Karawang
Tahun 2017
Pendahuluan
Era Globalisasi memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap kondisi
sebuah bangsa. Kemajuan teknologi memiliki peran yang sangat vital pada era ini
karena dapat dengan cepat dan mudah menghubungkan antar wilayah sehingga semua
hal dapat dilakukan dalam satu waktu yang sama. Globalisasi dapat memudarkan rasa
nasionalisme masyarakat terutama di kalangan pemuda yang menganggap bahwa
produk dan budaya-budaya asing lebih modern dibandingkan dengan yang dimiliki
bangsa sendiri. Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia menjadi senjata utama
dalam menguatkan rasa nasionalisme. Untuk menjaga semangat nasionalisme tidak
hanya melalui ideologi tetapi ada beberapa aspek lainnya yang mendukung untuk
mempertahankan nasionalisme diantaranya, aspek sejarah, etnisitas, keagamaan,
ekonomi, politik-birokrasi, hukum dan militer (Tatang, dkk, 2006). Pemuda Indonesia
sudah mulai memainkan perannya untuk bersaing di era globalisasi yaitu dengan
menciptakan industri-industri kreatif. Perkembangan industri kreatif sejak tahun 2000
meningkat tajam dan dalam kurun waktu antara tahun 2002-2006 rata-rata nilai tambah
PDB industri kreatif Indonesia mencapai Rp. 79.079 miliar atau 4,75% dari total PDB
nasional. Selain itu, jumlah tenaga kerja yang terserap selama kurun waktu 2002-2006
sebanyak 3.702.447 orang dengan tingkat pertumbuhan jumlah tenaga kerja per
tahunnya sebesar 8,10% (Sabarudin dan Rachmad, 2015).
Selain industri kreatif, industri pariwisata menyumbang 4% dari total
perekonomian pada tahun 2015 dan pemerintah Indonesia menginginkan kenaikan dua
kali lipat menjadi 8% pada tahun 2019 yang berarti akan ada 20 juta turis asing yang
berkunjung ke Indonesia. Meskipun angka tersebut dinilai terlalu ambisius, Malaysia
sudah melebihi angka tersebut pada tahun 2015 dengan total turis asing sebanyak 27
juta orang (www.indonesia-investment.com, 2016). Integrasi antara industri kreatif dan
pariwisata diharapkan dapat berkontribusi besar terhadap PDB dan tak terlalu
bergantung pada sektor migas. Generasi muda sebagai pilar utama pembangunan bangsa
dapat menjadi aktor utama dalam pengembangan industri kreatif yang terintegrasi
dengan industri pariwisata yang bertujuan untuk meningkatkan semangat nasionalisme
dan memperkenalkan bangsa Indonesia ke dunia internasional.
Industri Kreatif
Ekonomi kreatif atau biasa disebut industri kreatif adalah sebuah konsep di era
ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan
ide dan pengetahuan dari sumber daya manusia sebagai faktor prouksi yang utama
(Sabarudin dan Rachmad, 2015). Anggraini (2008 : 150-151 dalam Herie, 2012)
mengungkapkan enam argumentasi perlunya pengembangan industri kreatif,
diantaranya :
a. Dari sisi “Kontribusi Ekonomi”, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan
PDB dan ekspor
b. Dari sisi “Iklim Bisnis”, menciptakan lapangan usaha dan pemasaran
c. Dari sisi “Citra dan Identitas Bangsa” meingkatkan turisme, ikon nasional,
membangun budaya dan nilai lokal
d. Dari sisi “Sumber Daya Terbarukan”, berbasis pengetahuan, kreativitas, dan
membangun komunitas hijau
e. Dari sisi “Inovasi dan Kreativitas”, memberikan ide, gagasan dan penciptaan
nilai
f. Dari sisi “Dampak Sosial”, meningkatkan kualitas hidup, pemerataan
kesejahteraan, dan peningkatan toleransi sosial.
Pemerintah Indonesia pun secara resmi meluncurkan program Ekonomi Kreatif
(Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2009 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif)
yang wajib dilaksanakan oleh beberapa kementrian/lembaga dan seluruh pemerintah
daerah (provinsi dan kabupaten/kota). Pengembangan industri kreatif berkembang pesat
di kota-kota besar karena ketersediaan SDM dan pemasaran yang lebih baik daripada
kota-kota kecil. Tetapi tidak menutup kemungkinan kota-kota kecil mampu bersaing
dengan kota-kota besar dengan memanfaatkan keindahan alam untuk dijadikan tujuan
utama wisatawan dan menjadi pendukung terciptanya industri-industri kreatif.
Kesimpulan
Integrasi antara industri kreatif dan pariwisata merupakan sebuah konsep
ekonomi yang memiliki peluang cukup besar di Indonesia. Dengan keindahan alam,
keragaman budaya dan kreativitas masyarakat, Indonesia harus mampu memaksimalkan
semua itu sebagai PDB nasional yang mampu bersaingan dengan sektor migas. Pemuda
sebagai pelaku utama industri kreatif mampu memberikan kontribusi positif untuk
kemajuan pariwisata dan ekonomi serta membangun nasionalisme di kalangan
masyarakat daerah di era globalisasi.
Daftar Pustaka
Akhmad, Sabarudin dan Hidayat, Rachmad. 2015. Pemetaan Potensi Industri Kreatif
Unggulan Madura. Universitas Trunojoy : Madura
Saksono, Herie. 2012. Ekonomi Kreatif : Talenta Baru Pemicu Daya Saing Daerah.
Kemendagri : Jakarta