Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN TAHUNAN

LAPORAN HASIL KEGIATAN PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN


TAHUN 2021 DAN RENCANA KEGIATAN TAHUN 2022

Disusun oleh;

EKO WAHYU SAPUTRO, SKM.


NIP: 19880330 201101 1 002

UPTD PUSKESMAS SANGKALI


Jln Dinding Ari Raya Bumi Resik Panglayungan Tlp. (0265) 341352
KOTA TASIKMALAYA

Kesling doc./PLY/2021 i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan atas Rakhmat dan KaruniaNya, sehingga


penyusun dapat membuat laporan ini.
Laporan ini merupakan gambaran dari hasil kegiatan program kesehatan Lingkungan
selama tahun 2021 (dari Bulan Januari sampai dengan Desember 2021), dan sebagai
bahan untuk rencana kegiatan tahun 2022.
Pada kesempatan ini, penyusun ingin menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya atas kerjasamanya kepada yang terhormat Kepala UPTD Puskesmas
Sangkali atas bimbingan dan arahannya, semua rekan-rekan karyawan UPTD
Puskesmas Sangkali baik yang berada di induk maupun yang di Kelurahan, Dinas
kesehatan kota Tasikmalaya terutama Seksi Penyehatan Lingkungan, juga kepada
semua pihak yang telah berpartisipasi sehingga program Kesehatan Lingkungan dapat
berjalan dengan baik.
Berbagai masalah yang dihadapi akan dijadikan bahan sebagai acuan untuk
perencanaan dimasa yang akan datang.
Didalam penyusunan laporan ini, tentu masih banyak kekuranganya. Untuk itu saran
maupun kritik dari berbagai pihak akan sangat diperlukan agar didalam penyusunan
laporan dan rencana kegiatan ini dapat lebih sempurna.
Akhir kata, semoga dengan disusunnya laporan dan perencanaan ini program
Kesehatan Lingkungan akan berjalan lebih baik dari tahun sebelumnya, sehingga Visi
Misi Kota Tasikmalaya akan terwujud sesuai dengan yang diharapkan.
Aamiin …….
Tasikmalaya, 31 Desember 2021
Penyusun,

EKO WAHYU SAPUTRO, SKM.


NIP: 19880330 201101 1 002

Kesling i
doc./Panglayungan/2020
DAFTAR ISI

halaman
KATA PENGANTAR ……………………………………………… i
DAFTAR ISI ……………………………………………………….. ii
DAFTAR TABEL ………………………………………………….. iii
DAFTAR GRAFIK …………………………………………………. iv
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………..
A Latar Belakang ………………………………………. 1
B Tujuan ………………………………………………… 2
C Isu Aktual …………………………………………….. 3
D Dasar Teori …………………………………………… 10
E Metode Pengumpulan Data ………………………... 11
F Pengertian dan Lingkup Bahasan ………………… 12
G Sistematika Penulisan ………………………………. 13
BAB II GAMBARAN KEADAAN SEKARANG …………….
A Visi dan Misi ………………………………………….. 15
B Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian tugas…………… 16
C Sasaran kegiatan program …………………………. 17
D Evaluasi Program ……………………………………. 17
BAB III GAMBARAN KEADAAN YANG DIINGINKAN
A Sasaran, Kebijakan Operasional, Program dan
Kegiatan .……………………………………………. 28
B Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahun 2022……..….. 31
BAB IV PENUTUP
A Kesimpulan …………………………………………… 38
B Rekomendasi ………………………………………… 38
DAFTAR PUSTAKA 40

Kesling ii
doc./Panglayungan/2020
DAFTAR TABEL

halaman

Tabel 1 Target Sasaran Kegiatan Program Kesehatan Lingkungan 17


Tahun 2021
Tabel 2 Pengukuran pencapaian target sasaran program Kesehatan 18
Lingkungan Tahun 2021
Tabel 3 Monitoring dan evaluasi pencapaian target PKP (Kumulatif) 19
Upaya Kesehatan Lingkungan Tahun 2021
Tabel 4 Analisis dan Rencana Tindak Lanjut Program Kesehatan 25
Lingkungan (PDCA) Tahun 2021
Tabel 5 Kegiatan, sasaran, dan target program kesehatan 29
Lingkungan Tahun 2021
Tabel 6 Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Upaya Kesehatan 31
Lingkungan Tahun 2021
Tabel 7 Matrik Rencana Pelaksanaan Kegiatan Upaya Kesehatan 34
Lingkungan Tahun 2021

Kesling iii
doc./Panglayungan/2020
DAFTAR GRAFIK

halaman
Grafik 1 Cakupan kegiatan program Kesehatan Lingkungan 20
berdasarkan indikator PKP Tahun 2021
Grafik 2 Cakupan kegiatan pengawasan rumah sehat Tahun 2021 21
Grafik 3 Cakupan kegiatan pengawasan Sarana Air Bersih (SAB) 21
Tahun 2021
Grafik 4 Cakupan kegiatan pengawasan Jamban Keluarga 22
(JAGA)Tahun 2021
Grafik 5 Cakupan kegiatan pengawasan Sarana Pembuangan Air 22
Limbah (SPAL)Tahun 2021
Grafik 6 Cakupan kegiatan pengawasan Tempat-Tempat Umum 23
(TTU) Tahun 2021
Grafik 7 Cakupan kegiatan pengawasan Tempat Pengelolaan 23
Makanan (TPM) Tahun 2021
Grafik 8 Cakupan kegiatan pengawasan Industri Tahun 2021 24
Grafik 9 Cakupan kegiatan Klinik Sanitasi Tahun 2021 24

Kesling iv
doc./Panglayungan/2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kesehatan merupakan aset yang tidak ternilai, yakni merupakan salah satu
komponen dari kesejahteraan masyarakat.Kesehatan juga merupakan salah satu dari
sekian banyak variabel yang biasa dijadikan indikator untuk mengukur tingkat
kemakmuran masyarakat. Semakin baik kondisi kesehatan masyarakat merupakan
indikasi kemakmuran yang semakin baik pula.
Didalam pelaksanaan pembangunan kesehatan saat ini peran serta
masyarakat mutlak diperlukan dan salah satu upaya untuk meningkatkan taraf
kesehatan masyarakat adalah dengan peningkatan sumberdaya manusianya. Peran
serta kader kesehatan sebagai salah satu promotor di bidang kesehatan
kontribusinya akan sangat menunjang apabila dibekali dengan ilmu pengetahuan
dan keterampilan tentang kesehatan, mengingat saat ini dalam kenyataannya
tenaga pelaksana yang dibutuhkan belum memenuhi harapan.
Untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat dan mencegah penyakit
dan/atau gangguan kesehatan dari faktor risiko lingkungan serta dalam rangka
mendukung pencapaian standar pelayanan minimal kabupaten/kota bidang
kesehatan, perlu diselenggarakan pelayanan kesehatan lingkungan di Puskesmas.
Visi Misi yang dibuat di Kota Tasikmalaya akan terwujud apabila semua
faktor penentu untuk keberhasilan Visi Misi tersebut dapat berusaha secara optimal.
Dan salah satu faktor penentu itu adalah Kesehatan Lingkungan.
Teori “Bloom” mengatakan bahwa “Lingkungan” adalah faktor yang paling
besar dapat mempengaruhi kesehatan manusia..Dan yang perlu kita fikirkan adalah,
darimana kita mulai untuk mewujudkan Visi Misi tersebut.
Untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat dan mencegah penyakit
dan/atau gangguan kesehatan dari faktor risiko lingkungan, perlu diselenggarakan
pelayanan kesehatan lingkungan di Puskesmas secara optimal.
Sesuai dengan Tupoksinya, maka petugas Kesehatan Lingkungan bertugas
melaksanakan kegiatan Penyehatan Lingkungan dibidang Pengawasan dan
Perbaikan kualitas air bersih, Penyehatan makanan, minuman, Tempat-tempat
Kesling doc./Sangkali/2021 1
Umum dan Industri, Penyehatan Lingkungan Pemukiman, menyiapkan dan
menyusun bahan standarisasi, pembinaan teknis dibidang pengawasan kualitas air
bersih, sampah dan air limbah, melaksanakan pemantauan dan penyelenggaraan
kegiatan penyehatan tempat-tempat umum dan industri, pengawasan kualitas air
dan lingkungan.
Untuk itu, kerjasama dan partisipasi dari semua pihak mutlak diperlukan.Dan salah
satunya adalah Puskesmas, karena Puskesmas merupakan ujung tombak bagi
pembangunan dibidang Kesehatan, sehingga peran Puskesmas yang inovatif,
kreatif, dan produktif, mutlak diperlukan.
Sebagai gambaran dari suatu Kecamatan yang sehat, salah satunya dapat
dilihat dari kasus penyakit yang terjadi. Makin tingginya angka kesakitan, itu
merupakan satu gambaran bahwa tingkat kesehatan masih rendah, dan salah satu
penyebab tingginya angka kesakitan tersebut adalah faktor kesehatan lingkungan.
Berbagai penyakit seperti ; diare, DHF, Pneumonia, TBC, salah satu faktor
penyebab yang paling dominan adalah karena lingkungan yang tidak sehat.
Untuk itu, sesuai dengan tupoksinya, keberadaan sanitarian di Puskesmas
mempunyai peranan penting untuk mengevaluasi kondisi kesehatan lingkungan di
wilayah kerjanya.
Maka untuk terwujudnya Visi Misi tersebut diatas, bisa dimulai dari
peningkatan kinerja dari masing-masing petugas untuk dapat lebih optimal dan
lebih baik dari sebelumnya.

B. Tujuan

Sasaran yang dicapai dalam kurun waktu satu tahun merupakan penjabaran dari
prioritas tujuan. Dalam upaya pencapaian tujuan, unit kerja perlu ditetapkan
program tahunan sebagai berikut :

Tujuan Umum :

Menurunnya angka kesakitan yang disebabkan oleh penyakit yang diakibatkan dari
pengaruh lingkungan yang tidak sehat.

Kesling doc./Sangkali/2021 2
Tujuan Khusus :

1. Meningkatnya cakupan pengawasan rumah sehat


2. Meningkatnya cakupan pengawasan Sarana Air Bersih
3. Meningkatnya cakupan pengawasan Sarana Jamban
4. Meningkatnya cakupan pengawasan SPAL
5. Meningkatnya cakupan pengawasan TTU (Tempat Tempat Umum)
6. Meningkatnya cakupan pengawasan TPM
7. Meningkatnya cakupan pengawasan Industri
8. Meningkatnya cakupan kegiatan Klinik Sanitasi

C. Isu Aktual
Upaya Kesehatan Wajib Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan
komitmen nasional, regional dan global serta mempunyai daya ungkit tinggi untuk
peningkatan derajat kesehatan masyarakat.Salah satu upaya kesehatan wajib
Puskesmas adalah Upaya Kesehatan Lingkungan, dimana upaya tersebut meliputi
kegiatan :
1. Pengawasan rumah sehat
2. Pengawasan Sarana Air Bersih
3. Pengawasan Jamban
4. Pengawasan SPAL
5. Pengawasan Tempat-Tempat Umum
6. Pengawasan Tempat Pengelolaan Makanan
7. Pengawasan Industri
8. Pelaksanaan kegiatan Klinik Sanitasi

a. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33, yang menyatakan bahwa sumber daya
air,dimana menyangkut hajat hidup orang bayak, dikuasai oleh Negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat secara adil,
2. Undang-undang Kesehatan No 36 Tahun 2009,
3. PP nomor 81 tahun 2012 tentang pengelolaan sampah rumah tangga dan
sampah sejenis sampah rumah tangga,
Kesling doc./Sangkali/2021 3
4. PP nomor 66 tahun 2014 tentang Kesehatan lingkungan,
5. KepMenLH No. 57 Tahun 1995 Tentang AMDAL
6. Kepmenkes RI No.261/Menkes/SK/II/1998, tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Kerja
7. Kepmenkes RI No.829/Menkes/SK/VII/1999, tentang Kesehatan Perumahan
8. Kepmenkes RI No.876/Menkes/SK/VIII/2001, tentang Pedoman Teknis
Anilisis Dampak Kesehatan Lingkungan
9. Kepmenkes RI No.1405/Menkes/SK/XI/2002, tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri
10. Kepmenkes RI No.1407/Menkes/SK/XI/2002, tentang Pedoman Pengendalian
Dampak Pencemaran Udara
11. Kepmenkes RI No. 288/Menkes/SK/III/2003, tentang Pedoman Penyehatan
Sarana Dan Bangunan
12. Kepmenkes RI No.715/Menkes/SK/V/2003, tentang Pedoman Persyaratan
Hygiene Sanitasi Jasa Boga
13. Kepmenkes RI No.1098/Menkes/SK/VII/2003, tentang Pedoman Persyaratan
Kesehatan Rumah Makan dan Restoran
14. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No. 651/MPP/kep/2004
tentang Persyaratan Teknis Depot Air Minum dan perdagangannya.
15. Kepmenkes RI No.1429/Menkes/SK/IX/2006, tentang Pedoman Kesehatan
Lingkungan di sekolah
16. Kepmenkes RINo.519/Menkes/SK/VI/2008, tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pasar Sehat
17. Permenkes RI No.173/Menkes/Per/VII/1977, tentang Pencemaran Air dari
Badan Air untuk berbagai kegunaan yang berhubungan dengan Kesehatan
18. Permenkes RI NO: 528/MENKES/PER/XII/1982, tentang Kualitas Air Tanah
yang berhubungan dengan Kesehatan
19. Permenkes RI No.180/Menkes/Per/IV/1985, tentang Makanan Kadaluarsa
20. Permenkes RI No.239/Menkes/Per/IV/1985, tentang Zat Warna tertentu yang
dinyatakan sebagai bahan berbahaya
21. Permenkes RI No.718/Menkes/Per/XI/1987, tentang Kebisingan yang
berhubungan dengan Kesehatan

Kesling doc./Sangkali/2021 4
22. Permenkes RI No.80/Menkes/Per/IV/1990, tentang Persyaratan Kesehatan
Hotel
23. Permenkes RI No.258/Menkes/Per/III/1992, tentang Persyaratan Pengelola
Pestisida
24. Permenkes RINo. 928/Menkes/Per/IX/1995, tentang Penyusunan Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Bidang Kesehatan
25. Permenkes RI No.236/Menkes/Per/1997, tentang Persyaratan Kesehatan
Makanan Jajanan
26. PerMenLH No. 13 Tahun 2010, tentang Upaya pengelolaan lingkungan hidup
dan upaya pemantauan lingkungan hidup dan surat pernyataan kesanggupan
pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup,
27. Permenkes RI No.736/Menkes/SK/VI/2010, tentang Tatalaksana Pengawasan
Kualitas Air Minum
28. Permenkes RI No.492/Menkes/Per/IV/2010, tentang Persyaratan Kualitas Air
Minum,
29. Permenkes RI No. 33 Tahun 2012 tentang Bahan Tambahan Pangan,
30. Permenkes RI No. 34 Tahun 2012 tentang Batas Maksimum Melamin Dalam
Pangan,
31. Permenkes RI No. 3 Tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat,
32. Permenkes RI No. 43 Tahun 2014 tentang Hygiene Sanitasi Depot Air Minum,
33. Permenkes RI No. 13 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pelayanan
Kesehatan Lingkungan Di Puskesmas,
34. Permenkes RI No. 32 Tahun 2017 tentang Standar Baku Mutu Kesehatan
Lingkungan dan Persyaratan kesehatan air untuk keperluan higiene sanitasi,
Kolam Renang, Solus Per Aqua, dan Pemandian Umum.
35. PerMenLHK RI No. P.12/MENLHK/SETJEN/PLB.3/5/2020 tentanGg
Penyimpanan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
36. Instruksi Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 01 Tahun
2013 tentang Persyaratan dan Kewajiban dalam Izin Pengelolaan Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3),
37. Perda Kota Tasikmalaya Nomor 7 tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah di
Kota Tasikmalaya,

Kesling doc./Sangkali/2021 5
b. Definisi

1. Sehat menurut WHO adalah “Keadaan yg meliputi kesehatan fisik, mental, dan
sosial yg tidak hanya berarti suatu keadaan yg bebas dari penyakit dan
kecacatan.”.
Sedangkan menurut UU No 23 / 1992 Tentang kesehatan “Keadaan sejahtera
dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif
secara sosial dan ekonomis.”
2. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental,spritual maupun
sosial yang memungkinkan setiap oranguntuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis´(Pasal 1 butir 1 UU No. 36 Tahun 2009)
3. Lingkungan adalah “ Sejumlah kondisi di luar dan mempengaruhi kehidupan
dan perkembangan organisme.” (menurut Encyclopaedia of science &
technology (1960)
4. Pengertian Lingkungan Menurut A.L. Slamet Riyadi (1976) adalah ”Tempat
pemukiman dengan segala sesuatunya dimana organismenya hidup beserta
segala keadaan dan kondisi yang secara langsung maupun tidak dapat diduga
ikut mempengaruhi tingkat kehidupan maupun kesehatan dari organisme itu.”
5. Pengertian Kesehatan Lingkungan Menurut World Health Organisation (WHO)
pengertian Kesehatan Lingkungan : Those aspects of human health and disease
that are determined by factors in the environment. It also refers to the theory
and practice of assessing and controlling factors in the environment that can
potentially affect health. Atau bila disimpulkan “Suatu keseimbangan ekologi
yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan
sehat dari manusia.”
6. Kesehatan lingkungan adalah Ilmu dan seni untuk mencegah pengganggu,
menanggulangi kerusakan dan meningkatkan / memulihkan fungsi lingkungan
melalui pengelolaan unsur-unsur / faktor-faktor lingkungan yang berisiko
terhadap kesehatan manusia dengan cara identifikasi, analisis,
intervensi/rekayasa lingkungan, sehingga tersedianya lingkungan yang
menjamin bagi derajat kesehatan manusia secara optimal.(Tri Cahyono, 2000)

Kesling doc./Sangkali/2021 6
7. Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang
keseimbangan ekologis yang dinamis antara manusia dan lingkungan untuk
mendukung tercapainya realitas hidup manusia yang sehat, sejahtera dan
bahagia (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan)
8. Hygiene adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi
kebersihan subjeknya seperti mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
untuk melindungi kebersihan tangan, mencuci piring untuk kebersihan piring,
membuang bagian makanan yang rusak untuk melindungi keutuhan makanan
secara keseluruhan (Depkes RI, 2004)
9. Sanitasi adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi
kebersihan lingkungan dari subyeknya. Misalnya menyediakan air yang bersih
untuk keperluan mencuci tangan, menyediakan tempat sampah untuk mewadahi
sampah agar tidak dibuang sembarangan (Depkes RI, 2004)
10. Tenaga Kesehatan Lingkungan adalah setiap orang yang telah lulus pendidikan
minimal Diploma Tiga di bidang kesehatan lingkungan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangan-undangan.
11. Sanitasi makanan adalah salah satu usaha pencegahan yang menitik
beratkan kegiatan dan tindakan yang perlu untuk membebaskan makanan dan
minuman dari segala bahaya yang dapat menganggu atau memasak kesehatan,
mulai dari sebelum makanan diproduksi, selama dalam proses
pengolahan, penyimpanan,  pengangkutan, sampai pada saat dimana makanan
dan minuman tersebut siap untuk dikonsumsikan kepada masyarakat
atau konsumen.
12. Air untuk keperluan higiene sanitasi adah air debgan kualitas tertentu yang
digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya berbeda dengan air
minum. (Permenkes RI Nomor 32 Tahun 2017)
13. Makanan jajanan adalah makanan dan minuman yang diolah oleh pengrajin
makanan ditempat penjualan dan disajikan sebagai makanan siap santap untuk
dijual bagi umum selain yang disajikan jasa boga, rumah makan/restoran, dan
hotel (Depkes RI, 2003)

Kesling doc./Sangkali/2021 7
14. Hygiene sanitasi makanan dan minuman adalah upaya mengendalikan faktor
makanan, orang, tempat dan perlengkapannya yang dapat atau mungkin dapat
menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan (Depkes RI, 2003)
15. Persyaratan hygiene sanitasi adalah ketentuan-ketentuan teknis yang ditetapkan
terhadap produk rumah makan dan restoran, personel dan perlengkapannya
yang meliputi persyaratan bakteriologis, kimia dan fisika (Depkes RI, 2003)
16. Inspeksi Sanitasi adalah suatu upaya pengawasan terhadap kesehatan
lingkungan, terutama yang erat hubungannya dengan timbulnya atau
menularnya suatu penyakit.
17. Sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi
atau sesuatu yang dibuang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi
dengan sendirinya (WHO)
18. Sampah organik adalah merupakan jenis sampah yang terdiri dari bahan-bahan
penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam atau dihasilkan dari
kegiatan pertanian, perikanan atau yang lainnya. Sampah ini dengan mudah
diuraikan dalam proses alami.
19. Sampah anorganik adalah merupakan jenis sampah yang berasal dari sumber
daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi atau dihasilkan dari
proses industri. Beberapa bahan seperti ini tidak terdapat di alam, yaitu plastik
dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat
diuraikan oleh alam, sedang sebagian yang lain hanya diuraikan secara lambat.
Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga berupa botol, botol plastik, tas
plastik, kaleng dan lain-lain.
20. Sampah medis adalah sampah yang berasal dari kegiatan unit pelayanan
kesehatan
21. Limbah adalah produk akhir yang berupa material buangan dari sebuah proses
pencucian, dekontaminasi atau proses metabolism tubuh yang dapat berbentuk
cairan atau setengah padat.
22. Limbah Infeksius adalah limbah yang dicurigai mengandung bahan calpel
contoh kultur laboratorium, limbah dari ruang isolasi, kapas, materi atau
peralatan yang tersentuh pasien yang terinfeksi, ekskreta

Kesling doc./Sangkali/2021 8
23. Limbah Patologis adalah jaringan atau potongan tubuh manusia, contoh bagian
tubuh, darah dan cairan tubuh yang lain termasuk janin.
24. Limbah Benda Tajam adalah limbah benda tajam, contoh jarum, peralatan
calpe, calpel, pisau, potongan kaca.
25. Limbah Farmasi adalah limbah yang mengandung bahan farmasi contoh obat-
obatan yang sudah kadaluwarsa atau tidak diperlukan lagi, item yang tercemar
atau berisi obat.
26. Kaporitisasi adalah suatu kegiatan desinfeksi pada air bersih yang bertujuan
untuk membunuh bakteri.
27. Desinfeksi adalah proses pembasmian hama penyakit
28. STBM adalah pendekatan untuk merubah perilaku higienis dan saniter melalui
pemberdayaan masyarakat dengan cara pemicuan.
29. Pelayanan Kesehatan Lingkungan adalah kegiatan atau serangkaian kegiatan
yang ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari
aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial guna mencegah penyakit dan/atau
gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor risiko lingkungan.
30. Faktor Risiko Lingkungan adalah hal, keadaan, atau peristiwa yang berkaitan
dengan kualitas media lingkungan yang mempengaruhi atau berkontribusi
terhadap terjadinya penyakit dan/atau gangguan kesehatan.
31. Konseling adalah hubungan komunikasi antara Tenaga Kesehatan Lingkungan
dengan pasien yang bertujuan untuk mengenali dan memecahkan masalah
kesehatan lingkungan yang dihadapi.
32. Inspeksi Kesehatan Lingkungan adalah kegiatan pemeriksaan dan pengamatan
secara langsung terhadap media lingkungan dalam rangka pengawasan
berdasarkan standar, norma, dan baku mutu yang berlaku untuk meningkatkan
kualitas lingkungan yang sehat.
33. Intervensi Kesehatan Lingkungan adalah tindakan penyehatan, pengamanan,
dan pengendalian untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari
aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial.

Kesling doc./Sangkali/2021 9
c. Istilah-istilah/singkatan dalam kesehatan lingkungan :
- SAB : Sarana Air Bersih, seperti Sumur Gali (SG), SPT (Sumur Pompa
Tangan, PMA (Perlindungan Mata Air), PP (Perpipaan).
- JAGA : Jamban Keluarga
- SPAL : Sarana Pembuangan Air Limbah (air bekas mandi, cuci, tetapi
bukan dari WC)
- IS : Inspeksi Sanitasi
- TTU : Tempat-Tempat Umum, seperti ; sekolah, pasar, mesjid, dll.
- TPM : Tempat Pengelolaan Makanan, seperti ;pembuat bakso, pabrik
tahu, tempe, kerupuk, dll.
- STBM : Sanitasi Total Berbasis Masyarakat

D. Dasar Teori

a. Study perpustakaan :
1. Kumpulan buku pedoman hygiene sanitasi TTU dan TPM, Dinkes Jabar, 2010
2. Pedoman teknis Klinik Sanitasi untuk Puskesmas, Dirjen P2PL, 2000.
3. Buku seri Klinik Sanitasi untuk sekolah, Dinkes Jabar, 2011.
4. Buku Klinik Sanitasi untuk Masyarakat, Dinkes Jabar, 2011.
5. Pedoman Sanitasi dan Hygiene sekolah, Depkes RI, 2010.
6. Protap pengawasan dan perbaikan kualitas air bersih, Depkes RI, 2006.
7. Buku pedoman Pelaksanaan Puskesmas Bersih dan Tertib (PPBT), Proyek
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat, Depkes-CHN III, Tahun 1995/1996, Jawa
Barat.
8. Pedoman teknis pengelolaan limbah cair rumah tangga bagi petugas kesling,
Depkes, 2007.
9. Modul pelatihan stop buang air besar sembarangan (Stop BABS), Depkes,
2010.

Kesling doc./Sangkali/2021 10
b. Dokumen laporan :
1. Hasil kegiatan pengawasan rumah sehat tahun 2021
2. Hasil kegiatan pengawasan sarana air bersih tahun 2021
3. Hasil kegiatan pengawasan jamban tahun 2021
4. Hasil kegiatan pengawasan SPAL tahun 2021
5. Hasil kegiatan pengawasan TTU tahun 2021
6. Hasil kegiatan pengawasan TPM tahun 2021
7. Hasil kegiatan pengawasan Industri tahun 2021
8. Hasil kegiatan Kilnik Sanitasi tahun 2021

c. Juknis Operasional :
1. Protap/SOP pemeriksaan/inspeksi sanitasi Rumah, Sarana Air Bersih, Jamban,
SPAL, TTU, TPM, Industri, Pelayanan Klinik Sanitasi, Depot Air Minum,
Pengambilan sampel air untuk pemeriksaan Bakteriologi dan kimia,
Pengambilan sampel makanan dan minuman untuk pemeriksaan kimia,
Pemeriksaan Jentik Berkala, dan SOP/Protap Pengelolaan sampah dan limbah
medis di Puskesmas,

E. Metode Pengumpulan Data


1. Data Dasar :
Data dasar yang digunakan adalah data sasaran kegiatan program Kesehatan
lingkungan hasil kegiatan validasi data pada tahun 2021.
2. Data Cakupan Kegiatan :
Data cakupan kegiatan adalah data cakupan hasil kegiatan tiap bulan program
Kesehatan Lingkungan selama Tahun 2021 (Januari sampai dengan Desember
2021).
3. Metode :
Metode yang digunakan dalam evaluasi hasil kegiatan adalah dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
X X= Jumlah cakupan hasil kegiatan
--------- x 100 %
Y= Jumlah sasaran kegiatan
Y

Kesling doc./Sangkali/2021 11
F. Pengertian dan lingkup bahasan
1. Pengawasan rumah sehat adalah kegiatan pemeriksan/inspeksi sanitasi pada
rumah-rumah yang berada di wilayah kerja Puskesmas Panglayungan untuk
mendapatkan gambaran tentang rumah yang memenuhi syarat kesehatan.
2. Pengawasan Sarana Air Bersih adalah kegiatan pemeriksan/inspeksi sanitasi
pada sarana air bersih (seperti : Sumur Gali, Sumur Pompa Tangan, dan atau
Perpipaan) yang berada di wilayah kerja Puskesmas Panglayungan untuk
mendapatkan gambaran tentang kualitas air bersih yang memenuhi syarat
kesehatan.
3. Pengawasan Jamban adalah kegiatan pemeriksan/inspeksi sanitasi pada jamban
yang berada di wilayah kerja Puskesmas Panglayungan untuk mendapatkan
gambaran tentang jamban yang memenuhi syarat kesehatan.
4. Pengawasan SPAL adalah kegiatan pemeriksan/inspeksi sanitasi pada Sarana
Pembuangan Air Limbah yang berada di wilayah kerja Puskesmas
Panglayungan untuk mendapatkan gambaran tentang SPAL yang memenuhi
syarat kesehatan.
5. Pengawasan TTU adalah kegiatan pemeriksan/inspeksi sanitasi pada Sarana
Tempat-Tempat Umum (seperti : sarana pendidikan, sarana perkantoran, sarana
peribadatan, Salon kecantikan, Pasar, Terminal, dll.) yang berada di wilayah
kerja Puskesmas Panglayungan untuk mendapatkan gambaran tentang sarana
TTU yang memenuhi syarat kesehatan.
6. Pengawasan TPM adalah kegiatan pemeriksan/inspeksi sanitasi pada sarana
Tempat Pengelolaan Makanan (seperti : pedagang kaki lima, pedagang keliling,
rumah makan, warung nasi, kantin, catering, dll.) yang berada di wilayah kerja
Puskesmas Panglayungan untuk mendapatkan gambaran tentang TPM yang
memenuhi syarat kesehatan.
7. Pengawasan Industri adalah kegiatan pemeriksan/inspeksi sanitasi pada Industri
(seperti : industri Kelom geulis, Meubeler, industri rumahan lainnya.) yang
berada di wilayah kerja Puskesmas Panglayungan untuk mendapatkan
gambaran tentang Industri yang memenuhi syarat kesehatan.
8. Kegiatan Klinik Sanitasi adalah kegiatan konseling (dalam gedung) tentang
kesehatan lingkungan pada pasien/klien dengan penyakit berbasis lingkungan

Kesling doc./Sangkali/2021 12
atau masalah kesehatan lingkungan lainnya dan ditindak lanjuti dengan
kegiatan intervensi di luar gedung sebagai upaya pencegahan penyakit berbasis
lingkungan.
9. Kegiatan Pemicuan STBM adalah cara untuk mendorong perubahan perilaku
higiene dan sanitasi individu atau masyarakat atas kesadaran sendiri dengan
menyentuh perasaan, pola pikir, perilaku, dan kebiasaan individu atau
masyarakat.

G. Sistematika Penulisan
Upaya kesehatan lingkungan adalah salah satu upaya kesehatan wajib yang
dilaksanakan di Puskesmas.
Sebagaimana teori Bloom, bahwa lingkungan mempunyai pengaruh yang paling
besar terhadap kesehatan manusia, maka pengawasan terhadap kualitas lingkungan
mutlak diperlukan.
Kegiatan pengawasan terhadap kualitas lingkungan yang dilaksanakan di
Puskesmas berpedoman pada dasar hukum kesehatan, khususnya yang
berhubungan dengan kesehatan lingkungan, baik Undang-undang Kesehatan,
Kepmenkes, Permenkes, KepMen LH, ataupun PerMen LH yang berlaku di
Indonesia.Dan pelaksanaanya mengacu pada prosedur tetap (protap) atau standar
operasional prosedur yang berlaku.
Keberhasilan program kesehatan lingkungan sangat dipengaruhi oleh baik
geografis, demografi, SDM, ataupun sarana dan pra sarana.Untuk itu, maka
kerjasama lintas program dan lintas sektoral mutlak diperlukan.
Kondisi kesehatan lingkungan di suatu wilayah dapat memberikan suatu gambaran
tentang kondisi kesehatan di wilayahnya, dan itu terbukti dengan adanya beberapa
jenis penyakit yang diakibatkan karena lingkungan yang tidak sehat, seperti Diare,
Ispa, TBC, Demam Berdarah, penyakit kulit seperti scabies, dermatitis, dll.
Lingkungan yang tidak sehat, juga akan mengakibatkan suatu wilayah menjadi
potensial wabah penyakit seperti tersebut diatas.
Upaya kesehatan lingkungan yang dilaksanakan di Puskesmas menitik beratkan
pada sasaran kegiatan pengawasan terhadap rumah sehat, sarana air bersih, Jamban,

Kesling doc./Sangkali/2021 13
sarana pembuangan air limbah, sanitasi tempat-tempat umum, tempat pengelolaan
makanan/minuman, industri, dan kegiatan klinik sanitasi.
Diharapkan, dengan dilaksanakannya kegiatan tersebut, maka kualitas kesehatan
lingkungan di wilayah Puskesmas Sangkali dapat terwujud sesuai dengan yang
diharapkan.

Kesling doc./Sangkali/2021 14
B A B II
GAMBARAN KEADAAN SEKARANG

A. VISI DAN MISI

a. Visi dan Misi Puskesmas Sangkali


Visi :
‘Puskesmas Sangkali yang Religius, Maju, dan Madani’
Misi :
1) Mewujudkan tata nilai kehidupan masyarakat yang religius dan berkearifan
lokal,
2) Mengurangi tingkat kemiskinan dan meningkatkan daya beli masyarakat,
3) Memantapkan infrastruktur dasar perkotaan guna mendorong pertumbuhan dan
pemerataan pembangunan yang berwawasan lingkungan,
4) Memenuhi kebutuhan pelayanan dasar masyarakat untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia,
5) Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih.

b. Visi dan Misi Program Kesehatan Lingkungan


Visi:
Terwujudnya kualitas lingkungan dan perilaku sehatserta mencegah terjadinya
penyebaran penyakit berbasis lingkungan menuju tercapainya Kecamatan
Panglayungan yang mandiri untuk hidup sehat.
Misi:
1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana sanitasi dasar
2. Meningkatkan pengawasan kualitas air bersih, sarana Tempat-Tempat
Umum dan Industri (TTU-I), lingkungan pemukiman, rumah dan sekolah
sehat.
3. Meningkatkan pengawasan kualitas hygiene sanitasi Tempat Pengelolaan
Makanan (TPM).
4. Meningkatkan upaya pencegahan penyakit berbasis lingkungan

Kesling doc./Sangkali/2021 15
B. TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS

a. Tugas Pokok : Pelaksana sanitasi Puskesmas


b. Fungsi : Melaksanakan kegiatan program Kesehatan Lingkungan
c. Uraian Tugas :
1. Membuat perencanaan kegiatan program upaya Kesehatan Lingkungan
2. Melaksanakan kegiatan program :
- Pengawasan rumah sehat
- Pengawasan sarana air bersih
- Pengawasan Jamban
- Pengawasan SPAL
- Pengawasan TTU
- Pengawasan TPM
- Pengawasan Industri
- Kegiatan klinik sanitasi
3. Mengolah dan menganalisa data hasil kegiatan program upaya kesehatan
lingkungan
4. Melaksanakan tindak lanjut/intervensi masalah.
5. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan hasil kegiatan program upaya
kesehatan lingkungan

Kesling doc./Sangkali/2021 16
C. SASARAN KEGIATAN PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN
TAHUN 2021
Tabel 1
Target Sasaran Kegiatan Program Kesehatan Lingkungan
Tahun 2021

NO KEGIATAN TARGET SASARAN

1 Pengawasan Rumah Sehat 5.004 Rumah

2 Pengawasan Sarana Air Bersih 5.693 Sarana Air Bersih

3 Pengawasan Jamban 5.020 Jamban

4 Pengawasan SPAL 1.035 SPAL


Sekolah, Mesjid, dan TTU
5 Pengawasan TTU 63
lainnya
Pedagang keliling, warung nasi,
6 Pengawasan TPM 151
dan TPM lainnya
7 Pengawasan Industri 1 Industri tempe
Pasien dengan diagnosa penyakit
8 Kegiatan Klinik Sanitasi 879
berbasis lingkungan

Sumber data :Program PKP Upaya Kesehatan Lingkungan Tahun 2021

D. EVALUASI HASIL KEGIATAN PROGRAM KESEHATAN


LINGKUNGAN TAHUN 2021

1. Pengukuran Pencapaian Target Sasaran Program Kesehatan Lingkungan Tahun


2021 ( tabel 2 )
2. Monitoring dan evaluasi pencapaian target PKP (Kumulatif) Upaya Kesehatan
Lingkungan Tahun 2021 ( tabel 3 )
3. Analisa Masalah Pencapaian Target Sasaran Program Kesehatan Lingkungan
Tahun 2021 ( tabel 4 )
4. Alternatif Pemecahan Masalah Pencapaian Target Sasaran Program Kesehatan
Lingkungan Tahun 2021 ( tabel 5 )

Kesling doc./Sangkali/2021 17
Tabel 2
Pengukuran Pencapaian Target Sasaran
Program Kesehatan LingkunganTahun 2021

NO KEGIATAN TARGET REALISASI %

1 Pengawasan Rumah Sehat 5.004 1.770 35,37

2 Pengawasan Sarana Air Bersih 5.693 1.770 31,09

3 Pengawasan Jamban 5.020 1.770 35,26

4 Pengawasan SPAL 1.035 464 44,83

5 Pengawasan TTU 63 21 33,33

6 Pengawasan TPM 151 22 14,57

7 Pengawasan Industri 1 0 0

8 Kegiatan Klinik Sanitasi 879 97 11,04


Sumber data : Monitoring dan evaluasi cakupan program PKP Upaya Kesehatan Lingkungan
Tahun 2021

Kesling doc./Sangkali/2021 18
Tabel 3
MONITORING DAN EVALUASI PENCAPAIAN TARGET PKP UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN
TAHUN 2021

TARGET MONITORING DAN EVALUASI HASIL KEGIATAN TIAP BULAN


NO JENIS KEGIATAN SASARA JUMLAH %
N JAN FEB MART APR MEI JUNI JULI AGST SEPT OKT NOP DES
1 Cakupan Pengawasan Rumah Sehat 5.004 300 300 300 0 0 0 0 300 300 90 90 90 1.770 35,37

2 Cakupan Pengawasan Sarana Air Bersih 5.693 300 300 300 0 0 0 0 300 300 90 90 90 1.770 31,09

3 Cakupan Pengawasan Jamban 5.020 300 300 300 0 0 0 0 300 300 90 90 90 1.770 35,26

4 Cakupan Pengawasan SPAL 1.035 54 48 66 0 0 0 0 97 96 30 33 40 464 44,83

5 Cakupan Pengawasan TTU 63 3 3 3 1 1 1 1 2 2 2 1 1 21 33,33

6 Cakupan Pengawasan TPM 151 3 3 3 0 0 0 0 2 3 2 4 2 22 14,57

7 Cakupan Pengawasan Industri 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

8 Cakupan Kegiatan Klinik Sanitasi 879 12 13 10 8 9 7 8 15 2 3 5 5 97 11,04

Sumber data : Monitoring dan evaluasi cakupan program PKP Upaya Kesehatan Lingkungan Tahun 2021

Kesling doc./Sangkali/2021 19
Grafik 1
CAKUPAN KEGIATAN PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN BERDASARKAN INDIKATOR PKP
TAHUN 2021

PROSENTASE CAKUPAN PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN BERDASARKAN INDIKATOR PKP


TAHUN 2020

44.83

35.37 35.26
33.33
31.09

14.57
11.04

0.00

ha
t
rs
ih
ba
n AL U M tri si
Se e SP TT TP us ita
rB am an an an In
d an
ah Ai n
J
as as as n ik
S
m a a
Ru an
a as aw aw aw as Kl
in
an ar a w ng e ng ng a w n
as S ng Pe P Pe ng a ta
w an Pe n an an Pe gi
a as an pa up up an Ke
ng aw ku k k
Pe up Ca Ca Ca up pa
n
an ng k
Ca
k
Pe Ca ku
kup an Ca
Ca kup
Ca

Kesling doc./Sangkali/2021 20
Grafik 2

CAKUPAN PENGAWASAN RUMAH SEHAT


PKP PANGLAYUNGAN TAHUN 2020

1770

300 300 300 300 300

90 90 90
0 0 0 0 35.3717026378897
JAN FEB MART APR MEI JUNI JULI AGST SEPT OKT NOP DES JML %

Sumber data : Monitoring dan evaluasi cakupan program PKP


Upaya Kesehatan Lingkungan Tahun 2021

Grafik 3

CAKUPAN PENGAWASAN SARANA AIR BERSIH


PKP PANGLAYUNGAN TAHUN 2020

1770

300 300 300 300 300

90 90 90
0 0 0 0 31.090813279466
JAN FEB MART APR MEI JUNI JULI AGST SEPT OKT NOP DES JML %

Sumber data : Monitoring dan evaluasi cakupan program PKP


Upaya Kesehatan Lingkungan Tahun 20201

Kesling doc./Sangkali/2021 21
Grafik 4

CAKUPAN PENGAWASAN JAMBAN


PKP PANGLAYUNGAN TAHUN 2020

1770

300 300 300 300 300


35.258964143426
90 90 90
0 0 0 0 3
JAN FEB MART APR MEI JUNI JULI AGST SEPT OKT NOP DES JML %

Sumber data : Monitoring dan evaluasi cakupan program PKP


Upaya Kesehatan Lingkungan Tahun 2021

Grafik 5

CAKUPAN PENGAWASAN SPAL


PKP PANGLAYUNGAN TAHUN 2020
464

97 96
54 66
48 40 44.8309178743961
30 33
0 0 0 0
JAN FEB MART APR MEI JUNI JULI AGST SEPT OKT NOP DES JML %

Sumber data : Monitoring dan evaluasi cakupan program PKP


Upaya Kesehatan Lingkungan Tahun 2021

Kesling doc./Sangkali/2021 22
Grafik 6

CAKUPAN PENGAWASAN TTU


PKP PANGLAYUNGAN TAHUN 2020
33.3333333333333

21

3 3 3
2 2 2
1 1 1 1 1 1

JAN FEB MART APR MEI JUNI JULI AGST SEPT OKT NOP DES JML %

Sumber data : Monitoring dan evaluasi cakupan program PKP


Upaya Kesehatan Lingkungan Tahun 2021

Grafik 7

CAKUPAN PENGAWASAN TPM


PKP PANGLAYUNGAN TAHUN 2020

22

14.5695364238411

4
3 3 3 3
2 2 2
0 0 0 0
JAN FEB MART APR MEI JUNI JULI AGST SEPT OKT NOP DES JML %

Sumber data : Monitoring dan evaluasi cakupan program PKP


Upaya Kesehatan Lingkungan Tahun 2021

Kesling doc./Sangkali/2021 23
Grafik 8

CAKUPAN PENGAWASAN INDUSTRI


PKP PANGLAYUNGAN TAHUN 2020

0
0
0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0

JAN FEB MART APR MEI JUNI JULI AGST SEPT OKT NOP DES JML %

Sumber data : Monitoring dan evaluasi cakupan program PKP


Upaya Kesehatan Lingkungan Tahun 2021

Grafik 9

CAKUPAN KEGIATAN KLINIK SANITASI


PKP PANGLAYUNGAN TAHUN 2020

97

13 15
12 10 11.0352673492605
8 9 7 8
3 5 5
2

JAN FEB MART APR MEI JUNI JULI AGST SEPT OKT NOP DES JML %

Sumber data : Monitoring dan evaluasi cakupan program PKP


Upaya Kesehatan Lingkungan Tahun 2021

Kesling doc./Sangkali/2021 24
Tabel 4
ANALISIS DAN RECANA TINDAK LANJUT KEGIATAN PROGRAM KESLING (PDCA)
UPTD PUSKESMAS PANGLAYUNGAN
TAHUN 2021

KESENJANGAN (%)

TIF PEMECAHAN
KEMUNGKINAN
PENCAPAIAN
TARGET (% )

PENYEBAB
CAKUPAN

MASALAH
ALTERNA
SASARAN

ANALISIS PLANNING DO CHEK ACTION


NO JENIS KEGIATAN
MASALAH (P) (D) (C) (A)

Melaksanaan
Membuat Terlaksananya
kegiatan
pertemuan dengan kegiatan
Masih banyak Belum Melaksanakan Pengawasan
Cakupan Optimalisasi lintas program Pengawasan
sasaran yang optimalnya Kegiatan rumah sehat
1 Pengawasan 5.004 75,00 1.770 35,37 39,63
belum kordinasi dengan
kerjasama untuk membahas rumah sehat
dengan
Rumah Sehat lintas program tentang cakupan dengan
dikunjungi lintas program melibatkan keterlibatan
pengawasan keterlibatan peran
lintas prgoram peran lintas
rumah sehat lintas program
program
Melaksanaan
Membuat Terlaksananya
kegiatan
pertemuan dengan kegiatan
Masih banyak Belum Melaksanakan Pengawasan
Cakupan Optimalisasi lintas program Pengawasan
sasaran yang optimalnya Kegiatan sarana air bersih
2 Pengawasan 5.693 80,00 1.770 31,09 48,91
belum kordinasi dengan
kerjasama untuk membahas sarana air bersih
dengan
Sarana Air Bersih lintas program tentang cakupan dengan
dikunjungi lintas program melibatkan keterlibatan
pengawasan keterlibatan peran
lintas prgoram peran lintas
sarana Air Bersih lintas program
program
Membuat Melaksanaan
Terlaksananya
pertemuan dengan kegiatan
Masih banyak Belum Melaksanakan kegiatan
Cakupan Optimalisasi lintas program Pengawasan
sasaran yang optimalnya Kegiatan Pengawasan
3 Pengawasan 5.020 75,00 1.770 35,26 39,74
belum kordinasi dengan
kerjasama untuk membahas
Jamban dengan
Jamban dengan
Jamban lintas program tentang cakupan keterlibatan
dikunjungi lintas program melibatkan keterlibatan peran
pengawasan peran lintas
lintas prgoram lintas program
jamban program
Masih banyak Belum Optimalisasi Membuat Terlaksananya Melaksanaan
Cakupan
4
pengawasan SPAL
1.035 80,00 464 44,83 35,17 sasaran yang optimalnya Melaksanakan kerjasama pertemuan dengan kegiatan kegiatan
belum kordinasi Kegiatan lintas program lintas program Pengawasan Pengawasan
Kesling doc./Sangkali/2021 25
untuk membahas SPAL dengan
dengan SPAL dengan
tentang cakupan keterlibatan
dikunjungi lintas program melibatkan keterlibatan peran
pengawasan peran lintas
lintas prgoram lintas program
SPAL program
Masih ada petugas hanya Meningkatkan Meningkatkan
Cakupan Melaksanaan
yang belum 1 orang dan kinerja kinerja Meningkatkan Meningkatnya
Pengawasan kegiatan
5
Tempat-Tempat
63 75,00 21 33,33 41,67 dilakukan memegang petugas dalam petugas dalam cakupan cakupan
Pengawasan
kunjungan beberapa pengawasan pengawasan pengawasan TTU pengawasan TTU
Umum (TTU) TTU
pengawasan program. TTU TTU
Cakupan Masih ada petugas hanya Meningkatkan Meningkatkan
Meningkatkan Melaksanaan
Pengawasan yang belum 1 orang dan kinerja kinerja Meningkatnya
kinerja petugas kegiatan
6 Tempat 151 75,00 22 14,57 60,43 dilakukan memegang petugas dalam petugas dalam
dalam
cakupan
Pengawasan
Pengolahan kunjungan beberapa pengawasan pengawasan pengawasan TPM
pengawasan TPM TPM
Makanan (TPM) pengawasan program. TPM TPM
Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan
Petugas tidak Meningkatnya Melaksanaan
Cakupan Cakupan kinerja kinerja kinerja petugas
melaksanakan cakupan kegiatan
7 Pengawasan 1 75,00 0 0,00 75,00 pengawasan
pengawasan
petugas dalam petugas dalam dalam
pengawasan Pengawasan
Industri Industri 0 pengawasan pengawasan pengawasan
Industri Industri Industri
Industri Industri Industri
Terjalinnya Melaksanaan
Meningkatkan
Masih Melaksanakan kerjasama lintas kegiatan
rujukan kasus
rendahnya Kerjasama rujukan kasus progam untuk konseling
Cakupan Kegiatan Meningkatkan penyakit
8
Klinik Sanitasi
879 25,00 97 11,04 13,96 cakupan lintas program
kerjasama berbasis
penyakit berbasis rujukan pasien dengan
kegiatan belum optimal lingkungan dari dengan kasus keterlibatan
lintas program lingkungan
klinik sanitasi pelayanan penyakit berbasis peran lintas
dari pelayanan
lingkungan program

Sumber data : Monitoring dan evaluasi cak.program Kesehatan Lingkungan Tahun 2020

Kesling doc./Sangkali/2021 26
Contoh analisis masalah program kesehatan lingkungan berdasarkan Fishbone.

ANALISIS MASALAH

CAKUPAN KEGIATAN PENGAWASAN RUMAH SEHAT

TAHUN 2020

Tenaga Instansi Sarana/prasarana


kesehatan Atk, form, sanitarian kit
- Sanitarian
Manajemen
- lintas
program
Cakupan IS Rumah
masih rendah

Penerapan SOP Pelatihan/motivasi

Regulas SDM
i

Kesling doc./Sangkali/2021 27
B A B III

GEMBARAN KEADAAN YANG DIINGINKAN

A. Sasaran, kebijakan, operasional program dan kegiatan-kegiatan yang ingin


ditingkatkan kinerjanya

1. Sasaran
Dalam upaya mencapai sasaran utama program Kesehatan Lingkungan
dengan indikator sbb:
a. Pengawasan Rumah Sehat
b. Pengawasan Sarana Air Bersih
c. Pengawasan Jamban
d. Pengawasan SPAL
e. Pengawasan Tempat tempat Umum
f. Pengawasan TPM
g. Pengawasan Industri
h. Kegiatan Klinik Sanitasi

2. Kebijakan
Untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan program kesehatan lingkungan, mengacu
pada kebijakan/dasar hukum yang berlaku saat ini.Seperti : UU Kesehatan,
Kepmenkes RI, Permenkes RI, dan atau peraturan-peraturan lainnya yang
berhubungan dengan kegiatan program kesehatan lingkungan.

3. Operasional kegiatan
- Kegiatan dalam gedung, seperti : konseling, sosialisasi pada pengunjung /
pasien
- Kegiatan luar gedung, seperti : inspeksi sanitasi pada sarana air bersih, rumah,
tempat tempat umum, tempat pengelolaan makanan, dan industri

Kesling doc./Sangkali/2021 28
4. Program dan kegiatan
Untuk mewujudkan sasaran, kebijakan operasional tsb diatas, ditetapkan beberapa
program dan kegiatan sesuai dengan rencana Kerja Tahunan Tahun 2021 sbb:
Tabel 5
Kegiatan, sasaran, dan target program kesehatan Lingkungan
Tahun 2021

No Kegiatan Sasaran Target

1 Pengawasan Rumah Sehat 5.004 75 %

2 Pengawasan Sarana Air Bersih 5.693 80 %

3 Pengawasan Jamban 5.020 75%

4 Pengawasan SPAL 1.035 80%

5 Pengawasan TTU 63 75%

6 Pengawasan TPM 151 75%

7 Pengawasan Industri 1 75%

8 Kegiatan Klinik Sanitasi 879 25%

Berdasarkan hasil analisa data dan analisa masalah pada Tahun 2021, urutan ranking
cakupan program Kesling cakupan berdasarkan indikator PKP adalah sbb :

NO KEGIATAN TARGET CAKUPAN KESENJANGAN


1. Cakupan Pengawasan Rumah Sehat 75 % 35,37 % 39,63 %
2. Cakupan Pengawasan Sarana Air Bersih 80 % 31,09 % 48,91 %
3. Cakupan Pengawasan Jamban 75 % 35,26 % 39,74 %
4. Cakupan Pengawasan SPAL 80 % 44,83 % 35,17 %
5. Cakupan Pengawasan TTU 75 % 33,33 % 41,67 %
6. Cakupan Pengawasan TPM 75 % 14,57 % 60,43 %
7. Cakupan Pengawasan Industri 75 % 0,00 % 75,00 %

Kesling doc./Sangkali/2021 29
8. Cakupan Kegiatan Klinik Sanitasi 25 % 11,04 % 13,96 %

Melihat kesenjangan diatas, maka program dan kegiatan yang ingin ditingkatkan
kinerjanya berdasarkan urutan prioritasnya adalah:
1. Kegiatan Pengawasan Industri
2. Kegiatan Pengawasan TPM
3. Kegiatan Pengawasan Sarana Air Bersih

Kesling doc./Sangkali/2021 30
B. Rencana Kegiatan dan Anggaran

TABEL 6
RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK)
DAN KEBUTUHAN ANGGARAN PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN TAHUN 2022

Upaya Target Penanggun Kebutuhan Waktu Kebutuhan Indikator Sumber


NO Kegiatan Tujuan sasaran Mitra Kerja
Kesehatan Sasaran g jawab Sumber daya Pelaksanaan Anggaran Kinerja Pembiayaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Pengawasan Jamban semua


Inspeksi pemegang pemegang tokoh
jamban sehat di sehat di wil Januari s/d masyarakat
1 KESLING Sanitasi 300 sarana program program masyarakat, Rp 720.000 BOK
wilayah kerja kerja Desember memiliki
Jamban Sehat kesling kesling, kader
puskesmas puskesmas jamban sehat
Semua
Inspeksi Pengawasan Sarana Air Masyarakat
pemegang pemegang tokoh
Sanitasi Sarana air Bersih Januari s/d Menggunakan
2 300 sarana program program masyarakat, Rp 720.000 BOK
Sarana Air Bersih Rumah Rumah Desember Air Bersih Yang
kesling kesling kader
Bersih tangga tangga Memenuhi
Syarat
untuk
mengetahui
layak dan sumber air layak guna
Pengambilan pemegang pemegang tokoh
tidaknya bersih Januari s/d sumber air
3 Sample Air 60 sampel program rogram masyarakat, Rp 720,000 BOK
sumber air rumah Desember bersih di rumah
Bersih kesling kesling kader
bersih yang tangga tangga
digunakan
masyarakat
Kuaitas air
Kaporisasi Perbaikan SAB resiko pemegang pemegang tokoh
Januari s/d bersih
4 pada sarana kualitas air rendah dan program program masyarakat, Rp 720,000 BOK
Desember memenuhi
air bersih bersih sedang kesling kesling kader
syarat
Pengawasan Sarana
pemegang pemegang TTU memenuhi
Inspeksi kebersihan TTU pendidikan, Januari s/d
5 24 sarana program program pengelola TTU Rp 720.000 syarat BOK
Sanitasi TTU di wilayah kerja sarana Desember
kesling kesling kesehatan
puskesmas peribadatan
Kesling doc./Sangkali/2021 31
, sarana
umum
lainnya.
Inspeksi Pengawasan
pedagang kepala pedagang
Higiene kebersihan pemegang pemegang
makjan di sekolah, guru Januari s/d makjan
6 Sanitasi makjan di 24 sarana program program Rp 720.000 BOK
lingkungan pegang Desember berprilaku hidup
Pangan Pada lingkungan kesling kesling
sekolah rogram UKS bersih dan sehat
TPM sekolah
Makanan
Pemeriksaan Memeriksa pengelola
jajanan aman
Sample Makjan anak makjan di
kepala dikonsumsi
Pedagang sekolah lingkungan pemegang pemegang Agustus,
sekolah, guru anak sekolah
7 Makjan anak terhindar dari sekolah 6 Sekolah program program September, Rp 360.000 BOK
pegang karena tidak
sekolah makanan yang wilayah kesling kesling Oktober
rogram UKS mengandung
dengan alat mengandung kerja
bahan
deteksi cepat zat berbahaya puskesmas
berbahaya
Pemeriksaan Memeriksa Makanan
pengelola
Sample makanan jajanan aman
makjan
Pedagang jajanan keliling pemegang pemegang Pedagang dikonsumsi
keliling Maret, April,
8 Makanan terhindar dari 6 sampel program program makmin Rp 360.000 karena tidak BOK
wilayah Mei
keliling makanan yang kesling kesling keliling mengandung
kerja
dengan alat mengandung bahan
puskesmas
deteksi cepat zat berbahaya berbahaya
Pengawasan Pengawasan Panitia Panitia
pemegang pemegang Makanan untuk
pangan pada makanan untuk pelaksana pelaksana
9 2 kegiatan program program Disesuaikan Rp 480.000 aman untuk BOK
kegiatan konsumsi kegiatan kegiatan
kesling kesling dikonsumsi
khusus/besar kegiatan khusus khusus khusus
Pedampingan
penyusunan Terselenggara sanitarian,Bid Tersusunnya
masyarakat pemegang
rencana nya rencana an kelurahan, kader, tokoh Maret, April, rencana
10 di wilayah 8 lokasi program Rp 7,280,000 BOK
kegiatan kegiatan fasilitator masyarakat Juli, Agustus kegiatan
pemicuan kesling
pemicuan pemicuan STBM STBM pemicuan STBM
STBM
Terpicunya sanitarian,Bid
masyarakat pemegang Juni, Juli, Keluarga
Pemicuan masyarakat an kelurahan, kader, tokoh
11 di wilayah 16 lokasi program Agust, Sept, Rp 3 ,200,000 memiliki BOK
STBM untuk memiliki fasilitator masyarakat
pemicuan kesling Okt jamban sehat
jamban sehat STBM

Kesling doc./Sangkali/2021 32
Untuk
Monev kondisi terpantaunya
Memantau pemegang Pemegang Juli, Agust,
kegiatan hasil lingkungan kader, tokoh pelaksanaan
12 pelaksanaan 5 lokasi program progam,Bidan Sept, Okt, Rp 600,000 BOK
pemicuan di lokasi masyarakat pembangunan
pembangunan kesling kelurahan Nop
STBM pemicuan jamban sehat
jamban sehat
Untuk
mengetahui Sarana pemegang sanitarian, kader, tokoh
Wilayah Nopember, Terwujudnya
13 Verifikasi ODF layak tidaknya pendukung program fasilitator masyarakat, Rp 900,000 BOK
Kelurahan Desember Kelurahan ODF
satu wil ODF kesling STBM Linsek
dinyatakan ODF
Rumah
Pengawasan pemegang
penderita
Kunjungan sanitasi program
penyakit
Rumah ke lingkungan pemegang kesling, tokoh
berbasis Rumah Januari s/d memiliki rumah
14 Pasien penderita program surveilen, masyarakat, Rp 720,000 BOK
lingkungan pasien Desember sehat
Konseling penyakit kesling pemegang kader
di wilayah
( Klinter ) berbasis program
kerja
lingkungan promkes
puskesmas
Untuk
Pembinaan mengetahui lokasi yang pemegang
kampung peningkatan sudah program Lintas sektor,
pemegang
Open akses jamban diprogram kesling, tokoh Januari s/d Terwujudnya
15 12 lokasi program Rp 4 ,560,000 BOK
Defecationi sehat dan untuk pemegang masyarakat, Desember lokasi ODF
kesling
Free ( ODF ) efektifitas wilayah program kader
STBM penggunaan ODF promkes,
sarana
Evaluasi dan Untuk
Meningkatnya
konsultasi mengetahui Seksi pemegang pemegang
Januari s/d cakupan
16 program cakupan hasil Kesling Dinkes program program Dinkes Rp 720,000 BOK
Desember kegiatan
kesling ke kegiatan Dinkes kesling kesling
program kesling
Dinkes program kesling

TABEL 7
MATRIK RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN
UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN TAHUN 2021

Kesling doc./Sangkali/2021 33
BULAN
NO KEGIATAN KETERANGAN
J F M A M J J A S O N D

Kesling doc./Sangkali/2021 34
1 Inspeksi Sanitasi Jamban Sehat v V V v v v v v v v v v
2 Inspeksi Sanitasi Sarana Air Bersih v V V v v v v v v v v v
3 Pengambilan Sample Air Bersih v V V v v v v v v v v
4 Kaporisasi pada sarana air bersih v V V v v v v v v v v v
5 Inspeksi Sanitasi TTU v V V v v v v v v v v v
6 Inspeksi Higiene Sanitasi Pangan Pada TPM v V V v v v v v v v v v
7 Pemeriksaan Sample Pedagang Makanan Jajanan anak sekolah v v v
dengan alat deteksi cepat
8 Pemeriksaan Sample Pedagang Makanan keliling dengan alat V v v
deteksi cepat
9 Pengawasan pangan pada kegiatan khusus/besar Disesuaikan
10 Pedampingan penyusunan rencana kegiatan pemicuan STBM V v v v
11 Pemicuan STBM v v v v v
12 Monev kegiatan hasil pemicuan STBM v v v v v
13 Verifikasi ODF v v
14 Kunjungan Rumah ke Pasien Konseling ( Klinter ) v V V v v v v v v v v v
15 Pembinaan kampung Open Defecationi Free ( ODF ) STBM v V V v v v v v v v v v
16 Evaluasi dan konsultasi program kesling ke Dinkes v V V v v v v v v v v v

Kesling doc./Sangkali/2021 35
B A B IV
PENUTUP
A. Kesimpulan

Timbulnya masalah dapat dilihat dari aspek sebab akibat suatu resiko
pelaksanaan program dan kegiatan yang disebabkan adanya keterbatasan sumber daya
biaya. Setelah mengevaluasi dan menganalisis data dan masalah yang dihadapi dari
pelaksanaan program, maka sesuai dengan tujuan evaluasi program ini, dipilih 3 (tiga)
prioritas masalah berdasarkanindicator kinerja yang dapat dijadikan alat ukur atau
parameter tingkat keberhasilan pencapaian tujuan.dengan analisis URGENSI ( tingkat
kepentingan yang mendesak ), SERIUS ( tingkat kesungguhan dengan yakin ),
GROWTH ( tingkat pertumbuhan ), dan REALITY ( tingkat kenyataan/pada
hakekatnya ).
Adapun 3 (tiga) prioritas masalah tersebut adalah sebagai berikut :
1. Masih rendahnya cakupan kegiatan pengawasan sarana Industri.
2. Masih rendahnya cakupan kegiatan pengawasan TPM.
3. Masih rendahnya cakupan kegiatan pengawasan Sarana Air Bersih.

Dan sebagai prioritas pemecahan masalahnya adalah sebagai berikut :


1. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektoral
2. Meningkatkan kinerja petugas baik kegiatan di dalam ataupun diluar gedung

B. Saran/Rekomendasi
Kegiatan upaya kesehatan lingkungan pada tahun 2021, diharapkan :
1. Mampu angka kesakitan yang diakibatkan oleh pengaruh lingkungan yang tidak
sehat.
2. Mampu meningkatkan cakupan pengawasan rumah sehat, sarana air bersih,
jamban, sarana pembuangan air limbah, tempat-tempat umum, tempat
pengelolaan makanan, industri, dan kegiatan konseling/klinik sanitasi.
3. Mampu meningkatkan kerjasama lintas menurunkan program, lintas sektoral, dan
atau dengan sumber-sumber yang berpotensi lainnya dalam upaya meningkatkan
kualitas kesehatan lingkungan.

Berbagai masalah dan hambatan yang dihadapi, akan dijadikan bahan dan
sebagai pedoman untuk pelaksanaan kegiatan Tahun 2021.
Kerjasama yang dinamis, baik dengan lintas program maupun dengan lintas
sektoral, atau pun dengan sumber-sumber yang berpotensi lainnya, mutlak diperlukan.
Maka diharapkan apa yang menjadi kendala tersebut diatas dapat
dihadapi/ditanggulangi bersama, sehingga apa yang menjadi tujuan kita bersama dapat
tercapai sesuai dengan yang kita harapkan.
Sebagai penutup, dengan mengucapkan Hamdallah, penyusun bersyukur pada
Tuhan Yang Maha Kuasa, akhirnya Laporan dan Rencana Kegiatan ini dapat tersusun
dan dapat disampaikan sebagai bahan evaluasi dari kegiatan program Kesehatan
Lingkungan Tahun 2021 dan sebagai acuan untuk pelaksanaan kegiatan untuk Tahun
2021.

Tasikmalaya, 31 Desember 2021


Mengetahui :
Kepala UPTD Puskesmas Sangkali, Pengelola program Kesling,

. Eko Wahyu Saputro, SKM


NIP. 19621022 198911 1 002 NIP. 19880330 201101 1 002

Always be yourself and never be anyone else even


if they look better than you...
Impossible is nothing..!!!

Kesling doc./Sangkali/2021 37
DAFTAR PUSTAKA

1. Kumpulan buku pedoman hygiene sanitasi TTU dan TPM, Dinkes Jabar, 2010
2. Pedoman teknis Klinik Sanitasi untuk Puskesmas, Dirjen P2PL, 2000.
3. Pedoman sanitasi Rumah Sakit di Indonesia, Depkes RI, 1997.
4. Buku seri Klinik Sanitasi untuk sekolah, Dinkes Jabar, 2011.
5. Buku Klinik Sanitasi untuk Masyarakat, Dinkes Jabar, 2011.
6. Pedoman Sanitasi dan Hygiene sekolah, Depkes RI, 2010.
7. Protap pengawasan dan perbaikan kualitas air bersih, Depkes RI, 2006.
8. Buku pedoman Pelaksanaan Puskesmas Bersih dan Tertib (PPBT), Proyek
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat, Depkes-CHN III, Tahun 1995/1996, Jawa
Barat.
9. Pedoman teknis pengelolaan limbah cair rumah tangga bagi petugas kesling,
Depkes, 2007.
10. Modul pelatihan stop buang air besar sembarangan (Stop BABS), Depkes, 2010.

Kesling doc./Sangkali/2021 38

Anda mungkin juga menyukai