ABSTRAK
Sumber daya alam (SDA) seperti minyak bumi dan gas memiliki peranan yang sangat penting
dalam kehidupan manusia, Hal ini sejalan dengan Undang-undang Dasar Republik Indonesia Tahun
1945, Pasal 33 ayat (2). Namun, pemanfaatan sumber daya alam tersebut juga dapat menimbulkan
berbagai permasalahan, seperti penyalahgunaan dan penyimpangan penggunaan bahan bakar
minyak bersubsidi yang melanggar hukum. Masalah dalam penelitian ini tindak pidana terhadap
pelaku tindak pidana penyalahgunaan pengangkutan niaga bahan bakar bersubsidi Studi Putusan
Nomor 299/Pid.Sus/2020/PN.Prp. Metode penelitian hukum yang digunakan merupakan metode
yuridis normatif yaitu analisis yang dilakukan dengan mengumpulkan data dengan cara studi
kepustakaan, dan bahan hukum primer Undang-Undang 22 Tahun 2001 Tentang Minyak dan Gas
Bumi, Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2004 Tentang kegiatan usaha minyak dan gas bumi untuk
menjawab persoalan pada studi putusan Nomor 299/Pid.Sus/2020/PN.Prp. Berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan pada putusan Nomor 299/Pid.Sus/2020/PN.Prp maka dapat disimpulkan
bahwa pertanggungjawaban pidana terhadap pelaku penyalahgunaan pengangkutan dan/atau niaga
bahan bakar minyak bersubsidi bahwa terdakwa telah memenuhi unsur-unsur pertanggungjawaban
pidana, dalam hal ini para terdakwa melanggar pasal 55 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2002
Tentang Minyak Gas dan Bumi jo pasal 53 ayat (1) KUHP dengan pidana penjara 6 (enam) bulan
dan pidana denda sebesar Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah).
Kata Kunci: Tindak Pidana, Pengangkutan, Niaga, Bahan Bakar Minyak, Bersubsidi
ABSTRACT
Natural resources (SDA) such as oil and gas have a very important role in human life, this is in line
with the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia, Article 33 paragraph (2). However, the use
of these natural resources can also cause various problems, such as misuse and irregularities in the
use of subsidized fuel oil that violate the law. The problem in this study is the criminal act against
the perpetrator of the crime of misuse of subsidized fuel commercial transportation Study of
Decision Number 299/Pid.Sus/2020/PN.Prp. The legal research method used is a normative
juridical method, namely an analysis carried out by collecting data by means of literature studies,
and primary legal material Law 22 of 2001 concerning Oil and Gas, Law Number 36 of 2004
concerning oil and gas business activities to answer problems in the study of decision Number
299/Pid.Sus/2020/PN.Prp. Based on the results of research conducted on decision Number
299/Pid.Sus/2020/PN.Prp, it can be concluded that criminal liability for perpetrators of misuse of
transportation and / or trading of subsidized fuel oil that the defendants have fulfilled the elements
of criminal liability, in this case the defendants violated Article 55 of Law Number 22 of 2002
concerning Oil, Gas and Natural Gas in conjunction with Article 53 paragraph (1) of the Criminal
Code with a prison sentence of 6 (six) months and a fine of Rp.2,000,000, - (two million rupiah).
Keywords: Crime, Transportation, Commerce, Fuel Oil, Subsidized
Efektifitas dan Efisiensi adalah upaya 1) 3 (tiga) buah Tanki Fiber yang dilapisi
utama Negara dalam pengelolaan Minyak dan rangka besi ukuran 1000 (seribu) liter
Gas Bumi, memperhitungkan keduanya yang berisi minyak Solar;
merupakan pilar penegak yang 2) 5 (lima) buah Tanki Fiber yang dilapisi
mengoptimalkan stabilitas ekonomi nasional. rangka besi ukuran 1000 (seribu) liter
Sebagai landasan hukum bagi pendayagunaan yang berisi minyak Premium;
Minyak Bumi dan Gas Alam, UU No. 22 3) 1 (satu) unit mobil Hino Lohan warna
Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Minyak putih dengan Nopol B 9345 TYT
Bumi adalah manifestasi upaya peningkatan berikut kunci kontak;
kemakmuran dan kesejahteraan rakyat yang 4) 1 (satu) unit mesin penghisap yang telah
diupayakan oleh Negara. dimodifikasi lengkap dengan selangnya;
5) 1 (satu) unit timbangan;
Adapun fakta yang terjadi di 6) 1 (satu) buah ember;
Kabupaten Rokan Hulu, kejadian seperti 7) 1 (satu) unit Handphone ANDROID
Penyimpangan dalam pengangkutan dan OPPO A5S warna hitam;
pendistribusian mengenai Bahan Bakar dan 8) 1 (satu) unit Handphone Samsung Lipat
Gas Alam lumrah terjadi. Harga yang warna biru Dongker;
berjenjang tinggi dan rendah tidak merata 9) 1 (satu) unit Handphone Nokia warna
menjadi faktor menjamurnya penyimpangan biru;
yang terjadi di Kabupaten Rokan Hulu karena 10) 1 (satu) unit Handphone Samsung
terbukanya kesempatan mendistribusikan DUOS warna Biru Hijau
Bahan Bakar. Ketentuan tindak pidana
penyalahgunaan pengangkutan dan tindak Dengan barangbukti tersebut,
pidana perniagaan diatur secara tegas di diketahui IMRON RUDI MANTO
dalam Pasal 55 UU No. 22 Tahun 2001 HUTASOIT alias SOIT bukan hanya sekedar
tentang minyak dan gas bumi (MIGAS), melakukan ini sendiri namun sebagai bentuk
dimana setiap orang yang menyalahgunkan persekongkolan, dan dia yang memimpin
pengangkutan dan/atau niaga BBM, baik persekongkolan tersebut sekaligus aktor
minyak bum, bahan bakar gas maupun yang lapangan yang terlibat disana, dengan aktor
merupakan hasil olahan yang disubsidi oleh lain (yang dipidanakan dalam perkara yang
pemerintah, tanpa adanya izin pengangkutan berbeda). Dengan adanya keterlibatan dari
dan/atau izin niaga dari pihak yang RONI PURWADI, MANURUNG, dan
berwenang dapat dipidana sesuai dengan JUNAIDI dalam kasus ini di sektor-sektor
ketentuan yang berlaku (Salim, 2005) yang berbeda, patutlah dicermati kembali
secara yuridis, mengenai bagaimana
Pada 11 Juli 2020, adalah hari dimana pertimbangan Hakim dan Penuntut Umum
terjadi kasus penyalahgunaan pengangkutan mengenai status saksi pada mereka, yang
dan niaga BBM di Jln.Lintas Desa Mahato, padahal mereka juga seorang yang terlibat
Kec. Tambusai Utara, Kab Rokan Hulu baik aktif atau pasif dalam tindak pidana
terjadi penggerebekan oleh petugas dari pengangkutan dan niaga bahan bakar minyak
Polres Banyuwangi dan Tim Penyidik yang (BBM).
menemukan fakta bahwa IMRON RUDI Mencermati informasi sebelumnya dan untuk
MANTO HUTASOIT alias SOIT melakukan, mempersempit ruang lingkup penelitian,
memerintah untuk melakukan dan ikut serta dapat diidentifikasikan bahwa masalah
dalam tindakan illegal berupa berikut yang akan diperiksa dengan
3
merumuskan pertanyaan penelitian seperti yang sebelumnya tidak dianggap sebagai
berikut: tindak pidana kini menjadi tindak pidana dan
dilarang. Siapa saja yang melanggar larangan
1. Bagaimanakah ketentuan Pidana tersebut akan dikenakan sanksi pidana.
terhadap pelaku Tindakan
penyalahgunaan pengangkutan Sejak berlakunya Undang-undang No.
dan/atau niaga bahan bakar ditinjau 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas
dari Undang-undang No. 22 Tahun Bumi, Undang-undang No. 44 Prp (Peratutn
2001 tentang tentang Minyak dan Gas Pemerintah) Tahun 1960 tentang
Bumi? Pertambangan Minyak dan Gas Bumi,
2. Bagaimanakah pertimbangan hukum Undang-undang No. 15 Tahun 1962 tentang
Majelis hakim dalam perkara Nomor Kewajiban Perusahaan Minyak Memenuhi
299/Pid.Sus/2020/PN.Prp dalam Kebutuhan Dalam Negeri, Undang-undang
menjatuhkan putusan terhadap No. 8 Tahun 1971 tentang Pertamina,
terdakwa IMRON RUDI MANTO Undang-undang No. 10 Tahun 1974 tentang
HUTASOIT alias SOIT? Perubahan Undang-undang No. 8 Tahun 1971
tentang Pertamina tidak berlaku lagi, namun
METODE PENELITIAN peraturan pelaksanaan dari keempat Undang-
Ronny H. Soemitro (1982) undang tersebut tetap berlaku sepanjang tidak
mengatakan bahwa untuk memberikan bertentangan atau belum diganti dengan
landasan yang kuat secara umum, setiap peraturan baru berdasarkan Undang-undang
penelitian harus didukung dengan No. 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas
pemikiran teoritis untuk menunjukkan nilai Bumi.
penelitian. Selanjutnya mengenai Pengusahaan
Minyak dan Gas Bumi, Pasal 5 Undang-
Penulis memanfaatkan penelitian undang No. 22 Tahun 2001, menyatakan
kepustakaan atau penelitian hukum yuridis sebagai berikut Kegiatan Usaha Minyak dan
normatif. Menggunakan pendekatan Gas Bumi terdiri atas:
perundang-undangan (statute approach), yang
melibatkan pemeriksaan aturan dan hukum 1. Kegiatan Usaha Hulu yang mencakup:
yang berkaitan dengan masalah hukum yang a. Eksplorasi;
disengketakan (Marzuki, 2007) dan b. Eksploitasi.
pendekatan Konseptual (Conceptual 2. Kegiatan Usaha Hilir yang mencakup:
Approach) yang merupakan pendekatan yang a. Pengolahan;
berorientasi pada opini (opinion juris), b. Pengangkutan;
pandangan ahli dan doktrin yang terdapat c. Penyimpanan;
dalam pertumbuhan di dalam ilmu hukum. d. Niaga.
Oleh karena itu, jika terdapat beberapa "Tindak pidana bersama tidak selalu lebih
pelaku yang melakukan tindak pidana berbahaya dibandingkan tindak pidana yang
penyalahgunaan pengangkutan dan/atau niaga dilakukan oleh satu orang saja. Oleh karena
bahan bakar minyak bersubsidi secara itu, penting untuk memperlakukan setiap
bersama-sama, maka setiap pelaku akan pelaku tindak pidana bersama secara adil
bertanggung jawab atas tindak pidana tersebut dan tidak diskriminatif." (Soekanto, 2002)
secara penuh dan dapat dikenakan sanksi
pidana yang sesuai dengan pasal 64 Undang- Namun, secara umum para ahli hukum
Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang pidana di Indonesia sepakat bahwa tindak
Minyak dan Gas Bumi. pidana yang dilakukan secara bersama-sama
harus dikenakan sanksi yang sesuai dengan
Pada dasarnya ketentuan Pasal 55 ayat tingkat kejahatannya dan memperhatikan
(1) ke-1 KUHP dalam Ilmu Pengetahuan aspek keadilan bagi setiap pelaku. Kendatipun
Hukum Pidana merupakan ruang lingkup seseorang tidak mungkin dijatuhi pidana
ajaran “deelneming”. Bahwa bertitik tolak kalau tidak melakukan perbuatan pidana.
dari ketentuan Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP Apakah orang yang melakukan perbuatan
maka yang diklasifikasikan sebagai pelaku kemudian dijatuhi pidana, tergantung kepada
(dader) adalah mereka yang melakukan suatu apakah dalam melakukan perbuatan itu orang
perbuatan pidana (plegen), mereka yang tersebut melakukan kesalahan. Seseoarang
menyuruh orang lain melakukan suatu tidak bisa dimintai pertanggungjawaban
perbuatan pidana (doenplegen), mereka yang pidana tanpa terlebih dahulu ia melakukan
turut serta (bersama-sama) melakukan suatu perbuatan pidana. Adalah dirasakan tidak adil
perbuatan pidana (medeplegen) dan mereka jika tiba-tiba seseorang harus bertanggung
yang dengan sengaja mengganjurkan jawa atas suatu tindakan, sedang ia sendiri
(menggerakkan) orang lain untuk melakukan tidak melakukan tindakan tersebut (Pratiwi &
perbuatan pidana (uitloking) (Hadjon, 1987). Nursiti, 2018).
Muladi dan Nawawi Arief, Barda, Teori-teori Nosela, Nana., Christanto, Hwian., Susanto,
Heru, “Pertanggungjawaban Pidana
dan Kebijakan Pidana, Alumni, Penyalahgunaan Liquified Petrolium
Bandung, 1992. Gas Bersubsidi dan Penjualan tidak
sesuai standar dan mutu ditinjau dari
Raharjo, Satjipto. Ilmu Hukum, PT. Citra Undang-undang Nomor 22 Tahun 2001
tentang Minyak dan Gas Bumi dan
Aditya Bakti, Bandung ,2000.
Undang-undang Nomor 7 Tahun 2014
Salim, H.S, Hukum Pertambangan di tentang Perdagangan”, CALYPTRA
Indonesia, Raja Grafindo Persada, 2005. Vol. 8 (2) , FH Universitas Surabaya,
2020.
Soekanto, Soerjono. Pengantar Penelitian
Hukum, Ui Press, Jakarta, 1984. Septa Candra, “Konsep Pertanggungjawaban
Pidana Dalam Hukum Pidana Nasional
---, Kesadaran dan Kepatuhan Hukum, Raja Yang Akan Datang”, Jurnal Cita Hukum
Grafindo, Jakarta, 2002. Vol. 1 No. 1, Juni 2014.