Anda di halaman 1dari 3

Resume smart learning

Bagian 1

1. Pemateri : TATO NURYANTO M.Pd


 Kurikulum dan Sistem Kredit Semester (SKS)
Sejak SMA sudah diterapkan SKS. Penerapan SKS ditiap prodi itu berbeda-beda, diantaranya
muatan Fakultas, muatan Lokal (prodi sesuai penjurusan masing-masing). SKS ini untuk
memobilisasi diri atau menjadikan diri kita untuk lebih berprestasi dengan cara sendiri dan
tidak merugikan orang lain atau peserta didik lainnya yang kemampuan intelegensinya
kurang.
 Karakteristik pembelajaran orang dewasa
Menurut WHO, remaja itu usianya diantara 10-19 tahun, sedangkan menurut BKKKBN,
remaja itu usianya diantara 10-18 tahun. Saat beranjak dewasa banyak sekali faktor-faktor
yang memengaruhi diantaranya, faktor usia, faktor pemikiran, dan faktor keadaan.
Orang dewasa cenderung belajar menggunakan konsep serta lebih mengembangkan dirinya
dan tidak tergantung pada orang lain. Ciri lain dari pembelajaran orang dewasa itu memiliki
sejumlah pemahaman dan pengalaman yang semakin banyak karena sudah tahu bagaimana
cara pembelajaran yang berbeda. Orang dewasa lebih cenderung berorientasi pada
perkembangan, peran sosial dan berkaitan dengan kemasyarakatan. Orang dewasa belajar
biasanya tidak pernah menunda-nunda konsep, artinya ketika mempunyai gagasan,
pemikiran baru, serta punya konsep yang bagus maka segera menerapkannya dan menjadi
penyesuaian diri, mempunyai struktur dan memiliki motivasi sendiri.
 Mengenai ragam gaya belajar
Ada referensi tentang gaya belajar secara garis besar yang terdiri dari 3 bagian, diantaranya:
a. Type belajar dengan gaya visual.
Type ini lebih mengedepankan indra penglihatan yang mampu menyerap informasi,
mampu menyerap pengetahuan dan mampu mengadaptasikan diri dalam
lingkungan pembelajaran. Sama halnya dengan lebih mudah mengingat sesuatu
yang dilihat dari pada mendengarkan. Orang yang type gaya belajar visual ini lebih
teliti, lebih detail, dan bisa dikatakan sebagai perencana masa depan dalam waktu
yang jangka panjang.
b. Type belajar auditori
Type belajar ini lebih mengedepankan pendengaran dan cenderung lebih banyak
berdiskusi, mengikuti kegiatan-kegiatan seperti workshop, seminar, dan suka
mendengarkan musik. Dalam type ini juga sulit sekali untuk berkembang karna
banyak hambatannya, diantaranya tidak suka dengan lingkungan atau situasi dan
kondisi saat ramai, ribut, bising, hiruk pikuk kendaraan, hiburan dan sebagainya.
c. Type belajar kinestetik
Type ini lebih banyak melakukan gerak. Adaptasi belajar pada type ini dengan cara
melalui praktikum atau terjun langsung ke dunia lapang. Pada type ini juga tidak
mudah terpengaruh pada keramaian, suara bising kendaraan dan sebagainya.
Bagian 2

Pemateri : EKA FITRIAH M.Pd

 Keterampilan berpikir kritis dan berpikir kreatif


Merupakan keterampilan yang bersifat universal dan wajib dikuasai oleh pembelajaran
 Berpikir adalah proses penggunaan akal budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan
sesuatu
 Berpikir adalah memberi makna pada objek yang muncul dihadapannya

1. Berpikir kritis adalah kemampuan menggunakan pemikiran untuk menilai kesesuaian atau
kewajaran, serta lebih menekan pada penggunaan otak kiri yang terkait dengan penalaran
a. Mengapa kita harus berpikir kritis?
Karena memungkinkan untuk kita dalam memanfaatkan potensin diri dalam melihat
masalah, memecahkan masalah, menciptakan, dan menyadari diri sendiri.
b. Berpikir kritis juga dapat menjadi perisai yang berisi informasi yang menyesatkan.
Dalam bagian ini, berpikir kritis dapat dibagi menjadi 6 bagian, diantaranya:
1. Kemampuan menganalisis
2. Kemampuan intervensi
3. Kemampuan eksplanasi
4. Kemampuan interpretasi
5. Kemampuan self-regulasi
6. Kemampuan evaluasi

Adapun ciri dari berpikir kritis, diantaranya :

1. Berpikir sistematis, logis, dan objektif


2. Tidak mudah tersinggung ketika di kritik
3. Selalu menimbangkan antara sisi baik dan sisi buruk sebelum memutuskan sesuatu

Adapun manfaatnya diantaranya :

1. Membantu pengetahuan, memperbaiki teori serta memperkuat argumen


2. Mengumpulkan, menilai dan menafsirkan informasi dengan efektif
3. Membiasakan berpikiran terbuka
4. Mengkomunikasikan gagasan, pendapat dan solusi dengan jelas kepada yang lainnya

2. Berpikir kreatif merupakan kemampuan menggunakan pemikiran, mengeksplorasi berbagai


kemungkinan serta menghasilkan sesuatu yang baru. Berpikir kreatif ini bersifat wujud
(nyata), abstrak, ide atau gagasan. Berpikir kreatif lebih menekan pada penggunaan otak
kanan.
Cara memunculkan gagasan kreatif adalah dengan brainstorming. Yang tujuannya adalah
menghasilkan ide-ide yang dapat dikembangkan serta dimodifikasi dan menstimulasi agar
berpikir diluar kebiasaan.

Adapun ciri dari berpikir kreatif, diantaranya :

1. Mampu menghaasilkan banyak ide dalam waktu yang singkat


2. Mampu bekerja secara detail dan kompleks
3. Berani mengambil resiko
4. Cepat tanggap dan mandiri
5. Suka mencari ide yang unik

Adapun penghalang dalam berpikir kreatif, diantaranya :

1. Tidak mau mengubah sudut pandang yang sudah dtentukan


2. Enggan menerima perubahan dan menolak masukan dari orang lain
3. Merasa tidak berdaya
4. Takut ditertawakan

3. Strategi membaca efektif


Atau biasa disebut juga dengan SQ3R, yang merupakan singkatan dari SURVEY, QUENTION,
READ, RECITE, dan REVIEW.
a. Survey adalah persiapan membaca dengan cara melihat langsung ke objek yang akan di
teliti
b. Question adalah melakukan proses bertanya aktif kepada diri sendiri melalui analisa
yang didapat
c. Read adalah proses membaca secara keseluruhan dengan kecepatan tinggi.
d. Recite adalah melakukan refleksi atas bahan bacaan yang telah dibaca dengan
menceritakan ulang.
e. Review adalah pendalaman materi yang telah didapat dari hasil analisa yang didapat

Anda mungkin juga menyukai