Anda di halaman 1dari 59

SKRIPSI

PENDEKATAN SWOT DALAM MENGEMBANGKAN OBJEK


WISATA PULAU DERAWAN DI KABUPATEN BERAU

Oleh:

Perdiansyah
NPM. 15.401020.059

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
TARAKAN
2019
PENDEKATAN SWOT DALAM MENGEMBANGKAN OBJEK
WISATA PULAU DERAWAN DI KABUPATEN BERAU

Perdiansyah

Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memproleh gelar
Sarjana Ekonomi
Pada
Universitas Borneo Tarakan

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
TARAKAN
2019

i
ABSTRAK
PENDEKATAN SWOT DALAM MENGEMBANGKAN OBJEK WISATA
PULAU DERAWAN DI KABUPATEN BERAU
Perdiansyah
Dr. Witri Yuliawati, S.E., M.Si

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi dalam


mengembangkan Objek Wisata Pulau Derawan di Kabupaten Berau. Metode
yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif kemudian
untuk memperoleh strategi pengembangan dengan analisis SWOT. Data yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer yang diperoleh dari
pengunjung Objek Wisata Pulau Derawan dan data sekunder yang diperoleh
dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Berau. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa strategi yang tepat untuk mengembangkan Objek Wisata
Pulau Derawan di Kabupaten Berau menggunakan strategi SO (Strength –
Opportunity) yaitu strategi yang menggunakan kekuatan dan memanfaatkan
peluang. Alternatif strategi SO yang telah dirumuskan adalah Pemerintah
daerah membuat dan menerapkan tentang kegiatan kebersihan pantai Wisata
Pulau Derawan setiap sebulan sekali. Pemerintah daerah mengagendakan
event budaya di Pulau Derawan sebagai agenda wisata tahunan kabupaten
berau. Membuat showroom ekosistem bawah laut Objek Wisata Pulau
Derawan, dan membuat musium penyu yang sudah mati secara alami. Dan
peraturan daerah yang memberikan kemudahan investor dari luar negeri atau
dalam negeri. Ketersedian alat selam seperti sea trek helmet diving (helm
menyelam), snorkeling (selam dipermukan air laut) yang bisa melihat
kehidupan bawah laut, hal ini menjadi daya tarik wisata bagi wisatawan yang
berkunjung ketempat tersebut, dan menggunakan semua media promosi yang
ada agar dapat menjangkau semua masyarakat. Penambahan jumlah jenis
souvenir gantungan kunci boneka penyu, serta membuat dan penambahan
sarana/ prasarana seperti gazebo dan tempat toilet di lokasi pantai objek
wisata, dan mengembangakan/ penambahan fasilitas di objek wisata seperti
hiburan/permainan air (water sport: ski boat, jet ski boat, benana boat dan
lain- lain), yang dimana hal ini diharapkan bisa menarik minat wisatawan
berkunjung ke Objek Wisata Pulau Derawan.

Kata Kunci : Pariwisata, Strategi Pengembangan, Analisis SWOT.

v
ABSTRACT
SWOT APPROACH IN DEVELOPING TOURIST DESTINATION OF
DERAWAN ISLAND IN KABUPATEN BERAU

Perdiansyah
Dr. Witri Yuliawati, S.E., M.Si

The purpose of this research is to know the strategy in developing


tourist destination of Derawan Island in Kabupaten Berau. The method of this
research is Descriptive method with qualitative approach to get the
developing strategy with SWOT analysis. The data of this research is primary
data which got from the visitor of tourist destination of Derawan Island and
the secondary data got from Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Berau. The result of this research show that the right strategy for developing
tourist destination of Derawan Island in Kabupaten Berau using SO strategy
(Strength – Opportunity) that is strategy that using power and opportunities.
SO alternative strategy the local government makes and implements the
cleaning activity of the Derawan Island Tourism beach once a month. The
local government has scheduled a cultural event on Derawan Island as an
annual tourism agenda in the Berau Regency. Make a showroom underwater
ecosystem Derawan Island Tourism Object, and make a museum of sea
turtles that have died naturally. And local regulations that facilitate investors
from abroad or within the country. The availability of diving equipment such
as sea treak diving, snorkeling, which can see the underwater life, this is a
tourist attraction for tourists who visit the place, and use all available
promotional media in order to reach all people. increasing the number of
types of turtle doll key chain souvenirs, as well as making and adding
facilities / infrastructure such as gazebos and toilet p laces at monitoring
locations, and developing / adding facilities at attractions such as
entertainment / water sports (water sports: ski boats, jet ski boats , benana
boat, etc.), which is expected to be able to attract tourists to visit the tourist
attraction of Derawan Island.

Key Words : Tourism, Developing Strategy, SWOT Analysis.

vi
RIWAYAT HIDUP

Perdiansyah, Lahir pada tanggal 1 Maret 1995 di Pulau


Derawan Kabupaten Berau Kalimantan Timur. Merupakan anak
ketiga dari empat bersaudara. Dilahirkan dari pasangan ayah
bernama Darmansyah dan ibu Dahlia, penulis mempunyai satu
kakak laki-laki bernama Damaiansyah dan satu kakak perempuan
bernama Ema Mariama dan satu adik perempuan bernama
Wirani. Bertempat tinggal di Jalan Kamboja Karang Anyar RT 33 Tarakan Barat.
Penulis pernah bersekolah di SD Negeri 001 Pulau Derawan Kabupaten
Berau dan lulus pada tahun 2009. Kemudian penulis melanjutkan ke sekolah
SMP Negeri 28 Pulau Derawan Kabupaten Berau lulus pada tahun 2012. Penulis
melanjutkan ke sekolah SMA Hang Tuah Tarakan dan lulus pada tahun 2015.
Setelah lulus SMA penulis melanjutkan kuliah di salah satu Perguruan
Tinggi di Kota Tarakan yaitu Universitas Borneo Tarakan. Selama masa
perkulihan penulis aktif di organisasi internal kampus yaitu Unit Kegiatan
Mahasiswa (UKM) Olahraga sebagai pengurus pada periode 2018-2019 sebagai
ketua devisi futsal/ sepak bola. Penulis juga aktif menjadi anggota di organisasi
eksternal kampus yaitu Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Penulis
juga pernah mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Anjar Arip
Kecamatan Sekatak Bulungan.

vii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Puji syukur dipanjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan


Rahmat serta Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul Pendekatan SWOT dalam Mengembangkan Objek Wisata Pulau
Derawan di Kabupaten Berau Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat
untuk menyelesaikan studi dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S1) pada
Fakultas Ekonomi Program Studi Ekonomi Pembangunan, Universitas Borneo
Tarakan.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Prof. Adri Patton, M.Si. Selaku Rektor Universitas Borneo Tarakan.
2. Bapak Dr. Syaiful Anwar S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Borneo Tarakan dan sekaligus pembimbing akademik peneliti.
3. Ibu Nurjannatul Hasanah, S.E., M.M selaku Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi
Universitas Borneo Tarakan.
4. Ibu Dr.Witri Yuliawati, S.E., M.Si. selaku Wakil Dekan II Fakultas Ekonomi
Universitas Borneo Tarakan dan selaku dosen pembimbing, terima kasih atas
bimbinganya mulai dari persiapan, penelitian sampai penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Dr. Pither Palungan, S.E., M.Si selaku Ketua Jurusan Ekonomi
Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Boreno Tarakan dan dosen
penguji peneliti.
6. Ibu Sulistya Rini Pratiwi, S.E., M.Sc. selaku Sekretaris Jurusan Ekonomi
Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Borneo Tarakan dan dosen
penguji peneliti.
7. Bapak/ Ibu dosen dan seluruh staf Fakultas Ekonomi yang telah memberikan
ilmu dan pengetahuan serta pengalaman yang sangat berguna dan bermanfaat
kepada penulis selama ini.
8. Kedua orang tua saya Ayah Darmansyah dan Ibu Dahlia terima kasih atas doa
dan motivasi yang diberikan kepada peneliti selama ini dan selalu bisa
mengembalikan semangat peneliti.

viii
9. Saudara penulis Kakak Damaiansyah dan Ema Mariama, serta Adik Wirani
terima kasih telah menjadi semangat dan senantiasa memberi dukungan serta
doa terbaik untuk penulis.
10. Teman-teman Fakultas Ekonomi, khususnya angkatan Moneter Lokal A
angkatan 2015.
11. Sahabat-sahabatku Asrama Biawak para pejuang skripsi, Syamsul (Ancu),
Aswan, Sufandi, Usran Sanu, Jusriadi, Agustinus Mengun, Bayu, Ikhwaq
Kuriniadi, dan Zakaria(Cenk), terima kasih atas bantuan dan motivasi selama
ini.
12. Teman-teman pejuang skripsi Iwaq, Syahrul, Rizwan, Dede, Khairul, Syawal,
Faizal, Rika, dan Okta telah banyak membantu dan mendukung dalam
penyusunan sampai penyelesaian skripsi ini dan serta banyak memberikan
motivasi agar tetap semangat untuk penulis.
13. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu
baik dalam bentuk bantuan moral maupun material yang telah memperlancar
penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kesalahan dan


kekurangan serta jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
saran dan kritikan dari semua pihak agar dalam penyusunan selanjutnya dapat
lebih baik lagi serta penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan. Penulis ucapkan terima kasih
kepada semua pihak dan semoga kita selalu di Rahmati dan dalam lindungan
Allah SWT, Aamiiin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Tarakan, 16 September 2019

Penulis

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i
PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii
HALAMAN PENGUJI ...................................................................................... iv
ABSTRAK .......................................................................................................... v
ABSTRACT........................................................................................................ vi
RIWAYAT HIDUP............................................................................................ vii
KATA PENGANTAR....................................................................................... viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... x
DAFTAR TABEL............................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian........................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penelitian......................................................................................... 2
1.4.1 Manfaat Teoritis ................................................................................. 2
1.4.2 Manfaat Praktis .................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................... 4
2.1 Ekonomi Sumber Daya Alam ....................................................................... 4
2.2 Pariwisata ...................................................................................................... 5
2.3 Jenis-jenis pariwisata..................................................................................... 6
2.4 Pengembangan Pariwisata ............................................................................. 7
2.5 Strategi .......................................................................................................... 10
2.6 Tinjauan Empiris ........................................................................................... 10
2.7 Definisi Konseptual....................................................................................... 13
2.8 Kerangka Penelitian....................................................................................... 13
BAB III METODE PENELITIAN................................................................. 15
3.1 Desain Penelitian ........................................................................................... 15

x
3.2 Objek, Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian............................................ 15
3.3 Populasi dan Sampel ..................................................................................... 16
3.4 Data Penelitian............................................................................................... 16
3.4.1 Jenis dan Sumber Data ........................................................................ 16
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 17
3.5 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel........................................... 18
3.6 Metode Analisis Data .................................................................................... 18
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................... 23
4.1 Gambaran Umum Objek Peneliti ................................................................. 23
4.1.1 Kabupaten Berau ................................................................................ 23
4.1.2 Objek Wisata Pulau Derawan .............................................................. 23
4.2 Karakteristik Responden................................................................................ 24
4.2.1 Jenis Kelamin ....................................................................................... 24
4.2.2 Kelompok Usia .................................................................................... 24
4.2.3 Pendidikan Terakhir ............................................................................. 25
4.2.4 Jenis Pekerjaan..................................................................................... 26
4.3 Hasil Analisis.................................................................................................. 26
4.3.1 Analisis SWOT.................................................................................... 26
4.4 Pembahasan.................................................................................................... 38
BAB V KESIMPULAN.................................................................................... 41
5.1 Simpulan......................................................................................................... 41
5.2 Keterbatasan Penelitian .................................................................................. 43
5.3 Saran .............................................................................................................. 43
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 44
LAMPIRAN

xi
DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

3.1 Matrik SWOT ............................................................ 22

4.1 Distribusi Responden Berdasarkan


Jenis Kelamin ............................................................. 24

4.2 Distribusi Responden Berdasarkan


Kelompok Usia .......................................................... 25

4.3 Distribusi Responden Berdasarkan


Pendidikan Terakhir ................................................... 25

4.4 Distribusi Responden Berdasarkan


Jenis Pekerjaan ........................................................... 26

4.5 Matrik Faktor Internal dan Faktor Eksternal


Objek Wisata Pulau Derawan Kabupaten Berau........ 27

4.6 Faktor Strategi Internal Objek Wisata Pulau Derawan


Kabupaten Berau ........................................................ 28
4.7 Faktor Strategi Eksternal Objek Wisata Pulau Derawan
Kabupaten Berau ...................................................... 29
4.8 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Kekuatan, Kelemahan,
Peluang dan Ancaman................................................ 31

4.9 Matrik SWOT Analisis Faktor Internal dan


Faktor Eksternal Objek Wisata Pulau Derawan
Kabupaten Berau ........................................................ 32

xii
DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

2.1 Kerangka Penelitian ................................................... 13

3.1 Kuadran Analisis SWOT ........................................... 21

4.1 Grafik Letak Kuadran Analisis SWOT ...................... 31

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

1. Kuesioner Penelitian ………………………………...... 45

2. Hasil Pembobotan ….…………………………………. 47

3. Hasil Rating …………………………………….......... 52

4. Data Pengolahan Analisis SWOT …………………..... 56

5. Dokumentasi Penelitian ……………….……………... 59

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang mempunyai banyak
pulau, baik pulau besar maupun kecil memiliki berbagai macam
keindahan baik darat maupun laut yang sangat menarik untuk dinikmati.
Indonesia yang kaya akan sumber daya alam juga memiliki keanekaragaman
kesenian dan budaya di setiap daerah membuat suatu daerah mempunyai
suatu ciri khas yang dapat dipamerkan ke daerah-daerah lain bahkan ke
mancanegara.
Melihat pada fakta tersebut diatas, seharusnya Indonesia mampu menjadi
negara yang maju dan mampu membawa rakyatnya hidup dalam
kesejahteraan. Kekayaan alam yang dimiliki Indonesia sangat melimpah
apabila dapat dikelola dengan baik, hal ini dapat berpotensi besar dalam
meningkatkan pendapatan masyarakat. Dengan begitu masyarakat akan hidup
dalam taraf yang baik, dan mampu bersaing dengan dunia luar.
Pariwisata merupakan sektor ekonomi untuk dijadikan penghasilan di
sebuah wilayah maka dari itu pentingnya sebuah pengembangan pariwisata
dan peningkatan kualitas sarana dan prasarana pariwisata di daerah kepulauan
untuk menunjang pembangunan pariwisata. Peningkatan kualitas sarana dan
prasarana pariwisata yang teratur dan tertata rapi menjadikan pariwisata
tersebut lebih dikenal masyarakat luas dan wisatawan. Secara langsung akan
adanya loncatan peningkatan jumlah wisatawan yang datang dari dalam
maupun luar negeri.
Indonesia memiliki tujuan wisata sangat banyak apalagi di Indonesia
terkenal dengan luas wilayah perairannya, tentu pantai yang dimiliki di
Indonesia sangatlah banyak dan tidak hanya terpusat di wilayah pulau Jawa.
Tetapi wisata alamnya yaitu pantai juga menyebar di berbagai wilayah
termasuk Kalimantan. Kalimantan Timur menyimpan potensi yang begitu
luar biasa, salah satu paling menonjol adalah Pulau Derawan.

1
2

Pulau Derawan sendiri terletak di Kabupaten Berau. Kepulauan Derawan


terdiri dari 4 pulau yaitu Pulau Derawan, Maratua, Sangalaki, dan Kakaban.
Pulau Derawan ini mempunyai potensi sumber daya alam yang kaya dengan
ekosistem bawah lautnya dan panorama indah, hamparan pasir putih di
sepanjang pantai derawan membuat para wisatawan merasa nyaman untuk
berkunjung ketempat ini. Tetapi saat ini dalam usaha pengembangannya,
wisata pulau derawan dinilai masih mengalami kekurangan pada bidang
sarana dan prasarana pendukung pariwisata.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah sebagaimana telah diuraikan diatas
maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi dalam
mengembangkan Objek Wisata Pulau Derawan?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dalam penelitian ini
adalah menjelaskan strategi dalam mengembangkan Objek Wisata Pulau
Derawan.
1.4 Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian, maka manfaat penelitian ini adalah:
1.4.1 Manfaat teoritis
Secara teoritis, hasil penelitian ini di harapkan dapat menambah dan
memperluas keilmuan mengenai pengembangan objek wisata dan dapat
memberikan sumbangan pemikiran dan informasi dalam strategi
mengembangkan objek wisata serta bermanfaat bagi pihak yang akan
melakukan penelitian sejenis sebagai bahan informasi dan referensi.
1.4.2 Manfaat Praktis
Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan sebagai acuan dalam
menambah informasi seberapa penting sumber daya alam diwilayah pesisir
agar masyarakat berpatisipasi dalam pengembangan objek wisata.
1. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pembelajaran, untuk
dapat menganalisis suatu permasalahan dan merumuskan suatu strategi
pemecahan masalah yang tepat.
3

2. Bagi pembaca, dapat menambah informasi dan pengetahuan tentang


strategi mengembangakan objek wisata diwilayah pesisir dan dapat
membangun kesadaran pembaca pentingnya pengembangan objek wisata
diwilayah pesisir.
3. Bagi pemerintah khususnya pengelola Objek Wisata Pulau Derawan, hasil
penelitian ini diharapkan memberikan masukan dan pertimbangan
alternatif terbaik dalam mengembangkan Objek Wisata Pulau Derawan
sebagai pengembangan pariwisata diwilayah pesisir.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


2.1.1 Ekonomi Sumber Daya Alam
Sumber daya adalah “sesuatu yang berguna dan bernilai dalam suatu
keadaan dimana kita terlibat didalamnya. Dalam istilah asli atau yang belum
dimodifikasi, sumber daya adalah suatu input dalam proses produksi sesuatu
yang bernilai” (Sugiyanto dan Saiful Fikri, 2016:1-2). Sumber daya alam
seperti air, udara, lahan, minyak, ikan, hutan, dan lain-lain merupakan sumber
daya yang esensial bagi kelangsungan hidup manusia. Hilangnya atau
berkurangnya ketersediaan sumber daya tersebut akan berdampak sangat
besar bagi kelangsungan hidup umat manusia di muka bumi ini. Tanpa udara
dan air misalnya, manusia tidak dapat hidup. Demikian pula sumber daya
alam yang lain seperti hutan, ikan dan lainnya merupakan sumber daya yang
tidak saja mencukupi kebutuhan hidup manusia, namun juga memberikan
kontribusi yang cukup besar bagi kesejahteraan suatu bangsa. Pengelolaan
sumber daya alam yang baik akan meningkatkan kesejahteraan umat manusia,
dan sebaliknya pengelolaan sumber daya alam yang tidak baik akan
berdampak buruk. Oleh karena itu, persoalan mendasar sehubungan dengan
pengelolaan sumber daya alam adalah bagaimana mengelola sumber daya
alam tersebut agar menghasilkan manfaat yang sebesar-besarnya bagi
manusia dengan tidak mengorbankan kelestarian sumber daya alam itu sendiri
(Fauzi, 2004: 229). Dalalm pengertian umum, sumber daya didefinisikan
sebagai sesuatu yang dipandang memiliki nilai ekonomi. Dapat juga
dikatakan bahwa sumber daya adalah komponen dari ekosistem yang
menyediakan barang dan jasa yang bermanfaat bagi kebutuhan manusia.
Sumber daya alam (SDA) merupakan aspek penting dalam pembangunan,
karena sumber daya alam merupakan faktor produksi, yang nantinya akan
menghasilkan output untuk memicu pertumbuhan ekonomi demi
meningkatkan taraf hidup masyarakat yang jumlahnya semakin meningkat
dari waktu kewaktu dan hal itu diikuti dengan menipisnya sumber daya alam

4
5

karena adanya eksploitasi secara terus-menerus, dalam pembangunan sumber


daya alam bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia dengan
mengembangkan dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada.
2.2.2 Pariwisata
Pariwisata adalah salah satu industri yang mampu menyediakan
pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam hal penyediaan lapangan kerja,
pendapatan, tarif hidup, dan dalam mengaktifkan sektor produksi lain di
dalam negara penerima wisatawan.
Menurut Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan,
yang dimaksud dengan kepariwisataan adalah sebagai berikut:
1. Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau
kelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan
rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari daya tarik wisata yang
dikunjungi dalam jangka waktu sementara.
2. Wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata.
3. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata,
termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang
terkait dibidang tersebut.
4. Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
penyelenggaraan pariwisata.
5. Daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan,
keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam budaya
dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan
wisatawan.
Menurut Suwantoro (2004) pariwisata adalah “proses kepergian sementara
dari seseorang atau lebih menuju tempat lain diluar tempat tinggalnya, dengan
dorongan kepergiannya adalah kerena berbagai kepentingan, baik karena
kepentingan ekonomi, sosial, kebudayaan, politik, agama, kesehatan, maupun
kepentingan lain seperti sekedar ingin tahu, menambah pengalaman ataupun
untuk belajar”. Pariwisata juga sebagai suatu sektor yang kompleks, meliputi
industri-industri dalam arti yang klasik, seperti misalnya industri kerajinan
6

tangan dan industri cenderamata, penginapan dan transportasi secara ekonomi


juga dipandang sebagai industri (Wahab, 1996).
Pariwisata sebagai perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain, bersifat
sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha mencari
keseimbangan atau keserasian atau kebahagiaan dengan lingkungan hidup
dalam dimensi sosial,budaya, alam dan ilmu (Spillane dalam Badrudin,
2001).
2.3.3 Jenis-jenis Pariwisata
Seorang atau sekelompok orang yang melakukan perjalanan wisata
biasanya sekedar untuk refreshing dan untuk berjalan-jalan. Selain itu, ada
juga yang melakukan perjalanan wisata dengan kegiatan berupa urusan bisnis
ke suatu daerah tertentu. Ada beberapa jenis pariwisata yang berdasarkan
tujuan seseorang atau sekelompok orang yang melakukan perjalanan wisata.
Menurut Ismayanti dalam Pranata (2012:10) jenis wisata dibagi menjadi
beberapa jenis yakni sebagai berikut:
1. Wisata Kuliner, wisata ini tidak semata-mata hanya untuk mengenyangkan
dan memanjakan perut dengan aneka ragam masakan khas dari daerah
tujuan wisata, tetapi juga mendapatkan pengalaman yang menarik juga
menjadi motivasinya.
2. Wisata Olahraga, wisata ini memadukan kegiatan olahraga dengan
kegiatan wisata. Kegiatan dalam wisata ini dapat berupa kegiatan olahraga
yang aktif mengharuskan wisatawan melakukan gerakan olah tubuh secara
langsung. Kegiatan yang lain disebut kegiatan pasif. Dimana wisatawan
tidak melakukan gerak olah tubuh, tetapi menjadi penikmat dan menjadi
pecinta olahraga saja.
3. Wisata Komersial, wisatawan yang melakukan perjalanan untuk
mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersial
seperti pameran industri, pameran dagang dan sebagainya.
4. Wisata Bahari, perjalanan yang banyak dikaitkan dengan dengan olahraga
air seperti danau, pantai, air laut.
7

5. Wisata Industri, perjalanan yang dilakukan oleh rombongan mahasiswa


atau pelajar, orang-orang awam ke suatu tempat perindustrian dengan
maksud dan tujuan untuk mengadakan penelitian.
6. Wisata Bulan Madu, suatu perjalanan yang dilakukan bagi pasangan
pengantin baru yang sedang berbulan madu dengan fasilitas-fasilitas
khusus dan tersendiri demi kenikmatan perjalanan.
7. Wisata Cagar Alam, jenis wisata yang banyak diselenggarakan oleh agen
atau biro perjalanan yang mengkhususkan usaha-usaha dengan mengatur
wisata ke tempat atau cagar alam, taman lindung, pegunungan, hutan
daerah dan sebagainya, yang kelestariannya dilindungi oleh Undang-
Undang.
2.4.4 Pengembangan Pariwisata
Pengembangan pariwisata adalah suatu usaha untuk mengembangkan
atau memajukan objek wisata agar, objek wisata tersebut lebih baik dan lebih
menarik ditinjau dari segi tempat maupun benda-benda yang ada didalamnya
untuk dapat menarik minat wisatawan untuk mengunjunginya. Alasan utama
pengembangan pariwisata pada suatu daerah tujuan wisata, baik secara lokal
maupun regional atau ruang lingkup nasional pada suatu negara sangat erat
kaitannya dengan pembangunan perekonomian daerah atau negara tersebut.
Alasan kedua pengembangan pariwisata lebih banyak bersifat non ekonomis,
Wisatawan yang datang berkunjung pada suatu daerah tujuan wisata salah
satu motivasinya adalah untuk menyaksikan dan melihat keindahan alam
tempat wisata tersebut (Oka Yoeti, 1997:33-34).
Ada berbagai macam cara pengembangan pariwisata menurut beberapa
ahli, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Pengembangan pariwisata adalah salah satu cara untuk menarik minat
pengunjung, hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan pariwisata
adalah (Yoeti, 2007:309) :
a. Wisatawan, karakteristik wisatawan harus diketahui, dari mana mereka
datang, usia, hobi, status sosial, mata pencaharian, dan pada musim apa
mereka melakukan perjalanan. Kunjungnan wisata sendiri dipengaruhi
8

oleh beberapa motif wisata, seperti motif fisik, budaya, interpersonal,


dan motif prestise.
b. Transportasi, merupakan salah satu faktor untuk kemudahan bergerak
dari satu tempat ke tempat yang lain. Unsur-unsur yang mempengaruhi
pergerakan tersebut adalah konektifitas antar daerah, tidak ada
penghalang, serta tersedianya sarana angkutan. Transportasi wisata
harus menyediakan fasilitas-fasilitas yang dapat memberikan
kenyamanan kepada wisatawan.
c. Atraksi/obyek wisata, merupakan daya tarik yang membuat wisatawan
datang berkunjung. Atraksi wisata tersebut antara lain fasilitas olahraga,
tempat hiburan, museum dan peninggalan sejarah, dan sebagainya.
d. Fasilitas pelayanan, fasilitas yang mendukung keberadaan suatu obyek
wisata adalah ketersediaan akomodasi (hotel), restoran, prasarana
perhubungan, fasilitas telekomunikasi, perbankan, petugas penerangan,
dan jaminan keselamatan. Selain syarat fasilitas dan pelayanan fasilitas,
hotel akan berfungsi dengan baik sebagai komponen pariwisata jika
memenuhi persyaratan lokasi. Persyaratan lokasi menuntut lingkungan
yang dapat mendukung citra hotel, demikian juga dengan syarat
aksesibilitas yang menuntut hotel harus mudah ditemukan dan mudah
dicapai.
e. Informasi dan promosi, agar pemasaran pariwisata dapat menarik
banyak wisatawan, maka diperlukan publikasi atau promosi, papan
iklan dipasang, leaflets/ brosur disebarkan sehingga calon wisatawan
mengetahui tiap paket wisata dan wisatawan cepat mengambil
keputusan.
2. Menurut Gamal Suwantoro (2004:56), pengembangan pariwisata sering
dikaitkan dengan adanya tujuan kebijakan pengembangan pariwisata
didalam bukunya yaitu:
a. Promosi pariwisata harus dilaksanakan secara selaras dan terpadu, baik
di dalam negeri maupun luar negeri.
b. Aksesibilitas merupakan salah satu aspek penting karena menyangkut
pengembangan lintas sektoral.
9

c. Kawasan pariwisata, suatu pengembangan kawasan pariwisata


dimaksudkan untuk: (1) Meningkatkan peran serta daerah dan swasta
dalam pengembangan pariwisata. (2) Memperbesar dampak positif
pembangunan. (3) Mempermudah pengendalian terhadap dampak
lingkungan.
d. Wisata bahari, merupakan salah satu jenis produk wisata yang sangat
potensial untuk dikembangkan.
e. Produk wisata, upaya untuk dapat menampilkan produk wisata yang
bervariasi dan mempunyai kualitas daya saing yang tinggi.
f. Sumber daya manusia, merupakan salah satu modal dasar
pengembangan pariwisata.
g. Kampanye nasional sadar wisata pada hakikatnya adalah upaya
memasyarakatkan tujuan pesona yang turut menegakkan disiplin
nasional dan jati diri bangsa Indonesia melalui kegiatan kepariwisataan.
3. Menurut Oka Yoeti (2001:177), hal yang perlu diperhatikan dalam
pengembangan suatu daerah menjadi suatu daerah tujuan wisata, agar
dapat menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan harus memenuhi tiga
syarat yaitu :
a. Daerah itu harus menpunyai “something to see” yaitu harus
mempunyai obyek wisata dan atraksi wisata, yang berbeda dengan apa
yang dimiliki oleh daerah lain.
b. Di daerah tersebut harus mempunyai “something to do” di tempat
tersebut setiap banyak yang dapat dilihat dan disaksikan, dan
harus banyak disediakan fasilitas rekreasi atau hiburan yang dapat
membuat mereka betah di tempat itu.
c. Di daerah tersebut harus tersedia apa yang disebut dengan “something
to buy”, ditempat tersebut harus tersedia souvenir dan kerajian
rakyat sebagian oleh-oleh atua souvenir untuk dibawa pulang
ketempat asal masing-masing. Selain itu juga harus ada sarana
sarana lain, seperti money charger, bank, kantor pos, kontor telpon,
dan lain sebagainya.
10

Perkembangan kepariwisataan bertujuan memberikan keuntungan baik bagi


wisatawan maupun warga setempat. Pariwisata dapat memberikan kehidupan
yang standar kepada warga setempat melalui keuntungan ekonomi yang
didapat dari tujuan wisata. Dalam perkembangan infrastruktur dan fasilitas
rekreasi, keduanya menguntungkan wisatawan dan warga setempat,
sebaliknya kepariwisataan dikembangkan melalui penyediaan tempat tujuan
wisata (Marpaung, 2007:19).
2.5.5 Strategi
Strategi adalah “hal penting bagi kelangsungan hidup dari suatu
perusahan untuk mencapai sasaran atau tujuan perusahaan yang efektif dan
efisien”. Perusahaan harus bisa menghadapi setiap masalah-masalah atau
hambatan yang datang dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan.
Menurut Tjiptono (2006:3) istilah strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu
strategia yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jendral. Strategi
bisa diartikan suatu rencana untuk pembagian dan penggunaan kekuatan
militer pada daerah-daerah tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Strategi
juga merupakan alat untuk mencapai tujuan, dalam pengembangannya konsep
mengenai strategi harus terus memiliki perkembangan dan setiap orang
mempunyai pendapat atau definisi yang berbeda mengenai strategi. Strategi
dalam suatu dunia bisnis atau usaha sangatlah di butuhkan untuk pencapaian
visi dan misi yang sudah di terapkan oleh perusahaan, maupun untuk
pencapaian sasaran atau tujuan, baik tujuan jangka pendek maupun tujuan
jangka panjang.
2.2 Tinjauan Empiris
Hasil penelitian yang sebelumnya telah dilakukan oleh:
1. Dodi Widiyanto,et.al, (2008)
Judul penelitian Pengembangan Pariwisata Perdesaan (Suatu Usulan
Strategi Bagi Desa Wisata Ketingan)
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi desa-desa
wisata daerah penelitian berdasarkan identifikasi potensi sehingga
didapatkan strategi pengembangan yang akan dilakukan. Data yang
digunakan adalah data primer dan data sekunder. Alat analisis yang
11

dipakai adalah analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa


pengembangan pariwisata pedesaan di desa wisata Ketingan masih
mengandalkan daya tarik alam, yaitu habitat burung kuntul dan blekok.
Strategi yang hendaknya dikembangkan adalah dengan meningkatkan
pemasaran, kualitas SDM, kualitas pelayanan, dan memelihara mutu apa
yang menarik yang ditawarkan oleh objek wisata tersebut, dukungan
masyarakat sekitar lebih dioptimalkan, peranan organisasi dan modal
usaha.
2. Jay W Pao, (2004)
Judul penelitian Recent Development and Prospect of Macao’s Tourism
Industry (Perkembangan Terkini Dan Prospek Industri Pariwisata Macau).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan dan prospek
dari industri pariwisata di Macao. Analisis yang digunakan adalah Analisis
SWOT. Hasil penelitian ini adalah dalam memngembangkan industri
pariwisata di Macao maka ada beberapa hal yang harus dilakukan yaitu
promosi dari MICE dapat menguatkan posisi Macao sebagai kota wisata
yang besar, program kerjasama promosi dengan Hong Kong dan
Guangdong sebagai tempat wisata yang berdekatan, dan Macao harus
mengembangkan kota wisatanya agar menjadi tujuan wisata liburan
yang menyediakan berbagai macam kegiatan dan hiburan menyenangkan
dan menarik.
3. Dewi Ayu Maharani, (2009)
Judul penelitian Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kunjungan
Wisata Umbul Sidomukti di Kabupaten Semarang. Alat analisis yang
digunakan adalah Analisis SWOT. Hasil/ kesimpulan penelitian ini
adalah:
Konsep strategi pengembangan kawasan obyek wisata Umbul
Sidomukti yang tepat adalah :
1. Strategi Pertumbuhan Intensif
Strategi yang dilakukan dengan secara intensif market penetration,
market development, dan product development yang semuanya itu
dapat dijual.
12

2. Strategi Pertumbuhan Integratif


Strategi yang dilakukan dengan mengevaluasi permasalahan yang ada
pada obyek wisata secara langsung dan tidak langsung.
4. Marina Iijina dan Linda Scrdiene, (2004)
Judul penelitian Analysis Of The Current Situation of Inbound Conference
Tourism in Latvia and its Future Development Possibilities.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengembangan
kedepan dalam pariwisata konferensi di Latvia. Data yang digunakan
adalah menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer dari
metode kualitatif dan metode kuantitatif, dan data sekunder dari sumber-
sumber informasi tertulis. Analisis yang digunakan adalah Analisis
SWOT. Hasil penelitian ini adalah yang pertama, secara umum hasil dari
kualitas semua faktor dalam pariwisata konferensi di Latvia yaitu
memuaskan untuk kunjungan wisatawan konferensi. Yang kedua, agar
pengembangan pariwisata berhasil maka harus didukung oleh lokasi
geografis yang baik, tempat yang belum pernah dikunjungi, mempunyai
nilai sejarah dan budaya yang tinggi, dan keamanan serta kenyamanan
yang dapat meningkatkan jumlah wisatawan konferensi di Latvia.
5. Moch. Prihatna Sobari, et.al, (2006)
Judul penelitian Analisis Permintaan Rekreasi dan Strategi Pengembangan
Wisata Bahari Pantai Kalianda Resort, Kabupaten Lampung Selatan.
Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi karakteristik pengunjung,
menduga kurva permintaan masyarakat terhadap rekreasi, dan
merumuskan alternatif strategi pengembangan wisata bahari Kalianda
Resort. Sumber data yang diperoleh dari data primer dan data sekunder.
Alat analisis yang digunakan adalah Travel Cost Method dan Analisis
SWOT. Hasil kesimpulan penelitian ini adalah :
a. Dari hasil perhitungan uji F, biaya perjalanan memiliki hubungan nyata
dengan tingkat kunjungan wisatawan ke Pantai Kalianda Resort.
b. Analisis SWOT menghasilkan 3 alternatif strategi yaitu pertama,
menambah fasilitas,sarana dan prasarana penunjang ; serta gencar
melakukan promosi yang bekerjasama dengan Pemerintah. Kedua,
13

mengantisipasi persaingan dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas


sumber daya alam dan sumber daya manusia, serta menyesuaikan harga
tiket dengan fasilitas yang disediakan. Yang ketiga yaitu memperbaiki
citra objek wisata untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.
2.3 Definisi Konseptual
Untuk lebih menjelaskan tentang uraian diatas dapat dirumuskan defenisi
konsepsionalnya sebagai berikut:
1. Pariwisata merupakan seluruh kegiatan, fasilitas dan pelayanan yang
diakibatkan oleh adanya perpindahan perjalanan sementara dari seseorang
keluar dari tempat tinggalnya, serta tinggal dalam waktu singkat di tempat
tujuan dari perjalanan, untuk tujuan bersenang-senang dan berlibur.
2. Pengembangan pariwisata adalah salah satu cara untuk menarik minat
pengunjung, hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan pariwisata
adalah: Wisatawan, Transportasi, Atraksi/Obyek Wisata, Fasilitas
Pelayanan, Informasi dan Promosi.
2.4 Kerangka Penelitian

Objek Wisata Pulau Derawan

Strategi pengembangan objek


wisata dengan teknik Analisis
SWOT

Faktor Internal : Faktor Eksternal :


- Kekuatan (Strenght) - Peluang (Opportunity)
- Kelemahan (Weakness) - Ancaman (Threats)

Analisis Strategi
(Matriks SWOT)

Strategi
Pengembangan

Gambar 2.1
Kerangka Penelitian
14

Berdasarkan gambar 2.1 pariwisata merupakan suatu aspek yang penting bagi
suatu daerah, yang mana sektor pariwisata dapat menjadi tulang punggung
terhadap pendapatan asli daerah tersebut seperti Obyek Wisata Pulau
Derawan sebagai penghasil pendapatan daerah terbesar bagi Kabupaten
Berau. Pengembangan pariwisata pulau derawan merupakan suatu upaya
yang dilakukan oleh pemerintah dan stakeholders dengan tujuan utamanya
adalah income atau pendapatan daerah, dan untuk itu tentu dibutuhkan suatu
strategi untuk mencapainya, dalam penelitian terkait strategi pengembangan
Pariwisata pulau derawan ini akan menggunakan analisis SWOT.
Analisis SWOT sendiri merupakan suatu cara atau alat untuk menganalisis
faktor faktor eksternal dan internal yang kemudian menjadi acuan untuk
menentukan langkah-langkah strategis dalam upaya memaksimalkan usaha
dan potensi yang ada agar lebih menguntungkan. Dalam analisis SWOT
diketahui adanya kekuatan (Strenght), kelemahan (Weakness), peluang
(Opportunity) dan ancaman (Treahts) yang ditentukan dengan menganalisis
faktor-faktor internal dan eksternal, jadi dengan begitu suatu instansi atau
organisasi dapat menentukan alternatif-alternatif strategis yang nantinya dapat
digunakan dalam pengembangan pariwisata pulau derawan. Dengan strategi
yang didapatkan tentu akan tercapai tujuan utamanya yaitu pendapatan daerah
yang mana hal tersebut juga dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakatnya.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Menurut Sugiyono (2016:11) penelitian deskriptif yaitu
“mengetahui atau menggambarkan kenyataan dari kejadian yang diteliti atau
penelitian yang dilakukan terhadap variabel mandiri atau tunggal, yaitu tanpa
membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain”. Ada pun
menurut Lexy J. Moleong (2007:6) penelitian kualitatif adalah penelitian
yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh
subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll. dengan
cara deskriptif dalam bentuk kata-kata pada suatu konteks khusus yang
alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Secara sederhana
dapat dinyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah meneliti informan sebagai
subjek penelitian dalam lingkungan hidup kesehariannya (Muhammad Idrus,
2009:23).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pengembangan objek
wisata pulau derawan dengan mengunakan skala likert dan analisis SWOT
(Strength, Weakness, Opportunity, Threat). Adapun data yang terkumpul
berbentuk pendapat dari responden penelitian yaitu pengunjung melalui
pengisian kuesioner yang berkaitan dengan aspek kekuatan, kelemahan,
peluang serta ancaman objek wisata pulau derawan.
3.2 Objek, Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu
penelitian, objek penelitian menjadi sasaran dalam penelitian untuk
mendapatkan jawaban ataupun solusi yang terjadi. Objek dalam penelitian ini
adalah strategi mengembangan objek wisata. Adapun lokasi dalam penelitian
ini adalah Objek Wisata Pulau Derawan di Kabupaten Berau Kalimantan
Timur. Alasan pemilihan tempat ini karena pulau ini mempunyai potensi
sumber daya alam yang kaya dengan ekosistem bawah lautnya dan panorama
indah agar dapat dikelola dengan baik. Waktu penelitian ini berlangsung pada
tanggal 28 Desember 2018 sampai 10 Juli 2019.

15
16

3.3 Populasi dan Sampel


Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung Objek Wisata Pulau
Derawan yang melakukan kunjungan di tempat tersebut dengan jumlah yang
tidak diketahui secara pasti. Metode sampling yang digunakan adalah Quoted
Accidental Sampling. Teknik ini dikenakan pada individu yang secara
kebetulan dijumpai atau yang dapat dijumpai (Zaenal, 2006).
Untuk menentukan jumlah sampel yang diambil adalah dengan
menggunakan rumus linier time function, jumlah sampel ditentukan
berdasarkan waktu efektif yang digunakan untuk melaksanakan penelitian,
karena populasi tidak diketahui (Umar, 2002).
Dalam penelitian ini waktu yang akan digunakan adalah 5 hari. Sedangkan
waktu yang digunakan untuk mengambil data dalam sehari diperkirakan 4
jam dan waktu yang dibutuhkan responden untuk mengisi kuesioner adalah
10 menit. Dengan demikian maka jumlah sampel dapat diketahui dengan
rumus berikut ( Umar, 2002):
.........................................................(3.1)

dimana:
= Banyaknya sampel yang terpilih
Waktu yang tersedia untuk penelitian ( 4 jam  60 menit  5 hari=
1.200 menit)
Waktu tetap (4 jam 60 menit = 240 menit/hari)
Waktu yang digunakan untuk mengisi kuesioner ( 10 menit)
Berikut perhitungan penentuan jumlah sampel :

= responden

3.4 Data penelitian


3.4.1 Jenis dan Sumber Data
Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
a. Data Primer
Sugiyono (2014) menyatakan bahwa data primer adalah sumber data
yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Didukung
17

oleh pendapat dari Kriyanto (2010:41) data primer adalah data yang
diperoleh oleh dari sumber data pertama atau tangan pertama
dilapangan. Berdasarkan pada pendapat peneliti menyimpulkan data
primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden
melalui daftar kuisioner yang diajukan kepada responden mengenai
objek wisata pulau derawan.
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang mengacu pada informasi
yangdikumpulkan dari sumber yang telah ada. Sumber data sekunder
adalah catatan atau dokumentasi perusahaan, publikasi pemerintah,
analisis industri oleh media, situs Web, internet dan seterusnya (Uma
Sekaran, 2011). Adapun data sekunder peneliti ini adalah sumber
data yang diperoleh melalui media perantara atau secara tidak
langsung berupa buku, catatan, jurnal ekonomi, arsip baik yang
dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan secara umum, dan
literature lain yang membahas mengenai materi penelitian berupa
peta, data jumlah pengunjung dan data pendukung lainnya yang
dianggap berkaitan dengan judul peneliti.
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti untuk
mendapatkan dan mengumpulkan data adalah sebagai berikut:
1. Studi Kepustakaan (library research)
Studi kepustakaan yaitu dengan mendatangi perpustakaan dan
mencari buku-buku literatur yang sesuai dengan masalah yang
diangkat, dan informasi yang didapat digunakan untuk memecahkan
masalah yang berkaitan dengan penilaian secara ekonomi serta
strategi pengembangan pada penelitian. Data yang diperoleh
melalui studi kepustakaan adalah sumber informasi yang telah
ditemukan oleh para ahli yang kompeten dibidangnya masing-
masing sehingga relevan dengan pembahasan yang sedang diteliti,
dalam melakukan studi kepustakaan ini penulis berusaha
mengumpulkan data sebagai berikut:
18

a. Mempelajari konsep dan teori dari berbagai sumber yang


berhubungan pada masalah yang diteliti.
b. Mempelajari materi kuliah ekonomi sumber daya alam dan
lingkungan serta bahan tertulis lainnya seperti beberapa jurnal
maupun artikel yang terkait dengan penelitian
2. Studi Lapangan (field research)
Studi lapangan dilakukan dengan cara:
a. Observasi (Pengamatan)
Observasi adalah studi yang disengaja dan sistematis tentang
keadaan/fenomena sosial dan gejala psikis dengan sengaja
mengamati dan mencatat (Pantiyasa, 2013).
b. Kuesioner (Angket)
Teknik kuesioner adalah cara pengumpulan data dengan cara
menyusun daftar pertanyaan yang terinci dan lengkap dalam
suatu daftar pertanyaan (Pantiyasa, 2013).
3.5 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata,
termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang
terkait dibidang tersebut serta pengembangan pariwisata adalah salah satu
cara untuk menarik minat pengunjung, hal yang perlu diperhatikan dalam
pengembangan pariwisata adalah: wisatawan, transportasi, atraksi/obyek
wisata, fasilitas pelayanan, informasi dan promosi, adapun strategi dalam
pengembangan objek wisata dengan teknik analisis SWOT
3.6 Metode Analisis Data
Analisis SWOT adalah analisis kekuatan (strength), kelemahan
(weakness), peluang (opportunities), ancaman (threats) yang dihadapi
perusahaan atau organisasi. Metode ini digunakan untuk identifikasi berbagai
faktor secara sistematis untuk merumusakn strategi perusahan. Analisis ini
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strenght) dan
peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Proses pengambilan
keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan,
19

strategi, dan kebijakan perusahaan. Analisis SWOT membandingkan antara


faktor eksternal Peluang dan Ancaman dengan faktor internal Kekuatan dan
Kelemahan (Freddy Rangkuti, 2006).
Berdasarkan Strategi metode analisis SWOT diatas dapat dijelaskan
sebagai berikut :
1. Kekuatan (strenght)
Kekuatan merupakan sumber atau kemampuan yang dikuasai atau yang
tersedia bagi perusahaan dan memberikan keuntungan dibandingkan
dengan para pesaingnya dalam melayani kebutuhan para pelanggan.
Umumnya, daerah kekuatan berkaitan dengan keunggulan dari para
pegawai atau berdasarkan sumber daya (rescources based). Dalam hal ini
yang menjadi kekuatan dari Objek Wisata Pulau Derawan adalah
pemandangan yang indah, laut yang jernih, serta menpunyai potensi
sumber daya alam yang kaya dengan ekosistem bawah lautnya, dan
memiliki spesies karang-karang yang unik, dan spesies penyu hijau, pari
manta (objek wisaata yang menarik dan unik), tempat berenang yang
aman, keramahan masyarakat sekitar.
2. Kelemahan (weakness)
Kelemahan merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam salah satu
sumber daya atau kemampuan (capability) organisasi dibandingkan
dengan para pesaingnya yang meciptakan kerugian dalam usaha memenuhi
kebutuhan para pelanggan secara efektif. Dalam hal ini kelemahan dari
Objek Wisata Pulau Derawan adalah kurangnya sumber daya manusia
yang handal dalam memberikan informasi tentang objek wisata pulau
derawan, sarana dan prasarana jalan yang masih kurang baik, kurangnya
atraksi wisata seperti pergelaran kesenian, masih ada potensi wisata yang
belum intensif dikembangkan.
3. Peluang (opportunities)
Peluang merupakan situasi yang menguntungkan didalam lingkungan
organisasi. Kecenderungan-kecenderungan yang terdapat di dalam
lingkungan yang dapat dimanfaatkan oleh organisasi merupakan sebuah
peluang. Begitu pula perubahan di dalam peraturan-peraturan pemerintah
20

pusat atau setempat dan perubahan-perubahan yang terjadi di bidang


teknologi, serta perbaikan hubungan antara pembeli dan penjual dapat
merupakan sebuah peluang. Peluang dari Objek Wisata Pulau Derawan
adalah sektor pariwisata yang semakin berkembang dan diminati sehinga
dengan adanya potensi sumber daya alam yang ada pada Objek Wisata
Pulau Derawan menjadi daya tarik yang bisa di nikmati wisatawan serta
Mempromosikan potensi kawasan wisata kepada invenstor asing untuk
mau menanamkan modalnya dan mengembangkan kawasan wisata mejadi
lebih baik, dengan memanfaatan teknologi untuk media promosi serta
meningkatkan produksi wisata dan atraksi wisata dengan memanfaatkan
potensi-potensi yang ada, seperti pelayanan wisata berupa fasilitas rekreasi
baik itu arena bermain ataupun tempat makan, terutama makanan yang
khas dari tempat tersebut sehingga mampu membuat wisatawan lebih
betah untuk berkunjung di Objek Wisata Pulau Derawan.
4. Ancaman (threats)
Ancaman merupakan situasi utama yang tidak menyenangkan di dalam
sebuah lingkungan. Ancaman adalah rintangan utama terhadap posisi saat
ini atau posisi yang diinginkan perusahaan atau organisasi. Masuknya
pesaing-pesaing baru, pertumbuhan besar yang tersendat, kekuatan tawar-
menawar dari para pemasok atau pemakai utama, perubahan teknologi,
serta peraturan-peraturan yang baru dapat merupakan ancaman terhadap
keberhasilan perusahaan atau organisasi. Ancaman dari Objek Wisata
Pulau Derawan adalah bertambah dan berkembangnya objek wisata lain
dan pantai bagian timur berpotensi abrasi dari tahun ke tahun (perlu
penaganan khusus) serta rendahnya kesadaran wisatawan untuk menjaga
kebersihan objek wisata dan kondisi fasilitas.
Adapun model dalam penelitian adalah sebagai berikut:
21

Peluang

III. Mendukung strategi I. Mendukung Strategi


“Turn around” “Agresif”

Kelemahan Kekuatan
Internal Internal

IV. Mendukung strategi II. Mendukung strategi


“Difensif” “Diversifikasih”

Ancaman
Gambar 3.1
Kuadran Analisis SWOT

Keterangan gambar:
Kuadran I : Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Objek
Wisata Pulau Derawan memiliki peluang dan kekuatan,
sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang
harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung
kebijakan pertumbuhan yang agresif (Grouth oriented
strategy).
Kuadran II : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, Objek Wisata Pulau
Derawan masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi
yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi
diversifikasi usaha (produk/pasar).
Kuadran III : Objek Wisata Pulau Derawan menghadapi peluang pasar yang
sangat besar, akan tetapi dilain pihak menghadapi beberapa
kendala/ kelemahan internal. Strategi yang harus diterapkan
adalah meminimalkan masalah internal perusahaan sehingga
dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.
22

Kuadran IV : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, Objek


Wisata Pulau Derawan menghadapi berbagai ancaman dan
kelemahan internal.
Analisis SWOT dapat menghasilkan 4 (empat) kemungkinan
strategi alternatif (Rangkuti, 2006), yaitu:
a. Strategi Strenght-Opportunity (SO). Strategi ini menggunakan kekuatan
yang dimiliki untuk memanfaatkan peluang yang ada.
b. Strategi Weakness-Opportunity (WO). Strategi ini dilakukan dengan
meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada.
c. Strategi Strenght-Threats (ST). Strategi ini menggunakan kekuatan yang
dimiliki untuk mengatasi ancaman yang ada.
d. Strategi Weakness-Threats (WT). Strategi ini meminimalkan kelemahan
yang dimiliki dan menghindari ancaman yang ada.
Adapun matrik alternatif strategi tersebut dapat dilihat pada tabel 3.1
dibawah, adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1
Matrik Analisis SWOT

INTERNAL Kekuatan (Strenght) Kelemahan (Weakness)


(S) (W)
EKSTERNAL
Peluang (Opportunity) Strategi SO Strategi WO
(O) Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan meminimalkan kelemahan
untuk memanfaatkan untuk memanfaatkan
peluang. peluang.
Ancaman (Threats) Strategi ST Strategi WT
(T) Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan meminimalkan kelemahan
untuk mengatasi dan menghindari
ancaman. ancaman.
Sumber: Rangkuti (2006)
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian


4.1.1 Kabupaten Berau
Kabupaten Berau merupakan bagian dari propinsi Kalimantan Timur
yang terletak dibagian utara, yang memiliki luas wilayah sebesar 34.127,17
yang terdiri dari daratan seluas 21.951,71 dan lautan seluas
11.962,42 , berdasarkan astronomis Kabupaten Berau terletak pada 116
Bujur Timur sampai dengan 119 Bujur Timur dan 1 Lintang Utara sampai
dengan 2 33 Lintang Selatan ( BPS, 2018). Kabupaten Berau berbatasan
dengan langsung dengan:
Sebelah Utara : Kabupaten Bulungan
Sebelah Timur : Laut Sulawesi
Sebelah Selatan : Kabupaten Kutim
Sebelah Barat : Kabupaten Malinau, Kukar,Kubar.
Kabupaten Berau terdiri dari 13 kecamatan, 100 desa, 10 kelurahan dan
jumlah rt 706, yang mana jarak antar ibukota kecamatan cukup jauh, kecuali
untuk 3 (tiga) kecamatan terdekat dengan ibukota kabupaten termasuk dalam
wilayah kecamatan perkotaan, yaitu Kecamatan Teluk Bayur, Sambaliung
dan Gunung Tabur. Sedangkan 9 (sembilan) kecamatan lainnya adalah
termasuk kecamatan wilayah pedesaan.
4.1.2 Objek Wisata Pulau Derawan
Pulau Derawan adalah sebuah pulau yang berada di Kabupaten Berau
Kalimantan Timur, dan secara geografis terletak disebelah timur pulau
kalimantan dan bagian selatan selat makassar yang berhubungan dengan
perairan sulawesi. Pulau Derawan sendiri memiliki luas wilayah 44.60 ha
dengan jumlah penduduk mencapai 1.491 jiwa ( BPS, 2018). Selain
keberadaan pulau derawan terdapat beberapa pulau di sekitar Pulau Perawan
yang memiliki daya tarik objek wisata bahari, diantaranya adalah Pulau
Derawan, Maratua, Sangalaki, dan Kakaban. Pulau Derawan ini mempunyai
potensi sumber daya alam yang kaya dengan ekosistem bawah laut (seperti

23
24

taman bawah laut terumbuh karang, padang lamun dan masih banyak spesies
lainnya) dan panorama indah serta hamparan pasir putih yang menjadi daya
tarik Objek Wisata Pulau Derawan. Dengan memiliki beberapa fasilitas
resort, penginapan/ homestay yang bisa dinikmati wisatawan.
4.2 Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah pengunjung Objek Wisata Pulau
Derawan yang dijumpai selama waktu penelitian. Data yang terkumpul dalam
penelitian ini merupakan data primer yang didapatkan melalui penyebaran 96
kuesioner. Adapun data yang terkumpul dari kuesioner yang telah disebar
adalah sebagai berikut:
4.2.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.1
Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin

Jumlah
Laki-laki Perempuan
(Orang)
65 31 96

Sumber: Data primer diolah, 2019

Berdasarkan tabel 4.1, dapat dilihat bahwa jumlah responden laki-laki


sebanyak 65 orang dan jumlah responden perempuan sebanyak 31 orang
dengan total 96 responden.
4.2.2 Responden Berdasarkan Kelompok Usia
Objek Wisata Pulau Derawan memiliki pengunjung dengan berbagai
tingkat usia. Adapun responden dalam penelitian ini terbagi dalam kelompok
usia seperti pada tabel 4.2.
25

Tabel 4.2
Distribusi Responden Menurut Kelompok Usia

Kelompok Usia Jumlah


(Tahun) (orang)
≤ 20 11
21 – 30 60
31 – 40 17
41 –50 4
≥ 50 4
Sumber: Data primer diolah, 2019

Berdasarkan tabel 4.2, 96 pengunjung yang menjadi responden


penelitian terbagi menjadi kelompok usia di bawah atau dengan 20 tahun
berjumlah 11 orang, 21 tahun sampai 30 tahun berjumlah 60 orang, 31 tahun
sampai 40 tahun berjumlah 17 orang, 41 tahun sampai 50 tahun berjumlah 4
orang dan di atas atau dengan 50 berjumlah 4 orang.
4.4.3 Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan terakhir merupakan pendidikan yang telah dicapai oleh
responden pada saat dilakukan penelitian. Adapun pendidikan terakhir
responden dalam penelitian ini terdapat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3
Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan Jumlah
Terakhir (Orang)
SD 4
SMP 4
SMA 63
PT 25
Jumlah 96
Sumber: Data primer diolah, 2019
26

Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa responden berpendidikan


terakhir SD berjumlah 4 orang, SMP berjumlah 4 orang, SMA berjumlah 63
orang dan Perguruan Tinggi (PT) berjumlah 25 orang.
4.4.4 Respodnen Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Karakteristik responden menurut jenis pekerjaan yaitu menguraikan
atau memberikan gambaran mengenai identitas responden menurut jenis
pekerjaan responden. Dalam karakteristik responden dikelompokkan menurut
jenis pekerjaan responden pada tabel 4.4.

Tabel 4.4
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Jumlah
Jenis Pekerjaan
(Orang)
Pelajar/ Mahasiswa 21
Pegawai Negeri 6
Pegawai Swasta 17
Pengusaha/
23
Wiraswasta
IRT 9
Lain-lain 20
Jumlah 96
Sumber: Data primer diolah, 2019

Berdasarkan tabel 4.4, distribusi responden berdasarkan jenis


pekerjaan yaitu, pelajar/mahasiswa berjumlah 21 orang, pegawai negeri
berjumlah 6 orang, pegawai swasta berjumlah 17 orang, pengusaha/
wiraswasta berjumlah 23 orang, IRT (Ibu rumah tangga) berjumlah 9 orang
dan lain-lain beserta responden yang tidak memberitahukan jenis
pekerjaannya berjumlah 20 orang.
4.3 Hasil Analisis
4.3.1 Analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan suatu instrumen pengidentifikasi berbagai
faktor yang terbentuk secara sistematis yang digunakan untuk merumuskan
strategi pengembangan Objek Wisata Pulau Derawan Kabupaten Berau, baik
27

faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang


dan ancaman). Adapun indikator faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang
dan ancamannya.

Tabel 4.5
Matrik Faktor Internal dan Eksternal Objek Wisata Pulau Derawan
Kabupaten Berau
Faktor Internal Faktor Eksternal
Kekuatan: Peluang:
1. Panorama alam yang indah. 1. Sektor pariwisata yang semakin
2. Dapat berperan sebagai media berkembang dan diminati.
penelitian dan pendidikan. 2. Mempromosikan potensi
3. Sebagai sarana wisata maupun kawasan wisata kepada invenstor
rekreasi untuk melihat ekosistem asing untuk mau menanamkan
taman bawah laut. modalnya dan mengembangan
4. Ketersediaan penginapan dan kawasan wisata mejadi lebih
toko souvenir/ (cinderamata). baik.
3. Pemanfaatan teknologi untuk
media promosi.
4. Peningkatan produk wisata dan
atraksi wisata dengan
memanfaatkan potensi-potensi
yang ada.
Kelemahan: Ancaman:
1. Kurangnya sumber daya manusia 1. Bertambah dan berkembangnya
yang handal dalam memberikan objek wisata.
informasi tentang objek wisata 2. Rendahnya Kesadaran
pulau derawan. wisatawan untuk menjaga
2. Sarana dan prasarana jalan yang kebersihan objek wisata dan
masih kurang baik. kondisi fasilitas.
3. Kurangnya atraksi wisata seperti 3. Promosi objek wisata lain yang
pergelaran kesenian. lebih menarik.
4. Masih ada potensi wisata yang 4. Pantai bagian timur berpotensi
belum intensif dikembangkan. abrasi dari tahun ke tahun.

Sumber: Data diolah, 2019.


28

A. Matrik Faktor Strategi Internal (IFAS)


Matrik IFAS menggambarkan bagaimana faktor-faktor internal
dipertimbangkan untuk merumuskan strategi pengembangan Objek
Wisata Pulau Derawan Kabupaten Berau. Faktor-faktor internal
dibedakan menjadi dua kategori, yaitu: indikator kekuatan dan indikator
kelemahan. Pembobotan terhadap indikator kekuatan dan kelemahan
diperoleh dari data kuesioner yang diolah.

Tabel 4.6
Faktor Strategi Internal Objek Wisata Pulau Derawan Kabupaten Berau

NO Faktor Strategi Internal Bobot Rating BxR

Kekuatan

1 Panorama alam yang indah 0,13 3,31 0,42

Dapat berperan sebagai media


2 0,12 3,20 0,40
untuk penelitian dan pendidikan

Sebagai sarana wisata maupun


3 rekreasi untuk melihat ekosistem 0,13 3,36 0,44
taman bawah laut
Ketersediaan penginapan dan toko
4 souvenir/ (cinderamata) yang 0,13 3,26 0,42
dijual
Jumlah 1,69
Kelemahan
Kurangnya sumber daya manusia
yang handal dalam memberikan
1 0,12 2,91 0,35
informasi tentang objek wisata
pulau derawan

2 Sarana dan prasarana jalan yang 0,12 2,99 0,37


masih kurang baik
Kurangnya atraksi wisata seperti
3 0,12 3,06 0,38
pergelaran kesenian
29

4 Masih ada potensi wisata yang 0,12 2,95 0,35


belum intensif dikembangkan
. Jumlah 1,45

Jumlah Keseluruhan 1,00 3,14


Sumber: Data diolah, 2019.

Berdasarkan tabel 4.6, dapat diketahui skor hasil perkalian dari


bobot dan rating faktor strategi internal Objek Wisata Pulau Derawan
Kabupaten Berau yaitu skor kekuatan 1,69 dan skor kelemahan 1,45.

B. Matrik Faktor Strategi Eksternal (EFAS)


Matrik EFAS menggambarkan bagaimana faktor-faktor eksternal
dipertimbangkan untuk merumuskan strategi pengembangan Objek
Wisata Pulau Derawan Kabupaten Berau. Faktor-faktor eksternal
dibedakan menjadi dua kategori, yaitu: indikator peluang dan indikator
ancaman. Pembobotan terhadap indikator peluang dan ancaman
diperoleh dari data kuesioner yang diolah.

Tabel 4.7
Faktor Strategi Eksternal Objek Wisata
Pulau Derawan Kabupaten Berau

NO Faktor Strategi Eksternal Bobot Rating BxR

Peluang

Sektor pariwisata yang semakin


1 0,13 3,26 0,42
berkembang dan diminati.

Mempromosikan potensi kawasan


wisata kepada invenstor asing
2 untuk mau menanamkan modalnya 0,12 3,13 0,39
dan mengembangan kawasan
wisata mejadi lebih baik.

Pemanfaatan teknologi untuk


3 0,13 3,31 0,43
media promosi
30

Peningkatan produk wisata dan


4 atraksi wisata dengan 0,12 3,24 0,40
memanfaatkan potensi-potensi
yang ada
Jumlah 1,64
Ancaman
Bertambah dan berkembangnya
1 objek wisata lain yang 0,12 3,14 0,37
meningkatkan persaingan

Rendahnya Kesadaran wisatawan


2 untuk menjaga kebersihan objek 0,12 3,05 0,36
wisata dan kondisi fasilitas

Promosi objek wisata lain yang


3 0,11 2,99 0,34
lebih menarik

Pantai bagian timur berpotensi


4 abrasi dari tahun ke tahun (perlu 0,14 3,63 0,51
penaganan khusus).
Jumlah 1,59
Jumlah Keseluruhan 1,00 3,23
Sumber: Data diolah, 2019.

Berdasarkan tabel 4.7, dapat diketahui skor hasil perkalian bobot


dan rating faktor strategi eksternal Objek Wisata Pulau Derawan
Kabupaten Berau yaitu skor peluang 1,64 dan skor ancaman 1,59.
C. Matrik SWOT
Untuk mengetahui letak kuadran strategi yang akan ditetapkan
dalam pengembangan Objek Wisata Pulau Derawan Kabupaten Berau,
digunakan formulasi sumbu X dan Y, dimana sumbu X adalah EFAS
(Peluang – Ancaman) dan sumbu Y adalah IFAS (Kekuatan –
Kelemahan) yang dinyatakan dalam tabel sebagai berikut:
31

Tabel 4.8
Rekapitulasi Hasil Perhitungan Kekuatan, Kelemahan,
Peluang dan Ancaman

Uraian Nilai Uraian Nilai

Faktor Internal: Faktor Eksternal:


1. Kekuatan 1. 1,69 1. Peluang 1. 1,64
2. Kelemahan 2. 1,45 2. Ancaman 2. 1,59
Sumber: Data diolah, 2019.

Berdasarkan tabel 4.8, dapat dilihat hasil perhitungan bahwa Objek


Wisata Pulau Derawan Kabupaten Berau memiliki kekuatan yang
dominan dibanding kelemahannya dan peluang lebih besar dibanding
ancamannya dengan nilai berikut:

Kekuatan – Kelemahan (faktor internal) : 1,69 – 1,45 = 0,24


Peluang – Ancaman (faktor eksternal) : 1,64 – 1,59 = 0,05

Apabila nilai-nilai tersebut dimasukkan dalam kuadran analisis SWOT,


terlihat posisi pengembangan Objek Wisata Pulau Derawan Kabupaten
Berau berada pada kuadran I.

Peluang

III. Mendukung strategi I. Mendukung Strategi


“Turn around” “Agresif”
0,24

Kelemahan Kekuatan
Internal 0,05 Internal

IV. Mendukung strategi II. Mendukung strategi


“Difensif” “Diversifikasih”

Ancaman
Gambar 4.1
Grafik Letak Kuadran Analisis SWOT
32

Berdasarkan letak kuadran pada gambar 4.1 diatas, strategi yang akan
digunakan dalam pengembangan Objek Wisata Pulau Derawan Kabupaten
Berau yaitu berada di kuadran 1 yaitu mendukung kebijakan pertumbuhan
yang agresif (grow oriented strategy) dengan menggunakan kekuatan yang
dimiliki untuk memanfaatkan peluang yang ada. Selanjutnya disusun matrik
SWOT untuk menggambarkan bagaimana peluang dan ancaman eksternal
yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan
yang dimilikinya (Rangkuti, 2005). Matrik SWOT dapat menghasilkan empat
kelompok kemungkinan alternatif strategi seperti pada tabel 4.9.

Tabel 4.9
Matrik SWOT Analisis Faktor Internal dan Faktor Eksternal
Objek Wisata Pulau Derawan Kabupaten Berau
INTERNAL STRENGHT (S) WEAKNESSES (W)
1. Panorama alam yang 1. Kurangnya
indah. sumber daya
2. Dapat berperan manusia yang
sebagai media handal dalam
penelitian dan memberikan
pendidikan. informasi
3. Sebagai sarana tentang objek
wisata maupun wisata pulau
rekreasi untuk derawan.
melihat ekosistem 2. Sarana dan
taman bawah laut. prasarana jalan
4. Ketersediaan yang masih
penginapan dan toko kurang baik.
souvenir/ 3. Kurangnya
(cinderamata) . atraksi wisata
seperti
pergelaran
kesenian.
EKSTERNAL 4. Masih ada
potensi wisata
yang belum
intensif
dikembangkan.
33

OPPORTUNITY (O) Strategi SO Strategi WO


1. Sektor pariwisata 1. Pemerintah 1. Memperbaiki
yang semakin daerah membuat manajemen
berkembang dan dan menerapkan pengelolaan
diminati. tentang kegiatan Objek Wisata
2. Mempromosikan kebersihan Pulau Derawan.
potensi kawasan pantai wisata 2. Menambah
wisata kepada Pulau Derawan tenaga
invenstor asing untuk setiap sebulan profesional agar
mau menanamkan sekali. objek wisata
modalnya dan Pemerintah
pulau derawan
daerah
mengembangan sebagai tempat
mengagendakan
kawasan wisata obyek wisata
event budaya di
mejadi lebih baik. menjadi lebih
Pulau Derawan
3. Pemanfaatan sebagai agenda baik sehingga
teknologi untuk media wisata tahunan para investor
promosi. kabupaten swasta banyak
4. Peningkatan produk berau. yang
wisata dan atraksi 2. Membuat menanamkan
wisata dengan showroom sahamnya ke
memanfaatkan ekosistem obyek wisata
potensi-potensi yang bawah laut tersebut.
ada. Objek Wisata 3. Meningkatkan
Pulau Derawan, Sarana dan
dan membuat prasarana jalan
musium penyu yang masih
yang sudah mati kurang baik agar
secara alami. memberi
Dan peraturan kenyaman bagi
daerah yang
wisatawan.
memberikan
4. Mengembangkan
kemudahan
investor dari Atraksi wisata
luar negeri atau agar memberi
dalam negeri. kepuasaan
3. Ketersedian alat kepada
selam seperti sea wisatawan yang
trek helmet diving datang
(helm menyelam), berkunjung,
snorkeling(selam atraksi wisata
dipermukan air selain yang
laut) yang bisa disediakan oleh
melihat kehidupan alam perlu
bawah laut, hal ini dibagun atraksi
menjadi daya tarik pendamping
wisata bagi pariwisata agar
34

wisatawan yang suasana dan


berkunjung keaadan objek
ketempat tersebut. wisata tidak
Dan membosankan
menggunakan seperti
semua media pergelaran
promosi yang ada kesinian,
agar dapat permainan
menjangkau air,dan flyingfox.
semua
masyarakat.
4. Penambahan
jumlah jenis
souvenir
gantungan kunci
boneka penyu,
serta membuat
dan penambahan
sarana/
prasarana seperti
gazebo dan
tempat toilet di
lokasi pantai
objek wisata..
Dan
mengembangakan
/ penambahan
fasilitas di objek
wisata seperti
hiburan/permaina
n air (water sport:
ski boat, jet ski
boat, benana boat
dan lain-lain).
35

THREATS (T) Strategi ST Strategi WT


1. Mengoptimalkan 1. Memaksimalkan
1. Bertambah dan
potensi alam dan potensi alam dan
berkembangnya
keunikan objek wisata keunikan objek
objek wisata lain
dengan wisata dengan
yang meningkatkan
mempertahankan dan mempertahankan
persaingan.
pemeliharaan objek dan pemeliharaan
2. Rendahnya
wisata secara objek wisata
Kesadaran wisatawan
berkesinambungan secara
untuk menjaga
untuk menghadapi berkesinambunga
kebersihan objek
persaingan antar n untuk
wisata dan kondisi
objek wisata. menghadapi
fasilitas.
2. Pengembangan dan persaingan antar
3. Promosi objek wisata
pembagunan objek objek wisata,
lain yang lebih
wisata yang ramah dengan
menarik.
lingkungan dengan memperbaiki
4. Pantai bagian timur
sarana dan
berpotensi abrasi dari melakukan kontrol
tegas terhadap prasarana jalan
tahun ke tahun (perlu
pelaksana unsur- serta
penaganan khusus).
unsur pelaku wisata meningkatkan
yang tidak sesuai kualitas sumber
daya manusia
dengan sikap dan
tindakan pelaku dalam
wisata yang dapat memberikan
mengancam informasi
kerusakan dan mengenai objek
kebersihan objek wisata.
wisata.
3. Mengembangkan
objek wisata
pendamping karena
objek wisata
pendamping sangat
penting agar suasana
pada objek wisata
pulau derawan
bervariasi dan mampu
menarik wisatawan
untuk berlama di
objek wisata.
4. Membangun dan
memperbaiki Pantai
bagian timur
berpotensi abrasi dari
tahun ke tahun dalam
36

hal perlu penaganan


khusus, setiap objek
wisata yang di
kunjungi oleh
wisatawan, tentu
mereka menginginkan
lokasi wisata yang
menarik untuk
dikunjungi, dalam hal
ini sangat
berpengaruh terhadap
tingkat jumlah
kunjungan wisatawan
datang ke objek
wisata.

Sumber: Data primer, 2019.

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari matriks analisis SWOT maka


dihasilkan strategi SO, WO, ST dan WT. Adapun strategi yang dihasilkan yaitu:
1) Strategi SO (Strength – Opportunity), strategi yang menggunakan kekuatan
dan memanfaatkan peluang.
a. Pemerintah daerah membuat dan menerapkan tentang kegiatan
kebersihan pantai Wisata Pulau Derawan setiap sebulan sekali.
Pemerintah daerah mengagendakan event budaya di Pulau Derawan
sebagai agenda wisata tahunan kabupaten berau.
b. Membuat showroom ekosistem bawah laut Objek Wisata Pulau Derawan,
dan membuat musium penyu yang sudah mati secara alami. Dan
peraturan daerah yang memberikan kemudahan investor dari luar negeri
atau dalam negeri.
c. Ketersedian alat selam seperti sea trek helmet diving (helm menyelam),
snorkeling (selam dipermukan air laut) yang bisa melihat kehidupan
bawah laut, hal ini menjadi daya tarik wisata bagi wisatawan yang
berkunjung ketempat tersebut. Dan menggunakan semua media promosi
yang ada agar dapat menjangkau semua masyarakat.
37

d. Penambahan jumlah jenis souvenir gantungan kunci boneka penyu, serta


membuat dan penambahan sarana/ prasarana seperti gazebo dan tempat
toilet di lokasi pantai objek wisata. Dan mengembangkan/ penambahan
fasilitas di objek wisata seperti hiburan/permainan air (water sport: ski
boat, jet ski boat, benana boat dan lain-lain).
2) Strategi WO (Weakness – Opportunity), strategi yang meminimalkan
kelemahan dan memanfaatkan peluang.
a. Memperbaiki manajemen pengelolaan Objek Wisata Pulau Derawan.
b. Menambah tenaga profesional agar Objek Wisata Pulau Derawan sebagai
tempat obyek wisata menjadi lebih baik sehingga para investor swasta
banyak yang menanamkan sahamnya ke obyek wisata tersebut.
c. Meningkatkan Sarana dan prasarana jalan yang masih kurang baik agar
memberi kenyaman bagi wisatawan
d. Mengembangkan Atraksi wisata agar memberi kepuasaan kepada
wisatawan yang datang berkunjung, atraksi wisata selain yang disediakan
oleh alam perlu dibagun atraksi pendamping pariwisata agar suasana dan
keaadan objek wisata tidak membosankan seperti pergelaran kesinian,
permainan air,dan flyingfox.
3) Strategi ST (Strength – Threats), strategi yang menggunakan kekuatan dan
mengatasi ancaman.
a. Mengoptimalkan potensi alam dan keunikan objek wisata dengan
mempertahankan dan pemeliharaan objek wisata secara
berkesinambungan untuk menghadapi persaingan antar objek wisata.
b. Pengembangan dan pembagunan objek wisata yang ramah lingkungan
dengan melakukan kontrol tegas terhadap pelaksana unsur-unsur pelaku
wisata yang tidak sesuai dengan sikap dan tindakan pelaku wisata yang
dapat mengancam kerusakan dan kebersihan objek wisata.
c. Mengembangkan objek wisata pendamping karena objek wisata
pendamping sangat penting agar suasana pada Objek Wisata Pulau
Derawan bervariasi dan mampu menarik wisatawan untuk berlama di
objek wisata.
38

d. Membangun dan memperbaiki pantai bagian timur berpotensi abrasi dari


tahun ke tahun dalam hal perlu penaganan khusus, setiap objek wisata
yang di kunjungi oleh wisatawan, tentu mereka menginginkan lokasi
wisata yang menarik untuk dikunjungi, dalam hal ini sangat berpengaruh
terhadap tingkat jumlah kunjungan wisatawan datang ke objek wisata.
4) Strategi WT (Weakness – Threats), strategi yang meminimalkan kelemahan
dan menghindari ancaman.
Memaksimalkan potensi alam dan keunikan objek wisata dengan
mempertahankan dan pemeliharaan objek wisata secara berkesinambungan
untuk menghadapi persaingan antar objek wisata, dengan memperbaiki sarana
dan prasarana jalan serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam
memberikan informasi mengenai objek wisata.
4.4 Pembahasan
1.4.1 Strategi Pengembangan Objek Wisata Pulau Derawan Kabupaten
Berau
Perumusan strategi pengembangan Objek Wisata Pulau Derawan
Kabupaten Berau, mengunakan analisis SWOT dengan kekuatan dan
kelemahan sebagai faktor internal dan faktor eksternal berupa peluang dan
ancaman. Dalam pembobotan faktor strategi internal (IFAS) dan faktor
strategi eksternal (EFAS). Berdasarkan data diketahui sebagai berikut:
a. Matrik Faktor Strategi Internal (IFAS) menggambarkan bagaimana faktor-
faktor internal dipertimbangkan untuk merumuskan strategi
pengembangan Objek Wisata Pulau Derawan Kabupaten Berau. Faktor-
faktor internal dibedakan menjadi dua kategori, yaitu: indikator kekuatan
dan indikator kelemahan. Dapat diketahui skor hasil perkalian dari bobot
dan rating faktor strategi internal Objek Wisata Pulau Derawan Kabupaten
Berau yaitu memproleh jumlah skor dari kekuatan sebesar 1,69 dan
jumlah skor dari kelemahan sebesar 1,45 sehinga didapatkan jumlah
keseluruhan dari faktor internal adalah sebesar 3,14 skor.
b. Matrik Faktor Strategi Eksternal (EFAS) menggambarkan bagaimana
faktor-faktor eksternal dipertimbangkan untuk merumuskan strategi
pengembangan Objek Wisata Pulau Derawan Kabupaten Berau. Faktor-
39

faktor eksternal dibedakan menjadi dua kategori, yaitu: indikator peluang


dan indikator ancaman. Dapat diketahui skor hasil perkalian dari bobot dan
rating faktor strategi eksternal Objek Wisata Pulau Derawan Kabupaten
Berau yaitu memproleh jumlah skor dari peluang sebesar 1,64 dan jumlah
skor dari ancaman sebesar 1,59 sehinga didapatkan jumlah keseluruhan
dari faktor eksternal adalah sebesar 3,23 skor.
c. Dalam Matrik SWOT untuk mengetahui letak kuadran strategi yang akan
ditetapkan dalam pengembangan Objek Wisata Pulau Derawan Kabupaten
Berau, digunakan formulasi sumbu X dan Y, dimana sumbu X adalah
EFAS (Peluang – Ancaman) dan sumbu Y adalah IFAS (Kekuatan –
Kelemahan). Dapat dilihat hasil perhitungan bahwa Objek Wisata Pulau
Derawan Kabupaten Berau memiliki kekuatan yang dominan dibanding
kelemahannya dan peluang lebih besar dibanding ancamannya dengan
nilai berikut:
Kekuatan – Kelemahan (faktor internal) : 1,69 – 1,45 = 0,24
Peluang – Ancaman (faktor eksternal) : 1,64 – 1,59 = 0,05.
Maka berdasarkan data diketahui bahwa posisi kuadran Objek Wisata
Pulau Derawan terletak pada kuadran 1 yaitu mendukung kebijakan
pertumbuhan yang agresif (grow oriented strategy) dengan mengunakan
kekuatan yang dimiliki untuk memanfaatkan peluang yang ada. Berdasarkan
posisi kuadrannya, strategi yang digunakan adalah strategi SO (Strength –
Opportunity) yaitu strategi yang menggunakan kekuatan dan memanfaatkan
peluang. Alternatif strategi SO yang dirumuskan adalah sebagai berikut:
1. Pemerintah daerah membuat dan menerapkan tentang kegiatan kebersihan
pantai Wisata Pulau Derawan setiap sebulan sekali. Pemerintah daerah
mengagendakan event budaya di Pulau Derawan sebagai agenda wisata
tahunan kabupaten berau.
2. Membuat showroom ekosistem bawah laut Objek Wisata Pulau Derawan,
dan membuat musium penyu yang sudah mati secara alami. Dan peraturan
daerah yang memberikan kemudahan investor dari luar negeri atau dalam
negeri.
40

3. Ketersedian alat selam seperti sea trek helmet diving (helm menyelam),
snorkeling (selam dipermukan air laut) yang bisa melihat kehidupan
bawah laut, hal ini menjadi daya tarik wisata bagi wisatawan yang
berkunjung ketempat tersebut. Dan menggunakan semua media promosi
yang ada agar dapat menjangkau semua masyarakat.
4. Penambahan jumlah jenis souvenir gantungan kunci boneka penyu, serta
Membuat dan penambahan sarana/ prasarana seperti gazebo dan tempat
toilet di lokasi pantai objek wisata. Dan mengembangakan/ penambahan
fasilitas di objek wisata seperti hiburan/permainan air (water sport: ski
boat, jet ski boat, benana boat dan lain-lain).
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan mengenai strategi pengembangan Objek
Wisata Pulau Derawan di Kabupaten Berau, maka simpulan dalam penelitian
ini adalah dalam rangka pengembangan objek wisata pulau derawan, maka
diperlukan strategi pengembangan Objek Wisata Pulau Derawan di
Kabupaten Berau, mengunakan analisis SWOT dengan kekuatan dan
kelemahan sebagai faktor internal dan faktor eksternal berupa peluang dan
ancaman. Dalam pembobotan faktor strategi internal (IFAS) dan faktor
strategi eksternal (EFAS). Berdasarkan data diketahui sebagai berikut:
a. Matrik Faktor Strategi Internal (IFAS) menggambarkan bagaimana faktor-
faktor internal dipertimbangkan untuk merumuskan strategi
pengembangan Objek Wisata Pulau Derawan Kabupaten Berau. Faktor-
faktor internal dibedakan menjadi dua kategori, yaitu: indikator kekuatan
dan indikator kelemahan. Dapat diketahui skor hasil perkalian dari bobot
dan rating faktor strategi internal Objek Wisata Pulau Derawan Kabupaten
Berau yaitu memproleh jumlah skor dari kekuatan sebesar 1,69 dan
jumlah skor dari kelemahan sebesar 1,45 sehinga didapatkan jumlah
keseluruhan dari faktor internal adalah sebesar 3,14 skor.
b. Matrik Faktor Strategi Eksternal (EFAS) menggambarkan bagaimana
faktor-faktor eksternal dipertimbangkan untuk merumuskan strategi
pengembangan Objek Wisata Pulau Derawan Kabupaten Berau. Faktor-
faktor eksternal dibedakan menjadi dua kategori, yaitu: indikator peluang
dan indikator ancaman. Dapat diketahui skor hasil perkalian dari bobot dan
rating faktor strategi eksternal Objek Wisata Pulau Derawan Kabupaten
Berau yaitu memproleh jumlah skor dari peluang sebesar 1,64 dan jumlah
skor dari ancaman sebesar 1,59 sehinga didapatkan jumlah keseluruhan
dari faktor eksternal adalah sebesar 3,23 skor.
c. Dalam Matrik SWOT untuk mengetahui letak kuadran strategi yang akan
ditetapkan dalam pengembangan Objek Wisata Pulau Derawan Kabupaten
Berau, digunakan formulasi sumbu X dan Y, dimana sumbu X adalah

41
42

EFAS (Peluang – Ancaman) dan sumbu Y adalah IFAS (Kekuatan –


Kelemahan).
Dapat dilihat hasil perhitungan bahwa Objek Wisata Pulau Derawan
Kabupaten Berau memiliki kekuatan yang dominan dibanding
kelemahannya dan peluang lebih besar dibanding ancamannya dengan
nilai berikut:
Kekuatan – Kelemahan (faktor internal) : 1,69 – 1,45 = 0,24
Peluang – Ancaman (faktor eksternal) : 1,64 – 1,59 = 0,05.
Maka berdasarkan data diketahui bahwa posisi kuadran Objek Wisata Pulau
Derawan terletak pada kuadran 1 yaitu mendukung kebijakan pertumbuhan
yang agresif (grow oriented strategy) dengan mengunakan kekuatan yang
dimiliki untuk memanfaatkan peluang yang ada.
Berdasarkan posisi kuadrannya, strategi yang digunakan adalah strategi SO
(Strength – Opportunity) yaitu strategi yang menggunakan kekuatan dan
memanfaatkan peluang. Alternatif strategi SO yang dirumuskan adalah
sebagai berikut: Pemerintah daerah membuat dan menerapkan tentang
kegiatan kebersihan pantai Wisata Pulau Derawan setiap sebulan sekali.
Pemerintah daerah mengagendakan event budaya di Pulau Derawan sebagai
agenda wisata tahunan kabupaten berau. Membuat showroom ekosistem
bawah laut Objek Wisata Pulau Derawan, dan membuat musium penyu yang
sudah mati secara alami. Dan peraturan daerah yang memberikan kemudahan
investor dari luar negeri atau dalam negeri. Ketersedian alat selam seperti sea
trek helmet diving (helm menyelam), snorkeling (selam dipermukan air laut)
yang bisa melihat kehidupan bawah laut, hal ini menjadi daya tarik wisata
bagi wisatawan yang berkunjung ketempat tersebut. Dan menggunakan
semua media promosi yang ada agar dapat menjangkau semua masyarakat.
Penambahan jumlah jenis souvenir gantungan kunci boneka penyu, serta
Membuat dan penambahan sarana/ prasarana seperti gazebo dan tempat toilet
di lokasi pantai objek wisata. Dan mengembangakan/ penambahan fasilitas di
objek wisata seperti hiburan/permainan air (water sport: ski boat, jet ski boat,
benana boat dan lain-lain), yang dimana hal ini diharapkan bisa menarik
minat wisatawan untuk berkunjung.
43

5.2 Keterbatasan Penelitian


Adapun beberapa hal yang menurut peneliti menjadi keterbatasan dalam
penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Alat analisa yang digunakan hanya analisis SWOT , sedangkan masih
banyak alat analisa lainya seperti BCG, matriks IE, dan lainya. Saran
bagi peneliti selanjutnya di harapkan dapat menganalisis lebih luas lagi
alat analisanya.
2. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya 96 responden. Hal ini
dapat dijadikan fokus perhatian untuk peneliti selanjutnya dapat
mengambil sampel penelitian dalam jumlah lebih besar, agar hasil
penelitian lebih baik.
5.3 Saran
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai strategi
pengembangan Objek Wisata Pulau Derawan Kabupaten Berau, maka saran
yang dapat peneliti disampaikan adalah:
1. Untuk pemerintah, dalam pengembangan objek wisata alam perlu
ditingkatkan peran serta pemerintah guna memaksimalkan pengembangan
wisata pesisir. Objek Wisata Pulau Derawan mempunyai potensi yang
cukup besar untuk di kembangkan sehingga pemerintah harus lebih
konsisten dan bergerak cepat dengan memaksimalkan potensi yang ada
sehingga pengembangan wisata berbasis alam atau pariwisata daerah
pesisir dapat berkembang dengan cepat dan lebih baik, serta sangat
diperlukannya peran aktif pemerintah atau instansi-instansi terkait
khususnya dibidang pariwisata dalam mengembangkan obyek wisata.
2. Untuk masyarakat, diharapkan dapat berperan dalam mengembangkan
potensi wisata dengan menjaga kelestarian alam.
3. Untuk peneliti selanjutnya, peneliti selanjutnya diharapkan dapat
mengambil sampel penelitian dengan jumlah lebih besar lagi dibandingkan
dengan penelitian ini, agar hasil dari penelitian tersebut lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Fauzi, A. 2004. Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Jakarta.

Guswan. S. 2015. Trategi Pengembangan Pariwisata Kawasan Tanjung Bira


Pada Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata. Kabupaten Bulukumba.

Ira Ratna Wulan, Turtianto, Wiwik Widayati. 2012. Strategi Pengelolaan Obyek
Wisata Pangandaran Kabupaten Ciamis.Universitas. Diponegoro.

Moleong, Lexy J. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Penerbit PT Remaja


Rosdakarya Offset. Bandung.

Oka A.Yoeti. 1996. Pengantar Ilmu pariwisata. Bandung.


Oka A.Yoeti. 2001. Pengantar Ilmu pariwisata. Angkasa. Bandung.
Oka A Yoeti. 1997. Perancanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta.
Oka A Yoeti. 2007. Perancanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta.
Pendit, Nyoman. 2003. Ilmu Pariwisata : Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta
Rangkuti, Freddy. 2006. Analisis SWOT Membedah Teknik Kasus Bisnis. Jakarta.
Rangkuti, F. 2005. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta.

Salah, Wahab. 1996. Manajemen Kepariwisataan. Penerjemah Frans


Gromang. Jakarta.
Suwantoro, Gamal. 2004. Dasar-dasar Pariwisata. Yogyakarta.
Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Kuantitati, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed
Methods). Bandung.

Sugiyono, 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung


:Alfabeta.

Stener, George.A dan John.B Miner. 1997. Kebijakan dan strategi manajemen.
Alih bahasa oleh Ticoalu dan Agus Dharma. Jakarta.

Spilane, James. 1997. Pariwisata Indonesia Siasat Ekonomi dan Rekayasa


Kebudayaan. Yogyakarta.

Soemanegara. 2008. Strategic Marketing Communication, Konsep Strategis dan


Terapan. Bandung
Tjiptono, Fandi. 1995. Strategi Pemasaran. Yogyakarta.
Udaya, Jusuf, dkk. 2013. Manajemen Stratejik. Yogyakarta.
Umar, Husein. 2010. Desain Penelitian Manajemen Strategik. Jakarta.
Yoeti, Oka. 1979. Pemasaran Pariwisata. Bandung.

44

Anda mungkin juga menyukai