Anda di halaman 1dari 9

BIOGRAFI PRESIDEN SOEKARNO

Profil atau Biografi Presiden Soekarno sang


Proklamator. Mungkin sampai sekarang beliau adalah
tokoh yang paling banyak dikagumi orang di Indonesia.
Banyak orang yang mencari mengenai perjalanan
hidup, profil atau biografi singkat mengenai Soekarno.
Dikenal sebagai Presiden pertama Republik Indonesia
sekaligus pencetus Pancasila, beliau lebih akrab di
panggil Bung Karno ini berasal dari Blitar, dia
merupakan pahlawan Proklamasi bersama dengan
Mohammad Hatta.

Presiden Soekarno sangat disegani oleh para


pemimpin negara-negara di dunia pada waktu itu.
Soekarno dilahirkan di Surabaya tepatnya pada tanggal
6 Juni 1901 dengan nama asli bernama Koesno
Sosrodihardjo, karena sering sakit yang mungkin
disebabkan karena namanya tidak sesuai maka ia
kemudian berganti nama menjadi Soekarno.

Kehidupan Presiden Soekarno Ayah beliau


bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibu bernama Ida Ayu Nyoman Rai. Orang tuanya
bertemu di Bali ketika ayahnya menjadi guru di Bali dan ibunya merupakan bangsawan di Bali.
Soekarno diketahui memiliki saudara atau kakak kandung perempuan bernama Sukarmini.

Masa Kecil dan Masa Muda Soekarno

Mengenai kisah hidup Presiden Soekarno,


semasa kecilnya ia tidak tinggal bersama dengan orang
tuanya yang berada di Blitar. Ia tinggal bersama
kakeknya yang bernama Raden Hardjokromo di Tulung
Agung, Jawa Timur, Soekarno bahkan sempat bersekolah
disana walaupun tidak sampai selesai ikut bersama
dengan orang tuanya pindahh ke Mojokerto.

Di Mojokerto, Soekarno kemudian di sekolahkan


di Eerste Inlandse School dimana ayahnya juga bekerja
disitu sebagai guru. Namun ia dipindahkan tahun 1911 ke
ELS (Europeesche Lagere School) yang setingkat
sekolah dasar untuk dipersiapkan masuk di HBS (Hogere
Burger School) di Surabaya. Setelah tamat dan
bersekolah di HBS tahun 1915, Soekarno kemudian
tinggal di rumah Haji Oemar Said Tjokroaminoto atau
H.O.S Cokroaminoto yang merupakan kawan dari ayah
Soekarno.

1
Soekarno Kartosuwiryo dan Muso H.O.S Cokroaminoto dikenal sebagai pendiri dari Serikat
Islam (SI). Di rumah Cokroaminoto lah Soekarno berkenalan dengan para pemimpin Sarekat Islam
(SI) seperti Haji Agus Salim dan Abdul Muis. Soekarno juga akrab dengan Muso, Alimin, Darsono
dan Semaun yang kelak dikenal sebagai tokoh berhaluan kiri dan juga Kartosuwiryo yang kelak
mendirikan Darul Islam dan memimpin pemberontakan melawan Soekarno.

Mereka bersama-sama tinggal di rumah H.O.S Cokroaminoto untuk menimba ilmu dan
belajar berorganisasi melalui Sarekat Islam (SI). Disini jiwa nasionalismenya akan bangsa Indonesia
menjadi sangat besar. Soekarno juga sempat ikut dalam organisasi pemuda tahun 1918 yang bernama
Tri Koro Darmo yang kemudian berubah nama menjadi Jong Java. Soekarno bahkan aktif sebagai
penulis di koran harian bernama Oetoesan Hindia yang dikelola oleh Cokroaminoto.

Di rumah Cokroaminoto, Soekarno muda mulai belajar berpolitik dan juga belajar berpidato
meskipun cenderung ia lakukan sendiri di depan cermin di kamarnya. Di sekolahnya yaitu Hoogere
Burger School atau HBS, Soekarno mendapat banyak ilmu pengetahuan.

Pada tahun 1921 setelah lulus dari Hoogere Burger School atau HBS, Soekarno muda
kemudian pindah ke Bandung dan tinggal dirumah Haji Sanusi, disini Soekarno kemudian akrab
dengan Douwes Dekker, Tjiptomangunkusumo, dan Ki Hajar Dewantara.

Soekarno kemudian masuk ke Technische Hoogeschool (THS) jurusan teknik


sipil. Technische Hoogeschool (THS) kelak berubah menjadi ITB (Institut Teknologi Bandung)
seperti sekarang. Di tahun yang sama yakni 1921, Soekarno menikah dengan Siti Oetari anak sulung
dari H.O.S Cokroaminoto. Soekarno sempat berhenti kuliah setelah dua bulan masuk di THS namun
di tahun 1922 ia mendaftar lagi dan kemudian mulai kuliah dan kemudian lulus pada tanggal 25 Mei
1926 dengan gelar Ir (Insinyur).

Tamat dari THS, Soekarno mendirikan Biro Insinyur tahun 1926 bersama Ir. Anwari yang
mengerjakan desain dan rancang bangunan. Ia juga bekerja sama dengan Ir. Rooseno merancang dan
membangun rumah.

Selama di Bandung, Soekarno mendirikan Algemeene Studie Club (ASC) yang kemudian
menjadi cikal bakal dari Partai Nasional Indonesia yang berdiri pada tanggal 4 Juli 1927. Disini
Soekarno kemudian mulai mengamalkan ajaran Marhaenisme. Tujuan dari pembentukan partai
Nasional Indonesia adalah agar bangsa Indonesia bisa merdeka dan terlepas dari Jajahan Belanda.

Soekarno Dipenjara Oleh Pemerintah Kolonial dari keberanian Soekarno ini kemudian
pemerintah kolonial Belanda menangkapnya di Yogyakarta dan memasukkannya ke penjara Banceuy
di Bandung. Kemudian tahun 1930, Soekarno dipindahkan ke penjara Suka Miskin. Dalam penjara ini

2
kebutuhan hidupnya semua berasal dari istrinya yang setia menemaninya yaitu Inggit Ganarsih yang
menikah dengan Soekarno pada tahun 1923 yang sebelumnya Soekarno telah menceraikan Siti Oetari
secara baik-baik pada saat masih di Bandung.

Inggit yang juga dibantu oleh kakak Soekarno


bernama Sukarmini sering membawakan makanan kepada
Soekarno di penjara Suka Miskin, hal itulah yang kemudian
membuat pengawasan di penjara Suka Miskin makin
diperketat.

Menurut Biografi Presiden Soekarno dari beberapa


sumber, ia dikenal belanda sebagai seorang tahanan yang
mampu menghasut orang lain agar berpikir untuk merdeka
sehingga ia kemudian dianggap cukup berbahaya.

Beliau kemudian diisolasi dengan tahanan elit


tujuannya agar tidak bisa mendapatkan informasi yang
berasal dari luar penjara. Tahanan elit ini sebagian besar
merupakan warga Belanda yang mempunyai kasus seperti
penggelapan, korupsi dan juga penyelewengan, inilah yang
menjadi tujuan Belanda agar topik pembicaraan mengenai
bagaimana caranya untuk memerdekakan Indonesia tidak
sesuai karena rata-rata tahanan elit yang bersama Soekarno
adalah orang Belanda.

Topik yang biasa ia dengar sama sekali tidak penting


seperti soal makanan dalam penjara dan juga cuaca. Selama berbulan-bulan di Suka Miskin
menngakibatkan Soekarno putus komunikasi dengan teman-teman seperjuangannya, namun itu
bukanlah hal yang sulit baginya untuk mendapatkan informasi dari luar.

Akhirnya Soekarno menemukan ide baru,


dimana ia menggunakan telur sebagai media untuk
berkomunikasi dengan istrinya. Jika teman Soekarno
mengalami musibah atau mendapat kabar buruk maka
telur yang dibawa oleh istrinya adalah telur asin, itupun
beliau hanya dapat menduga-duga sebab ia tidak tahu
secara pasti apa yang terjadi diluar sana. Untuk berbicara
dengan Inggit, Soekarno diawasi secara ketat dan juga
barang bawaan yang dibawa oleh inggit dari luar penjara
selalu diperiksa secara teliti.

Kemudian Soekarno dan inggit akhirnya


menemukan cara yang dianggapnya paling mudah dalam
berkomunikasi agar tidak diketahui oleh Belanda yakni
dengan media yang sama sebelumnya yaitu Telur dimana
cara yang digunakan sedikit berbeda yaitu dengan menusuk jarum ke telur.

Jika satu tusukan pada telur berarti kabar baik, jika tusukan sebanyak dua kali pada telur
artinya seorang teman Soekarno tertangkap namun jika terdapat tiga tusukan berarti aktivis
kemerdekaan yang ditangkap cukup besar.

3
Selama berada dipenjara, orang tuanya tidak pernah sekalipun mengunjungi Soekarno
alasannya adalah orang tua Soekarno tidak sanggup melihat Soekarno dipenjara, Ia kurus dan hitam
selama berada di penjara karena itulah yang menurut ibu Wardoyo sehingga orang tua soekarno tidak
mau menjenguk Soekarno.

Agar orang tuanya tidak panik Soekarno sering beralasan bahwa ia sering bekerja dibawah
teriknya sinar matahari sehingga kulit-kulitnya menghitam selain itu dalam penjara ia ingin
memanaskan tulang-tulangnya karena dalam penjara, ruangannya sangat gelap, lembab dan juga
dingin karena sinar matahari tidak ada.

Soekarno dan Pembelaan "Indonesia Menggugat" Kasusnya disidangkan oleh Belanda


melalui pengadilan Landraad di Bandung, ketika sudah delapan bulan berlalu yaitu pada tanggal 18
Desember 1930. Soekarno dalam pembelaanya membuat judul bernama "Indonesia Menggugat" yang
terkenal. Dimana ia mengungkapkan bahwa bangsa Belanda sebagai bangsa yang serakah yang telah
menindas dan merampas kemerdekaan Bangsa Indonesia.

Dari pembelaannya itu kemudian sehingga membuat Belanda semakin marah sehingga PNI
bentukan Soekarno dibubarkan pada bulan Juli 1930. Setelah keluar dari penjara bulan desember
1931, Soekarno kemudian bergabung dengan Partindo tahun 1932 karena ia sudah tidak memiliki
partai lagi dan ia kemudian didaulat sebagai pemimpin Partindo namun ia kembali ditangkap oleh
Belanda dan kemudian diasingkan ke Flores.

Dibuang ke Bengkulu dan Bertemu dengan Mohammad Hatta dan Fatmawati

Tahun 1938, ia kemudian dibuang ke


Bengkulu, disini Soekarno bertemu dengan
Mohammad Hatta yang akan menjadi teman
seperjuangannya yang kemudian keduanya
akan memproklamasikan Kemerdekaan
bangsa Indonesia. Di Bengkulu juga Soekarno
kemudian berkenalan dengan Fatmawati yang
kelak menjadi istri Soekarno dan ibu negara
pertama. Fatmawati merupakan putri dari
Hassan Din yang mengajak Soekarno untuk
mengajar di Sekolah Muhammadiyah di
Bengkulu.

4
Tahun 1942, kekuasaan Belanda di Indonesia berakhir setelah Jepang masuk menyerbu
Indonesia. Soekarno yang sempat akan dipindahkan oleh Belanda ke Australia namun gagal setelah
dicegat oleh Jepang. Soekarno kemudian kembali ke Jakarta. Jepang kemudian memanfaatkan
Soekarno berserta pemimpin Indonesia lainnya untuk menarik hati penduduk Indonesia.

Soekarno dan Jalan Berliku Menuju Kemerdekaan Indonesia Jepang bahkan menunjuk
Soekarno untuk memimpin tim persiapan kemerdekaan bangsa Indonesia yaitu BPUPKI dan PPKI
setelah berjanji memberikan kemerdekaan bagi Indonesia. Soekarno bahkan sempat terbang ke Jepang
untuk bertemu dengan Kaisar Hirohito.

Soekarno terus menerus melakukan pendekatan dan kerjasama dengan Jepang dengan tujuan
agar Indonesia segera diberi kemerdekaan. Segala persiapan untuk kemerdekaan Indonesia dilakukan
oleh Soekarno seperti merumuskan Pancasila dan UUD 45 sebagai ideologi dan dasar negara serta
perumusan teks proklamasi kemerdekaan bersama Mohammad Hatta dan Ahmad Soebardjo.

Sebelum mengumumkan kemerdekaan Indonesia pada bulan agustus 1945, Soekarno bersama
Mohammad Hatta bersama pemimpin Indonesia yang lainnya terbang ke Dalat, Vietnam untuk
menemui pimpinan tertinggi kekaisaran Jepang di Asia Tenggara yaitu Marsekal Terauchi. Menjelang
proklamasi kemerdekaan, terdapat perbedaan pandangan antara golongan tua dan golongan tua.

Terjadinya Peristiwa Rengasdengklok Golongan Tua menghendaki agar kemerdekaan


Indonesia dipersiapkan secara matang dan golongan muda menghendaki agar kemerdekaan Indonesia
diproklamasikan secepatnya. Hal inilah yang kemudian membuat golongan muda melakukan
penculikan terhadap Soekarno dan Mohammad Hatta pada tanggal 16 agustus 1945 dan membawa
mereka ke daerah Rengasdengklok dengan tujuan agar segera memproklamirkan kemerdekaan
Indonesia dan menjauhkannya dari pengaruh Jepang. Peristiwa penculikan ini kemudian dikenal
dengan nama Peristiwa Rengasdengklok.

Mengetahui Soekarno dan


Mohammad Hatta dibawa ke
Rengasdengklok membuat Ahmad
Soebardjo kemudian menjemput Soekarno
dan Mohammad Hatta. Sutan Syahrir yang
dikenal sering berseberangan pendapat
dengan Soekarno marah mendengar para
golongan muda menculik Soekarno dan
Hatta dan menyuruh mereka membwanya
kembali ke Jakarta.

Tiba di Jakarta, Soekarno dan Muhammad


Hatta beserta pemimpin lainnya bertemu
dengan Laksamana Maeda di rumahnya di
Jl. Imam Bonjol. Laksamana Maeda kemudian menjamin keselamatan Soekarno dan para pemimpin
lain dan mempersilahkan Soerkarno dan Muhammad untuk merumuskan teks proklamasi
kemerdekaan. Bersama dengan Ahmad Soebardjo mereka bertiga merumuskan teks proklamasi
kemerdekaan yang kemudian diketik ulang oleh Sayuti Melik.

Memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia dan Menjadi Presiden Pertama Indonesia Pada


tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno dan Juga Moh Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia
dari penjajahan Jepang dimana pada tanggal tersebut juga diperingati sebagai Hari kemerdekaan

5
bangsa Indonesia dimana pancasila kemudian dibentuk oleh Soekarno sebagai dasar dari negara
Indonesia.

Proklamasi kemerdekaan inilah yang kemudian membawa Ir. Soekarno bersama dengan
Mohammad Hatta diangkat sebagai Presiden dan Wakil Presiden Pertama Republik Indonesia dalam
sejarah bangsa Indonesia. Diluar sosoknya sebagai Bapak bangsa Indonesia, tidak banyak yang tahu
jika Soekarno pernah menikah sebanyak sembilan kali, kharisma yang luar biasa dimiliki oleh
Soekarno melalui penuturan orang-orang yang dekat dengannya, itulah mengapa wanita-wanita cantik
dapat dengan mudah terpikat dengannya dan dijadikan isterinya. Beliau tertarik dengan wanita yang
sederhana dan juga berpakaian sopan.

Istrinya yaitu Fatmawati pernah bertanya pada presiden Soekarno mengenai wanita yang
berpenampilan seksi namun beliau menjawab bahwa wanita dengan penampilan yang sopan dan
sederhana dan juga tampil apa adanya lebih menarik untuk disukai sebab kecantikan seorang wanita
terlihat dari keaslian atau kesederhanaannya.

Soekarno tak menyukai wanita yang berpenampilan seksi seperti memakai rok pendek yang
ketat dan memakai lipstik seperti orang yang modern pada umumnya, percaya atau tidak artis
Amerika Marylin Monroe sangat menyukai kharisma dari seorang Presiden Soekarno.

Soekarno bersama Fatmawati

Wanita idaman Soekarno yaitu wanita yang setia, konservatif dan juga bisa menjaganya.
Beliau sangat senang ketika wanita itu bisa melayaninya dan menjaganya, Pandangannya tentang
wanita-wanita Amerika yang menyuruh suaminya mencuci piring membuat fatmawati menjadi
terkesima dan juga terpesona akan kesederhanaan dari seorang Soekarno sehingga fatmawati rela
menemaninya hingga akhir hayatnya.

Indonesia Selama Pemerintahan Presiden Soekarno selama pemerintahan Presiden Soekarno,


Indonesia sebagai negara baru ketika itu bertahan dari berbagai permasalahan yang kerap
menggoyahkan stabilitas negara Indonesia. Pertama kali dengan agresi militer yang dilakukan oleh
Belanda yang kembali menjajah Indonesia setelah Jepang menyerah. Kemudian muncul
pemberontakan PKI yang dipimpin oleh Muso (kawan lama Soekarno) dan Amir Syarifudin,
Pemberontakan Permesta, Pemberontakan Republik Maluku, Pemberontakan APRA oleh Westeling,
dan pemberontakan Darul Islam atau DI/TII oleh Kartosuwiryo yang merupakan kawannya sendiri
ketika Soekarno masih muda.

6
Meskipun banyak dilanda
masalah pada awal-awal lahirnya
negara, dibawah pemerintahan
Soekarno, Indonesia mulai terkenal di
mata Internasinal. Banyak pemimpin
dunia seperti John F. Kennedy yang
merupakan presiden Amerika ketika
itu dan Fidel Castro yaitu presiden
Kuba dan pemimpin negara lain
menaruh hormat pada Presiden
Soekarno.

Indonesia ketika itu dikenal


sebagai negara non blok, dan sempat
berhubungan erat dengan Rusia dan
ditandai dengan pembelian senjata
untuk pertahanan secara besar-besaran
dari Rusia dan juga untuk melawan
Belanda ketika sedang melakukan
upaya pembebasan Irian Barat. Selain
itu Indonesia melalui presiden
Soekarno membentuk poros Jakarta-
Beijing-Moskow yang membuat
konfrontasi dengan blok barat
semakin tinggi.

Hal ini juga membuat Indonesia semakin berhaluan kiri ditandai dengan semakin
berkembangnya komunis ketika itu dimana muncul istilah 'NASAKOM' yang dicetuskan oleh
Presiden Soekarno.

Indonesia bahkan sempat berganti sistem pemerintahan dari sistem parlementer menjadi
presidensil dari tahun 1945 hingga 1960an. Dan pada tahun 1960an pergolakan politik yang amat
hebat terjadi di Indonesia, penyebab utamanya adalah adanya pemberontakan besar oleh PKI (Partai
Komunis Indonesia) yang dikenal dengan sebutan G30-S/PKI dimana dari peristiwa ini kemudian
membuat akhir cerita dari pemerintahan Presiden Soekarno dan juga orde lama berakhir.

Hal ini ditandai dengan adanya "Supersemar" atau Surat Perintah Sebelas Maret di tahun
1966 yang terkenal dan masih menjadi kontroversi sejarah sebab naskah aslinya tidak diketahui
keberadaannya sampai sekarang. Supersemar dikeluarkan oleh Presiden Soekarno dan berisi
himbauan dari Presiden Soekarno ke Soeharto agar bisa mengendalikan Keamanan dan juga
ketertiban negara yang ketika itu sedang kacau dan juga berisi mandat pemindahan kekuasaan dari
Soekarno ke Soeharto yang kelak menjadikan Soeharto sebagai Presiden yang baru bagi bangsa
Indonesia.

Akhir Jabatan Sebagai Presiden

7
Setelah jabatannya sebagai Presiden berakhir ditandai dengan diangkatnya Soeharto sebagai
Presiden, Ir Soekarno kemudian banyak menghabiskan waktunya di istana Bogor, lama-kelamaan
kesehatannya terus menerus menurun sehingga ia mendapat perawatan oleh tim dokter kepresidenan
hingga tepatnya pada tanggal 21 Juni 1970 Presiden Soekarno atau Bung Karno menghembuskan
nafas terakhirnya di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.

Kepergian sang Proklamator sekaligus Bapak Bangsa Indonesia ke pangkuan Yang Maha
Kuasa menyisakan luka yang dalam bagi rakyat Indonesia pada waktu itu. Jenazah dari bung Karno
kemudian dibawa di Wisma Yaso, Jakarta setelah itu jenazahnya kemudian dibawa ke Blitar, Jawa
Timur untuk dikebumikan dekat dengan makam ibunya Ida Ayu Nyoman Rai.

Gelar "Pahlawan Proklamasi" diberikan oleh pemerintah karena jasa-jasanya kepada bangsa
Indonesia. Kisah perjuangan Bung Karno kemudian diangkat ke dalam layar lebar yang berjudul
"Soekarno : Indonesia Merdeka" yang digarap oleh sutradara terkenal Hanung Bramantio dimana
Ario Bayu berperan sebagai Tokoh Soekarno, Inggit yang diperankan oleh Maudy Koesnaedi dan
Fatmawati yang diperankan oleh Tika Bravani.

Isu bahwa kematian Soekarno  karena di bunuh secara perlahan. Banyak yang berpendapat
dan yakin bahwa Presiden Soekarno dibunuh secara perlahan-lahan dimana presiden Soeharto secara
ketat mengawasi dan mengatur pengobatan Ir Soekarno ketika ia sakit. Di Wisma Yaso di Jln gatot
Subroto ia ditahan sehingga ketika sakit ia tidak bisa kemana-mana sehingga penahanan inilah yang
kemudian membuat ia menderita lahir dan batin, keluarganya pun tidak diperbolehkan secara bebas
untuk menjenguk Soekarno.

Ketika sakit, banyak resep obat yang tidak dapat ditukar dengan obat dimana resep itu
diberikan oleh dr. Mahar Mardjono yang memimpin tim dokter ketika itu. Sehingga banyak tumpukan
resep ketika itu di meja penahanan Ir. Soekarno. resep tersebut dibiarkan saja dan tidak pernah
ditukarkan dengan obat.

Banyak yang mengatakan penguasa yang baru memang sengaja membiarkan soekarno sakit
dan makin parah sehingga mempercepat kematiannya. Alat-alat kesehatan yang berasal dari Cina
untuk menyembuhkan Soekarno ditolak oleh Presiden Soeharto ketika itu. Rachmawati
Soekarnoputri menuturkan bahkan sekedar menebus obat sakit gigi pun  harus seizin presiden
Soeharto.

Ingin Berfoto Dengan Presiden Soekarno? Anda hobi


traveling dan sedang berada di Bangkok, Thailand, cobalah
untuk berkunjung ke Museum Madame Tussauds disana
terdapat Patung lilin Soekarno. Patung yang terbuat dari lilin
tersebut dibuat menyerupai sosok Presiden Soekarno. Patung
ini dibuat sebagai salah satu bentuk penghormatan oleh mus
Madame Tussauds kepada Presiden Soekarno sebagai salah
satu Proklamator dan sebagai Bapak Bangsa Indonesia dan
juga peranan Soekarno bagi dunia internasional selama
menjabat sebagai Presiden Soekarno.

Patung Lilin Soekarno di Bangkok, Thailand


8
Kata Kata Bijak Dari Presiden Soekarno

 Kita bangsa besar, kita bukan bangsa tempe. Kita tidak akan mengemis, kita tidak akan minta-
minta apalagi jika bantuan-bantuan itu diembel-embeli dengan syarat ini syarat itu ! Lebih
baik makan gaplek tetapi merdeka, dari pada makan bestik tetapi budak. [Pidato HUT
Proklamasi, 1963]
 Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya. (Pidato Hari
Pahlawan 10 Nop.1961)
 Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit
karena melawan bangsamu sendiri.
 Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada
batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya
adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.
 Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan,
maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan
selangkah pun.
 Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri
sebagai suatu bangsa yang merdeka.
 ……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan
persaudaraan……
 Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segi tiga warna. Selama masih ada
ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita selesai ! Berjuanglah terus dengan mengucurkan
sebanyak-banyak keringat.
 Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1
pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia
 Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik
ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya
 Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah berguna sekali
untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai