Anda di halaman 1dari 15

DINAMIC : Directory Journal of Economic Volume 2 Nomor 1

ANALISIS FAKTOR PENDORONG KONSUMSI BATUBARA DI


INDONESIA

ANALYSIS OF COAL CONSUMPTION DRIVING FACTORS IN INDONESIA

1)
Fani Aprilia, 2)Hadi Sasana, 3)Rian Destiningsih
1,2,3)
Fakultas Ekonomi, Universitas Tidar, Magelang, Indonesia
apriliafani05@gmail.com

Abstrak
Beberapa negara penghasil batubara terbesar di dunia diantaranya Amerika Serikat, China, Indonesia, India,
Afrika Selatan, serta Australia. Indonesia termasuk kedalam negara dengan produksi batubara terbesar di dunia.
Produksi batubara di Indonesia dari tahun 2000-2018 semakin meningkat, akan tetapi permintaan batubara untuk
keperluan dalam negeri belum mencapai target. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk menganalisis pengaruh
beberapa variabel antara pertumbuhan ekonomi, harga energi, inovasi teknologi, dan tingkat urbanisasi terhadap
konsumsi batubara di Indonesia. Pada penelitian ini menggunakan datatime series periode 2000 hingga 2018
menggunakan alat analisis regresi linier berganda. Menurut hasil penelitian, diketahui bahwa secara individual
pertumbuhan ekonomi, harga energi, dan inovasi teknologi berpengaruh positif terhadap konsumsi batubara, serta
tingkat urbanisasi berpengaruh negatif terhadap konsumsi batubara di Indonesia dari tahun 2000-2018. Apabila
dilihat secara simultan, pertumbuhan ekonomi, harga energi, inovasi teknologi, dan tingkat urbanisasi menunjukkan
pengaruh terhadap konsumsi batubara di Indonesia.

Kata Kunci: Konsumsi Batubara, Ekonomi, Teknologi, Urbanisasi

Abstract
Some of the largest coal-producing countries in the world include the United States, China, Indonesia, India,
South Africa, and Australia. Indonesia belongs to the largest coal production countries in the world. Coal
production in Indonesia from 2000-2018 is increasing, but the demand for domestic coal has not reached the target.
This research aims to analyse the influence of several variables between economic growth, energy prices,
technological innovations, and the urbanization rate of coal consumption in Indonesia. The study used time series
data from 2000 to 2018 using multiple linear regression analysis tools. According to the research results, it is
revealed that individually economic growth, energy prices, and technological innovations have positive effect on
coal consumption, and the urbanization rate negatively affects the consumption of coal in Indonesia from 2000-
2018. When viewed simultaneously, economic growth, energy prices, technological innovations, and urbanization
rates indicate the influence of coal consumption in Indonesia.

Keywords: coal consumption, economics, technology, urbanization

244
DINAMIC : Directory Journal of Economic Volume 2 Nomor 1

PENDAHULUAN kecilnya terdapat di Pulau Jawa, Sulawesi,


Pada tahun 2018, Indonesia termasuk serta Papua. Batubara Indonesia yang
dalam klasifikasi negara dengan produksi digunakan untuk kepentingan permintaan
batubara terbesar di dunia yaitu Amerika dalam negeri seperti untuk pembangkitan
Serikat, China, India, Indonesia, Afrika listrik dan industri, serta untuk kepentingan
Selatan, dan Australia. Kementerian Energi permintaan luar negeri atau ekspor
dan Sumber Daya Mineral (ESDM) diperkirakan dari tahun ke tahun akan terus
Indonesia melaporkan bahwa hasil produksi meningkat.
energi primer pada tahun 2016 masih Tingginya produksi batubara tidak
didominasi oleh produksi batubara nasional diimbangi oleh kemampuan domestik untuk
yang mencapai 70.4%, gas bumi menyerapnya. Produksi batubara Indonesia
menyumbang sebesar 17.4%, dan minyak mayoritas di ekspor dengan negara tujuan
bumi menyumbang sebesar 9.9% dan China, India, Jepang, Korea, Taiwan,
sisanya produksi energi berasal dari tenaga Hongkong, dan lainnya. BP Statistical
air dan panas bumi. Potensi sumber daya Review of World Energy melaporkan
serta cadangan batubara yang dimiliki konsumsi batubara Indonesia hanya
Indonesia tersebar hampir di seluruh wilayah mencapai 61.6 MTOE (Million Ton Oil
yaitu ada mayoritas terdapat di Pulau Equivalent).
Kalimantan dan Sumatera dan sebagian

600,0
Million Ton Oil Equivalent

500,0
400,0
(MTOE)

300,0
200,0
100,0
-

Produksi Konsumsi Ekspor

Sumber: World Energy, 2019


Gambar 1. Produksi, Konsumsi, dan Ekspor Batubara Indonesia

245
DINAMIC : Directory Journal of Economic Volume 2 Nomor 1

Dalam Sasana (2017: 194) ditetapkan rencana komposisi campuran


menyatakan bahwa di negara-negara energi tahun 2025 untuk mengubah
berkembang lebih dominan dan efisien campuran energi tahun 2025 sebagai berikut:
konsumsi energi yang berasal dari fosil 30% batubara, 25% gas alam, 23% sumber
secara umum dibandingkan dengan daya terbarukan, 22% minyak. Pemerintah
konsumsi dari energi yang terbarukan. Indonesia mengharapkan komsumsi
Dilihat pada Gambar 1 diketahui bahwa dari domestik batubara terus meningkat hingga
tahun 2014 sampai tahun 2018 konsumsi mencapai target yang sudah ditetapkan.
batubara Indoneseia mengalami peningkatan Keputusan Menteri ESDM No. 2805
secara terus menerus dari 45,1 Mtoe K/30/MEN/2015
mencapai 61,6 Mtoe. Hal ini selaras dengan mengenaiKetetapanAtasKebutuhan dan
kebijakan pemerintah Indonesia pada Presentase Minimal Penjualan pada
berbagai pembangkit listrik yang sebagian Batubara untuk Kepentingan Dalam Negeri
besar menggunakan sumber energi batubara mengatur target konsumsi batubara. Target
untuk mendukung program energi konsumsi batubara sesuai dengan Rencana
pembangunan. Dalam UUD 1945 sudah Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)
tertera pada pasal 33 ayat 3 yang berbunyi tahun 2015-2019 mencapai angka 102 juta
“bumi, air, dan kekayaan alam yang terdapat ton.
di dalamnya oleh negara dikuasai dan Dewan Energi Nasional pada tahun
digunakan sebesar-besarnya untuk 2017 menyatakan bahwa target konsumsi
kemakmuran rakyat”. Kebijakan tentang batubara dapat dicapai dengan berbagai
energi yaitu UU No. 30 tahun 2007 pasal 21 faktor pendorong yaitu pertumbuhan
yang menyatakan “manfaat energi ekonomi, pertumbuhan penduduk, harga
dilakukan dengan cara mengoptimalkan energi, dan perkembangan teknologi.
semua potensi pada sumber daya energi dan Pertumbuhan ekonomi sebagai faktor
pemenuhan kebutuhan masyarakat keberhasilan dari suatu kepemerintahan
diprioritaskan”. dalam mengelola, menjalankan, dan
Dari perspektif kebijakan, peran membangun suatu negara. Suparmoko
batubara mempengaruhi energi di Indonesia (2016: 8) menyatakan bahwa apabila
diambil dari rencana energi nasional yang pertumbuhan ekonomi suatu negara semakin
tertera dalam PP Nomor 79 Tahun 2014 cepat maka dalam proses produksi maka

246
DINAMIC : Directory Journal of Economic Volume 2 Nomor 1

akan diperlukan penambahan barang berpengaruh terhadap teknologi dan


sumber daya yang akan mengakibatkan peralatan yang digunakan. Harga energi
berkurangnya pada persediaan sumber daya batubara di Indonesia dari tahun 2000-2018
alam dikarenakan cadangan sumber daya mengalami fluktuasi tidak jarang mengalami
alam terus diambil. Pertumbuhan ekonomi harga yang anjlok pada tahun-tahun tertentu
di Indonesia jikadilihat dari data Produk seperti tahun 2015 dan 2018. Berdasarkan
Domestik Bruto (PDB) mengalami fluktuasi sisi permintaan maupun penawaran jenis
dari tahun 2000-2018. teknologi energi yang dikembangkan dan
Sasana (2019: 1) menyatakan bahwa digunakan akan berpengaruh terhadap
urbanisasi adalah suatu cara yang sangat keputusan investasi, serta tingkat dan
penting yang digunakan oleh masyarakat komposisi permintaan energi di masa depan
untuk memperoleh kehidupan yang lebih (OEI, 2017: 8). Jumlah paten aplikasi di
baik secara ekonomi, seringkali terjadi di Indonesia tahun 2000-2018 masih
negara-negara sedang berkembang. mengalami naik turun atau berfluktuasi. Hal
Perubahan populasi dan komposisi konsumsi ini dikarenakan kurang sadarnya masyarakat
energi mempunyai pengaruh besar terhadap Indonesia untuk menciptakan suatu inovasi
perkembangan ekonomi baik langsung teknologi yang baru. Sebagian masyarakat
maupun akibat dari dampak yang Indonesia hanya sebagai pemakai inovasi
ditimbulkan.Tingginya pertumbuhan teknologi dari negara lain.
urbanisasi di Indonesia pada tahun 2018 Menurutpenjelasan yang sudah dijabarkan,
yang mencapai angka 55% dan pertumbuhan maka peneliti ini tertarik untuk melakukan
penduduk desa yang dari tahun 2000-2018 suatu penelitian dengan judul “Pengaruh
semakin menurun. Tingkat urbanisasi Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Urbanisasi,
merupakan indikator yang sangat penting Harga Energi, dan Inovasi Teknologi
terhadap konsumsi batubara karena antara Terhadap Konsumsi Batubara di Indonesia”.
penduduk perkotaan dan perdesaan
mempunyai pola penggunaan energi yang LANDASAN TEORITIS
berbeda. Beberapa teori yang digunakan pada
Faktor yang dapat mempengaruhi penelitian ini terkait mengenai pertumbuhan
permintaan energi salah satunya adalah ekonomi, urbanisasi, harga energi, inovasi
harga. Harga energi yang dibayarkan akan teknologi, dan konsumsi batubara. Salvatore

247
DINAMIC : Directory Journal of Economic Volume 2 Nomor 1

dalam Ariani (2014: 3) menyatakan bahwa menumbuhkan produktivitas (Sukma, 2019:


konsumsi merupakan salah satu kegiatan 270). Suparmoko (2016: 8) menyatakan
yang mempunyai tujuanmenghabiskan nilai bahwa terdapat hubungan positif dan negatif
guna baik barang maupun jasa yang dapat antara pertumbuhan ekonomi dengan
digunakan dalam kebutuhan sehari-hari serta sumber daya alam. Pertama, hubungan
memenuhi kepuasan. Pengertian konsumsi positif kuantitas barang sumber daya dengan
menurut Mankiw dalam Ariani (2014: 3) pertumbuhan ekonomi yaitu semakin cepat
adalah kegiatan melakukan sistem beli pertumbuhan ekonomi suatu negara maka
barang dan jasa oleh sektor rumah tangga. sumber daya alam yang diperlukan akan
Salah satu sumber energi yang ada adalah bertambah banyak. Sedangkan hubungan
batubara. Elliot dalam Irwandy (2014: 3) negatif yang terjadi adalahpertumbuhan
mengemukakan pendapat mengenai ekonomi suatu negara semakin cepat maka
pengertian batubara bahwa batubara akan berakibat pada berkurangnya
merupakan batuan sedimen heterogen cadamgan sumber daya alam.
yangterdiri dari dua komponen yaitu sebagai Harga menurut Kotler dan Amstrong
komponen unsur utama sepertiunsur karbon, (2011: 345) dijelaskan bahwa harga
hidrogen, serta oksigen dan sebagai unsur merupakan tagihan yang wajib dibayar oleh
tambahan terdiri dari belerang dan nitrogen. konsumen untuk kepemilikan atau
Batubara terbentuk dari susunan tanaman penggunaan barang dan jasa untuk
yang mati jutaan tahun lalu. mendapatkan keuntungan dari barang dan
Pertumbuhan ekonomi menurut jasa tersebut.Menurut Pindyck dan
Kuznet (dalam Jhingan 2012: 57) adalah Rubinfield (2012:24), kurva penawaran
kemampuan negara yang mengalami menunjukkan bahwa barang yang akan
kenaikan jangka panjang guna menyediakan dijual pada harga tertentu oleh produsen
barang ekonomi untuk masyarakat yang akan mempengaruhi kuantitas penawaran
mengikuti kemajuan teknologi serta barang tersebut dengan menganggap faktor
penyesuaian lembaga dan ideologi yang lain adalah konstan. Artinya apabila
digunakan. Dari pengertian tersebut dapat produsen memiliki produksi barang yang
diperoleh tujuan pertumbuhan ekonomi semakin banyak akan semakin tinggi harga
adalah guna meningkatkan pendapatan suatu barang.
nasional suatu negara serta guna

248
DINAMIC : Directory Journal of Economic Volume 2 Nomor 1

Schumpeter dalam Retnawati (2020: tersedia melimpah terutama sumber-sumber


91) menyatakan pengertian inovasi adalah daya alam yang dapat diperbaharui.
sebuah usaha penemuan atau penciptaan Sumber daya alam adalah salah satu
baru yang dapat digunakan dalam berbagai faktor penting dalam kegiatan produksi yang
hal seperti inovasi produk, inovasi pasar, menghasilkan barang dan jasa baik dalam
dan sebagainya. Inovasi teknologi sektor industri, pertanian, maupun jasa yang
merupakan pembaruan menerapkan bertujuan guna memenuhi pada kebutuhan
pemecahan masalah secara kreatif hidup manusia. Artinya sumber daya alam
menggunakan alat, teknik, dan mesin untuk harus diambil dan diolah dengan tujuan
mempertahankan dan meningkatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia
kelangsungan hidup manusia. Inovasi (Suparmoko, 2016: 38). Jumlah penduduk
teknologi ada beberapa jenis yaitu perkotaan memiliki arah semakin bertambah
pengeluaran penelitian dan pengembangan, dari tahun ke tahun, sehingga menyebabkan
eksor teknologi tinggi, dan paten aplikasi penyediaan barang dan jasa yang semakin
oleh penduduk. Dalam Suparmoko (2016: bertambah dan pada akhirnya berakibat pada
22) terdapat dua kelompok yaitu kelompok sumber daya alam yang dipakai semakin
pesismisme dan kelompok optimisme bertambah pula.
hubungan teknologi terhadap sumber daya
alam. Pada kelompok yang pesimis METODE PENELITIAN
menyatakan bahwa sumber daya alam itu Dalam penelitian menggunakan
jumlahnya terbilang terbatas, jika sumber penelitian deskriptif beserta metode
daya alam terus menerus diambil atau diolah pendekatan kuantitatif, karena penelitian ini
tanpa adanya pembatasan maka berakibat mempunyai tujuan untuk mendiskripsikan
pada cadangan sumber daya alam yang situasi yang terjadi dan data yang digunakan
semakin berkurang dan kemungkinan suatu berupa data angka serta dianalisis
saat akan habis. Kelompok berdasarkan analisis statistik. Penelitian ini
optimisbertentangan dengan kelompok secara rinci memiliki tujuan mencari
pesimis, kelompok ini menyatakan bahwa pengaruh pada variabel-variabel independen
sumber daya alam yang ada di bumi tidak terhadap konsumsi batubara di Indonesia
akan pernah habis sebab sumber daya alam baik secara individual (parsial) maupun
secara bersama-sama(simultan). Adapun

249
DINAMIC : Directory Journal of Economic Volume 2 Nomor 1

variabel independen yang digunakan antara Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 +


lain variabel pertumbuhan ekonomi, harga β4 X 4 + ϵ
energi, inovasi teknologi, dan tingkat Penelitian ini menggunakan model
urbanisasi. semi-logaritma, di mana model semi-
Teknik pengumpulan data dilakukan logaritma merupakan suatu model yang
pada penelitian ini adalah datatime series hanya salah satu variabel (X atau Y)
dikumpulkan pada periode 2000 sampai ditransformasi dengan cara logaritma.
2018.Data yang dibutuhkan pada penelitian Model semi-logaritma yang diterapkan
adalah konsumsi batubara, produk domestik adalah variabel independen (X)
bruto (PDB), tingkat urbanisasi, harga energi ditranformasikan menjadi bentuk logaritma
batubara, dan paten aplikasi. Data tersebut sedangkan variabel dependen (Y) tetap
diperoleh dari BP Statistical of World linear. Model semi-logaritma ini bertujuan
Energy, Worldbank, Kementerian Energi untuk menemukan persentase pertumbuhan
dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Y untuk perubahan absolut dari X. Model ini
Indonesia, dan WIPO Statistic Database. dinamakan model lin-log (Gujarati, 2015:
Regresi linear berganda merupakan 213).
alat analisis yang digunakan melihat Bentuk model persamaannya yaitu:
pengaruh garis lurus pada variabel-variabel Y = α + β1 X1 + β2 X2 + lnβ3 X3 +
independen terhadap variabel dependen.
β4 X 4 + ε
Linearitas dalam hubungan ini
Keterangan:
menggambarkan nilai variabel-variabel pada
Y = Konsumsi batubara
independen yang berfluktuatif diasumsikan
α = Konstanta
akan berpengaruh terhadap variabel
β1 , β2 , β3 , β4 = Koefisien regres
dependen. Oleh karena itu, dalam regresi
X1 = Pertumbuhan ekonomi
linear berganda terdapat variabel independen
X2 = Harga Batubara
lebih dari dan hanya satu variabel dependen
lnX 3 = Paten Aplikasi
(Sarwono dan Salim, 2017).
X4 = Tingkat urbanisasi
Persamaan regresi linear berganda
 = Residual
dinotasikan sebagai berikut:

250
DINAMIC : Directory Journal of Economic Volume 2 Nomor 1

HASIL DAN PEMBAHASAN growth) sebesar 2.920031. Dari nilai VIF


Uji Asumsi Klasik keempat variabel tersebut dibawah nilai 10,
Uji Normalitas maka dikatakan bahwa multikolinearitas
Uji normalitas adalah salah satu uji pada keempat variabel dependen tidak
asumsi klasik untuk melihat dalam model terjadi multikolinearitas.
regresi tersebut apakah terdapat variabel Uji Heteroskedastisitas
pengganggu atau tidak. Jika nilai Uji heteroskedastisitas adalah uji
signifikansi atau alfa > 0,05 maka dalam yang menggambarkan keadaan dimana antar
model regresi tersebut tidak ada variabel variabel terdapat perbedaan varian pada
pengganggu dan jika nilai signifikansi < residual pada model regresi tersebut. Dalam
0,05 maka dalam model tersebut terdapat model regresi yang dikatakan baik
variabel pengganggu atau model regresi mengharuskan tidak terjadinya masalah
tersebut tidak berdistribusi normal (Ghozali, heteroskedastisitas dalam model regresi
2013:160). Nilai Prob. JB hitung dalam tesebut. Hasil uji heteroskedastisitas
penelitian ini sebesar 0,939689> 0,05 maka menggunakan Breusch-Pagan-Godfrey
dapat kesimpulannya adalah residual model berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan
regresi berdistribusi normal, artinya bahwa nilai Chi-Squared lebih besar dari tingkat
uji statistik menjadi valid. signifikansi dimana menggunakan yaitu
Uji Multikolinearitas alpha 0,05 (5%) yaitu sebesar 0,5354 dan
Pengujian terdapat ada tidaknya 0,8344. Maka disimpulkan bahwa model
korelasi pada variabel independen di model terbatas dari heteroskedastisitas.
regresi menggunakan uji multikolinearitas. Uji Autokorelasi
Jika nilai VIF ≤ 10 maka dapat dikatakan Winarno (2015: 5.29), bahwa uji
tidak terjadi multikolinearitas, sebaliknya asumsi klasik yang digunakan untuk
jika nilai VIF ≥ 10 maka dapat dikatakan memeriksa dalam model pada regresi
terjadi multikolinearitas. Nilai VIF untuk tersebut memiliki hubungan residual antar
variabel pertumbuhan ekonomi (GDP variabel atau tidak adalah pada uji
Growth) sebesar 1.199610, variabel harga autokorelasi.Untuk mengetahui pada model
energi sebesar 2.016025, variabel paten regresi tesebut terdapat autokorelasi atau
aplikasi sebesar 2.729930, dan variabel tidak dapat meilihat pada nilai probabilitas
tingkat urbanisasi (urban population Chi-squared pada LM Test jika nilai

251
DINAMIC : Directory Journal of Economic Volume 2 Nomor 1

probabilitas atau alfa lebih besar dari 0,05 0,05 (5%) maka kesimpulannya antar
(5%) maka model regresi tersebut terhindar residual pada model regresi tidak terkena
dari masalah autokorelasi, tetapi jika nilai masalah autokorelasi.
probabilitasnya kurang dari 0,05 (5%)
Hasil Empiris
terdapat masalah autokorelasi dalam model
Hasil estimasi atau perhitungan
regresi tersebut. Hasil perhitungan
pengaruh variabel independen terhadap
menunjukkan bahwa nilai probabilitas Chi-
konsumsi batubara di Indonesia tahun 2000-
Squared pada LM test sebesar 0.3859lebih
2018 dapat ditunjukkan pada tabel sebagai
besar dari tingkat signifikansi yaitu alpha
berikut:
Tabel 1.Uji Regresi Linier Berganda

Variabel Koefisien Standar Eror T-statistik Prob.

Gdp_Growth 2.661683 1.470436 1.810132 0.0918


Harga_Energi 0.535898 0.248278 2.158461 0.0487
Inovasi_Teknologi 26.57364 4.262061 6.234926 0.0000
Tingkat_Urbanisasi -8.311719 3.676013 -2.261069 0.0402
C -187.9103 44.92434 -4.182817 0.0009

R-squared 0.949832
Adjusted R-squared 0.935499
S.E. of regression 3.964716
Sum squared resid 220.0656
Log likelihood -50.22996
F-statistic 66.26601
Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber : Eviews 10 (data diolah), 2020


Dari hasil pada Tabel 1 dapat AdjustedR-Square, pada Tabel 1 sebesar
disimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi, 0,935499 menunjukkan bahwa proporsi
harga energi, inovasi teknologi, dan tingkat pengaruh variabel pertumbuhan ekonomi,
urbanisasi secara bersama (simultan) harga energi, inovasi teknologi, dan
memiliki pengaruh pada konsumsi batubara urbanisasi terhadap konsumsi batubara
di Indonesia tahun 2000-2018. Hal ini sebesar 93,5499%. Artinya bahwa
dibuktikan dari nilai F-statisticsebesar pertumbuhan ekonomi, harga energi, inovasi
66,26601 dan nilai probabilitas (F-statistic) teknologi, dan tingkat urbanisasi terhadap
sebesar 0,000000. Nilai koefisien konsumsi batubara sebesar 93,5499%.
determinasi (R²) dapat diukur oleh nilai sedangkan sisanya 6,4501 dipengaruhi oleh

252
DINAMIC : Directory Journal of Economic Volume 2 Nomor 1

variabel selain variabel yang terdapat pada harga energy berpengaruh positif terhadap
penelitian ini. konsumsi batubara di negara China hal ini
dikarenakan mengindikasi adanya efek
Pembahasan
harga lebih lemah dari faktor-faktor selain
Berdasarkan hasil regresi pada tabel 1
efek pendapatan dan efek populasi.
menunjukkan pertumbuhan ekonomi
Meskipun kenaikan harga energy untuk
memiliki positif tidak signifikan terhadap
meningkatkan efisiensi penggunaan energy
konsumsi batubara di Indonesia tahun 2000-
tampaknya menjadi alat kebijakan yang
2018 dengan nilai koefisien sebesar
efektif, implikasi kebijakan lain yang
2,661683 dan nilai probablitas sebesar
berkaitan dengan harga energie seperti
0,0918. Sesuai dengan penelitian terdahulu
keamanan pasok energi dan bahan bakar
oleh Joko Susanto dan Dwi Hari Laksana
harus diperhatikan. Jaber Valizadeh, Ehsan
(2013) menyatakan bahwa pertumbuhan
Sadeh, Habbollah Javanmard, Hanieh
ekonomi meningkatkan konsumsi energi.
Davodi (2018) yang menyatakan harga
Dalam penelitian ini pengaruh pertumbuhan
energi memiliki efek positif signifikan
ekonomi tidak signifikan terhadap konsumsi
terhadap efisiensi konsumsi energi di Iran.
batubara di Indonesia selaras dengan
Selanjutnya, inovasi teknologi
penelitian terdahulu dari Irwandi (2018) dan
berpengaruh positif signifikan terhadap
Peng Tian & Herui Cui (2013) bahwa pada
konsumsi batubara di Indonesia tahun 2000-
penelitian tersebut secara khusus
2018. Nilai koefisien inovasi teknologi
menunjukkan antara pertumbuhan ekonomi
sebesar 26,57364 dan nilai probabilitas
dengan konsumsi batubaratidak terdapat
sebesar 0,0000. Penelitian ini sama dengan
hubungan dua arah.
penelitian Feride Ozturk dan Suat Ozturk
Sementara itu, harga energi
(2018) menyebutkan bahwa inovasi
berpengaruh positif signifikan terhadap
teknologi berpengaruh positif terhadap
konsumsi batubara di Indonesia dari tahun
konsumsi batubara pada jangka pendek di
2000-2018. Hal ini dilihat dari nilai
Turki. Penelitian ini juga sesuai dengan
koefisien harga energi sebesar 0,535898 dan
penelitian Mohd Haizam Mohd Saudi dan
nilai probablitas sebesar 0,0487. Penelitian
Obsatar Sinaga (2019) menyebutkan bahwa
ini sama dengan penelitian Leiming dan
peningkatan teknologi yang efisien
Meizeng (2006), hasil penelitiannya
mengungkapkan bahwa setelah tahun 1995

253
DINAMIC : Directory Journal of Economic Volume 2 Nomor 1

membawa apresiasi terhadap intensitas Dari hasil perhitungan serta


penggunaan energi. pembahasan, dapat ditarik beberapa
Namun, tingkat urbanisasi kesimpulan dalam penelitian, yaitu:
berpengaruh negatif signifikan terhadap 1. Pertumbuhan ekonomi berpengaruh tidak
konsumsi batubara di Indonesia tahun 2000- signifikan terhadap konsumsi batubara di
2018 dengan nilai koefisien sebesar - Indonesia tahun 2000-2018.
8,311719 dan nilai probabilitas sebsar 2. Harga energi dan inovasi teknologi
0,0402. Hasil penelitian selaras dengan memiliki pengaruh positif signifikan
penelitian Jing-Li Fan, Yue-Jun Zhang, dan terhadap konsumsi batubara di Indonesia
Bing Wang (2016) hasil penelitian tersebut tahun 2000-2018. Untuk tingkat
menyebutkan bahwa Cina sebagai Negara urbanisasi memiliki pengaruh yang
berkembang terbesar masih memiliki potensi negatif signifikan terhadap konsumsi
luar biasa untuk urbanisasi di Asia pada batubara di Indonesia tahun 2000-2018.
masa depan, tetapi pada penelitian ini pada 3. Secara simultan pertumbuhan ekonomi,
energy agregat menunjukkan bahwa harga energi, inovasi teknologi, dan
urbanisasi berkontribusi sebesar 15,4% tingkat urbanisasi berpengaruh pada
peningkatan komsumsi energiselama 1996- konsumsi batubara di Indonesia tahun
2012 tetapi dengan tren menurun dari waktu 2000-2018.
ke waktu artinya bahwa pengaruh tingkat Saran
urbanisasi dengan konsumsi batubara negatif Dari hasil perhitungan serta
dan signifikan. Phetkeo Poumanyvong dan kesimpulan, adapun saran yang diberikan
Shinji Kaneko (2010) yang menyatakan peneliti dalam penelitian, diantaranya:
bahwa urbanisasi mengurangi penggunaan 1. Pemerintah Indonesia dalam
energi pada negara berpenghasilan rendah. memanfaatkan sumber daya alam
Prima Agung, Djoni Hartono, dan Agni khususnya batubara supaya dikelola
Alam Awirya (2017) yang menyatakan untuk kepentingan dalam negeri sehingga
bahwa urbanisasi memilih hubungan yang akan meningkatkan pertumbuhan
signifikan dengan konsumsi energi. ekonomi di Indonesia. Salah satu caranya
adalah menerapkan dengan tegas regulasi
PENUTUP yang sudah ada mengenai penetapan
Kesimpulan

254
DINAMIC : Directory Journal of Economic Volume 2 Nomor 1

minimal penjualan batubara untuk desa ke kota salah satunya dengan cara
kepentingan dalam negeri. menyediakan lapangan kerja yang
2. Untuk menjaga harga batubara tetap semakin memadai dan meningkatkan
stabil pemerintah perlu meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai
kualitas batubara yang digunakan untuk berwirausaha dengan cara melakukan
kepentingan dalam negeri salah satunya pelatihan-pelatihan baik di balai latihan
melalui penyamaan kualitas batubara kerja kabupaten maupun di tingkat desa.
yang digunakan untuk ekspor ke luar 5. Pertumbuhan ekonomi, harga energi,
negeri dan untuk domestik. inovasi teknologi, dan tingkat urbanisasi
3. Dalam hal ini pemerintah Indonesia perlu secara simultan berpengaruh terhadap
meningkatkan kesadaran masyarakat konsumsi batubara di Indonesia. Terkait
akan paten aplikasi memanfaatkan dengan keterbatasan penelitian,
kemajuan teknologi agar masyarakat bisa diharapkan penelitian selanjutnya
mengembangkan kompetensi dan menggunakan indikator-indikator lain
menunjang peningkatan terhadap dengan data yang lebih panjang, dan
konsumsi batubara dalam negeri dengan menggunakan alat analisis yang berbeda.
cara mempersingkat waktu pengajuan
paten yang sebelumnya memerlukan DAFTAR PUSTAKA
waktu beberapa tahun diharapkan bisa Agung, Prima., Djoni Hartono, dan Agni
Alam Awirya. 2017. Pengaruh
dipersingkat menjadi beberapa bulan saja
Urbanisasi Terhadap Konsumsi
atau dengan cara memudahkan prosedur Energi dan Emisi CO2: Analisis
Provinsi di Indonesia. Jurnal
pengajuan paten.
Ekonomi Kuantitatif Terapan. Vol 10
4. Meskipun, tingkat urbanisasi dalam No 2 Page 9-18.
penelitian ini berpengaruh negatif
Ariani, Dian. 2014. Analisis Faktor-Faktor
signifikan terhadap konsumsi batubara Yang Mempengaruhi Konsumsi di
Kabupaten Nagan Raya. Jurnal
artinya akan mengurangi konsumsi
Ekonomi dan Kebijakan Publik
batubara hal ini sebagai akibat adanya Indonesia. Vol. 1 No. 1 Page 1-7.
peningkatan produktivitas masyarakat di
BP Statistical of World Energy. 2019. Coal
desa, sehingga perlu keterlibatan antara Consumption and Energy Prices.
pemerintahdan masyarakat untuk
Fan, Jing-Li & Zhang, Yue-Jen & Wang,
mengurangi perpindahan penduduk dari Bing. 2017. The Impact of

255
DINAMIC : Directory Journal of Economic Volume 2 Nomor 1

Urbanization on Residentasl Energy . 2017. Outlook Energi Indonesia


Consumption in China: An 2017. Jakarta: Dewan Energi
Aggregates and Disaggregated Nasional.
Analysis. Renewable and Sustainable
Energy Reviews. Vol 75 (C) Page . 2019. Outlook Energi Indonesia
220-233. 2019. Jakarta: Dewan Energi
Nasional.
Feride., Suat. 2018. Exploring The Nexus of
Coal Consumption, Economic . 2018. Handbook of Energy &
Growth, Energy Prices, and Economic Statistics of Indonesia.
Technological Innovation in Turkey. Jakarta: Pusat Data dan Teknologi
Asian Economic and Financial Informasi Energi dan Sumber Daya
Review. Vol 8 No 12 Page 1406- Mineral.
1414.
Kurniawan, Robi., Shunsuke Managi. 2018.
Ghozali, Imam. 2013. Analisis Multivariat Coal Consumption, Urbanization,
dan Ekonometrika : Teori, Konsep, and Trade Opennes Linkage in
dan Aplikasi dengan Eviews 8. Indonesia. Energy Policy. Vol 121
Terjemahan Rochajat Harun. Page 576-583.
Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro. Kwazo., Muhammad., Tafida., Mohammed,
S. 2014. Environmental Impact of
Hang, Leiming & Meizeng Tu. 2007. The Tecnologies. Academic Journal of
Impact of Energy Prices on Energy Interdisciplinary Studies. Vol 3 No
Intensity: Evidence from China. 7 Page 83-86.
Energy Policy. Vol 35 Page 2978-
2988. Mohd Saudi, Mohd Haizam., Obsatar
Sinaga, dkk. 2019. The Impact of
Harahap, Fitri Ramdhani. 2013. Dampak Tecnological Innovation on Energy
Urbanisasi Bagi Perkembangan Kota Intensity: Evidence from Indonesia.
di Indonesia. Jurnal Society. Vol. 1 International Journal of Energy
No. 1 Page 35-45. Economies and Policy. Vol 9 Issue 3
Page 11-17.
Irwandi. 2018. The Relationship between
Coal Consumption and Economic Poumanyvong,P., & Kaneko, S. 2010. Does
Growth in Indonesia. European Urbanization Lead to Less Energy
Journal of Engineering and Formal Use and Lower CO2 Emissions? A
Sciences. Vol 2 No 1 Page 13-20. cross-country analysis. Ecological
Economics. Vol 70 Issue 2 Page 434-
Kementerian ESDM. 2017. Kajian 444.
Penyediaan dan Pemanfaatan Migas,
Batubara, EBT dan Listrik. Jakarta: Retnawati, Berta Bekti., B. Irmawati. 2020.
Pusat Data dan Teknologi Informasi Inovasi Produk Dan Orientasi Pasar:
Energi dan Sumber Daya Mineral. Suatu Kajian Deskriptif Pada
UMKM Kerajinan Bahan Baku
Alam. Jurnal REP (Riset Ekonomi

256
DINAMIC : Directory Journal of Economic Volume 2 Nomor 1

Pembangunan). Vol 5 No 1 Page 90- Majalah.indd. Edisi 03 Spread 10


96. Page 10-20.

Rezki, Jahen Fachrul. 2011. Konsumsi Susanto, Joko., Dwi Hari Laksana. 2013. Uji
Energi dan Pembangunan Ekonomi Kausalitas Antara Konsumsi Energi
di Asia Tenggara. Jurnal Ekonomi dan Pertumbuhan Energi di ASEAN.
dan Pembangunan Indonesia. Vol 12 Buletin Ekonomi. Vol 11 No 1 Page
No 1 Page 31-38. 1-86.

Sasana, Hadi., Imam Ghazali. 2017. The Tang, Chor Foon., Eu Chye Tan. 2012.
Impact of Fossil and Renewable Exploring The Nexus of Electricity
Energy Consumption on the Consumption, Economic Growth,
Economic Growth in Brazil, Russia, Energy Prices, and Technology
India, China, and South Africa. Innovation in Malaysia. Applied
International Journal of Energy Energy. Vol 104 Page 297-305.
Economics and Policy. Vol 7 Issue 3
Page 194-200. Tian, Peng., Herui Cui. 2013. Economic
Growth and Coal Consumption.
Sasana, Hadi., Jalu Aji Prakoso, Yuliani Telkomnika. Vol 11 No 3 Page 1449-
Setyaningsih. 2019. Urbanization 1455.
Consequences on Environmental
Conditions in Indonesia. E3S Web of Valizadeh, J., Sadeh, E., Javanmard, H., &
Conferences ICENIS 2019. Page 1-5. Davodi, H. 2018. The Effect Of
Energy Prices on Energy
Shahbaz, Muhammad., Nanthakumar Consumption Efficiency In The
Loganathan, dkk. 2015. The Effect of Petrochemical Industry In Iran.
Urbanization, Affluence and Trade Alexandria Engineering Journal. Vol
Openness on Energy Consumption: 57 No 4 Page 2241-2256.
A Time Series Analysis in Malaysia.
Renewable and Sustainable Energy WIPO Database. 2019. Paten Application.
Review. Vol 47 Page 683-693. Diakses pada tanggal 12 November
2019 dari www.wipo.int.
Sukma Dewiaulia Adi., Lucia Rita
Indrawati, dan Whinarko Winarno. 2015. Analisis Ekonometrika dan
Juliprijanto. 2019. Analisis Pengaruh Statistika dengan Eviews edisi 4.
Tingkat Pengangguran Dan Rasio Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Ketergantungan Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Worldbank. 2020. Gross Domestic Product
Jawa Tengah Tahun 2001-2017. (constant 2010). Diakses pada
DINAMIC: Directory Journal of tanggal 07 Mei 2020 dari
Economic. Vol 1 No 3 Page 269-281. www.worldbank.org.

Suryanto, Yusuf. 2013. Konsumsi Energi . 2020. Inflation. Diakses pada


Listrik dan Pertumbuhan Ekonomi di tanggal 07 Mei 2020 dari
Indonesia: Aplikasi dan Model. www.worldbank.org.

257
DINAMIC : Directory Journal of Economic Volume 2 Nomor 1

. 2019. Gross Domestic Product


Growth. Diakses pada tanggal 12
November 2019 dari
www.worldbank.org.

. 2020. Population Total. Diakses


pada tanggal 07 Mei 2020 dari
www.worldbank.org.

. 2019. Urban Population Growth.


Diakses pada tanggal 12 November
2019 dari www.worlbank.org.

258

Anda mungkin juga menyukai