Anda di halaman 1dari 54

ANALISIS UNIVARIAT DAN

PENYAJIAN DATA
BARIANA WIDITIA ASTUTI, SKM, MPH
Analisis Univariat
 Analisa yang dilakukan menganalisis tiap variabel dari
hasil penelitian
 Berfungsi untuk meringkas kumpulan data hasil
pengukuran sedemikian rupa sehingga kumpulan data
tersebut berubah menjadi informasi yang berguna
 Peringkasan tersebut dapat berupa ukuran statistik,
tabel, grafik
 Analisis univariat dikenal juga dengan analisis
deskriptif
Analisis Univariat

 Deskriptif kategorik → jumlah dan presentase

 Deskriptif numerik

 Data berdistribusi normal → rerata dan simpang baku

 Data berdistribusi tidak normal → median, minimum,


maksimum, kuartil dan presentase
Analisis Univariat

 Deskriptif kategorik → jumlah dan presentase

 Deskriptif numerik

 Data berdistribusi normal → rerata dan simpang baku

 Data berdistribusi tidak normal → median, minimum,


maksimum, kuartil dan presentase
Analisis Univariat dengan STATA

 Analisis data kategorik

 Ketikkan data berikut di excel terlebih dahulu

 Copy paste ke dalam data editor

 Beri keterangan pada masing-masing variabel sesuai


dengan codebook
Analisis Univariat dengan STATA
Codebook
sex sehat olahraga asuransi merokok berat tinggi umur
Variabel Keterangan Kategori Skor
2 5 0 1 0 64 155 34
laki-laki 1
1 2 0 1 1 61 151 39 sex jenis kelamin
perempuan 2
2 2 1 1 1 69 153 42
luar biasa 5
1 4 1 1 0 72 151 34
1 5 0 1 0 70 162 32 sangat baik 4
1 2 1 1 0 66 171 38 sehat Kondisi kesehatan responden baik 3
1 2 1 1 0 68 163 43 buruk 2
2 1 0 1 0 55 155 46 sangat buruk 1
2 3 0 1 1 56 164 36 ya 1
olahraga Kebiasaan olahraga
1 1 1 1 0 59 162 25 tidak 0
2 5 1 1 1 66 171 26 ya 1
asuransi Kepemilikan asuransi
1 3 1 1 1 59 165 32 tidak 0
2 3 1 0 1 71 156 41 ya 1
merokok Kebiasaan merokok
1 3 1 1 1 67 159 45 tidak 0
2 5 1 0 0 60 161 30 berat Berat badan responden    
2 4 1 1 1 63 170 33 tinggi Tinggi badan responden    
1 4 0 0 1 62 150 36 umur Umur responden    
2 1 0 1 1 73 172 25
1 1 1 1 1 75 161 47
2 5 1 1 0 52 150 45
1 4 1 1 0 57 169 46
1 1 1 1 1 54 150 46
1 5 0 1 1 60 168 42
1 5 1 1 1 70 170 46
2 3 0 0 1 50 170 49
1 3 0 1 0 60 171 26
1 3 1 0 1 55 160 30
1 4 1 0 1 72 160 25
2 5 1 1 0 59 165 43
2 4 1 1 1 60 162 33
Analisis Univariat dengan STATA

 Analisis data kategorik

 Tabulasi

 Ketik pada command tab sex, tab sehat, dst

 Ketik pada command: tab1 sex sehat olahraga


asuransi merokok
Analisis Univariat dengan STATA

 Analisis data kategorik

 Grafik

 Ketik pada command: graph pie, over( sex )


plabel(_all percent)

 Lanjutkan untuk variable yang lainnya


Analisis Univariat dengan STATA

 Analisis data kategorik


 Simpan grafik
 Buka kotak dialog graph
 Klik tombol save atau copy
Analisis Univariat dengan STATA
 Analisis crosstabs data kategorik
 Ketik pada command: tab sehat sex

 Lanjutkan untuk variabel yang lain


Analisis Univariat dengan STATA
 Analisis crosstabs data kategorik
 Buka New Do-file Editor
 Ketikkan command di bawah ini:

 Lihat hasilnya pada file excel


 Copy paste hasil analisis deskriptif kategorik, chart
dan crosstabs ke word
 Intepretasikan hasil analisis
Analisis Univariat dengan STATA
 Analisis data numerik

 Mean, median, standar deviasi

 Ketik pada command: iqr berat

 Lanjutkan untuk variable yang lainnya


Analisis Univariat dengan STATA
 Analisis data numerik

 Grafik

 Ketik pada command: hist berat

 Ketik pada command: hist berat, norm percent

 Lanjutkan untuk variable yang laiinya


Analisis Univariat dengan STATA

 Copy paste hasil analisis deskriptif numerik dan


histogram ke word
 Intepretasikan hasil analisis
Analisis Univariat dengan SPSS

 Analisis data kategorik

 Ketikkan data berikut di excel terlebih dahulu

 Buat nama variable ke dalam variable view

 Copy paste data ke dalam data view


Analisis Univariat dengan SPSS

 Analisis data kategorik

 Klik Analyze → Descriptive Statistics →


Frequencies

 Pilih variable dengan data kategorikal

 Klik tombol Charts → Pie charts → Frequencies

 Klik Continue → Ok
Analisis Univariat dengan SPSS
 Analisis crosstabs data kategorik
 Klik Analyze → Descriptive Statistics →
Crosstabs
 Masukkan variable sehat pada kotak Row(s) dan
variable sex pada kotak Column(s)
 Ok
Analisis Univariat dengan SPSS
 Analisis crosstabs data kategorik
 Klik Analyze → Descriptive Statistics →
Crosstabs
 Masukkan variable sehat, olahraga, asuransi,
merokok pada kotak Row(s) dan variable sex pada
kotak Column(s)
 Ok
Analisis Univariat dengan SPSS
 Analisis crosstabs data kategorik
 Simpan grafik
 Klik kanan pada chart yang akan di copy

 Copy paste hasil analisis deskriptif kategorik, chart


dan crosstabs ke word
 Intepretasikan hasil analisis
Analisis Univariat dengan SPSS
 Analisis data numerik
 Klik Analyze → Descriptive Statistics →
Frequencies
 Pilih variable dengan data numerik
 Klik tombol Statistics
 Pilih Precentile Values, Central Tendency,
Dispersion dan Distribution sesuai keperluan
 Klik Continue
Analisis Univariat dengan SPSS
Analisis Univariat dengan SPSS
 Analisis data numerik
 Klik tombol Charts → Histogram → Show
normal curve on histogram
 Klik Continue → Ok

 Copy paste hasil analisis deskriptif numerik dan


histogram ke word
 Intepretasikan hasil analisis
Kirim hasil analisis univariat dan penyajian data
melalui classwork

 Kirim hasil latihan ke dalam classwork yang berisi:


1. File Log analisis univariat.smcl
2. File Do file analisis univariat
3. File Output analisis univariat.spv
4. File Data analisis univariat.sav
5. File Intepretasi analisis univariat.docx
BONUS
Penolakan atau Penerimaan Hipotesis Nol dengan Nilai p

 Nilai statistic → nilai hasil uji statistic yang akan


dikonversi ke dalam nilai probabilitas (nilai p)
 Hℴ diterima selama nilai p > α (alpha)
 α merupakan batas penerimaan terhadap Hℴ
 Nilai α yang popular adalah 5% yang merupakan hasil
konversi dari nilai statistic sebesar ±1,96 pada kurva
normal
 Nilai p > α → Hℴ diterima
 Nilai p < α → Hℴ ditolak
Penolakan atau Penerimaan Hipotesis Nol dengan Nilai p
Penolakan atau Penerimaan Hipotesis Nol dengan Nilai p

 Contoh:
 Seorang peneliti melakukan pengolahan data dari hasil
penelitian. Setelah dilakukan analisis, diperoleh nilai
statistik 0,3. Setelah dikonversi ke dalam nilai p menjadi
0,860. Batas penerimaan Hℴ adalah 5%. Bagaimana
kesimpulan hasil analisis tersebut?
 Seorang peneliti melakukan pengolahan data terhadap
hasil penelitiannya. Setelah dilakukan analisis diperoleh
nilai statistik sebesar 2,4. Setelah dikonversikan ke dalam
nilai p menjadi sebesar 0,02. Batas penerimaan Hℴ adalah
5%. Bagaimana kesimpulan hasil analisis?
Penolakan atau Penerimaan Hipotesis Nol dengan Nilai
Interval Kepercayaan
 Perbandingan proporsi → Hℴ diterima apabila pada
interval kepercayaan ada nilai 1
 Mengapa angka 1 penting?
 Konsep perbandingan adalah konsep pembagian yaitu
A:B
 Hℴ pada perbandingan proporsi → tidak ada
perbedaan proporsi A dengan B
 Jika proporsi A=proporsi B, maka A:B = 1
Penolakan atau Penerimaan Hipotesis Nol dengan Nilai
Interval Kepercayaan
 Perbedaan proporsi dan perbedaan rerata → Hℴ
diterima apabila pada interval kepercayaan ada angka
0
 Mengapa angka 0 penting?
 Konsep perbedaan adalah konsep pengurangan yaitu
A-B
 Hℴ pada perbedaan proporsi → tidak ada perbedaan
proporsi A dengan B
 Jika proporsi A=proporsi B, maka A-B = 0
Penolakan atau Penerimaan Hipotesis Nol dengan Nilai
Interval Kepercayaan
 Contoh:
 Seorang peneliti melakukan pengolahan data terhadap
hasil penelitian untuk meneliti perbandingan proporsi
kesembuhan antara kelompok A dengan kelompok B.
setelah dilakukan analisis, diperoleh perbandingan
proporsi adalah 2 dengan interval kepercayaan antara
0,8 s.d 5. Bagaimana kesimpulan terhadap hasil
analisis tersebut?
Penolakan atau Penerimaan Hipotesis Nol dengan Nilai
Interval Kepercayaan
 Contoh:
 Seorang peneliti melakukan pengolahan data terhadap
hasil penelitian untuk meneliti perbandingan proporsi
kesembuhan antara kelompok A dengan kelompok B.
setelah dilakukan analisis, diperoleh perbandingan
proporsi adalah 3 dengan interval kepercayaan antara
1,8 s.d 6,2. Bagaimana kesimpulan terhadap hasil
analisis tersebut?
Penolakan atau Penerimaan Hipotesis Nol dengan Nilai
Interval Kepercayaan
 Contoh:
 Seorang peneliti melakukan pengolahan data terhadap
hasil penelitian untuk meneliti perbedaan rerata kadar
kolesterol antara kelompok A dengan kelompok B.
setelah dilakukan analisis, diperoleh perbedaan rerata
5 mg/dl dengan interval kepercayaan antara -5 mg/dl
s.d 15 mg/dl. Bagaimana kesimpulan terhadap hasil
analisis tersebut?
Penolakan atau Penerimaan Hipotesis Nol dengan Nilai
Interval Kepercayaan
 Contoh:
 Seorang peneliti melakukan pengolahan data terhadap
hasil penelitian untuk meneliti perbedaan rerata kadar
kolesterol antara kelompok A dengan kelompok B.
setelah dilakukan analisis, diperoleh perbedaan rerata
10 mg/dl dengan interval kepercayaan antara 5 mg/dl
s.d 15 mg/dl. Bagaimana kesimpulan terhadap hasil
analisis tersebut?
Analisis Statistik dengan Pohon Diagnosis
Apakah masalah penelitian termasuk deksriptif,
analitik, atau khusus?
 Deskriptif → masalah statistik yang bertujuan
menggambarkan suatu variable tanpa bermaksud mencari
hubungan antar variable
 Analitik → masalah statistik yang bertujuan mencari
hubungan antar variable
 Khusus → diagnostic dan survival
Apakah masalah penelitian termasuk deksriptif,
analitik, atau khusus?
Masalah statistic Contoh
Deskriptif 1. Berapa prevalensi masalah jantung coroner
(PJK) di PT X?
2. Berapa rerata kadar kolesterol pada karyawan di
PT X?
Analitik 1. Adakah hubungan antara kebiasaan dengan
PJK?
2. Apakah terdapat perbedaan proporsi PJK antara
subyek yang berolahraga dengan yang tidak
berolahraga?
Khusus 1. Bagaimana nilai diagnostik EKG untuk
mendiagnosis PJK?
2. Bagaimana umur harapan hidup pasien PJK?
Apabila deskriptif, apakah deskriptif kategorik
atau numerik?
 Skala kategorik → variabel yang mempunyai
kategorisasi
 Contoh: Jenis kelamin
 Skala numerik → variabel yang tidak mempunyai
kategorisasi
 Contoh: kadar gula darah
 Kadar gula darah dapat berubah menjadi variable
kategorik apabila dilakukan kategorisasi
 Contoh: normal dan tidak normal
Apabila deskriptif, apakah deskriptif kategorik atau
numerik?
Masalah Contoh Analisis Hasil
statistic
Deskriptif 1. Berapa prevalensi penyakit Deskriptif - N
kategorik jantung coroner (PJK) di PT - Presentase
X?
2. Berapa proporsi jenis kelamin
pria di PT X?
Deskriptif 1. Berapa rerata kadar kolesterol Deskriptif - Rerata
numerik pada karyawan di PT X? - Median
2. Berapa rerata kadar gula
darah pada karyawan di PT
X?
Apabila analitik, apakah analitik korelatif,
komparatif atau multivariate?
 Analitik korelatif → statistic analitik yang mencari
hubungan antara dua variabel yang dinilai dengan
koefisien korelasi
 Analitik komparatif → statistic analitik yang
membandingkan proporsi atau rerata
 Analitik multivariate → statistic analitik yang
mencari hubungan antara banyak variabel bebas
dengan satu variabel tergantung
Apabila analitik, apakah analitik korelatif, komparatif
atau multivariate?
Masalah Contoh Analisis Hasil
statistic
Analitik 1. Apakah terdapat korelasi - Uji - Arah
korelatif antara kadar gula darah korelasi korelasi
dengan kadar kolesterol? Pearson - Koefisien
2. Bagaimana terdapat korelasi - Uji korelasi
antara kadar gula darah korelasi - Nilai p
dengan kadar kolesterol? spearmen
Apabila analitik komparatif, apakah komparatif
kategorik (proporsi) atau numerik (rerata)?
 Komparatif numerik
 Variable kategorik dihubungkan dengan variable numerik
 Membandingkan rerata berdasarkan kelompok
kategoriknya
 Variabel numerik diukur secara berulang
 Komparatif kategorik
 Variabel kategorik dihubungkan dengan variable
kategorik
 Variabel kategorik diukur secara berulang
Apabila analitik komparatif, apakah komparatif
kategorik (proporsi) atau numerik (rerata)?
Masalah statistic Contoh
Analitik 1. Apakah terdapat perbedaan proporsi PJK antara
komperatif subjek yang berolahraga dan tidak berolahraga?
kategorik 2. Adakah hubungan antara kebiasaan olahraga
dengan PJK?
Analitik 1. Apakah terdapat perbedaan tingkat pengetahuan
komperatif antara sebelum penyuluhan dengan sesudah
kategorik karena penyuluhan?
pengukuran 2. Apakah terdapat perbedaan perilaku merokok
berulang antara sebelum penyuluhan dengan sesudah
penyuluhan?
Apabila analitik komparatif, apakah komparatif
kategorik (proporsi) atau numerik (rerata)?
Masalah statistic Contoh
Analitik 1. Apakah terdapat perbedaan kadar kolesterol
komparatif antara subjek yang berolahraga dan tiak
numerik berolahraga?
2. Apakah terdapat hubungan antara olahraga
dengan kadar kolesterol?
Analitik 1. Apakah terdapat perbedaan skor pengetahuan
komperatif antara sebelum penyuluhan dengan sesudah
numerik karena penyuluhan?
pengukuran 2. Apakah terdapat perbedaan kadar gula darah
berulang antara sebelum pengobatan dengan sesudah
pengobatan?
Apabila komparatif numerik atau kategorik, apakah
data berpasangan atau tidak berpasangan?
 Variabel dikatakan berpasangan apabila variable tersebut
diambil dari orang yang sama atau seolah-olah sama
 Pengukuran berulang:
Contoh:
Seorang peneliti mengukur berat badan pada minggu
pertama dan minggu kedua.
Apabila komparatif numerik atau kategorik,
apakah data berpasangan atau tidak berpasangan?
 Prosedur matching
Contoh:
Seorang peneliti melakukan pengukuran berat badan pada
kelompok PJK dan non PJK. Pada saat pengambilan sampel
dilakukan matching berdasarkan usia dan jenis kelamin.
Apabila subyek kelompok PJK nomor urut satu adalah laki-
laki usia 30 tahun, subjek nomor urut satu pada kelompok
non pjk adalah laki-laki usia 30 tahun. Apabila subjek pada
kelompok PJK nomor urut dua adalah wanita usia 35 tahun,
subjek nomor urut 2 pada kelompok non PJK adalah wanita
usia 35 tahun, dan seterusnya.
Apabila komparatif numerik atau kategorik,
apakah data berpasangan atau tidak berpasangan?
 Prosedur cross over pada uji klinik
Contoh:
Seorang peneliti mengukur kadar kolesterol pada subjek
yang mendapat obat A dengan subjek yang mendapat obat
B. Setiap subjek akan mendapat obat A dan B tetapi periode
waktu yang berbeda. Subjek nomor urut satu mendapat obat
A pada bulan pertama dan obat B pada bulan kedua. Subjek
kedua mendapat obat B pada bulan pertama dan obat A
pada bulan kedua. Dengan demikian pada setiap subjek
terdapat dua variable kolesterol, yaitu ketika menggunakan
obat A dan kadar kolesterol ketika menggunakan obat B.
Apabila komparatif numerik atau kategorik, apakah
data berpasangan atau tidak berpasangan?
Masalah Contoh Analisis Hasil
statistic
Analitik 1. Apakah terdapat perbedaan - Chi square - Nilai P
komparatif proporsi PJK antara subjek - Fisher - Odds rasio
kategorik yang berolahraga dan tidak (tabel 2x2) - Risiko
tidak berolahraga? - Kolmogrov relative
berpasangan 2. Adakah hubungan (tabel 2xK) - Rasio
kebiasaan olahraga dengan prevalen
PJK? - Interval
kepercayaan
Apabila komparatif numerik atau kategorik, apakah
data berpasangan atau tidak berpasangan?
Masalah Contoh Analisis Hasil
statistic
Analitik 1. Apakah terdapat perbedaan - McNemar (2 - Nilai P
komparatif tingkat pengetahuan antara kategori) - Odds rasio
kategorik sebelum penyuluhan - Marginal - Interval
berpasangan dengan sesudah homogenity kepercayaan
penyuluhan? (>2 kategori)
2. Apakah terdapat perbedaan
perilaku merokok antara
sebelum penyuluhan
dengan sesudah penyuluhan
Apabila komparatif numerik, apakah kelompok
terdiri dari dua kelompok atau lebih dari dua
kelompok?
 Kelompok pada hubungan antara kategorik dan
numerik yaitu jumlah kategori pada variable
kategoriknya.
 Pada data yang diukur berulang yang dimaksud
jumlah kelompok adalah jumlah pengulangannya
Apabila komparatif numerik, apakah kelompok terdiri
dari dua kelompok atau lebih dari dua kelompok?
Masalah Contoh Analisis Hasil
statistic
Analitik 1. Apakah terdapat perbedaan - Uji T tidak - Nilai P
komparatif kadar kolesterol antara berpasangan - Perbedaan
numerik perokok dan bukan untuk varian rerata
tidak perokok? sama - Interval
berpasangan 2. Apakah terdapat perbedaan - Uji T tidak kepercayaan
dua antara perilaku merokok berpasangan
kelompok (perokok dan bukan untuk varian
perokok) dengan kadar berbeda
kolesterol? - Mann-
Whitney
Apabila komparatif numerik, apakah kelompok terdiri
dari dua kelompok atau lebih dari dua kelompok?
Masalah Contoh Analisis Hasil
statistic
Analitik 1. Apakah terdapat perbedaan - One way - Nilai P
komparatif kadar kolesterol antara anova - Perbedaan
numerik perokok berat, perokok - Kruskal- rerata
tidak ringan dan bukan perokok? Wallis - Interval
berpasangan 2. Apakah terdapat hubungan kepercayaan
lebih dari antara perilaku merokok
dua (perokok ringan, perokok
kelompok berat dan bukan perokok)
dengan kadar kolesterol?
Apabila komparatif numerik, apakah kelompok terdiri
dari dua kelompok atau lebih dari dua kelompok?
Masalah Contoh Analisis Hasil
statistic
Analitik 1. Apakah terdapat perbedaan - T-test - Nilai P
komparatif skor pengetahuan antara berpasangan - Perbedaan
numerik sebelum dan sesudah - Wilcoxon rerata
berpasangan penyuluhan? - Interval
dua 2. Apakah terdapat perbedaan kepercayaan
kelompok kadar gula darah antara
sebelum dan sesudah
pengobatan?
Apabila komparatif numerik, apakah kelompok terdiri
dari dua kelompok atau lebih dari dua kelompok?
Masalah Contoh Analisis Hasil
statistic
Analitik 1. Apakah terdapat perbedaan - Repeated - Nilai P
komparatif skor pengetahuan antara anova - Perbedaan
numerik sebelum, satu bulan dandua - Friedman rerata
berpasangan bulan sesudah penyuluhan? - Interval
lebih dari 2. Apakah terdapat perbedaan kepercayaan
dua kadar gula darah antara
kelompok sebelum, satu bulan dan
dua bulan sesudah
pengobatan?
Apabila multivariate, apakah variable tergantung
adalah variabel kategorik atau variabel numerik?
Masalah Contoh Analisis Hasil
statistic
Analitik Adakah hubungan antara jenis - Regresi - Persamaan model
multivariate kelamin, usia dan kebiasaan logistic - Odds ratio
kategorik olahraga dengan PJK? - Interval
kepecayaan
- Prediksi
probabilitas
Analitik Adakah hubungan antara jenis - Regresi - Persamaan model
multivariate kelamin, usia dan kebiasaan linier - Koefisien korelasi
numerik olahraga dengan kadar - Interval
kolesterol? kepecayaan
- Prediksi nilai

Anda mungkin juga menyukai