Anda di halaman 1dari 3

Bisnis22 Februari 2019 18:24

Menelusuri Perkembangan dan Potensi


Industri Kreatif di Indonesia.
Kemajuan teknologi yang sangat pesat memberikan banyak ruang untuk berekspresi dan
memanfaatkan peluang-peluang yang ada. Banyak dampak positif maupun dampak negatif yang
dihasilkan dari dampak kemajuan teknologi.

Oke, saat ini kita lebih membahas dampak positif dari kemajuan teknologi. Salah satu dampak
positif dari fenomena tersebut adalah potensi yang dihasilkan dari kreatifitas dalam pemanfaatan
teknologi.

Kemajuan teknologi memberikan kesempatan bagi banyak orang untuk mengeksplor lebih jauh
kreatifitas mereka, sampai sejauh mana kreatifitas mereka dapat dihasilkan melalui karya-karya.
Kreatifitas itulah yang memicu timbulnya ekonomi kreatif, salah satu aspek yang saat ini
menjadi salah satu topik penting dalam pengembangan suatu negara.

Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (2018) juga mengemukakan bahwa Ekonomi Kreatif (Ekraf)
adalah paradigma ekonomi baru yang mengandalkan gagasan, ide, atau kreativititas dari Sumber
Daya Manusia (SDM) sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya.

Selanjutnya, Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2015 telah mengklasifikasikan produk


ekonomi kreatif ke dalam 16 subsektor yang kemudian dirinci ke dalam 206 Klasifikasi Baku
Lapangan Usaha Indonesia 5 digit oleh Badan Pusat Stastik dengan rincian sebagai berikut :

1. Arsitektur

2. Desain Interion

3. Desain Komunikasi Visual

4. Desain Produk

5. Film, Animasi dan Video

6. Fotografi

7. Kriya

8. Kuliner

9. Musik

10. Fesyen
11. Aplikasi dan Game Developer

12. Penerbitan

13. Periklanan

14. Televisi dan Radio

15. Seni Pertunjukan

16. Seni Rupa

Pertumbuhan Industri Kreatif di Dunia

Pertumbuhan industri kreatif berkembang sangat pesat di dunia seiring perkembangan teknologi
dari tahun ke tahun yang pesat pula. UNCTAD memaparkan bahwa nilai global produk dan jasa
kreatif di dunia tahun 2015 mencapai $509 miliar, naik drastis dibandingkan tahun 2002 yang
hanya mencapai $208 miliar.

Data dari Ernst and Young (2015) menambahkan bahwa 11 sektor pada industri kreatif telah
menyumbang total 29,5 juta pekerjaan dan memberi kontribusi pendapatan sebesar US$ 2.250
miliar pada tahun 2013. Itu berarti terdapat 1 dari 100 orang atau 1 persen populasi yang bekerja
pada industri kreatif.

Bagaimana Pertumbuhan Industri Kreatif di Indonesia?

Pertumbuhan industri kreatif di dunia juga diikuti dengan tren positif pada pertumbuhan industri
kreatif di Indonesia pula. Berdasarkan berbagai data yang dihimpun dari World Conference
Creative Economy 2018, Sektor industri kreatif di Indonesia telah menyumbang produk domestik
bruto sebesar 852 triliun Rupiah atau setara dengan 7,3 persen dari total PDB Indonesia selama 3
tahun terakhir.

Selain itu, sektor industri kreatif di Indonesia telah menyumbang ekspor senilai USD 19,4 miliar
atau setara dengan 12,88 persen dari total ekspor Indonesia. Dari sisi pekerja, sektor industri
kreatif menyumbang lapangan kerja untuk 15,9 juta orang atau setara dengan 13,9 persen dari
total lapangan kerja di Indonesia. Itu berarti terdapat 14 dari 100 orang di Indonesia yang bekerja
pada industri kreatif.

Pertumbuhan industri kreatif di Indonesia ditopang pula dengan adanya bonus demografi di
Indonesia. Bappenas (2017) mengemukakan bahwa jumlah penduduk usia produktif (15-64
tahun) diprediksi mencapai 64 persen dari total jumlah penduduk yang diproyeksikan sebesar
297 juta jiwa pada tahun 2030-2040 mendatang.

Data dan fenomena diatas membuktikan bahwa pertumbuhan industri kreatif di Indonesia tidak
dapat dipandang sebelah mata alias memiliki peluang yang sangat baik.
Sektor industri kreatif di Indonesia haruslah dikembangkan secara serius dengan tujuan
mempersiapkan generasi muda Indonesia dengan harapan mereka mampu menjadi
creativepreneur yang sukses dan berdampak di masa depan bagi perekonomian Indonesia.

https://kumparan.com/karjaid/menelusuri-perkembangan-dan-potensi-industri-kreatif-di-
indonesia-1550828242361247154/full

Anda mungkin juga menyukai