D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
SANTA F. NAIBAHO (7182141022)
B. BUKU PEMBADING
Teori komparatif Pandangan Teori Klasik berkembang pada
abad ke-18. Pelopor teori ini di antaranya adalah
Adam Smith. Pandangan ini berpendapat bahwa
logam mulia tidak mungkin ditumpuk dengan surplus
ekspor karena logam mulia akan mengalir dengan
sendirinya melalui perdagangan internasional (price
specie flow mechanism). Adam Smith menginginkan
tidak adanya campur tangan pemerintah dalam
perdagangan bebas, karena perdagangan bebas akan
membuat orang bekerja keras untuk kepentingan
negaranya sendiri dan sekaligus mendorong
terciptanya spesialisasi. Dengan terciptanya
spesialisasi maka negara akan menghasilkan suatu
produk yang memiliki keunggulan mutlak (absolute
advantage).40
Dalam padangan kritisnya, Adam Smith
mengemukan teori absolute advantage (keunggulan
mutlak) tersebut, di mana negara akan memperoleh
manfaat perdagangan inetrnasional (gain from trade)
karena melakukan spesialisasi produksi dan
mengekspor barang jika negera ini memiliki
keunggulan mutlak tersebut dan akan mengimpor
barang bila tidak memiliki ketidakunggulan mutlak.
Teori David Ricardo didasarkan pada nilai
tenaga kerja atau theory of labor value yang
menyatakan bahwa nilai atau harga suatu cost
comparative produk ditentukan oleh jumlah waktu
atau jam kerja yang diperlukan untuk
memproduksinya. Menurut teori cost comparative
advantage (labor efficiency), suatu negara akan
memperoleh manfaat dari perdagangan intemasional
jika melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor
barang di mana negara tersebut dapat berproduksi
relatif lebih efisien serta mengimpor barang di mana
negara tersebut berproduksi relatif kurang/tidak efisien.
Berdasarkan contoh hipotetis di bawah ini maka dapat
dikatakan bahwa teori comparative advantage dari
David Ricardo adalah cost comparative advantage.
Teori David Ricardo ini didasarkan pada nilai kerja
atau teory of labor value, yang menyatakan bahwa
nilai atau harga suatu produk ditentukan oleh jumlah
waktu atau jam kerja yang diperlukan untuk
memproduksikannya. Menurut teori cost
comperative advantage (labor efficiency), suatu
negara akan memperoleh manfaat dari peragangan
internasional jika melakukan spesialisasi produksi
dan mengekpor barang di mana negara tersebut dapat
berproduksi relatif lebih efisiensi serta mengimpor
barang di mana negara tersebut berproduksi relatif
kurang/tidak efektif.
Akan tetapi, berdasarkan teori David Ricardo,
walaupun Indonesia memiliki keunggulan absolute
dibandingkan China, untuk kedua produk di atas,
maka akan tetap dapat terjadi perdagangan
internasional yang menguntungkan kedua negara
melalui spesialisasi jika negara-negara tersebut
memiliki cost comperative advantage atau labor
effeciency.
1. Spesialisasi
Kita telah melihat bahwa perdagangan
internasional mendorong masing-masing negara
ke arah spesialisasi dalam produksi barang di
mana negara tersebut memiliki keunggulan
komparatif yang penuh , sedangkan dalam kasus
increasing- cost terjadi spesialisasi yang tidak
penuh. Yang perlu diingat adalah bahwa
spesialisasi itu sendiri tidak membawa manfaat
kepada masyarakat kecuali apabila disertai
kemungkinan hasil produksinya dengan barang-
barang lain yang dibutuhkan. Spesialisasi plus
perdagangan bisa meningkatkan penda[patan real
masyarakat, tetapi spesialisasi tanpa perdagangan
mungkin justri menurunkan pendapatan real dan
kesejahteraan masyarakat.
2. Investasi Surplus
Investasi surplus ialah adanya perdagangan
yang meningkatnya pendapatan real masyarakat,
dengan pendapatanyanyang real yang lebih tinggi
bearti negara tersebut mampu untuk menyisihkan
dana sumber-sumber ekonomi yang lebih besar
bagi investasi. Dengan adanya investasi yang
lebih tinggi berarti laju pertumbuhan ekonomi
yang lebih tinggi juga.
3. Vent for Surplus
Konsep ini adalah buah pikir dari Adam
Smith, dimana perdagangan luar negeri membuka
daerah pasar baru yang lebih luas bagi hasil-hasil
dalam negeri. Produksi dalam negeri yang semula
terbatas karena terbatasnya pasar di dalam negeri,
sekarang bisa diperbesar lagi. Sumber-sumber
ekonomi yang semula menganggur (surplus)
sekarang memperoleh saluran (event) untuk bisa
dimanfaatkan, karena adanya daerah pasar yang
baru. Inti dari konsep ‘vent for surplus’ adalah
bahwa pertumbuhan ekonomi terangsang oleh
terbukanya daerah pasar baru.
4. Kenaikan produktifitas ialah pengaruh yang
diraskan sangat penting dari perdagangan luar
negeri terhadap sektor produksi berupa
peningkatan produktifitas dan efesiesnsi pada
umumnya.
Perbandingan isi buku yang dituliskan, merupakan hasil Review yang dilakukan, bukan untuk
melihat buku yang lebih baik dan lebih buruk namun masing-masing adalah baik digunakan
bersamaan untuk dapat saling melengkapai kekurang buku, sehingga pembaca mendapatkan
pengetahuan dari buku yang dibaca secara maksimal.
DAFTAR PUSTAKA