Disusun Oleh :
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat,
kebaikan dan anugerahNya, penulis bisa menyelesaikan tugas Critical Book Riview untuk
matakuliah Ekonomi Syariah. Materi yang kami pakai dalam penulisan CBR adalah Produksi
Dalam Islam. Dimana materi ini merupakan satu dari banyak materi ajar yang akan dipelajari
dalam Ekonomi Syariah.
Dengan segala keterbatasan, penulis meminta maaf apabila dalam penulisan CBR
ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesilapan.Penulis memohon untuk pembaca agar
memberikan kritik demi kemajuan penulisan makalah ini untuk kedepan nya.Atas perhatian
dan kritik dari pembaca, penulis mengucapkan banyak terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG…………………………………………………..1
B. TUJUAN CBR……………………………………………….…………..1
C. MANFAAT CBR……………………………………………………...…1
A. IDENTITAS BUKU………………….....………………………………..2
B. BUKU UTAMA…………………….............……….……...……………3
C. BUKU PEMBANDNG
D. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN……………………………...….18
BAB IVPENUTUP
A. KESIMPULAN…………………………………………,………………19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Mengkritik sebuah jurnal atau lebih adalah salah satu kegiatan yang harus dikuasi
oleh siswa maupun mahasiswa.Banyak jurnal jurnal yang beredar sekarang ini yang bisa
dikritik. Baik dari segi penulisan,cocok tidaknya bahan materi dengaan pembaca,maupun dari
segi kelengkapan materi. Tujuan penulis di dalam makalah ini adalah untuk menguraikan
tentang kelebihan dan kekurangan dari dua buah jurnal serta perbedaan anatar kedua jurnal
tersebut hal ini dilakukan demi memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Syariah yaitu tentang
critical jurnal review dimana tujuannya adalah tidak lain untuk meningkatkan kemampuan
mahasiswa di dalam menilai sebuah jurnal. Di dalam makalah ini juga tidak ada maksud
untuk menyudutkan beberapa pihak tertentu.Pada makalah ini di sertakan keunggulan dan
kekurangan dari jurnal tersebut.Baik dari segi penulisan dan pemakaian bahasa, bahan materi
yang disampikan, maupun dari segi kelengkapan materi. Karena pada dasarnya tidak ada
jurnal yang sempurna
2. Pembaca dapat mengetahui dan memahami pengertian yang mencakup luas mengenai
ekonomi syariah
IDENTITAS BUKU
Tahun : 2018
ISBN : 978-602-5470-09-7
ISBN : 978-602-9300-28-4
TEORI PRODUKSI
Teori produksi adalah teori yang menjelaskan hubungan natara tingkat produksi,
jumlah factor produksi, dan hasil penjualan output. Seorang produsen atau pengusaha dalam
melakukan proses produksi untuk mencapai tujuan harus menentukan dua macam keputusan
yaitu,
Biaya Produksi adalah suatu pengorbanan sumber ekonomi dalam rangka melakukan
usaha-usaha pokok perusahaan, yaitu untuk mendapatkan laba.
Karakteristik dari sistem bunga dalam analisis biaya produksi adalah biaya bunga
yang harus di bayarkan oleh produsen bersifat tetap. Sehingga biaya bunga akan menjadi
bagian dari fixed cost, dengan kata lain, berapapun jumlah ooutput yang di produksi bunga
tetap harus di bayar. Konsekuensi lebih lanjut, keberadaan biaya bunga akan meningkatkan
total biaya.
Adanya beban bunga yang harus dibayar produsen sama sekali tidak akan
memengaruhi kurva permintaan. Oleh karena itu, kurva total penerimaan dalam sistem bunga
adalah Tri = TR. Berbeda dengan sistem bunga, pada sistem bagi hasil, kurba fixed cost tidak
berpengaruh, tetapi pemberlakukan sistem ini akan berpengaruh terhadap kurva TR. Jadi, bila
dalam sistem bunga yang berubah adalah kurva TC, sedangkan dalam sistem bagi hasil
adalah kurva TR akan berputar kea rah jarum jam dengan titik 0 sebagai titik putarannya.
Dalam islam, prinsip fundamental yang harus diperhatikan dalam produksi adalah
prinsip kesejahteraan ekonomi. Selanjutnya dalam sistem produksi islam, konsep
kesejahteraan ekonomi digunakan dengan cara yang lebih luas. Konsep kesejahteraan islam
terdiri atas bertambahnya pendapatan yang diakibatkan oleh meningkatnya produksi dari
barang-barang yang bermanfaat melalui pemanfaatan sumber daya secara maksimum, baik
manusia maupun benda dan melalui ikut serta nya jumlah maksimum orang dalam proses
produksi.
Kerangka perilaku produksi dalam islam yang mencakup tiga hal, yaitu input,
proses dan output produksi yang akan dibahas menggunakan kerangka ekonomi islam.
Prinsip dasar ekonomi islam adalah keyakinan kepada Allah SWT. Sebagai rabb dari alam
semesta.
Dalam peran khalifatullah yang membawa rahmatan lil alamin inilah, seseorang
produsen tentu tidak akan mengabaikan masalah eksternalitas seperti pencemaran. Bagi
islam, memproduksi sesuatu bukanlah sekedar untuk dikonsumsi sendiri atau dijual ke pasar.
Dua motivasi itu belum cukup, karena masih terbatas pada fungsi ekonomi.Islam secara khas
menekankan bahwa setiap kegiatan produksi harus pula mewujudkan funsgi social.
a. Tanah dengan segala potensinya, sebagai barang yang tidak akan pernah bisa
dipisahkan dari bahasan tentang produksi.
b. Tenaga Kerja, karena kualitas dan kuantitas produksi sangat di tentukan oleh tenaga
kerja
c. Modal/Capital, objek material yang di gunakan untuk memproduksi suatu kekayaan
ataupun jasa ekonomi
d. Manajemen Produksi, untuk mendapatkan kualitas produksi yang baik diperlukan
manajemen yang baik juga.
e. Teknologi, alat-alat produksi baik berupa mesin, pabrik maupun yang lainnya.
f. Bahan Baku/ Material yang berupa pertambangan, pertanian dan hewan.
Beberapa dampak yang secara langsung dari hal ini adalah adanya penurunan
tambahan penggunaan input (marjinal input) dan efesiensi produksi.
Al-Quran dan Hadis Rasulullah SAW juga memberikan arahan mengenai prinsip-
prinsip produksi sebagai berikut :
1. Tugas manusia di muka bumi sebagai khalifah Allah SWT dan memakmurkan bumi
dengan ilmu dan amalnya.
2. Islam selalu mendorong kemajjuan dimuka bumi. Menurut Yusuf Qardhawi, Islam
membuka lebar penggunaan metode ilmiah yang didasarkan pada penelitian,
eksperimen, dan perhitungan.
3. Teknik produksi diserahkan kepada keinginan dan kemampuan manusia. Nabi pernah
bersadba “kalian lebih mengetahui urusan dunia kalian”.
4. Dalam berinvasi dan bereksperimen, pada prinsipnya agama Islam menyikai
kemudahan, menghindari mudharat dan memaksimalkan manfaat.
Adapun kaidah-kaidah dalam berproduksi antara alain :
1. Memproduksi barang dan jasa yang halal pada setiap tahapan produksi.
2. Mencegah kerusakan dimuka bumi, termasuk membatasi polusi, memelihara
keserasian dan ketersediaan sumber daya alam.
3. Produksi dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan individu dan masyarakat serta
mencapai kemakmuran.
4. Produksi dalam Islam tidak dapat dipisahkan dari tujuan kemandirian umat.
5. Meningkatkan sumberdaya manusia baik kualitas spiritual maupun mental dan fisik.
Adapun beberapa prinsip produksi dalam ekonomi Islam yang berkaitan dengan
maqashid al-syari’ah selalu bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan dalam kehidupan
manusia antara lain :
1. Kegiatan produksi harus dilandasi nilai-nilai Islam dan sesuai dengan maqashid al-
syari’ah.
2. Prioritas produksi harus sesuai dengan prioritas kebutuhan yaitu dlaruriyat, hajiyat,
dan tahsiniyat.
3. Kegiatan produksi harus memperhatikan aspek keadilan, social, zakat, sedekah, infak,
dan wakaf.
4. Mengelola sumber daya alam secara optimal, tidak boros, berlebihan dan merusak
lingkungan.
5. Distribusi keuntungan yang adil antara pemilik dan pengelola, manajemen dan buruh.
Tujuan kegiatan produksi adalah menyediakan barang dan jasa yang memberikan
mashlahah maksimum bagi konsumen. Secara lebih spesifik, tujuan kegiatan produksi adalah
meningkatkan kemashlatan yang bisa diwujudkan dalam berbagai bentuk di antaranya :
Al-Quran merangsang akal kita, mengarahkan pandangan kita kepada dunia yang
dikelilingi oleh air, udara, lautan, sungai, tumbuh-tumbuhan, hewan, dan benda mati;
matahari dan bulannya, malam dan siangnya.
b. Kerja
Prinsip etika dalam produksi yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim baik
individu ataupun komunitas adalah berpegang pada semua yang dihalalkan Allah dan tidak
melewati batas. Benar bahwa daerah halal itu luas, tetapi mayoritas jiwa manusia-manusia
yang ambisius merasa kurang puas dengan hal itu walaupun banyak jumlah nya.Maka kita
temukan jiwa manusia tergiur kepada sesuatu yang haram dengan melanggar hokum-hukum
Allah SWT. “Baranag siapa yang melanggar hokum-hukum Allah SWT mereka itulah orang-
orang yang zalim”,
Tahun : 2016
ISBN : 978-602-9300-28-4
Produksi adalah kegiatan menambah nilai guna benda agar lebih bermanfaat dalam
memenuhi kebutuhan. Pengertian produksi dalam perspekif Islam yang dikemukakan Qutub
Abdus Salam Duaib adalah usaha mengeksploitasi sumber-sumber daya agar dapat
menghasilkan manfaat ekonomi. 66 Produksi dalam ekonomi Islam bertujuan untuk
kemaslahatan individu dan kemaslahatan masyarakat secara berimbang. Manfaat produksi
dalam ekonomi Islam yaitu tidak mengandung unsur mudharat bagi orang lain, dan
melakukan ekonomi yang memiliki manfaat di dunia dan akhirat.
Produksi yang diharamkan dalam Islam, apabila tidak memenuhi prinsip-prinsip yang ada
dalam ekonomi Islam. yang prinsip-prinsipnya antara lain:
1. Keadilan dan kesamaan dalam produksi Islami Islam telah memberikan prinsip-
prinsip produksi yang adil dan wajar dalam sebuah bisnis di mana mereka dapat
memperoleh kekayaan tanpa mengeksploitasi individuindividu lainnya atau merusak
kemaslahatan.
Sedangkan usaha yang tidak adil dan salah, sangat dicela. Usaha semacam ini dapat
menimbulkan ketidakpuasan pada masyarakat dan akhirnya menyebabkan
kehancuran. Oleh karena itu, sistem ekonomi Islam bebas dari kesewenang-wenangan
dan tidak ada eksploitasi model kapitalisme dan komunisme.
2. Memenuhi takaran, ketepatan, kelugasan, dan kebenaran Dalam produksi, barang
pun tidak hanya menghasilkan barang tetapi harus sesuai dengan perbandingan antara
harga barang yang ditawarkan dengan kuantitas yang diberikan. Takaran tersebut
harus mencapai tingkat mashlahah produksi yang sesuai, tidak melebihlebihkan atau
menguranginya. Karena hal tersebut dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.
Dalam Islam, hal tersebut harus ada pengawasan melalui kesadaran diri sendiri dan
kepedulian terhadap orang yang membutuhkan, bukan hasrat untuk menginginkan
sesuatu yang lebih.
3. Menghindari jenis dan proses produksi yang diharamkan dalam Islam Tidak
mendekati hal-hal yang dalam ketentuan islam sudah pasti bahwa itu diharamkan baik
pengelolaan, pembentukan, dan pelaksanaannya. Pada konteks ini islam sudah
memberi batasan-batasan yang sesuai menyangkut berbagai hal, seperti pencampuran
barang haram ke dalam barang produksi dan menggantikan bahan produksi halal
dengan yang haram karena berbagai faktor pendukungnya. Semuanya itu dapat terjadi
apabila pelaku-pelaku produksi barang tidak menempatkan dengan hati-hati.
C. Fungsi Produksi
Fungsi produksi adalah hubungan antara input dengan output yang dihasilkan dalam
satu periode atau suatu gambaran bagaimana produsen berperilaku dalam memproduksi
barang atau jasa. Fungsi produksi disederhanakan hanya tergantung pada dua input yakni
modal (K) dan tenaga kerja (L) sehingga dapat diformulasikan menjadi Q = f (K, L). Pada
gambar di bawah ini, simbol Q1, Q2, Q3 dinamakan dengan kurva isoquant. Semakin
kurva isoquant menjauhi titik 0, maka jumlah input semakin besar, dan jumlah output
semakin besar pula.
1. Produk Total
Produk Total adalah jumlah produksi yang dihasilkan oleh sejumlah tenaga kerja pada
waktu tertentu. Perubahan produk total dapat berubah berdasarkan banyak sedikitnya
faktor produksi variabel yang digunakan. Misal, tenaga kerja yang digunakan untuk
memproduksi sepatu sebanyak 3 orang, maka hasil sepatu yang didapat 810 pasang
sepatu. Apabila tenaga kerja bertambah menjadi 8 orang maka, maka hasil yang
didapat pun juga akan bertambah menjadi 1520 pasang sepatu. Jadi, jika tenaga kerja
terus bertambah, produksi total tetap akan bertambah.
2. Produk Marginal
Produk marginal adalah tambahan produksi yang diakibatkan oleh pertambahan satu
tenaga kerja yang digunakan. ∆𝐿 adalah pertambahan tenaga kerja, ∆𝑇𝑃 adalah
pertambahan produksi total, maka produksi marjinal (MP) dapat dihitung dengan 𝑀𝑃
= ∆𝑇𝑃 ∆𝐿 . 69 Misal, tenaga kerja bertambah dari 1 menjadi 2 orang, hasil produksi
bertambah 150 menjadi 400, yaitu pertambahan sebanyak 250. Maka produksi
marjinal 250/1=250. Jika, tenaga kerja 4 menjadi 5, hasil produksi 1080 menjadi
1290, maka 210/1=210. Sehingga mengakibatkan produksi marjinal semakin
berkurang.
3. Produk Rata-rata
Produk rata-rata adalah produksi yang secara rata-rata dihasilkan oleh setiap pekerja.
Produksi total (TP), jumlah tenaga kerja (L), maka produk rata-rata (AP), dan dapat
dihitung dengan 𝐴𝑃 = 𝑇𝑃 𝐿 . 70 Misal, ketika tenaga kerja yang digunakan 2 orang,
produksi total adalah 400. Dengan demikian produksi rata-rata adalah 400/2=200.
Jika, tenaga kerja yang digunakan 8 orang, produksi total adalah 1520. Produksi rata-
rata adalah 1520/8=190. Sehingga pertambahan tenaga kerja tidak akan menambah
produksi total, dan produksi rata-rata semakin lama semakin kecil jumlahnya.
Dari hubungan jumlah tenaga kerja dan jumlah produksi dapat dibuat kurva yang
menghubungan ketiga fungsi produksi, yaitu produksi total, produksi marjinal, dan produksi
rata-rata.
Kondisi ini terjadi bila tambahan output yang dihasilkan sama dengan tambahan inputnya
(output = input). Hubungan input dan output dalam kondisi semacam ini dapat dirumuskan
dengan Q = a + bX. Dimana Q = jumlah output, X = jumlah input, a dan b adalah konstanta.
Karena fungsi produksi dimulai dari titik origin sehingga nilai konstanta a adalah nol. Oleh
karena itu, faktor produksi dapat ditulis Q = bX. Dalam constant return to variable input, AP
dan MP membentuk satu garis lurus yang konstan (b). Karena AP = MP = b.
2. Decreasing Return to Variable Input
Kondisi ini terjadi bila tambahan output yang dihasilkan lebih kecil dibandingkan tambahan
inputnya (output < input). 71 Hubungan input dan output dalam kondisi semacam ini dapat
dirumuskan Q = a + bX – cX2 . Karena a adalah nol, maka Q = bX – cX2 . Dimana b adalah
konstanta dan c adalah nilai yang negatif karena bX < cX2 . Pada kondisi ini, kurva MP
berada di bawah AP, karena 𝐴𝑃 = 𝑄 𝑋 = 𝑏𝑋−𝑐𝑋 2 𝑋 = 𝑏 − 𝑐𝑋. Sedangkan, 𝑀𝑃 = 𝑑𝑄 𝑑𝑋 = 𝑏
− 2𝑐𝑋. Dari rumus tersebut, slope kedua kurva berbeda, AP (-c) sedang MP (-2c).
Kondisi ini terjadi bila tambahan output yang dihasilkan lebih besar dibandingkan tambahan
inputnya (output > input). Hubungan output dan input dalam kondisi semacam ini dapat
dirumuskan Q = a + bX + cX2 . Karena a adalah nol, maka Q = bX + cX2 . Pada kondisi ini
kurva MP berada di atas Kurva AP. Karena 𝐴𝑃 = 𝑄 𝑋 = 𝑏𝑋−𝑐𝑋 2 𝑋 = 𝑏 + 𝑐𝑋, sedangkan 𝑀𝑃
= 𝑑𝑄 𝑑𝑋 = 𝑏 + 2𝑐𝑋. dari rumus tersebut, slope kedua kurva tentu berbeda, slope untuk kurva
AP adalah (+c) sedang slope untuk kurva MP adalah (+2c).
Kelebihan buku pembanding :
1. Pemparan pada buku pembanding lebih detail menggunakan tabel dan beberapa kurva
2. Penjelasan rumus juga dipaparkan dengan luas
3. Memiliki ayat suci sebagai pendukung yang kuat mengenai teori yang dijelaskan
4. Tidak ada kata atau kalimat yang salah dalam penulisan
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kegiatan produksi merupakan mata rantai dari konsumsi dan distribusi. Kegiatan
produksilah yang menghasikan barang dan jasa, kemudian dikonsumsi oleh para konsumen.
Tanpa produksi maka kegiatan ekonomi akan berhenti, begitu pula sebaliknya. Untuk
mengahasilkan barang dan jasa kegiatan produksi melibatkan banyak faktor produksi.
Beberapa implikasi mendasar bagi kegiatan produksi dan perekonomian secara keseluruhan,
antara lain : Seluruh kegiatan produksi terikat pada tataran nilai moral dan teknikal yang
Islami, kegiatan produksi harus memperhatikan aspek sosial-kemasyarakatan, permasalahan
ekonomi muncul bukan saja karena kelangkaan tetapi lebih kompleks.