Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara ilmiah yang dilakukan untuk mendapatkan

data dengan tujuan tertentu (Lasa,2009:207). Kata ilmiah dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia (KBBI) mempunyai makna bersifat keilmuan atau memenuhi

syarat (kaidah) ilmu pengetahuan sehingga dapat dipertanggungjawabkan

kebenarannya. Penulis menggunakan metode penelitian deskriptif karena

penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh jawaban yang terkait dengan

pendapat, tanggapan atau persepsi seseorang sehingga pembahasannya harus

secara kualitatif atau menggunakan uraian kata-kata. “Penelitian deskriptif

mencoba mencari deskripsi yang tepat dan cukup dari semua aktivitas, objek,

proses, dan manusia”. (Sulistyo-Basuki, 2010:110).

Penelitian deskriptif mengenal berbagai bentuk yang dapat dikategorikan

seperti survei, studi kasus, kajian, kausal-komparatif, kajian korelasi, dan

sebagainya. Setiap bentuk penelitian deskriptif mempunyai fungsi dan tujuan yang

berbeda, sedangkan penelitian deskriptif ini termasuk dalam kategori “studi

kasus”. “Studi kasus” merupakan kajian yang mendalam tentang peristiwa,

lingkungan, dan situasi tertentu yang memungkinkan mengungkapkan atau

memahami sesuatu hal. Penulis menggunakan bentuk penelitian “studi kasus”

karena mengangkat fenomena yang terjadi di Klinik Zihan Medical Center (ZMC)

yaitu mengenai studi kelayakan pengembangan investasi.

3.2 Operasional Variabel


Variabel penelitian menjadi satu bagian penting dalam penelitian. Variabel

adalah sebuah konsep yang dioperasionalkan. Lebih tepatnya operasional properti

dari sebuah objek. Oleh karena itu, variabel-variabel yang terkait dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

a. Aspek Pasar

Aspek Pasar ini meliputi permintaan, penawaran, proyeksi permintaan

dan penawaran, proyeksi penjualan, segmentasi pasar dan strategi dan

implementasi pemasaran.

b. Aspek Keuangan

Analisis finansial adalah suatu analisis yang membandingkan antara

biaya dan manfaat untuk menentukan apakah suatu proyek

menguntungkan selama umur bisnis berlangsung (Husnan dan

Muhammad, 2000).

c. NPV

Net Present Value (NPV) merupakan suatu metode untuk menilai

kelayakan atas suatu investasi. NPV merupakan selisih antara arus kas

yang didiskonto pada tingkat bunga (biaya modal proyek) dikurangi

dengan besarnya investasi yang dilakukan.

d. DPP

Metode payback period adalah merupakan perhitungan atau penentuan

jangka waktu yang dibutuhkan untuk menutupi besarnya investasi dari

suatu proyek dengan menggunakan arus kas yang dihasilkan proyek

tersebut. Semakin cepat waktu untuk mengembalikan modal awal


semakin baik investasi untuk dilakukan. (Ross, Westerfield, Jaffe,

2010)

e. IRR

Interal Rate of Return (IRR) didefinisikan sebagai tingkat diskon

(bunga) yang akan menyamakan present value of cash flow dengan

jumlah initial investment dari proyek yang sedang dianalisis. Dengan

kata lain IRR adalah tingkat diskon atau tingkat bunga yang

menyebabkan NPV sama dengan nol. (Ross, Westerfield, Jaffe, 2010).

3.3 Sumber dan Cara Pengumpulan Data

Terdapat dua jenis data yang digunakan dalam penelitian sosial, yaitu data

berbentuk kuantitatif dan kualitatif. Sedangkan untuk sumber data terdapat dua

jenis yaitu sumber data primer dan sekunder. Pada penelitian ini menggunakan

jenis data kualitatif, adapun sumber data diperoleh sebagai berikut:


3.3.1 Data Primer
Data primer menurut Kriyantono (2012:41), adalah sumber data

pertama dimana sebuah data dihasilkan. Pada penelitian ini, data primer

akan didapat dari sumber di lapangan secara langsung yaitu dari hasil

wawancara yang dibagikan pada narasumber yang berkaitan dengan

kelayakan pengembangan investasi pada Klinik Zihan Medical Center

(ZMC).
3.3.2 Data Sekunder

Menurut Kriyantono (2012:42), data sekunder adalah data yang

diperoleh dari sumber kedua. Data yang dihasilkan dari sumber data ini

adalah sumber data sekunder. Pada penelitian kali ini, yang termasuk

dalam data sekunder adalah studi pustaka dari literatur yang menunjang
atau berkaitan dengan penelitian ini. Dimana data sekunder ini digunakan

untuk membantu menganalisis data primer yang didapatkan di lapangan.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk

mendapatkan data dalam suatu penelitian. Pada penelitian kali ini peneliti

memilih jenis penelitian kualitatif maka data yang diperoleh haruslah mendalam,

jelas dan spesifik. Selanjutnya dijelaskan oleh Sugiyono (2009:225) bahwa

pengumpulan data dapat diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dokumentasi,

dan gabungan/triangulasi. Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik

pengumpulan data dengan cara observasi, dokumentasi, dan wawancara


1. Teknik Observasi (pengamatan)
Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja,

sistematis, mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala psikis

untuk kemudian dilakukan pencatatan(Subagyo 1997). Teknik ini

dilakukan untuk mengetahui kelayakan pengembangan investasi pada

Klinik Zihan Medical Center (ZMC).


2. Teknik Wawancara (interview)
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan

itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang

mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewer) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong 2009).Teknik ini

dilakukan untuk mengetahui kelayakan pengembangan investasi pada

Klinik Zihan Medical Center (ZMC).


3. Teknik Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen

bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumentaldari


seseorang (Sugiyono 2009). Dokumen yang ditunjukkan dalam hal ini

adalah dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian..

3.5 Rancangan Analisis Data

Miles dan Huberman (2009:16-19) mengemukakan bahwa terdapat

langkah-langkah dalam analisis data adalah reduksi data, display data, dan

penarikan kesimpulan. Adapun penjabaran dari masing-masing langkah adalah

sebagai berikut:
a. Reduksi data. Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan,

pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan

transformasi data ‘kasar’ yang muncul dari catatan-catatan tertulis di

lapangan. Selama pengumpulan data berlangsung terjadi tahapan

reduksi sebelumnya seperti membuat ringkasan, mengkode, menelusur

tema, membuat gugus-gugus, membuat partisi,dan menulis memo.

Reduksi data atau proses transformasi data ini berlanjut terus sesudah

penelitian di lapangan, sampai laporan akhir lengkap tersusun.

Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan,

menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan

mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa sehingga

kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi(Miles dan

Huberman, 2009:16).
b. Penyajian data. Penyajian data dibatasi sebagai sekumpulan informasi

tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan

dan pengambilan tindakan. Dengan melihat penyajian-penyajian data

akan dapat dipahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus
dilakukan berdasarkan atas pemahaman yang didapat dari penyajian-

penyajian tersebut. Penyajian data merupakan suatu cara yang utama

bagi analisis kualitatif yang valid. Penyajian dapat dilakukan dalam

berbagai jenis seperti matriks, grafik, jaringan, dan bagan. Semuanya

dirancang guna menggabungkan informasi yang tersusun dalam suatu

bentuk yang padu dengan demikian seorang penganalisis dapat

melihat apa yang sedang terjadi dan menentukan apakah menarik

kesimpulan yang benar ataukah terus melangkah melakukan analisis

yang menurut saran yang dikiaskan oleh penyajian sebagai sesuatu

yang mungkin berguna (Miles dan Huberman, 2009:17-18).


c. Menarik kesimpulan dan verifikasi. Kegiatan analisis selanjutnya

adalah menarik kesimpulan. Dari permulaan pengumpulan data,

seseorang penganalisis kualitatif mulai mencari ‘arti’ benda-benda

mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi-konfigurasi

yang mungkin, alur sebab akibat, dan proposisi. Penelitian yang

kompeten akan menangani kesimpulan-kesimpulan itu dengan

longgar, tetap terbuka dan skeptis, tetapi kesimpulan sudah

disediakan, mula-mula belum jelas, namun kemudian meningkat

menjadi lebih rinci dan mengakar dengan kokoh (Miles dan

Huberman, 2009:19).
Ketiga langkah interaktif dalam analisis kualitatif tersebut dapat

digambarkan dalam bagan berikut (Miles dan Huberman, 2009:20):

Pengumpulan Data Penyajian Data

Reduksi Data

Penarikan Kesimpulan/Verifikasi
Gambar 3.1

Langkah-langkah Analisis Kualitatif


DAFTAR PUSTAKA

Basuki, Sulistyo. 2010. Metode Penelitian. Jakarta : Penaku.


Husein Umar, 2005, “Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis”, Jakarta :
PT. Raja Grafindo Persada.
Husnan, S., Muhammad .(2000). Studi kelayakan proyek. Edisi Keempat.
Yogyakarta : UPP STIM YKPN.
Kriyantono, Rachmat. (2012). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta :
Kencana
Lasa. 2009. Manajemen Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta: Pinus Book.
Miles, Matthew B; Huberman, A Michael. 2009. Analisis Data Kualitatif: Buku
Sumber tentang Metode-Metode Baru. Jakarta: UI Press
Moleong, J Lexy, Prof. Dr. 2009, Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT.
Remaja Rosdakaya
Ross, S.A., Westerfield, R.W., & Jaffe,J. (2010) .Corporate finance (9th ed). New
York : Mc-Graw Hill.
Subagyo, P Joko. 1997.Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek. Rineka Cipta.
Jakarta.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai