Anda di halaman 1dari 8

TERM OF REFERENCE

LKMM Tingkat Pra Dasar FT-SPK “REVOLVE”


2021
Materi
“Pengenalan Diri”
A. Latar Belakang

LKMM Tingkat Pra Dasar bertujuan agar para mahasiswa baru dapat mempersiapkan
dan menyesuaikan diri dengan kehidupan dunia kemahasiswaan. Mahasiswa baru secara
umum diartikan kepada masa transisi dari siswa menjadi mahasiswa, yang pada semestinya
harus mengerti dan memahami akan seperti apa perbedaan yang bakal mereka hadapi ke
depannya. Penting dalam masa transisi ini para mahasiswa baru untuk mengenali diri
mereka dalam tujuan pengembangan potensi dan pengetahuan masalah apa saja yang ada
pada diri masing-masing untuk kemudian mempermudah proses perkembangan masa
transisi mereka dari siswa ke mahasiswa dengan mengenali diri mereka. Adanya materi
“Pengenalan Diri” akan bermanfaat untuk mengembangkan dirinya dengan lebih baik dan
juga melaksanakan interaksi sosial dengan lebih baik pula.

B. Waktu
Hari/Tanggal : Sabtu, 19 Juni 2021
Pukul : 12.30-13.30 WIB
Durasi : 60 menit

C. Karakteristik Peserta
FT-SPK
No. Departemen Karakter / Kondisi Kekinian
1. Teknik Sipil Kurang disiplin waktu
2. Teknik Lingkungan Keaktifan kurang merata
3. Teknik Geomatika Kurang mengenal satu sama lain
4. Teknik Geofisika Kurang berani/kurang aktif
5. Arsitektur Sense of belonging masih kurang
6. Perancanaan Wilayah dan Kota Etika forum masih kurang
D. Sasaran Belajar
1. Peserta mengetahui apa yang dimaksud dengan pengenalan diri
2. Peserta mampu menyebutkan macam-macam tipe kepribadian
3. Peserta dapat mengetahui ciri-ciri tipe kepribadian
4. Peserta mengetahui tipe kepribadian dirinya untuk memahami potensi dan kekurangan
dirinya

E. Kisi-Kisi Materi
1. Pengertian Pengenalan diri
- Pengenalan diri merupakan kemampuan seseorang untuk melihat kekuatan dan
kelemahan yang ada pada dirinya sehingga dapat melakukan respon yang tepat
terhadap tuntutan yang muncul dari dalam maupun dari luar.
- Pengenalan diri ini dikatakan Noesjirwan (lihat Koentjoro, 1989) merupakan
langkah yang diperlukan orang untuk dapat menjalankan kehidupan ini secara
efektif.
2. Metode pengenalan diri
Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) adalah instrumen yang dirancang untuk
mengetahui preferensi seseorang tentang bagaimana ia mempersepsikan dunianya
dan mengambil keputusan dengan metode pengukuran beberapa aspek kecerdasan
individu, kepribadian, bakat, dsb. Tujuannya untuk menganalisis kekuatan diri,
karir yang sesuai, relationships, dan apa formula yang baik untuk pribadi.
3. Skala kecenderungan MBTI
a) Orientasi diri : Introvert (ke dalam) Vs Ekstrovert (ke luar)
- Introvert : adalah mereka yang suka dunia dalam (diri sendiri). Mereka senang
menyendiri, merenung, membaca, menulis dan tidak begitu suka bergaul
dengan banyak orang. Mereka mampu bekerja sendiri, penuh konsentrasi dan
focus. Mereka bagus dalam pengolahan data secara internal dan pekerjaan
back office.
- Ekstrovert : tipe pribadi yang suka dunia luar. Mereka suka bergaul,
menyenangi interaksi sosial, beraktifitas dengan orang lain, serta berfokus
pada dunia luar dan action oriented. Mereka bagus dalam hal berurusan
dengan orang dan hal operasional

b) Cara melihat dunia dan memproses informasi : Intuition (berdasar imajinasi)


vs sensing (berdasar fakta & data)
- Sensing : Sensing memproses data dengan cara bersandar pada fakta yang
konkrit, praktis, realistis dan melihat data apa adanya. Mereka menggunakan
pedoman pengalaman dan data konkrit serta memilih cara-cara yang sudah
terbukti. Mereka fokus pada masa kini (apa yang bisa diperbaiki sekarang).
Mereka bagus dalam perencanaan teknis dan detail aplikatif. Penerapannya
dalam suatu kasus, seorang sensing untuk melaksanakan sesuatu lebih kepada
dasaran data dan fakta yang mereka ketahui, selain hal data dan fakta
tersebut, mereka menganggap dasaran lainnya masih tidak relevan

c) Pengambilan keputusan dan merespon perasaan : Feeling (perasaan) vs


thinking (logis)
- Thinking : adalah mereka yang selalu menggunakan logika dan kekuatan
analisa untuk mengambil keputusan. Mereka cenderung berorientasi pada
tugas dan objektif. Terkesan kaku dan keras kepala. Mereka menerapkan
prinsip dengan konsisten. Bagus dalam melakukan analisa dan menjaga
prosedur/standar. Penerapannya dalam suatu kasus, seorang thinking lebih
mendasarkan logika dari pemikirannya sendiri dalam pengambilan
keputusan atau merespon suatu hal.
- Feeling : adalah mereka yang melibatkan perasaan, empati serta nilai-nilai
yang diyakini ketika hendak mengambil keputusan. Mereka berorientasi pada
hubungan dan subjektif. Mereka akomodatif tapi sering terkesan memihak.
Mereka empatik dan menginginkan harmoni. Bagus dalam menjaga
keharmonisan dan memelihara hubungan. Penerapannya dalam suatu kasus,
seorang feeling lebih mempertimbangkan perasaan dari orang lain atau
dari luar dirinya sendiri dalam menentukan keputusan dan merespon suatu hal.
d) Proses kerja, perencanaan dan pengambilan keputusan : Judging (terencana) vs
Percieving (spontan)
- Judging : Judging di sini bukan berarti judgemental (menghakimi). Judging
diartikan sebagai tipe orang yang selalu bertumpu pada rencana yang
sistematis, serta senantiasa berpikir dan bertindak teratur (tidak melompat-
lompat). Mereka tidak suka hal-hal mendadak dan di luar perencanaan.
Mereka ingin merencanakan pekerjaan dan mengikuti rencana itu. Mereka
bagus dalam penjadwalan, penetapan struktur, dan perencanaan step by step.
Penerapannya dalam suatu kasus, seorang judging dalam melaksanakan suatu
hal lebih terencana, terstruktur dan sistematis.
- Percieving : perceiving adalah mereka yang bersikap fleksibel, spontan,
adaptif, dan bertindak secara acak untuk melihat beragam peluang yang
muncul. Perubahan mendadak tidak masalah dan ketidakpastian membuat
mereka bergairah. Bagus dalam menghadapi perubahan dan situasi mendadak.
Penerapannya dalam suatu kasus, seorang percieving dalam melaksanakan
suatu hal lebih fleksibel dan spontanitas terhadap apa yang akan
dilakukannya

4. Pengelompokan 4 karakter dasar MBTI


a) Analitis (INTJ, INTP, ENTJ, ENTP)
- Rasional dan tidak memihak
- Sangat mandiri
- Berpikiran terbuka
- Mahir dalam perdebatan Intelektual dan bidang ilmiah atau teknologi.
- Berkemauan keras dan imajinatif.
- Jauh lebih tertarik pada hal yang dikerjakan daripada hal yang memuaskan
semua orang.
- Ciri-ciri ini membuat Analis merupakan pemikir strategis yang sangat baik,
tetapi juga menyebabkan kesulitan ketika datang ke kegiatan sosial atau
romantis.
b) Diplomat (INFJ, INFP, ENFJ, ENFP)
- Memiliki rasa empati tinggi
- Kooperatif
- Cemerlang dalam berdiplomasi dan konseling.
- Imajinatif
- Peran sebagai penenang di tempat kerja mereka atau di lingkaran sosial.

c) Penjaga (ISTJ, ISFJ, ESTJ, ESFJ)


- Kooperatif dan sangat praktis
- Mampu merangkul dan menciptakan ketertiban, keamanan dan stabilitas di
mana pun mereka pergi.
- Pekerja keras, teliti.
- Ahli bidang logistik atau administratif
- Tipe kepribadian ini tetap teguh pada rencana mereka dan tidak
menghindarkan diri dari tugas-tugas yang sulit.
- Kadang-kadang mereka sangat tidak fleksibel dan enggan untuk menerima
sudut pandang yang berbeda.
d) Penjelajah (ISTP, ISFP, ESTP, ESFP)
- Karakter paling spontan
- Seringkali cara bersosialisasinya out of the box
- Ahli dalam situasi yang butuh reaksi cepat
- Ahli alat-alat dan keteknikan
- Tipe ini dibutuhkan dalam krisisis dan dalam penjualan barang
- Negatifnya, mereka suka dengan resiko yang tinggi, dan terlalu menyukai
kesenangan sesaat

1. Cara menghadapi tiap karakter sesuai skala kecenderungan

Introvert Extrovert

Jangan bercanda yang sering ajak bercanda. Jangan terlalu


merendahkan jika belum benar- kaku dan diam
benar akrab
Peka terhadap aksi dan tingkah Pahami terlebih dahulu apa yang dia
laku yang ingin dilakukan katakan tanpa memotong
pembicaraaanya. Lalu respon
Lebih dekati secara personal Ajak kumpul-kumpul

Sering tanyakan tentang Kembangkan dan kendalikan


pendapat untuk mengungkap opininya. Lakukan penyesuaian
pemikirannya dengan lingkungan
Pujian personal akan sangat Pujian di depan umum akan sangat
efektif untuk membangun efektif untuk membangun mental
mental

Sensing Intuition

Perbanyak sharing Trigger dengan tantangan yang baru


pengalaman tentang dan tidak banyak orang dapat
penyelesaian masalah menyelesaikan
Coba beri ruang untuk beri pandangan positif tentang hal-hal
berpikir inovatif yang baru
Jelaskan hal-hal dengan Beri ruang untuk berkreasi
sederhana, terstruktur dan
tidak bertele-tele
Coba untuk meluruskan opini yang
kurang benar, namun jangan
mematikan pendapat
Ajak untuk berpikir solutif dan baru
namun sinergi dengan sistem yang
sudah ada
Menjaga motivasi dirinya dan secara
berkala melakukan follow up atas
komitmen yang telah dipegang

Thingking Feeling

Tidak bertele-tele dalam berbicara Tidak menggunakan kata-kata


(menyampaikan materi) yang menyinggung perasaaanya
Kembangkan pemikiran kritisnya Mengarahkan perasaan dan
dengan memberi studi kasus pemikirannya dalam suatu aksi
nyata
Jadilah teman diskusi yang baik Ayomi dengan perasaan,
tunjukkan kharisma diri
Sampaikan materi, motivasi, kritik Berikan pujian dan
dan saran secara lugas dan penghargaan secara personal
impersonal.
Coba mengedepankan profesionalitas Coba mengedepankan
dalam proses pengembangan kekeluargaan dalam proses
pengembangan

Judging percieving
Tidak terlalu kondisional Mencoba untuk selalu cepat tanggap
(dadakan) dalam mengatur saat dibutuhkan
jadwal
Tidak merubah perencanaan Motivasi agar tidak terlalu mudah
atau persetujuan awal menyerah dalam opininya
Coba lengkapi dan sesuaikan Mensupport dan meluruskan
opininya tanpa mematikan opini pendapatnya agar tidak mudah
tersebut berubah
Berikan penjelasan detail Ajak untuk membuat suatu
tentang apa yang akan perencanaan langkah kedepannya,
dilakukan di awal walau hanya perencanaan kasar
Beri pencerdasan dan contoh Motivasi agar tidak terlalu fokus
nyata tentang pentingnya proses pada proses dan mengabaikan hasil
akhir

F. Simulasi
1. Simulasi dilaksanakan di tengah sesi. Setelah pengenalan MBTI dan penjelasan
skala kecenderungan dilaksanakan, serta sebelum penjelasan pengelompokan
karakter, serta metode menghadapinya
2. Peserta telah mengisi website tes kepribadian dan membawa hasilnya saat materi
3. Pemateri memberi suatu studi kasus yang menginstruksikan para peserta untuk
membuat keputusan sendiri
4. Setelah waktu yang telah ditentukan, pemateri menunjuk satu peserta dari setiap
perwakilan karakter untuk memaparkan hasil keputusannya
5. Setelah itu pemateri memberikan kesimpulan atas proses yang dilakukan peserta
6. Materi dilanjutkan

Note : Proses
Secara umum proses penyampaian materi menjadi hak sepenuhnya dari pemateri.
Berikut kami sampaikan metode penyampaian materi yang dapat dilakukan.

- Pengantar :

- Materi :

- Simulasi :

Kesimpulan : 5 menit

Anda mungkin juga menyukai