Anda di halaman 1dari 60

PEMBELAJARAN BERWAWASAN

KEMASYARAKATAN
DISAMPAIKAN OLEH :
NAMA TUTOR : Drs.M.FUADI,M.Pd.I
ID TUTOR : 20003771
PADA TUTORIAL PDGSD UT
POKJAR SIDOMULYO
MODUL : I
ORIENTASI TUTORIAL DAN BELAJAR YANG EFEKTIF
SECARA MANDIRI

1. RUANG LINGKUP TUTORIAL


Melalui mata kuliah Pembelajaran Berwawasan
Kemasyarakatan, diharapkan dapat memberikan
kontriibusi aktif pada masyarakat dilingkungan anda
serta dapat membawa pengalaman bersosialisasi
dengan masyarakat untuk dijadikan strategi
pembelajaran yang mendidik di kelas, sehingga
siswa-siswa anda dapat mengenal dan menghargai
masyarakat di sekitar mereka
Lanjutan ...
Maka ruang lingkup Tutorial meliputi materi :
 Pemikiran tokoh pembelajaran berwawasan
kemasyarakatan
 Ruang lingkup kebudayaan dalam pendidikan
 Pembelajaran berwawasan kemasyarakatan
 Satuan dan program pendidikan masyarakat
 Praktek pembinaan atau pembimbingan pada salah
satu program pendidikan masyarakat
Lanjutan ...
 Praktik program pendidikan masyarakat
 Pembelajaran multikultural
 Muatan life skills dalam pembelajaran kemasyarakatan
 Model-model pembelajaran sosial
DI AHIR TUTORIAL, MAHASISWA DIHARAPKAN
DAPAT MENJELASKAN SEMUA MATERI TERSEBUT
Lanjutan ...
2. Belajar efektif secara mandiri
Mempelajari dan menguasai isi modul ini adalah
dengan belajar efektif dan mandiri melalui tahapan
sebagai berikut :
- Baca pendahuluan modul sampai
memahami tujuan dari pembelajaran modul
-Temukan kata-kata kunci berdasarkan kata
kunci sendiri atau diskusikan dengan teman
anda
Lanjutan ...
- Pemahaman isi modul melalui pemahaman
sendiri, tukar pikiran dengan teman lain atau
tutor anda
-Untuk memperluas wawasan anda, bisa
membaca atau memperoleh dari sumber lain
selain modul
-Kerjakan latihan dalam modul sesuai
petunjuk
-Mengisi soal yang sudah disediakan dalam
modul
BELAJAR AKTIF ALA L. DEE FINK

Mengalami: Berdialog dengan:

Melakukan Orang lain

Mengamati Diri sendiri


Pandangan Kritik Sosial dalam Pembelajaran

(Teori Belajar Humanistik)


Kegiatan Belajar : 1
 Pendapat dan pengalaman mahasiswa
pada saat sekolah di SD/MI, SMP,/MTs,
SMA/SMK
 Apa yang dilakukan guru dalam PBM
dan apa aktivitas siswa
Lanjutan ...
Guru yang diharapkan pada abad ke 20
-Guru yang menyadari bahwa ia mengajarkan sesuatu
kepada manusia-manusia yang berharga dan berkembang,
maka diharapkan guru menghargai pekerjaan sebagai
guru karena pekerjaannya bersifat psikologis
dibandingkan dengan profesi lain.
-Guru hendaknya mengenal anak didik serta menyelami
kehidupan jiwa anak didik sepanjang waktu, tidak jemu
dengan pekerjaannya meskipun tidak dapat menentukan
atau meramalka bentuk manusia yang bagaimana dari
pendidikan yang dihasilkannya
TEORI BELAJAR HUMANISTIK
- Teori belajar humanistik, dengan pelopornya “Jurgen
Habermas “berpendapat bahwa proses belajar harus
dimulai dan ditunjukan untuk kepentingan
memanusiakan manusia itu sendiri.(mencapai
aktualisasi diri,pemahaman diri, serta realisasi diri
orang yang belajar secara maksimal)
- Teori belajar humanistik, lebih banyak berbicara
tentang konsep-konsep pendidikan untuk
membentuk manusia yang dicita-citakan, serta
tentang teoroibelajar dalam bentuk yang paling ideal
Lanjutan ...
Pendekatan belajar humanistik, yang dikemukakan
oleh “Ausbel” (Rene: 1996). Pandangannya tentang
belajar bermakna atau meaningful learning,
mengatakan bahwa belajar merupakan asimilasi
bermakna. Materi yang dipelajari diasimilasikan dan
dihubungkan dengan pengetahuan yang telah dimiliki
sebelumnya
PANDANGAN TOKOH PENGANUT ALIRAN
HUMANISTIK TERHADAP BELAJAR
Pandangan “Kolb” membagi tahap-tahap belajar
menjadi empat tahap, yaitu :
1. Tahap pengalaman konkrit,
seseorang mampu atau dapat mengalami suatu
peristiwa atau suatu kejadian sebagaimana
adanya. ia dapat melihat dan merasakannya,
dapat menceritakan peristiwa tersebut sesuai
dengan apa yang dialaminya
Lanjutan ...
2. Tahapan Pengamatan Aktif dan Reflektif
Peristiwa belajar adalah bahwa seseorang makin
lama akan semakin mampu melakukan observasi
secara aktif terhadap peristiwa yang dialaminya. Ia
mulai berupaya untuk mencari jawaban dan
memikirkan kejadian tersebut. Ia melakukan
refleksi terhadap peristiwa yang dialaminya, dengan
mengembangkan pertanyaan-pertanyaan
bagaimana hal itu bisa terjadi, dan mengapa hal
itu bisa terjadi
Lanjutan ...
3. Tahap konseptualisasi
lam peristiwa belajar seseorang sudah mulai
berupaya untuk membuat abstraksi,
mengembangkan suatu teori, konsep, atu hukum
prosedur tentang sesuatu yang menjadi objek
perhatiannya. Berpikir induktif banyak dilakukan
untuk merumuskan suatu aturan umum atau
generalisasi dari berbagai contoh peristiwayang
dialaminya
Lanjutan ...
4. Tahap eksperimentasi aktif.
Peristiwa belajar melakukan eksperimentasi secara
aktif. pada tahap ini seseorang sudah mampu
mengaplikasikan konsep-konsep, teori-teori atau
aturan-aturan ke dalam situasi nyata. Berpikir
deduktif banyak digunakan untuk mempraktekan
dan menguji eori=teori serta konsep-konsep di
lapangan.
Lanjutan ...
Pandangan Honey dan Mumford terhadap Belajar
Menggolongkan orang belajar ke dalam empat macam
adtau golongan.
1. Kelompok Aktivis
Yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah
mereka yang senang melibatkan diri dan
berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan dengan
tujuan untuk memperoleh pengalaman-pengalaman

baru
Lanjutan ...
2. Kelompok reflektor
Mempunyai kecenderungan yang berlawanan
dengan mereka yang termasuk dalam kelompok
aktivis. Dalam melakukan suatu tindakan,
orang-orang tipe ini sangat berhati-hati dan
penuh pertimbangan dalam memutuskan
sesuatu
Lanjutan ...
3. Kelompok Teoris
Kelompok ini memiliki kecenderungan yang sangat
kritis, suka menganalis, selalu berpikir rasional
dengan menggunakan penalarannya. Segala sesuatu
selalu dikembalikan pada teori dan konsep-konsep
atau ukum-hukum, mereka tidak menyukai
pendapat atau penilaian yang sifatnya subjektif
Lanjutan ...
4. Kelompok Pragmatis
Kelompok ini memiliki sifat-sifat yang
praktis, tidak suka berbicara dan
membahas sesuatu dengan teori-teori,
konsep-konsep, dalil-dalil. Bagi mereka
adalah aspek praktis, sesuatu yang nyata dan
dapat dilaksanakan. Sesuatu hanya dapat
bermanfaat jika dapat dipraktekkan dan
bermanfaat bagi kehidupan
Lanjutan ...
Pandangan Habermas Terhadap Belajar

Belajar baru akan terjadi jika ada


interaksi antara individu dengan
lingkungan. Lingkungan yang
dimaksud adalah lingkungan
alam maupun lingkungan sosial.
Lanjutan ...
Habermas, membagi tipe belajar ke dalam tiga hal:
1. Belajar Teknis
Adalah belajar bagaimana seseoarang dapat
berinteraksi dengan lingkungan alam secara benar.
Pengetahuan dan keterampilan apa yang dibutuhkan
dan perlu dipelajari agar mereka dapat menguasai
dan mengelola lingkungan alam sekitarnya dengan
baik. Oleh sebab itu, ilmu alam atau lainnya sangat
dipentingkan dalam belajar teknis
Lanjutan ...
2. Belajar Praktis
Adalah belajar bagaimana sesorang
dapat berinteraksi dengan
lingkungan sosialnya, yaitu dengan
orang-orang disekelilingnya dengan
baik.Kegiatan belajar ini lebih
mengutamakan terjadinya interaksi yang
harmonis antar sesama manusia
Lanjutan ...
3. BelajarEmansipatoris
Menekankan upaya agar seseorang mencapai
suatu pemahaman dan kesadaran yang tinggi
akan terjadinya perubahan atau transformasi
budaya dalam lingkungan sosialnya.
Dengan demikian dibutuhkan pengetahuan
dan keterampilan serta sikap yang benar
untuk mendukung terjadinya transformasi
kultur tersebut
Lanjutan ...
Aplikasi Teori Belajar Humanistik
dalam Kegiatan Pembelajaran
Menurut teori belajar humanistik, agar
belajar lebih bermakna bagi siswa,
maka diperlukan inisiatif dan
keterlibatan penuh dari siswa sendiri,
sehingga siswa akan mendapatkan
pengalaman belajar
Lanjutan ...
Dalam prakteknya, teori belajar
humanistik cenderung mengarahkan
siswa untuk berfikir induktif,
mementingkan pengalaman, serta
membutuhkan keterlibatan siswa
secara aktif dalam proses belajar
Lanjutan ...
Langkah-langkan Pembelajaran dengan Pendekatan
Humanistik, sebagaimana dikemukakan oleh “Suciati
dan Prasetya Irawan” (2001) sebagai berikut :
a. Menentukan Tujuan Pembelajaran
b. Menentukan materi pembelajaran
c. Mengidentifikasi kemampuan awal peserta didik
d. Mengidentifikasi topik-topik pelajaran yang
memungkinkan siswa secara aktif melibatkan diri
dalam belajar
Lanjutan ...
e. Merancang fasilitas belajar seperti lingkungan dan
media pembelajaran
f. Membimbing siswa belajar secara aktif
g. Mmbimbing siswa untuk memahami hakikat atau
makna dari pengalaman belajar
h. Membimbing siswa membuat konseptualisasi
pengalaman belajar
i. Membimbing siswa dalam mengaplikasikan
konsep-
konsep bari ke dalam situasi nyata
j. Mengevaluasi proses dan hasil belajar
PANDANGAN PRORESIF DALAM
PEMBELAJARAN
Kegiatan Belajar 2
Pandangan Progresivisme Jhon Dewey
(Tilaar:2000)
Bahwa peserta didik dipandang sebagai orang
yang
merupakan bagian dari masyarakat, sehingga
proses
pendidikan harus memiliki orientasi terhadap
masyarakat
Lanjutan ....
Teori Belajar Jhon Dewey

Memandang peserta didik sebagai


mahluk sosil yang aktif dan dia percaya
bahwa peserta didik ingin memahami
lingkungan dimana dia berada,
baikmlingkungan kehidupan manusia
secara personal maupun kolektif
(sosial)
Lanjutan ...
Jhon Dewey, membagi 3 tingkatan kegiatan di sekolah
1. Untuk anak pada pendidikan pra sekolah.
Kegiatannya adalah, latihan berkenaan dengan
pengembangan kemampuan panca indera dan
pengembangan koordinasi fisik
2. Menggunakan bahan belajar yang bersumber dari
lingkungan. Dalam hal ini diperlukan pengayaan
atau variasi bahan belajar yang dapat merangsang
minat untuk belajar, untuk mampu membangun
dan mengembangkan kreativitas
Lanjutan ...
3. Anakmenemukan ide-ide atau
gagasan, mengujinya, dan
menggunakan ide-ide itu untuk
memecahkan persoalan yang sama
Lanjutan ....
Perubahan situasi pendidikan yang diinginkan Jhon
Dewey , yaitu mengubah semacam pendidikan
tradisional dengan jalan :
1. Memberi kesempatan kepada murid untuk belajar
secara perseorangan
2. Memberi kesempatan kepada murid untuk belajar
melalui pengalaman
3. Memberi motivasi dan bukan perintah
Lanjutan ...
4. Mengikut sertakan murid di dalam setiapaspek
kehidupan sekolah (Pengajaran, administrasi,
dan bimbingan)
5. Menyadarkan murid, bhwa hidup itu dinamis
CARA PANDANG PENDIDIKAN
TRADISIONAL
1. Guru yang memiliki kendali dalam pembelajaran
2. Percaya bahwa hanya buku sebagai satu-satunya
sumber informasi
3. Belajar yang pasif, dan cenderung tidak faktual
4. Memisahkanb sekolah dengan masyarakat
5. Menggunakan hukum fisik dalam menegakan
disiplin
LIMA PRINSIP PENDIDIKAN PROGRESIF
1. Berikan kebebasan kepada anak untuk berkembang
secara alamiah
2. Minat, pengalaman langsung merupakan
rangsangan yang paling baik untuk belajar
3. Guru memiliki peran nara sumber dan pembimbing
kegiatan belajar
4. Mengembangkan kerjasama antara sekolah dengan
keluarga
5. Sekolah progresif harus menjadi laboratorium
reformasi dan pengujian pendidikan
Pembelajaran Berwawasan
Kemasyarakatan (MODUL 3)
Kegiatan Belajar 1
Peran pendidikan memiliki karateristik sebagai berikut :
1. Mampu mengembangkan krteativitas, kebudayaan, dan
peradaban
2. Mendukung diseminasi (penyebaran inovasi yg
direncanakan, diarahkan, dan dikelola) nilai keunggulan
3. Mengembangkan nilai demokrasi, kemanusiaan,
keadilan dan keagamaan
4. Mengembangkan secara berkelanjutan kinerja kreatif,
dan produktif yang koheren dengan nilai-nilai moral
1. Arah Pandangan Dasar Pendidikan Nasional
Acuan pemikiran dalam Penataan dan Pengembangan Sistem
Pendidikan Nasional
Pertama, Membangun prinsip kesetaraan sektor
pendidkan dengan sektor lainnya.
Kedua, Pendidikan adalah wahana pemberdayaan
Bngsa dengan mengutamakan penciptaan dan
pemeliharaan konfigurasi komponen yang
berpengaruh secaa dinamik, misalnya keluarga,
sekolah, media massa, dan dunia usaha
Ktiga, Prinsip pemberdayaan masyarakat dengan
segenap institusi yang dilekatkan dengan fungsi
mendidik generasi muda bangsa
Lanjutan ...
Keempat, Ptinsip kemandirian dalam pendidikan dan prinsip
pemerataan menuntut warga negara secara individu maupun
kolektif untuk memiliki kemampuan bersaing dan sekaligus
kemampuan bekerjasama
Kelima, dalam kondisi masyarakat y pendidikan yang
pluralistik diperlukan toleransi dan konsensus
Keenam, Prinsip perencanaan pendidikan, oleh karena
manusia dan masyarakat senantiasa berubah, baik mengalami
perubahan yang direncanakan atau tidak, diterim a atau
ditolak, maka pendidikan dituntut tanggap atas perubahan
yang terjadi, setta melakukan upata yang tepat dan normatif
sesuai cita-cita masyarakat
Lanjutan ...
Ketujuh, Prinsip rekonstruksionis, dalam kondisi masyarakat
yang menghendaki perubahan mendasar, maka pendidikan
juga harus mampu menghasilkan produk-produk yang
dibutuhkan oleh perubahan besar itu
Kedelapan. Prinsip pendidikan berorientasi pada peserta
didik.dalam memberikan pelayanan, baik sifat-sifat peserta
didik yang umum maupun spesufik harus menjadi
pertimbangan
Kesembilan, prinsip pendidikan multikultural. Bahwa
masyarakat yang dihadapi bersifat plural
Kesepuluh, pendidikan dengan prinsip global. Tapi harus
melestarikan karakter nasional
2. Visi – Misi Tujuan Pendidikan
Nasional
Visi Pendidikan Nasional
Diharapkan mampu menghasilkan
manusia dan masyarakat Indonesia
yang demokratis, religius, yang berjiwa
mandiri, bermartabat, menjunjung
tinggi harakat kemanusiaan dan
menekankan keunggulan, sehingga
tercapai kemajuan dan kemakmuran
Lanjutan ...
Misi Pendidikan Nasional
1. Jangka pendek
a. Melakukan penuntasan program wajib belajar
pendidikan dasar yang bermutu
b. Mengembangkan kapasitas dan kapabilitas
kelembagaan pendidikan sesuai dengan asas
desentralisasi pendidikan dan otonomi daerah
c. Melakukan printisan progra-program pengayaan
dan pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi
Lanjutan ...
2. Misi jangka menengah
Menciptakan sitem, iklim, dan proses pendidikan yang
demokratis dan mengutamakan mutu, mampu
mengembangkan manusia dan kehidupan masyarakat
Indonesia yang cerdas, berakhlak mulia, berwawasan
kebangsaan, kreatif, inovatif, sehat, berdisiplin,
bertanggung jawab, terampil, dan menguasai ilmu
pegetahuan dan teknologi
Lanjutan ...
3. Misi Janga Panjang
Melakukan pembudayaan dan pemberdayaan sistem,
iklim, dan proses pendidikan nasional yang
demokratis dan mengutamakan mutu dalam
perspektif nsional dan global
Lanjutan ...
Tuju, Pendidikan Nsional
Menghasilkan manusia sebagai individu dan anggota
masyarakat yang sehat dan cerdas dengan :
a. Kepribadian kuat, religius dan menjunjung tinggi
budaya luhur bangsa
b. Kesadaran demokrasi dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
c. Kesadaran moral hukum yang tinggi
d. Kehidupan yang makmur dan sejahtera
Empat Pilar Pendidikan menurut UNESCO
1. Learning to know
belajar untuk mengetahui
2. Learning to do,
Belajar untuk melakukan sesuatu
3. Learning to be
Belajar menjadi seseorang
4. Learning to live together
Belajar menjalani kehidupan bersama
Demokratisasi Pendidikan
Menurut Tilaar (2000)
a. Perluasan dan pemerataan kesempatan untuk
memperoleh pendidikan
b. Pendidikan untuk semua
c. Pemberdayaan dan pendayagunaan berbagai
institusi masyarakat
d. Pengakuan hak-hak masyarakat termasuk hak
pendidikan
e. Kerjasama dengan dunia usaha dan industri
Konsep Pembelajaran Berwawasan
Kemasyarakatan
1. Kebermaknaan dan kebermanfaatan bagi peserta didik
2. Pemanfaatan lingkungan dalam pembelajaran
3. Mteri pelajaran terintegrasi dengan kehidupan sehari-
hari peserta didik
4. Masalah yang diangkat dalam pembelajaran ada
kesesuaian dengan kebutuhan peserta didik
5. Menekankan pada pembelajaran partisipatif yang
berpusat pada peserta didik
6. Menumbuhkan kejasama diantara peserta didik
7. Menumbuhkan kemendirian
Uraian tentang konsep pembelajaran
Berwawasan Kemasyarakatan
1. Kebermaknaan dan Kebermanfaatan
Bahwa pembelajaran yang diikuti peserta didik itu
dirasakan ada manfaatnya untuk dapat diterapkan
dalam kehidupan
2. Pemanfaatan Lingkungan dalam pembelajaran
Pembelajaran yang memanfaatka potensi
lingkungan untuk memenuhi kebutuhan belajar
peserta didik akan berdampak pada peningkatan
hasil pembelajaran
Lanjutan ...
3. Materi Pembelajaran terintegrasi dengan Kehidupan
sehari-hari
Dalam pembelajaran berwawasan kemasyarakatan, guru
harus kreatif mengintegrasikan materi pembelajaran
dengan kehidupan peserta didik
4. Masalah yang diangkat dalam Pembelajaran Berkaitan
dengan Kebutuhan Peserta didik
Persoalan yang dibahas dalam pemebelajaran sesuai
dengan kebutuhan peserta didik, dengan demikian
peserta didik merasa diperhatikan, bahwa masalah yang
dihadapi dapat diselesaikan
Lanjutan ...
5. Menekankan pada Pembelajaran Partisipatif
Harus ditumbuhkan partisipasi peserta didik dalam berbagai
kegiatan, untuk melatih keberanian dalam mengemukakan
ide/gagasan, serta untuk mewujudkan hidup demokratis
Ciri-ciri pemebelajaran yang berpusat pada peserta didik
a. Menitik beratkan keaktifan peserta didik
b. Kegiatan belajar dilakukan secara kritis dan analitik
c. Motivasi belajar selalu tinggi
d. Pendidik berperan sebagi fasilitator
e. Memerlukan waktu yang relatif lama
f. Memerlukan sarana belajar yang lengkap
Lanjutan ...
6. Menekankan pada Kerja sama diantara Peserta Didik
Untuk menumbuhkan kerjasama peserta didik<
dengan menggunakan pembelajaran kooperatif, yaitu
menumbuhkan hubungan peserta didik melalui
kelompok, yang didasrkan pada ketergantungan
positif, tanggung jawab individu, keterampilan
interpersonal, interaksi tatap muka, dan proses
kelompok
Lanjutan ...
7. Menumbuhkan Kemandirian
Pembelajaran yang menumbuhkan kemandirian
peserta didik adalah yang memberi dampak
tumbuhnya tanggung jawab dan keberanian peserta
didik dalam memutuskan sesuatu, bertindak,
mengerjakan sesuatu hal, tanpa tergantung pada
pihak lain
Pendidikan sepanjang hayat(lifelong
education) menurut Sudjana (2000)
Kehadiran pendidikan sepanjang hayat disebabkan
munculnya kebutuhan belajar dan kebutuhan
pendidikan yang terus tumbuh dan berkembang
sepanjang alur kehidupaan manusia
Pendidikan berbasis masyrakat pada hakikatnya
merupakan kegiatan interaksi pendidikan yang terjadi
atas dasar kepentingan bersama untuk memenuhi
kebutuhan dan memecahkan masalah yang dihadapi
warga masyarakat yang dapat dilakukan sepanjang
hidup sesuai dengan kebutuhan mereka
Menurut Galbarait(Marzuki, 2004)
Pendidikan berbasis masyarakat mengandung
beberapa makna :
1. Kemampuan peserta didik meningkat
2. Partisipasi dan demokrasi
3. Mobilisasi aksi masyarakat
Menurut Watson dalam sihombing(2001)
tiga elemen Pendidikan Berbasis
Kemasyarakatan
Pertama; Mementingkan warga belajar
Kedua; Program dimulai dari perspektif yang kritis.
ada tiga perspektif dalam melihat masarakat :
- Konservativ
- Liberal
- Kritis
Maka pendekatan kritis artinya, menekankan
pentingnya perbaikan kemampuan dasar
masyarakat, meningkatkan kemampuan yang
sudah ada dan partisipasi dalam setiap kegiatan
Lanjutan ...
Ketiga; Menekankan bahwa belajar harus berlokasi di
masyarakat, menjawab kebutuhan belajar masyn
arakat, menciptakan rasa ,memiliki, dan program itu
dirancang, diputuskan serta diatur oleh masyarakat
sehingga mereka membentuk kesatuan yang lebih
besar
Prinsip Pembelajaran Berwawasan
Kemasyarakat
1. Diterninasi diri(self determination)
Semua keputusan untuk kepentingan peserta didik
harus dimusyawarahkan bersama
2. Membantu dirinya sendiri (self help)
Meningkatkan kapasitas yang dimilikinya sehingga
dapat membantu dirinya untuk berkembang sesuai
dengan kapasitas yang dimilikinya
Lanjutan ...
3. Mengembangkan Kepemimpinan (Leadership
Development)
Setiap peserta didik harus diberi kesempatan untuk
menjadi pemimpin dalam berbagai kegiatan.
4. Lokalisasi (Lokalization)
Lokalisasi pembelajaran memiliki nilai strategis
sehingga dapat dijangkau oleh setiap peserta didik
Lanjutan ...
5. Pelayanan Terpadu (Integrated Delivery of services)
Pelayanan dilakukan secara terpadu berbagai
komponen yang terlibat, karena peserta didik
merupakan sasaran yang berhak menerima pelayanan
secara maksimal
6. Menerima Perbedaan (accept Diversity)
Peserta didik yang beragam karakteristiknya,
diharapkan menjadi modal untuk menciptakan
kebersamaan melalui pemenuhan kebutuhan belajar
yang beraneka ragam.
Lanjutan ...
7. Belajar Terus menerus (Lifelong Learning)
Memberi kesempatan pada peserta didik untuk terus
belajar sesuai dengan kebutuhannya, konsekwensinya
adalah dengan menyediakan program materi yang
beraneka ragam sesuai dengan kebutuhan belajar
peserta didik

Anda mungkin juga menyukai