05 02
sedikit sebesar 8% yang digunakan antara
untuk bidang kesehatan termasuk untuk
lain untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-
penanganan pandemic Covid-19,
19, Innakes daerah,mendukung kelurahan
sarana prasaran kesehatan, digitalisasi
dan pelayanan kesehatan dalam kegiatan pos komando tingkat
kelurahan.
DAK FISIK
DAK NON FISIK
Penanganan Covid19 melalui
penyesuaian penggunaan DAK Non
04 03 Mendukung pemulihan ekonomi melalui
pengutamaan metode padat karya DAK
Fisik
Fisik Kesehatan
PMK No. 17/PM.07/2021 tentang Pengelolaan TKDD TA. 2021 Dalam Rangka Mendukung
Penanganan Pandemi COVID19 dan Dampaknya
Dukungan Pendanaan pemda dalam bentuk Realokasi dan refocusing DAU dan/atau DBH, antara lain:
a. Untuk pelaksanaan vaksinasi COVID-19, berupa:
• dukungan operasional;
• pemantauan dan penanggulangan dampak kesehatan ikutan pasca vaksinasi COVID-
19;
• distribusi, pengamanan, dan penyediaan tempat penyimpanan vaksin COVID-19
• Insentif tenaga kesehatan daerah dalam rangka pelaksanaan vaksinasi,
b. Mendukung kelurahan dalam pelaksanaan penanganan Pandemi COVID-19 melalui
penyediaan anggaran yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing kelurahan dan
digunakan antara lain untuk kegiatan pos komando tingkat kelurahan.
c. Insentif tenaga kesehatan daerah dalam rangka penanganan Pandemi COVID-19.
d. Belanja kesehatan lainnya dan kegiatan prioritas yang ditetapkan oleh Pemerintah.
Sumber Pendanaan Penanganan Covid-19 dari earmarking DAU sekitar Rp 30
triliun
Penghitungan besaran dukungan pendanaan dilakukan oleh Pemerintah Daerah dengan
memperhatikan tingkat perkembangan kasus COVID-19 di Daerah masing-masing
*) Penyampaian laporan realisasi dukungan program PED untuk periode laporan bulan April disertai pernyataan
pengalokasian dukungan program pemulihan ekonomi daerah yang ditandatangani oleh Kepala Daerah atau Pejabat
yang ditunjuk.
Penyampaian Laporan
Nasional
Data per 26 Mei 2021, Total Data 492 Daerah (11 daerah bulan Februari, 27 daerah bulan Maret, dan 454 daerah bulan April)
Total anggaran untuk belanja kesehatan pencegahan dan/atau penanganan Covid-19 dan Belanja Prioritas Rp30.781,8 miliar
dengan realisasi s.d. 26 Mei 2021 sebesar Rp1.935 miliar (6,3% dari anggaran)
893,7
471,9
288,5 251,4
9.519,3
6.629,3 7.439,1
6.206,9
29,5
987,2
Penanganan Covid-19 Dukungan vaksinasi Dukungan pada kelurahan Insentif tenaga kesehatan Belanja kesehatan lainnya
daerah dan kegiatan prioritas
Anggaran Realisasi
** Data per 26 Mei 2021 berdasarkan laporan yang telah disampaikan oleh 492 Daerah (27 daerah periode Maret dan 454 periode bulan April)
** Termasuk anggaran yang bersumber dari DBH dan PU APBD.
Total anggaran untuk dukungan vaksinasi Rp6.206,9 miliar dengan Total anggaran untuk insentif nakes daerah Rp6.629,3 miliar
realisasi s.d. 26 Mei 2021 sebesar Rp288,5 miliar (4,6% dari dengan realisasi s.d. 26 Mei 2021 sebesar Rp251,4 miliar (3,8%
anggaran) dengan porsi terbesar untuk dukungan operasional dari anggaran) dengan porsi terbesar untuk bidan & perawat
pelaksanaan vaksinasi sebesar Rp2.765,6 miliar (44,6% dari total sebesar Rp2.638,6 miliar (39,8% dari total anggaran insentif nakes
anggaran dukungan vaksinasi) daerah)
79,88
154,23
116,12
103,75
2.765,61
2.638,56
2.097,88 2.279,87
18,19
12,32 29,15 26,27
774,03
569,39
842,49 868,36
dukungan operasional pemantauan dan distribusi, pengamanan, insentif tenaga kesehatan
untuk pelaksanaan penanggulangan dampak penyediaan tempat daerah dalam rangka
vaksinasi kesehatan ikutan pasca penyimpanan vaksin pelaksanaan vaksinasi
vaksinasi dokter spesialis dokter umum & dokter gigi bidan & perawat tenaga kesehatan lainnya
** Data per 26 Mei 2021 berdasarkan laporan yang telah disampaikan oleh 492 Daerah (27 daerah periode Maret dan 454 periode bulan April)
** Termasuk anggaran yang bersumber dari DBH dan PU APBD.
Anggaran dukungan belanja kesehatan tertinggi adalah se- Realisasi dukungan belanja kesehatan s.d. 29
150,2 Prov. Jawa Tengah dengan total Rp3.086,9 miliar (10,0% dari April 2021 tertinggi adalah se-Prov. Jawa Timur
234,6 278,1 total nasional), diikuti se-Prov. Jawa Barat sebesar Rp2.773,2 dengan total Rp278,1 miliar (10,4% dari
miliar (9,0% dari total nasional), dan se-Prov. Jawa Timur anggaran), diikuti se-Prov. Jawa Barat sebesar
sebesar Rp2.681,3 miliar (8,7% dari total nasional). Angka ini Rp234,6 miliar (8,5% dari anggaran), dan se-
diperkirakan masih akan bertambah karena beberapa pemda Prov Jawa Tengah sebesar Rp201,4 miliar
belum menyampaikan laporan. (11,4% dari anggaran).
57,0 201,4
3.086,9 100,4
2.773,2
2.681,3
37,4 61,8
46,8 45,5 7,2 93,7
1.806,0
1.761,9 50,4
1.538,0 52,5 50,1 45,3 71,3 9,9
11,9 40,2 35,4
1.129,0
1.065,6990,7 969,2 950,1 8,1 19,8 23,7 68,6
894,6 817,7 1,3 17,0
719,2 694,4 691,8 688,4 674,1 655,6 653,3 591,1 579,2 9,8 22,1
520,2 498,4 492,9 460,7 443,4 381,4 374,7 16,4 29,0 25,1 13,0
324,7 305,0 298,6 270,7
0,0
Miliar Rp
Anggaran Realisasi
** Data per 26 Mei 2021 berdasarkan laporan yang telah disampaikan oleh 492 Daerah (27 daerah periode Maret dan 454 periode bulan April)
** Termasuk anggaran yang bersumber dari DBH dan PU APBD.
Anggaran dukungan vaksinasi tertinggi adalah se-Prov. Jawa Realisasi dukungan vaksinasi s.d. 26 Mei 2021
Tengah dengan total Rp608,1 miliar (9,8% dari total tertinggi adalah se-Prov. Papua dengan total
nasional), diikuti se-Prov. Jawa Barat sebesar Rp485,1 miliar Rp64,7 miliar (27,8% dari anggaran), diikuti se-
(7,8% dari total nasional), dan se-Prov. Sumatera Utara Prov. Sulawesi Selatan sebesar Rp52,6 miliar
sebesar Rp396,4 miliar (6,4% dari total nasional). Angka ini (15,4% dari anggaran), dan se-Prov Maluku
diperkirakan masih akan bertambah karena beberapa pemda Utara sebesar Rp17,9 miliar (11,6% dari
belum menyampaikan laporan. anggaran).
608,1
485,1
396,4
371,4
342,3
272,3 268,1 255,0
249,3 248,0 244,3 232,6
202,5
175,2 155,6 154,8
150,6 146,2 145,7 138,3 132,4
126,9
102,4 88,7
78,8 78,6 64,7 62,9 57,7 57,3 48,7 48,0
17,6 0,0
Miliar Rp
Anggaran Realisasi
** Data per 26 Mei 2021 berdasarkan laporan yang telah disampaikan oleh 492 Daerah (27 daerah periode Maret dan 454 periode bulan April)
** Termasuk anggaran yang bersumber dari DBH dan PU APBD.
Anggaran insentif nakes tertinggi adalah se-Prov. Jawa Realisasi dukungan insentif nakes s.d. 26 Mei
Tengah dengan total Rp1.088,4 miliar (16,4% dari total 2021 tertinggi adalah se-Prov. Jawa Barat
nasional), diikuti se-Prov. Jawa Timur sebesar Rp623,0 miliar dengan total Rp43,7 miliar (7,6% dari
(9,4% dari total nasional), dan se-Prov. Jawa Barat sebesar anggaran), diikuti se-Prov. Jawa Tengah
Rp574,7 miliar (8,7% dari total nasional). Angka ini sebesar Rp24,4 miliar (2,2% dari anggaran),
diperkirakan masih akan bertambah karena beberapa pemda dan se-Prov Jawa Timur sebesar Rp24,1 miliar
belum menyampaikan laporan. (3,9% dari anggaran).
1.088,4
623,0
574,7
351,9
275,1 254,3 245,2 238,4
211,1 197,6 193,1 172,4 168,5
157,6 154,7 151,7 141,5 141,2 138,6 130,1 127,0 115,1
96,8 92,5 86,2 75,0 74,8 65,1 63,7 59,0 58,1 54,8 52,1
0,0
Miliar Rp
Anggaran Realisasi
** Data per 26 Mei 2021 berdasarkan laporan yang telah disampaikan oleh 492 Daerah (27 daerah periode Maret dan 454 periode bulan April)
** Termasuk anggaran yang bersumber dari DBH dan PU APBD.
1 Jawa Tengah 3.086,87 150,17 4,86% 608,08 1,36 0,22% 1.088,41 24,43 2,24% 19 Kalimantan Barat 655,60 11,85 1,81% 150,64 1,81 1,20% 138,61 0,00 0,00%
2 Jawa Barat 2.773,15 234,59 8,46% 485,11 15,48 3,19% 574,73 43,67 7,60% Nusa Tenggara
20 653,29 40,17 6,15% 78,63 0,53 0,67% 168,52 19,72 11,70%
Barat
3 Jawa Timur 2.681,33 278,15 10,37% 371,41 14,23 3,83% 622,96 24,13 3,87%
21 Maluku 591,14 35,44 6,00% 138,32 0,41 0,29% 115,09 0,79 0,69%
4 Sumatera Utara 1.805,99 57,05 3,16% 396,44 1,31 0,33% 193,14 8,72 4,52%
22 Bali 579,16 8,10 1,40% 78,76 0,68 0,86% 211,14 0,94 0,44%
5 Sulawesi Selatan 1.761,86 201,42 11,43% 342,30 52,60 15,37% 275,15 0,32 0,12%
23 Papua Barat 520,16 19,80 3,81% 57,34 3,02 5,27% 52,10 1,26 2,41%
Nusa Tenggara
6 1.538,00 100,38 6,53% 249,35 14,06 5,64% 238,37 10,44 4,38%
Timur 24 Bengkulu 498,38 23,73 4,76% 145,71 7,20 4,94% 96,77 4,93 5,10%
7 Sumatera Barat 1.129,02 37,44 3,32% 255,01 14,53 5,70% 351,91 11,94 3,39%
25 Maluku Utara 492,91 68,61 13,92% 154,81 17,89 11,55% 141,17 4,29 3,04%
8 Banten 1.065,60 61,79 5,80% 247,97 10,26 4,14% 245,19 19,29 7,87%
26 Jambi 460,65 1,34 0,29% 102,35 0,03 0,03% 65,14 0,75 1,15%
9 Lampung 990,74 46,79 4,72% 272,34 5,67 2,08% 197,56 10,77 5,45% 27 DI Yogyakarta 443,42 17,04 3,84% 57,65 0,48 0,84% 157,62 0,00 0,00%
10 Sumatera Selatan 969,24 45,50 4,69% 244,34 12,12 4,96% 141,49 3,15 2,22% 28 Kepulauan Riau 381,36 9,78 2,56% 64,74 1,43 2,21% 58,08 0,00 0,00%
11 Aceh 950,08 7,21 0,76% 268,09 2,93 1,09% 86,17 0,00 0,00% 29 Sulawesi Barat 374,68 22,06 5,89% 126,93 15,17 11,95% 74,76 0,00 0,00%
12 Papua 894,60 93,68 10,47% 232,56 64,70 27,82% 154,70 11,46 7,41% 30 Bangka Belitung 324,70 16,36 5,04% 48,01 0,00 0,00% 54,84 0,00 0,00%
13 Kalimantan Tengah 817,69 50,37 6,16% 175,20 2,84 1,62% 254,33 10,27 4,04% 31 Gorontalo 305,00 28,99 9,50% 48,75 0,22 0,45% 59,02 4,78 8,09%
14 Sulawesi Tenggara 719,21 52,47 7,30% 146,20 1,42 0,97% 92,50 4,21 4,55% 32 Kalimantan Utara 298,65 25,14 8,42% 17,60 0,00 0,00% 63,68 4,77 7,49%
15 Sulawesi Utara 694,42 50,07 7,21% 202,53 13,11 6,47% 126,99 9,81 7,72% 33 Kalimantan Timur 270,66 12,98 4,80% 62,95 0,00 0,00% 74,96 0,00 0,00%
16 Sulawesi Tengah 691,76 45,32 6,55% 88,75 4,67 5,27% 172,37 6,00 3,48% 34 DKI Jakarta 0,00 0,00 0,00% 0,00 0,00 0,00% 0,00 0,00 0,00%
17 Kalimantan Selatan 688,36 71,29 10,36% 132,41 8,03 6,06% 151,73 2,02 1,33% Total 30.781,75 1.934,99 6,29% 6.206,91 288,49 4,65% 6.629,28 251,42 3,79%
18 Riau 674,05 9,93 1,47% 155,64 0,32 0,21% 130,08 8,56 6,58%
Rata-rata 905,35 56,91 182,56 8,48 194,98 7,39
Data per 26 Mei 2021, Total Data 492 Daerah (11 daerah bulan Februari, 27 daerah bulan Maret, dan 454 daerah bulan April)
Termasuk anggaran yang bersumber dari DBH dan PU APBD
1) carry over 2020 yang belum dibayar dan bersumber dari sisa
dana di Kasda yang dianggarkan kembali pada APBD 2021 3)carry over 2020 yang belum dibayar, namun tidak
2) Sisa dana BOKT 2020 yang masih ada setelah kinerja 2020 memiliki sisa dana di Kasda yang bersumber dari BOKT
telah dibayarkan semua, dapat digunakan untuk dibayarkan melalui earmarked DAU/DBH 2021
membayarkan kinerja Innakes 2021.
1. Kinerja 2020 yang belum dibayarkan pada tahun 2020 dapat dibayarkan menggunakan sisa dana BOKT;
2. Dalam hal sisa dana BOKT tidak mencukupi, kinerja 2020 yang belum dibayarkan pada tahun 2020 dapat
dibayarkan menggunakan earmarking dana DAU dan/atau DBH;
3. Pembayaran insentif tenaga kesehatan daerah atas kinerja Tahun Anggaran 2021 bersumber dari
earmarking dana DAU dan/atau DBH dan sisa dana BOKT (apabila masih ada).
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 16
PENGATURAN INSENTIF TENAGA KESEHATAN
Innakesda yang
dianggarkan bersumber dari
Sisa BOKT
kembali
APBD earmarking DAU/DBH
TA 2020 2021
Laporan
realisasi