Anda di halaman 1dari 15

“ Resume Teori Perdagangan Internasional ( Teori Modern ) ”

Nama : I Wayan Budha Artana Putra


NPM : 172047 SM
Mata Kuliah ( MK ) : Ekonomi Internasional
Pengampu MK : Mustaan,. SE.,MM.
Semester : VI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI AMM MATARAM


2019

1
Teori Modern Perdagangan Internasinal
Perdagangan antar negara maju pesat sejak pertengahan abad 19 sampai
dengan permulaan abad 20. Keamanan serta kedamaian dunia ( sebelum perang
dunia I ) memberikan saham yang besar bagi perkembangan perdagangan
internasional yang pesat. Teori Perdagangan Internasional modern dimulai ketika
ekonom Swedia yaitu Eli Hecskher (1919) dan Bertil Ohlin (1933) mengemukakan
penjelasan mengenai perdagangan internasional yang belum mampu dijelaskan
dalam teori keunggulan komparatif.

Teori Heckscher-Ohlin (H-O) menjelaskan beberapa pola perdagangan


dengan baik, negara-negara cenderung untuk mengekspor barang-barang yang
menggunakan faktor produksi yang relatif melimpah secara intensif.

Teori H-O kemudian mencoba memberikan penjelasan mengenai


penyebab terjadinya perbedaan produktivitas. Teori H-O menyatakan penyebab
perbedaan produktivitas karena adanya jumlah atau proporsi faktor produksi
yang dimiliki (endowment factors) oleh masing-masing negara, sehingga
selanjutnya menyebabkan terjadinya perbedaan harga barang yang dihasilkan.
Oleh karena itu teori modern H-O ini dikenal sebagai .The Proportional Factor
Theory.

Menurut Heckscher-Ohlin, suatu negara akan melakukan perdagangan


dengan negara lain disebabkan negara tersebut memiliki keunggulan komparatif
yaitu keunggulan dalam teknologi dan keunggulan faktor produksi. Basis dari
keunggulan komparatif adalah :

 Faktor endowment, yaitu kepemilikan faktor-faktor produksi


didalam suatu negara.
 Faktor intensity, yaitu teksnologi yang digunakan didalam proses
produksi, apakah labor intensity atau capital intensity.

2
A. The Proportional Factors Theory

Teori modern Heckescher-ohlin atau teori H-O menggunakan dua


kurva pertama adalah kurva isocost yaitu kurva yang menggabarkan total
biaya produksi yang sama. Dan kurva isoquant yaitu kurva yang
menggabarkan total kuantitas produk yang sama. Menurut teori ekonomi
mikro kurva isocost akan bersinggungan dengan kurva isoquant pada
suatu titik optimal. Jadi dengan biaya tertentu akan diperoleh produk
yang maksimal atau dengan biaya minimal akan diperoleh sejumlah
produk tertentu.

Analisis teori H-O :

a. Harga atau biaya produksi suatu barang akan ditentukan


oleh jumlah atau proporsi faktor produksi yang dimiliki
masing-masing Negara.

b. Comparative Advantage dari suatu jenis produk yang


dimiliki masing-masing negara akan ditentukan oleh
struktur dan proporsi faktor produksi yang dimilkinya.

c. Masing-masing negara akan cenderung melakukan


spesialisasi produksi dan mengekspor barang tertentu
karena negara tersebut memilki faktor produksi yang
relatif banyak dan murah untuk memproduksinya

d. Sebaliknya masing-masing negara akan mengimpor


barang-barang tertentu karena negara tersebut memilki
faktor produksi yang relatif sedikit dan mahal untuk
memproduksinya.

3
Kelemahan dari teori H-O yaitu jika jumlah atau proporsi faktor
produksi yang dimiliki masing-masing negara relatif sama maka harga
barang yang sejenis akan sama pula sehingga perdagangan internasional
tidak akan terjadi.

Untuk lebih memahami kelemahan teori H-O dalam menjelaskan


perdagangan internasional akan dikemukan beberapa asumsi yang
kurang valid :

1. Asumsi bahwa kedua negara menggunakan teknologi yang


sama dalam memproduksi adalah tidak valid. Fakta yang ada
di lapangan negara sering menggunakan teknologi yang
berbeda.
2. Asumsi persaingan sempurna dalam semua pasar produk dan
faktor produksi lebih menjadi masalah. Hal ini karena sebagian
besar perdagangan adalah produk negara industri yang
bertumpu pada diferensiasi produk dan skala ekonomi yang
belum bisa dijelaskan dengan model faktor endowment H-O.
3. Asumsi tidak ada mobilitas faktor internasional. Adanya
mobilitas factor secara internasional mampu mensubstitusikan
perdagangan internasional yang menghasilkan kesamaan
relatif harga produk dan faktor antarnegara. Maknanya adalah
hal ini merupakan modifikasi H-O tetapi tidak mengurangi
validitas model H-O.
4. Asumsi spesialisasi penuh suatu negara dalam memproduksi
suatu komoditi jika melakukan perdagangan tidak sepenuhnya
berlaku karena banyak Negara yang masih memproduksi
komoditi yang sebagian besar adalah dari impor.

4
Faktor yang mempengaruhi perdagangan internasional menurut
teori Heckscher – Ohlin.

1. Faktor Intensitas (intensive)

Barang Y disebut capital intensive jika capital labor ratio


(K/L) yang digunakan dalam menghasilkan Y lebih besar dari
pada K/L yang digunakan dalam menghasilkan X.

Contoh: jika untuk menghasilkan 1 unit barang Y


dibutuhkan 2 unit kapital (2K) dan 2 unit tenga kerja (2L),
maka K/L = 2/2 =1, jika dalam waktu yang sama 1 K dan 4L
dibutuhkan untuk menghasilkan 1 unit barang X, maka K/L =
1/4 . Karena K/L= ¼, maka dapat dikatakan bahwa Y adalah
capital intensie dan X adalah labor intensive.

Hal penting dalam mengukur intensitas tenaga kerja dan


modal dari 2 barang adalah jumlah kapital per unit labor (K/L)
dan bukan jumlah total dari kapital dan tenaga kerja yang
digunakan dalam menghasilkan barang – barang tersebut.

contoh: jika untuk menghasilkan 1 unit barang X


dibutuhkan 3K dan 12L, sedangkan unit 1 unit barang Y
dibutuhkan 2K dan 2L, maka barang Y akan tetap merupakan
capital intensive. Karena K/L lebih tinggi untuk Y dari pada
untuk X, sehingga K/Ly = 2/2 = 1 dan K/L = 3/12 = ¼.

Jika modal digambarkan sepanjang sumbu vertikal dan


teanga kerja sepanjang sumbu horisontal, sedangkan produksi
berada sepanjang garis lurus dari orign, maka slope garis akan
mengukur ratio modal – tenag kerja ( K/L) di dalam produksi
barang tersebut.

5
Di negara 1, K/L = 1 untuk barang Y dan K/L = ¼ untuk
barang X. Angka – angka ini diberikan oleh slope garis dari
origin untuk masing – masing barang di negara 1. Jadi barang
Y merupakan barang intensif modal di negara 1. Di negara 2,
K/L = 4 dan K/L = 1 untuk X.

Jadi barang Y merupakan barang intensif modal dan


barang X merupakan barang intensif tenaga kerja di kedua
negara. Negara 2 mengggunakan K/L yang lebih tinggi dari
pada negara 1 dalam menghasilkan kedua barang karena
harga relatif dari modal (r/w) lebih rendah di negara 2. Jika
r/w tmenurun, produsen akan menggantikan K untuk L kedua
barang untuk meminimumkan biaya produksi mereka. Sebagai
hasilnya K/L akan naik di kedua barang tersebut.

Negara 2 menggunakan lebih banyak teknik produksi dari


pada di negara 1, karena modal relatif lebih murah di negara 2
dari pada negara 1, sehingga produsen di negara 2 secara
relatif menggunakan lebih banyak modal dalam
mengahasilkan kedua barang itu untuk meminimumkan biaya
produksi.

2. Faktor Kelimpahan ( Abundant)

Ada 2 cara untuk menetapkan faktor kelimpahan, yaitu:

1. Berdasarkan unit fisik

Contoh: negara 2 kaya raya akan modal (capital


abundant) jika perbandingan antara jumlah total dari
modal dengan jumlah total dari tenaga kerja yang

6
tersedia negara 2 lebih besar dari pada negara 1 (TK/TL
negara 2 TK/TL negara 1).

2. Berdasarkan perbandingan harga

Contoh: negara 2 kaya raya akan modal jika


perbandingan antara harga modal yang disewakan
dengan harga dari jam kerja adalah lebih rendah di
negara 2 dari pada di negara 1 (PK/Pl negara 2 PK/PL
negara 1).

Hubungan antara 2 definisi faktor kelimpahn


adalah jelas. Definisi berdasarkan unit fisik hanya
mempertimbangkan faktor – fsktor penawaran. Definisi
berdasarkan perbandingan harga mempertimbangkan
baik faktor penawaran maupun faktor permintaan.

3. Faktor Kelimpahan dan Bentuk Kurva Batas Produksi

Selama negara 2 mempunyai modal yang berlimpah dan


barang Y adalah intensif modal. Negara 2 dapat menghasilkan
relatif lebih bayak barang Y dari pada negara 1. Di pihak lain,
negara 1 mempunyai tenaga kerja yang  melimpah dan barang
X intensif tenaga kerja, negara 1 dapat menghasilkan relatif
lebih banyak barang X dari pada negara 2. Ini memberikan
batas produksi untuk negara 1 yang relatih lebih lebar
dibanding negara 2 ( bila X sepanjang garis horisontal).

7
Di bawah ini adalah kurva bentuk batas produksi negara 1 dan
negara 2.

 Faktor Endowment

Faktor endowmwnt merupakan seluruh potensi atau


kekayaan suatu negara yang dapat digambarkan dengan
production possibility curve. Taste atau pola konsumsi dapat
digambarkan dengan indiferen curve.

Model H –O sering ditiunjukkan sebagai faktor


perbandingan atau faktor teori endowment, yang sama setiap
negara berspesialisasi dan mengekspor komoditi yang intensif
pada faktor yang relatif lebih berlimpah dan murah, dan
mengimpor komoditi yang intensif pada faktor yang relatif
langka dan mahal.

Teorema H – O merupakan keuntungan komparatif dari


pada mengasumsikannya. Jadi teorema H – O adalah dalil yang
menyatakan bahwa perbedaan dalam faktor kelimpahan dan
harga barang relatif diantara 2 negara. Perbedaan kemudian
ditranslasikan ke dalam perbedaan dalam harga barang dan
faktor absolut di antara 2 negara.

Perdagangan 2 negara dapat dilakukan dengan 3 cara:

1.      Faktor endowment yang berbeda, taste yang sama.

Contoh: Negara – negara Eropa seperti


Inggris dan Prancis memiliki taste yang sama –
sama makan roti yang terbuat dari tepung gandum.
tetapi setiap negara Eropa memiliki kekayaan alam
yang berbeda, faktor produksi tanah, tenaga kerja,

8
pemilikan modaldan pengetahuan manajerial skill
yang tidak sama.

2.      Faktor endowment yang sama, taste yang berbeda.

Contoh: Italia dan Myanmar yang memiliki


luas tanah yang sama tetapi pola konsumsi (taste)
yang berbeda. Negara Italia sanggup memproduksi
gandum di atas tanahnyadengan iklim dan
kesuburan tanahnya yang sama dengan
potensi  negara Myanmar. Dengan demikian negara
Italia sanggup memproduksi beras di tanah yang
sama dengan kesuburan tanah di negara Myanmar.
Tetapi negara Italia lebih menyukai gandum dari
pada beras. Sebaliknya negara Myanmar lebih
menyukai beras dari pada gandum. Sehingga harga
gandum lebih tinnggi daripada harga berass di
negara Italia, sebaliknya harga beras lebih tinggi
daripada harga gandum dinegara Myanmar.
Akibatnya, negara Italia akan menanam gandum
lebih banyak dari pada menanam padi, walaupun di
tanah – tanah yang kurang sesuai dengan gandum,
tetapai lebih sesuai dengan baru menurut iklim dan
kesuburannya. Sehingga produktivitas gandum di
tanah – tanah yang kurang sesuai tersebut menjadi
rendah. Begitu pula dengan negara Myanmar, lebih
banyak memproduksi beras walaupun sebagian
ditanam di tanah – tanah yang kurang sesuai untuk
padi tetapi lebih sesuai untuk gandum. Sehinnga
hal tersebut akan mengakibatkan perdagangan
antar negara.

9
3.      Faktor endowment sama, taste sama.

Contoh: Negara Inggris dan negara Jepang


adalah negara yang mempunyai potensi produksi
dan pola konsumsi yang sama yaitu dalam
memproduksi dan mengkonsumsi mobil dan alat –
alat pertanian. Kemungkinan terjadinya
perdagangan internasional adalah kemungkinan
produksi masal yang menghasilkan internal atau
eksternal, yaitu menimbulkan semakin
menurunnya ongkos – ongkos produksi atau
semakin meningkatnya penghasilan.

Hipotesis yang telah dihasilkan oleh Teori H-O, antara lain:

1. Produksi barang ekspor di tiap negara naik, sedangkan


produksi barang impor di tiap negara turun.
2. Harga atau biaya produksi suatu barang akan ditentukan
oleh jumlah atau proporsi faktor produksi yang dimiliki
masing-masing negara.
3. Harga labor di kedua negara cenderung sama, harga
barang A di kedua Negara cenderung sama demikian pula
harga barang B di kedua negara cenderumg sama.
4. Perdagangan akan terjadi antara negara yang kaya Kapital
dengan Negara yang kaya Labor.
5. Masing-masing negara akan cenderung melakukan
spesialisasi produksi dan mengekspor barang tertentu
karena negara tersebut memiliki faktor produksi yang
relatif banyak dan murah untuk melakukan produksi.
Sehingga Negara yang kaya kapital maka ekspornya padat

10
kapital dan impornya padat karya, sedangkan negara kaya
labor ekspornya padat karya dan impornya padat kapital.

B.  Paradoks Leontief

Wassily Leontief seorang pelopor utama dalam analisis input-


output matriks, melalui study empiris yang dilakukannya pada tahun 1953
menemukan fakta, fakta itu mengenai struktur perdagangan luar negri
(ekspor dan impor). Amerika Serikat tahun 1947 yang bertentangan
dengan teori H-O sehingga disebut sebagai paradoks leontief.

Berdasarkan penelitian lebiih lanjut yang dilakukan ahli ekonomi


perdagangan ternyata Paradox Leontief tersebut dapat terjadi karena
empat sebab utama yaitu :

 Intensitas faktor produksi yang berkebalikan.


 Tariff and Non tariff barrier.
 Pebedaan dalam skill dan human capital.
 Perbedaan dalam faktor sumberdaya alam.

Kelebihan dari teori ini adalah jika suatu negara memiliki banyak
tenaga kerja terdidik maka ekspornya akan lebih banyak. Sebaliknya jika
suatu negara kurang memiliki tenaga kerja terdidik maka ekspornya akan
lebih sedikit.

Kurva indiferen 1 umum bagi kedua negara karena asumsi


persamaan selera. Kurva indiferen 1 ini menyinggung kurva batas
produksi negara 1 pada titik A dan negara 2 pada titik A’. Hal ini
menentukan keseimbangan harga barang relatif sebeleum perdagangan
di negara 1 di PA, dan negara 2 di PA’ ( gambar sebelah kiri). Bila PA PA’,
negara 1 memiliki keuntungan komparatif pada barang X dan negara 2
pada barang Y. Dengan perdagangan (gambar kanan) negara 1

11
berproduksi pada titik B dengan menukarkan barang X dengan barang Y
dan mencapai titik E dalam konsumsi (segitiga BCE). Negara 2 berproduksi
pada B’ dan dengan menukarkan barang Y untuk barang X memperoleh
titik E’ (yang serupa dengan tirik E). Kedua negara mereka berkonsumsi
pada kurva indiferen II yang lebih tinggi.

C. Teori Opportunity Cost

Opportunity Cost digambarkan sebagai production possibility


curve ( PPC ) yang menunjukkan kemungkinan kombinasi output yang
dihasilkan suatu Negara dengan sejumlah faktor produksi secara full
employment. Dalam hal ini bentuk PPC akan tergantung pada asusmsi
tentang Opportunity Cost yang digunakan yaitu PPC Constant cost dan
PPC increasing cost.

D. Offer Curve/Reciprocal Demand (OC/RD)

Teori Offer Curve ini diperkenalkan oleh dua ekonom inggris yaitu
Marshall dan Edgeworth yang menggambarkan sebagai kurva yang
menunjukkan kesediaan suatu Negara untuk menawarkan/menukarkan
suatu barang dengan barang lainnya pada berbagai kemungkinan harga.

Kelebihan dari offer curve yaitu masing-masing Negara akan


memperoleh manfaat dari perdagangan internasional yaitu mencapai
tingkat kepuasan yang lebih tinggi.

Permintaan dan penawaran pada faktor produksi akan


menentukan harga factor produksi tersebut dan dengan pengaruh
teknologi akan menentukan harga suatu produk. Pada akhirnya semua itu
akan bermuara kepada penentuan comparative advantage dan pola
perdagangan (trade pattern) suatu negara. Kualitas sumber daya manusia
dan teknologi adalah dua faktor yang senantiasa diperlukan untuk dapat

12
bersaing di pasar internasional. Teori perdagangan yang baik untuk
diterapkan adalah teori modern yaitu teori Offer Curve.

13
Kesimpulan

Teori Modern Perdagangan Internasinal

Teori Perdagangan Internasional modern dimulai ketika ekonom Swedia


yaitu Eli Hecskher (1919) dan Bertil Ohlin (1933) mengemukakan penjelasan
mengenai perdagangan internasional yang belum mampu dijelaskan dalam teori
keunggulan komparatif.

Teori Heckscher-Ohlin (H-O) menjelaskan beberapa pola perdagangan


dengan baik, negara-negara cenderung untuk mengekspor barang-barang yang
menggunakan faktor produksi yang relatif melimpah secara intensif. Teori H-O
kemudian mencoba memberikan penjelasan mengenai penyebab terjadinya
perbedaan produktivitas. Teori H-O menyatakan penyebab perbedaan
produktivitas karena adanya jumlah atau proporsi faktor produksi yang dimiliki
(endowment factors) oleh masing-masing negara, sehingga selanjutnya
menyebabkan terjadinya perbedaan harga barang yang dihasilkan. Oleh karena
itu teori modern H-O ini dikenal sebagai .The Proportional Factor Theory.

Teori Modern Perdagangan Internasinal dibagi menjadi empat, yaitu :

1. The Proportional Factors Theory.

2. Paradoks Leontief.

3. Teori Opportunity Cost.

4. Offer Curve/Reciprocal Demand (OC/RD).

14
Daftar Pustaka

http://marshaliakifujin.blogspot.com/2015/11/teori-perdagangan-
internasional menurut.html.

https://murtiningsih.blog.uns.ac.id/2009/10/07/teori-perdagangan-
internasional/.

https://www.academia.edu/36333048/Teori_Modern_Perdagangan_Inte
rnasional.

https://www.slideshare.net/VeraHandayani1/tugas-1-vera-handayani-
11150546?from_action=save.

15

Anda mungkin juga menyukai