https://data.kompas.id/data-detail/kompas_statistic/6410117d8d55587bd97e2619
Nikel adalah salah satu unsur logam yang paling umum dijumpai di bumi. Selain memiliki ciri-
ciri mengkilap serta berwarna putih keperakan, nikel juga memiliki banyak kegunaan dalam
berbagai industri. Sebanyak 70 persen nikel digunakan untuk pembuatan baja antikarat (stainless
steel), diikuti oleh penggunaan lainnya seperti logam campuran (8%), pelapisan logam (8%),
pengecoran (8%), baterai (5%), dan lainnya (1%).
Berdasarkan data United State Geological Survey (USGS) dan Badan Geologi Kementerian
Ekonomi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Indonesia merupakan negara dengan produksi
bijih nikel tertinggi di dunia. Produksi bijih nikel Indonesia sekitar 1,6 juta ton di tahun 2022.
Jumlah ini terpaut jauh dengan Filipina yang menduduki peringkat kedua dunia dengan produksi
sekitar 330.000 ton, dan Rusia di peringkat ketiga dengan produksi 220.000 ton. Cadangan nikel
Indonesia tersebar di Pulau Sulawesi, Maluku dan Papua.
Namun, sejak Januari 2020, Pemerintah Indonesia melarang ekspor nikel mentah. Kebijakan ini
bertujuan agar industri pertambangan Indonesia mendapat manfaat lebih dari nikel, daripada
hanya sekedar diekspor dalam bentuk bijih nikel. Kebijakan hilirisasi nikel ini, dilakukan untuk
menopang industri baterai kendaraan listrik yang baru mulai dikembangkan di Indonesia.
Indonesia bertujuan menjadi pemain, bukan hanya penonton di industri kendaraan listrik di
dunia.
Kebijakan hilirisasi nikel ini, akan dilanjutkan dengan kebijakan hilirisasi komoditas lainnya,
seperti bauksit dan tembaga. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah dalam industri
pengolahan Indonesia dan meningkatkan daya saing industri pengolahan nasional di pasar global.
Tingkatkan Harga Produksi yang Aman dan Kredibel dengan Menggunakan
Smelter
Dalam dunia pertambangan, ada yang namanya smelter, apa itu smelter? merupakan sebuah
fasilitas yang wajib ada pada industri tambang saat ini. Fasilitas ini membantu perusahaan untuk
beroperasi secara optimal dan produktif karena dukungan fasilitas ini membuat hasil produksi
tambang dapat mencapai tingkat dengan standar yang baik.
Tak main-main, bahkan total investasi pemerintah terhadap pengadaan teknologi ini mencapai 20
miliar dolar. Tujuannya agar hasil produksi atau komoditasnya bukan lagi berupa barang mentah
sehingga nantinya harga produk meningkat.
Besarnya multiplier effect smelter nikel ini dapat dilihat dari nilai tambahnya. Kemenperin
menghitung nilai tambah yang dihasilkan dari nikel ore hingga produk hilir meningkat berkali-
kali lipat jika diproses di dalam negeri atau menghilirkan proses barang mentah. Febri
menyampaikan, apabila nilai nikel ore mentah dihargai USD30/ton, ketika menjadi Nikel Pig
Iron (NPI) harganya akan naik 3,3 kali mencapai USD90/ton. Sedangkan bila menjadi
Ferronikel, akan naik 6,76 kali atau setara USD203/ton.
Ketika harga komoditi semakin meningkat maka memberikan keuntungan juga terhadap
pendapatan atau keuntungan negara. Kami merangkum fungsi dan manfaat penggunaan alat ini
dalam penjelasan berikut:
Berdasarkan fungsi dan manfaat tersebut, banyak aspek yang diuntungkan melalui keberadaan
smelter dalam proses peleburan. Mulai dari keuntungan untuk negara, keuntungan untuk pencari
kerja, keuntungan untuk konsumen, dan keuntungan perusahaan.