Anda di halaman 1dari 20

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................................................ 1

1. LATAR BELAKANG .................................................................................................................. 1

1.1. Dasar Hukum ........................................................................................................................ 1

1.2. Gambaran Umum .................................................................................................................. 1

1.3. Urgensi .................................................................................................................................. 5

1.4. Tujuan Penelitian .................................................................................................................. 8

1.5. Manfaat Penelitian ................................................................................................................ 9

2. PENERIMA MANFAAT ............................................................................................................. 9

3. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN................................................................................... 9

3.1. TARGET LUARAN UTAMA ............................................................................................ 11

3.2. TARGET LUARAN DARI KELANJUTAN KEGIATAN EBT 2022 ............................... 15

3.3. TARGET LUARAN DARI TEMA RISET LAINNYA ...................................................... 17

4. PERSYARATAN PENGUSUL PROPOSAL ............................................................................. 18

5. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN ...................................................................... 18

6. FORMAT PROPOSAL............................................................................................................... 19

i
1. LATAR BELAKANG
1.1. Dasar Hukum
Dasar Hukum Tugas Fungsi/Kebijakan:
✔ Undang Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi;
✔ Undang-undang Nomor 11 Tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi;
✔ Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2014 tentang Panas Bumi;
✔ Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan
Energi Nasional;
✔ Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2017 tentang Rencana Umum Energi
Nasional (RUEN);
✔ Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2009 tentang Konservasi Energi;
✔ Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2015 tentang RIPIN 2015-2035;
✔ Peraturan Pemerintah Nomor 15 tahun 1991 tentang Standar Nasional Indonesia
Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional
Penurunan GRK Nasional;
✔ Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2018 tentang RIRN 2017-2045;
✔ Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang RPJMN 2020-2024;
✔ Peraturan Menteri ESDM Nomor 53 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Permen
Nomor 50 Tahun 2017 tentang Pemanfaatan Sumber Energi Terbarukan untuk
Pembangkit Listrik;
✔ Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 54/M-IND/Per/3/2012 tentang TKDN
Pembangkit Listrik;
✔ Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) 2019-2038;
✔ Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2021-2030;
✔ Peraturan Menteri ESDM Grand Strategi Energi Nasional (GSEN) 2021

1.2. Gambaran Umum

● Indonesia Net importir Migas

Indonesia sangat bergantung kepada impor minyak mentah dan bahan bakar migas
yang dari tahun ke tahun semakin meningkat. Puncaknya adalah pada tahun 2004
1|Page
pertama kalinya Indonesia menjadi net importer minyak. Gambar 1 menunjukkan
defisit neraca migas Indonesia semenjak tahun 2002.

Produksi Konsumsi

Gambar 1 Grafik konsumsi dan produksi minyak Indonesia


(Sumber: Data boks dirujuk dari BP Global)

Proyeksi pada tahun 2021, impor minyak mentah adalah sebesar 118,4 juta barrel per
tahun dan bahan bakar minyak sebesar 113 juta barrel per tahun. Selain itu, impor LPG
juga diperkirakan meningkat menjadi 7,2 juta metrik ton per tahun. Volume di atas
bila didasarkan atas harga minyak mentah sebesar USD 60 per barrel dan LPG sebesar
USD 411 per ton, maka merupakan sebuah kehilangan devisa sebesar Rp 194 triliun
per tahun atau Rp 532 milyar per hari (akibat impor minyak mentah dan BBM serta Rp
40 triliun per tahun atau Rp 113 miliar per hari akibat impor LPG.

● Indonesia memiliki cadangan energi yang belum dieksplorasi

Kabar baiknya adalah Indonesia masih memiliki cadangan batubara dan gas yang
cukup, serta potensi cekungan minyak bumi yang belum dieksplorasi.

2|Page
Gambar 2 Profil Konsumsi dan Cadangan terbukti Batubara Nasional
(Sumber, APBI 2021)
Dengan asumsi tidak ada penemuan cadangan terbukti baru, cadangan batubara ini
cukup untuk kebutuhan nasional selama 69 tahun. Profil konsumsi dan cadangan
terbukti batubara dapat dilihat pada Gambar 2.

Adapun potensi cadangan minyak bumi tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia
sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 3. Cadangan paling besar berada pada wilayah
Sumatera Bagian Tengah, Kalimantan, dan Jawa bagian Timur.

Gambar 3 Klasifikasi cadangan minyak bumi Nasional (Sumber: DEN, 2021)

• Potensi dan rencana pemanfaatan EBT di Indonesia

Di samping sumber energi fosil, Indonesia juga memiliki potensi energi baru dan
terbarukan yang belum secara penuh dilakukan eksplorasi. Potensi EBT di Indonesia dan
pemanfaatannya saat ini sebagai sumber energi dapat dilihat di Tabel 1.

3|Page
Tabel 1 Potensi dan Kapasitas Terpasang EBT Nasional (Sumber DEN, 2021)

Jenis Potensi Kapasitas terpasang


Energi
EBT

Energi Laut 17,9 GW 0 MW (0%)

Panas Bumi 23,9 GW 2.130,7 MS (8,9%)

Bioenergi 32,6 GW 1.905,3 MW (5.5%)

Bayu 60,6 GW 154,3 MW (0,25%)

Energi Air 75 GW 6.121 MW (8.16%)

Surya 207,8 GW 153,5 MWp (0.07%) Wp:watt


peak

Nuklir *) Potensi Nuklir terdiri dari Uranium dan Thorium


● Uranium Discovered: 15,3 ribu ton; Undiscovered:
62,1 ribu ton;
● Thorium Discovered: 4,7 ribu ton;
Undiscovered:128,9 ribu ton
● Lokasi di Kalan, Ketapang, dan Mahakam -
Kalbar; Bangka Belitung; Singkep - Kepri;
Mentawai, Darab, dan Katingan – Kalteng

Dalam Rencana Umum Energi Nasional tahun 2017, porsi energi yang bersumber dari
sumber energi terbarukan diharapkan akan mengambil posri yang dominan, mengingat
potensi Indonesia yang juga cukup berlimpah dan bervariasi dari sumber energi terbarukan.
Skenario kontribusi dari EBT dapat dilihat pada gambar 4.

4|Page
Gambar 4. Rencana bauran EBT sampai dengan tahun 2050
Hal ini mempertegas bahwa ke depan adalah era bagi sumber EBT, meskipun saat ini
tantangan untuk mengimplementasikannya masih besar. Disinilah peran riset, untuk mencari
katalis agar tantangan tersebut dapat terjawab, sehingga untuk penerapan EBT di Indonesia
ke depan semakin mudah dan menarik.

1.3. Urgensi

⮚ Penurunan emisi CO2 merupakan salah satu bentuk kesepakatan Internasional


dalam menghadapi perubahan iklim, yang disikapi oleh Pemerintah Indonesia
melalui komitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 29% di
tahun 2030 dengan usaha sendiri atau sebesar 41% dengan bantuan internasional.
⮚ Intensitas energi final menggambarkan intensitas pemanfaatan energi pada sisi
pengguna energi. Intensitas energi final adalah jumlah total konsumsi energi per
unit produk domestik bruto (PDB). Semakin rendah angka intensitas energi final,
maka semakin efisien penggunaan energi di sebuah negara. Pengembangan
teknologi hemat energi dan pengujian produk hemat energi diperlukan dalam
penurunan intensitas energi final ini. Optimasi dan audit energi diperlukan pada
pengguna energi akhir di industri, bangunan pemerintah, dan komersial.
⮚ Tingkat Komponen Dalam Negeri sektor infrastruktur ketenagalistrikan diatur
dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 05/M-IND/PER/2/2017 tentang

5|Page
Perubahan Atas Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 54/M-IND/PER/3/2012
tentang Pedoman Penggunaan Produk Dalam Negeri untuk Pembangunan
Infrastruktur Ketenagalistrikan.
⮚ Diversifikasi energi khususnya untuk transportasi jalan, dimana sektor ini paling
banyak mengkonsumsi BBM fosil, yang selain sebagai sumber polusi juga
menguras devisa negara untuk impor BBM, oleh karena itu diperlukan Riset dan
Inovasi untuk mensubstitusi BBM dengan bahan bakar lain berupa Sumber Energi
Baru, seperti Coal Bed Methane dan lainnya, atau dari Sumber Energi Terbarukan
seperti Bahan Bakar Nabati.
⮚ Sumber Energi Terbarukan perlu menjadi perhatian demi untuk tujuan sustainable
dan ketahanan energi di masa mendatang. Karena mengandalkan sumber energi
fosil saja jelas berisiko, mengingat cepat atau lambat akan habis. Sebaliknya,
sumber energi terbarukan seperti Bahan Bakar Nabati akan selalu terpenuhi karena
diperoleh dari hasil budidaya pertanian dan perkebunan.
⮚ Bioenergi adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam skema Net Zero Emission
(NZE), serta target Sustainable Development Goals (SDGs). Penurunan emisi
terbesar adalah konversi gas metana menjadi listrik. Riset dan inovasi yang
memanfaatkan limbah sawit menjadi biogas, termasuk di antaranya proses produksi
biohidrogen akan menjawab penurunan emisi industri sawit di Indonesia. Gas
hidrogen, selain berguna untuk kesempurnaan pembakaran, juga berkelanjutan.
⮚ Upaya pemerintah dalam rencana pencapaian NZE pada 2060 hanya akan tercapai
dengan terobosan teknologi Blue dan Green Hydrogen dan pemanfaatan nuklir.
Upaya untuk mengembangkan inovasi Green Hydrogen menggunakan sistem PEM-
elektroliser yang disuplai energinya dari PV dan Wind turbine menjadi alternatif
penurunan emisi produksi gas hidrogen di Industri.
⮚ Dalam sistem konservasi energi dan sistem kelistrikan diperlukan pengembangan
Baterai Management System dan Energy Storage System, yang dikombinasikan
dengan skema Smart-grid. Pengalaman dalam pengembangan sistem kelistrikan di
Sumba menjadi contoh untuk pengembangan selanjutnya.
⮚ Masa transisi energi saat ini menuju NZE, akan sangat mempengaruhi berbagai
kebijakan yang akan diambil pemerintah. Analisis efisiensi energi, pemodelan
sistem energi, serta optimalisasi pemodelan, akan banyak mendukung kegiatan

6|Page
EBT. Konsep smart city dengan memperhatikan sistem energi yang berkelanjutan
dan pemilihan teknologi yang tepat sangat diperlukan. Metode riset analisis energi
ini meliputi energy economics of energy system, techno economic assessment of
energy technology, decarbonization strategies, smart cities and sustainable energy
system, serta assessment of resources of energy transition.

Kontribusi Program pengembangan Energi Baru terbarukan selengkapnya terdapat dalam gap
analysis pada Tabel 1.
Tabel 1 Gap Analysis
Sektor Kondisi Ideal Kondisi Real1 Kontribusi Riset
Bauran Tahun 2025: Tahun 2021: 1. Riset pemetaan potensi EBT
Energi 23% 11.5% dapat memberikan pilihan
terbarukan skema yang lebih presisi dalam
(%) Masih ada Gap memperkecil gap antara
sebesar 11.5 % realisasi dan target bauran
dengan sisa waktu energi terbarukan
kurang dari 4 tahun 2. Riset pemanfaatan additif untuk
jenis biomassa yang saat ini
belum bisa dimanfaatkan untuk
cofiring PLTU Batu bara,
dengan hasil riset ini sangat
dimungkinkan untuk menambah
porsi biomassa dalam
memenuhi bauran energi
terbarukan.
3. Riset dan pemanfaatan Turbin
ORC yang kompetitif dapat
menaikkan potensi peningkatan
bauran energi terbarukan
dengan bahan baku sampah,
energi panas bumi, panas sisa di
industri proses dan migas dll.
4. Riset pendampingan industri
manufaktur PV dalam negeri
agar sesuai dengan standard SNI
dapat meningkatkan tumbuhnya
PLTS dengan TKDN yang
tinggi.
5. Dengan disemasi teknologi dan
optimasi pemanfaatan POME
menjadi Biogas dan Listrik akan
dapat mendorong peningkatan

7|Page
Sektor Kondisi Ideal Kondisi Real1 Kontribusi Riset
bauran EBT.
6. Riset teknologi PLTS terapung
dapat memberikan alternatif
pembangunan PLTS di
permukaan danau atau waduk
yang saat ini belum
termanfaatkan.
7. Riset dan pemanfaatan
Bioenergy akan sangat
berkontribusi dalam mencapai
target bauran EBT.

1.4. Tujuan Penelitian

● Mempercepat pemanfaatan Energi Terbarukan di Indonesia dengan pengembangan


teknologi Energi Terbarukan yang kompetitif meliputi energi Surya, Angin, Panas
bumi, Biomassa, BioGas, Aliran dan Terjunan Air, Sampah, Gerakan & perbedaan
suhu lapiran Laut, Limbah Produk Pertanian, Perkebunan dan Peternakan, Energi
terbarukan Lainnya.
● Mengoptimalkan pemanfaatan Energi Baru rendah emisi di Indonesia untuk
mendukung transisi energi menuju Net Zero Emission (NZE) dengan pengembangan
teknologi Cofiring PLTU Batu bara, Hidrogen, coal bed methane, coal gasification,
Coal liquefaction dan sumber energi baru lainnya.
● Meningkatkan pengembangan Teknologi Pendukung Energi Baru Terbarukan (EBT)
yang berperan dalam mendorong suksesnya pemanfaatan EBT di Indonesia.
● Menggerakkan terbentuknya ekosistem industri manufaktur pembangkit EBT di dalam
negeri.
● Meningkatkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) di bidang EBT.
● Meningkatkan kemampuan Inovasi lembaga riset dan manufaktur dalam sistem
teknologi EBT
● Kemitraan dengan industri energi dalam negeri dan kemitraan dengan Pertamina,
PLN, PGN, dan lain-lain akan membentuk ekosistem inovasi yang berkelanjutan.
● Membangun kapasitas SDM yang handal dan berkualitas di bidang EBT dengan
kerjasama pihak akademisi.

8|Page
1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat riset pengembangan EBT tahun 2023 adalah:


1. Tercapainya produk riset dan inovasi di bidang EBT dalam upaya untuk menurunkan
emisi pada masa transisi energi dan Net Zero Emission pada 2060;
2. Terbitnya publikasi nasional maupun internasional tentang pengembangan dan
pemanfaatan EBT;
3. Tercapainya Kekayaan Intelektual (KI) terkait pengembangan teknologi EBT;
4. Tercapaikan kekuatan SDM unggul di bidang EBT;
5. Terciptanya ekosistem inovasi melalui kemitraan dengan industri dalam negeri.

2. PENERIMA MANFAAT
a) Kemenko Perekonomian;
b) Kementerian ESDM;
c) Kementerian Pertahanan;
d) Kementerian Perindustrian;
e) Kementerian Perumahan Rakyat;
f) PT Pertamina (Persero);
g) PT PLN (Persero);
h) PTPN;
i) PT PAL;
j) BUMN lainnya
k) Industri Swasta/Startup
l) Universitas
m) Kawasan Ekonomi Khusus
n) Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI), serta banyak Asosiasi
Energi lainnya.

3. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN


Dalam pelaksanaan program pengembangan energi baru terbarukan tahun 2023 dibagi dalam
2 (dua) kelompok besar yaitu energi baru dan energi terbarukan sebagai berikut:

9|Page
a. Energi Baru
Energi baru adalah semua jenis energi yang berasaL dari atau dihasilkan dari teknologi
baru pengolahan energi tidak terbarukan dan sumber energi terbarukan. Sumber energi
baru diantaranya adalah Hidrogen, Gas metana (Coal Bed Methane), Batubara tercairkan
(Coal Liquefaction), batubara tergaskan (Coal Gasification), dan sumber energi baru
lainnya.
b. Energi Terbarukan
Energi terbarukan adalah energi yang berasal atau dihasilkan dari sumber energi
terbarukan, Riset energi terbarukan pada program pengembangan EBT terdiri dari topik
di antaranya adalah energi dari sumber energi surya, angin, panas bumi, biomassa,
biogas, aliran dan terjunan air, sampah, gerakan & perbedaan suhu lapisan laut, limbah
produk pertanian, perkebunan dan peternakan, energi terbarukan lainnya.

Pada tahun anggaran 2023 ini, Rumah Program pengembangan Energi Baru Terbarukan
(EBT) mempunyai target sebagai berikut:
No Kegiatan Total Target Minimal Keluaran (output)
1 Energi Baru 2 Purwarupa
- Hidrogen 16 KI (terdaftar)
- Batubara tercairkan 70 Publikasi Internasional (terpublikasi)
- Batubara tergaskan
- Sumber energi baru lainnya
- Sistem energy storage
- Aspek control, electrical, dan
optimasi terkait pemanfaatan
energi baru
- Aspek teknoekonomi, social,
lingkungan terhadap
penerapan energi baru
2 Energi Terbarukan
- Surya
- Angin
- Panas Bumi
- Biomassa & BioGas
- Bioteknologi dan katalis
- Aliran dan Terjunan Air
- Sampah
- Gerakan & perbedaan suhu
lapisan Laut
- Limbah Produk Pertanian

10 | P a g e
No Kegiatan Total Target Minimal Keluaran (output)
- Perkebunan dan Peternakan
- Optimasi terkait pemanfaatan
energi terbarukan (Digitalisasi
& otomatisasi sistem energi)
- Konservasi energi
- Pengelolaan gas buang dari
sistem energi (CCS & CCSU)
- Aspek teknoekonomi, social,
lingkungan terhadap
penerapan energi terbarukan

Untuk mencapai target tersebut, strategi yang digunakan adalah sebagai berikut
3.1. TARGET LUARAN UTAMA
Target luaran utama RP EBT 2023 sudah ditetapkan, yaitu menghasilkan 2 Purwarupa.
Penetapan ini juga dilandasi melalui proses monitoring dan evaluasi dari program EBT
tahun 2022. Dari evaluasi tersebut, pada saat ini purwarupa yang akan diusulkan
sebagai luaran utama adalah sebagai berikut:
a) Sistem yang mendukung penerapan co-firing di PLTU (blending additive untuk
mengurangi slagging fouling-biomass)
Potensi bahan baku biomasa di Indonesia sangatlah besar. Indonesia terdiri dari
kepulauan yang subur, sehingga kaya akan hayati dengan banyak karakteristik
biomasa seperti kayu, jagung, kedelai, tebu, kelapa, karet hingga kelapa sawit.
Dengan berbagai karakteristik yang berbeda ini, maka perlu dilakukan penyesuaian
sebelum digunakan sebagai bahan bakar. Dibandingkan bahan bakar fosil, sifat dan
karakteristik bahan bakar biomasa lebih kompleks serta memerlukan persiapan dan
pemrosesan yang lebih khusus. Sifat dan karakteristik meliputi berat jenis yang
kecil sekitar 122 kg/m3, jumlah abu hasil pembakaran yang tinggi dengan
temperatur titik leleh abu yang rendah. Titik leleh yang rendah ini disebabkan oleh
kandungan alkali yang relatif tinggi. Hal ini dapat menyebabkan potensi slagging,
fouling dan korosi pada boiler.
Salah satu mengatasi potensi permasalahan slagging, fouling dan korosi pada boiler
tersebut adalah dengan penambahan aditif pada biomasa sebelum dilakukan
blending dengan batubara. Aditif yang ditambahkan disesuaikan dengan
karakteristik kandungan yang terdapat pada biomasa, sehingga dengan penambahan

11 | P a g e
aditif tersebut, kandungan yang berpotensi merusak dapat dinetralisir oleh aditif.
Aditif ini juga merupakan hasil riset yang juga sedang dilakukan, dan sebagai tahap
lanjutan dari riset yang dilakukan, maka pembuatan purwa rupa alat blending untuk
melakukan pencampuran additive ini diperlukan.
Desain awal Purwarupa blending additive yang akan dikembangkan pada mesin
pellet untuk mengurangi slagging fouling-biomass ditunjukkan pada Gambar 5.

Gambar 5. Sistem blending additive untuk mengurangi slagging fouling-biomass

Hasil pembahasan pendalaman rencana program EBT 2023, mengharapkan juga


bahwa kegiatan pencapaian purwa rupa utama ini dapat didukung oleh periset
lainnya agar hasil riset yang dapat menjadi lebih terintegrasi dan saling melengkapi.
Beberapa potensi tema riset yang terkait dengan kegiatan co-firing dan rencana
pembuatan purwarupa ini, di antaranya adalah:
1. Riset ketersediaan bahan baku biomass,
2. Riset simulasi thermodinamika pada Boiler,
3. Riset dampak pemanfaatan biomass dalam pembakaran di cofiring, emisi gas
buang dan aspek lain,
4. Riset metode pengujian hasil pembakaran,
5. Riset rantai pasok dan TKDN,

12 | P a g e
6. Kajian tekno ekonomi pemanfaatan purwarupa.
Topik-topik riset ini juga dapat diusulkan dalam rangka menghasilkan keluaran
yang lebih melingkupi berbagai aspek dan sudut pandang.
b) Turbin Organic Rankine Cycle (ORC)
Dewasa ini teknologi ORC dengan menggunakan fluida kerja organik merupakan
teknologi kekinian / state of the art dalam bidang ilmu pembangkit listrik, karena
teknologi ORC mampu memanfaatkan sumber panas dari temperatur rendah untuk
membangkitkan energi listrik. Permasalahan yang kompleks tentang sampah dapat
terjawab dengan teknologi Incinerator dan ORC untuk menjadikan sampah lebih
berdaya guna melalui kegiatan waste to energy. Teknologi ORC ini di Indonesia
masih belum ada instalasinya dalam skala unit bisnis. Oleh karena itu akan
menjadi peluang besar untuk mengembangkan teknologi ORC yang terintegrasi
dengan Incinerator dalam suatu Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik
Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan sesuai PERPRES No. 35 Tahun 2018.
Selain itu sampah akan dipandang sebagai sesuatu yang sangat ekonomis untuk
kemandirian listrik dan tentunya akan timbulnya inovasi – inovasi penerapan
teknologi ORC ini.
Turbin ORC adalah teknologi kunci dari implementasi sistem pemanfaatan panas
dari berbagai proses termal, untuk dihasilkan energi listriknya.
Rencana tipe Turbin ORC yang akan dikembangkan adalah Turbin ORC Hermetic
seperti pada Gambar 6.

Gambar 6. Turbin ORC Hermetic

13 | P a g e
Dalam melakukan uji fungsional dan performa, Turbin ORC tersebut akan
diintegrasikan dengan suatu Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik
Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan seperti pada Gambar 7 berikut:

Gambar 7. Integrasi dan uji Turbin ORC pada Instalasi Pengolah Sampah
Setelah melalui proses evaluasi dari program 2022, dan melihat aspek perencanaan
yang meliputi tingkat kesiapan teknologi turbin ORC dalam riset yang ada tersebut,
maka pembuatan purwarupa turbin ORC ini direncanakan untuk diusulkan menjadi
salah satu luaran utama. Namun hal ini tidak menutup bagi usulan purwa rupa lain
yang dapat diusulkan periset, dan mampu menjadi daya Tarik dalam proses seleksi
program EBT 2023 yang akan dilakukan.
Dari hasil diskusi pendalaman rencana turbib ORC untuk diimplementasikan
menjadi purwa rupa dalam program EBT 2023, maka diperlukan riset-riset lain
yang mampu mendukung hasil riset turbin ORC ini menjadi lebih lengkap dan
menyeluruh. Topik-topik tersebut adalah, sebagai berikut:
1. Riset Integrasi dan Uji Turbin ORC
2. Riset Simulasi Thermodinamika Turbin ORC
3. Riset rantai pasok dan TKDN
4. Kajian Tekno Ekonomi Pemanfaatan Turbin ORC
Para periset sangat diperkenankan untuk melakukan usulan terhadap kegiatan riset
yang mampu mendukung pelaksanaan pencapaian luaran di tahun 2023 ini.

14 | P a g e
3.2. TARGET LUARAN DARI KELANJUTAN KEGIATAN EBT 2022
a. Energi Baru
Pada tahun 2022 telah dilaksanakan pengembangan riset energi baru, maka pada tahun
2023 dapat melanjutkan kegiatan sebelumnya dengan target capaian yang progresif.
Adapun kegiatan riset energi baru yang dapat dikembangkan dari kegiatan tahun 2022
meliputi tema sebagai berikut:
Tabel 2 Tema riset terkait energi baru dan dan target output berdasarkan roadmap (2022)
FOKUS RISET URGENSI TARGET 2023
Hidrogen Saat ini hidrogen menjadi isu yang - Model Stasiun
dibicarakan dalam transisi energi. Melalui Pengisian
program dekarbonisasi untuk menuju Net Hidrogen
Zero Emission, Hidrogen menjadi satu solusi - Model Stack
yang menjanjikan untuk mencapai Net Zero PEM
Emission tersebut. Riset hidrogren Electrolyzer
menggandeng mitra Industri yaitu PT. YPTI - KI (terdaftar)
Yogyakarta untuk pengembangan Stack PEM - Publikasi
Electrolyser. Komponen Stack PEM Internasional
Electrolyser, berupa Bipolar Plate, di mana (terpublikasi)
merupakan komponen yang cukup mahal
harganya dan selama ini impor, akan dibuat di
PT. YPTI
Coal bed methane, Riset coal bed methane, coal gasification dan - Publikasi
coal gasification dan coal liquefaction sudah lama dilakukan. Internasional
coal liquefaction Untuk mendukung transisi energi menuju net (terpublikasi)
zero emission perlu dilakukan kajian update - Model
teknologi dan kelayakannya agar dapat - Desain
dimanfaatkan untuk mendapatkan produk - KI (terdaftar)
batubara rendah emisi. - Purwarupa

Sumber Energi Baru Potensi sumber energi baru yang dapat - Publikasi
lainnya dimanfaatkan dan dikaji proses konversi serta Internasional
pemanfaatannya (terpublikasi)
- Model
- Desain
- KI (terdaftar)
- Purwarupa

b. Energi terbarukan
Adapun untuk beberapa topik riset yang telah dimulai di tahun 2022, dapat mengacu
pada road map yang sudah dibuat sesuai topik tersebut. Keluaran (output) yang
dihasilkan juga diharapkan dapat berkesinambungan seperti yang sudah direncanakan

15 | P a g e
sebelumnya, dan diharapkan juga mampu memberikan keluaran yang lebih substantif,
misalnya hasil berupa purwa rupa atau output lain yang lebih advance. Mengacu kepada
hal tersebut, maka beberapa topik riset di tahun 2022 yang telah dimulai, serta telah
dievaluasi untuk memberikan keluaran sebagaimana ditampilkan pada Tabel 3.

Tabel 3 Topik riset energi terbarukan dan target output berdasarkan roadmap (2022)
FOKUS RISET URGENSI TARGET (2023)
Surya Potensi energi terbarukan yang tersedia di
seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik - Model energi
Indonesia adalah tenaga surya. Pada tahun surya
2002, akan dilakukan riset PLTS Terapung - Desain
On-Grid dengan skala 5 kWp, dengan tujuan - KI (terdaftar)
untuk mendapatkan dokumen teknis dan hasil - Publikasi
terhadap aspek teknis, lingkungan serta aspek Internasional
finansial. Sistem ini merupakan solusi (terpublikasi)
penyediaan listrik untuk masyarakat terpencil - Purwarupa
terutama pulau-pulau kecil yang banyak
terdapat di Indonesia, yang mempunyai lahan
darat yang terbatas.
Angin Target kapasitas PLT-Angin (Pembangkit - Model PLT-
Listrik Tenaga Angin) pada tahun 2025 yakni Angin
255 MW. Sementara hingga tahun 2020 PLT- - Desain
Angin baru terpasang sekitar 135 MW dengan - KI (terdaftar)
perincian 75 MW di daerah Sidrap dan - Publikasi
sebesar 60 MW di daerah Janeponto). Dengan Internasional
demikian pengembangan energi angin di (terpublikasi)
Indonesia masih menjadi tantangan nasional. - Purwarupa
PLTP Potensi panas bumi di dunia 40% ada di - Model
Indonesia. Potensi 23,9 GW baru - Desain
dimanfaatkan menjadi PLTP dengan kapasitas - KI (terdaftar)
2,13 GW. Dengan kapasitas PLTP tersebut - Publikasi
Indonesia menjadi rangking kedua dunia Internasional
setelah Amerika Serikat. Namun, Indonesia (terpublikasi)
masih menjadi target pasar 16awasan16 - Purwarupa
PLTP.
Biomassa dan BioGas Meningkatnya jumlah produksi CPO diikuti - Model
oleh meningkatnya jumlah limbah pabrik - Desain
kelapa sawit (POME) sebagai buangan akhir - KI (terdaftar)
dari proses produksi Pabrik Kelapa Sawit - Publikasi
(PKS). Pemanfaatan Palm Oil Mill Effluent Internasional
(POME) menjadi energi adalah solusi terbaik (terpublikasi)
untuk mengatasi dampak kawasan yang - Purwarupa
ditimbulkan POME terhadap lingkungan
apabila langsung dibuang ke badan air atau
lingkungan dimana POME tersebut
16 | P a g e
FOKUS RISET URGENSI TARGET (2023)
dihasilkan. Selain itu pemanfaatan kawasan
dari sumber POME akan meningkatkan
penggunaan energi bersih dan terbarukan.
Aliran dan Terjunan Pemerintah Indonesia sedang - Model
Air mengembangkan program Renewable Energy - Desain
Based Industry (REBID) Pembangkit Listrik - KI (terdaftar)
Tenaga Air (PLTA) skala besar. Indonesia - Publikasi
memiliki potensi energi hidro sebesar 75.000 Internasional
MW (Kajian PLN 17awasan Nipon Koei (terpublikasi)
tahun 1983). - Purwarupa

Gerakan & perbedaan Perkembangan teknologi pemanfaatan energi - Model


suhu lapisan Laut samudera khususnya arus laut sebagai energi - Desain
baru terbarukan di dunia saat ini berkembang - KI (terdaftar)
dengan pesat, seiring dengan meningkatnya - Publikasi
tuntutan akan kebutuhan energi listrik Internasional
masyarakat kawasan pesisir. Secara global (terpublikasi)
laut mempunyai sumber energi yang sangat - Purwarupa
besar yaitu mencapai 2,8 x 1014 (280 Triliun)
Watt-jam. Sehingga sangat diperlukan riset
untuk pemanfaatan sumber energi laut
Biofuel (BioDiesel, Bio Penerapan biofuel termasuk biodiesel dapat - Model
Ethanol, Pure Plant berkontribusi penurunan emisi (DEN, 2019). - Desain
Oil, Fluid Catalytic Selama hampir 10 tahun terakhir biodiesel - KI (terdaftar)
Cracking, Bio-Crude telah diaplikasikan sebagai bahan bakar - Publikasi
Oil dll) alternatif pencampur solar. Selain bersifat Internasional
renewable, biodegradable, memiliki nilai (terpublikasi)
cetane yang tinggi, rendah emisi NOx dan - Purwarupa
SOx, penggunaan biodiesel pada mesin diesel
tidak memerlukan modifikasi.

3.3. TARGET LUARAN DARI TEMA RISET LAINNYA


Tema riset ini adalah tema yang baru diusulkan di tahun 2023, dan bersifat mendukung
riset yang ada ataupun mendukung bagi implementasi EBT secara umum. Tema-tema ini
juga merupakan tema yang dijaring melalui kegiatan pengayaan dan sinergi riset EBT
dengan stake holder lainnya. Adapun tema tersebut dapat meliputi:
• Sistem energy storage
• Aspek kontrol, elektrikal, dan optimasi terkait pemanfaatan EBT
• Optimasi, konservasi, dan perencanaan energi
• Digitalisasi & otomatisasi sistem energi

17 | P a g e
• Pengelolaan gas buang dari sistem energi (CCS & CCSU)
• Aspek Tekno-ekonomi, Sosial, dan lingkungan dari pengembangan EBT yang
dikembangkan
• Dan topik lain yang sesuai dan prioritas
Diharapkan riset yang dilakukan dalam topik energi baru ini, adalah riset yang
berkesinambungan dan update terhadap perkembangan teknologi yang ada. Riset dapat
berupa topik usulan yang baru, namun dengan melihat perkembangan teknologi,
kebutuhan di industry. dalam skala nasional ataupun internasional saat ini. Adapun
target luaran yang diharapkan dari topik-topik tersebut di antaranya adalah berupa
model, desain, KI (terdaftar), publikasi Internasional (terpublikasi), dan purwarupa.

4. PERSYARATAN PENGUSUL PROPOSAL


a. Ketua Periset berstatus sebagai SDM Iptek pada Badan Riset dan Inovasi Nasional;
b. Anggota periset sekurang-kurangnya 1 orang adalah SDM IPTEK Badan Riset dan
Inovasi Nasional
c. Tim Periset memiliki rekam jejak riset yang sesuai dengan bidang riset yang
diajukan dalam proposal;
d. Tidak sedang berstatus sebagai pegawai tugas belajar, pegawai pelatihan
postdoctoral, atau pegawai cuti di luar tanggungan negara;
e. Satu orang periset hanya dapat maksimal mengajukan satu proposal (sebagai ketua
periset);
f. Satu orang periset boleh menjadi anggota di beberapa proposal (maksimal di 2
kegiatan pada Rumah Program Pengembangan EBT (OREM)).
g. Satu proposal kegiatan EBT maksimal terdiri dari 10 Periset SDM IPTEK BRIN
(termasuk ketua)
h. Ketua Periset harus memiliki afiliasi dengan Kelompok Riset dan mendapat
persetujuan Koordinator Kelompok Riset tersebut.

5. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Pelaksanaan program pengembangan EBT dilaksanakan dalam waktu 12 bulan (satu tahun
anggaran) di tahun 2023.

18 | P a g e
6. FORMAT PROPOSAL
Cover depan

PROPOSAL RUMAH PROGRAM


PENGEMBANGAN ENERGI BARU DAN TERBARUKAN
(EBT)
ORGANISASI RISET ENERGI DAN MANUFAKTUR
BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL (BRIN)
TAHUN ANGGARAN 2023

Judul Riset

Nama Ketua Periset

Nama Kelompok Riset Afiliasi Ketua Periset

Nama Unit Kerja


Nama Organisasi Riset

19 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai