Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

ANALISIS PENDAPATAN WARGA PESISIR PASCA COVID-19 DI


BATEE TIMOH KECAMATAN JEUMPA KABUPATEN BIREUEN

BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN
Diusulkan Oleh:

1. Andalusia NIM: 18120015

2. Alifvia NIM: 18120014

3. Nashiha NIM: 18120024

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS ISLAM KEBANGSAAN INDONESIA
BIREUEN - PROVINSI ACEH
TAHUN 2021
1
2

DAFTAR ISI...........................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar belakang............................................................................................... 1
1.2 Tujuan penelitian............................................................................................3
1.3 Manfaat penelitian..........................................................................................3
1.4 Keutamaan penelitian.....................................................................................4
1.5 Target Temuan...............................................................................................4
1.6 Kontribusi Penelitian......................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................4
2.1 Landasan teori................................................................................................4
2.1.1 Corona Virus (Covid-19).........................................................................4
2.1.2 Warga Pesisir dan Nelayan......................................................................4
2.1.3 Pendapatan................................................................................................5
2.2 Penelitian Sebelumnya.................................................................................5
2.3 Kerangka Pemikiran.......................................................................................6
BAB III METODE PENELITIAN.......................................................................6
3.1 Metode penelitian...........................................................................................7
3.2 Analisis Data..................................................................................................7
3.3 Tahapan Penelitian.........................................................................................7
3.4 Luaran dan Indikator Capaian........................................................................8
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN...................................................8
4.1 Anggaran Biaya..............................................................................................8
4.2 Jadwal Kegiatan.............................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9
Lampiran 1. Biodata Ketua Pelaksana, Anggota, dan dosen pembimbing........10
Lampiran 2. Format Justifikasi Anggaran Kegiatan..........................................13
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas............15
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana.................................................16
3

BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) telah dideklarasikan oleh World
Health Organization (WHO) atau Badan Kesehatan Dunia sejak Maret 2020
sebagai pandemi karena telah menyebar secara luas di dunia. Indonesia sendiri
melalui Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 telah menetapkan Covid-19
sebagai strategi penanggulangan penyebaran Covid-19 sebagai bencana nasional.
Lavell, Mansilla, Maskrey, dan Ramirez (2020) dalam penelitiannya mengenai
The Social Construction of The Covid-19 Pandemic: Disaster, Risk Accumulation
and Public Policy menjelaskan bahwa konstruksi sosial dari pandemi dipandang
sebagai bencana yang memiliki aspek risiko terhadap kehidupan manusia, sistem
kesehatan dan ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, pandemi ini memiliki risiko
luas dan dampak sosial serta ekonomi dalam berbagai sektor di Indonesia, salah
satunya adalah sektor perikanan dan para pelaku didalamnya, yaitu nelayan (Ratri,
2020).
Dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Perlindungan dan
Pemberdayaan Nelayan, Pembudi Daya Ikan, dan Petambak Garam menyebutkan
bahwa nelayan adalah orang-orang yang mencari nafkah dengan cara menangkap
ikan atau biota lainnya yang ada di laut. Biasanya, orang-orang yang hidup di
pesisir pantai memanfaatkan dan menjadikan hasil laut sebagai mata pencaharian
utamanya. Di Indonesia, laut terbentang begitu luasnya dengan kisaran luas 3,25
juta km2, dan tentunya berisikan berbagai macam jenis ikan dan biota-biota laut
yang lain. Para nelayan tentu sangat di untungkan dengan keadaan laut yang kaya,
salah satu adalah para nelayan akan dengan mudah mendapatkan pendapatan dari
hasil laut.
Jumlah nelayan seluruh Indonesia yang terdata pada Kementerian Kelautan
dan Perikanan (KKP) per 23 Maret 2020 berjumlah 1.459.874 orang, dimana
719.309 orang diantaranya telah memiliki Kartu Pelaku Usaha Kelautan dan
Perikanan (Kusuka) (referensi). Hasil survei Kesatuan Nelayan Tradisional
Indonesia (KTNI) yang dilakukan mulai 14 Mei-14 Juni 2020 terhadap nelayan di
lima wilayah di Indonesia, yaitu Medan, Semarang, Gresik, Lombok, dan Aceh,
dengan total sampel 2.068 responden yang diantaranya merupakan nelayan,
pelaku usaha perikanan, pemilik kapal, dan lainnya menunjukkan bahwa nelayan
mengalami penurunan penjualan hasil tangkapan mencapai 21 persen dan
penurunan pendapatan hingga 90 persen dibandingkan dengan sebelum terjadinya
4

Covid-19. Hal ini disebabkan karena pemerintah menerapkan social distancing


supaya tidak terjadinya penularan Covid-19, sehingga pendapatan nelayan di
Indonesia mengalami fluktuasi, karena para nelayan kesulitan dalam memasarkan
hasil tangkapan ikannya. (Santia, 2020).
Ketua Harian DPP KNTI Dani Setiawan, dalam Diskusi Publik Nasional
Tentang Pemulihan Ekonomi Nasional Nelayan pada Senin 27 Juli 2020
mengatakan bahwa nelayan Aceh memiliki penurunan pendapatan dari 97%
menjadi 52% pada saat pandemi Covid-19. (Santia, 2020). Hal ini dapat dilihat
pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1
Fluktuasi Pendapatan Nelayan Indonesia
No Nelayan Fluktuasi Pendapatan (%)
Dari Menjadi
1 Semarang 93 80
2 Medan 90 80
3 Aceh 97 52
4 Gresik 92 32
5 Lombok Timur 92 90
Sumber: Santia, 2020 (Hasil Survei KNTI, 2020).
Sejak tanggal 11 Maret 2020, WHO menetapkan virus corona (covid-19)
sebagai pandemi global. Tanggal 2 Maret 2020, Pemerintah pertama kali
mengumumkan dua kasus positif di Indonesia. Sampai dengan tanggal 14 Juni
2020, sebanyak 38.277 kasus terkonfirmasi di Indonesia. Pemerintah berupaya
menanggulangi penyebaran virus corona (covid-19) antara lain dengan
memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), mengurangi mobilitas
orang dari satu wilayah ke wilayah lain dan melakukan pengujian menggunakan
tes Rapid dan Polymerase chain reaction (PCR) secara masal. Setelah dua bulan
kebijakan PSBB di beberapa wilayah di Indonesia, Pemerintah mulai melakukan
kebijakan new normal. Menurut Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan
Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmita, new normal adalah perubahan perilaku
untuk tetap menjalankan aktivitas normal namun dengan ditambah menerapkan
protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan Covid-19. Segala
aktivitas baik ekonomi, ibadah, maupun sosial mulai mempersiapkan menuju
keadaan new normal agar tetap produktif. (djkn.kemenkeu.go.id, 2020).
Dalam rangka penanggulangan ekonomi akibat Covid-19 tersebut,
Pemerintah telah memberikan berbagai skema bantuan bagi masyarakat dalam
rangka meringankan beban ekonomi masyarakat yang terdampak pandemi
(Rastika, 2020), antara lain bantuan sembako yang diberikan kepada 2,6 juta jiwa
atau 1,2 juta keluarga dengan nilai Rp 2,2 triliun (Rp 600.000/bulan) pada awal
pandemi yaitu Maret 2020; bantuan sosial tunai dengan nilai Rp 600.000 selama 3
bulan yakni April, Mei, dan Juni 2020; BLT Dana Desa dengan nilai Rp
600.000/bulan mulai tiga tahapan dengan total nilai sebesar 28,36 triliun kepada
17.696.346 PKM; listrik gratis dengan nilai sekitar Rp 15,39 triliun; kartu prakerja
5

sebesar 3.550.000/peserta; subsidi gaji karyawan dengan anggaran Rp 37,7 triliun;


dan BLT Usaha Mikro Kecil dengan nilai Rp 2,4 Juta/orang dengan total
anggaran Rp 22 triliun. Oleh karena itu, dari besarnya dampak yang disebabkan
oleh Covid-19 terhadap ekonomi masyarakat khususnya pendapatan nelayan,
maka kami ingin meneliti lebih lanjut bagaimana Covid-19 memberikan dampak
serius bagi pendapatan para nelayan di Aceh khususnya di Batee Timoh melalui
Analisis Pendapatan Warga Pesisir Pasca Covid-19 di Batee Timoh
Kecamatan Jeumpa Kabupaten Bireuen.
Kajian terhadap analisis pendapatan masyarakat pada saat covid-19 telah
banyak dilakukan. Sari, Yuliasara, dan Mahmiah (2020) menganalisis dampak
virus corona (covid-19) terhadap sector kelautan dan perikanan dengan
pendekatan literatur review. Ferdi (2020) mengenai dampak pandemi covid-19
terhadap aktivitas ekonomi masyarakat di desa Salumpaga Kecamatan Tolitoli
Utara melalui pendekatan survei kepada sepuluh orang masyarakat. Kholis,
Fraternesi dan Wahidin (2020) mengenai prediksi dampak covid-19 terhadap
pendapatan nelayan jarring insang di Kota Bengkulu melalui pendekatan studi
kasus dengan menggunakan analisis tren (time series). Hamzah dan Nurdin (2020)
juga melakukan penelitian mengenai dampak pandemic covid-19 terhadap
masyarakat nelayan di sekitar PPN Karangantu. Hal yang sama juga dilakukan
oleh Kurniawansyah, Amrullah, Salahuddin, Muslim, dan Nurhidayati (2020)
mengenai konsep kebijakan strategis dalam menangani eksternalitas ekonomi dari
covid-19 pada masyarakat rentan di Indonesia.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa analisis
pendapatan masyarakat pesisir pasca covid-19 belum pernah dilakukan sehingga
hal ini penting untuk dikaji dalam rangka mengevaluasi kinerja pemerintah dalam
penanggulangan covid-19 khususnya bagi warga pesisir di desa Batee Timoh
Kecamatan Jeumpa Kabupaten Bireuen.
1.2 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui bagaimana pendapatan nelayan pasca covid-19 di Batee
Timoh Kecamatan Jeumpa Kabupaten Bireuen.
2. Mengetahui bagaimana upaya nelayan untuk meningkatkan pendapatannya
pasca covid-19 di Batee Timoh Kecamatan Jeumpa Kabupaten Bireuen
1.3 Manfaat Penelitia
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai bahan evaluasi kinerja
pemerintah daerah dalam penanggulangan covid-19 dalam meningkatkan
pendapatan nelayan di Batee Timoh Kecamatan Jeumpa Kabupaten Bireuen.
1.4 Keutamaan Penelitian
Penelitian ini sangat penting dilakukan untuk melihat bagaimana pandemi
Covid-19 menjadi penyebab terjadinya fluktuasi terhadap pendapatan nelayan di
Batee Timoh Kecamatan Jeumpa Kabupaten Bireuen sehingga menjadi solusi bagi
6

pemerintah daerah dalam meningkatkan pendapatan warga pesisir khususnya


nelayan.
1.5 Target Temuan
Temuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Pendapatan nelayan sebelum dan sesudah Covid-19 di Batee Timoh
Kecamatan Jeumpa Kabupaten Bireuen.
2. Upaya nelayan untuk meningkatkan pendapatannya pasca covid-19 di
Batee Timoh Kecamatan Jeumpa Kabupaten Bireuen.
1.6 Kontribusi Penelitian
Penelitian ini akan menambah khasanah kajian bidang ekonomi akuntansi
dari sisi pendapatan masyarakat pasca terjadinya pandemi Covid-19.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Virus Corona (Covid-19)
Covid-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus severe acute
respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Covid-19 dapat
menyebabkan gangguan sistem pernapasan, mulai dari gejala yang ringan seperti
flu, hingga infeksi paru-paru, seperti pneumonia. Kasus pertama penyakit ini
terjadi di kota Wuhan, Tiongkok pada akhir Desember 2019. Setelah itu, Covid-
19 menular dengan cepat antar manusia dan menyebar ke puluhan negara
termasuk Indonesia hanya dalam beberapa bulan saja. Penyebarannya yang cepat
membuat beberapa negara menerapkan kebijakan untuk memberlakukan
lockdown untuk mencegah penyebaran virus corona di Indonesia. Pemerintah
Indonesia juga menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
untuk menekan penyebaran virus ini. Gejala Covid -19 yang paling umum adalah
demam, kelelahan, dan batuk kering. Beberapa pasien mungkin mengalami sakit
dan nyeri, hidung tersumbat flu, sakit tenggorokan atau diare. Dampak Covid-19
terhadap perekonomian Indonesia diantaranya yaitu meluasnya PHK, kontraksi
pada manufacturing, kinerja impor, Inflasi, pembatalan penerbangan domestik dan
internasional, dan menurunnya jumlah wisata maancanegara. (alodokter.com,
2020).
2.1.2 Warga Pesisir dan Nelayan
Berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor:
KEP.10/MEN/2002 tentang Pedoman Umum Perencanaan Pengelolaan Pesisir
Terpadu, Wilayah Pesisir didefinisikan sebagai wilayah peralihan antara
ekosistem darat dan laut yang saling berinteraksi, di mana ke arah laut 12 mil dari
garis pantai untuk provinsi dan sepertiga dari wilayah laut itu (kewenangan
provinsi) untuk kabupaten/kota dan ke arah darat batas administrasi
kabupaten/kota. (Wikipedia.org, 2020).
Nelayan merupakan unsur sosial yang sangat penting dalam struktur
masyarakat pesisir karena kebudayaan yang mereka miliki mewarnai karakteristik
perilaku social budaya masyarakat pesisir secara umum (Fargomeli, 2014).
7

Karakteristik yang menjadi ciri-ciri sosial budaya masyarakat nelayan adalah


sebagai berikut: memiliki struktur relasi patron-klien yang sangat kuat, etos kerja
tinggi, memanfaatkan kemampuan diri dan adaptasi optimal, kompetitif dan
berorientasi prestasi, apresiatif terhadap keahlian, kekayaan dan kesuksesan hidup,
terbuka dan ekspresif, solidaritas sosial tinggi, sistem pembagian kerja berbasis
seks (laut menjadi ranah laki-laki dan darat adalah ranah kaum perempuan), dan
berperilaku konsumtif (Kusnadi, 2009 dalam Fargomeli, 2014).
2.1.3 Pendapatan
Beberapa teori terkait dengan pendapatan telah diulas dalam penelitian
yang dilakukan oleh Cristoper, Chodijah, dan Yunisvita (2017) yaitu Suroto
(2000:26) bahwa pendapatan seluruh penerimaan baik berupa uang maupun
berupa barang yang berasal dari pihak lain maupun hasil industri yang dinilai atas
dasar sejumlah uang dari harta yang berlaku saat itu. Simanjuntak (2001) juga
mengemukakan bahwa bertambahnya pendapatan akan meningkatkan utility baik
itu melalui pertambahan konsumsi, maupun melalui pertabahan waktu senggang.
Pendapatan keluarga berperan penting, karena pada hakekatnya kesejahteraan
keluarga sangat tergantung pada besar kecilnya pendapatan keluarga (Anggraini,
2007). Pendapatan dapat diperoleh dari berbagai macam usaha yang dilaksanakan
oleh masyarakat. Terdapat tiga fungsi pendapatan pada umumnya, yaitu: (1)
merupakan bentuk penjamin yang layak bagi seorang pekerja dan anggota
keluarga menjadi tanggungannya; (2) mencerminkan imbalan atas hasil kerja
seseorang atau output hasil produksi; dan (3) merupakan pendorong atau motivasi
pekerja untuk terus menjaga produktivitas kerja sehingga proses produksi terus
meningkat dan berlangsung secara terus menerus (Sumarsono, 2003).
2.2 Penelitian Sebelumnya
Berdasarkan hasil analisis peneliti menunjukkan bahwa kajian-kajian
mengenai pendapatan nelayan dan covid-19 telah banyak dilakukan, namun tidak
pada saat pasca covid-19. Penelitian-penelitian yang ada banyak dilakukan
pendapatan nelayan saat covid-19. Hal ini dapat dilihat dalam Tabel 2.1.
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Nama dan Judul Hasil Persamaan dan Perbedaan
Tahun
1 Sari, Dampak Virus Dampak covid-19 - Sama-sama menganalisis
Yuliasara, Corona (Covid- menyebabkan pendapatan nelayan dan
dan 19) Terhadap terjadinya perunanan covid-19
Mahmiah Sektor Kelautan harga ikan di - Perbedaannya menganalisis
(2020) dan Perikanan: A beberapa wilayah pendapatan nelayan saat
literature review hingga 50% karena terjadinya covid-19 bukan
menurunnya pasca covid-19
permintaan
2 Ferdi Dampak Pandemi Menurunnya - Sama-sama menganalisis
(2020) Covid-19 pendapatan nelayan, pendapatan nelayan dan
Terhadap tertutupnya fasilitas covid-19
Aktivitas umum, menurunnya - Perbedaannya menganalisis
Ekonomi ekonomi masyarakat, pendapatan nelayan saat
8

Masyarakat Desa hargas pasar hasil terjadinya covid-19 bukan


Salumpaga, bumi dan pasca covid-19
Kecamatan melonjakknya
Tolitoli Utara kebutuhan pokok
3 Kholis, Prediksi Dampak Total pendapatan - Sama-sama menganalisis
Fraternesi Covid-19 nelayan jaring insang pendapatan nelayan dan
, dan Terhadap di Bengkulu memiliki covid-19
Wahidin Pendapatan garis persamaan - Perbedaannya menganalisis
(2020) Nelayan Jaring Y=1.899.371- pendapatan nelayan saat
Insang di Kota 358562.86(x) yang terjadinya covid-19 bukan
Bengkulu artinya pasca covid-19
pendapatannya akan
menurun tajam
hingga Desember
2020
4 Hamzah Dampak Pandemi Harga jual ikan - Sama-sama menganalisis
dan Covid-19 tangkapan rendah, pendapatan nelayan dan
Nurdin Terhadap distribusi hasil ikan covid-19
(2020) Masyarakat tangkapan terhambat, - Perbedaannya menganalisis
Nelayan Sekitar perubahan frekuensi pendapatan nelayan saat
PPN Karangantu operasi penangkapan terjadinya covid-19 bukan
ikan, dan pasca covid-19
pengurangan jumlah
anak buah kapal
5 Kurniawa Konsep Kebijakan Merumuskan 3 - Sama-sama menganalisis
nsyah, Strategis Dalam kebijakan strategis pendapatan nelayan dan
dkk Menangani yaitu alokasi, covid-19
(2020) Eksternalitas distribusi dan - Perbedaannya menganalisis
Ekonomi dari stabilisasi. pendapatan nelayan saat
Covid-19 Pada terjadinya covid-19 bukan
Masyarakat pasca covid-19
Rentan di
Indonesia
2.3 Kerangka Pemikiran
Adapun untuk memudahkan pembahasan dalam penelitian ini, maka dapat
dilihat dalam kerangka pemikiran sebagaimana terlihat dalam Gambar 2.1.

Nelayan

Pendapatan

Sebelum Covid-19 Pasca Covid-19

Analisis

Hasil dan Kesimpulan

Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran


9

BAB III. METODE PENELITIAN


3.1 Metode penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif untuk menganalisis pendapatan warga pesisir pasca covid-19 di Batee
Timoh Kecamatan Jeumpa Kabupaten Bireuen. Pengumpulan data dilakukan
melalui studi cross-sectional dengan unit analisis adalah masyarakat desa Batee
Timoh Kecamatan Jeumpa Kabupaten Bireuen yang berprofesi sebagai nelayan.
Adapun sumber data yang digunakan adalah data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh melalui Teknik wawancara semi terstuktur yang
dilakukan kepada sejumlah nelayan di desa Batee Timoh. Data sekunder diperoleh
melalui studi literatur seperti berita website, buku, jurnal, dan dokumen lainnya
yang relevan dengan tujuan penelitian. Hal ini dapat dilihat dalam Tabel 3.1.
Tabel 3.1
Hubungan Antara Pertanyaan Penelitian, Sumber Data, dan Responden
Penelitian
Pertanyaan Sumber Data Responden
Penelitian
Pendapatan Wawancara:
warga pesisir 1. Berapa penghasilan bapak setiap bulan
pasca covid- sebelum terjadinya covid-19?
19 2. Berapa penghasilan bapak setiap bulan
setelah terjadinya covid-19? Nelayan
3. Apakah bapak menerima bantuan social dan
sejenisnya dari pemerintah selama covid-19?
4. Apakah bapak menerima bantuan social dan
sejenisnya dari pemerintah selama covid-19?
Sumber: Data diolah (2021)
3.2 Analisis Data
Analisis data dilakukan secara deskriptif dan eksploratif dengan metode
kualitatif secara interaktif dengan pendekatan Miles dan Huberman melalui
beberapa tahapan (Sugiyono, 2014:44). Tahapan pertama adalah melakukan
pengumpulan data mengenai pendapatan nelayan pasca covid-19 di desa Batee
Timoh Kecamatan Jeumpa Kabupaten Bireuen melalui wawancara, dan
dokumentasi.
Setelah pengumpulan data selesai, maka peneliti melakukan reduksi data
untuk menggambarkan, menyederhanakan, dan mengelompokkan data
berdasarkan topik permasalahan penelitian sehingga dapat disajikan sebagai suatu
informasi yang akan memberikan kemungkinan penarikan kesimpulan dan
pengambilan keputusan. Kesimpulan-kesimpulan tersebut akan diklasifikasikan
dan diversifikasikan selama penelitian berlangsung untuk meningkatkan kualitas
data.
Tahapan penarikan kesimpulan ini terdiri dari data mengenai pendapatan warga
pesisir pasca covid-19. Dalam meningkatkan keabsahan data dalam penelitian ini,
10

maka dilakukan dengan menggunakan teknik trianggulasi, yaitu trianggulasi


sumber, metode, penyidik, dan teori. Dalam penelitian ini, peneliti hanya
menggunakan tiga Teknik trianggulasi yaitu sumber data, pengumpulan data, dan
penyidik dengan cara meminta pendapat pengamat.
3.3 Tahapan Penelitian
Adapun tahapan-tahapan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tahap Deskripsi Identifikasi Masalah


Pembatasan Masalah
Tahap Reduksi
Menetapkan Fokus Penelitian

Pengumpulan Data
Tahap Seleksi Pengolahan Data
Analisis data

Hasil dan Pelaporan Penelitian

Gambar 3.1 Tahapan Penelitian


3.4 Luaran dan Indikator Capaian
Luaran yang dihasilkan dari penelitian ini yaitu laporan kemajuan, laporan
akhir dan artikel ilmiah berupa critical review. Penelitian ini juga akan
memberikan informasi kepada Pemerintah Kabupaten Bireuen mengenai
pendapatan nelayan pasca covid-19 dalam rangka evaluasi kinerja pemerintah
dalam penanggulangan pandemic bagi warga pesisir.
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan Penunjang Rp. 200.000
2 Bahan Habis Pakai Rp. 2.279.000
3 Transportasi Rp. 5.220.000
4 Lain-Lain Rp. 2.200.000
Total (Rp) Rp. 9.899.000
4.2 Jadwal Kegiatan
Bulan Person
No Jenis Kegiatan Penanggung-
1 2 3
jawab
1 Observasi dan studi √ Seluruh tim
pustaka
2 Persiapan bahan/ √ Seluruh tim
pengumpulan bahan
penelitian
11

3 Penyusunan kuesioner √ Seluruh tim


4 Penyebaran data kuesioner √ Seluruh tim
5 Pengumpulan data √ Seluruh tim
6 Pengolahan data √ Seluruh tim
7 Analisis data √ Seluruh tim
8 Penyusunan hasil √ Seluruh tim
penelitian
9 Review hasil penelitian √ Seluruh tim
10 Penyusunan laporan akhir √ Seluruh tim
DAFTAR PUSTAKA
Ratri, M.A. 2020. Pandemi Covid-19 dan Nelayan: Menyoal Dampak Pada
Keberlanjutan Penghidupan.. https://pmb.lipi.go.id. Diakses Tanggal 17
Maret 2021.
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Perlindungan dan Pemberdayaan
Nelayan, Pembudi Daya Ikan, dan Petambak Garam.
Santia. T. 2020. Selama Pandemi Covid-19 Pendapatan Nelayan Anjlok 90
Persen. https://www.liputan6.com. Diakses Tanggal 17 Maret 2021.
Djkn.kemenkeu.go.id. Beradaptasi Dengan Tatanan Normal Baru (New Normal).
https://www.djkn.kemenkeu.go.id. Diakses Tanggal 19 Maret 2021.
Rastika, I. 2020. 7 Bantuan Pemerintah Selama Pandemi Covid-19.
https://nasional.kompas.com. Diakses Tanggal 16 Maret 2021.
Sari, N.M., Yuliasara, F., dan Mahmiah. 2020. Dampak Virus Corana (Covid-19)
Terhadap Sektor Kelautan dan Perikanan: A literature review. J-Tropimar.
2(2), 59-66.
Ferdi. 2020. Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Aktivitas Ekonomi Masyarakat
Di Desa Salumpaga, Kecamatan Tolitoli Utara. Geografik Science
Education Journal (Geosee), 1(2), 37-43.
Kholis, N.M., Fraternesi., dan Wahidin, O.L. 2020. Prediksi Dampak COVID-19
Terhadap Pendapatan Nelayan Jaring Insang di Kota Bengkulu. Jurnal
Albacore, 4(1), 001-011.
Hamzah, A., dan Nurdin, S.H. 2020. Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap
Masyarakat Nelayan Sekitar PPN Karangantu. Albacore 4(1),073-081.
Kurniawansyah, H., Salahuddin, A.M., Nurhidayati, S., 2O20, Konsep Kebijakan
Strategis dalam Menangani Eksternalitas Ekonomi dari Covid-19 Pada
Masyarakat Rentan di Indonesia, Indonesian Journal of Social Sciences
and Humanities, 1(2): 130-139.
Alodokter.com. 2020. Covid-19, Gejala, Penyebab dan Mengobati. https://www.
Alodokter.com. Diakses Tanggal 15 Maret 2021.
Wikipedia.org. 2020. Pesisir. https://id.wikipedia.org/wiki. Diakses Tanggal 17
Maret 2021.
Fargomeli, F. 2014. Interaksi Kelompok Nelayan Dalam Meningkatkan Taraf
Hidup di Desa Tewil Kecamatan Sangaji Kabupaten Maba Halmahera
Timur. Journal Acto Diurna, 3(3), 1-17.
Cristoper, R., Chodijah, dan Yunisvita, Y. 2017. Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Pendapatan Pekerja Wanita Sebagai Ibu Rumah Tangga.
Jurnal Ekonomi Pembangunan, 15(1), 35-52.
12
13
14
15

Lampiran 2. Format Justifikasi Anggaran Kegiatan


1) Peralatan penunjang
Harga satuan Jumlah
Material Justifikasi Kuantitas
(Rp) (Rp)
Pemakaian
Flashdisk 2 unit Rp200.000 Rp200.000
jumlah Rp200.000
2) Bahan habis pakai
Harga satuan
Material Justifikasi Kuantitas Jumlah (Rp)
(Rp)
Pemakaian
Kertas A4 2 rem Rp45.000 Rp90.000
Staples refill 1 unit Rp29.000 Rp29.000
Fotocopy 1 pkt Rp180.000 Rp180.000
Catrige printer hitam 1 unit Rp.150.000 Rp.150.000
Catrige printer hitam 1 unit Rp200.000 Rp200.000
Masker 3 kotak Rp50.000 Rp150.000
Handsanitizer 4 unit Rp25.000 Rp100.000
Pulpen 1 kotak Rp60.000 Rp60.000
Paket internet dan orang/ Rp1.320.00
telpon (3 bulan) 4x3 bulan Rp110.000 0
Rp2.279.00
jumlah 0
3) Transportasi
Justifikasi Harga satuan
material Kuantitas Jumlah (Rp)
Pemakaian (Rp)

Biaya transportasi
survei penelitian 3x7 orang/hari Rp60.000 Rp1.080.000
awal (3 orang
selama 7 hari)

Biaya transportasi Rp4.140.00


penyebaran data 3x23 orang/hari Rp60.000
0
kuesioner (3 orang
selama 30 hari)
jumlah Rp5.220.00
16

4) Biaya lain-lain
Justifikasi Harga satuan
Material Kuantitas Jumlah (Rp)
pemakaian (Rp)
Biaya publikasi
jurnal 1 paket Rp 700.000 Rp700.000
Biaya analisis
data 1 kegiatan Rp1.500.000 Rp1.500.000
jumlah Rp2.200.000
TOTAL (1+2+3+4) Rp 9.899.000
Sembilan Juta Delapan Ratus Sembilan Puluh Sembilan
TERBILANG Ribu Rupiah
17

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas


No Nama/NIM Program Bidang Alokasi Uraian Tugas
Studi Ilmu Waktu
(jam/minggu
)
1 Andalusia / Akuntan FEB 6 jam / 3 x  Ketua pelaksana
18120015 si dalam  Menyusun
seminggu proposal
 Pelaksana
penelitian
 Menyiapkan alat
dan bahan yang
dibutuhkan
 Koordinator
pembelian alat
dan bahan
penelitian
 Penanggung
jawab
2 Alifvia / Akuntan FEB 5 jam / 3 x  Pelaksana
181200 si dalam penelitian
seminggu  Mengelola
keuangan
(bendahara)
 Pengadaan alat
dan bahan
penelitian yang
dibutuhkan
 Membantu
menyusun atau
memberikan ide
proposal

3 Nashiha / Akuntan FEB 5jam / 3 x  Pelaksana


18120024 si dalam penelitian
seminggu  Administrasi
 Pengadaan alat
dan bahan yang
dibutuhkan
 Membantu
ketua dan
bendahara
18

Anda mungkin juga menyukai