Anda di halaman 1dari 5

Kelompok 2:

Nurul Azmi Saryati


Novita Sari T Akmaluddin
Rizqa Fitriah Yurlita
Rozana Putri

MODA PEMBELAJARAN DAN TIPE GAYA PEMBELAJARAN PADA


PERRILAKU INDIVIDU

Model Pembelajaran

Menurut Kolb ada dua aspek dalam proses pembelajaran: aktif dan pasif yang dituangkan
kemudian dalam 4 (empat) tahapan siklus:

1. Pengalaman Konkrit (CE): Pada tahap paling awal dalam peristiwa belajar adalah
mengalami suatu kejadian yang nyata. Ia dapat melihat dan merasakannya, dapat
menceritakan peristiwa tersebut sesuai dengan apa yang dialaminya.
2. Observasi dan Reflektif (RO): Tahap kedua dalam peristiwa belajar adalah bahwa
seseorang semakin lama akan semakin mampu melakukan observasi secara aktif terhadap
peristiwa yang dialaminya. Ia mulai berupaya untuk mencari jawaban dan memikirkan
kejadian tersebut.
3. Pembentukan konsep dan generalisasi (AC): Pada tahap pembentukan konsep, individu
mulai mengonseptualisasi suatu teori dari pengalaman yang diperoleh dan
mengintegrasikan dengan pengalaman sebelumnya. Pada fase ini dapat ditentukan apakah
terjadi pemahaman baru atau proses belajar pada diri individu atau tidak. Jika terjadi
proses belajar, maka:
a) individu akan mampu mengungkapkan aturan-aturan umum untuk mendeskripsikan
pengalaman tersebut;
b) individu menggunakan teori yang ada untuk menarik kesimpulan terhadap
pengalaman yang diperoleh;
c) individu mampu menerapkan teori yang terabstraksi untuk menjelaskan pengalaman
tersebut.

4. Uji Implikasi Konsep pada situasi Baru (AE): Tahap terakhir dari peristiwa belajar adalah
melakukan eksperimen secara aktif.

Dimensi Pembelajaran

Dalam dimensi pembelajaran karena perbedaan pengalaman hidup dan pembentukan


psikologis maupun pengaruh lingkungan, orang yang berbeda-beda pendapat nyaman dengan
berbagai dimensi pembelajaran. Beberapa orang berkembang dengan baik, bekerja dengan
teliti dan mengaplikasikan informasi dalam teori-teori yang masuk akal, tetapi mereka takut
dan menghindari agar tidak hanyut dalam mengalami emosi-emosi seseorang. Orang yang
lain lebih suka bereaksi secara spontan dan bosan jika mereka diminta untuk merefleksi dan
memikirkannya. Seorang perencana mungkin menekankan pada konsep abstrak sedangkan
artis yang berketerampilan menghargai lebih tinggi pengalaman yang nyata. Para manajer
sangat memperhatikan dengan aplikasi aktif konsep-konsep, sedangkan orang-orang yang
bergerak berdasarkan waktu lebih terlibat dalam penggunaan keterampilan yang bersifat
observasi dan reflektif.

Moda Pembelajaran

Moda-moda pembelajaran yang merefleksikan tahapan pembelajaran – CE, RO, AC dan AE


adalah sebagai berikut:

Seorang perasa (feelers) adalah individual yang belajar dengan baik dengan melibatkan
mereka dalam pengalaman-pengalaman. Mereka tergantung pada perasaan dalam membuat
keputusan di setiap situasi, yang mereka lakukan sebagai unik. “Feelers” belajar baik dari
contoh-contoh spesifik dan tidak reseptif terhadap teori abstrak atau nilai-nilai universal dan
prosedur-prosedur dari pemegang otoritas. Mereka berorientasi pada manusia (people
oriented), berempati pada orang lain dan terbuka terhadap umpan balik dan diskusi sesama
teman “CE” yang lainnya.

Pemikir (thinkers) sangat nyaman berhubungan dengan konseptualisasi abstrak, bergantung


pada pemikiran logis ketika membuat kesimpulan. Pemikir belajar lebih baik pada situasi
pembelajaran impersonal yang diarahkan pada pemegang wewenang yang menekankan pada
teori dan analisis abstrak. Mereka berorientasi pada benda dan ide daripada orang dan
perasaan. Mereka sering merasa frustasi pada perasa dan berpandangan mereka itu dingin dan
sombong.
Pelaku (Doers) belajar melalui experimentasi aktif dan menggunakan hasil-hasil test untuk
membuat keputusan masa depan. Mereka seorang ekstrovert yang berhasil melakukan dan
belajar baik ketika secara aktif terlibat dalam proyek-proyek dan kelompok diskusi, dari pada
secara pasif menerima instruksi atau mendengarkan kuliah.

Penonton (watcher) menggunakan pendekatan reflektif, tentatif dan ketidak terlibatan dalam
pembelajaran. Keputusan mereka didasarkan pada observasi dan analisis yang hati-hati.
Penonton cenderung bersifat introvert yang menginginkan situasi pembelajaran seperti
kuliah, film dimana mereka dapat bersikap pasif, “tidak terlibat” dan “tidak menjadi
bagian(netral)”.

Tipe-tipe Gaya Pembelajaran

Tipe-tipe gaya pembelajaran adalah sebagai berikut:

1. Konkret: Merasa, intuitif, intuitif, melibatkan, pribadi dan situasional


2. Abstrak: Pemikiran, teoritis, tidak terlibat, impersonal dan generalisasi
3. Aktif: Mengerjakan, ekstrovet, impultif, aplikasi, dan pengambilan resiko
4. Pasif: Mengamati, tertutup, reflektif, analisis, dan bisa berubah
Identifikasi tipe-tipe gaya pembelajaran

1. Assimilator, (ACRO), kombinasi dari berfikir dan mengamati (thinking and watching).
tipe asimillator memiliki kelebihan dalam memahami berbagai sajian informasi serta
merangkumnya ke dalam suatu format yang logis, singkat, dan jelas. Biasanya tipe ini
kurang perhatian kepada orang lain dan lebih menyukai ide serta konsep yang abstrak
2. Converger, (AC/AE). Kombinasi dari berpikir dan berbuat (thinking and doing). tipe
converger unggul dalam menemukan fungsi praktis dari berbagai ide dan teori. Biasanya
tipe ini punya kemampuan yang lebih baik dalam pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan. Tipe ini juga cenderung lebih menyukai tugas-tugas teknis (aplikatif) dari
pada masalah sosial atau hubungan antar pribadi.
3. Accommodator, adalah dalam area pengalaman konkret dan experimentasi aktif. Mereka
dalah pengambil resiko yang dengan cepat membuang rencana ataupun teori-teori yang
tidak cocok dengan pengalaman mereka.
4. Diverger mempunyai kekuatan pembelajaran yang berlawanan dengan converger. Mereka
pandai dalam pengalaman nyata dan observasi yang reflektif. Diverger adalah penonton-
perasa dengan kemampuan imaginasi yang tinggi. Mereka dapat melihat situasi dari
berbagai perspektif dan menjenerasi berbagai ide-ide.

Anda mungkin juga menyukai