Anda di halaman 1dari 10

PERENCANAAN BISNIS DAN USAHA KREATIF

TUGAS KELOMPOK 1 DAN 2

Dosen Pengampu : Komang Agus Satria Pramudana, S.T.,M.Com.

Disusun Oleh Kelompok 10 :

Ni Luh Renia Sasti Dewi (1807521237)

Luchia Jenifer Chircia Bana (1807521243)

Ni Wayan Yarsini (1807521245)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

UNIVERSITAS UDAYANA

BALI

2021
1. SUB SEKTOR INDUSTRI KREATIF
(Sumber: kemenparekraf.go.id, 2021)
1) Pengembang Permainan
Sub sektor kekinian yang didorong masuk ke dalam dunia pendidikan, serta diperkuat
dengan kebijakan proteksi untuk membangun ekosistem yang sehat dan berkontribusi
dalam ekonomi kreatif.
2) Arsitektur
Sub sektor ekonomi kreatif yang memiliki peranan yang penting dalam menampilkan
karakter budaya bangsa, serta berperan dalam pembangunan sebuah kota.
3) Desain Interior
Dalam dua dekade terakhir perkembangan sub sektor ini menunjukkan kemajuan
yang sangat pesat yang ditandai meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap jasa
desainer interior.
4) Musik
Musik merupakan industri cukup menjanjikan dalam dunia showbiz. Besarnya minat
dan antusiasme para musisi muda untuk terjun ke dalam bidang ini menunjukkan
bahwa musik punya potensi menjadi industri yang lebih besar.
5) Seni Rupa
Indonesia memiliki potensi seni rupa terbesar di Asia Tenggara baik secara kualitas,
kuantitas, pelaku kreatif, produktivitas, serta potensi pasar.
6) Desain Produk
Desain produk merupakan proses kreasi sebuah produk yang menggabungkan unsur
fungsi dengan estetika sehingga bermanfaat dan memiliki nilai tambah bagi
masyarakat.
7) Fashion
Sub sektor industri kreatif ini berjalan sangat dinamis karena tren fashion
bermunculan setiap tahun yang diiringi peningkatan daya saing signifikan di tingkat
global.
8) Kuliner
Sub sektor ini berkontribusi besar dalam pendapatan pariwisata dan ekonomi kreatif,
juga berpotensi besar mempromosikan Indonesia yang beraneka ragam ke dunia
internasional.
9) Film, Animasi dan Video
Sub sektor ini memiliki potensi menjadi lebih besar dengan peraturan hak karya
intelektual, investasi dan permodalan, serta akses penonton yang lebih luas.
10) Fotografi
Perkembangan sub sektor ini didukung oleh meningkatnya minat anak muda terhadap
fotografi, seiring perkembangan media sosial dan peralatan yang makin terjangkau.
11) Desain Komunikasi Visual
Desain grafis berperan mendukung pertumbuhan bisnis hingga bahkan kelancaran
program-program Pemerintah, yang dibarengi pertumbuhan praktisi lokal kompeten.
12) Televisi dan Radio
Di tengah arus informasi digital yang masif, peranan kedua industri ini cukup besar
terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan dalam penyerapan tenaga kerja.
13) Kriya
Seni kriya merupakan salah satu sub sektor yang menjadi ciri khas Bangsa Indonesia
dan sangat dekat dengan industri pariwisata dan ekonomi kreatif.
14) Periklanan
Periklanan adalah sub sektor ekonomi kreatif yang karyanya memiliki daya sebar
paling tinggi. Hal ini tak lepas dari peran sinergi para pemilik modal yang ingin
memasarkan produk dan jasa mereka dengan media yang dimanfaatkan.
15) Seni Pertunjukan
Indonesia memiliki kekayaan dan keanekaragaman seni dan tradisi pertunjukan,
seperti wayang, teater, tari, dan lain sebagainya yang telah diakui dan mendapatkan
apresiasi dunia internasional.
16) Penerbitan
Sub sektor Penerbitan berperan dalam membangun kekuatan intelektual bangsa dan
terus berupaya untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
17) Aplikasi
Seiring dengan semakin meningkatnya penetrasi smartphone, industri pengembangan
aplikasi semakin meningkat dan menjadi sub sektor yang berpotensi besar ke
depannya.

2. KONTRIBUSI INDUSTRI KREATIF TERHADAP PDB (ANTARA 2019-2020)


Di tahun 2019, terdapat 17 subsektor ekonomi kreatif yang memberi kontribusi
besar dalam perekonomian Tanah Air. Diantaranya arsitektur, desain interior, desain
komunikasi visual (DKV), desain produk, fashion, film animasi video, fotografi
periklanan, kerajinan (kriya), kuliner, musik, aplikasi, pengembangan permainan,
penerbitan, periklanan, tv dan radio, seni pertunjukkan, dan seni rupa. Berdasarkan data
yang dihimpun dalam OPUS Ekonomi Kreatif tahun 2019, ekonomi kreatif berkontribusi
sebesar Rp 1.105 triliun terhadap PDB nasional, yang membuat Indonesia berada di
posisi ketiga setelah Amerika Serikat dan Korea Selatan dalam jumlah kontribusi
ekonomi kreatif terhadap PDB negara. Diperkirakan kontribusi ekonomi kreatif terhadap
perekonomian nasional di tahun ini meningkat 7,44%. Produk ekonomi kreatif nasional
juga memiliki jumlah ekspor yang tinggi. Di tahun 2017 jumlahnya mencapai angka US$
20.50 miliar. Sektor ekonomi kreatif juga memiliki serapan tenaga kerja yang tinggi,
mencapai angka 17 juta orang di tahun 2019.
Berdasarkan data Opus Creative Economy Outlook 2020, sektor ekonomi kreatif
Indonesia diperkirakan mampu menyumbang hingga Rp1.100 triliun ke Produk Domestik
Bruto (PDB) Indonesia. Sumbangan terbesarnya berasal dari tiga subsektor industri
ekonomi kreatif, yaitu kuliner, fesyen, dan kriya (kerajian). ‘’Menurut data BPS (Badan
Pusat Statistik) yang dikeluarkan Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif), tiga kontributor
terbesar PDB ekonomi kreatif Indonesia adalah subsektor fesyen sebanyak 41,4 persen,
lalu kuliner 17,6 persen, dan kriya hampir 15 persen.’’ Ketiga subsektor ini juga
merupakan penyumbang ekspor Indonesia teratas. Yang pertama adalah fesyen sebesar
11.964 juta dolar Amerika Serikat, lalu kriya sebanyak 6.000 juta dolar Amerika Serikat,
baru kuliner (menyumbang sebesar) 1.300 juta dolar Amerika Serikat.
Opus Creative Economy Outlook juga memperkirakan bahwa kontribusi ekonomi
kreatif Indonesia terhadap perekonomian nasional bisa saja meningkat menjadi 7,44
persen. Ada berbagai subsektor ekonomi kreatif lainnya, seperti musik, yang berpotensi
terungkit oleh tiga subsektor prioritas Meski mendapat outlook yang menggembirakan
dan menjanjikan, tidak serta merta bahwa hal ini terbebas dari rintangan dan tantangan.
Ditambah sepanjang tahun 2020, dampak pandemi Covid19 terbukti mengguncang sektor
ekonomi dalam segala bidang, termasuk ekonomi kreatif.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan pandemi
virus corona atau Covid-19 turut berandil besar dalam perkembangan ekonomi kreatif
nasional, khusus e-commerce. Meskipun, penyakit itu juga memicu krisis ekonomi
bangsa. Berdasarkan data Focus Economy Outlook 2020, ekonomi kreatif justru
menyumbang sebesar Rp 1.100 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia
sepanjang tahun 2020. Sandiaga mengatakan data tersebut menjadi bukti sektor ekonomi
kreatif mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19."Industri kreatif memang dihantam
krisis, orang yang bermental kreatif akan mampu beradaptasi dengan situasi apapun,"
ucap Beliau.
3. INFORMASI MENGENAI SUB SEKTOR DESAIN PRODUK
Tren sub sektor ini sangat positif. Dengan populasi penduduk yang
didominasi oleh usia produktif, potensi terbentuknya interaksi antara pelaku
industri dan pasar pun sangat besar. Ditambah lagi masyarakat dan pasar
sekarang memiliki apresiasi terhadap produk yang berkualitas.
Sub sektor desain produk juga didukung oleh para pelaku industri yang
memiliki craftmanshift andal. Para desainer produk mampu menggali dan
mengangkat kearifan lokal, kekayaan budaya Indonesia yang beraneka ragam,
dalam setiap karya-karyanya. Sebagai wakil pemerintah, Kemenparekraf akan
mengelola sub sektor ini dan mendampingi para pelaku kreatif dalam
mengembangkan bisnisnya.
Beberapa pendekatan yang bisa dilakukan untuk sub sektor ini adalah
dengan mengelola industri dari hulu ke hilir, bekerja sama dengan berbagai
asosiasi untuk meningkatkan penggunaan desain produk lokal Indonesia, dan
mendirikan pusat desain sebagai hub lintas sub sektor. Untuk jangka panjang,
perlu adanya undang-undang atau peraturan yang menetapkan supaya setiap
retail dan mal menjual minimal 20-30% produk-produk lokal.
4. PENGERTIAN DESAIN PRODUK
Kotler dan Armstrong (2008), desain produk adalah konsep yang lebih besar
dari sekedar gaya. Gaya bisa menarik perhatian atau membosankan dan juga gaya hanya
mendeskripsikan penampilan produk. Gaya yang sensasional selain bisa menarik
perhatian juga bisa menghasilkan estetika yang indah, tetapi gaya tersebut belum tentu
bisa membuat kinerja produk menjadi lebih baik. Sedangkan desain produksi bukan
hanya sekedar penampilan luar, desain produk adalah jantungnya sebuah produk.
5. PENTINGNYA DESAIN PRODUK BAGI PERUSAHAAN
Dalam menciptakan sebuah desain untuk barang atau layanan yang diproduksi
akan terjadi proses yang sangat panjang. Oleh karena itu hasil dari desain untuk barang
atau layanan yang diproduksi merupakan sebuah hal yang paling penting bagi
perusahaan. Bahkan desain pada hasil produksi itu sendiri bersifat sangat sensitif. Karena
akan menentukan pula keberhasilan atau pun kegagalan dalam ranah bisnis.
Perusahaan akan mengutamakan proses serta pengembangan ide dari desain pada
layanan atau barang yang diproduksi tersebut. Maka dalam tahapan sebuah desain pada
produk itu sendiri perlu adanya penanganan khusus mulai dari awal hingga akhir hingga
terciptanya sebuah desain baru yang inovatif atau pengembangan desain pada barang
atau layanan yang diproduksi itu sendiri yang lebih unik dan menarik menjadi sebuah
produk nyata.

6. PENJELASAN MEMILIH SUB SEKTOR DESAIN PRODUK


Saat ini nilai dari sebuah produk tidak hanya manfaatnya saja yang diutamakan
namun adanya nilai estetika dari desain produk yang diperlihatkan. Pada bidang
pemasaran desain pada produk menjadi sangat penting untuk menarik minat khalayak
pada sebuah produk. Selain itu desain pada jenis layanan atau barang produksi akan
sangat berpengaruh pada perkembangan bisnis. Oleh karena itu perlu diketahui tentang
apa itu desain pada produk, bagaimana konsepnya, jenis serta manfaat bagi
berkembangnya bisnis yang ada di pasaran.
Desain produk merupakan suatu kreatifitas dalam memecahkan masalah dengan
target yang jelas. Dalam hal ini, sebuah desain pada layanan atau barang produksi tidak
hanya sebuah rancangan di atas kertas belaka namun lebih mengutamakan proses dari
awal hingga akhir dengan melibatkan rancangan, gagasan yang harus terwujud serta
memiliki nilai estetika yang tinggi.
Desain produk menggambarkan proses membayangkan, menciptakan, dan
mengulangi produk yang memecahkan masalah pengguna atau memenuhi kebutuhan
spesifik di pasar tertentu.
Kunci dari desain produk yang sukses adalah pemahaman tentang pelanggan
pengguna akhir, target kenapa produk tersebut dibuat. Desainer produk berusaha
memecahkan masalah nyata bagi orang-orang nyata dengan menggunakan empati dan
pengetahuan tentang kebiasaan, perilaku, frustrasi, kebutuhan, dan keinginan calon
pelanggan mereka.
1) Jenis dari Desain Produk
Dalam pengembangan suatu desain dari hasil yang diproduksi ada dua ada jenis
yang bisa dikembangkan untuk menghasilkan produk secara nyata.
a. Desain yang Benar-Benar Baru
Sebuah desain yang benar-benar baru artinya pada awal perencanaan
sudah mematangkan ide yang berbeda dan belum pernah ada. Sebuah
prototype baru yang ada di pasaran. Hasil dari melakukan penelitian yang
mendalam serta adanya inovasi dalam mewujudkan desain pada hasil produksi
dengan tampilan lain dari pada yang lain serta kreatif.
b. Modifikasi Desain yang Sudah Ada
Pada saat menghasilkan desain pada produk modifikasi memang lebih
mudah dilakukan. Namun, tetap saja pada modifikasi sebuah desain harus
menonjolkan ciri khas tersendiri. Tidak serta merta sama dengan desain pada
barang atau layanan yang diproduksi sudah ada di pasaran.
Sebuah desain akan berfungsi lebih baik jika adanya pembaharuan terhadap
desain yang sudah ada di pasaran. Hal tersebut bisa terjadi pada produk baru maupun
variasi produk yang ada di pasaran. Maka desain pada produk disebut juga sebuah ide
dan hasil kreasi manusia yang memiliki nilai manfaat serta nilai tambah bagi
khalayak luas. Spesifikasi dari sebuah desain pada produk mempertimbangkan
adanya proses produksi, harapan khalayak serta keputusan final yang telah dianalisa.
2) Tujuan Desain Produk bagi Pengembangan Bisnis
Adanya desain pada hasil produksi diciptakan untuk digunakan secara nyaman
dan memiliki nilai manfaat serta aman pada saat menggunakan sebuah produk.
Sebuah interaksi yang terjadi pada pengguna dengan produk yang dihasilkan bisanya
akan menimbulkan hal berikut, apakah nyaman serta aman, adanya solusi serta
manfaat serta berdampak positif secara emosional kejiwaan untuk mengatasi masalah
pada pengguna. Adapun dari tujuan desain dari hasil produksi itu sendiri, secara
umum bisa dijabarkan berikut ini,
 Adanya hasil sebuah produk berkualitas yang memiliki nilai jual tinggi.
 Menyesuaikan kebutuhan konsumen dengan menghasilkan produk yang
sedang tren pada masanya.
 Pembuat sebuah produk yang ekonomis tanpa mengurangi kualitas serta
nilai jual dan manfaat yang dihasilkan sebuah produk.
 Untuk meningkatkan pangsa pasar serta melakukan target kepada segmen
pasar yang baru.
3) Fungsi Desain pada Produk untuk Pengembangan Bisnis
Adapun fungsi dari desain pada barang atau layanan yang diproduksi yaitu
sebagai identitas dari produk itu sendiri, jadi pelindung untuk produk dan menambah
nilai jual suatu produk. Sementara itu nilai manfaat dari desain dari hasil produksi
tentu menjadi hal yang diperhatikan oleh konsumen.
a. Menjadikan Konsumen Puas Akan Pelayanan
Konsumen akan lebih melirik sebuah produk berdasarkan desain yang
ditampilkan. Karena dengan melihat desain yang berkualitas, penampilan yang
menarik, kemudahan penggunaan serta minim kendala menjadikan konsumen
mengambil kesimpulan bahwa hasil produksi tentu bermutu dan berkualitas.
b. Faktor Penentuan Sebuah Kesuksesan Produk
Sebuah penciptaan dan inovasi dalam menghasilkan desain pada barang
atau jasa akan membawa manfaat yang besar dalam sebuah bisnis. Dengan adanya
faktor penentuan sebuah kesuksesan produk akan meningkatkan kinerja, efisiensi
serta bisa mengurangi biaya dan resiko untuk bisnis yang dijalankan.
c. Meningkatkan Penjualan
Dalam menjangkau pasar yang lebih luas maka diperlukan sebuah desain pada
hasil produksi yang inovatif serta kreatif. Karena adanya desain yang unik
tersebut merupakan faktor penentu sebuah kesuksesan suatu produk atau jasa.
Tentunya akan berpengaruh pada penjualan serta meningkatnya pengembalian
investasi sebuah bisnis.
d. Desain Pada Produk Meningkatkan Kualitas Perusahaan
Sebuah perusahaan dikatakan sukses jika menghasilkan sebuah desain
pada hasil produksi yang cermat, dengan adanya optomalisasi penggunaan bahan,
pengurangan biaya produksi serta meminimalisir pemborosan. Selain itu desain
pada hasil produksi yang dihasilkan mampu memiliki sebuah karakteristik yang
unik.
e. Peningkatan Dalam Pengembangan Bisnis
Desain pada hasil produksi baik yang baru maupun pengembangan dari
desain yang sudah ada tentu akan berpengaruh pada proses penjualan sebuah
layanan atau barang yang sudah diproduksi. Konsumen cenderung menilai secara
visual. Baik produk maupun jasa jika terlihat nilai estetika produknya tinggi tentu
berpengaruh pada produk. Oleh karena itu, penjualan produk itu sendiri akan
meningkat. Dengan begitu sangat memengaruhi bisnis yang sedang
dikembangkan.

7. IDENTIFIKASI OPPORTUNITIES AND TREATS SUB SEKTOR DESAIN


PRODUK

8. PERENCANA AWAL USAHA


1) Penjelasan singkat mengenai hal-hal yang harus dipersiapkan untuk memulai usaha
Desain Produk.
2) Bentuk badan usaha yang akan dibuat.

Badan usaha yang kami pilih untuk project ini adalah badan usaha yang
sekiranya kami perlukan bisa berupa CV atau PT. Semuanya bergantung pada
perspektif bisnis dan cara mempertanggungjawabkan bisnisnya. Untuk pengusaha
yang masih baru mencoba untuk menekuni bisnis ini dan kami ingin perusahaan kami
cepat berdiri dengan persyaratan yang relatif lebih mudah, maka kami akan memilih
CV sebagai badan usaha dari usaha kami.
3) Perencanaan SDM (job specsification & job deskription).

4) Perencanaan produksi (jika ada proses produksi).

5) Perencanaan keuangan (dibuat dalam bentuk neraca awal usaha).

Anda mungkin juga menyukai