Anda di halaman 1dari 112

RENCANA STRATEGIS

DINAS KESEHATAN KABUPATEN


BOYOLALI
TAHUN 2016 – 2021

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI


Jl. Pandanaran No. 156 Boyolali Telp. 0276 321.009

Email : dksbyl@yahoo.co.id / dinkes.boyolalikab.go.id

i
KATA PENGANTAR

Pembangunan kesehatan secara umum dilaksanakan dengan


tujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar tercipta derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi- tingginya. Dalam rangka mencapai tujuan
tersebut, pembangunan kesehatan dilaksanakan secara sistematis
dan berkesinambungan dari tahun ke tahun.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014


Tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan pada pasal 272 ayat
1 Perangkat Daerah menyusun rencana strategis dengan berpedoman
pada RPJMD, sedangkan pasal 2 mengamanatkan bahwa, Rencana
strategis Perangkat Daerah memuat tujuan, sasaran, program, dan
kegiatan pembangunan dalam rangka pelaksanaan Urusan
Pemerintahan Wajib dan/atau Urusan Pemerintahan Pilihan sesuai
dengan tugas dan fungsi setiap Perangkat Daerah.

Dengan telah ditetapkannya Peraturan Daerah Kabupaten


Boyolali nomor 14 tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2016 – 2021, maka
dokumen tersebut sebagai acuan seluruh Satuan kerja Perangkat
Daerah (SKPD) dalam menyusun Rencana Strategis (Renstra),
sehingga Dinas Kesehatan dalam menyusun Rencana Strategis
mengacu pada Visi misi Bupati dan Wakil Bupati Boyolali tahun
2016-2021, yaitu Pro Investasi mewujudkan Boyolali yang Maju
dan Lebih Sejahtera. Penyusunan Renstra Dinas Kesehatan
selaras dengan Misi ke 4 (empat) Boyolali Sehat, Produktif dan
Berdaya Saing.

Pentingnya peningkatan sarana dan prasarana, dan


kemudahan akses bagi pelayanan kesehatan akan memberikan opini
yang semakin baik terhadap pelayanan kesehatan pemerintah yang
belum sesuai dengan harapan, selain peran aktif masyarakat dan
para pemangku kepentingan dalam pembangunan kesehatan yang
masih perlu ditingkatkan.
ii
Program-program pembangunan kesehatan yang akan
diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali,
diarahkan untuk pengembangan pemberdayaan masyarakat di desa
dan keterlibatan sektor swasta, peningkatan sarana dan prasarana
untuk meningkatkan kemudahan akses Masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan, diharapkan mampu menanggulangi faktor
risiko masalah-masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat, secara
promotif dan preventif.

Kami senantiasa mengharap saran dan masukan guna


perbaikan Renstra ini, sehingga bermanfaat tidak saja bagi Dinas
Kesehatan Kabupaten Boyolali dan Unit Pelaksana Teknis Dinas
(UPTD) serta pemerhati kesehatan secara umum, serta pihak-pihak
lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Pada kesempatan ini, kami menyampaikan penghargaan dan


ucapan terima kasih kepada pihak yang telah berkontribusi dalam
penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali tahun
2016 – 2021. Akhirnya hanya kepada Allah SWT sajalah kita
berlindung dan selalu memohon pertolongan. Semoga upaya kita
bersama dalam mewujudkan kesehatan yang lebih baik di Kabupaten
Boyolali mendapatkan ridhoNya. Amien.

Boyolali, 14 desember 2016

KEPALA DINAS KESEHATAN


KABUPATEN BOYOLALI

dr. RATRI S. SURVIVALINA, MPA


Pembina
NIP. 19711009 200212 2 006

iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
SK KEPALA DINAS TENTANG RENSTRA iv
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL xii
DAFTAR LAMPIRAN xiii

BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang …………………………..……………………… 1
1.2. Landasan Hukum…………………….………………………… 2
1.3. Maksud dan tujuan ………………………….……………….. 4
1.4. Sistimatika Penulisan Renstra Dinas Kesehatan ……….. 5
BAB II : GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN
BOYOLALI
2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas
Kesehatan….…………………………………………………….. 7
2.2 Sumber Daya Organisasi ……………………………………. 10
2.3 Kinerja Pelayanan SKPD………………………………………. 13
2.4 Analisis Pengelolaan Pendanaan …………………………… 21
2.5 Tantangan dan Peluang Pelayanan SKPD………………… 23

BAB III : ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI


3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan
Fungsi Pelayanan SKPD …………………………………… 26
3.2 Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah Kabupaten Boyolali ……………… 27
3.3 Telaah Renstra Kementerian Kesehatan dan Renstra
Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah ………………… 28
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis..……………………………… 31
3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis ……………………………… 31

x
BAB IV : VISI, MISI, SASARAN, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1 Visi Misi SKPD Dinas Kesehatan…………………………… 32
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas
Kesehatan ………..…………………………………………….. 34
4.3 Strategi dan Arah Kebijakan ……………………………. 35

BAB V : RENCANA PROGRAM KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,


KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
5.1 Program Kegiatan 2016-2021 …………………………… 40
5.2 Indikator Kinerja, Pendanaan Indikatif Program dan
Kegiatan…………………………………………………………. 40

BAB VI : INDIKATOR KINERJA SKPD MENGACU PADA TUJUAN DAN


SASARAN RPJMD
6.1 Indikator kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten
Boyolali dalam RPJMD……………………………………. 54

BAB VII : PENUTUP ………………………………………………………………... 60

Lampiran

xi
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL

1. GAMBAR 1. Hubungan antara Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali


Tahun 2016-2021 dengan dokumen perencanaan lainnya
…………….......................................................................................... 2
2. GAMBAR 2. Susunan Oragnisasi Dinas Kesehatan …........................................... 9
3. TABEL 2.1 Jumlah Pegawai Dinas Kesehatan, dan UPT………………………………. 10
4. TABEL 2.2 Pegawai (PNS) berdasarkan Jenis dan Tingkat Pendidikan……………. 11
5. TABEL 2.3 Pegawai (PNS/CPNS) Berdasarkan Jenis Golongan Ruang ……………. 11
6. TABEL 2.4 Tenaga Kesehatan Berdasarkan Profesi di Puskesmas …………………. 12
7. TABEL 2.5 Sarana dan Prasarana Kesehatan …………………………………………… 12
8. TABEL 2.6 Capaian Kinerja Pelayanan 2011-2015…………………………………….. 15
9. TABEL 2.7 Pembangunan/Rehabilitasi Puskesmas …………………………………… 19
10. TABEL 2.8 Pembangunan/Rehab Pustu dan PKD……………………………………… 20
11. TABEL 2.9 Proporsi Anggaran Dinas Kesehatan Tahun 2011 – 2015 21
12. TABEL 2.10 Anggaran dan Realisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali Tahun
2011 – 2015 ………………………………………………………………………. 22
13. TABEL 5.1 Rencana Program Dan Kegiatan, Indikator Kinerja Kelompok
Sasaran, Dan Pendanaan Indikatif ………………………………………….. 41
14. TABEL 6.1 Indikator kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali tahun 2016 –
2021 mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Boyolali 56

xii
DAFTAR LAMPIRAN

1. Bagan Susunan Organisasi Dinas Kesehatan


2. Definisi Operasional Indikator
3. Program kegiatan dan Pagu indikatif

xiii
LAMPIRAN-LAMPIRAN

xiv
PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI
DINAS KESEHATAN

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI


NOMOR 050 / 5606 TAHUN 2016

TENTANG

RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI


TAHUN 2016-2021

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA DINAS KESEHATAN,

Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Daerah


Kabupaten Boyolali Nomor 14 Tahun 2016, tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Boyolali tahun 2016-2021, maka dalam
rangka pelaksanaannya Dinas Kesehatan wajib
menyusun perencanaan Dinas Kesehatan Kabupaten
Boyolali untuk jangka waktu 5 (lima) tahun;
b. bahwa untuk maksud tersebut huruf a diatas perlu
menetapkan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Boyolali tentang Rencana Strategis Dinas
Kesehatan Kabupaten Boyolali Tahun 2016-2021.
Mengingat : 1. Undang – undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam
Lingkungan Provinsi Jawa Tengah (Berita Negara
Tahun 1950 Nomor 42);
2. Undang–Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
(lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4421);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);

iv
4. Undang–Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat
dan Pemerintah Daerah;
5. Undang–Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
(RPJPN) Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4700);
6. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang
Sistem Jaminan Sosial Nasional.
7. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran.
8. Undang–Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
9. Undang–Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang
Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4815);
11. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5
Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun
2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2014 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah
Provinsi Jawa Tengah Nomor 65);
12. Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 72
tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional
13. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
tahun 2015-2019;
14. Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 72
tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional;
15. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
16. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016,
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan;

v
17. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 3
Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Boyolali Tahun
2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Boyolali
Tahun 2010 Nomor.4);
18. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16
Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Daerah
Kabupaten Boyolali Tahun 2011 Nomor 16,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Boyolali
Nomor 125);
19. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 9
Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Boyolali Tahun 2013 (Lembaran Daerah
Kabupaten Boyolali Tahun 2011 Nomor 9);
20. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 5 tahun
2009 tentang Penyelenggaraan Kesehatan;
21. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 15
Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran
2016, tanggal 29 Desember 2015 (Lembaran Daerah
Tahun 2015 Nomor 15);
22. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali nomor 16
tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kabupaten Boyolali;
23. Peraturan Bupati Boyolali Nomor 46 Tahun 2015
tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran
2016 (Berita Daerah Tahun 2015 Nomor 47);
24. Keputusan Bupati Boyolali Nomor 900/424 Tahun
2015 tentang Standart Satuan Biaya Perjalanan
Dinas Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2016;
25. Keputusan Bupati Boyolali Nomor 900/425 Tahun
2015 tentang Standart Satuan Harga Kabupaten
Boyolali Tahun Anggaran 2016;
26. Peraturan Bupati Boyolali nomor 14 Tahun 2016
tanggal 16 Agustus 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten
Boyolali Tahun 2016-2021.

vi
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal I
Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan :
1. Dinas Kesehatan adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali
2. Kepala Dinas Kesehatan adalah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Boyolali
3. Rencana srategis yang selanjutnya disingkat RENSTRA adalah dokumen
perencanaan srategis Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali yang disusun
sesuai kondisi Dinas Kesehatan.

BAB II
KEDUDUKAN DAN FUNGSI

Pasal 2
1. Renstra Tahun 2016-2021 merupakan penjabaran visi, misi, srategis,
kebijakan, progam dan kegiatan prioritas yang taktis dan srategis.
2. Renstra Tahun 2016-2021 merupakan tolok ukur penilaian kinerja Dinas
Kesehatan.
3. Renstra Tahun 2016-2021 merupakan landasan dalam melaksanakan
kegiatan 5 (lima) tahun mendatang.

BAB III
SISTEMATIKA
Pasal 3
Renstra Tahun 2016-2021 disusun dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Maksud dan tujuan
1.3. Landasan Hukum
1.4. Sistimatika Renstra Dinas Kesehatan

BAB II : GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN


KABUPATEN BOYOLALI

vii
2.1. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi
Dinas Kesehatan
2.2. Sumber Daya Organisasi
2.3. Kinerja Pelayanan SKPD
2.4. Tantangan dan Peluang Pelayanan SKPD

BAB III : ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN


FUNGSI
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan
Fungsi Pelayanan SKPD
3.2. Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah Kabupaten Boyolali
3.3. Telaah Renstra Kementerian Kesehatan dan
Renstra Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan
Kajian Lingkungan Hidup Strategis
3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis

BAB IV : VISI, MISI, SASARAN, TUJUAN, STRATEGI DAN


KEBIJAKAN
4.1. Visi dan Misi SKPD
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas
Kesehatan
4.3. Strategi dan Arah Kebijakan

BAB V : RENCANA PROGRAM KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,


KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
5.1. Program dan Kegiatan 2016-2021
5.2. Indikator Kinerja Renstra Dinas Kesehatan
Kabupaten Boyolali
5.3. Pendanaan Indikatif Program dan Kegiatan

BAB VI : INDIKATOR KINERJA SKPD MENGACU PADA TUJUAN DAN


SASARAN RPJMD
6.1 Indikator kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten
Boyolali dalam RPJMD

BAB VII : PENUTUP

BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 4
Penjabaran Renstra Tahun 2016-2021 sebagaimana dimaksud dalam pasal 3,
tersebut dalam lampiran yang merupakan bagian tak terpisahkan dari
Keputusan ini.

viii
Pasal 5
Pelaksanaan lebih lanjut Renstra Tahun 2016-2021 dituangkan dalam Rencana
Kerja Tahunan.
Pasal 6
Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini akan ditetapkan lebih lanjut,
sepanjang mengenai pelaksanaannya.
Pasal 7
Keputusan ini berlaku pada tanggal ditetapkan, dan apabila di kemudian hari
terdapat kekeliruan akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Boyolali
Pada Tanggal 14 Desember 2016

KEPALA DINAS KESEHATAN


KABUPATEN BOYOLALI

RATRI S. SURVIVALINA

ix
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kesehatan merupakan hak dasar manusia sebagaimana yang
tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 dan Undang-
Undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. Hal ini menjadi
unsur pokok pembangunan dalam mencapai kesejahteraan
masyarakat. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari
pembangunan Nasional yang bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi - tingginya.
Hal ini merupakan upaya seluruh potensi bangsa Indonesia, baik
masyarakat, swasta maupun pemerintah, yang dimotori dan
dikoordinasikan oleh Pemerintah.

Dengan telah ditetapkannya Peraturan Daerah Kabupaten


Boyolali nomor 14 tahun 2016 tanggal 16 Agustus 2016 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Boyolali Tahun 2016 – 2021, yang merupakan Penjabaran Visi, Misi
dan Program Bupati dan Wakil Bupati terpilih, selanjutnya akan
ditindaklanjuti Penyusunan Renstra Satuan Kerja Perangkat Daerah.
Dinas Kesehatan dalam menyusun Renstra mengacu pada RPJMD
Kabupaten Boyolali tahun 2016-2021, Renstra Dinas Kesehatan
Propinsi Jawa Tengah tahun 2013-2018, serta Renstra Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia tahun 2014-2019 yang tertuang dalam
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
hk.02.02/Menkes/52/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan Tahun 2015-2019 dengan menyesuaikan karakteristik di
wilayah Kabupaten Boyolali.

Dalam rangka penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja


Perangkat Daerah (SKPD) perlu mempedomani Permendagri Nomor 54
tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah nomor 8 tahun
2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali tahun
2016 – 2021 menjadi dasar dalam penyusunan Rencana Kerja (RENJA)
SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali untuk jangka waktu 1
(satu) tahun dan digunakan menjadi pedoman dalam penyusunan
Rencana Anggaran Pembangunan Daerah (RAPBD).

Penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten


Boyolali sebagai upaya dalam melaksanakan pokok – pokok pikiran visi

Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 1


dan misi Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Boyolali,
terutama misi 4 yaitu “Boyolali Sehat Produktif dan Berdaya Saing”.

Hubungan antara Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali


Tahun 2016-2021 dengan dokumen perencanaan lainnya ditunjukkan
oleh gambar sebagaimana tertera di bawah ini :
GAMBAR 1

1.2. Landasan Hukum


Penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten
Boyolali berlandaskan pada :
1. Undang – undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa
Tengah (Berita Negara Tahun 1950 Nomor 42);
2. Undang–Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4421);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);

Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 2


4. Undang–Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
5. Undang–Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005-
2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4700);
6. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan
Sosial Nasional.
7. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran.
8. Undang–Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
9. Undang–Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);
11. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 65);
12. Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 72 tahun 2012
tentang Sistem Kesehatan Nasional
13. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2015-2019;
14. Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 72 tahun 2012
tentang Sistem Kesehatan Nasional;
15. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah;
16. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016, tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
17. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 3 Tahun 2010
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
Kabupaten Boyolali Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah
Kabupaten Boyolali Tahun 2010 Nomor.4);
18. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16 Tahun 2011
tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Daerah
Kabupaten Boyolali Tahun 2011 Nomor 16, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 125);
19. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 9 Tahun 2011
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Boyolali
Tahun 2013 (Lembaran Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2011
Nomor 9);

Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 3


20. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 5 tahun 2009
tentang Penyelenggaraan Kesehatan;
21. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 15 Tahun 2015
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
Boyolali Tahun Anggaran 2016, tanggal 29 Desember 2015
(Lembaran Daerah Tahun 2015 Nomor 15);
22. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali nomor 16 tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Boyolali;
23. Peraturan Bupati Boyolali Nomor 46 Tahun 2015 tentang
Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2016 (Berita Daerah Tahun
2015 Nomor 47);
24. Keputusan Bupati Boyolali Nomor 900/424 Tahun 2015 tentang
Standart Satuan Biaya Perjalanan Dinas Kabupaten Boyolali
Tahun Anggaran 2016;
25. Keputusan Bupati Boyolali Nomor 900/425 Tahun 2015 tentang
Standart Satuan Harga Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran
2016;
26. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 14 Tahun 2016
tanggal 16 Agustus 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2016-2021.

1.3. Maksud dan Tujuan


Penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten
Boyolali dimaksudkan untuk memberi kerangka serta arah
Pembangunan Lima Tahun kedepan.

Maksud disusunnya Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten


Boyolali adalah :
a. Sebagai acuan bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali dalam
menyusun Perencanaan Jangka Pendek Tahunan / Rencana
Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD), sehingga
perencanaan lebih terarah.
b. Sebagai Media Akuntabilitas dalam rangka menciptakan tata
pemerintahan yang baik (Good Governance).

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali mempunyai


tujuan sebagai berikut :
a. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan.
b. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi, di
tingkat Pemerintahan di Daerah maupun Pemerintahan Pusat,
serta lembaga terkait.
c. Menjamin tercapainya penggunaan Sumber Daya secara efisien,
efektif, berkeadilan dan berkelanjutan.

Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 4


1.4. Sistimatika Penulisan
Sistimatika Penulisan Renstra Dinas Kesehatan adalah
sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Maksud dan tujuan
1.3. Landasan Hukum
1.4. Sistimatika Renstra Dinas Kesehatan

BAB II : GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN


KABUPATEN BOYOLALI
2.1. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur
Organisasi Dinas Kesehatan
2.2. Sumber Daya Organisasi
2.3. Kinerja Pelayanan SKPD
2.4. Tantangan dan Peluang Pelayanan SKPD

BAB III : ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN


FUNGSI
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan
Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD
3.2. Telaah Visi, Misi dan Program Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Kabupaten Boyolali
3.3. Telaah Renstra Kementerian Kesehatan
dan Renstra Dinas Kesehatan Propinsi
Jawa Tengah
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah
dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis

BAB IV : VISI, MISI, SASARAN, TUJUAN, STRATEGI DAN


KEBIJAKAN
4.1. Visi dan Misi SKPD
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
Dinas Kesehatan
4.3. Strategi dan Arah Kebijakan

Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 5


BAB V : RENCANA PROGRAM KEGIATAN, INDIKATOR
KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN
PENDANAAN INDIKATIF
5.1. Program dan Kegiatan 2016-2021
5.2. Indikator Kinerja Renstra Dinas Kesehatan
Kabupaten Boyolali
5.3. Pendanaan Indikatif Program dan Kegiatan

BAB VI : INDIKATOR KINERJA SKPD MENGACU PADA


TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
6.1 Indikator kinerja Dinas Kesehatan
Kabupaten Boyolali dalam RPJMD

BAB VII : PENUTUP

Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 6


BAB II
GAMBARAN PELAYANAN DINAS KSEHATAN
KABUPATEN BOYOLALI

2.1. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi

A. Tugas Pokok dan Fungsi

Sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten


Boyolali nomor 16 Tahun 2016, tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Boyolali, kedudukan,
tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali
adalah sebagai berikut:
(1) Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan
urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi
dan tugas pembantuan di bidang kesehatan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Dinas Kesehatan mempunyai fungsi:
a. perumusan kebijaksanaan teknis di bidang
kesehatan;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan
umum di bidang kesehatan;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang
kesehatan;
d. pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD);
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
(3) Kepala Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok
memimpin dan mengoordinasikan pelaksanaan urusan
pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas
pembantuan di bidang penyelenggaraan kesehatan.
(4) Penjabaran tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat
(3), adalah sebagai berikut:
a. merumuskan kebijakan teknis di Bidang Kesehatan;
b. menyusun rencana, program kerja, kegiatan, laporan
kinerja, dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;
c. memimpin dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas
Dinas Kesehatan;
d. memberikan saran, pendapat dan pertimbangan
kepada atasan;
e. mendistribusikan tugas, memberikan petunjuk, dan
arahan kepada bawahan;
f. merencanakan, mengoordinasikan, mengawasi, dan
mengendalikan pelaksanaan tugas kesekretariatan;
g. merencanakan, mengoordinasikan, mengawasi, dan
mengendalikan pelaksanaan tugas bidang kesehatan;

Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 7


h. menyelenggarakan pelayanan perizinan di bidang
kesehatan sesuai kewenangannya;
i. melaksanakan koordinasi, pengawasan, dan
pembinaan penyelenggaraan pelayanan kesehatan;
j. melaksanakan pembinaan terhadap Unit Pelaksana
Teknis Dinas di bidang kesehatan;
k. melaksanakan pembinaan terhadap fasilitas
Pelayanan Kesehatan Pemerintah dan Swasta;
l. mengoordinasikan pelaksanaan Bidang Kesehatan
Masyarakat;
m. mengoordinasikan pelaksanaan Bidang Pencegahan
dan Pengendalian Penyakit;
n. mengoordinasikan pelaksanaan Bidang Pelayanan
Kesehatan;
o. mengoordinasikan pelaksanaan Bidang Sumber Daya
Kesehatan;
p. melaksanakan konsultasi, koordinasi, komunikasi
dan kerjasama dengan dinas terkait, atau pihak lain
dalam upaya peningkatan upaya pelayanan
kesehatan;
q. melakukan monitoring dan evaluasi kinerja Dinas;
r. membina, mengawasi dan menilai kinerja bawahan
serta memberikan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai
Negeri Sipil; dan
s. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sesuai bidang tugasnya.

B. Susunan Organisasi Dinas Kesehatan, terdiri dari :


1. Kepala Dinas.
2. Sekretariat terdiri dari :
2.1. Subbagian Perencanaan Program, Pelaporan, Informasi
Kesehatan.
2.2. Subbagian Keuangan dan Pengelolaan Aset; dan
2.3. Subbagian Hukum, Kepegawaian dan Umum;
3. Bidang Kesehatan Masyarakat terdiri dari:
3.1 Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat;
3.2 Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat; dan
3.3 Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan
Olah Raga.
4. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit terdiri dari :
4.1 Seksi Surveilans dan Imunisasi;
4.2 Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular;
dan

Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 8


4.3 Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak
Menular, Kesehatan Jiwa.
5. Bidang Pelayanan Kesehatan terdiri dari :
5.1 Seksi Pelayanan Kesehatan Primer;
5.2 Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan; dan
5.3 Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional dan Kesehatan
Khusus.
6. Bidang Sumber Daya Kesehatan terdiri dari:
6.1 Seksi Kefarmasian, Makanan dan Minuman;
6.2 Seksi Perbekalan Kesehatan, Pembiayaan, Sarana dan
Prasarana;dan
6.3 Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan.
7. Kelompok Jabatan Fungsional.
8. Unit Pelaksana Teknis Dinas.

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI


DINAS KESEHATAN

Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 9


2.1. Sumber Daya Organisasi
A. Pegawai dan Karyawan
Tenaga di Dinas kesehatan Kabupaten Boyolali tahun 2015 dapat
digolongkan sebagai berikut:

a. Jumlah Pegawai Dinas Kesehatan, dan UPT

Tabel 2.1
Jumlah Pegawai Dinas Kesehatan, dan UPT
No UNIT PNS Non PNS JUMLAH
ORGANISASI
1 Selo 27 4 31
2 Ampel 1 32 6 38
3 Ampel 2 19 3 22
4 Cepogo 37 5 42
5 Musuk 1 17 7 24
6 Musuk 2 30 5 35
7 Boyolali 1 26 1 27
8 Boyolali 2 16 3 19
9 Boyolali 3 18 0 18
10 Mojosongo 32 3 35
11 Teras 33 2 35
12 Sawit 1 20 1 21
13 Sawit 2 25 2 27
14 Banyudono 1 26 3 29
15 Banyudono 2 20 2 22
16 Sambi 1 27 3 30
17 Sambi 2 19 2 21
18 Ngemplak 49 3 52
19 Nogosari 42 2 44
20 Simo 32 2 34
21 Karanggede 36 4 40
22 Klego 1 27 3 30
23 Klego 2 18 3 21
24 Andong 39 2 41
25 Kemusu 1 22 4 26
26 Kemusu 2 16 4 20
27 Wonosegoro 1 30 5 35
28 Wonosegoro 2 23 2 26
29 Juwangi 29 5 34
30 UPT Labkesda 6 0 6
31 UPT Farmalkes 9 0 9
32 Dinas Kesehatan 72 8 80
JUMLAH 874 99 973

Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 10


b. Pegawai (PNS) berdasarkan Jenis dan Tingkat Pendidikan

Tabel 2.2
Pegawai (PNS) berdasarkan Jenis dan Tingkat Pendidikan

No TINGKAT LAKI-LAKI PEREMPU JUMLAH


PENDIDIKAN AN
1 S3 0 0 0
2 S2 6 6 12
3 S1 85 93 180
4 D4 0 9 9
5 D3 60 289 349
6 D2 0 1 1
7 D1 4 36 40
8 SLTA (sederajat) 79 187 275
9 SLTP (sederajat) 6 4 15
10 SD (sederajat) 7 2 10
JUMLAH 247 627 874

c. Pegawai (PNS/CPNS) Berdasarkan Jenis Golongan Ruang

Tabel 2.3
Pegawai (PNS/CPNS) Berdasarkan Jenis Golongan Ruang

NO Golongan LAKI- PEREMPUAN JUMLAH


LAKI
1 IV / e 1 0 1
IV / d 0 0 0
IV / c 1 0 1
IV / b 2 3 5
IV / a 5 11 16
2 III / d 49 83 135
III / c 52 88 144
III / b 34 88 128
III / a 33 112 145
3 II / d 29 76 106
II / c 21 154 176
II / b 6 8 15
II / a 7 3 11
4 I/d 2 0 2
I/c 2 1 3
I/b 2 0 2
I/a 1 0 1
JUMLAH 247 627 874

Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 11


Sumber data: Umum Kepegawaian Dinkes Th. 2015

d. Tenaga Kesehatan Berdasarkan Profesi di Puskesmas

Tabel 2.4
Tenaga Kesehatan Berdasarkan Profesi di Puskesmas
No PROFESI JUMLAH
1 Dokter 41
2 Dokter Gigi 20
3 Perawat 186
4 Perawat Gigi 29
5 Bidan 74
6 Bidan Desa 261
7 Apoteker 2
8 Asisten Apoteker 24
9 Nutrisionis 27
10 Sanitarian 26
11 Kesehatan Masyarakat 3
12 Analis Kesehatan 24
JUMLAH 717

Sumber Data: Profil Kesehatan 2015

B. Sarana dan Prasarana Kesehatan


Tabel 2.5
Sarana dan Prasarana Kesehatan
JENIS SARANA
No KESEHATAN
PEMERINTAH SWASTA JUMLAH
1 Rumah Sakit Umum 3 7 10
2 Rumah Sakit Khusus - 1 1
3 Puskesmas Rawat Inap 14 - 14
- Jumlah Tempat
187 - 187
tidur
4 Puskesmas Non Rawat
15 - 15
Inap
5 Puskesmas Keliling 30 - 30
6 Puskesmas Pembantu 44 - 44
7 Klinik - 19 19
8 Praktik Dokter
- 4 4
Bersama
9 Praktik Dokter
- 189 189
Perorangan
10 Praktik Pengobatan
- - -
Tradisional
11 Bank Darah Rumah - 1 1

Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 12


JENIS SARANA
No KESEHATAN
PEMERINTAH SWASTA JUMLAH
Sakit
12 Unit Transfusi Darah 1 - 1
13 Industri Farmasi - - -
14 Industri Obat
- - -
Tradisional
15 Usaha Kecil Obat -
2 2
Tradisional
16 Produksi Alat -
- -
Kesehatan
17 Pedagang Besar -
- -
Farmasi
18 Apotek - 116 116
19 Toko Obat - 1 1
20 Penyalur Alat -
- -
Kesehatan

*) profil kesehatan th. 2015

2.2. Kinerja Pelayanan SKPD

Kondisi Derajat Kesehatan (RPJMD)

Ada beberapa indikator kinerja yang tidak tercapai sampai


dengan tahun 2015. Indikator tersebut antara lain Angka
Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), Cakupan
Pelayanan Anak Balita, Penemuan kasus TB Paru, Persentase
angka kesembuhan / CR TB Paru, Persentase ODHA yang
mendapat ART, Angka Kesakitan dan Kematian DBD, dan
Angka Bebas Jentik.

Angka kematian ibu (AKI) Pada tahun 2015 dengan target


132/100.000 kh terealisasi 142.18 / 100.000 sehingga indikator
ini tidak dapat tercapai. Dari tahun 2010 sampai 2014
cenderung menurun, dimana tahun 2010 114/100.000 KH (18
kasus), tahun 2011 116/100.000KH (17 kasus), tahun 2012
97,97/100.000 KH (15 kasus) dan tahun 2013 95/100.000 KH
(14 kasus). Tetapi di Tahun 2015 terjadi peningkatan yang
cukup signifikan menjadi 21 kasus kematian ibu atau
142,8/100.000 Kelahiran Hidup.

Penyebab kematian ibu dari tahun ke tahun masih


didominasi oleh Preeklampsi/Eklampsi. Tahun 2015 terdapat
21 kasus kematian yang terbanyak disebabkan oleh
Preeklampsi/Eklampsi dan tersebar merata di seluruh
Puskesmas, dengan jumlah kasus tertinggi di Puskesmas Teras
3 kasus, diikuti Puskesmas Karanggede, Musuk I, dan Juwangi
masing-masing 2 kasus. Urutan kedua penyebab kematian ibu

Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 13


adalah karena penyebab lain-lain seperti penyakit Hepatitis,
Asma Bronchial, Penyakit Jantung dan Keganasan , sedangkan
karena perdarahan tidak ada kasus.
Meninggal saat hamil 6 kasus( 28,58%), saat bersalin 2
kasus (9,5%) dan saat nifas 13 kasus (61,9%). Dilihat dari
tempat kematian yang tertinggi meninggal di Rumah Sakit
sebanyak 16 kasus (76,1%) di rumah 4 kasus (19%), meninggal
dalam perjalanan ke Rumah Sakit 1 kasus (4,7%). Dari
keseluruhan kasus yang meninggal di Rumah Sakit , yang
meninggal > 48 jam dalam penanganan di Rumah Sakit adalah
71,4% dan sisanya <48 jam .

Angka kesakitan Demam Berdarah masih tinggi


dikarenakan iklim yang tidak stabil dan curah hujan yang
banyak yang merupakan sarana perkembang biakan nyamuk
Aedes aegepty serta belum optimalnya kegiatan Pemberantasan
Sarang Nyamuk (PSN), sehingga perlu dikembangkan lagi untuk
penyadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan.

Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 14


Tabel 2.6
CAPAIAN KINERJA PELAYANAN 2011-2015

Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
Target
Target Target
NO Indikator
SPM IKK 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
Lainnya

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11 (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
)
1 Cakupan kunjungan Ibu hamil K4 95 95 95 95 95 95 93. 90.38 92.46 94.3 92 98.11 95.14 97.33 99.26 96.84
2
2 Cakupan komplikasi kebidanan yang 80 100 99.95 110.87 121 131.3
ditangani
3 Cakupan pertolongan persalinan oleh 90 80 80 80 80 80 90. 83.96 93.03 98.3 98.9 113.5 104.9 116.3 122.9 123.6
tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi 8
kebidanan
4 Cakupan pelayanan nifas 90 88. 81.74 90.82 97.7 99.1
2
5 Cakupan neonatus dengan komplikasi yang 80 33. 87.91 91.2 71.8 95.7
ditangani 1
6 Cakupan kunjungan bayi 90 82 85 88 90 90 96. 67.47 96.46 97.4 102.9 117.4 79.38 109.6 108.2 114.3
27
7 Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child 100 85 90 95 98 100 97. 99.25 97 98.1 98.1 115.06 110.28 102.11 100.1 98.1
Immunization (UCI) 8
8 Cakupan pelayanan anak balita 90 80 80 85 90 95 99. 98.79 78.61 52.4 98 124.5 123.9 92.5 58.2 99
6
9 Cakupan pemberian makanan pendamping 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
ASI pada anak usia 6 - 24 bulan keluarga
miskin
10 Cakupan balita gizi buruk mendapat 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
perawatan
11 Cakupan Penjaringan kesehatan siswa SD 100 85 85 90 90 95 97. 92.25 94.64 68.1 100 114.8 108.5 105.2 75.67 105.26
dan setingkat 6

Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 15


Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
Target
Target Target
NO Indikator
SPM IKK 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
Lainnya

12 Cakupan peserta KB aktif 70 70 75 75 75 75 60. 85.63 100 31.4 87.8 86 114.2 133.3 41.9 117.07
2
13 Cakupan penemuan dan penanganan
penderita penyakit
a. AFP rate per 100.000 pendk 100 >2 >2 >2 >2 >2 1.6 2.85 2.17 1.35 1.35 81.5 142.5 108.5 67.5 67.5
3
b. Penemuan Penderita pneumonia Balita 100 100 100 100 100 100 2.6 0.55 1.4 1.1 0.45 2.60 0.55 1.40 1.10 0.45

c. Penemuan Pasien Baru TB BTA (+) 70 50 50 50 50 50 26. 28.32 13.79 19.51 12.55 53.8 56.64 27.58 39.02 25.1
9
d. Penderita DBD ditangani 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

e. Penemuan Penderita Diare 100 100 37. 23.8 16.28 51.5 37.2 #DIV/ #DIV/0 #DIV/0 51.50 #DIV/
4 0! ! ! 0!
14 Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar 100 100 100 100 100 100 0.4 0.6 37.65 0.40 0.60 37.65 0.00 0.00
Masyarakat Miskin
15 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan 100 100 100 100 100 100 1.4 1.1 1.40 1.10 0.00 0.00 0.00
pasien masyarakat miskin
16 Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 100 100 100 100 100 100 95. 95.83 100 100 100 95.65 95.83 100.00 100.00 100.00
yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) 65
di Kabupaten/Kota
17 Cakupan Desa/ Kelurahan mengalami KLB 100 76 84 92 100 100 100 100 100 89.47 100 131.58 119.05 108.70 89.47 100.00
yang dilakukan penyelidikan epidemiologi <
24 jam
18 Cakupan Desa Siaga Aktif 80 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

19 Umur Harapan Hidup (UHH) 70.6 70.7 70.8 70. 71 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
9
20 Angka Kematian 8.7 8.53 8.36 8.2 8.01 13. 11.3 7.5 9 8.6 159.77 132.47 89.71 109.76 107.37
Bayi/ AKB 9
21 Angka Kematian Ibu 132 124.5 117 109 102 116 97.97 95 93 143 88.03 78.69 81.20 84.93 140.20
.5 .2

Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 16


Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
Target
Target Target
NO Indikator
SPM IKK 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
Lainnya

22 Cakupan Pelayanan Balita 80 80 85 90 95 99. 98.79 78.61 52.4 124.50 123.49 92.48 58.22 0.00
6
23 Cakupan ASI Ekslusif 50 50 30 35 40 45 60 39. 41.6 51.3 62 52.1 133.00 118.86 128.25 137.7 86.83
9

23 % bayi usia 0-11 bulan yang mendapat 95 82 85 88 90 95 103 101.5 99.68 105.2 104.8 126.46 119.51 113.27 116.91 110.37
imunisasi dasar lengkap .7 8 2 5

24 % anak usia sekolah dasar yang mendapat 95 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
imunisasi

25 Prevalensi Penderita HIV/AIDS 1.5 0.5 0.7 0.9 0.8 0.8 2.6 5.23 3.75 8 7.47 522.00 747.14 416.67 1000.0 933.75
1 0
26 Angka kesakitan DBD <5 <5 <5 <5 <5 <5 9 8 3.97 5 3.97 180.00 160.00 79.40 100.00 79.40

27 Kesembuhan TBC Paru 85 87 90 90 90 91. 82.27 58.16 58.67 70.91 107.89 94.56 64.62 65.19 78.79
71
28 Angka bebas jentik nyamuk >95 80 85 90 90 95 95 80 90 90 90 118.75 94.12 100.00 100.00 94.74

29 Cakupan penduduk yang memiliki akses air 85 65 67 70 73 75 75 80 71 74.8 73 115.38 119.40 101.43 102.47 97.33
minum berkualitas

30 Prosentase penduduk yang BAB di jamban 80 67 70 73 76 80 61. 68.1 72.68 87.9 90 92.39 97.29 99.56 115.66 112.50
9

31 Posyandu Purnama dan mandiri 50 50 55 55 60 51. 53.55 53.88 60.09 65.63 102.98 107.10 97.96 109.25 109.38
49

(SUMBER DATA : PROFIL KESEHATAN 2011, 2012,2013,2014, 2015)

Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 17


Pembangunan dan rehabilitasi gedung Puskesmas,
Pustu dan PKD dengan dana DAK dan dana pendampingan
dari daerah (APBD), pada tahun 2011-2015 dapat dilihat
dalam tabel 2.7.

Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 18


Tabel 2.7
PEMBANGUNAN/REHABILITASI PUSKESMAS

NO 2011 2012 2013 2014 2015


1 Pembangunan/Rehab Rehab Gudang Farmalkes Pembangunan/Rehab Pembangunan/Rehab Pembangunan/Rehab
Puskesmas Andong Puskesmas Banyudono II Puskesmas Teras I Puskesmas Banyudono I
2 Pembangunan/Rehab Pembangunan/Rehab Pembangunan/Rehab Pembangunan/Rehab
Puskesmas Karanggede Puskesmas Juwangi Puskesmas Kemusu II Puskesmas Boyolali I Pembangunan/Rehab
Puskesmas Nogosari

3 Pembangunan/Rehab Pembangunan/Rehab Pembangunan/Rehab Pembangunan/Rehab Pembangunan/Rehab


Puskesmas Wonosegoro I Puskesmas Wonosegoro I Puskesmas Wonosegoro Puskesmas Ampel I Puskesmas Ngemplak

4 Pembangunan/Rehab Pembangunan/Rehab Pembangunan/Rehab Pembangunan/Rehab


Puskesmas Selo Puskesmas Kemusu I Puskesmas Klego I Puskesmas Ampel I

5 Pembangunan/Rehab Pembangunan/Rehab
Puskesmas Ngemplak Puskesmas Karanggede

6 Pembangunan/Rehab
Puskesmas Andong

Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 19


Tabel 2.8
PEMBANGUNAN/REHAB PUSTU DAN PKD

2011 2012 2013 2014 2015


1 Pembangunan Pustu Jeruk Rehabilitasi PKD Lanjaran Pembangunan/Rehabilitasi Pembangunan /Rehab
PKD Kemiri Pustu Pengkol

2 Pembangunan Pustu Rehabilitasi PKD Mliwis Pembangunan/Rehabilitasi Pembangunan /Rehab


Ngampon PKD Mojolegi Pustu Kayen
Pembangunan/Rehab
Pustu Kadireso

3 Rehabilitasi Pustu Rehabilitasi PKD Winong Pembangunan/Rehabilitasi


Genengsari PKD Jelok

4 Rehabilitasi PKD Wonodoyo Rehabilitasi PKD Brajan Pembangunan/Rehabilitasi


PKD Demangan

5 Rehabilitasi PKD Sangup Rehabilitasi PKD Bangsalan Pembangunan/Rehabilitasi


PKD Kepoh

6 Rehabilitasi PKD Sambeng Rehabilitasi PKD Tlogolele Pembangunan/Rehabilitasi


PKD Genting

7 Rehabilitasi PKD Gilirejo Rehabilitasi PKD Pembangunan/Rehabilitasi


Kaligentong PKD Glintang

8 Rehabilitasi PKD Gunungsari

Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 20


Pada tahun 2014 dan 2015 untuk menu
rehab/pembangunan PKD melalui dana DAK sudah tidak
diperkenankan, diharapkan pembangunan dilaksanakan
dengan anggaran APBD/APBDesa. Akhir tahun 2015,
sebanyak 22 Puskesmas sudah dilaksanakan rehab, namun
demikian dengan terbitnya Permenkes 75 Tahun 2014,
tentang Puskesmas, maka diperlukan penataan ulang untuk
menyesuaikan dengan standar dalam Permenkes dimaksud.

2.3. Analisis pengelolaan pendanaan pelayanan SKPD

Tabel 2.9 : Proporsi Anggaran Dinas Kesehatan


Tahun 2011 - 2015

APBD (,000)
NO TAHUN Dinas
KABUPATEN %
Kesehatan **
1 2011 1.101.848.594 53,169,053 4.8
2 2012 1.269.226.809 76,362,221 6.0
3 2013 1.421.830.958 81,496,315 5.7
4 2014 1.617.991.643 110,857,260 6.9
5 2015 1.832.767.459 107,826,316 5.9
** meliputi Kantor Dinas Kesehatan dan UPTD

Anggaran Dinas Kesehatan bersumber dari APBD


Kabupaten, APBD Propinsi maupun APBN, pada tahun 2011
– 2015 cenderung mengalami peningkatan. Namun apabila
dilihat proporsi anggaran Dinas Kesehatan terhadap anggaran
APBD selama 5 tahun mengalami fluktuasi, peningkatan
jumlah anggaran yang cukup signifikan karena era jaminan
kesehatan nasional, menyebabkan kapitasi (pendapatan) di
Puskesmas meningkat tajam.

Anggaran dan realisasi pendanaan pelayanan di Dinas


Kesehatan tahun 2011 – 2015, selengkapnya dapat dilihat
pada tabel 2.11 berikut :

Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 21


Tabel 2.10
Anggaran dan Realisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali Tahun 2011 – 2015
Anggaran pada Tahun Realisasi anggaran pada Tahun Rasio antara Raealisasi dan Anggaran Rata - rata

Uraian
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Anggaran Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Pendapatan Daerah

Pendapatan Asli 5,720,4 9,391,500, 14,981,18 34,481,38 33,934,456, 5,648,78 10,234,63 13,893,94 31,922,68 34,609,86 19,701,798, 19,261,983,
Daerah 67,000 000 4,000 3,000 000 6,802 5,693 7,004 0,996 7,357 1.0 1.1 0.9 0.9 1.0 000 570

- Hasil pajak daerah

- Hasil restribusi 5,720,4 9,391,500, 14,981,18 20,219,78 5,648,78 10,234,63 13,893,94 17,622,47 215,448,0 10,105,587, 9,523,058,3
daerah 67,000 000 4,000 6,000 215,000,000 6,802 5,693 7,004 3,996 50 1.0 1.1 0.9 0.9 1.0 400 09
- Hasil pengelolaan
kekayaan daerah yang
dipisahkan

- Lain-lain PAD yang 14,261,59 33,719,456, 14,300,20 34,394,41 23,990,526, 24,347,313,


Sah 7,000 000 7,000 9,307 1.0 1.0 500 154

Dana Perimbangan
- Bagi hasil pajak/bagi
hasil bukan pajak
- Dana alokasi umum
- Dana alokasi khusus

Lain-lain Pendapatan
Daerah yang Sah
- Pendapatan hibah
- Dana darurat
- Dana bagi hasil pajak
dari Provinsi dan
Pemerintah Daerah
lainnya

Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021


Anggaran pada Tahun Realisasi anggaran pada Tahun Rasio antara Raealisasi dan Anggaran Rata - rata

Uraian
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Anggaran Realisasi

- Dana penyesuaian
dan otonomi khusus
- Bantuan keuangan
dari Provinsi atau
Pemerintah Daerah
lainnya

53,169, 76,362,22 81,496,31 110,857,2 107,826,316 48,863,9 70,694,23 77,635,11 93,125,23 98,900,32 85,942,233, 77,843,768,
Belanja Daerah 053,000 1,000 5,000 60,000 ,000 31,065 6,189 9,528 2,053 4,946 0.9 0.9 1.0 0.8 0.9 000 756

Belanja Tidak 37,163, 40,793,32 43,320,58 46,290,18 49,865,333, 36,690,0 39,972,12 42,808,45 45,881,24 48,717,79 43,486,518, 42,813,931,
Langsung 172,000 1,000 0,000 7,000 000 44,472 0,595 6,750 6,666 0,297 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 600 756

37,163, 40,793,32 43,320,58 46,290,18 49,865,333, 36,690,0 39,972,12 42,808,45 45,881,24 48,717,79 43,486,518, 42,813,931,
- Belanja Pegawai 172,000 1,000 0,000 7,000 000 44,472 0,595 6,750 6,666 0,297 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 600 756

- Belanja Bunga
- Belanja Subsidi
- Belanja Hibah
- Belanja bantuan
sosial
- Belanja bagi hasil
kepada
Provinsi/Kabupaten/K
ota dan Pemdes
- Belanja tidak terduga

16,005, 35,569,90 38,175,73 64,567,07 57,949,223, 12,173,8 30,722,11 34,826,66 47,243,98 50,182,53 42,453,562, 35,029,837,
Belanja Langsung 881,000 0,000 5,000 3,000 000 86,593 5,594 2,778 5,387 4,649 0.8 0.9 0.9 0.7 0.9 400 000

1,142,3 4,132,477, 608,658,0 576,809,0 1,063,43 3,857,999, 538,014,5 498,005,0 1,294,405,2 1,192,753,7
- Belanja Pegawai 22,000 000 00 00 11,760,000 1,472 915 00 00 6,318,000 0.9 0.9 0.9 0.9 0.5 00 77

- Belanja Barang dan 8,353,2 20,674,83 30,257,14 51,267,87 42,949,001, 7,494,49 16,395,63 27,263,82 35,117,87 36,490,68 30,700,417, 24,552,502,
Jasa 35,000 6,000 2,000 1,000 000 5,646 2,349 7,957 1,251 7,599 0.9 0.8 0.9 0.7 0.8 000 960

6,510,3 10,762,58 7,309,935, 12,722,39 15,000,222, 3,615,95 10,469,08 7,024,820, 11,628,10 13,685,52 10,461,092, 9,284,700,2
- Belanja Modal 24,000 7,000 000 3,000 000 9,475 3,330 321 9,136 9,050 0.6 1.0 1.0 0.9 0.9 200 62

Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021


Anggaran pada Tahun Realisasi anggaran pada Tahun Rasio antara Raealisasi dan Anggaran Rata - rata

Uraian
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Anggaran Realisasi

Pembiayaan
Penerimaan
Pembiayaan
- Sisa lebih
perhitungan anggaran
tahun anggaran
sebelumnya
- Pencairan dana
cadangan
- Hasil penjualan
kekayaan daerah yang
dipisahkan
- Penerimaan
pinjaman daerah
- Penerimaan kembali
pemberian pinjaman
- Penerimaan piutang
daerah

Pengeluaran
Pembiayaan
- Pembentukan dana
cadangan
- Penyertaan
modal(investasi)
pemerintah daerah
- Pembayaraan pokok
utang
- Pemberian pinjaman
daerah

58,889, 85,754,72 96,477,49 145,338,6 141,749,012 54,512,7 80,928,87 91,529,06 125,047,9 133,510,1 105,641,87 97,105,752,
Total 520,000 1,000 9,000 43,000 ,000 17,867 1,882 6,532 13,049 92,303 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 9,000 327

Sumber data : Lap keuangan SKPD

Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021


2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
1. Peluang dan Tantangan Eksternal

a. Peluang Eksternal

1) Kelembagaan :

Adanya perubahan regulasi memungkinkan untuk


mengevaluasi kelembagaan untuk lebih
diselaraskan dengan kebutuhan di Daerah, namun
tetap mengacu pada instansi vertikal.
2) Sumber Daya :
Dengan ditetapkannya Puskesmas BLUD
memungkinkan untuk menerima pegawai Non PNS
untuk mengatasi kekurangan tenaga.

3) Pembiayaan :

- Meningkatnya anggaran untuk kesehatan


terutama berasal dari DAK (APBN).
- Kebijakan dana desa 10 % untuk kesehatan.
b. Tantangan Eksternal

1) Kelembagaan :

Dukungan sektor lain terhadap bidang kesehatan


masih belum optimal karena masih ada anggapan
bahwa urusan kesehatan merupakan tanggung
jawab Dinas Kesehatan saja.
Belum optimalnya jaringan kemitraan dengan
berbagai pihak termasuk sektor pemerintah dan
dunia usaha dalam penanganan masalah
kesehatan.

2) Sumber Daya (Manusia dan Sarana):

Pemenuhan formasi masih tergantung pada


kebijakan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi;

3) Pembiayaan:
Perlu ditumbuhkan lagi semangat untuk ikut serta
dalam pembiayaan asuransi kesehatan bagi
perusahaan-perusahaan di Kabupaten Boyolali,
seiring dengan semakin banyaknya investasi.

Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021


4) Budaya :
Masih adanya budaya masyarakat di daerah
tertentu yang sebagian orang tuanya mengijinkan
anaknya yang masih dibawah usia ideal secara
psikis dan fisik untuk menikah, sehingga
menyebabkan resiko tinggi kehamilan, menjadi
salah satu sebab angka kematian ibu/bayi sulit
untuk diturunkan.

2. Kelemahan dan Kekuatan Internal

a. Kelemahan Internal

1) Kelembagaan (Dinkes dan Mitra):

Struktur organisasi Dinas Kesehatan yang masih


mengalami proses perubahan.
Regulasi untuk Puskesmas BLUD yang belum
terakomodasi keseluruhan.
Implementasi Puskesmas BLUD yang masih baru, dan
belum didukung dengan kelembagaan di tingkat
Dinas.

2) Sumber Daya (Manusia dan Sarana) :

Tenaga kesehatan yang jumlahnya belum ideal dan


distribusi yang belum merata.
Sumber daya manusia yang ahli di bidang teknologi
informasi masih kurang guna mendukung Smart
City.
3) Pembiayaan:

Proporsi anggaran lebih besar untuk kegiatan


kuratif daripada promotif dan preventif.
b. Kekuatan Internal

1) Kelembagaan

Keberadaan UPT Dinas Kesehatan memberi


kontribusi dalam pelayanan kepada masyarakat.
Dimungkinkan pengembangan UPT dibeberapa
lokasi, sehingga lebih mendekatkan pelayanan
kepada masyarakat.
Adanya prestasi yang mengangkat Dinas Kesehatan
Kabupaten Boyolali, dalam Public Service Centre
119 (16 besar se Indonesia), perlu lebih
dikembangkan.

Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021


2) Sumber Daya (Manusia dan Sarana prasarana)

Kesempatan mengalokasikan formasi kebutuhan


tenaga melalui jasa pihak ketiga contoh tenaga
cleaning service, dan pegawai non PNS di Puskesmas
BLUD.

Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021


BAB III

ISU-ISU STRATEGIS
BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi


Pelayanan SKPD

Permasalahan pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali


berdasarkan sumber daya kesehatan dan evaluasi kinerja, maka
dapat disimpulkan bahwa permasalahan berdasarkan tugas
pokok dan fungsi sebagai berikut:
A. Lingkup koordinasi,
 Koordinasi dengan UPT Puskesmas yang telah
menerapkan PPK BLUD, perlu melibatkan DPPKAD dan
Bappeda dalam penganggaran dan pelaksanaan BLUD di
lapangan, karena berdasarkan regulasi Dinas Kesehatan
hanya sebagai Pembina tehnis kesehatan.
 Koordinasi lintas program yang terkait dengan tugas
pokok dan fungsi serta struktur antar Bidang belum
sesuai dengan kebutuhan organisasi sehingga masih
banyak pekerjaan yang diselesaikan oleh tim lintas
bidang sehingga kurang efektif.
 Koordinasi Lintas Sektor seperti contoh kegiatan
Pembinaan Posyandu melibatkan lintas sektor
Bapermades dengan Dinas Kesehatan, Penyediaan air
bersih (PAMSIMAS) DPU, Bappeda dan Dinkes. Untuk
Pelayanan KB (BP3AKB, BKKBN dan Dinkes), UKS
dengan Dinas Pendidikan, Zoonosis dengan Dinas
Peternakan, Penyediaan P3K untuk seluruh kegiatan di
Tingkat Pemerintah Daerah.
 Koordinasi dengan instansi vertikal, permasalahan
yang timbul antara lain seringnya terjadi perubahan
regulasi tingkat pusat yang dalam pelaksanaannya
memerlukan proses yang panjang sementara dalam
pelaksanaan kegiatan dibatasi waktu.

B. Lingkup Pelayanan
 Pelayanan perijinan terpusat di satu seksi yang ruang
lingkupnya mengalami overlapping dengan seksi yang
lain sehingga menimbulkan multi interpretasi karena 1
sasaran dikelola oleh berbagai bidang.

 Pelayanan Informasi yang masih secara manual, belum


terintegrasi dalam satu sistem teknologi informasi yang
mudah cepat dan akurat.

Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 26


C. Lingkup pembinaan
 Pembinaan terhadap Rumah Sakit Pemerintah dan
Swasta, masih terkendala regulasi dan sumber daya
manusia yang kompeten.
 Penerapan PPK BLUD Puskesmas pembinaan masih
belum optimal, diperlukan payung hukum yang
bertahap.
 Sumber Daya Manusia di Dinas Kesehatan banyak
yang belum sesuai dengan kompetensi yang
diperlukan.

3.2. Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah Kabupaten Boyolali
Visi Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten
Boyolali tahun 2016-2021 dari Bupati dan Wakil Bupati terpilih
adalah “Pro Investasi mewujudkan Boyolali yang Maju dan
Lebih Sejahtera”.
Dalam mewujudkan Visi, terdapat 7 (tujuh) Misi sebagai
berikut:
1. Boyolali melanjutkan semangat Pro Investasi.
2. Boyolali Membangun untuk Perubahan
3. Boyolali, bersih, berintegritas, sejahtera
4. Boyolali, Sehat, Produktif dan berdaya Saing
5. Boyolali, Lumbung Padi dan Pangan Nasional
6. Boyolali, Kota Susu produsen daging dan hasil
ternak/perikanan
7. Boyolali, Lebih maju dan berteknologi.

Pencanangan Boyolali menjadi Kota Air (Water City), Kota


Cerdas (Smart City) dan Kota Hijau (Green City), maka dalam
bidang kesehatan tercakup dalam Program unggulan Boyolali
Kota Cerdas, kemudahan akses terhadap layanan kesehatan,
kemudahan akses terhadap jaminan kesehatan yang didukung
oleh pengembangan media informasi. Boyolali kota Hijau (Green
City). Bidang Kesehatan berperan dalam pengurangan dampak
negatif bangunan terhadap kesehatan manusia dan lingkungan,
dan menjaga kesehatan penghuninya.
Penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan
Kabupaten Boyolali sebagai upaya dalam melaksanakan pokok –
pokok pikiran visi dan misi pembangunan Kabupaten Boyolali
termaktub dalam Boyolali Sehat, selaras dengan Misi ke 4
(empat) Boyolali Sehat, Produktif dan Berdaya Saing, yaitu
untuk mewujudkan pembangunan manusia yang berkualitas,
dengan fokus sasaran strategi untuk meningkatnya derajat
kesehatan, tingkat pendidikan masyarakat, dan tingkat
produktifitas warga.

Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 27


Untuk mewujudkan Boyolali sehat, dengan fokus
meningkatnya derajat kesehatan ditempuh antara lain dengan
upaya:

1. Rasionalisasi dan distribusi jumlah puskesmas, guna


meningkatkan kemudahan akses pelayanan dan
peningkatan mutu pelayanan kesehatan masyarakat.
2. Meningkatkan peran swasta dalam memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat sesuai dengan standar mutu
pelayanan.
3. Melengkapi sarana dan prasarana, fasilitas pelayanan
kesehatan yang memadai khususnya penambahan ruang
Puskesmas sesuai standar mutu pelayanan.
4. Menerapkan standar mutu pelayanan di Dinas Kesehatan
dan fasilitas kesehatan baik milik Pemerintah maupun
Swasta.
5. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui
upaya pencegahan (preventif dan promotif) dengan
mensosialisasikan budaya hidup bersih dan sehat,
berolah raga dan mewujudkan desa STBM (Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat), pencegahan terhadap penyakit
menular dan tidak menular.
6. Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu, anak, balita
dan lansia dengan gerakan pemberdayaan masyarakat.
7. Mengembangkan program jaminan Kesehatan Nasional
menuju Total Coverage seluruh Penduduk Boyolali.
8. Mendorong Sumber Daya Manusia Kesehatan untuk
profesional, berlaku jujur dan berintegritas.
9. Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dalam
mendukung pelaksanaan pekerjaan.

3.3. Telaah Renstra Kementerian Kesehatan dan Renstra Dinas


Kesehatan Propinsi Jawa Tengah

Dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015-


2019 tidak ada visi dan misi, namun mengikuti visi dan misi
Presiden Republik Indonesia yaitu “Terwujudnya Indonesia yang
Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-
royong”.
Selanjutnya terdapat 9 agenda prioritas yang dikenal dengan
NAWA CITA yang ingin diwujudkan pada Kabinet Kerja, yakni:
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi
segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada
seluruh warga Negara.
2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun
tata kelola yang bersih, efektif, demokratis dan
terpercaya.

Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 28


3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan
memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka
negara kesatuan.
4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi
sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi,
bermartabat dan terpercaya.
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
6. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di
pasar Internasional.
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan
menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.
8. Melakukan revolusi karakter bangsa.
9. Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi
sosial Indonesia.

Kementerian Kesehatan mempunyai peran dan


berkonstribusi dalam tercapainya seluruh Nawa Cita terutama
terutama dalam meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
Terdapat dua tujuan Kementerian Kesehatan pada tahun
2015-2019, yaitu: 1) meningkatnya status kesehatan masyarakat
dan; 2) meningkatnya daya tanggap (responsiveness) dan
perlindungan masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial di
bidang kesehatan.
Peningkatan status kesehatan masyarakat dilakukan pada
semua kontinum siklus kehidupan (life cycle), yaitu bayi, balita,
anak usia sekolah, remaja, kelompok usia kerja, maternal, dan
kelompok lansia.

Tujuan indikator Kementerian Kesehatan bersifat dampak


(impact atau outcome). dalam peningkatan status kesehatan
masyarakat, indikator yang akan dicapai adalah:
1. Menurunnya angka kematian ibu dari 359 per 100.00
kelahiran hidup (SP 2010), 346 menjadi 306 per 100.000
kelahiran hidup (SDKI 2012).
2. Menurunnya angka kematian bayi dari 32 menjadi 24 per
1.000 kelahiran hidup.
3. Menurunnya persentase BBLR dari 10,2% menjadi 8%.
4. Meningkatnya upaya peningkatan promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat, serta pembiayaan kegiatan
promotif dan preventif.
5. Meningkatnya upaya peningkatan perilaku hidup bersih dan
sehat.

Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 29


Sedangkan dalam rangka meningkatkan daya tanggap
(responsiveness) dan perlindungan masyarakat terhadap risiko
sosial dan finansial di bidang kesehatan, maka ukuran yang akan
dicapai adalah:
1. Menurunnya beban rumah tangga untuk membiayai
pelayanan kesehatan setelah memiliki jaminan kesehatan,
dari 37% menjadi 10%
2. Meningkatnya indeks responsiveness ; terhadap pelayanan
kesehatan dari 6,80 menjadi 8,00

Penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi


Jawa Tengah sebagai upaya dalam melaksanakan pokok – pokok
pikiran visi dan misi pembangunan Jawa Tengah, terutama misi ke
6 yaitu meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk memenuhi
kebutuhan dasar melalui paket sehat. Implementasi pelaksanaan
upaya tersebut dilandasi dengan nilai keutamaan “mboten korupsi,
mboten ngapusi”.

Makna kesejahteraan dalam bidang kesehatan sebagaimana


tertuang dalam “paket sehat” adalah meningkatkan pelayanan
kesehatan yang berkualitas dan berpihak pada publik, antara lain
dengan upaya:
1. Melengkapi sarana dan prasarana, fasilitas pelayanan
kesehatan yang memadai khususnya penambahan kamar
kelas tiga dan puskesmas rawat inap;
2. Melakukan pemetaan kesehatan warga sekaligus
mengembangkan system informasi pelayanan kesehatan on
line;
3. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya
pencegahan (preventif) dengan mensosialisasikan budaya
hidup bersih, berolah raga dan mewujudkan rumah sehat;
4. Memberikan jaminan pelayanan kesehatan bagi masyarakat
dengan mengutamakan pelayanan khusus bagi masyarakat
berpenghasilan rendah dan lanjut usia;
5. Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak dengan
memberdayakan posyandu yang terintegrasi dengan
pelayanan sosial.

Dari Misi Pembangunan Jawa Tengah tersebut terlihat bahwa


Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali mempunyai kehendak yang
selaras dalam kurun waktu lima tahun ke depan yaitu
mewujudkan masyarakat sehat dan berkeadilan dengan melibatkan
peran pemerintah, masyarakat dan swasta.
Potensi dan permasalahan kesehatan antara Dinas Kesehatan
Kabupaten Boyolali, Dinas Kesehatan Propinsi dan Kementerian

Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 30


Kesehatan terdapat kesamaan yaitu Angka Kematian Ibu, Angka
Kematian Bayi, dari target MDG’s yang belum tercapai.
Secara umum terjadi penurunan angka kesakitan, namun
penularan infeksi penyakit menular masih merupakan masalah
kesehatan masyarakat yang menonjol. Disamping terjadi
peningkatan kasus penyakit tidak menular yang berkontribusi
besar terhadap kesakitan dan kematian.
Jumlah dan jenis tenaga kesehatan terus meningkat, namun
kebutuhan dan pemerataan distribusi belum terpenuhi. Kualitas
tenaga juga masih rendah. Masalah kurangnya tenaga kesehatan
baik jumlah, jenis dan distribusinya menimbulkan dampak
terhadap rendahnya akses masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan yang berkualitas.

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan


Hidup Strategis

Pembangunan Kesehatan di Lingkungan Dinas Kesehatan


Kabupaten Boyolali dalam jangka waktu 5 tahun kedepan, tidak
mempengaruhi kondisi lingkungan hidup dan tata ruang yang telah
ditetapkan.
Pembangunan Puskesmas maupun Peningkatan Bangunan
yang rencananya dilaksanakan akan menggunakan lahan yang
peruntukannya sesuai dengan Tata Ruang Wilayah, menempati
bangunan yang sudah ada (rehabilitasi, atau renovasi) sehingga
tidak mempengaruhi penampakan Tata Ruang Wilayah.
Berkaitan dengan lingkungan hidup, limbah padat dan cair,
telah diupayakan dengan pemenuhan Instalasi Pengolahan Air
Limbah, sehingga tidak berdampak terhadap lingkungan. Tata
laksana pengolahan limbah medis juga telah dilaksanakan sesuai
dengan SOP.

3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis

Berdasarkan telaah capaian indikator kinerja Dinas


Kesehatan Kabupaten Boyolali tahun 2016 – 2021 dibandingkan
dengan target yang tertuang dalam dokumen perencanaan
(RPJMD, Renstra, SPM) maka indikator yang belum tercapai dan
menjadi isu strategis adalah sebagai berikut :

1. Masih tingginya angka kematian ibu dan gizi buruk,


Angka kesakitan dan kematian penyakit menular dan
tidak menular.
2. Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat di
masyarakat masih rendah.

Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 31


3. Sistem pembiayaan jaminan kesehatan di masyarakat
belum tersosialisasikan secara merata.
4. Pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan
yang memenuhi standard mutu masih dalam proses
pelaksanaan.

Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 32


BAB IV

VISI MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1. Visi dan Misi SKPD

Visi SKPD adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi


masa depan yang ingin dicapai SKPD melalui penyelenggaraan tugas
dan fungsi dalam kurun waktu 5 (lima) tahun yang akan datang.
Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali akan mengikuti visi
Bupati Boyolali 2016 -2021 yaitu: "Pro Investasi Mewujudkan
Boyolali Yang Maju dan Lebih Sejahtera"
Misi SKPD adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya
yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi SKPD. Rumusan
misi SKPD membantu lebih jelas penggambaran visi SKPD yang
ingin dicapai, serta menguraikan upaya-upaya apa yang harus
dilakukan oleh SKPD.
Rumusan misi dalam dokumen Renstra SKPD dikembangkan
dengan memperhatikan faktor-faktor lingkungan strategis, baik
eksternal dan internal yang mempengaruhi (kekuatan, kelemahan,
peluang, dan tantangan) pembangunan daerah. Misi disusun untuk
memperjelas jalan, atau langkah yang akan dilakukan dalam rangka
mencapai perwujudan visi SKPD.
Penjabaran Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali untuk
mendukung pencapaian dan pelaksanaan Visi dan Misi Bupati
Boyolali yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Boyolali tahun
2016-2021 yaitu misi 4 yang berbunyi Boyolali Sehat, Produktif
dan Berdaya Saing.
Misi ini untuk mewujudkan pembangunan manusia yang
berkualitas. Fokus sasaran strategisnya adalah meningkatnya
derajat kesehatan, tingkat pendidikan masyarakat, dan tingkat
produktivitas warga antara lain melalui upaya fasilitasi pemerintah
berupa modal, keterampilan sumber daya pelaku usaha,
pengorganisasian kelompok usaha dan koperasi. Masyarakat yang
sehat menjadi salah satu prasyarat utama terbentuknya masyarakat
yang produktif dan berdaya saing, sehingga hal ini menjadi misi
Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali.

Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 33


4.2. Tujuan dan sasaran Jangka Menengah Dinas Kesehatan
Tujuan adalah penjabaran visi dan misi, tujuan merupakan
hal yang akan dicapai atau dihasilkan oleh organisasi atau
menunjukkan kondisi yang ingin dicapai dimasa mendatang. Misi
Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali mengikuti misi Bupati Wakil
Bupati Boyolali tahun 2016 – 2021. Misi Dinas Kesehatan
mendukung misi Bupati Boyolali yang ke 4 yaitu Boyolali Sehat,
Produktif dan Berdaya Saing.

Sesuai dengan Visi dan Misi, sasaran umum pembangunan


kesehatan adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat setinggi-tingginya. Sedangkan tujuan yang akan
dicapai oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali secara khusus
adalah:
Menciptakan Dinas Kesehatan yang berkompeten serta
inovatif dalam mewujudkan masyarakat Boyolali yang
lebih sehat didukung oleh sumberdaya manusia yang
kompeten, professional dan berintegritas serta memiliki
kemampuan dalam teknologi informasi,

Dengan Sasaran sebagai berikut :


1. Melaksanakan program promotif preventif, kuratif dan
rehabilitatif, pada semua kontinum siklus kehidupan (lifecycle).
2. Melaksanakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada
peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan pasien.
3. Meningkatkan peran serta masyarakat, dan sektor swasta dalam
pembangunan kesehatan.
4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia
kesehatan yang berdaya saing.
5. Melaksanakan Pelayanan Publik yang lebih bermutu dengan
berbasis teknologi informasi.

4.3. Strategi dan Kebijakan

Kebijakan merupakan ketentuan-ketentuan yang telah


ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman,
pegangan atau petunjuk dalam pengembangan ataupun
pelaksanaan program/kegiatan guna tercapainya kelancaran dan
keterpaduan dalam mewujudkan sasaran, tujuan serta visi dan misi
Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali.
Dalam rangka mewujudkan visi, misi Bupati Wakil Bupati,
serta tujuan dan sasarannya, maka strategi dan kebijakan yang

Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 34


akan dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali
dalam tahun 2016 – 2021 adalah sebagai berikut :

SASARAN 1 : Melaksanakan program promotif preventif, kuratif dan


rehabilitatif, pada semua kontinum siklus kehidupan
(lifecycle).

Strategi :
Meningkatkan upaya gerakan Masyarakat Hidup Sehat.

Kebijakan:
A. Meningkatkan kesehatan dan gizi keluarga.
B. Menurunkan angka kesakitan dan kematian.
C. Meningkatkan kesehatan masyarakat dan kesehatan
kerja dan olahraga.

SASARAN 2 : Melaksanakan pelayanan kesehatan yang berorientasi


pada peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan
pasien.
Strategi :

1. Akreditasi fasilitas kesehatan primer dan rujukan baik


milik pemerintah maupun swasta.

Kebijakan:
A. Penguatan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas
dengan cara:
1) Melakukan relokasi dan rasionalisasi jumlah
puskesmas sesuai standar kebutuhan.
2) Meningkatkan sarana dan prasarana Puskesmas
sesuai standar.
3) Melengkapi alat kesehatan sesuai standar.
4) Meningkatkan tata kelola obat mulai dari
perencanaan, pengadaan, penyimpanan, distribusi
dan penggunaan obat melalui program penggunaan
obat rasional, Formularium Nasional dan
meminimalkan obat kedaluwarsa.
5) Memberikan pendampingan bimbingan akreditasi
untuk Puskesmas.

B. Mendorong Akreditasi Fasilitas Kesehatan Dasar milik


Swasta, dengan cara melakukan pembinaan rutin kepada
Klinik Dokter Perorangan dan Dokter Gigi praktek
perorangan.

C. Peningkatan kualitas pelayanan Rujukan dengan cara:


Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 35
1) Mendorong pelaksanaan akreditasi Rumah Sakit baik
milik pemerintah maupun swasta.
2) Mendorong penggunaan obat sesuai Formularium
Nasional

D. Meningkatkan komunikasi rujukan berjenjang dari


Fasilitas Kesehatan Primer ke Fasilitas Kesehatan
Rujukan dengan cara:
1) Menyusun dasar hukum dan regulasi yang
diperlukan
2) Memanfaatkan penggunaan tekonologi informasi
dalam mendukung proses rujukan berjenjang.
3) Penguatan sistem penanggulangan gawat darurat
terpadu dengan pemanfaatan teknologi informasi.

2. Pencapaian Program Jaminan Kesehatan Nasional


menuju Total Coverage
Kebijakan:
A. Menjalin komunikasi dan koordinasi dengan Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan
(BPJS) Tenaga Kerja.

SASARAN 3 : Meningkatkan peran serta masyarakat, dan sektor


swasta dalam pembangunan kesehatan.
Strategi :

1. Meningkatnya partisipasi dan pemberdayaan


masyarakat dalam upaya kesehatan promotif, preventif
dan rehabilitatif.

Kebijakan:
A. Pemberdayaan kader kesehatan di tingkat desa dan
sekolah, dengan cara:
1) Mewujudkan desa siaga aktif mandiri.
2) Meningkatkan jumlah kader kesehatan aktif di
masyarakat.
3) Melakukan gerakan masyarakat untuk hidup sehat
(GERMAS) dalam keluarga dan lingkungannya.
4) Mengupayakan regenerasi kader kesehatan di
Sekolah Dasar, Sekolah Menengah, Sekolah
Menengah Atas dan Remaja Saka Bhakti Husada
(SBH).

2. Melakukan sosialisasi, advokasi kepada sektor swasta


untuk pemberdayaan CSR (Corporate Social
Responsibility) dalam mengatasi masalah kesehatan.
Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 36
Kebijakan:
A. Peningkatan kerjasama dengan lintas sector dan swasta
dengan cara melakukan sosialisasi dan advokasi kepada
lintas sector untuk ikut berperan serta dalam
pembangunan kesehatan.

SASARAN 4 : Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya


manusia kesehatan yang berdaya saing.
Strategi :
1. Terlaksananya proses sertifikasi dan registrasi Tenaga
Kesehatan.

Kebijakan:
A. Membangun kerjasama dengan organisasi profesi dengan
cara melibatkan Organisasi Profesi dalam pembinaan
sumber daya manusia kesehatan dan melaksanakan
pelatihan dan sosialisasi regulasi.

2. Meningkatnya kompetensi sumber daya manusia


kesehatan dan distribusinya

Kebijakan:
A. Pengiriman Sumber daya Manusia Kesehatan yang
mengikuti Pendidikan dan Pelatihan dengan cara:
1) Meningkatkan jumlah Sumber Daya Manusia
Kesehatan yang mengikuti Pelatihan
2) Meningkatkan Jumlah Tenaga Kesehatan yang
melanjutkan pendidikan ke strata yang lebih tinggi.

SASARAN 5 : Melaksanakan Pelayanan Publik yang lebih bermutu


dengan berbasis teknologi informasi.
Strategi :
1. Meningkatnya pelayanan perijinan dan rekomendasi
fasilitas Kesehatan Primer dan Rujukan, Apotik, Alat
Kesehatan dan Makanan Minuman.

Kebijakan:
A. Peningkatan mutu pelayanan perijinan melalui
pemanfaatan teknologi informasi dengan cara
mempermudah dan menyederhanakan penerbitan
perijinan melalui satu pintu.

Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 37


2. Meningkatnya tata kelola kepegawaian, aset,
perencanaan dan evaluasi pembangunan kesehatan.

Kebijakan:
A. Sinkronisasi perencanaan, penganggaran dan evaluasi
pembangunan kesehatan dengan pusat dan provinsi
serta UPTD dengan cara:
1) Meningkatkan tata kelola kepegawaian, aset,
keuangan, perencanaan dan pelaporan sesuai standar
dan berbasis teknologi informasi.
2) Pengadaan sarana pendukung pengembangan
teknologi informasi.

3. Meningkatkan tata kelola pelayanan dan penyajian


informasi kesehatan di Dinas Kesehatan dan
jajarannya.

Kebijakan:
A. Penyediaan software serta pendukung pelayanan dan
informasi kesehatan, dengan cara:
1) Melengkapi sarana dan prasarana pendukung system
informasi.
2) Peningkatan sumberdaya manusia pengampu
kegiatan.

Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 38


BAB V
RENCANA PROGRAM KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
5.1 Program Kegiatan 2016-2021
Mengacu pada visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi, maka
program – program pembangunan kesehatan di Dinas Kesehatan
Kabupaten Boyolali untuk kurun waktu tahun 2016 – 2021 adalah
sebagai berikut:

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran


2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan
5. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Keluarga
6. Program Pembiayaan Kesehatan Masyarakat
7. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
8. Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan
9. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
10. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan
11. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan pada
BLUD
12. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
13. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan
Prasarana Puskesmas/ Puskemas Pembantu dan Jaringannya
14. Program Pengembangan Sumber Daya Kesehatan
15. Program Manajemen Informasi dan Regulasi Kesehatan
16. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
17. Program Pengembangan Lingkungan Sehat

5.2 Indikator Kinerja, Pendanaan Indikatif Program dan Kegiatan


Adapun keterangan selengkapnya tentang program, kegiatan,
indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif
sebagaimana table 5.1 berikut:

Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 40


Tabel 5.1
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
(dalam 000)

KONDISI
2019 KINERJA
2015 2016 2017 2018 2020 2021
AKHIR
No Program Kegiatan INDIKATOR Satuan
RPJMD
CAPAI Target Target Target Target Target Target
Rp. (000) Rp. (000) Rp. (000) Rp. (000) Rp. (000) TARGET
AN Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Peningkatan 1 Peningkatan 1 Penurunan AKB per 1000 8.6 8.6 4,999,986 8.6 765,79 8.5 840,793 8.4 840,793 8.4 944,793 8.4 8.4
pelayanan Pelayanan RP kh 3
kesehatan Kesehatan Ibu JM
keluarga Dan Bayi D

2 Penurunan AKI KASUS 21 21 21 20 20 19 19 19


RP
JM
D
3 Cakupan kunjungan % 102.9 80 82 85 87 90 95 95
RP bayi
JM
D
4 Cakupan Ibu Hamil K4 % 92 92 92 92 93 94 95 95

5 Cakupan pertolongan % 98.9 98 98 98 98 99 99 99


persalinan Nakes

6 Cakupan KN Lengkap % 98.03 98 98 98 98 99 99 99

7 Cakupan Neonatal % 131.3 100 100 100 100 100 100 100
komplikasi yang
ditangani
8 Cakupan Pelayanan % 99.1 99 99 99 99 100 100 100
Nifas

Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 41


KONDISI
2019 KINERJA
2015 2016 2017 2018 2020 2021
AKHIR
No Program Kegiatan INDIKATOR Satuan
RPJMD
CAPAI Target Target Target Target Target Target
Rp. (000) Rp. (000) Rp. (000) Rp. (000) Rp. (000) TARGET
AN Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
9 Cakupan peserta KB % 87.8 87 87 87 88 88 88 88
Aktif
** 10 Pelayanan Kesehatan 100 100 100 100 100 100 100
Ibu Hamil
** 11 Pelayanan Kesehatan 100 100 100 100 100 100 100
Ibu Bersalin
** 12 Pelayanan Kesehatan 100 100 100 100 100 100 100
Bayi Baru Lahir
2 Peningkatan 1 Cakupan penjaringan % 100 100 100 100 100 100 100 100
Pelayanan kesehatan siswa sd
Kesehatan Balita, dan setingkat
Anak Sekolah Dan
Remaja

2 Cakupan pelayanan % 84 82 82 85 87 90 95 95
RPJ anak balita
MD
** 3 Pelayanan Kesehatan 0 100 100 100 100 100 100
Balita
4 Cakupan deteksi dini % 87 87 87 87 87 88 90 90
anak balita dan pra
sekolah
5 Penurunan Kematian per 1000 11.7 11.8 11.4 11.2 11 10.5 10 10
RPJ Balita kh
MD
6 Cakupan pelayanan % 0 75 75 76 77 78 80 80
kesehatan remaja

** 7 Pelayanan Kesehatan 100 100 100 100 100 100 100


pada usia pendidikan
dasar

Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 42


KONDISI
2019 KINERJA
2015 2016 2017 2018 2020 2021
AKHIR
No Program Kegiatan INDIKATOR Satuan
RPJMD
CAPAI Target Target Target Target Target Target
Rp. (000) Rp. (000) Rp. (000) Rp. (000) Rp. (000) TARGET
AN Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
** 8 Pelayanan Kesehatan 100 100 100 100 100 100
pada usia produktif

3 Pelayanan 1 prosentase puskesmas % 0 75 0 100 100 100 100 100 100


Kesehatan Lansia RPJ melaksanakan
MD pelayanan Lansia
** 2 Pelayanan Kesehatan 0 100 100 100 100 100 100
pada usia Lanjut

4 Peningkatan 1 % Balita kurus yang % 0 75 50,000 80 85 90 90 90 90


Pelayanan Gizi RPJ mendapat makanan
Masyarakat MD tambahan
2 Ibu hamil KEK yang
mendapat makanan
% 0 40 50 50 65 80 95 95
tambahan

3 Ibu hamil yang


mendapat Tablet
Tambah Darah (TTD) % 92 92 90 92 94 95 95 95
90 tablet selama masa
kehamilan

4 Bayi usia kurang dari 6


bulan yang mendapat % 52 50 50 50 52 54 55 55
ASI eksklusif
5 Bayi baru lahir
mendapat Inisiasi % 0 25 30 35 40 45 50 50
Menyusu Dini (IMD)

6 Anak remaja puteri


yang mendapat Tablet % 0 10 10 15 20 25 30 30
Tambah Darah (TTD)

Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 43


KONDISI
2019 KINERJA
2015 2016 2017 2018 2020 2021
AKHIR
No Program Kegiatan INDIKATOR Satuan
RPJMD
CAPAI Target Target Target Target Target Target
Rp. (000) Rp. (000) Rp. (000) Rp. (000) Rp. (000) TARGET
AN Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
7 Kasus anak balita gizi
buruk yang mendapat % 100 100 100 100 100 100 100 100
perawatan
8 Anak balita yang
ditimbang berat % 84 85 85 85 85 85 85 85
badannya
9 Rumah tangga
mengonsumsi garam % 97 90 90 90 90 90 90 90
beriodium
10 Anak balita usia 6-59
bulan mendapat % 99 95 95 95 95 95 95 95
kapsul vitamin A
11 Ibu nifas mendapat
kapsul vitamin A % 96 90 90 90 90 90 90 90

2 Peningkatan 5 peningkatan 1 Cakupan rawat jalan % 15 15 15 15 15 15 15 15


Pelayanan pelayanan RPJ (pusk)
Kesehatan kesehatan dasar MD

2 Cakupan Rawat inap % 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5
RPJ (pusk)
MD
3 Akreditasi Labkesda unit 0 0 0 0 1 1 1

Pembinaan 4 Cakupan pembinaan % 0 0 0 20 25 30 35 35


Kesehatan Kesehatan Tradisional
Tradisional dan dan komplementer
komplementer
Peningkatan 5 Cakupan pembinaan % 0 0 0 20 40 60 80 80
pelayanan fasilitas pelayanan

Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 44


KONDISI
2019 KINERJA
2015 2016 2017 2018 2020 2021
AKHIR
No Program Kegiatan INDIKATOR Satuan
RPJMD
CAPAI Target Target Target Target Target Target
Rp. (000) Rp. (000) Rp. (000) Rp. (000) Rp. (000) TARGET
AN Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
kesehatan rujukan kesehatan tingkat
rujuk lanjut
6 Peningkatan 1 Cakupan respon aduan % 90 90 90 90 90 90
sistem RPJ kegawatdaruratan
penanggulangan MD kesehatan yang
gawat darurat ditangani
terpadu
7 Akreditasi fasilitas RP Jumlah puskesmas Pusk 0 1 2 4 6 8 10 10
pelayanan JM terakreditasi
kesehatan dasar D
3 Peningkatan 8 Pelayanan dan 1 Cakupan SPM di % 100 100 100 100 100 100 100 100
Kualitas Pendukung RPJ Puskesmas (Upaya
Pelayanan Pelayanan MD kesehatan
Kesehatan pada Kesehatan perorangan)
BLUD

4 Obat dan 9 Pengadaaan Obat 1 Prosentase % 90 90 90 90 90 90


Perbekalan dan Perbekalan RPJ Ketersediaan Obat dan
Kesehatan Kesehatan MD perbekalan kesehatan
2 Prosentase kesesuaian % 50 55 60 65 70 70
obat di Rumah Sakit
dengan Fornas dalam
Jaminan Kesehatan
Nasional
10 Peningkatan 1 Prosentase % 60 62 64 66 68 68
pemerataan obat penggunaan obat
dan perbekalan rasional di Puskesmas
kesehatan
11 Pengadaan alat 1 Puskesmas dengan pusk 1 2 3 4 5 5
kesehatan peralatan sesuai
standar

Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 45


KONDISI
2019 KINERJA
2015 2016 2017 2018 2020 2021
AKHIR
No Program Kegiatan INDIKATOR Satuan
RPJMD
CAPAI Target Target Target Target Target Target
Rp. (000) Rp. (000) Rp. (000) Rp. (000) Rp. (000) TARGET
AN Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
12 Pembinaan dan 1 Proporsi Pembinaan % 25 35 40 45 45 45
pengawasan RPJ dan Pengawasan
bidang MD Pelayanan
kefarmasian Kefarmasian

2 Prosentase Puskesmas % 45 50 55 60 65 65
yang melaksanakan
pelayanan
kefarmasian sesuai
standar

3 Prosentase Rumah rs
Sakit yang
melaksanakan 1
2 2 3 3 3
pelayanan 3
kefarmasian sesuai
standar
5 Pengawasan dan 13 Pengawasan dan 1 Proporsi Pembinaan % 25 35 40 45 45 45
pengendalian pengendalian RPJ dan Pengawasan
kesehatan keamanan dan MD Produksi, Makanan,
makanan kesehatan dan Minuman
makanan hasil
produksi rumah
tangga
6 Pembiayaan 14 penyediaan 1 Cakupan pelayanan % 37 38.3 38.6 38.9 39.2 39.6 40 40
kesehatan pembiayaan RPJ jaminan kesehatan
masyarakat jaminan MD bagi masyarakat
kesehatan /penduduk miskin
masyarakat
7 Promosi 15 pemberdayaan 1 Cakupan Desa 80 93 106 120 120
kesehatan dan dan Penyuluhan RPJ /Kelurahan Siaga Aktif
pemberdayaan kesehatan MD Mandiri
masyarakat masyarakat dan
institusi

Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 46


KONDISI
2019 KINERJA
2015 2016 2017 2018 2020 2021
AKHIR
No Program Kegiatan INDIKATOR Satuan
RPJMD
CAPAI Target Target Target Target Target Target
Rp. (000) Rp. (000) Rp. (000) Rp. (000) Rp. (000) TARGET
AN Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
2 Cakupan Desa siaga 267 267 267 267 267
Aktif

3 Jumlah CSR yang PKS/Mou 0 0 1 2 2 3 3


dimanfaatkan untuk
program kesehatan
16 Penyuluhan 4 Cakupan Desa Desa 58 66
Masyarakat Pola /Kelurahan Siaga Aktif
Hidup Sehat Mandiri

5 Cakupan Desa siaga Desa 267 267 267


Aktif
17 Pengembangan 1 Proporsi Rumah % 69 70 71 72 73 74 75 75
media promosi RPJ Tangga Sehat
dan informasi MD
sadar hidup sehat
2 Cakupan Posyandu % 40 41 42 43 44 44
Purnama
3 Cakupan Posyandu % 20 21 22 23 25 25
Mandiri

4 Jumlah kampanye kali 10 11 12 13 14 14


kesehatan melalui
media elektronik
5 Jumlah Penyuluhan kali 10 11 12 13 14 14
Melalui Media Cetak

6 Jumlah Penyuluhan kali 10 10 11 11 12 12


Luar Ruangan
7 Jumlah tema pesan kali 8 9 9 10 10 10
dalam komunikasi,
informasi dan edukasi
kepada masyarakat

Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 47


KONDISI
2019 KINERJA
2015 2016 2017 2018 2020 2021
AKHIR
No Program Kegiatan INDIKATOR Satuan
RPJMD
CAPAI Target Target Target Target Target Target
Rp. (000) Rp. (000) Rp. (000) Rp. (000) Rp. (000) TARGET
AN Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
8 Pencegahan dan 18 Pencegahan dan 1 Prosentase orang % 10 10 10 20 30 40 50 50
penanggulangan penanggulangan RPJ dilakukan test HIV dan
penyakit penyakit menular MD menerima hasil dari
langsung kelompok resiko

2 Prosentase ODHA % 45 45 45 48 50 52 55 55
yang mendapatkan
ART
3 Prosentase Penemuan % 30 30 30 40 50 60 70 70
Penderita TB paru BTA
positif
4 Angka keberhasilan % 70 > 85 > 85 > 85 > 85 > 85 > 85 > 85
RPJ pengobatan TB paru
MD yg terkonfirmasi > 85%
5 Prosentase penderita % 100 100 85 86 87 88 90 90
kusta diberi
pengobatan lengkap
(RFT)
** 6 Pelayanan Kesehatan % 100 100 100 100 100 100
orang dengan TB

** 7 Pelayanan Kesehatan % 100 100 100 100 100 100


orang dengan resiko
terinfeksi HIV

19 Pencegahan dan 1 Angka kesakitan DBD per 50 50 50 49.5 49 48.5 48 48


penanggulangan RPJ (Insiden rate/IR) 100,000
penyakit tular MD
vektor dan
zoonotik

Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 48


KONDISI
2019 KINERJA
2015 2016 2017 2018 2020 2021
AKHIR
No Program Kegiatan INDIKATOR Satuan
RPJMD
CAPAI Target Target Target Target Target Target
Rp. (000) Rp. (000) Rp. (000) Rp. (000) Rp. (000) TARGET
AN Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
2 Angka Kematian DBD % dr jml 1.9 1.9 1.8 1.8 1.7 1.7 1.6 1.6
RPJ (CFR) penderita
MD

3 Angka Bebas Jentik 95 96 96 97 97 98 98 98

4 Penderita DBD % 90 100 100 100 100 100 100 100


ditangani
5 Penemuan kasus pes orang 0 0 0 0 0 0 0 0
pada manusia

20 pencegahan dan 1 Persentase desa/kel. % 6.8 20 20 30 40 50 50 50


penanggulangan RPJ Yang melaksanakan
penyakit tidak MD kegiatan Posbindu
menular termasuk PTM
gangguan jiwa
** 2 Pelayanan Kesehatan % 25 100 100 100 100 100 100
Penderita Diabetes
Melitus
** 3 Pelayanan Kesehatan % 5 100 100 100 100 100 100
Penderita Hipertensi
** 4 Pelayanan Kesehatan % 25 100 100 100 100 100 100
orang dengan
gangguan jiwa berat
21 surveillance 1 Cakupan Desa / % 100 100 100 100 100 100 100 100
epidemiologi dan Kelurahan KLB yang
penaggulangan dilakukan penyelidikan
KLB Epidemiologi<24 jam

2 Prosentase sinyal % 75 80 85 90 95 100 100


kewaspadaan dini KLB
yang direspon

Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 49


KONDISI
2019 KINERJA
2015 2016 2017 2018 2020 2021
AKHIR
No Program Kegiatan INDIKATOR Satuan
RPJMD
CAPAI Target Target Target Target Target Target
Rp. (000) Rp. (000) Rp. (000) Rp. (000) Rp. (000) TARGET
AN Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
3 Cakupan Penemuan per 0 2 2 2 1 1 0 0
Penderita AFP 100.000
penduduk
kurang dari
15 thn
22 peningkatan 1 Cakupan Desa UCI % 100 100 100 100 100 100 100 100
imunisasi dan RPJ
vaksinasi MD

2 Cakupan Imunisasi % 107.6 95 95 95 95 95 95


Dasar Lengkap (bayi)
9 Pengembangan 23 Pengembangan 1 Cakupan Desa STBM Desa 0 5 75 150 175 200 267 267
Lingkungan Desa STBM RPJ
Sehat MD
2 Proporsi Rumah % 89.2 91,5 95 100 100 100 100 100
Tangga Akses Jamban
Sehat
3 Proporsi Rumah % 58 60 65 70 80 100 100 100
Tangga Akses CTPS
(Cuci Tangan Pakai
Sabun)
4 Proporsi Rumah % 62.5 65 70 80 90 100 100 100
Tangga mengelola air
minum dan Makanan
yang aman

5 Cakupan Rumah % 54 55 60 70 80 100 100 100


tangga mengelola
sampah rumah tangga
yang aman

Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 50


KONDISI
2019 KINERJA
2015 2016 2017 2018 2020 2021
AKHIR
No Program Kegiatan INDIKATOR Satuan
RPJMD
CAPAI Target Target Target Target Target Target
Rp. (000) Rp. (000) Rp. (000) Rp. (000) Rp. (000) TARGET
AN Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
6 Cakupan Rumah % 53 55 65 70 80 90 100 100
tangga mengelola
limbah cair rumah
tangga yang aman

24 Penyediaan / 1 Proporsi Sarana Air % 64 70 80 85 90 95 100 100


Pengawasan Minum dilakukan
Sarana Air Bersih, Pengawasan
Jamban, dan SPAL

2 Proporsi Rumah % 78 80 85 90 95 100 100 100


Tangga memiliki akses
air minum berkualitas

3 Proporsi Jamban Sehat % 60.5 80 90 92.5 95 97.5 100 100

25 Kegiatan 1 Jumlah kajian faktor 2 5 0 0 0 0 0 5


Pengkajian resiko penyakit akibat
Pengembangan lingkungan
Lingkungan Sehat
26 pengawasan 1 Proporsi tempat % 16 20 25 30 35 40 45 45
hygiene dan pengolahan Makanan
sanitasi TTU dan minuman (TPM)
TPM dibina.

2 Proporsi tempat % 62 65 75 80 85 90 95 95
umum , fasililitas
umum sehat

10 Pengembangan 27 peningkatan 1 jumlah dokter dan orang 10 20 30 40 50 50


sumber daya kapasitas dan tenaga kesehatan
kesehatan kualitas dokter dikirim pelatihan
dan tenaga
kesehatan

Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 51


KONDISI
2019 KINERJA
2015 2016 2017 2018 2020 2021
AKHIR
No Program Kegiatan INDIKATOR Satuan
RPJMD
CAPAI Target Target Target Target Target Target
Rp. (000) Rp. (000) Rp. (000) Rp. (000) Rp. (000) TARGET
AN Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
2 rasio dokter per 15.2 15.6 16 16.4 17 17
RPJ 100.000
MD penduduk

3 rasio dokter gigi per 4.5 4.8 5.1 5.4 5.9 5.9
RPJ 100.000
MD penduduk

4 rasio perawat per 90.7 92.4 95.3 97.6 100.3 100.3


RPJ 100.000
MD penduduk
5 rasio bidan pr 100.000 56.7 57 57.2 57.8 58.4 58.4
RPJ penduduk
MD
11 Manajemen 28 Pengembangan 1 prosentase puskesmas % 20 40 60 80 100 100
informasi dan data dan RPJ melaksanakan simpus
regulasi informasi MD terintegrasi
kesehatan kesehatan

12 Upaya Kesehatan 29 Penyediaan RP Cakupan SPM di % 100 100 100 100 100 100
Masyarakat Bantuan JM Puskesmas (upaya
Operasional D kesehatan
Kesehatan (BOK) masyarakat)
Pembinaan Upaya 1 Prosentase puskesmas
Kesehatan Kerja melaksanakan
dan Olahraga kegiatan kesehatan
% 0 0 20 40 60 80 80
olahraga
2 Prosentase puskesmas
melaksanakan
kegiatan kesehatan
% 0 0 20 40 60 80 80
kerja dasar
30 Penyediaan Biaya 1 Prosentase sampel
Operasioal dan laboratorium yang
100 100 104 100 104 100 106 100 106 100 100 100
Pemeliharaan diperiksa 106
(Jasa Pelayanan

Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 52


KONDISI
2019 KINERJA
2015 2016 2017 2018 2020 2021
AKHIR
No Program Kegiatan INDIKATOR Satuan
RPJMD
CAPAI Target Target Target Target Target Target
Rp. (000) Rp. (000) Rp. (000) Rp. (000) Rp. (000) TARGET
AN Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
)Labkesda

13 Pengadaan, 31 Pembangunan 1 Jumlah Puskesmas pusk 0 0 1 2 3 4 5 5


peningkatan dan puskesmas RPJ Memenuhi Standar (3.4 (6.8 (10. (13. (17.2
perbaikan sarana MD Permenkes 5%) 9%) 35%) 79%) 4%)
dan prasarana
puskesmas/
puskemas
pembantu dan
jaringannya
32 Pengadaan 1 Jumlah Pusling dalam % 75 75 75 80 80 80 80 80
pusling kondisi layak jalan di
29 Puskesmas

** SPM 2016

Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 53


BAB VI

INDIKATOR KINERJA SKPD


MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Indikator kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali


tahun 2016 – 2021 mengacu pada tujuan dan sasaran
RPJMD, sebagai berikut :
1. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Keluarga,
Indikator yang akan dicapai dalam program ini adalah:
a. Penurunan AKB
b. Penurunan AKI
c. Cakupan pelayanan anak balita
d. Cakupan kunjungan bayi
e. Penurunan kematian balita
f. Prosentase puskesmas melaksanakan pelayanan
lansia
g. Prosentase balita kurus yang mendapat makanan
tambahan;

2. Program Pembiayaan Kesehatan Masyarakat


Indikator yang akan dicapai dalam program ini adalah:
a. Cakupan kepesertaan jaminan kesehatan nasional
bagi masyarakat/penduduk miskin;

3. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan


Indikator yang akan dicapai dalam program ini adalah:
a. Prosentase ketersediaan obat dan perbekalan
kesehatan,
b. Proporsi pembinaan dan pengawasan pelayanan
kefarmasian;

4. Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan


Indikator yang akan dicapai dalam program ini adalah:
a. Proporsi pembinaan dan pengawasan produksi,
makanan, dan minuman;

5. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit


Indikator yang akan dicapai dalam program ini adalah:
a. Angka kesakitan DBD (Insiden rate/IR)
b. Angka kematian DBD (CFR)
c. Prosentase orang dilakukan test HIV dan menerima
hasil dari kelompok resiko,
d. Angka keberhasilan pengobatan TB yang
terkonfirmasi,
e. Persentase desa/kel. Yang melaksanakan kegiatan
Posbindu PTM,
f. Cakupan Desa UCI;

Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 54


6. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Indikator yang akan dicapai dalam program ini adalah:
a. Jumlah Puskesmas terakreditasi,
b. Cakupan rawat jalan (pusk),
c. Cakupan rawat inap (pusk),
d. cakupan respon aduan kegawatdaruratan kesehatan
yang ditangani;
7. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan pada
BLUD
Indikator yang akan dicapai dalam program ini adalah:
a. Cakupan SPM di Puskesmas (Upaya kesehatan
perorangan);
8. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Indikator yang akan dicapai dalam program ini adalah:
a. Cakupan SPM di Puskesmas (upaya kesehatan
masyarakat);

9. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana


dan Prasarana Puskesmas/ Puskemas Pembantu dan
Jaringannya
Indikator yang akan dicapai dalam program ini adalah:
a. Jumlah Puskesmas memenuhi standar Permenkes;
10. Program Pengembangan Sumber Daya Kesehatan
Indikator yang akan dicapai dalam program ini adalah :
a. Jumlah Dokter dan Tenaga Kesehatan dikirim
pelatihan,
b. Rasio Dokter,
c. Rasio Dokter Gigi,
d. Rasio Perawat,
e. Rasio Bidan;
11. Program Manajemen Informasi dan Regulasi Kesehatan
Indikator yang akan dicapai dalam program ini adalah
a. Prosentase Puskesmas melaksanakan Simpus
terintegrasi;
12. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Indikator yang akan dicapai dalam program ini adalah
a. Cakupan Desa /Kelurahan Siaga Aktif Mandiri,
b. Proporsi Rumah Tangga Sehat;
13. Program Pengembangan Lingkungan Sehat Indikator yang
akan dicapai dalam program ini adalah
a. Cakupan Desa STBM.

Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 55


Tabel 6.1
Indikator kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali tahun 2016 – 2021 mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Boyolali

2016 Target Kinerja PENANGGUNG


JAWAB
No Program Indikator Program/Sasaran Satuan
KONDISI 2017 2018 2019 2020 2021
AWAL
1 Program Peningkatan Penurunan AKB per 1000 8.6 8.6 8.5 8.4 8.4 8.4 Bid. Kesehatan
pelayanan kesehatan kh Masyarakat
keluarga
Penurunan AKI kasus 21 21 21 20 19 19

Penurunan Kematian Balita per 1000 11.8 11.4 11.2 11. 10.5 10
kh
Cakupan kunjungan bayi % 80 82 85 87 90 95
Cakupan pelayanan anak balita % 90 92 93 94 95 95
prosentase puskesmas melaksanakan % 90 100 100 100 100 100
pelayanan Lansia
% Balita kurus yang mendapat makanan % 80 80 85 90 90 90
tambahan
2 Program Promosi Cakupan Desa /Kelurahan Siaga Aktif Desa 58 66 80 93 106 120 Bid, Kesehatan
kesehatan dan Mandiri Masyarakat
pemberdayaan
masyarakat
Proporsi Rumah Tangga Sehat % 69 71 72 73 74 75

3 Program Pengembangan Cakupan Desa STBM Desa 5 40 75 160 200 267 Bid, Kesehatan
Lingkungan Sehat Masyarakat

Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 56


2016 Target Kinerja PENANGGUNG
JAWAB
No Program Indikator Program/Sasaran Satuan
KONDISI 2017 2018 2019 2020 2021
AWAL
4 Program Upaya Cakupan SPM di Puskesmas (upaya % 100 100 100 100 100 Bid. Kesehatan
Kesehatan Masyarakat kesehatan masyarakat) Masyarakat
5 Program Pembiayaan Cakupan kepesertaan jaminan kesehatan % 38.3 38.6 38.9 39.2 39.6 40 Bid. Sumber
kesehatan masyarakat nasional bagi masyarakat/penduduk Daya Kesehatan
miskin
6 Program Obat dan Prosentase Ketersediaan Obat dan % 90 92 94 96 98 100 Bid. Sumber
Perbekalan Kesehatan perbekalan kesehatan Daya Kesehatan
Proporsi Pembinaan dan Pengawasan % 20 25 35 40 45 45
Pelayanan Kefarmasian
7 Program Pengawasan Proporsi Pembinaan dan Pengawasan % 20 25 35 40 45 45 Bid. Sumber
dan pengendalian Produksi, Makanan, dan Minuman Daya Kesehatan
kesehatan makanan
8 Program Pengembangan Jumlah dokter dan tenaga kesehatan orang 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 Bid. Sumber
sumber daya kesehatan dikirim pelatihan Daya Kesehatan
Rasio Dokter per 15.1 15.2 15.6 16.0 16.4 17.0
100.000
penduduk
Rasio Dokter Gigi per 3.9 4.5 4.8 5.1 5.4 5.9
100.000
penduduk
Rasio Perawat per 87.5 90.7 92.4 95.3 97.6 100.3
100.000
penduduk

Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 57


2016 Target Kinerja PENANGGUNG
JAWAB
No Program Indikator Program/Sasaran Satuan
KONDISI 2017 2018 2019 2020 2021
AWAL
Rasio Bidan pr 56.5 56.7 57.0 57.2 57.8 58.4 Bid. Sumber
100.000 Daya Kesehatan
penduduk
9 Program Pengadaan, Jumlah Puskesmas memenuhi standar % 3.45 6.89 10.35 13.79 17.24 20.69 Bid. Sumber
Peningkatan dan Permenkes Daya Kesehatan
Perbaikan Sarana dan (1 pusk) (2 pusk) (3 pusk) (4 Pusk) (5 Pusk) (6 Pusk)

Prasarana Puskesmas/
Puskemas Pembantu
Dan Jaringannya

10 Program Manajemen Prosentase Puskesmas melaksanakan % 0 20 40 60 80 100 Sbbag Program


Informasi dan Regulasi Simpus terintegrasi dan Informasi
Kesehatan
11 Program Pencegahan Angka kesakitan DBD (Insiden rate/IR) per 50.4 49.5 49 48.5 48 47.5 Bid.
dan Penanggulangan 100,000 Pencegahan
Penyakit dan
Pengendalian
Penyakit
Angka kematian DBD (CFR) % 1.9 1.8 1.8 1.7 1.7 1.6
Prosentase orang dilakukan test HIV dan % 5 10 20 30 40 50
menerima hasil dari kelpompok resiko

Angka keberhasilan pengobatan TB yang % > 85 > 85 > 85 > 85 > 85 > 85
terkonfirmasi

Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 58


2016 Target Kinerja PENANGGUNG
JAWAB
No Program Indikator Program/Sasaran Satuan
KONDISI 2017 2018 2019 2020 2021
AWAL
Persentase desa/kel. Yang melaksanakan % 10 20 30 40 50 50
kegiatan Posbindu PTM
Cakupan Desa UCI % 100 100 100 100 100 100
12 Program Peningkatan Jumlah Puskesmas Terakreditasi Pusk 0 2 4 6 8 10 Bid. Pelayanan
Pelayanan Kesehatan Kesehatan
Cakupan Rawat Jalan (pusk) % 15 15 15 15 15 15
Cakupan Rawat Inap (pusk) % 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5
Cakupan respon aduan kegawatdaruratan % 90 90 90 90 90 90
kesehatan yang ditangani

13 Program Peningkatan Cakupan SPM di Puskesmas (Upaya % 100 100 100 100 100 100 Bid. Pelayanan
Kualitas Pelayanan Kesehatan Perorangan) Kesehatan
Kesehatan pada BLUD

Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 59


BAB VII
PENUTUP

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali


merupakan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas
Kesehatan setiap tahunnya untuk lima tahun dari tahun 2016 sampai
tahun 2021. Renstra juga disusun tidak saja sebagai pedoman dalam
perencanaan tahunan tetapi juga dijadikan pedoman dasar dalam
evaluasi dan pelaporan pelaksanaan atas kinerja tahunan selama lima
tahun ke depan.
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali memiliki
tujuan dan sasaran yang merupakan bagian integral dari RPJMD
Kabupaten Boyolali.
Keterlibatan seluruh unsur kesehatan di Kabupaten Boyolali
dalam rangka menjabarkan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati
Boyolali penuangan kerja nyata dalam proses Pembangunan
Kabupaten Boyolali secara khusus dalam Bidang Kesehatan. Peran
pemangku kepentingan juga sangat diperlukan untuk
mewujudkannya.
Untuk itu dalam melaksanakan Pembangunan Kesehatan di
Kabupaten Boyolali, tetap berpegang pada Renstra Dinas Kesehatan
yang telah disusun, untuk dijabarkan dalam pembangunan setiap
tahunnya melalui Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan
Renja SKPD yang tertuang dalam DPA SKPD sehingga pembangunan
akan lebih terarah dan berkelanjutan.

Boyolali, 2016
KEPALA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN BOYOLALI

dr. RATRI S. SURVIVALINA, MPA


Pembina
NIP. 19711009 200212 2 006

Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 60


RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

KONDISI PNG
CAPAIAN 2016 2017 2018 2019 2020 2021
KINERJA JAWAB
No Program Kegiatan Indikator Sasaran Satuan
Target Target Target Target Target Target SEKSI/BI
2015 TARGET
Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja DANG
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Peningkatan 1 Peningkatan Pelayanan 1 Penurunan AKB RPJ
pelayanan Kesehatan Ibu Dan MD per 1000
kesehatan 8,6 8,6 8,6 8,5 8,4 8,4 8,4 8,4
Bayi kh
keluarga
2 Penurunan AKI RPJ
KASUS 21 21 21 20 20 19 19 19
MD
3 Cakupan kunjungan bayi RPJ
% 102,9 80 82 85 87 90 95 95
MD
4 Cakupan Ibu Hamil K4 % 92 92 92 92 93 94 95 95
5 Cakupan pertolongan persalinan
% 98,9 98 98 98 98 99 99 99
Nakes
6 Cakupan KN Lengkap % 98,03 98 98 98 98 99 99 99
7 Cakupan Neonatal komplikasi yang
% 131,3 100 100 100 100 100 100 100
ditangani
8 Cakupan Pelayanan Nifas % 99,1 99 99 99 99 100 100 100
9 Cakupan peserta KB Aktif % 87,8 87 87 87 88 88 88 88
10 Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil SPM % 0 0 100 100 100 100 100 100
11 Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin SPM
% 0 0 100 100 100 100 100 100
12 Pelayanan Kesehatan Bayi Baru SPM
% 0 0 100 100 100 100 100 100
Lahir
2 Peningkatan Pelayanan 1 Cakupan penjaringan kesehatan
Kesehatan Balita, Anak siswa sd dan setingkat % 100 100 100 100 100 100 100 100
Sekolah Dan Remaja
2 Cakupan pelayanan anak balita RPJ
% 84 82 92 93 94 95 95 95
MD
3 Pelayanan Kesehatan Balita SPM % 100 100 100 100 100 100
4 Cakupan deteksi dini anak balita dan
% 87 87 87 87 87 88 90 90
pra sekolah
5 Penurunan Kematian Balita RPJ per 1000
MD 11,7 11,8 11,4 11,2 11 10,5 10 10
kh Bid.
6 Cakupan pelayanan kesehatan Pelayana
% 0 0 75 76 77 78 80 80
remaja n
7 Pelayanan Kesehatan pada usia SPM
kesehata
% 0 0 100 100 100 100 100 100
pendidikan dasar n
8 Pelayanan Kesehatan pada usia SPM
% 0 0 100 100 100 100 100 100
produktif
3 Pelayanan Kesehatan 1 Prosentase puskesmas RPJ
MD % 0 75 100 100 100 100 100 100
Lansia melaksanakan pelayanan Lansia
Bid.
Pelayana
n
kesehata
n
KONDISI PNG
CAPAIAN 2016 2017 2018 2019 2020 2021
KINERJA JAWAB
No Program Kegiatan Indikator Sasaran Satuan
Target Target Target Target Target Target SEKSI/BI
2015 TARGET
Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja DANG
2 Pelayanan Kesehatan pada usia SPM
% 0 0 100 100 100 100 100 100
Lanjut
4 Peningkatan Pelayanan 1 % Balita kurus yang mendapat RPJ
MD % 0 75 80 85 90 90 90 90
Gizi Masyarakat makanan tambahan
2 Ibu hamil KEK yang mendapat
% 0 40 50 50 65 80 95 95
makanan tambahan
3 Ibu hamil yang mendapat Tablet
Tambah Darah (TTD) 90 tablet % 92 92 90 92 94 95 95 95
selama masa kehamilan
4 Bayi usia kurang dari 6 bulan yang
% 52 50 50 50 52 54 55 55
mendapat ASI eksklusif
5 Bayi baru lahir mendapat Inisiasi
% 0 25 30 35 40 45 50 50
Menyusu Dini (IMD)
6 Anak remaja puteri yang mendapat
Tablet Tambah Darah (TTD) % 0 10 10 15 20 25 30 30

7 Kasus anak balita gizi buruk yang


% 100 100 100 100 100 100 100 100
mendapat perawatan
8 Anak balita yang ditimbang berat
% 84 85 85 85 85 85 85 85
badannya
9 Rumah tangga mengonsumsi garam
% 97 90 90 90 90 90 90 90
beriodium
10 Anak balita usia 6-59 bulan
% 99 95 95 95 95 95 95 95
mendapat kapsul vitamin A
11 Ibu nifas mendapat kapsul vitamin A
% 96 90 90 90 90 90 90 90
2 Peningkatan 5 peningkatan pelayanan 1 Cakupan rawat jalan (pusk) RPJ Bid.
Pelayanan kesehatan dasar MD % 15 15 15 15 15 15 15 15 Pelayana
Kesehatan n
2 Cakupan Rawat inap (pusk) RPJ
% 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5
MD
3 Akreditasi Labkesda unit 0 0 0 0 0 1 0 1
6 Pembinaan Kesehatan 4 Cakupan pembinaan Kesehatan
Tradisional dan Tradisional dan komplementer
komplementer % 0 0 0 20 25 30 35 35

7 Peningkatan pelayanan 5 cakupan pembinaan fasilitas


kesehatan rujukan pelayanan kesehatan tingkat rujuk % 0 0 0 20 40 60 80 80
lanjut
8 Peningkatan sistem 1 cakupan respon aduan RPJ
penanggulangan gawat kegawatdaruratan kesehatan yang MD % 90 90 90 90 90 90
darurat terpadu ditangani
KONDISI PNG
CAPAIAN 2016 2017 2018 2019 2020 2021
KINERJA JAWAB
No Program Kegiatan Indikator Sasaran Satuan
Target Target Target Target Target Target SEKSI/BI
2015 TARGET
Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja DANG
9 Akreditasi fasilitas 1 jumlah puskesmas terakreditasi RPJ
pelayanan kesehatan MD Pusk 0 1 2 4 6 8 10 10
dasar
3 Peningkatan 10 Pelayanan dan 1 Cakupan SPM di Puskesmas RPJ
Kualitas Pendukung Pelayanan (Upaya kesehatan perorangan) MD
% 0 0 100 100 100 100 100 100
Pelayanan Kesehatan
Kesehatan pada
4 Obat dan 11 Pengadaaan Obat dan 1 Prosentase Ketersediaan Obat dan RPJ
Perbekalan Perbekalan Kesehatan perbekalan kesehatan MD
Kesehatan % 90 90 90 90 90 90 90 90

2 Prosentase kesesuaian obat di


Rumah Sakit dengan Fornas dalam
% 50 50 55 60 65 70 70 70
Jaminan Kesehatan Nasional

12 Peningkatan 1 Prosentase penggunaan obat


pemerataan obat dan rasional di Puskesmas % 50 55 60 62 64 66 68 68
perbekalan kesehatan
13 Pengadaan alat 1 Puskesmas dengan peralatan
pusk 0 0 1 2 3 4 5 5
kesehatan sesuai standar
14 Pembinaan dan 1 Proporsi Pembinaan dan RPJ
pengawasan bidang Pengawasan Pelayanan MD % 20 25 25 35 40 45 45 45
kefarmasian Kefarmasian
2 Prosentase Puskesmas yang
melaksanakan pelayanan % 0 0 45 50 55 60 65 65
kefarmasian sesuai standar
3 Prosentase Rumah Sakit yang
rumah
melaksanakan pelayanan 0 1 2 2 3 3 3 3
sakit
kefarmasian sesuai standar
5 Pengawasan dan 15 Pengawasan dan 1 Proporsi Pembinaan dan RPJ
pengendalian pengendalian Pengawasan Produksi, Makanan, MD
Bid.
kesehatan keamanan dan dan Minuman Promosi
% 25 35 40 45 45
makanan kesehatan makanan Kesehata
hasil produksi rumah n dan
6 Pembiayaan 16 tangga
penyediaan 1 Cakupan pelayanan jaminan RPJ Pemberd
kesehatan pembiayaan jaminan kesehatan bagi masyarakat MD ayaan
masyarakat % 37 38,3 38,6 38,9 39,2 39,6 40 40
kesehatan masyarakat /penduduk miskin

7 Promosi 17 pemberdayaan dan 1 Cakupan Desa /Kelurahan Siaga RPJ


kesehatan dan MD Desa 80 93 106 120 120
Penyuluhan kesehatan Aktif Mandiri
pemberdayaan masyarakat dan institusi 2 Cakupan Desa siaga Aktif Desa 267 267 267 267 267
masyarakat
Kesehata
n dan
Pemberd
ayaan

KONDISI PNG
CAPAIAN 2016 2017 2018 2019 2020 2021
17 pemberdayaan KINERJA JAWAB
Kegiatandan
Promosi
No Program Indikator Sasaran Satuan
kesehatan dan Penyuluhan kesehatan Target Target Target Target Target Target SEKSI/BI
pemberdayaan 2015 TARGET
masyarakat dan institusi Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja DANG
masyarakat
3 Jumlah CSR yang dimanfaatkan
PKS/Mou 0 0 0 1 2 2 3 3
untuk program kesehatan
18 Penyuluhan 4 Cakupan Desa /Kelurahan Siaga
Desa 58 66
Masyarakat Pola Hidup Aktif Mandiri
Sehat 5 Cakupan Desa siaga Aktif Desa 267 267 267
19 Pengembangan media 1 Proporsi Rumah Tangga Sehat RPJ
% 69 70 71 72 73 74 75 75
promosi dan informasi MD
sadar hidup sehat 2 Cakupan Posyandu Purnama % 40 41 42 43 44 44
3 Cakupan Posyandu Mandiri RPJ
% 20 21 22 23 25 25
MD
4 Jumlah kampanye kesehatan
kali 10 11 12 13 14 14
melalui media elektronik
5 Jumlah Penyuluhan Melalui Media
kali 10 11 12 13 14 14
Cetak
6 Jumlah Penyuluhan Luar Ruangan
kali 10 10 11 11 12 12
7 Jumlah tema pesan dalam
komunikasi, informasi dan edukasi kali 8 9 9 10 10 10
kepada masyarakat
8 Pencegahan dan 20 Pencegahan dan 1 Prosentase orang dilakukan test HIV RPJ
penanggulangan penanggulangan dan menerima hasil dari kelompok MD
penyakit penyakit menular resiko % 10 10 10 20 30 40 50 50
langsung

2 Prosentase ODHA yang


% 45 45 45 48 50 52 55 55
mendapatkan ART
3 Prosentase Penemuan Penderita TB
% 30 30 30 40 50 60 70 70
paru BTA positif
4 Angka keberhasilan pengobatan TB RPJ
paru yg terkonfirmasi > 85% MD % > 85 > 85 > 85 > 85 > 85 > 85 > 85 > 85

5 Prosentase penderita kusta diberi


% 100 100 85 86 87 88 90 90
pengobatan lengkap (RFT)
6 Pelayanan Kesehatan orang dengan SPM
100 100 100 100 100 100
TB
7 Pelayanan Kesehatan orang dengan SPM
100 100 100 100 100 100
resiko terinfeksi HIV
21 Pencegahan dan 1 Angka kesakitan DBD (Insiden RPJ per
MD 50 50 50 49,5 49 48,5 48 48
penanggulangan rate/IR) 100,000
penyakit tular vektor 2 Angka Kematian DBD (CFR) RPJ % dr jml
1,9 1,9 1,8 1,8 1,7 1,7 1,6 1,6
dan zoonotik MD penderita
3 Angka Bebas Jentik (ABJ) % 90 90 96 96 97 97 98 98
4 Penderita DBD ditangani % 90 100 100 100 100 100 100 100
21 Pencegahan dan
penanggulangan
penyakit tular vektor KONDISI PNG
CAPAIAN 2016 2017 2018 2019 2020 2021
dan zoonotik KINERJA JAWAB
No Program Kegiatan Indikator Sasaran Satuan
Target Target Target Target Target Target SEKSI/BI
2015 TARGET
Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja DANG
5 Penemuan kasus pes pada manusia RPJ
MD orang 0 0 0 0 0 0 0 0
22 Pencegahan dan 1 Persentase desa/kel. Yang RPJ
penanggulangan melaksanakan kegiatan Posbindu MD % 6,8 20 20 30 40 50 50 50
penyakit tidak menular PTM
termasuk gangguan 2 Pelayanan kesehatan penderita SPM
% 100 100 100 100 100 100 100 100
jiwa Diabetes Melitus
3 Pelayanan kesehatan penderita SPM
% 0 5 100 100 100 100 100 100
Hipertensi
4 Pelayanan kesehatan orang dengan SPM
% 0 25 100 100 100 100 100 100
gangguan jiwa berat
23 Surveillance 1 Cakupan Desa / Kelurahan KLB
Bid.
epidemiologi dan yang dilakukan penyelidikan % 100 100 100 100 100 100 100 100
penaggulangan KLB Epidemiologi<24 jam Pencegah
2 Prosentase sinyal kewaspadaan dini an dan
% 75 75 80 85 90 95 100 100 Pengenda
KLB yang direspon
3 Cakupan Penemuan Penderita AFP lian
per 100.000
penduduk Penyakit
kurang dari
0 2 2 2 1 1 0 0
15 thn

24 Peningkatan imunisasi 1 Cakupan Desa UCI RPJ


MD % 100 100 100 100 100 100 100 100
dan vaksinasi
2 Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap RPJ
MD % 107,6 95 95 95 95 95 95 95
(bayi)
9 Pengembangan 25 Pengembangan Desa 1 Cakupan Desa STBM RPJ
Desa 0 5 75 150 175 200 267 267
Lingkungan STBM MD
Sehat 2 Proporsi Rumah Tangga Akses RPJ
MD % 89,2 91,5 95 100 100 100 100 100
Jamban Sehat
3 Proporsi Rumah Tangga Akses
CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) % 58 60 65 70 80 100 100 100

4 Proporsi Rumah Tangga mengelola


air minum dan Makanan yang aman % 62,5 65 70 80 90 100 100 100

5 Cakupan Rumah tangga mengelola


sampah rumah tangga yang aman % 54 55 60 70 80 100 100 100

6 Cakupan Rumah tangga mengelola


limbah cair rumah tangga yang % 53 55 65 70 80 90 100 100
aman
26 Penyediaan / 1 Proporsi Sarana Air Minum
% 64 70 80 85 90 95 100 100
Pengawasan Sarana dilakukan Pengawasan
Air Bersih, Jamban, dan
SPAL
KONDISI PNG
CAPAIAN 2016 2017 2018 2019 2020 2021
KINERJA JAWAB
No Program Kegiatan Indikator Sasaran Satuan
26 Penyediaan / Target Target Target Target Target Target SEKSI/BI
2015 TARGET
Pengawasan Sarana Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja DANG
Air Bersih, Jamban, dan 2 Proporsi Rumah Tangga memiliki
SPAL akses air minum berkualitas % 78 80 85 90 95 100 100 100

3 Proporsi Jamban Sehat % 60,5 80 90 92,5 95 97,5 100 100


27 Kegiatan Pengkajian 1 Jumlah kajian factor resiko penyakit
Pengembangan akibat lingkungan kajian 0 5
Lingkungan Sehat
28 pengawasan hygiene 1 Proporsi tempat pengolahan
dan sanitasi TTU dan Makanan minuman (TPM) dibina. % 16 20 25 30 35 40 45 45
TPM
2 Proporsi tempat umum , fasililitas
% 62 65 75 80 85 90 95 95
umum sehat
10 Pengembangan 29 peningkatan kapasitas 1 jumlah dokter dan tenaga kesehatan RPJ
sumber daya dan kualitas dokter dan dikirim pelatihan MD
kesehatan tenaga kesehatan orang 0 10 20 30 40 50 50

2 rasio dokter RPJ


MD per
100.000 15,2 15,6 16 16,4 17 17
penduduk
3 rasio dokter gigi RPJ
MD per
100.000 4,5 4,8 5,1 5,4 5,9 5,9 Bid.
penduduk Sumber
Daya
4 rasio perawat RPJ Kesehata
MD per
100.000 90,7 92,4 95,3 97,6 100,3 100,3 n
penduduk
5 rasio bidan RPJ
MD pr
100.000 56,7 57 57,2 57,8 58,4 58,4
penduduk
11 Manajemen 30 Pengembangan data 1 prosentase puskesmas RPJ
informasi dan dan informasi melaksanakan simpus terintegrasi MD
% 0 0 20 40 60 80 100 100
regulasi kesehatan
kesehatan
12 Upaya 31 Penyediaan Bantuan 1 Cakupan SPM di Puskesmas RPJ
Kesehatan Operasional Kesehatan (upaya kesehatan masyarakat) MD % 0 0 100 100 100 100 100 100
Masyarakat (BOK) Bid.
32 Pembinaan Upaya 1 Prosentase puskesmas Pelayana
Kesehatan Kerja dan melaksanakan kegiatan kesehatan % 0 0 20 40 60 80 80 n
Olahraga olahraga Kesehata
n
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

No Program Kegiatan Indikator Sasaran Satuan DEFINISI OPERASIONAL CARA PENGHITUNGAN

1 2 3 4 6 7
1 Peningkatan Peningkatan Pelayanan Penurunan AKB 1 per 1000 Kematiaan yang terjadi antara saat Jumlah kematian bayi di suatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
pelayanan kesehatan Kesehatan Ibu Dan Bayi kh setelah bayi lahir sampai belum berusia ---------------------------------------------------------- x 100.000
keluarga tepat satu tahun disuatu wilayah kerja Jumlah kelahiran hidup di suatu wilayah kerja pada kurun
pada kurun waktu tertentu waktu tertentu

  Penurunan AKI 2 KASUS Kematian Maternal adalah kasus Jumlah kematian maternal di suatu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
kematian wanita yang diakibatkan oleh ---------------------------------------------------------- x 100.000
proses yang berhubungan dengan Jumlah kelahiran hidup di suatu wilayah dalam 1 tahun
kehamilan ( termasuk hamil ektopik ),
persalinan, abortus ( termasuk abortus
mola ) dan masa dalam kurun waktu 24
hari setelah berakhirnya kehamilan
tanpa melihat usia gestasi dan tidak
termasuk didalamnya sebab kematian
akibat kecelakaan atau kejadian
incidental
Cakupan kunjungan bayi 3 % Cakupan bayi post neonatal yang Jumlah bayi memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar di
suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
memperoleh pelayanan kesehatan ---------------------------------------------------------- x 100%
sesuai dengan standar oleh dokter, Seluruh bayi hidup di suatu wilayah dlam kurun waktu yang sama
bidan dan perawat yang memiliki
kompetensi klinis kesehatan paling
sedikit 4 kali ( 1 kali pada umur 29 -2
bulan, 1 kali pada umur 3-5bulan, 1 kali
pada umur 6-8 bulan, 1 kali pada umur
9-11 bulan )disatu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu.

1
No Program Kegiatan Indikator Sasaran Satuan DEFINISI OPERASIONAL CARA PENGHITUNGAN

Cakupan Ibu Hamil K4 4 % Cakupan K4 adalah cakupan ibu hamil Jumlah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan K4 oleh tenaga
kesehatan di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
yang telah memperoleh pelayanan ---------------------------------------------------------- x 100%
antenatal sesuai dengan standar, paling Jumlah sasaran ibu hamil di suatu wilayah dalam 1 tahun
sedikit 4 kali dengan distribusi waktu 1
kali pada trimester ke-1, 1 kali pada
trimester ke-2 dan 2 kali pada trimester
ke-3 disuatu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu

Cakupan pertolongan 5 % Cakupan persalinan oleh tenaga Jumlah persalinan yang ditolong tenaga kesehatan kompeten di
suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
persalinan Nakes kesehatan (Pn ) : adalah cakupan ibu ---------------------------------------------------------- x 100%
bersalin yang mendapat pertolongan Jumlah sasaran ibu hamil di suatu wilayah dalam 1 tahun
persalinan oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan,
disuatu wilayah kerja dalam kurun
waktu tertentu
Cakupan KN Lengkap 6 % Cakupan neonatus yang telah Jumlah Kab/kota yang telah mencapai cakupan kunjungan
neonatal lengkap minimal 85%
memperoleh pelayanan kunjungan ---------------------------------------------------------- x 100%
neonatal minimal 3 kali, yaitu 1 kali Jumlah Kab/kota
pada 6-48 jam, 1 kali pada 3-7 hari, 1
kali pada 8-28 hari sesuai standar (
menggunakan alogaritma MTBM )
disuatu wilayah kerja pada 1 tahun
Cakupan Neonatal 7 % Neonatus dengan komplikasi disuatu Jumlah neonatus dengan komplikasi yang tertangani
---------------------------------------------------------- x 100%
komplikasi yang ditangani wilayah kerja pada kurun waktu seluruh neonatus komplikasi yang ada
teretentu yang ditangani sesuai dengan
standart oleh tenaga kesehatan terlatih
di seluruh sarana pelayanan kesehatan

Cakupan Pelayanan Nifas 8 % Cakupan pelayanan nifas adalah Jumlah ibu nifas yang telah memperoleh Kf 3 sesuai standar oleh
tenaga kesehatan di suatu wilayah kerja pada kurun waktu
cakupan pelayanan kepada ibu pada ---------------------------------------------------------- x
masa 6 jam sampai dengan 42 hari jumlah sasaran ibu nifas di suatu wilayah kerja dalam 1
pasca bersalin sesuai standar paling tahun

sedikit 3 kali dengan distribusi waktu 6


jam-3 hari, 8-14 hari, dan 36-42 hari
setalah bersalin disuatu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu

2
No Program Kegiatan Indikator Sasaran Satuan DEFINISI OPERASIONAL CARA PENGHITUNGAN

Cakupan peserta KB Aktif 9 % Cakupan peserta KB aktif ( Jumlah peserta KB aktif di suatu wilayah kerja pada kurun waktu
---------------------------------------------------------- x 100
Contraceptive Prevalence Rate/CPR ) jumlah seluruh PUS di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun
adalah cakupan dari peserta KB yang
baru dan lama yang masih
menggunakan alat dan obat
kontrasepsi (alokon) dibandingkan
dengan jumlah pasangan usia subur
disuatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Pelayanan Kesehatan Ibu 10 Capaian kinerja Pemerintah Daerah Jumlah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan K4 di fasilitas
pelayanan kesehatan milik pemerintah dan swasta
Hamil Kabupaten/Kota dalam memberikan --------------------------------------------------------------------------------------x
pelayanan kesehatan ibu hamil dinilai 100 %
dari cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Jumlah semua ibu hamil di wilayah kabupaten/kota tersebut dalam
kurun waktu satu tahun yang sama.
Hamil (K4) sesuai standar di wilayah
kabupaten/kota tersebut dalam kurun
waktu satu tahun.
Pelayanan Kesehatan Ibu 11 Capaian kinerja Pemerintah Daerah Jumlah ibu bersalin yang mendapatkan pelayanan persalinan
sesuai standar
Bersalin Kabupaten/Kota dalam di fasilitas kesehatan
memberikan pelayanan kesehatan ibu -------------------------------------------------------------------------------------x
bersalin dinilai dari cakupan 100 %
Jumlah semua ibu bersalin yang ada di wilayah kabupaten/kota
pelayanan kesehatan ibu bersalin tersebut
sesuai standar di wilayah dalam kurun waktu satu tahun
kabupaten/kota tersebut dalam kurun
waktu satu tahun.
Pelayanan Kesehatan Bayi 12 Capaian kinerja Pemerintah Daerah Jumlah bayi baru lahir usia 0-28 hari yang mendapatkan
pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai dengan standar
Baru Lahir Kabupaten/Kota dalam memberikan --------------------------------------------------------------------------------x 100
paket pelayanan kesehatan bayi baru % Jumlah semua bayi baru lahir di wilayah kabupaten/kota
lahir dinilai dari persentase jumlah bayi tersebut dalam kurun waktu satu tahun

baru lahir usia 0-28 hari yang


mendapatkan pelayanan kesehatan
bayi baru lahir sesuai standar di wilayah
kabupaten/kota tersebut dalam kurun
waktu satu tahun.

3
No Program Kegiatan Indikator Sasaran Satuan DEFINISI OPERASIONAL CARA PENGHITUNGAN

Peningkatan Pelayanan Cakupan penjaringan 13 % Pemeriksaan kesehatan umum, Jumlah murid SD dan setingkat yang diperiksa kesehatannya oleh
tenaga terlatih di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Kesehatan Balita, Anak kesehatan siswa sd dan kesehatan gigi dan mulut siswa SD dan ---------------------------------------------------------- x 100%
Sekolah Dan Remaja setingkat setingkat melalui penjaringan jumlah murid SD dan setingkat di suatu wilayah kerja dalam
kesehatan terhadap murid kelas 1 SD suatu waktu tertentu

dan madrasah Ibtidaiyah yang


dilaksanakan oleh tenaga kesehatan,
guru dan dokter kecil.
Cakupan pelayanan anak 14 % Cakupan Pelayanan Anak balita (12-59 Jumlah anak balita yang memperoleh pelayanan sesuai standar di
suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
balita Bulan ) yang memperoleh pelayanan ---------------------------------------------------------- x 100%
sesuai standart,meliputi pemantauan jumlah seluruh anak balita di suatu wilayah kerja dalam
pertumbuhan minimal 8x setahun suatu waktu tertentu

pemantauan perkembangan minimal 2x


setahun pemberiaan vitamin A 2x
setahun.
Pelayanan Kesehatan Balita 15 Capaian Kinerja Pemerintah Daerah Jumlah balita 0–59 bulan yang mendapat pelayanan kesehatan
balita sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun
Kabupaten/Kota dalam memberikan ------------------------------------------------------------------------------- x
pelayanan kesehatan balita usia 0-59 100% Jumlah balita 0–59 bulan yang ada di wilayah kerja dalam
bulan dinilai dari cakupan balita yang kurun waktu satu tahun yang sama.

mendapat pelayanan kesehatan balita


sehat sesuai standar di wilayah
kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.

Cakupan deteksi dini anak 16 % Jumlah Puskesmas yang memberikan Jumlah puskesmas yang memberikan pelayanan SDIDTK<50%
pada kurun waktu tertentu
balita dan pra sekolah pelayanan SDIDTK < 50 % dari sasaran ---------------------------------------------------------- x 100%
Balita jumlah puskesmas yang memberikan pelayanan SDIDTK

Penurunan Kematian Balita 17 per 1000 kematian anak yang berusia 0-4 tahun Jumlah kematian balita di suatu pada kurun waktu tertentu
---------------------------------------------------------- x 1000
kh atau tepatnya 0-sampai dengan 4 tahun jumlah kelahiran hidup di suatu wilayah dalam 1 tahun
11 bulan 29 hari di suatu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu

Cakupan pelayanan 18 % penduduk yang berusia 10 tahun Penduduk yang berusia 10-19 th 11 bln 30 hari, menikah/tidak
mendapatkan pelayanan kesehatan di wilayah tertentu pada kurun
kesehatan remaja hingga 19 tahun 11 bulan 30 hari, waktu tertentu
menikah ataupun tidak menikah yang ---------------------------------------------------------- x 100%
mendapatkan pelayanan kesehatan jumlah penduduk yang berusia 10-19 th 11 bln 30 hari,
menikah/tidak di wilayah tertentu dalam kurun waktu tertentu
diwilayah tertentu dalam kurun waktu
tertentu.

4
No Program Kegiatan Indikator Sasaran Satuan DEFINISI OPERASIONAL CARA PENGHITUNGAN

Pelayanan Kesehatan pada 19 Capaian kinerja Pemerintah Daerah Jumlah anak usia pendidikan dasar kelas 1 dan 7 yang mendapat
pelayanan skrining kesehatan di satuan pendidikan dasar
usia pendidikan dasar Kabupaten/Kota dalam memberikan -------------------------------------------------------------------------------x 100
pelayanan skrining kesehatan anak % Jumlah semua anak usia pendidikan dasar kelas 1 dan 7 yang
usia pendidikan dasar dinilai dari ada di wilayah kerja di wilayah kabupaten/kota tersebut dalam
kurun waktu satu tahun ajaran.
cakupan pelayanan kesehatan pada
usia pendidikan dasar sesuai standar di
wilayah kabupaten/kota tersebut dalam
kurun waktu satu tahun ajaran.

Pelayanan Kesehatan pada 20 Capaian kinerja Pemerintah Daerah Jumlah pengunjung usia 15–59 tahun mendapat pelayanan
skrining kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun
usia produktif Kabupaten/Kota dalam memberikan ------------------------------------------------------------------------------ x 100
pelayanan skrining kesehatan warga % Jumlah warga negara usia 15–59 tahun yang ada di wilayah
negara berusia usia 15–59 tahun dinilai kerja dalam kurun waktu satu tahun yang sama.

dari persentase pengunjung usia 15–59


tahun yang mendapat pelayanan
skrining kesehatan sesuai standar di
wilayah kerjanya dalam kurun waktu
satu tahun.
Pelayanan Kesehatan prosentase puskesmas 21 % jumlah puskesmas yg melaksanakan Jumlah puskesmas yang melaksanakan pelayanan lansia
---------------------------------------------------------- x 100%
Lansia melaksanakan pelayanan pelayanan Lansia jumlah puskesmas
Lansia
Pelayanan Kesehatan pada 22 Capaian kinerja Pemerintah Daerah Jumlah pengunjung berusia 60 tahun ke atas yang mendapat
skrining kesehatansesuai standar minimal 1 kali dalam kurun
usia Lanjut Kabupaten/Kota dalam memberikan waktu satu tahun
skrining kesehatan pada warga negara --------------------------------------------------------- x 100 %
usia 60 tahun keatas dinilai dari Jumlah semua penduduk berusia usia 60 tahun ke atas yang ada
di wilayah Kabupaten/Kota tersebut dalam kurun waktu satu tahun
persentase pengunjung berusia 60
tahun keatas yang mendapatkan
skrining kesehatan sesuai standar
minimal 1 kali di wilayah kerjanya
dalam kurun waktu satu tahun.
Peningkatan Pelayanan Gizi % Balita kurus yang 23 % Status Gizi Anak Balita berdasarkan Jumlah anak balita kurus di wilayah tertentu mendapat PMT
---------------------------------------------------------- x 100%
Masyarakat mendapat makanan indeks berat badan (BB) menurut tinggi jumlah anak balita kurus yang ada di wilayah tertentu
tambahan badan (TB) atau panjang badan (PB)
berada pada ambang batas (Z-Score) -
3 SD s/d < - 2 SD mendapat makanan
tambahan (PMT)

5
No Program Kegiatan Indikator Sasaran Satuan DEFINISI OPERASIONAL CARA PENGHITUNGAN

Ibu hamil KEK yang 24 Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) Jumlah bumil KEK mendapat PMT di suatu wilayah pada
mendapat makanan ditandai dengan ukuran LILA < 23,5 periode tertentu
---------------------------------------------------------- x 100%
tambahan % Cm.
jumlah seluruh bumil KEK yang ada di wilayah
pada periode tertentu

Ibu hamil yang mendapat 25 Ibu Hamil selama kehamilannya Jumlah bumil mendapat 90 TT di suatu wilayah pada
Tablet Tambah Darah mendapatkan minimal 90 Tablet periode tertentu
% ---------------------------------------------------------- x 100%
(TTD) 90 tablet selama Tambah Darah (TTD)
jumlah seluruh bumil yang ada di wilayah pada
masa kehamilan
periode tertentu

Bayi usia kurang dari 6 26 Bayi usia 5 bulan 29 hari yang diberi ASI Jumlah bayi < 6 bln mendapat ASI Eksklusif
bulan yang mendapat ASI % saja tanpa makanan atau cairan lain ----------------------------------------------------------
eksklusif berdasarkan recall 24 jam jumlah seluruh bayi < 6 bln
Bayi baru lahir mendapat 27 bayi baru lahir yg diletakkan di dada Jumlah bayi baru lahir mendapat IMD di satu wilayah
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) atau perut ibu secara tengkurap segera pada periode tertentu
% setelah lahir min.selama 1 jam shg kulit ---------------------------------------------------------- x 100%
bayi melekat pada kulit ibu di satu jumlah seluruh bayi baru lahir di suatu wilayah
wilayah pd periode ttt pada periode tertentu
Anak remaja puteri yang 28 Aanak perempuan usia 13 - 18 tahun
mendapat Tablet Tambah Jumlah remaja putri mendapat dan mengkonsumsi TTD
% mendapat dan mengkonsumsi tablet
Darah (TTD) ---------------------------------------------------------- x 100%
tambah darah (TTD) jumlah remaja putri yang ada
Kasus anak balita gizi buruk 29 Kasus gizi buruk di tandai dengan BB < - 3
yang mendapat perawatan SD BB/TB(PB), dan atau disertai tanda-
% tanda klinis yang dirawat inap maupun kasus balita gizi buruk mendapat perawatan
rawat jalan di fasilitas kesehatan dan ---------------------------------------------------------- X 100%
masyarakat jumlah kasus balita gizi buruk yang ditemukan
Anak balita yang ditimbang 30 Jumlah anak balita ditimbang BB
Jumlah anak usia 0-59 bulan yang
berat badannya % ---------------------------------------------------------- x 100%
ditimbang Berat Badannya jumlah seluruh anak balita yang melapor
Rumah tangga 31 Rumah Tangga (RT) yang mengkonsumsi
mengonsumsi garam garam yang bila diuji dengan Iodina test Jumlah Rumah Tangga dengan hasil uji garam beryodium
%
beriodium menghasilkan warna ungu pucat s/d ungu ---------------------------------------------------------- x100%
tua/pekat jumlah rumah tangga yang diperiksa

6
No Program Kegiatan Indikator Sasaran Satuan DEFINISI OPERASIONAL CARA PENGHITUNGAN

Anak balita usia 6-59 bulan 32 Anak Balita umur 6 bln - 59 bln diberi vit. A
mendapat kapsul vitamin A di suatu wilayah tertentu pada bulan
Februari dan atau Agustus Jumlah anak balita 6 bl - 59 bl mendapat Vit A di suatu
% wilayah tertentu pada bulan Februari dan atau agustus
---------------------------------------------------------- X 100 %
jumlah anak balita 6 bl - 59 bl di suatu wilayah
tertentu pada bulan Februari dan atau Agustus
Ibu nifas mendapat kapsul 33 Jumlah Ibu Nifas mendapat 2 kapsul vit. A Jumlah Ibu Nifas mendapatkan Vit. A (2 tablet)
vitamin A % ---------------------------------------------------------- x 100%
Jumlah keseluruhan ibu nifas
6 Peningkatan Peningkatan pelayanan Cakupan rawat jalan (pusk) 34 % 1.   Cakupan Rawat Jalan : Cakupan Jumlah kunjungan pasien baru rawat jalan di sarana kesehatan di
satu wilayah tertentu dalam kurun waktu tertentu
Pelayanan kesehatan dasar kunjungan rawat jalan baru di sarana ---------------------------------------------------------- x 100%
Kesehatan kesehatan pemerintah dan swasta di satu Jumlah penduduk di saru wilayah dalam kurun waktu yang
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu sama

Cakupan Rawat inap (pusk) 35 % 1.   Cakupan Rawat Inap : Cakupan Jumlah kunjungan pasien baru rawat inap di sarana kesehatan di
satu wilayah tertentu dalam kurun waktu tertentu
kunjungan rawat inap di sarana kesehatan ---------------------------------------------------------- x 100%
pemerintah dan swasta di satu wilayah Jumlah penduduk di saru wilayah dalam kurun waktu yang
kerja pada kurun waktu tertentu sama

Akreditasi Labkesda 36 absolut Labkesda Terakreditasi Labkesda Terakrditasi

Pembinaan Kesehatan Cakupan pembinaan 37 % Jumlah kesehatan tradisional dan Jumlah Pelayanan Kesehatan Tradisional dan komplementer
dibina
Tradisional dan Kesehatan Tradisional dan komplementer yang terbina ---------------------------------------------------------- x 100%
komplementer komplementer Jumlah pelayanan kesehatan tradisional dan komplementer
yang telah memiliki ijin atau terdaftar

Peningkatan pelayanan cakupan pembinaan fasilitas 38 % Jumlah FKTRL yang memiliki ijin Jumlah FKTRL yang dilakukan pembinaan satu wil kerja dalam
kurun waktu tertentu
kesehatan rujukan pelayanan kesehatan operasional dilakukan pembinaan ---------------------------------------------------------- x 100%
tingkat rujuk lanjut Jumlah FKTRL yang memiliki ijin operasional dalam kurun
waktu dan wilayah yang sama

Peningkatan sistem cakupan respon aduan 39 % Rentang waktu yang diperlukan untuk angka absolut dalam menit, rentang waktu yang diperlukan untuk
merespon aduan mulai dari aduan masuk sampai petugas datang
penanggulangan gawat kegawatdaruratan merespon aduan dari mulai aduan di lokasi
darurat terpadu kesehatan yang ditangani masuk sampai petugas datang di lokasi

Akreditasi fasilitas jumlah puskesmas 40 Pusk Adalah angka absolut jumlah Angka absolut jumlah puskesmas yang telah terakreditasi.

pelayanan kesehatan dasar terakreditasi puskesmas yang telah terakreditasi.

7
No Program Kegiatan Indikator Sasaran Satuan DEFINISI OPERASIONAL CARA PENGHITUNGAN

8 Peningkatan Kualitas Pelayanan dan Pendukung Cakupan SPM di 41 % Jumlah puskesmas yang telah Jumlah Puskesmas Melaksanakan SPM Upaya Kesehatan
Perorangan
Pelayanan Pelayanan Kesehatan Puskesmas (Upaya melaksanakan SPM dalam Upaya ---------------------------------------------------------- x 100 %
Kesehatan pada kesehatan perorangan) Kesehatan Perorangan sesuai dengan Jumlah Seluruh Puskesmas
BLUD SPM Puskesmas.
3 Obat dan Perbekalan Pengadaaan Obat dan Prosentase Ketersediaan 42 % Prosentase penyediaan obat yang Jumlah item obat yang disediakan oleh Dinkes
---------------------------------------------------------- x 100 %
Kesehatan Perbekalan Kesehatan Obat dan perbekalan dilaksanakan oleh dinas kesehatan Jumlah item obat sesuai Fornas FKTP
kesehatan untuk memenuhi ketersediaan di
Puskesmas sesuai formularium
Nasional Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama
Ketersediaan obat Puskesmas sesuai Jumlah item obat yang tersedia sesuai Fornas FKTP
-------------------------------------------------------- x 100 %
Fornas Fasilitas Kesehatan Tingkat Jumlah item obat yang tersedia
Pertama
Prosentase kesesuaian obat 43 % Persentase jumlah item obat di RS Jumlah item obat di RS yg sesuai dengan Fornas
-------------------------------------------------------- x 100 %
di Rumah Sakit dengan yang bekerjasama dengan BPJS yang Jumlah item obat yang tersedia di RS
Fornas dalam Jaminan sesuai Fornas terhadap jumlah item
Kesehatan Nasional obat yang tersedia di RS tersebut

Peningkatan pemerataan Prosentase penggunaan 44 % Persentase penggunaan antibiotik pada Jumlah prosentase capaian masing-masing
--------------------------------------------------------- x 100 %
obat dan perbekalan obat rasional di Puskesmas penatalaksanaan kasus ISPA non- Jumlah komponen indikator peresepan
kesehatan pneumonia, diare non-spesifik,
penggunaan injeksi pada
penatalaksanaan kasus myalgia, dan
merata item obat perlembar resep di
Puskesmas, terhadap seluruh kasus
ISPA non-pneumonia, diare non-
spesifik dan myalgia di sarana yang
sama
Pengadaan alat kesehatan Puskesmas dengan 45 pusk Jumlah puskesmas dengan peralatan Jumlah Puskesmas yang sesuai standar Permenkes 75 th 2014

peralatan sesuai standar kesehatan sesuai standar peralatan

Pembinaan dan Proporsi Pembinaan dan 46 % Apotik yang melaksanakan pelayanan Jumlah Apotek yg melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai
standar
pengawasan bidang Pengawasan Pelayanan kefarmasian sesuai standar ----------------------------------------------------------------------- x 100 %
kefarmasian Kefarmasian kefarmasian Jumah Apotek

8
No Program Kegiatan Indikator Sasaran Satuan DEFINISI OPERASIONAL CARA PENGHITUNGAN

Prosentase Puskesmas 47 pusk Puskesmas yang melaksanakan Jumlah Puskesmas yg melaksanakan pelayanan kefarmasian
sesuai standar
yang melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai standar ------------------------------------------------------------------------ x 100 %
pelayanan kefarmasian kefarmasian Jumah Puskesmas
sesuai standar

Prosentase Rumah Sakit 48 rumah Rumah Sakit yang melaksanakan Jumlah Rumah Sakit yg melaksanakan pelayanan kefarmasian
sesuai standar
yang melaksanakan sakit pelayanan kefarmasian sesuai standar ----------------------------------------------------------------------- x 100 %
pelayanan kefarmasian kefarmasian Jumah Rumah Sakit
sesuai standar
4 Pengawasan dan Pengawasan dan Proporsi Pembinaan dan 49 % Pengawasan dan pembinaan yang Jumlah IRTP yang tdk menggunkan BTP
---------------------------------------------------------x 100 %
pengendalian pengendalian keamanan Pengawasan Produksi, dilakukan oleh Dinas Kesehatan Jumlah IRTP yang dilakukan pengawasan dan pembinaan
kesehatan makanan dan kesehatan makanan Makanan, dan Minuman terhadap IRTP terkait dengan
hasil produksi rumah tangga penggunaan bahan tambahan pangan
dalam produksi pangan.
2 Pembiayaan penyediaan pembiayaan Cakupan pelayanan 50 % Jumlah Masyarakat dengan tingkat Jumlah keseluruhan penduduk yang menerima PBI
--------------------------------------------- x 100 %
kesehatan jaminan kesehatan jaminan kesehatan bagi penghasilan terendah yang Jumlah Seluruh Penduduk di Kab Boyolali pd tahun yang sama
masyarakat masyarakat masyarakat /penduduk mendapatkan Bantuan Iuran (PBI) yang
miskin berasal dari APBN, APBD Prop dan
APBD Kab Boyolali.

9
No Program Kegiatan Indikator Sasaran Satuan DEFINISI OPERASIONAL CARA PENGHITUNGAN

12 Promosi kesehatan pemberdayaan dan Cakupan Desa /Kelurahan 51 Desa Desa/Kelurahan siaga aktif adalah : Jumlah desa/Kel Siaga Aktif Strata MANDIRI
--------------------------------------------- x 100 %
dan pemberdayaan Penyuluhan kesehatan Siaga Aktif Mandiri 1. Desa atau kelurahan yang Jumlah Seluruh Desa/Kel Siaga aktif yang ada
masyarakat masyarakat dan institusi penduduknya dapat mengakses
dengan mudah pelayanan kesehatan
dasar yang memberikan pelayanan
setiap hari melalui PKD atau sarana
kesehatan yang ada di wilayah tersebut
seperti Pustu, Puskesmas atau sarana
kesehatan lainnya.
2. Penduduknya mengembangkan
UKBM dan melaksanakan surveilans
berbasis masyarakat meliputi
(pemantauan penyakit, kesehatan ibu
dan anak, gizi, lingkungan dan
perilaku), kedaruratan kesehatan dan
penanggulangan bencana, serta
penyehatan lingkungan sehingga
masyarakatnya menerapkan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat/PHBS.
3. Desa/Kelurahan siaga aktif terbagi
menjadi 4 (empat) tahapan/strata yaitu :
strata pratama, madya, purnama dan
mandiri.

10
No Program Kegiatan Indikator Sasaran Satuan DEFINISI OPERASIONAL CARA PENGHITUNGAN

Cakupan Desa siaga Aktif 52 Desa Desa/Kelurahan siaga aktif adalah : Jumlah absolut desa/kelurahan siaga aktif /jumalh keseluruhan
desa/kelurahan
1. Desa atau kelurahan yang
penduduknya dapat mengakses
dengan mudah pelayanan kesehatan
dasar yang memberikan pelayanan
setiap hari melalui PKD atau sarana
kesehatan yang ada di wilayah tersebut
seperti Pustu, Puskesmas atau sarana
kesehatan lainnya.
2. Penduduknya mengembangkan
UKBM dan melaksanakan surveilans
berbasis masyarakat meliputi
(pemantauan penyakit, kesehatan ibu
dan anak, gizi, lingkungan dan
perilaku), kedaruratan kesehatan dan
penanggulangan bencana, serta
penyehatan lingkungan sehingga
masyarakatnya menerapkan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat/PHBS.
3. Desa/Kelurahan siaga aktif terbagi
menjadi 4 (empat) tahapan/strata yaitu :
strata pratama, madya, purnama dan
mandiri.

Jumlah CSR yang 53 PKS/Mo Jumlah BUMN dan BUMD milik Jumlah absolut

dimanfaatkan untuk u kabupaten yang melaksanakan CSR /


program kesehatan Bina Lingkungan bidang kesehatan

11
No Program Kegiatan Indikator Sasaran Satuan DEFINISI OPERASIONAL CARA PENGHITUNGAN

Penyuluhan Masyarakat Cakupan Desa /Kelurahan 54 Desa Desa/Kelurahan siaga aktif adalah : Jumlah desa/Kel Siaga Aktif Strata MANDIRI
--------------------------------------------- x 100 %
Pola Hidup Sehat Siaga Aktif Mandiri 1. Desa atau kelurahan yang Jumlah Seluruh Desa/Kel Siaga aktif yang ada
penduduknya dapat mengakses
dengan mudah pelayanan kesehatan
dasar yang memberikan pelayanan
setiap hari melalui PKD atau sarana
kesehatan yang ada di wilayah tersebut
seperti Pustu, Puskesmas atau sarana
kesehatan lainnya.
2. Penduduknya mengembangkan
UKBM dan melaksanakan surveilans
berbasis masyarakat meliputi
(pemantauan penyakit, kesehatan ibu
dan anak, gizi, lingkungan dan
perilaku), kedaruratan kesehatan dan
penanggulangan bencana, serta
penyehatan lingkungan sehingga
masyarakatnya menerapkan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat/PHBS.
3. Desa/Kelurahan siaga aktif terbagi
menjadi 4 (empat) tahapan/strata yaitu :
strata pratama, madya, purnama dan
mandiri.

12
No Program Kegiatan Indikator Sasaran Satuan DEFINISI OPERASIONAL CARA PENGHITUNGAN

Cakupan Desa siaga Aktif 55 Desa Desa/Kelurahan siaga aktif adalah : Jumlah absolut desa/kelurahan siaga aktif /jumalh keseluruhan
desa/kelurahan
1. Desa atau kelurahan yang
penduduknya dapat mengakses
dengan mudah pelayanan kesehatan
dasar yang memberikan pelayanan
setiap hari melalui PKD atau sarana
kesehatan yang ada di wilayah tersebut
seperti Pustu, Puskesmas atau sarana
kesehatan lainnya.
2. Penduduknya mengembangkan
UKBM dan melaksanakan surveilans
berbasis masyarakat meliputi
(pemantauan penyakit, kesehatan ibu
dan anak, gizi, lingkungan dan
perilaku), kedaruratan kesehatan dan
penanggulangan bencana, serta
penyehatan lingkungan sehingga
masyarakatnya menerapkan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat/PHBS.
3. Desa/Kelurahan siaga aktif terbagi
menjadi 4 (empat) tahapan/strata yaitu :
strata pratama, madya, purnama dan
mandiri.

13
No Program Kegiatan Indikator Sasaran Satuan DEFINISI OPERASIONAL CARA PENGHITUNGAN

Pengembangan media Proporsi Rumah Tangga 56 % Rumah Tangga sehat adalah Rumah Jumlah keseluruhan Rumah Tangga sehat Utama dan Paripurna
--------------------------------------------- x 100 %
promosi dan informasi Sehat tangga yang memenuhi minimal 11 Jumlah Seluruh Rumah Tangga Yang didata
sadar hidup sehat indikator dari 16 indikator PHBS
meliputi : 1). Persalinan Nakes, 2).
Pemeriksaan Kehamilan/K4, 3). Asi
eksklusif, 4). Penimbangan balita , 5).
Gizi Seimbang, 6). Air bersih, 7).
Jamban sehat, 8). Sampah, 9). Lantai
rumah, 10). aktivitas fisik, 11). Tidak
merokok, 12). Cuci tangan, 13). Gosok
gigi, 14). Tidak Miras/Narkoba, 15).
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan/JPK,
16). PSN.

Cakupan Posyandu 57 % Posyandu mandiri adalah posyandu Jumlah Posyandu Strata PURNAMA
--------------------------------------------- x 100 %
Purnama yang telah mencapai skor > 70% < 80 Jumlah Seluruh Posyandu yang ada
% dari 35 indikator penghitungan strata
posyandu secara kuantitatif
berdasarkan Surat Gubernur Jawa
Tengah nomor : 411.4/05768 tanggal
20 Februari 2007
Cakupan Posyandu Mandiri 58 % Posyandu mandiri adalah posyandu Jumlah Posyandu Strata MANDIRI
--------------------------------------------- x 100 %
yang telah mencapai skor > 80%dari 35 Jumlah Seluruh Posyandu yang ada
indikator penghitungan strata posyandu
secara kuantitatif berdasarkan Surat
Gubernur Jawa Tengah nomor :
411.4/05768 tanggal 20 Februari 2007

Jumlah kampanye 59 kali Media elektronik adalah Jumlah absolut / frekuensi dari semua penyuluhan yang dilakukan
melalui media elektronik di level kabupaten selama 1 tahun
kesehatan melalui media TV,radio,VCD/DVD atau MP3.
elektronik Penyuluhan melalui media elektronik
adalah komunikasi dua arah atau satu
arah, baik langsung atau tidak
langsung, dengan menggunakan media
elektronik

14
No Program Kegiatan Indikator Sasaran Satuan DEFINISI OPERASIONAL CARA PENGHITUNGAN

Jumlah Penyuluhan Melalui 60 kali Media cetak adalah poster, leaflet, flyer, Jumlah absolut substansi dan atau jenis media cetak yang
digunakan untuk kegiatan penyuluhan di level kabupaten selama 1
Media Cetak stiker, baliho/billboard, buku saku, (satu) tahun.
lembar balik, selebaran, buku agenda,
kalender, banner dan media promosi
cetak lainnya. Penyuluhan melalui
media cetak adalah komunikasi dua
arah atau satu arah, baik langsung atau
tidak langsung dengan menguunakan
media cetak.
Jumlah Penyuluhan Luar 61 kali Penyuluhan luar ruang adalah Jumlah absolut dari semua penyuluhan yang dilakukan melalui
pameran, penyuluhan pada sasaran tertentu atau masyarakat
Ruangan komunikasi dua arah secara langsung umum di level kabupaten selama 1 (satu) tahun
atau tidak langsung, melalui pameran,
penyuluhan dengan sasaran tertentu
(mis : sekolah, pedagang, masyarakat
rawan penyakit dll).

Jumlah tema pesan dalam 62 kali Jumlah pesan kesehatan prioritas yang Jumlah absolut dari pesan kesehatan prioritas

komunikasi, informasi dan disebarluaskan oleh Dinas Kesehatan


edukasi kepada masyarakat kepada masyarakat melalui berbagai
media,
5 Pencegahan dan Pencegahan dan Prosentase orang dilakukan 63 % Persentase orang yang ditest HIV atas Jumlah orang yang ditest HIV pada fasilitas pelayanan kesehatan
dalam kurun waktu tertentu
penanggulangan penanggulangan penyakit test HIV dan menerima hasil dasar sukarela dan atas inisiatif ---------------------------------------------------------- x 100 %
penyakit menular langsung dari kelompok resiko petugas kesehatan di fasyankes di Jumlah keseluruhan Kepala Keluarga
suatu wilayah dalam kurun waktu
tertentu.
Prosentase ODHA yang 64 % Persentase ODHA yang memenuhi Jml orang yang mendapatkan terapi ARV
---------------------------------------------------------- x 100 %
mendapatkan ART syarat untuk mendapatkan terapi ARV Jml orang yang memenuhi syarat terapi ARV
di fasyankes dalam kurun waktu
tertentu
Prosentase Penemuan 65 % Angka yang menunjukkan persentase  Jml TB paru BTA + yang ditemukan dan diobati disuatu wilayah
pada kurun waktu tertentu
Penderita TB paru BTA penemuan TB paru BTA positif yang ---------------------------------------------------------- x 100 %
positif ditemukan dan diobati di suatu wilayah Jml suspek TB diwilayah dan pada kurun waktu yang sama
pada kurun waktu tertentu.

15
No Program Kegiatan Indikator Sasaran Satuan DEFINISI OPERASIONAL CARA PENGHITUNGAN

Angka keberhasilan 66 % Angka yang menunjukkan persentase Jml TB paru BTA + yang sembuh disuatu wilayah selama periode
tertentu
pengobatan TB paru yg pasien yang telah menyelesaikan ---------------------------------------------------------- x 100 %
terkonfirmasi > 85% pengobatan secara lengkap dan hasil Jml pasien TB paru BTA + yang diobati pada kurun waktu
pemeriksaan apusan dahak ulang yang sama

(follow up) dengan hasil negatif pada


akhir pengobatan dan pada satu
pemeriksaan sebelumnya.

Prosentase penderita kusta 67 % Persentase kasus baru kusta yang Jumlah kasus baru PB yang menyelesaikan pengobatan 6 dosis
dalam 6-9 bulan
diberi pengobatan lengkap menyelesaikan pengobatan tepat waktu ---------------------------------------------------------- x 100 %
(RFT) . Jumlah seluruh kasus baru PB yang mulai MDT pada
periode kohort yang sama

Pelayanan Kesehatan orang 68 Capaian kinerja Pemerintah Daerah Jumlah orang yang mendapatkan pelayanan TB sesuai standar
dalam kurun waktu satu tahun
dengan TB Kabupaten/Kota dalam memberikan -------------------------------------------------------------------- x 100 %
pelayanan orang dengan TB dinilai dari Jumlah orang dengan TB yang ada di wilayah kerja pada kurun
persentase jumlah orang yang waktu satu tahun yang sama

mendapatkan pelayanan TB sesuai


standar di wilayah kerjanya dalam Jumlah orang berisiko terinfeksi HIV yang mendapatkan
Pelayanan Kesehatan orang 69 Capaian kinerja Pemerintah Daerah
pemeriksaan HIV sesuai standar di fasyankes dalam kurun waktu
dengan resiko terinfeksi HIV Kabupaten/Kota dalam memberikan satu tahun
pemeriksaan HIV terhadap orang ------------------------------------------------------------------- x 100 %
berisiko terinfeksi HIV dinilai dari Jumlah orang berisiko terinfeksi HIV yang ada di satu wilayah
kerja pada kurun waktu satu tahun yang sama
persentase orang berisiko terinfeksi
HIV yang datang ke fasyankes dan
mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai
standar di wilayah kerjanya dalam
kurun waktu satu tahun.
Pencegahan dan Angka kesakitan DBD 70 per Angka yang menunjukkan jumlah Jml penderita DBD
---------------------------------------------------------- x 100 %
penanggulangan penyakit (Insiden rate/IR) 100,000 penderita DBD baru yang ditemukan Jml penderita penyakit DBD yang ditemukan disuatu wilayah
tular vektor dan zoonotik dan tercatat di Kabupaten Boyolali dalam kurun waktu tertentu
Angka Kematian DBD 71 % dr jml angka yang menunjukkan Prosentase Jml kasus kematian penderita DBD
---------------------------------------------------------- x 100 %
(CFR) penderit kematian kasus DBD yang tercatat di Jml seluruh penderita penyakit DBD
a Kabupaten Boyolali dari seluruh
penderita.

16
No Program Kegiatan Indikator Sasaran Satuan DEFINISI OPERASIONAL CARA PENGHITUNGAN

Angka Bebas Jentik (ABJ) 72 % Angka yang menunjukkan persentase Jumlah rumah/bangunan yang tidak ditemukan jentik
---------------------------------------------------------- x 100 %
rumah/bangunan yang tidak ditemukan Jumlah rumah/bangunan yang diperiksa
jentik penular DBD disuatu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu
terhadap jumlah rumah/bangunan yang
diperiksa pada tempat dan kurun waktu
yang sama. (menggambarkan luasnya
penyebaran nyamuk di suatu wilayah) 

Penderita DBD ditangani 73 % Persentase penderita demam tinggi Jumlah keseluruhan penderita DBD yang ditangani
---------------------------------------------------------- x 100 %
mendadak berlangsung 2-7 hari, Jml penderita DBD
disertai manifestasi pendarahan (antara
lain uji tourniquet positif, petekie,
ekimosis, epistaksis, pendarahan gusi,
hematemesis dan / atau melena dsb)
ditambah trombositopenia (trombosit ≤
100.000/mm³) dan hemokonsentrasi
(peningkatan hematokrit ≥ 20%) yang
mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar pada fasyankes. 

Penemuan kasus pes pada 74 orang Tidak ditemukan kasus Pes di angka absolut penemuan Penderita Pes

manusia kecamatan Selo dan Cepogo


Pencegahan dan Persentase desa/kel. Yang 75 % Persentase Desa / kelurahan yang Jumlah desa/kelurahan yang melaksanakan Posbindu PTM
---------------------------------------------------------- x 100 %
penanggulangan penyakit melaksanakan kegiatan melaksanakan kegiatan Posbindu PTM Jumlah keseluruhan Desa/Kelurahan
tidak menular termasuk Posbindu PTM yaitu deteksi dini dan monitoring faktor
gangguan jiwa risiko PTM secara rutin minimal pada
10% penduduk usia ≥ 15 tahun di
wilayah tersebut
Pelayanan kesehatan 76 % Angka yang menunjukkan proporsi Jumlah Kasus Baru DM (type2) yang tercatat di fasyankes
---------------------------------------------------------- x 100 %
penderita Diabetes Melitus Diabetes Melitus (type 2) diantara Jumlah keseluruhan kasus penyakit di fasyankes di suatu
seluruh kasus penyakit di fasyankes wilayah pada periode tertentu
pada suatu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu (mengukur kinerja
pendeteksian)

17
No Program Kegiatan Indikator Sasaran Satuan DEFINISI OPERASIONAL CARA PENGHITUNGAN

Pelayanan kesehatan 77 % Angka yang menunjukkan proporsi Jumlah Kasus Baru Hipertensi yang tercatat di fasyankes
---------------------------------------------------------- x 100 %
penderita Hipertensi Hipertensi diantara seluruh kasus Jumlah keseluruhan kasus penyakit di fasyankes di suatu
penyakit di fasyankes pada suatu wilayah pada periode tertentu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
(mengukur kinerja pendeteksian)

Pelayanan kesehatan orang 78 % Capaian kinerja Pemerintah Jumlah ODGJ berat (psikotik) di wilayah kerja kab/kota yang
mendapat pelayanan kesehatan jiwa promotif preventif sesuai
dengan gangguan jiwa berat Kabupaten/Kota dalam memberikan standar dalam kurun waktu satu tahun
pelayanan kesehatan ODGJ berat -------------------------------------------------------------------- x 100 %
dinilai dengan jumlah ODGJ berat Jumlah ODGJ berat (psikotik) yang ada di wilayah kerja kab/kota
dalam kurun waktu satu tahun yang sama.
(psikotik) di wilayah kerja nya yang
mendapat pelayanan kesehatan jiwa
promotif preventif sesuai standar dalam
kurun waktu satu tahun
surveillance epidemiologi Cakupan Desa / Kelurahan 79 % Jumlah desa/Kelurahan yang Jumlah Desa/Kel yang mengalami KLB yg di PE kurang dari 24
jam
dan penaggulangan KLB KLB yang dilakukan mengalami KLB yang dilakukan --------------------------------------------------------- x 100 %
penyelidikan penyelidikan epidemiologi kurang dari Jumlah Keseluruhan Desa kel yang mengalami KLB
Epidemiologi<24 jam 24 jam sejak laporan diterima.
Prosentase sinyal 80 % Prosentase sinyal kewaspadaan dini
kewaspadaan dini KLB yang KLB yang direspon
direspon
Cakupan Penemuan 81 per Cakupan Penemuan Penderita AFP Jumlah kasus AFP yang ditemukan pada setiap 100.000
penduduk usia kurang dari 15 th
Penderita AFP 100.000 adalah jumlah kasus AFP yang
pendudu ditemukan pada anak usia kurang dari
k kurang 15 tahun, dalam kurun waktu tertentu,
dari 15 per 100.000 penduduk usia kurang dari
thn 15 thn.
peningkatan imunisasi dan Cakupan Desa UCI 82 % Jumlah desa/kel yang seluruh bayinya Jumlah desa/Kel yang 85% dari seluruh bayinya telah
mendapatkan imunisasi dasar lengkap
vaksinasi telah mendapatkan imunisasi dasar --------------------------------------------------------- x 100 %
lengkap. Jumlah Keseluruhan Desa /Kel
Cakupan Imunisasi Dasar 83 % Jumlah Bayi (0-11) bulan yang Jumlah Bayi (0-11) bulan yang mendapatkan imunisasi dasar
lengkap
Lengkap (bayi) mendapatkan imunisasi dasar lengkap --------------------------------------------------------- x 100 %
yang meliputi imunisasi HB0, BCG, Jumlah Keseluruhan Bayi
Pentabio 3x, Polio 4x dan Campak
dalam kurun waktu satu tahun.

18
No Program Kegiatan Indikator Sasaran Satuan DEFINISI OPERASIONAL CARA PENGHITUNGAN

13 Pengembangan Pengembangan Desa Cakupan Desa STBM 84 Desa Adalah jumlah desa yang telah Angka Absolut jumlah desa dan kelurahan yang telah
melaksanakan STBM di kab Boyolali
Lingkungan Sehat STBM memenuhi 5 pilar STBM (bebas BAB,
CTPS, pengelolaan limbah, pengeloaan
air minum, dan pengelolaan sampah)

Proporsi Rumah Tangga 85 % 1. Keluarga akses di jamban sehat Jumlah keluarga yang memiliki akses jamban sehat
---------------------------------------------------------- x 100 %
Akses Jamban Sehat adalah keluarga yang buang air besar Jumlah keseluruhan Kepala Keluarga
di jamban sehat (JSP/JSSP)
Proporsi Rumah Tangga 86 % 1. Keluarga akses CTPS adalah Jumlah keluarga yang akses Cuci Tangan Pakai Sabun
---------------------------------------------------------- x 100 %
Akses CTPS (Cuci Tangan keluarga mengadopsi cuci tangan Jumlah keseluruhan Kepala Keluarga
Pakai Sabun) dengan air mengalir dan menggunakan
sabun
Proporsi Rumah Tangga 87 % 1. Keluarga mengelola air minum dan Jumlah Keluarga mengelola air minum dan makanan yang aman
adalah keluarga yang telah mengelola air untuk minum dan
mengelola air minum dan makanan yang aman adalah keluarga makanan untuk keluarga yang terhindar dari faktor risiko
Makanan yang aman yang telah mengelola air untuk minum pencemaran
dan makanan untuk keluarga yang ---------------------------------------------------------- x 100 %
Jumlah keseluruhan Kepala Keluarga
terhindar dari faktor risiko pencemaran

Cakupan Rumah tangga 88 % 1. Keluarga mengelola sampah rumah Jumlah keluarga yangkeluarga yang telah mengelola sampah
dalam rumah secara aman dan benar
mengelola sampah rumah tangga yang aman adalah keluarga ---------------------------------------------------------- x 100 %
tangga yang aman yang telah mengelola sampah dalam Jumlah keseluruhan Kepala Keluarga
rumah secara aman dan benar
Cakupan Rumah tangga 89 % 1. Keluarga mengelola limbah cair Jumlah keluarga yang yang telah mengelola limbah domestik dari
aktifitas dalam keluarga secara aman
mengelola limbah cair rumah tangga yang aman adalah ---------------------------------------------------------- x 100 %
rumah tangga yang aman keluarga yang telah mengelola limbah Jumlah keseluruhan Kepala Keluarga
domestik dari aktifitas dalam keluarga
secara aman

19
No Program Kegiatan Indikator Sasaran Satuan DEFINISI OPERASIONAL CARA PENGHITUNGAN

Penyediaan / Pengawasan Proporsi Sarana Air Minum 90 % 1. Sarana Air Minum dilakukan Jumlah keluarga yang yang telah mengelola limbah domestik dari
aktifitas dalam keluarga secara aman
Sarana Air Bersih, Jamban, dilakukan Pengawasan pengawasan adalah sarana air minum ---------------------------------------------------------- x 100 %
dan SPAL yang dilakukan pengawasan Jumlah keseluruhan Kepala Keluarga
berdasarkan inspeksi sanitasi disuatu
daerah dalam kurun waktu tertentu
2. Persentase Sarana Air Minum
dilakukan pengawasan dibagi jumlah
sarana air minum seluruhnya dalam
kurun waktu tertentu dikalikan 100 %

Proporsi Rumah Tangga 91 % 1. Rumah tangga akses air minum Jumlah keluarga yang yang telah mengelola limbah domestik dari
aktifitas dalam keluarga secara aman
memiliki akses air minum berkualitas adalah rumah tangga yang ---------------------------------------------------------- x 100 %
berkualitas akses air minum yang layak secara Jumlah keseluruhan Kepala Keluarga
berkelanjutan untuk kebutuhan sehari
hari.
2. Persentase rumah tangga akses air
minum berkualitas adalah rumah
tangga yang akses air minum yang
layak dalam kurun waktu tertentu
dikalikan 100 %
Proporsi Jamban Sehat 92 % 1. Jamban sehat adalah fasilitas Jumlah keluarga yang yang telah mengelola limbah domestik dari
aktifitas dalam keluarga secara aman
sanitasi untuk buang air besar yang ---------------------------------------------------------- x 100 %
memenuhi syarat kesehatan Jumlah keseluruhan Kepala Keluarga
(JSP/JSSP)yang digunakan sendiri
atau bersama.
2. Persentase jamban sehat adalah
jumlah jamban sehat dibagi dengan
jumlah rumah disuatu daerah dalam
kurun waktu tertentu dikalikan 100 %
Kegiatan Pengkajian Jumlah kajian factor resiko 93 kajian Jumlah kajian faktor risiko penyakit Jml absolut komulatif hasil kajian

Pengembangan Lingkungan penyakit akibat lingkungan akibat lingkunganadalah hasil kajian


Sehat dari berbagai lokasi / daerah tentang
risiko penyakit akibat lingkungan

20
No Program Kegiatan Indikator Sasaran Satuan DEFINISI OPERASIONAL CARA PENGHITUNGAN

pengawasan hygiene dan Proporsi tempat pengolahan 94 % 1. Tempat pengelolaan makanan Jumlah TPM yang dibina disuatu daerah dalam kurun waktu
tertentu
sanitasi TTU dan TPM Makanan minuman (TPM) minuman yang dibina adalah Usaha ---------------------------------------------------------- x 100 %
dibina. pengelolaan makanan yang meliputi Jumlah keseluruhan TPM di suatu wilayah tertentu
jasaboga, rumah makan, restoran,
depot air minum, kantin dan makanan
jajanan yang dilakukan pembinaan
2. Persentase TPM dibina adalah
jumlah TPM yang dibina disuatu
daerah dalam kurun waktu tertentu
dibagi dengan Jumlah TPM seluruhnya
dalam kurun waktu tertentu

Proporsi tempat umum , 95 % 1. Tempat tempat umum, fasilitas Jumlah Fasilitas Umum sehat
---------------------------------------------------------- x 100 %
fasililitas umum sehat umum adalah adalah tempat umum Jumlah keseluruhan Fasilitas Umum di suatu wilayah
yang digunakan untuk kegiatan tertentu
masyarakat yang meliputi : Sarkes (RS,
Puskesmas), Sarana Sekolah, Hotel
yang memenuhi persyaratan hygiene
sanitasi disuatu daerah dalam kurun
waktu tertentu
2. Persentase TTU, Fasilitas Umum
memenuhi syarat adalah TTU, Fasilitas
Umum sehat dibagi jumlah TTU,
fasilitas umum seluruhnya dalam kurun
waktu tertentu dikalikan 100 %

10 Pengembangan peningkatan kapasitas dan jumlah dokter dan tenaga 96 orang Jumlah absolut yang dikirimkan Jumlah absolut yang dikirimkan pelatihan

sumber daya kualitas dokter dan tenaga kesehatan dikirim pelatihan pelatihan
kesehatan kesehatan
rasio dokter 97 per Rasio dokter per 100.000 penduduk Jumlah Dokter yang memberikan pelayanan
---------------------------------------------------------- x 100.000
100.000 yaitu jumlah seluruh dokter umum yang Jumlah seluruh penduduk di kabupaten Boyolali dalam kurun
pendudu memberikan pelayanan kesehatan di waktu yang sama
k wilayah Kabupaten Boyolali.

21
No Program Kegiatan Indikator Sasaran Satuan DEFINISI OPERASIONAL CARA PENGHITUNGAN

rasio dokter gigi 98 per Rasio dokter gigi per 100.000 Jumlah Dokter gigi yang memberikan pelayanan
---------------------------------------------------------- x 100.000
100.000 penduduk yaitu jumlah seluruh dokter Jumlah seluruh penduduk di kabupaten Boyolali dalam kurun
pendudu gigi yang memberikan pelayanan waktu yang sama
k kesehatan di wilayah Kabupaten
Boyolali.
rasio perawat 99 per Rasio perawat per 100.000 penduduk Jumlah perawat yang memberikan pelayanan
---------------------------------------------------------- x 100.000
100.000 yaitu jumlah seluruh perawat yang Jumlah seluruh penduduk di kabupaten Boyolali dalam kurun
pendudu memberikan pelayanan kesehatan di waktu yang sama
k wilayah Kabupaten Boyolali.

rasio bidan 100 pr Rasio bidan per 100.000 penduduk Jumlah Bidan yang memberikan pelayanan
---------------------------------------------------------- x 100.000
100.000 yaitu jumlah seluruh bidan yang Jumlah seluruh penduduk di kabupaten Boyolali dalam kurun
pendudu memberikan pelayanan kesehatan di waktu yang sama
k wilayah Kabupaten Boyolali.
11 Manajemen Pengembangan data dan prosentase puskesmas 101 % Simpus terintegrasi adalah Puskesmas Jumlah puskesmas yang melaksanakan Simpus terintegrasi
---------------------------------------------------------- x 100.000
informasi dan informasi kesehatan melaksanakan simpus yang telah melaksanakan Simpus Jumlah seluruh puskesmas di kabupaten Boyolali
regulasi kesehatan terintegrasi secara online dari Puskesmas ke Dinas
Kesehatan.

7 Upaya Kesehatan Penyediaan Bantuan Cakupan SPM di 102 % Cakupan SPM di puskesmas (UKM) Jumlah Puskesmas yang melaksanakan UKM dibagi Jumlah
Keseluruhan Puskesmas
Masyarakat Operasional Kesehatan Puskesmas (upaya adalah jumlah Puskesmas yang
(BOK) kesehatan masyarakat) melaksanakan kegiatan Upaya
Kesehatan Masyarakat, indikator ini
digunakan untuk mengukur
performance puskesmas.
Pembinaan Upaya Prosentase puskesmas 103 Puskesmas yang melaksanakan Jumlah Puskesmas yang melaksanakan kegiatan Kesehatan
Olahraga
Kesehatan Kerja dan melaksanakan kegiatan kegiatan Kesehatan Olahraga : ---------------------------------------------------------- x 100%
Olahraga kesehatan olahraga Puskesmas yang melaksanakan Jumlah keseluruhan Puskesmas
kegiatan kesehatan olahraga pada
kelompok masyarakat di wilayah
kerjanya
Prosentase puskesmas 104 Puskesmas yang melaksanakan Jumlah Puskesmas yang melaksanakan kegiatan Kesehatan kerja
dasar
melaksanakan kegiatan kegiatan Kesehatan kerja dasar : ---------------------------------------------------------- x 100%
kesehatan kerja dasar Puskesmas yang melaksanakan Jumlah keseluruhan Puskesmas
kegiatan kesehatan kerja dasar di
wilayah kerjanya

22
No Program Kegiatan Indikator Sasaran Satuan DEFINISI OPERASIONAL CARA PENGHITUNGAN

Penyediaan Biaya Prosentase sampel 105 Jumlah sampel yang diperiksa dibagi Jumlah sampel yang diperiksa
---------------------------------------------------------- x 100%
Operasioal dan laboratorium yang diperiksa jumlah sampel yang masuk ke
% Jumlah keseluruhan sampel yang masuk ke Labkesda
Pemeliharaan (Jasa Labkesda dalam satu periode tertentu
Pelayanan )Labkesda dikalikan 100 prosen
9 Pengadaan, Pembangunan puskesmas Jumlah Puskesmas 106 pusk Jumlah Puskesmas Memenuhi Standar Jumlah Absolut Puskesmas Memenuhi Standar Permenkes nomor
75 tahun 2014 tentang Puskesmas
peningkatan dan Memenuhi Standar Permenkes nomor 75 tahun 2014
perbaikan sarana Permenkes tentang Puskesmas
dan prasarana
puskesmas/
puskemas pembantu
dan jaringannya

pengadaan pusling Jumlah Pusling dalam 107 % Jumlah Puskesmas keliling roda 4 Jumlah Pusling Roda empat keseluruhan dikurangi jumlah pusling
roda 4 dalam kondisi rusak berat dibagi jumlah keseluruhan
kondisi layak jalan di 29 dalam kondisi dapat berjalan normal pusling dikalikan 100%
Puskesmas

23
SASARAN, STRATEGI, KEBIJAKAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM Program Kegiatan

Melaksanakan program Meningkatkan upaya gerakan Meningkatkan kesehatan dan gizi keluarga Program peningkatan pelayanan A Peningkatan pelayanan kesehatan keluarga
promotif, preventif, kuratif masyarakat sehat kesehatankeluarga 1 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Bayi
dan rehabilitatif pada 2 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Balita, Anak Sekolah Dan Remaja
semua kontinum siklus 3 Pelayanan Kesehatan Lansia
kehidupan (life cycle) 4 Peningkatan Pelayanan Gizi Masyarakat
Menurunkan angka kesakitan dan kematian Program pencegahan dan B Pencegahan dan penanggulangan penyakit
penanggulangan penyakit 1 Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular langsung
2 Pencegahan dan penanggulangan penyakit tular vektor dan zoonotik
3 Pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular termasuk gangguan jiwa
4 Surveillance epidemiologi dan penaggulangan KLB
5 Peningkatan imunisasi dan vaksinasi
Meningkatkan kesehatan masyarakat Program upaya kesehatan C Upaya Kesehatan Masyarakat
kesehatan kerja dan olahraga masyarakat 1 Penyediaan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
2 Pembinaan Upaya Kesehatan Kerja dan Olahraga
3 Penyediaan Biaya Operasioal dan Pemeliharaan (Jasa Pelayanan )Labkesda
Pengawasan dan pengendalian D Pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan
kesehatan makanan 1 Pengawasan dan pengendalian keamanan dan kesehatan makanan hasil produksi
rumah tangga
Melaksanakan pelayanan Akreditasi fasilitas kesehatan Penguatan UPT / Puskesmas Program pengadaan, peningkatan F program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana
kesehatan yang primer dan rujukan baik milik dan perbaikan sarana dan puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya
berorientaswi pada pemerintah maupun swasta prasarana 1 Pembangunan puskesmas
peningkatan mutu puskesmas/puskesmas pembantu 2 pengadaan pusling
pelayanan dan Program peningkatan kulitas G Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan pada BLUD
keselamatan pasien pelayanan pada BLUD 1 Pelayanan dan Pendukung Pelayanan Kesehatan
Program Obat dan Perbekalan H Obat dan Perbekalan Kesehatan
Kesehatan 1 Pengadaaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
2 Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan
3 Pengadaan alat kesehatan
4 Pembinaan dan pengawasan bidang kefarmasian
Mendorong akreditasi fasilitas kesehatan Program peningkatan pelayanan I Peningkatan Pelayanan Kesehatan
dasar milik swasta kesehatan 1 Peningkatan pelayanan kesehatan dasar
2 Akreditasi fasilitas pelayanan kesehatan dasar
3 Pembinaan Kesehatan Tradisional dan komplementer
Meningkatkan kualitas pelayanan rujukan 4 Peningkatan pelayanan kesehatan rujukan

Meningkatkan komunikasi rujukan 5 Peningkatan sistem penanggulangan gawat darurat terpadu


berjenjang dari fasilitas kesehatan primer ke
fasilitas kesehatan rujukan
Pencapaian program jaminan Menjalin komunikasi dan koordinasi dengan Program pembiayaan kesehatan J Pembiayaan kesehatan masyarakat
kesehatan nasional menuju BPJS kesehatan dan BPJS tenaga kerja masyarakat 1 Penyediaan pembiayaan jaminan kesehatan masyarakat
total coverage

Meningkatkan peran Meningkatnya partisipasi dan Pemberdayaan kader kesehatan di tingkat Program promosi kesehatan dan K Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
serta masyarakat dan pemberdayaan masyarakat desa dan sekolah pemberdayaan masyarakat 1 Pemberdayaan dan Penyuluhan kesehatan masyarakat dan institusi
sektor swasta dalam dalam upaya kesehatan 2 Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Sehat
pembangunan kesehatan promotif preventif dan 3 Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat
rehabilitatif
Program pengembangan L Pengembangan Lingkungan Sehat
lingkungan sehat
Meningkatkan peran Meningkatnya partisipasi dan Pemberdayaan kader kesehatan di tingkat
serta masyarakat dan pemberdayaan masyarakat desa dan sekolah
sektor swasta dalam dalam upaya kesehatan
pembangunan kesehatan promotif preventif dan
SASARAN rehabilitatifSTRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM Program Kegiatan
Program pengembangan
lingkungan sehat 1 Pengembangan Desa STBM
2 Penyediaan / Pengawasan Sarana Air Bersih, Jamban, dan SPAL
3 Kegiatan Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat
4 Pengawasan hygiene dan sanitasi TTU dan TPM

Melakukan sosialisasi, Peningkatan kerja sama dengan lintas


advokasi kepada sektor sektor dan swasta
ewasta untuk pemberdayaan
CSR dalam mengatasi
masalah kesehatan

Meningkatkan kualitas Terlaksananya proses Membangun kerja sama dengan organisasi Program pengembangan sumber M Pengembangan sumber daya kesehatan
dan kuantitas sumber sertifikasi dan registrasi tenaga profesi daya kesehatan
daya manusia kesehatan kesehatan
yang berdaya saing
Meningkatkan kompetensi Pengiriman sumber daya kesehatan untuk 1 Peningkatan kapasitas dan kualitas dokter dan tenaga kesehatan
sumber daya manusia mengikuti pendidikan dan pelatihan
kesehatan dan distribusinya

Melaksanakan pelayanan Meningkatkanpelayanan Meningkatkan mutu pelayanan perijinan


publik yang lebih bermutu perijinan dan rekomendasi melalui pemanfaatan teknologo informasi
dengan berbasis fasilitas kesehatan primer dan
teknologi informasi rujukan, apotek, alat Meningkatkan tata kelola kepegawaian, Program pelayanan administrasi N Program pelayanan administrasi perkantoran
kesehatan dan makanan aset, perencanaan dan evaluasi perkantoran
minuman pembangunan kesehatan Program peningkatan sarana O Program peningkatan sarana prasarana aparatur
prasarana aparatur
Program peningkatan kapasitas P Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
sumber daya aparatur
Program peningkatan Q Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
pengembangan sistem pelaporan
capaian kinerja dan keuangan

Meningkatkan tata kelola pelayanan dan Program manajemen informasi R Manajemen informasi dan regulasi kesehatan
penyajian informasi kesehatan dan regulasi kesehatan
1 Pengembangan data dan informasi kesehatan

Anda mungkin juga menyukai