Biografi Ir. Soekarno – Grameds pasti sudah tidak asing lagi dengan Ir.Soekarno, Pahlawan
Nasional Indonesia yang merupakan presiden pertama Republik Indonesia. Perjuangan dan
jasanya untuk bangsa Indonesia tidak terhitung jumlah, bahkan kehebatannya tidak hanya
terkenal di dalam negeri namun sampai internasional. Itulah sebabnya biografi Ir. Soekarno
sangat menarik untuk dibahas dan diketahui oleh generasi bangsa Indonesia.
Sosok Soekarno memiliki tempat tersendiri bagi masyarakat Indonesia dan memberikan
banyak teladan bagi bangsa. Banyak tenaga, pemikiran, bahkan jiwa dipertaruhkan oleh
Soekarno untuk Indonesia, mulai dari melawan penjajahan sampai membangun bangsa ini
menjadi seperti sekarang. Soekarno menjadi tokoh penting dalam sejarah Indonesia yang
akan terus terkenang jasa-jasanya.
Berikut ini penjelasan singkat biografi Ir. Soekarno yang perlu Grameds ketahui sebagai
generasi bangsa agar dapat memetik nilai-nilai positif dari kisah sang proklamator.
Biodata Ir. Soekarno
1
Pendidikan : HIS di Surabaya, Hogere Burger School (HBS), Technische Hoogeschool
(THS) di Bandung
Di Mojokerto itulah sang ayah ditugaskan sebagai kepala Eerste Inlandse School dan
Soekarno pun sekolah ditempat itu. Sejak tinggal kembali bersama orang tuanya, Soekarno
mengganti namanya dari Kusno menjadi Soekarno agar dirinya tidak sakit-sakitan lagi dan
dapat tumbuh dengan sehat. Sejak kecil Soekarno sudah menjadi anak yang berprestasi
bahkan mampu menguasai banyak bahasa. Itulah sebabnya kecerdasan Soekarno dikenal oleh
dunia.
Tahun 1911 Soekarno pindah lagi ke ELS yang setara dengan Sekolah Dasar (SD) yang
khusus dipersiapkan untuk masuk Hogere Burger School (HBS) di Surabaya. Tahun 1915
Soekarno pun menamatkan sekolahnya di ELS dan kemudian tinggal di rumah sahabat
ayahnya, Haji Oemar Said Tjokroaminoto atau HOS Cokroaminoto yang merupakan pendiri
Serikat Islam. Sejak itulah Soekarno mulia mengenal dunia perjuangan yang akhirnya
membuatnya sangat ingin berjuang bagi bangsa Indonesia.
Di Kediaman Cokroaminoto, Soekarno muda mulai banyak belajar politik dan banyak
berlatih pidato. Di sanalah Soekarno mulai kenal dan berinteraksi dengan tokoh-tokoh hebat,
seperti Dr. Douwes Dekker, Tjipto Mangunkusumo, dan Ki Hajar Dewantara. Merekalah
pemimpin organisasi National Indische Partij saat itu.
2
Bersekolah di HBS memberi banyak pengalaman dan pelajaran bagi Soekarno, hingga
akhirnya lulus dan tahun 1921. Setelah itu Soekarno pun kembali pindah tempat tinggal,
yakni ke Bandung dan tinggal bersama Haji Sanusi untuk melanjutkan pendidikannya di
Technische Hooge School (THS) jurusan teknik sipil atau kita kenal sekarang sebagai
kampus ITB. Disanalah Soekarno mendapatkan gelar insinyur-nya dengan lulus pada tanggal
25 Mei 1926.
Soekarno diwisuda bersama dengan delapan belas unsur lainnya tepat saat Dies Natalis ITB
yang ke-61 pada 3 Juli 1926. Menurut Prof. Jacob Clay Sebagai ketua Fakultas di kampus
tersebut menyatakaan kebanggannya karena ada 3 orang insinyur orang Jawa, Yakni
Soekarno, Anwari, dan Soetedjo, dan gelar insinyur dari daerah lainnya.
Di masa hidupnya, Soekarno telah menikahi sejumlah perempuan, yakni Fatmawati, Hartini,
Ratna Sari Dewi, Kartini Manopo, Haryati, Yurike Sanger, dan Heldy Djafar. Atas
pernikahannya tersebut, Soekarno dikarunia 11 orang anak. Sebagian keturunan Soekarno
pada akhirnya juga ada yang mengikuti jejak sang ayah di dunia politik Indonesia.
Yakni putrinya yang bernama Megawati Soekarnoputri yang pernah menjabat sebagai
presiden ke-5 RI, Rachmawati Soekarnoputri, dan Sukmawati Soekarnoputri. Putranya yang
pertama dengan Fatmawati, Guntur Soekarnoputra justru tidak terjun ke dunia politik seperti
dirinya dan adik-adik perempuannya.
Hal itulah yang membuat Soekarno perlu menjawab tantangan tersebut. Karena kesedihannya
tersebut Soekarno pun memberikan pidato menggunakan bahasa ngoko (bahasa Jawa yang
kasar) dalam rapat pleno tahunan Jong Java di Surabaya. Tak berselang lama, setelah sebulan
rapat tersebut, Soekarno mencetuskan gagasan untuk membuat surat kabar Jong Java
menggunakan bahasa Melayu, bukan bahasa Belanda.
Soekarno kemudian mendirikan Algemeene Studie (ASC) di Bandung pada tahun 1926 yang
merupakan hasil inspirasi dari Dr. Soetomo di Indonesische Studie Club. Organisasi ASC
inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya partai besar di Indonesia, Partai Nasional
Indonesia yang lahir tahun 1927. Berkat aktif di organisasi PNI itulah Soekarno beberapa
ditangkap Belanda karena dianggap membahayakan pemerintah kolonial.
3
saat itu sampai akhirnya dibebaskan pada 31 Desember 1931. Setelah bebas dari penjara,
tahun 1932 SOekarno bergabung dalam Partai Indonesia (Partindo) yang masih pecahan PNI
karena saat itu PNI dibubarkan dan dinyatakan dilarang oleh Belanda.
Tahun 1938 Soekarno kemudian diasingkan ke Provinsi Bengkulu sampai tahun 1942. Pada
masa penjajahan Jepang tahun 1942 Soekarno baru kembali dibebaskan. Setelah melalui
perjalanan panjang, tahun 1943 perdana menteri Jepang, Hideki Toja mengundah Soekarno,
Muhammad Hatt, dan Ki Bagoes Hadikoesoemo yang kemudian disambut hangat
kehadirannya oleh Kaisar Hirohito. Mereka bertiga telah dianggap sebagai keluarga kaisar
Jepang dengan diberikannya Bintang Kekaisaran (Ratna Suci).
Sejak masa penjajahan Jepang itulah banyak muncul organisasi, seperti Jawa Hokokai,
BPUPKI, Pusat Tenaga Rakyat (Putera) hingga PPKI dengan tokoh-tokoh utama yakni
Soekarno, K.H Mas Mansyur, Ki. Hajar Dewantara, dan tokoh lainnya yang aktif di
organisasi pergerakan nasional. Akhirnya tokoh-tokoh pergerakan nasional tersebut
melakukan buy clenbuterol bekerjasama dengan pemerintah jepang untuk kemerdekaan
Indonesia. Meskipun tetap ada yang melakukan gerakan bawah tanah seperti Amir
Sjarifuddin dan Sutan Syahrir yang tidak sepenuhnya percaya pada Jepang dan
menganggapnya berbahaya dan fasis.
Selama perjuangan yang panjang akhirnya Soekarno dan Moh. Hatta memproklamasikan
kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945 yang didesak oleh kaum muda dan sempat diculik ke
Rengasdengklok. Sejak itulah Soekarno diangkat menjadi Presiden pertama Indonesia dan
mulai dikenal sebagai Sang Proklamator yang didampingi Mohammad Hatta sebagai
wakilnya. Sebelumnya pada 1 Juni 1945 dalam sidang BPUPKI Soekarno sudah
mengemukakan gagasan tentang dasar Negara, yakni Pancasila yang sekarang masih menjadi
dasar Negara kita.
Atas kejayaan perjuangannya untuk Indonesia, Ir Soekarno juga mengalami masa jatuh dalam
politiknya setelah Wakil Presiden Mohammad Hatta akhirnya memutuskan untuk
4
mengundurkan diri dan memisahkan diri dari Soekrano tahun 1956. Selain itu banyak pula
pemberontakan separatis yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Berdasarkan catatan
sejarah, puncak pemberontakan tersebut adalah saat terjadinya pemberontakan yang dikenal
dengan G30S PKI yang meluluhlantakan masyarakat Indonesia Saat itu.
Karena peristiwa itulah Soekarno mendapat pengucilan dari presiden yang menggantikan
dirinya, yakni Soeharto. Karena usianya yang sudah tua dan sering sakit-sakitan akhirnya
Soekarno wafat di Jakarta, tepatnya Wisma Yaso pada tanggal 21 Juni 1970. Kemudian
jasadnya dimakamkan di Blitar dan menjadi ikon kota Blitar hingga saat ini. Makam
Soekarno Pun selalu ramai peziarah dan wisatawan yang datang di hari-hari tertentu dan
sangat ramai saat haul Sang Proklamator tersebut.
1. Peci Hitam
Dalam dokumen sejarah kita pasti sudah tidak asing dengan Soekarno yang selalu
mengenakan Peci hitam. Barang ini bahkan sudah menjadi ciri khas dari Bung Karno. Sampai
sekarang kita juga masih bisa menemukan banyak prang yang masih menggunakan peci
hitam ini. Bahkan hampir jarang sekali melihat soekarno terlihat tanpa peci hitamnya saat itu.
2. Wesi Kuning
Wesi kuning atau besi kuning milik Soekarno berbentuk seperti gada milik Minak Jinggo.
Barang ini dianggap memiliki kekuatan supranatural bagi Soekarno.
3. Tongkat Komando
Tongkat komando yang terbuat dari kayu asal pegunungan Kalak, Ponorogo, Jawa Timur ini
tidak pernah lepas atau ditinggalkan Soekarno. Bahkan sampai kunjungannya ke luar negeri,
tongkat ini tetap dibawa oleh Soekarno. Tongkat ini sudah menjadi barang yang wajib
Soekarno bawa ke mana saja
4. Keris Peninggalan Perang Puputan
Soekarno sangat gemar mengoleksi berbagai macam keris, salah satu koleksinya yakni keris
perang puputan yang sangat terkenal. Keris ini bahkan banyak dipercaya orang membuat
Soekarno menjadi presiden Indonesia.
5. Tongkat Monyet
Tongkat monyet yang dimiliki Ir. Soekarno didapatkan saat dirinya berada di pengasingan
Belanda. Soekarno sering membawa tongkat tersebut dalam aktivitasnya sehari-hari.
6. Jas Putih
Jas putih adalah pakaian yang sering dikenakan oleh Soekarno di beberapa acara kebangsaan
di dalam negeri atau luar negeri. Bahkan barang ini sudah menjadi identitas unik Sang
Proklamator. Jas Putih ini dapat membuat penampilan Soekarno semakin berwibawa dan
membawa aura yang positif bagi dirinya.
7. Ajian Lembu Sekilan
Barang milik Soekarno ini konon merupakan ajian Patih Gajah Mada yang memiliki
kesaktian untuk menjaga keselamatan Soekarno.
8. Keris Kehilangan Tubuh
5
Keris sakti yang dikenal dimiliki oleh Jenderal Soedirman ini ternyata juga dimiliki oleh
Soekarno. Keris ini juga dianggap memiliki kekuatan supranatural tertentu bagi Soekarno di
masa hidupnya.
1. Bintang Kelas satu The Order of the Supreme Companions Dari Presiden Afrika Selatan,
Thabo Mbeki
2. Lenin Star Dari Pemerintah Rusia
3. Grand Yugoslav Star Dari Pemerintah Yugoslavia
4. Grand Of The Order Of The Southern Cross Dari Pemerintah Brazillia
5. Grand Knight of The Order If Oats IX Dari Tahta Suci Vatikan
6. Satyalancana Perintis Kemerdekaan Dari Pemerintahan RI
7. White Lion Medal Dari Czechoslovakia
8. The Gold Medal Of The Consecration Dari Tahta Suci Vatikan
9. Collar Of The Order Of San Martin Dari Pemerintah Argentina
10. Medal Of The Order Of The Golden Spur Dari Tahta Suci Vatikan
11. The Medal Of The Highest Order Dari Pemerintahan Australia
12. Philippine Legion of Honor Dari Pemerintah Filipina
13. Medal of Resistance, First Class Dari Pemerintah Vietnam Utara
14. Order of The Condor of the Andes Dari Pemerintah Bolivia
15. Bintang Sewindu Angkatan Perang Indonesia (APRI) Dari Pemerintah RI tahun 1959
16. Bintang Republik Indonesia Adipura Dari Republik Indonesia tahun 1959
17. Bintang Gerilya Dari Republik Indonesia tahun 1959
18. Bintang Mahaputera Adipura Dari Republik Indonesia tahun 1959
19. Bintang Bhayangkara Utama Dari Republik Indonesia tahun 1959
20. Bintang Sakti Dari Republik Indonesia tahun 1959
21. Bintang Garuda Dari Republik Indonesia tahun 1959
22. Bintang Dharma Dari Republik Indonesia tahun 1959
23. Bintang Jasa Utama Dari Republik Indonesia tahun 1963
24. Pahlawan Proklamator Dari Republik Indonesia tahun 1983
25. Grand Cordon of the Supreme Order of the Chrysanthemum Dari Pemerintah Jepang
tahun 1961
Nah, itulah biografi Ir. Soekarno yang perlu Grameds ketahui sebagai generasi muda bangsa
Indonesia. Cara terbaik menghargai jasa para pahlawan bangsa adalah mengenali dan
mempelajari sejarah perjuangannya. Kisah perjuangan Ir. Soekarno bagi bangsa Indonesia
memberi kita pelajaran betapa berharganya bangsa ini untuk kita jaga.
6
Grades bisa mengambil banyak nilai-nilai positif dalam biografi Ir.Soekarno ini sebagai
pribadi yang idealis, pemikir, pemberani, dan kegigihan untuk tidak mudah menyerah.
Soekarno juga telah memberikan kontribusi besar pada pembangunan bangsa Indonesia
hingga menjadi Negara seperti sekarang.
2. Materi Terkait
Biografi RA Kartini
Biografi Cut Nyak Dien
Biografi Gus Dur
Biografi Ki Hajar Dewantara
Biografi Pattimura
Biografi Ir. Soekarno
Biografi WR Supratman
Biografi Jendral Soedirman
Jika Grameds tertarik dengan biografi Ir.Soekarno lebih lengkap dan luas lagi maka bisa
kunjungi koleksi buku Gramedia di www.gramedia.com. Grmaeds akan banyak menemukan
berbagai referensi tentang Ir. Soekarno, mulai kehidupan pribadi, kiprah politik, sampai
pemikiran-pemikiran Soekarno yang hebat. Berikut ini rekomendasi buku Gramedia yang
bisa Grandes baca agar lebih mengenal sosok Soekarno, Tokoh besar kebanggaan bangsa
Indonesia: Selamat belajar. #SahabatTanpa Batas
7
8