KELAS IX.1 SMP NEGERI 1 WATANSOPPENG Mengapa Ekonomi Kreatif Perlu Dikembangkan?
Ekonomi kreatif berkontribusi
terhadap perekonomian nasional Ekonomi kreatif meningkatkan citra dan identitas bangsa Indonesia
Ekonomi kreatif berbasis
sumber daya terbarukan
Ekonomi kreatif sektor berbasis
kreativitas yang mendorong inovasi
Ekonomi kreatif melestarikan
budaya Indonesia dan meningkatkan toleransi sosial A. Konsep Ekonomi Kreatif Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik itu berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan yang ada sebeumnya. Dalam setiap kegiatan ekonomi diperlukan suatu pemikiran yang kreatif yang dapat membantu alternatif tindakan. Seorang wirausahawan adalah orang - orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menangkap peluang bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan mengambil tindakan yang tepat, serta memastikan keberhasilan. Peranan wirausahawan juga mampu membuka lapangan kerja baru, sehingga dapat mengurangi pengangguran.
Pemerintah mengidentifiksi lingkup industri kreatif mencakup 14
subsektor, yang meliputi : Periklanan (Advertising) Arsitektur Pasar barang seni Kerajinan (craft) Desain Fesyen (fashion) Video, film, fotografi Permainan interaktif (game) Musik Seni pertunjukan Penerbitan dan percetakan Layanan komputer dan peranti lunak (software) Televisi dan radio (broadcasting) Riset dan pengembangan B. Karakteristik Ekonomi Kreatif Karakteristik Ekonomi Kreatif sebagaimana dilansir dari wikipedia adalah sebagai berikut : Adanya kolaborasi antara berbagai aktor yang berperan dalam industri kreatis, yaitu kaum intelektual, dunia usaha, dan pemerintah yang merupakan prasyarat mendasar. Berbasis pada ide atau gagasan. Ekonomi kreatif merupakan konsep yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan pengetahuan dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi yang utama. Istilah ekonomi kreatif ini pertama kali diperkenalkan oleh John Howkins dalam bukunya The Creative Economy: How People Make Money from Ideas. John Howkinds mendefinisikan ekonomi kreatif sebagai the creation of value as a result of idea. Lebih jauh dijelaskan oleh Howkins bahwa ekonomi kreatif sebagai kegiatan ekonomi dalam masyarakat yang mengabiskan sebagian besar waktunya untuk menghasilkan ide, tidak hanya melakukan hal-hal yang rutin dan berulang. Karena bagi masyarakat ini, menghasilkan ide merupakan hal yang harus dilakukan untuk kemajuan.
Badan ekonomi kreatif mempunyai visi membangun Indonesia menjadi
salah satu kekuatan ekonomi dunia dalam ekonomi kreatif pada 2030 nanti. Untuk mencapai visi tersebut, Badan ekonomi kreatif merancang enam misi besar, yaitu:
a) Menyatukan seluruh aset dan potensi kreatif Indonesia untuk
mencapai ekonomi kreatif yang mandiri. b) Menciptakan iklim yang kondusif bagi pengembangan industri kreatif. c) Mendorong inovasi di bidang kreatif yang memiliki nilai tambah dan daya saing di dunia internasional. d) Membuka wawasan dan apresiasi masyarakat terhadap segala aspek yang berhubungan dengan ekonomi kreatif. e) Membangun kesadaran dan apresiasi terhadap hak kekayaan intelektual, termasuk perlindungan hukum terhadap hak cipta f) Merancang dan melaksanakan strategi yang spesifik untuk menempatkan Indonesia dalam peta ekonomi kreatif dunia
Beberapa hal yang menjadi karakteristik dari ekonomi kreatif, antara
lain sebagai berikut :
Diperlukan kolaborasi antara berbagai aktor yang berperan dalam
industri kreatif, yaitu cendekiawan (kaum intelektual), dunia usaha, dan pemerintah yang merupakan prasyarat mendasar Berbasis pada ide atau gagasan Pengembangan tidak terbatas dalam berbagai bidang usaha Konsep yang dibangun bersifat relatif
Ada beberapa karakteristik ekonomi kreatif yang harus diketahui oleh
pelaku ekonomi. Berikut ulasannya.
1. Memiliki elemen utama
Ekonomi kreatif tidak akan berjalan jika tidak memakai elemen utamanya. Diantaranya adalah kreatifitas, keahlian, dan bakat. Semuanya harus memiliki nilai jual yang bisa dilakukan melalui penawaran kreasi intelektual. Sebuah bisnis yang kreatif akan selalu mengikuti ide atau gagasan dari pelaku bisnisnya. Ketika pelaku bisnis bisa berpikir secara kreatif maka bisnisnya akan bisa terus berjalan. Bahkan bisa juga terus berkembang. Tentu saja idenya harus sesuai dengan kebutuhan calon konsumennya.
2. Pengembangannya terbuka dan tidak terbatas
Perlu diketahui kalau ide dan kreatifitas tidak memiliki batasan, bahkan ada yang mengatakan tidak terbatas. Seperti hal dengan berbisnis. Orang yang kreatif akan melakukan berbagai macam kreatif dalam berbisnis. Sehingga bisa dikatakan kalau bisnis kreatif tidak akan ada matinya. Pebisnis tidak akan memakai cara yang kolot untuk mengembangkan bisnisnya. Mereka akan mencari cara yang kreatif agar bisnisnya bisa terus berjalan. Itulah salah satu karakteristik dari ekonomi kreatif.
3. Membutuhkan kerjasama yang baik dengan segala pihak
Ibaratnya sebuah mobil tidak akan berjalan tanpa adanya bantuan roda, bensin dan lainnya. begitu juga sebuah bisnis tidak akan berjalan jika tidak adanya kerjasama yang baik dari semua pihak yang terlibat. Mulai dari pelaku usaha, kaum intelektual, dunia usaha, dan juga pemerintah.
4. Bisnis yang dibangun bersifat relatif dan mudah terganti dengan
yang lain Setiap bisnis bergantung pada kemajuan zaman, teknologi, dan tren yang beredar di masyarakat. Maka tidak heran selalu ada produk atau jasa baru dan menggantikan yang lama. siklus bisnis tersebut akan terus berputar dengan jangka waktu yang pendek. Itulah 4 karakteristik dari ekonomi kreatif. Semuanya harus diketahui, terutama bagi pelaku bisnis. Jika ingin mempelajari tentang seputar bisnis yang sedang berkembang saat ini. Bisa gabung bersama Telkom University. C. Perkembangan Ekonomi Kreatif di Indonesia Dimulai pada tahun 2006 di mana Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
menginstruksikan untuk mengembangkan ekonomi kreatif di Indonesia.
Proses pengembangan ini diwujudkan pertama kali dengan pembentukan
Indonesian Design Power oleh Departemen Perdagangan untuk membantu
pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia.
Pada tahun 2007 dilakukan peluncuran Studi Pemetaan Kontribusi Industri Kreatif Indonesia 2007 pada Trade Expo Indonesia. Pada tahun 2008, dilakukan peluncuran Cetak Biru Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 dan Cetak Biru Pengembangan 14 Subsektor Industri Kreatif Indonesia. Selain itu, dilakukan pencanangan tahun Indonesia Kreatif 2009. Untuk mewujudkan Indonesia Kreatif, tahun 2009 diadakan Pekan Produk Kreatif dan Pameran Ekonomi Kreatif yang berlangsung setiap tahunnya.
Kegiatan kreatif yang secara rutin diselenggarakan daerah antara lain
sebagai berikut : Bandung, misalnya Helarfest, Braga Festival Jakarta, misalnya Festival Kota Tua, PRJ, Jak Jazz, Jiffest Surakarta, misalnya Solo Batik Carnival, Pasar Windu Jenar Yogyakarta, misalnya Festival Kesenian Yogyakarta, Pasar Malam Sekaten, Biennale Jember, misalnya Jember Fashion Carnival Bali, misalnya Bali Fashion Week, Bali Art Festival,Bali Sanur Festival Lampung, misalnya Way Kambas Festival Palembang, misalnya Festival Musi
D. Faktor Penghambat Ekonomi
Kreatif di Indonesia Beberapa hal yang menjadi permasalahan atau faktor penghambat dalam ekonomi kreatif di Indonesia antara lain sebagai berikut :
1. Kurangnya kualitas sumber daya manusia yang kreatif, sehingga
harus dikembangkan lembaga pendidikan dan pelatihan yang dapat melahirkan pelaku indutri 2. Lemahnya pengembangan iklim kondusif untuk memulai dan menjalankan usaha industri kreatif baru yang meliputi system administrasi, kebijakan peraturan serta infrastruktur yang dibuat kondusif bagi perkembangan industri kreatif 3. Rendahnya penghargaan teerhadap para pelaku industry kreatif baik secara finansial maupun nonfinansial 4. Lambatnya upaya mengakselerasi tumbuhnya teknologi informasi dan komunikasi terkait dengan pengembangan akses pasar dan inovasi indutri kreatif E. Upaya Meningkatkan Ekonomi Kreatif Sistem ekonomi Indonesia diatur dalam UUD 1945 pasal 33, bunyi pasal ayat (1) Perekonomian disusun ebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan; (2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara; dan (3) Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuaai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Berdasarkan bunyi dari tiga ayat pasal 33 UUD 1945 pemerintah sangat berperan menunjang system ekonomi yang berbasis pada kegiatan ekonomi kerakyatan. Peran negara terebut antara lain mengembangkan koperasi, mengembangkan BUMN, memanfaatkan segala sumber kekayaan alam sebesar-besarnya demi kemakmuran masyarakat Untuk memecahkan berbagai permasalahan dan pengahmbat dalam mengembangkan ekonomi kreatif, pemerintah memiliki strategi dengan melaksanakan pembangunan secara terintegrasi antara masyarakat, swasta dan pemerintah.
Beberapa strategi tersebut antara lain sebagai berikut :
A. Menyiapkan insentif untuk memacu pertumbuhan industri kreatif berbasis budaya B. Membuat Roadmap Industri kreatif yang melibatkan berbagai lembaga pemerintah dan kalangan swasta C. Membuat program komprehensif untuk menggerakkan industri kreatif melalui pendidikan, pengembangan sumber daya manusia, desain, mutu, dan pengembangan pasar D. Memberikan perlindungan hukum dan insentif bagi karya industri kreatif E. Membentuk Indonesia Creative Council yang menjadi jembatan untuk menyediakan fasilitas bagi para pelaku industri kreatif
Kementerian Perdagangan melakukan upaya pengembangan ekonomi
kreatif untuk mewujudkan strategi pemerintah dengan langkah sebagai berikut : A. Pengembangan database ekonomi kreatif Indonesia yang didukung dengan teknologi informasi B. Peningkatan penggunaan teknologi melalui program kemitraan C. Pekan Produk Kreatif Indonesia (PPKI) D. Festival ekonomi kreatif E. Wahana kreatif F. Peningkatan jangkauan dan efektivitas pemasaran G. Riset ekonomi kreatif dan fasilitas pemberian insentif yang mendukung inovasi H. Fasilitasi kegiatan yang mendorong lahirnya insan kreatif dan entrepeneur kreatif baru I. Kegiatan fasilitasi J. Penciptaan identitas lokal daerah tingkat I dan II serta identitas nasional