“Ekonomi Kreatif”
Disusun Oleh:
Eka Bima Satriadi
Kelas IX-3
T.A. 2020
EKONOMI KREATIF
A. Pengertian Ekonomi Kreatif
Jadi, pada dasarnya, konsep ekonomi kreatif ini lebih mengedepankan kreativitas, ide,
dan pengetahuan manusia sebagai aset utama dalam menggerakkan ekonomi di suatu
negara dan akhirnya bisa mendunia.
Pertumbuhan sektor ekonomi ini juga menanjak cukup tinggi lho, sekitar 5,76%.
Artinya, ia berada di atas pertumbuhan sektor listrik, gas dan air bersih, pertambangan
dan penggalian, pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan, jasa-jasa dan industri
pengolahan. Hebat, kan?
Karena itu, keyakinan akan masa depan sektor ekonomi kreatif inilah yang
mendorong Presiden Jokowi membentuk Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) yang
diharapkan berfungsi menjadi akselerator pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Ekonomi kreatif juga diharapkan bisa menjadi pilar perekonomian di masa depan.
1. Periklanan
Bisa berupa iklan tv, radio, brosur, iklan sosial media (e-flyer), spanduk, dan lain-
lainnya untuk memasarkan produk atau jasa.
2. Arsitektur
Bisa berupa vas bunga, patung, gantungan tas, bantal, baju, sepatu, dan kerajinan
lainnya yang dibuat sendiri dengan tangan, tanpa bantuan mesin.
5. Kuliner
Sebagai salah satu industri yang tidak ada habisnya, kuliner juga menyajikan
berbagai pilihan menu dengan hiasan dan komposisi yang unik dan lezat untuk
dinikmati oleh pelanggan.
6. Design
Bisa berupa desain pakaian (fashion), desain grafis, desain tulisan, logo dan
desain lainnya.
7. Fashion
Film, video, dan fotografi juga termasuk ke dalam ekonomi kreatif, untuk
menciptakan cerita dan seni lewat video dan gambar.
9. Musik
Lagu dan nada termasuk ke dalam ekonomi kreatif untuk menciptakan musik
terbaru dan beda dari yang sebelumnya.
10. Seni pertunjukan
Seni pertunjukan bisa berupa seni teater panggung atau drama panggung, hingga
film atau serial TV.
Kalau kamu suka menulis dan membuat buku atau majalah, berarti kamu juga
turut berperan dalam menjalankan ekonomi kreatif.
Setiap penggiat ekonomi bisa menciptakan industri kreatif lebih dari satu sektor,
sesuai dengan bidang dan keahliannya masing-masing. Misalnya, kamu memiliki usaha
di bidang jasa desain, bisa juga melakukan bidang jasa periklanan online, kalau kamu
memiliki kemampuan di bidang tersebut. Jadi, bisa menambah pemasukan dan
wawasan juga, kan?
Ada beberapa karakteristik atau ciri-ciri ekonomi kreatif yang ada di Indonesia,
yaitu :
1. Kreasi Intelektual
Beberapa unsur utama yang ada seperti kreativitas, keahlian dan talenta yang memiliki
nilai jual melalui penawaran kreasi intelektual.
2. Mudah Tergantikan
Produk yang dihasilkan (barang dan jasa) memiliki siklus hidup singkat, margin
tinggi, beraneka ragam, persaingan tinggi, dan mudah ditiru, sehingga mudah
tergantikan.
Terdiri atas penyediaan produk kreatif langsung pada pelanggan dan pendukung
penciptaan nilai kreatif pada sektor lain, yang secara tidak langsung
berhubungan dengan pelanggan.
Dibutuhkan kerjasama yang baik antara berbagai pihak yang berperan dalam
industri kreatif, seperti kaum intelektual, dunia usaha, dan pemerintah.
Industri kreatif berbasis pada ide atau gagasan dari pelakunya dan konsepnya
bersifat relatif.
Sebenarnya, industri kreatif sudah ada sejak lama di Indonesia. Tapi, dulu masih
disebut dengan istilah ekonomi industri dan ekonomi informasi. Penggunaan
istilah ekonomi kreatif mulai dikenal pada tahun 2001, yaitu ketika John
Howkins menerbitkan bukunya yang mengulas tentang industri kreatif.
Tapi, harus disadari, upaya untuk menggerakkan sektor ekonomi kreatif ini juga
tidak mudah lho. Diperlukan kebersamaan, dan pastinya sinergi, dari semua
pihak pelaku bisnis. Salah satunya melalui temu kreatif nasional yang
melibatkan para pelaku industri dan ekonomi kreatif untuk curah pikiran, curah
gagasan, berbagi pengalaman, unjuk kerja dan unjuk kreativitas untuk kemajuan
sektor ini.
Nah, tapi untuk mendukung kesuksesan bisnismu, juga harus disertai dengan
pencatatan atau laporan keuangan yang baik dan akurat. Karena itu, kamu sebagai
pelaku ekonomi kreatif yang mau atau sedang melakukan usaha pastinya juga mau kan,
supaya tetap mempunyai banyak waktu untuk mencari ide dengan laporan keuangan
tetap terurus dan lengkap?