Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : ENISA MONICA PUTRY

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 859546016

Kode/Nama Mata Kuliah :PDGK/4306/Pembelajaran Berwawasan


Kemasyarakatan

Kode/Nama UPBJJ : 20/BANDAR LAMPUNG

Masa Ujian : 2022/23.1 (2022.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TERBUKA
1. Tahap - tahap belajar menurut pandangan kolb yaitu :
a). Tahap Pengalaman Konkrit
Pada tahap paling awal dalam peristiwa belajar adalah seseorang mampu atau dapat
mengalami suatu kejadian sebagaimana adanya. Ia dapat melihat dan merasakannya,
dapat menceritakan peristiwa tersebut sesuai dengan apa yang dialaminya. Namun dia
belum memiliki kesadaran tentang hakekat dari peristiwa tersebut. Ia hanya dapat
merasakan kejadian tersebut apa adanya, dan belum dapat memahami serta
menjelaskan bagaimana peristiwa itu terjadi. Ia juga belum dapat memahami mengapa
peristiwa tersebut harus terjadi seperti itu. Kamamupan inilah yang terjadi dan
dimiliki seseorang pada tahap paling awal dalam proses belajar.
Contoh nya adalah : seorang guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan
logistik yang dibutuhkan, momotivasi siswa agar dapat terlibat dalam aktivitas dengan
menghadapkan pada pengalaman - pengalaman.
1. Seorang guru menggali pengalaman siswa dengan memberikan kesempatan untuk
menceritakan pengalamannya ketika melaksanakan kegiatan mengamati dan
menikmati keindahan alam lingkungan sekitar siswa pada pertemuan-pertemuan yang
telah lalu.
2. Seorang guru menanyakan kepada siswa hal-hal yang dapat diamati, dirasakan
dan didengarkan saat mengamati dan menikmati keindahan alam.
3. Siswa menceritakan pengalamannya ketika mengamati, merasakan dan
mendengarkan hal-hal yang dapat diamati dari keindahan alam sekitar.

b). Tahap Pengamatan Aktif dan Reflektif


Tahap kedua dalam peristiwa belajar adalah bahwa seseorang makin lama akan
semakin mampu melakukan observasi secara aktif terhadap peristiwa yang dilaminya.
Ia mulai berupaya untuk mencari jawaban dan memikirkan kejadian tersebut. Ia
melakukan refleksi terhadap peristiwa yang dialaminya, dengan mengembangkan
pertanyaan-pertanyaan bagaimana hal itu bisa terjadi, dan mengapa hal itu mesti
terjadi. Pemahamannya terhadap peristiwa yang dialaminya semakin berkembang.
Kemampuan inilah yang terjadi dan dimiliki seseorang pada tahap kedua dalam
proses belajar.
Contoh nya adalah : seorang guru mendorong siswa untuk melakukan pengamatan
yang sesuai dengan pokok bahasan baik secara individu atau kelompok.
1. Seorang guru mengarahkan siswa untuk memeriksa dan menganalisis ketepan
kata-kata dan keindahan rima pada puisi buatannya.
2. Seorang guru membimbing siswa berpasang-pasangan dan memeriksa dan
menganalisis ketepatan kata-kata dan keindahan rima pada puisi hasil karya
temannya.
3. Seorang guru membimbing siswa untuk melaksanakan diskusi dan membacakan
hasil analisis ketepatan kata-kata dan keindahan rima pada puisi hasil karya temannya.

c). Tahap Konseptualisasi


Tahap ketiga dalam peristiwa belajar adalah seseorang sudah mulai berupaya untuk
membuat abstraksi, mengembangkan suatu teori, konsep atau hukum dan prosedur
tentang sesuatu yang menjadi obyek perhatiannya. Berpikir induktif banyak dilakukan
untuk memuaskan suatu aturan umum atau generalisasi dari berbagai contoh peristiwa
yang dialaminya. Walaupun kejadian-kejadian yang diamati tampak berbeda-beda,
namun memiliki komponen-komponen yang sama yang dapat dijadikan dasar aturan
bersama.
Contoh nya adalah : seorang guru membantu siswa untuk menjelaskan sesuatu yang
abstrak menjadi sesuatu yang konkret atau menjelaskan pengalaman secara konsep.
1. Seorang guru mengarahkan siswa untuk bertanya dan menjawab hasil analisis
ketepatan kata-kata dan keindahan rima pada puisi temannya
2. Seorang guru membimbing siswa untuk mengasimilasikan hasil analisis ke dalam
unsur-unsur fisik puisi.
3. Seorang guru mengarahkan siswa untuk membuat generalisasi dari materi yang
dipelajari dengan karya yang telah dibuatnya.

d). Tahap Eksperimentasi Aktif


Tahap tarakhir dari peristiwa belajar adalah melakukan eksperimentasi secara aktif.
Pada tahap ini seseorang sudah mampu untuk mengaplikasikan konsep-konsep,
teori-teori atau aturan-aturan kedalam situasi yang nyata. Berpikir deduktif banyak
digunakan untuk mempraktekkan dan menguji teori-teori serta konsep-konsep
dilapangan. Ia mampu menggunakan teori atau rumus-rumus untuk memecahkan
masalah yang dihadapinya.
Contoh nya adalah : seorang guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi
yang sesuai , melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan untuk
fenomena yang telah di konsepkan.
1. Seorang guru membimbing siswa untuk memperhatikan perbaikan atau hasil
analisis temannya pada puisi buatannya sendiri.
2. Seorang guru membimbing siswa untuk memperbaiki hasil karya puisinya
berdasarkan masukan dari teman-temannya.
3. Siswa merevisi puisi buatannya berdasarkan hasil analisis atau masukan dari
teman-temannya.

2. Kelompok belajar menurut Honey dan Mumford yaitu :

a. Kelompok Aktivis
Orang-orang yang tergolong dalam kelompok aktivis adalah mereka yang senang
melibatkan diri dan berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan dengan tujuan
untuk memperoleh pengalaman-pengalaman baru. Orang-orang tipe ini mudah
untuk diajak berdialog, memiliki pemikiran terbuka, menghargai pendapat orang
lain dan mudah percaya. Namun dalam melakukan tindakan sering kali kurang
mempertimbangkan secara matang dan lebih banyak didorong oleh kesenangannya
untuk melibatkan diri. Dalam kegiatan belajar, orang-orang demikian senang pada
hal-hal yang sifatnya penemuan-penemuan baru, seperti pemikiran baru,
pengalaman baru. Namun mereka cepat bosan dengan kegiatan-kegiatan yang
implementasinya memakan waktu lama.
Contohnya adalah : siswa suka melibatkan diri pada hal yang baru , berpikir secara
terbuka, seorang siswa mudah berdialog, mudah percaya terhadap sesuatu dan cepat
merasa bosan.

b. Kelompok Reflector
Mereka yang termasuk kelompok ini kecendrungan berlawanan dengan kelompok
Aktivis. Dalam melakukan tindakan, orang-orang tipe reflector sangat berhati-hati
dan penuh pertimbangan. Pertimbangan baik-buruk, untung-rugi, selalu
diperhitungkan dengan cermat dalam memutuskan sesuatu. Orang-orang demikian
tidak mudah dipengaruhi, sehingga cenderung bersifat konservatif.
Contoh nya adalah : pada seoramg siswa sangat harus berhati hati dalam mengambil
langkah, dan konservatif dalam mengambil keputusan.

c. Kelompok Teoris
Orang-orang tipe theorist memiliki kecenderungan yang sangat kritis. Mereka suka
menganalisis, berpikir rasional dengan menggunakan penalarannya. Segala sesuatu
dikembalikan kepada teori dan konsep-konsep atau hukum-hukum. Mereka tidak
menyukai pendapat atau penilaian yang sifatnya subjektif. Dalam melakukan
memutuskan sesuatu kelompok teoris penuh dengan pertimbangan, sangat skeptif
dan tidak menyukai hal-hal yang bersifat spekulatif.
Contoh nya adalah : pada seorang siswa memiliki tipe yang sangat kritis terhadap
sesuatu, tidak menyukai opini yang bersifat objektif, berfikir secara rasional, dan
tidak menyukai hal hal yang bersifat spekulatif.

d. Kelompok Pragmatis
Orang-orang tipe pragmatis memiliki sifat-sifat yang praktis. Mereka tidak suka
berpanjang lebar dengan teori-teori, konsep-konsep, dalil-dalil dan sebagainya.
Bagi mereka yang penting adalah aspek-aspek praktis. Sesuatu hanya bermanfaat
jika dipraktikkan. Bagi mereka, sesuatu adalah baik dan berguna jika dapat
dipraktekkan dan bermanfaat dalam kehidupan.
Contoh nya adalah : pada seorang siwa memiliki tipe lebih kepada aspek yang praktis
pada segala hal, dan lebih mengutamakan praktik dari pada teori.

3. Tipe belajar menurut pandangan Herbermas yaitu


a. Belajar Teknik ( Tehnical Learning )
Yaitu belajar bagaimana seseorang dapat berinteraksi dengan lingkungan alam
secara benar. Seseorang harus menguasai pengetahuan dan ketrampilan agar dapat
menguasai dan mengelola lingkungan dengan benar. Dalam hal ini ilmu alam
sangat diperlukan.
Contoh nya adalah : Pengumpulan pemuda dalam belajar memahami ilmu alam
dan manfaatnya
b. Belajar Praktis ( Practical Learning )
Yaitu belajar bagaimana seseorang dapat berinteraksi dengan lingkungan social
( orang-orang yang ada disekeliling ) secara baik. Bidang ilmu sosiologi,
komunikasi, psikologi, antropologi dan seenisnya sangtlah dibutuhkan dalam
belajar praktis. Namun demikian tidak berarti lingkungan alam diabaikan.
Contoh nya adalah : Interaksi pemuda dengan masyarakat luas

c. Belajar Emansipatoris ( Emancipatory Learning)


Belajar emansipatoris menekankan pada upaya seseorang mencapai suatu
pemahaman dan kesadaran yang tinggi akan terjadinya perubahan atau
transformasi budaya dalam lingkungan sosialnya. Ilmu-ilmu yang berhubungan
dengan bahasa dan budaya sangat dibutuhkan. Tahap ini oleh Habermas dianggap
tahap belajar yang paling tinggi, karena transformasi kultural adalah tujuan
pendidikan yang tertinggi.
Contoh nya adalah : Seorang Pemuda berpartisipai dalam membangun budaya

4. Wujud budaya menurut koentjaraningrat yaitu :


a. Artifact
Adalah kebudayaan yang merupakan hasil karya yang brsifat fisik yang dapat
diraba
b. Sistem tingkah laku dan tindakan yang berpola
Adlalah tingkah laku yang berpola ini mengikuti suatu aturan yang berlaku pada
sistem sosial masyarakat tertentu. Tingkah laku sifatnya konkret dapat diamati
dan divisualisasikan.
c. Sistem gagasan
Dalam bentuk gagasan juga berpola dan berdasarkan sistem sistem tertentu yang
disebut sebagai sistem budaya
d. Sistem idiologis
Merupakan suatu gagasan yang telah dipelajari oleh warga suatu masyarakat
sejak dini, dan karena itu sangat sulit untuk diubah.

Anda mungkin juga menyukai