INTELEKTUAL
OLEH :
Ani Maharani Amirullah
1786141028
2017
ABSTRAK
Kata Kunci:
Perkembangan kehidupan dunia ekonomi dan bisnis saat ini telah mengalami
pergeseran paradigma, yaitu dari ekonomi berbasis sumber daya ke paradigma ekonomi
berbasis pengetahuan atau kreativitas. Pergeseran tersebut terjadi karena paradigma
ekonomi berbasis sumber daya yang selama ini di pandang cukup efektif dalam
mengakselerasi pembangunan ekonomi dan pengembangan bisnis di anggap telah gagal
mengadaptasi dan mengakomodasi berbagai perubahan lingkungan bisnis. Hal ini
terbukti, hanya pada kelompok perusahaan yang peduli terhadap peningkatan kapasitas
aset yang memiliki peluang untuk berinovasi dan mampu bertahan menghadapi gejolak
perubahan lingkungan bisnisnya, dan disanalah peran ekonomi kreatif akan diuji.
Ekonomi kreatif adalah pemanfaatan cadangan sumber daya yang bukan hanya
terbarukan, bahkan tak terbatas, yaitu ide, gagasan, bakat atau talenta dan kreativitas.
Nilai ekonomi dari suatu produk atau jasa di era kreatif tidak lagi ditentukan oleh bahan
baku atau sistem produksi seperti pada era industri, tetapi lebih kepada pemanfaatan
kreativitas dan penciptaan inovasi melalui perkembangan teknologi yang semakin maju.
Industri tidak dapat lagi bersaing di pasar global dengan hanya mengandalkan harga atau
kualitas produk saja, tetapi harus bersaing berbasiskan inovasi, kreativitas dan imajinasi.
Menurut Departemen Perdagangan, (2007) ada beberapa arah dari pengembangan industri
kreatif ini, seperti pengembangan yang lebih menitikberatkan pada industri berbasis: (1)
lapangan usaha kreatif dan budaya (creative cultural industry); (2) lapangan usaha kreatif
(creative industry), atau (3) Hak Kekayaan Intelektual seperti hak cipta (copyright
industry)
Indonesia juga menyadari bahwa industri kreatif merupakan sumber ekonomi baru
yang wajib dikembangkan lebih lanjut di dalam perekonomian nasional. Departemen
Perdagangan mendaftarkan 14 sektor yang masuk kategori industri kreatif yaitu jasa
periklanan, arsitektur, pasar barang seni, kerajinan, desain, fesyen, film, video &
fotografi, permainan interaktif, musik, seni pertunjukan, penerbitan & percetakan,
layanan komputer & piranti lunak, televisi & radio serta riset & pengembangan. Industri
kreatif di Indonesia telah menjadi salah satu industri yang cukup berhasil dan
menjanjikan sejak tahun 2002. Melihat kontribusi yang positif dalam perekonomian,
maka pada tahun 2006 Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu membentuk program
Indonesia Design Power yaitu suatu program pemerintah yang yang tujuannya
menempatkan produk Indonesia berstandar internasional dan memiliki karakteristik
nasional yang dapat bersaing dan diterima pasar dunia. Industri kreatif di Indonesia
bahkan mampu bertahan di tengah ancaman krisis global.
Melihat begitu besarnya dampak industri kreatif terhadap perekonomian, maka sudah
tepat langkah pemerintah untuk memberikan perhatian khusus dan memajukan industri
kreatif Indonesia. Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk 237.556.363 jiwa
(Agustus 2010) memiliki potensi industri kreatif yang sangat besar. Potensi industri
kreatif Indonesia memiliki peluang besar untuk dikembangkan, keanekaragaman budaya,
keunikan sumber daya alam, insan-insan kreatif dan pasar domestik yang luas merupakan
modal bagi eksistensi industri ini.
Penelitian ini disusun dan diusulkan guna mencapai dua tujuan khusus yang hendak
dicapai, yakni: Pertama, untuk mengkaji kelembagaan HKI yang berperan dalam
perlindungan HKI atas produk-produk ekonomi kreatif berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku bagi creative city. Kedua, untuk mengkaji peran kelembagaan
HKI dalam praktek perlindungan HKI terhadap produk-produk ekonomi kreatif selama
ini bagi creative city.
BAB II
STUDI PUSTAKA
Pada tahun 2009, Presiden SBY mengeluarkan InpresNo. 6 Tahun 2009 tentang
Pengembangan Ekonomi Kreatif yang dikeluarkan di Jakarta pada tanggal 5 Agustus
2009. Dalam inpres tersebut dicantumkan bahwasanya presiden menginstrusikan kepada
seluruh menteri untuk ikut mensukseskan pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia.
Selain itu, dibentuk Tim Koordinasi Pengembangan Ekonomi Kreatif yang bertugas
melakukan koordinasi penyusunan dan pelaksanaan Rencana Aksi Pengembangan
Ekonomi Kreatif tahun 2009-2015 dan pelaksanaan program Tahunan Indonesia Kreatif
2009. Tim tersebut tersusun dari beberapa Menteri, dan beranggotakan pejabat
Kementerian, Lembaga Pemerintah Non Departemen , instansi terkait lainnya, dan para
ahli.
Gagasan di sini adalah hasil pemikiran manusia. Oleh karena itu, pencipta produk
dan jasa dalam ekonomi keatif ini sangat penting untuk dihargai dan dilindungi hak
miliknya. Perlindungan terhadap hak atas kekayaan milik intelektual ini diatur dalam UU
Nomor 14 Tahun 2001 yang menyebutkan bahwa Paten berarti Hak Eksklusif yang
diberikan negara kepada inventor atas hasil invensinya di bidang teknologi, yang untuk
selama waktu tertentu melaksanakan sendiri invensinya tersebut atau memberikan
persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakannya. Dalam masalah paten, ada
ketentuan bahwa pemegang paten wajib melaksanakan patennya di wilayah Indonesia. Itu
artinya, ia mesti memproduksi patennya di Indonesia, mulai dari investasi, penyerapan
tenaga kerja, hingga masalah transfer teknologi.
Industrialisasi telah menciptakan pola kerja, pola produksi dan pola distribusi
yang lebih murah dan lebih efisien, era globalisasi dan konektivitas mengubah cara
bertukar informasi, berdagang, dan konsumsi dari produk-produk budaya dan teknologi
dari berbagai tempat di dunia. Dunia menjadi tempat yang sangat dinamis dan kompleks
sehingga kreativitas dan pengetahuan menjadi suatu aset yang tak ternilai dalam
kompetisi dan pengembangan ekonomi. Kebutuhan masyarakat yang bervariasi memicu
pelaku industri di Indonesia harus melakukan inovasi agar tetap dapat berproduksi. Peran
pemerintah sangat penting dalam kemunculan ekonomi kreatif di Indonesia. Karena
dengan dukungan pemerintah eksistensi ekonomi kreatif meningkat. Dari beberapa uraian
dalam pembahasan dapat disimpulkan ekonomi kreatif merupakan suatu konsep ekonomi
yang muncul setelah era ekonomi informasi yang mengedepankan kreativitas,
keterampilan dan bakat individu dalam mencipta karya orisinil berdasarkan daya kreasi
dan daya cipta individu yang bernilai ekonomis dan dilindungi oleh HKI.
REFERENSI
www.fmeindonesia.org
http://eprints.umpo.ac.id/2859/2/Ekonomi%20Kreatif.pdf eprints.umpo.ac.id
Makalah Disusun Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN
PaperKeunggulanKompetitifEkonomiKreatif_NurulIstifadah_UniversitasAirlangga
170475-data-statistik-dan-hasil-survei-ekonomi-kreatif.pdf
Intelektual.pdf