Anda di halaman 1dari 18

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/333797385

KEPEMIMPINAN KARISMATIK SOEKARNO YANG MEMBAWA INDONESIA


MENUJU KEMERDEKAAN

Article · June 2019

CITATIONS READS

0 194

5 authors, including:

Salsabila Safa Aurelia Anny


Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
1 PUBLICATION   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Salsabila Safa Aurelia Anny on 15 June 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


KEPEMIMPINAN KARISMATIK SOEKARNO YANG
MEMBAWA INDONESIA MENUJU KEMERDEKAAN

Intan Oktaviani
Efitia Aqilannisa Primadani
Muhammad Fakhri Hidayat
Muhammad Irsyad Bayu
Salsabila Safa Aurelia Anny

ABSTRACT: This research is about the first Indonesian president, Ir. Soekarno. The aim of

this research was to present the biography of Ir. Soekarno and the leadership style of

Soekarno, the result Ir. Soekarno made during the lead, and the weaknesses of his leadership

style. The process of collecting data was done through library studies and internet access.

With this research, the reader is expected to be able to find out the leadership of Ir.Soekarno.

The result of study showed that (1) the leadership style of Soekarno is charismatic, (2) the

result he made was bring Indonesia to the proclamation of independence, bringing back West

Papua to Indonesia, etc .

ABSTRAK: Penelitian ini adalah tentang Presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno. Tujuan

dari penelitian ini adalah untuk menyajikan biografi dari Ir. Soekarno dan bagaimana tipe dan

gaya kepemimpinan Soekarno dan kerja nyata Ir. Soekarno yang dia buat selama memimpin,

dan kelemahan tipe dan jenis gaya kepemimpinannya. Proses pengumpulan data dilakukan

melalui studi perpustakaan dan melalui akses internet. Dengan penelitian ini, pembaca

diharapkan dapat mengetahui kepemimpinan Ir. Soekarno. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa (1) tipe kepemimpinan Soekarno adalah karismatik, (2) karya nyata yang Soekarno

hasilkan selama masa kepemimpinannya ialah memproklamasikan kemerdekaan Indonesia,

merebut kembali Papua Barat, dan sebagainya.


PENDAHULUAN

Disetiap negara selalu ada pemimpinnya. Peran pemimpin beraneka ragam,

diantaranya sebagai penggerak, motivator, inspirator, menyatukan, dll. Tugas pemimpin

dengan demikian memang banyak dan berat. Sebagai penggerak dan motivator maka

pemimpin harus menjadikannya semua orang yang dipimpin menjadi hidup dan berkembang.

Untuk menggerakkan bagi semua yang dipimpinnya, seorang pemimpin membutuhkan tipe

atau gaya yang dimiliki pemimpin untuk memimpin semua orang.

Kualitas seorang pemimpin dapat dilihat dari visi yang dimilikinya. Visi yang jelas

akan menjadi suatu pedoman bagi para pemimpin dalam menyusun misi dan rencana-rencana

kerja yang lebih khusus. Jauh sebelum Indonesia merdeka Soekarno telah membayangkan

seperti apa bangsa yang diidamkannya, yaitu bangsa yang berdaulat dan mengatur sendiri

kehidupannya. 1

Soekarno merupakan sosok yang berwibawa, karismatik, cendekiawan, ideolog dan

bahkan sosok yang sempurna sebagai pemimpin bangsa. Ia bisa membangkitkan semangat

nasionalisme rakyat Indonesia. Sosok yang jasanya tidak bisa dilupakan begitu saja dalam

membangun negri ini. Pengorbanan besar yang telah dilakukan olehnya, terutama dalam hal

membuat Indonesia merdeka dari belenggu penjajahan akan selalu tertanam sebagai jasa-jasa

yang tidak akan tergerus selamanya oleh masa. Sebagai bapak pendiri bangsa, Soekarno

harus menghadapi banyak peristiwa yang menyakitkan, dan harus berakhir pada perlakuan

yang sangat memprihatinkan. Dibuang, diperas, ditendang, dan dicampakkan begitu saja

harus ia terima hingga akhir menjalang. Tidak ada penghormatan selayaknya pada Soekarno

yang tengah dilanda penyakit yang begitu menakutkan hingga akhir hayatnya pun berpulang

tanpa respek terhadap bapak pendiri bangsa. Beliau mempunyai gaya kepemimpinan yang

sangat popular dan bertempramen meledak-ledak. Gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh

1
Argawi Kandito. 2011. Soekarno The Leader Secret Of. Depok: Oncor Semesta Ilmu hal. 59
Ir. Soekarno berorientasu pada ideologi yang mendasari negara, sehingga konsisten dan

cocok diterapkan pada era tersebut.

Oleh karena itu, sangat disayangkan kiranya kita sebagai putra-putri bangsa Indonesia

sang penerus bangsa tidak mengetahui sosok pendiri bangsa ini yang begitu dipuja, dicinta,

dan dirindukan oleh bangsa. Karena kegigihannya, keuletannya, demi mempertahankan dan

memerdekakan bangsa Indonesia.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dimana penulis

menekankan analisis atas gaya kepemimpinan Ir. Soekarno dalam membawa Indonesia

menjadi negara yang merdeka.

Data penelitian ini bersumber dari bahan pustaka berupa buku, karya ilmiah, dan

berita-berita dari website terpercaya yang menggambar gaya kepemimpinan Ir. Soekarno

sebelum dan selama menjadi Presiden Indonesia. Setelah itu, penulis juga memaparkan

perkembangan pembangunan Indonesia selama masa kepemimpinan Ir. Soekarno.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. BIOGRAFI SOEKARNO

1.1 RIWAYAT HIDUP

Soekarno dilahirkan 6 Juni 1901 disebuah kota pelabuhan di Jawa Timur,

Surabaya putra dari Raden Sukemi Sosrodihardjo, seorang guru dan ibu seorang
2
wanita Bali bernama R.A Ida Nyoman Rai.

Ketika baru lahir Soekarno diberi nama Koesno sosrodiharjo oleh orang

tuanya. Namun saat berusia lima tahun diganti menjadi Soekarno karena alas an

2
A. Suprijatna. 1987. Pesona Pribadi Bung Karno. Kota: Penerbit
Soekarno kecil sering sakit. Namun nama koesno tetap melekat hingga Soekarno

dewasa. Meskipun Soekarno lahir dari Rahim Bangsawan, yakni keluarga

terhormat secara struktur social, namun kedua orang tuanya menjalani hidup yang

sangat pas-pasan dan sering kali hidup serba kekurangan. Soekarno sudah

mengenal lapar, hidup serba terbatas, dan menghemat sejak ia kecil. Namun tidak

membuatnya minder, justru lewat situasi yang pahit itulah Soekarno terdidik

menjadi pribadi yang tangguh, matang, dan pekerja keras. Soekarno hanya

menghabiskan sedikit masa kecilnya dengan orang tuanya. Ayah dan ibunya

menitipkan Soekarno di tulung agung, yakni rumah kakeknya yang bernama

Raden hardjokromo. Sang kakek berhasil mendidik Soekarno kecil sebagai pribadi

yang tidak cengeng. Karakter tegas, pemberani, tapi juga ramah dan penuh

pengertian dalam menjalani persahabatan dengan teman-temanya telah melekat

kuat dalam diri Soekarno sejak usia 4 tahun. Raden hardjokromo adalah orang

yang sederhana namun sangat disegani dan dihormati oleh masyarakat. Kakek

Soekarno ini konon menjalani ilmu kebatinan sehingga menjadikanya sosok yang

bersahaja dan peduli sesama. Prinsip atau perilaku hidup kakeknya itulah yang

menginspirasi Soekarno. Dari kakeknya itulah Soekarno mendapati banyak hal

yang kelak sangat berpengaruh terhadap cara pandang dan prinsip hidupnya. 3

Soekarno sangat menderita sebelum meninggal dengan mengeluarkan suara

mengorok yang keras sejak pukul 18.00 WIB sampai pada waktu meninggalnya

sekitar pukul 04.00 WIB dini hari. 4

1.2 RIWAYAT PENDIDIKAN

Keluarga Soekarno begitu peduli dengan pendidikan. Tulungagung adalah

tempat pertama kali Soekarno menganyam pendidikan formal. Namun, tidak lama

3
Andi Setiadi. 2013. Soekarno Bapak Bangsa. Jogjakarta: Palapa
4
Kompas. 2009. Bung Karno diantara Saksi dan Peristiwa. Jakarta: Kompas
setelah itu ia pindah ke mojokerto karena orangtuanya ditugaskan dikota tersebut.

Pindahnya ke mojokerto menjadi berkah tersendiri bagi Soekarno. Sebab, dikota

itu Soekarno menimba ilmu di Eerste Inlandse School. Pada bulan juni 1911,

orangtuanya memindahkan Soekarno ke Europeesche Lagere School (ELS). Hal

ini disengaja dilakukan agar Soekarno bias diteima dengan mudah di Hoogere

Burger school (HBS). Hingga pada tahun 1915, ketika pendidikan formal itu

sudah selesai, Soekarno melanjutkan ke HBS Surabaya. Atas bantuan Tjokro,

Soekarno bias diterima di HBS Surabaya. Bahkan tjokro rela memberikan sebuah

tempat tinggal bagi Soekarno. Tjokro adalah teman dari ayah Soekarno yang

peduli dengan kehidupan Soekarno karena di mata tjokro Soekarno adalah anak

muda yang sangat cerdas, potensial, dan penuh keseriusan saat belajar. Bakat

Soekarno terlihat ketika salah seorang pengurus sarekat islam (SI) mengajak

Soekarno muda membuat tulisan dan akan diterbitkan di majalah Utusan Hindia.

Tahun 1920, Soekarno berhasil menamatkan pendidikanya di HBS Surabaya.

Setelah lulus di HBS, Soekarno pindah ke bandung untuk melanjutkan ke THS

(Technische Hoogeschool).

Persis seperti yang diyakini Tjokro bahwa dimana pun Soekarno menempuh

pendidikan, ia pasti berhasil, maka di THS Soekarno juga membuktikan

kesungguhanya atau komitmenya dalam belajar. Pada tanggal 5 mei 1926, gelar

Insinyur (Ir) telah ia raih dengan sangat mengagumkan. 5

1.3 ISTRI ISTRI SOEKARNO DAN TOKOH SOEKARNO DALAM ISLAM

Pada tahun 1920 seorang putri cantik Tjokroaminoto, siti utari, gadis mungil dan

pendiam menjadi istri pertama Soekarno. Dan pada tahun 1920 dikota bandung

5
Andi Setiadi. 2013. Soekarno Bapak Bangsa. Jogjakarta: Palapa
Soekarno menikahi seorang janda yang berbeda 15 tahun yakni Inggit Garnasih. Dan

yang ketiga adalah fatmawati, anak angkatnya saat di Bengkulu yang telah beranjak

remaja. Lalu menemukan kembali wanita janda beranak 5 yang bernama Hartini, ini

merupakan istri keempat Soekarno. Pada tahun 1959 Soekarno kembali menikahi

wanita model dan mantan pramugari yang bernama Kartini Manopo yang menjadi

istri ke 5. Dan pada tahun 1963 hubungan Soekarno makin serius dengan Naoko

Nemoto yang merubah namanya menjadi Ratna sari dewi. Dan pada tahun yang sama

Soekarno menikahi 2 wanita sekaligus, yaitu Ratna sari dewi dan sekertaris bidang

kesenian asal jawa timur yang bernama Haryati. Dan pada tahun 1964 Soekarno

kembali menikahi seorang pelajar SMA yang bernama Yurike sanger dan ini

merupakan istri ke depalan Soekarno. Namun Soekarno masih belum cukup hingga

menikahi satu wanita lagi yang bernama Heldy Djafar saat berusia 18 tahun sebagai

istri ke 9 nya pada saat berumur 65 tahun. 6

Soekarno selain dikenal sebagai tokoh proklamator RI adalah juga seorang

intelektual dan pembaru Islam. Tulisan tulisannya tentan perlunya pembaruan islam

sangat berjasa bagi perkembangan pemikiran islam di Indonesia. Namun belakangan,

“gelar” pembaru islam itu dicabut darinya karena lteratur Soekarno dalam analisisnya

dinilai lebih banyak berkiblat pada karya karya para orientalis, dan dengan demikian

tidak berasal sumber sumber islam secara langsung, juga karena pemikiran Soekarno

lebih dipengaruhi oleh dan berorientasi pada paham paham sekuler. 7

2. JENIS DAN GAYA KEPEMIMPINAN SOEKARNO

2.1 Teori kepemimpinan


Setiap pemimpin pastinya memiliki gaya dan style nya sendiri dan

pastinya berbeda-beda dengan pemimpin lain. Pemimpin itu mempunyai sifat,

6
Reni Nuryanti. 2013. Cinta & Hati Istri-Istri Soekarno. Yogyakarta: Penerbit Ombak
7
Soekarno. 2008. Islam Sontoloyo. Bandung: Sega Arsy
kebiasaan, temperamen, watak dan kepribadian sendiri yang unik khas sehingga

tingkah laku dan gayanya sendiri yang membedakan dirinya dengan orang lain.

Gaya atau style hidupnya akan berpengaruh terhadap gaya kepemimpinannya.

Gaya atau style hidupnya ini pasti akan mewarnai perilaku dan tipe

kepemimpinannya. Sehingga muncullah berbagai tipe kepemimpinan. WJ Reddin

dalam artikelnya menentukan watak dan tipe pemimpin atas tiga pola dasar yaitu:

• Berorientasi tugas (taskorientation)

• Berorientasi hubungan kerja (relationship orientation)

• Berorientasikan hasil yang efektif (effectives orientation)

Berdasarkan penonjolan ketiga orientasi tersebut, dapat ditentukan delapan

tipe kepemimpinan. Yaitu:

1. Tipe Kharismatis

Tipe ini memiliki kekuatan energy, daya tarik, dan perbawa yang luar

biasa untuk memengaruhi orang lain sehingga ia mempunyai pengikut yang

sangat besar jumlahnya dan pengawal-pengawal yang bisa dipercaya.

Tokoh-tokoh semacam ini antara lain ialah: Jengis Khan, Hitler,

Gandhi, John F. Kennedy, Soekarno, Magarete Tatcher, dan masih banyak

lagi.

2. Tipe Paternalistis

Tipe kepemimpinan yang kebapakan dengan sifat antara lain:

a. Dia menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak atau belum

dewasa, atau anak sendiri yang perlu dikembangkan.

b. Dia bersikap terlalu melindungi


c. Jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil

keputusan sendiri.

d. Hampir tidak pernah memberikan kesempatan kepada bawahan untuk

berinsiatif

e. Tidak memberikan atau hampir-hampir tidak pernah memberikan

kesempatan pada pengikut dan bawahan untuk mengembangkan

imajinasi dan kreativitas mereka sendiri.

f. Selalu bersikap maha tau dan maha benar

3. Tipe Militeristis

Tipe ini sifatnya sok kemiliter-militeran. Hanya gaya luarnya saja yang

mencontoh gaya militer tetapi jika dilihat lebih seksama tipe ini mirip sekali

dengan tipe kepemimpinan otoriter. Adapun sifat-sifatnya antara lain :

a. Lebih banyak menggunakan system perintah atau komando terhadap

bawahannya; keras, sangat otoriter; kaku dan seringkali kurang bijaksana.

b. Menghendaki kepatuhan mutlak dari bawahan

c. Sangat menyenangi formalitas, upacara-upacara ritual, dan tanda-tanda

kebesaran yang berlebihan.

d. Menuntut adanya disiplin keras dan kaku dari bawahannya.

e. Tidak menghendaki saran, usul, sugesti, dan kritikan-kritikan dari

bawahannya.

f. Komunikasi hanya berlangsung searah saja.

4. Tipe otokratis

Kepemimpinan menurut teori ini didasarkan atas perintah-perintah,

paksaan, dan tindakan-tindakan yang arbitrer (sebagai wasit) ia melakukan


pengawasan yang ketat, agar semua pekerjaan berlangsung secara efisien.

Kepemimpinannya berorientasi pada struktur organisasi dan tugas-tugas.

5. Tipe laissez faire

Pemimpin laissez faire itu ada pada hakikatnya bukanlah seorang

pemimpin dalam pengertian sebenarnya, sebab bawahan dalam situasi kerja

sedemikian itu sama sekali tidak terpimpin, tidak terkontrol, dan tanpa

disiplin; masing-masing orang bekerja semau sendiri dengan irama dan tempo

“semau gue”.

6. Tipe populistis

Kepemimpinan ini berpegang teguh pada nilai-nilai masyarakat yang

tradisional. Juga kurang mempercayai dukungan kekuatan serta bantuan

hutang-hutang luar negri (asing). Kepemimpinan jenis ini mengutamakan

penghidupan nasionalisme.

7. Tipe administratif atau eksekutif

Kepemimpinan tipe ini ialah kepemimpinan yang mampu

menyelenggarakan tugas-tugas administrasi secara efektif. Sedang pada

pemimpinnya terdiri dari teknorat, dan administratur-administratur yang

mampu menggerakan dinamika modernisasi dan pembangunan.

8. Tipe demokratis

Kepemimpinan demokratis berorientasi pada manusia dan memberikan

bimbingan yang efisien kepada para pengikutnya. Terdapat koordinasi kerjaan

pada semua bawahan, dengan penekanan pada rasa tanggung jawab internal

(pada diri sendiri) dan kerja sama yang baik. 8

8
Kartini Kartono. 1994. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada hal. 69-74
2.2 Analisis gaya dan jenis kepemimpinan Soekarno

Di Indonesia, tokoh Soekarno merupakah salah satu contoh pemimpin

karismatik yang sulit ditemui lagi di masa sekarang. Beliau adalah seorang

panutan bagaimana seorang pemimpin mampu merubah orang dan melakukan

banyak hal. Beliau piawai dalam merubah presepsi orang, membuat orang lain

tunduk pada perintahnya, menjalankan apa yang diinginkannya. 9 Kemampuan

Soekarno menggerakkan, mempengaruhi, dan berdiplomasi telah menyatukan

berbagai suku, agama, golongan menjadi satu kesatuan yang bernama Negara

Kesatuan Republik Indonesia. Berbagai statement serta gagasannya mampu

membakar semangat serta mempersatukan segenap Bangsa Indonesia untuk

mengusir penjajah dari tanah air hingga berhasil meraih kemerdekaan. Gagasan-

gagasan Soekarno bukan hanya menjadi pembakar semangat masyarakat

Indonesia dalam perjuangannya mengusir penjajah tetapi juga memberi inspirasi

bagi para pemimpin bangsa di berbagai belahan dunia. Melalui gagasannya itu

Soekarno ingin menjadikan bangsa Indonesia hidup mandiri, tidak berhutang,

apalagi sampai mengemis kepada Negara atau lembaga asing. 10

Pemimpin karismatik adalah pemimpin yang mewujudkan atmosfir

motivasi atas dasar komitmen dan identitas emosional pada visi, filosofi, dan gaya

mereka dalam diri bawahannya (Ivancevich, dkk, 2007:209). Pemimpin

karismatik mampu memainkan peran penting dalam menciptakan perubahan.

Individu yang menyandang kualitas-kualitas pahlawan memiliki karisma.

Sebagian yang lain memandang pemimpin karismatik adalah pahlawan.

Bukti dari kepemimpinan karisma diberikan oleh hubungan

pemimpinpengikut. Seperti dalam teori awal oleh House (1977), seorang

9
Ridwan Raharjo. 2011. Leadership Hypnosis. Yogyakarta: Percetakan Pohon Cahaya
10
Robert Junaidi. 2014. Gaya Kepemimpinan Para Tokoh Dunia. Yogyakarta: FlashBooks hal 86-87
pemimpin yang memiliki karisma memiliki pengaruh yang dalam dan tidak biasa

pada pengikut. Para pengikut merasa mereka bahwa keyakinan pemimpin adalah

benar, mereka bersedia mematuhi pemimpin, mereka merasakan kasih saying

terhadap pemimpin, secara emosional mereka terlibat dalam misi kelompok atau

organisasi, mereka memiliki sasaran kinerja yang tinggi, dan mereka yakin bahwa

mereka dapat berkontribusi terhadap keberhasilan dari misi itu (Yukl, 2005).

Pemimpin karismatik dikelompokkan menjadi dua tipe yaitu karismatik

visioner dan karismatik di masa krisis (Ivancevich, 2007:211). Pemimpin

karismatik visioner mengekpresikan visi bersama mengenai masa depan. Melalui

kemampuan komunikasi, pemimpin karismatik visioner mengaitkan kebutuhan

dan target dari pengikutnya dengan targaet atau tugas dari organisasi. Mengaitkan

para pengikut dengan target dari pengikut dengan visi, misi, dan tujuan organisasi

akan lebih mudah jika mereka merasa tidak puas atau tidak tertantang dengan

keadaan pada saat ini. Pemimpin karismatik visioner memiliki kemampuan untuk

melihat sebuah gambar besar dan peluang yang ada para gambar besar tersebut

(Barbara Mackoff dan Wenet, 2001). Sementa tipe pemimpin karismatik di masa

krisis akan menunjukkan pengaruhnya ketika system harus menghadapi situasi

dimana pengetahuan, informasi, dan prosedur yang ada tidak mencukupi (Ian I.

Mirtoff, 2004). Pemimpin jenis ini mengkomunikasikan dengan jelas tindakan apa

yang harus dilakukan dan apa konsekuensi yang dihadapi. 11

PEMIKIRAN EKONOMI SOEKARNO

Selama ini nyaris tidak ada catatan sejarah tentang keberhasilan kebijakan

ekonomi masa orde lama.ketika indicator-indikator ekonomi makro saat itu

11
Hendryadi. 2014. Pemimpin Karismatik.
https://teorionlinejurnal.files.wordpress.com/2012/04/kepemimpinan-karismatik.pdf. Diakses pada 9 Juni
2019
menunjukkan rapuhnya pondasi perrekonomian Indonesia (pertumbuhan ekonomi

yang minus, inflasi sangat tingggi diatas 500 %,dan deficit neraca perdagangan),

maka strategi dan kebijakan ekonomi orde lama selalu mengundang

pertanyaan.pemikiran ekonomi Soekarno secara dominan memengaruhi arah,

strategi dan kebijakan ekonomi orde lama.Namun demikian, keterpurukan

ekonomi yang terjadi masa itu, dan diyakini oleh sebagian ahli sejarah sebagai

akibat dari arah,strateti yang salah,menjadikan pemikiran ekonomi Soekarno luput

dari catatan sejarah para pemikir ekonomi negri ini. 12

DEMOKRASI TERPIMPIN

Pada 05 juli 1959, Soekarno mengeluarkan pidato yang mungkin menjadi

salah satu pidatonya yang paling terkenal sekaligus kontroversial sepanjang

sejarah. Dekret presiden mrenjadi sebuah titik balik perjalanan politik Soekarno.

Demokrasi terpimpin yang ia gaungkan memungkinkan dirinya memjadi penguasa

tunggal dengan kekuasaan yang hamper tidak terbatas. 13

3. Karya Nyata Kepemimpinan Soekarno

1. Mengobarkan Semangat Revolusi

Prestasi terbaik Soekarno adalah dengan mengobarkan semangat revolusi dan

membawa Indonesia kepada kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Dengan

keinginannya yang kuat juga semangatnya, Soekarno berhasil memproklamasikan

kemerdekaan Indonesia dan juga pengakuan atas eksistensi Indonesia di mata dunia.

Dalam proklamasinya pun memberikan semangat kepada pemuda-pemudi Indonesia

untuk mempertahankan kemerdekaan.

12
D. Dhakidae.2013. Soekarno membongkar sisi-sisi hidup putra sang fajar. jakarta: PT kompas media
nusantara. Hal. 118-121
13
S. Cahyadi. 2018. The master book of Soekarno. Yogyakarta : penerbit Roemah Soekarno. Hal. 126-127
2. Merebut Papua Barat

Pada kemerdekaannya, Indonesia mengklaim seluruh wilayah Hindia belanda

termasuk Papua bagian barat, namun Belanda masih menganggap wilayah tersebut

menjadi salah satu provinsi Kerajaan Belanda yang kemudian dipersiapkan untuk

menjadi suatu Negara yang merdeka. Indonesia tentu saja menentang hal tersebut dan

Papua menjadi daerah yang diperebutkan antara Indonesia dan Belanda. Pada

Konferensi Meja Bundar tahun 1949, Belanda dan Indonesia tidak mencapai

keputusan.

Kemudian pada 19 Desember 1961, Soekarno mengumumkan pelaksanaan

Trikora di Alun-alun Utara Yogyakarta. Komando ini bertugas untuk merencanakan,

mempersiapkan, dan menyelenggarakan operasi militer untuk menggabungkan Papua

Barat dengan Indonesia. Yang membuahkan hasil Papua Barat berhasil bergabung

dengan Indonesia pada 1 Mei 1963.

3. Gerakan Non-blok

Konferensi Asia-Afrika di Bandung tahun 1955 berujung pada pembentukan

gerakan non-blok (GNB) yang dipimpin oleh Soekarno pula diikuti oleh pemimpin

Negara lain, diantaranya Josip Broz Tito (Presiden Yugoslavia), kemudian Gamal

Abdul Nasser selaku Presiden Mesir, Pandit Jawaharlal Nehru (PM India), dan

terakhir Kwame Nkrumah (Presiden Ghana). 14

4. KELEMAHAN JENIS DAN GAYA KEPEMIMPINAN IR. SOEKARNO

- Para pemimpin karismatik mudah mengambil keputusan yang berisiko.

- Pemimpin karismatik cenderung memiliki khayalan bahwa apa yang dilakukan

pasti benar karena pengikutnya sudah terlanjur percaya

14
Evanzsko. 2017. “10 Prestasi Soekarno yang Terbaik untuk Indonesia” di https://www.kaskus.co.id (di akses
10 Juni 2019)
- Ketergantungan yang tinggi sehingga regenerasi untuk pemimpin yang

berkompeten sulit.

- Mampu menarik orang untuk datang kepada mereka. Setelah beberapa lama,

orang-orang yang datang ini akan kecewa karena ketidak-konsisten-an.

- Apa yang diucapkan ternyata tidak dilakukan ketika diminta pertanggung-

jawabannya, si pemimpin akan memberikan alasan, permintaan maaf, dan

janji.

- Bawahan cenderung bersifat fanatisme.

- Bawahan tidak memiliki inisiatif dalam bertindak karena tidak diberi

kesempatan 15

- Keputusan yang diambil tidak berdasarkan musyawarah bersama karena

menganggap dirinya sudah melakukan yang benar

- Daya imajinasi dan kreativitas para pengikut cukup rendah karena tidak ada

kesempatan untuk mengembangkannya

- Struktur organisasinya tidak jelas atau kabur dan bawahan selalu didesak agar
16
menerima keputusan tersebut sebagai keputusan bersama.

Salah satu contoh kegagalan kepemimpinan Soekarno ialah terhambatnya

pembangunan di Tahun 1950. Pembangunan semesta dan berencana baru dapat

berjalan setelah kembali ke UUD 1945 yang memungkinkan demokrasi terpimpin dan

ekonomi terpimpin.

Sebelum tahun 1959, pembangunan terbenturr pada berbagai macam factor yang

menjadi terhambat bagi pelaksanaan pembangunan.sehingga pada akhir-akhir ini

15
Umi Faridah, “Tipe-Tipe dan Gaya Kepemimpinan”, diakses dari http://umifarida28.blogspot.com/p/blog-
page.html?m=1, pada tanggal 14 Juni 2019
16
Unknown. “Tipe Kharismatik”, diakses dari http://tpkharismatik.blogspot.com/2016/04/tipe-
kharismatik.html?m=1 pada tanggal 14 Juni 2019
setelah pikiran liberalisme,sabotase,percobaan intervesi dan gerakan subversive dan

pemberontakan berhasil ditindas. 17

KESIMPULAN

Melihat jenis dan gaya kepemimpinan Soekarno dalam memimpin Indonesia,

dapat dipahami bahwa menjadi seorang pemimpin yang karismatik yang memiliki

kekuatan energi, daya tarik, dan perbawa yang luar biasa untuk memengaruhi orang

lain sehingga iya mempunyai pengikut yang sangat besar jumlahnya dan pengawal-

pengawal yang bisa dipercaya. Ir. Soekarno pada masa kepemimpinannya sebagai

presiden pertama Indonesia telah mampu merubah orang dan melakukan banyak hal.

Gaya ini terbukti mampu membawa Negara Indonesia menjadi negara yang

merdeka terbebas dari belenggu penjajahan dan membuat kemajuan diberbagai sektor.

Kepemimpinan soekarno telah menghasilkan banyak karya nyata diantaranya mampu

mengorbankan semangat revolusi, merebut kembali Papua Barat, membawa Indonesia

menjadi Gerakan Non Block (GNB). Tetapi tentunya disetiap gaya kepemimpinan

memiliki keunggulan dan kelemahan. Kelemahan dari gaya kepepmimpian karismatik

Soekarno diantaranya Para pemimpin karismatik mudah mengambil keputusan yang

berisiko, ketergantungan yang tinggi sehingga regenerasi untuk pemimpin yang

berkompeten sulit, dan struktur organisasinya tidak jelas atau kabur dan bawahan

selalu didesak agar menerima keputusan tersebut sebagai keputusan bersama.

17
Iman Rahardjo ,Tk., dan Herdianto WK. 2001. Bung Karno dan Ekonomi Berdikasii. Jakarta: PT Grasindo. Hal.
99-101
DAFTAR REFERENSI
Anwar, A. d. (2015). Makalah Mengenai Kondisi Indonesia pada Masa Kepemimpinan Soekarno.
https://www.academia.edu/16459844/Kondisi_Politik_Ekonomi_dll_Indonesia_pada_Masa_
Pemerintahan_Soekarno., Di akses pada 9 Juni 2019.

Cahyadi, S. (2018). The Master Book of Soekarno. Yogyakarta: Penerbit Roemah Soekarno.

Dhakidae, D. (2013). Soekarno Membongkar Sisi-Sisi Hidup Putra Sang Fajar. Jakarta: PT Kompas
Media Nusantara.

Evanzsko. (2017). 10 Prestasi Soekarno yang Terbaik untuk Indonesia. https://www.kaskus.co.id (di
akses 10 Juni 2019), di akses 10 Juni 2019.

Hendryadi. (2014). Pemimpin Karismatik.


https://teorionlinejurnal.files.wordpress.com/2012/04/kepemimpinan-karismatik.pdf,
Diakses pada 14 Juni 2019.

Junaidi, R. (2014). Gaya Kepemimpinan Para Tokoh Dunia. Yogyakarta: FlashBooks .

Kandito, A. (2011). Soekarno The Leader Secret Of. Depok: Oncor Semesta Ilmu.

Kartono, K. (1994). Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Kompas. (2009). Bung Karno diantara Saksi dan Peristiwa. Jakarta: Kompas.

Nuryanti, R. (2013). Cinta & Hati Istri-Istri Soekarno. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Rahardjo, I. d. (2001). Bung karno dan Ekonomi Berdikas. Jakarta: PT Grasindo.

Raharjo, R. (2011). Leadership Hypnosis. Yogyakarta: Percetakan Pohon Cahaya.

Setiadi, A. (2013). Soekarno Bapak Bangsa. Jogjakarta: Palapa.

Sholachuddin, H. (2017). Gaya Kepemimpinan Presiden di Indonesia.


https://www.academia.edu/33001135/GAYA_KEPEMIMPINAN_PRESIDEN_DI_INDONESIA, Di
akses pada 9 Juni 2019.

Soekarno. (2008). Islam Sontoloyo. Bandung: Sega Arsy.

Wilardjo, S. B. (2012). Sukarno: Suatu Tinjauan Perspektif Sejarah dan Perilaku Organisasi. Jurnal
Universitas Muhammadiyah Semarang, 9(1): 1-12.

Gunawan Y, 2009, The Effect of Leader-Member Exchange on the Innovative Work Behavior, Thesis,

IMBA NCKU. Diunduh dari http://www.airitilibrary.com/Publication/alDetailedMesh1?DocID=U0026-

0812200915120927 tanggal 9 Juni 2019


LEMBAR PENILAIAN SEJAWAT

No Nama Mahasiswa Nama Presentase Bekerja


1. 20180610093 Intan Oktaviani 80
2. 20180610098 Efitia Aqilannnisa 90
3. 20180610113 Muhammad Fakhri Hidayat 80
4. 20180610108 Muhammad Irsyad Bayu 80
5. 20180610116 Salsabila Safa Aurelia Anny 90

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai