PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
maka dalam hal ini sangat penting bagi pemerintah Indonesia untuk
1
Rudi M. Simamora, Hukum Minyak dan Gas Bumi, Jakarta: Djambatan, 2000,
hlm. 1
2
Madjedi Hasan, Kontrak Minyak dan Gas Bumi Berazas Keadilan dan Kepastian
Hukum, Jakarta: Fikahati Aneska, 2009, hlm. 1
1
2
tercantum dalam Pasal 33 ayat (2) dan (3) UUD 1945 yang menyatakan
maupun pelaku usaha, jika memiliki hak atas sebidang tanah maka ia
tidak memiliki hak untuk menguasai atau memiliki minyak dan gas bumi
3
Madjedi Hasan, “Tinjauan Yuridis Kontrak Minyak dan Gas Bumi di Indonesia”,
Makalah Disampaikan Pada Training on The of Oil and Gas, Jakarta, 7 Juni 2010, hlm. 2
4
N. J. Schrijver, “Sovereignty Over Natural Resources: Balancing Rights and
Duties in an Interdependent World”, Maret 1995,
http://dissertations.ub.rug.nl/FILES/faculties/jur/1995/n.j.schrijver/thesis.pdf [15/05/2019],
hlm. 391
3
sulitnya dalam melakukan kegiatan minyak dan gas bumi, maka para
pelaku usaha dalam bidang minyak dan gas bumi pada umumnya
35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi
pokok pengelolaan industri minyak dan gas bumi dan dalam hal ini
Persen) Pada Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi (selanjutnya disebut
5
Madjedi Hasan, Op.Cit., hlm. 4
6
Anggota Komisi VII DPR, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Energy & Resources,
“Cost Recovery Bukan Komoditas Publik”, Buletin BPMIGAS Nomor 12, Oktober 2006
7
Joko Purwanto, ”Minyak Tidak Untuk Rakyat: Sejarah & Participating Interest
Industri Minyak dan Gas Bumi Blok Cepu”, Makalah Disampaikan Pada Seminar
Transparansi di Bidang Industri Ekstraktif di Indonesia, Jakarta, 13 Juni 2007
4
disebut BUMD).
daya alam minyak dan gas bumi di daerah Provinsi Jawa Barat telah
dibentuk BUMD di bidang minyak dan gas bumi lingkup kegiatan usaha
Migas), dalam hal ini adalah PT Migas Hulu Jabar sebagai BUMD yang
WK ONWJ).
Bekasi, Karawang, Subang, Indramayu), dalam hal ini PHE ONWJ pada
ONWJ.
8
Pertamina, “PHE ONWJ Serahkan Participating Interest 10% ke BUMD”, Energia
Weekly No. 06 Tahun LV, 11 Februari 2019, hlm. 4
6
yang membuat provinsi Jawa Barat dapat ikut berperan aktif dalam
pengelolaan minyak dan gas bumi dan diharapkan menjadi awal baik
bumi. Minyak dan gas bumi merupakan salah satu sumber daya alam
KKKS). Hal ini mendapat tanggapan dari KKKS yang merasa keberatan
9
Asosiasi Perusahaan Migas Nasional (Aspermigas), Sarasehan Migas Nasional
Ke-2 di Kantor SKK Migas, Jakarta 10 Oktober 2019
7
minyak dan gas bumi untuk mensiasati permasalahan yang ada dan
10
Ridwan Khirandy dan Camelia Malik, Good Corporate Governance
Perkembangan Pemikiran dan Implementasinya di Indonesia dalam Perspektif Hukum,
Yogyakarta: Total Media, 2007, hlm. 12
11
Ibid., hlm. 25
8
pengelolaan Perseroda.
perusahaan yang baik” atau dalam kata lain, pengelolaan BUMD harus
12
Anton Sugiono, “Analisis Good Corporate Governance Terhadap Kinerja
Keuangan Perusahaan”, Jurnal Majalah Ilmiah Informatika Vol. 3 No. 1, Januari 2012, hlm.
78
13
Pasal 331 ayat (3) UU Pemda
9
dari BUMD ini adalah Perseroda maka juga tunduk pada ketentuan
untuk mewujudkan daya saing daerah dalam industri minyak dan gas
bumi,14 dalam hal ini PT Migas Hulu Jabar ONWJ dapat menjadi
dan dapat berperan sebagai contoh bagi pengelolaan minyak dan gas
14
Muhammad Yusuf Sihite, “Kaji Ulang Penawaran Participating Interest Bagi
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Dalam Industri Hulu Minyak dan Gas Bumi (Migas)”,
Jurnal RechtsVinding: Media Pembinaan Hukum Nasional, 2016.
10
berkesinambungan.
governance.
15
Idah Rosidah (Mahasiswi Program Sarjana Fakultas Hukum Universitas
Padjadjaran), Kebijakan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Dalam Pelaksanaan
Good Corporate Governance Pada Badan Usaha Milik Daerah Dalam Rangka
Meningkatkan Kontribusi Terhadap Pendapatan Asli Daerah, Skripsi Sarjana Hukum
Universitas Padjadjaran, Bandung, 2010.
16
Iwan Nuryan (Mahasiswa Program Doktor Fakultas Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Padjadjaran), “Strategi Pengembangan Dan Penerapan Good Corporate
Governance (GCG) Bagi BUMN Dan BUMD Di Indonesia”, Jurnal AdBispreneur Vol. 1 No.
2, 2016.
12
BUMN dan BUMD, cara dan upaya yang dapat ditempuh dalam
tertarik untuk meneliti dan dituangkan dalam bentuk Tugas Akhir yang
B. Identifikasi Masalah
corporate governance?
C. Tujuan Penelitian
sebagai berikut:
D. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
2. Kegunaan Praktis
E. Kerangka Pemikiran
penguasaan oleh negara dalam arti luas yang bersumber dan berasal
17
Imamulhadi, Ikhtisar Ilmu Hukum, Bandung: K-Media, 2017, hlm. 7
15
sektor minyak dan gas bumi dengan adaya peran aktif negara dan
18
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 111/PUU-XIII/2015
19
Daryanto, “Eksistensi BUMD Dalam Otonomi Daerah”, Majalah BUMN Link, Vol.
1 No. 1, 2012, hlm. 43
16
20
Rustian Kamajudin, “Peran dan Pemberdayaan BUMD Dalam Rangka
Peningkatan Perekonomian Daerah”, Makalah Disajikan Pada Saat Rapat Koordinasi
BUMD di Depdagri, 2000
17
merupakan akibat pada tata kelola Perseroda yang kaku dan kurang
21
Reny Diah Retno, “Pengaruh Good Corporate Governance dan Pengungkapan
Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan”, Jurnal Nominal Vol. 1 No. 1,
hlm. 8
18
good corporate governance ini bukan lagi berasal dari teori agensi, yaitu
22
E Johndan Siswanto Sutojo Aldridge, Good Corporate Governance: Tata Kelola
Perusahaan Yang Sehat, Jakarta: PT Damar Mulia Pustaka, 2008, hlm. 34
23
Mas Achmad Daniri, Good Corporate Governance: Konsep dan Penerapannya
Dalam Konteks Indonesia, Jakarta: Ray Indonesia, 2005, hlm. 24
24
Amin Ibrahim, Teori dan Konsep Pelayanan Publik Serta Implementasinya,
Bandung: Mandar Maju, 2008, hlm. 144
19
stakeholders.
25
Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), Pedoman Umum Good
Corporate Governance Indonesia, Jakarta: Komite Nasional Kebijakan Governance, 2006,
hlm. 1
20
daya alam di daerah Provinsi Jawa Barat, daerah penghasil minyak dan
gas bumi perlu berkontribusi melalui Perseroda, dalam hal ini dapat
hasil bersih minyak dan gas bumi yang dihasilkan.26 Perusahaan dalam
kegiatan usaha di sektor hulu minyak dan gas bumi diharapkan dapat
26
Pasal 33 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2004 tentang Kegiatan
Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi
27
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Pokok-Pokok Pengusahaan Kegiatan
Minyak dan Gas Bumi, Jakarta: Bagian Perundang-Undangan, 2005, hlm. 9
21
langsung.
dikemudian hari.
dan gas bumi seharusnya berada pada taraf sejahtera. Namun faktanya
tantangan terbesar dalam bisnis hulu minyak dan gas bumi.28 Diketahui
bahwa Indonesia memiliki potensi minyak dan gas bumi yang sangat
28
Asosiasi Perusahaan Migas Nasional (Aspermigas), Op.Cit.
22
interest ini dapat tercapai, yaitu agar daerah Jawa Barat dapat benar-
Kesan buruk yang masih saja terjadi ini pada dasarnya menjadi
F. Metode Penelitian
1. Metode Pendekatan
29
Bambang Sunggono, Metode Peneitian Hukum, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 1997, hlm. 27-28
23
2. Spesifikasi Penelitian
yang ada, lalu dianalisa lebih lanjut untuk kemudian di ambil sebuah
30
Fahmi M. Ahmadi. Jaenal Arifin, Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Lembaga
Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2010, hlm. 31
31
Mohammad Nazir, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1983, hlm. 8
24
3. Tahap Penelitian
a. Studi Kepustakaan
Perseroan Terbatas
Pemerintahan Daerah
Split
sekunder, seperti:
a) Hasil penelitian
c) Artikel
d) File elektronik
e) Website
f) Buku-buku
26
g) Racangan Undang-Undang
h) Jurnal hukum
i) Makalah hukum
yaitu:
a) Kamus hukum
b. Studi Lapangan
6. Lokasi Penelitian
a. Kantor Pusat
b. Kantor Perwakilan
2. PHE ONWJ
3. SKK Migas
Wisma Mulia Lantai 35, Jl. Gatot Subroto Kav. 42, RT.3/RW.2,
b. Kampus Jatinangor
45363