Anda di halaman 1dari 12

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN

PENGANGKUTAN DAN/ATAU NIAGA BAHAN BAKAR MINYAK BERSUBSIDI

(STUDI KASUS : PUTUSAN PENGADILAN NOMOR 299/Pid.Sus/2020/PN.Prp)

MANUSKRIP

BANGKIT VIRGO VIRGIANTO


20180401241

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
JAKARTA
2022
TINJAUAN YURIDIS TERHADAP TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN
PENGANGKUTAN DAN/ATAU NIAGA BAHAN BAKAR MINYAK BERSUBSIDI

(STUDI KASUS : PUTUSAN PENGADILAN NOMOR 299/Pid.Sus/2020/PN.Prp)


1
Bangkit Virgo Virgianto, 2_______________, S.H., M.H.,
Fakultas Hukum, Universitas Esa Unggul, Jakarta
Jl.Arjuna Utara No.9, Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat
bangkitvirgo12345@gmail.com

ABSTRAK

Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki setiap Negara dan dikuasai oleh negara. Sebagai
Negara yang merupakan bagian dari masyarakat dunia, Hal ini sejalan dengan Undang-
undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, Pasal 33 ayat (2). Masalah dalam penelitian
ini pertanggungjawaban pidana terhadap pelaku tindak pidana penyalahgunaan
pengangkutan niaga bahan bakar bersubsidi Studi Putusan Nomor
299/Pid.Sus/2020/PN.Prp. Metode penelitian hukum yang digunakan merupakan metode
yuridis normatif yaitu analisis yang dilakukan dengan mengumpulkan data dengan cara
studi kepustakaan, dan bahan hukum primer Undang-Undang 22 Tahun 2001 Tentang
Minyak dan Gas Bumi, Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2004 Tentang kegiatan usaha
minyak dan gas bumi untuk menjawab persoalan pada studi putusan Nomor
299/Pid.Sus/2020/PN.Prp. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada putusan
Nomor 299/Pid.Sus/2020/PN.Prp maka dapat disimpulkan bahwa pertanggungjawaban
pidana terhadap pelaku penyalahgunaan pengangkutan dan/atau niaga bahan bakar
minyak bersubsidi bahwa terdakwa telah memenuhi unsur-unsur pertanggungjawaban
pidana, dalam hal ini para terdakwa melanggar pasal 55 Undang-Undang Nomor 22 Tahun
2002 Tentang Minyak Gas dan Bumi jo pasal 53 ayat (1) KUHP dengan pidana penjara 6
(enam) bulan dan pidana denda sebesar Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah).

Kata Kunci: Pengangkutan, Niaga, Bahan Bakar Minyak, Bersubsidi

ABSTRACT

Natural Resources (SDA) owned by each country and controlled by the state. As a country
that is part of the world community, this is in line with the 1945 Constitution of the
Republic of Indonesia, Article 33 paragraph (2). The problem in this study is the criminal
liability of the perpetrator of the crime of misuse of subsidized fuel commercial
transportation Study of Decision Number 299/Pid.Sus/2020/PN.Prp. The legal research
method used is a normative juridical method, namely an analysis carried out by collecting
data by means of literature studies, and primary legal material Law 22 of 2001 concerning
Oil and Gas, Law Number 36 of 2004 concerning oil and gas business activities to answer
problems in the study of decision Number 299/Pid.Sus/2020/PN.Prp. Based on the results
of research conducted on decision Number 299/Pid.Sus/2020/PN.Prp, it can be concluded
that criminal liability for perpetrators of misuse of transportation and / or trading of
subsidized fuel oil that the defendants have fulfilled the elements of criminal liability, in
this case the defendants violated Article 55 of Law Number 22 of 2002 concerning Oil, Gas
1
and Natural Gas in conjunction with Article 53 paragraph (1) of the Criminal Code with a
prison sentence of 6 (six) months and a fine of Rp.2,000,000, - (two million rupiah).
Keywords : Transportation, Commerce, Fuel Oil, Subsidized
PENDAHULUAN Dengan dibentuknya Kementerian
Koperasi dan UKM yang mulai
Manusia tidak dapat lepas dari kebutuhan mendukung usaha kecil dan menengah,
energi karena energi tidak dapat ekspansi ekonomi yang cepat juga
dipisahkan dari pemenuhan eksistensi distabilkan. Pesatnya perkembangan
manusia, mulai dari penunjang sektor ini dan meningkatnya penjualan
transportasi hingga ketahanan pangan kendaraan bermotor membuat
global. Salah satu elemen kunci dalam masyarakat Indonesia dan pelaku usaha
pertumbuhan konsumsi energi dunia industri memiliki sikap konsumtif
adalah pertumbuhan ekonomi dunia yang terhadap sumber energi yang tersedia.
relatif cepat. Pertumbuhan PDB (Produk Indonesia sebagai negara berkembang
Domestik Bruto) diperkirakan rata-rata masih mengandalkan bahan bakar fosil
3,8% setiap tahun hingga 2030. Perkiraan sebagai sumber energi utama baik bagi
laju pertumbuhan ini ditentukan oleh industri maupun masyarakat umum.
tingkat stabilitas makroekonomi di Beberapa kelompok bahkan telah
banyak negara utama dunia, termasuk mengembangkan alternatif energi yang
Amerika Serikat, Republik Rakyat Cina, ramah lingkungan dan terbarukan untuk
India, dan Uni Eropa, terutama dalam hal mengurangi ketergantungan mereka pada
perubahan kebijakan ekonomi dan persediaan bahan bakar fosil yang
perdagangan yang lebih bebas. Dan terbatas.
kebutuhan energi dunia terus Efektifitas dan Efisiensi adalah
berketergantungan pada bahan bakar upaya utama Negara dalam pengelolaan
berbasis fosil, terutama minyak bumi. Minyak dan Gas Bumi, memperhitungkan
Indonesia diakui sebagai negara keduanya merupakan pilar penegak yang
dengan pertumbuhan ekonomi yang mengoptimalkan stabilitas ekonomi
cukup besar. Dipaparkan melalui Data nasional. Sebagai landasan hukum bagi
yang diterbitkan Asosiasi Industri Sepeda pendayagunaan Minyak Bumi dan Gas
Motor Indonesia (AISI), Mulai dari Januari Alam, UU No. 22 Tahun 2001 tentang
2014 sampai November 2014, berikut Minyak dan Gas Minyak Bumi adalah
adalah urutannya: manifestasi upaya peningkatan
kemakmuran dan kesejahteraan rakyat
1) Jawa Barat; yang diupayakan oleh Negara.
2) Jawa Timur; Adapun yang fakta yang terjadi di
3) DKI Jakarta; Kabupaten Rokan Hulu, kejadian seperti
4) Jawa Tengah Penyimpangan dalam pengangkutan dan
5) Sumatera Utara pendistribusian mengenai Bahan Bakar
6) Bali; dan Gas Alam lumrah terjadi. Harga yang
7) DI Yogyakarta; berjenjang tinggi dan rendah tidak merata
8) Sumatra Barat; menjadi faktor menjamurnya
9) Sulawesi Selatan penyimpangan yang terjadi di Kabupaten
10) Kalimantan Utara. Rokan Hulu karena terbukanya
kesempatan mendistribusikan Bahan
Hampir diperkirakan seluruh provinsi Bakar. Ketentuan tindak pidana
yang bertempat di Pulau Jawa Masih penyalahgunaan pengangkutan dan
menempati posisi teratas penjualan tindak pidana perniagaan diatur secara
motor di Indonesia. tegas di dalam Pasal 55 UU No. 22 Tahun
2
2001 tentang minyak dan gas bumi IMRON RUDI MANTO HUTASOIT alias
(MIGAS), dimana setiap orang yang SOIT bukan hanya sekedar melakukan ini
menyalahgunkan pengangkutan dan/atau sendiri namun sebagai bentuk
niaga BBM, baik minyak bum, bahan persekongkolan, dan dia yang memimpin
bakar gas maupun yang merupakan hasil persekongkolan tersebut sekaligus aktor
olahan yang disubsidi oleh pemerintah, lapangan yang terlibat disana, dengan
tanpa adanya izin pengangkutan aktor lain (yang dipidanakan dalam
dan/atau izin niaga dari pihak yang perkara yang berbeda). Mencermati
berwenang dapat dipidana sesuai dengan informasi sebelumnya dan untuk
ketentuan yang berlaku (Salim, 2005) mempersempit ruang lingkup penelitian,
Pada 11 Juli 2020, adalah hari dapat diidentifikasikan bahwa masalah
dimana terjadi kasus penyalahgunaan berikut yang akan diperiksa dengan
pengangkutan dan niaga BBM di merumuskan pertanyaan penelitian
Jln.Lintas Desa Mahato, Kec. Tambusai seperti berikut:
Utara, Kab Rokan Hulu terjadi 1. Bagaimanakah ketentuan Pidana
penggerebekan oleh petugas dari Polres terhadap pelaku Tindakan
Banyuwangi dan Tim Penyidik yang penyalahgunaan pengangkutan
menemukan fakta bahwa IMRON RUDI dan/atau niaga bahan bakar
MANTO HUTASOIT alias SOIT melakukan, ditinjau dari Undang-undang No. 22
memerintah untuk melakukan dan ikut Tahun 2001 tentang tentang
serta dalam tindakan illegal berupa Minyak dan Gas Bumi?
penyalahgunaan upaya pengangkutan
dan/atau niaga Bakar Minyak subsidi 2. Bagaimanakah pertimbangan
Pemerintah dengan Barang bukti berupa: hukum Majelis hakim dalam
1) 3 (tiga) buah Tanki Fiber yang perkara Nomor
dilapisi rangka besi ukuran 1000 299/Pid.Sus/2020/PN.Prp dalam
(seribu) liter yang berisi minyak menjatuhkan putusan terhadap
Solar; terdakwa IMRON RUDI MANTO
2) 5 (lima) buah Tanki Fiber yang HUTASOIT alias SOIT?
dilapisi rangka besi ukuran 1000
(seribu) liter yang berisi minyak METODE PENELITIAN
Premium; Penulis memanfaatkan penelitian
3) 1 (satu) unit mobil Hino Lohan kepustakaan atau penelitian hukum
warna putih dengan Nopol B 9345 yuridis normatif. Menggunakan
TYT berikut kunci kontak; pendekatan perundang-undangan
4) 1 (satu) unit mesin penghisap yang (statute approach), yang melibatkan
telah dimodifikasi lengkap dengan pemeriksaan aturan dan hukum yang
selangnya; berkaitan dengan masalah hukum yang
5) 1 (satu) unit timbangan; disengketakan (Marzuki, 2007) dan
6) 1 (satu) buah ember; pendekatan Konseptual (Conceptual
7) 1 (satu) unit Handphone ANDROID Approach) yang merupakan pendekatan
OPPO A5S warna hitam; yang berorientasi pada opini (opinion
8) 1 (satu) unit Handphone Samsung juris), pandangan ahli dan doktrin yang
Lipat warna biru Dongker; terdapat dalam pertumbuhan di dalam
9) 1 (satu) unit Handphone Nokia ilmu hukum.
warna biru;
10) 1 (satu) unit Handphone Samsung Adapun data yang Penulis
DUOS warna Biru Hijau manfaatkan dalam penelitian ini berjenis
Dengan barangbukti tersebut, diketahui data sekunder, yang merupakan data
3
yang meliputi dokumen-dokumen resmi, akta yang memuat tindak pidana yang
buku-buku, dan hasil- hasil penelitian didakwakan kepada terdakwa yang
yang berwujud laporan. disimpulkan dan ditarik dari hasil
pemeriksaan penyidikan, dan merupakan
PEMBAHASAN dasar serta landasan bagi hakim dalam
. pemeriksaan di muka persidangan
Analisa terkait Pemindanaan (Harahap, 2003) ada beberapa macam
bentuk surat dakwaan yang dibuat oleh
Pelaku yang melakukan tindak pidana jaksa penuntut umum yaitu: (a) Surat
didalam kasus ini adalah manusia seperti Dakwaan Tunggal adalah Surat dakwaan
yang kita ketahui bahwa manusia adalah yang dibuat oleh Jaksa Penuntut Umum
subjek hukum pidana yang dapat apabila tindak pidana yang dilanggar oleh
mempertanggungjawabkan perbuatan seseorang hanya satu dan tidak ada
yang dilakukannya. Yang dimana keraguan atas pasal yang didakwakan,
dikatakan dapat bertanggung jawab ialah dalam surat dakwaan tunggal ini tidak
bahwa si pelaku memiliki kemampuan dapat untuk mengajukan alternatif , (b)
untuk bertanggung jawab. Yang dimana Surat Dakwaan Alternatif adalah Dalam
tindak pidana yang dilakukan merupakan surat dakwaan yang dibuat oleh Jaksa
kesalahan (dollus dan culpa). Dalam hal Penuntut Umum apabila terdapat
ini pelaku IMRON RUDI MANTO keraguan atas tindak pidana yang
HUTASOIT alias SOIT telah melakukan dilakukan, dakwaan ini disusun secara
tindak pidana bahwa pelaku berlapis dan bersifat mengecilkan
mengkehendaki perbuatan yang dakwaan lapisan lainnya dan dakwaan ini
dilakukan nya dan mengetahui akibat dari menggunakan kata sambung (atau)
perbuatan yang dilakukannya. Contoh dakwaan alternative Pertama:
Pencurian (pasal 362 KUHP) atau Kedua:
Pertanggung jawaban pelaku adalah perlu Penadahan (pasal 480 KUHP)
dalam sebuah Tindakan pidana,
Pertanggungjawaban pidana adalah a. Surat Dakwaan Subsidair
Pertanggungjawaban orang terhadap Dalam surat dakwaan ini Jaksa
tindak pidana yang dilakukannya. Penuntut Umum yang didasarkan
Terjadinya Pertanggungjawaban pidana atas tingkatan ancaman hukum
karena telah ada tindak pidana yang pidana, Penuntut Umum yang dalam
dilakukan seseorang (Mahrus Ali, 2017) prakteknya untuk menjerat terdakwa
Pertanggungjawaban pidana adalah dan menghindari agar terdakwa tidak
Pertanggungjawaban orang terhadap terlepas dari jeratan hukum.
tindak pidana yang dilakukannya (Candra, Dakwaan ini sama dengan dakwaan
2014) Perbuatan pelaku merupakan alternatif karena terdiri dari beberapa
perbuatan melakukan tindak pidana lapisan dan disusun secara berurut
“percobaan menyalahgunakan dari ancaman hukuman tertinggi
pengangkutan dan/atau Niaga Bahan sampai pada ancaman hukuman
Bakar sebagaimana yang telah diatur terendah.
didalam pasal 55 Undang-Undang RI b. Surat Dakwaan Kumulatif
Nomor 22 Tahun 2001 Tentang Minyak Dalam dakwaan ini didakwakan
dan Gas Bumi maka dalam hal ini Jaksa bebarapa tindak pidana sekaligus ke
Penuntut Umum Menjatuhkan Dakwaan semua dakwaan harus dibuktikan
Kepada terdakwa untuk satu demi satu
mempertanggungjawabkan perbuatan c. Surat Dakwaan Kombinasi
nya. Surat dakwaan adalah surat atau Surat dakwaan ini apabila tindak
4
pidana yang dilanggar oleh penuntutan adalah tindakan penuntut
seseorang terdiri dari beberapa umum untuk melimpahkan perkara
tindak pidana dan kesemua tindak pidana ke Pengadilan Negeri yang
pidana harus dibuktikan satu demi berwenang dalam hal dan menurut cara
satu, dimana tindak pidana yang yang diatur dalam Undang-Undang ini
masing- masing berdiri sendiri- untuk melakukan penuntutan dan
sendiri. melaksanakan penetapan hakim. Maka
dalam hal ini Jaksa Penuntut Umum
Dalam dakwaan yang dijatuhkan Jaksa harus membuktikan adanya suatu
Penuntut Umum terhadap pelaku adalah kesalahan/ tindak pidana yang dilakukan
dakwaan Alternatif yang dimana telah terdakwa.
melanggar pasal 55 Undang-Undang RI
Nomor 22 Tahun 2001 Tentang Minyak Berdasarkan dakwaan yang telah
dan Gas Bumi Jo Pasal 53 ayat (1) dijatuhkan oleh Jaksa Penuntut Umum
KUHP,Dari data yang dipaparkan didalam maka terdakwa dituntut dengan tuntutan
surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum menjatuhkan pidana terhadap terdakwa
dimuka persidangan, menurut hemat IMRON RUDI MANTO HUTASOIT Als SOIT
saya Pasal-Pasal yang didakwakan dengan pidana penjara selama 2 (dua)
kepada IMRON RUDI MANTO HUTASOIT Tahun dan pidana denda sebesar Rp
alias SOIT sudah sesuai dimana 5.000.000,00,- (lima juta rupiah) dengan
perbuatan terdakwa telah memenuhi ketentuan apabila pidana denda tidak
unsur setiap orang yang merupakan dibayar oleh Terdakwa maka diganti
subjek hukum dan mempunyai dengan pidana kurungan selama 4
keterikatan dengan perbuatan terdakwa. (empat) Bulan; Didalam kasus ini penulis
Oleh karena itu majelis hakim sependapat dengan tuntutan yang
bermusyawarah untuk menyimpulkan diberikan Jaksa Penuntut Umum kepada
perkara ini dengan demikian dasar terdakwa sudah tepat karena telah
pertimbangan hakim dapat terbukti melanggar pasal 55 Undang-
mencerminkan putusan rasa keadilan dan Undang RI Nomor 22 Tahun 2001
kepastian hukum. Tentang Minyak dan Gas Bumi Jo Pasal
53 ayat (1) KUHP dimana terdakwa
Penuntutan suatu perkara dapat melakukan pelaku penyalahgunaan
dilakukan dengan berbagai cara. Cara pengangkutan dan/atau niaga bahan
tersebut bergantung pada berat bakar minyak bersubsidi.
ringannya suatu perkara, Ciri utama
dalam penuntutan ini adalah selalu Melakukan izin niaga tanpa izin usaha
disertai dengan surat dakwaan yang niaga
disusun secara cermat dan lengkap oleh
penuntut umum. Selain penuntutan Hal yang dimaksudkan dengan unsur
dengan cara biasa tersebut, penuntutan Melakukan Usaha Niaga Tanpa Ijin Usaha
dapat pula dilakukan dengan cara singkat. Niaga, sebagaimana ketentuan umum
Penuntutan ini dilakukan jika perkaranya Pasal 1 angka 14 Undang-undang No.
diancam pidana lebih ringan, yakni tidak Tahun 2001 Tentang Minyak dan Gas
lebihdari satu tahun penjara. Berkas Bumi yang dimaksud dengan Niaga
perkara biasanya tidak rumit, dan adalah kegiatan pembelian, penjualan
penuntut umum tetap mengajukan surat ekspor, impor, Minyak Bumi dan/atau
dakwaan yang disusun secara sederhana. hasil olahannya, termasuk Niaga Gas
Bumi memalui pipa. Bahwa kegiatan
Berdasarkan Pasal 1 ayat (7) KUHAP usaha minyak dan gas bumi terdiri dari
5
dua jenis yaitu kegiatan usaha hulu lain untuk melakukan perbuatan pidana
(Eksplorasi dan Eksploitasi) dan kegiatan- (uitloking) (Hadjon, 1987).
kegiatan Usaha Hilir yang mencakup:
pengolahan, pengangkutan, penyimpanan, Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap
dan Niaga sebagaimana dalam Pasal 5 dipersidangan telah ternyata terdakwa An
Undang-undang No. 22 Tahun 2001 sich memiliki peran yang sama terdakwa
Tentang Minyak dan Gas Bumi. lain (Roni Purwadi, Darliani, dan Junaidi)
dalam perkara terpisah dimana terdakwa
Dari fakta yang terlihat dipersidangan sebagaimana keterangan saksi-saksi, ahli
bahwa ternyata terdakwa benar dan terdakwa dan berkesimpulan bahwa
memesan bahan bakar minyak jenis solar terdakwa dalam hal ini semuanya telah
dari saudari DARLIANI sebanyak 3.000 melakukan perbuatan pelaksaan jadi
liter dan IJUN 2.000 liter namun lelaki melakukan anasir atau elemen dari
tersebut hanya mampu menyediakan peristiwa pidana itu, sehingga termasuk
1.400 liter Bahan Bakar Minyak jenis solar. dalam pengertian “Orang yang turut
yang dilakukan oleh terdakwa Wawan melakukan (medepleger)” sehinggan
Indrawan dapat dikategorikan dalam dengan demikian unsur dalam pasal ini
kegiatan usaha hilir BBM jenis solar dan telah terpenuhi (Hadjon, 1987).
harus dilengkapi dokumen izin usaha.
Wawan Indrawan melakukan kegiatan KESIMPULAN
usaha (berniaga) yang telah berlangsung
lama sejak 3 (tiga) bulan dengan Berdasarkan dari hasil penelitian dan
menggunakan ijin usaha solar dengan pembahasan mengenai skripsi yang
berniaga BBM jenis solar tanpa ada ijin penulis angkat dengan judul “Tinjauan
usaha dan (berniaga) dengan menjual Yuridis Terhadap Tindak Pidana
BBM tersebut dan memperoleh Penyalahgunaan Pengangkutan dan/atau
keuntungan perseorangan. Dengan Niaga Bahan Bakar Minyak Bersubsidi
melakukan niaga bahan bakar minyak (Studi Kasus: Putusan Pengadilan Nomor
tanpa ijin dengan demikian menandai 299/Pid.Sus/2020/Pn.Prp) “, dapat
bahwa terdakwa selama menjalankan diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
niaganya tidak mempunyai ijin.
1. Pada kasus tersebut diatas,
Di lakukan secara bersama-sama dikaitkan dengan fakta-fakta yang
terdapat pada barang bukti,
Pada dasarnya ketentuan Pasal 55 ayat keterangan-keterangan saksi,
(1) ke-1 KUHP dalam Ilmu Pengetahuan keterangan ahli, keterangan
Hukum Pidana merupakan ruang lingkup terdakwa, yaitu sdr. IMRON RUDI
ajaran “deelneming”. Bahwa bertitik tolak MANTO HUTASOIT alias SOIT
dari ketentuan Pasal 55 ayat (1) ke-1 terbukti melanggar Pasal 53 huruf d
KUHP maka yang diklasifikasikan sebagai Jo. Pasal 23 ayat (2d) Undang-
pelaku (dader) adalah mereka yang undang R.I Nomor 22 Tahun 2001
melakukan suatu perbuatan pidana Tentang Minyak dan Gas Bumi Jo.
(plegen), mereka yang menyuruh orang Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
lain melakukan suatu perbuatan pidana Penerapan hukum pidana oleh
(doenplegen), mereka yang turut serta hakim dalam perkara No.
(bersama-sama) melakukan suatu 299/Pid.Sus/2020/Pn.Prp adalah
perbuatan pidana (medeplegen) dan berdasarkan hasil penelitian penulis
mereka yang dengan sengaja menganggap telah terpenuhi unsurr
mengganjurkan (menggerakkan) orang -unsur dalam Pasal 53 huruf d Jo.
6
Pasal 23 ayat (2d) Undang-undang JURNAL
R.I Nomor 22 Tahun 2001 Tentang
Minyak dan Gas Bumi Jo. Pasal 55 Septa Candra, “Konsep
ayat (1) ke-1 KUHP. Pertanggungjawaban Pidana Dalam
2. Pertimbangan hukum Hakim dalam Hukum Pidana Nasional Yang Akan
menjatuhkan putusan berdasarkan Datang”, Jurnal Cita Hukum Vol. 1 No. 1,
dakwaan penuntut umum Juni 2014.
didasarkan pada alat-alat bukti
berupa keterangan saksi-saksi,
keterangan ahli dan keterangan
terdakwa serta fakta-fakta lengkap
di depan persidangan diperkuat
dengan keyakinan hakim itu sendiri.
Dan tidak diperolehnya alasan
penghapusan pidana yang
membuat terdakwa lepas dari
jeratan hukum. Selain itu, hakim
juga turut mempertimbangkan hal-
hal yang dapat memberatkan dan
meringankan bagi terdakwa.

DAFTAR PUSTAKA

BUKU
Ali, Mahrus, Dasar-Dasar Hukum Pidana,
Sinar Grafika, Jakarta,2017.
Hadjon, Phillipus M. Perlindungan Hukum
Bagi Rakyat Indonesia, PT. Bina Ilmu,
Surabaya: 1987.
Harahap, M. Yahya, Pembahasan
Permasalahan dan Penerapan KUHAP
Penyidikan dan Penuntutan, Sinar Grafika,
Jakarta, 2003.
Marzuki, Peter Mahmud. Penelitian
Hukum. Kencana.Jakarta, 2007.

Raharjo, Satjipto. Ilmu Hukum ,Bandung:


PT. Citra Aditya Bakti, 2000.

Salim, H.S, Hukum Pertambangan di


Indonesia, Raja Grafindo Persada, 2005.
Soekanto, Soerjono. Pengantar Penelitian
Hukum, Ui Press, Jakarta, 1984

Anda mungkin juga menyukai