Anda di halaman 1dari 10

Perbandingan Undang-Undang RI No. 4 tahun 2009 tentang mineral batubara (minerba) dengan Undang-Undang RI No.

22 tahun 2001 tentang minyak dan gas bumi :

N o .

Kategori

Minerba (Undang Undang No. 4 Tahun 2009) Asas pada UU ini pada dasarnya sama dengan asas UU minyak dan gas bumi yang sama-sama berlandaskan pada manfaat, keadilan, keseimbangan, dan berwawasan lingkungan. Penjelasan

Migas (Undang Undang No. 22 Tahun 2001)

Pada pasal 2 menjelaskan tentang Penyelenggaraan kegiatan usaha Minyak dan Gas Bumi yang diatur dalam Undang-undang ini berasaskan ekonomi kerakyatan, keterpaduan, manfaat, keadilan, keseimbangan, pemerataan, kemakmuran bersama dan kesejahteraan rakyat banyak, keamanan, keselamatan, dan kepastian hukum serta berwawasan lingkungan.

1.

Azas

perbedaannya terdapat pada kalimat keberpihakan kepada kepentingan bangsa di poin (b). Dalam hal ini, maksud dari poin (b) sama dengan asas kegiatan usaha minyak dan gas bumi, yang mana sama-sama untuk kemakmuran bersama dan

kesejahteraan rakyat banyak, namun pada UU ini lebih keseluruhan yaitu pada kata-kata kepentingan bangsa, sedangkan pada UU migas lebih hanya kepada asas ekonomi kerakyatan.

Tujuan pengelolaan mineral dan batubara pada umumnya sama dengan tujuan penyelenggaraan kegiatan usaha minyak dan gas bumi yaitu sama-sama menekankan pada usaha yang bergerak sesuai ketentuan peraturan yang 2. Tujuan ada yang dilakukan dari awal (penyelidikan umum dan eksplorasi) sampai akhir (pascatambang) dan merupakan usaha yang memberikan banyak dampak positif ke masyarakat luas. Namun pada UU mineral dan batubara juga

Tujuan penyelenggaraan kegiatan usaha Minyak dan Gas Bumi pada umumnya bertujuan pada penekanan usaha yang bergerak sesuai ketentuan peraturan yang ada yang dilakukan dari awal (penyelidikan umum dan eksplorasi) sampai akhir ekploitasi dan merupakan usaha yang memberikan banyak dampak positif ke masyarakat luas terutama masyarakat sekitar usaha pertambangan maupun perminyakan dilakukan. Namun pada UU minyak dan gas bumi ini lebih menegaskan kepentingan dalam meningkatkan pendapatan negara untuk berkontribusi bagi perekonomian nasional, industri, dan perdagangan (sentralisasi), dan tujuan lainnya yakni:

memperhatikan kepentingan dalam meningkatkan pendapatan masyarakat lokal, daerah, dan negara, dengan tujuan : Menjamin efektivitas pelaksanaan dan pengendalian kegiatan usaha pertambangan secara berdaya guna, berhasil guna, dan berdaya saing; Menjamin manfaat pertambangan mineral dan batubara secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan hidup; Menjamin tersedianya mineral dan batubara sebagai bahan baku dan/atau sebagai sumber energi untuk kebutuhan dalam negeri; Mendukung dan menumbuhkemban gkan kemampuan
3

Menjamin efektivitas pelaksanaan dan pengendalian kegiatan usaha Eksplorasi dan Eksploitasi secara berdaya guna, berhasil guna, serta berdaya saing tinggi dan berkelanjuta atas Minyak dan Gas Bumi milik negara yang strategis dan tidak terbarukan melalui mekanisme yang terbuka dan transparan;

Menjamin efektivitas pelaksanaan dan pengendalian usaha Pengolahan, Pengangkutan, Penyimpanan, dan Niaga secara akuntabel yang diselenggarakan melalui mekanisme persaingan usaha yang wajar, sehat, dan transparan;

enumbuhkembangkan kemampuan nasional untuk lebih mampu bersaing di tingkat nasional, regional, dan internasional;

Menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat yang adil dan merata, serta tetap menjaga kelestarian lingkungan hidup.

nasional agar lebih mampu bersaing di tingkat nasional, regional, dan internasional; Meningkatkan pendapatan masyarakat lokal daerah, dan negara, serta menciptakan lapangan kerja untuk sebesarbesarnya kesejahteraan rakyat; dan Menjamin kepastian hukum dalam penyelenggaraan kegiatan usaha pertambangan minerak dan batubara.

Dikuasa oleh Negara,

Dikuasai oleh Negara, diselenggarakan oleh pemerintah sebagai pemegang kuasa pertambangan, kemudian pemerintah membentuk Badan Pelaksana.

3 .

Penguasaan dan Pengusahaan

diselenggarakan oleh pemerintah dan/atau pemerintah daerah. Pengusahaan yaitu dalam bentuk IUP,

Dalam Pengusahaan di bagi dua garis besar yakni sektor

IPR dan IUPK. Izin usaha yang diberikan hanya berlaku untuk 1 Jenis komoditi yang ingin di ditambang. IUP dapat di peroleh oleh : 1. Badan Usaha, 2. 3. Koperasi, dan Perseorangan

Hulu dan Hilir. Untuk sektor hulu kegiatan penambangan dilakukan melalui Kontrak Kerja sama yang bisa disebut SKK-Migas. Untuk Kegiatan Hilir izin kegiatan diberikan dalam bentuk Izin Usaha. Untuk bagian Hulu : 1. 2. 3. 4. badan usaha milik negara; badan usaha milik daerah; koperasi; usaha kecil; badan usaha swasta.

IPR dapat diperoleh oleh :

Dalam kegiatannya Badan Usaha Tetap untuk kegiatan Hulu dilarang melakukan kegiatan Hilir Juga sekaligus dan begitu juga sebaliknya.

1.

Kelompok masyarakat,

2.

Koperasi dan perseorangan IUPK diperoleh oleh badan Usaha yang ditunjuk oleh Pemerintah atau yang telah memperoleh izin khusus.

4. Hubungan atas hak tanah

Hak atas WIUP, WPR, atau WIUPK meliputi hak atas tanah permukaan bumi.

Hak atas wilayah kerja tidak meiputi hak atas tanah permukaan bumi.

Kegiatan usaha Minyak dan Gas Bumi tidak dapat dilaksanakan

Kegiatan pertambangan tidak dilaksanakan pada tempat yang dilarang sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.

pada: tempat pemakaman, tempat yang dianggap suci, tempat umum, sarana dan prasarana umum, cagar alam, cagar budaya, serta tanah milik masyarakat adat; lapangan dan bangunan pertanahan negara serta tanah disekitarnya; bangunan bersejarah dan simbolsimbol negara; bangunan rumah tinggal, atau pabrik beserta tanah pekarangan sekitarnya; kecuali dengan izin dari Pemerintah, persetujuan masyarakat, dan perseorangan yang berkaitan dengan hal tersebut. Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap yang bermaksud melaksanakan kegiatannya dapat memindahkan bangunan, tempat umum, sarana dan prasarana umum setelah terlebih dahulu memperoleh izin dari instansi berwenang.

Kegiatan pertambangan dilaksanakan jika sudah mendapat izin dari Pemerintah sesuai ketentuan peraturan perundangundangan.

Pemegang IUP Eksplorasi atau IUPK Eksplorasi hanya dapat melaksanakan kegiatannya setelah mendapat izin dari pemegang hak atas tanah.

Hak atas IUP, IUR, atau IUPK bukan merupakan pemilikan hak atas tanah.
6

Pada tahap awal pemerintah melakukan lelang. Persyaratan yang wajib dilakukan oleh pemohon yakni harus memenuhi persyaratan administratif; teknis; dan finansial.

Kegiatan usaha Minyak dan Gas peririzinannya di peroleh melalui permohonan Kontrak Kerjasama (untuk kegiatan Hulu) dan Izin Usaha (untuk Kegiatan Hilir).

Kontrak Kerjasama dikeluarakn Oleh Badan Pelaksana. Surat Izin Usaha di keluarkan oleh Badan Pengatur. Rincian administratif di atur dalam Peraturan Pemerintah.

Setelah Badan Usaha/ Perseorangan memenangkan lelang maka wajib melaksanakan persyaratan

Tata Cara 5. Mendapat Izin

lainnya. Untuk IUP tata cara meliputi : 1. Badan Usaha membuat Permohonan WIUP Kepada Menteri/ Gubernur/ Walikota secara tertulis. 2. Setelah WIUP diperoleh maka di mohonkan untuk pemberian IUP. Terdapat 2 macam IUP yakni IUP eksplorasi dan Produksi. 3. Memenuhi persyaratan administratif; teknis; lingkungan; dan finansial.

Pembinaa 6. n dan Pengawas an Menteri melakukan pembinaan terhadap penyelenggaraan pengelolaan usaha
7

Pembinaan terhadap kegiatan usaha Minyak dan Gas Bumi dilakukan oleh Pemerintah.

Pembinaan meliputi :

pertambangan yang dilaksanakan oleh pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya. a. Pembinaan meliputi : pemberian pedoman dan standar pelaksanaan pengelolaan usaha pertambangan; b. pemberian bimbingan, supervisi, dan konsultasi; c. pendidikan dan pelatihan; dan; d. perencanaan, penelitian,pengembangan, pemantauan, dan evaluasi pelaksanaan penyelenggaraan usaha pertambangan di bidang mineral dan batubara. Menteri dapat melimpahkan kepada gubernur untuk melakukan pembinaan terhadap penyelenggaraan kewenangan pengelolaan di bidang usaha pertambangan yang dilaksanakan oleh pemerintah kabupaten/kota. Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya
8

1. Penyelenggaraan urusan pemerintah di bidang kegiatan usah Minyak dan Gas Bumi; 2. Penetapan kebijakan mengenai kegiatan usaha Minyak dan Gas Bumi berdasarkan cadangan dan potensi sumber daya Minyak dan Gas Bumi dalam negeri, penguasaan teknologi, aspek lingkungan dan pelestarian lingkungan hidup, kemampuan nasional, dan kebijakan pembagunan. Pelaksanaan pembinaan dilakukan secara cermat, transparan, dan adil terhadap pelaksanaan kegiatan usaha Minyak dan Gas Bumi. Tanggung jawab kegiatan pengawasan atas pekerjaan dan pelaksanaan kegiatan usaha Minyak dan Gas Bumi terhadap ditaatinya ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku berada padadepartemen yang bidang tugas dan kewenangannya meliputi kegiatan usaha Minyak dan Gas Bumi dan departemen lain yang terkait. Pengawasan atas pelaksanaan Kegiatan Usaha Hulu berdasarkan Kontrak Kerja Sama dilaksanakan oleh Badan Pelaksana. Pengawasan atas pelaksanaan Kegiatan Usaha Hilir berdasarkan lzin Usaha dilaksanakan oleh Ba Pengawasan meliputi :

bertanggung jawab melakukan pembinaan atas pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan yang dilakukan oleh pemegang IUP, IPR, atau IUPK. Menteri melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan pengelolaan usaha pertambangan yang dilaksanakan oleh pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya. Menteri dapat melimpahkan kepada gubernur untuk melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan kewenangan pengelolaan di bidang usaha pertambangan yang dilaksanakan oleh pemerintah kabupaten/kota. Menteri, gubernur, dan bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya melakukan pengawasan atas pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan yang dilakukan oleh pemegang IUP, IPR, atau IUPK. Pengawasan meliputi :
9

1.

konservasi sumber daya dan cadangan Minyak dan Gas Bumi;

2. 3. 4.

pengelolaan data Minyak dan Gas Bumi; penerapan kaidah keteknikan yang baik; jenis dan mutu hasil olahan Minyak dan Gas Bumi;

5.

alokasi dan distribusi Bahan Bakar Minyak dan bahan baku;

6. 7. 8.

keselamatan dan kesehatan kerja; pengelolaan lingkungan hidup; pemanfaatan barang, jasa, teknologi, dan kemampuan rekayasa dan rancang bangun dalam negeri;

9. 10. 11.

penggunaan tenaga kerja asing; pengembangan tenaga kerja Indonesia; pengembangan Lingkungan dan masyarakat setempat;

12.

penguasaan, pengembangan, dan penerapan teknologi Minyak dan Gas Bumi;

13.

kegiatan-kegiatan lain di bidang kegiatan usaha Minyak dan Gas Bumi sepanjang menyangkut kepentingan umum.

1. teknis pertambangan; 2. pemasaran; 3. keuangan; 4. pengolahan data mineral dan batubara; 5. konservasi sumber daya mineral dan batubara; 6. keselamatan dam kesehatan kerja pertambangan; 7. keselamatan operasi pertambangan; 8. pengelolaan lingkungan hidup, reklamasi, dan pascatambang; 9. pemanfaatan barang. Jasa, teknologi dan kemampuan rekayasa dan rancang bangun dalam negeri; 10. pengembangan tenaga kerja teknis pertambangan; 11. pengembangan dan pemberdayaan masyarakat setempat; Pengawasan terhadap huruf a, huruf e, huruf f, huruf g, huruf h, dan huruf l dilakukan oleh inspektur tambang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

10

Anda mungkin juga menyukai