Jurnal Ekonomi. Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Cabang Surabaya Sanctus Lucas.

Surabaya 22/01/2024

Peran PMKRI Dalam Mengembangkan Ekonomi Kreatif

Menuju Indonesia Emas 2045

Fransiskus S. Patma1, Fatria Yuda Daputri2, Indrasia Anut3 Oktaviani Ciwuk4,

Evi Deor5, Leonora Eirumkuy6, Elgand Ngalas7
Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia Cabang Surabaya Sanctus Lucas,
Jl.Taman Simpang No 4a ,Embong Kaliasin,Kec.Genteng, Surabaya , 60271

ABSTRAK
Ekonomi kreatif (EKRAF) merupakan suatu ekosistem baru dalam perekonomian indonesia sehingga
perlu dilakukan pengembangan lebih lanjut , tetapi dalam pengembanganya ekonomi kreatif memiliki
banyak tantangan dan masalah, dan yang menjadi masalah paling krusial adalah kekurangan sumber
daya manusia(SDM). Sehingga pemerintah dan setiap elemen masyarakat harus turut berkontribusi
untuk memecahkan masalah yang ada. Adapun yang menjadi peran PMKRI dalam memecahkan
masalah disetiap sektor ekonomi kreatif adalah dengan turut berkontibusi dalam mengembangkan
sumberdaya manusia di bidang ekonomi kreatif melalui pelatihan dan workshop , melakukan simulasi
ekonomi kreatif di tingkat cabang dan membentuk komunitas masyarakatat binaan yang melaksanakan
ekonomi kreatif. Dengan adanya peran PMKRI diharapkan dapat menjadi agen penggerak ekonomi
kreatif yang ada di Indonesia.

ABSTRACT
The creative economy (EKRAF) is a new ecosystem in the Indonesian economy so it needs further
development, but in its development the creative economy has many challenges and problems, and the
most crucial problem is the lack of human resources (HR). So the government and every element of
society must contribute to solving existing problems. PMKRI's role in solving problems in each creative
economy sector is by contributing to developing human resources in the creative economy sector
through training and workshops, carrying out creative economy simulations at branch level and
forming fostered community communities that implement the creative economy. It is hoped that PMKRI
can become a driving agent for the creative economy in Indonesia.

PENDAHULUAN menciptakan nilai tambah ekonomi yang

Indonesia Emas 2045 merupakan cita- signifikan.
cita bangsa Indonesia untuk menjadi negara maju
Sektor Ekonomi Kreatif (Ekraf) memiliki
dan sejahtera pada tahun 2045. Untuk
peluang dan potensi yang sangat besar untuk
mewujudkan cita-cita tersebut, diperlukan
menjadi tulang punggung perekonomian
berbagai upaya, salah satunya adalah
Indonesia. Menurut data Kemenparekraf (2020),
pembangunan ekonomi kreatif. Indonesia sebagai
estimasi kontribusi Produk Domestik Bruto
negara kepulauan dengan kekayaan alam dan
(PDB) Ekraf terhadap PDB nasional di tahun
keberagaman budaya memiliki potensi besar
2020 adalah 7,35% dengan estimasi total ekspor
untuk mengembangkan sektor ekonomi kreatif.
Ekraf sebesar US$15,06 miliar. Tahun 2021
Ekonomi kreatif merupakan salah satu pilar
Indonesia telah ditetapkan oleh PBB sebagai
utama dalam mewujudkan visi Indonesia Emas
“International Year of Creative Economy for
2045, yang bertujuan untuk menjadikan Indonesia
Sustainable Development” dengan Indonesia
sebagai salah satu kekuatan ekonomi terbesar di
sebagai salah satu negara yang diperhitungkan
dunia pada tahun 2045. Pertumbuhan ekonomi
dalam bisnis ekonomi kreatif di tingkat dunia.
kreatif menjadi fokus penting dalam merumuskan
Namun pandemi Covid-19 dengan cepat
arah pembangunan ekonomi Indonesia. Ekonomi
mengubah perekonomian Sektor Ekraf sejak
kreatif mencakup berbagai sektor seperti seni,
Februari 2020 hingga saat ini. Di tahun 2020 PDB
budaya, desain, teknologi, dan industri kreatif
Ekraf mengalami penurunan sebesar -2,39% dan
lainnya. Melalui pengembangan sektor ini,
jumlah tenaga kerja Ekraf mengalami penurunan
Indonesia dapat memanfaatkan potensi
sebesar -2,49%, Kemenparekraf 2020 (Marini,
kreativitas, inovasi, dan keunikan lokal untuk
dkk. 2022). Adapun ekonomi kreatif di Indonesia
1
 Peran PMKRI Dalam Mengembangkan Ekonomi Kreatif
Menuju Indonesia Emas 2045
terbagi dalam 16 sektor yang terbagi dalam
beberapa bidang seperti arsitektur, desain interior,
DKV, desain produk, film animasi video,
fotografi, kriya, kuliner, musik, fashion, aplikasi
dan game, penerbitan, periklanan, TV dan radio,
seni pertunjukan, dan seni rupa. Berdasarkan data
yang diperoleh, kuliner mendominasi dengan
persentase sebesar 56,86%, diikuti oleh fashion
sebesar 19,45% dan kriya sebesar 18,12%.
Penerbitan, seni pertunjukan, aplikasi dan game
developer, fotografi, dan TV & Radio masing-
masing memiliki persentase yang lebih kecil.
Menurut Kementerian Keuangan (2021),
Pemerintah telah menargetkan Indonesia untuk
menjadi negara maju pada HUT ke-100 di tahun
2045. Oleh karena itu, pertumbuhan
perekonomian ditargetkan mengalami
pertumbuhan sebesar 7% untuk mencapai tujuan
tersebut. Data statistik terbaru menunjukkan
bahwa kontribusi ekonomi kreatif terhadap
Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia
semakin meningkat, mencerminkan peran penting
sektor ini dalam struktur ekonomi nasional
(Marini, 2022). Namun, untuk mencapai
Indonesia Emas 2045, diperlukan kerja sama
lintas sektor dan partisipasi aktif dari seluruh
elemen masyarakat, termasuk organisasi
mahasiswa seperti PMKRI.
PMKRI merupakan organisasi
kemahasiswaan yang berbasis pada nilai-nilai
katolik. PMKRI memiliki visi untuk mewujudkan
Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera.
PMKRI sebagai wadah pemuda dan mahasiswa
memiliki peran strategis dalam menciptakan
ekosistem yang mendukung pertumbuhan
ekonomi kreatif. Melalui berbagai kegiatan,
PMKRI dapat menjadi agen perubahan yang
mendorong kreativitas, inovasi, dan
kewirausahaan di kalangan mahasiswa.
Keterlibatan aktif PMKRI dalam pengembangan
ekonomi kreatif dapat tercermin melalui
penyelenggaraan seminar, lokakarya, dan
pelatihan yang bertujuan untuk memberdayakan
mahasiswa dalam menciptakan ide-ide kreatif
yang dapat diimplementasikan dalam dunia
bisnis. Selain itu, PMKRI dapat berperan sebagai
jembatan antara dunia akademis dan industri
kreatif. Dengan memfasilitasi kolaborasi antara
mahasiswa, akademisi, dan pelaku industri,
PMKRI dapat membantu menciptakan
lingkungan yang mendukung transfer
pengetahuan dan teknologi, serta mempercepat
adaptasi mahasiswa terhadap tuntutan pasar kerja
di sektor ekonomi kreatif.
2
Fransiskus , Fatria, Indrasia, oktaviani,Evi Deor
Leonora,Elgand
Menyongsong Indonesia emas tahun 2045,
PMKRI secara organisatoris memiliki kekuatan
dalam menggerakkan ekonomi kreatif.
Pendekatan kajian ilmiah Badan Pusat Statistik
(BPS) menjelaskan bahwa Bonus Geografis pada
tahun 2045 akan memprediksi 70% Usia
produktif. Dalam artian bahwa PMKRI sebagai
organisasi mahasiswa akan menjadi salah satu
ruang pengembangan sumber daya manusia
dalam menciptakan kreativitas dan inovasi dalam
pembangunan ekonomi menuju Indonesia emas
tahun 2045. Maka dari itu, persiapan generasi
yang produktif adalah langkah strategis untuk
mengembangkan pembangunan manusia dan
ekonomi berkelanjutan.
Dalam Realita yang terjadi, Pengembangan
ekonomi kreatif memiliki kendala yang mengakar
di tengah masyarakat. Salah satu Kendalanya
adalah pengembangan Sumber daya manusia
yang minim, aks. Data Pusat Statistik mengatakan
bahwa terdapat 23% Rata-rata yang
mengembangkan ekonomi kreatif di Indonesia
para investor asing. Sedangkan untuk para
UMKM hanya mendapatkan angka 17,4 % dari
total keterlibatan UMKM pada umumnya. Tentu
hal tersebut secara gamblang menjelaskan bahwa
kualitas ekonomi dalam hal pengembangan
ekonomi kreatif kurang signifikan.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan
studi kepustakaan atau studi literatur. Metode
penelitian kualitatif deskriptif adalah metode
penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan
dan menggambarkan fenomena-fenomena yang
ada, baik bersifat alamiah maupun rekayasa
manusia, yang lebih memperhatikan mengenai
karakteristik, kualitas, keterkaitan antar kegiatan.
Tahapan penelitian dilaksanakan dengan
menghimpun sumber sumber kepustakaan baik
primer maupun sekunder. Studi kepustakaan
merupakan teknik pengumpulan data bermacam-
macam material yang terdapat di ruang
kepustakaan, seperti buku-buku, majalah, naskah,
dokumen dan sebagainya yang relevan dengan
dengan penelitian (Koentjaraningrat, 1987).
Dalam penelitian studi kepustakaan,
penulis menggunakan literatur-literatur ilmiah
berupa jurnal, dan juga buku-buku menunjang
kajian, serta berita-berita yang terjadi baik
sebelum maupun pada saat melakukan penelitian
(Mandira dan Kusuma, 2022). Setelah mendapat
data berbagai literatur, penulis melakukan analisis
 Peran PMKRI Dalam Mengembangkan Ekonomi Kreatif
Menuju Indonesia Emas 2045
terkait data teori yang didapat dan menyimpulkan
hasil dari temuan penelitian berupa strategi dan
upaya dalam memajukan ekonomi kreatif menuju
indonesia emas.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Ekonomi Kreatif
Ekonomi kreatif memilki banyak
defenisi, namun seiring waktu berjalan ekonomi
kreatif dapat di konsepkan menjadi suatu kegiatan
ekonomi yang melibatkan proses penciptaan ,
produksi skala rumahan ataupun skala pabrik ,
kemudian berlanjut ke tahap distribusi. Dimana
barang atau jasa yang dihasilkan memilki nilai
guna yang tinggi yang didasarkan pada kreatifitas
dan profesionalitas seseorang atau kelompok
orang[1]. Ekonomi kreatif dapat dijadikan sebuah
sumber ekonomi baru dan perlu untuk
dikembangkan lebih lanjut, apabila ekonomi
kretif terus dikembangkan maka akan menggenjot
pertumbuhan ekonomi nasional , hal ini tentu
dapat dijadikan sebuah sosial enterprise bagi
masyarakat lokal suatu wilayah sehinga
masyarakat turut menjadi bagian yang
menyumbang pertumbuhan ekonomi nasional[1]
Dalam pengembangan ekonomi kreatif
terdapat berbagai problem seperti sumberdaya
manusia yang terbatas dalam menguasai sektor
ekonomi kreatif , bahan baku yang langka, daya
saing, kesempatan pemasaran, dan pendanaan
yang kurang[1]. Oleh sebab itu pihak
pemerintahan republik Indonesia telah
menetapkan beberapa undang-undang yang
mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif,
seperti ketetapan presiden Nomor 6 tahun 2009
yang mebahas tentang ekspansi ekonomi kreatif ,
ketetapan presiden Nomor 6 Tahun 2015 yang
membahas tentang Lembaga ekonomi kreatif ,
dan ketetapan presiden Nomor 72 tahun 2015
tentang perubahan atas ketetapan presiden Nomor
6 Tahun 2015 tentang Lembaga Ekonomi
Kreatif[1]. Adapun yang menjadi problem
dimana peraturan yang telah ditetapkan belum
mampu untuk mengatasi problem yang dihadapi
oleh pelaku ekonomi kreatif.
3
Fransiskus , Fatria, Indrasia, oktaviani,Evi Deor
Leonora,Elgand
Berdasarkan paparan Sutriyanti,
pengaturan sistem untuk ekonomi kreatif perlu
dilaksanakan guna mengekspansi sumber
ekonomi yang baru. Namun peraturan yang ada
belum sanggup memberikan solusi terhadap
permasalahan yang dihadapi ekonomi kreatif,
karena karakteristik yang khusus dari ekonomi
kreatif[1]. Oleh sebab itu pemerintas harus
mampu menciptakan suatu peraturan yang baru
agar dapat menjawab tantangan yang dihadapi
ekonomi kreatif sehingga menciptakan ekonomi
yang kondusif dan mudah dijalankan[1].
Dalam proses pengembangan ekonomi
kreatif terbagi dalam lima elemen pokok yang
memberikan dampak terhadap penegembangan
ekonomi kreatif di Indonesia yaitu sumber daya (
baik sumber daya alam maupun sumber daya
manusia), industri, teknologi ( teknologi berbasis
4.O maupun teknologi 5.O), institusi (baik
institusi pemerintahan maupun institusi swasta)
dan lembaga keuangan[2]. Berdasarkan hasil
analisis dapat diterangkan bahwa ketersediaan
sumberdaya menjadi faktor yang paling penting
dan potensial dalam menegembangkan ekonomi
kreatif [3].
Dalam rangka ekspansi dan
penyempurnaan ekonomi kreatif perlu adanya
sistem dan ruang yang melibatkan kolaborasi
antara masyarakat ,pemerintah dan pihak swasta.
Pemerintah dapat berkontribusi dalam proses
pengembangan sumberdaya melalui pelatihan
atau workshop serta menyediakan fasilitas dan
regulasi yang menunjang ekspansi ekonomi
kreatif. Pihak swasta dapat berkontribusi pada
pendanaan , teknologi dan sumber daya manusia,
masyarakat turut berkontribusi dalam bentuk
dukungan dan turut menyumbangkan ide kreatif
dan turut aktif mengambil bagian dalam ekonomi
kreatif[1]. Dari pembasan diatas dapat ditarik
sebuah benang merah bahwa ekonomi kreatif
dapat menjadi sumber ekonomi baru yang dapat
meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional
,namun dalam penyelenggaranya masi banyak
problem sehingga untuk penyempurnaan sumber
ekonomi baru ini perlu adanya keterlibatan
berbagai pihak .
 Peran PMKRI Dalam Mengembangkan Ekonomi Kreatif
Menuju Indonesia Emas 2045
Sektor Ekonomi Kreatif
Ekonmi kreatif (EKRAF) terbagi dalam
16 sektor dan setiap sektor memilki memilki
fungsi dan peranan yang berbeda sehingga
pengembangan sumber daya manusia di setiap
ekonomi kreatif juga berbeda – beda dalam
bagian ini kelompok penulis akan membahas
terkait berbagai sektor ekonomi kraetif dan pola
pengembangan sumber daya manusia di setiap
sektor.
Arsitekur
Arsitektur merupakan salah satu
subsektor ekonomi kreatif di Indonesia yang
memiliki potensi besar untuk dikembangan.
Sektor arsitektur berperan penting dalam
pembangunan infrastruktur, pengembangan
pariwisata, dan peningkatan kualitas hidup
masyarakat. Pengembangan ekonomi kreatif
sektor arsitektur dapat dilakukan melalui berbagai
cara, salah satunya adalah dengan pengembangan
sumber daya. Sumber daya manusia yang
berkualitas merupakan salah satu kunci
keberhasilan pengembangan sektor arsitektur.
Upaya pengembangan sumber daya manusia di
sektor arsitektur telah dilakukan oleh berbagai
pihak, baik pemerintah, swasta maupun
perguruan tinggi. Upaya tersebut telah
menunjukan hasil yang positif, namun masih
perlu ditingkatkan untuk mencapai target
pengembangan ekonomi kreatif sektor arsitektur.
Pengembangan SDM dapat dilakukan melalui
pelatihan kewirausahaan bagi pelaku ekonomi
kreatif. Hal ini dapat membantu pelaku ekonomi
kreatif dalam mengembangkan bisnis dan
memperkuat kemampuan dan menciptakan
produk serta layanan yang berkualitas.
Pengembangan SDM (Sumber Daya
Manusia) di bidang arsitektur dapat membantu
mencapai visi Indonesia Emas 2045 dengan
mempersiapkan SDM yang kompeten dan
berkualitas di bidang arsitektur. Pengembangan
SDM di sektor arsitektur meliputi hardskill dan
4
Fransiskus , Fatria, Indrasia, oktaviani,Evi Deor
Leonora,Elgand
softskill (multibahasa, kepercayaan diri,
kepekaan lingkungan). Dalam mewujudkan
Indonesia emas 2045, pengembangan ekonomi
kreatif sektor arsitektur perlu terus ditingkatkan.
Upaya yang dilakukan dapat difokuskan pada
peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang
membutuhkan perbaikan dan pengembangan:
lembaga pendidikan dan pelatihan, serta
pendidikan bagi insan kreatif Indonesia
(Pangestu, 2008). Sektor arsitektur dapat menjadi
salah satu pilar penting dalam pembangunan
ekonomi indonesia.
Desain Komunikasi Visual (DKV)
Desain komunikasi visual (DKV)
merupakan bagian penting dari ekonomi kreatif
terutama di dalam era pengembangan teknologi
4.0 dan 5.0 [4] [5] . DKV menjadi bagian integral
dari ekonomi kreativ karena dapt menciptakan
suatu komunikasi visual suatu produk atau jasa
dengan kreatif dan muda dipahami publik [4].
DKV menjadi bagian yang vital dalam
penegmbangan ekonomi kreatif karena dengan
adanya komunikasi yang kreatif dan interaktif
pemilik logo atau kegiatan usaha lainya menjadi
lebih mudah dikenal khalayak umum . DKV
bukan sekedar produk grafis tanpa makna DKV
adalah seni dalam berkomunikasi sehingga akan
menarik pembeli lebih banyak [4].
Pengembangan sumber daya manusia pada DKV
merupakan hal yang sangat penting karena DKV
membutuhkan kreativitas yang tinggi sehingga
perlu dilakuakn pembekalan ilmu pengetahuan
tentang teknologi desain grafis, serta perlu adanya
manajemen tim kreatif yang baik sehingga dapat
memaksimalkan potensi sumber daya yang ada .
Adapun yang menjadi pendukung dari pernyataan
diatas adalah pernyataan dari kemenpraf yang
menyatakan bahwa perkembangan sumber daya
manusia dan DKV merupakan pengembangan
dari bidang desain grafis yang dipengaruhi bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi [6]. Dalam era
digital, pengolaan tim kreatif memotivasi anggota
tim untuk berkontribusi dengan maksimal
menjadi hal yang krusial[7].
Fotografi
 Peran PMKRI Dalam Mengembangkan Ekonomi Kreatif
Menuju Indonesia Emas 2045
Fotografi merupakan bagian besar dari
dunia industri kreatif , fotografi telah di tetapkan
sebagai bagian dari 16 sektor besar industri
kreatif yang ada di Indonesaia. Fotografi
merupakan suatu yang unik yang terus
berkembang dan menjadi bagian penting dari
setiap masa kehidupan umat manusia,keterikatan
antara fotografi dan teknologi merupakan suatu
kedekatan yang sangat dalam dan saling
berhubungan. Keterampilan menjadi bagian
integral dari fotografi, fotografi bukan haya
sekedar gambar tetapi merupakan kenangan dari
setiap momen dan merupakan bagian dari sejarah
hal ini menjadikan fotografi sebagagai bentuk
nyata dari pengaplikasian seni dan teknologi
sehingga menjadikanya sebagai bagian dari
industri kreatif yang dapat menyumbang
pertumbuhan perekonomian nasional.
Desain Interior
Desain Interior merupakan bagian dari seni yang
yang dapat merepresentasikan antara konsep,
estetika, dan fungsional. Desain interior meliputi
aspek visual atau fisik ruangan yang dapat
memberi pengaruh kepada pengguna, dengan
menciptakan lingkungan yang nyaman dan
menarik. Aspek ini mencakup nilai estetika,
seperti pemilihan warna, pencahayaan, bahan dan
furnitur.
Pengembangan SDM Melalui Pelatihan
Dan Workshop
PMKRI merupakan organisasi
kemahasiswaan yang memiliki anggota berbasis
mahasiswa yang yang merupakan kaum intelek di
Indonesia yang dianggap mampu untuk menjadi
sumber daya yang dapat di latih dan training
untuk menjadi para penggiat ekonomi kreatif.
Training Kader PMKRI
Training kader PMKRI untuk menjadi penggiat
ekonomi kreatif di berbagai sektor ekonomi
kreatif merupakan hal yang penting dan krusial
untuk dapat menghasilkan berbagai talenta baru
di sektor industri kreatif. Training kader PMKRI
dapat dilakukan dengan memberikan wawasan
melalui pelatihan dan workshop yang bertujuan
5
Fransiskus , Fatria, Indrasia, oktaviani,Evi Deor
Leonora,Elgand
untuk memperdayakan mahasiswa dan
menciptakan generasi yang dapat menyalurkan
ide-ide kreatif dan dapat diimplementasikan
dalam proses perkembangan ekonomi kreatif.
Simulasi Ekonomi Kreatif di Tingkat
Cabang
Untuk dapat memahami lebih dalam, dan lebih
menguasai ekonomi kreatif, maka disetiap cabang
PMKRI perlu adanya simulasi ekonomi kreatif, di
berbagai sektor ekonomi kreatif . simulasi yang
dilakukan di tingkat cabang perlu untuk tetap di
teruskan dan dan dilaksanakan secara
berkelanjutan sehingga dapat menunjang
perekonomian cabang dan turut berkontribusi
dalam pertumbuhan ekonomi nasional . Simulasi
ini juga bertujuan sebagai contoh dari PMKRI
kepada masyarakat .
PMKRI Sebagai Penggerak Ekonomi
Kreatif Di Indonesia
PMKRI menjadi agen penggerak ekonomi kreatif
di Indonesia, hal ini dapat diwujudkan apabila
poin pengembangan SDM dan Poin simulasi
ekonomi kreatif di tingkat cabang telah
terlaksana. Sehingga setiap cabang PMKRI yang
ada di daerah dapat melakukan kegiatan ekonomi
kreatif dan dapat mememberikan edukasi kepada
masyarakat setempat terkait ekonomi kreatif,
tentu hal ini menjadi sesuatu yang memberikan
dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi
kreatif .
Tahapan yang dapat dilakukan PMKRI
agar hal ini dapat terwujud dan terealisasi di
masyarakat adalah sebagai berikut
1. PMKRI Secara Nasional , mulai dari
tingkat cabang harus dapat membentuk
suatu komunitas masayarakat yang akan
di edukasi dan di berikan pelatihan atau
training
2. PMKRI secara nasional harus tetap
memperhatikan progres dari setiap
komunitas yang telah di bentuk dan terus
melakukan pendampingan sehingga
komunitas berhasil .
 Peran PMKRI Dalam Mengembangkan Ekonomi Kreatif
Menuju Indonesia Emas 2045
3. PMKRI secara nasional juga tetap
melakukan evaluasi secara rutin untuk
dapat memecahkan permasalahan yang
dihadapi setiap komunitas yang di bentuk
dan bina sama PMKRI.
Kesimpulan
Ekonomi kreatif di Indonesia masih
baru dan dalam pengembanganya diperlukan
campur tangan dari semua pihak , melhat
keadaan seperti ini PMKRI turut
berkontribusi dengan menyumbangkan ide
dan terlibat aktif dalam membangun ekonomi
kreatif di Indonesia
6
Fransiskus , Fatria, Indrasia, oktaviani,Evi Deor
Leonora,Elgand
DAFTAR PUSTAKA
Koentjaraningrat. (1987). Anthropology in
Indonesia. Journal Of Southeast Asian
Studies
Https://Doi.Org/10.1017/S002246340002
052x
Dian, Kajian Strategis Pengembangan Ekonomi
Kreatif yang Inklusif dan Berkelanjutan di
Kota Semarang UNIVERSITAS NEGERI
SEMARANG. 2021.
Laporan Akhir. (2021). Penyusunan Roadmap
Ekonomi Kreatif Kabupaten Grobogan.
Siagian, Valentine, dkk, Ekonomi dan Bisnis
Indonesia, Yayasan. Kita Menulis, 2020
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D, Cetakan ke-24.
Bandung: Alfabeta
Kumala SL. Perkembangan Ekonomi Berbasis
Digital Di Indonesia. J Econ Reg Sci.
2022;1(2)
Erawati, e; Saryono, D. 2017. Industri Kreatif
Fotografi: Benchmarking Di Bidang
Fotografi. International Seminar on
Language, Literature, Art, and Culture
(ISLLAC)
Sutriyani. 2017. Pengaturan Ekonomi Kreatif
Gna Mengembangkan Sumber Ekonomi
Baru. Pusat Perancangan Undang-Undang
Badan Keahlian DPR RI. 22. (04).
Heryani, dkk. 2020. Stratei Pengembangan
Indutri Kreatif Untuk Inovasi. Jurna
Teknologi Industri Pertanian. 30 (3).
Rahmawati, F. dkk. 2021. Pilar-Pilar Yang
Mmepengaruhi Perkembangan Ekonomi
Kreatif Di Indonesia. ECONOMIC
EDUCATION AND
ENTREPRENEURSHIP JOURNAL. 4
(2).
Mandira, Made C; Kusuma, Putu S. A. J. 2022.
Strategi Digitalisasi Ekonomi Kerakyatan.
MANAGEMEN & ACCOUNTING
EXPOSE. 5 (1).
 Peran PMKRI Dalam Mengembangkan Ekonomi Kreatif Fransiskus , Fatria, Indrasia, oktaviani,Evi Deor
Menuju Indonesia Emas 2045 Leonora,Elgand

Marini. dkk. 2022. Kolaborasi Penta-

HelixPendidikan Tinggi Sub-Sektor
Ekonomi Kreatif: MODEL DAN
IMPLEMENTASI.