatu, Banyuresmi, Tarogong Kaler, Samarang, Pasir Wangi, Tarogong
Gambar 44. BNPB memberikan bantuan untuk Penanganan Darurat Bencana Banjir dan
Longsor Kab. Garut
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk tetap waspada dan siap
siaga menghadapi potensi bahaya banjir susulan. Menghadapi bahaya banjir,
pemerintah daerah bersama warga dapat secara rutin dapat membersihkan
saluran air, normalisasi sungai, melakukan perbaikan dan penguatan tanggul,
serta menghijaukan kembali daerah resapan air di hulu dan sepanjang aliran
sungai.
Gambar 45. Dampak Bencana Gempabumi Kab. Cianjur (Update 2 Februari 2022)
Kepada seluruh warga yang menerima bantuan, Presiden meminta agar Dana
Stimulan diprioritaskan untuk membangun rumah kembali. Presiden melarang
penggunaan dana tersebut kemudian dipakai untuk membeli barang lain yang
bukan prioritas seperti kendaraan bermotor. Guna mengantisipasi hal itu terjadi,
maka penyaluran Dana Stimulan akan dibuat skema berjangka. Artinya tidak
sepenuhnya dana tersebut dicairkan ke pemilik rekening, melainkan akan
bertahap dengan perbandingan 40% di awal dan sisanya akan disusulkan.
Lebih lanjut, Presiden juga berpesan agar dalam pembangunan rumah nanti
memperhatikan struktur bangunan tahan gempabumi, sesuai yang
direkomendasikan oleh Kementerian PUPR.
Gunung Semeru kembali erupsi pada tanggal 4 Desember 2022, terjadi persis
satu tahun setelah erupsi pada 4 Desember 2021 lalu, yang mana pada saat itu
menimbulkan banyak korban jiwa dan kerusakan. Pada tahun ini erupsi tidak
menimbulkan korban jiwa. Namun, dilaporkan setidaknya 2.489 jiwa mengungsi.
BNPB akan terus berkoordinasi dengan tim BPBD di lapangan dalam melakukan
kaji cepat, monitoring dan evakuasi warga untuk meminimalisir dampak erupsi.
Pada tahun 2022, panduan ini mendapatkan penambahan kontes yakni bencana
pandemi atau non-alam. Tujuan panduan operasional ini terbagi menjadi Jangka
Pendek, Jangka Menengah, dan Jangka Panjang. Jangka pendek yaitu
tersusunnya panduan operasional pengerahan sumber daya manusia ke lokasi
bencana di masa pandemi. Jangka menengah yaitu sosialisasi dan implementasi
panduan operasional pengerahan sumber daya manusia ke lokasi bencana di
masa pandemi. Jangka panjang yaitu monitoring, evaluasi dan pengembangan
panduan operasional pengerahan sumber daya manusia ke lokasi bencana di
masa pandemi.
3. Daerah yang menerima dana bantuan kedaruratan pada saat keadaan darurat
bencana yang diintervensi oleh BNPB
Dalam penanganan darurat bencana, koordinasi antara pusat dan daerah serta
instansi terkait lainnya sangat diperlukan agar penyelenggaraan bencana dapat
berjalan lancar dan meminimalisir terjadinya keterlambatan pengambilan
kebijakan dalam proses penanganan bencana. Pelaksanaan kegiatan koordinasi
ini dilakukan melalui pertemuan-pertemuan antara pimpinan/pejabat BNPB
dengan pejabat daerah dan instansi lainnya guna mengambil suatu kebijakan atau
keputusan dalam penanganan darurat bencana, sehingga diharapkan
Gambar 52. Koordinasi Progres Pembangunan Hunian Tetap dan Sementara Kab.
Lumajang
Pada tahun 2022, terdapat 30 lokasi yang mendapatkan bantuan dana
kedaruratan bencana yakni:
Pada tahun 2022, BNPB telah melaksanakan Kaji Cepat Infrastruktur Darurat di
daerah yang terkena bencana di 15 lokasi (Lampiran 7) diantaranya bencana
gempabumi di Kab. Pandeglang, Provinsi Banten, bencana banjir di Aceh Utara,
Provinsi Aceh, dan bencana gempabumi di Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi
Sumatera Barat.
Manfaat kegiatan:
Adapun hasil dari pendampingan BNPB pada saat penyelamatan dan evakuasi
korban akibat bencana yakni diantaranya pendampingan dan memberikan bantuan
untuk penanganan bencana melalui anggaran Dana Siap Pakai (DSP).
Tahun 2022, BNPB melaksanakan Bimbingan Teknis Personil TRC yang dilakukan
2 gelombang, yakni pada tanggal 28 Maret - 1 April 2022 dan 17 - 21 Mei 2022.
Pelaksanaan Bimbingan Teknis berlokasi di Hotel Grand Mercure, Kota Bandung
Provinsi Jawa Barat. Jumlah total peserta 300 personil yang berasal dari BPBD,
Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan. Kegiatan ini memberikan manajemen
penanganan darurat bencana serta membangun kerjasama tim ketika penanganan
darurat bencana.
Materi yang disampaikan dalam kegiatan ini sebagai berikut: (1) Pengantar
Manajemen Penanganan Darurat Bencana; (2) Membangun Kerjasama Tim; (3)
Pembentukan TRC PB multi sektor di daerah; (4) Pengantar Pengkajian Cepat; (5)
Pelayanan Psikososial bagi Korban Bencana; (6) Standar Pemenuhan Kebutuhan
Dasar; (7) Penyiapan Penampungan/Hunian Sementara; (8) Teknik Pencarian dan
Pertolongan Korban bagi Petugas Lapangan; (9) Bantuan Hidup Dasar; (10) Studi
Kasus (diskusi kelompok).
Delegasi peserta bimbingan tknis TRC Gelombang I terdiri dari: Provinsi Sulawesi
Tengah, Provinsi Kalimantan Tengah, Provinsi Gorontalo, Provinsi Jambi,
Provinsi Sulawesi Barat, Provinsi Bali, Kota Pariaman, Kota Probolinggo, Kota
Gorontalo, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten
Donggala, Kabupaten Banggai, Kabupaten Karang Asem, Kabupaten Barito
Kuala, Kabupaten Pinrang, Kabupaten Bulungan, Kota Bukit Tinggi, Kota Palu,
Kota Dumai, Kabupaten Agam, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Sigi,
Kabupaten Buleleng, Kabupaten Tabanan, Kabupaten Banjar, Kabupaten
Pangkajene, Kabupaten Siak, dan Kabupaten Gorontalo Utara.
Adapun delegasi peserta bimbingan teknis TRC Gelombang II terdiri dari: Kota
Sungai Penuh, Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Kerinci, Kabupaten
Merangin, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten
Kepulauan Meranti, Kabupaten Mamasa, Kabupaten Mamuju Tengah, Kabupaten
Hulus Sungai Utara, Kabupaten Buol, Kabupaten Poso, Kabupaten Morowali,
Kabupaten Parigi Muotong, Kabupaten Limapuluh Kota, Kabupaten Mandailing
Natal, Kabupaten Padang Lawas, Kabupaten Nagakeo, Kabupaten Bolaang
Berdasarkan hal tersebut, sehingga sangat dibutuhkan sumber daya manusia yang
mampu melaksanakan tugas-tugas tersebut agar dapat membangun serta
menjalankan SKPDB pada saat keadaan darurat bencana. Selanjutnya, dalam
rangka meningkatkan kemampuan sumber daya manusia Pemerintah Daerah
BNPB khususnya Pusat Pengendalian Operasi dirasa perlu menyelenggarakan
Praktik simulasi SKPDB dan Keposkoan telah dilakukan dengan baik, para peserta
yang mayoritas bertugas di Pusdalops BPBD atau bertugas di Bidang Kedaruratan
dan Logistik BPBD telah memahami aktivasi, mekanisme dan pengorganisasian
SKPDB dan Keposkoan dan seluruh materi tentang SKPDB dan Keposkoan telah
disampaikan dengan baik oleh para narasumber melalui metode ceramah, curah
pendapat, diskusi kelompok, dan tanya jawab yang dilakukan secara tatap muka
dan secara daring.
Gambar 62. Pelaksanaan Bimtek Petugas Pusdalops di Kota Mataram, Prov. NTB
Berikut laporan operasional Call Center 117 BNPB tahun 2022 yang terdiri dari
Laporan Traffic Call yang dirinci berdasarkan kriteria dan kategori seperti tabel dan
grafik di bawah ini.
Tabel 12. Traffic Call BNPB
Berdasarkan kategori Call di tahun 2022 dapat dilihat rinciannya pada tabel
sebagai berikut:
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah call dari seluruh kategori, kecuali
kategori permintaan mengalami puncak di Bulan Agustus dan menurun di Bulan
September. Hal ini dapat dimaklumi karena dari laporan pada triwulan sebelumnya
bahwa informasi yang banyak ditanyakan oleh penelefon Call center adalah
mengenai Covid-19. Dengan semakin menurunnya kasus Covid maka jumlah
penelefon dengan kategori informasi pun menurun.
Untuk penanganan bencana non alam, BNPB juga telah melaksanakan kegiatan
diantaranya
Kepala BNPB selaku Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 terus berkomitmen
melaksanakan penanganan Penyakit Covid-19 di Indonesia. Tahun 2022, BNPB terus
melaksanakan kajian strategis dari berbagai aspek dengan tujuan akhir untuk
mendukung percepatan penanganan COVID-19 di Indonesia.
Kajian yang telah dikeluarkan Satgas Covid-19 diantaranya 25 Surat Edaran dan 3
Adendum Surat Edaran terkait Protokol Kesehatan. Dalam menyampaikan hasil kajian
tersebut dan informasi teraktual dalam penanganan covid-19, Satgas Covid-19
melakukan komunikasi publik melalui Pers Release dan menyebarkan ke media, Iklan
display di media cetak, televisi, dan penyampaian melalui media center.
Sampai akhir Desember 2022 para DPP telah berhasil mengedukasi 2.920.003
orang di seluruh Indonesia (menerima dan berkomitmen 2.889.547 orang). Para
DPP juga berhasil membagikan 1.126.441 masker kepada masyarakat. Sebagian
besar masker tersebut merupakan sumbangsih sukarela dari para DPP untuk
masyarakat yang diedukasi.
Isu atau topik penyampaian pesan pada tahun 2022 adalah sebagai berikut:
Berikut laporan capaian output dan anggaran untuk penanganan Covid-19 Tahun 2022
per 31 Januari 2023 dapat dilihat pada lampiran 9. Sedangkan kegiatan penanganan
covid-19 secara rinci akan dijelaskan Laporan Penanganan Covid-19 Tahun 2022
tersendiri.
Di Tahun 2022, BNPB mendapat tugas tambahan sebagai Tim Satgas PMK dimana
BNPB melakukan koordinasi antara Satgas di tingkat pusat, daerah dan
Kementerian/Lembaga terkait rencana strategi kegiatan bidang penanggulangan
Satgas Penanganan PMK dari tingkat pusat seperti BNPB, Kementerian Pertanian,
TNI, Polri dan Kementerian/Lembaga terkait, serta melibatkan Satgas Penanganan
PMK tingkat daerah seperti BPBD, Dinas Pertanian/ Dinas Peternakan di tingkat
provinsi/ kabupaten/ kota secara intensif dengan tema Pengendalian Penyebaran
PMK melalui Penerapan Biosecurity. Kegiatan dilaksanakan di 4 Provinsi yaitu Jawa
Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Gambar 67. Strategi Utama Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)
Pulihnya kehidupan dan penghidupan yang lebih baik, lebih aman dan berkelanjutan
di daerah pascabencana memiliki Indikator Kinerja Rata-rata kenaikan indeks
pemulihan pascabencana dengan target tahun 2022 sebagai berikut:
Indeks pemulihan pascabencana yang akan dilakukan fokus pada indeks mikro yang
akan dianalisa menggunakan aplikasi berbasis web. Perhitungan indeks pemulihan
pascabencana sendiri akan dilakukan pada 5 sektor pemulihan pascabencana, yaitu
sebagai berikut:
Kelima sektor dan indikator di atas akan menjadi acuan pada kuesioner
kegiatan, di mana setiap pertanyaan terdapat 4 pilihan jawaban yang mewakili
skor/nilai indikator antara 1-4. Jawaban dalam setiap pertanyaan akan diisi dengan
skor/nilai indikator tersebut sesuai dengan kondisi pra bencana, saat bencana terjadi,
dan pasca bencana. Masing-masing skor atau nilai indikator tersebut mempunyai
skala-skala penilaian yang telah ditentukan sebagai berikut:
2. Indeks dimensi/aspek.
∑𝑛𝑖=1 𝑆𝑋𝑗𝑖
𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝐷𝑗 = ( ) × 100
𝑛𝑗
3. Ina-PDRI Mikro.
1) Perhitungan Nilai Ina-PDRI tahun t-1
𝑖𝑛𝑎 − 𝑃𝐷𝑅𝐼𝑡−1
𝐼𝑛𝑎 − 𝑃𝐷𝑅𝐼 𝑡 − 1 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟𝑑𝑖𝑧𝑒𝑑 = × 100%
𝑖𝑛𝑎 − 𝑃𝐷𝑅𝐼𝑡−1
𝑖𝑛𝑎 − 𝑃𝐷𝑅𝐼𝑡𝑜
𝐼𝑛𝑎 − 𝑃𝐷𝑅𝐼 𝑡 − 0 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟𝑑𝑖𝑧𝑒𝑑 = × 100%
𝑖𝑛𝑎 − 𝑃𝐷𝑅𝐼𝑡−1
𝑖𝑛𝑎 − 𝑃𝐷𝑅𝐼𝑡+𝑖
𝐼𝑛𝑎 − 𝑃𝐷𝑅𝐼𝑡+1 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟𝑑𝑖𝑧𝑒𝑑 = × 100%; 𝑖 = 1,2,3
𝑖𝑛𝑎 − 𝑃𝐷𝑅𝐼𝑡−1
Dari hasil penilaian di atas, maka akan dihasilkan penilaian indeks pemulihan
pascabencana yang akan menunjukkan tingkat kepulihan masyarakat dan
peningkatan hidup masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Provinsi Sulawesi
Tengah, dan Provinsi Lampung, Kabupaten Pandeglang/Provinsi Banten.
100,00
80,01
71,30
62,66
55,77
46,00
a. Kota Mataram
100,00
77,56
68,82
60,47
52,78
46,36
100,00
80,98
72,87
63,86
55,98
50,84
g. Kabupaten Sumbawa
a. Kabupaten Sigi
b. Kabupaten Donggala
d. Kota Palu
Pada tahun 2021, tingkat pemulihan pascabencana di Kota Palu berada pada
angka 78,46% dan mengalami peningkatan sebesar 5,80% di tahun 2022
menjadi 84,26%. Akan tetapi angka ini masih berada di bawah baseline 100%,
sehingga belum dapat dikatakan pulih. Berikut adalah tabel perbandingan dan
grafik indeks pemulihan pascabencana di Kota Palu.
84,26
78,46
65,49
56,67
48,30
100,00
90,01
85,91
72,65
61,96
43,16
Pada Tahun 2022 lokus dan pelaksanaan kegiatan pendampingan sosial adalah
Mapping Aset Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bidang Fisik merupakan lanjutan dari
kegiatan pemetaan aset-aset yang telah dibangun melalui dana bantuan
rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana BNPB mulai dari tahun anggaran
2009-2013 dan hibah RR tahun anggaran 2015-2019, dengan pendekatan
geografis yaitu pada ruang lingkup wilayah yang berbeda.
Dari Tabel 7 dapat dilihat bahwa capaian input data aset sepanjang tahun 2022
mencapai 42,02% atau sebanyak 590 aset dari total aset sebanyak 1.404 yang
terdiri dari aset dalam bentuk rumah maupun infrastruktur. Dari hasil evaluasi yang
telah dilakukan terhadap kegiatan pemetaan aset ini, aset yang masih belum
terinput adalah aset yang berupa rumah. Hal ini dikarenakan aset rumah
merupakan target yang jumlahnya paling banyak dan membutuhkan lebih banyak
sumberdaya untuk dapat menyelesaikannya.
Dari kegiatan tersebut didapat bahwa tantangan yang dihadapi oleh Pemda dalam
pelaksanaan hibah RR yakni penganggaran sehingga perlu memerhatikan
kesiapan penganggaran di daerah.
Lingkup pendampingan ini biasanya pada lokus yang terdampak bencana masif
dan membutuhkan pembiayaan diluar APBD, seperti pembiayaan melalui APBN
ataupun pendanaan lain terhadap pemulihan bidang fisik pascabencana seperti
hibah luar negeri yang menjadi tugas dan tanggung jawab BNPB. Pada tahun
2022, terdapat 13 daerah terdampak bencana masif yang yang telah
menyelesaikan pemulihan bidang fisik sektor perumahan dan infrastruktur dengan
lingkup pendampingan BNPB, yaitu Provinsi Nusa Tenggara Barat, Sulawesi
Tengah, Lampung, Banten (tsunami Selat Sunda di Pandeglang) dan Gempa di
Lebak, Papua, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Jawa
74
72
70
68,07 67,91
68
66 65,11
64,01
64 62,97
62
60
58
56
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
1) Indeks Reformasi Birokrasi BNPB Tahun 2021 adalah sebesar 75,56 dengan
kategori “BB”. Terdapat kenaikan nilai sebesar 0,48 poin dibanding tahun
sebelumnya dengan rincian hasil evaluasi adalah sebagai berikut:
2) Terdapat sepuluh hasil antara area perubahan BNPB yang dilakukan pengukuran
oleh instansi leading sector, dengan rincian sebagai berikut:
Beberapa kegiatan yang telah dilakukan pada tahun 2022 yang mendukung capaian
indikator kinerja yang dilakukan antara lain :
1. Manajemen Perubahan
8. Penguatan Pengawasan
a. Nilai Internal Audit Capacity Model (IACM)
Berdasarkan hasil validasi yang telah dilakukan BPKP sebagaimana
tertuang dalam laporan nomor LR-239/D203/2/2019 tanggal 23 Desember
2019 tentang Laporan Hasil Penjaminan Kualitas atas Penilaian Mandiri
Kapabilitas APIP pada Inspektorat Utama Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) Tahun 2019, nilai maturitas IACM
BNPB sampai saat ini berada pada level 3 dari skala 5.
b. Pembangunan Zona Integritas menuju WBK dan WBBM di BNPB tahun
2022
Pembangunan Zona Integritas menuju WBK dan WBBM di BNPB tahun
2022 adalah melakukan evaluasi atas pembangunan zona integritas di
Unit Kerja lingkup wewenangnya untuk kemudian diusulkan kepada
Kemeterian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
menjadi Unit Kerja Layanan Berpredikat Menuju Wilayah Bebas dari
Korupsi/Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani. BNPB telah
melaksanakan evaluasi atas pembangunan zona integritas di unit kerja
yang kemduain diusulkan kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi menjadi Unit Kerja Layanan Berpredikat
Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi/Wilayah Birokrasi Bersih dan
Pada tahun 2022, diperoleh nilai Indeks Reformasi Birokrasi BNPB Tahun
2021 sebesar 75.56. Meskipun capaian kinerja tahun 2022 diukur diakhir
tahun, BNPB perlu melakukan percepatan hasil tindak lanjut RB di BNPB
tahun sebelumnya dan kedepan perlu komitmen pimpinan untuk terus
melakukan assessment kelengkapan evidence dan memantau pelaksanaan
RB. Target di tahun 2022, indikator kinerja sebesar 83 maka kedepan akan
menjadi fokus untuk perbaikan kinerja pada periode berikutnya. Diharapkan
semua program dan kegiatan dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan
target yang telah ditetapkan.
No RO Target Realisasi
1 Penguatan Desa Tangguh Bencana 90 Desa 10 Desa
2 Fasilitasi Penguatan Ketangguhan 2.000 Desa -
Masyarakat Berbasis Komunitas dan
Keluarga
3 Pendampingan pemulihan 9 Daerah 9 Daerah
Pascabencana Bidang Fisik
4 Layanan Fasilitasi Pemulihan dan 14 Layanan 14 Layanan
Peningkatan Sosial Ekonomi dan
Sumber Daya Alam Pascabencana
5 Pendamping Pengkajian Kebutuhan 120 Orang 120 Orang
Pascabencana (Jitupasna) dan
Rencana Rehabilitasi dan
Rekonstruksi Pascabencana
6 Pengelolaan dana bantuan 25.126 Paket 25.126 Paket
kedaruratan
7 Prasarana pengelolaan database dan 10 Unit 1 Unit
teknologi informasi kebencanaan
8 Budaya Sadar Bencana 43 Layanan 43 Layanan
9 Layanan Data dan Informasi 1 Layanan 0,2 Layanan
10 Pemetaan Risiko Bencana 1 Rekomendasi 1 Rekomendasi
Kebijakan Kebijakan
11 Analisis Pengembangan Strategi 5 Rekomendasi 5 Rekomendasi
Penanggulangan Bencana Kebijakan Kebijakan
12 Rancang Bangun Sistem PB 3 Rekomendasi 3 Rekomendasi
Kebijakan Kebijakan
13 Sistem Informasi Bidang 2 Sistem Informasi 2 Sistem Informasi
Kebencanaan
14 Satuan Pendidikan Aman dari 190 Orang 190 Orang
Bencana (SPAB)
15 Pembuatan dan Pemasangan 8600 Unit -
Rambu, Papan Evakuasi dan
Informasi Bencana (IDRIP)
16 Layanan Sistem Peringatan Dini 5 Layanan 5 Layanan
17 Pengelola Infrastruktur Darurat 100 Orang 100 Orang
18 Pendamping Penanganan Korban 570 Orang 810 Orang
dan Pengungsi
19 Pendampingan Sistem Komando 105 Orang 105 Orang
Penanganan Darurat Bencana dan
Keposkoan
20 Pemenuhan Kebutuhan Logistik PB 33 Paket 33 Paket
21 Bantuan Peralatan / Sarana 62 Unit 62 Unit
22 Distribusi Logistik dan Peralatan PB 1 Paket 1 Paket
23 Pendidikan dan Pelatihan Teknis PB 570 Orang 570 Orang
dan Simulasi PB di daerah
PENUTUP
Pagelaran Budaya Sadar Bencana
Penetapan indikator kinerja merupakan tujuan dan sasaran strategis BNPB menuju
terwujudnya visi dan misi BNPB. Capaian kinerja merupakan wujud sinergi seluruh
jajaran BNPB dalam melaksanakan kegiatan dengan berbagai tantangan di tahun
2022. Namun demikian, upaya penyempurnaan dan perbaikan indikator kinerja akan
terus dilakukan melalui penetapan kinerja yang lebih terukur, berkualitas, dan
mencakup seluruh kegiatan BNPB.
Sepanjang tahun 2022, Indonesia tidak hanya menghadapi bencana alam namun juga
bencana non alam. Bencana alam di Indonesia terjadi diberbagai wilayah Indonesia
dengan bencana hidrometerologi seperti banjir, longsor dan puting beliung yang paling
banyak terjadi. Bencana non alam yaitu pandemi covid-19 dan Penyakit Mulut dan
Kuku (PMK) yang turut melanda dunia, menyebabkan masyarakat dan seluruh
kegiatan ekonomi dan pemerintah menjadi terbatas. Dalam menghadapi tantangan
bencana yang terus beragam perlu dilakukan upaya mendorong peningkatan
kinerja dan menghadapi tantangan ke depan yaitu:
Laporan Kinerja BNPB tahun 2022 ini diharapkan dapat memberikan informasi yang
komprehensif dan transparan atas capaian kinerja dan strategi instansi dalam
mencapai tujuan instansi serta dapat menjadi bahan evaluasi dalam meningkatkan
capaian kinerja BNPB sehingga berdampak pada penanggulangan bencana yang
lebih baik.
KABUPATEN BOLAANG
5 30
KOTA GUNUNGSITOLI MONGONDOW TIMUR
KABUPATEN BOLAANG
7 32
KABUPATEN MANDAILING NATAL MONGONDOW
KABUPATEN BOLAANG
10 35
MONGONDOW SELATAN KABUPATEN ACEH BARAT DAYA
KABUPATEN BOLAANG
11 36
MONGONDOW UTARA KABUPATEN MALUKU TENGAH
KABUPATEN KEPULAUAN
16 41
KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE MENTAWAI
Kode MAK Uraian/Kegiatan/Keluaran Vol. Target Vol. Realisasi Pagu Anggaran Realisasi %
3891.BEE.001 Dukungan Darurat Penanganan Covid (PEN) 1 Kegiatan 1 Kegiatan 1.164.703.918.000 1.163.114.473.759 99,86
Dukungan Sumber Daya Darurat pada Operasional RSDC
3891.BEE.002 9.685 Pasien 9.685 Pasien 321.603.316.000 321.005.182.059 99,81
Wisma Atlit Kemayoran
4282.BEE.001 Rekomendasi Kebijakan Penanganan Covid-19 2 Rekomendasi 2 Rekomendasi 4.003.716.000 4.003.194.251 99,99
4287.BEE.001 Layanan pengedalian operasi Satgas Penanganan Covid-19 2 Layanan 2 Layanan 9.220.763.000 9.219.030.804 99,98
3885.BEE.001 Layanan Pemulihan Dampak Penyakit Mulut dan Kuku 1 Kegiatan 1 Kegiatan 1.510.964.000 1.510.890.700 100,00
3891.BEE.008 Dukungan Darurat Penanganan Penyaki Mulut dan Kuku 20 Lokasi 20 Lokasi 63.812.745.000 63.172.584.140 99,00
4282.BEE.002 Rekomendasi Kebijakan Penanganan PMK 2 Rekomendasi 2 Rekomendasi 1.099.224.000 1.098.634.741 99,95
4283.BEE.001 Edukasi pencegahan penularan Penyakit Mulut dan Kuku 20 Provinsi 20 Provinsi 35.781.952.000 32.124.624.186 89,78
4287.BEE.002 Layanan Pengendalian Operasi Satgas Penanganan PMK 20 Provinsi 20 Provinsi 52.332.025.000 37.948.604.829 72,52