Email: *( ichsanu.balya.nur@mail.ugm.ac.id)
Seperti yang selama ini kita ketahui, Indonesia adalah negara yang
menyimpan potensi sumber daya alam yang sangat luar biasa, termasuk sumber
daya alam berupa mineral ekonomis seperti Nikel. Menurut USGS (2020) dan
Badan Geologi Kementerian ESDM (2019), Indonesia menyumbang 52% dari
cadangan nikel dunia, yaitu sebesar 139.419.000 ton.
Begitu pula dengan total produksi nikel di Indonesia. Pada tahun 2019,
produksi nikel di Indonesia adalah sebesar 800.000 ton (USGS, 2020). Nilai ini
mengungguli negara-negara lain seperti Filipina, Russia, dan Kaledonia Baru.
1
Gambar 2. Perbandingan produksi nikel Indonesia dengan dunia (ESDM, 2020)
Value Chain Dalam Kegiatan Pertambangan Mineral (Victor Rudenno, 2004,
dimodifikasi oleh Ika, 2017)
Ido (2020), dalam penelitiannya yang berjudul Kajian Perbandingan
Indeks Sosial Ekonomi Masyarakat Lingkar dan Non Lingkar Usaha
Pertambangan Nikel menunjukkan adanya korelasi antara adanya industri
pertambangan dengan peningkatan indeks kesempatan kerja, indeks pendidikan,
2
dan indeks kesehatan pada masyarakat lingkar tambang memiliki skor lebih tinggi
dibandingkan dengan masyarakat yang non lingkar tambang. Kemudian Nuraeni
(2018), dalam penelitiannya mengenai dampak perkembangan pertambangan
nikel terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di Morowali menunjukkan
adanya tren peningkatan kesejahteraan masyarakat Kebupaten Morowali yang
cukup signifikan bila dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang terus
meningkat dari tahun 2011-2016. Hal tersebut merupakan satu contoh dampak
positif pada hulu pertambangan, belum hilir pertambangan nikel tersebut.
Namun, selain semakin banyaknya tercipta lapangan kerja terdapat
masalah lain yaitu terjadinya pergesaran pola sosial-ekonomi masyarakat. Ika
(2018), menjelaskan Struktur perekonomian sebagian masyarakat di Kabupaten
Morowali telah bergeser dari sektor pertanian, Kehutanan dan Perikanan ke sektor
industri khususnya industri pertambangan dan penggalian nikel. Kemudian hal
tersebut jugalah yang mendorong perubahan gaya hidup dan budaya masyarakat
setempat, akibat pergeseran dari masyarakat berbasis pertanian ke masyarakat
yang berbasis industri menyebabkan gaya hidup konsumtif sehingga pengeluran
konsusmsi rumah terus meningkat.
3
negiatifnya adalah rawan terjadi pergeseran sosial-ekonomi masyarakat dan juga
kecemburuan sosial. Untuk mengatisipasi dampak negatif tersebut, penulis
memiliki opini sebagai berikut.
1. Perlunya adanya pembinaan masyarakat didaerah hilirisasi industri agar
masyarakat dapat terus produktf
2. Perlunya komunikasi yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku
usaha industri sehingga meminimalisir terjadinya konflik maupun
kecemburuan sosial
Selain itu, terdapat pekerjaan rumah kita bersama untuk turut serta dalam
pengembangan sumberdaya manusia. Dengan sumberdaya manusia yang unggul
kita siap menghadapi berbagai tantangan di era industri sekarang ini dan juga
tidak takut lagi bersaing hingga kancah global.
4
Daftar Pustaka
Aldilal., Unde, A.A., dan Fatimah, J.M. 2020. Prasangka Konflik Dan
Kecemburuan Sosial Antara Pekerja China Dan Masyarakat Lokal Di PT
Virtue Dragon Nikel Industri Sulawesi Tenggara. Jurnal Ilmu Komunikasi
(J-IKA) Vol. 7 No. 2, Hal 155-165
Pati, K. A. 2020. 500 TKA China Datang ke Sultra, PT VDNI: Gunakan Visa
Kerja, Mereka Tenaga Ahli. Kompas.com. URL:
https://regional.kompas.com/read/2020/06/19/12541331/500-tka-china-
datang-ke-sultra-pt-vdni-gunakan-visa-kerja-mereka-tenaga-ahli?page=all.
Diakses 19 Maret 2020
USGS, 2020. Nickel Data Sheet - Mineral Commodity Summaries 2020, Reston:
United States Geological Survey.
5
6