Anda di halaman 1dari 16

Investasi dan Pasar Modal

LAPORAN ANALISIS INDUSTRI DAN PASAR MODAL

Mata Kuliah [SP5423] INVESTASI DAN PASAR MODAL


Dosen Dr. Perminas Pangeran , S.E., M.Si.
Pengampu Yuan Lukito, S.Kom., M.Cs.
Anggota Bernadus M R Hardus Tukan (71180280)
Kelompok
Deklarasi Dengan ini kami menyatakan bahwa tugas ini merupakan hasil karya
kelompok kami , tidak ada manipulasi data serta bukan merupakan
plagiasi dari karya orang lain.

UNIVERSITAS KRISTEN DUTA


WACANA
Fakultas Teknologi Informasi
Program Studi Informatika
2022
LAPORAN ANALISIS INDUSTRI DAN PASAR MODAL
Laporan 1b
Disiapkan Oleh Bernadus M R Hardus Tukan (71180280)
Individu
1. Analisis Industri
1.1. Perkembangan Industri Pertambangan
Pertambangan adalah kegiatan pengambilan deposit mineral berharga dan bernilai
ekonomis dari kerak bumi dengan cara kerja mekanis atau manual di permukaan
bumi, di bawah tanah dan di bawah air. Output dari usaha ini meliputi minyak
bumi dan gas alam, batubara, pasir besi, bijih timah, bijih nikel, bijih bauksit, bijih
tembaga, bijih emas, perak dan bijih mangan.
Meskipun terjadi penurunan harga minyak dan batu bara selama lima tahun
terakhir, sektor pertambangan tetap menjadi andalan perekonomian Indonesia.
Pada tahun 2016, industri ini menjadi penyumbang Penerimaan Negara Bukan
Keuangan (PNBP) terbesar. Kontribusi minyak, gas bumi, mineral dan batu bara
mencapai Rp 90 triliun atau 95% dari pendapatan SDA.
Dengan pangsa 7,2%, pertambangan migas serta bijih dan batubara juga menjadi
penyumbang utama produk domestik bruto (PDB) tahun 2016 setelah
perdagangan, pertanian dan jasa, konstruksi. Selain itu, industri pertambangan
yang disebut juga memberikan pembayaran pajak bumi dan bangunan terbesar
pada tahun 2015 mencapai Rp 27 triliun. Wood Mackenzie International
Consulting memperkirakan bahwa investasi minyak dan gas di Indonesia akan
meningkat pada 2018 dan 2019 karena program kemitraan baru yang ditawarkan.
Sementara itu, untuk mendorong pertumbuhan sektor pertambangan, Wakil
Menteri ESDM Archandra Tahar menyebutkan perlu adanya perbaikan pada tiga
aspek yaitu kebijakan, teknologi dan suku bunga.
Gambar 1 . Industri tambang

Dari data tahun 2021 , Industri Pertambangan mengalami kenaikan sebesar 7,78%
di kuartal III (Juli-September 2021) , kenaikan ini merupakan yang tertinggi sejak
tahun 1995. Salah satu factor pendoron kenaikan disektor tambang ini adalah biji
logam . kenaikan ini didorong dari melonjaknya produksi emas dan
tembaga ,selain biji logam , industry batu bara juga ikut naik sebesar 14,95%
didorong oleh kenaikan produksi batu bara di kuartil III/2021 , pertambangan
lainnya seperti kerikil, tanah liat dan kampur , juga mengalami kenaikan sebesar
2,49% di kuartal III/2021. Dari sejumlah bidang usaha pertambangan , hanya
pertambangan minyak,gas dan panas buni yang mengalami kontraksi, kontraksi
ini disebabkan oleh turunnya produktivitas sumur minyak di Indonesia
(Maesaroh , 2021).

Pada pertambangan global , seperti Rio Tinto Group, Vale SA dan BHP Group
Ltd, mengalami pasang surut yang di tahun 2022 ini ,hal ini dikarenakan
pertumbuhan ekonomi pada konsumen logam menurun akibat pasar properti china
yang merupakan contributor seperti tiga industry baja di dunia mulai mengalami
ketidakpastian permintaan. Adapula BHP dan Rio Tinto Group yang tengah
menghadapi kekurangan tenaga kerja akibat dari pandemic (Nindya Aldila ,
2022).

Setelah mengetahui perkembangan industry pertambangan yang ada di Indonesia


dan Asing. Berikut ini penulis akan memberikan beberapa perusahaan tambang
asing yang sebagai besar kepemilikan sahamanya sudah dipegang oleh Indonesia
(Reza Pahlevi , 2021):

 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) : perusahaan asal Jepang yang


hampir semua sahamnya sudah dipegang oleh pemerintah Indonesia.
 Newmont (PT Newmont Nusa Tenggara ): perusahaan tambang asal
Amerika Serikat ,yang ditahun 2016 sudah menjadi milik Indonesia berkat
PT Medoc Energi International yang mengakusis saham sebesar 82% di
NNT.
 Freeport : perusahaan tambang asal Amerika Serikat yang berlokasi di
Timika , Papua yang 51,2% sahamnya sudah di pegang oleh Indonesia
berkat akusisinya BUMN Inalum di tahun 2018 lalu.
 Blok Mahakam : perusahaan migas asal Perancis yang ditahun 2018 resmi
diambil alih kelola oleh PT Pertamina (Persero).
 PT Vale Indonesia Tbk (INCO) : perusahaan tambang asal Kanada yang
40% sahamnya sudah menjadi miliki BUMN Inalum.

1.2. Analisis Daya Saing


1.2.1. Mengidentifikasi dampak kondisi industry Pertambangan pada kinerja
perusahaan
Diambil dari data Kementerian Pertambangan (ESDM) terkait kinerja
sektor ESDM tahun 2021 ,

Pada produksi minyak dan gas bumi mengalami peningkatan domestic


yang cukup besar akibat banyak kebutuhan pasar antara lain , bahan bakar
gas, City Gas , Domestik LPG , Lifting, Kelistrikan , Pupuk, Ekspor dan
Industri , karena banyak gas bumi yang beredar di perusahaan dalam
negeri , banyak perusahaan yang berkontribusi dalam meningkatkan
perekonomian.

Gambar 2. Porsi gas bumi untuk domestic

Selain gas bumi, kondisi pasokan listrik Indonesia mengalami peningkatan di


tahun 2021 dimana banyak perusahaan pembangkit listrik kini tersebar di
berbagai wilayah yang ada di Indonesia , berikut data nya :

Gambar 3. Kapasitas pembangkit listrik tahun 2021


Gambar 4. Elektrifikasi & Rasio Desa Berlistrik

Kapasitas terpasang pembangkit listrik EBT (Energi Baru Terbarukan) dari


tahun ke tahun mengalami peningkatan kapasitas yang bagus

Beberapa perusahan mulai membangun infrastruktur pengisian bahan bakar


listrik untuk kendaraan listrik , tujuannya mengurangi efek polusi yang
disebabkan oleh kendaraan BBM.
Gambar 5. Infografis program kendaraan bemotor listrik

Pada sektor mineral dan batubara produksi ditahun 2021 sebesar 614 juta
ton atau 98,24% dari target juta ton , kebutuhan batu bara ini diutamakan untuk
kepentingan dalam negeri antara lain , salah satu bahan bakar pembangkit listri,
produksi gas, pupuk pertanian, industry baja, industry aluminium, bangunan, dan
kebutuhan rumah tangga.

Gambar 6. Pemanfaat batu bara domestic


1.2.2. Indentifikasi Kategori Perusahaaan/Industri Pertambangan (Fast Growers,
Cyclical, Defensive)
Fast Growers (Tumbuh Cepat)
- Industri Batu bara ditahun 2021 mengalami pertumbuhan yang
tinggi dari segi laba perusahaan , modal return yang tinggi dan
pendapatan yang tinggi. Contohnya PT Adaro Energy
- Industri Nikel , memiliki banyak permintaan dipasaran karena
tingginya sentiment baterai untuk kendaraan listrik . Contohnya PT
Vale Indonesia
- Industri Emas, Perak dan Tembaga, menjadi tempat aman untuk
menyimpan sahanya disana karena nilai emas cenderung stabil dan
sifat nya yang tetap. Contohnya PT Merdeka Cooper Gold
Cyclical (Siklus)
- Industri Nikel , walaupun perkembangannya lumayan cepat namun
industry ini dinilai masih bergantung dengan trand dimasyarakat
sehingga nilai sahamnya cenderung tidak stabil. Contoh PT Vale
Indonesia , PG Aneka Tambang.
Defensive (non siklus)
- Industri Emas , Perak dan Tembaga , karena sifatnya yang stabil
industry ini sering kali menjadi tempat kesukaan para investor
disamping Penerimaan capitan gain yang stabil, industry ini tidak
terlalu terpengaruh dengan kondisi ekonomi negara. Contohnya PT
Merdeka Cooper Gold, PT Aneka Tambang.

1.2.3. Mengidentifikasi Siklus Industri dan tahap kehidupan produk/Bisnis, yaitu


dengan mengenali apakah industri tsb pada tahapan Pertumbuhan,
Pendewasaan, Penurunan.
Sektor Pertambangan selalu menyimpan potensi besar , namun karena
beberapa isu yang sering beredar di masyarakat seperti konflik lahan,
lingkungan , infrastruktur , tekonologi , koordinasi dengan pemerintahan
menjadi tantangan untuk industry ini semakin dewasa (Indra Marlina ,
2013).
Ambil contoh yang paling terlihat adalah di produksi batu bara yang kian
hari meningkat
Gambar 7, alur penambangan batu bara

Gambar 8 , Pertumbuhan produksi batu bara 2014-2019


1.3. Prospek Industri
1.3.1. Kaitan Indikator Makro Ekonomi (Harga Komoditas, Bunga, Kurs) dan
Trend Harga Saham di Industri Pertambangan
Karena beberapa industry pertambangan yang cenderung stabil seperti
emas, perak , tembaga ,dan batu bara membuat kinerja dari industry ini
bertumbuh setiap waktunya.

Gambar 9. Harga dari Kementerian ESDM


Gambar 10. Harga dari Kementerian ESDM

Dari data kementerian ESDM dari range April 2021 -Maret 2022 ,
Sebagian besar hasil tambang mengalami kenaikan pada harga komoditi
nya , efeknya dari harga komoditi yang menguat ini adalah banyaknya
permintaan pasar yang menginginkan hasil tambang ini untuk diproduksi
sehingga kegiatan ekspor-impor ke luar negeri ikut bertumbuh ,
memberikan tingkat bunga yang bagus untuk perusahaan terkait. Kurs
rupiah pun bisa menguat dengan banyak mata uang asing yang ditukarkan
ke rupiah .
Sementara dari sisi masyarakat , banyak tenaga kerja bisa mendapatkan
pekerjaan nya lagi terkhusus pada mereka yang ingin bekerja di industry
pertambangan.

1.3.2. Kaitan Tahapan kehidupan Bisnis dan Trend Harga Saham Gabungan
Sektoral (Industri Pertambangan)
Harga saham gabungan (IHSG) kembali menguat di angka Rp 6.980 ,
kenaikan ini terjadi karena harga seluruh saham yang ada mengalami
pertumbuhan.

Gambar 11 . Stockbit Market Grows, 22 Maret 2022

Dari tampilan yang penulis dapat di Stockbit (sekuritas mobile) terliihat


bahwa harga saham gabungan didominasi oleh saham di industry
pertambangan (energy) dengan kenaikan sebesar 1.32% .

Gambar 12.hubungan market cycle dan ekonomi cycle


Jika gambar 11 dan 12 dikatikan, dapat terlihat bahwa saat ini arus market
di industry pertambangan sedang dalam tren naik atau bull market , hal ini
juga berbanding lurus dengan kondisi ekonomi yang naik terlebih di
bidang energy.
1.3.3. Peluang Investasi dalam Suatu Industri Pertambangan.
Sebelum melakukan investasi di suatu industry perlu diperhatikan seberapa
penting industry itu bagi kehidupan masyarakat. Karena topik ini
membahas tentang pertambangan , salah satu industry pertambangan yang
lagi melonjok nilainya adalah batu bara (Vadhia, Lidyana , 2022).
Alasan peluang investasi di perusahaan batu bara adalah :
1. Indonesia sebagai eksportir terbesar batu bara di dunia
2. Banyak negeri butuh pasokan batu bara RI , contohnya China
3. Batu bara jadi rebuta berbagai negara
Ketiga alasan ini, bisa di jadikan pertimbangan investor untuk
berinvestasi di perusahaan batu bara.
2. Simpulan
Dari analisa yang sudah penulis sampaikan diatas, penulis coba memberikan
kesimpulan tentang industry pertambangan. :
- Industri pertambangan, walaupun mengalami tran yang bagus namun
karekteristik dari industry ini sangat tinggi resiko (high risk), sehingga
untuk para investor yang ingin berinvestasi perlu memperhatikan kondisi
perusahaan dan laporan keuangan mereka.
- Untuk investor yang jangka panjang (long term) perusahaan yang produksi
logam seperti emas, perak dan tembaga menjadi ladang pendapatan capitan
gain yang stabil karena kategori perusahaanya cenderung defensive.
Salah satu contoh industry pertambangan prospektif untuk data positifnya :
Gambar 13. Prospek Energi Terbarukan (EBT)

Gambar 13 ,menunjukan bahwa energi terbarukan mempunyai prospek yang


bagus untuk lingkungan dan minimalisis resiko keuangan yang bisa
ditumbulkan dari bahan bakar sebelumnya yaitu fosil.

3. Rekomendasi
Penulis juga merekemondasikan 5 perusahaan potensial untuk industry pertambangan:
 PT Adaro Energy (ADRO)
 Elnusa (ELSA)
 Golden Eagle Energy (SMMT)
 Harum Energy (HRUM)
 Indo Tambang Raya (ITMG)

Referensi

Dokter Saham. (t.thn.). Daftar Indeks Saham IDX Growth30 (Februari 2021 - Agustus 2021). Diambil
kembali dari doktersaham.com: https://doktersaham.com/saham/indeks-saham/idx-
growth30-februari-2021-agustus-2021
Indikator. (2020, July 15). Insight Penambangan Terkini di Dunia. Diambil kembali dari
indikator.co.id: https://indikator.indikaenergy.co.id/fokus/insight-penambangan-terkini-di-
dunia/

Kementerian ESDM. (2022). Capaian kinerja sektor ESDM tahun 2021 & rencana 2022. Diambil
kembali dari https://www.esdm.go.id/assets/media/content/content-capaian-kinerja-
sektor-esdm-tahun-2021-dan-rencana-tahun-2022.pdf

Lidyana, V. (2022, January 17). Mengintip Peluang Investasi di Perusahaan Jasa Tambang Batu Bara.
Diambil kembali dari idnstimes.com: https://www.idntimes.com/business/finance/vadhia-
lidyana-1/mengintip-peluang-investasi-di-perusahaan-jasa-tambang-batu-bara/3

Maesaroh. (2021, November 05). Sektor Tambang Tumbuh 7,78% Kuartal III, Tertinggi Sejak Era
Soeharto. Diambil kembali dari katada.co.id:
https://katadata.co.id/maesaroh/berita/6184e188d10db/sektor-tambang-tumbuh-7-78-
kuartal-iii-tertinggi-sejak-era-soeharto#:~:text=Sektor%20pertambangan%20dan
%20penggalian%20tumbuh,pertambangan%20tiap%20kuartal%20sejak%202000.

Oke Finance. (2014, februari 2014). Cermati Definisi dari Jenis-Jenis Saham Ini. Diambil kembali dari
economy.okezone.com:
https://economy.okezone.com/read/2014/02/10/226/938366/cermati-definisi-dari-jenis-
jenis-saham-ini

Pahlevi, R. (2021, Agustus 23). 6 Tambang Kakap Asing yang Kini Kembali ke Pangkuan Ibu Pertiwi.
Diambil kembali dari trenasia.com: https://www.trenasia.com/6-tambang-kakap-asing-yang-
kini-kembali-ke-pangkuan-ibu-pertiwi

Zipmex. (2021, Agustus 25). Saham Defensif: Definisi, Keuntungan dan Kerugian. Diambil kembali
dari zipmex.com: https://zipmex.com/id/learn/saham-defensif-adalah/#header-c3

Anda mungkin juga menyukai