Teorema Heckscher–Ohlin: ekspor negara yang memiliki sumber daya modal yang berlimpah
akan berasal dari industri yang menggunakan sumber daya modal secara intensif, dan negara yang
memiliki sumber daya buruh yang berlimpah akan mengimpor barang tersebut dan mengekspor
barang yang menggunakan tenaga buruh secara intensif sebagai gantinya.
Teorema Rybczynski: ketika jumlah satu faktor produksi meningkat, produksi barang yang
menggunakan faktor produksi tersebut secara intensif akan meningkat relatif kepada peningkatan
faktor produksi (karena model H-O mengasumsikan persaingan sempurna, yang di dalamnya harga
sama dengan biaya faktor produksi). Teorema ini mampu menjelaskan efek imigrasi, emigrasi, dan
investasi modal asing.
Teorema Stolper–Samuelson: liberalisasi perdagangan mengakibatkan faktor yang berlimpah,
yang digunakan secara intensif dalam industri ekspor, memperoleh keuntungan sementara faktor yang
langka, yang digunakan secara intensif dalam industri yang harus berkompetisi dengan barang impor,
mengalami kerugian.
Penyetaraan harga faktor: perdagangan bebas dan kompetitif akan mengakibatkan
penyetaraan harga faktor bersamaan dengan harga barang yang didagangkan.
TEORI HECKSCER-OHLIN
Teori Perdagangan Internasional modern dimulai ketika ekonom Swedia yaitu Eli
Hecskher (1919) dan Bertil Ohlin (1933) mengemukakan penjelasan mengenai
perdagangan internasional yang belum mampu dijelaskan dalam teori keunggulan
komparatif. Sebelum masuk ke dalam pembahasan teori H-O, tulisan ini sedikit
akan mengemukakan kelemahan teori klasik yang mendorong munculnya teori H-
O. Teori Klasik Comparative advantage menjelaskan bahwa perdagangan
internasional dapat terjadi karena adanya perbedaan dalam productivity of
labor (faktor produksi yang secara eksplisit dinyatakan) antarnegara (Salvatore,
2006).
Teori modern Heckescher-Ohlin atau teori H-O menggunakan dua kurva pertama
adalah kurva isocost yaitu kurva yang menggambarkan total biaya produksi yang
sama. Dan kurva isoquant yaitu kurva yang menggambarkan total kuantitas produk
yang sama. Menurut teori ekonomi mikro kurva isocost akan bersinggungan
dengan kurva isoquant pada suatu titik optimal. Jadi dengan biaya tertentu akan
diperoleh produk yang maksimal atau dengan biaya minimal akan diperoleh
sejumlah produk tertentu.
1. Harga atau biaya produksi suatu barang akan ditentukan oleh jumlah atau
proporsi faktor produksi yang dimiliki masing-masing negara.
2. Comparative Advantage dari suatu jenis produk yang dimiliki masing-
masing negara akan ditentukan oleh struktur dan proporsi faktor produksi yang
dimilikinya.
3. Masing-masing negara akan cenderung melakukan spesialisasi produksi
dan mengekspor barang tertentu karena negara tersebut memiliki faktor
produksi yang relatif banyak dan murah untuk memproduksinya.
4. Sebaliknya masing-masing negara akan mengimpor barang-barang tertentu
karena negara tersebut memilki faktor produksi yang relatif sedikit dan mahal
untuk memproduksinya.
1. Kelemahan dari teori H-O yaitu jika jumlah atau proporsi faktor produksi
yang dimiliki masing-masing negara relatif sama maka harga barang yang
sejenis akan sama pula sehingga perdagangan internasional tidak akan terjadi.
Sebelum melakukan kritik terhadap teori H-O, di bawah ini akan dikemukakan
hipotesis yang telah dihasilkan oleh Teori H-O, antara lain:
Produksi barang ekspor di tiap negara naik, sedangkan produksi barang
impor di tiap negara turun.
Harga atau biaya produksi suatu barang akan ditentukan oleh jumlah atau
proporsi faktor produksi yang dimiliki masing-masing negara.
Harga labor di kedua negara cenderung sama, harga barang A di kedua
Negara cenderung sama demikian pula harga barang B di kedua negara
cenderumg sama.
Perdagangan akan terjadi antara negara yang kaya Kapital dengan Negara
yang kaya Labor.
Masing-masing negara akan cenderung melakukan spesialisasi produksi
dan mengekspor barang tertentu karena negara tersebut memiliki faktor
produksi yang relatif banyak dan murah untuk melakukan produksi. Sehingga
Negara yang kaya kapital maka ekspornya padat kapital dan impornya padat
karya, sedangkan negara kaya labor ekspornya padat karya dan impornya padat
kapital.
Teori Heckscher-Ohlin (H-O) yang dikemukakan oleh Eli Heckscher dan seorang
mahasiswanya bernama Bertil Ohlin untuk pertama kalinya menelaah sebab-sebab
munculnya keunggulan komparatif bagi setiap negara dan dampak yang
ditimbulkan oleh hubungan perdagangan terhadap pendapatan faktor produksi di
kedua negara yang melakukan hubungan perdagangan. Menurut teori H-O bahwa
adanya hubungan perdagangan berdasarkan keunggulan komparatif yang dimiliki
oleh suatu negara, selain disebabkan oleh perbedaan produktivitas tenaga kerja
juga disebabkan oleh adanya perbedaan karunia sumber daya, atau variasi dalam
kepemilikan sumber daya di negara yang satu dengan yang di miliki oleh negara
lain.
Salah satu contoh mengenai perbedaan kepemilikan sumber daya dapat dilihat
pada pola perdagangan antara Kanada dan Amerika Serikat. Selama ini Kanada
mengekspor hasil-hasil hutan ke Amerika Serikat tidak berarti bahwa tenaga kerja
pada sektor kehutanan di Kanada lebih produktif dibanding tenaga kerja Amerika
Serikat, akan tetapi karena jumlah penduduk Kanada yang relatif sedikit
mempunyai hutan per kapita yang lebih luas dari pada Amerika Serikat. Dengan
kelimpahan sumber daya hutan, maka Kanada lebih produktif dalam menghasilkan
kayu.
Teori H-O didasarkan pada sejumlah asumsi lugas yang sengaja dikemukakan
untuk menyederhanaan permasalahannya. Adapun asumsi-asumsi tersebut adalah :
Kompetisi sempurna juga berarti semua produsen, konsumen dan pemilik faktor
produksi memiliki pengetahuan dan informasi yang sempurna mengenai harga-
harga yang sedang berlaku di setiap sektor ekonomi di mana terjadi persaingan.
1. Semua sumber daya produktif atau faktor produksi yang ada di masing-
masing negara dapat dikerahkan secara penuh dalam kegiatan-kegiatan
produksi (full employment). Asumsi ini menandakan bahwa dalam model H-O
tidak diperhitungkan adanya faktor produksi yang menganggur. Semua faktor
produksi (modal dan tenaga kerja) yang ada dapat diserap sepenuhnya dalam
sektor-sektor ekonomi produktif di kedua negara.
Teori modern Heckescher-ohlin atau teori H-O menggunakan dua kurva pertama
adalah kurva isocost yaitu kurva yang menggabarkan total biaya produksi yang
sama. Dan kurva isoquant yaitu kurva yang menggabarkan total kuantitas produk
yang sama. Menurut teori ekonomi mikro kurva isocost akan bersinggungan
dengan kurva isoquant pada suatu titik optimal. Jadi dengan biaya tertentu akan
diperoleh produk yang maksimal atau dengan biaya minimal akan diperoleh
sejumlah produk tertentu.
1. Harga atau biaya produksi suatu barang akan ditentukan oleh jumlah atau
proporsi faktor produksi yang dimiliki masing-masing Negara
2. Comparative Advantage dari suatu jenis produk yang dimiliki masing-
masing negara akan ditentukan oleh struktur dan proporsi faktor produksi yang
dimilkinya.
3. Masing-masing negara akan cenderung melakukan spesialisasi produksi
dan mengekspor barang tertentu karena negara tersebut memilki faktor
produksi yang relatif banyak dan murah untuk memproduksinya
4. Sebaliknya masing-masing negara akan mengimpor barang-barang tertentu
karena negara tersebut memilki faktor produksi yang relatif sedikit dan mahal
untuk memproduksinya
Kelemahan dari teori H-O yaitu jika jumlah atau proporsi faktor produksi yang
dimiliki masing-masing negara relatif sama maka harga barang yang sejenis
akan sama pula sehingga perdagangan internasional tidak akan terjadi.
5. Paradoks Leontief
Kelebihan dari teori ini adalah jika suatu negara memiliki banyak tenaga kerja
terdidik maka ekspornya akan lebih banyak. Sebaliknya jika suatu negara kurang
memiliki tenaga kerja terdidik maka ekspornya akan lebih sedikit.
Teori Offer Curve ini diperkenalkan oleh dua ekonom inggris yaitu Marshall dan
Edgeworth yang menggambarkan sebagai kurva yang menunjukkan kesediaan
suatu Negara untuk menawarkan/menukarkan suatu barang dengan barang lainnya
pada berbagai kemungkinan harga.
Kelebihan dari offer curve yaitu masing-masing Negara akan memperoleh manfaat
dari perdagangan internasional yaitu mencapai tingkat kepuasan yang lebih tinggi.
Permintaan dan penawaran pada faktor produksi akan menentukan harga factor
produksi tersebut dan dengan pengaruh teknologi akan menentukan harga suatu
produk. Pada akhirnya semua itu akan bermuara kepada penentuan comparative
advantage dan pola perdagangan (trade pattern) suatu negara. Kualitas sumber
daya manusia dan teknologi adalah dua faktor yang senantiasa diperlukan untuk
dapat bersaing di pasar internasional. Teori perdagangan yang baik untuk
diterapkan adalah teori modern yaitu teori Offer Curve.